ASOSIASI GURU DAN ORANG TUA

43 downloads 207 Views 13KB Size Report
3 Jun 2011 ... sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak. Menurut Kindred percakapan- percakapan antara guru dan orang tua akan memberikan manfaat ...
ASOSIASI GURU DAN ORANG TUA Author : Muhammad Masruri Publish : 03-06-2011 12:59:40

A. Latar Belakang Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pembelajaran yang ada di sekolah serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai, akan tetapi keberhasilan pendidikan juga ditentukan oleh keluarga dan lingkungan masyarakat. Untuk itu Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Ini berarti menunjukkan bahwa orang tua dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Partisipasi yang tinggi dari orang tua dalam pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik. Hal ini memberikan pemahaman bahwa sejauh mana masyarakat diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah, sebab ini merupakan salah satu indikator manajemen sekolah bersangkutan. Tingkat partisipasi masyarakat di sekolah tampaknya memberikan pengaruh yang besar bagi sekolah. Kualitas pembelajaran pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kemajuan dan prestasi belajar anak. Artinya untuk mencapai keberhasilan pendidikan yang maksimal, dibutuhkan partisipasi masyarakat. Di sisi lain, Menurut M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom, Organisasi terbagi menjadi tiga sektor, pertama sektor perusahaan profit. Kedua, agen pemerintah. Dan ketiga, organisasi non profit. Organisasi non profit memiliki tiga ciri utama yaitu; terorganisir, privat, distribusi non profit, mengatur diri sendiri, dan sukarela. Ada beberapa Organisasi yang termasuk dalam kategori organisasi non profit yaitu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan sosial, pendidikan, kultural dan kesejahteraan masyarakat. Sementara titik tekan dari makalah ini adalah organisasi yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan fokus kajian pada asosiasi guru dan orang tua sebagai bentuk partisipasi mereka untuk mecapai keberhasilan pendidikan yang maksimal. Tulisan ini mencoba menampilkan kembali pokok pikiran tentang asosiasi guru dan orang tua yang terdapat dalam buku School Public Relation tulisan Leslie W. Kindred, yang kemudian dielaborasi dengan beberapa sumber lain. B. Pembahasan 1. Bentuk-bentuk kerjasama antara guru dan orang tua Pada dasarnya sekolah merupakan suatu lembaga yang membantu anak-anak untuk mencapai cita-citanya. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama antara orang tua dan guru. Di bawah ini beberapa bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan oleh orangtua dengan guru/sekolah. a. Konferensi orang tua b. Pertemuan dengan orang tua secara pribadi c. Kunjungan guru ke rumah orang tua murid, atau sebaliknya kunjungan orangtua murid ke sekolah (home visit) d. Mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga e. Mengadakan perayaan, pesta sekolah atau pameran-pameran hasil karya murid f. Mendirikan perkumpulan orang tua dan guru. Dari beberapa kerjasama diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk kerjasama antara orang tua dengan guru atau sekolah sangat penting, apalagi jikalau ada perkumpulan orang tua dengan guru, segala usaha yang telah diuraikan tadi dapat terlaksana dengan mudah dan dengan sebaik-baiknya. Kecuali itu sekolah dapat mengadakan pertemuan-pertemuan secara teratur dan kontinyu untuk membicarakan masalah-masalah mendidik anak yang masih banyak kesalahannya yang terdapat pada orangtua dan guru. Karena antara keduanya terdapat obyek dan tujuan yang sama, yakni mendidik anak-anak. 2. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Asosiasi termasuk dalam kategori kata benda yang memiliki empat pengertian yaitu; pertama, persatuan antara rekan usaha; persekutuan dagang. Kedua, perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama. Ketiga, tautan dalam ingatan pada orang atau barang lain. Dan keempat, pembentukan hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan, atau kegiatan pancaindra. Akan tetapi, apabila dikaitkan dengan Asosiasi orang tua dan guru tampaknya pengertian yang kedua dan keempat yang lebih tepat. Sementara itu, menurut Kindred, Asosiasi orang tua dan guru adalah perkumpulan sukarela yang keanggotaannya terdiri atas guru dan orang tua (atau orang-orang) yang membantu pendidikan lewat pajak, yaitu sebuah organisasi tanpa kekuasaan menurut undang-undang (legal authority) untuk membuat keputusan/kebijakan atau untuk mengelola program-program pendidikan. Perkumpulan ini menjadi penting sebab pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga yang merupakan pendidikan pertama dan utama. Sedangkan peralihan bentuk pendidikan dari jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan kerja sama antara orang tua dan sekolah (guru). Kerjasama ini dapat berupa perkumpulan

