130 16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah ...

28 downloads 5349 Views 130KB Size Report
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan ... Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan.
16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah. B. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama; 2. membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya.

130

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Sradha 2. Susila 3. Yadnya 4. Kitab Suci 5. Orang Suci 6. Hari-hari suci 7. Kepemimpinan 8. Alam Semesta 9. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

131

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

1. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Menguraikan ajaran Asta Aiswarya

Sradha Menyebutkan bagian-bagian Asta Aiswarya Menguraikan arti dan makna bagianbagian Asta Aiswarya Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya Kepemimpinan 2. Memahami ajaran kepemimpinan Hindu

2.1 Menguraikan pengertian pemimpin dan kepemimpinan 2.2 Menjelaskan ajaran kepemimpinan dalam Asta Bratha 2.3 Menunjukkan contoh-contoh kepemimpinan dalam Asta Bratha

Budaya 3.

Memahami Dharma Gita

3.1 Menguraikan pengertian Dharma Gita 3.2 Menyebutkan jenis-jenis Dharma Gita 3.3 Mengenal teknik-teknik menyanyikan Dharma Gita 3.4 Menyanyikan contoh-contoh lagulagu kerohanian

Hari Suci 4. Memahami hari-hari suci keagamaan Hindu

4.1 Menyebutkan rangkaian pelaksanaan hari suci keagamaan Hindu 4.2 Menguraikan makna hari suci keagamaan Hindu 4.3 Menjelaskan nilai teologis hari suci 4.4 Membuat laporan pelaksanaan harihari suci keagamaan

132

Kelas VII, Semester 2 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Susila 5. Memahami Sad Ripu sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Ripu 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Ripu 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Ripu 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Ripu yang harus dihindari 5.4 Menjelaskan dampak negatif adanya Sad Ripu

Tempat Suci 6. Memahami pengelompokkan tempat suci

Menyebutkan jenis-jenis tempat suci menurut fungsinya Menguraikan ciri-ciri khusus jenisjenis tempat suci Menggambar tempat suci

133

Kelas VIII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai penguasa penjuru alam

Menguraikan pengertian Nawa Dewata Menjelaskan keterkaitan antara Nawa Dewata dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) Mengidentifikasikan bagian-bagian Nawa Dewata Menggambarkan atribut Nawa Dewata

Alam Semesta 2. Memahami hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.1

Menguraikan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.2

Menjelaskan dampak ketidakselarasan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.3

Melakukan upaya-upaya penyeimbangan hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

3.1

Mengungkapkan teori masuknya agama Hindu ke Indonesia

3.2

Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu yang terkenal dan peninggalannya

3.3

Mengidentifikasi ciri-ciri kehinduan kerajaan Hindu

Sejarah Agama Hindu 3. Memahami sejarah masuknya agama Hindu ke Indonesia

Kelas VIII, Semester 2

134

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Yadnya 4. Memahami latar belakang timbulnya Yadnya

4.1 Menguraikan pengertian Tri Rna 4.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Rna serta contohnya masing-masing 4.3 Menjelaskan hubungan antara Tri Rna dengan Yadnya 4.4 Melaksanakan ajaran Yadnya yang berkaitan dengan Tri Rna

Susila 5.

Memahami Sad Atatayi sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Atatayi 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Atatayi 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Atatayi 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Atatayi yang harus dihindari 5.5 Menjelaskan dampak negatif dari Sad Atatayi 5.6 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Sad Atatayi dalam diri

Kitab Suci 6. Memahami Weda sebagai kitab suci

6.1 Menyebutkan para Rsi penerima wahyu dan pengkodifikasi Weda 6.2 Menjelaskan sifat-sifat Weda 6.3 Menguraikan kodifikasi Weda

Orang Suci 7. Memahami keberadaan orang suci

7.1 Menguraikan syarat-syarat orang suci 7.2 Menyebutkan ciri-ciri orang suci 7.3 Menguraikan kedudukan dan fungsi orang suci 7.4 Menghormati orang suci

