BUKU SAKU KADER PROGRAM ... - TB Indonesia

172 downloads 358 Views 2MB Size Report
BUKU SAKU KADER. PROGRAM PENANGGULANGAN TB. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Departemen Kesehatan ...
BUKU SAKU KADER PROGRAM PENANGGULANGAN TB

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2009

DAFTAR SINGKATAN AIDS BTA CDR

= Acquired Immunodeficiency Syndrome = Basil Tahan Asam = Case Detection Rate/Angka Deteksi Kasus DOTS = Directly Observed Treatment Shortcourse chemotherapy (Pengobatan Jangka Pendek dengan Pengawasan Langsung) HIV = Human Immunodeficiency Virus LSM = Lembaga Swadaya Masyarakat MDR = Multi Drugs Resistance (kekebalan ganda terhadap obat TB) M. tuberculosis = Mycobacterium tuberculosis OAT = Obat Anti Tuberkulosis PMO = Pengawas Menelan Obat TB = Tuberkulosis STIGMA =Ciri negatif yg menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya  

1

PENDAHULUAN Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian ke-3 terbanyak di Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2008, ada 535.000 kasus baru, dan dari kasus tersebut 88.113 orang meninggal karena TB. TB dapat disembuhkan jika pasien menelan obat secara teratur selama 6-8 bulan sesuai petunjuk dokter. Pengobatan TB membutuhkan waktu lama, terbatasnya informasi mengenai TB dan masih adanya stigma tentang TB di masyarakat, efek samping obat, sehingga ada kemungkinan pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk mengatasi masalah tersebut peran masyarakat sebagai kader kasehatan sangatlah penting dalam hal pendampingan di masyarakat untuk menurunkan angka putus berobat dan meningkatkan kesembuhan serta penemuan kasus TB di wilayahnya.  

2

Susunan Buku Saku 

Tiap bagian dalam buku ini, menyediakan informasi singkat, penting dan mudah diingat bagi kader.



Pada akhir buku ini (bagian empat), anda akan dipandu untuk membuat pencatatan atau rekaman kegiatan-kegiatan sebagai seorang kader TB.



Buku ini juga menyediakan tips melakukan sosialisasi, mengatasi kendala fasilitasi dan komunikasi yang anda temui di lapangan.



Hasil yang diharapkan dari buku ini adalah: Buku ini juga dapat digunakan untuk pembelajaran dan/atau pendidikan individu.

 

3

Tambahan, Koreksi, dan Saran Apakah anda ingin merubah buku ini? Apakah ada informasi tambahan yang anda inginkan dalam buku ini? Anda bisa menulis catatan pada lembar yang disediakan pada akhir tiap bagian. Informasi tersebut bisa anda sampaikan pada tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan dimana anda berada, dalam upaya memperbaiki buku ini menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti. Semua informasi yang masuk akan dikumpulkan dan digunakan sebagai masukan dalam perbaikan buku ini ke depan.

 

4

BAGIAN 1 - INFORMASI DASAR TB Apa itu TB? Tuberkulosis (TB) yang dulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien TB akan meninggal setelah 5 tahun.  

5

TB BUKAN PENYAKIT KETURUNAN, BUKAN DISEBABKAN OLEH KUTUKAN DAN BUKAN PULA KARENA GUNA-GUNA.

Gambar: Kuman             Mycobacterium  tuberculosis diperbesar  dengan mikroskop 

 

6

Apa saja gejala TB?

Gejala utama TB: Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih.

Gejala lainnya : -

Batuk bercampur darah Sesak nafas dan nyeri dada Nafsu makan berkurang Berat badan turun Rasa kurang enak badan (lemas) Demam/ meriang berkepanjangan Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan

 

 

7

 

 

8

Bagaimana penularan TB? Sumber penularan adalah pasien TB yang dahaknya mengandung kuman TB BTA Positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Sekali batuk dapat menyebarkan 3.000 kuman dalam percikan dahak. Penularan terjadi melalui percikan dahak yang dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab. Semakin banyak kuman yang ditemukan dalam tubuh pasien berarti semakin besar kemungkinan menularkan kepada orang lain. TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi pasien yang sudah dibersihkan, seperti: peralatan makan, pakaian dan tempat tidur yang digunakan pasien TB.    

