C. Membaca Ekstensif Teks Nonsastra

54 downloads 378339 Views 14MB Size Report
E. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Bentuk Puisi 32. Soal-Soal ..... rangkai kalimat- kalimat pada contoh di atas dengan menggunakan pemarkah (kata atau frasa .... Selain itu, kamu harus mampu memahami unsur-unsur intrinsik yang terdapat ...
v

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan buku Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia ini. Selanjutnya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan buku ini. Buku ini diperuntukkan kalian, siswa-siswi SMA dan MA Kelas X. Kalian dapat menggunakan buku ini sebagai media belajar bahasa. Materi dalam buku ini mencakup pembelajaran bahasa dan sastra. Buku ini disajikan dalam empat belas bab. Materi tiap bab ’dipayungi’ oleh tema tertentu. Setiap bab mengandung aspek pembelajaran mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Proses pembelajaran dalam buku ini diarahkan agar kalian tidak hanya terpaku pada materi yang ada dalam buku. Melalui buku ini, kalian diajak belajar lebih jauh. Kalian diajak mengamati, merasakan, mempraktikkan pembelajaran bahasa dan sastra dalam kehidupan nyata. Tugas dan latihan yang ada diharapkan dapat melatihmu akan hal itu. Akhirnya, kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Saran dan kritik dari berbagai pihak akan kami terima sebagai bahan perbaikan buku ini pada cetakan mendatang.

Solo, Februari 2008 Penulis

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

vi

Daftar Isi Kata Sambutan iii Kata Pengantar v Daftar Isi vi Bab I

Pendidikan Akhlak A. B. C. D. E.

Bab II

Manajemen Diri A. B. C. D. E.

Bab III

Mendengarkan Informasi dari Media Elektronik 39 Menceritakan dan Menyimak Pengalaman Lucu 43 Membaca Cepat Teks Nonsastra 45 Menulis Paragraf Ekspositif 47 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 51

Kesehatan A. B. C. D. E.

Bab V

Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita 23 Memperkenalkan Diri dan Orang Lain 26 Membaca Ekstensif Teks Nonsastra 28 Menulis Paragraf Deskriptif 30 Mengidentifikasi Unsur-Unsur Bentuk Puisi 32 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 34

Peristiwa A. B. C. D.

Bab IV

Menanggapi Informasi dari Media Elektronik 3 Memperkenalkan Diri dan Orang Lain 6 Membaca Cepat Teks Nonsastra 7 Menulis Paragraf Naratif 13 Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi 14 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 18

Mendengarkan dan Mengungkapkan Isi Puisi 55 Mendiskusikan Masalah 59 Membaca Ekstensif Teks Nonsastra 61 Menulis Paragraf Naratif 64 Mendeskripsikan Isi Cerita Pendek 65 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 71

Pengalaman A. B. C. D. E.

Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita 77 Menceritakan Berbagai Pengalaman 82 Membaca Ekstensif Teks Nonsastra 84 Menulis Paragraf Deskriptif 86 Membacakan Puisi 88 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 92

vii

Bab VI

Berita di Surat Kabar A. B. C. D.

Bab VII

Menanggapi Informasi dari Media Elektronik 97 Menemukan Nilai-Nilai dalam Cerita Pendek 98 Membaca Ekstensif Teks Nonsastra 103 Menulis Puisi Lama 106 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 108

Ekonomi A. B. C. D. E.

Mendengarkan Informasi dari Media Elektronik 113 Mendiskusikan Masalah 115 Membaca Cepat Teks 117 Membaca Cerpen Melayu Klasik 119 Menulis Paragraf Ekspositif 122 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 123

Bab VIII Teknologi A. B. C. D.

Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita 127 Menemukan Hal Menarik dalam Cerpen 130 Membaca Ekstensif Teks Nonsastra 133 Menulis Puisi Baru 135 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 137

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester 1 Bab IX

Kependudukan A. B. C. D. E.

Bab X

143

Mendengarkan Informasi 155 Menulis Paragraf Argumentatif 156 Membaca Teks Tabel/Grafik 157 Menulis Cerpen 162 Menyampaikan Kritik 168 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 173

Pengetahuan Umum A. Mendengarkan Cerita Rakyat 177 B. Menanggapi Siaran atau Informasi dari Media Elektronik 179 C. Membaca Memindai Teks 181 D. Menulis Hasil Wawancara 182 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 187

viii

Bab XI

Pertanian A. B. C. D. E.

Bab XII

Mendengarkan Cerita Rakyat 193 Mengomentari Informasi 195 Membaca Karya Sastra Melayu Klasik 197 Menyusun Teks Pidato 202 Menghubungkan Isi Puisi dengan Realitas 204 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 206

Teknologi A. B. C. D.

Mendengarkan Informasi 211 Memberikan Dukungan terhadap Informasi 213 Menulis Cerpen 214 Membaca Grafik 220 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 222

Bab XIII Lingkungan Hidup A. B. C. D.

Mendengarkan Cerita Rakyat 229 Mengomentari Informasi 231 Menulis Teks Pidato 233 Merangkum Isi Buku 235 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 236

Bab XIV Hiburan A. B. C. D.

Mendengarkan Informasi 245 Mendiskusikan Puisi 247 Membaca Karya Sastra Melayu Klasik 250 Menulis Paragraf Persuasif 258 Soal-Soal Pengembangan Kompetensi 261

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester 2 264 Glosarium 269 Daftar Pustaka 271 Indeks Subjek 273 Indeks Pengarang 274

Pendidikan Akhlak

BAB

I

1

Pendidikan Akhlak

Tahukah kamu gambar kegiatan berikut? Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan oleh umat beragama. Mereka melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaan yang dianutnya. Mereka belajar tentang ilmu keagamaan, misalnya ilmu tentang membina akhlak yang baik agar dapat berperilaku dengan baik pula. Dalam Bab I, kamu akan mengenal bagaimana caranya membentuk akhlak atau perilaku yang sesuai dengan aturan atau norma dalam kehidupan seharihari. Agar kamu dapat membentuk akhlak atau perilaku yang baik, pelajarilah bab ini. Selain itu, kamu juga dapat belajar tentang menanggapi informasi dari media elektronika, memperkenalkan diri, membaca cepat teks nonsastra, serta menulis paragraf naratif. Pelajarilah pelajaran ini agar kamu dapat menjadi insan yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

2

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Menanggapi Informasi

• Mencatat isi atau pokok berita • Menyampaikan isi atau pokok berita • Menanggapi pembacaan berita

Memperkenalkan Diri

• Mengucapkan kalimat perkenalan • Menggunakan jeda dengan cepat

Membaca Cepat

• Menentukan ide pokok paragraf • Menjawab pertanyaan tentang isi teks • Membuat ringkasan isi teks

Menulis Paragraf Naratif

• Menunjukkan ciri paragraf naratif • Menunjukkan pola paragraf naratif • Mengembangkan kerangka • Menulis paragraf naratif • Menyunting paragraf naratif

Mengindentifikasi Unsur Puisi

• Menentukan tema puisi • Mengungkapkan makna dalam puisi • Mengungkapkan pesan dalam puisi

Pendidikan Akhlak

Pendidikan Akhlak

3

A. Menanggapi Informasi dari Media Elektronik Apakah kalian suka mendengarkan berita? Berita apa saja yang sering kalian dengarkan? Dengan memiliki kegemaran mendengarkan berita, kalian akan memperoleh banyak manfaat. Selain pengetahuan kalian akan bertambah, kemampuan mendengar kalian pun akan terus terasah. Salah satunya, hal itu akan bermanfaat ketika kalian menyimak pelajaran di kelas. Kalian akan mudah menangkap ilmu yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru kalian. 1.

Marilah kita melakukan kegiatan pramembaca berikut! Bacalah secara sekilas berita ini! Sinetron adalah salah satu acara yang sangat digemari remaja. Lewat sinetron, sebagian perilaku remaja terbentuk. Kondisi kejiwaan remaja yang labil menyebabkan mereka mudah meniru segala sesuatu yang ditampilkan oleh bintang-bintang sinetron. Sebenarnya, lewat sinetron yang berkualitas dapat membentuk remaja yang memiliki moral tinggi dan berpengetahuan luas. Akan tetapi, alangkah ironisnya kini banyak pembuat sinetron, banyak membuat sinetron yang merusak moral remaja, dengan tayangan sinetron yang sama sekali tidak mendidik dan cenderung merusak moral remaja. Itulah penyebab para generasi remaja kita hancur moralnya. Sumber: Solopos, 5 September 2004, hlm. 8

2.

3.

4. 5.

6.

7.

Tutuplah buku kalian dan sampaikan informasi yang telah kalian baca tersebut kepada teman sebangku kalian dengan suara berbisik! Mintalah temanmu menyampaikan kembali informasi yang telah kalian sampaikan! Perhatikan, apakah informasi tersebut telah benar seperti yang kalian sampaikan! Setelah itu, cobalah kembali menyampaikan informasi kepada teman kalian dengan suara yang sangat keras! Mintalah temanmu menyampaikan kembali informasi yang telah kalian sampaikan! Perhatikan, apakah informasi tersebut telah benar seperti yang kalian sampaikan! Selanjutnya, cobalah kembali menyampaikan informasi kepada teman kalian dengan suara yang sedang dengan lafal yang jelas dan jeda yang tepat! Mintalah temanmu menyampaikan kembali informasi yang telah kalian sampaikan! Perhatikan, apakah informasi tersebut telah benar seperti yang kalian sampaikan!

