Kuliyah kerja Da'wah (KKD) UKKI Unsoed ... Perubahan Bukanlah Soal Bisa
Atau Tidak Bisa, Tapi Soal Mau Atau Tidak .... Akhir 2011 lalu, seorang pemuda
datang menemui saya di sekretariat ...... SPMB telah dilalui dengan kesuksesan,.
Karya Perubahan 57 Tokoh LDK Seluruh Indonesia “Tarbiyah bukan segalanya, tapi segalanya bermula dari tarbiyah”
Buku ini berisi 57 pemaparan mengenai prestasi, karya, inovasi, dan bentuk perubahan dari setiap tokoh calon nominator IYIL Awards IMSS FSLDKN 2012. Bagaimana latar belakang dan semangat para tokoh sekiranya dapat membuat kita terinspirasi dan tergerak untuk berbuat karya nyata sebagaimana mereka.
Semoga Allah merahmati segala amal yang kita lakukan.
Dari LDK untuk Indonesia
2
DAFTAR ISI 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 48 48
3
Tiada kata terlambat untuk berdakwah Perubahan Kultural untuk Perubahan pada Interaksi Struktural “Akhlak Menjadi Cahaya Perubahan” Berpesta Plastik Bersama Best Student di Pantai Timur Surabaya Sebaik-baik Manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain Hati Puas Dakwah Sukses Dakwah Media Upaya Menggugah Hati Nurani Dari Mimipi Menjadi Bukti Because Women Are Ummun Warobbatul Bait Kepemimpinan Ala Nabi Perubahan itu bergerak Aktifis Ilmi Di Pusaran Dakwah Kampus Klinik Tani Online Makna Prestasi yang Memotivasi Dengan Semangat Tanpa Batasku e-PondPest Nikmatilah dirimu sebagai apapun, atau tidak sebagai apapun GALAU DAKWAH HUKUM INDONESIA Konservasi Budaya Wayang Suket Kuliyah kerja Da’wah (KKD) UKKI Unsoed Secuil Peran Fisika Untuk Kemajuan Islam Sang Penakluk Dunia dan Perindu Syurga Geliat Dakwah Kampusku Pelaut Ulung Tidak Lahir Dari Samudera Yang Tenang METAMORFOSIS MENTORING, UNLIMITED SPIRIT ON DAKWAH Saya Bangga Menjahit Baju Itu Menjadi Bukti, Biidznillah
siti mariana Aqil Wilda Arief Janter Widiyanto Ria Resti Dewanti iis solihah Masni Hartini Muhammad Raditya Nugraha dewi kurniyawati Andita Ariestika Aryoko Wildan Alfian Noor yunus saputra Ichsan Nasution astri sumiati Dadan Rukmana Rachmat Arif Hafiz Syaifullah Siregar Ahmad Fikri Mubarok Muzakki Bashori Slamet Iskandar Rina Dewi Mayasari ADAM HABIBIE Imron Rosyadi Roisiyatin ELISA FEBRIYANTI Suhendra Asset At Taqwa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
Nur Saudah Al Arifa D Ediyono Lystia Rosmita Rahma Zennul Mubarrok Eko Yasin Prasetyo Muslim Aditya Sangaji Salim Fikar El Hazmi Adventus Supriadi Evi Tri Utami Ryando Perdana Muhammad Hareff Haris Dianto Darwindra Jamhari Vida Mandaya Sari Bayu Nugroho Antika Nurinda Siectio Dicko Pratama Disi Riwada Rabbani Edi Miranto M. Priambudi Agung Bastian Ibrahim Imaduddin Islam Ade Putra Ardiles Edo Andrefson Ence Surahman RAHMITA Nikmatul Istikhomah Ahmad Furqon Raden Adjie Wicaksana UNIQUE PANGESTU
Gadjah Mada Mengajar, Dari Kampus Untuk Kampung Paradigma Mahasiswa Yang “Kolot” Kesadaran Mengaktifasi Diri Dalam Organisasi Antara Aku, Kamu Dan Peradaban Yang Gemilang Hari Ini Dan Esok Akan Selalu Indah Jika Kita Saling Mengingatkan Catatan Suram Bertinta Emas Dakwahku Santri Is Indonesian Future Leader For Indonesia Ad Infinitum Pejuang Dakwah Metamorfor-Self Dakwah Terlalu Indah Untuk Kita Tinggalkan Perubahan Bukanlah Soal Bisa Atau Tidak Bisa, Tapi Soal Mau Atau Tidak Mau Semangat Untuk Perubahan Praja Menjadi Impian, Sarjana Menjadi Pilihan Mengembalikan Sang Fajar Menjadikan Kaum Hawa Yang Cantik Paras Dan Akhlaknya Dengan Jilbab Album Kompilasi Nasyid Fkni Membangun Cahaya Di Bumi Timur Indonesia Ana Dan Perubahan Prestasi Yang Biasa Dan Adik Yang Luar Biasa Reformasi Organisasi Mahasiswa Aku Bahagia Di Jalan-Mu Karena Jujur Itu Indonesia Lsm Surau Bagonjong Mengajar Ibuku Dan Kegagalanku Mujahid Ekonomi Islam Di Tengah Kampus Konvensional Langkah Ini Tak Akan Terhenti Sampai Mati Aura Itu…. Optimalisasi Research Community Development Mahasiswa Aku dan Islam Desa Inovasi Mandiri: Mewujudkan Indonesia Madani Mewujudkan Generasi Rabbani
54 56 58 60 62 64 66 68 71 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 102 104 106 108 111 112 115
4
Tiada kata terlambat untuk berdakwah Sumatera-Barat_Siti Mariana
B
angkitlah negeriku harapan itu masih ada. Berjuanglah bangsaku jalan
orang-oarang
yang
itu masih terbentang. Namun bukan perkara mudah untuk mewujudkan
diberi kekuaasan
yang
mimpi dan cita-cita mulia itu. Dibutuhkan ketekunan dan semangat rela
layak
mengorbankan kepentingan pribadi demi cita-cita besar kebangkitan
tugas
untuk
memikul
besar
ini.
umat islam dapat direbut kembali. Jalan dakwah panjang dan berliku, penuh onak
Terkadang kata-kata ini
dan duri hanya sebagian kecil dari kita yang sanggup bertahan dalam perjalanan
bisa
ini.
semangat jihad kita. Satu persatu dari kita terlempar dari barisan ini, banyak faktor yang
melemahkan
Oleh
karena
itu,
mempengaruhinya salah satunya ketidaktegaran hati dalam mengemban amanah
Mari kita berkaca pada negeri yang selalu tertintas oleh kezaliman para musuh-
besar ini. Pedih, pilu dan sesak itulah gambaran yang cocok untuk hal tersebut.
musuh Allah. Mereka dengan gagah berani
Namun kita berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk agama & dakwah ini.
mengusir kaum zionis dari buminya para nabi. Semangat mereka membara,
Lalu bagaimana mungkin kita dapat menegakkan kebenaran hakiki di bumi ini jika
nyawa juga kan dikorbankan untuk melindungi tanah suci itu. Sungguh
kita enggan mengkaji, mentadabburi dan berusaha keras untuk menjadiakan
perjuanagan yang yang pantas Allah berikan gelar Syahid/Syahidah buat pencinta
dakwah ini sebagai cita-cita kita untuk memperbaiki kerusakan
umat dan
Jihad dan menempatkan mereka pada syurganya kelak, amin. Lalu bagaiman
menegakkan kalimah ilahi dibumi ini. Pertanyaanya apakah kita pantas untuk
dengan kita, hidup tenang penuh damai dan diselimuti segala kemewahan dunia.
mengemban semua ini, sementara kita tidaklah Ulama, Mubaligh, Pemimpin dan
Tiada rasa ketakutan kecuali rasa hampa yang menyelimuti diri kita karena
berusaha sekuat tenaga untuk
semakin jauh dari tuntutan risalah, menjadi budak nafsu, penghamba iblis, sangat
5
menyedihkan hidup kita bila Allah tidak lagi menjadi tujuan hidup. Berangkat dari
Mujahid/mujaidah setia. Tidak ada kata terlambat untuk berdakwah, Seperti
sebuah pengalaman pribadi, aku berusaha menuliskan apa yang dirasakan
inilah aku memaknai jalan dakwah. Aku terlahir kedunia ini atas izin Allah, lahir
selama mengarungi kehidupan ini ketidakadilan dan permusuhan merajalela
saat rasul dan para sahabat sudah tiada. Zamanku adalah zaman dimana
diseluruh pelosok dunia, terkhusus indonesia. Terkadang aku berpikir mengapa
pemerintahan islam tiada lagi berkuasa, aku berada ditengah masyarak islam
kita selalu bermusuhan antara sesama kaum muslim, kita tidak bisa disatukan
namun islam tiada lagi dalam hati dan hidup mereka. Namun aku tetap kuatkan
dengan perbedaan yang ada. Umat yang besar ini terpeacah belah dan terkotak-
azzam menyertai mereka, aku coba mengerakkan dan membangkitkan semangat
kotak membuat musuh-musuh islam tertawa gembira menanti kehancuran islam,
generasiku yang telah rusak ini.
nauzubillah.
Generasi seusiaku yang telah sakit, lalai dengan hiburan dan asyik memuaskan
Sampai kapan keterbelakangan dan kebodohan ini kita nikmati sebagai kedok
nafsu, sibuk dengan cinta yang penuh noda. Aku takut ya Allah, aku lemah untuk
ilmu pengetahun, sementara kita tidak bergerak dan berusaha mencari jalan
membimbing mereka karena aku juga tidak sempurna. Namun aku sadar bahwa
keluar dengan segala kemampuan yang kita miliki untuk keluar dari zona
tugas besar ini adalah wajib dan tidak memerlukan insan yang sempurna. Karena
berbahaya ini. Ya, keluar dari kebiasaan hidup yang tenang dan menjadi pribadi
tiada manusia yang terlepas dari dosa, dan tugasku adalah berusaha. Gagal jatuh,
yang berpengaruh, memperhatikan kondisi umat islam yang generasinya tidak lagi
dicela dan tak diterima itu perkara biasa. Aku terus berdoa agar aku ditetapkan
mencerminkan keberadaan islam itu sendiri. Dimulai dari hal-hal yang kecil, .
hati, bukan karena nama ingin dikenal sebagai insan yang baik dan
sebagai contoh adalah Aktifis Dakwah Kampus di STKIP PGRI Padang, Sumatera
Cukuplah
Barat. Instansi ini bakal mencetak lulusan-lulusan sarjana di bidang keguruan
Sadarkanlah semua generasiku yang lalai ini, aku yakin janji-MU pasti. Aku yakin
dengan berbagai macam skillnya. Namun sangat disayangkan adalah sikap apatis
suatu saat nanti islam akan kembali berjaya dan aku takkan pernah berhenti
yang ditunjukkkan sebagian besar kadernya yang enggan untuk memegang
menapaki jalan dakwah nan mulia ini. “katakanlah ini jalanku, aku dan orang-
kendali penyebaran dakwah kampus melalui kegiatan Mentoring. Tak jarang dari
orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan yakin, Maha Suci Allah
kader ini berlepas tangan untuk urusan ini. Ada kader yang secara teratur mundur
dan aku tidak termasuk orang-orang yang musryik” QS. Yusuf : 108. Inilah takdirku
dari barisan pejuang ini. Seolah-olah tugas mentoring ini hanyalah tugas
mengemban amanah besar bersama orang-orang luarbiasa lainnya, aku bangga
departemen atau lembaga yang ada di dalam struktur ke-LDK-an yang menhandle
sebagai muslim dan aku bangga bisa menjadi bagian dari Lembaga Dakwah
kegiatan ini, padahal mentoring merupakan tugas kita bersama bagaimana
Kampus FSI Afdhalul Fikri, karena dari sinilah sejarahku dimulai. Inilah langkahku
menciptakan islam itu menjadi rahmatan lil’alamin di kampus kita. Bangkitlah,
akan kujalani walaupun payah tetap berusaha, halang rintangan tak menjadi
teruslah berkarya dan enyahkan
beban. Aku pastikan langkahku pada barisan dakwah ini menjadikan Al-Quran
rasa takut dan gentar
walau
raga akan
mengobarkan nyawa namun Allah akan menjanjikan syurga untukmu para
mulia.
ridha-MU sebagai harganya, bantulah hambamu ini ya Rabbi.
dan Sunnah sebagai pedoman.
6
Perubahan Bukanlah Soal Bisa Atau Tidak Bisa, Tapi Soal Mau Atau Tidak Mau Semarang_Ryando Perdana
T
idak ada yang tidak mungkin didalam hidup ini jika kita mau
bahawasnya tidak akan
untuk melakukannya.Termasuk perubahan kearah yang lebih
ada perubahan apabila
baik.Hal inilah yang sudah bisa saya buktikan, bahwasanya hal
tidak
yang tidak diduga yaitu seorang mahsiswa teknik yang dianggap enteng
pergerakan.Oleh karena
dalam bidang aganma islam bisa menjuarai sebuah lomba keagamann
itu setiap muslim pada
yaitu Olimpiade Metoring.Karena menurut saya bukan soal bisa atau
umunya dan
tidak bisa tapi soal mau atau tidak mau.
semua sebagai motor
“Sesungguhnya Allah tidak mengubahkeadan suatu kaum, sehingga mereka (berusaha( nengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Radu:11)”.Ayat ini menerangkan kepada kita para muslim bahwasanya perubahan itu akan terjadi apabila ada yang berniat dan melakukan perubahan itu sendiri.Disini kita juga dapat menangkap
7
ada
penggerak kampus
Antum dakwah
harus
turut
andil dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, khususnya dalam bidang syiar dan penyebaran
pemahaman agama islam di
lingkungan kampus. Saya disini akan menampilkan sedikit cerita kepada Antum semunya. Cerita ini mengenai perubahan apa saja yang sudah pernah saya lakukan. Sekalipun itu masih dalam cakupan yang sangat kecil. Cerita ini berawal dari keingintahuan saya tentang sedalam mana ilmu islam yang sudah saya pelajari, oleh karea itu ada pada suatu acara mengenai lomba tentang islam yaitu “ Olimpiade Mentoring “. Waktu itu Olimpiade mentoring ini diperuntukkan khusus bagi mahasiswa islam yang baru saja masuk ke Universitas.Lomba Olimpiade Mentoring ini diadakan oleh sebuah organisasi rohis di Fakultas Teknik yang bernama FSMM ( Forum Silaturahim Mahasiswa Muslim ).Waktu itu awalnya saya tidaka akan menduga akan berujung dengan kemenangan yang saya dapatkan, karena jujur waktu mengikuti lomba tersebut saya datang tanpa persipan sama sekali dan waktu itupun saya datang terlambat.Tapi alhasil ternyata takdir Allah berpihak baik pada saya, dimana diantara puluhan peserta yang hadir saya berhasil masuk final dan keluar sebagai juara 1 lomba Olimpiade Mentoring, dan acara inipun baru pertama kali saya ikuti.Padahal saya tidak akan menduga saya akan menang karenadilihat dari kondidi peserta sendiri banyak yang lebih mempunyai wawsan agama islam yang luas dibading saya yang mungkin masih tidak terlalu mendalmi teentang islam yang sebenarnya.
Tapi hal ini menjadi suatu titik balik bagi saya untuk membuktikan kepada orang-orang dan merubah mindset atau pola pikir seseorang yzng mana biasanya anak teknik itu hanya tahu tentang lapran dan hitung-htungan yang ribet serta praktikum yang banyak menghabiskan waktu dan
tenaga menjadi anak teknik yang fathanah dari segi
pemahamannya tentang islam.Sebelumnya karena kebetulan saya menuntut imu di Universitas sDiponegoro dan duduk di jurusan Teknik Geologi maka sebagian orang terkadang menganggap pemahaman islam seorang mahasiswa teknik itu sangat dangkal, tapi tidak selalu terjadi pada kenyataannya.Karena menurut saya pemahaman seseorang tentang islam itu sendiri tergantung pada masing-masing individu itu sendiri.Pada akhirnya hal inilah yang menurut saya sudah berhasil saya rubah dan menurut saya juga saya telah berhasil mengubah pandangan masyarakat kebanyakan yang mengatakan islam pada diri seorang mahasiswa
teknik
itu
sangatlah
dangkal
menjadi
sangatlah
mendalam.Hal ini juga berhasil membuat jurusan saya sendiri yang sebelumnya tidak pernah berprestasi dalam bidang keagamaan menjadi tidak dianggap sebelah mata oleh jurusan-jurusan lainnya yang terbilang mantap ilmunya dalam pemahaman tentang islam.Alhamdulillah sekarang saya merasa sangat bahagia bisa berprestasi untuk jurusan dan bisa mengubah pola pikir seseorang kearah yang lebih baik serta juga untuk agama tercinta yaitunya ISLAM.
8
“Akhlak Menjadi Cahaya Perubahan” Jadebek_Janter_Widiyanto
I
ntinya, yang ingin saya sampaikan disini, bahwa setiap apa yang kita
dicalonkan
lakukan (akhlak/tingkah-laku) yang kita tampakkan kepada orang
menjadi
lain, itu akan menjadi acuan seseorang untuk melakukan sebuah
HMJ (Himpunan
perubahan-perubahan luar biasa untuk mentransformasikan kebaikan-
Mahasiswa
kebaikan dalam kehidupan sehari-harinya.
Jurusan). Kalau
Dengan akhlak yang baik insya Allah akan menjadi sarana untuk merubah kehidupan diri kita sendiri dan orang lain, minimal kehidupan yang ada di lingkungan sekitar kita. Dan dengan akhlak yang baik, maka seseorang akan semakin percaya kepada kita dan hingga akhirnya, kita pun menjadi mudah dalam meniti jalan dakwah ini. Allahu Akbar! Akhir 2011 lalu, seorang pemuda datang menemui saya di sekretariat LDK Bani Saleh. Entah karena saya yang pada waktu itu ketua LDK atau karena dia memang sudah tahu kalau saya sudah beberapa kali menjadi ketua dalam sebuah organisasi. Dia meminta motivasi, karena dia akan
9
ketua
dilihat dari usia, jauh diatas
usianya saya.
Saya masih berusia 20 Tahun waktu itu dan sementara dia sudah berusia 5 tahun diatas saya, alias sudah berusia 25 Tahun. Tapi dia tidak memperdulikan usia ketika bertanya tentang sesuatu hal yang penting, menurut dia. “Akh Jenter???” dia bertanya pada saya waktu itu dengan khas bahasa Betawi-nya.. “gimana caranye ye, biar ane kepilih, jadi ketua
HIMAMIKA (Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Informatika)?”.
pernah jauh dari kata “Perubahan”. Bagaimana menjadikan hidup lebih
Dengan senang hati tentunya, saya mencoba memberikan masukan-
baik dan bermakna, dan lain sebagainya. Diantara Siswi yang sering
masukan baik, dari segi kepribadinya, akhlak kepada mahasiswa lain,
konsultasi tersebut dari MAN2 Bekasi, bernama Himayatul Ulya, Lulu dari
akhlak kepada dosen atau pihak akademik dan satpam, leadershipnya,
MAN1 Metro, Dewi Maulani dan Rina Febiana dari STAI Bani Saleh. Dan
gaya bicara, ketegasan, visi & misi kedepan, strategi-strategi agar jurusan
lain sebagainya.
bisa maju, perbaikan sekretariat (seperti pelatihan-pelatihan/seminarseminar rutin untuk mahasiswa himamika), dan kedepan jika terpilih menjadi ketua jadilah ketua yang amanah. Insya Allah dengan itu Allah akan mempermudah segala urusan kita.
Hal lainpun saya rasakan dikeluarga saya. Dulu kakak dan adik saya dan saya sendiri jika mengerjakan sesuatu hal, tapi yang lain tidak mengerjakannya maka pasti akan ada yang jutek diantara kami. Tapi alhamdulillah sekarang insya Allah sudah tidak ada lagi yang namanya
Dan akhirnya dia terpilih menjadi ketua HIMAMIKA, jurusan
jutek-jutekan lagi dalam keluarga kami. Akhlak yang baik, memang
Manajemen Informatika. Nama pemuda tersebut adalah Rijal Nur Zaman
peluluh yang luarbiasa. Membangun akhlak yang baik akan merubah
mahasiswa kelas Extention (kelas karyawan) bersaing dengan 2
hidup kita menjadi lebih baik. “In ahsantum ahsantum li anfusikum…”
mahasiswa reguler untuk menjadi seorang ketua Himamika. Beberapa
“kebaikan akan dibalas dengan kebaikan kata Allah…” Al-Qur’an surat Al-
pengurus Himamika pun alhamdulillah sekarang juga ikut menjadi
Isra’:7.
anggota LDK dan mereka aktif halaqoh juga di LDK. Ternyata dakwah memalui akhlak bisa membuat orang lain percaya bahwa kebaikan harus diikuti.
kita terjaga. Orang lain jadi menghargai kita dan kita pun juga menghargai orang lain dengan semangat yang kita hadirkan dihadapan
Di lain kesempatan, beberapa siswa/i dan mahasiswa/i sering sekali bertanya kepada saya tentang motivasi pengembangan diri. Mungkin juga karena dulu saya seorang ketua LDK
Inilah yang membuat saya menjadi lebih bersemangat ketika akhlak
yang kemudian menjadi
Trainer di lembaga training pengembangan diri, Smart Learning Centre dan KPH (Komunitas Pelajar Hebat). Pertanyaannya memang tidak
mereka. Mari sebagai kader dakwah, kita tunjukkan pada dunia bahwa akhlak kita(kaum Muslimin) adalah cahaya untuk merubah dunia menjadi lebih baik lagi. Allahu Akbar!
10
Berpesta Plastik Bersama Best Student di Pantai Timur Surabaya Surabaya_Ria Resti Dewanti
D
ua tahun yang lalu, tanggal 29 Juli 2010, saya dan 71 mahasiswa
lengket
satu
yang berasal dari berbagai PTN dan PTS di Indonesia
sama
lain.
berkesempatan mengunjungi pantai timur Surabaya dalam
Pendamping
suatu acara kunjungan mahasiswa berprestasi yang diadakan oleh PT.
kelompok
HM. Sampoerna, tbk. Sesuai jadwal kegiatan, sore itu kami melakukan
bertanya
program penghijauan. Kami menyusuri sungai sepanjang muara pantai
kami.
tersebut. Dari sana, kami diajak ke sebuah tempat yang dipenuhi oleh
Bagaimana cara
sampah plastik. Menurut pendamping kelompok, sampah-sampah
memindahkan
plastik itu berasal dari daerah di sekitar Surabaya. Sejauh mata
sampah plastik
memandang yang terlihat adalah sampah plastik. Kelihatannya sampah
tersebut.
tersebut telah lama berada di sana, bercampur dengan tanah, dan
11
pada
“Tidak mungkin, ” dalam hati saya berkata.
Sampah plastik ini tidak bisa diuraikan. Kalau hanya memindahkan
menguranginya. Sungguh suatu pekerjaan rumah bagi generasi muda
tempat, tentu kami bisa. Tetapi untuk memusnahkan atau mendaur
bangsa dan masyarakat dunia. Untuk mewujudkan lingkungan hidup
ulang, bagaimana mungkin. Karena tidak paham cara penyelesaiannya,
yang sehat, bersih dan aman. Tanah, tanaman, air dan batu-batuan
beberapa dari kami mencoba menarik sejumput sampah plastik itu.
saling berkaitan. Satu komponen hilang maka rusaklah seluruhnya.
Tetapi apa yang terjadi, sampah plastik itu telah menyatu tak
Kepunahan alam adalah kepunahan hewan dan manusia.
terpisahkan. Sehingga hampir sebongkah besar sampah plastik terangkat dari kerumunan sampah plastik lainnya.
beli. Makanan yang dikonsumsi. Perhiasan yang dikenakan. Apakah yang
Sangat menyakitkan melihat semua ini. Bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk memusnahkan sampah plastik itu. Saya membayangkan latar belakang pendidikan kami serta prestasi yang kami raih. Namun apa guna apabila tidak bisa menyelamatkan lingkungan hidup, bumi yang ditinggali saat ini.
di mana pun. Dan plastik inilah yang suatu hari akan menghabisi kita. kita
gagal
masih dapat dinikmati bila alam ini telah marah, mengamuk, karena keserakahan manusia yang tidak ada habisnya. Jangan lagi ada yang mengorbankan lingkungan hidup sebagai komoditi perdagangan besar tanpa melakukan reboisasi dan regenerasi. Menjauhlah politik kotor yang rakus mengorbankan alam hanya untuk
Sulit untuk dilupakan. Plastik-plastik ini ada di dekat kita, setiap hari, Apabila
Tidak ada lagi yang dapat kita miliki. Baju dan barang yang selalu kita
untuk
menguraikannya
atau
paling
tidak
milyaran rupiah. Marilah kita semua berbenah. Memperbaiki kualitas hidup kita. Tidak selamanya materi menjadi ukuran kemuliaan seseorang.
12
Sebaik-baik Manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain Priangan-Barat_Iis Solihah
S
ebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang bunyinya
mereka
“sebaik-baik
membaca
kalian
adalah
yang
mempelajari
mengajarkannya” menjadi sebuah motivasi tersendiri
alquran
dan
ketika melihat
kondisi umat di lingkungan tempat saya berada saat ini notabene belum bisa membaca al-quran dengan baik dan benar, terlebih lagi generasi mudanya. Melihat kondisi demikian maka terdoronglah keinginan untuk melakukan sebuah upaya kecil untuk menggapai sebuah perubahan umat yang lebih baik. Dalam hal
terbata-bata dengan tajwid yang
masih
ini merubah kondisi umat yang memiliki kompetensi membaca al-quran yang
amburadul. Dan
berkualitas.
pada saat itu
Ketika tahun kedua keanggotaan di LDK, saat itu saya diamanahi memegang kelompok mentoring mahasiswa baru. Pertemuan pertama mentoring tersebut saya isi dengan test membaca alquran, dari semua anggota yang saya test hasil penilaian saya tak ada satu pun waktu itu yang bacaan al-qurannya baik sesuai kaidah tahsin. Kebanyakan dari
13
alquran dengan
masih ada satu orang akhwat yang belum mengenakan jilbab. Melihat kondisi demikian, saya berambisi untuk membuat sebuah dampak positif dari kegiatan mentoring ini, paling tidak misi saya saat itu adalah agar semua anggota keompok mentoring yang saya pegang berjilbab dan bisa membaca alquran dengan baik dan benar.
Akhirnya, setiap kajian mentoring yang diadakan selalu saya sisipi
dalam kajian mentoring saja tapi juga saya coba untuk terjun ke dunia
terlebih dahulu dengan kajian tahsin alquran intensif selama satu jam
pendidikan. Disana saya menawarkan diri untuk menjadi salah satu guru
yang dilanjutkan dengan kajian keislaman.
tahsin dalam kegiatan morning activiy di SMK AMALIYAH Bogor. Disana
Alhamdulillah setelah kurang lebih satu semester dari bimbingan tahsin dan kajian keislaman dalam kegiatan
mentoring, progres
kemampuan tahsin mereka sudah semakin membaik setidaknya sudah bisa membaca ta’awudz dan basmallah dengan tartil juga mengetahui beberapa hukum tajwid. Memang dirasa sangat tidak mudah dengan waktu mentoring yang sangat terbatas, hanya 2 jam per pertemuan dengan jumlah binaan 8 orang merupakan kendala yang membuat pembelajaran tahsin kepada setiap binaan kurang maksimal. Dan yang paling membuat saya sangat bahagia dimana ketika misi saya tercapai atas ijin Allah, semua anggota kelompok mentoring yang saya bina sudah berjilbab semua dan istiqomah sampai saat ini.
saya membina kurang lebih 40 siswa dengan durasi mengajar kurang lebih satu jam per hari ditambah dengan program tambahan yang saya buat untuk bimbingan intensif belajar membaca dan tahsin alquran, diluar jam pelajaran selama satu jam. Karena ditemukan beberapa murid, ada yang sama sekali belum bisa membaa alquran. Program bimbingan intensif ini bertujuan supaya bimbingan tahsin al-quran yang saya berikan dapat maksimal dan anak-anak bisa lebih cepat kemajuannya dalam membaca alquran dengan baik dan benar. Semaoga upaya kecil ini dapat membawa dampak perubahan yang berarti bagi umat. Aamiin ya Rabbal’alamiin…. Sekian dari saya, hamba ALLAH yang dhoif….
Misi untuk merubah umat agar memiliki kompetensi berkualitas dalam membaca al-quaran di lingkungan saya, tak hanya saya lakukan
14
Hati Puas Dakwah Sukses Nusa-Tenggara_Masni Hartini
Sedikit perubahan yang mungkin tiada sepantastis yang atum/antunna lakukan,
merasa
akan tetapi inilah awal perubahan yang ana lakukan, mencoba merubah persepsi
tidak pantas
akan sebuah kata sukses untuk merangkainya dengan mutiara dakwah ini.
dengan
Seringkali dominansi manusia berorientasi pada manisnya hidup sebagai sukses yang seutuhnya namun sukses adalah ketika kita bisa menerima apa yang telah Tuhan anugerahkan ke kita dan berusaha menggunakan semaksimal mungkin apa yang dianugerahkan itu yaitu dengan berbagi dengan orang lain, berbagi
member ilmu
yang
sudah
ilmu yang kau miliki atau bersama- sama menyusurinya, jangan pernah berjalan
diperoleh
parsial, akan sulit rasanyaberjalan sendiri, karena kita adalah jama’ah, kita adalah
karena
social. Begitu juga dengan dakwah ini, dakwah menurutku bukan hanya sebatas
berbagi adalah awal gudang ilmu yang akan kau dapatkan nantinya.
member ilmu yang telah kau milki akan tetapi mengajak mencaripun adalah dakwah .
Sedikit ilmu namun kau tetap berbagi dengan mereka sebagai lading dakwahmu, adalah awal kesuksesan yang akan kau capai. Tiada pernah
15
Seringkali dalam dakwah, hanya berorientasi pada kuantitas objek dakwah yang kian bertambah namun materi dakwah yang mulai menyusut atau karena
objek dakwah yang telah banyak menjadikan diri malas berbagimilmu
sesungguhnya, dalam masa tua ia masih berusaha semampunya, ia puas
lagi kepada orang lain, nah inilah awal dari ketiada suksesan. Manisnya
akan apa yang ia lakukan yang ia dapatkan sampai detik ini, dia tidak
dakwah akan menyisakan kepuasan tersendiri dalam jiwamu, merasa
pernah mengeluh sedikitpun, terkadang kerikil dan batu ia injak tanpa
semuanya tercukupi dengan rahmat dan kasih saying tuhanmu, itulah
alas kaki sedikitpun, terkadang merasa sakit, namun ia tidak pernah
orientasi dakwah yang sesungguhnya untukku dan inilah sukses yang
mengeluh sedikitpun, sungguh ia sebaik baik contoh kesuksesan yang
sesungguhnya.
hakiki.
Nenek tua inilah yang mengajariku bagaimana sesungguhnya menjadi
Korelasi dakwah denga kepuasan adalah hal yang lumrah untuk
orang yang sukses, dan bagaimana sebenarnya kesuksesan itu.
dilakukan, ketika dakwah dengan hati puas sesudahnya karena
Perempuan tua ini selalu bersyukur berapapun hasil yang ia dapatkan
mengamalkan dan mengajarkan ilmu kepada orang lain maka itulah
perharinya
kesuksesan yang hakiki, bukan hanya belajar ilmu untuk diri sendiri saja.
karena
menurutnya
bahwa
inilah
suksesku
yang
16
Dakwah Media Upaya Menggugah Hati Nurani Jadebek_Raditya Nugraha
Dakwah media merupakan solusi ditenggah keseganan umat untuk hadir
sudah
tidak
mengguntungkan dan
media salah satunya adalah secara dimensi waktu tidak terikat, karena dapat
telah
dibaca disaat waktu luang. Dan ditengah lingkungan kampus yang mempunyai
dengan
media
budaya ilmiah, dakwah media merupakan solusi untuk menginformasikan islam.
elektronik.
Tetapi
Ditahun terkahir masa akademik saya, Allah memberikan amanah melalui rekan-rekan di dakwah kampus untuk menjadi pemimpin umum di LSO Pers Dakwah Kampus Nuraniku LDK UNJ. Lembaga tersebut merupakan satu-satunya lembaga Pers Dakwah Kampus dibawah kordinasi LDK UNJ. LSO PDK Nuraniku LDK UNJ mempunyai fokus kerja dibidang jurnalistik islam. Beberapa produk media yang kami keluarkan adalah buletin Tarbiyah, Buletin Mini Nuraniku, & majalah Nuraniku. Selain itu kami juga membuat media online yang memposting hasil tulisan yang dimuat dimedia cetak yang kami terbitkan. Bukanlah perkara mudah, ketika diamanahkan sebagai pemimpin dilembaga ini. Karena disamping kondisi internal penggurus yang belum begitu paham terhadap jurnalistik islam, secara kelembagaan LSO PDK Nuraniku LDK UNJ juga sempat vacuum dan baru mulai dibangun kembali ditahun kepenggurusan lalu. Disamping itu kami juga masih membuat media cetak yang bagi sebagian pakar
17
media
dimajelis majelis ilmu yang diadakan dilingkungan kampus. Keunggulan dakwah
tergantikan
dengan
kebulatan
tekad, kami berusaha membangkitkan
dan
menyemarakan kembali media islam dikampus. Sebagai pemimpin umum saya termotivasi untuk membuat media yang
baik,
dengan
harapan media islam kampus ini bisa menjadi embrio media islam nasional bahkan internasional yang memberikan informasi tentang dunia islam secara baik dan benar. Karena
melihat realitas saat ini sungguh miris, umat islam dijadikan objek informasi yang
kalau ongkos cetaknya kurang, maka kami menyusun dan menstreples sendiri
negatif seperti islam identik dengan terorisme dan pemberitaan lainnya. Dengan
media yang telah tercetak.
pemberitaan negatif yang dilakukan oleh banyak media, umat islam saat ini seakan dijadikan ‘etalase’ keburukan dikolom-kolom pemberitaan media yang ada.
Seiring perjalanan amanah, satu persatu karya terbaik telah kami ciptakan dan sebarkan dilingkungan kampus maupun umum. Dan diakhir kepenggurusan Nuraniku masa amanah 2011 kami telah menciptakan 11 media cetak
Segmen pasar dari pendistribusian dan penjualan produk kami adalah
diantaranya 2 buletin mini Nuraniku, 2 majalah nuraniku, & 7 buletin tarbiyah.
lingkungan kampus. Yang merupakan orang-orang akademisi yang kritis. Selain
Hanya majalah Nuraniku yang kami komersilkan seharga lima ribu rupiah,
itu kampus merupakan ladang subur dari berbagai macam ideologi, yang
sedangkan untuk buletin mini & tarbiyah kami bagikan secara gratis kepada
melatarbelakangi tiap pemikiran individunya. Oleh karena itu media yang kami
civitas akademika UNJ. Peran pembaca menjadi faktor penting untuk memotivasi
buat berusaha untuk mengemas isu-isu yang ada dan menyampaikannya dengan
kami, karena ada beberapa pembaca yang memberikan feedback baik setelah
lugas tanpa harus menghina salah satu ideologi, faktor terpenting lainnya adalah
membaca karya kami.
harus memberikan solusi. Karena banya media yang mampu menyampaikan berita dan menganilisis isu-isu yang sedang terjadi dimsyarakat namun tidak dapat memberika solusi terhadapa permasalahan yang ada.