9

 

10

Risiko Penularan  

Pasien TB paru dengan BTA Positif memberikan risiko penularan lebih besar daripada pasien TB paru dengan BTA negatif. Risiko seseorang terpapar kuman TB ditentukan oleh jumlah percikan dahak dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Jika ada Pasien TB BTA positif maka harus di lakukan pemeriksaan kontak serumah yang memiliki gejala TB. Jika ada kasus TB anak, maka harus dicari sumber penularan dari orang dewasa disekitar lingkungannya.  

11

Orang yang berisiko tinggi terkena TB Orang-orang yang kontak erat dengan pasien TB yang belum diobati Orang yang status gizinya rendah Orang dengan daya tahan tubuh rendah Bayi dan anak-anak yang kontak erat dengan pasien TB BTA positif Orang dengan HIV dan AIDS

 

12

 

13

Apa saja jenis TB dan pengelompokan pasien? Jenis TB: 1. TB Paru Tuberkulosis paru adalah menyerang jaringan paru.

tuberkulosis

yang

2. TB Ekstra Paru Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya; selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar getah bening, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. Pengelompokan Pasien TB Berdasarkan riwayat pengobatan pasien TB dikelompokan menjadi:  

14

sebelumnya,

KELOMPOK PASIEN Pasien Baru Pasien Kambuh (Relaps) Pasien Pengobatan Setelah Putus Berobat

Pasien Gagal (Failure) Pasien Pindahan (Transfer In) Lain-lain

DEFINISI Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan Obat Anti TB (OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan(4 minggu) Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan lengkap, kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan BTA positif. Adalah pasien yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih, kemudian dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA positif. Adalah pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke-5 atau lebih, pada masa pengobatan sebelumnya. Adalah pasien yang dipindahkan dari Puskesmas /rumah sakit antar kabupaten/kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan.

 

15

Bagaimana cara mengetahui seseorang sakit TB? Pasien TB Paru Dewasa Untuk mengetahui seorang dewasa sakit TB harus dilakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan 3 kali, yaitu: Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS), dalam 2 hari berturut-turut .  Hari Pertama Dahak diambil sewaktu kunjungan pertama ke puskesmas/rumah sakit (S= sewaktu).  Hari Kedua Dahak diambil pada saat bangun tidur pagi (P = pagi) sebelum makan dan minum. Dahak diambil lagi sewaktu mengantar dahak pagi ke puskesmas/rumah sakit (S=sewaktu).  

16

 

17

TB Ekstra Paru TB ekstra paru ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala TB. Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena.

 

18

Pasien TB Anak Batuk bukan merupakan gejala utama TB pada anak. Penentuan TB pada anak dilakukan oleh dokter dengan menggunakan sistem skoring (penilaian). Yang termasuk kelompok pasien TB Anak adalah dari usia 0 – 4 tahun. Tanda-tanda TB Anak atau Tersangka TB pada anak adalah: 1. Adanya kontak erat dengan pasien TB dewasa. 2. Batuk lama selama 3 minggu atau lebih. 3. Berat badan anak tidak naik atau nalah turun walaupun gizi sudah diperbaiki. 4. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha. 5. Demam lama berulang tanpa sebab yang jelas selama 2 minggu atau lebih. 6. Tidak nafsu makan.  

19

Pemeriksaan TB pada anak: Di Puskesmas dilakukan pemeriksaan dengan Sistim Skoring oleh dokter.