135

Kelas IX, Semester Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

1.1 Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara 1.2 Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara 1.3 Menguraikan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 1.4 Menceritakan turunnya Awatara dalam Purana

Susila 2. Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus dihindari

2.1 Menguraikan pengertian Sapta Timira 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira 2.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sapta Timira 2.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sapta Timira yang harus dihindari 2.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta Timira

Sejarah Agama Hindu 3. Mengetahui keberadaan kerajaankerajaan Hindu di Indonesia

3.1 Menguraikan puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia 3.2 Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia 3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Kelas IX, Semester 2

136

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Budaya 4. Memahami Dharma Gita dalam Bhagawad Gita dan Sarasamuscaya

4.1 Mendemonstrasikan sloka dalam Bhagawad Gita 4.2 Mendemonstrasikan palawakya dalam Sarasamuscaya

Yadnya 5. Memahami hakikat Yadnya

5.1 Menyebutkan sumber dan dasar hukum Yadnya 5.2 Menjelaskan tingkatan pelaksanaan Yadnya 5.3 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan Yadnya 5.4 Mempraktekkan Yadnya dalam kehidupan sehari-hari

Hari Suci 6. Menjelaskan hakikat dan tujuan perayaan hari-hari suci keagamaan

6.1 Menguraikan hakikat hari-hari suci keagamaan 6.2 Menjelaskan tujuan hari-hari suci keagamaan 6.3 Menjelaskan pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan Sradha dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan)

E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

137

17. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB – A) B. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan peserta didik yang berkebutuhan khusus tunanetra. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu. B. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 3. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama; 4. membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya.

138

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 10. Sradha 11. Susila 12. Yadnya 13. Kitab Suci 14. Orang Suci 15. Hari-hari suci 16. Kepemimpinan 17. Alam Semesta 18. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu. D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pembelajaran pendidikan agama Hindu disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang berkebutuhan khusus tunanetra.

139

Kelas VII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha

Menguraikan ajaran Asta Aiswarya

2. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Menyebutkan bagian-bagian Asta Aiswarya Menguraikan arti dan makna bagianbagian Asta Aiswarya Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Kepemimpinan 2. Memahami ajaran kepemimpinan Hindu

2.1 Menguraikan pengertian pemimpin dan kepemimpinan 2.2 Menjelaskan ajaran kepemimpinan dalam Asta Bratha 2.3 Menunjukkan contoh-contoh kepemimpinan dalam Asta Bratha

Budaya 3.

Memahami Dharma Gita

3.1 Menguraikan pengertian Dharma Gita 3.2 Menyebutkan jenis-jenis Dharma Gita 3.3 Mengenal teknik-teknik menyanyikan Dharma Gita 3.4 Menyanyikan contoh-contoh lagulagu kerohanian

Hari Suci 4. Memahami hari-hari suci keagamaan Hindu

4.1 Menyebutkan rangkaian pelaksanaan hari suci keagamaan Hindu 4.5 Menguraikan makna hari suci keagamaan Hindu 4.6 Menjelaskan nilai teologis hari suci 4.7 Membuat laporan pelaksanaan harihari suci keagamaan

140

Kelas VII, Semester 2 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Susila 5. Memahami Sad Ripu sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Ripu 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Ripu 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Ripu 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Ripu yang harus dihindari 5.4 Menjelaskan dampak negatif adanya Sad Ripu

Tempat Suci 6. Memahami pengelompokkan tempat suci

Menyebutkan jenis-jenis tempat suci menurut fungsinya Menguraikan ciri-ciri khusus jenisjenis tempat suci Menggambar tempat suci

141

Kelas VIII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai penguasa penjuru alam

Menguraikan pengertian Nawa Dewata Menjelaskan keterkaitan antara Nawa Dewata dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) Mengidentifikasikan bagian-bagian Nawa Dewata Menggambarkan atribut Nawa Dewata

Alam Semesta 2. Memahami hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.1

Menguraikan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.2

Menjelaskan dampak ketidakselarasan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.3