4

Komp Bahasa SMA 1

Dengan mengikuti kegiatan di atas, kalian mengetahui bahwa lafal, intonasi, dan jeda sangat memengaruhi daya tangkap kita ketika menyimak berita. Seorang pembaca berita yang baik, tentu saja harus dapat mengatur suaranya – dengan memerhatikan lafal, intonasi, dan jeda. Dengan demikian, pendengar akan dapat menangkap informasi dengan baik. Sekarang, cobalah salah satu di antara kalian berperan sebagai seorang pembaca berita televisi! 1. Bacakan berita berikut! 2. Perhatikan lafal, intonasi, dan jeda saat kalian menyampaikan berita tersebut! 3. Siswa yang lain menyimak dengan penuh perhatian! 4. Catatlah pokok-pokok isi yang disampaikan pembaca berita dalam pikiran kalian! Hati-Hati dengan Letusan Gunung Krakatau Gunung Krakatau yang memiliki tinggi 813 meter meletus sangat dahsyat dan menggemparkan dunia. Semburan lahar dan abunya mencapai ketinggian 80 kilometer. Abunya dikabarkan mengelilingi bumi selama beberapa tahun. Dilihat dari Amerika Utara dan Eropa, saat itu cahaya matahari tampak berwarna biru dan bulan tampak oranye. Ledakannya menimbulkan gelombang pasang setinggi 40 meter yang menyapu bersih lantai sepanjang Teluk Lampung dan pantai barat daerah Banten dan sekitarnya. Dikabarkan sedikitnya 36 ribu orang waktu itu tewas. Mungkin tidak dilebih-lebihkan, tetapi disebutkan suara letusan Gunung Krakatau tersebut terdengar di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, atau sejauh 4.653 km. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30 ribu kali dari bom atom yang mengguncang Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Peristiwa inilah yang ditakutkan warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut, Sumber: www.depdagri.go.id termasuk masyarakat di Provisi Banten dan Gambar 1.1 Letusan Gunung Krakatau Lampung. Ketakutan warga itu agaknya cukup beralasan mengingat letusan Gunung Krakatau tempo dulu merupakan bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kini, ketakutan itu muncul setelah Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terletak di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatra dalam akhir-akhir ini mulai beraktivitas. Letusan-letusan kecil disertai asap putih kelabu kian sering terjadi. Kondisi itu cukup meresahkan dan bahkan menakutkan warga di sekitarnya. Keindahan

Pendidikan Akhlak

5

dan keunikan dari gunung yang terletak di tengah laut itu kini pesonanya tidak dapat lagi dinikmati. Karena, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang untuk mendekat dalam radius tiga kilometer. Anak Krakatau yang memiliki tinggi 230 meter ini memang sedang mulai ”sakit-sakitan” yang ditandai gejala batuk-batuk kecil. Dikhawatirkan, keadaan itu berubah menjadi besar, bahkan dahsyat seperti yang pernah dialami ”induknya” yaitu Gunung Krakatau pada tanggal 27 Agustus 1883. Hal yang menjadi tanda tanya masyarakat, apakah anaknya juga akan seganas induknya, yang jika benar maka akan bisa menghanyutkan puluhan juta bahkan ratusan juta penduduk Indonesia? Aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat sejak 10 hari terakhir ini, bahkan status yang ditetapkan PVBMG tidak lagi waspada. Namun, sudah meningkat ke Siaga (level III) yang artinya peningkatan kegiatannya semakin nyata dan perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan. Sudah lebih ratusan kali letusan yang dikeluarkan sejak mulai beraktivitas pada 23 Oktober 2007, dengan interval letusan setiap tiga hingga enam menit. Namun, kemungkinan membesar sangat kecil, kata Kepala PVBMG, Surono, ”Letusan gunung itu tidak akan membesar dan tidak akan menimbulkan tsunami. Kecil sekali kemungkinan menimbulkan bencana,” kata Surono di Bandung belum lama ini. Adanya penegasan dari pakar vulkanologi itu bahwa kecil kemungkinan terjadi letusan dahsyat dan timbulnya tsunami, tentu sedikit melegakan penduduk yang tinggal tidak jauh dari gunung tersebut. Sumber: Republika, 9 November 2007 dengan penyederhanaan.

Apabila mendengarkan berita tersebut dengan baik, kita dapat menentukan pesan pokok berita yang kita dengar. Isi pesan pokok berita di atas adalah sebagai berikut. • Aktivitas Gunung Krakatau meningkat, kepala PVMBG, Surono meminta warga tenang. • Kemungkinan terjadi tsunami. • Nelayan dilarang mendekati Anak Krakatau. Pelatihan 1 ○



















Kerjakan latihan berikut! 1. Kalian telah mendengarkan berita ’’Hati-hati dengan Letusan Krakatau’’. Kalian juga telah membuat catatan tentang pokokpokok isi berita itu. Sekarang, cobalah kamu katakan informasi apa yang telah kamu dengar? Katakan berdasarkan catatanmu! 2. Berikan tanggapanmu atas pembacaan berita oleh temanmu tersebut!

6

Komp Bahasa SMA 1

B. Memperkenalkan Diri dan Orang Lain Kemampuan berdiskusi setiap orang berbeda. Perbedaan itu sebenarnya ditentukan oleh kualitas dan kuantitas latihan. Siswa yang sering terlibat dalam diskusi biasanya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memahami dan mengutarakan pikiran secara lisan. Pada awal diskusi, biasanya dilakukan perkenalan para pelaksana diskusi. Perhatikan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh pemandu diskusi atau moderator. Hadirin yang terhormat, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sungguh karunia Tuhan, kita bisa berkumpul di tempat ini tanpa halangan apa pun. Untuk itu, sepantasnyalah kita memanjatkan syukur ke hadirat-Nya. Saudara-saudara, hari ini kita akan berdiskusi tentang peran keluarga dalam pendidikan akhlak. Kita sangat berbahagia karena pada kesempatan ini telah hadir narasumber yang telah lama berkecimpung dalam bidang psikologi anak. Beliau adalah Bapak .... Hal yang harus diperhatikan dalam mengenalkan diri atau orang lain adalah penggunaan kalimat secara jelas dan santun. Selain itu, juga perlu diperhatikan penempatan jeda yang tepat dalam mengucapkan kalimat. Perhatikan pengenalan identitas diri sebelum memberikan tanggapan berikut! Nama saya ... (sebutkan nama) dari kelompok ..., dst. Setelah menyimak makalah atau sajian Saudara, saya ingin mengajukan pertanyaan berikut .... (sampaikan pertanyaan). Jika kalian telah terbiasa dengan pola tersebut, coba bertanya dengan variasi berikut!

Gambar 1.2 Diskusi

Nama saya ... (sebutkan nama) dari kelompok ..., dst. Saya kagum mendengar kejernihan Saudara penyaji dalam melihat masalah ... (sebutkan topiknya). Akan tetapi, ada ... (sebutkan jumlahnya) pertanyaan besar dalam benak saya, yaitu ... (sampaikan permasalahannya). Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya.

Pendidikan Akhlak

Pelatihan 2 ○



















7

Pada awal Bab I, kalian telah mencatat pokok-pokok masalah yang berkaitan dengan masalah pendidikan akhlak, khususnya tentang tayangan sinetron. Persoalan yang berkaitan dengan moral sangat menarik dijadikan bahan diskusi. Agar kalian dapat berdiskusi dengan baik, kalian perlu menguasai persoalan yang berkaitan dengan tema diskusi. Karena itu, kalian perlu mempelajari bahan tambahan. Untuk mempersiapkan bahan diskusi, lakukanlah kegiatan berikut: 1. membentuk kelompok yang terdiri atas lima orang; 2. mempelajari artikel-artikel dari majalah atau surat kabar yang berkaitan dengan pendidikan moral; 3. mencatat pokok-pokok isi setiap artikel; 4. menulis rangkuman isi artikel tersebut; 5. mempersiapkan hal itu sebagai bahan diskusi. Marilah kita mulai berlatih berdiskusi dengan membahas masalahmasalah pendidikan moral! Bagaimana pendapatmu tentang tayangan sinetron di televisi? Apakah menurutmu tayangan tersebut cukup mendidik? Apakah tayangan itu justru merusak moral anak? Kalian dapat menyampaikan pendapat dengan menggunakan pola seperti yang telah kalian pelajari sebelumnya. Yang terpenting, dalam menyampaikan pendapat, kemukakan identitas kalian secara lengkap. Setelah itu, sampaikan pendapatmu secara jelas! Setiap pernyataanmu sebaiknya disertai bukti yang mendukung. Perkenalkan dirimu dan orang-orang yang bertugas dalam diskusi tersebut. Misalnya, narasumber, notulis, dan sebagainya. Gunakan kalimat yang baik, benar, dan sopan, serta penempatan jeda yang tepat. Secara bergantian, sampaikan pendapatmu tentang tayangan sinetron di televisi! Lakukan kegiatan diskusi dengan tertib. Sampaikan setiap pertanyaan, jawaban, dan sanggahan dengan bahasa yang santun.

C. Membaca Cepat Teks Nonsastra Remaja saat ini sedang mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satu hal yang disoroti dari remaja berkaitan dengan krisis moral. Banyaknya kasus tawuran antarpelajar dan tindak kriminal lainnya yang melibatkan remaja merupakan bukti bahwa moralitas remaja masih rendah. Dengan dasar itulah, berbagai pihak memandang perlu pembelajaran budi pekerti di sekolah. Apakah kalian setuju dengan pendapat tersebut? Menurut kalian, perlukah pendidikan budi pekerti diajarkan di sekolah? Bagaimana bentuk pembelajaran budi pekerti itu?