 

20

Bagaimana pengobatan TB? Jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang tersedia terdiri dari OAT lini pertama Kategori 1 dan Kategori 2. PENGOBATAN TB DEWASA KATEGORI I

 

21

PENGOBATAN TB DEWASA KATEGORI II

 

22

PENGOBATAN TB ANAK

 

23

Apa efek samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT)? Efek Samping Ringan GEJALA EFEK SAMPING

Warna kemerahan pada air seni (urin) Mual, sakit perut Nyeri sendi Kesemutan sampai dengan rasa terbakar di kaki

YANG HARUS DILAKUKAN

Jelaskan kepada pasien untuk tidak perlu khawatir karena warna merah berasal dari salah satu obat yang ditelan Jelaskan kepada pasien agar obat ditelan malam hari sebelum tidur Segera rujuk ke Petugas Kesehatan Segera rujuk ke Petugas Kesehatan

 

24

Efek Samping Berat Gejala Efek Samping Berat : Gatal dan kemerahan pada kulit Gangguan pendengaran Gangguan penglihatan Gangguan keseimbangan/ limbung Kuning pada mata dan atau kulit tanpa penyebab lain Gelisah dan muntah-muntah Bintik-bintik kemerahan pada kulit dan renjatan/ syok  

 

25

   

 

26

Bagaimana mengetahui kemajuan pengobatan?

 

27

Pemantauan pengobatan pada anak:

 

28

Apa pentingnya menelan obat secara teratur ? Pengobatan TB harus lengkap dan teratur sesuai petunjuk sampai dinyatakan sembuh. Bila pasien berhenti menelan obat sebelum selesai pengobatan akan berisiko : 1. Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain. 2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian. 3. Kuman menjadi kebal/ tidak mempan terhadap OAT lini pertama. Obat Anti TB (OAT) lini pertama yang tersedia saat ini tidak dapat membunuh kuman yang telah kebal terhadap OAT lini pertama, sehingga pasien membutuhkan penanganan yang lebih mahal dan waktu yang lebih lama.  

29

 

30

Tips untuk Pasien TB Menelan obat secara teratur sampai tuntas sesuai jadwal dan aturan yang diberikan oleh dokter. Tidak membuang dahak di sembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Misalnya: dengan menggunakan wadah/ kaleng bertutup yang sudah diberi air sabun. Buanglah dahak ke lubang WC atau timbun ke dalam tanah di tempat yang jauh dari keramaian. Selalu menutup mulut dengan tisu/ saputangan jika batuk, bersin atau tertawa. Simpan tisu/ saputangan dalam tempat tertutup dan buang di tempat sampah. Beraktivitaslah seperti biasa, seperti: sekolah, bermain, dan bekerja. Selama pasien TB menelan obat dengan benar, maka risiko menularkan akan hilang.  

31

Bagaimana pencegahan TB agar tidak menularkan ke orang lain? Menelan OAT secara lengkap dan teratur sampai sembuh. Pasien TB harus menutup mulutnya dengan saputangan atau tisu atau tangan pada waktu bersin dan batuk, dan mencuci tangan. Tidak membuang dahak di sembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Misalnya: dengan menggunakan wadah/ kaleng bertutup yang sudah diberi air sabun. Buanglah dahak ke lubang WC atau timbun ke dalam tanah di tempat yang jauh dari keramaian.

 

32

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): 1. Menjemur alat tidur. 2. Membuka pintu dan jendela setiap pagi agar udara dan sinar matahari masuk. Sinar matahari langsung dapat mematikan kuman TB. 3. Makan makanan bergizi. 4. Tidak merokok dan minum minuman keras. 5. Olahraga secara teratur. 6. Mencuci pakaian hingga bersih. 7. Buang air besar di jamban/ WC. 8. Mencuci tangan hingga bersih di air yang mengalir setelah selesai buang air besar, sebelum dan sesudah makan. 9. Beristirahat cukup. 10. Jangan tukar menukar peralatan mandi.

 

33

 

34

Bagaimanakah cara batuk yang benar? 1. Palingkan muka dari orang lain dan makanan. 2. Tutup hidung dan mulut anda dengan tisu atau saputangan ketika batuk atau bersin. 3. Segera cuci tangan setelah menutup mulut dengan tangan ketika batuk. 4. Hindari batuk di tempat keramaian. 5. Pasien memakai penutup mulut dan hidung atau masker jika perlu. 6. Jangan bertukar saputangan atau masker dengan orang lain.  