Selain pembuatan media kami juga membuat pelatihan jurnalistik islam untuk menambah pemahaman dibidang jurnalistik islam. Terdapat 2 event pelatihan yang kami adakan yaitu IJT 5th (Islamic Journalistic Traning 5th)dan
Sumber daya menjadi salah satu hal yang menjadi tantangan di dakwah
NUN (Nuraniku Unforgettable Event). Kedua acara tersebut berjalan sukses
media ini. Karena di Nuraniku kami tidak hanya dituntut untuk bisa menulis, tapi
karena grafik peserta yang meningkat dibandingkan dari beberapa tahun
juga design, layout, fotografi, repostase dan percetakan. Kenapa percetakan
kebelakang, selain itu diacara tersebut kami berhasil mendatangkan penulis
menjadi salah satu skill yang harus dimiliki, karena dengan kondisi keuangan
tingkat nasional antara lain akmal sjafril, lili nur aulia, dan herry nurdi. Kami
yang minim maka tiap kali mencetak suatu media kami ‘ngeteng’ dibeberapa
berharap semoga dengan pelatihan yang kami adakan dapat membentuk jurnalis
toko. Setidaknya ada 3 toko yang kami datangi tiap kali pembuatan media yaitu
islam muda dan profesional, dan menjadi salah satu upaya untuk menyiapkan
toko untuk pembuatan CTP, toko kertas, dan percetakan itu sendiri. Karena
kader yang jauh lebih baik di LSO PDK Nuraniku.
dengan melakukan hal tersebut ongkos cetak akan jauh lebih murah. Terkadang
18
Dari Mimpi Menjadi Bukti Yogyakarta_Dewi Kurniawati
Berawal dari sebuah angan-angan dan harapan yang begitu luar
merasa
puas
biasa. Atasannya anak desa, orang tua miskin, sekolahannya dipinggir
dengan
ilmu
desa, seiap pagi hanya menggunakan kedua kakinya untuk pergi
yang kita miliki
kesekolah. Terselip impian besar, ingin melihat senyum kebanggan di
sekarang,
wajah orang tuanya suatu hari nanti. Entah kapan itu. Berbekal niat
sebagaimana
ikhlas Lillahi Ta’ala, perjuangan hidup pun dimulai.
kalam
Aku dibesarkan dari sebuah keluarga didesa terpencil di kabupaten Karanganyar, yang merupakan perbatasan dari kabupaten Karanganyar dan Sragen. Walau aku lahir dari keluarga yang pas-pasan namun sejak aku duduk dibangku SD (MIM) sampai SMA, aku selalu mendapatkan beasiswa (puji syukur kepada Allah, Dzat Maha Kaya).
19
Allah
bahwasannya Orang yang Berilmu itu lebih tinggi derajatnya daripada Orang yang rajin Beribadah sekalipun. Alhamdulillah.... Aku dibesarkan dilingkungan yang baik, orangtua selalu berpesan
Tak gentar dan tak surut langkahku dengan keadaan ini. Hal ini
kalau nanti aku besar dan dewasa harapannya harus bisa menjadi orang
semakin membuat semangatku membara untuk menimba ilmu
yang lebih baik dari mereka. Begitu banyak kenikmatan yang melekat
sebanyak-banyaknya. Karena dari nuraniku berkata jangan pernah
pada diriku selama ini, ini bukti bahwa Allah adalah Pemberi kehidupan
Yang Maha Adil. Belum tentu orang konglomerat yang hidupnya serba
tua dan keridhoan dari Allah SWT. Masa-masa ujian dan kelulusan pun
Nge-Jreng, butuh ini itu tinggal panggil pembantu itu terbebas dari
tak dapat dielakkan. Begitu singkat masa indah di SMA terasa, aku
penyakit hati. Naudzubillah.... namun tidak semua orang kaya seperti itu.
dibingungkan oleh impianku selama ini untuk bisa melangkah lebih jauh
Berbahagialah orang dermawan yang pandai sedekah.
lagi ke meja Universitas. Impian semua siswa untuk bisa duduk dan
Sejak SD (MIM) rambut ini belum terbalut dengan yang namanya jilbab. Sampai SMA kelas 1, dan akhirnya dengan dorongan hati mulai kelas 2 aku tutup rapat diri ini dengan jilbab dan pakaian muslim. Ini tahap awal aku mulai memperbaiki diri sejak aku tertarik dengan ROHIS di SMAku. Di SMA ini, aku bagai mendapat bintang dari langit. Yang sengaja Allah turunkan kepadaku. Aku punya sahabat-sahabat yang baik dimanapun. Guru-guru sekaligus orang tua yang luar biasa dalam membina aku secara kerokhanian. Disinilah 3 dimensi besar yang aku bangun pada diri sendiri ketika aku dibangku sekolah, yaitu Intelektual (akademik), Ruhiyah (kerokhanian) dan keluarga. Aku berjalan seiring doa dari orang tua yang tak pernah putus untuk ku.. Alhamdulillah sejak kelas 1 aku bisa meraih peringkat satu terus dikelas, dan akhrnya peringkat 1 paralel program IPApun dapat berada didalam genggamanku selama 2 tahun. Hasil doa yang ikhlas dari orang
menghuni Kampus Biru itu, UGM. Sama halnya dengan diriku ini yang sedari dulu sudah berangan-angan ingin merasakan menghirup udara dikampus elit itu. IT’S IMPOSIBBLE... itulah kata-kata yang selalu menyumbat pikiranku untuk bisa berfikir jernih. Namun, malang tak kuraih dan keberuntungan tak dapat kutolak. Sekarang AKU bisa berdiri disini, dikampus besar dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi dan dengan hiruk pikuknya suasana kota Jogja. Sekarang aku benar-benar tidak lagi berjalan dalam mimpi, namun bagai berjalan diatas catwalk skenario Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang berangkat dan bermula dari anak desa, dengan bimbingan serta doa dari orang-orang tercinta dan tentunya dengan usaha yang tiada hentinya, semua bisa terwujud atas kehendak-Nya. Dan disini aku melanjutkan perjuangan untuk berjihad diladang amal ini. LAA IZZATA ILLA BILJIHAD.!!!
20
Because Women Are Ummun Warobbatul Bait Malang_Andita Ariestika Aryoko
“Ibu adalah madrasah, lembaga pendidikan. Jika dipersiapkan dengan baik
Tak dapat dipungkiri, bahwa
maka telah dipersiapkan pula bangsa yang baik pokok pangkalnya/harum
seberapapun hebatnya wanita,
namanya” (Hafidz Ibrahim). Karena tugas utama seorang wanita adalah sebagai
seberapapun
seorang ibu dan pengatur rumah tangga.
maupun pendidikannya, pada
Tentu bukan hal mudah menjadi seorang ibu sekaligus pengatur rumah tangga dalam satu waktu. Tetapi hal tersebut dapat dilatih sejak dini, agar kelak wanita-wanita masa kini dapat menjadi muslimah-muslimah tangguh yang dapat menjalankan tugasnya dengan
bijaksana. Melalui komunitas Muslimah
Inspiration Fight (MIF) ini, harapannya dapat menjadi wadah bagi para muslimah untuk menempa diri sejak awal, sebelum pada akhirnya harus benar-benar berlabuh pada dermaga yang ‘berbeda’ serta mengarungi biduk rumah tangga bersama sang tulang rusuk yang sementara ini hilang.
21
tinggi
akhirnya
ia
‘mengisi’
rahimnya
harus
jabatan tetap dengan
calon-calon generasi penerus bangsa, calon-calon generasi penegak panji keadilan, caloncalon generasi Rabbani. Rahim yang dapat kokoh melindungi sosok insan nan mungil, yang selalu memberikan nutrisi dan kehangatan, juga selalu menjaganya dari kebisingan dunia luar. Tak cukup diketahui sebatas pengetahuan saja, melainkan juga diaplikasikan secara
Wanita adalah pelukis wajah peradaban. Maju mundurnya peradaban suatu
langsung agar seorang wanita benar-benar mempersiapkannya sejak dini,
bangsa sangat bergantung kepada wanitanya. Apabila para wanitanya berakhlaq
mempersiapkan yang karena amanah tersebut dirinya dijamin masuk Syurga,
mulia maka mulialah bangsanya. Namun bila wanita telah rusak akhlaqnya maka
bahkan mempersipakannya sebelum sel sperma tersebut bertemu dengan
kehancuran menanti bangsanya.
ovumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Siti Fadilah Supari (mantan Menteri
yang membangga-banggakan kehidupan ‘modern’ saat ini. Selain itu, harapannya
Kesehatan RI) bahwa “Seorang perempuan yang berhasil memimpin rumah
juga muslimah dapat menjadi mesin-mesin pencetak dan penggerak generasi
tangganya, ia akan berhasil memimpin bangsanya, karena baginya, rakyatnya
masa depan, bagaikan matahari yang terus menyinari bumi, energi,
adalah anak-anaknya”
pengetahuan, juga pengalaman yang didapat semoga dapat terus ditransfer dan
MIF mengajarkan dan memahamkan wanita akan peran dan fungsinya kelak, “ummun warobbatul bait” selain itu juga dilatih dan action langsung, jadi tidak
ditularkan pada anak-anak, cucu-cucu, serta cicit-cicitnya kelak, bahwa tugas utama seorang wanita adalah “ummun warobbatul bait”.
hanya teoritis belaka. Misalnya, seperti berlatih memasak bersama, mulai dari
Seperti do’a yang didengungkan oleh anggota DPR RI (Almarhumah Ustadzah
membeli bahan-bahan yang sehat, memperhitungkan keuangannya, hingga
Yoyoh Yusroh) “Ya Robb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat.
memasaknya secara higienis. Tak hanya dituntut untuk bisa menyiapkan
Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita: Khodijah Alkubro
makanan yang sehat, kaum hawa juga diminta untuk sehat secara jasadiyah,
yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafsah binti Umar yang
bukan berarti karena harus selalu menyiapkan makanan sehat maka ia akan
dibela Allah saat akan dicerai karena showamah dan qowamahnya? Atau dengan
selalu berada di dapur. Oleh karena itu, senam dan olahraga bersama juga
Aisyah yang hafal 3500an hadist, sedangkan aku…ehmmm 500 juga belum…atau
dilakukan oleh komunitas MIF, kaum hawa juga diminta untuk mampu menyikapi
dengan ummu Sulaim yang shobiroh, atau dengan Asma yang mengurus
dan menyelesaikan berbagai perihal dan masalah, juga bersikap kreatif dan uniq
kendaraan suaminya dan mencela puteranya saat istirahat dari jihad?...Atau
serta mampu beradaptasi dalam situasi dan kondisi apapun. Oleh karena itu, MIF
dengan siapa ya?...Ya Allah tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah
juga sering mengadakan sharing bersama terkait permasalahan-permasalahan
mereka sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan
masa kini, serta bagaimana cara menyikapinya. Selain itu juga diadakan
mereka di taman firdaus-Mu”
pelatihan-pelatihan kreatifitas, agar selain paham dan mampu mengerjakan tugas utamanya, wanita juga memiliki ‘kecakapan’ di bidang yang lain. Harapannya adalah dengan komunitas Muslimah Inspiration Fight, para muslimah-muslimah masa kini yang kelak akan menjadi seorang ibu tidak ikut
Semoga kita senantiasa diistiqomahkan dalam hal kebaikan, senantiasa melakukan perbaikan, baik terhadap diri sendiri maupun dengan menularkan kebaikan terhadap orang lain. Karena wanita adalah pencetak peradaban ^_^, wallahu’alam.
tergerus oleh zaman. Tetapi justru akan memotong siklus rantai mata syaitan
22
Kepemimpinan Ala Nabi Surabaya-Wildan Alfian Noor
Saya meyakini bahwa islam adalah pandasi kepemimpinan suatu
misi
bangsa. Konsep kepemimpinan yang mengacu pada islam sebagai
transendensi
pondasinya adalah kepemimpinan yang mengacu pada konsep yang
merupakan manifestasi
pernah diterapkan oleh Rasulullah SAW. Model kepemimpinan tersebut
dari
misi
adalah model kepemimpinan profetik. Kepemimpinan profetik adalah
dan
liberalisasi.
kepemimpinan yang membawa tiga misi suci, yaitu misi humanisasi, misi
ketiga
liberalisasi, dan misi transendensi. Misi pertama adalah misi humanisasi.
membuka
Kepemimpinan
sangat
illahiyah yang mampu
memanusiakan manusia, mengangkat harkat hidup, serta menjadikan
menggerakkan hati dan
manusia bertanggung jawab tentang apa yang sudah ia kerjakan.
bersikap ikhlas terhadap
profetik
adalah
kepemimpinan
yang
Misi kedua adalah misi liberalisasi. Misi ini bertujuan untuk membebaskan setiap orang dari belenggu keterpurukan dan penindasan. Kepemimpinan profetik menolak segala perbudakan. Kepemimpinan profetik ini menolak sikap yang menjadikan bawahan seperti boneka yang hanya digunakan untuk kepentingan penguasa. Misi yang ketiga
23
adalah
segala
yaitu humanisasi
ini
Misi adalah
kesadaran
yang
telah
dilakukan. Misi transendensi ini adalah misi penyempurna sekaligus misi yang menjaga niat dari misi humanisasi serta misi liberalisasi.
Ketiga konsep kepemimpinan profetik tersebut akan membawa
Sebagai Kepala Departemen Kaderisasi DKI FFUA di farmasi, saya
kenyamanan dalam bekerja bersama. Setiap orang akan senang dan
mempunyai tanggungjawab untuk membina semua anggota organisasi
secara ikhlas mengakui kemampuan dan kebijakan dari pemimpinnya.
tersebut untuk mengenal lebih dekat dengan islam. beberapa program
Dalam organisasi kemahasiswaan posisi mahasiswa dalam organisasi tersebut ditentukan bukan atas tingkatan sosial apapun, melainkan karena kerelaan hati untuk bekerja bersama demi satu tujuan tanpa paksaan dan tanpa gaji.
pernah kami adakan seperti RMDF (Ramadhan Mubarak di Farmasi), mentoring, LAKMUS (Latihan Kepemimpinan Muslim) 1 dan 2, dll. Semua program tersebut berguna untuk meningkatkan kapasitas anggota organisasi untuk memperbaiki akhlaknya, kuantitas hafalannya, ibadah sunnahnya, dll. Dalam aktivitas akademik saya berusaha memberi
Saya pernah menjadi deputi akademik SEISMIK BEM UNAIR
inspirasi kepada orang lain dengan mempertahankan IPK > 3.00
melakukan banyak pekerjaan yang mempunyai tanggungjawab di tingkat
walaupun dengan berbagai aktivitas di luar akademik. Saya juga pernah
universitas. Dalam waktu 6 minggu
berhasil mengadakan acara
meraih beberapa prestasi seperti menjadi juara 2 mawapres fakultas
Airlangga International Education dengan pembicara dari konsulat
farmasi, paper terbaik di International Symposium Pharweek UI, dan
jenderal, lembaga pemberi beasiswa, dan tokoh nasional. Dalam
PKM yang pernah didanai DIKTI. Dalam bidang pergerakan mahasiswa
kapasitas yang sama saya pernah menginisiasi isu tentang lomba
dan kepemimpinan saya terpilih menjadi peserta PPSDMS Nurul Fikri
mahasiswa berprestasi sehingga meningkatkan jumlah pendaftar serta
yang menjalani program pembinaan kepemimpinan selama 2 tahun di
terjun langsung memberi pengarahan tentang bagaimana teknis
asrama. Selama masa program pembinaan tersebut saya dapat menemui
seleksinya. Serta, menyebarkan isu untuk memperbanyak jumlah
pemimpin-pemimpin bangsa, belajar dan berdialog langsung dengan
mahasiswa yang mengikuti PKM (program kreativitas mahasiswa)
mereka, seperti, Jusuf Kalla, Dr Hidayat Nur Wahid, Arifin Panigoro, Anies
dengan menempelkan poster, membuat CD yang berisi contoh proposal
Baswedan, dll. Saya juga pernah ikut dalam acara Future Leader Summit
yang telah lolos, dan mempromosikan melewati jejaring sosial.
di UNDIP yang mempertemukan saya dengan anak-anak muda yang telah membuat perubahan sosial.
24
Perubahan itu bergerak Jadebek_Yunus Saputra
Perubahan itu terjadi ketika aku yang masa lalunya sangat hitam. Dimana nilai-nilai islam sangatlah jauh dariku. Namu lambat laun
gitaran
kegersangan hati ini selalu menemani sebelum tidurku. Sampai saatnya
yang
aku mengenal tarbiyah di hidupku. Dan dakwah sudah menjadi pilihan
menggang
hidupku. Dan dari LDK lah semua bermula. Hidayah yang begitu mahal.
gu
Di sudut kota bekasi aku di lahirkan dengan lingkungan yang nilai-nilai islamnya sangat kental tradisionalnya. Sejak aku SD sampai SMP aku belajar di sekolah islam dan saat itu diriku masih hanif. Namun lingkungan kecilku ternyata ibarat kolam di padang pasir yang luas. Aku mulai mengetahui bagaimana suasana di luar itu semenjak SMA. Suasana dan lingkungan baru dimana ketika kita tiadak mampu melawannya maka kita akan terbawa arus dan hal itu aku alami. Lingkungan buruk menempa hidupku yang hanif. Keburukan yang tidak bisa ku tangkal akhirnya melekat pada diriku. Dan outputannya aku di cap di lingkunganku sebagai sampah masyarakat. Yah…sampah masyarakat. Yang kerjaannya hanya bikin onar dan setiap malam kerjaan nongkrong
25
main
masyaraka t. Sampaisampai aku terjerumus ke
dunia
hitam peka, dunia orang-orang mereka sebut
termarjinalkan. Yaitu
dunia anak jalanan. Berkelahi, minum-minuman keras, memalak, mencuri menjadi kerjaan keseharianku selepas sekolah. Terminal dan stasiun menjadi tempat bermainku. Namun kegelisahan dalam hati setiap malam entah mengapa membuatku seakan tidak bisa tidur nyenyak. Tiap malam dan tiap hari. Dan setelah hari-hari menjelang UN
(Ujian Nasional) hidayah itu masuk. Radio yang ada di kamarku yang
karena aku tidak boleh keluar karena kekurangan orang. Dan akhirnya
sering aku setel lagu metal dan iwan fals dan kadang-kadang radio kota
aku di pindah di dekat wilayahku dan kampus. Di sini aku mulai
bekasi dan sekitarnya. Semua radio aku putar dari radio anak muda
mengenal LDK setelah keluar dari pekerjaan waktuku hanya aku gunakan
sampai radio religi dan yang aku tertarik saat itu adalah radio DAKTA.
untuk kuliah, nasyid dan kegiatan LDK. Dari situ akupun kenal berbagai
Radio yang memuat tentang tausiah dan nasyid. Mulai saat itu aku sering
organisasi pergerakan islam. sampai akhirnya krisis kader. Banyak yang
mendengarkan nasyid haroki dan semangatku mulai membara. Dan hal-
kader tidak aktif dan akhirnya aku yang melanjutkan estafet dakwak ini
hal yang buruk pun aku mulai tinggalkan satu persatu. Dan sampainya
di kampus ku sebagai ketua LDK STMIK Bani Saleh. Dari sini banyak
aku lulu akupun sudah mulai dengan hidup baru meski terkadang ada
teman-temanku yang terinspirasi dan tidak menyangka mantan anak
sedikit kejahiliyahan dalam hidupku. Dan akupun sudah bekerja sebagai
jalanan bisa menjadi orang yang termasuk penting di kampus dan di
kasir namun hanya beberapa bulan dan selama masa mencari kerja
pandang orang tidak di remehkan lagi sebagai sampah masyarakat. Dan
kembali aku tidak sengaja bertemu dengan teman smp ku yang bernama
masa kepengurusanku banyak kemajuan. Dari mushola kampus yang
abdurahman. Dan dia mempunyai tim nasyid yang bernama ASMA VOICE
dulunya dekil dan tidak terawatt sekarang sudah tertutup rapi oleh
dan tim nasyidnya itu sedang kekurangan orang dan aku pun di ajak
karpet. Dahulu mushola yang tidak pernah terdengar adzan sekarang
untuk mengisi kekosongan tim nasyid ASMA VOICE mulai saat itu aku
punyan toa untuk melantunkan adzan. Dan kotak amal yang dahulu tidak
aktif di nasyid. Pucuk di cinta ulam pun tiba aku telah di panggil kembali
ada sekarang ada menghiasi mushola kampus untuk pemasukan
bekerja di HOKA-HOKA BENTO namun hanya beberapa bulan aku keluar
keuangan mushola. Dan teman-temanku yang di masa jahiliyahpun tidak
karena jauhnya tempat kerjaku. Dan akhirnya aku memutuskan masuk
percaya aku bisa berubah seperti ini. Karena perubahan itu bergerak.
kuliah dari uang yang aku kumpulkan dari bekerja. Di STMIK Bani Saleh
Perubahan itu hijrah dari yang buruk kepada yang baik. Untuk tetap
dan waktu itu status masih pekerja paruh waktu di HOKA-HOKA BENTO
menjadi yang menginspirasi.
26
Aktifis Ilmi Di Pusaran Dakwah Kampus Sumatera-Barat_Ichsan Nasution
Nama saya Ichsan Nasution, dilahirkan di Jambi 20 tahun yang lalu.
saya
Berasal dari keluarga campuran batak dan jawa. Fenomena kebanyakan
sendiri tidak banyak
dari mahasiswa sekarang ini hanya sekedar seremonial saja dalam
orang
menuntut
melanjut
ilmu
di
perguruan
tinggi
tanpa
mengedepankan
yang sampai
intelektualitas. Saya seorang aktifis ilmi yang berkecimpung di organisasi
kuliah seperti saya,
mahasiswa penalaran. Ini semua membuat saya menjadi seorang
bahkan kebanyakan
pembelajar dan menginginkan agar UNP menjadi kampus yang
anak
intelektual dan religius.
kampung
Nama saya Ichsan Nasution, dilahirkan di Jambi 20 tahun yang lalu. Berasal dari keluarga campuran batak dan jawa. Saya SD di Batang Toru dan MTSN Model di Padang Sidempuan, kemudian saya sekolah menengah atas di Padang Lawas. Saya ini dibesarkan dilingkungan masyarakat yang tidak terlalu mementingkan pendidikan. Bahkan di
27
kampung
hanya
laki-laki
di saya
sekedar
tamat SMA dan langsung merantau untuk mencari kerja, bahkan ada juga yang tidak tamat berhenti sekolah dan langsung menikah, apalagi anak perempuan, banyak yang hanya tamat SD langsung menunggu untuk dilamar. Ada juga anak seumuran saya sudah mempunyai beberapa anak.
Fenomena kebanyakan dari mahasiswa sekarang ini hanya sekedar seremonial saja dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi untuk persyaratan melamar kerja, banyak mahasiswa yang tergolong kedalam kelompok dengan julukan kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), dan ada juga kunang-kunang (kuliah nangkring-kuliah nangkring). Dan masih banyak dari mahasiswa hanya sekedar mementingkan
kuliah dan
mendapatkan IPK tinggi serta tamat cepat, ternyata IPK tinggi tidak menjadi ukuran
untuk suatu melamar kerja, karna saya pernah
membaca buku yang isinya menjelaskan tentang hal tersebut. Dosen saya juga pernah menyampaikan bahwa kuliah tidak hanya tergantung
pada angka-angka, Bahkan ada seorang mahasiswa yang tamat dengan masa study 7, 5 tahun dengan IPK 2, 80 bisa menjadi dosen. Saya seorang aktifis ilmi yang berkecimpung di organisasi mahasiswa penalaran (PPIPM UNP, BEMF, FORMIS, grup FB). Aktifitas yang saya lakukan dibidang penalaran seperti diskusi akademik workshop PKM, mengikuti lomba-lomba ilmiah. Semua saya lakukan untuk dakwah dalam rangka turut berpartisipasi mewujudkan kampus yang intelektual dan religius. Kedepan saya akan selalu berusaha untuk belajar lebih keras dan melakukan pengabdian untuk masyarakat. Agar tercipta kepribadian yang semakin kokoh dan masyarakat yang madani.
28
Klinik Tani Online Malang_Astri Sumiati
Klinik Tani On-Line sebagai solusi secara basis data On-Line, dimana
takaran,
model program tersebut dapat menjadi bank data untuk hama dan
dan
penyakit tanaman serta cara pengendaliannya serta pembelajaran klinik
Sehingga hal itu
tani berupa live CD
semakin
Pada saat ini tingkat produksi apel di kota batu mengalami tingkat penurunan dari segi kualitas dan kuantitas buah. Hal ini terutama berhubungan dengan meningkatnya populasi hama dan penyakit. Selain itu tingkat kerusakan lahan juga sangat menghawatirkan, mulai kerusakan lahan yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan-bahan kimia
waktu.
mengakibatkan kerusakan terhadap vegetasi lahan. Usaha
apel
yang digunakan melebihi dosis yang di anjurkan sehingga mengganggu
adalah merupakan komoditi utama dan ikon kota batu yang mempunyai
stabilitas ekosistem baik di tanah ataupun lingkungan sekitar. Hal itu
potensi untuk berkembang ke arah lebih baik, baik dari segi kualitas dan
dikarenakan kurangnya pengetahuan akan pentingnya
kuantitas buah. Namun sayangnya saat ini belum tersentuh oleh
menjaga
keseimbangan dalam pemupukan serta pengobatan yang meliputi tepat
29
dosis,
program pembinaan dari pemerintah.
Selain itu para petani apel juga masih kesulitan dalam memanfaatkan
mengenai hama dan penyakit tanaman melalui program Klinik Tani On-
peranan kelompok tani guna meningkatkan hasil pemasaran produk
Line. Dimana melalui sarana website dalam hal ini program Klinik Tani
apel. Para petani masih menggunakan sistem konvensional dalam
On-Line para petani akan dapat mengetahui informasi tentang
memasarkan produk apel yang dihasilkan. Para petani juga belum
penanggulangan hama dan penyakit secara cepat, tepat dan akurat,
terkoordinir dengan baik dalam melakukan pemasaran produk yang
sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan hasil petani melalui
dihasilkan sehingga menjadikan tingkat pendapatan mereka berkurang.
kualitas dan kuantitas produk yang jauh lebih baik.
Meskipun saat ini telah ada kelompok tani sebagai fasilitator, namun belum dapat dimanfatkan secara optimal. Terdapat banyak kendala guna mengembangkan usaha budidaya apel mulai dari sumberdana serta sumberdaya manusia itu sendiri. Setelah didapat berbagai informasi
Selain itu diharapkan dari program ini juga terbentuk komunitaskomunitas produktif bagi para pengguna internet di kelompok atau forum petani apel yang ada di Kecamatan Bumiaji, Batu. Komunitas ini memiliki program yang berkesinambungan dan berhubungan dengan
mengenai tingkat kerusakan
komunitas dari kelompok atau forum petani apel lain. Komunitas ini
lahan yang di akibatkan oleh hama serta penyakit tanaman di daerah
ditujukan untuk mewadahi para petani dalam memanfaatkan teknologi
tersebut sangat sesuai dengan tujuan program ini, disini kami
seperti internet sehingga mereka dapat mengatasi permasalahan
menawarkan sebuah program sebagai wadah bagi para petani untuk di
pertanian yang mereka hadapi seperti masalah hama dan penyakit pada
jadikan sebagai media atau sarana untuk mengetahui segala
tanaman apel yang selama ini menjadi kendala budidaya tanaman apel.
permasalahan yang di hadapi dalam budidaya pertanian khususnya
30
Makna Prestasi yang Memotivasi Bandung-Raya_Dadan Rukmana
Tidak sedikit individu yang berlomba-lomba dalam menggapai prestasi.
maupun di luar kampus. Dengan
Bahkan, ada yang sampai menghalalkan segala cara demi menggapai prestasi
berhijrahnya saya dari masa kelam
yang sempurna dimata manusia. Prestasi yang saya pernah dapatkan dari kecil
ke masa yang penuh cahaya inilah
hingga saat ini belum terasa puas di hati. Selama duduk di bangku Sekolah Dasar,
saya
prestasi terbaik saya hanya meraih rangking kelas dengan rentang 3-10 dari 42
prestasi dengan motivasi yang
siswa selama 6 tahun berturut-turut.
ketiga. Yaitu melaksanakan segala
Tidak pernah ada peningkatan yang signifikan dalam indeks prestasi saya. Sama seperti halnya di SD, selama di bangku SMP, saya tak dapat menemukan prestasi yang berhak saya peroleh di luar kelas ataupun di luar sekolah. Saya hanya meraih rangking 3 di kelas 7, rangking 1 di kelas 8 dan rangking 1 di kelas 9.
aktivitas
berjuang
meraih
lillaahita’aladengan
semangat tanpa batas, tak pernah mengeluh dan putus asa Pada
hakikatnya,
prestasi
merupakan sebuah tuntutan bagi Di SMA, saya berhasil masuk 7 besar siswa berprestasi yang merupakan acara
dari OSIS di sekolah. Kemudian menjadi juara kedua Adzan tingkat Kota. Selain itu, saya juga berkesempatan menjadi peserta Olimpiade Matematika. Dalam bidang Organisasi, saya mendapat amanah yang sangat penting. Saya di percaya sebagai Ketua Putra Ikatan Remaja Masjid Manbaul Ulum di SMA Negeri 1 Banjar. Insyaalloh. Dan kini saya beranjak menjadi seorang pribadi yang akan berusaha untuk merubah kepribadian saya menjadi yang lebih baik dari hari kemarindan lebih berperan aktif dalam berorganisasi baik di dalam kampus,
31
dapat
kebanyakan orang di dunia. Baik dalam bidang akademis maupun non akademis. Tidak sedikit individu yang berlomba-lomba dalam menggapai prestasi. Bahkan, ada yang sampai menghalalkan segala cara demi menggapai prestasi yang sempurna dimata manusia. Berbagai motivasipun muncul dibalik keberhasilan seseorang untuk menggapai prestasinya. Diantaranya, mendapatkan hadiah, menunjukkan
kemampuannya
kepada semua orang hingga dia akan
mendapatkan beribu pujian, gengsi, dan ada juga yang termotivasi lillahita’ala (karena Alloh swt).
Motivasi yang terakhir sangatlah sulit dilaksanakan. Begitu juga dengan diri
mengalami sebuah perubahan yang sangat drastis. Keberanian saya untuk
saya pada masa lalu. Ketika saya duduk dibangku Sekolah Dasar sampai Sekolah
merubah pilihan dan jalan hidup mampu membalikkan keadaan. Saya yang dulu
Menengah Pertama, saya selalu berfikir untuk menang, menang, dan menang
penakut dan pemalu, kini berhasil hijrah menjadi saya yang penuh semangat,
dalam sebuah kompetisi. Tanpa menghiraukan siapa yang memberikan ilmu
semangat tanpa batas, penuh obsesi dan tentunya penuh prestasi.
kepada saya, bahkan saya tak pernah berfikir untuk menjadikan kompetisi sebagai ajang pembelajaran agar menjadi lebih baik. Hasilnya, saya akan merasa sangat kecewa dan sering meratapi kekalahan tersebut dengan sangat berlebihan. Contohnya ketika saya kalah dalam olimpiade MIPA, saya sempat depresi dan tidak mau belajar karena saya fikir walaupun saya belajar, saya tidak akan pernah menjadi pemenang. Jelas, bahwa pemahaman yang keliru mengenai prestasi akan berpengaruh buruk pada hasil yang diraih oleh individu itu sendiri. Sungguh ini merupakan pukulan besar bagi saya. Namun tak bisa dipungkiri, apa yang saya raih adalah hasil dari pilihan saya sendiri. Saya selalu merasa takut untuk melangkah lebih jauh dari yang lain. Saya takut gagal dan takut akan segala-galanya. Jika diibaratkan benih, maka saya adalah benih yang tak pernah tumbuh sempurna karena saya sendiri takut untuk melihat sinar matahari yag indah. Saya selalu bersembunyi dibalik tanah dan membiarkan diri saya terinjak oleh yang lain. Walaupun demikian, kini saya bersyukur dan sangat bersyukur kepada Alloh Robbun Ghofur yang telah mempertemukan saya dengan orang-orang hebat dan berprestasi. Ya, ketika saya duduk di bangku SMA, khususnya tingkat 2 saya
Prestasi-prestasi itu belum seberapa dibandingkan dengan prestasi lainnya, yaitu keberhasilan saya menjadi sosok muslim yang tak pernah malu menunjukkan identitas saya sebagai seorang muslim yang kaffah. Insyaalloh. Dan kini saya beranjak menjadi seorang pribadi yang akan berusaha untuk merubah kepribadian saya menjadi yang lebih baik dari hari kemarindan lebih berperan aktif dalam berorganisasi baik di dalam kampus, maupun di luar kampus. Dengan berhijrahnya saya dari masa kelam ke masa yang penuh cahaya inilah saya dapat berjuang meraih prestasi dengan motivasi yang ketiga. Yaitu melaksanakan segala aktivitas lillaahita’ala. Subhanalloh dengan berbagai dinamika kehidupan yang saya alami, kini saya menemukan makna prestasi yang sesungguhnya. Prestasi tidaklah harus menjadi juara 1, 2 atau 3. Namun prestasi adalah keberhasilan kita mengabdi kepada Sang Kholiq secara kaffah (menyeluruh). Maka dari itu, niatkanlah kompetisi sebagai ajang untuk fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) dan raihlah prestasi demi menggapai keridhoanNya dengan semangat yang tak terhingga. Wallohu a’lam bishowab.
32
e-PondPest Puskomda-Surabaya_Rachmat Arif
e-PondPest adalah media pembelajaran tentang islam yang disediakan oleh pondok pesantren guna untuk memperkenalkan islam secara luas ke seluruh
dengan
masyarakat muslim melalui media internet. Sehingga keberadaan atau ilmu yang
perkembangan
ada di pondok pesantren tidak dirasakan oleh para santrinya saja, namun juga
zaman, kemajuan
dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar bahkan masyarakat luas.
teknologi
Pondok pesantren adalah sebuah media umat muslim untuk menimba ilmuilmu tentang islam lebih dalam, dalam arti lain pondok pesantren juga bisa diartikan sumber ilmu bagi umat muslim. Namun dalam hal ini sayangnya kebanyakan pondok pesantren yang ada saat ini kurang memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat luar atau sekitar. Ilmu yang ada dalam pondok pesantren sulit didapat secara langsung oleh masyarakat sekitar pondok bahkan lebih luas. Sehingga orang yang ingin belajar haruslah selalu ikut terjun kepondok atau ikut ngaji kepondok. Padahal tak semua orang yang memiliki keinginan besar untuk belajar islam memiliki waktu luang yang sama layaknya santri yang ada dipondok yang memang waktunya masih untuk belajar. Banyak para pegawai, para karyawan pekerjaan dan bahkan warga biasa yang telah disibukkan dengan pekerjaannya sehari-hari juga ingin mendapat siraman rohani/ilmu dari pondok-pondok yang ada.
33
Seiring
dan
komunikasi dunia juga
turut
berkembang dengan
pesat.