Melakukan upaya-upaya penyeimbangan hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

3.1

Mengungkapkan teori masuknya agama Hindu ke Indonesia

3.2

Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu yang terkenal dan peninggalannya

3.3

Mengidentifikasi ciri-ciri kehinduan kerajaan Hindu

Sejarah Agama Hindu 3. Memahami sejarah masuknya agama Hindu ke Indonesia

Kelas VIII, Semester 2

142

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Yadnya 4. Memahami latar belakang timbulnya Yadnya

4.1 Menguraikan pengertian Tri Rna 4.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Rna serta contohnya masing-masing 4.3 Menjelaskan hubungan antara Tri Rna dengan Yadnya 4.4 Melaksanakan ajaran Yadnya yang berkaitan dengan Tri Rna

Susila 5.

Memahami Sad Atatayi sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Atatayi 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Atatayi 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Atatayi 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Atatayi yang harus dihindari 5.5 Menjelaskan dampak negatif dari Sad Atatayi 5.6 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Sad Atatayi dalam diri

Kitab Suci 6. Memahami Weda sebagai kitab suci

6.1 Menyebutkan para Rsi penerima wahyu dan pengkodifikasi Weda 6.2 Menjelaskan sifat-sifat Weda 6.3 Menguraikan kodifikasi Weda

Orang Suci 7. Memahami keberadaan orang suci

7.1 Menguraikan syarat-syarat orang suci 7.2 Menyebutkan ciri-ciri orang suci 7.3 Menguraikan kedudukan dan fungsi orang suci 7.4 Menghormati orang suci

143

Kelas IX, Semester Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

1.1 Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara 1.2 Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara 1.3 Menguraikan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 1.4 Menceritakan turunnya Awatara dalam Purana

Susila 2. Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus dihindari

2.1 Menguraikan pengertian Sapta Timira 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira 2.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sapta Timira 2.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sapta Timira yang harus dihindari 2.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta Timira

Sejarah Agama Hindu 3. Mengetahui keberadaan kerajaankerajaan Hindu di Indonesia

3.1 Menguraikan puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia 3.2 Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia 3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Kelas IX, Semester 2

144

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Budaya 4. Memahami Dharma Gita dalam Bhagawad Gita dan Sarasamuscaya

4.1 Mendemonstrasikan sloka dalam Bhagawad Gita 4.2 Mendemonstrasikan palawakya dalam Sarasamuscaya

Yadnya 5. Memahami hakikat Yadnya

5.1 Menyebutkan sumber dan dasar hukum Yadnya 5.2 Menjelaskan tingkatan pelaksanaan Yadnya 5.3 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan Yadnya 5.4 Mempraktekkan Yadnya dalam kehidupan sehari-hari

Hari Suci 6. Menjelaskan hakikat dan tujuan perayaan hari-hari suci keagamaan

6.1 Menguraikan hakikat hari-hari suci keagamaan 6.2 Menjelaskan tujuan hari-hari suci keagamaan 6.3 Menjelaskan pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan Sradha dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan)

E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

145

18. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB – B) C. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan peserta didik yang berkebutuhan khusus tunarungu. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu. Pembelajaran pendidikan agama Hindu disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang berkebutuhan khusus tunarungu.

146

B. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 5. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama; 6. membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 19. Sradha 20. Susila 21. Yadnya 22. Kitab Suci 23. Orang Suci 24. Hari-hari suci 25. Kepemimpinan 26. Alam Semesta 27. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

147

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha

Menguraikan ajaran Asta Aiswarya

3. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Menyebutkan bagian-bagian Asta Aiswarya Menguraikan arti dan makna bagianbagian Asta Aiswarya Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Kepemimpinan 2. Memahami ajaran kepemimpinan Hindu

2.1 Menguraikan pengertian pemimpin dan kepemimpinan 2.2 Menjelaskan ajaran kepemimpinan dalam Asta Bratha 2.3 Menunjukkan contoh-contoh kepemimpinan dalam Asta Bratha

Budaya 3.