35

Tips bagi keluarga, kader dan lingkungan Pasien TB 1. Anjurkan orang yang mempunyai gejala TB untuk segera memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan DOTS. 2. Awasi pengobatannya sampai sembuh/ selesai. 3. Ajarkan dan anjurkan perilaku hidup bersih dan sehat tanpa TB. 4. Imunisasi BCG bagi balita untuk mencegah TB berat (misalnya: TB selaput otak dan TB paru berat)

 

36

TANYA JAWAB SEPUTAR TB YANG SERING DI TEMUI KADER

Apakah setiap orang yang mengalami batuk berdarah berarti menderita TB? Belum tentu, namun perlu diwaspadai dan dianjurkan untuk memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik Swasta, Rumah Sakit). Berapa lama gejala TB timbul setelah orang terkena kuman TB? Kuman yang masuk kedalam tubuh akan berkembang biak, gejala penyakit dapat timbul setelah berbulan-bulan sampai tahunan, tergantung daya tahan tubuh.  

37

Apakah merokok dapat menyebabkan TB? Merokok tidak menyebabkan TB, namun merokok dapat menurunkan fungsi paru, sehingga mempermudah terkena TB. Mengapa pengobatan waktu yang lama?

TB

memerlukan

Tahap awal pengobatan (2-3 bulan) bertujuan untuk membunuh kuman TB yang aktif, sedangkan tahap lanjutan (4–5 bulan) bertujuan untuk mencegah kuman TB yang tidak aktif menjadi aktif. Apakah TB dapat disembuhkan? TB dapat disembuhkan apabila pasien menelan obat secara teratur sesuai aturan sampai tuntas, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.  

38

Apakah orang yang telah sembuh bisa sakit TB lagi? Bisa, jika tertular kembali oleh pasien TB, karena tubuh tidak memiliki kekebalan seumur hidup terhadap kuman TB.

Apakah flek sama dengan TB? Flek tidak sama dengan TB. Flek adalah gambaran kelainan pada paru-paru yang ditemukan pada hasil foto toraks/ Rontgen yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya: polusi udara, merokok, TB, radang paru-paru dan lain-lain.

 

39

Mungkinkah terkena TB bila kita hidup di lingkungan yang bersih? Mungkin, karena TB menular melalui udara, terutama apabila ada pasien TB yang belum diobati di lingkungan tersebut. Bagaimana pengaruh obat TB terhadap kehamilan? Tidak ada pengaruh Obat Anti TB terhadap ibu dan janin. Apakah ada pantangan makanan bagi pasien TB? Tidak ada pantangan makanan bagi pasien TB. Pasien TB disarankan untuk makan makanan bergizi dan beragam untuk meningkatkan daya tahan tubuh.  

40

Mengapa harus periksa dahak 3 kali (SPS)? Untuk memastikan bahwa orang tersebut sakit TB.

Apakah kualitas obat TB di Puskesmas sama dengan obat TB di klinik swasta? Kualitas obat TB di puskesmas sama dengan obat TB di klinik swasta yang sudah DOTS. TB masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sehingga pemerintah menyediakan Obat TB berkualitas dan gratis di puskesmas.

 

41

Catatan________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________

 

42

Catatan________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________  

43

BAGIAN 2 – KADER KESEHATAN Apakah yang dimaksud dengan Kader Kesehatan? Kader Kesehatan adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membantu Program Penanggulangan TB dan sudah dilatih. Siapa yang Kesehatan?

bisa

menjadi

Kader

Semua anggota masyarakat yang bersedia, berminat dan mempunyai kepedulian terhadap masalah sosial dan kesehatan, khususnya TB. Contoh: Anggota PKK, Karang Taruna, Pramuka, Pelajar, Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama, anggota kelompok keagamaan, tokoh adat, pasien dan mantan pasien TB, dsb.  

