3. Pembelajaran di Kelas Inklusif

60 downloads 11445 Views 782KB Size Report
Para siswa berada dalam satu kelas yang idealnya dalam satu kelas terdiri dari 1 -6 anak berkebutuhan ... Pengelolaan kelas (pembagian kelompok, pembagian guru). ▫ Metode ... Apakah seluruh materi pada kurikulum harus disampaikan.
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DLINGO, 3 OKTOBER 2011

PEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSIF Aini Mahabbati Jurusan PLB FIP UNY HP : 08174100926 EMAIL : [email protected]

IMPLIKASI PENDIDIKAN INKLUSIF (Diadaptasi dari Hidayat, 2010)

Komunitas mampu bertindak sebagai pelindung/ pembimbing ABK

Orang tua dilibatkan dalam proses pembelajaran

Komunitas mampu bertindak sebagai pelindung/ pembimbing ABK

Setiap siswa diberikan perlakuan yang adil

Setiap siswa berhak atas pendidikan dalam kelompok sebaya

Program pendidikan ditawarkan dalam kepada setiap siswa

SEKOLAH INKLUSI

Setiap siswa diberikan perhatian dan dukungan yang tepat

SISTEM BELAJAR (1)  Sistem belajar pada sekolah inklusi tidak jauh

berbeda dengan sekolah reguler pada umumnya.  Para siswa berada dalam satu kelas yang idealnya dalam satu kelas terdiri dari 1-6 anak berkebutuhan khusus dengan dua guru dan satu terapis yang bertanggung jawab dibawah koordinasi guru untuk memberi perlakuan khusus kepada anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik.  Porsi belajar pada anak berkebutuhan khusus lebih FLEKSIBEL daripada yang ‘normal’.

SISTEM BELAJAR (2)  Pada waktu-waktu tertentu, bila perlu anak-anak tersebut akan ‘ditarik’

dari kelas reguler dan dibawa ke RUANG INDIVIDU untuk mendapatkan perlakuan (bimbingan ) khusus.  Dengan demikian diperlukan keberagaman metode pembelajaran

supaya materi dapat tersampaikan secara merata kepada semua anak didik.  Guru perlu memastikan bahwa semua siswa, terlebih mereka yang

berkebutuhan khusus, sudah memahami penjelasan dengan baik.  Ketika anak-anak berkebutuhan khusus belum bisa menerima materi

dengan baik, sekolah pun harus siap melaksanakan program pembelajaran individual (PPI) atau IEP (individual educational program) untuk mendampingi satu persatu anak berkebutuhan khusus secara lebih intensif.  Bentuk dari PPI atau IEP ini disesuaikan dengan kebutuhan yang perlu

dikembangkan pada anak.

Apa yang perlu diperhatikan dalam mengelola kelas inklusi ?? SISWA memahami dirinya

METODE MENGAJAR Bagaimana cara mengajar

MATERI Apa yang akan diajarkan

Memahami peran dan tugasnya GURU SUMBER : http://tep.uoregon.edu/resources/diversity/index.html

SISWA

SEMUA SISWA MEMILIKI :

Usia Kebutuhan khusus Etnis Siswa kelas 1 (awal masuk SD) Gender Gaya belajar siswa Agama Status sosial-ekonomi Sumber belajar yang dimiliki siswa

 KARAKTERISTIK KHUSUS  BACKGROUND, MINAT, BAKAT,

POTENSI DAN PENGALAMAN SISWA  HARAPAN DAN KEKHAWATIRAN  CARA MENGAJAR YANG COCOK

UNTUK MEREKA.

