( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter ...

18 downloads 121926 Views 155KB Size Report
mendeskripsikan (1) Kualitas aspek isi materi LKS PKn di SMA Ponorogo (2) ... adalah semua LKS mata pelajaran PKn kelas X yang telah beredar di SMA.
( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA SMA MATA PELAJARAN PKn di SMA PONOROGO Andri Puspitasari, Drs. Edi Suhartono, S.H. M.Pd, Dra. Sri Untari, M.Si Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected] ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Kualitas aspek isi materi LKS PKn di SMA Ponorogo (2) Kualitas aspek fisik LKS PKn di SMA Ponorogo (3) Kualitas aspek kesesuaian soal-soal latihan LKS PKn di SMA Ponorogo (4) Kualitas aspek penggunaan bahasa LKS PKn di SMA Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua LKS mata pelajaran PKn kelas X yang telah beredar di SMA Ponorogo yaitu LKS Fokus, LKS Aspirasi dan LKS Modul Kewarganegaraan. Penentuan sampel berdasarkan sampel total yaitu ketiga LKS PKn yang di pergunakan di SMA Ponorogo. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah teknik (1) kuesioner, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan mengacu pada pendapat Arikunto dengan prosedur: (1) analisis deskriptif presentase. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesesuaian isi yang terdapat dalam LKS PKn struktur LKS sistematis mengacu pada standar isi, paparan materi dalam LKS semua runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi, kecukupan materi, kedalaman materi, dan kesesuaian materi dengan bidang ilmu cukup memadai. Namun penyajian materi cukup sulit dipahami oleh siswa. Aspek fisik LKS masih banyak kelemahan terutama dalam penggunaan ilustrasi. Aspek kesesuaian soal-soal latihan ditinjau dari aspek materi : materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang atau tingkat kelas, materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan indikator, soal mudah dipahami untuk siswa tingkat SMA. Di lihat dari aspek konstruksi : petunjuk mengerjakan soal dalam LKS kurang jelas. Aspek penggunaan bahasa hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS PKn secara umum telah menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di lihat dari keterbacaan hasil penelitian juga bahasa yang digunakan cukup bisa dipahami oleh siswa SMA namun bahasa yang digunakan kurang komunikatif artinya kata yang digunakan tidak dapat memotivasi siswa untuk membaca dan menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap materi yang dijelaskan, Kata kunci : Kualitas LKS PKn, aspek isi materi, aspek fisik, aspek kesesuaian soal- soal latihan, aspek bahasa.

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com Bahan ajar seperti LKS yang beredar di lapangan, terkadang konsep yang dijadikan bahan ajar tersebut tidak benar, latihan soal yang disajikan terkadang tidak sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai siswa, dan bahasa yang digunakan kurang efektif dan efesien. Menurut Purwanto (2003:3),” Guru seharusnya baik individu maupun kelompok melakukan kajian isi, bahasa dan sistematika buku sehingga kesalahan dan kualitas yang ada dapat diketahui”. Dengan dilakukannya analisis LKS ini diharapkan dapat diketahui mutu LKS yang saat ini digunakan oleh SMA di Kabupaten Ponorogo. Adapun beberapa aspek yang akan dianalisis meliputi kesesuaian isi pada LKS, aspek kesesuaian soal, aspek fisik pada LKS dan aspek penggunaan bahasa pada LKS. Dalam rangka memperbaiki kualitas LKS yang banyak digunakan oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran, maka perlu dilakukan analisis terhadap LKS yang digunakan oleh sekolah-sekolah di SMA Ponorogo, khususnya LKS PKn SMA kelas X semester II. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kesesuaian isi LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo? 2. Bagaimanakah kualitas aspek fisik LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo? 3. Bagaimanakah kualitas aspek kesesuaian soal-soal latihan pada LKS PKn kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo?

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com 4. Bagaimana kualitas aspek penggunaan bahasa pada LKS PKn kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui kesesuaian isi LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo . 2. Untuk menganalisis kualitas fisik LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo 3. Untuk menganalisis kualitas kesesuaian soal-soal latihan pada LKS PKn kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo 4. Untuk menganalisis kualitas aspek penggunaan bahasa pada LKS PKn kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak antara lain yaitu : 1. Bagi guru bidang studi Dapat digunakan sebagai informasi dan acuan dalam hal memih LKS. Selain itu juga sebagai bahan pertimbangan dalam memilih bahan ajar seperti LKS yang berkualitas. 2. Bagi Siswa

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com Dapat dijadikan sebagai informasi untuk lebih selektif untuk memilih bahan ajar seperti LKS yang akan dipelajari

1.