Memahami Dharma Gita

3.1 Menguraikan pengertian Dharma Gita 3.2 Menyebutkan jenis-jenis Dharma Gita 3.3 Mengenal teknik-teknik menyanyikan Dharma Gita 3.4 Menyanyikan contoh-contoh lagulagu kerohanian

Hari Suci 4. Memahami hari-hari suci keagamaan Hindu

4.1 Menyebutkan rangkaian pelaksanaan hari suci keagamaan Hindu 4.8 Menguraikan makna hari suci keagamaan Hindu 4.9 Menjelaskan nilai teologis hari suci 4.10 Membuat laporan pelaksanaan hari-hari suci keagamaan

148

Kelas VII, Semester 2 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Susila 5. Memahami Sad Ripu sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Ripu 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Ripu 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Ripu 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Ripu yang harus dihindari 5.4 Menjelaskan dampak negatif adanya Sad Ripu

Tempat Suci 6. Memahami pengelompokkan tempat suci

Menyebutkan jenis-jenis tempat suci menurut fungsinya Menguraikan ciri-ciri khusus jenisjenis tempat suci Menggambar tempat suci

149

Kelas VIII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai penguasa penjuru alam

Menguraikan pengertian Nawa Dewata Menjelaskan keterkaitan antara Nawa Dewata dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) Mengidentifikasikan bagian-bagian Nawa Dewata Menggambarkan atribut Nawa Dewata

Alam Semesta 2. Memahami hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.1

Menguraikan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.2

Menjelaskan dampak ketidakselarasan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.3

Melakukan upaya-upaya penyeimbangan hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

3.1

Mengungkapkan teori masuknya agama Hindu ke Indonesia

3.2

Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu yang terkenal dan peninggalannya

3.3

Mengidentifikasi ciri-ciri kehinduan kerajaan Hindu

Sejarah Agama Hindu 3. Memahami sejarah masuknya agama Hindu ke Indonesia

Kelas VIII, Semester 2

150

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Yadnya 4. Memahami latar belakang timbulnya Yadnya

4.1 Menguraikan pengertian Tri Rna 4.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Rna serta contohnya masing-masing 4.3 Menjelaskan hubungan antara Tri Rna dengan Yadnya 4.4 Melaksanakan ajaran Yadnya yang berkaitan dengan Tri Rna

Susila 5.

Memahami Sad Atatayi sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Atatayi 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Atatayi 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Atatayi 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Atatayi yang harus dihindari 5.5 Menjelaskan dampak negatif dari Sad Atatayi 5.6 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Sad Atatayi dalam diri

Kitab Suci 6. Memahami Weda sebagai kitab suci

6.1 Menyebutkan para Rsi penerima wahyu dan pengkodifikasi Weda 6.2 Menjelaskan sifat-sifat Weda 6.3 Menguraikan kodifikasi Weda

Orang Suci 7. Memahami keberadaan orang suci

7.1 Menguraikan syarat-syarat orang suci 7.2 Menyebutkan ciri-ciri orang suci 7.3 Menguraikan kedudukan dan fungsi orang suci 7.4 Menghormati orang suci

Kelas IX, Semester

151

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

1.1 Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara 1.2 Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara 1.3 Menguraikan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 1.4 Menceritakan turunnya Awatara dalam Purana

Susila 2. Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus dihindari

2.1 Menguraikan pengertian Sapta Timira 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira 2.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sapta Timira 2.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sapta Timira yang harus dihindari 2.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta Timira

Sejarah Agama Hindu 3. Mengetahui keberadaan kerajaankerajaan Hindu di Indonesia

3.1 Menguraikan puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia 3.2 Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia 3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Kelas IX, Semester 2

152

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Budaya 4. Memahami Dharma Gita dalam Bhagawad Gita dan Sarasamuscaya