Page 1

ASOSIASI GURU DAN ORANG TUA (asosiasi) antara guru dan orang tua. Kerjasama ini diperlukan pada saat di sekolah maupun di luar sekolah (rumah). Di sekolah, kerjasama sebagai bentuk kepercayaan orang tua terhadap guru. Sedangkan di luar sekolah (rumah) orang tua juga harus menunjukkan kerjasamanya dalam mengarahkan cara belajar anak. Selain itu, Orang tua harus berusaha memotivasi dan membimbing anak dalam belajar. Berkat kerja sama orang tua anak didik dengan guru, banyak kekurangan anak didik yang dapat diatasi. 3. Tujuan Tujuan utama (primary purpose) asosiasi orang tua dan guru adalah memperkenalkan anak-anak tentang kesejahteraan/keselamatan mereka di rumah, sekolah dan di masyarakat. Sementara tujuan khususnya diantaranya yaitu: a. untuk mengembangkan pemahaman orang tua tentang tujuan, praktek, dan permasalahan sekolah. b. untuk melihat bahwa rumah dan sekolah bekerja secara objektif c. untuk memberikan fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan guru. d. menciptakan kekompakan/opini publik yang baik dan merencanakan pertemuan untuk memenuhi kebutuhan anak–anak di rumah, sekolah dan di masyarakat. e. mendukung pergerakan apapun yang pantas untuk meningkatkan pendidikan publik dan syarat–syarat sosial yang mempengaruhi pertumbuhan anak dan pengembangannya. 4. Pentingnya Asosiasi Guru dan Orang tua sebagai PR Kerjasama antara orang tua dan guru dapat memberikan manfaat secara langsung bagi anak-anak, baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat. Kerjasama yang baik antara guru dan orang tua dapat dimulai dengan adanya saling mengunjungi antara satu dengan yang lainnya. Kunjungan-kunjungan ini kemudian akan menimbulkan pembicaraan-pembicaraan tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak. Menurut Kindred percakapan-percakapan antara guru dan orang tua akan memberikan manfaat terhadap pentingnya kerjasama diantara mereka, di antaranya yaitu; a. orang tua belajar untuk mengetahui kondisi sekolah. b. orang tua belajar memahami apa yang sedang guru lakukan untuk anak-anak mereka. c. Orang tua mengapresiasi kondisi pembelajaran serta problem-problem sekolah. Oleh karena itu, kerjasama antara orang tua dan guru akan memberikan kontribusi terhadap kemajuan sekolah. Melalui kerjasama ini pula, minimal guru telah memberikan kesadaran kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan serta memberikan kesadaran terhadap kebutuhan, minat, sikap dan tanggung jawab terhadap program-program sekolah. 5. Jenis – jenis Asosiasi Jenis-jenis asosiasi terbagi menjadi enam macam yaitu: a. Asosiasi sekolah (individual school associations) Asosiasi sekolah merupakan salah satu jenis asosiasi. Dalam konteks Indonesia jenis asosiasi ini lebih mirip dengan komite sekolah atau dulu disebut dengan BP3. Jenis asosiasi ini lebih p[opuler di tingkat SD (elementery school). b. Homeroom and grade councils Homeroom and grade councils adalah sebuah perkumpulan di tingkat kelas-kelas. Jenis perkumpulan ini bisa berbentuk paguyuban-paguyuban kelas yang diadakan oleh guru dan orang tua. c. Room mothers Jenis asosiasi ini pada mulanya adalah ibu-ibu yang mengantarkan putra-putrinya ke sekolah. Kemudian mereka mengadakan kerjasama dengan guru-guru putra-putri mereka. Jenis ini biasanya berbentuk forum ibu-ibu. Oleh karena itulah maka jenis ini lebih populer di tingkat TK. d. Mothers and fathers clubs Jenis asosiasi ini biasanya dibentuk karena ada sebuah kepentingan atau kegiatan-kegiatan khusus. Asosiasi ini lebih banyak di tingkat menengah/SMP. e. School and parent councils School and parent councils diterjemahkan dengan Dewan sekolah dan orang tua. Dewan ini berfungsi sebagai badan pemberi saran dan atau kritik terhadap sekolah dan guru. f. Parent study clubs Parent study clubs adalah sebuah perkumpulan yang digagas oleh orang tua dan tanpa ada campur tangan sekolah. 6. Program-Program Asosiasi Program-rogram asosiasi guru dan orang tua, menurut Kindred, berbeda-beda antara sekolah satu dengan yang lainnya. Perbedaan-perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya sosial budaya lingkungan sekolah, tujuan orang tua dan minat serta bakat anak-anak yang bervareasi. Berikut beberapa program asosiasi guru dan orang tua: a. Pertemuan sebulan sekali (monthly) Program ini merupakan bentuk program asosiasi orang tua dan guru yang paling sederhana. Menurut Kindred pertemuan ini dapat dibuka dengan pembukaan yaitu doa, acara inti yaitu membacakan hasil pertemuan bulan lalu, laporan komite, kemudian agar bisa mengikat hubungan di antara orang tua bisa berbincang bincang tentang bisnis dilanjutkan dengan istirahat, kemudian ceramah atau diskusi panel. Berikut kutipannya: It consists of an opening exercise of prayer or singing, the reading of minutes of the previous meeting, review of unfinished business, committee reports, and new business. This agenda may be followed by entertainment, and then speaker, demonstration or panel discussion. Refreshments are served at the close of the meeting when parents and teachers have an opportunity to talk together. the meetings last from