8

Komp Bahasa SMA 1

Agar kalian lebih memahami pembelajaran budi pekerti, marilah kita membaca teks berikut! Waktu yang kalian gunakan hanya dua menit. Etika Penyiaran dalam Islam Oleh Ibnu Djarir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyayangkan maraknya tayangan mistis di sejumlah televisi yang mendorong masyarakat tertarik untuk menggunakan cara-cara mistis yang jauh dari akal sehat. Presiden mengajak agar generasi muda diselamatkan dari gaya hidup mistis atau mengejar kesenangan hidup duniawi tanpa akal sehat serta melalui jalan pintas. Pernyataan itu disampaikan pada acara reuni dan silaturrahmi peserta pelatihan guru dalam Program Corporate Social Responsibility Telkom-Republika di Istana Negara, Jakarta (2/6/07). Jika ingin menjadi bangsa maju, kata SBY, harus belajar dengan keras. Kalau melalui mistik, maka kalau ada masalah tidak dipecahkan dengan akal dan nalarnya sambil mohon rida Tuhan, melainkan ke dukun. Itu jelas berbahaya. Tayangan mistis di televisi sudah lama menimbulkan kekecewaan pada masyarakat yang kuat rasa keagamaannya. Hal itu bisa mengakibatkan pendangkalan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui dukun mistis, manusia tidak lagi memohon kepada Tuhan melainkan kepada makhluk halus dengan cara memanipulasi sang dukun yang umumnya bertentangan dengan akal sehat. Memohon kepada makhluk halus, menurut pandangan Islam termasuk musyrik. Potret Masyarakat Indonesia Beberapa tokoh masyarakat telah memberikan komentar tentang kondisi masyarakat yang dilanda kemerosotan moral. Di antaranya, K.H. Hasyim Muzadi (ketua umum NU) menyatakan, keterpurukan bangsa kita sudah sempurna. Prof. Dr. H.A. Syafii Maarif (mantan ketua PP Muhammadiyah) kemerosotan moral bangsa kita nyaris sempurna. Prof. Dr. Damardjati Supadjar menyatakan, kita telah memasuki zaman Kala Bendu, kemerosotan budi pekerti merajalela, berbagai macam musibah menimpa bangsa kita silih berganti. Ki dalang sering menceritakan, Kali ilang kedhunge, pasar ilang kumandhange, wong wadon ilang wirange. Ditambahkan, ”jika pornografi dan pronoaksi sudah menjadi makanan sehari-hari, lihat saja nasib bangsa kita.” Menurut lembaga Political and Economic Consultancy, negara Indonesia terkorup nomor satu di Asia. Associated Press memberitakan, Indonesia negara terkorup nomor enam dunia. Negara kita juga merupakan negara paling porno nomor dua di dunia sesudah Rusia dan Swedia. Memerhatikan fenomena tersebut seharusnya para

Pendidikan Akhlak

9

pemuka masyarakat, pemuka agama, para pendidik, dan para pengelola media massa tergugah hatinya untuk mengambil langkah positif guna membenahi dan meningkatkan kualitas untuk menjadi bangsa bermanfaat dan terhormat. Di antara aspek kehidupan bangsa kita yang perlu segera dibenahi adalah sikap mental dan moralitas bangsa. Kita ingat pada pernyataan proklamator kemerdekaan Indonesia, Bung Karno, bahwa kita harus mengutamakan nation and character building. Langkah ini harus diiringi dengan pembenahan dalam aspek kehidupan yang lain, seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan nasional. Terbitnya UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran tidak lain adalah untuk mengarahkan, menata, dan mengawasi isi siaran media elektronik, agar lembaga penyiaran tersebut membimbing masyarakat ke arah memerlukan integrasi nasional, meningkatkan iman dan takwa, mencerdasSumber: www.cult-cinema.ru kan kehidupan bangsa, dan memajukan Gambar 1.3 Salah satu adegan mistik. kesejahteraan umum. Etika Penyiaran Dalam era informasi ini media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan opini publik. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, informasi tentang berbagai hal, yang baik maupun yang buruk, dapat mencapai masyarakat yang sangat luas sampai ke pelosok pedalaman. Oleh karena itu, para pengelola media massa khususnya penyelenggara penyiaran televisi dan radio, diharapkan mampu menjalankan fungsinya secara proporsional dan bertanggung jawab dalam rangka ikut serta mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, dan beradab. Dalam kenyataannya sering terjadi fungsi itu tidak berjalan seimbang. Fungsi menghibur sering lebih menonjol karena dorongan berbagai kepentingan, di antaranya kepentingan bisnis, sehingga fungsi pendidikan terdesak atau terkalahkan. Dalam kondisi demikian itulah kita perlu acuan bentuk seperangkat etika penyiaran, yang di antara sumbernya adalah dari ajaran agama. Prinsip etika penyiaran menurut padangan Islam di antaranya adalah sebagai berikut. Satu, menggunakan cara yang bijaksana (hikmah). Dalam menyiarkan informasi, baik informasi keagamaan hendaknya dengan cara yang bijaksana (Al-Quran Surah An-Nahl Ayat 125). Yang dimaksud dengan hikmah dalam konteks ini adalah memerhatikan waktu, tempat, dan kondisi masyarakat, termasuk frame of reference mereka. Dua, dengan pelajaran/pendidikan yang baik. Isi siaran hendaknya mengandung nilai pendidikan yang baik, mendorong manusia untuk maju, hidup saleh, sejahtera, memiliki budi pekerti

Komp Bahasa SMA 1

10

yang luhur, dan sifat-sifat mulia, sebagaimana tersirat pada ayat tersebut di atas. Tiga, bertukar pikiran. Sesuai ayat di atas, orang menyampaikan informasi bisa juga dilakukan melalui tukar pikiran (diskusi) dengan cara yang baik, misalnya melalui talk show. Empat, menyampaikan berita/informasi yang benar. Sumber: Suara Merdeka, 15 Juni 2007

Jawablah soal-soal di bawah ini tanpa melihat ulang ke dalam wacana! 1. Apakah tujuan utama penyiaran agama menurut undang-undang? 2. Upaya apa yang dilakukan lembaga keagamaan dalam merespons merosotnya akhlak masyarakat? 3. Selain faktor pendidikan agama, masih ada faktor lain yang membentuk moral manusia. Faktor apa saja itu? 4. Tugas pemerintah membenahi tayangan televisi sangat kuat. Mengapa? 5. Masalah apa saja yang dihadapi tokoh agama dalam membelajarkan pendidikan moral kepada siswa? 6. Menurutmu, bagaimana cara membelajarkan pendidikan budi pekerti secara efektif? 7. Apakah penyebab terjadinya krisis multidimensi di negara kita? 8. Apakah pentingnya pelajaran agama diterapkan di sekolah? 9. Setujukah kalian bahwa TV sekarang lebih buruk tayangan acaranya dibanding TV dahulu? 10. Ungkapkan kembali apa yang dapat kalian tangkap dari teks tersebut dengan ringkas! Setelah itu, dengan bimbingan guru, periksa dan berilah nilai jawaban kalian tersebut. Berlakulah jujur dalam menilai. Hasil penilaian tersebut menjadi data skor kemampuan membaca yang pada tugas selanjutnya akan dihitung untuk mengetahui kemampuan membaca efektif kalian. 1.

Pelatihan 3 ○



















Carilah ide pokok paragraf teks ”Membenahi Pendidikan Agama”! Perhatikan paragraf teks ”Membenahi Pendidikan Agama” berikut ini! Proses pelaksanaan pendidikan agama di Tanah Air kita, meliputi semua agama, telah berlangsung sejak awal masuknya agama-agama itu di kepulauan kita, yang waktu itu belum bernama Indonesia. Semua agama membawa misi pendidikan. Mula-mula pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk dan metode yang sederhana, kemudian lambat laun mengalami perkembangan dan penyempurnaan seiring

Pendidikan Akhlak

11

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, tujuan pokok pendidikan agama adalah terwujudnya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara Indonesia yang baik dalam pengertian yang luas. Apakah ide pokok paragraf di atas? Ide pokok paragraf di atas adalah Proses pelaksanaan pendidikan agama di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Ide pokok paragraf tersebut terletak di awal paragraf. Bagaimana ide pokok paragraf lainnya? Sekarang, silakan kalian mencari ide pokok paragraf lainnya! 2.

Pelatihan 4 ○



















Buatlah ringkasan teks tersebut dengan kalimat kalian! Bagaimana cara menyajikan isi teks secara ringkas? Cara mudah untuk membuat ringkasan teks tersebut adalah dengan menuliskan kembali ide-ide pokok setiap paragraf secara urut. Tuliskan kembali ringkasan teks ”Membenahi Pendidikan Agama” berdasarkan ide pokok teks tersebut!

