Alumni, Adakah Engkau Layang-layang Putus? - Pewarta Indonesia

31 downloads 144 Views 368KB Size Report
15 Apr 2012 ... Tapi ketika anda melihat layangan putus diudara maka kita akan bersedih hati. ... terdiri dari 6 huruf (sebutkan saja dalam hati... hehe).
Alumni, Adakah Engkau Layang-layang Putus? Oleh : Ir. Syarifuddin Simanjuntak Minggu, 15 April 2012 21:19

KOPI - Kalau kita pergi ke Bali terutama saat diadakan kontes/festifal layang dunia maka perjalanan wisata anda akan semakin mantap. Layangan Bali dan mancanegra yang penuh kreasi akan berkibar diudara dengan keindahan yang luar biasa. Hingga membuat Panitia akan kesulitan dalam menentukan siapa sang jago atau juara. Banyak kreasi seperti bentuk layangan, warna, baik ada ekor atau tanpa ekor. Semua layangan itu akan berjaya diudara dengan mempertontonkan kemegahan bentuk , warna dll. Kemegahan layangan itu akan semakin berkibar dalam waktu yang lama hingga berjam-jam dengan hembusan angin yang sepoi-sepoi. Woihh.. indah nian layangan itu. Itulah yang akan keluar dari setiap mulut turis mancanegara yang melihat layangan berkibar di udara.

Tapi ketika anda melihat layangan putus diudara maka kita akan bersedih hati. Layangan itu akan terhempas kesana kemari dan pada akhirnya membentur diri ke bumi atau tersangkut di antara kawat listrik. Bahkan nyangkut didedahanan, ranting pohon atau diatap rumah dll. Dan lama kelamaan layangan putus itu terkena panas, dingin, hujan yang pada akhirnya usang, koyak dan hancur yang tinggal hanya rangkanya. Mati dan tidak berfungsi lagi (korban bernafas dalam lumpur kerbau kali yechhh.....). Tapi sayang dia tidak dapat dimakamkan di pemakaman mewah dunia Sandiego Hills Indonesia. Ya layangan itu tak ubahnya seperti terhempasnya kapal pesiar mewah Titanic dan Costa Concordia dll yang terbelah karena menghamtam batu karang.

Mengapa layangan itu putus ? Tentu yang mengendalikannya kurang hati-hati, talinya tergesek dengan benang lain saat diadu diudara, sengaja diputus sipemilik dll. Layangan putus tidak jelas arahnya. Angin ke Timur dia ke Timur. Angin ke Barat dia ke Barat. Yach pokoknya kalau angin berputar mengelilingi semua mata angin maka layangan putus otomatis akan mengikut arah angin. Oh capek sekali. Bola sana bola sini. Tendang sana tendang sini. Cristiano Ronaldo kali yeeeeeh... hehehe.

Tapi bagaimana kalau alumni menjadi layangan putus? Apa kata dunia. Air Susu Ibu... Katakan Tidak Pada Korupsi. Begitu kali.... hehehe. Ok.. apa sih Alumni ? Alumni adalah 1 kata dan terdiri dari 6 huruf (sebutkan saja dalam hati... hehe). Ketika anda TK maka suatu waktu anda akan menjadi alumni Tk tersebut. Ketika anda SD, SMP, SMA, Universitas dll maka anda akan menjadi alumni sekolah itu dll. Jadi dapat dikatakan bahwa Alumni adalah seseorang yang sudah menyelesaikan pendidikan di sekolah/universitas dll tersebut. Sedang almamater adalah sekolah tempat alumni yang ditinggalkan. Begitulah kira-kira pengertian Alumni.

1/3

Alumni, Adakah Engkau Layang-layang Putus? Oleh : Ir. Syarifuddin Simanjuntak Minggu, 15 April 2012 21:19

Dalam suasana globalisasi sekarang peran Alumni menjadi lebih nyata. Google, Yahoo, Facebook, Tweeter, Youtube dll telah mewujudkan maraknya reuni alumni sejagad raya di planet bumi. Ketik di Google/Yahoo : SMA Negeri Lima Jahudi Medan Dulu Harum sekarang ? Dengan adanya teknologi canggih tersebut, manusia bumi sangat bersyukur karena sangat diuntungkan. Globalisasi karya agung mantan Presiden Amerika Serikat ke 40 Ronald Wilson Reagen dengan alat komunikasi canggih tersebut telah membuat batas negara tidak jelas lagi. Artinya peran Demokrasi semakin nyata dalam menghancurkan tirani, diktator, otoriter dll dalam penegakan HAM.