4.1 Mendemonstrasikan sloka dalam Bhagawad Gita 4.2 Mendemonstrasikan palawakya dalam Sarasamuscaya

Yadnya 5. Memahami hakikat Yadnya

5.1 Menyebutkan sumber dan dasar hukum Yadnya 5.2 Menjelaskan tingkatan pelaksanaan Yadnya 5.3 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan Yadnya 5.4 Mempraktekkan Yadnya dalam kehidupan sehari-hari

Hari Suci 6. Menjelaskan hakikat dan tujuan perayaan hari-hari suci keagamaan

6.1 Menguraikan hakikat hari-hari suci keagamaan 6.2 Menjelaskan tujuan hari-hari suci keagamaan 6.3 Menjelaskan pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan Sradha dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan)

E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

153

19. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB – D) D. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan peserta didik yang berkebutuhan khusus tunadaksa. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu. Pembelajaran pendidikan agama Hindu disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang berkebutuhan khusus tunadaksa.

154

B. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 7. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama; 8. membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 28. Sradha 29. Susila 30. Yadnya 31. Kitab Suci 32. Orang Suci 33. Hari-hari suci 34. Kepemimpinan 35. Alam Semesta 36. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

155

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha

Menguraikan ajaran Asta Aiswarya

4. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Menyebutkan bagian-bagian Asta Aiswarya Menguraikan arti dan makna bagianbagian Asta Aiswarya Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Kepemimpinan 2. Memahami ajaran kepemimpinan Hindu

2.1 Menguraikan pengertian pemimpin dan kepemimpinan 2.2 Menjelaskan ajaran kepemimpinan dalam Asta Bratha 2.3 Menunjukkan contoh-contoh kepemimpinan dalam Asta Bratha

Budaya 3.

Memahami Dharma Gita

3.1 Menguraikan pengertian Dharma Gita 3.2 Menyebutkan jenis-jenis Dharma Gita 3.3 Mengenal teknik-teknik menyanyikan Dharma Gita 3.4 Menyanyikan contoh-contoh lagulagu kerohanian

Hari Suci 4. Memahami hari-hari suci keagamaan Hindu

4.1 Menyebutkan rangkaian pelaksanaan hari suci keagamaan Hindu 4.11 Menguraikan makna hari suci keagamaan Hindu 4.12

Menjelaskan nilai teologis hari suci

4.13 Membuat laporan pelaksanaan hari-hari suci keagamaan

156

Kelas VII, Semester 2 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Susila 5. Memahami Sad Ripu sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Ripu 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Ripu 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Ripu 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Ripu yang harus dihindari 5.4 Menjelaskan dampak negatif adanya Sad Ripu

Tempat Suci 6. Memahami pengelompokkan tempat suci

Menyebutkan jenis-jenis tempat suci menurut fungsinya Menguraikan ciri-ciri khusus jenisjenis tempat suci Menggambar tempat suci

157

Kelas VIII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai penguasa penjuru alam

Menguraikan pengertian Nawa Dewata Menjelaskan keterkaitan antara Nawa Dewata dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) Mengidentifikasikan bagian-bagian Nawa Dewata Menggambarkan atribut Nawa Dewata

Alam Semesta 2. Memahami hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.1

Menguraikan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.2

Menjelaskan dampak ketidakselarasan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.3

Melakukan upaya-upaya penyeimbangan hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

3.1

Mengungkapkan teori masuknya agama Hindu ke Indonesia

3.2

Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu yang terkenal dan peninggalannya

3.3

Mengidentifikasi ciri-ciri kehinduan kerajaan Hindu

Sejarah Agama Hindu 3. Memahami sejarah masuknya agama Hindu ke Indonesia

Kelas VIII, Semester 2

158

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Yadnya 4. Memahami latar belakang timbulnya Yadnya

4.1 Menguraikan pengertian Tri Rna 4.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Rna serta contohnya masing-masing 4.3 Menjelaskan hubungan antara Tri Rna dengan Yadnya 4.4 Melaksanakan ajaran Yadnya yang berkaitan dengan Tri Rna

Susila 5.