Hitunglah kemampuan membaca cepat kalian! Caranya sebagai berikut. 1. Hitunglah jumlah kata pada wacana di atas. Caranya, dapat dihitung satu-satu atau dengan mengalikan jumlah kata dalam satu baris dengan jumlah baris pada wacana tersebut! 2. Catatlah waktu yang digunakan dalam membaca wacana tersebut. Catat dalam hitungan detik. Misalnya, kalian membaca dengan waktu 2 menit 23 detik, itu berarti 143 detik! 3. Hitunglah persentase pemahaman isi. Caranya, periksalah jawaban kalian atas soal-soal pelatihan tersebut bersama guru. Kemudian, hitung skor jawaban masing-masing! Untuk memudah-kan, rentang skor yang digunakan adalah antara 0 sampai 100 atau setiap soal diberi bobot 10. Konsultasikan penilaian jawaban itu dengan guru. Persentase pemahaman isi dihitung dengan membagi skor yang didapat dengan 100. 4. Masukkan angka-angka hasil menghitung di atas pada rumus berikut! KM = KB : (SM : 60) × (PI : 100) KPM KM KB SM PI KPM

= = = = =

Kemampuan membaca Jumlah kata dalam wacana Jumlah second (detik) dalam membaca Pemahaman isi Kata per menit

12

Komp Bahasa SMA 1

Contoh: Jumlah kata dalam wacana adalah 800. Fachri membaca dalam waktu 2 menit 40 detik, berarti 160 detik. Skor pemahamannya, setelah jawabannya diperiksa sebesar 70. Berarti kemampuan membacanya adalah KM = KB : (SM : 60) × (PI : 100) KPM KM = 800 : (160 : 60) × (70 : 100) KPM = 800 : 2,66 × 0,7 KPM = 300 × 0,7 KPM = 210 KPM Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kemampuan membaca Fachri adalah 210 kata per menit. Rata-rata kemampuan membaca siswa SMA yang ditargetkan dalam kurikulum adalah 250 KPM. Dengan demikian, kemampuan Fachri tersebut masih di bawah rata-rata ideal. Jika kemampuan kalian sama dengan Fachri, kalian harus segera secara intensif (sungguh-sungguh) meningkatkan kemampuan membaca. Caranya, tidak lain dengan memperbanyak frekuensi membaca. Makin sering dan banyak membaca, kalian akan makin terlatih dan mahir.

Buka Wawasan Untuk meningkatkan efisiensi dalam berlatih, perhatikan beberapa kiat berikut ketika berlatih membaca. 1. Fokuskan konsentrasi pada wacana yang akan dibaca. 2. Hindari membaca dengan bersuara atau menggerakkan bibir. 3. Hindari membaca secara regresi atau mengulang kata per kata. 4. Hindari membaca dengan menunjuk teks dengan jari. 5. Bacalah judul wacana, fokuskan perhatian terhadap makna yang dikandung dalam judul dan aktifkan ingatan kalian yang berkaitan dengan judul tersebut. 6. Bacalah secara sekilas seluruh paragraf pada wacana untuk mendapat kesan keseluruhan. 7. Ulangi membaca setiap paragraf, pahami isinya, dan ingat kata kunci yang dapat mewakili paragraf tersebut. Manfaatkan pengalaman dan pengetahuan kalian untuk memahami isi wacana. 8. Ingatlah informasi-informasi penting yang terdapat dalam wacana. 9. Setelah selesai, coba rangkum isi wacana yang dapat kalian pahami secara utuh. Janganlah kecewa ketika seluruh isi wacana belum kalian pahami karena kemampuan membaca tidak dapat sekaligus ditingkatkan hanya dengan sekali berlatih. Teruslah berlatih membaca dengan memperbanyak bahan bacaan dan mempersering kegiatan membaca.

Pendidikan Akhlak

13

D. Menulis Paragraf Naratif Secara sederhana, paragraf dapat diartikan sebagai rangkaian kalimat yang disusun untuk menjelaskan sebuah ide pokok. Ada banyak cara merangkai kalimat-kalimat agar menjadi paragraf yang mudah dipahami. Cara merangkai kalimat disebut dengan pola pengembangan paragraf atau sering pula disebut teknik mengembangkan paragraf. Ada beberapa pola pengembangan paragraf, antara lain pola deduktif, induktif, sebab-akibat, deskriptif, proses, contoh, pertentangan, perbandingan, dan kronologis. Pemilihan pola pengembangan tersebut didasarkan pada tujuan dan sifat informasi yang ingin disampaikan. Jika penulis ingin menjelaskan sesuatu, pola yang lazim dipakai adalah pola deduktif (umum-khusus), pola induktif (khusus-umum), proses, atau contoh. Untuk tujuan menggambarkan sesuatu, teknik yang biasa dipakai adalah pola deskriptif. Jika ingin menyampaikan alasan, penulis biasanya menggunakan pola sebab-akibat atau akibat-sebab. Sementara itu, untuk tujuan menceritakan, pola yang paling sesuai adalah pola kronologis atau pola yang mengikuti urutan waktu. Suatu kisah, cerita, atau pengalaman pribadi pada prinsipnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang berkaitan dan berurutan. Jika satu peristiwa diungkapkan dalam satu kalimat, satu kisah atau cerita tentu memerlukan beberapa kalimat untuk mengungkapkannya. Urutan kalimat tersebut akan lebih mudah dipahami jika diurutkan secara alamiah sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Perhatikan paragraf berikut! Hari ini adalah hari pertama Faris bersekolah di SMAN 4 Semarang. Ia bangun pukul 4.00 WIB, satu jam lebih awal dari biasanya. Ia segera ke kamar mandi. Salat Subuh ia lakukan tepat setelah azan selesai berkumandang. Pakaian seragam baru yang telah ia siapkan dari kemarin malam, dipakainya dengan rapi. Meskipun tidak biasa, ia mencoba sarapan pagi. Tepat pukul 6.00, ia berpamitan kepada kedua orang tuanya kemudian berangkat dengan harapan dan semangat baru. Paragraf di atas menceritakan kegiatan yang dilakukan Faris pada hari pertama masuk sekolah di SMA. Kalimat pertama berfungsi sebagai pengantar, untuk menggambarkan konteks terjadinya kegiatan atau peristiwa yang dilakukan Faris. Enam kalimat selanjutnya merupakan gambaran enam kegiatan yang dilakukan Faris, yaitu bangun, mandi, salat, berpakaian, sarapan, dan pamit pergi. Keenam kegiatan itu kemudian diungkapkan, masing-masing menjadi satu kalimat dan dirangkai menjadi satu paragraf yang utuh.

Komp Bahasa SMA 1

14

Pelatihan 5 ○



















Kalian telah melihat contoh bagaimana pola kronologis digunakan untuk mengembangkan sebuah paragraf narasi. Cobalah kalian rangkai kalimat-kalimat pada contoh di atas dengan menggunakan pemarkah (kata atau frasa yang berfungsi sebagai penyambung) yang menggambarkan urutan waktu seperti, awalnya, kemudian, setelah itu, dan akhirnya.

Buka Wawasan Beberapa bentuk khusus wacana narasi adalah - biografi, - insiden, - autobiografi, - sketsa, dan - anekdot, - profil.

Lensa Bahasa Pada paragraf naratif, kalimat satu dan kalimat yang lain memiliki hubungan yang berurutan. Dalam paragraf naratif, setiap peristiwa – yang dituangkan dalam bentuk kalimat – bersifat kronologis. Untuk menghubungkan kalimat-kalimat pada paragraf itu, digunakan penghubung (konjungsi). Perhatikan paragraf berikut! Pagi-pagi sekali kira-kira pukul 4.00 aku sudah dibangunkan. Ibu berkata bahwa hari ini kami akan berlibur ke Jakarta. Kami pergi naik kereta api, jadi tidak macet. Aku segera mandi. Sementara itu, ibu sedang berberes-beres. Setelah aku selesai mandi, ibu gantian mandi dan aku melanjutkan pekerjaan ibuku.

E. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi Ketika belajar di jenjang SD dan SMP, kalian telah belajar mendengarkan puisi. Tentunya kini kalian makin mahir menangkap makna dan pesan dalam puisi. Pada pelajaran kali ini, kalian akan kembali belajar memahami makna sebuah puisi dalam kegiatan mendengarkan pembacaan puisi. Marilah kita menyimak pembacaan puisi yang akan dilakukan salah seorang teman kalian!

Pendidikan Akhlak

15

Tuhan Telah Menegurmu Apip Mustopa Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan lewat perut anak-anak yang kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan lewat semayup suara adzan Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran lewat gempa bumi yang berguncang deru angin yang meraung-raung kencang hujan dan banjir yang melintang-pukang adakah kaudengar? (Laut Biru Langit Biru, 1977) Sumber: Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. 2003. Herman J. Waluyo. Jakarta: Gramedia

Puisi tersebut bertema kekuasaan Tuhan. Dengan kekuasaanNya, Tuhan telah menegur umat-Nya. Teguran Tuhan dapat halus, keras, sampai teguran yang sangat mengerikan. Dalam puisi tersebut teguran Tuhan dinyatakan dengan anak-anak yang kelaparan, suara azan, sampai gempa bumi yang berguncang, deru angin yang meraung kencang, hujan, dan banjir yang melintang pukang. Meskipun Tuhan telah menegur dengan teguran yang sangat keras, manusia tetap tidak sadar. Meskipun demikian, Tuhan cukup menahan kesabaran dan berharap manusia akan segera sadar. Itulah makna yang terkandung dalam puisi di atas. Itu juga yang menjadi pesan yang ingin disampaikan dalam puisi itu? Penyair (sebutan untuk penulis puisi) ingin berpesan agar manusia segera kembali ke jalan yang benar karena selama ini manusia berada di jalan yang sesat. Meskipun Tuhan telah berkali-kali menegur, manusia tidak juga sadar akan kesalahannya. Bacalah puisi di bawah ini!