PERANAN SISWA NON ABK  Peer Tutoring (anak sebagai tutor)  Kompetensi keduanya berbeda  Anak tanpa kebutuhan khusus membagikan ilmu dan pengalamannya kepada anak dengan kebutuhan khusus  Anak tanpa kebutuhan khusus menjadi model bagi anak dengan kebutuhan khusus  ATAU SEBALIKNYA

 Peer Collaboration (kolaborasi sebaya)  Kompetensi keduanya sama  Anak berkebutuhan khusus dan tanpa berkebutuhan khusus menghadapi permasalahan serupa yang harus dipecahkan bersama-sama

PENGEMBANGAN POLA BELAJAR SISWA  Kompetisi  Siswa berjuang dengan keras dan berkompetisi

mengalahkan yang lain untuk mendapatkan penghargaan dari guru

 Individualis  Belajar dilihat sebagai kebutuhan individu. Ketika

kebutuhan terpenuhi maka ia tidak memiliki tanggung jawab yang lain

 Kooperatif  Siswa mencapai tujuan secara bersama-sama dan tujuan

tersebut dapat dicapai apabila ia bekerja sama dengan siswa lainnya  Pendekatan ini sangat cocok diterapkan di Pendidikan Inklusi

GURU  Kenapa Anda memilih menjadi guru ?  Bagaimana selama ini CARA Anda mengajar ?

 Kapan Anda merasa mengajar dengan lebih efektif ? 

  



Dengan siswa yang seperti apa ? Kapan Anda merasa mengajar dengan tidak efektif ? Pengalaman menghadapi keberagaman siswa ? Asumsi mengenai keberagamaan siswa ? Kekhawatiran-kekhawatiran.. Sumber-sumber mengajar yang bisa Anda kembangkan ?

TUNTUTAN & TANTANGAN BAGI GURU  Persiapan Proses Pembelajaran

 Strategi mengajar (eksplorasi, drill, pedagogi)  Pengelolaan kelas (pembagian kelompok, pembagian guru)  Metode penilaian di kelas (portofolio, tes, evaluasi pembelajaran)

 Pelayanan & Penanganan (treatment)  Modifikasi kelas  Modifikasi materi  Kegiatan tambahan (vocational)

 Dukungan Psikososial    

Hambatan anak (fisik, psikologis dan sosial) Kepribadian guru dan anak (kemandirian, harga diri, self mastery) Dukungan sosial (dukungan guru, orang tua dan sekolah) Sikap dan kepuasan (kepuasan orang tua)

10

MATERI YANG AKAN DIAJARKAN  Apakah seluruh materi pada kurikulum harus

disampaikan.. ?  Mana yang perlu dan mana yang tidak perlu disampaikan ?  Bagaimana menyeleksi materi yang akan disampaikan ?

METODE MENGAJAR  Menciptakan kelas yang    

inklusif Menerima SETIAP siswa Memotivasi siswa Menyusun silabus & RPP yang sesuai Memberi pengertian semua siswa akan keberagaman

 Penugasan  Manajemen kelas  Diskusi kelas

 Kerja kelompok  Pembelajaran aktif  Metode ceramah

 Menulis  Asesmen  Memberi feedback

 Sumber pembelajaran

KUNCI PEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSI (andriana, 2011) 1. Akomodasi pembelajaran 2. Rencana Pembelajaran Individual

AKOMODASI PEMBELAJARAN  Lingkungan Fisik

 Pemberian Intruksi  Metode Kegiatan  Fasilitas Pembelajaran  Harapan terhadap performa siswa

1. Akomodasi lingkungan fisik  Jadwal dan tugas-tugas harus dimengerti oleh

siswa  Mengurangi stimulasi dan faktor distruksi: tunarungu duduk paling depan agar mudah membaca gerak bibir guru. anak hiperaktif duduk di tempat yang tenang  Siswa ABK ditempatkan di dekat siswa non-ABK yang bersedia ‘menemani’  peer tutor/assist  Menata kursi dan meja dengan pola yang rileks

2. Akomodasi pemberian instruksi  Pemberian instruksi harus mengingat

keterbatasan anak. misalnya : - anak dengan gangguan pendengaran instruksi memanfaatkan kemampuan visual anak - anak slow learner  instruksi jelas dengan intonasi dan gesture, diulang, sederhana, tunggal, dengan bantuan visual, sering mengingatkan tugas, pancingan pertanyaan.

3. Akomodasi metode kegiatan  Mengatur jarak materi satu dengan materi selanjutnya dengan jeda sehingga tidak    

membingungkan siswa. Memberi penugasan dengan lebih kreatif, tidak melulu dengan pertanyaan yang dijawab di kertas. Mengajari siswa cara mengatur dan menyelesaikan tugas Tutor sebaya Menerangkan hal abstrak dengan metode yang kongkrt, misalnya : bermain peran.