Memahami Sad Atatayi sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Atatayi 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Atatayi 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Atatayi 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Atatayi yang harus dihindari 5.5 Menjelaskan dampak negatif dari Sad Atatayi 5.6 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Sad Atatayi dalam diri

Kitab Suci 6. Memahami Weda sebagai kitab suci

6.1 Menyebutkan para Rsi penerima wahyu dan pengkodifikasi Weda 6.2 Menjelaskan sifat-sifat Weda 6.3 Menguraikan kodifikasi Weda

Orang Suci 7. Memahami keberadaan orang suci

7.1 Menguraikan syarat-syarat orang suci 7.2 Menyebutkan ciri-ciri orang suci 7.3 Menguraikan kedudukan dan fungsi orang suci 7.4 Menghormati orang suci

Kelas IX, Semester

159

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

1.1 Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara 1.2 Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara 1.3 Menguraikan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 1.4 Menceritakan turunnya Awatara dalam Purana

Susila 2. Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus dihindari

2.1 Menguraikan pengertian Sapta Timira 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira 2.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sapta Timira 2.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sapta Timira yang harus dihindari 2.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta Timira

Sejarah Agama Hindu 3. Mengetahui keberadaan kerajaankerajaan Hindu di Indonesia

3.1 Menguraikan puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia 3.2 Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia 3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Kelas IX, Semester 2

160

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Budaya 4. Memahami Dharma Gita dalam Bhagawad Gita dan Sarasamuscaya

4.1 Mendemonstrasikan sloka dalam Bhagawad Gita 4.2 Mendemonstrasikan palawakya dalam Sarasamuscaya

Yadnya 5. Memahami hakikat Yadnya

5.1 Menyebutkan sumber dan dasar hukum Yadnya 5.2 Menjelaskan tingkatan pelaksanaan Yadnya 5.3 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan Yadnya 5.4 Mempraktekkan Yadnya dalam kehidupan sehari-hari

Hari Suci 6. Menjelaskan hakikat dan tujuan perayaan hari-hari suci keagamaan

6.1 Menguraikan hakikat hari-hari suci keagamaan 6.2 Menjelaskan tujuan hari-hari suci keagamaan 6.3 Menjelaskan pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan Sradha dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan)

E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

161

20. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB – E) E. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan peserta didik yang berkebutuhan khusus tunalaras. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Hindu. Pembelajaran pendidikan agama Hindu disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang berkebutuhan khusus tunalaras.

162

B. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 9. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama; 10. membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 37. Sradha 38. Susila 39. Yadnya 40. Kitab Suci 41. Orang Suci 42. Hari-hari suci 43. Kepemimpinan 44. Alam Semesta 45. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

163

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha

Menguraikan ajaran Asta Aiswarya

5. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Menyebutkan bagian-bagian Asta Aiswarya Menguraikan arti dan makna bagianbagian Asta Aiswarya Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta Aiswarya

Kepemimpinan 2. Memahami ajaran kepemimpinan Hindu

2.1 Menguraikan pengertian pemimpin dan kepemimpinan 2.2 Menjelaskan ajaran kepemimpinan dalam Asta Bratha 2.3 Menunjukkan contoh-contoh kepemimpinan dalam Asta Bratha

Budaya 3.

Memahami Dharma Gita

3.1 Menguraikan pengertian Dharma Gita 3.2 Menyebutkan jenis-jenis Dharma Gita 3.3 Mengenal teknik-teknik menyanyikan Dharma Gita 3.4 Menyanyikan contoh-contoh lagulagu kerohanian

Hari Suci 4. Memahami hari-hari suci keagamaan Hindu

4.1 Menyebutkan rangkaian pelaksanaan hari suci keagamaan Hindu 4.14 Menguraikan makna hari suci keagamaan Hindu 4.15

Menjelaskan nilai teologis hari suci

4.16 Membuat laporan pelaksanaan hari-hari suci keagamaan

164

Kelas VII, Semester 2 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Susila 5. Memahami Sad Ripu sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Ripu 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Ripu 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Ripu 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Ripu yang harus dihindari 5.4 Menjelaskan dampak negatif adanya Sad Ripu