Syarat- syarat didaktik Mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal yang disesuaikan

dengan kemampuan siswa yaitu dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa LKS yang berkualitas harus memenuhi syarat- syarat didaktik yang dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa sesuai denganciri KTSP d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com e) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi.

2. Syarat Konstruksi Penyusunan LKS Syarat Konstruksi Penyusunan LKS merupakan syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna, yaitu anak didik. Syarat-syarat konstruksi tersebut yaitu: a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak. b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas yaitu dengan hindarkan kalimat kompleks, hindarkan “kata-kata tak jelas”misalnya “mungkin”, “kira-kira”, hindarkan kalimat negatif, apalagi kalimat negatif ganda, menggunakan kalimat positif lebih jelas daripada kalimat negatif. c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak. Apalagi konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang kompleks, dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dulu. d) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan dianjurkan merupakan isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuan yang tidak terbatas terbatas. e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com siswa. f)

Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS. Memberikan bingkai dimana anak harus menuliskan jawaban atau menggambar sesuai dengan yang diperintahkan. Hal ini dapat juga memudahkan guru untuk memeriksa hasil kerja siswa.

g) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang panjang tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang terlalu pendek juga dapat mengundang pertanyaan. h) Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. Gambar lebih dekat pada sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat “formal” atau abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh anak. i)

Dapat digunakan oleh anak-anak sesuai dengan kempuan siswa yang dimiliki baik yang lamban maupun yang cepat.

j) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi. k) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Misalnya, kelas, mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama anggota kelompok, tanggal dan sebagainya.

3. Syarat Penyusunan Secara Teknis Secara rinci aspek penyusunan secara rinci dijabarkan dan dijelaskan sebagai

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com berikut: a) Tulisan yaitu mengunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau Romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa. b) Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi. Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS dan Penampilan dalam LKS sangat penting. Anak pertama-tama akan tertarik pada penampilan bukan pada isinya. Berdasarkan uraian pendapat yang telah dijabarkan Kriteria penilaian kualitas dalam LKS yang disusun mengacu pada syarat didaktik, konstruksi dan teknis. Syarat- syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa baik yang lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. METODE Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com menggambarkan analisis kualitas LKS yang digunakan SMA di Ponorogo kelas X semester 2. Sementara itu, untuk memperkuat data yang dideskripsikan, didukung oleh data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner atau angket oleh subjek penelitian. populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan Sekolah Menengah Atas ( SMA) kelas X semester 2 di SMA Ponorogo. Ada 3 jenis LKS yang di pergunakan di SMA Ponorogo yaitu LKS Fokus, LKS Aspirasi, dan LKS Modul Kewarganegaraan. Jadi populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ketiga LKS yang di pergunakan di SMA Ponorogo. Sampel penelitian yaitu LKS yang dianalisis merupakan LKS yang digunakan kelas X semester 2 di SMA 3 Ponorogo, SMA 1 Ngrayun, Kab. Ponorogo dan SMA Bakti Ponorogo, karena LKS PKn yang di pergunakan tiga jenis maka pengambilan sampel LKS tersebut berdasarkan sampel total yaitu seluruh LKS yang di pergunakan di SMA Ponorogo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Analisis deskriptif prosentase digunakan untuk mengetahui prosentase tiap-tiap faktor berdasarkan skor jawaban responden dengan rumus :

Keterangan: = Persentase = Frekuensi (jumlah responden yang menjawab)

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com = Banyaknya responden Data yang telah ada diprosentase sesuai dengan hasil yang diperoleh di lapangan kemudian dideskripsikan untuk mengetahui hasil dilapangan mengenai kualitas LKS PKn yang digunakan di SMA Ponorogo.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan temuan penelitian maka kualitas LKS PKn yang di gunakan di SMA Ponorogo diketahui sebagai berikut: 1. Kualitas aspek isi materi LKS PKn sistematis mengacu pada standar isi, paparan materi semua runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi, kecukupan uraian materi sebagaian cukup memenuhi tuntutan kurikulum, materi yag disajikan sudah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kedalaman materi yang disajikan dalam LKS cukup mendalam, kelengkapan materi yang disajikan lengkap namun tingkat kesulitan materi yang disajikan dalam LKS cukup sulit dipahami oleh siswa kelas X. 2. Kualitas aspek fisik LKS PKn keakuratan ilustrasi dengan konsep sudah akurat, proporsionalitas ukuran huruf sudah proporsional, pemaparan ilustrasi berupa gambar,realitas kehidupan,dan lain-lain kadang-kadang memaparkan, kesesuaian foto dengan isi kurang sesuai,keakuratan ilustrasi dengan konsep akurat, proporsionalitas ilustrasi kurang proporsional, kualitas cetakan kertas