Bahkan
sejak
adanya internet kita seakan disediakan apapun yang ada diseluruh dunia ini bahkan apapun yang ada diangan kita. Menurut permasalahan yang ada diatas, kita tahu bahwa umat muslim adalah umat yang inovatif, sehingga sudah seharusnya umat muslim menciptakan hal yang inovatif untuk kalangannya. EPondPest adalah wujud inovasi dari umat muslim untuk muslim. Sebuah media yang menyediakan pembelajaran, kajian, konsultasi islam, share ide dan hal-hal lain terkait masalah islam. Media ini adalah sebuah e-learning sekaligus website juga aplikasi yang akan diterapkan di pondok pesantren Babussalam Kalibening
Mojoagung, Jombang. Media ini akan mewujudkan sebuah harapan masyarakat
Mawaris, Aplikasi
tentang eksistensi pondok pesantren terhadap dunia luar atau masyarakat
Penghitung
sekitar. Dengan media ini kita dapat belajar segala hal yang diajarkan oleh
Falakiyah, Hadist 9
pondok pesantren, mulai dari pelajaran-pelajaran pondok yang ada, hingga
Imam
Virtual,
konsultasi langsung dengan Ustadz atau Kyai pondok tersebut. Kita juga bisa
Alquran
Virtual
mengikuti kajian rutinnya melalui streaming yang disediakan di media tersebut.
dan
E-PondPest adalah media berbasis website yang menyediakan berbagai fitur yang komunikatif dan inovatif. Fitur-fitur website ini secara detail adalah sebagai
Aplikasi
pendukung lainnya.
berikut: 1.) e-Learning. Fitur ini menyediakan segala sesuatu terkait dengan
Dengan adanya media ini (e-PondPest.com) pondok pesantren tak lagi
pembelajaran yang ada dipondok. Kitab-kitab referensi pondok, pembelajaran
menyediakan ilmu bagi para santrinya/siswanya saja. Namun dengan adanya
islam, dan hal lain yang dibahas dipondok, semuanya tersedia dalam bentuk e-
media ini pondok pesantren memiliki dampak yang lebih dibanding sekedar
book dan artikel yang bisa kita baca sewaktu-waktu. 2.) Video Stream. Dengan
mewisuda ratusan santrinya setiap tahun, yaitu memberikan seluruh ilmu yang
fitur ini kita bisa mengikuti kajian rutin yang dijadwalkan pondok yang dapat kita
ada didalamnya kepada masyarakat luas dengan memanfaatkan kecanggihan
akses dimanapun lewat internet. Sehingga kita tetap bisa mendapatkan ilmu dari
teknologi saat ini. Sehingga umat muslim lebih dimudahkan dalam mendalami
pondok pesantren kapanpun dan dimanapun. Video stream ini secara khusus
ilmu dan syariat-syariat islam lebih mendalam, khususnya bagi para muslim yang
berisi tentang kajian islam yang dibawakan oleh kyai pondok pesantren dan
memiliki keinginan keilmiahan islam secara luas namun tidak memiliki banyak
diupdate setiap minggunya. 3.) Live Chat. Dengan fitur ini kita dapat chatting
waktu untuk belajar langsung dipondok karena kesibukan yang ada
langsung dengan para pengguna web e-PondPest lainnya, sehingga kita juga
dikeluarganya.
tetap bisa tukar ide dan share pengalaman. 3.) Forum PondPest. Forum PondPest adalah fitur yang secara khusus disediakan e-PondPest untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah kekinian. Sehingga kita mendapatkan banyak pendapat dari pengguna lain dan kita bisa lebih kaya informasi dunia luar. Kita juga bisa menshare ide secara berkala atau memusyawarahkan masalah yang sedang kita hadapi. 4.) Islamic Aplication. Islamic Aplication adalah aplikasi/software berbasis web yang disediakan e-PondPest untuk seluruh umat muslim. Aplikasi/Software
Demikian penjelasan dari kami tentang e-PondPest yang sedang kami kembangkan di pondok pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung, Jombang. Semoga masyarakat luas bisa tahu tentang islam lebih dalam dan bisa masuk islam secara kaffah. Islam adalah agama Rachmatan Lil Alamiin, sehingga kehadiran e-PondPest sangatlah penting diera saat ini. Semoga media ini banyak yang mendukung.
yang disediakan diantaranya : Aplikasi Penghitung Zakat, Aplikasi Penghitung
34
Nikmatilah dirimu sebagai apapun, atau tidak sebagai apapun Sumatera-Utara_hafizsyaifullahsiregar
Semua orang pasti ada prestasi masing-masing, baik untuk dirinya
Saya bukan seseorang
sendiri atau pun bagi orang banyak. Hal yang terpenting adalah
dengan prestasi akademik
bagaimana cara kita menyikapi diri untuk senantiasa berguna bagi orang
yang
lain.
seorang juara yang sering
Setelah saya mendownload formulir pendaftaran IYIL Awards ini dan melihat tabel “prestasi akademik, olahraga dan sejenisnya yang pernah diraih”, sekejap saja niat saya langsung hilang untuk mengisi formulir pendaftaran ini. Bukan maksud merendah, tapi memang suatu kenyataan bahwa diri ini tiada apa-apanya dibanding teman-teman saya yang ada di LDF lain.
menawan,
menang
dalam
bukan suatu
kompetisi, baik adu fisik (kompetisi olahraga), adu menulis (lomba penelitian) ataupun adu kecerdasan (olimpiade). Saya bukan seorang dengan IP yang pernah cumlaude di tiap semester, sama sekali belum pernah. Malah IP saya cuma nyaris 3 dalam
35
2 semester awal. Oleh karena itu, sampai dengan semester 6 di fakultas
Nobita menjawab, " Pak guru, ketika saya menjadi peringkat
kedokteran USU, IPK lewat sedikit dari angka 3 saja sudah sangat
terbawah, itu berarti saya telah merelakan diri saya untuk menjadi
alhamdulillah.
tumbal. Karena jika bukan saya yang jadi peringkat terbawah, maka
Saya juga bukan seorang dengan pengalaman organisasi yang berjibun sejak bangku SMA. Saya baru merasakan aroma organisasi di tahun pertama saya masuk kuliah, dimulai dengan menjadi magang di divisi pengabdian masyarakat dan sekarang menjadi ketua bidang kaderisasi di LDF FK. Saya juga bukan seorang murabbi yang menghasilkan binaan-binaan yang tsiqoh dan berprestasi. Saya hanya ikut-ikutan untuk mengingatkan mereka, seminggu sekali, kepada Allah swt. Dan tentu saja saya bukan seorang hafidz, walaupun setiap orang selalu memanggil saya seperti itu karena itu nama saya, yang begitu tekun dan konsisten setiap harinya untuk menghapal ayat-ayat Allah swt. Saya hanya ikut-ikutan untuk mengajar, seminggu sekali, untuk memperbagus bacaan Qur’an teman-teman yang lain. Saya teringat dengan perkataan nobita dalam komik doraemon,
orang lain yang akan menjadi peringkat terbawah. Saya kasihan melihat mereka kalo seperti itu, pak guru." Ada yang juara, berarti itu karena ada yang tidak juara. Hebatnya IP 4, karena ada yg tidak dapat IP 4. Banyaknya amanah yang ditanggung, karena ada yang tidak mau menerima amanah. Semua orang pasti punya nilai. Tidak ada yang tidak berguna. Semua punya peran masing-masing dalam jalan dakwah. Ini jalan yang bisa kita lalui walaupun terlihat sukar. Ini takdir yang bisa kita pilih dengan kesungguhan dan ketetapan hati. Yakinlah bahwa akan selalu ada orang lain yang melihatmu, sadar atau tidak sadar. Walaupun kau merasa hidupmu tidak berguna bagi orang banyak, tapi pasti akan tetap ada orang-orang yang akan menjadikan dirimu sebagai panutan hidupnya.
ketika ditanya gurunya kenapa dia selalu jadi peringkat yang terbawah di kelas,
Nikmatilah diri ini sebagai apapun, atau tidak sebagai apapun.
36
GALAU DAKWAH HUKUM INDONESIA Sumatera-Utara_hafizsyaifullahsiregar
Kewajiban untuk berdakwah adalah suatu keniscayaan bagi setiap
Seperti
muslim. Dakwah Islamiyyah dalam mengajak setiap orang untuk kembali
prolog
yang
kepada Allah dan menuju pada cahaya kebenaran tentunya harus
telah
saya
dilakukan dengan jalan yang bijak, penuh hikmah dan tidak menghakimi.
sampaiakan
Dakwah hadir sebagai tuntutan kehidupan yang mau tidak mau harus
diatas, bahwa
ditunaikan, karena kita semua mafhum bahwa kita ada untuk mengubah
berdakwah
apa yang selalu setia dikatakan oleh dunia. Ketika dunia setia dengan
adalah suatu
keangkuhannya, setia dengan ketidakadilannya dan kebobrokannya,
keniscayaan
maka kita hadir untuk mengubah dan menjawab semua itu.
bagi
setiap
muslim. Sebagai Agak lama saya berfikir untuk menuliskan narasi ini. Merasa diri tidak
seorang muslim, maka sadar atau tidak sadar kita dituntut untuk selalu
patut dan jauh dari laik untuk ngimbrung dalam barisan tokoh-tokoh
berbuat terbaik dimanapun kita berada. Apapun profesinya, apapun
hebat aktivis dakwah kampus Indonesia
yang sungguh sangat luar
status sosialnya, dakwah haruslah menjadi laku utamanya, Islam sebagai
biasadedikasi dan kontribusinya. Saya merasa belum banyak yang saya
semangat perjuangan hidupnya. Karena kita adalah muballigh/dai
lakukan unukt organisasi yang pernah saya pimpin, buat masyarakat,
sebelum segala sesuatu (Nahnu Du’at Qobla Kulli Syai’in). Hal itulah yang
bangsa, dakwah terlebih untuk ummat ini. Tapi setidaknya goresan ini
selalu saya coba ingat dalam setiap langkah hidup ini, selalu mencoba
semoga menjadi sedikit hikmah bagi kita semua.
37
menjadi perantara dalam menebar virus-virus kebaikan dengan cara dan
mahasiswa muslim hukum se-Indonesia yang kemudian disepakati
jalan yang sesuai dengan kapasitas keilmuan dan kemampuan. Dalam hal
dengan nama FORDAFHI (Forum Lembaga Dakwah Fakultas Hukum se-
ini kapasitas saya sebagai seorang mahasiswa fakultas hukum.
Indonesia) yang dihadiri sekitar 18 Universitas di Indonesia. Raison de’
Hampir semua orang sepakat bahwa permasalahan hukum di negeri ini sudah mencapai pada titik kulminasi yang sangat memprihatinkan. Permasalahan tersebut datang bertubi-tubi silih berganti mengahmpiri dan memporak porandakan sendi kehidupan bangsa ini. Hampir setiap hari kita disuguhkan dengan berita tentang bobroknya penegakan hukum di Indoensia. Hampir setiap hari pula kita mengutuki para penegak hukum di negeri ini. Kongkalikong diantara catur wangsa penegak hukum pun seolah telah menjadi rahasia umum. Singkatnya, kebobrokan hukum di negeri ini telah terjadi begitu kompleks. Secara sadar saya sangat memahami keadaan tersebut. Dan secara sadar pula harus kita akui bahwa banyaknya koruptor dan lemahnya moral para penegak hukum di negeri ini sekarang adalah salah satu bukti kegagalan dakwah Islamiyyah yang dilakukan oleh aktivis dakwah dalam menanamkan nilai-nilai kepada setiap pemeluk ajaran suci Islam ini. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas koruptor di negeri ini, mafia peradilan di negeri ini adalah beragama Islam, sekalipun tidak bisa kita nafikkan keberadaan non Islam pun pasti ada. Atas dasar itulah, pada tahun 2011 kemarin, saya (pada saat itu masih sebagai ktua KMFH) bersama teman-teman menginisiasi
etre atau latar belakang lahirnya lembaga ini berawal dari kegelisahan dan kegalauan saya melihat kondisi penegakan hukum di Indonesia yang karut marut dengan segala persekongkolannya antar masing-masing penegak hukum. Dan saya berfikir untuk mensinergikan semangat tersebut bersama teman-teman aktivis dakwah kampus hukum se Indonesia. Untuk menyiapkan penegak-penegak hukum “putih” dan memutus mata rantai budaya “hitam” dalam proses penegakkan hukum di Indonesia. Karena saya memahami dan begitu meresapi apa yang di sampaikan oleh Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajhah“__Alhaqqu bilanidzom
Yughlibuhul
Bathilu
Binnidzom__”
Kebathilan
yang
Terorganisir akan mengalahkan Kebaikan yang Tidak Terorganisir. Dari dasar kegalauan dan tantangan yang begitu berat itulah, sebagai mahasiswa hukum saya menyadari bahwa harus ada treatment yang extra dalam melakuakn dakwah Islamiyyah di dunia hukum. Karenanya, seperti apa yang telah saya sampaiakn di awal bahwa keberadaan kita adalah untuk menjadi jawaban dari kegalauan masalah tersebut, karena kita ada untuk mengubah apa yang setia dikatakan oleh dunia. Ketika dunia hukum hukum setia dengan suburnya koruptor dan mafia peradilan, setia dengan ketidakadilannya dan kebobrokannya, maka saya berusaha hadir untuk mengubah dan menjawab semua itu. Insya Allah. mohon doanya.
terbentuknya sebuah wadah atau organisasi mahasiswa muslim/keluarga
38
Konservasi Budaya Wayang Suket Semarang_Muzakki Bashori
Perlunya melakukan upaya pelestarian kebudayaan Jawa menjadikan penulis melakukan sebuah bentuk pengabdian masyarakat di sebuah
sebagai
kelurahan di Semarang. Adapun bentuk konservasi budaya ini
yang
menggunakan wayang suket yang dikenal karena fleksibilitas cerita dan
artinya bahwa wayang
bentuk wayangnya. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan
merupakan karya seni
daya saing desa sebagai proyeksi desa wisata di Semarang dengan
yang bermutu tinggi,
mengedepankan aspek budaya pariwisata. Oleh karena itu, teater
serta sarat akan nilai-
wayang suket merupakan salah satu solusi tepat untuk dijadikan sebagai
nilai yang baik dan
atraksi wisata di Dukuh Talunkacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan
agung.
Gunungpati, Semarang.
kesenian wayang juga bersumber dari kearifan lokal (local wisdom)
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang terkenal akan keanekaragaman budayanya. Wayang termasuk satu diantaranya. Bahkan, baru-baru ini UNESCO telah mengesahkan wayang sebagai
39
Wayang juga disebut karya adi
seni
luhung,
Selain
itu,
bangsa Indonesia serta memiliki keunikan dan kekhasan lokal (indigeneous) yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai keunggulan lokal dalam bidang seni budaya.
warisan budaya Indonesia yang diakui keberadaannya oleh dunia
Salah satu jenis wayang yang sudah memudar pesonanya adalah
internasional. Wayang merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa
Wayang Suket. Wayang Suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai
Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya.
figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).
Wayang
Suket biasanya
dibuat
sebagai
alat
permainan atau
masyarakat awam mengenai pementasan Wayang Suket, kesenian ini
penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di desa-desa Jawa.
sedikit demi sedikit diharapkan dapat diterima kembali oleh khalayak
Wayang jenis ini sebenarnya mempunyai potensi tinggi untuk
umum sebagai budaya Jawa yang asyik dan menyenangkan.
dikembangkan sebagai aset seni dan budaya lokal. Namun, karena minimnya pengetahuan akan Wayang Suket, arus modernisasi yang semakin deras, dan kurangnya frekuensi pementasan wayang, Wayang Suket mulai tersingkir bahkan cenderung terlupakan. Salah satu keunikan Wayang Suket, di samping cara pembuatannya yang unik, mandiri, dan tidak memakan waktu yang terlalu lama, adalah alur cerita yang bersifat fleksibel. Artinya, Sang Dalang dapat menganalogikan ataupun menyindir keadaan yang terjadi pada bangsa Indonesia saat ini dengan lakon wayang yang diperankannya. Bentuk figur wayang suket yang hanya menyerupai (tidak sepenuhnya sama dengan) figur wayang kulit memungkinkan alur cerita pementasan Wayang Suket lebih dinamis dan cenderung tidak terlalu monoton seperti pementasan wayang kulit pada umumnya. Sayangnya, masih minimnya pementasan Wayang Suket menjadikan aset berharga ini tergerus oleh waktu dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk mempertahankan eksistensi Wayang Suket adalah dengan mengadakan Teater Wayang Suket sebagai wahana bagi generasi pecinta seni dan budaya untuk kembali menghidupkan pementasan Wayang Suket di tingkat lokal. Melalui langkah awal berupa sosialisasi kepada penonton dan
Harapan Penulis untuk memasyarakatkan Wayang Suket ternyata bersambut baik dengan adanya keinginan dari Masyarakat Dukuh Talunkacang
yang
sedang
berusaha
memperkenalkan
dan
mengembangkan potensi salah satu objek wisata yang ada di daerah setempat, yaitu Gua Kreo. Teater Wayang Suket ini, selain sebagai sebuah upaya konservasi kebudayaan Jawa, akan sangat membantu masyarakat di daerah tersebut untuk turut melakukan promosi wisata kepada para pengunjung atau wisatawan sehingga untuk ke depannya pementasan teater bercorak Jawa ini dapat dijadikan sebagai salah satu atraksi wisata andalan Masyarakat Dukuh Talunkacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang. Adapun legenda atau mitologi Jawa yang bisa diangkat sebagai lakon cerita adalah mengenai tokoh Sunan Kalijaga yang konon mempunyai riwayat sejarah dengan asal mula Gua Kreo. Berdasarkan uraian di atas, Penulis dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang telah berhasil memberikan sebuah pengabdian kepada masyarakat setempat berupa pelatihan pementasan Teater Wayang Suket sebagai sebuah upaya konservasi kebudayaan Jawa berupa atraksi wisata di kawasan Gua Kreo, Dukuh Talunkacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang.
40
Kuliyah kerja Da’wah (KKD) UKKI Unsoed Purwokerto_Slamet Iskandar
“Salah satu gambar bazar murah untuk menarik masyarakat dalam agenda Kuliyah kerja Da’wah (KKD)
UKKI
Unsoed, Puskomda
Purwokerto”. Kehidupan baru saya setelah tiba di Purwokerto dimulai ketika sampai di Masjid Kampus Nurul Ulum Unsoed di tahun 2008. Ketiadaan teman apalagi saudara tidak sedikitpun menyurutkan niat untuk menunaikan cita-cita yang suci. Disinilah saya berkenalan dengan salah satu ikhwah UKKI Unsoed, yang banyak mengajarkan arti persodaraan Islam yang sebelumnya jauh dari cahaya Illahi. Satu tahun, dua tahun ternyata saya baru sadar sudah menjadi kadep kaderisasi di UKI Fakultas Hukum, tahun ketiga menjadi staf Komisi A di Puskomda. Aktifitas merintis Desa Binaan pun dimulai setelah menelaah keadaan suatu daerah yang terjangkiti kristenisasi di masyarakat desa yang gencar
41
dilakukan
oleh
misionaris
yang
bergerliya di desadesa Banyumas.Kegiata n
bermula
Bulan saat
Mei
pada 2011
membuat
konsep
Kuliyah
Kerja
Dakwah
(KKD) disuatu Desa di Banyumas yaitu Desa
Pageralang
kecamatan Kemranjen. Mulai dari kegiatan Bazar murah, pengobatan
berlangsung walau tidak begitu besar pendapatan yang dihasilkan,
gratis, pelatihan – pelatihan keahlian, sampai Tablig akbar dan
dengan makin bertambahnya belanjaan dan ibu-ibu yang berjualan juga
merancang PAUD untuk dilegalkan. Tetapi yang menjadi fokus dalam
semakin banyak, serta hasilnyapun semakin meningkat. Selain itu ada
kegiatan KKD ini adalah bidang ekonomi, yaitu dengan di agendakan dan
sekitar 50 orang yang sudah menabung dan menikmati peminjaman
disusunnya program pelatihan ketrampilan beberapa keahlian. Lebih
sebagai modal usaha masing-masing.
fokus lagi yaitu dengan mengajarkan masyarakat sadar menabung.
Perintisan Desa binaan kedua dimulai pada September 2011 setelah
Alhamdulillah Setelah diberi pemahaman bagaimana pentingnya
ada donatur dari sebuah perusahaan dari Jakarta. Dipilihlah Desa Kaliori,
menabung, beberapa pekan kemudian mulai banyak masyarakat yang
kecamatan Kali Bagor-Banyumas sebagai Desa Binaan. Desa ini sangat
mulai tertarik menabung, untuk merealisasikan agenda ini didatangkan
kental aura kristenisasinya karena menjadi pusat dari kaum nasrani.
BMT
tempat
Disini juga berdiri Goa Maria terbesar di Indonesia yang dibangun tahun
menabung.Terealisasinya tabungan masyarakat ke BMT sebagai jalan
1987. Tantangan disini membutuhkan tenaga yang lebih besar, dan
untuk peminjaman modal usaha. Salah satu yang menabung ada yang
konsepan yang lebih matang. Semoga semuanya bisa berperan dalam
meminjam modal untuk kredit mobil pick up sebagai kendaraan angkut
mengembalikan akidah Islam masyarakat desa ini setelah sudah sekian
kepasar. Kemudian belanjaan dari pasar tersebut di distribusikan
banyak masyarakat yang murtad. Wallahu alam bishawab.
sebagai
alternatif
sebagai
lembaga
untuk
kebeberapa ibu-ibu yang tidak ada kegiatan. Setiap hari kegiatan inipun
42
Secuil Peran Fisika Untuk Kemajuan Islam Yogyakarta_Rina Dewi Mayasari
Potret Islam terlihat semakin buram di mata manusia. Krisis kepercayaan
ajaran
muslim maupun nonmuslim. Dakwah telah digencarkan dengan segudang acara
mereka sangat tertarik
yang selalu saja sepi pengunjung. Oleh karena itu, dakwah Islam membutuhkan
dengan ajaran Islam.
gebrakan baru, sedangkan semua sektor kehidupan harus dapat disentuh. Inilah
Lalu,
secuil peran Fisika menjawab kebutuhan dakwah Islam yang mencintai
pandangan
mereka
kedamaian dakwah.
tentang
seorang
muslim?
Sebagian
tentang citra buruk Islam. Isu terorisme tidak pernah berhenti meskipun pihak Islam-lah yang disudutkan. Ketika kita sedang berjalan, maka pandangan orang terhadap seorang laki-laki berjenggot dan seorang perempuan dengan jilbab menjuntai panjang menjadi sebuah hal yang mengganjal dan penuh rasa
indah.
yang
sangat
Setiap hari masyarakat dunia telah menelan secara mentah informasi
Ingat,
bagaimana
besar
mereka
menjawab,
muslim
tetaplah muslim yang terlindas oleh zaman, menutup rapat- rapat mushaf mereka, dan hidup normal layaknya orang barat.
ketakutan. Akan tetapi, isu terorisme di lain pihak juga telah membawa banyak
Inilah poin yang paling penting dan harus digaris bawahi. Umat Islam harus
keuntungan, jumlah warga muslim di Eropa dan Amerika sontak melejit naik. Kita
bangkit dari keterpurukan dan menghapus semua citra buruk tentang mereka.
boleh berbangga, tetapi benarkah itu merupakan hasil kontribusi umat Islam?
Negara kita sebagai negara mayoritas Islam menjadi cermin kebobrokan semua
Sepertinya kita harus mengkaji kembali dan bertanya kepada mereka, “mengapa
sektor kehidupan, mulai dari politik, pendidikan, ekonomi, sosial, keamanan,
anda masuk Islam?”.
ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Akan tetapi, semua sektor itu telah menunggu
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mereka memiliki rasa penasaran yang sangat besar tentang Islam, ajaran yang dianggap mengajarkan paham terorisme. Ketertarikan itu mengantarkan mereka menuju hidayah Islam karena
43
melihat
terhadap seorang muslim semakin luntur di mata masyarakat, baik dari kalangan
para aktivis-aktivis LDK, para mahasiswa yang memiliki ilmu yang tinggi dan insya Alloh keimanan yang kuat, minimal mereka dapat membaca Alqur’an dan tidak
bolong sholatnya. Inilah satu modal awal, sholat yang teratur, mampu membaca
dari permukaan Bumi ternyata telah mengantarkan saya bersama tim
aturan Alloh, dan kapasitas ilmu keprofesian yang telah mengerucut.
mendapatkan hibah penelitian DIKTI pada tahun 2009. Ketika kajian tentang
Saya sebagai seorang fisikawan masih sangat jauh keilmuan tentang Fisika. Akan tetapi, Fisika telah mengajarkan bagaimana saya harus melihat alam,
masalah ini telah selesai, maka kajian ini pulalah yang mengantarkan saya menuju publikasi-publikasi jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional.
kerumitan ciptaan Alloh yang menunjukkan kebesaran-Nya, dan semua
Inilah yang saya sebut sebagai peran ilmu keprofesian untuk Islam. Kemajuan
mengajarkan betapa kita harus bersyukur akan air, udara, cahaya dan semua
sebuah negara dapat dilihat dari seberapa besar perkembangan ilmu dan
nikmat-Nya. Fisika mampu menjawab masalah-masalah kehidupan, bagaimana
teknologinya. Kita pasti ingat ketika Islam berada dalam masa kejayaan, lahir
menguak keagungan alam semesta hingga material sekecil atom. Fisika juga
seorang Al-Khawarizmi seorang matematikawan dan fisikawan, Ibnu Sina
menjadi salah satu solusi untuk permasalahan praktis tetapi sangat penting bagi
seorang dokter pertama, dan semua ulama-ulama Islam yang dia juga
kehidupan manusia bahkan seorang muslim. Sekarang umat muslim sedang
mengembangkan ilmu keprofesian. Inilah yang harus terus kita kembangkan
berada dalam kondisi ragu ketika memakan sebuah makanan apakah dia sehat
sebagai seorang mahasiswa yang dianggap memiliki ilmu lebih tinggi. Bagaimana
atau tidak, layak atau tidak, dan halal atau tidak. Masyarakat mengalami
kita bisa berkontribusi melalui ilmu yang telah kita dapatkan untuk kemaslahatan
kebingungan ketika perzinaan terjadi dimana-mana, ini anak siapa, ketika
umat? Jika kita berhasil, maka insya Alloh tanpa sadar kita telah berdakwah dan
pencurian terjadi dimana-mana, ini darah siapa, dan masih banyak lagi masalah
memperbaiki citra Islam yang hanya dianggap berbau surga tetapi tidak
lain.
tersentuh dengan yang namanya laboratorium bagi para ilmuwan, sawah dan
Fisika menghadirkan adanya biosensor (alat deteksi yang ramah lingkungan, praktis digunakan, dan mampu meneliti dalam ukuran yang sangat kecil. Kajian tentang biosensor inilah yang mengantarkan saya menuju negeri matahari terbit. Melalui penelitian tentang biosensor berbasis fenomena surface plasmon resonance, secara teoretik alat ini mampu mendeteksi bahan pengawet makanan yang berbahaya dan tidak. Selain itu, alat ini juga akan mampu mendeteksi kehalalan dan keharaman suatu makanan karena sensitivitasnya sangat tinggi. Karena ada fenomena langit yang menarik ketika masa hijrahnya Rasulullah, dimana dapat dilihat melalui software astronomi, semua planet terlihat sejajar
ladang bagi para mahasiswa konsentrasi bidang pertanian dan peternakan, dan lain-lain. Mari kita bekerja profesional sesuai keahlian kita untuk membangun Islam secara integral di semua sektor kehidupan. Saya yakin kontribusi atau tauladan itulah kekuatan terbesar dakwah kita selain kita juga harus mendakwahkan nilai-nilai syari’at Islam. Semoga Alloh meridhai setiap usaha kita dan tidak pernah melunturkan semangat kita untuk menuntut ilmu, mencari tahu, beramal atau kontribusi, dan berdakwah dengan cara kita masing - masing. Fisika adalah salah satu sendi kejayaan umat Islam, itulah yang menjadi pegangan saya dalam berkontribusi.
44
Sang Penakluk Dunia dan Perindu Syurga Bandung-Raya_Adam Habibie
Lahir dalam kondisi keterbatasan bukanlah alasan untuk menyerah dalam
bagi umat. Untuk itulah, saya
hidup. Justru ini menjadi pelecut semangat untuk bisa menaklukan dunia dan
berusaha menjadi yang terbak
bahagia di akhirat. Tak lama lagi kita akan meninggalkan dunia ini. Maka, jangan
dalam kesempatan dan mencoba
sia-siakan waktu kita. Mari kita siapkan diri untuk masa depan yang lebih baik!
seimbang di semua kompetensi.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”
pejuang umat, tidak cukup hanya dengan pengusaan materi-materi
Penggalan ayat Al Qur’an surat Ar Ra’d ayat 11 di atas sangat memberikan
Keislaman. Namun juga, bagaimana
energi bagi saya untuk terus berjuang dan berkarya. Meskipun, dilahirkan dari
bisa menjadi solusi di masyarakat.
keluarga besar dan dalam keadaan ekonomi pas-pasan, anak ke-8 dari 9
Artinya, kompetensi dan teladan
bersaudara. Kami dibesarkan dalam nuansa religius yang kuat. Hal ini yang
adalah dua hal yang harus dimiliki.
membuat kami harus terus semangat dalam memperjuangkan hidup. Kita harus
Teladan dan kompetensi tersebut mencakupi Kepemimpinan, seni dan olahraga,
bisa menaklukan dunia dan bahagia di akhirat.
membangun komunitas dan tim, dan mampu menjelajah dunia agar menambah
Untuk bisa menempuh pendidikan, saya tidak mengalami kemudahan seperti
45
Saya amat yakin, untuk menjadi
wawasan, serta berprestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik.
rekan yang lainnya. Ini tantangan buat saya dan keluarga. Ayah dan Ibu hanya
Sejak kecil saya selalu berusaha menjadi teladan dalam akademik. Di SD
mempunyai prinsip, anak-anaknya harus bisa sekolah setinggi-tingginya.
(favorit di kecamatan saya) saya mampu lulus dengan predikat terbaik. Berlanjut,
Alhamdulillaah berkat keseriusan, sejak SD hingga kuliah berhasil ditempuh
saya mengawali dengan menjadi siswa terbaik ke-2 dalam ujian masuk SMP
dengan beasiswa. Rizki adalah kuasa Allah.
favorit. Selama 3 tahun selalu masuk kelas unggulan. Alhamdulillah kemudian
Saya sangat mencintai Rasulullaah SAW. Maka, tatkala beliau SAW sangat
bisa menjadi salah satu dari 10 lulusan terbaik. Kemudian saya hijrah sekolah di
mencintai umatnya, saya pun harus mau dan mampu untuk menjadi pejuang
kota dan berhasil masuk salah satu SMA terbaik di Cirebon, serta masuk di kelas
Internasional (unggulan). Alhamdulillah kemudian akhirnya mampu melanjutkan
diamanahkan sebagai Ketua Umum Gamais ITB ( unit kemahasiswaan terbesar di
studi di ITB, salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dengan jalur
ITB). Saya pun memiliki beberapa usaha mandiri, yakni usaha ternak (Jawara
beasiswa.
Kambing) dan konveksi (Mimi Tshirt).
Saya tak ingin melewati setiap jenjang kehidupan dengan percuma. Alhamdulillaah saya termasuk orang yang aktif dan mudah bergaul dengan siapa saja. Selain mencoba terbaik dalam akademik dan pendidikan, saya pun berusaha
Keduanya tergabung dalam Mimi
Corporation. Beberapa kali saya pun terbang ke luar negeri dalam rangka kompetisi dan silaturrahim. Alhamdulillaah diberikan kemudahan pula memenangkan berbagai kompetisi baik menulis maupun bisnis.
teladan dalam kepemimpinan, prestasi, kekeluargaan, pergaulan, seni dan
Saya seorang muslim asal Cirebon. Saya melihat banyak potensi yang bisa
olahraga, menulis, dan finansial. Namun tentu saja, pemahaman keislaman yang
dikembangkan di Cirebon. Terutama potensi daerah dan pemudanya. Dengan
komprehensif adalah prinsip dasar seorang pejuang umat.
merasuknya era globalisasi, maka harus ada penggerak agar bisa membawa
Di masa kelas IX, saya ditunjuk menjadi ketua kelas. Inilah awal bagi saya menapaki masa kepemimpinan yang baru. Saya pun saat itu cukup aktif dalam berbagai macam kompetisi, seperti menulis dan mading. Masuk dunia SMA dengan menggondol status beasiswa, saya harus mampu membagi waktu dengan baik karena selain berada di kelas unggulan skaligus ditunjuk sebagai ketua kelas 3 tahun berturut-turut, saya pun harus perform sebagai ketua unit DKM SMA (ROHIS). Alhamdulillah saya pun beberapa kali mampu menjuarai berbagai macam kompetisi seperti Lomba Cerdas Cermat Al Qur’an, menulis dan lainnya. Selain itu, diluar pun saya aktif sebagai jurnalis muda harian Umum Radar Cirebon, yang bertugas meliput berita seputar sekolah dan remaja. Terakhir saya juga sedikit-sedikit mencoba berwirausaha dengan menjadi ditributor distro dan buku-buku masuk perguruan tinggi. Di sela itu semua, saya diberi kesempatan mewakili sekolah dalam ajang Olimpiade Astronomi tingkat kota. Dengan berbagai macam tantangan tersebut, saya bersyukur bisa menembus ITB dengan status beasiswa penuh. Selain kuliah, saya cukup aktif di organisasi Gamais ITB, Departemen Ekonomi KM ITB, dan HIPMI ITB. Saat ini
Cirebon bisa bersaing dengan yang lainnya. Tentu pemerintah adalah yang utama, namun saya merasa pemuda adalah penggerak di tiap zaman. Saya sudah dan terus merancang pembangunan bagi daerah tercinta. Saya seorang yang senang dan aktif dalam membentuk komunitas pemuda. Saya termasuk pendiri Ikatan alumni SMP dan unit DKM SMA. Alhamdulillah saya pun ikut merancang konsep Cirebon University Fair (CUF), acara inovasi untuk adik-adik pelajar di Cirebon. Saat ini saya terus berkarya bagi Cirebon. 2 proyek besar, yaitu proyek wirausaha sosial di desa saya (Arjawinangun) dan “Mampir Cirebon” (proyek pengembangan potensi pariwisata berbasis UMKM di Cirebon) sedang saya dan teman-teman lakukan. Saya pun saat ini sedang menyusun penelitian pribadi terkait potensi Cirebon dan akan dibukukan. Memiliki Pemahaman Islam yang Komprehensif, mapan finansial, memiliki komunitas, berprestasi secara akademik dan nonakademik, pengalaman kepemimpinan, berjiwa seni dan sehat jasmani (olahraga), serta dibalut keinginan yang kuat membangun peradaban. Itulah karakter yang sudah dan terus akan saya raih. Untuk satu, bisa menjadi pejuang umat (Bupati Cirebon dan Gubernur Jabar), yang mampu menaklukan dunia, serta selalu rindu SyurgaNya. Saya Bisa, Insya Allah!
46
Geliat Dakwah Kampusku Purwokerto_Imron Rosyadi
Awal masuk kuliah aku ingin jadi orang yang nasionalis, namun
Pelaksana
setelah melihat kondisi ruhaniah mahasiswa UPP PGSD UNNES Kampus
Program
Tegal yang gersang akan siraman rohani, hatiku tergerak untuk terjun
Pendidikan
Guru
dalam dunia dakwah kampus dengan berbagai perjuangan, tantangan
Sekolah
Dasar
dan hambatan yang senantiasa kujadikan bahan evaluasi diri untuk
Universitas Negeri
semakin maju ke depannya.
Semarang
Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillahirobbil`alamin wabihi nasta`in wa`ala `umuriddunya waddin wa`ala alihi washohbihi ajma`in, amma ba`du. Senang sekali rasanyaaku berbagi pengalaman diri ini. Aku kuliah di Jurusan Unit
PGSD
(UPP Unnes)
Kampus Tegal. Saat aku baru masuk, nampaknya kondisi kampus masih gersang akan kemantapan ruhaniah para mahasiswanya. Memang kampus Jurusan Unit Pelaksanan Program (UPP) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri
47
Semarang Kampus Tegal masih tergolong baru. Sejak angkatan pertama
program acara yang bisa menarik perhatian mahasiswa dalam hal
jenjang Strata 1 (S1) dimulai pada tahun 2007 kampusku masih tergolong
kerohanian Islam.
sepi. Banyak dari mereka yang masih terpangaruh budaya hedonis serta acuh tak acuh terhadap segala kegiatan kampus yang berbau kerohanian. Namun sekarang ada sekitar 350 mahasiswa terdiri dari semester 2, 4, 6 dan 8
Kampus yang mulanya sepi tak ada kegiatan kerohanian yang bermakna akhirnya mulai terasa “HIDUP” ketika ada berbagai macam kegiatan seperti Kajian Rutin, Mentoring, Santunan Anak Yatim, dan puncaknya kemarin pada tanggal 25 Maret 2012 dengan diketuai oleh
Sebenarnya ketika awal-awal masuk kuliah, aku telah berjanji akan
diriku sendiri kami membuat acara Talk Show dengan menghadirkan
menjadi orang yang nasionalis dan tidak ikut lagi dalam organisasi
pembicara Ust. Nizam Zulfikar (Dai Muda Pilihan ANTV) dan Habib Ali
kerohanian kampus. Namun karena ajakan beberapa teman yang
Zainal Abidin (Wakil Walikota Tegal). Acara tersebut dihadiri oleh
meminta dan membutuhkanku karena mungkin mereka melihat latar
sejumlah 300 peserta baik dari unsur mahasiswa, dosen, karyawan
belakang ketika di SMA juga menjadi aktivis kerohanian Islam dengan
kampusku maupun dari mahasiswa kampus lain serta masyarakat umum
mengucap Bismillahirrohmanirrohim akhirnya aku terjun lagi dalam
yang ingin mengikuti acara tersebut.
dunia dakwah kampus. Dari sinilah beberapa planning besar yang ada dalam diriku satu persatu mulai direalisasikan. Terutama ketika aku menjabat sebagai Ketua UPKKI, sejak itu aku mulai membuat berbegai
Alhamdulillah, kampusku yang mulanya masih kurang dikenal oleh masyarakat Tegal dan sekitarnya, sejak saat itu mulai dikenal akan eksistensi Lembaga Dakwah Kampusnya. ^_^
48
Pelaut Ulung Tidak Lahir dari Samudera yang Tenang Priangan-Barat_Roisiyatin
Dengan modal potensi yang Allah berikan, didukung prestasi akademik,
satu
muara
perubahan
pemimpin berdiri di garda terdepan mulai dari kehidupan pertama di pesantren
dan
hingga berkiprah di dunia kampus yang penuh gejolak. Amanah ini Allah berikan
peradaban.