44

Apa saja peran Kader Kesehatan dalam Program Penanggulangan TB? Peran kader dalam penanggulangan TB adalah mengatasi masalah TB di wilayahnya, dengan cara: 1. Memberikan penyuluhan tentang TB penanggulangannya kepada masyarakat.

dan

2. Membantu menemukan orang yang dicurigai sakit TB dan pasien TB di wilayahnya. 3. Membantu Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya dalam membimbing dan memberikan motivasi kepada PMO untuk selalu melakukan pengawasan menelan obat. 4. Menjadi Koordinator PMO (KPMO). 5. Jika pasien tidak memiliki PMO, maka seorang kader bisa menjadi PMO.  

45

Apa saja kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh Kader Kesehatan? 1. Bisa baca tulis dan berhitung. 2. Kemampuan komunikasi yang baik. 3. Mampu membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitarnya. Apa manfaat yang bisa menjadi Kader Kesehatan?

dirasakan

1. Meningkatnya rasa peduli terhadap lingkungan. 2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penyakit TB. 3. Menambah rasa percaya diri kader. 4. Merasa lebih dihargai dan diterima oleh masyarakat.  

46

TIPS 1. Apa yang harus dilakukan Kader bila menemukan orang yang diduga menderita TB? a. Menginformasikan bahwa pemeriksaan dan pengobatan TB dapat dilakukan di sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas, Klinik Swasta, Rumah Sakit). b. Menyarankan orang tersebut untuk memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas, Klinik Swasta, Rumah Sakit) yang terdekat. c. Menginformasikan kepada petugas kesehatan mengenai orang yang diduga sakit TB di wilayahnya.

 

47

2. Apa yang dapat dilakukan Kader bila menemukan pasien TB? a. Memastikan apakah pasien tersebut memiliki PMO. b. Jika pasien belum mempunyai PMO, kader dapat membantu mencarikan PMO yang disetujui oleh pasian dan petugas kesehatan. c. Jika pasien telah memilki PMO, kader dapat memberikan bimbingan dan motivasi agar PMO dapat melaksanakan perannya dengan baik. 3. Bagaimana melakukan Penyuluhan Perorangan? a. Pilihlah waktu yang tepat untuk memberikan penyuluhan. b. Tunjukkan sikap yang ramah dan sopan.  

48

c. Pastikan anda mengenal orang yang akan disuluh, atau jika belum saling kenal perkenalkan diri anda terlebih dahulu dan jelaskan bahwa anda adalah seorang Kader Kesehatan. d. Pesan yang disampaikan jangan terlalu panjang dan rumit. e. Ucapkan terima kasih sebagai penutup penyuluhan anda. 4. Bagaimana Kelompok?

melakukan

Penyuluhan

a. Ucapkan salam sebagai pembuka penyuluhan. b. Perkenalkan diri anda dan jelaskan bahwa anda adalah seorang Kader Kesehatan.

 

49

c. Sampaikan kepada peserta tujuan dari kegiatan penyuluhan, yaitu memberikan informasi mengenai TB. d. Ajukan beberapa pertanyaan kepada peserta untuk mengetahui pemahaman mereka tentang TB. e. Presentasikan materi penyaki TB. f. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. g. Ulangi sekali lagi pesan-pesan kunci dari penyuluhan anda. h. Tutup penyuluhan anda dengan ucapan terima kasih. 5. Bagaimana melakukan kunjungan rumah? a. Ucapkan salam dan tanyakan kabar. b. Jelaskan tujuan kunjungan anda kali ini.  

50

c. Jika mengunjungi PMO:  Tanyakan tentang perkembangan pengobatan pasien TB.  Ingatkan kapan pasien TB harus mengambil obat dan waktu periksa ulang dahak.  Pastikan bahwa kartu kontrol PMO selalu diisi dan hal-hal lain yang anda anggap perlu. d. Jika mengunjungi pasien TB:  Tanyakan perkembangan pasien.  Tanyakan tentang efek samping obat yang dirasakan dan berikan saran untuk mengatasinya.  Berikan motivasi kepada pasien agar tetap minum obat secara teratur sampai tuntas.  Ingatkan kapan harus mengambil obat dan waktu periksa ulang dahak.  

