Pengertian AJP:suatu penyesuaian atas transaksi rekening riil dan rekening ...
Biaya pemakaian perlengkapan (bagian dari harga beli perlengkapan yang telah
...
AYAT JURNAL PENYESUAIAN Pengertian AJP:suatu penyesuaian atas transaksi rekening riil dan rekening nominal pada periode akhir transaksi sehingga menunjukkan saldo yang sebenarnya pada periode tersebut. Ayat jurnal penyesuaian perlu dilakukan dengan tujuan: a. Setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode b. Setiap rekening nominal, khususnya rekening pendapatan dan biaya menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode Rekening-rekening yang perlu disesuaikan : a. Piutang pendapatan (pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetap i belum dicatat) b. Utang biaya (biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat) c. Pendapatan diterima dimuka (pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya merupakan pendapatan periode yang akan datang) d. Biaya dibayar dimuka (biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang) e. Kerugian piutang (taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih) f. Depresiasi (penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi) g. Biaya pemakaian perlengkapan (bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi). Dibawah ini merupakan ilustrasi kasus untuk pembuatan ayat jurnal penyesuaian berdasarkan data neraca saldo PT. ABC per 31 Desember 2000. PT. ABC Neraca Saldo 31 Desember 2000 Rekening
Debet
Kredit
Kas
52.350
Surat Berharga
10.000
Piutang Dagang
18.200
Perlengkapan Kantor
137.450
Asuransi dibayar dimuka
10.000
Peralatan Kantor
595.000
Gedung
1.000.000
Utang Dagang
12.000
Modal, Andi
1.363.000
Pendapatan Jasa
457.650
Biaya Kantor
20.000
Gaji Pegawai
22.000
Biaya Iklan
4.000
Pendapatan Bunga
350
Pendapatan Sewa
36.000 1.869.000
1.869.000
Informasi- informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan sebagai berikut: a. Masih harus diterima pendapatan bunga dari obligasi (nominal Rp. 10.000, bunga 6%, pembayaran bunga tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober) b. Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp. 2.000 c. Pendapatan sewa yang diterima dimuka Rp. 6.000 d. Asuransi dibayar dimuka tanggal 31 Desember 2000 adalah Rp. 4.000 e. Kerugian piutang ditaksir 1% dari pendapatan jasa f. Depresiasi aktiva tetap adalah : 1) Depresiasi peralatan kantor 20% setahun 2) Depresiasi gedung 5% setahun g. Perlengkapan yang masih tersisa tanggal 31 Desember 2000 sebesar Rp. 47.900 Jurnal Penyesuaian : A. Piutang pendapatan bunga Pendapatan bunga (neraca saldo)
Rp. 350
Piutang bunga (penyesuaian)
Rp. 150
(6% x 3/12 x Rp 10.000)
Pendapatan bunga 2000
Piutang Bunga
Rp. 500
Rp. 150
Pendapatan bunga
Rp. 150
B. Utang Gaji Gaji pegawai (neraca)
Rp. 22.000
Utang Gaji (penyesuaian)
Rp. 2.000
Gaji pegawai 2000
Rp. 24.000
Gaji pegawai
Rp. 2.000
Utang Gaji
Rp. 2.000
C. Pendapatan diterima dimuka Pendapatan sewa (neraca)
Rp. 36.000
Pendapatan sewa (penyesuaian)
Rp. 6.000 (-)
Pendapatan sewa 1998
Rp. 30.000
Pendapatan sewa
Rp. 6.000
Pendapatan sewa diterima dimuka
Rp. 6.000
D. Biaya dibayar dimuka Asuransi dibayar dimuka (neraca)
Rp. 10.000
Asuransi dibayar dimuka (penyesuaian)
Rp. 4.000 (-)
Biaya Assuransi 1998
Rp. 6.000
Biaya assuransi
Rp. 6.000
Biaya Assuransi dibayar dimuka
Rp. 6.000
E. Kerugian Piutang Taksiran Kerugian piutang = 1% x Rp. 457.650 = Rp. 4.576 (pembulatan)
Kerugian piutang
Rp. 4.576
Cadangan Kerugian piutang Rp. 4.576
F. Depresiasi (penyusutan) Depresiasi peralatan = 20% x Rp. 595.000 = Rp. 119.000
Depresiasi peralatan
Rp. 119.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Rp. 119.000
Depresiasi gedung = 5% x Rp. 1.000.000 = Rp. 50.000
Depresiasi gedung
Rp. 50.000
Akumulasi Depresiasi Gedung
Rp. 50.000
G. Pemakaian pe rlengkapan Jumlah perlengkapan yang tersisa Rp. 47.900, berarti pemaka ian perlengkapan tahun 1998 adalah Rp. 89.550 (Rp. 137.450 – Rp. 47.900).