Di
untuk mengibarkan bendera dakwah.
pesantren,
banyak
Dakwah harus menjadi ruh tanggung jawab ini. Karena muslim sejati adalah mereka yang menyadari, bahwa apapun perannya, syurga obsesinya. Satu pesan moral, “Semua orang mampu dipimpin, tapi tak semua orang mampu memimpin”.
dunia mencipta
pretasi kuukir meski sebagian
besar
masih dalam lingkup pesantren. dari
Mulai kompetisi
“Berjalanlah dan merantaulah, kelak akan kau temukan inti dari pada
kepenulisan hingga debat santri. Masa transisi ini menjadi awal tantangan dalam
kehidupan”. Itulah pesan Al-Mutanabbi yang telah mendarah daging dalam
berorganisasi, hingga puncaknya adalah diberikannya amanah untuk menjadi
benak sehingga akulah wanita pertama dalam keluarga yang mendobrak tradisi
ketua pendidikan bahasa, dimana program pendidikan bahasa ini adalah
bahwa wanita harus tinggal di rumah dan menunggu pinangan. Sejak usia 11
program unggulan bahasa pertama yang digulirkan untuk digoalkan. Program
tahun kuazamkan hati untuk meninggalkan kampung halaman dalam rangka
yang ditahun-tahun sebelumnya hanya sekedar wacana, hingga hari itu wacana
menimba ilmu pengetahuan. Enam tahun di Pesantren adalah fase transformasi
harus terwujud nyata. Bukan hanya sekedar beban moral, tapi ini adalah amanah
yang membingkaiku dalam kepompong Islam menuju kesempurnaan. Di
yang harus dilaksanakan. Akhirnya tercetaklah tinta biru sejarah awal dimulainya
lingkungan pesantren inilah aku ditempa menjadi muslimah yang kaffah dan menjadi seorang wanita yang tidak hanya sekedar dewasa namun menjadi salah
49
salah
mobilitas serta integritas akhirnya takdir memilihku untuk selalu menjadi
pesantren dengan program bahasa bilingual di asrama. Allah telah menulis
lantaran kader yang dipersiapkan dari sejak program ini berdiri adalah ikhwan. Di
namaku sebagai pelaku utama dari sejarah besar ini.
bawah keraguan banyak pihak karena alasan gender, dan statement bahwa
“Lebih baik menjadi pohon di tepi jalan dari pada menjadi semak di puncak bukit”. Itulah gambaran sepenggal episode hidup yang pernah menjadi fragmen kisah yang terkadang menemukan masa-masa sulit. Setelah berlayar di samudera dengan riak tenang, kini berlayarlah aku di samudra yang tak hanya riak yang kujumpai, namun gelombang besar yang harus ditakhlukkan. Bukankah pelaut ulung tidak lahir dari samudera yang tenang?. Tak akan ada syurga jika tak ada makar dunia. Tak pernah ada nilai jika belum pernah diuji. Hijrahku ke kota hujan awalnya hanyalah sebuah batu loncatan. SPMB telah dilalui dengan kesuksesan, sehingga seluruh surat panggilan masuk perguruan tinggi swasta yang terkirim ke kampung halamanku sengaja kuabaikan. Bahkan salah satu surat panggilan tes beasiswa Pendidikan Kader Dakwah di salah satu universitas swasta kuacuhkan. Manusia boleh merencanakan, namun takdir akhir ada di tangan Allah, Sang Maha Penentu keputusan. Keterlambatan laporan yang kukirimkan ke kampus negeri tersebut membuahkan kegagalan dan telah menghapus sebuah kesempatan. Babak awal sebuah perjalanan yang menyodorkan kekecewaan atau ketegaran. Ronde pertama yang memberikan pilihan antara keputus-asaan atau kesabaran. Aku mencari jalan lain kesuksesan dengan mencoba mengikuti seleksi beasiswa Pendidikan Kader Dakwah yang pernah kuacuhkan. Ketika itu pesertanya adalah 99% berjenis kelamin ikhwan. Setelah melalui beberapa tahap seleksi dan beberapa jenjang penilaian, akulah satu-satunya perempuan yang lolos tes dengan nilai paling memuaskan. Gelombang samudera kedua kembali mengusik haluan kapalku, program ini sejatinya hanya berlaku untuk ikhwan,
kader dakwah untuk program ini harus ikhwan. Maka diadakanlah percobaan yang menentukan, jika kader pertama perempuan berhasil maka tahun selanjutnya akan dibuka juga untuk perempuan. Alhamdulillah, ternyata aku dapat membuktikan bahwa medan dakwah tak melulu gemilang dengan peran ikhwan. Dan aku berhasil menumbangkan dominasi tiga generagi peraih beasiswa yang selama ini tak pernah ada perempuan. Lantaran masa percobaan tahun pertama berhasil membawa kebanggaan masuk dalam jajaran mahasiswa berprestasi dan beberapa kali membawa kemenangan dalam kompetisi tingkat nasional, maka sejak tahun kedua, pendidikan kader dakwah mulai dibuka untuk kaum hawa. Kali kedua, Allah kembali menorehkan namaku dengan pena takdirNya sebagai salah satu tiang penyangga pembaharuan. Pembaharuan yang memuliakan dan menjadi remah peradaban. Dengan modal potensi yang Allah berikan, dan didukung prestasi akademik, mobilitas serta integritas akhirnya takdir memilihku kembali menjadi orang nomor satu di universitas dalam hierarki organisasi mahasiswa. Gelombang samudera ketiga membuat layar bahtera ini semakin terbentang. Sungguh amanah ini Allah berikan untuk mengibarkan bendera dakwah. Dakwah harus menjadi ruh dalam tanggung jawab ini. Karena muslim sejati adalah mereka yang menyadari, bahwa apapun perannya, syurga adalah obsesinya. Satu pesan moral, “Semua orang mampu dipimpin, tapi tak semua orang mampu memimpin”. Jangan hanya duduk di belakang menonton perubahan, tapi berdirilah di depan dan pimpinlah perubahan. Allahu Akbar!.
50
METAMORFOSIS MENTORING, UNLIMITED SPIRIT ON DAKWAH Sumatera-Barat_Elisa Febriyanti
Metamorfosis mentoring adalah perubahan yang dilalui dalam perjalanan mentoring.
Pencapaian visi dan misi serta strategi yang diterapkan sangat
menentukan kelanjutan dari metamorfosis mentoring. Saatnya yang muda yang beraksi. Jadilah pemuda yang menjadi katalisator revolusi. Unlimited spirit on dakwah. Indahnya Islam itu merupakan nikmat. Salah satu bagian dari nikmat itu
dalam kebenaran. Dan ini semua dapat kita realisasikan dalam kegiatan mentoring. Mentoring, layaknya sebuah wadah yang
dapat
menjadi
inspirator
dan
generator pergerakan pemuda, khususnya muslim dan muslimah. Pembinaan itu perlu,
adalah nikmat ukhuwah. Ukhuwah artinya persaudaraan sesama muslim. Dalam
seiring
suatu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dikatakan bahwa
menuntut pemuda untuk lebih bersinergi
“ Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai
dan bersemangat dalam berkarya.
saudaranya (sesama Muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri “. Dari
lagi kalau bukan pemuda yang menjadi agen
hadist tersebut dapat dilihat bahwa seseorang yang mencintai dirinya sendiri
perubahan. Terkadang keterpaksaan itu ada meskipun sejatinya keikhlasan
harus dibarengi dengan kecintaan terhadap orang lain. Salah satu wadah yang
adalah segalanya. Kesenangan hanya bagian dari sensasi sementara. Tidak kah
dapat mempererat ukhuwah islamiyah adalah melalui kegiatan mentoring ini.
kau ingat kawan, perjuangan kita masih panjang. Kita mungkin harus lebih
Nikmatnya sebuah persaudaraan akan menimbulkan kekuatan. Betapa tidak, dengan mentoring yang dilakukan maka kita akan merasa membutuhkan orang lain. Atau dengan kata lain sesama muslim dan muslimah pastilah saling membutuhkan. Berusaha agar saling melengkapi, dan merupakan ciri dari
dengan
perkembangan
yang Siapa
belajar lagi. Hewan saja memilki siklus dalam perubahannya. Kita lihat saja kupukupu. Indah pada waktunya. Berbagai proses dilalui kupu-kupu ini. Ada beberapa fase dan tahapan yang mutlak menjadikan dia nantinya sebagai kupu-kupu yang indah. Itulah metamorfosis.
makhluk sosial. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi
Metamorfosis, kata yang dapat menjadi inspirasi dalam perubahan. Siapa
orang lain? Saling mengingatkan dikala lupa, dan saling nasehat-menasehati
yang tidak ingin berubah? Ya, berubah dalam banyak hal yang baik tentunya yang menjadi tantangan peradaban. Terkadang hal terkecil kita abaikan bahkan tidak
51
terpenuhi sama sekali. Belajar untuk saling memahami dan dipahami adalah
kita dengan mengamalkan nilai-nilai keislaman yang bisa diterapkan melalui
suatu cerminan bahwa proses itu pasti ada. Keyakinan dan keikhlasan menjadi
kegiatan mentoring ini.
kunci utama dalam perubahan. Metamorfosis mentoring akan berjalan seiring berjalannya waktu.
Perbaiki diri, seru orang lain adalah ungkapan yang dapat mencerminkan metamorfosis mentoring. Jika kita sudah memperbaiki diri kita, maka jangan
Metamorfosis mentoring adalah perubahan dalam perjalanan mentoring.
takut untuk mengajak orang lain berjuang bersama di jalan Allah. Yakinlah bahwa
Proses yang dilalui merupakan tahapan yang menunjukkan existensi kita sebagai
kita tidak sendirian. Itulah ukhuwah islamiyah yang dapat kita terapkan.
bagian dari perubahan. Katalisator revolusi. Cerminan revolusi diri dapat kita
Semangat persaudaraan ini bisa memadamkan api permusuhan. Bak kata
wujudkan melalui metamorfosis mentoring. Revolusi yang dapat membawa
pepatah “ teman susah dicari, untuk mencari teman sejati perlu waktu yang tidak
kepada kemerdekaan hati. Manajemen hati akan ditata sedemikian rupa
sedikit, tetapi untuk kehilangan teman hanya butuh waktu satu detik saja “.
sehingga bisa merefleksikan nilai-nilai kebaikan. Perlu koordinasi yang baik disini dalam hal manajemen mentoring. Sistem yang baik diperoleh dari koordinasi yang singkron antara mente dan mentor. Relasi yang bisa dibangun disini adalah melalui berbagai pendekatan praktis. Ciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga bisa tujuan yang diinginkan.
Tidakkah kita ingin kecipratan pahala? Ibaratnya bisnis multi level marketing, akan menerima bonus. Begitu juga dengan aspek dakwah dalam metamorfosis mentoring ini. Bagi siapa yang bisa mengajak rekannya untuk berbuat baik maka dia akan mendapatkan bonus pahala. Jika orang yang diajaknya tadi mengajak orang lain juga untuk melakukan kebaikan maka orang tersebut mendapat
Expresikan dirimu melalui metamorfosis mentoring. Memuliakan diri kita
pahala. Kita pun dapat pahala juga dari apa yang kita serukan tadi. Mudahkan?
berarti memuliakan Islam. Saatnya bangsa ini maju dengan bekal mentoring yang
Dengan metamorfosis mentoring ini diharapkan nantinya akan lahir generasi
ada. Jangan bertanya kemana kita akan membawa islam ini, jika bekal kita
yaang madani, rabbani, dan qur’ani untuk melanjutkan cita-cita Islam ini.
belumlah penuh. Isilah dengan kegiatan yang bisa memupuk rasa persaudaraan sesama muslim dan muslimah melalui mentoring ini. Ada kewajiban yang perlu kita tunaikan dan ada hak yang harus kita dapatkan. Mentoring ini menjadi salah satu wadah yang bisa diberdayakan dalam rangka menunaikan hak dan kewajiban kita.
Terkait metamorfosis mentoring, perlu adanya pendewasaan diri disana. Ada kebijakan yang harus diambil. Jangan ada keraguan dalam mengambil keputusan. Metamorfosis mentoring yang dijalankan merupakan suatu solusi alternatif dalam mewujudkan dan meningkatkan peranan pemuda. Tinggal lagi bagaimana cara kita mengkolaborasikan dan mengkondisikan metamorfosis mentoring ini.
Tidak asing lagi bila pencapaian hak dan kewajiban kita dapat mengalami
Ingat lah bahwa bila tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Saat
berbagai kendala. Hak yang kita dapatkan nantinya adalah pahala di syurga.
nya kita bangkit menjadi katalisator revolusi melalui metamorfosis mentoring ini.
Ibaratnya tiket masuk, ikhlas adalah kunci pembuka pintu. Sedangkan kewajiban
Unlimited spirit on dakwah.
52
Saya Bangga Menjahit Baju Itu Bengkulu_Suhendra
Setiap orang lahir bagaikan anak kunci yang akan menemukan induknya.
saya
Ketika ia tanpa sadar atau penuh kesadaran bertemu dengan induknya, maka ia
dengan
akan membuka gerbang perubahan. Seperti menyadari sesuatu, saya
perkenalan
menemukan dimana muara potensi saya. Tempat itu adalah gerbang rekrutmen
terlalu
bernama dakwah kampus. Semuanya atas Hidayah Allah, hingga saya dapat
Bahkan
menyaksikan dan berbaur dalam perputaran masa dengan cepatnya.
kalau tidak dipaksa oleh
Menjadi bagian cerita dari kisah mempesona rekrutmen kader dakwah di kampus berkembang. Hingga dari banyak perjalanan itu, saya menemukan diri bahwa sesungguhnya saya berjiwa penjahit dan perias. Dan saya telah turut menjahit baju dakwah kampus itu, sampai meriasnya menjadi indah. Hampir
semua
menyenangkan. saya
dikatakan
sahabat saya saat itu, saya tidak akan menjejakkan kaki di ranah ini. Ranah yang saya kenal menyedihkan, hambar, monoton, tanpa dinamika. Namun dipenuhi oleh orang dengan semangat “tidak masuk akal”, yang membela dengan berlebihan sebuah organisasi yang “rapuh”, bahkan harus berkorban lebih dari sekedar tenaga. Ah kagum oleh polah orang-orangnya yang saling menyapa dan tersenyum.
Amanah yang harus diemban dalam dakwah kampus juga berbeda. Ketika di
Sekelompok mahasiswa “pejalan kaki” dengan sepatu lusuh, yang ketika
seberang orientasi pengelolaan ADK adalah penyiapan pada posisi strategis
berbicara di depan, rupanya adalah sosok menarik yang menorehkan prestasi
mulai
berkembang
emas. Lebih dari itu, mereka adalah orang yang memenuhi masjid dikala
menyelenggarakan rekrutmen yang diikuti oleh beberapa orang saja telah
kumandang azan, serta hobi berbicara dengan bahasa-bahasa langit. Tingkah
menjadi prestasi. Artinya tidak ada indikator sebuah lembaga dakwah dapat
laku sekelompok orang yang sangat tidak lazim, namun membuat saya tertarik
dikatakan lebih baik atau tidak lebih baik, jika kita menilai berlandaskan
untuk menyapa.
pasca
kampus,
mahasiswa
tidak
diantara suramnya baju LDF saat itu, saya melihat hal timpang, tepatnya dibuat
sampai
pergerakan
adalah
yang
berkembang/daerah berbeda dengan kampus yang ketat tingkat persaingannya.
kampus
aspek,
LDF
kampus
dari
di
di
kampus
pertimbangan proses pencapaian, bukan hasil akhir yang tampak.
53
Perkenalan
di
Tahap yang paling saya ingat di masa awal ketergabungan dengan LDF adalah
terselempang di badannya. Ketika sampai dilokasi, telah siap pula tim outbond
sikap egois dan protes saya akan mekanisme orientasi/rekrutmen. Mulai dari
yang jika mengundang memerlukan dana cukup besar. Allah memberi jalan bagi
tahap sosialisasi, pendaftaran, sampai pelaksanaan. Saya mendapat amanah
kami. Semua berjalan sangat berbeda, namun memiliki esensi yang tetap sama.
sebagai koordinator acara dari 4 orang yang tersisa dari rekrutmen tahun
Dan itulah awal saya merasakan ruangan rapat kami menjadi semakin sempit,
angakatan 2008. Sebagaimana tahun sebelumnya yang “sepi”, konsep rekrutmen
titik awal perputaran cerita yang sangat cepat, dan perubahan konsep LDF yang
dirancang menyerupai priode sebelumnya. Dengan pamflet kecil ditempel, stand
drastis berubah dari priode sebelumnya.
pendaftaran di pojok gedung, dan menunggu. Sangat pemalu sekali, dan terkesan miskin.
Seumur kisah menjadi mahasiswa, saya bersyukur telah ditunjukkan oleh Alloh tiga zaman berbeda dengan perputaran tiga generasi sesudah saya. Saya
Namun saya punya gagasan lain. Dengan banyak penolakan, akhirnya
sempat menjadi saksi sepi dan heningnya LDF saat itu, merasakan kesusahan dan
rombakan total agenda sosislisasi rekrutmen diubah. Sedikit memaksa tim, saya
masa sulit. Kemudian saya berbaur menyaksikan lembaga ini menjadi ramai
menghendaki sosialisasi besar-besaran, menggunakan spanduk besar pengganti
dengan perbaikan-perbaikan didalamnya. Merasakan agenda-agenda tarbiyah
pamflet, membuka stand pendaftaran dekat pintu gerbang dengan tanpa lupa
yang bersanding dengan perbaikan citra lembaga. Hingga di saat ini saya
memberi taplak meja dan bunga diatasnya, supaya cantik. Dalam kurun tidak
menyaksikan masa afiliasi, yang sesungguhnya adalah ujian lain yang tersimpan
sampai 3 minggu, lebih dari 100 mahasiswa mendaftar. Allahuakbar.
dari perputaran cepat itu. Saya menyaksikan satu demi satu kader yang dibina di
Jumlah yang “tidak lazim” setelah sekian lama berada pada masa sepi. Membuat tim akhirnya kualahan. Dengan jumlah dana sangat minim, saya merancang kegiatan rekrutmen outdoor di luar kampus. Berbeda jauh dari tahun kami yang terkantuk-kantuk dalam ruangan. Dan dengan tanpa malu saya meminta kemewahan, saya menuntut untuk penghindaran penggunaan truk dan angkutan umum untuk membawa peserta. Ini sangat rumit, dan benar-benar
LDF mulai merambah wajihah ammah. Bahkan menjadi motor penggerak dan diberi kepercayaan di ruang itu. Ini priode membanggakan namun juga sangat rawan. Boleh dikata inilah priode merintis masa jaya seperti mula dakwah ini berdiri dikampus, tapi juga menjadi ancaman akan menghilangnya peran LDF sebagai rumah pembinaan pertama oleh karena gusuran wajihah wajihah ammah yang bermetamorfosis menjadi wajihah dakwah.
membuat pimpinan dan beberapa pengurus BPH saat itu gelisah. Namun, bagi
Tugas saya, dalam kesertaan menjahit baju LDF, memasang manik-manik
saya itu syarat mutlak jika ingin ada perubahan, toh masih ada waktu beberapa
kemegahan dan citra keanggunan, segera berakhir. Saya adalah orang syiar,
hari. Bukankah Alloh tidak mungkin memberi sebanyak itu tanpa ada solusi? Dan
dibesarkan sebagai orang syiar. Menjadi penjahit baju dakwah, menjadi gerda
akhirnya, Allah benar-benar memberikan solusinya, yang saya tidak tahu pasti
depan pencitraan, dan menjadi perias wajah dakwah kampusku tersayang. Saya
bagaimana. Yang saya tahu ketika itu kami berangkat menggunakan damri,
bangga menjahit baju persembahan itu. Wallahualam.
dengan sebuah sepanduk gagah bertuliskan “Orientasi Anggota Baru”
54
Menjadi Bukti, Biidznillah Surabaya_Asset At Taqwa
Upaya transformasi paradigma para ADK –aktivis yang mahasiswa-
ia
dalam konteks keTawazunan(adil dalam distribusi kewajiban dan hak:
menganggap
sebagai Dai, Organisatoris, Mahasiswa) seringkali menjadi amat sulit
kuliahnya
tatkala teori-teori inspiratif tidak menghidupi keyakinan mereka. Apabila
melalaikan tugas-tugas
kita tidak yakin, lalu dengan apa jiwa ini akan bersemangat? Dan dengan
akademiknya. Kampus
apa jiwa serta raga ini akan mulai beraksi secara efektif?
sebagai
Ketahuilah, Insya Alloh untuk menjadikan mereka yakin, adalah dengan berusaha secara sabar mengeja teori menjadi bukti;menjadi bukti yang terejawantah dalam diri kita sendiri. Start from now and let Alloh determine our destiny. Ingatilah bahwa Alloh senantiasa membersamai hamba-hamba-Nya yang sabar. Ikhwaty fillah, adalah hal yang niscaya bahwa dakwah ini menyediakan dimensi ruang-waktu yang luas bagi ADK (Aktivis Dakwah Kampus) untuk berfastabiqul khoirot (kompetisi dalam kebaikan). Secara teoritis, ADK militan adalah ADK yang selain 1) memiliki jam terbang tinggi dalam amaliyahnya, 2) juga menjadikan tawazun (seimbang nan proporsional) sebagai prinsip hidupnya. ADK militan bukanlah ADK yang hanya aktif di LDK (Lembaga Dakwah Kampus)/ lembaga yang lain
55
sehingga
remeh ataupun
institusi
pendidikan di satu sisi sudah
selayaknyalah
membentuk paradigma bahwa ADK harus menjadi teladan terdepan dalam hal prestasi akademik. Dan di sisi lain, ADK pun juga harus melatih kapasitasnya dalam logika pengelolaan masyarakat melalui organisasi. Saat saya mahasiswa baru tahun 2008, situasi DK UA (Dakwah Kampus Universitas Airlangga) terlebih LDK belum mengejawantahkan teori tawazun tersebut ke dalam sistem dan mayoritas ADKnya. ADK yang menjadi penggerak motor LDK UA –meskipun tidak semuanya-, mayoritas mengalami kendala akademik. Sehingga, tidak sedikit pula yang terlambat lulus kuliah atau lulus dengan nilai pas-pasan. Terkait
fenomena ini, saya saat itu memiliki 4 pandangan, yaitu 1) bahwa semua
Dan di tahun yang sama, saya berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi
ADK sebagai mahasiswa haruslah menjunjung tinggi intelektualitas yang
FFUA untuk kedua kalinya. Saya amat berharap bahwa capaian ini
berbasis spiritual, 2) prestasi akademik merupakan the powerful weapon
merupakan akademi keikhlasan (bukan tentang popularitas ataupun
yang dapat membantu kita menjadi generator di mana objek dakwah
status sosial) bagi saya dan inspirasi bagi para ADK UA serta jundi-jundi
kita sebagai airnya; di mana mereka yang telah simpati kepada kita siap
saya secara khusus. Saya meyakini bahwa inspirasi itu bisa merasuk ke
untuk kita jadikan bahan bakar bagi ekspansi dakwah, 3) kelemahan
dalam jiwa seseorang apabila ia mendapati bukti nyata. Bukti yang
akademik di kampus merupakan salah satu indikasi kelemahan
hidup. Yang -seolah tanpa disadari- telah mengubah cara pandang/
pembinaan peradaban di pasca kampus dalam konteks keprofesian. Dan
paradigmanya terhadap DK. Yang seakan mendorong dirinya untuk
yang ke 4) adalah bahwa Rasulullah sebelum membina daulah, terlebih
menjadi Da’i dengan predikat akademik terbaik di kampusnya, namun di
dahulu beliau membina aqidah dalam jiwa tiap-tiap individu. Hal ini
sisi yang lain tidak mengurangi semangat serta kontribusinya dalam
merupakan pelajaran bahwa sebelum bicara transformasi kampus maka
ranah-ranah organisasi dan pembinaan. Sungguh, teori tawazun
bicaralah dulu tentang transformasi diri sendiri. Tentang mengapa,
bukanlah utopi, apabila kita bersungguh sungguh menjadikan diri kita
bagaimana, dan alasan mengapa ia harus dieksekusi sejak sekarang.
sebagai bukti dari teori tersebut.
Pandangan keempat tersebut menyadarkan saya bahwa saya tidak
Biidznillah (dengan izin Alloh), sebuah kalimah yang menembus
perlu bicara hal yang besar sebelum menyelesaikan hal yang kecil. Dan
batas-batas impian, yang menanamkan kepercayaan bahwa tidak ada
oleh karena saya sebagai satu dari sekian banyak batu bata dari
yang tidak mungkin apabila Alloh telah berkehendak. Para ADK hanya
bangunan dakwah ini, maka menjadikan diri sendiri sebagai bukti dari
dituntut untuk terus bergerak secara tawazun. Ia tidak perlu
teori tawazun menjadi hal yang utama. Karena di saat bangunan
mendikotomikan antara dakwah dan prestasi akademik. Karena ia sadar
tersebut hancur, maka hanya diperlukan satu batu bata saja yang masih
bahwa prestasi akademik adalah bagian dari dakwah dan merupakan
kuat dan utuh, yang akan menginspirasi rebuilding batu bata yang lain.
investasi emas bagi pembangunan umat di masa mendatang.
Biidznillah. Setelah beberapa kali menjuarai kompetisi-kompetisi ilmiah, saya kembali berhasil menjuarai sebuah kompetisi nasional saat menjabat sebagai Ketum LDK 2011, yakni MITI Paper Challenge di IPB.
“Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka hari ini, karena kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang” (QS Al Mukminun: 111).
56
Gadjah Mada Mengajar, dari Kampus untuk Kampung Yogyakarta_Nur-Saudah-Al-Arifa-D
Dengan Visi “menjadi wadah kontribusi pengabdian mahasiswa dalam bidang
57
adalah da'i yang paling
pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan melalui bimbingan belajar
berjaya,
gratis – intensif, penanaman Character building bagi
bersedia
anak-anak marginal”.
jika
mereka melakukan
Berbagai macam program serta kontribusi sudah terealiasasi antara lain
pekerjaan
pembangunan rumah belajar, perpustakaan , Gadjah Mada Mengajar Study Tour
didasari keimanan kepada
itu
( ke pantai, taman pintar dan museum), serta program bimbingan konseling
Allah
remaja. Kami juga bekerjasama baik dengan LSM Lokal maupun LSM
menegakkan
International “Fighting For Lives”. Gadjah Mada Mengajar Gadjah Mada
Didasari oleh alasan inilah,
Mengajar berkomitment untuk berperan aktif dalam memajukan pendidikan
Gadjah
Indonesia, dengan jargon “mengabdi, menginspirasi, mencerdaskan kehidupan
hadir di tengah masyarakat untuk membimbing dan membina mereka sedikit
bangsa” sebagai wujud kontribusi dari Kampus Untuk Kampung.
demi sedikit, sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana.
dan
Mada
dengan untuk
agama-Nya. Mengajar
Rasulullah Mengajar, Abu Bakar Mengajar, Umar bin Khatab Mengajar,
“sebaik-baiknya manusia ialah yang paling banyak manfaatnya bagi orang
Aisyah R.A Mengajar, Fatimah juga mengajar, para tokoh muslimin mengajar
lain”, Dakwah itu sendiri merupakan manfaat yang bersifat umum, Maka hal
untuk memperjuangkan kejayaan Islam dan menyebarkan risalah islam. Di
itulah yang menjadi latar belakang kenapa Gadjah Mada Mengajar harus bisa
Indonesia juga sama, Soekarno mengajar. Bung Hatta mengajar. Bung Syahrir
memberikan kontribusi terbaiknya, bukan hanya mengabdi namun siap
mengajar. Ki Hajar Dewantara mengajar. Panglima Besar Jenderal Sudirman
menginspirasi dan menjadi akselerator untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
mengajar. Kartini Mengajar. Sanusi Pane mengajar, Prof Koesnadi Rektor UGM
mulai dari masyarakat akar rumput sehingga bisa memberikan manfaat pada
juga mengajar. Praktis semua pejuang dan pemimpin republik pernah mengajar.
public hingga lapisan yang terbawah.
Mereka memberi inspirasi. Mereka menjadi inspirasi. Mengajar adalah memberi
mempunyai 100 lebih relawan yang tergabung dalam Duta Pendidikan Gadjah
inspirasi. Dan menginspirasi adalah tugas utama seorang pemimpin. Pengajar
Mada Mengajar yang terbagi menjadi guru mata pelajaran IPS, IPA, Matematika,
Saat ini Gadjah Mada Mengajar
bahasa inggris, TPA, dan beberapa pengurus harian untuk menunjang
memberi manfaat kepada kepada mereka yang berhak. yang manfaatnya
management program, program kami bukan hanya mengajar, tapi mendidik
kembali kepada kaum muslimin dan kaum yang lain untuk mewujudkan IsLam
dengan IPTEk serta pemahaman agama melalui taman pendididkan Al Quran
sebagai Rahmatal lil ‘alamin.
(TPA). Gadjah Mada Mengajar saat ini mempunyai 3 wilayah binaan yakni di
komunitas yang plural, bukan hanya aktivis kampus yang tergabung tapi
Shelter Gondang 2, Cangkringan yang merupakan rumah belajar untuk anak-anak
masyarakat secara umum bisa turut menjadi bagian dari gerakan kami bersama-
korban becana Merapi, kemudian di bantaran kali Gadjah Wong tepatnya di
sama berkontribusi dan memberikan manfaat kepada masyarakat marginal yang
papringan (belakang museum Affandi) yang mayoritas merupakan buruh
membutuhkan.
serabutan dan pemulung, selain itu kita juga membina anak-anak pedagang kaki Lima (PKL) di area kampus UGM . sungguh, semua itu tak mudah bahkan berdarah-darah, butuh kesabaran dan pengorbanan baik waktu, pikiran dan juga financial. TOTALITAS PENGABDIAN inilah yang menjadi ruh gerak.
Gadjah Mada Mengajar sendiri meskipun ia
“Kemiskinan hanya Persoalan Waktu” itulah yang menjadi inspirasi saya, melawan kemiskinan dengan Edukasi, meski kedua orang tua putus sekolah dan tergolong keluarga yang kurang mampu, namun pendidikan adalah segalanya, semua saudara hanya bisa mengenyam pendidikan sampai jenjang SMA, praktis,
Gadjah Mada Mengajar merupakan komunitas independent dan mandiri,
saya sangat “beruntung” berkesempatan mengenyam bangku kuliah, maka dari
dalam proses pemberdayaan kami menerapkan sistem partisipasi aktif
itu saya ingin memberikan manfaat bagi orang-orang sekitar salah satunya
masyarakat, yang artinya kami berusaha mendorong masyarakat untuk bersama-
membentuk Gadjah Mada Mengajar, 1 langkah sederhana, menjadi bagian kecil
sama memajukan pendidikan bagi putra-putrinya, memberikan motivasi untuk
memperbaiki bangsa Indonesia dengan tangan kita sendiri. Selain itu, saya juga
terus berkembang dan memperbaiki “nasib’ hidup mereka. “Kemiskinan hanya
bekerja di perusahaan yang saya rintis CV. Al Baraka Gama FOOD menjadi
Persoalan Waktu”, saya meyakini edukasi dan skill merupakan kunci menghapus
direktur sekaligus pembantu umum bisa dibilang begitu karena masih star up,
kemiskinan. Alhamdulillah meski harus berjuang keras beberapa program telah
dengan tekad membuka lapangan kerja, membuka pintu rizki bagi orang lain.
terealisasi yaitu pembangunan rumah belajar , perpustakaan dan juga program-
Meskipun saya sering keluar kota mengisi berbagai macam seminar maupun
program lainnya guna mendukung peningkatan character building bagi anak-
training ke sekolah-sekolah di pelosok desa hingga pelosok Pulau, mengisi
anak penerima manfaat.
Selain itu untuk program bagi masyarakat umum
kegiatan pelatihan di organisasi intra maupun ekstra kampus. Dan kini saya
khususnya para bagi orang tua yaitu berupa fasilitas pelayanan kesehatan gratis
belajar terjun ke LSM GRAPPYAK (gerakan anti pronografi dan Pornoaksi
secara berkala. Program pemberdayaan ekonomi juga sukses dilakukan melalui
Yogyakarta), Menjadi fasilitator dan trainer LSM Limora sebuah LSM untuk
pembentukan Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
menangani edukasi parenting dan juga pendampingan wanita serta perlindungan
yang sementara di fokuskan untuk recovery di gunung Merapi.
anak. Yah..semua diniatkan untuk menebarkan manfaat pada umat.
Seorang muslim pada dasarnya selalu berusaha memberikan bantuan kepada yang memerlukannya, memberi nasehat kepada yang tidak mengetahuinya,
58
Paradigma Mahasiswa yang “Kolot” Bengkulu_Ediyono
Banyak sekali Mahasiswa yang berfikir bahwa amanah yang harus
secara langsung maupun
dijalankan hanyalah kuliah semata sehingga tidak berminat ikut dalam
tidak langsung tentu akan
keorganisasian dan kegiatan kepemudaan.
mengakibatkan
Pemuda adalah kader bangsa yang menjadi ujung tombak dalam penentuan keadaan dan nasib suatu bangsa dimasa depan. Pemuda menjadi pilar utama dalam pembangunan dan percepatan segala
banyak
permasalahan
yang
muncul. Sangat
diperlukan
kebijakan yang mendukung pro-rakyat. Pemuda menjadi penguasa yang
seorang
berperan secara langsung dalam mengawasi segala tindak tanduk segala
memiliki rasa kepedulian
urusan dalam berbangsa dan bernegara.
yang tinggi untuk terus menjadi kader utama dalam melakukan
Maka peran pemuda sangatlah penting sehingga mampu menjadi penentu keadaan suatu negara. Pemuda yang memiliki moral, kecerdasan serta berdedikasi yang tinggi dalam mengatur dan menjaga sendi-sendi kehidupan bernegara akan memberikan kontribusi yang
pemuda
yang
perubahan ke arah yang lebih baik. Maka peran seorang Mahasiswa tidak hanya dalam segi civitas akademiknya saja, namun lebih dari itu yang menjadi value utama adalah kepekaan mereka dalam menangkap dan menanggapi segala permasalahan disekitar.
lebih sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kemana
Didalam pola paradigma pemikiran mereka, kebanyakan Mahasiswa
arah nasib bangsa ini ditentukan nantinya. Pemuda yang memiliki moral
IAIN Bengkulu pada beberapa tahun yang lalu terutama ketika tahun
yang buruk baik dalam tingkahlaku keseharian baik yang berpengaruh
2010-2011 para mahasiswa menganggap bahwa didalam civitas perkuliahan yang paling utama adalah belajar didalam kelas saja. Artinya
59
tidak adanya keinginan serta kepedulian terhadap lingkungan dengan
karena seringnya saya menulis surat izin tidak masuk kuliah untuk turun
mengikutsertakan diri mereka kedalam kegiatan kepemudaan. Pemikiran
aksi, maka hal ini membuat teman-teman Mahasiswa lainnya
“kolot” banyak sekali disampaikan oleh dosen-dosen dalam lokal
mengetahui tentang kegiatan saya apabila tidak masuk. Banyak
pembelajaran, bahwa yang namanya melakukan aksi demo merupakan
mahasisiwa beranggapan bahwa bila tersibukkan dengan kegiatan aksi
kegiatan yang sia-sia dan membuang waktu. ”Tugas utama kalian adalah
dan organisasi kepemudaan maka akan menjeblokkan nilai akademik.
kuliah, kalian jauh-jauh ke sini dari dusun-dusun Cuma hanya untuk
Tetapi, saya berhasil mebuktikan bahwa saya mampu menyeimbangkan
kuliah. Jangan suka ikut-ikutan demo, tidak ada gunanya..!” itulah salah
kedua-duanya. Alhamdulillah, berkat ridho Allah-lah saya berhasil
satu statement dari salah satu dosen didalam proses pembelajaran.
menggapai nilai IPK tertinggi disemester tersebut yang hanya terdapat
Namun dari sinipun saya sangat merasa miris karena sepertinya
dua orang saja IPK tertinggi dijurusan dimana saya kuliah.
terdapat unsur-unsur ketidak seimbangan tentang adanya kebebasan
Hal ini menjadi salah satu acuan dan bukti bahwa semboyan
dalam menyalurkan aspirasi oleh Mahasiswa. Mahasiswa terlalu di
“Akademik oke, Organisasi iyes..!!” dapat dicapai bila dijalani dengan
¬“backup” oleh pihak universitas untuk tidak ikut dalam setiap aksi. Hal
kesungguh-sungguhan serta doa dan ikhitiar yang serius. Maka setelah
ini ada kemungkinan terdapat hubungan antara proses peralihan status
beberapa tahun berlalu, pada tanggal 29 Maret 2012 untuk pertama
dari STAIN menjadi IAIN yang pada saat itu erat hubungannya dengan
kalinya Mahasiswa IAIN Bengkulu bersama Dewan Mahasiswa (DEMA)
keputusan pemerintah daerah Bengkulu yang bermasalah karena Sang
menggerakkan para mahasiswa yang secara resmi dilepas dan dibekali
Gubernur Agusrin M. Najamudin tersandung kasus korupsi, sangat
oleh Ketua IAIN Drs. Sirajjudin untuk turun aksi kejalan menuju gedung
memalukan. Maka bila para mahasisiwa ikut aksi turun ke jalan, ini
DPRD Bengkulu bersama OKP-OKP lainnya menyuarakan suara rakyat
merupakan suatu ancaman yang akan menjadi kendala untuk lancarnya
agar BBM tidak dinaikkan. Alhasil, semua itu kembali terbukti bahwa
proses peralihan status universitas.
peran pemuda sangatlah besar bagi segala kebijaksanaan kenegaraan ini.