Page 2

ASOSIASI GURU DAN ORANG TUA one and one half to two hours, with eight or nine scheduled during teh school year. (Ini terdiri dari pembukaan doa atau bernyanyi, pembacaan menit dari pertemuan sebelumnya, review bisnis yang belum selesai, laporan komite, dan bisnis baru. Agenda ini bisa diikuti oleh hiburan, dan kemudian ceramah, demonstrasi atau diskusi panel. Minuman disajikan di dekat pertemuan orang tua dan guru memiliki kesempatan untuk berbicara bersama sama. pertemuan terakhir dari satu dan satu setengah sampai dua jam, dengan delapan atau sembilan dijadwalkan selama satu tahun pelajaran). Dari pertemuan ini, Minimal ada tiga aspek penting yang sangat bermanfaat yaitu: laporan komite, ceramah atau demonstrasi, dan adanya kunjungan orang tua dengan guru. Tiga aspek inilah yang merupakan bentuk kerjasama antara guru dan orang tua dalam menangani pendidikan anak-anaknya. b. Pelayanan Khusus Pelayanan khusus ini dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu kegiatan penggalian dana dan kepedulian terhadap masalah-masalah pendidikan. c. kelompok belajar (Study groups) Sebagai bagian dari program asosiasi guru dan orang tua, kelompok belajar (Study groups) sedikitnya memiliki dua manfaat penting yaitu; 1) pendidikan bagi orang dewasa (adult education) mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak dan 2) orang tua dan guru dapat memahami pendidikan secara praktis. Selain dua hal di atas, melalui study groups juga banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua, misalnya ada sebuah pertanyaan bagaimana orang tua dapat meluangkan waktu khusus untuk anak-anak? Studi group juga dapat bermanfaat untuk memperbaiki kurikulum. evaluasi kemajuan murid, memilih bahan pengajaran yang tepat, meningkatkan standar kesehatan, inventarisasi alat bantu audio visual dan membuka jalan bagi kurikulum inti. Akan tetapi menurut Kindred, gagasan Study groups belum dipraktekkan secara luas sebab antara guru dan orang tua lebih banyak berurusan langsung dengan kondisi dan kebutuhan pendidikan. Berikut kutipannya: The study group idea has not been taken up widely by parent teacher groups because neither parents nor teachers know how to function effectively at this level. No doubt it will gain acceptance as they learn to work together and deal more directly with educational needs and conditions. (Gagasan kelompok studi belum diambil secara luas oleh kelompok guru orang tua karena baik orang tua maupun guru tahu bagaimana berfungsi secara efektif pada tingkat ini. Tidak diragukan lagi itu akan mendapatkan penerimaan