Pelatihan 6 ○



















Krawang Bekasi Chairil Anwar Kami yang kini terbaring antara Karawang–Bekasi tidak bisa teriak merdeka dan angkat tangan lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami terbayang kami maju dan bertegak hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu Kenang, kenanglah kami Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa

16

Komp Bahasa SMA 1

Kami sudah beri kami punya jiwa Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4–5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai-nilai tulang-tulang berserakan Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata Sumber: Buku Ensiklopedi Nasional Indonesia

Gambar 1.4 Ir. Soekarno

Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi Jika dada rasanya hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenanglah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno Menjaga Bung Hatta Menjaga Bung Syahrir Kami sekarang mayat Berilah kami arti Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Kami terbaring antara Krawang–Bekasi Dari kumpulan puisi Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus. Jakarta: Dian Rakyat

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Apakah tema puisi ”Krawang Bekasi”? Siapakah yang dimaksud ”kami” pada puisi itu? Mengapa ”kami” pada puisi itu tidak bisa berteriak merdeka dan angkat tangan lagi? Siapakah ”kamu” yang diceritakan dalam puisi itu? Mengapa ”kami” pada puisi itu minta dikenang oleh ”kamu”? Apa sebenarnya yang ingin dikatakan Chairil Anwar pada puisi itu? Pesan apa yang ingin disampaikan Chairil Anwar melalui puisinya? Pernahkah kamu membayangkan hidup di zaman penjajahan, misalnya tahun 1945? Apa yang akan kamu lakukan jika kamu menjadi pejuang yang hidup di tahun 1945? Coba ceritakan!

Buka Wawasan Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta 28 April 1948. Karyakaryanya, antara lain Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus, Deru Campur Debu, Aku Ini Binatang Jalang, dan Derai-Derai Cemara.

Pendidikan Akhlak

17

Rangkuman 1.

2.

3.

4.

5.

Dalam mendengarkan sebuah berita, hal-hal yang dapat kamu lakukan antara lain mencatat isi atau pesan pokok yang terdapat dalam berita, menyampaikan secara lisan isi atau pokok berita secara runtut dan jelas, serta menanggapi pembacaan berita yang sudah kamu dengarkan. Kegiatan diskusi merupakan kegiatan dalam mencari solusi untuk memecahkan sebuah masalah. Untuk menyampaikan pendapat atau saran dalam diskusi, hal yang pertama kali kamu lakukan adalah memperkenalkan diri. Baik dirimu sendiri atau kelompok diskusimu. Dalam mengucapkan kalimat perkenalan, diharapkan kamu dapat mengucapkan dengan lancar dan menggunakan jeda yang tepat. Agar apa yang kamu sampaikan dapat dipahami oleh peserta diskusi. Teknik membaca ada bermacam-macam. Salah satunya adalah teknik membaca cepat. Membaca cepat adalah membaca teks bacaan 250 kata/menit. Kamu juga harus dapat menentukan ide pokok yang terdapat beberapa paragraf dalam sebuah bacaan. Ide pokok yang sudah kamu temukan dapat kamu susun menjadi ringkasan isi buku tersebut. Paragraf adalah bagian dari karangan yang mengandung satu ide pokok. Salah satu jenis paragraf adalah paragraf naratif. Paragraf ini memuat tentang sebuah peristiwa yang ditulis secara runtut atau kronologis. Kerangka paragraf dibuat sebelum kamu menulis sebuah paragraf. Kerangka tersebut berfungsi untuk mengatur apa saja yang akan kamu tulis dalam paragraf. Sehingga isi paragraf menuju pada satu tujuan. Selain itu, untuk memantapkan hasil tulisanmu, kamu dapat menyunting hasil tulisanmu. Mendengarkan pembacaan puisi dapat membantu menenangkan jiwa dan pikiran kita. Selain itu, kamu juga dapa menentukan tema puisi yang kamu dengarkan. Dalam sebuah puisi pasti mengandung sebuah makna/arti tertentu dan mengandung sebuah pesan dari penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca atau pendengar puisi tersebut.

Refleksi Setelah mendengarkan berita, diharapkan kamu dapat memahami isi atau pokok berita. Selain itu, kamu juga dapat menyampaikan secara lisan isi atau pokok berita dengan runtut dan jelas. Diharapkan juga setelah belajar memperkenalkan diri dan orang lain pada forum resmi, kamu memiliki keberanian untuk bicara di depan umum dengan bahasa yang baik dan benar. Keterampilan membaca cepat juga perlu kamu kuasai, agar dapat memperoleh informasi secara cepat. Diharapkan juga kalian mampu menulis paragraf naratif. Kamu dapat menulis suatu peristiwa secara runtut/kronologis dari awal sampai akhir. Selain itu, kamu harus mampu memahami unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam puisi.

18

Komp Bahasa SMA 1

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.



























































Dengarkan pembacaan berita ini yang akan dilakukan oleh salah seorang temanmu!

Pendidikan Moral Kurang Terakomodasi dalam Sisdiknas Program pendidikan nasional selama ini dinilai lebih ditekankan pada pengembangan aspek kognitif (pengetahuan), sementara pendidikan nilai dan moral terabaikan. Hal tersebut dikemukakan psikolog dari Universitas Indonesia, Dra. Frieda Mangunsong, M.Ed. dalam orasi (pidato) ilmiahnya. Menurut dia, kesadaran akan pentingnya menumbuhkan kecintaan terhadap kebaikan, kurang mendapat perhatian dalam pendidikan di Indonesia. Ini terlihat dari metode pengajaran yang hanya menghafalkan teori-teori, menghafalkan doa dalam pengajaran agama serta butir-butir sila dalam Pancasila. Akan tetapi, para siswa tidak didorong untuk mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, pelajaran seni dan kegiatan spiritual yang sebenarnya mampu menjadi sarana untuk mengajarkan kepekaan pada anak, justru dianggap membuang waktu dan pemborosan saja. Menurut Frieda Mangunsong, pembekalan pendidikan moral menjadi suatu hal yang penting karena mampu memelihara karakter yang baik, manusia yang cerdas moral serta tahu bagaimana berpikir dan bertindak benar. Sumber: Berita radio RRI, 3 Maret 2004 dengan pengubahan

2.

Jawablah pertanyaan ini sesuai berita yang kamu dengar! a. Apakah ide pokok paragraf 1–3? b. Ringkaslah isi berita yang kamu dengar dalam satu paragraf! c. Apa pendapat Frieda Mangunsong tentang pendidikan moral di sekolah? Bacalah kalimat-kalimat perkenalan berikut, kemudian bubuhkanlah tanda jeda sehingga pengucapannya lebih jelas! Saudara-saudara, hari ini kita akan berdiskusi tentang peranan pendidikan agama bagi perkembangan jiwa anak. Kami dari kelompok lima, nama saya Farid Raharja, di sebelah kanan saya, Saudara Didik Suhendra, dan di sebelah kiri saya, Saudara Windarti Suryaningtyas. Pada hari ini, kita berbahagia sekali karena di tengah-tengah kita telah hadir narasumber yang telah lama berkecimpung di bidang psikologi anak. Beliau adalah Ibu Fatmawati.

Pendidikan Akhlak

3.

19

Bacalah paragraf berikut! Aku dibesarkan dalam keluarga yang nomaden, Papa bekerja di perminyakan, kerjanya berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya. Akibatnya, Papaku cenderung keras terhadap pendidikan agama pada anak-anaknya. Kebetulan kami tujuh bersaudara, setiap pagi, jika tidak, salat Subuh, pintu kamar akan digedorgedor. Setelah pulang sekolah, kami harus memperdalam ilmu agama di sekolah tsanawiyah pada siang hari. Jadi, sekolahku dua kali dalam sehari. Kalau soal pendidikan agama, ayahku benar-benar memerhatikan, apalagi ayahku orang Aceh. Beliau tidak mau anak-anaknya salah jalan, karena tidak tahu ajaran agama. Alhamdulillah, aku merasakan benar manfaatnya. Sumber: Paras, No. 21, Mei 2005 halaman 6 dengan pengubahan

4.

5. 6.

Jawablah pertanyaan ini! a. Temukan ide pokok dalam paragraf tersebut! b. Berilah tanggapan atas ide pokok tersebut! c. Berilah komentar atas pendapat temanmu! Sekarang, cobalah kalian baca teks berjudul ”Pendidikan Moral Kurang Terakomodasi dalam Sisdiknas” secara cepat! Panjang teks tersebut adalah ± 150 kata. Sambil membaca, catatlah berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk membaca teks tersebut! a. Jika kamu telah selesai membaca, silakan kamu menjawab pertanyaan ini! Setiap soal memiliki bobot nilai 1 – 20. 1) Apakah tema teks tersebut? 2) Program pendidikan nasional selama ini dinilai lebih menekankan pada pengembangan aspek kognitif. Apakah yang dimaksud aspek kognitif? 3) Bagaimana pendidikan moral di sekolah harus diarahkan? 4) Mengapa pendidikan moral bagi anak dianggap penting? 5) Bagaimana metode yang tepat untuk membelajarkan moral kepada anak? b. Berdasarkan jawabanmu, silakan kamu hitung skor KEM-mu! Tuliskan kejadian-kejadian yang kamu alami hari ini dalam sebuah paragraf narasi! Dengarkan pembacaan puisi ini! Dalam Sujudku Sutoyo Pernah kudengar dan kubaca Manusia hendak hidup kembali dari kubur bangun kembali lalu kami umat manusia akan digiringnya ke tempat yang amat luas

20

Komp Bahasa SMA 1

Sumber: Dokumen Penerbit

mungkin bagiku tempat yang panas Oh Tuhan air mata ini mengucur semakin deras semakin deras jangan Kau tempatkan aku pada tempat yang panas kini tiada lagi bara suka hati dalam jiwaku beku berilah aku kehangatan dalam dekapan-Mu bukalah pintu buatku menuju jalan yang lurus menuju secercah cahaya suci dalam kegelapan kuharap di sana ayah ibuku menanti dengan wajah berseri-seri (...) Sumber: Riris K. Toha Sarumpaet. 2002. Apresiasi Puisi Remaja Catatan Mengolah Cinta, Jakarta: Grasindo

a. b. c.