Dengan adanya ketidakberesan dipihak kampus ini, saya tetap berkomitmen bersama organisasi KAMMI Komisariat IAIN Bengkulu untuk tetap turun kejalan bergabung dengan OKP lainnya untuk
Akhirnya, harga BBM ditunda kenaikannya untuk enam bulan kedepan. Kembali terbukti. Subhanallah.. By: Ediyono Demikian, Jazakalllah Khoiron..
menyuarakan keadilan dan kebenaran dibumi Raflesia ini. Akhirnya,
60
Kesadaran Mengaktifasi Diri dalam Organisasi Yogyakarta_Lystia-Rosmita-Rahma
Dengan berorganisasi bukan berarti IPK rendah, sering bolos kuliah, dan sebagainya. Namun, justru sebaliknya. Seorang kader militan siap
organisasi
berkontribusi bagi organisasi di segala situasi dan kondisi. Tetap
(kebetulan
berprestasi dan terjaga pemahaman tarbawi.
saat
itu
kami
satu
Di awal masa kuliah, saya mendapatkan pelatihan Sosialisasi Pembelajaran (Sospem) yang diadakan oleh Perguruan tinggi tempat saya melanjutkan studi. Di sana saya mendapatkan berbagai materi yang memotivasi agar dapat menjadi mahasiswa yang dinamis dengan cara aktif
di
berbagai
organisasi
tanpa
menyampingkan
akademik.
Kedinamisan ini telah diteladani oleh kakak tingkat saya yang begitu aktif
61
di berbagai
rumah). Sejak
saat
itu,
saya
pun berpikir bagaimana bisa mengatur waktu yang begitu padat dengan tugas kuliah namun
tetap aktif dan eksis di berbagai organisasi. Saya pun mencoba untuk
amanah dakwah. Hal itu saya tularkan melalui berbagai cara, salah
menekuni keduanya, sebagaimana yang dilakukan kakak tingkat saya.
satunya dengan pendekatan personal. Kesempatan menjadi pembicara
Bismillah..
di sebuah acara pun saya manfaatkan untuk itu. Kita dengan mudahnya
Mulanya, terasa berat saat harus rapat kepanitiaan pagi sekali bahkan rela mengorbankan waktu untuk terlambat kuliah (bukan berarti bolos). Kakak tingkat saya selalu mengingatkan dan memotivasi dikala
menemukan orang lain yang berbakat untuk menginspirasi. Orang-orang seperi itulah yang mudah diajak untuk mengaktifasi diri, tidak hanya sholih dan cerdas diri. Namun juga sholih sosial.
saya dirundung rasa futur untuk aktif di organisasi. Tanpa disadari, segala
Saat Keterampilan merencanakan hidup akan membantu kita
aktivitas tersebut telah memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri
mengenal diri kita. Kita bisa merancang outline dan menggambarkan diri
sendiri maupun orang lain. Ternyata, kepercayaan diri, kepemimpinan,
secara utuh. Dengan begitu, kita menyadari betapa berpotensinya diri
serta soft skill lainnya perlahan-lahan mulai digenggam dalam tangan.
kita. Sekaligus, betapa banyak tugas nilai kemanusiaan yang kita emban.
Kini, semangat itu ingin saya teruskan bagi adik tingkat saya. Saya ingin mereka dapat merasakan nikmat yang sama dalam mengemban
62
Antara Aku, Kamu dan Peradaban Yang Gemilang Yogyakarta_Zennul-Mubarrok
Aku disini sebagai seseorang yang tidak nyaman ketika duduk termenung dan
setangah halaman alquran, ketika
terhenti tidak melakukan sesuatu apapun, sosok yang selalu iri dengan prestasi-
teman-teman sperjuangnku hanya
prestasi gemilang, yang selalu ingin memberikan yang terbaik, mengispirasi diri
membaca dan mengulang tig atau
pribadi dan orang lain, terutama kamu ( pemuda ) sosok pewaris peradaban yang
empat kali muraja’ah aku harus
ditangan aku dan kamulah Indonesia akan semakin makmur dan gemilang, Insya
berpuluh-pulau kali untuk hanya
Allah bi Idznillah.
bisa
Aku disini dulu sebagai sosok yang takut untuk berprestasi, cupu, kuper dan
bisa
lancar
banyak hal yang mungkin kurang menarik dan bisa disebut biasa-biasa saja.
Hari –hari demi hari berjalan, alhamdulillah ada banyak kenikmatan yang
Kepahaman aku sebagai seorang muslim masih ala kadarnya, tapi ada satu hal
dirasakan ketika aku memperdalam AlQur’an dan mulai mencintainya, pede
yang membuatku beruntung dan ini yang membuatku terus bersyukur sampai
dengan berislam dan yang luar biasa , kebruntungan dan pertolongan Allah pun
saat ini. Alhamdulillah aku berada dalam lingkungan yang kondusif untuk
muncul, terbukti aku diberikan kemudahan-kemudahan dalam sekolah,
berislam secara kaffah, dari keluarga , tetangga , teman, semuanya punya spirit
alhmdulilllah selama SD sampai SMP , dan akhir SMAn 10 besar kelaspun aku
yang luar biasa terkait berislam, dan mnsyiarkan islam. Sehingga mau tidak mau,
kantongi. Sehingga aku pun semakin percaya dan yakin bahwasanya janji Allah
suka tidak suka aku pun belajar agama Islam ini, awalnya phobia , tetapi mau
pasti benar adanya “wahai orang-orang yang beriman jika kami menolong
tidak mau nyaman, tidak nyaman akupun belajar Islam disalah satu pesantren,
agama Allah, nisacya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu “
Alahmdulillah setelah aku paksakan, disinilah kutemukan arti dari hidup, arti dar
(Al Quran Surah Muhammad :7).
islam yang indah dan damai dan sungguh sgihah Allah siapa yang menyangka dan memberiak idzin dan iradhnya kecuali Allah ‘azza Wajal, walupun hanya untuk belajar alquran, menulis dan membaca harus butuh perjuangan yang luar biasa, aku harus menangis dan berusaha sekuat tenaga untuk hanya bisa membaca
63
sekedar
membaca, dan dipastikan aku yang pulang paling terkahir ketika mengaji.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya yang membuatku ingin selalu bergerak dan selalu berprestasi, adalah keterlibatanku dalam aktivitas memperbaiki diri tanpa henti dan menjadi agent-agent untuk mengajak juga kepada orang lain, ya keterlibatan aku di ROHIS di SMA menjadi titik ledakan awal untuk memberikan
yang terbaik bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi yang nantinya mencapai
biasa dengan banyak cara yang dikemas dengan hal yang menaraik tapi isinya
muwashfat nafi’un lighairhi, bermanfaat bagi orang lain.
sangat meerugikan diri aku dan kamu sosok pemuda, apakah dengan life style,
Kematanngan, pembelajaran, pengembelangan diri menjadi pemuda syahsiyah islamiayh pun aku lakukan di dunia kampus, sehingga di awal aku pun terlibat di banyak organisasi mahasiswa mulai dari organisasi jurusan HIMA
budaya hedon, media yang semakin tidak malu-malau mempertontonkan hal-hal yang berbau pornografi, oleh karenya pemuda sebagai iron stock, agent of change harus dijaga benar dari upaya-upaya melemahkan potensi-potensinya.
(himpunan Mahasisiwa Akuntansi), BEM FE UMY, SENAT FE UMY, KAMMI UMY,
Dengan melihat kondisi yang semacam ini, aku sebagai sosok yang tidak
dan organisasi ekternalpun tak luput aku terlibat diadalamny ya FARISI ( forum
nyaman dengan kondisi ini, tergerak untuk melakukan aksi konkrit melakukan
Alumni SMA N 1 Cilacap), dengan tujuan bahwasanya dakwah ini akan bisa
pembinaan, training dan penyuluhan serta saling memotivasi antara aku, kamu
berekspansi kesemua ruang dan aktivitas dan aku punya ambisi dan cita-cita,
dan peradaban yang gemilang, di SMA-SMA dan saudaraku di Lembaga Dakwah
bahwasanya kader dakwah, aktivis mahasiswa juga bisa berprestasi dan aku
Kampus yang tercinta, di kampus-kampus tetangga, memotivasi diri pribadi dan
yakin dengan ini semua akan terintegral menjadi sebuah proses untuk
saudar-saudarku semua, untuk benar-benar sadar dan percaya, bahwasanya
mengantar kesuksesan yang benar-benar paripurna.
masa muda adalah masa yang harus dijadikan sebagai waktu pengemblengan,
Sehingga dengan keyakinan ini, salah satu wajihah yang mengantrakan aku benar-benar matang salah satunya adalah keterlibatanku dalam aktivitas Dakwah
tempaan pada diri pemuda dan waktu-waktu untuk mengurangi berleha-leha dan bersantai-santai untuk menjadi syarat mencapai hasil yang maksimal pula.
Tarbiyah, tepatnya dalam lingkaran Dakwah Kampus, keberadaanku di LDK ini,
Selain itu juga alhmdulillah aku saat ini bisa menjadi musyrif atau
punya komitmen dan misi, bahwa kader dakwahlah yang nantinya akan mengisi
pembimbing di asrama mahsiswa, yang juga menjadi ladang amal untuk saling
ruang-ruang kesuksesan, tidak hanya sendiri tetapi akan menjadi kesuksesan
belajar (progam bahasa inggris dan arab serta caracter building) serta menjadi
kolektif karena kerja kita berjam’ah, tidak terbatas menajdi satu-dua orang saja,
tempat yang kondosif dalam menjaga ritme untuk terus bisa berprestasi dengan
tetapi seluruh komponen masyarakat yang ketika masih bisa di jangkau itulah
diringi semangat keberislaman yang juga kaffah.
target dan ladang pahala kita. Tetapi disini aku , kamu dan peradaban yang gemilang menjadi titik fokus yang inysa Allah akan menjadi pewaris-pewaris peradaban yang gemilang, ya kaulah pemuda.
Semoga apa yang aku, kamu ikhtiarkan ini, menjadi titik ledakan yang akan menghasilkan peradaban yang luar biasa gemilang dan barakah, dengan melakukan tindakan yang konkrit memotivasi orang tiada henti, untuk selalu
Karena pemuda sebagai sosok pribadi yang mempunyai banyak kelebihan
berprestasi dengan proses yang tentunya lebih prestatif, waluapun tentunya
dan potensi, seyogyanya diarahkan, dan dicetak menjadi sosok pribadi pemuda
tidak semulus yang di bayangkan, tapi ini menjadi tantangan sendiri untuk selalu
muslim sejati yang selfconfidence dengan keislamannya, karena dewasa ini
bertindak militan, kreatif dan proaktif, terhadap segala dan potensi yang bisa di
semakin banyak cara-cara untuk melemahkan potensi-potensi pemuda yang luar
raih, wallahua’lam bishawab. Antara Aku, kamu dan peradaban yang gemilang.
64
HARI INI DAN ESOK AKAN SELALU INDAH JIKA KITA SALING MENGINGATKAN Yogyakarta_Eko-Yasin-PM
Berbagi ilmu dan saling megajak dalam kebaikan dan saling mengingatkan dalam kemungkaran. HARI INI DAN ESOK AKAN SELALU INDAH JIKA KITA SALING MENGINGATKAN Kehidupan tidak akan menjadi indah jika kita hanya hidup sendiri, hidup tidak akan menjadi nikmat selama tidak ada tantangan untuk menjadi lebih baik. Terlahir dikeluarga yang kurang berada dan keluarga yang miskin akan nilai-nilai agama itulah saya. Ayah dan Bunda yang tidak mengenyam pendidikan tingkat tinggi serta pengetahuan agama yang luas menjadikan saya buta akan akidah islam, tetapi hal tersebut
65
bukan berarti keluarga kami tidak menjalankan kewajiban seorang muslim. Masa kecil yang riang diiringi dengan semangat tinggi untuk bermain
menjadikan
saya
bermalas-malasan untuk sholat, tetapi terdapat suatu arahan dari Bunda agar sholat, amarah dan emosi Bunda tiap kali melihat saya tidak menjalankan sholat lima waktu sering saya rasakan di masa kecil, berat memang ketika teman-teman lainya tidak diperintahkan untuk sholat.
Kini saya sadar didikan orang tua saya adalah didikan yang terbaik
kebersamaan. Berangkat pagi dan pulang malam kini menjadi kebiasaan
untuk saya dan sampai saat ini semenjak SD kelas 5 sholat lima waktu
keseharian saya, lelah memang terasa terkadang kantuk pun tak sangup
saya jalankan. Kini saya hijrah ke Profinsi sebelah setelah menyelesaikan
ditahan hingga kursi di depan kos sahabat menjadi tempat istirahat yang
SD, SMP, SMA/SMK di Sragen. Saat ini saya menimba ilmu di Universitas
nyaman. Perjuangan itu adalah berkorban, berkorban itu artinya
Gadjah
terkorban merupakan sebuah kalimat yang selalu menjadi penyemangat
Mada,
dengan
bekal
ilmu
pas-pasan
dan
seadanya
memberanikan saya untuk tetap mendekatkan diri pada Allah Tuhan pencipta seluruh alam semesta. Pengetahuan agama kini sudah mulai meningkat dan kini tidak hanya untuk diri saya tetapi juga saya bagikan kepada orang lain, bukan hanya ilmu agama tetapi ilmu lingkungan juga saya bagikan.
saya, dimana untuk berjuang kita merupakan korbannya. Alhamdulillah banyak perubahan yang saya rasakan saat ini, rinduakan sahabat yang begitu sangat sering saya rasakan ketika saya sedang mudik, hal itu karena kedekatan kami dalam ukuwah islamiyah. Karena ukuwah tersebut semua pekerjaan yang berat tak lagi dirasakan
Kebermanfaatan untuk orang lain menjadikan sebuah pendorong
berat dan semua kelelahan akan sirna dengan senyum sapa dan canda
untuk saya dapat berkontribusi dalam membimbing adik-adik mahasiswa
sahabat. Bukan meminta sebuah imbalan uang atau imbalan terim
dan menjadi penyemangat warga masyarakat. Mahasiswa dan
nakasih tetapi imbalan untuk saling mengingatkan lah yang diharapkan.
masyarakat merupakan lahan amal yang sangat luas dimana kita dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. Kini saya bisa menjadi pembimbing dan penyuluh lapangan terkait dalam bidang yang saya laksanakan ini. Mendahulukan kepentingan orang lain merupakan upaya yang saya lakukan sejak dulu dan kini saya tingkatkan prisip hidup saya tersebut, menjadi penyemangat adalah hal yang saya upayakan dan lakukan serta berusaha menjadi teman dan sahabat yang baik merupakan keseharian yang saya lakukan. Memiliki banyak teman merupakan hal yang membahagiakan karena dapat saling mengingatkan dan melengkapi. Kesibukan yang sangat menjadikan diri ini semakin merasakan hangatnya
Masjid serasa dekat dan mejadi sebuah kewajiban untuk dapat bersujud setiap hari sebanyak 5 kali, itu semua karena saya berada dalam kehidupan dan lingkungan yang selalu mengingatkan saya, dikala sedih ada yang menghibur dikala berbelok arah ada yang meluruskan dan dikala lurus ada yang selalu membimbing saya, jalan menuju kebaikan memang penuh dengan rintangan. Semua ini karena Allah membimbing saya menuju jalan yang lurus dan dekat denganNya, ilmu dunia dan bekal Akhirat kini saya dapatkan hanya saya harus bisa tetap Istiqomah di jalan yang mulia ini. Amin…
66
CATATAN SURAM BERTINTA EMAS DAKWAHKU Jadebek_Aditya-Sangaji
Kegemilangan lini dakwah syiar, siyasi dan kaderisasi tengah mampu
dilakukan
oleh
Majelis
Dakwah Kampus ketika ana diamanahkan sebagai mas’ulnya. Walau
sebelumnya,
tidak pernah berharap ana akan mengemban amanah sebagai mas’ul
diberikan
dari Majelis Pertimbangan ini. Banyak pelajaran yang ana dapatkan
tersebut. Ana yang selama
didalamnya
termasuk
perjalanan sejarah kuliah
bagaimana untuk selalu bersyukur dan berprasangka baik kepada Zat
di STIS, sebelumnya tidak
Yang Maha Berkehendak.
pernah memimpin suatu
selain
nikmatnya
ukhuwwah
islamiyyah,
Ketika memasuki perkuliahan di tingkat IV di salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan di bilangan Otista Jakarta Timur yakni STIS, ana tidak pernah berharap akan mengemban amanah sebagai Mas’ul sebuah Majelis Pertimbangan Dakwah Kampus. Namun, berdasarkan hasil syuro
67
yang
diperoleh dalam suatu masa kebersamaan Majelis Pertimbangan
Pertimbangan ana amanah
gerak dakwah level kampus. Sebelum tingkat IV, ana hanya sempat menjadi Ketua Pelaksana Masa Integrasi Pendidikan Kampus (Magradika) dan sempat juga menjadi Wakil Ketua Senat Mahasiswa STIS. Dalam gerak kemahasiswaan tersebut (Magradika dan Senat Mahasiswa), ana
juga mengemban amanah dakwah siyasi untuk mewarnai kegiatan itu
pada masanya. Lini siyasi kampus ketika itu sangat bisa dikondisikan
dengan nilai-nilai islami dan menghindarinya dari nilai-nilai hedonis
karena
(maklum, untuk pendanaan kegiatan di kampus pencetak insan data ini
kemahasiswaan mampu diisi oleh ADK tingkat III ketika itu.
bisa dikategorikan cukup makmur dan perlu pengawasan khusus).
posisi
penentu
kebijakan
hampir
di
setiap
kegiatan
Alhamdulillah, dengan izin Allah setahun kepengurusan Majelis
Majelis Pertimbangan Dakwah Kampus adalah sebuah wajihah
Pertimbangan ana dan teman-teman ikhwan akhowat mampu mewarnai
pengawasan gerak dakwah Aktivis Dakwah ROHIS STIS sekaligus
Tiga Lini Sayap Dakwah Kampus dengan prestasi yang membanggakan.
penjagaan ruhiyah diantara ADK tingkat IV. Majelis Pertimbangan ini
Lini syiar yang memegang pos Da’i, Lini siyasi yang memegang pos Agent
memberikan konsep terhadap gerak dakwah yang akan dilakukan di area
of Change, dan Lini kaderisasi yang memegang pos Iron Stock, ketiganya
kampus, yang kemudian disampaikan kepada ADK tingkat III dan tingkat
mampu terkoordinasi dengan baik. Di samping itu, eratnya ukhuwwah
II yang dipersiapkan untuk menjadi qiyadah penerus dakwah kampus ini.
islamiyyah di antara kami tengah banyak teruji hingga InsyaAllah akan
Pun yang menjadi anggota Majelis Pertimbangan adalah beberapa
tetap solid untuk menapaki masa depan dakwah yang semakin baik.
ikhwan dan akhowat saja yang terjaga dengan baik kondisi ruhiyahnya dengan aktif mengikuti dan memberikan mentoring pekanan.
Namun di balik kegelimangan itu, satu lini sayap dakwah yakni lini akpro tidak dapat menjaga akademik ADK secara optimal. Ada tidak
Dalam perjalanan dakwah bersama ikhwan akhowat Majelis
kurang dari 2 ADK tingkat IV yang harus mengulang masa 1 tahun akhir
Pertimbangan tersebut banyak pelajaran yang ana dapatkan. Lini
perkuliahannya. Dengan tetap berprasangka baik kepada Yang Maha
kaderisasi dakwah ketika itu ana rasakan sangat dinamis walaupun
Berkehendak, maka ana percaya keputusan akademik itu adalah rencana
secara kuantitas tidak begitu berprestasi, tetapi alhamdulillah buah dari
indah dari-Nya. Walau kami harus terpisahkan antara teman-teman yang
perjuangan kaderisasi kami setahun kemudian bisa menghasilkan kondisi
bisa wisuda dengan yang mengulang 1 tahun. Alhamdulillah tiada pantas
kaderisasi yang lebih dinamis dengan kuantitas yang patut dibanggakan.
untuk henti diucapkan, karena benar saja ADK yang harus mengulang
Lini syiar dakwah juga dapat dibanggakan karena dari segi birokrasi
tersebut memang benar-benar dipilih-Nya untuk melanjutkan estafet
mengalami kemajuan, mengingat teman ana yang menjadi anggota
Majelis Pertimbangan yang mungkin akan banyak muncul kepapaan
Majelis Pertimbangan lini syiar sebelumnya pernah mendalami lini siyasi
apabila tidak mendapat pengayoman intensif dari angkatan kami.
di Senat Mahasiswa dengan prestasi beliau yang cukup membanggakan
Alhamdulillah, salah satu dari ADK yang mengulang itu adalah ana.
68
Santri Is Indonesian Future Leader For Indonesia Surabaya_Salim
Kata “Santri” tidak hanya sebatas pada objek pembelajar yang
sedang
menempuh ilmu agama di pondok pesantren. Tetapi sudah saatnya
melanjutkan studi Strata 1
santri itu sendiri secara masif mendefinisikan dirinya sebagai objek yang
(S1)
lebih universal dan dapat masuk dalam seluruh aspek yang ada dalam
Institut Teknologi Sepuluh
kehidupan sosial masyarakat. Ditengah krisis jiwa pemimpin yang terjadi
Nopember (ITS) Surabaya.
di Indonesia saat ini, santri diharapkan dapat menunjukan bahwa dapat
Setelah
memimpin dan mendobrak paradigma masyarakat yang selama ini
masa
menganggap santri hanya sebatas sebagai kaum bersarung, berkopiah
Menteri Dalam Negeri BEM
dan kesehariannya dihiasi bacaan kitab kuning. Dengan nilai-nilai luhur
FMIPA
islamiah-lah, santri diharapkan dapat muncul sebagai problem solving
2010/2011,
permasalahan yang telah mengakar di Indonesia sekarang.
untuk melakukan suatu inovasi di ITS. Saat ini saya lagi sibuk dalam suatu
Perkenalkan nama saya Salim atau yang lebih akrab di sapa dengan nama “IIM”. Saya adalah mahasiswa asal Palu, Sulawesi Tengah dan
69
sekarang jurusan
Biologi
di
menyelesaikan jabatan ITS
sebagai Surabaya
saya terpikir
organisasi kepemudaan yang sedang di inisiasi di ITS. Saya sebagai Pendiri sekaligus Presiden dari program sosial yang saya beri nama
“Indonesian Young Heroes (IYH)”, merupakan suatu organisasi
penting bagi santri. Hal tersebut karena saya melihat realita saat ini,
kepemudaan yang berupa Lembaga Swadaya Mahasiswa (LSM) yang
santri yang memiliki sangat banyak sekali potensi dalam diri mereka
terdapat di intra-kampus ITS Surabaya. LSM tersebut merupakan LSM
tetapi mereka tidak bisa secara utuh mengeksplorasi potensi tersebut
atau organisasi kepemudaan pertama yang pernah ada sepanjang
karena adanya keterbatasan kemampuan kecakapan dalam berargumen
sejarah di Keluarga Mahasiswa (KM) ITS Surabaya. Indonesian Young
dan mengemukakan pendapat santri di dalam forum. Saya memilih
Heroes (IYH) merupakan LSM yang berbeda dengan LSM-LSM lainnya
terlibat aktif dan sebagai salah satu inisiator program sosial ini karena
yang pernah ada di KM ITS Surabaya yang pada umumnya terdiri dari
saya juga berasal dari sekolah yang berada di bawah naungan pondok
LSM berupa komunitas atau kumpulan mahasiswa-mahasiswi daerah
pesantren. Dan melalui pondok pesantren pula saya dapat melanjutkan
tertentu. Dan saya juga sebagai salah satu inisiator dalam program sosial
kuliah di ITS Surabaya. Saya mendapatkan beasiswa khusus yang di
kepesantrenan yang bernama “Santri Solution”, yang merupakan
selenggarakan oleh Kementerian Agama (KEMENAG) RI di ITS Surabaya.
program sosial yang bergerak di bidang pengembangan dan peningkatan
Beasiswa tersebut diselenggarakan khusus bagi seluruh sekolah yang
mutu sumber daya pondok pesantren. Ada beberapa bidang dalam
berada di bawah naungan pondok pesantren yang bertujuan untuk
program sosial kepesantrenan “Santri Solution” ini, yaitu Perbaikan
pemberdayaan santri. Menurutku mengabdikan diri di pondok pesantren
Inventaris Pondok Pesantren, Pembekalan Keterampilan Masyarakat
merupakan sebagai bentuk terima kasihku atas beasiswa yang telah saya
Pondok
Pembelajaran
dapatkan sekarang ini. Melalui pondok pesantren-lah akan terbentuk
Multimedia Guru, Pembinaan Ekstrakurikuler Santri dan Santri
para pemimpin bangsa yang bermoral dan paham akan arti nilai
Leadership and Managerial Development. Dalam program sosial
kejujuran seorang pemimpin. Melihat realita bangsa Indonesia sekarang
kepesantrenan ini saya mendapatkan amanah sebagai penanggung
banyak pemimpin yang
jawab Santri Leadership and Managerial Development. Dalam Santri
melakukan tindakan-tindakan tidak bermoral seperti korupsi. Menurutku
Leadership and Managerial Development, kami (Santri Solution)
pondok pesantren secara efektif melahirkan generasi muda islami yang
melakukan pelatihan-pelatihan kepada santri pondok pesantren. Adapun
sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. Di pondok pesantren
bentuk pelatihannya yaitu berupa pelatihan kepemimpinan, public
para santri dibina dengan nilai-nilai aqidah islam sehingga setelah turun
speaking dan training motivasi. Menurut saya, bidang Santri Leadership
ke masyarakat nanti bisa menjadi contoh dalam penaatan sistem nilai-
and Managerial Development ini merupakan suatu bagian yang sangat
nilai islami.
Pesantren,
Pelatihan
Pembuatan
Modul
menyalahgunakan wewenangnya untuk
70
Ad Infinitum Pejuang Dakwah Yogyakarta_FIKAR-EL-HAZMI
Menjadi aktivis Islam adalah tentang menjadi sosok peubah yang
keadaan sekitar. Sejak awal, saya
memiliki karya dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar. Terdaftar
memang sudah bertekad untuk
sejak tahun pertama kuliah di LDK Jama’ah Shalahuddin UGM, Fikar El
melepaskan beberapa amanah lain
Hazmi aktif menjadi katalisator peradaban yang mencoba menginspirasi
di ekskul kampus dan fokus di
entitas di sekitarnya. Terpilih sebagai delegasi Indonesia di program
Jama’ah
United States—Indonesia Partnership Program 2011 on Religious
setelahnya, mendapatkan amanah
Plurality, Multiculturalism and Democratic Society dan berbagai prestasi
sebagai ketua panitia Safari Jama’ah
lain bukanlah merupakan orientasi yang utama, melainkan hasil dari
Shalahuddin
performa yang optimal dan pengabdian yang tulus.
(SAJADHA)
1430H
pengalaman
pertama
Saya terdaftar sebagai staf
Departemen Ekstern Jama’ah
Shalahuddin, Lembaga Dakwah Kampus Universitas Gadjah Mada sejak tahun pertama kuliah, sekitar akhir tahun 2008 atau Dhulhijjah 1429H.
71
Shalahuddin.
dalam
Setahun
Idul
Adha
merupakan kali
saya
menjadi ketua panitia di organisasi lembaga dakwah kampus ini.
Sebagai mahasiswa dengan kewajiban akademis yang padat, saya
Di kepengurusan 1432 Hijriah, saya mendapatkan amanah dari Ketua
dituntut untuk dapat membagi waktu secara optimal antara kuliah dan
Jama’ah Shalahuddin menjadi salah satu pengurus harian sebagai Kepala
ekskul. Terlebih lagi saat itu saya ada di divisi Lembaga Pergerakan
Departemen Media Opini, tugasnya mengoptimalkan peran media
&Non-Governmental Organization (LP&NGO), sehingga perlu tenaga dan
informasi sebagai salah satu pilar dakwah Jama’ah Shalahuddin,
waktu ekstra untuk dapat menyelesaikan semua tugas. Tugas lapangan
sekaligus mangampu fungsi kajian dan riset strategis mengenai kondisi
yang menuntut saya untuk selalu mobile, membuat saya peka dengan
islam kontemporer dalam lingkup lokal maupun nasional. Hal ini sejalan
dengan status saya sebagai salah satu mahasiswa Program Studi
komprehensif kepada masyarakat di Amerika secara umum, sekaligus
Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM. Ilmu-ilmu yang saya dapatkan
mengembalikan apa yang sudah saya pelajari di negeri Paman Sam
selama kuliah dapat saya terapkan secara praksis di aktivitas organisasi.
kepada lingkungan sekitar saya beraktivitas secara khusus, dan
Bertemu dan berdialektika dengan beberapa pakar media informasi taraf
masyarakat Indonesia secara umum.
dunia, ketika menjadi delegasi TechCamp Indonesia 2011, lebih membuka mata saya bahwa tuntutan berdakwah melalui teknologi dan media merupakan hal yang tidak bisa diindahkan. Perkembangan media yang amat masif merupakan salah satu jendela dakwah yang harus dibuka lebar, oleh siapa lagi selain kita sebagai aktivis dakwah kampus. Saya mulai memasifkan dan mengimplementasikan isu ini di Jama’ah Shalahuddin.
Karakter etnografi kedua negara dapat dibilang serupa tapi tak sama. Indonesia, dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika, merupakan negara yang memiliki keragaman suku, budaya, dan agama di dalam masyarakat yang lahir sejak masa lampau, sementara di Amerika, dengan semboyannya E Pluribus Unum (Out of Many, One), merupakan negara dengan etnis dan atributnya yang beragam karena banyaknya imigran yang datang yang berasal dari beragam latar belakang. Atas dasar
Di tahun 2011 saya terpilih sebagai salah satu delegasi dari Indonesia
adanya irisan yang sama tersebut, program ini memiliki rancangan agar
di program Undergraduate Exhange and Study Trip. Dengan embel-
dapat menemukan konsep-konsep baru yang kelak dapat menjadi
embel latar belakang aktivis Jama’ah Shalahuddin, melalui serangkaian
kontributor terciptanya perdamaian dunia.
seleksi yang amat ketat, saya terpilih sebagai salah satu delegasi dari Universitas Gadjah Mada. Program tersebut merupakan salah satu rangkaian program United States & Indonesia Partnership Program (USIPP) yang diinisiasi di tahun 2009 oleh presiden kedua negara, Susilo Bambang Yudhoyono dan Barack Obama. Partner university di program ini adalah University of Michigan di Michigan dan Lehigh University di Pennsylvania. Tema yang diusung di program tersebut, yaitu Religious Plurality, Multiculturalism, and Democratic Society, merupakan aspek yang familiar dengan kehidupan saya, baik di Jama’ah Shalahuddin maupun di aktivitas lain. Saya memiliki misi pribadi mengikuti program tersebut yang pada intinya adalah mengenalkan Islam secara
Selama program tersebut, saya banyak berkunjung ke situs-situs yang berhubungan dengan tema, dan bertemu dangan tokoh-tokoh penting dari kedua negara. Di Amerika misalnya, saya berkunjung ke Islamic Center of America, di Dearborn, Michigan. Layaknya di Indonesia, Islam di Amerika memiliki keragaman yang relatif tinggi. Saya bertukar pikiran tentang bagaimana kondisi Islam di Indonesia dan juga perjuangan muslim di Amerika di tengah gempuran Islamophobia. Salah satu tokoh yang sangat inspiratif selain figur-figur di Islamic Center of America adalah Daisy Khan. Beliau adalah pendiri The American Society for Muslim Advancement (ASMA) yang berlokasi di New York. Seperti yang sudah sering saya ceritakan dengan kawan-kawan di aktivis, Beliau
72
adalah sosok yang inspiratif, terutama di dalam konteks pergerakan
bacaan dan diskusi yang saya ikuti mengenai konsep pemikiran barat,
musimah di Amerika. Salah satu tujuan berdirinya ASMA adalah agar
sedikit banyak berguna pada program ini. Saya mengerti pola pikir yang
muslimah-muslimah yanga ada di Amerika dapat mengekspresikan diri
mereka gunakan, sehingga membuat saya merasa lebih efektif ketika
tanpa harus takut oleh dogma-dogma yang muncul dari sekitar. Terlebih
terjadi perdebatan di antara kami.
semenjak peristiwa 11 September 2001, muslimah di Amerika merasakan adanya disparitas yang menganga baik fisik maupun psikologis. Daisy Khan, yang merupakan istri dari Feisal Abdul Rauf imam besar Masjid Al Farah di West Broadway New York, berusaha membantu muslimah-muslimah tersebut agar dapat hidup layaknya masyarakat dunia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan perempuan lain.
juga saya bagikan ke kawan-kawan saya. Internasionalisasi jangkauan dakwah sudah seharusnya dijadikan salah satu silabus aktivis dakwah kampus dengan berbagai metode. Selain diskusi informal mengenai apaapa saja yang saya dapatkan, saya juga membagi pengalamanpengalaman tersebut melalui tulisan-tulisan yang berupa rangkuman dan dokumentasi dalam bentuk blog. Di era social media seperti sekarang,
Di sisi lain, saya bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat akar
penggunaan internet membuat informasi lebih efisien, sehingga dengan
rumput Amerika. Kebanyakan dari mereka ini adalah masyarakat yang
blog tersebut netizen dapat mengetahui sekaligus berdiskusi tentang apa
perlu difahamkan mengenai islam yang sesungguhnya. Di dalam
saja yang saya peroleh selama program.
pandangan mereka Islam adalah agama yang penuh dengan kekerasan. Terlebih setelah peristiwa 11/9, paradigma mereka tentang Islam amat sempit dan cenderung subjektif. Dan, Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan berdebat dan berdiskusi dengan mereka mengenai realitas Islam yang sesungguhnya. Issue yang muncul adalah seputar radikalisme dan fundamentalisme dalam Islam, terorisme, dan obrolan seputar aliran-aliran di dalam Islam. Kesempatan tersebut saya manfaatkan sebagai sarana memperluas praktek teknis berdakwah yang saya dapatkan ilmunya selama menjadi aktivis dakwah kampus. Bahan-bahan
73
Pengalaman-pengalaman saya selama program USIPP seketika itu
Menjadi seorang aktivis islam adalah tentang menjadi sosok yang berkarakter yang memiliki karya dan kontribusi untuk lingkungan sekitar. Saya merasa sangat bersyukur karena Allah telah memberikan mosaikmosaik hidup yang berwarna dan penuh dengan tantangan di hidup saya. Saya merasa bahagia apabila dapat membagi cerita-cerita tersebut ke orang lain. Selain menginspirasi, berbagi membuat kita lebih peka akan lingkungan sekitar sekaligus sebagai salah satu sarana dakwah.Hingga nafas ini berakhir, tak ada alasan untuk tidak memberi dan berbagi mulai dari lingkup terkecil di sekitar kita.
Metamorfor-self Sumatera-Barat_Adventus-Supriadi
Hidup memang sebuah amanah yang Allah berikan kepada Manusia
teriring juga dengan
selaku mahkluk ciptaan-Nya, dimana manusia akan ‘berlaga’ dari lahir
cobaan silih berganti.
hingga kembali keharibaan-Nya dengan bekal amal sumber dari firman
Di Usir Orang Tua-Tidak
dan sunnah Nabi. Di lahirkan sebagai seorang Muslim dan tumbuh
di akui sebagai anak-
dengan agama Islam, itu ‘mereka’. Tetapi aku tumbuh dalam keadaan
Tidak
beragama Kristen Katolik(pembenci Islam). Allah berkehendak lain. Kini
sekolah-di
ku bangga berada di barisan kokoh Dakwah Ilallah, Islam yang
dan dikucilkan.
Rahmatanlil’alamin. Allahuakbar!