karena mereka belajar untuk bekerja sama dan lebih banyak berurusan langsung dengan kebutuhan pendidikan dan kondisi). d. Kegiatan-kegiatan sosial Salah satu program asosiasi guru dan orang tua yang penting adalah Kegiatan sosial. Menurut Kindred nilai pentingnya kegiatan sosial ini terletak pada penciptaan hubungan yang baik di antara orang tua murid atau antara guru dan orang tua. Menurutnya kegiatan sosial ini dapat berbentuk bazaar-bazar, pesta, dansa dan hiburan-hiburan. Menurut Kindred ada tiga manfaat yang dapat diambil dari kegiatan sosial yaitu; 1) acara sosial menarik keanggotaan, 2) perhatian dialihkan dari kelemahan dalam kurikulum, 3) uang yang dikumpulkan dapat digunakan untuk keperluan sekolah. Lebih lanjut, kadang kadang asosiasi guru dan orang tua terlalu banyak memberikan penekanan terhadap kegiatan sosial sehingga program-program mereka kadang-kadang lebih bersifat sosial daripada bersifat pendidikan. 7. Kelemahan-Kelemahan Asosiasi Ada beberapa sebab yang menjadikan Asosiasi guru dan orang tua menjadi lemah yaitu; a. Sikap-sikap tidak profesional Sikap kurang profesional merupakan salah satu sebab dari kelemahan-kelemahan asosiasi. Sikap ini terjadi pada kepala sekolah dan guru karena mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kelemahan asosiasi orang tua guru. Misalnya, Kepala sekolah mencoba untuk mencegah pertumbuhan dan perkembangan asosiasi orang tua (parent groups) diantara yang dilakukannya adalah menentang gagasan orang tua (parent groups) dan tidak menghargai usaha mereka. kepala sekolah mungkin memberikan jawaban bijaksana dan rinci terkait dengan pertanyaan-pertanyaan orang tua, tetapi tidak pernah mengundang bantuan orang tua dalam perencanaan program sekolah atau dalam mengeksplorasi cara bekerja sama. Selain kepala sekolah, sikap kurang profesional guru juga mempengaruhi hubungannya dengan orang tua. Sikap guru terhadap Assosiasi orang tua biasanya mengikuti kepala sekolah. Jika kepala sekolah kurang antusias, maka akan berpengaruh pula pada hubungan orang tua dengan guru. b. Kurang obyektif Kelemahan mencolok dari asosiasi guru orang tua adalah kurangnya tujuan didefinisikan dengan baik. Tujuan seharusnya tumbuh dari kebutuhan lokal dan kondisi masyarakat. Selain itu, tujuan juga berfungsi sebagai kekuatan arah masa depan. c. Kepemimpinan yang Lemah Lemahnya kepemimpinan merupakan salah satu penyebab lain dari kelemahan asosiasi guru dan orang tua. Asosiasi guru dan orang tua tidak akan mampu mengembangkan program-program sekolah Ketika sekolah dikendalikan oleh orang yang