Apakah tema puisi tersebut? Sampaikan isi puisi tersebut dengan kalimatmu sendiri! Ungkapkan amanat apa yang hendak disampaikan dalam puisi tersebut!

Kata Berhikmah Terapung sama hanyut, terendam sama basah. Pekerjaan yang dikerjakan bersama-sama (berat atau ringan); orang yang seia sekata, menyatakan kerukunan.

Manajemen Diri

BAB

II

21

Manajemen Diri

Mari kita belajar mengidentifikasi unsur sastra, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam cerita rakyat. Kalian akan diajak belajar memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi, dan harus mau diperbaiki kesalahan-kesalahan pengucapan oleh teman kalian. Untuk memahami teks nonsastra, kalian akan diajak membaca ekstensif dan membuat ringkasan dari hasil membaca. Untuk memupuk keterampilan menulis, kalian akan diajak membuat paragraf deskriptif dari hasil observasi di lapangan dan hasilnya disunting dengan teman kalian. Pada bagian sastra, kalian akan diajak untuk belajar membaca puisi dan menemukan unsur-unsur yang membentuk puisi.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

22

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Manajemen Diri

Mengidentifikasi Unsur-Unsur Sebuah Cerita

• Menentukan isi dan amanat • Menjelaskan secara lisan nilainilai cerita rakyat • Membandingkan nilai-nilai cerita rakyat dengan masa kini • Mengungkapkan cerita rakyat dalam bentuk sinopsis

Memperkenalkan Diri dan Orang Lain

• Mencatat kekurangan pada pengucapan perkenalan • Memperbaiki pengucapan perkenalan

Membaca Ekstensif Teks Nonsastra

• Menentukan ide pokok teks • Menulis kembali teks secara ringkas

Menulis Paragraf Deskriptif

• Menunjukkan ciri paragraf deskriptif • Mendaftar topik • Menyusun paragraf deskriptif • Menyunting paragraf deskriptif

Mengindentifikasi Unsur-Unsur Bentuk Puisi

• Menemukan unsur pembentuk puisi • Memahami cara membaca puisi yang baik

Manajemen Diri

23

A. Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita Tahukah kalian, apa yang dimaksud cerita rakyat? Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai karya kolektif (milik bersama) masyarakat daerah itu. Pasti kalian pernah mendengar cerita Malin Kundang, Si Pahit Lidah, Roro Jonggrang, Jaka Tarub, semua cerita itu termasuk dalam cerita rakyat. Banyak manfaat yang akan kalian dapatkan dengan mendengarkan cerita rakyat. Salah satunya, kalian akan memperoleh pengalaman berharga dari cerita tersebut, melalui peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh-tokohnya. Di dalam cerita rakyat terkandung pesan moral yang berguna bagi pembacanya. Pesan (amanat) dalam cerita kadang diungkapkan secara langsung, tetapi terkadang diungkapkan secara tidak langsung melalui tingkah laku tokohtokohnya. Ketika kalian belajar di jenjang SMP, kalian telah belajar tentang macam-macam tokoh. Kalian masih ingat, bukan? Tokoh dalam cerita rakyat memiliki karakter sendiri-sendiri. Ada tokoh baik (protagonis); ada tokoh jahat (antagonis), dan ada juga tokoh yang memiliki sebagian sifat baik dan jahat (tritagonis). Di dalam cerita, watak tokoh-tokoh tersebut ada yang dijelaskan secara langsung, ada juga yang dijelaskan secara tidak langsung. Secara tidak langsung, watak tokoh dalam cerita dapat diketahui melalui dialog antartokoh tersebut. Apakah kalian suka membaca cerita? Membaca cerita adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan. Kalian akan memperoleh pengalaman dari tokoh-tokoh cerita. Ada tokoh yang baik, jujur, ada pula tokoh jahat, yang malas, sombong, dan serakah. Mari kita membaca cerita berikut! Perhatikan watak tokoh-tokoh pada cerita tersebut! Balingkang

Sumber: Buku Balingkang

Gambar 2.1 Buku cerita rakyat dari Bali

Delapan abad yang lalu, tersebutlah sebuah daerah hutan yang luas. Wilayahnya membentang dari pantai Utara Bali hingga Pegunungan Kintamani. Penduduknya yang hidup bertani tinggal berjauhan satu sama lainnya. Mereka hidup dalam kelompokkelompok kecil. Sering terjadi pertengkaran dan perebutan lahan di antara mereka. Hal itu terjadi karena mereka tidak mempunyai pemimpin yang sanggup menegakkan keadilan. Pada suatu hari, sekelompok orang menghadap Ida Batara di Jambudwipa. Mereka mohon agar diberikan seorang pemimpin berwibawa. Diangkatlah Ali Jayapangus, putra Batara Jambudwipa. Bersama rakyatnya, ia membangun sebuah kerajaan yang diberi nama Kerajaan Panerajon. Atas petunjuk Mpu Siwagandu, penasihat raja, Raja Ali Jayapangus membangun kerajaan sesuai dengan ajaran agama dan undang-undang pemerintahan.

24

Komp Bahasa SMA 1

Dalam waktu singkat, rakyat sudah dapat menikmati kehidupan yang aman sejahtera, rukun, dan penuh persaudaraan. Tak seorang pun yang berani menentang rajanya yang berwibawa dan menjadi suri teladan itu. Pada suatu musim angin pancaroba, sebuah perahu merapat di pantai. Penumpangnya adalah seorang saudagar Cina bernama Subandar dan seorang anak perempuannya, Kang Cing We. Putri yang cantik itu sangat menarik perhatian penduduk. Akhirnya, berita putri Cina yang cantik itu terdengar pula sampai ke istana. Raja Jayapangus pun memanggil Subandar agar datang ke istana bersama putrinya. Rupanya, pertemuan itu telah membuat hati Raja Jayapangus terpesona. Raja Jayapangus pun menemui penasihat kerajaan, Mpu Siwagandu. Raja mengutarakan niatnya untuk menikahi Putri Kang Cing We. ”Apa?” Mpu Siwagandu terkejut mendengar penuturan Raja Jayapangus. ”Pikirkan kembali niatmu itu, Raja!” katanya menasihati. Akan tetapi, niat Raja Jayapangus sudah bulat. Mpu Siwagandu menyesalkan mengapa perkenalan sepasang muda mudi itu cepat benar menjadi jalinan cinta. Sangat berat akibatnya kalau hubungan itu menjadi pernikahan. Oleh karena itu, penasihat raja itu berusaha mencegahnya, lalu katanya, ”Ini pertanda buruk, Tuanku!” Mpu Siwagandu menahan marah. Ia lalu bersemadi di suatu tempat yang sepi. Tak lama berselang, dua sejoli itu menikah. Sebagai tanda ikatan tali kasih, ayah Kang Cing We membekali putrinya dua keping pis bolong (uang kepeng Cina). Pernikahan yang bersejarah itu bukan saja membahagiakan kedua mempelai, melainkan juga keluarga istana. Hampir setiap malam mereka mempersembahkan pertunjukan kesenian di halaman istana. Di tengah-tengah kemeriahan pesta pernikahan itu, tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat. Tumpahan air dari langit itu tak henti-hentinya, ditambah lagi dengan tiupan badai dari segala penjuru. Raja, permaisuri, dan keluarga istana berhamburan menyelamatkan diri. Rakyat yang tinggal di sekitar istana pun mengungsi entah ke mana. Raja Jayapangus tidak mau membatalkan pernikahannya dengan putri Cina yang dicintainya itu. Kerajaan Panerajon harus Gambar 2.2 Pesta pernikahan Raja Jayapangus dan Kang tetap berdiri. Oleh karena itu, Raja Cing We.

Manajemen Diri

25

Jayapangus mengajak rakyatnya yang masih setia mendirikan pusat kerajaan yang baru. Dipilihnya hutan Jong Les yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Batur. Pusat kerajaan yang baru itu diberi nama Balingkang, berasal dari kata bali dan kang. Nama itu merupakan kenangan abadi pernikahan antara seorang putra Bali dengan putri Cina, Kang Cing We. Sumber: Balingkang dengan penyederhanaan, hlm. 1–6

Kalian telah membaca sebuah cerita rakyat dari Bali, yang berjudul Balingkang. Banyak orang yang memercayai bahwa cerita tersebut benar-benar terjadi. Bagaimana pendapat kalian sendiri? Apakah kalian juga percaya bahwa peristiwa pada cerita rakyat tersebut benar-benar terjadi?

Pelatihan 1 ○



















Untuk mengetahui pendapat teman-teman kalian, cobalah kalian lakukan diskusi kelas! Dalam diskusi tersebut, cobalah kalian bahas hal-hal berikut! 1.

Di dalam cerita di atas kalian dapat menemukan nilai-nilai adat atau tradisi. Untuk mengetahui nilai tradisi atau adat dalam cerita rakyat tersebut, silakan kalian perhatikan penggalan cerita ini! Tak lama berselang, dua sejoli itu menikah. Sebagai tanda ikatan tali kasih, ayah Kang Cing We membekali putrinya, dua keping pis bolong (uang kepeng Cina).

2.

Pelatihan 2 ○



















Di dalam adat Cina, jika seorang anak gadis menikah, orang tua akan memberikan uang. Uang itu dianggap sebagai modal hidup bagi si anak untuk menjalani kehidupan bersama sang suami. a. Adakah nilai-nilai lain yang kalian temukan di dalam cerita rakyat tersebut? Misalnya: 1) nilai sejarah .... 2) nilai budaya .... b. Di dalam kehidupan sehari-hari saat ini, dapatkah kalian menemukan nilai-nilai di atas? Menurutmu, masih mungkinkah nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan modern? Ada pesan yang dapat kalian ambil dari cerita ”Balingkang”. Pesan itu adalah perbedaan budaya atau adat istiadat tidak harus dipertentangkan karena perbedaan itu merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Apakah kalian dapat menyebutkan pesan lainnya? Silakan kalian diskusikan bersama teman-temanmu!

