Bukan Manusia Titisan Dewa (236/M) - Pewarta Indonesia

27 downloads 151 Views 297KB Size Report
5 Jul 2012 ... KOPI - Runtuhnya orde baru mengawali fase demokrasi di negeri ini. Sejarah mencatat. Indonesia sudah tiga kali mengusung konsep ...
Bukan Manusia Titisan Dewa (236/M) Oleh : MEITA FARIDA Kamis, 05 Juli 2012 19:22

KOPI -  Runtuhnya orde baru mengawali fase demokrasi di negeri ini. Sejarah mencatat Indonesia sudah tiga kali mengusung konsep demokrasi yaitu demokrasi terpimpin, demokrasi parlementer dan demokrasi pancasila. Namun ketiga konsep demokrasi tersebut belum menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Merunut dari sejarahnya istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno. Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam perkembangannya makna demokrasi mengalami berbagai pergeseran dan perubahan seiring dengan sistem demokrasi yang diterapkan oleh suatu negara termasuk Indonesia.

Jatuhnya orde baru yang ditandai dengan tegaknya reformasi membawa Indonesia dalam konsep demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Demokrasi yang berkedaulatan raktyat terdiri dari demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Demokrasi yang diterapkan di Indonesia merupakan demokrasi perwakilan baik pada saat orde lama, orde baru maupun reformasi. Salah satu pilar dalam demokrasi perwakilan yaitu adanya trias politica. Dimana kekuasaan politik Negara di bagi menjadi tiga yaitu eksekutif, legislative dan yudikatif. Saat ini demokrasi yang diterapkan di Indonesia adalah demokrasi perwakilan dengan sistem presidensial. Presiden secara langsung di pilih oleh rakyat, dalam sistem ini terdapat pemisahan tegas antara badan dan fungsi legislatif dan eksekutif. Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden, wakil presiden dan menteri yang membantu presiden dalam menjalankan pemerintahan. Sementara itu, badan legislatif terdiri dari dewan perwakilan rakyat. Baik presiden maupun dewan perwakilan rakyat sama-sama dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum.

Apresiasi yang tinggi dari masyarakat saat pemilihan umum menunjukkan rakyat percaya pada orang-orang yang mencalonkan diri dan menyebut diri mereka sebagai wakil rakyat. Percaya atau berharap banyak bahwa orang-orang yang mereka pilih nantinya akan benar-benar menjadi wakil mereka, menyuarakan suara mereka dan membuat kebijakan yang tentu saja berpihak pada mereka, rakyat. Akan tetapi seperti yang telah banyak diketahui, banyak kinerja anggota dewan yang jauh dari memuaskan, jauh dari kepentingan rakyat dan dekat dengan kepentingan diri sendiri dan kelompok. Rakyat hanya menjadi sesuatu yang berarti manakala proses pemilihan tiba. Korupsi yang menggurita dan berbagai kecurangan lain yang ada, di tambah dengan berbagai kebijakan yang tidak pro rakyat.

1/3

Bukan Manusia Titisan Dewa (236/M) Oleh : MEITA FARIDA Kamis, 05 Juli 2012 19:22

Ada beberapa persyaratan agar seseorang dapat menjadi anggota DPR atau wakil rakyat, diantaranya yaitu bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Bertakwa kepada tuhan yang maha esa merupakan sesuatu yang general dan melingkupi semua aspek. Bertakwanya seseorang kepada tuhan yang maha esa maka otomatis dia tidak akan curang, berbohong, mencuri, berkhianat, korupsi dan hal-hal yang jelek lainnya. Setiap manusia wajar berbuat salah karena memang bukan malaikat akan tetapi kesalahan yang diperbuat hanya cukup untuk merugikan diri sendiri tidak sampai merugikan negara dan menyengsarakan orang banyak, menyengsarakan rakyat yang berharap banyak. Agaknya para wakil rakyat kita belum menyadari sepenuhnya hal tersebut.

Banyak yang dapat dijadikan sebagai teladan bagaimana seharusnya seorang wakil rakyat bersikap, bertindak dan bekerja. Sejarah mencatat Indonesia tidak kekurangan putra-putra terbaik. Putra bangsa yang luar biasa dan berdedikasi tinggi terhadap negara. Sebut saja Bung Hatta, Adam Malik, beserta tokoh yang lainnya. Selain meneladani tokoh-tokoh tersebut, keteladanan dapat dipelajari dari siapa saja, termasuk dari anak-anak mereka, anak-anak negeri ini, mahasiswa.

Mahasiswa selalu menjadi motor terdepan dalam setiap perubahan. Siapa yang akan menyangkal bahwa jatuhnya orde lama tanpa campur tangan mahasiswa. Hal menjadi pertanyaan sekarang mengapa mahasiswa mampu mengadakan berbagai perubahan dan mampu berbuat lebih nyata daripada seseorang yang di sebut dengan wakil rakyat atau mengaku sebagai wakil rakyat. Hal tersebut karena mahasiswa tidak bekerja untuk kepentingan diri mereka sendiri. Banyak keteladanan yang dapat diambil.

Keteladanan yang dapat diambil dari mahasiswa adalah keikhlasan dalam bekerja dan memegang amanah. Dalam semua kegiatannya misalnya kegiatan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) mereka tidak di bayar dan tidak meminta bayaran. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi kinerja yang ada, tetap bekerja dengan sepenuh hati dan melakukan yang terbaik. Selain itu, setiap kegiatan yang ada bersifat transparan, dapat dipertanggung jawabkan dan semua kegiatan yang dilakukan berorientasi untuk kepentingan publik, untuk mahasiswa itu sendiri maupun lingkungan. Sebut saja kegiatan bina desa, bakti social, penghijauan, donor darah sampai aksi turun ke jalan. Semuanya jauh dari kepentingan pribadi dan berorientasi publik. Selain itu, politik yang dijalankan merupakan politik murni yang terbebas dari berbagai kepentingan.

Tentu saja sebagai manusia, seorang mahasiswa juga memiliki berbagai kekurangan seperti wakil rakyat karena bukan manusia titisan dewa. Begitupun dengan putra-putra terbaik bangsa ini. Tak ada gading yang tak retak dan tak ada manusia yang sempurna. Namun terlepas dari

2/3

Bukan Manusia Titisan Dewa (236/M) Oleh : MEITA FARIDA Kamis, 05 Juli 2012 19:22

semua itu, kesalahan yang merugikan dan menyengsarakan orang banyak tetap saja tidak dapat dibenarkan apalagi jika dilakukan oleh wakil rakyat dimana nasib rakyat terletak di tangan mereka.

Nama

: MEITA FARIDA

Tempat/ Tanggal lahir : GARUT, 03 MEI 1990

Asal Universitas/SMA :INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Alamat :WISMA UNGU BARA III, DRAMAGA, BOGOR

Email

: [email protected]

Telepon/HP :085721685494

3/3