Hal
diberi
biaya asingkan
itulah
yang
Gema syahadat di Masjid Muhsinin terdengar sempurna dari
membuat diriku berubah, dengan berbagai motivasi. Yang akan saya
lisannya, di Komplek GOR Haji Agus Salim Kota Padang, ketika itu tepat
kembangkan menjadi prestasi dan tekad yang kuat demi jaya-Nya Islam
pada hari Jum’at, 29 Januari 2010 pukul 16.10 wib resmilah Allah tuhan
di bumi Allah. Dengan iman, Allah merubah akhlak ku, merubah tujuan
ku Yang Esa, Muhammad Nabiku Yang Mulia.
hidupku, merubah cita-citaku. Aku Berjanji akan menjadi Jundi Allah yang
Terhitung dari detik itu, Allah memberi kenikmatan begitu besar dan
taat. Innallah ma’anna.!
74
DAKWAH TERLALU INDAH UNTUK KITA TINGGALKAN Solo_Evi-Tri-Utami
Prestasi tak sekadar nilai bagus yang terpampang di rapor atau IPK cumlaude
Ujian
tak
berhenti
yang selalu dikejar tetapi prestasi lebih bagaimana keberadaan kita memberikan
sampai di situ. Sebuah cita-
kemanfaatan bagi orang lain bahkan diri kita bisa menjadi inspirasi bagi yang
cita untuk menjadi seorang
lainnya. Prestasi atau prestise itu akan lahir dengan sendirinya dengan proses
atlet harus aku kubur dalam-
yang telah kita lakukan. Di sinilah kita bermula, menginginkan perubahan lebih
dalam.
baik. Berjuang tak kenal lelah dan tak kenal henti. Kita akan mengukir sejarah
yang tak mungkin bisa aku
dengan karya-karya kita.
lakukan karena jauh dari
Dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta segalanya dari dirimu. (K.H.Rahmat Abdullah)
prinsipku.
Tuntutan-tuntutan
Sebuah
pengalaman yang tak akan terlupakan. Suatu hari dalam
Apa yang akan terjadi ketika kita terlanjur mencintai sesuatu? Segalanya
lomba voli tingkat karisidenan Surakarta, aku begitu heran dengan fenomena
pasti akan engkau berikan kepadanya. Begitu pula dengan dakwah. Jika sudah
yang ada. Dibanding dengan waktu SMP dulu mungkin karena aku belum
cinta, tak akan bisa ditawar-tawar.
berjilbab sehingga terasa sangat biasa. Namun, waktu itu aku benar-benar
Bermula dari sebuah masjid yang akan melahirkan orang-orang besar dan di
mungkin agak minder atau seperti apa yang jelas aku peserta yang mengenakan
situlah aku diperkenalkan kepada mereka. Sepasang baju SMP dengan rok
jilbab seorang diri. Sampai-sampai pelatihku berpesan, “Evi harus PD yaa, gak
selutut dan baju lengan pendek aku bungkus rapat-rapat lalu kuganti dengan rok
papa kamu pasti bisa.” Meskipun belum pernah dapat mata kuliah pragmatik,
panjang dan baju lengan panjang dengan balutan jilbab yang menjulur ke depan
tetapi aku tahu maksud dari pelatihku itu apa. Entah itu suatu harapan atau cita-
dada. Panas iya, gerah iya. Namun, itu tak akan membuatku ragu karena inilah
cita yang harus diwujudkan, ada bayang-bayang semu yang terbersit di pikiranku
pilihanku.
suatu saat akan ada sekelompok akhwat atlet voli dengan balutan jilbab yang menutupi dada dan mengenakan rok panjang terlihat seperti mujahidah tangguh yang siap berperang. ^^
75
Tak sekadar itu bahkan tantangan di dalam sekolah pun membuat aku dan teman-teman terasa harus mengecangkan ikat pinggang kuat-kuat. Suatu aturan yang mengharuskan siswa berjilbab mengenakan jilbabnya dimasukkan ke dalam baju agar nama siswa dan logo sekolah bisa terlihat. Namun, kita juga tak kurang akal. Jilbab yang kita kenakan tetap menjulur menutupi dada bahkan lebih lebar, nama siswa dan logo sekolah kita jahit di jilbab yang kita kenakan. Bahkan dari beberapa teman masih bertahan mengenakan jilbab seperti biasa termasuk aku meskipun selalu mendapat cibiran dan sindiran dari beberapa guru. Kita buktikan bahwa dengan berjilbab tak menghalangi kita untuk berprestasi. Dari yang suka latihan voli menjadi suka ngaji. Banyak hal yang membuat aku menjadi berbeda. Berbeda untuk jadi lebih baik, why not? Dan sampai pada akhirnya aku tersesat di sebuah organisasi yang mengenalkan aku kepada mereka dan lebih mendekatkan aku kepada-Nya. Ketersesatanku itu tak akan pernah kusesali. Dari ROMANSA (Rohis SMANSA) sampai ke FARISKA (Forum Aktivis Rohani Islam SMA/SMK/MAN se-Klaten).
bersemangat bahwa aku tak pernah sendiri di jalan ini. Waktu pun bercerita tentang perjuangan kita. Sampai pada akhir kepengurusan, tak terasa waktu begitu cepat dan entah kenapa kita merasakan ukhuwah itu sangat terasa yang akhirnya kita harus berpisah karena kita harus mengejar cita kita masing-masing. Sekali lagi ukhuwah itu tak khan pernah terpisahkan oleh jarak dan waktu. Kedekatan hati kita karena ketaatan kita kepada-Nya. Perjuangan tidak cukup sampai di situ saja. Jalan ini masih panjang, perjuangan baru berhenti saat nafas pun berhenti saat jantung sudah tak berdetak lagi. Awal-awal di kampus membuat aku harus beradaptasi dengan kondisi kampus. Memang tak mungkin bisa disamakan dengan masa-masa SMA. Sepertinya memang masih tergoda dengan kondisi-kondisi waktu SMA. Namun, perasaan itu kuakhiri dengan mengikuti kegiatan kampus karena melihat kondisi kampus yang memprihatinkan. Tak mungkin aku membiarkan temanku berjuang sendirian. Akhirnya, kunikmati aktivitas-aktivitas di kampus hijau ini. Allah lebih
Kaderisasi itu penting. Kaderisasi berhenti, siapa yang akan meneruskan
tahu yang terbaik buat hamba-Nya. Proses yang harus kita jalani, hanya orang-
perjuangan ini. Hal ini terjadi dalam tubuh FARISKA ketika aku kelas 2. Dari
orang yang bersabar yang akan istiqomah di jalan ini. Kulihat kudengar sahabat
puluhan pengurus tinggal beberapa yang tersisa. Mungkin memang sunnatullah
perjuanganku waktu SMA, sekarang begitu hebat di kampusnya, ada yang jadi
namun tidak mungkin kita membiarkan begitu saja proses kaderisasi untuk
Presiden BEM, Ketua Rohis, diberi amanah di Pembinaan, Kaderisasi, PSDM
generasi setelah kita. Dengan bermodal motor, semangat, aku tancap gas motor
sungguh sangat luar biasa. Aku yakin mereka akan menjadi orang-orang yang
yang akan menjadi salah satu sejarah dalam hidupku. Ke sana ke sini mengelilingi
mencetak sejarah dengan karya mereka.
seantero Klaten, mengajak ditolak mengajak dicaci maki mengajak dihujat itu hal yang wajar dan inilah yang membuat aku harus kuat bertahan. Sampai pada akhir kepengurusan, terlihat generasi-generasi yang akan melanjutkan estafet dakwah ini. Semangat dakwah, prestasi mereka yang luar biasa membuat aku semakin
Satu kata “CINTA” membuat segalanya berbeda. Kecintaan kita terhadap dakwah semoga kita selalu diistiqomahkan di jalan-Nya dan dipertemukan kembali di surga-Nya. Amiin.
76
Perubahan Kultural untuk Perubahan pada Interaksi Struktural Yogyakarta_Aqil-Wilda-Arief
Karena sesungguhnya dalam kerja-kerja kolektif atau amal jama’i
Dalam melihat hal ini,
tidak hanya dibutuhkan keteraturan dan kerapihan dalam penyusunan
saya pun mencoba untuk
struktur semata. Melainkan hubungan antar personal dalam sebuah tim
mencari formulasi agar
atau organisasi tersebut pun menjadi hal yang vital untuk senantiasa
bagaimana,
dijaga. Keterjagaan hubungan interpersonal antar awak dalam organisasi
tidak lagi menjadi excuse
berimplikasi pada produktivitas kerja suatu organisasi
dalam kegagalan suatu
Terkadang, dalam sebuah evaluasi keperjalanan suatu organisasi, komunikasi dan koordinasi menjadi penyebab utama tidak berjalannya suatu rencana kerja, ataupun stagnansi perkembangan kinerja organisasi. Hal ini pun juga pernah saya alami dalam organisasi. Beberapa rencana kerja, pada akhirnya tidak terlaksana. Dalam konteks organisasi mahasiswa, kegagalan rencana kerja bisa jadi adalah satu hal yang wajar, ketika berorganisasi dianggap sebagai proses untuk belajar mengembangkan soft skill kita sebagai mahasiswa. Tapi tentu, dalam konteks belajar sekalipun, sejatinya kita dituntut untuk serius dan mengoptimalkan setiap kesempatan.
77
rencana cerita,
komunikasi
kerja. saya
melihat
Singkat
kemudian
pada
aspek
hubungan antar personal yang mungkin kurang terjadi kedekatan antara masing-masing kita, para awak organisasi. Ternyata benar, di tahuntahun sebelumnya memang belum begitu terasa kedekatan antar awak organisasi. Walau sesungguhnya memang sudah diikhtiarkan dalam pembangunan kultural ini, hanya saja outputnya belum terlihat signifikan.
Mengelola kedekatan berarti dapat kemudian mengelola perbedaan,
Semangat untuk membangun kultural yang kemudian saya lazimkan
meredam konflik dan menghimpun tujuan dan cita-cita. Perbedaan
dimana saya berada. Dari saat masih beramanah di lembaga kampus,
dalam sebuah komunitas atau tim, terlebih organisasi adalah satu
hingga kini, saya di lembaga ekstra kampus pun saya tetap terus
keniscayaan, tantangannya adalah bagaimana kita dapat mengelola hal
berikhtiar menerapkan keyakinan saya dalam pembangunan dimensi ini.
tersebut dalam kerangka membangun kemashlahatan kelompok atau
Sederhana, tetapi vital dan berpengaruh besar. It’s simple but very
komunal, bukan individu. Dalam kesempatan yang diberikan kepada saya
significant. Semangat untuk membangun titik temu, kebersamaan, dan
dalam memimpin organisasi, saya mencoba untuk “Menyelesaikan di
kedekatan antar awak organisasi menjadi derivasi dari semangat
Awal”. Maksudnya adalah, pengantisipasian di awal kepengurusan
membangun kultural yang coba saya bangun dalam institusi organisasi
tentang beberapa implikasi konflik yang kelak akan datang dalam kepengurusan.
Adapun beberapa hal yang saya kemudian lazimi dalam saat-saat saya berorganisasi, terutama ketika dipercaya sebagai pimpinan Jama’ah
Bagaimana di awal saya mencoba untuk menyama-frekuensikan para
Shalahuddin UGM adalah saya mengikhtiarkan diri saya untuk sedianya
awak lembaga tentang cita-cita, maksud dan rambu-rambu dalam
dekat dengan setiap anggota yang ada pada kepengurusan saya. Dan
berorganisasi. Dan memang saya mencoba membuat segala pertarungan
disanalah, saya menemukan arti dari sebuah pengorbanan yang sedianya
narasi dan gagasan, saya kumpulkan di awal agar kelak konflik yang
setiap pemimpin memilikinya.
terjadi
tidak mengganggu jalannya rencana kerja. Dari
sana,
alhamdulillah, bermunculan implikasi-implikasi positif. Dari proses penyama-frekuensian itu ternyata lebih mendekatkan kita antar awak lembaga, terutama pengurus inti. Ukhuwah pun terbangun, dimensi kultural pun ikut terbangun yang hasilnya meminimasi terjadinya kesalahpahaman dalam interaksi berorganisasi yang lebih bersifat struktural. Interaksi struktural menjadi indikator, karena disanalah terdapat pola-pola keteraturan dalam sebuah tim atau organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Hal-hal yang berdimensi kultural tersebut, sebelumnya saya awali dengan proses penyamaan frekuensi yang sebelumnya sempat saya singgung. Ketika frekuensi hati sama, keterikatan antar hati menjadi keniscayaan, sehingga pada akhirnya dapat membangun iklim kekeluargaan dalam organisasi yang saya pimpin saat itu. Dan saya sungguh-sungguh bersyukur akan hal tersebut dan rasa syukurku bertambah hingga kini – walau sudah purna amanah – masih saja terbangun iklim kekeluargaan dengan mereka.
78
Semangat Untuk Perubahan Riau_Muhammad-Haref
“Wilayah kerja adalah lingkaran realitas, sedangkan wilayah peluang
tantangan.
Berbicara
adalah ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam
tentang
lingkaran kenyataan, semakin besar kemampuan kita mngubah
tantangan
kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan,
stimulan
mengubah mimpi menjadi kenyataan.(Anis Matta).”
memunculkan
Siapa yang mau mengalami perubahan dalam dirinya? Saya yakin semua jawabannya adalah Mau!!! Untuk melalui perubahan itu pasti harus berani menghadapi segala tantangan dan harus totalitas dalam berjuang untuk mengahadapi
tantangan,
perjuangan
adalah untuk rasa kearah
yang lebih baik. Saya orang yang senang dalam berorganisasi, dari SD saya sudah memasuki dunia organisasi seperti PRAMUKA, SMP/SLTP saya aktif di Pramuka, Osis, dan
79
Rohis walaupun belum totalitas, sedangkan pada saat SMA saya aktif di
mengikuti Dauroh Marhalah 1 (DM1) 2 kali, karena awalnya ga lulus. Lalu
PRAMUKA sampai saya mempunyai jabatan Dewan Kerja Ranting, yang
saya aktif di kepengurusan KAMMI menjadi STAF KP, Koordinator KP dan
menjadi EO setiap kegiatan perkemahan tingkat pelajar SD—SMA.
sekarang menjadi Ketua umum priode 2011/2012. Perubahan yang saya
Sedangkan ROHIS, yang satu ini saya tidak memikili posisi yang strategis,
lakukan di kepengurusan ini hanya mencoba membuat kegiatan
hanya sekedar ikut-ikutan, tapi saya mendapatkan pengalaman yang luar
Pengkaderan dikemas secara menarik.
biasa, yakni mendapatkan sahabat-sahabat yang bersahaja dan menyenangkan, kegiatan/perlombaan pidato 3 bahasa, dan menjadi kenangan yang terindah bersama teman-teman adalah Perlombaan KOMPANG (ini adalah salah satu alat musik daerah yang sering digunakan dalam penyelenggaraan Acara Pernikahan, Penyambutan tamu, dan Nasyid) dan meraih Juara Harapan 1, tapi walaupun Harapan 1 sudah dipercayai Lho, menjadi tim Kompang dalam pernikahan salah Guru SMA saya. Kisah ini menjadi motivasi terbesar saya ketika pertama sekali
Saya bergabung di LDF mulai dari semester VI, masa itu saya lagi aktif di KAMMI sebagai koordinator KP, melihat kondisi pengkaderan difakultas yang mengalami penurunan dalam segi kualitas dan kuantitas, saya ditarik dalam kepengurusan FSI Teknik Periode 2009/2010, menggantikan posisi koordinator Bidang Minat dan Bakat dan saya jalani dengan semampunya. Periode 2010-2012 saya diamanahkan menjadi ketua FSI Teknik, dengan berbagai permasalahan dan tantangan. Dengan segenap kekuatan yang kita miliki difakultas yakni BEM, Kami mencoba melakukan
agenda
pengkaderan
yang
Permanen
di
Fakultas,
memasuki dunia kampus. Saya ingin lebih banyak belajar dan
Alhamdulillah Wirid Bulanan Dosen dan Mentoring Qur’an Bagi
mengembangkan segala potensi yang saya miliki. Awal saya bergabung di
Mahasiswa Baru menjadi Program kerja Unggulan Fakultas Teknik UIR.
jamaah ini, saya lebih tertarik di KAMMI, dan sangking tertariknya, saya
80
Praja Menjadi Impian, Sarjana Menjadi Pilihan Bandung-Raya_Haris-Dianto-Darwindra
Tentara dan polisi serta praja merupakan impian yang ingin diraih oleh Haris.
dan
polisi,
namanya tidak tercantum
belum bisa meluluskan sampai kesana. Hingga akhirnya sebuah kampus di
lagi
Jatinangor, menjadi tempatnya menimba ilmu saat ini.
pendidikan
Militer dan semi militer merupakan jiwa yang ditumbuhkan dalam diri sejak dini (terhitung mulai Sekolah Dasar), karena Ayah memiliki teman-teman kerja dari kalangan militer. Salah satu impian Ayah adalah memiliki anak seorang Tentara atau Polisi agar dapat menjaga minimal keluarga dan maksimal negara. Terlepas itu semua ketika Haris tumbuh dewasa dan lulus dari sebuah SMA di Kotanya. Mulailah mengikuti satu persatu seleksi menjadi anggota Tentara dan Polisi, alasan mengikuti ini adalah karena pendaftaran tersebut tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Namun Allah berkehendak lain, ketika memasuki seleksi tahap akhir, nama Haris tidak lagi tercantum di daftar namanama orang yang lolos seleksi untuk mengikuti pendidikan. Perjuangan tidak berhenti sampai disitu, Haris juga mengikuti seleksi di sebuah Institut Pemerintahan yang menghasilkan lulusannya menjadi orangorang birokrat. Tahun 2008 tepatnya, tahap demi tahap dilalui olehnya dan hingga mencapai tahap akhir, seperti dialami ketika Haris mengikuti seleksi
81
tentara
Tetapi pilihan tersebut belum bisa tercapai karena usaha-usaha yang dilakukan
untuk
mengikuti di
institut
tersebut. Keinginan untuk menjadi
seorang
Praja
adalah termotivasi oleh Kakak (Anak dari Kakak Ibu Saya) yang telah lulus menjadi Praja di institut tersebut. Pada saat ini juga Allah mungkin punya rencana lain yang mungkin lebih indah untuknya. Diluar itu Haris juga mengikuti berbagai seleksi memasuki perguruan tinggi, mulai dari kampus Depok, kampus Bogor, kampus Bandung kesemuanya mendaftar melalui jalur beasiswa. Sebenarnya orang tuaku sudah tidak sanggup lagi untuk membiayai Haris untuk melanjutkan kuliah. Tetapi, ia bertekad sebelum kemampuan ditorehkan hingga mencapai hasil yang maksimal tidak akan berhenti untuk terus berusaha. Pengumuman pertama datang dari kampus Bogor, dan ternyata hasilnya tidak lulus. Sedih ketika beberapa pendaftaran
masih belum ada yang lulus sampai menjelang bulan Juni 2008. Pengumuman
Semangat Haris bangkit kembali ketika ingin mengetahui keberlanjutan
juga datang dari program beasiswa SUMO (Super Motivasi), dan lagi, nama Haris
program tersebut. Ia menanyakan ke banyak sumber dan akhirnya dapatlah satu
tidak tercantum didaftar nama program yang diikuti oleh 1000 siswa/siswi SMA
pengumuman untuk mengikuti seleksi program tersebut yang dilaksanakan pada
kala itu.
hari tertentu. Seleksi yang diikuti oleh 1000 siswa/siswi cukup membuat Haris
Bulan Mei tepatnya pasca pelaksanaan UN, ada sedikit pencerahan dari program beasiswa yang Haris ikuti. Alhamdulillah lolos seleksi 1000 beasiswa dari sebuah kampus di Depok, hanya syaratnya harus lolos terebih dahulu tes SNMPTN. Namun hasil tes SNMPTN Haris tidak lolos sehingga program tersebut tidak bisa dilanjutkan. Usaha masih terus dilakukan dengan menggunakan uang yang ada di celengan yang sudah dikumpulkan sejak awal kelas 3 SMA, Haris pergi ke Jakarta dengan menaiki kereta untuk mengikuti ujian bersama yang diselenggarkan oleh 5 universitas. Kala itu buta tentang Jakarta, maklum karena sejak kecil tidak pernah bepergian jauh, apalagi sampai ke Jakarta. Hingga sempat tersasar ke Bekasi ketika hendak ke tempat tujuan. Sampai malam tiba Haris masih belum
memiliki motivasi tinggi bahwa itu adalah satu-satunya kesempatan untuk bisa membahagiakan orang tua. Namun, dua bulan setelahnya hasilnya masih belum juga keluar dan membuat dirinya bimbang. Semoga Rizki Allah yang Maha Mulia, ketika dalam perjalanan pulang dari suatu tempat Haris mendapatkan sms dari seorang kakak kelasnya bahwa Haris lolos program beasiswa di Universitas Padjadjaran dengan pilihan jurusan Teknologi Industri Pangan. Masih belum percaya bahwa ia lolos program tersebut, kemudian sesampainya dirumah ia pergi ke warnet untuk mencari kebenaran informasi tersebut, Alhamdulillaah dengan rasa Syukur kepada Allah ta’ala, akhirnya ia bisa juga untuk melenjutkan ke perguruan tinggi negeri dengan biaya disubsidi penuh oleh pemerintah.
menemukan lokasi tempat penyelenggaraan ujian bersama tersebut. Tepatnya
Bulan Agustus 2008 tepatnya, 2 bus yang membawa orang-orang yang
jam 9 malam Haris baru bisa menemukan lokasi ujian di salah satu SMA Di
diterima berangkat dari Kota Indramayu menuju kampus Universitas Padjadjaran
Jakarta Timur. Mencari tempat untuk istirahat dan masjid menjadi tempat yang
Bandung. 18 Agustus 2008, Haris resmi menjadi mahasiswa di kampus Unpad
dijadikan untuk merebahkan dan memejamkan matanya untuk mengikuti ujian
dengan seluruh pembiayaan berasal dari beasiswa pemerintah.
keesokan harinya. Hasil ini pun kandas setelah hasilnya diumumkan.
Di kampus Unpad dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki visi luar
Sejak saat itu sepertinya sudah tidak ada harapan lagi untuk bisa melanjutkan
biasa, visi yang bisa mengantarkan ke tempat yang dibawahnya mengalir sungai-
ke perguruan tinggi. Impian awal menjadi seorang tentara atau polisi serta praja
sungai. Proses Tarbiyah telah menjawab usaha-usaha yang terus dilakukan
sudah kandas. Satu-satunya yang bisa dilakukan setelah lulus adalah menjadi
sampai akhirnya menginjakan kakinya di bumi padjadjaran. Perubahan hidup
pedagang keliling atau penggembala kambing milik saudara.
semakin bermakna ketika memahami hakekat kehidupan yang sebenarnya dan seharusnya.
82
MENGEMBALIKAN SANG FAJAR Yogyakarta_JAMHARI
Mengembalikan lagi ghirah kader LDM (Lembaga Dakwah Masjid) yang sempat mengendor pasca dikelurkannya SK dari Rektor bahwa LDM
UIN
dikeluarkan
bukan lagi UKM UIN. Kepercayaan Civitas Akademika kembali lagi,
sebagai
UKM
meskipun baju LDM telah berganti nama LDK. Nama memang telah
dikarenakan
berganti, tetapi ruh nya masih sama. Ruh perindu syurga. Amiin.
melakukan
“Aku memang terlahir sebagai generasi akhir tapi aku akan melakukan sesuatu yang tidak pernah terfikirkan oleh generasi sebelumnya”. Tahun 2009-saya sudah menjadi pengurus KAMMI UIN Jogja-saya mendengar kabar yang tak sedap. Bahwa LDM (lembaga
83
Dakwah Masjid) di
penggalangan
UIN aksi dana
untuk Palestina dan yang lebih lagi kaderkadernya mulai mundur secara beraturan dari kepengurusan LDM.
Mendengar itu hati saya terenyah dan tak habis fikir ada kejadian
Lembaga Dakwah Kampus Sunan Kalijaga dan saya ditunjuk sebagai
semacam itu serta mulai terfikir dalam benak saya akan membaktikan
ketua pertamanya.
diri saya ke LDM
Kini, setelah mengadakan Milad Pertama LDK Su-Ka semakin diterima
Setelah berfikir panjang dan istikhara saya membuat surat
oleh civitas academika UIN. Terbukti dengan hadirnya pihak birokrat
pengunduran diri sebagai pengurus KAMMI dan mulai mengaktifkan diri
sekaligus mengisi seminar dalam rangkain acara. Bahkan dosen-dosen
sebagai kader LDM. Tujuan saya hanya satu membangkitkan lagi
rutin mengisi KPK (Kajian Pekan Keislaman) LDK. Dengan UKM dan
semangat kader LDM meskipun sudah tidak tercatat sebagai lembaga
pergerakan
internal kampus. Tapi itu tidak berjalan mulus, hadirnya saya disana
berpartisipasi dalam beberapa kegiatan LDK serta mahasiswa secara
membuat kader yang belum mafhum curiga karena sebelumnya yang
umum telah merasakan kontribusi LDK terutama dengan adanya
mereka tahu saya pengurus KAMMI. Hampir dua tahun lamanya saya
program KPK (Kajian Pekan Keislaman) dan Forum Muslimah Sunan
terus dicurigai. Apalagi ketika Mukhtamar LDM saya mencetuskan ide
Kalijaga yang juga mengadakan kajian rutin khusus muslimah.
untuk mengganti nama LDM menjadi LDK. Hemat saya, ketika Lembaga Dakwah ini kedepannya bercita-cita menjadi lembaga internal kampus lagi cara yang pertama adalah dengan mengganti nama, tidak mungkin lembaga yang telah dikeluarkan kemudian menjadi internal lagi. Tanggal 1 Januari 2011, Mukhtamar yang ketiga kalinya saya ikuti di
yang
ada
dikampuspun
demikian,
mereka
turut
LDM memang sudah tak ada lagi tetapi ruhnya masih menjelma dalam pribadi. Nama mungkin akan berganti asalkan ghiroh dakwah tak pernah mati. Sang fajar telah kembali, menurutkan kehendak kebenaran hakiki, Itulah yang digariskan Ilahi. Sang fajar telah kembali. LDK Sunan Kalijaga.
LDM akhirnya ide penggantian nama disepakati. Disepakati nama
84
Menjadikan Kaum Hawa yang Cantik Paras Dan Akhlaknya dengan JILBAB Yogyakarta_Vida-mandaya-sari
Diawali pada acara Talkshow Kemuslimahan yang diadakan oleh LDF
Ya,
Jama’ah Al-Ghuroba Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
memang benar ketika
Universitas Islam Indonesia. Disini saya bisa mengapresiasikan salah satu
dalam kegiatan belajar
impian saya
mengajar
yaitu mengajak kaum hawa, khususnya mahasiswi di
kampus saya sendiri
yaitu Universitas islam Indonesia untuk
mahasiswi
semua diwajibkan
mengenakan busana muslimah yang dihiasi dengan jilbab yang
untuk
mempercantik paras dan akhlak.
busana muslimah dan
Saya adalah mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi islam yang berada di Indonesia yaitu Universitas Islam Indonesia. Dilihat dari nama universitas dimana ada kata “ Islam” pasti dalam benak mengatakan “Mahasiswinya pasti berbusana muslimah dan mengenakan jilbab
85
semuanya”.
mengenakan
jilbab yang benar, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan ( SK ) Rektor Universitas Islam Indonesia tahun 2001, Tentang Kewajiban Berbusana Muslimah. Tetapi keputusan rektor ini belum
sepenuhnya tercapai. Walaupun mengenakan jilbab tetapi nyatanya
Dari sinilah saya mempunyai impian untuk mengajak kaum hawa
masih banyak mahasiswi yang mengenakan busana ketat dikampus. Dan
untuk tampil elegan dengan jilbabnya yang mempercantik paras dan
tidak sedikit juga mahasiswi yang setelah selesai melakukan kegiatan
akhlak kaum hawa. Alhamdulillah impian saya bisa tercapai, diawali pada
belajar mengajar dikampus mereka melepaskan jilbabnya begitu saja.
acara Talkshow Kemuslimahan. Hal ini juga berkat kerja sama teman –
Tanpa mempertimbangkan bahwa mereka adalah mahasiswi dari salah
teman lembaga dakwah fakultas MIPA yang telah memberi kepercayaan
satu Universitas Islam yang berada di Indonesia.
kepada saya dan pembicara lainya untuk memberikan arahan dan
Diketahui : "Kerudung yang dipakai dengan pakaian serba ketat bukanlah jilbab. Jilbab adalah pakaian longgar yang menutup semua aurat dari ujung kaki sampai ujung rambut. Karna salah pengertian ini lah akhirnya muncul istilah jilbab gaul. Pada zaman sekarang ini memang banyak model – model jilbab yang trend dan modis, kita sebagai muslimah juga bisa mengenakan model – model jilbab tersebut selagi tidak melampaui batas yang telah di tetapkan dalam syari’at islam. Dan banyak juga kaum hawa yang
motivasi kepada kaum hawa khususnya mahasiswi Universitas islam Indonesia.Disini saya dan pembicara lainya serta teman – teman panitia bisa membuktikan bahwa wanita yang mengenakan jilbab juga bisa berkarya dan berkarir sesuai dengan yang kita inginkan. Singkat kata “Jadilah wanita sholehah yang berparas cantik dan berakhlak mulia dengan mengenakan jilbab”. “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik – baik perhiasan adalah wanita sholihah”
beranggapan , jika mengenakan jilbab maka tidak bisa berkarya, tidak bisa menjadi wanita karir.
86
Album Kompilasi Nasyid FKNI Sumatera-Utara_Bayu-Nugroho
Album Kompilasi Nasyid adalah program terbesar yang pernah saya
guna
dimana saya sendirilah yang menjadi Ketua Umum Pusat sekaligus
memperbaiki
pimpinan proyek program tersebut. Apresiasi dan antusias bermunculan
kualitas
dari tim-tim nasyid yang ada karena dapat menyalurkan karya nyata
kedepannya.
mereka dalam bentuk album meskipun hanya kompilasi.
Silaturrahim
Berawal dari hobi pribadi saya yang memang gemar dengan nasyid, karena menurut saya nasyid adalah metode dakwah alternatif yang paling efektif dari suatu seni hiburan yang kerap disenangi kawula muda. Dengan memiliki bakat yang bisa dibilang pas-pasan, saya mencoba membangun tim nasyid dengan teman-teman yang memiliki minat yang
87
cukup besar
perbuat dalam suatu wadah Forum Komunikasi Nasyid Indonesia,
dan
diri
sharing
secara intens dilakukan guna terjalinnya rasa ukhuwah dalam dakwah ini.
sama. Bagi saya minat adalah hal yang utama karena bakat dapat diasah
Teringat akan hadist Nabi yang berbunyi “silaturrahmi itu dapat
namun minat tidak, karena minat datang dengan sendiri layaknya fitrah
memperbanyak rezeki dan memanjangkan usia” ini merupakan salah
manusia. Latihan yang berkesinambungan merupakan modal awal yang
satu batu loncatan berkarya dalam bentuk jama’ah. Akhirnya kami
sepakat membentuk suatu wadah Forum Komunikasi Nasyid Indonesia
Akhirnya tercetuslah sebuah ide untuk membuat suatu program
yang dipelopori oleh nasyid-nasyid yang berdomisili di kota Medan dan
penggarapan album kompilasi nasyid skala nasional meskipun pada
sekitarnya. Alhamdulillah saya diamanahkan sebagai ketuanya dalam
awalnya hanya ruang lingkup sumatera utara saja yang bergabung.
organisasi dakwah ini.
Dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, proses demi proses
Amanah yang harus diemban sebagai ketua mengharuskan saya untuk berpikir lebih ekstra agar dapat memajukan wajihah apalagi terbilang masih baru merekah. Pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari hidup berorganisasi adalah sinergi yang tinggi antara sesama. Rasa saling memiliki dan memahami haruslah diutamakan, tiada manusia yang mampu hidup sendirian di dunia ini. Karena itulah manusia disebut makhluk sosial (hablumminannas) yang senantiasa kekurangan, sudah semestinyalah saling mengisi dan menutupi kekurangan dengan kelebihan yang ada. Manusia diberikan Sang Kholiq kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda. Apabila potensi manusia yang positif ini
akhirnya album ini pun rampung diselesaikan dengan baik oleh 10 tim yang ada. Alhamdulillah banyak respon positif yang masuk dari kalangan pencinta nasyid dan juga apresiasi dari grup nasyid lainnya yang belum berkesempatan untuk bergabung. Sehingga menuntut untuk adanya volume berikutnya, maka program ini sedang dicanangkan untuk terus berlanjut. Bagi saya nasyid adalah media dakwah jadi orientasi di awal yang kita bangun adalah semata-mata mengharapkan ridho Allah, bukan profesionalitas untuk profitabilitas saja. Semoga bermanfaat bagi orang lain dan menjadi wasilah menuju syurga-Nya, Amin. Wallahua’lam bisshowab.
diberdayakan dengan maksimal maka akan membuah hasil yang sangat luar biasa.
88
Membangun Cahaya di Bumi Timur Indonesia Jadebek_Antika-Nurinda
Anak-anak muslim Liran merupakan anak yang senatiasa ingin melakukan
kegiatan
terbaik
untuk
memakmurkan mushala
di
Bercerita tentang
anak-
kampungnya. Mereka ingin agar Mushalanya ini bisa ‘seramai” gereja di
anak muslim Liran
kampungnya.
yang bersemangat
Dari bumi Indonesia timur itu...akhirya saya belajar. Berawal dari progran kuliah kerja nyata UI di pulau-pulau perbatasan
untuk
dapat
memakmurkan mushala
Indonesia, Alhamdulillah, Saya dapat bertemu dengan sosok teladan luar
sederhana
biasa di Pulau Timur ini. Mengenal pribadi-pribadi yang senantiasa
kampungnya gar tetap semakmur gereja di kampung itu...
di
bersemangat dalam menegakkan dien di pulau yang dominan menganut keyakinan kristiani..
89
Izinkanlah, kini saya bercerita sedikit mengenai penenun cahayacahaya Ilah di Pulau Liran, Maluku Barat Daya..
Sebelumnya, Mungkin, saya tidak memiliki prestasi yang dapat saya ceritakan disini untuk mereka.. Tetapi, semoga, mengajari mereka membaca Iqra dan Al-Quran, menuliskan mereka beberapa hukum tajwid dalam lembaran buku usang, bisa menjadi sumbangsih yang dapat saya berikan untukmereka.. Disana, selama sebulan, setiap selasai maghrib atau disela-sela waktu menuju Isya, Saya memiliki kegiatan sendiri untuk anak-anak muslim Liran. Ya, saya berkesempatan mengajari mereka membaca Surat-Surat Cinta-Nya dengan hukum bacaan yang sesuai dan makhrojul huruf yang tepat. Satu persatu, mulai dari pelafalan aa, baa, taa, tsaa sampai hukum tajwid yang harus mereka ketahui seperti Izhar, Idhgom, Ikhfa, dan lainnya, adalah materi rutin yang saya berikan untuk mereka.
Bgaiamana tidak? Di pulau ini, jumlah muslim yang pandai membaca Al-Quran dengan baik hanya 1 orang, itupun pendatang pula dari pulau seberang. Sehingga, perlu ada yang membantu mengajari mereka untuk ini. Mengajari mereka mengaji ialah bentuk penuansaan syiar islam agar mushala tempat mereka mengaji terus-terusan mengumandangkan kalimat-Nya. Celoteh satu persatu ayat Al-Quran dari mulut mungil mereka bahkan sesekali nasyid –nasyid yang populer beberapa tahun silam, adalah pernak-pernik yang mereka lakukan untuk membuat mushalanya dapat “seramai” gereja yang ada di pulau itu. Ya,
inilah,
anak-anak muslim
Liran,
yang
mencoba
untuk
mengumpulkan satu persatu cahaya Allah melalui kalimat Quran yang mereka kumandangkan setiap hari...