Buatlah sinopsis (ringkasan) cerita rakyat ”Balingkang” tersebut. Kemudian, sampaikan secara lisan di depan kelas!

Komp Bahasa SMA 1

26

Tugas 1 ○



















Carilah sebuah cerita dari buku, majalah, atau koran, kemudian kerjakan soal-soal berikut! 1. Catatlah peristiwa-peristiwa pada cerita tersebut secara urut! 2. Catatlah tokoh-tokoh yang mengalami peristiwa-peristiwa tersebut! 3. Sebutkan setting cerita tersebut! 4. Bagaimanakah watak tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?

Buka Wawasan Ada beberapa prosa lama, antara lain - hikayat, - epos, - ode, - dongeng,

-

sage, fabel, mitos, dan legenda.

Lensa Bahasa Di dalam cerita di atas kalian dapat menjumpai bentuk majas. Perhatikan ungkapan berikut! 1. Api cinta antara Ali Jayapangus dengan Kang Cing We tidak dapat dipadamkan. 2. Di tengah-tengah kemeriahan pesta pernikahan, tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat. Tumpahan air itu tak henti-hentinya, ditambah lagi dengan tiupan badai dari segala penjuru. Kedua ungkapan tersebut mengandung majas, yaitu majas metafora (Contoh 1) dan majas hiperbola (Contoh 2). Pada Contoh 1 cinta diibaratkan sebagai api yang dapat dipadamkan. Pada contoh 2 terdapat penggambaran tentang sebuah bencana secara berlebihan. Metafora termasuk dalam jenis majas perbandingan. Metafora adalah majas yang melukiskan suatu gambaran yang jelas melalui perbandingan. Metafora sering disebut kiasan dan merupakan majas perbandingan yang tersirat (implisit). Hiperbola termasuk dalam jenis majas pertentangan. Hiperbola merupakan majas yang mengandung pernyataan berlebih-lebihan, baik jumlah, ukuran, maupun sifatnya. Tujuannya adalah untuk memberi penekanan atau penyangatan.

B. Memperkenalkan Diri dan Orang Lain Pada Bab I, kalian telah belajar memperkenalkan diri pada acara diskusi. Memperkenalkan diri sebelum menyampaikan pendapat dalam diskusi termasuk dalam etika berdiskusi. Makin sering kalian mengikuti acara diskusi dan menyampaikan pendapat, makin terlatih pula kemampuan kalian mengucapkan kalimat perkenalan. Oleh

Manajemen Diri

27

karena itu, kalian perlu terus berlatih mencari variasi kalimat untuk memperkenalkan diri. Sebelum memulai kegiatan berdiskusi, cobalah kalian membuat variasi kalimat untuk menyampaikan pendapat, menolak pendapat, dan menerima pendapat.

Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 2.3 Mengucapkan perkenalan

Perhatikan contoh di bawah ini! Nama saya ... (sebutkan nama), siswa kelas ... (sebutkan kelas). Saya ingin menyampaikan pendapat saya tentang ... (sebutkan masalah yang akan disampaikan). Menurut saya, perbedaan budaya, bukan masalah yang harus diperdebatkan karena ... (sebutkan alasan), dan seterusnya. Berlatihlah bersama teman sebangku kalian agar dapat saling menilai! Pelatihan 3 ○



















Buatlah penilaian terhadap cara menyampaikan pendapat yang dilakukan teman kalian! Kalian dapat membuat penilaian dengan format berikut di buku tulis kalian! No. 1. 2. 3. 4. 5.

Aspek yang Dinilai Kejelasan ucapan Variasi kalimat Intonasi Pemenggalan jeda Keruntutan kalimat

Tanggapan ................................ ................................ ................................ ................................ ................................

28

Komp Bahasa SMA 1

Setelah memberikan penilaian terhadap kalimat perkenalan teman, kalian dapat memberikan usul untuk perbaikan. Perbaikan tersebut, misalnya tentang kecepatan bicara dan artikulasi. Dalam menyampaikan pendapat, kalian sebaiknya tidak berbicara terlalu cepat sehingga terkesan tergesa-gesa. Selain itu, artikulasi atau pengucapan juga harus jelas.

C. Membaca Ekstensif Teks Nonsastra Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Bagi sebagian orang, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Keberhasilan seseorang sering kali bergantung pada kemampuannya mengelola waktu. Akan tetapi, tidak semua orang mampu mengelola waktunya dengan baik. Mereka bersikap masa bodoh dan melakukan hal-hal yang tidak berguna. K.H. Noer Iskandar, atau yang sering disapa Gus Nur, menyampaikan nasihat agar kita mengatur waktu kita mulai saat ini juga. Apakah kalian ingin mengetahui nasihat Gus Nur secara lengkap? Marilah kita membaca teks berikut! Cermati gagasan-gagasan yang beliau sampaikan agar kalian dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari! Keikhlasan Oleh K.H. Noer Iskandar Beberapa tahun belakangan ini bangsa kita sedang dirundung duka oleh datangnya berbagai macam musibah, mulai dari tsunamin di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta, kecelakaan pesawat, kecelakaan kereta, dan bus. Di awal Ramadan kemarin, saudara kita di Bengkulu dan bagian lain di Sumatra baru saja terkena musibah gempa bumi berkekuatan cukup tinggi, sehingga rumah mereka hancur dan harta benda lainnya hilang. Sangat ironis memang ketika mereka seharusnya menyambut gembira datangnya bulan suci Ramadan, tiba-tiba datang bencana yang memorakporandakan harta benda dan rencana serta niat mereka menjalankan ibadah puasa. Namun, sebagai seorang beriman tentunya kita tidak memandang musibah ini dengan kacamata dan perasaan insani semata. Kita harus menerima musibah ini dengan kekuatan yang Nabi gambarkan tadi: ikhlas. Hikmah lain dari ibadah puasa itu adalah mencegah, menahan diri. Kalau kita tertimpa musibah, kita harus siap menerima semua ini dengan ikhlas dan lapang dada. Hal lain yang harus kita lakukan adalah introspeksi. Selama sekian tahun, terlalu banyak nikmat yang diberikan oleh Allah swt. kepada kita. Barangkali, kita lupa sehingga kita tidak pernah bersyukur kepada-Nya. Musibah ini sebagai ujian atau teguran dari

Manajemen Diri

29

Allah untuk mendidik kita, karena sesungguhnya Allah mencintai kita. Oleh karena itu, jangan menganggap musibah ini sebagai azab atau hukuman, tetapi anggaplah ini sebagai cara Tuhan mencintai kita. Kalau kita lulus dari ujian ini, insya Allah, Allah swt. akan mengangkat derajat kita ke depan. Firman Allah menyatakan, maka sesungguhnya dalam bencana dengan kesulitan itu ada kemudahan. Kita tahu musibah di negeri ini tidak terjadi di bulan Ramadan saja. Kalau belakangan terjadi di bulan Ramadan ini hanya kebetulan saja. Itu cara Allah swt. menyayangi umat manusia. Seperti kita menyayangi anak kita, kalau anak salah, dijewer. Nah, kalau kita kena musibah, mungkin Allah sedang menjewer kita. Hikmahnya pasti ada. Ini barangkali cara Allah mendidik bangsa Indonesia agar kita tidak putus asa. Janganlah berputus asa dari nikmat-nikmat Allah. Karena tidak ada orang putus asa dari nikmat Allah, kecuali orang kafir.

Sumber: cas.hamptonu.edu

Sumber: Atlas Disaster

Sumber: httpmazasupa.files.wordpress.com

Sumber: tsunaminews.files.wordpress.com

Gambar 2.4 Berbagai jenis bencana alam

Jadi, esensi yang paling penting dari puasa orang terkena musibah adalah selalu berhusnuzan kepada Allah. Kalau kita berhusnuzan kepada Allah, pasti Allah akan baik kepada kita. Sebaliknya, kalau kita berburuk sangka kepada Allah, maka Allah akan berbuat hal yang sama dengan sangkaan kita. Sumber: Suara Karya, 5 Februari 2008

Bagaimana pendapat kalian setelah membaca teks tersebut? Apakah kalian setuju dengan pendapat Gus Nur bahwa kita memang perlu ikhlas dalam menghadapi masalah?

Komp Bahasa SMA 1

30

Nasihat yang disampaikan Gus Nur adalah petuah yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kalian juga menyampaikan isi nasihat tersebut kepada orang lain: teman, saudara, orang tua, dan tetangga. Agar kalian dapat menyampaikan kembali isi nasihat itu secara baik, kalian perlu memahami nasihat itu secara benar. Ide pokok sebuah teks dapat diketahui dengan rumus 5W + 1H yang terdiri atas 1. what/apa, 2. who/siapa, 3. why/mengapa, 4. when/kapan, 5. where/di mana, dan 6. how/bagaimana. Untuk mengetahui aspek 5W + 1H pada teks di atas, cobalah kalian menjawab pertanyaan berikut! 1. Banyak orang yang sebenarnya memiliki kemampuan lebih, tetapi kurang berhasil dalam meraih cita-citanya. Mengapa? 2. Waktu yang dilalui setiap orang sama, yaitu 24 jam sehari. Akan tetapi, mengapa tidak semua orang bisa menggapai kesuksesan? 3. Waktu adalah sesuatu yang sangat misterius. Apa maksud pernyataan tersebut? 4. Menurut kalian, mengapa waktu bisa dirasakan sangat lambat berjalan, sebaliknya dapat pula dirasakan sangat cepat berjalan? Pelatihan 4 ○



















Jika kalian berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan baik, dapat dikatakan kalian telah mampu menyerap isi teks yang kalian baca. Tentunya, kalian juga dapat menuliskan isi teks di atas secara ringkas. Temukan ide-ide pokok teks di atas!