51

 Jelaskan kepada pasien untuk melakukan tindakan pencegahan penularan TB dan hal-hal lain yang anda anggap perlu. e. Tanyakan kendala atau masalah yang dihadapi dan diskusikan bagaimana jalan keluarnya. f. Setelah selesai, ucapkan terima kasih atas waktu yang mereka luangkan dan sepakati kapan anda akan melakukan kunjungan berikutnya. 6. Pesan apa penyuluhan?

yang

disampaikan

pada

Pesan Utama yang penting untuk disampaikan pada saat penyuluhan TB adalah:  Apa itu TB  Gejala TB  Cara penularan dan pengobatannya  

52

 Cara pencegahan TB  Kemana harus berobat jika sakit TB Pesan Tambahan  Manfaat mematuhi pengobatan secara teratur sesuai anjuran dokter  Akibat apabila tidak memeriksakan diri dan tidak minum obat secara teratur  Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

 

53

Catatan _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________  

54

Catatan _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

 

55

BAGIAN 3 - PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) Apa itu PMO? PMO adalah seseorang yang secara sukarela membantu pasien TB dalam masa pengobatan hingga sembuh. Apa syarat seorang PMO? 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sehat jasmani dan rohani serta bisa baca tulis Bersedia membantu pasien dengan sukarela Tinggal dekat dengan pasien Dikenal, dipercaya dan disegani oleh pasien Disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien

 

56

Siapa saja yang bisa jadi PMO? 1. Anggota keluarga atau kerabat yang tinggal serumah 2. Tetangga 3. Teman atau atasan (rekan kerja, supervisor, sipir, dll) 4. Tokoh agama, tokoh masyarakat atau tokoh adat 5. Kader kesehatan (Posyandu, Juru Pemantau Jentik, KB, dll) 6. Anggota organisasi kemasyarakatan (PKK, LSM, dll) 7. Anggota organisasi keagamaan (Majelis taklim, gereja, dll) 8. Petugas Kesehatan (bidan di desa, perawat, pekarya, sanitarian, juru imunisasi, dokter, dll)

 

57

Apa saja tugas PMO? 1. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai sembuh. ‐ Membuat kesepakatan antara PMO dan pasien mengenai lokasi dan waktu menelan obat . ‐ PMO dan pasien harus menepati kesepakatan yang sudah dibuat. ‐ Pasien menelan obat dengan disaksikan oleh PMO 2. Mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur. ‐ Meyakinkan kepada pasien bahwa TB bisa disembuhkan dengan menelan obat secara lengkap dan teratur.  

58

‐ Mendorong pasien untuk tetap menelan obatnya saat mulai bosan. ‐ Mendengarkan setiap keluhan pasien, menghiburnya dan menumbuhkan rasa percaya diri. ‐ Menjelaskan manfaat bila pasien menyelesaikan pengobatan agar pasien tidak putus berobat. 3. Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak sesuai jadwal. ‐ Mengingatkan pasien waktu untuk mengambil obat berdasarkan jadwal pada kartu identitas pasien (TB 02). ‐ Memastikan bahwa pasien sudah mengambil obat.

 

59

‐ Mengingatkan pasien waktu untuk periksa dahak ulang berdasarkan jadwal pada kartu identitas pasien (TB 02). ‐ Memastikan bahwa pasien sudah melakukan periksa dahak ulang. 4. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan merujuk ke sarana pelayanan kesehatan. ‐ Menanyakan apakah pasien mengalami keluhan setelah menelan OAT. ‐ Melakukan tindakan sesuai dengan keluhan yang dialami pasien. ‐ Menenangkan pasien bahwa keluhan yang dialami bisa ditangani. 5. Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk.  