90
“ Ana dan Perubahan “ Jadebek_Siectio-Dicko-Pratama
Narasi ini menceritakan sedikit tentang perubahan yang menurut ana
Kewajiban ini seperti
telah ana buat. Tidak besar memang tapi ana rasa cukup berpengaruh
sudah
dalam pergerakan dakwah dikampus ana. Dimulai dari FISI, Training Skill
tradisi disini walau
dan ketua LDK.
terkadang pimpinan
Perlu diketahui sebelumnya , STIS adalah kampus kedinasan yang kendalinya masih dibawah instistusi pemerintah yaitu BPS. Sistem DO yang berlaku, tuntutan akademik yang terus meningkat, mahasiswa yang memiliki akademik tinggi dari seluruh penjuru Indonesia telah membuat kampus ini tinggi dengan suasana Study Oriented dan aturan-aturan yang mengikat sekehendak pimpinan.
menjadi
tidak
mengizinkan
tapi
ini
dijadikan
kerap senjata
ampun
untuk
menarik
massa
dengan sebuah keterpaksaan. Hal ini tentunya hanya akan menjelekkan citra LDK yang hanya bisa mewajibkan saja. FISI ditahun ini, ana bertekad
Event pertama yang ana handle adalah FISI atau kegiatan tahun baru
untuk menarik massa yang banyak tanpa embel-embel tsb khususnya
Muharam. Kampus kedinasan sangat identik dg kekuatan pemimpin yang
dibagian lomba yang cukup sulit. Bermodal tekat itu, ana mencoba
dapat mewajibkan semua mahasiswa datang dalam berbagai acara.
91
sharing dan melakukan berbagai inovasi untuk mewujudkannya tapi
Event kedua, Training Skill . ADK STIS mempunyai care yang kecil
Allah menguji kami. Tidak semudah itu meng-gol-kan sebuah kegiatan di
terhadap kegiatan dakwah. Lewat kegiatan ini, ana bertekad mengubah
STIS apalagi kegiatan ini baru pertama namanya diubah dan tidak ada
partisipasi minim tsb. Ini adalah kegiatan kaderisasi yang minim
icon Muharram sehingga ini dipermasalahkan dipimpinan. Sekitar 3
pendanaan dan partisipasi tapi itulah tantangan yang harus ana jawab.
bulan kegiatan ini tertunda, pimpinan meminta alasan yang jelas terkait
Dengan bantuan jaringan FSLDK, ana perluas jaringan pendanaan,
perubahan nama ini, ketua ROHIS saat itu beralasan dengan data ttg
publikasi yang lebih menarik dan mendatangi semua target peserta dll.
menurunnya partisipasi terhadap kegiatan tahunan ini sehingga perlu
Alhamdulillah, kegiatan ini bisa dihadiri oleh peserta yang lumayan dan
inovasi dan pimpinan setuju sehingga menyisakan persoalan bahwa
menyisakan dana cukup besar dan hasilnya bisa cukup signifikan
kegiatan ini mesti dapat menarik lebih banyak massa. Berat memang, tanpa senjata “wajib” dan “tantangan” pimpinan. Bermodal tekat awal, ana mencoba terus berjuang. Alhamdulillah, festival ini meriah dengan jumlah peserta lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya dan yang terpenting menghilangkan citra LDK yang hanya bisa mewajibkan serta dapat menjawab tantangan pimpinan.
Terakhir, ana diamanahkan menjadi ketua LDK. Dengan bekal kader seadanya, yang aspek tarbiyahnya lemah, sistem yang belum rapi, kritikan sana sini, dll ana mencoba bertahan untuk membuat perubahan. Memang belum banyak yang ana lakukan, tapi disinilah langkah awal ana untuk memulai perubahan. I’m newbie but I know it’s not my end turn but the first step to make a big evolution in the future.
92
Prestasi yang Biasa dan Adik yang Luar Biasa Yogyakarta_Disi-Riwanda-Rabbani
Prestasi yang saya peroleh adalah prestasi yang sederhana, biasa dan
tingginya. Dari teman- teman saya
kadang terabaikan. Prestasi tersebut adalah kemampuan mengambil
yang berprestasi hingga dapat
pelajaran dari kehidupan. Adik laki-laki saya merupakan orang dengan
melanglang
dorongan terbesar bagi saya untuk menggapai prestasi itu. Dengan
orang,
prestasi itu, saya yang awalnya tidak mengerti apa-apa menjadi pribadi
introspeksi dan mengembangkan
yang mengerti dan paham serta ingin menjadi pribadi yang bermanfaat
diri. Dari kepergian kedua orang
bagi orang lain.
tua saya, saya belajar untuk
Prestasi yang saya miliki hanya prestasi sederhana. Dapat memetik pelajaran dari kehidupan, itulah bentuk perubahan yang saya lakukan. Dari keluarga saya, saya belajar untuk menggapai pendidikan setinggi-
93
mandiri
buana
saya
dan
ke
negeri
belajar
untuk
lebih
empati
terhadap orang lain. Dari adik lakilaki saya, saya belajar untuk menyayangi. Dari jurusan saya, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
(PSdK), saya belajar betapa diperlukannya kebermanfaatan dari sosok
Pihak dengan dorongan paling besar bagi saya untuk menggapai
pemimpin di negeri ini. Dari film dan buku, saya belajar untuk mengambil
prestasi tersebut
pelajaran-pelajaran hidup dengan cara yang menyenangkan. Dari
menyadarinya atau tidak. YA, adik saya telah memberikan manfaatnya
organisasi yang saya ikuti, saya belajar bekerja sama. Dari lomba-lomba
kepada saya, kini adalah giliran saya. Motivasi itu juga datang dari
yang saya ikuti tapi belum berhasil, saya belajar untuk tidak menyerah.
keluarga, teman-teman, organisasi yang pada intinya merupakan orang
Dari semua hal itu, saya kecil yang awalnya tidak mengerti apa-apa kini
lain di sekitar saya, mereka semua adalah insan- insan yang LUAR BIASA.
sedikit demi sedikit berubah dan terus berubah. Perubahan itulah yang saya harapkan dapat menjadikan diri saya bermanfaat bagi orang lain. Banyak yang akan mengatakan ini adalah hal biasa dan jarang menyadari pentingnya mengambil pelajaran dari kehidupan. Padahal
adalah satu-satunya adik kandung saya, baik ia
Ini hanyalah prestasi yang biasa. Namun, melalui prestasi yang biasa ini semoga Allah melimpahkan ridho-Nya, memberikan izin-Nya, dan menuntun dengan petunjuk-Nya agar saya dapat bermanfaat bagi orang lain. Amin
dalam kehidupan yang merupakan pengajaran itu sendiri, menjalaninya tanpa memetik makna baik tersirat maupun tersurat adalah sia-sia. Hal itulah yang membuat saya menganggap itu sebagai prestasi.
94
Reformasi Organisasi Mahasiswa Solo_Edi-Miranto
Gambar ini saya dapatkan dari hasil googling. Gambar ini nampaknya
Saya
bertekad,
saya
pas untuk menggambarkan bagaimana perjuanganku selama ini untuk
akan
menjadi
yang
menjadi “berbeda” diantara kondisi mahasiswa di kampusku yang
terbaik nanti. Karena
cenderung pragmatis.
dengan menjadi yang
Saya adalah salah satu orang yang sangat beruntung. Sejak lulus SMP saya memang diarahkan orangtua untuk memasuki dunia SMK. Harapannya jelas, agar bisa langsung bekerja. Di samping juga jika masuk SMA maka saya akan menuntut ingin kuliah, padahal jelas ekonomi
95
terbaik
maka
jalan
kesuksesan akan saya raih. Memasuki
kuliah
keluarga tidak mampu membiayainya. Namun naluriku berkata lain.
dengan
pernak
Sejak SMP saya bertekad ingin bisa mengenyam pendidikan setinggi
perniknya sungguh menyenangkan. Ketika saya aktif di dalam aktivitas
mungkin. Saya bertekad agar bisa kuliah kelak. Akhirnya saya sangat
mahasiswa, akhirnya saya menyadari kenapa organisasi mahasiswa
menekuni dunia akademis dengan berbagai pembelajarannya. Alhasil
(ormawa) di kampusku hanya seperti ini. Di kampusku hanya ada HMP,
nilai-nilaiku ketika di SMK untuk mata pelajaran umum selalu lebih bagus
BEM tingkat Fakultas dan UKM. Tidak ada lembaga legislatif dan
dibanding mata pelajaran kejuruan. Dengan tekad kuat dan iringan doa,
eksekutif tingkat Universitas serta tidak ada lembaga legislatif di tingkat
akhirnya Alloh memberikanku “hadiah” dengan berhasil meraih beasiswa
Fakultas. Ketika saya mengamati kampus lain yang berdinamika dengan
dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda berupa biaya kuliah di Program
aktivitas beragam, mulai dari himpunan mahasiswanya yang berbasis
Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta.
pada akademik, BEM yang berbasis pada politik mahasiswanya, UKM
yang berbasis bakat dan minat, dan seabreg aktivitas lain. Kenapa di
sebab. Saya berusaha seimbang dalam aktivitas kemahasiswaan dan
kampusku seperti ini, hanya ada aktivitas masing-masing ormawa tanpa
akademik. IP yang saya peroleh setiap semester selalu baik. Saya juga
ada dinamikanya, tidak ada perpolitikan, tanpa ada interaksi
meraih berbagai prestasi baik di akademik maupun aktivitas lain. Dengan
antarormawa, tidak ada koordinasi. Masing-masing menganggap bahwa
prestasi-prestasi yang saya sandang inilah, akhirnya saya bisa lebih
selama kami bisa menjalankan program kerja ya sudah, titik.
mudah berkomunikasi dengan aktivis-aktivis lain. Sebagai analogi,
Akhirnya berkat lobi, saya dan beberapa kawan berhasil menaklukkan rektorat (bidang kemahasiswaan) menyetujui untuk mereformasi ormawa. Langkah pertama adalah pembentukan lembaga eksekutif dan legislatif tingkat Universitas, lalu dilanjutkan pada lembaga legislatif tingkat Fakultas dan akhirnya dibuatlah regulasi seluruh ormawa sehingga mampu menjadi pemerintahan mahasiswa sebagai miniatur negara. Pembentukan MPM dan BEM tingkat Universitas adalah langkah yang paling ditentang oleh aktivis-aktivis tingkat fakultas. Alasan yang paling mengemuka adalah budaya. Aktivis telah terbiasa dengan regulasi sebelumnya. Saya yang dianggap sebagai pelopor ini akhirnya sempat
pengusaha sukses seperti Sandiaga Uno pasti akan lebih didengar daripada pemulung ketika berbicara bukan? Akhirnya dengan berbagai langkah, terbentuklah tim formatur dari unsur ormawa untuk membentuk MPM. Setelah MPM terbentuk, akhirnya BEM terbentuk. Lalu diikuti terbentuknya satu per satu DPM tingkat fakultas. Setelah ormawa-ormawa vital ini terbentuk, akhirnya regulasi pun ditetapkan. Regulasi ini mengatur apa dan bagaimana MPM, BEM U, DPM, BEM F, UKM dan HMP dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaan dan bagaimana koordinasi antarormawa ini. Tentunya regulasi ini melibatkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan sebagai legalisasi.
harus menghadapi konflik dengan aktivis-aktivis fakultas. Berbagai
Dengan berbagai usaha dan hasil yang saya capai ini tentunya karena
pertemuan konsolidasi, terhitung sejak 2009 hingga 2010, selalu gagal
dukungan aktivis-aktivis di kampusku yang penuh dengan semangat
untuk membuat suara bulat bahwa kita sepakat membentuk BEM dan
perubahan yang lebih baik. Saya merasa hasil ini belum bisa maksimal
MPM tingkat Universitas. Namun saya tak gentar. Karena saya meyakini
jika generasi penerus nantinya tidak melanjutkan perjuangan ini.
langkah ini sebagai langkah positif dan demi kemajuan bersama.
Tantangan saya berikutnya adalah bagaimana menyiapkan mereka. Saya
Seiring berjalannya waktu, dengan berbagai proses pemahaman akhirnya pada Juli 2010 seluruh pimpinan ormawa sepakat dengan langkah reformasi ormawa ini. Keberhasilan ini bukan karena tanpa
selalu optimis, selama langkah ini bermanfaat bagi bersama maka Alloh akan memudahkannya. Jangan takut menjadi “berbeda”, karena memang perubahan itu akan bermula dari minoritas yang berbeda. Semangat perubahan yang lebih baik!
96
Aku Bahagia di Jalan-Mu Surabaya_M.P.-Agung-Bastian
Benar adanya pernyataan berikut, ” Man Jadda Wa Jadda “ dan “
yang
mendera
Sebaik-baik rencana kita, jauh lebih baik dan indah rencana Allah untuk
tersebut tidak berjalan lama dan
kita.” Teringat dengan jelas saat tahun 2010 aku berhasil lolos PMDK 1
tergantikan dengan sesuatu yang
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Aku bahagia karena diterima di
jauh
Prodi Pendidikan Tarbiyah (Agama Islam) yang merupakan program
Sungguh, benar
sarjana. Ternyata kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, aku tidak
berbunyi “ Berdo’alah kepada Ku
mendapat dukungan dan persetujuan dari sanak keluarga saat akan
(Allah), pasti akan Ku kabulkan. “
melakukan daftar ulang. Akhirnya kesempatan untuk menuntut ilmu
Tanpa aku sadari, keistiqomahan
disana dan meraih mimpi belajar di Universitas al-Azhar Mesir harus aku
dalam berdo’a dan berusaha yang
lepaskan. Padahal perjuangan yang berat dan besar serta persiapan
aku lakukan setelah bangkit dari kesedihan membuahkan hasil yang baik.
dalam waktu yang lama telah aku lakukan demi meraih hal tersebut. Saat
Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu
itu aku menyadari, bahwa faktor ekonomi keluarga memang begitu
di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan mendapat
menjadi prioritas dalam penentuan untuk melanjutkan kuliah.
beasiswa Bidik Misi Depertemen Pendidikan Nasional (Dikti) tahun 2010,
Bagaimana tidak, kehidupan keluarga yang pas-pasan dan sederhana
yang sebelumnya kedua nikmat tersebut tidak pernah terbayangkan dan
(miskin), beban tanggungan yang banyak (3 orang) dan tidak adanya
termimpikan sedikitpun.
sosok Ayah yang fokus mencari nafkah membuat betapa bingungnya menentukan kemana kaki ini akan dilangkahkan untuk menuntut ilmu ke jenjang selanjutnya.
97
Kesedihan
lebih
besar
nikmatnya.
kalimat yang
Selanjutnya yang membuat aku tidak kalah bangga adalah temanteman yang satu angkatan waktu memasuki kontrakan adalah ternyata orang yang luar biasa juga, ada yang pernah menjadi Ketua Osis, ada
yang berprestasi di bidang atletik dan ada juga yang berprestasi dibidang
Seismik BEM UNAIR 2012. Namun keaktifan sekarang bukan karena ingin
akademik. Dari semuanya itu, aku bahagia karena mereka senantiasa
mendapat gelar di kampus, melainkan karena ingin meningkatkan
berjuang dan berlomba-lomba dalam memahami dan belajar syariat
kapasitas diri dan melakukan pelebaran sayap dakwah. Bagaimanapun
agama islam lebih jauh lagi. Bukti dari perjuangan mereka tersebut
dakwah dikampus saat ini, terutama di UNAIR membutuhkan aktor yang
membuahkan hasil yang tidak kecil, sekarang ini teman-teman tersebut
berkapasitas dan berkapabilitas.
telah menjadi Mas’ul di SKI fakultas masing-masing dan hasil belajar (IP) yang mereka peroleh dinyatakan Cumlaude, ada yang mendapat 3, 71, 3, 86, 3, 93 bahkan ada yang mencapai 4, 00.
Perubahan yang paling aku rasakan adalah dalam akhlak dan keimanan. Banyak sekali sifat-sifat yang buruk dan salah saat di SMA telah aku hilangkan serta sifat-sifat baik yang dulu maupun sekarang
Dari sisi akademik aku lakukan perbaikan dalam manajemen cara
masih kurang senantiasa terus aku mencoba untuk meningkatkan.
belajar. Hal tersebut membuahkan hasil yang cukup baik, yaitu mencapai
Sungguh terasa malu dan sedih bila tidak bisa menjadi muslim yang sejati
IP 3, 73 (semester I), 3, 86 (semester II) serta 3, 71 (semester III), dan
seperti senior dan teman-teman aktivis dakwah lainnya, juga bila tidak
sekarang berjuang agar dapat mencapai IP 4, 0 di semester IV. Selain dari
bisa berkontribusi dan berjuang dalam meraih kemenangan dakwah di
hasil IP, yang mengalami perubahan juga kegiatan terkait akademik yaitu
kampus yaitu UNAIR yang madani.
karya ilmiah. Semula yang tidak pernah berkecimpung dibidang karya ilmiah, sekarang menjadi aktif dalam berbagai lomba terkait karya ilmiah. Alhamdulillah, tahun 2011 ini Allah memberikan kesempatan PKMPku untuk didanai oleh Dikti. Semoga dapat terus berlanjut hingga mencapai PIMNAS Juni 2012 nanti dan mendapat juara 1 (emas), amin ya rabbal ‘alamin.
Demikian narasi singkat tentang pengalaman aku selama dua tahun di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di Universitas Airlangga, masih banyak lagi kisah, pengalaman, perjuangan, pengorbanan, perbaikan dan perubahan yang harus aku lakukan demi tercapainya mimpiku tersebut. Kesemuanya itu senantiasa aku jalani dengan semangat dan motivasi yang tinggi, oleh karenanya aku ingin selalu dapat mengatakan “Aku
Dalam sisi organisasi, semula yang tidak ingin aktif, sekarang menjadi
Bahagia di Jalan-Mu … “ dalam berbagai peristiwa dalam cerita hidupku.
aktif. Di semester I-II menjadi staf PSDM (Kaderisasi) di JMV (Jama’ah
Agar selama hidup ini dapat menginspirasi dan memotivasi diri sendiri
Muslim Veteriner : SKI FKH UNAIR) tahun 2011, staf PSDM BEM FKH
dan orang lain untuk teguh dan mencintai jalan Allah SWT ini.
2011 divisi personalia dan staf Keuangan YANSOS UKMKI UNAIR tahun
Jazakumullahu khairan …
2011. Untuk di semester III-IV menjadi Kadif Ristek JMV 2012 dan staf
98
Karena Jujur Itu Indonesia Bandung-Raya_Ibrahim-Imaduddin-Islam
Mantep-GAN (Mandiri Terpercaya – Gerakan Anti Nyontek) Sebuah
Miris
rasanya
gerakan kampanye kejujuran dengan mengenakan pita biru saat UN
melihat
untuk menunjukkan kepedulian pelajar tehadap keadaan pendidikan
pemuda Indonesia saat
khususnya UN. Gerakan ini menyuarakan tagline ‘Karena Jujur Itu
ini, khususnya pelajar,
Indonesia’, yang menyatakan bahwa karakter dasar dari bangsa ini
ketidakjujuran (nyontek)
adalah kejujuran dalam setiap sendi aktivitas masyarakat.
seolah menjadi sebuah
‘Penyelesaian nasib bangsa kita hanya akan ditentukan oleh orangorang yang berhati besar, kuat dan jujur, serta bercita-cita tinggi dan murni’ – Sutan Syahrir
keadaan
kewajaran. Tidak hanya sesekali terjadi di kelas saat hari sekolah berlangsung, ketidakjujuran ini tersulut oleh momentum ‘menakutkan’ bernama Ujian Nasional (UN). Guru privat dan tempat bimbel kebanjiran oleh mereka yang haus ilmu. Ilmu mereka
99
memang terasah, namun sayangnya karakter yang lebih penting untuk
mengkampanyekan idealismenya
dimiliki tidak ikut terasah. Hal ini sontak membuat siswa tak hanya
Terpercaya Gerakan Anto Nyontek Pelajar Nasional’ yang saat ini telah
sekedar menyiapkan bekal ilmu, tapi juga strategi mendapatkan
memiliki 3504 member, account twitter @ManTep_GAN, dan situs
jawaban, menghalalkan beragam cara untuk meraih tulisan ‘LULUS’
http://mantep-gan.tumblr.com/.
diatas kertas.
mengadakan, belajar bareng di BIP Library Mall, #SeminarAsik gratis
Berawal dari sebuah kelompok mentoring kecil di sebuah sekolah yang sedang memperbincangkan keadaan pemuda dan keprihatinan terhadap praktek kecurangan di UN, tercetuslah Mantep-GAN (Mandiri Terpercaya – Gerakan Anti Nyontek) sebuah gerakan pelajar yang bersuara sejak tahun 2010 di Kota Bandung. Gerakan ini adalah gerakan kampanye kejujuran dengan mengenakan pita biru saat UN untuk menunjukkan
kepedulian
pelajar
tehadap
keadaan
lewat
Selain
grup
itu,
facebook
‘Mandiri
Mantep_GAN
juga
‘Excellent’ yang berhasil menghimpun 120 peserta dalam 2 hari publikasi #AksiAsik mengkampanyekan kejujuran di Car Free Day (CFD) Dago, Deklarasi Kejujuran UN di Gedung Indonesia Mengguat, semua aktivitas saat ini masih terpusat di kota Bandung. Sebagian besar aktivitas ini diapresiasi dengan liputan oleh media-media nasional seperti Kompas, Republika, detik.com, inilahjabar.com, Pikiran Rakyat, dan lainnya.
pendidikan
Dengan anggota yang tersebar pada 26 sekolah di kota Bandung dan
khususnya UN. Gerakan ini menyuarakan tagline ‘Karena Jujur Itu
alumni angkatan 2010 dan 2011 yang terlebih dulu mengambil bagian
Indonesia’, sebuah tagline yang menyatakan bahwa karakter dasar dari
dari gerakan ini, Mantep-GAN saat ini ingin menjadi wadah aktivitas
bangsa ini adalah kejujuran dalam setiap sendi aktivitas masyarakat.
kreatif yang juga menanamkan nilai-nilai ataupun karakter kebangsaan
Sejak berdiri di tahun 2010, Mantep-GAN bertransformasi tidak hanya menjadi gerakan yang bersuara saat UN berlangsung, namun juga menjadi sebuah gerakan penyadaran yang memiliki aktivitas baik di dunia
maya
maupun
nyata.
Di
dunia
maya,
Mantep-GAN
pada
pemuda
kota
Bandung,
sehingga
dapat menjadi
solusi
permasalahan kota dan bahkan bangsa Indonesia. Jika sebuah bangsa dapat memastikan keadaan pemudanya terjaga dengan baik dan memiliki karakter, masa depan cerah akan menunggu bangsa tersebut . Karena Jujur Itu Indonesia!
100
LSM SURAU BAGONJONG MENGAJAR Sumatera-Barat_Ade-putra
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk
implementasinya, ia tidak
menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk
transparan, karena yang
mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari taman
dipilih menjadi pengurus
kanak-kanak (tk) hingga perguruan tinggi (pt) membuat masyarakat
dan
miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin
sekolah
tidak boleh sekolah.
orang
Untuk masuk tk dan sdn saja saat ini dibutuhkan biaya rp 500.000, — sampai rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas rp 1 juta. Masuk sltp/slta bisa mencapai rp 1 juta sampai rp 5 juta. Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan mbs (manajemen berbasis sekolah). Mbs di indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, komite sekolah/dewan pendidikan yang merupakan organ mbs selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.
adalah dekat
komite orangdengan
kepala sekolah. Akibatnya, komite
sekolah
hanya
menjadi legitimator kebijakan kepala sekolah, dan mbs pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya. Dari apbn 2005 hanya 5, 82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja
dalam
apbn
(www.kau.or.id).
Rencana
pemerintah
memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti undang-undang sistem pendidikan nasional, ruu badan hukum
Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas.
pendidikan, rancangan peraturan pemerintah (rpp) tentang pendidikan
Hasilnya, setelah komite sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu
dasar dan menengah, dan rpp tentang wajib belajar. Penguatan pada
berkedok, “sesuai keputusan komite sekolah”. Namun, pada tingkat
101
anggota
privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam pasal 53 (1) uu no
kehidupan.Permasalahan pendidikan yang paling mendasar terletak
20/2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas). Dalam pasal itu
pada kesenjangan memperoleh pendidikan antara si miskin dan si
disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang
kaya.Ketika saya melihat anak jalanan dan pengamen sangat mengiris
didirikan oleh pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum
hati saya.mereka dari pagi hingga malam di jalanan menghabiskan
pendidikan.
waktunya untuk mencari uang dengan lupa akan pendidikan.
Hal senada dituturkan pengamat ekonomi revrisond bawsir. Menurut
Kemudian Gagasan mengajar ini kami sampaikan kepada dinas sosial,
dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang
kasbangpol, serta instansi pemerintahan di kota padang, alhamdulillah
telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat bank dunia.
hasilnya positif.Tahap yang dilakukan selanjutnya
Melalui rancangan undang-undang badan hukum pendidikan (ruu bhp),
mengumpulkan ketua RTse- Air Tawar dalam rangka sosialisasi surau
pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan
bagonjong mengajar.Tanpa guru mengajar tidaklah ada artinya,
pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (bhp) yang
selanjutnya kami mengadakan seleksi bagi pengajar di surau bagonjong
wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh
mengajar. Seleksi demi seleksi sudah selesai dilakukan alhasil kami telah
sekolah negeri, dari sd hingga perguruan tinggi.
memperoleh guru untuk mengajar bagi siswa yang kurang mampu dari
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya
membayarnya?
Pemerintahlah
sebenarnya
yang
yaitu diantaranya
segi ekon omi.Pendidikan yang akan diberikan nantinya tidak hanya bersifat materi saja tetapi juga mengutamakan nilai keagamaan serta menanamkan nilai-nilai kebudayaan minang kabau kepada peserta didik.
berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan
Semoga peserta didik dapat melanjutkan cita-citanya setinggi langit
dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan
tanpa memikirkan biaya serta menjadi pemimpin bangsa yang
bermutu. Akan tetapi, kenyataannya pemerintah justru ingin berkilah
bermartabat, jujur , dan adil yang nantinya bisa menjadikan negara
dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan
Indonesia unggul dimata Dunia Amin ya rabbal alamin.Semoga inovasi
alasan bagi pemerintah untuk ‘cuci tangan’.
saya dan teman saya dapat menginspirasi semua orang memberikan apa
Lsm
surau
bagonjong
mengajar
ini
dibentuk
atas
dasar
yang bisa dilakukan demi kemajuan bangsa Indonesia
permasalahan-permasalahan pendidikan yang sering dijumpai di realita
102
Ibuku dan Kegagalanku Sumatera-Barat_Ardiles
“Anakku, cinta, harta dan kehidupam itu adalah sesuatu yang murah. Semua
dari orang disekeliling saya,
harus dipertimbangkan dengan pemikiran yang matang dan senangtiasa kita
begitupun di sekolah, yang
hayati, bahwa kehidupan ini tdak sesederhana kelihatannya. Hidup adalah
kemudian membuat saya
sebuah perjalanan yang panjang, maka saat engkau berjalan menyusuri cita dan
tidak naik ke kelas 3 SD.
asamu, maka bawalah kejujuran sebagai penopang jalanmu dan selalulah sabar
Kegagalan ini yang memacu
serta tersenyum dengan segala persoalan yang menghadapimu, apapun itu
saya untuk berubah dan itu
anakku”. Kata ibu.
adalah salah satu kegagalan
Setiap kali aku pergi sekolah, kata-kata itu selalu aku lirihkan dan teriakan ke dalam hatiku, dan saat aku melakukan hal itu, aku menjadi begitu bersemangat. Dengan senyum kecil lalu ku cium tangan ibuku, dan akupun memulai hariku dengan langkah yang pasti akupun siap berangkat menuju sekolah. Dan disetiap kegagalan yang ku hadapi, ibu selalu memberikanku semangat. Aku bisa bertahan dari segala kegagalan hanya karena Allah swt, doa dan kasih sayang ibu. Awalnya saya adalah siswa yang malas dan selalu mendapat doktrin negatif
103
terbesar
yang
pernah
terjadi pada saya, yang membuatku tidak pernah akan bangkit, dan
melupakannya. Tinggal kelas membuat ku
membuktikannya dengan menjadi juara kelas pada tahun
berikutnya, sampai pada saat kelulusan saya memperoleh predikat nilai terbaik di sekolah. Semua karena ibuku, Ibuku selalu hadir menjadi penyemangat dalam setiap kegagalanku.
Aku menyadari, aku tak pernah tahu kapan kegagalan itu datang, yang ku
dan Rara yang akan berangkat ke London mewakili untuk mewakili sekolah dan
tahu hanya kegagalan itu karna ketidaksiapan, belum beruntung dan memang
daerahku di panggil di hadapan siswa-siswo, guru-guru dan wali murid. Sekali
orang lebih baik dan bagus dari kita. Kegagalan seringkali menghampiri semua
lagi, dari jauh kulihat mata ibu berbinar. Aku hanya bisa tertegun. Walau ibuku
orang, bahkan kegagalan itu datang berkali-kali, mau tidak mau harus kita
hanya berpenampilan biasa-biasa saja. Aku ingin ibu memiliki anak yang luar
hadapi. Setelah lulus SMP dan di bangku SMA, kegagalan itu senangtiasa
biasa.
menyertaiku. Kegagalan lainnya adalah ketika aku baru masuk dikelas X di SMA, aku sudah belajar dengan giat dan tekun, akan tetapi pada saat pembagian rapor aku tidak masuk lima besar juara di kelas. Kejadian ini memberikan aku pelajaran yang sangat berharga, hal negatif yang ku dapat ku jadikan sebagai energi untuk memotivasiku belajar lebih giat. Alhamdulillah usaha untuk terus bangkit dan yang akhirnya membuat ku dapat menjadi juara umum 1 paralel dan siswa terbaik dua tahun berturut-turut di SMA pada tahun 2008/2009 dan 2009/2010. Hal yang sangat membuatku begitu bahagia adalah ketika ku bisa membuat ibu tersenyum dan menangis haru ketika ibu berdiri di atas podium aula sekolah untuk mengambil raporku. Ibu hanya biasa di rumah
dan
mengurusi aku dan adik-adik, harus hadir dan berdiri di antara wali murid dengan mengenakan pakaian seadanya. Walau pakaian ibuku tak sebagus dan semewah ibu teman-temanku yang lain. Tapi, ibuku tetaplah ibuku, aku tak pernah menilai bagaimana penampilannya di depan orang, yang terpikir dibenakku hanya ingin membuat ibu senang dunia wal akhirat. Hal ini juga terjadi ketika kelulusanku di SMP, ku katakan dengan sebenarnya. SMPku adalah SMP terbaik dan termahal di daerahku. Untuk bisa sekolah di sana aku harus berjuang dengan keras. Baik itu masalah akademik dan nonakademik. Namun lain halnya jika permasalahannya adalah uang sekolah. Aku harus benarbenar berhemat untuk bisa membayar uang bulanan sekolah. Tapi, tidak menjadi halangan bagiku untuk membuat ibuku bangga. Pada saat kelulusan kelas IX, alhamdulillah aku dapat membuat ibu tersenyum dengan bangga. Ketika namaku
Semua anak pasti ingin membahagiakan kedua orangtuannya. Begitupun dengan aku. akau selalu berusaha ingin membuat ibu bangga, dan aku tidak mau ibu di panggil dan datang ke sekolah karena prilakuku yang buruk dan nakal. Cukuplah bagiku ibu hanya datang ke sekolah ketika memasukanku ke Sekolah dan mengambil hasil kelulusanku. Ibu selalu percaya aku bisa menjadi yang terbaik, hanya ibu yang percaya kalau tidak akan pernah mengecewakannya. Kegagalan lain yang juga aku alami ketika aku tidak lulus seleksi menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti lomba debat antar SMA se- Bengkulu Selatan. Ibu berkata kepadaku “semua itu sudah ketetapannya. Jangan pernah Ardi berkata, kalau Ardi gagal. Mungkin itu memang rezeki teman-teman Ardi”. Ibu selalu bisa membuatku tenang dan bersemangat. Kemudian aku mencoba untuk ikut uji coba OSN bidang IPS saya hanya mendapat peringkat terakhir. Kegagalan itu kemudian menjadi bahan evaluasi aku untuk lebih baik lagi pada seleksi sebenarnya, alhamdulillah berkat doa dan semangat ibu aku bisa menjadi juara 2 tingkat kebupaten Bengkulu Selatan, dan menjadi perwakilan daerah untuk OSN 2009 di tingkat Provinsi. Alhamdulillah berkat doa dan semangat ibu atas semua prestasi itu, aku bisa kuliah dan memperoleh beasiswa bidik misi di UNP, dan yang aku inginkan ini hanya menjadi yang terbaik bagi ibu dan ayah. Bergerak dalam dakwah ini, insya Allah merupakan cara yang di ridhoi oleh Allah SWT untuk dapat membahagiakan ibu dan ayah, yaitu kebahagian dan kebanggaan dunia wal akhirat. amin
104
Mujahid Ekonomi Islam di tengah Kampus Konvensional Sumatera-Barat_Edo-Andrefson
Nama saya Edo Andrefson dilahirkan di Kota Padang, 23 tahun silam. Selepas
inggris, penerbitan majalah
dari SMA, saya bersyukur dapat diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
akademik, dari sana kami
Padang. Anak ke 2 dari 4 bersaudara apalagi sejak ayah saya meninggal 2004
masukan
membuat saya menjadi anak yang berusaha mandiri di perantauan. Setiba di
dakwahnya. Tahun ke-2 saya
padang saya disambut oleh keramahan kakak-abang dari FSI FE UNP yang
diamanahkan
akhirnya mengajak saya tinggal di Wisma Ta’arif, sebagai perjumpaan awal saya
Mushala, ini menjadi peluang
mengenal tabiyah & dakwah ini.
dakwah lainnya walau FSI ini
Pertama kali saya menginjakkan kaki di Fakultas Ekonomi UNP, semua terasa baru & asing bagi saya. Fakultas Termuda di UNP karena dulunya jurusan ekonomi bersatu dalam Fakultas Ilmu Sosial. Sebagai kampus termuda membuat kampus ini serba terbatas, baik dari fasilitas & kegiatan kemahasiswaan, FSI yang belum legal & tak adanya lembaga Kajian Ekonomi Islam.
mengaktifkan
di
Biro
dengan
cara
kegiatan
mushala seperti kultum & kajian sore. Untuk tahun ke-3 saya diamanahkan di LDK Universitas sebagai Kord. Humas & Media, disana ada beberapa gebrakan yang kami lakukan seperti, Kunjungan Ke Ormawa UNP, Kajian Sore untuk rekan UKM Se UNP, Pelatihan Media & Publikasi Syiar Islam melalui media cetak &
Dengan fenomena diatas menuntut saya untuk belajar & berkarya lebih
elektronik. Tahun ke 4-5 ini saya diamanahkan di Puskomda FSLDK SUMBAR
untuk membangun dakwah di FE UNP & Umat keseluruhannya. Hampir ke tiga
sebagai Koord Komisi A FSLDK SUMBAR, yang mengurusi kajian keummatan,
lini dakwah pernah saya jalani, dari Da’wiy, Ilmiy & Siyasi. Untuk di Da’wiy, Ini
FSLDK Peduli & Kristologi. Aktivitas saya di da’wiy sejak tahun 1 hingga sekarang
dimulai dari saya masuk di FSI FE UNP, karena statusnya belum legal, aktivitas FSI
membentuk saya menjadi kader haus akan ilmu, ingin bekarya & berprestasi.
ini nyaris minim program kerja. Diawal saya diamanahkan di Dep. Akademik, bersama senior & pengurus departemen lainnya, kami berpikir kalaulah dakwah secara syiar islam belum legal pastilah dakwah keilmuan tidak akan dilarang di kampus. Maka kami mengangkatkan proker Tutorial Mata kuliah, Les bahasa
105
belum legal
nilai-nilai
Untuk di Siyasi, baru 3 bulan saya di kampus, rekan2 senior di BEM UNP 2007 melihat ada potensi dari diri saya yang mereka butuhkan & kembangkan, saya menjadi pengurus termuda di BEM UNP yang pernah ada. Tahun ke-2 saya
masuk di Hima Eko. Pemb, sbgai staff kerohanian, saya brsama tman2
saya bersama rekan2 berinisiatif langsung membentuk KSEI di FE UNP dan saya
mengusulkan proker pesantren kilat waktu itu, namun ditolak mentah-mentah
sebagai pendiri & ketua umum pertamanya, walau tanpa persetujuan fakultas
oleh fakultas dengan alasan ketidakadaan dana. Masih di Tahun ke-2 saya juga
namun dengan tekad & semangat berkontribusi akhirnya KSEI ini berdiri dan
masuk di BEM FE UNP 2008/2009 sbagai Koord. Biro Kerohanian. Ide proker kami
beraktivitas hingga sekarang. Aktivitas KSEI dimulai dari kajian mingguan & Diklat
waktu itu mengangkatkan MTQ fakultas untuk mewakili MTQ UNP. Dengan
ekonomi Islam. Pada tahun 2008 kami mengikuti MuReg FoSSEI di Univ. Jambi,
keterbatasan dana & minimnya apresiasi fakultas akhirny kami berhasil
disanalah kami mengenal saudara2 kami sesama mujahid ekonomi islam se
mengangkatkan, MTQ ini ternyata menjadi MTQ Fakultas tersukses di UNP.