Page 3

ASOSIASI GURU DAN ORANG TUA egois dan tidak kompeten. Hal ini juga pernah disinggung oleh Rasulullah, berikut sabdanya; إٕذَا وٕسّٕدَ الْأَمْرٕ إٕلَى غَيْرٕ أَهْلٕهٕ َٕانْتَظٕرْ السَّاعَةَ “Jika suatu perkara di (berikan) kepada orang yang tidak kompeten maka tunggulah kehancurannya” Lebih lanjut Kindred menyatakantanda-tanda kepemimpinan yang lemah adalah didominasi oleh kepala sekolah, masa bodoh dengan keinginan orang tua, mengabaikan pegawai (officers), lebih memperhatikan urusan sosial daripada untuk hal-hal pendidikan, program monoton dan keanggotaan menurun. d. Adanya konflik Adanya konflik dapat merusak efektivitas asosiasi. itu mengalihkan perhatian dari tujuan dasar dan secara bertahap menggantikan kerjasama dengan perpecahan. Situasi Konflik timbul dari perbedaan pribadi dan ide-ide yang bertentangan. Situasi seperti ini berkembang ketika ada kecurangan dan anggota profesional yang berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan posisi mereka untuk tujuan egois. 8. Saran untuk perbaikan Berikut ini beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan ketika dihadapkan pada beberapa kelemahan-kelemahan asosiasi guru dan orang tua; a. Mencari tahu apa yang diinginkan oleh orang tua dalam menghadiri pertemuan asosiasi. b. Menetapkan prinsip untuk mencanangkan pertemuan bulanan. Di antara yang dapat dilakukan adalah, 1) Program-program harus konsisten dengan tujuan asosiasi 2) Harus ada perubahan dari bulan ke bulan selanjutnya 3) Dalam merencanakan program harus dilakukan dengan orang tua, guru serta kepala sekolah. c. Melibatkan orang tua dalam urusan pendidikan sekolah. Selain itu untuk menerapkan saran-saran di atas, hendaknya juga harus didukung oleh prinsip-prinsip dalam Islam, sebagaimana yang ditulis oleh Sulistyorini sebagai berikut; a. Saling berpesan dengan sabar dan kasih sayang. b. Amar ma’ruf nahi anil munkar. c. Saling mempermudah urusan. d. Saling menggembirakan dan bersikap lemah lembut e. Membantah dengan baik tapi pemaaf f. Bijaksana dan dengan tutur kata yang baik g. Berdiskusi dengan cara yang baik h. Tidak memaksakan kehendak. C. Penutup Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut; 1. Salah satu bentuk kerjasama antara guru dan orang tua adalah perkumpulan guru dan orang tua atau yang sering disebut dengan asosiasi guru dan orang tua. 2. Asosiasi orang tua dan guru adalah sebuah organisasi sukarela yang keanggotaannya terdiri dari guru dan orang tua yang menyokong/membantu pendidikan lewat pajak, yaitu sebuah organisasi tanpa kekuasaan menurut undang-undang (legal authority) untuk membuat keputusan/kebijakan atau untuk mengelola program-program pendidikan. 3. Tujuan utama (primary purpose) asosiasi orang tua dan guru adalah memperkenalkan anak-anak tentang kesejahteraan/keselamatan mereka di rumah, sekolah dan di masyarakat. 4. Percakapan antara guru dan orang tua akan memberikan manfaat terhadap pentingnya kerjasama diantara mereka. 5. Jenis-jenis asosiasi terbagi menjadi enam macam yaitu: Asosiasi sekolah (individual school associations), Homeroom and grade councils, Room mothers, Mothers and fathers associations, School and parent councils, Parent study clubs. 6. Di antara program-program asosiasi guru dan orang tua adalah: Pertemuan sebulan sekali (monthly), pelayanan khusus, study groups dan kegiatan-kegiatan sosial. 7. Di antara penyebab dari kelemahan-kelemahan asosiasi guru dan orang tua adalah sikap-sikap tidak profesional, kurang obyektif, kepemimpinan yang lemah, dan adanya konflik. 8. Di antara saran-saran yang dapat menanggulangi kelemahan-kelemahan di atas adalah Mencari tahu apa yang diinginkan oleh orang tua dalam menghadiri rapat asosiasi, menetapkan prinsip untuk mencanangkan pertemuan bulanan dan melibatkan orang tua dalam urusan pendidikan sekolah. DAFTAR PUSTAKA Al-Bukhari. tt. Shahih Al-Bukhariy, vol.3 dan 5. Al-Maktabah Al-Syamilah. DEKDIKBUD. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka. Kindred, Lislie W. 1957. School Public Relation. New Jersey: Practice Hall. M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom. 2006. Effective Publik Relations Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana. Mulyasa. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya. Sulistyorini. 2006. Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya: eLKAF. Http: sobatbaru.blogsport.com/kerjasama.html/ diunduh tanggal 12-10-2010

Page 4