7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Dalam ...

30 downloads 309 Views 451KB Size Report
Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pencapaian proses pendidikan ... Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan antara lain ...
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar Dalam seluruh proses pendidikan, bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pencapaian proses pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa/mahasiswa sebagai objek pendidikan. Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan antara lain : Sudirman (2004 : 38) menyatakan “belajar berarti mencari makna, makna diciptakan oleh objek didik (siswa/ mahasiswa) dari apa yang mereka lihat, mereka dengar dan dari yang dirasakan dan alami, jadi hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman objek dengan dunia fisik dan lingkungannya. Menurut Slameto (2003 : 2) belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri : a. Perubahan terjadi secara sadar. Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan di dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah dan kebiasaannya bertambah.

Universitas Sumatera Utara

8

b. Perubahan bersifat kontiniu dan fungsional. Ini berarti bahwa perubahan yang

terjadi

di

dalam

diri

seseorang

berlangsung

secara

berkesinambungan dan tidak statis. c. Perubahan bersifat positif dan aktif. Ini berarti bahwa perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya tetapi karena usaha sendiri. d. Perubahan tidak bersifat sementara. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e. Perubahan bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Ini berarti bahwa setelah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menurut Suciati (2001), “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan lingkungannya”. Menurut Witherington “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan dan pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Crwo dan Hilgard bahwa “belajar adalah diperolehnya kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”, sedangkan menurut Vista dan Thompson, “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman (Sukmadinata, 2003).

Universitas Sumatera Utara

9

Maka dari pendapat para ahli pendidikan seperti tersebut diatas dapat simpulkan bahwa “belajar adalah suatu proses kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seseorang secara sadar dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga diperoleh kecakapan-kecakapan yang baru yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku didalam dirinya berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan antara lain faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang terdiri dari : 1. Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu. Jika kesehatannya terganggu, maka supaya ia dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan ibadah. 2. Perhatian Perhatian

merupakan

suatu

usaha

untuk

memusatkan

pemikiran / hati terhadap yang dilihat dan di dengar. Menurut Gazali

Universitas Sumatera Utara

10

perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi. (Slameto, 2003: 56). Supaya pencapaian akademi berhasil baik maka mahasiswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang sedang dipelajari, karena jika bahan tidak menjadi perhatian akan timbullah kebosanan yang berakibat malas untuk belajar sehingga pencapaian akademik menjadi tidak baik. 3. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan dan jika berlangsung terusmenerus akan disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan atau suatu rasa lebih suka dan ketertarikan terhadap suatu hal/aktivitas tanpa ada yang menyuruh (bersifat menetap). Jika bahan pelajaran diminati oleh mahasiswa maka dia akan lebih mudah mempelajarinya tetapi jika bahan pelajaran tidak diminati maka akan pencapaian akademik menjadi tidak baik. Minat dapat ditunjukakn melalui suatu prestasi pencapaian akademik, yang berarti siswa/mahasiswa berminat terhadap apa yang sedang dipelajari maka pencapaian akademik (dalam hal ini indeks prestasi) akan meningkat. 4. Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran atau jurusan yang dipelajari oleh mahasiswa sesuai dengan bakatnya maka pencapaian akademiknya

Universitas Sumatera Utara

11

akan lebih baik karena ia senang belajar dan untuk selanjutnya ia akan lebih giat mempelajarinya. 5. Motivasi Motivasi menurut Keller (Dimyati, 2002) berasal dari kata “movere” yang berarti menggerakkan, mengendalikan, membangkit kan kegiatan, menumbuhkan perasaan, pengambilan prakarsa untuk menggapai tujuan yang diinginkan (Juleta Hutabarat, 2006). Motivasi mempunyai tiga komponen yaitu : kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu ada dalam ketidak seimbangan antara apa yang dia miliki dan harapan, misalnya mahasiswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap, ia merasa memiliki cukup waktu untuk belajar, waktu belajar yang ia gunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil yang baik, oleh karena itu ia mengubah caracara belajarnya. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan. Tujuan merupakan hal yang paling pokok yang ingin dicapai oleh individu atau merupakan perilaku dalam hal belajar. Nasution (1999) mengatakan bahwa “motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mau melakukannya dan bila ia tidak suka ia tidak melakukannya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan pendorong untuk bertindak atau bertingkah laku dari suatu proses yang sedang berlangsung dalam diri seseorang. Seseorang akan berhasil dalam

Universitas Sumatera Utara

12

belajar apabila dalam dirinya terdapat motivasi yang kuat untuk mengikuti dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan kegiatan tersebut. Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan oleh sebab itu seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila ia merasa ada kebutuhan, misalnya pelaksanaan proses belajar mengajar di Akademi Kebidanan sangat dibutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang mempunyai pendidikan khusus seperti Bidan Pendidik D-IV maka untuk itu seseorang yang sudah memiliki ijazah strata D-III atau Akademi Kebidanan termotivasi untuk mengikuti pendidikan D-IV Bidan Pendidik.

2.3. Pencapaian Akademik Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil merupakan akibat dari yang ditimbulkan karena berlangsungnya suatu proses kegiatan. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hasil belajar sering diartikan dengan nilai-nilai yang dicapai dalam mengikuti proses belajar sebagai hasil usaha yang dilakukan oleh siswa/mahasiswa dengan berbagai tingkat keberhasilan. Menurut Gagne dalam Sagala (2005) “Hasil belajar adalah berupa keterampilan-keterampilan intelektual yang memungkinkan seseorang berinteraksi”. Menurut Hamalik (1990 : 189) “Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan”. Menurut Arikunto (2005), “Hasil belajar bertujuan untuk mengetahui sejauh mana anak didik

Universitas Sumatera Utara

13

telah dapat belajar dari mata pelajaran tertentu, dengan cara mengadakan tes baik lisan maupun tulisan dan dinyatakan dalam bentuk nilai sejumlah materi pelajaran. Dengan demikian pencapaian akademik adalah adanya kemampuan dan perubahan tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang setelah mengalami suatu proses pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai, baik nilai pengetahuan

(kognitif),

sikap

(afektif)

maupun

nilai

keterampilan

(psikomotor).

Universitas Sumatera Utara