Sumbagteng. Kami dilegalkan sebagai KSEI yang terdaftar secara nasional di
Terpilihnya kafilah MTQ FE UNP untuk perlombaan MTQ UNP yang disana ada
FOSSEI saat itu. Kami saat itu dapat amanah untuk mengangkatkan Rapat kerja
saya dalam cabang Karya Tulis Ilmu Alquran. Akhir perlombaan, Alhamdulillah,
regional foSSEI di UNP. Walau ragu akan kelegalan KSEI FE UNP & tak adanya
kami menjadi Juara Umum MTQ UNP dengan menyambet 8 piala dan saya
dana, kami menyanggupi itu. Tahun 2008 itulah kami mengangkatkan Festival
menjadi salah satu pemenang ke 3 dalam bidang saya. Sebagai kampus termuda,
Ekonomi Syariah, acara sepekan dengan beberapa event dari sarasehan ekonomi
ini suatu capaian yang luarbiasa bagi kami. Akhirnya saya dan bersama kafilah
islam, seminar nasional, bazar produk syariah & rakerreg. Semua orang tak
UNP mengikuti MTQ Nasional di Malikussaleh tahun 2009. Berikutnya untuk di
menyangga dari KSEI FE yang belum legal & terbilang baru sukses
Siyasi, pada tahun ke 4 saya diamanahkan di BEM UNP 2010 sbagai Sekjend BEM.
mengangkatkan acara sebesar itu. Aktivitas KSEI FE UNP berlanjut mengikuti
Di BEM ini kami pnya ide kreatif menggabungkan perlombaan yang bernuansa
event2 FoSSEI, baik TemilReg di UIN Suska Riau, Munas FOSSEI di UNSRI
Nasionalis & Religius kerjasama BEM UNP & LDK UNP. Di siyasi kampus saya
Palembang & Mureg di STAIN Kerinci. Saat di FoSSEI ini saya juga pernah
mengikuti berbagai pertemuan hingga Temu BEM Se Indonsia di Univ. Menado &
menjuarai karya tulis ekonomi islam tingkat regional. Dan aktivitas kami ini
acara-acara lainnya.
membuat saya & kader FE UNP yang notabenenya Cuma belajar ekonomi
Di dalam dakwah ilmiy, saya di FSI sudah di awal sudah bersentuhan saat diamanahkan di Dep. Akademik, namun dakwah ilmiy saya sejak 2008 mulai
konvensional dapat belajar ekonomi islam sekaligus pengusung agar ekonomi islam menjadi ekonomi umat islam di Indonesia.
mengenal Dakwah Ekonomi Islam. Kebutuhan kader ekonomi akan kajian
Dan sekarang saat saya akan mengakhiri masa-masa studi UNP, kami
Ekonomi Islam sangat besar namun kami kuliah di kampus ekonomi
bersama membentuk LSM Surau bagonjong, sebuah LSM yang bergerak di dunia
konvensional, belum legalnya FSI & tak adanya Lembaga Kajian Ekonomi Islam.
pendidikan & Budaya. Dari sini kami bertekad mengembalikan falsafah orang
Ini membuat saya mencari tahu dengan aktivitas ekonomi islam di kampus-
minangkabau bahwa, Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
kampus lainnya di Indonesia. Disanalah saya mengenal KSEI (kelompok studi ekonomi islam) & FoSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam). Tahun 2008
Sekian tulisan saya, Ini masih awal & saya akan terus belajar, berkarya & berprestasi. Demi Allah, untuk Almamater & Bangsa!!.
106
Langkah Ini Tak Akan Terhenti Sampai Mati Bandung-Raya_Ence-Surahman
Perjalanan hidup yang penuh liku, yang telah sedang dan akan aku
Ence
Surahman
jalani, begitu banyak rintangan yang menghadang, namun semangat
namaku.
Terlahir
yang membara dalam jiwa dan asa yang yang tak terhingga telah mampu
sebagai
meredam gejolak kemalasan untuk berkarya, membunuh keraguan
hidup dikampung nan
untuk maju, demi satu cita menjadi pribadi yang penuh arti untuk diri,
jauh dari kota, teman
keluarga, umat dan dunia, dengan visi yang pasti, misi yang terdefinisi,
hidupku adalah sawah,
kini kakiku terus melangkah, mendaki puncak karya tertinggi untuk
ladang dan hutan serta
semakin dekat dengan-Nya. Ya Rabb mudahkanlah ku gapai semua
sungai
impian itu. Amin.
deras mengalir serta angin yang berhembus. Ku habiskan waktu untuk
anak
yang
desa,
airnya
belajar disekolah, di mesjid dan berusaha untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Sikap hidup optimis, penuh keyakinan dalam
107
menggapai impian dan cita-cita yang tinggi serta karakter tak mau kalah
Pendidikan Indonesia. tingkat pertama bergabung dengan Hima Tekpend
dalam karya dan prestasi, membuat aku berprinsif untuk tidak jadi no.2.
dan Program Tutorial PAI MKDU UPI. Tingkat II diamani sebagai ROHIS
Hal ini terbukti aku berhasil menjadi juara kelas ke-1 sejak SD hingga
Hima Tekpend. Awal tingkat III dipercaya sebagai Ketua Koordinator
SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Karir kepemimpinanku di awali
Badan Khusus Kerohisan FIP (BKK UKDM), sekaligus ketua Umum
dengan menjadi ketua kelas sewaktu di Sekolah Dasar, bahkan sebagai
Program Tutorial, bahkan menjabat selama satu setengah periode.
ketua murid (satu SD), ketika di mesjid aku diamanahi untuk menjadi
Berhasil melakukan penataan struktur lembaga serta menasionalkan
Sekretaris Pengurus Ikatan Santri Alfalah.
tutorial (mentoring) dalam wadah BK Menas FSLDK hingga mentoring
Ketika masuk SMP, aku diamanahi sebagai ketua OSIS, berhasil
semakin menyebar di seluruh kampus dan sekolah di Indonesia.
menyelenggarakan LDKS pertama kali, kemudian didirikannya ekskul
Pada waktu menjadi orang no 1 di Program Tutorial, alhamdulillah
PMR angkatan pertama, pemberdayaan dana OSIS dan tercatat OSIS
berhasil menambah harum citra ADK dengan berhasil menggondol posisi
yang paling kaya sepanjang sejarahnya karena kas yang dimilikinya
juara pertama dalam ajang pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat UPI
sangatlah banyak. Awal masuk SMA, diamanahi sebagai ketua angkatan
dan berkesempatan mengikuti seleksi tingkat nasional. Saat ini sedang
2005, bahkan tingkat pertama aku diamanahi sebagai ketua MPK dan
mulai berkarya secara nyata kepada masyarakat, salah satunya melalui
berhasil menyelenggarakan MUBES OSIS pertama kalinya dengan agenda
LSM
pembahasan yakni menyusun AD/ART OSIS pertama yang masih
Pengembangan Teknologi Pembelajaran (LAPTOP), selain itu aktif
digunakan sampai saat ini. Kelas dua aku diamanahi sebagai ketua OSIS,
menulis dan menginspirasi dunia (maya dan nyata) dan sedang
berhasil melakukan perapihan administrasi dan struktur keorganisian
merampungkan buku. Aktif menjadi pembicara, MC, Moderator di
dan banyak program kerja baru yang dimunculkan dan membuat
berbagai jenis acara, juga mengisi training di beberapa puluh kelas
organisasi menjadi dinamis. Selian itu aktif di ekskul Pecinta Alam dan
training motivasi baik dilevel kampus sampai nasional, temasuk sekolah
berhasil menyusun buku panduan kader angggota, juga aktif di ekskul
dan yayasan amal. Tepat pada awal tahun 1433 H, mendirikan Moslems
volley, sepak bola, juga radio sekolah, dan PASKIBRA, diakhir masa studi
Adventurers Associations of Giri Ranggah (MATAGIRA), alhamdulillah
mendirikan Himpunan Alumni SMAN 21 Garut.
semoga kedepan semakin banyak karya yang bermanfaat banyak untuk
Berbekal motivasi dan percaya diri yang tinggi serta ridho Illahi,
yang
di
dirikan bersama, yakni
Lembaga Layanan dan
umat, Indonesia dan dunia. Aamin.
akhirnya aku lolos seleksi PMDK satu-satunya dari SMA ke Universitas
108
Aura Itu…. Sumatera-Barat_Rahmita
“Ami… Kak merasa gak nyaman banget dengan kehidupan kak sekarang, hati
banyak yang meminati. Mungkin
kecil kak pengen banget tuk jadi akhwat seperti Ami, tapi kak nggak tau harus
karna jurusan yang ditawarkan
memulai dari mana? Tapi hati ini ngerasa nggak nyaman banget!” itulah
dari
penggalan sms yang aku terima dari seseorang.
perkembangan
Dikampus ini, yang merupakan salah satu kampus swasta di kota ku, hanya aku saja yang mencoba untuk berbeda dari yang lain. Mungkin ada sebagian yang menyukai dan sebaliknya. Kenalkan namaku Ami. Awal tahun 2009 merupakan waktu yang tidak akan terulang kembali. Setelah mengikuti dua kali SNMPTN Ami nggak bisa untuk menempati universitas negeri ternama di kota ini. Padahal sempat tergiang akan indahnya kampus yang didominasi oleh para mujahid dan mujahidah tersebut. Namun disisi lain Ami mendapatkan amanah untuk bisa lebih open mind terhadap perkembangan zaman.
Sistem
sesuai
dengan
zaman,
Informasi.
Jadi
yaitu Ami
sangat beruntung jika nantinya dapat kepada
memberikan teman-teman
inspirasi disini.
Awalnya Ami sangat menikmati perbedaan ini, pemandangan yang mendominasi disini adalah dengan para mahasiswi yang menggunakan pakaian dengan jeans ketat dan disertai dengan jilbab, yang pastinya jauh dari busana syar’i tersebut dan sulit
Di kampus yang mulai dicintai ini, nggak akan banyak ditemui seorang ikhwan
sekali ditemui mahasiswi yang menggunakan rok kecuali pada saat jadwal ujian.
dengan jenggot tipis dan menjaga pandangan, pernah kulihat suatu kali di lorong
Padalahl seperti yang diketahui, kota ini merupakan kota yang menjunjung tinggi
kampus seorang ikhwan, yang ternyata Ami ketahui bahwa beliau adalah
agama dan adat istiadat.
mahasiswa semester akhir. Dan mungkin hanya beliau saja.
109
kampus
Disini Ami mencoba jangan sampai terwanai dengan teman-teman tersebut.
Untuk akhwat, bisa dikatakan nggak ada sama sekali, padahal kalo
Namun Ami juga nggak mau merasa menjadi orang yang selalu benar dan menilai
dibandingkan dengan jumlah mahasiswa dan mahasiswi kampusku ini cukup
teman-teman yang lain salah, toh disini Ami juga manusia yang sering khilaf. Dan
Ami pun saat memasuki awal kuliah belum mengenal apa itu liqa, tarbiyah atau
hormati tersebut. Ternyata setelah ditanyai beliau sangat ingin untuk hijrah.
halaqah. Dan pastinya Ami kurang lebih sama dengan teman-teman yang lain.
Namun kondisi lingkungan lah yang tidak mendukungnya sebagai alasan untuk
Semester dua barulah Ami mengenal apa itu tarbiyah atau liqa. Diantara teman-
belum juga siap untuk hijrah.
teman satu liqa, Ami merasa tidak ada apa-apanya padahal dilihat dari umur, aku bisa dibilang dewasa dari yang lain.
Selanjutnya Ami langsung menghubungi murabbi Ami yang berada di ujung kota itu, dan saran dari murabbi adalah dengan menyuruh Ami untuk coba
Menginjak semester 6 telah banyak ku temui perubahan demi perubahan
menawarkan beliau untuk mengikuti Liqa, dan akhirnya gayung bersambut.
tersebut. Teman-teman mulai menggunakan sapaan “Ukhti” kepada yang
Tawaran Ami di sambut positif oleh kakak tersebut, hari itu adalah sabtu perdana
lainnya. Mulai menghargai waktu sholat, dan sahabat terdekat ku mulai mencoba
setelah pergantian murabbi ke murabbi yang baru, dengan antusias Ami
menggunakan rok. Alhamdulillah ucapku dalam batin ini. Dan siang itu, saat
mencoba untuk mengajak kakak tersebut. Namun karena beliau hari itu tidak
imajinasiku melayang ke Kampus ITB dan Masjid Salman aku menangkap suara
enak badan, maka liqa hari itu tanpa di ikuti oleh kakak itu.
ringtone sms di handphone yang menemaniku selama ini, sebuah pesan ku terima, From : 0877987xxx Ami… Kak merasa gak nyaman banget dengan kehidupan kak sekarang, hati kecil kak pengen banget tuk jadi akhwat seperti Ami, tapi kak nggak tau harus memulai dari mana? Tapi hati ini ngerasa nggak nyaman banget!”
Dan akhir-akhir ini, teman-teman mulai menanyakan banyak hal, salah satunya sahabat terbaikku, mulai tertarik dengan kegiatan bacaan ku, tau nggak apa yang Ami baca? Ya buku kecil yang slalu ami bawa kemana-mana mulai diliriknya. Dia coba untuk meminjam dan dibaca, setelah dia mengetahui akan kelebihan bacaan tersebut. Dia langsung menyuruh ami untuk membelikan untuk dia. Dan itulah Al ma’surat. Koleksi buku bacaanku juga mulai di incar oleh sahabatku, tanpa terkecuali junior 2011. Buku “JJCTBC” karya Setia Furqon Khalid
Tanggal :
sangat ia harapkan untuk aku pinjami. Dan kakak seniorku yang mau hijrah
Prngirim :
tersebut pun mulai mengikuti tarbiyah hari pertamanya dan semua butuh proses kawan.
0877987xxx Subhanallah, alhamdulillah, allahuakbar berkali-kali lafazh itu kuucapkan di Setelah membaca sms itu, ku gelagapan sendiri, merasa diri ini tidak ada apaapanya. Setelah mengetahui keinginan dari pengirim sms itu, yang merupakan kakak senior dikampus yang sangat aku hormati. Ami langsung bergerak cepat
tahajudku. Hikmah diatas apa saja yang terjadi. Jika aku nggak berada di sini, di kampus ini diantara mereka yang aku cintai. Aku belum tau apakah hidayah itu semanis
ini.
untuk hal ini. Mencoba memberikan motivasi kepada orang yang mi sangat
110
Optimalisasi Research Community Development Mahasiswa: Inovasi untuk Indonesia Yang lebih Baik Malang_Nikmatul Istikhomah
Trilogi perguruan tinggi yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat harus memaksimalkan perannya menuju
perkembangan
Indonesia yang lebih baik. Ilmu yang menggunung, riset dan penelitian yang
keniscayaan peningkatan kualitas
tertumpuk di perpustakaan universitas perlu dibawa keluar dan diaplikasikan
mutu pendidikan, dibutuhkan
dalam pengabdian masyarakat. Mahasiswa sebagai agent of change, sudah
pengkondisian di segala aspek
selayaknya mengambil peran tersebut guna menyeleseikan permasalahan yang
menuju kesempurnaan.
ada. Comdev mahasiswa bisa menjadi salah satu inovasi, RCDC MIC sudah mengawali, selajutnya negeri ini menanti karya anda Kampus, Institusi pendidikan tinggi konon katanya tempat luar biasa yang
111
pengabdian masyarakat. Seiring
Sebagai
zaman
dan
Lembaga
pendidikan. Tak diragukan lagi, jutaan
sarjana-sarjana
muda
melahirkan kesuksesan-kesuksesan dalam kehidupan. Memiliki 3 fungsi pokok
lahir dikampus. Melahirkan cendekiawan-cendekiawan luar biasa untuk
yang terkenal dengan sebutan trilogi perguruan tinggi yang selalu dan selalu
membangun negeri. Ketika kita lihat kondisi mayoritas mahasiswa kampus,
didengungkan. Yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan
banyak yang kemudian sudah melupakan esensi perannya sebagai agent of
change apalagi director of change. Telah terjadi pergeseran paradigma di
tertumpuk begitu saja tanpa ada kelanjutan aplikasi praktek dan dibagikan ke
kalangan mahasiswa. Paradigma yang berkembang di mahasiswa mayoritas
masyarakat. Memang banyak program yang dimiliki kampus terkait pengabdian
adalah bagaimana agar mendapat nilai bagus, cepat keluar dari kampus dan
masyarakat, misalnya KKN (kuliah kerja nyata), KKL (Kuliah kerja lapangan),
segera dapat kerja. Banyak yang jadi mahasiswa Kupu-Kupu (kuliah pulang-kuliah
Sarjana masuk desa dan lain sebagainya. Namun ketika program telah berakhir,
pulang). Dapat ijazah dan gelar sarjana. Entah cara yang digunakan hala-haram,
ya sudah. Mahasiswa Pulang. Pengabdian mahasiswa telah berakhir. Kebanyakan
yang penting ijazah ditangan. Entah itu ilmu yang didapat benar-benar bersarang
melakukan pengabdian masyarakat sebatas memenuhi kewajiban menjalankan
nyantol di otak atau masuk telinga kanan keluar telinga kiri yang penting happy.
program kampus tanpa didasari ketulusan dan keberlanjutan program untuk
Banyak yang melupakan perannya sebagai pembaharu di masyarakat.
mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk membawa Indonesia yang lebih baik.
Banyak sarjana muda yang apatis dengan kondisi sekitar. Ini mungkin salah satu
Secara praktek, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang lebih baik, maka
imbas perundang undangan NKK/ BKK zaman pak harto, bisa jadi karena
perlu didukung oleh adanya suatu kemampuan dalam mengembangkan potensi
turunnya kesensitifan alias kepekaan pada lingkungan sekitar, atau efek dari
domestik dalam negeri
kebobrokan moral bangsa ini. Ya… banyak faktor tentunya. Pemuda yang
didukung oleh penguasaan dan penerapan teknologi, selain itu juga diikuti oleh
diharapkan menjadi pemegang estafet pembangunan tapi tak tahu perannya.
adanya SDM handal jasmani ruhani yang ditandai dengan peningkatan
Riset atau penelitian yang dilakukan dan dihasilkan oleh mahasiswa Indonesia menunjukkan masih rendahnya minat para mahasiswa untuk berkarya di bidang penelitian. Keberadaan lembaga penelitian belum bisa diberdayakan dengan optimal. Padahal, kegiatan ilmiah telah banyak dilakukan di kalangan
yaitu: melalui pengembangan
perekonomian yang
produktivitas, kreativitas, dan kemampuan inovasi sumberdaya manusia, dan prinsip-prinsip good governance, penjaminan ketersediaan kebutuhan dasar dalam negeri dan penyediaan sarana prasarana juga perlu piperhitungkan tentunya
mahasiswa demi meningkatkan minat dan kemampuan dalam melakukan
Inovasi yang bisa dikembangkan adalah bagaimana mentransfer hasil riset di
penelitian. Minat para mahasiswa dalam melakukan penelitian dapat menjadi
perguruan tinggi ke masyarakat dengan program-program implementasi
solusi dan sumbangsih atas permasalahan bangsa Indonesia. BJika dibiarkan,
teknologi dalam kerangka community development yang berorientasi khususnya
keadaan ini dikhawatirkan akan menghambat strategi nasional dalam
pada permasalahan fundamental negeri ini pengentasan kemiskinan (pro-poor
menjadikan riset sebagai budaya mahasiswa Indonesia untuk mencapai bangsa
technology). Program ini dapat dilaksanakan melalui program-program difusi dan
yang kompetitif.
atau transfer teknologi khususnya untuk usaha kecil dan menengah, serta
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Perguruan tinggi masih dirasa sangat kurang. Jika kita tengok perpustakaan perguruan tinggi begitu banyak hasil riset yang sebenarnya merupakan jawaban permasalahan kehidupan di
penguatan institusi intermediasi.Pemuda dengan dipelopori para mahasiswa, harus dapat mengambil peran penting dalam perkembangan iptek di masa mendatang.
masyarakat dalam bentuk tugas akhir, skripsi, tesis dan sebangsanya yang
112
Salah satu program rintisan comdev mahasiswa yang ada di Indonesia adalah
permasalahan yang cukup kompleks. Mulai dari aksesibilitas jalan yang
RCDC di bawah naungan MIC MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog
mengenaskan (setapak dan berpasir), tidak adanya saluran listrik yang masuk,
Indonesia). RCDC(Research and Community Development Center) bertujuan
kesulitan sumber air bersih, tingkat pendidikan yang rendah, krisis aqidah
untuk memberikan arahan kepada mahasiswa agar dapat berkontribusi terhadap
(kefakiran dekat dengan kekafiran) dan lainnya.
kesejahteraan masyarakat dalam bentuk aplikasi riset teknologi tepat guna di masyarakat. Pencapaian tujuan jangka panjang tersebut dilakukan secara bertahap dimulai dari menumbuhkan kecintaan terhadap riset di kalangan mahasiswa, menumbuhkan kesamaan cara pandang tentang riset dan aplikasi riset, inovasi riset yang terarah, dan komunikasi yang intens antara para periset mahasiswa (kluster riset) hingga pada aplikasi hasil riset di masyarakat.
mereka. melihat senyum sumringah dari penduduk ketika team RDCD Maya mengaplikasikan biogas untuk daerah kali kuning, antusiasme adik-adik kecil ketika diajar membaca iqro, semangat masyarakat perkebunan ketika sosialisasi dan aplikasi peternakan ulat sutera, bagaimana cara beternak yang baik dan
Merupakan anugerah dan kesempatan luar biasa menjadi bagian comdev
lainnya. Ya hal-hal sepele, ilmu-ilmu ringan yang dianggap sepele, ibarat kacang
mahasiswa. Begitu banyak inspirasi yang telah dirasakan penulis ketika
goreng di kampus merupakan emas bagi masyarakat pinggiran yang tidak makan
bergabung dalam lingkaran orang2 hebat di RCDC MITI.Allah memberikan
bangku sekolah. Pengetahuan baru yang menyegarkan, untuk menjawab
kesempatan kepada team RCDC Maya (malang raya) untuk mengaplikasikan hasil
tantangan zaman.
riset yang telah diperoleh di kampus. Kami diberikan kesempatan untuk sedikit menularkan ilmu di beberapa daerah yakni Kali kuning (Nglegok, Blitar), Singosari Malang dan Donomulyo (Malang Selatan). Sedikit gambaran project daerah Kali Kuning, afdeling di perkebunan swasta Candi Sewu. Daerah yang masuk dalam kompleks penataran dan tidak terlalu jauh dari makam Bapak Proklamator “Bung Karno” ini seperti terasing dari daerah lain. Daerah dengan penduduk tidak lebih dari 24 KK pada maret 2012 (tahun 200an lebih dari 60 KK) memiliki
113
Tantangan berat ketika menjalankan program memang namun Merupakan kebanggaan luar biasa ketika bisa berbagi untuk sesame dan meringan beban
Hanya berharap langkah kecil melalui comdev ini bisa menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lain untuk menularkan ilmu dan aplikasinya pada masyarakat. Bangsa ini menunggu pengabdiamnu wahai agent pembaharu. Penuhi seruan itu, Mari bekerja untuk Indonesia yang lebih baik. Aku untuk Bangsaku.. salam akselerasi
Aku dan Islam Riau_Ahmad-Furqon
Islam is so beautiful… tidak ada keraguan yang yang ada dalam kata-kata islam
Waktu
terus
berlalu
itu sangatlah indah. Ketika saya mulai belajar islam pertama kali adalah bapak saya
melaksanakan
sebagai gurunya, beliau mengajari saya tentang islam mulai dari aqidah hingga
dengan
ubudiyah. Islam yang saya pahami pertama kali hanyalah kumpulan praktek-
selamanya orang harus terus
praktek ibadah yang harus kita laksanakan setiap waktu, ketika kita bersama-sama
mencari
pergi ke langgar untuk sholat berjama’ah hingga indahnya suasana ketika bulan
dengan apa yang telah ia
yang dinanti-nanti seluruh umat islam didunia datang, Ramadhan. Ya…. Ramadhan,
dapatkan. Dakwah sebagai
the most beautiful moment in my life.
jalan untuk memberi kepada orang lain keindahan islam yang sesungguhnya yang
Beranjak dari masa kanak-kanak ke masa remaja dimana masa ini merupakan masa dimana banyak orang berpendapat bahawa ini merupakan masa pencarian jati diri. Banyak distorsi yang terjadi pada masa ini, terutama distorsi pemikiran.
sudah
tugasnya
baik,
dan
tanpa
mulai
tak
memberi
dilupakan.
Tingkatan
prestisius
saya adalah
ketika
saya
bertransformasi dari manusia yang hanya menerima menjadi manusia yang ingin memberi kepada sesama keindahan islam.
Islam yang saya kenal selama ini adalah sepucuk dari makna islam itu sendiri.
Prestasi lain yang saya ingin selalu dapatkan adalah ketika meneteskan setetes
Memulai sebuah pemikiran baru yang timbul akibat pergantian masa, menjadi
air mata kepada Sang Rabb, karena ada rasa yang luar biasa datang menghinggapi
pemikiran yang lebih rasional dan lebih logis membuat saya bisa berkelana dengan
seluruh sanubari hati ini. Alangkah begitu dekatnya kita dengan Rabb kita,
pemikiran saya sendiri menemukan kebenaran bukan taqlid terhadap sesuatu yang
membentuk rasa yang begitu tak pernah ada tandingannya di dunia ini karena
dianggap benar.
islam tak sekedar belajar dan terus belajar tapi juga passion.
114
Desa Inovasi Mandiri: Mewujudkan Indonesia Madani Bandung-Raya_Raden-Adjie-Wicaksana
Saya percaya, bahwa kebaikan manusia dinilai dari seberapa bermanfaat dia
program
‘community
lakukan adalah program Desa Inovasi Mandiri. Desa Inovasi Mandiri merupakan
development
salah satu program dari RCDC (Student Research and Community Development
based
Center). Kami, RCDC, ingin membuktikan bahwa dengan kolaborasi, kita dapat
wisdom’
membangun suatu masyarakat yang mandiri dan unggul dari semua aspeknya:
mahasiswa
pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Sebuah upaya dalam
berbagai kampus
Mewujudkan Indonesia Madani!
di
Pembukaan program Desa Inovasi Mandiri yang bertempat di Kampung Manoko, Desa Cikahuripan, Lembang, dilangsungkan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 7-8 April 2012. Pembukaan program ini merupakan titik awal
115
dari
bagi kehidupan orang lain. Salah satu hal yang saya bersama teman-teman RCDC
local dari
Bandung,
dimana program Desa Inovasi Mandiri ini akan dilaksanakan secara kontinyu dalam waktu 3 tahun ke depan.
Program pembukaan ini mengusung tema besar “Merangkai Senyum
Direktur RCDC yang juga merupakan mahasiswa Teknik Industri ITB menyatakan,
Indonesia”, dengan beberapa sub tema acara, yaitu “Senyum Kreativitas
“Peran RCDC adalah sebagai fasilitator, sedangkan warga sendiri yang akan
Manoko”, “Senyum Sehat Manoko”, dan “Senyum Sejahtera Manoko”. Program
menjadi penggerak utamanya. Dan saya percaya, dengan dukungan yang tepat,
pembukaan ini diawali dengan acara Senyum Kreativitas Manoko, dimana pada
warga akan mampu berlari lebih cepat dan berkembang lebih jauh lagi”.
Sabtu sorenya, dilangsungkan kegiatan kekeluargaan di masyarakat yang menampilkan kreativitas dan kreasi warga kampung Manoko. Berbagai macam pentas yang ditampilkan oleh warga, dari mulai seni tari, seni musik, bernyanyi, pencak silat, dan penampilan kebudayaan khas Jawa Barat lainnya. Keesokan harinya, pada hari Minggu, acara dilanjutkan dengan rangkaian Senyum Sehat Manoko dan Senyum Sejahtera Manoko. Di awali dengan agenda kebersamaan antar warga yaitu berbagai lomba untuk ibu dan anak-anak, acara utama pada hari tersebut adalah pengobatan gratis, pembagian sembako murah, bazaar baju murah, cek golongan darah untuk anak-anak, sikat gigi massal, dan pemeriksaan gigi. Acara yang berkolaborasi dengan Voulenteer Doctors (komunitas dokter muda dari UNPAD) ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dan meriah dari warga, dengan diikuti oleh lebih dari 40 mahasiswa, ratusan warga setempat, perwakilan aparat RT, RW, dan Desa Cikahuripan. Dalam sambutannya, pihak warga mengatakan, “Kami sangat terharu, senang, bangga, dan bersyukur, bahwa desa ini dipilih untuk program Desa Inovasi Mandiri dari teman-teman mahasiswa. Kegiatan ini sangat positif bagi masyarakat, dan kami akan mendukung untuk bersama-sama memajukan desa!”. Dalam mewujudkan kemandirian masyarakat, tentu saja dibutuhkan peran aktif dari masyarakat setempat. Oleh karenanya, RCDC dalam pelaksanaan program Desa Inovasi Mandiri ini juga secara langsung bekerjasama secara aktifpartisipatif dengan LKM (Lembaga Kesejahteraan Masyarakat), Kelompok ibu PKK, pengurus PAUD, serta para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna.
Visi Desa Inovasi Mandiri: Menjadi Model Desa Nasional dan Referensi Internasional Desa Inovasi Mandiri merupakan salah satu program dari RCDC (Student Research and Community Development Center). RCDC sendiri merupakan organisasi sosial non-profit di bawah MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia) yang terdiri dari berbagai mahasiswa dari berbagai kampus dan disiplin ilmu. RCDC Bandung sendiri merupakan gabungan dari mahasiswa ITB, UPI, dan UNPAD. Kami, RCDC, ingin membuktikan bahwa dengan kolaborasi, kita dapat membangun suatu masyarakat yang mandiri dan unggul dari semua aspeknya: pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Cita-cita program Desa Inovasi Mandiri adalah menjadikan suatu Model Desa Tingkat Nasional, bahkan dapat menjadi referensi tingkat internasional, melalui pendekatan community development based local wisdom. Terdapat 6 profil yang hendak dicapai untuk menjadikan desa ini sebagai desa percontohan, yaitu kemandirian ekonomi dan keunggulan komoditi lokal melalui inovasi dan penerapan teknologi; keunggulan dalam taraf pendidikan masyarakat; eco-village dan zero waste technology; kemandirian energi berbasis sumber daya lokal (Green Energy); green and healthy living serta sentra tanaman herbal; dan ecotourism. Program Desa Inovasi Mandiri sendiri sudah berjalan sejak akhir tahun 2010, namun untuk di RCDC Jawa Barat, baru diawali pada November 2011. Berbagai macam program sudah dilakukan, salah satunya adalah pendampingan PAUD menuju model PAUD nasional, serta pendampingan usaha pengolahan susu sapi
116
yang inovatif dan memiliki price value yang tinggi. Ke depannya, tim RCDC
Oleh karena itu, selain program Desa Inovasi Mandiri, RCDC juga memiliki
berharap dapat terus menerapkan keilmuan dan teknologi tepat guna serta
berbagai program lainnya, sebagai upaya menyebarkan gerakan community
menghasilkan produk yang inovatif dalam rangka memajukan kesejahteraan
developmentkhususnya di kalangan pemuda dan mahasiswa, yaitu “Seminar
masyarakat. Beberapa program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat
Nasional Riset dan Community Development Mahasiswa dalam Membangun
adalah PAUD Juara, Rumah Pintar, Rumah Sehat, Mobil Sehat, Bank Sampah
Kemandirian Indonesia” yang akan diselenggarakan di ITB pada tanggal 22 April
Inovatif, dan Sentra Pengolahan Susu Sapi yang Diversif dan Inovatif.
2012 mendatang. Seminar nasional ini menghadirkan berbagai pembicara
RCDC: Not Just Social Activity, It’s a Movement! RCDC dibentuk untuk menjadi katalisator dan akselerator bagi karya dan hasil riset mahasiswa, agar dapat optimal terimplementasikan di masyarakat, yang pada akhirnya memaksimalkan kebermanfaatan yang dihasilkan. Selain itu, RCDC juga berfungsi menjadi integrator dan mediator bagi berbagai macam stakeholder, dengan tujuan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam kolaborasi membangun Indonesia mandiri. Kami menyadari bahwa untuk mengubah Indonesia, tidak dapat dilakukan sendiri. Maka kami berharap, bahwa langkah kecil yang kami lakukan sebagai upaya membangun kemandirian Indonesia, memberikan dampak yang besar dan ber-“efek bola salju” dalam memunculkan gerakan-gerakan dengan semangat yang sama: Mewujudkan Kemandirian Indonesia. Dalam kerangka tersebut, RCDC memiliki tagline “not just social activity, it’s a movement!”.
117
nasional yaitu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Direktur Bank Mandiri Budi Sadikin, CEO Biofarma Iskandar Buhori, dan masih banyak lagi. Seperti slogan RCDC: “Kolaborasi Menuju Indonesia Mandiri”, rangkaian acara yang telah dan akan dilakukan benar-benar memberikan semangat baru dan keyakinan yang lebih bahwa bangsa Indonesia memang memiliki modal yang sangat besar untuk terus maju dan unggul. Bahwa bangsa Indonesia memiliki ratusan, ribuan, bahkan jutaan pemuda yang siap berkontribusi bagi negerinya. Maka jika bapak bangsa kita, Soekarno, hanya membutuhkan 10 Pemuda untuk dapat mengguncang dunia, kita memiliki jutaan pemuda yang siap membawa Indonesia menuju puncak kejayaannya! Hidup Pemuda, Hidup Mahasiswa! Mari Berkolaborasi Mewujudkan Indonesia Madani!
Mewujudkan Generasi Rabbani Bandung-Raya_Unique Pangestu
Karena manisnya Islam ada pada tarbiyahnya, dan setiap muslim/muslimin berhak mendapatkannya Mengisi mentoring atau liqo atau apapun namanya adalah sebuah
kita sayangi, maka sebeum kita berikan, timbul pertanyaan, ”pantaskah saya memberikan ini?”, lalu “bagaimana cara menyampaikannya dengan baik?”
kebutuhan sekaligus bagi saya.Memang setiap agama mengajarkan
Dan sungguh, menjadi Murabbi, tutor dan sebutan yang lain, secara
kebaikan, tetapi hanya Islamlah yang secara explisit dalam surat Ali
tidak langsung adalah ajang perbaikkan diri, ajang silaturrahim, ajang
Imran :104 disebutkan bahwa amar makruf nahi munkar adalah sebuah
berbagi ilmu, dan boleh jadi mutarobbi kita yang lebih baik dari kita
kewajiban setiap muslim.Jalan dakwah lah yang kemudian membuat
menjadi pengingat kita saat kita salah.
para ADK(baca:aktivis dakwah kampus) selalu “bergerak”, ia tidak membiarkan gaung agama ALLAH mati.Begitu pula dengan dirinya, karena sesungguhnya “gerakkan” para da’I seperti air, yang dengan gerakannya ia senantiasa suci dan menyucikan.bayangkan jika air mandeg, tidak bergerak, ia akan mudah terkena kotoran hingga
Hasan al-banna berkata, ”sesungguhnya setiap kota memiliki sumber tenaga listrik, namun sampainya aliran listrik ini bergantung pada pegawai-pegawai listrik yang dapat mendistribusikannya ke setiap rumah”
berpenyakit, sama halnya dengan ADK yang enggan berdakwah, ia akan
Dan para dai’I ibarat pegawai PLN yang senantiasa mendistribusikan
mudah terkotori hatinya, hingga berpenyakit.Karena sesungguhnya,
cahaya dari sumber cahaya(Al-qur’an) kepada setiap orang yang
tidak ada kebaikan dan kebathilan dalam ruang dan waktu yang
memang belum begitu memahami Al-qur’an.
sama.Yakinlah, bahwasanya dengan atau tanpa kita, dakwah akan senantiasa ada, tapi relakah kita meninggalkannya? Dengan mengisi halaqah, kita senantiasa mempersiapkan sesuatu
-Memang di jalan dakwah ini hampir tidak didapati kesenangan bersamanya, namun jika kita ikhlas insyaALLAH, syurga menanti-[Tutor terbaik se-UPI tahun 2011]
yang terbaik, layaknya kita akan memberikan hadiah pada orang yang
118