60

6. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal serumah : ‐ TB disebabkan oleh kuman, tidak disebabkan oleh guna-guna atau kutukan dan bukan penyakit keturunan, ‐ TB dapat disembuhkan dengan berobat lengkap dan teratur, ‐ Cara penularan TB, gejala-gejala TB dan cara pencegahannya, ‐ Cara pemberian obat (tahap awal dan lanjutan), ‐ Pentingnya pengawasan agar pasien berobat secara lengkap dan teratur, ‐ Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta pertolongan ke sarana pelayanan kesehatan.

 

61

TIPS Bagaimana mendampingi menelan obat?

pasien

Bila pasien merasa sulit menelan obat sekaligus, biarkan pasien istirahat sejenak (maksimal dua jam) sebelum menelan obat yang lain, Obat anti TB untuk hari tersebut harus ditelan pada saat yang bersamaan agar obat bisa bekerja dengan baik, Jika pasien kesulitan menelan obat dengan air minum, obat bisa dimakan bersama pisang atau bubur atau makanan lainnya, Bila pasien TB tidak menelan obat di depan PMO minta pasien untuk menunjukkan bungkus obat yang sudah ditelan,  

62

Dianjurkan menelan obat sekaligus (dua jam harus habis) sebelum makan atau malam sebelum tidur karena penyerapan obat lebih baik pada saat perut kosong.

Bagaimana jika pasien lupa menelan obat? PMO harus cepat bertindak jika pasien lupa atau tidak menelan obatnya (meskipun hanya terlambat 1 hari). Ingatkan pasien untuk menelan obat seperti biasa dan tidak boleh menggabungkan dosis obat. Tanyakan masalah yang menjadi penyebab pasien tidak menelan obatnya. Laporkan dan mintalah saran kepada petugas PUSKESMAS atas keterlambatan tersebut.  

63

Bagaimana jika pasien akan pergi untuk beberapa lama atau pindah? Ingatkan pasien untuk selalu memberitahu PMO, jika ada rencana bepergian dalam waktu lama atau pindah. Hubungi Puskesmas dan minta saran mereka atas rencana kepergian pasien.

Bagaimana jika PMO akan pergi untuk beberapa lama? Bicarakan dengan pasien untuk mencari PMO pengganti yang bisa mendampinginya selama PMO pergi. Beritahu Kader Kesehatan yang ada di wilayah tersebut.  

64

Catatan _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________  

65

Catatan _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________  

66

BAGIAN 4 – PEMANTAUAN DAN PENCATATAN

Apa itu pemantauan dan pencatatan? Pemantauan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Kader TB dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas program penanggulangan TB di wilayahnya bisa tercapai dengan kerjasama berbagai pihak dalam masyarakat. Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut, maka seorang kader di harapkan bisa melakukan pencatatan kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Pencatatan ini kemudian diberikan kepada petugas kesehatan PUSKESMAS dalam rangka memantau perkembangan capaian pada wilayah tersebut.

 

67

Apa tujuan pencatatan? Tujuan pencatatan kegiatan Kader adalah : 1. Mengukur kemampuan menjalankan perannya.

kader

dalam

2. Mempermudah kader untuk memantau pasien yang masih dalam masa pengobatan. 3. Membantu menindaklanjuti pendampingan kepada PMO setelah kader merujuk pasien suspek ke Puskesmas. 4. Memberikan informasi tambahan bagi Puskesmas berhubungan dengan laporan tahunan Puskesmas menyangkut upayaupaya pelibatan dan peningkatan peran masyarakat dalam penanggulangan TB.  

68

Bagaimana mengisi lembar pencatatan kader? 1. Kolom Nomor : diisi dengan nomor urut 2. Kolom Tanggal: diisi tanggal pada saat kader melakukan kegiatan 3. Kolom Kegiatan : diisi jenis kegiatan yang dilakukan oleh kader 4. Kolom tanda tangan: o Puskesmas: ditanda-tangani oleh Pembina Desa atau Pemegang Program TB Puskesmas. o Pemerintah Daerah: ditanda-tangani oleh ketua RT/RW/Kelurahan/ Kecamatan. o Lain–lain: ditanda-tangani oleh orang atau organisasi lain (seperti: Pasien TB, Organisasi Keagamaan, PKK, Kelompok Pemuda, sekolah, dll).  