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com menggunakan kertas buram, cetakan tidak membayang namun konsep ilustrasi yang disajikan dalam LKS kurang jelas dan tidak sesuai dengan kenyataan. 3. Kualitas aspek kesesuaian soal-soal latihan pada LKS PKn, soal yang disajikan sudah sesuai dengan tingkat kelas atau jenis sekolah, kesesuaian soal dengan indikator sudah sesuai, tingkat kesulitan soal-soal latihan bisa dipahami siswa, kejelasan petunjuk mengerjakan soal jelas, namun setiap pertanyaan dalam soal belum diberikan batasan jawaban yang diharapkan. 4. Kualitas aspek penggunaan bahasa dalam LKS PKn, tingkat keterbacaan LKS bahasa yang digunakan sesuai untuk tingkat SMA, pemahaman siswa pada materi dilihat dari panjang dan stuktur kalimat bisa dipahami siswa, penggunaan dan penulisan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, namun penggunaan bahasa kurang komunikatif dan pemaparan kalimat dalam setiap materi terlalu padat sehingga membuat siswa bosan dan lelah untuk membacanya.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dismpulkan

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com sebagai berikut: 1. Kesesuaian isi materi yang terdapat dalam LKS PKn berdasarkan struktur LKS sistematis mengacu pada standar isi,paparan materi dalam LKS semua runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi, kecukupan materi, kedalaman materi, dan kesesuaian materi dengan bidang ilmu cukup memadai namun Penyajian materi cukup sulit dipahami oleh siswa. 2. Aspek fisik LKS PKn masih banyak kelemahan terutama dalam penggunaan ilustrasi atau foto. LKS yang digunakan sebagaian besar masih kurang dalam memaparkan ilustrasi. Kelemahan lain diantaranya adalah kertas kurang kuat sehingga mudah sobek,penjilidan kurang kuat karena kertas sampul LKS tipis dan mudah sobek sehingga penjilidan mudah rusak, tidak memaparkan ilustrasi sehingga narasi yang disajikan terlalu panjang dan padat hal ini dapat membuat siswa bosan dan lelah membaca materi yang disajikan. Akan tetapi Keunggulan LKS PKn tersebut adalah halaman lengkap dan berurutan, penempatan judul bab seragam dan lengkap, ukuran huruf judul LKS sesuai lebih dominan daripada nama pengarang, penerbit, dan jenjang semester. 3. Kesesuaian soal-soal latihan yang terdapat dalam LKS PKn dapat dikemukakan bahwa kesesuaian latihan soal-soal yang terdapat dalam LKS PKn untuk SMA kelas X ditinjau dari aspek materi, materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas, materi yang

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com ditanyakan sudah sesuai dengan indikator, soal mudah dipahami untuk siswa tingkat SMA.Di lihat dari aspek kontruksi kejelasan petunjuk mengerjakan soal dalm LKS kurang jelas 4. Aspek penggunaan bahasa hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS PKn secara umum telah menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.Dilihat dari keterbacaan hasil penelitian juga menunjukkan bahasa yang digunakan dalam LKS cukup bisa dipahami oleh siswa SMA namun bahasa yang digunakan kurang komunikatif.

SARAN Berdasarkan keseluruhan tahapan penelitian, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi guru hendaknya sebagai pihak yang berkompeten sebelum memilih LKS harus ditelaah dulu kualitas LKS yang digunakan. Secara umum kualitas LKS yang baik harus memenuhi 3 syarat yaitu (a) syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKS secara menyeluruh yang disesuaikan dengan kemampuan siswa, (b) syarat kontruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS, (c) syarat teknis menekankan penyajian LKS berupa tulisan, gambar dan

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com penampilan luar LKS. Selain itu karena kualitas LKS memiliki pengaruh cukup besar dalam proses belajar mengajar hendaknya guru menulis sendiri atau mengembangkan LKS sendiri sehingga LKS yang digunakan sesuai dengan kondisi sekolah dan kemampuan yang dimiliki siswa. 2. Bagi siswa, siswa hendaknya tidak hanya memiliki LKS saja, siswa harus memiliki buku teks, baik buku teks yang diterbitkan pemerintah maupun yang diterbitkan oleh swasta. Selain itu siswa harus memiliki dan mencari literatur lain sebagai pelengkap materi yang dipelajari.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, A.2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penulisan Butir Soal SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Darmojo, D. & Kaligis J. RE. 1992.Pendidikan IPA II . Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan

( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com Tinggi Depdikbud. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.2008.Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas.2006.Panduan Penyusunan KTSP.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas, 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Prastowo,Andi.2011.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Jogjakarta:Diva Press Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.2003. Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains (online),(http.ww.dikdasi.go.id, diakses tanggal 5 april 2012)