Tempat Suci 6. Memahami pengelompokkan tempat suci

Menyebutkan jenis-jenis tempat suci menurut fungsinya Menguraikan ciri-ciri khusus jenisjenis tempat suci Menggambar tempat suci

165

Kelas VIII, Semester 1 Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Meyakini manifestasi Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai penguasa penjuru alam

Menguraikan pengertian Nawa Dewata Menjelaskan keterkaitan antara Nawa Dewata dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) Mengidentifikasikan bagian-bagian Nawa Dewata Menggambarkan atribut Nawa Dewata

Alam Semesta 2. Memahami hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.1

Menguraikan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.2

Menjelaskan dampak ketidakselarasan hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2.3

Melakukan upaya-upaya penyeimbangan hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

3.1

Mengungkapkan teori masuknya agama Hindu ke Indonesia

3.2

Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu yang terkenal dan peninggalannya

3.3

Mengidentifikasi ciri-ciri kehinduan kerajaan Hindu

Sejarah Agama Hindu 3. Memahami sejarah masuknya agama Hindu ke Indonesia

Kelas VIII, Semester 2

166

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Yadnya 4. Memahami latar belakang timbulnya Yadnya

4.1 Menguraikan pengertian Tri Rna 4.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Rna serta contohnya masing-masing 4.3 Menjelaskan hubungan antara Tri Rna dengan Yadnya 4.4 Melaksanakan ajaran Yadnya yang berkaitan dengan Tri Rna

Susila 5.

Memahami Sad Atatayi sebagai aspek diri yang harus dihindari

5.1 Menguraikan pengertian Sad Atatayi 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad Atatayi 5.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sad Atatayi 5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sad Atatayi yang harus dihindari 5.5 Menjelaskan dampak negatif dari Sad Atatayi 5.6 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari pengaruh Sad Atatayi dalam diri

Kitab Suci 6. Memahami Weda sebagai kitab suci

6.1 Menyebutkan para Rsi penerima wahyu dan pengkodifikasi Weda 6.2 Menjelaskan sifat-sifat Weda 6.3 Menguraikan kodifikasi Weda

Orang Suci 7. Memahami keberadaan orang suci

7.1 Menguraikan syarat-syarat orang suci 7.2 Menyebutkan ciri-ciri orang suci 7.3 Menguraikan kedudukan dan fungsi orang suci 7.4 Menghormati orang suci

Kelas IX, Semester

167

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Sradha 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

1.1 Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara 1.2 Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara 1.3 Menguraikan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan) 1.4 Menceritakan turunnya Awatara dalam Purana

Susila 2. Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus dihindari

2.1 Menguraikan pengertian Sapta Timira 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira 2.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sapta Timira 2.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Sapta Timira yang harus dihindari 2.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta Timira

Sejarah Agama Hindu 3. Mengetahui keberadaan kerajaankerajaan Hindu di Indonesia

3.1 Menguraikan puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia 3.2 Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia 3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Kelas IX, Semester 2

168

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Budaya 4. Memahami Dharma Gita dalam Bhagawad Gita dan Sarasamuscaya

4.1 Mendemonstrasikan sloka dalam Bhagawad Gita 4.2 Mendemonstrasikan palawakya dalam Sarasamuscaya

Yadnya 5. Memahami hakikat Yadnya

5.1 Menyebutkan sumber dan dasar hukum Yadnya 5.2 Menjelaskan tingkatan pelaksanaan Yadnya 5.3 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan Yadnya 5.4 Mempraktekkan Yadnya dalam kehidupan sehari-hari

Hari Suci 6. Menjelaskan hakikat dan tujuan perayaan hari-hari suci keagamaan

6.1 Menguraikan hakikat hari-hari suci keagamaan 6.2 Menjelaskan tujuan hari-hari suci keagamaan 6.3 Menjelaskan pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan Sradha dan Bhakti kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan)

E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

169

170