Alumni di Indonesia ? Bagaimana cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari ? Lihat alumni SMA negeri 7 Merdeka Timur Jakarta, yang demo di depan Hotel Indonesia dalam mendukung pembebasan rekan se alumni mereka. Atas tuduhan bahwa mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang diponis 18 tahun penjara. Beliau ini didakwa telah melakukan cinta segitiga yang berujung pada pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Ketik di google/Yahoo, Alumni SMA Negeri 5 Jahudi Medan Dulu Harum Sekarang. Lebih kurang 2 tahun lalu para alumni ini telah menunjukkan baktinya terhadap almamaternya. Beberapa unit komputer telah disumbangkan. Tapi bagaimana kalau almamaternya mengalami kemunduran kualitas. Terutama dalam mata pelajaran. Akibat intervensi politik partai sehingga peran agama menjadi lebih diutamakan. Seperti pesantren kilat, pengajian, buka puasa bersama, libur panjang berpindah yang disesuaikan dengan jadwal puasa dll. Secara umum inilah yang terjadi menimpa semua sekolah negeri baik dari SD, SMP, SMA hingga Universitas di seluruh Indonesia. Bahkan murid diperkosa/dipaksa harus pakai jilbab. Rok sampai ke tanah hingga terkena kotoran/taik. Ketika masuk ruangan belajar akan mengakibatkan bau yang tidak sedap. Sehingga mengganggu aktivitas belajar. Begitu juga jilbab dan gurka yang merupakan lambang penjajahan Arab menjadi wajib pakai para guru dan siswa. Oh kasihan benar wanita muslim Indonesia dan dunia. Merdeka tapi terbelenggu. Pada hal jilbab/gurka bukanlah budaya Indonesia. Bahkan dapat dikatan bahwa jilbab dan gurka adalah lambang manusia terjajah dll. Tentu semua itu akan mengganggu aktifitas menuju manusia berkualitas. Apa kata dunia... Ohhh Indonesia Jin dasar pusat dosa dunia.

Alumni kalau dikelola secara profesional akan dapat mempercepat kesejahteraan manusia. Tapi sayang Alumni hanya dijadikan ajang unjuk sukses individu. Iniloh aku sudah jadi penguasa, aku sudah menjadi Presiden, Aku sudah menjadi wakil Presiden, wakil rakyat, menteri, pejabat, politikus dll. Semua menjadi serba aji mumpung. Mobilku mewah, rumah banyak, aku punya villa, tabungan maupun devosito ku gila-gilaan. Dukung ya aku mau jadi Presiden, Wakil Presiden, Wakil Rakyat, Menteri, Pejabat, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah dll. Ehh benar.... terkabul juga permintaanya. Eng ieng....... rumus aji mumpung pun laku keras hingga menyamai teori relativitas Albert Einstein. Tapi sayang aji mumpung menghantar manusia ke neraka. Mengambil milik orang lain untuk dijadikan milik sendiri. Sedang Albert Einstein cendrung menghantar manusia menuju sejahtera dan damai. Walaupun banyak

2/3

Alumni, Adakah Engkau Layang-layang Putus? Oleh : Ir. Syarifuddin Simanjuntak Minggu, 15 April 2012 21:19

manusia yang menyalah gunakan teori Einstein tersebut.

Peran Alumni harus lebih dikembangkan lagi. Jangan hanya berkumpul/makan bersama. Atau pesta tahun, pesta perak, pesta emas, pesta-pestaan dan sebagainya. Kondisi sekolah/universitas atau almamater dll yang menurun secara kualitas harus dicegah. Pembangunan fisik tempat belajar harus nyaman (ketik di google atau yahoo : Safari Penguasa dan Pejabat di Bulan Ramadhan). Guru/pengajar yang berkualitas harus terus dipantau para alumni. Laboratorium bertaraf internasional, kurikulum bertaraf internasional hingga kesejahteraan guru/pengajar juga dipantau. Disamping itu Alumni juga harus punya bank rekening on line dalam antisipasi menyekolahkan anak-anak pintar/cerdas/jenius tapi tidak mampu secara ekonomi. Alumni juga harus berani membuka dunia usaha. Serta lebih spektakuler lagi, jika Alumni punya Lembaga Riset. Itu baru namanya Alumni adalah tambang emas dan bukan layang-layang putus. Kalau terjadi seperti ini maka Alumni menjadi kebanggaan eksklusif baik individu maupun almamater. Hidup Alumni..... Hidup Almamater.

Ir. Syarifuddin Simanjuntak Presiden Lembaga Ilmu Pengetahuan Demokrasi dan HAM

3/3