4. Akomodasi fasilitas  Menggunakan pembelajaran berbasis

MULTISENSORY (visual, auditory, kinestetik, taktil) untuk alat peraga pembelajaran. misalnya : peraga benda real jika memungkinkan, video, audio, dsb  Melibatkan guru pendamping khusus jika diperlukan.

5. Akomodasi harapan terhadap performa siswa  Menambah atau mengurangi waktu belajar

sesuai ketahanan siswa  Mengurangi muatan materi dan tugas sesuai dengan kemampuan siswa  Tingkat kesulitan tugas disesuaikan dengan kemampuan siswa  Modifikasi cara pemberian tugas / evaluasi hasil belajar.

PENILAIAN HASIL BELAJAR  Tidak semua anak belajar melalui cara yang sama  Penilaian alternatif dipakai untuk  Hasil penilaian yang baik

 mudah diinterpretasilan (interpretative)  menggambarkan kondisi (descriptive)

 mengidentifikasi permasalahan (diagnostic)

PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL Dalam kelas inklusi perlu direncanakan secara individual  Metode pembelajaran  Muatan materi  Evaluasi , metode dan kriteria

penilaian  Bantuan yang akan diberikan pada siswa dalam pembelajaran.  Lingkungan belajar  Materi pembelajaran

PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI) Individualized Educational Program (IEP )

Perlu diperhatikan dalam PPI (Shepherd, 2010; Vaughn, 2009)

 Mengetahui level capaian AKADEMIK siswa, dan PERFORMA

FUNGSIONALNYA.  Mengetahui prosedur pengukuran tujuan pembelajaran berkala, baik secara AKADEMIK maupun FUNGSIONAL.  Mengetahui dengan rinci kemajuan siswa dalam mencapai capaian akademik dan fungsional, dan melaporkannya pada tim pelaksana PPI (guru kelas, guru pendamping khusus, kepala sekolah, ahli psikologi dan medis yang terlibat, orangtua, dan siswa sendiri).

LANJUTAN….  Merancang program pendidikan khusus dan layanan

pendukung lain yang akan diberikan pada siswa, dan berbasis pada penelitian dan pengembangan tim PPI dan diterapkan pada proses pendidikan.  Pertimbangan apakah siswa harus mengikuti sekolah khusus (SLB) atau sekolah inklusi, atau kedua-duanya sesuai dengan kapasitas dan potensi siswa.  Mempersiapkan beberapa akomodasi yang diperlukan untuk melakukan asesmen capaian AKADEMIK dan FUNGSIONAL siswa  Program PPI ditetapkan pada awal layanan pendidikan dan intervensi perilaku anak, serta merancang langkah antisipasi layanan atau intervensi.

Alur Program Pembelajaran Individual (adaptasi dari Hallahan, dkk., 2011)

1. ASESMEN AKADEMIK DAN KARAKTER PEMBELAJARAN

6. PELAKSANAAN PROGRAM

7. EVALUASI BERKALA

2. HASIL ASESMEN

5. PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM

3. PENENTUAN MATERI

4. PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM: Silabus, RPP/RPI, kompetensi anak

CATATAN REFLEKSI  Pencapaian Target Pembelajaran  Apakah tujuan kelas inklusi telah tercapai?  Apakah integrasi anak berkebutuhan khusus ke dalam kelas

meningkatkan performansi mereka?  Apakah respon siswa biasa cukup positif?

 Strategi Pembelajaran  Model pembelajaran apa yang tepat dikenakan di kelas inklusi ?  Media pembelajaran apa yang sesuai dengan karakter kelas?  Apakah desain yang disusun sudah tepat mengenai sasaran?

 Dukungan dan Sumber Daya  Apakah guru memiliki kesiapan menghadapi anak dengan

kebutuhan khusus?  Apakah kompetensi guru sudah memadai untuk kelas inklusi?  Fasilitas apa saja yang perlu ditingkatkan oleh sekolah ?