69

Catatan _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________  

70

Catatan _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________ _________________________________________  

71

Kartu Kontrol PMO Departemen Kesehatan  Republik Indonesia

Nama

:

Umur

:

Alamat

:

KARTU KONTROL PENGAWAS MENELAN OBAT Tanggal Bulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

TAHAP AWAL PENGOBATAN

TAHAP LANJUTAN PENGOBATAN

Catatan : Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol setiap kali penderita menelan obat anti TB

 

72

Nama Departemen Kesehatan  Republik Indonesia

:

Umur

:

Alamat

:

KARTU KONTROL PENGAWAS MENELAN OBAT Tanggal Bulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

TAHAP AWAL PENGOBATAN

TAHAP LANJUTAN PENGOBATAN

Catatan : Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol setiap kali penderita menelan obat anti TB

 

73

Nama Departemen Kesehatan  Republik Indonesia

:

Umur

:

Alamat

:

KARTU KONTROL PENGAWAS MENELAN OBAT Tanggal Bulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

TAHAP AWAL PENGOBATAN

TAHAP LANJUTAN PENGOBATAN

Catatan : Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol setiap kali penderita menelan obat anti TB

 

74

Nama Departemen Kesehatan  Republik Indonesia

:

Umur

:

Alamat

:

KARTU KONTROL PENGAWAS MENELAN OBAT Tanggal Bulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

TAHAP AWAL PENGOBATAN

TAHAP LANJUTAN PENGOBATAN

Catatan : Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol setiap kali penderita menelan obat anti TB

 

75

Departemen Kesehatan  Republik Indonesia

Nama

:

Umur

:

Alamat

:

KARTU KONTROL PENGAWAS MENELAN OBAT Tanggal Bulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

TAHAP AWAL PENGOBATAN

TAHAP LANJUTAN PENGOBATAN

Catatan : Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol setiap kali penderita menelan obat anti TB

 

76

Nama Departemen Kesehatan  Republik Indonesia

:

Umur

:

Alamat

:

KARTU KONTROL PENGAWAS MENELAN OBAT Tanggal Bulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

TAHAP AWAL PENGOBATAN

TAHAP LANJUTAN PENGOBATAN

Catatan : Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol setiap kali penderita menelan obat anti TB

 

77

DAFTAR PUSTAKA CARE International Indonesia. Kumpulan Materi Pelatihan Koordinator PMO; Keterampilan Fasilitasi dan Komunikasi. Tidak dipublikasikan. 2008. CARE International Indonesia. Program Pelatihan “Train the Trainer” untuk CARE Indonesia. Tidak dipublikasikan. 2007. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Kurikulum Pelatihan Pengawas Menelan Obat (PMO)”. Jakarta. 2009 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Modul Pelatihan Pengawas Menelan Obat (PMO)”. Jakarta. 2009 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis”. Edisi 2. 2007. Schwarz, Roger M. The Skilled Facilitator: Practical Wisdom for Developing Effective groups. Josey-Bass Publisher, San Fransisco, CA. 1994

 

78

Fotografi

: Jaki Fadilah, Sandra Shirley Lakembe, Cavita J. Salampessy, Indah Uzia Sanggaria, Michael Pattinama (CARE International Indonesia)

Model

:

Novyan Jaya, Umi Kulsum, Indah Uzia Sanggaria, Michael Pattinama, Kaji, Ahmad Salim, Ira Akhira Mardiani, Lidya Fanida, Yosef Heribertus, Samsudin, Parmujo Edi Eibowo, Nony Mariska, Suhandi, Adelia Salsabila Putri, Ziyanatul Walidah Azzahra, Satia, Siti Khumairoh (Staf CARE International Indonesia, KPMO, masyarakat)

Lokasi

: Kantor CARE International Indonesia PUSKESMAS Kosambi Kabupaten Tangerang

Photo Editor

: Cavita J. Salampessy, Sandra Shirley Lakembe, Indah Uzia Sanggaria (CARE International Indonesia)

 

79