D. Menulis Paragraf Deskriptif Apa pentingnya waktu bagi kalian? Apakah kalian sudah menghargai waktu kalian? Bagi sebagian orang, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Tidak jarang, mereka rela tidak makan dan tidak tidur. Mereka bekerja sepanjang waktu karena takut tak ada kesempatan lagi bagi mereka untuk melakukan pekerjaan mereka. Jika kalian pergi ke instansi pemerintah, kantor, sekolah, pasar, dan tempat-tempat lainnya, kalian akan melihat kesibukan di sana. Mereka yang berada di tempat itu melakukan rutinitas mereka. Di bawah ini disajikan gambaran rutinitas di sebuah sekolah.

Manajemen Diri

31

Ruangan itu masih tampak sepi ketika aku datang. Hanya ada tiga orang murid, termasuk aku. Di luar sana, tepatnya di halaman, hanya ada beberapa anak sedang ngobrol. Pak Samin, tukang kebun sekolahku, terlihat sedang menyapu halaman. Sementara, Pardi, anaknya yang baru berumur lima tahun, terlihat ikut membantu ayahnya menyiram tanaman. Makin siang, makin banyak murid yang datang. Beberapa diantaranya langsung masuk keruangan mereka. Ada juga yang mampir ke kantin atau sekadar duduk di taman sambil membaca buku. Paragraf di atas menggambarkan keadaan sebuah sekolah pada pagi hari. Hal yang digambarkan pada paragraf tersebut adalah kegiatan yang terlihat oleh penulis. Paragraf seperti itu disebut paragraf deskriptif. Adapun langkah dalam membuat paragraf deskriptif adalah sebagai berikut. 1. Mengamati objek penulisan. 2. Menuliskan kalimat-kalimat yang menggambarkan keadaan suatu objek. Misalnya, apa yang ada di tempat itu, berapa jumlah orang yang ada di sana. Hindari pilihan kata yang berisi pendapat pribadi kalian. Misalnya, gadis itu cantik, kulitnya bersih. Penggambaran sosok gadis dengan kata bersih dan cantik adalah penggambaran yang subjektif. Cantik dan bersih memiliki sifat relatif. 3. Membacanya kembali dan menyunting atau memperbaiki tulisan kalian. Perbaikan dapat berupa pilihan kata, ejaan, dan kaidah kebahasaan lainnya. 4. Paragraf deskriptif sering digunakan untuk menuliskan hasil observasi atau pengamatan terhadap suatu objek. Paragraf deskriptif akan memberikan gambaran objektif tentang keadaan suatu objek. Tugas 2 ○

























1.

Pelatihan 5 ○













Carilah beberapa teks deskriptif. Bacalah wacana itu, kemudian tentukan ciri-ciri paragraf/wacana deskripsi berdasarkan teks yang kalian baca itu!

2. 3. 4.

Buatlah daftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi tulisan yang berciri deskriptif! Buatlah paragraf deskriptif menggunakan salah satu topik yang kalian daftar! Suntinglah paragraf deskriptif yang ditulis temanmu! Buatlah laporan tentang hasil observasi terhadap suatu objek!

32

Komp Bahasa SMA 1

Buka Wawasan Paragraf yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Kesatuan, yaitu paragraf harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud dalam bentuk kalimat pokok. 2. Koherensi, yaitu kalimat satu dengan kalimat lain harus berhubungan. 3. Perkembangan alinea, yaitu ide/gagasan pokok harus dikembangkan dengan perincian yang lebih konkret.

E. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Bentuk Puisi Mendengarkan pembacaan puisi terkait dengan kegiatan berapresiasi terhadap karya sastra. Dalam mengapresiasi karya sastra, seorang apresiator harus memiliki kemampuan untuk menyimak halhal terpenting dalam puisi. Di antaranya mengetahui tema, makna, gaya bahasa, diksi, rima, irama, dan amanat. Tetapi, si pembaca puisi pun harus memiliki kemampuan membaca puisi yang baik. Tips membaca puisi yang baik adalah membaca puisi harus dengan pelafalan, intonasi, dan ekspresi yang baik. Ketiga bagian ini berhubungan erat dan memerlukan latihan yang benar. Hal itu disebabkan kebenaran dalam pelafalan, intonasi, dan ekspresi akan membantu menyampaikan pesan penyair kepada pendengar. Pesan penyair yang terdapat dalam rentetan kata-kata yang ditulisnya, tentu ada yang eksplisit dan implisit. Jika si pembaca benar dalam pelafalan dan intonasinya maka nada, perasaan, dan citraan dalam sajak itu akan terungkap. Lafal dalam pembacaan puisi erat kaitannya dengan gerak suara pada bagian tubuh yang akan mengeluarkan suara. Kualitas vokal akan terbantu jika lafal benar. Lafal erat kaitannya dengan peralatan alat ucap, yaitu bibir yang membentuk huruf m-b-p. Lidah yang membentuk huruf c-d-l-n-r-s-t. Rahang juga diperlukan untuk membentuk suara wawawa atau yayaya. Langit-langit akan membentuk m-ka-ng. Selain melatih alat agar elastis mengeluarkan pelafalan yang benar, seorang pembaca puisi harus berlatih olah vokal, yaitu A-I-U-E-O. Ekspresi dilatih melalui olah sukma, olah rasa, dan olah penghayatan terhadap makna yang dibuat penyair dalam sajak tersebut. Refleksi batin akan keluar dan terlihat oleh penggemar melalui ekspresi wajah, reaksi tangan, dan gerak tubuh. Latihannya selain harus memperkaya dari bahan bacaan, pengalaman atau berkontemplasi dengan kenyataan. Ekspresi dapat dilatih dengan senam wajah, senam badan, dan melatih pernapasan.

Manajemen Diri

Dengarkan pembacaan puisi temanmu berikut!

Pelatihan 6 ○













33







Anak Jalanan Gendhotwukir Kenapa di mimpimu ada gerimis datang; dideras lautan bergelombang Menggenang. Wajah jalanan melayang Di tengah harapan mengambang Saat membaca petang

Gambar 2.5 Anak jalanan

Anak jalanan Menjadi ribuan kunang Di hari-hari yang kian memanjang Menginjak bayang Di negri sesak hutang Jerman, November 05 Pikiran Rakyat, Jumat, 02 Desember 2005

Pelatihan 7 ○



















Setelah mendengarkan teman kalian membacakan puisi, coba kalian catat unsur-unsur yang terdapat dalam puisi tersebut! 1. Catatlah tema puisi tersebut! 2. Catatlah makna puisi tersebut! 3. Bagaimana menurut kalian rima dalam puisi tersebut? 4. Apa gaya bahasa dalam puisi tersebut?

Rangkuman 1.

2.

3.

4.

Mengidentifikasi unsur sastra sebuah cerita, dalam pembelajaran ini cerita rakyat yang dijadikan acuan pembelajaran. Cerita rakyat diapresiasi, isi dan amanat yang terdapat di dalamnya diidentifikasi. Isi dan dan amanatnya dijelaskan lagi secara lisan. Nilai-nilainya dibandingkan dengan nilai-nilai masa kini. Cerita rayat tersebut dibuat sinopsisnya, lantas diungkapkan dengan jelas dan menarik. Belajar memperkenalkan diri dan orang lain dalam sebuah forum resmi dengan intonasi yang tepat. Ketika teman-temannya sedang memperkenalkan diri, yang lainnya mencatat kekurangan pada pengucapan perkenalan tersebut, dan memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai. Membaca ekstensif teks nonsastra, yaitu untuk mengidetifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif. Setelah dibaca, tentukan ide pokok dalam teks dan wacana itu diringkas. Menulis paragraf deskriptif, bertujuan untuk terampil membuat paragraf deskriptif. Bahan untuk menulis paragraf yaitu dengan cara observasi terlebih dahulu, lantas dibuat dalam paragraf deskriptif. Sebelum menyusun paragraf, terlebih dahulu harus tahu ciri-ciri paragraf deskriptif. Tentukan topik yang dapat dikembangkan ke dalam paragraf agar permasalahan lebih terfokus. Setelah menjadi paragraf, karangan itu disunting.

34

5.

Komp Bahasa SMA 1

Mengidentifikasikan unsur-unsur bentuk puisi, bertujuan mengidetifikasi unsurunsur pembentuk puisi dan bagaimana cara-cara agar kalian mudah memahami puisi yang baik.

Refleksi Setelah belajar mengidetifikasi unsur sastra sebuah cerita, dalam pembelajaran ini sastra lisan atau cerita rakyat, kalian diharapkan mengerti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai lama tersebut bisa dijadikan bahan untuk nilai yang dibutuhkann saat ini. Diharapkan juga setelah belajar memperkenalkan diri dan orang lain pada forum resmi, kalian memili keberanian untuk bicara di depan umum dengan bahasa yang baik dan benar. Keterampilan membaca ekstensif juga perlu dimiliki oleh kalian, terutama cara-cara membaca teks nonsastra. Diharapkan juga mampu menulis paragraf deskriptif hasil dari observasi atau pengamatan. Kalian pun harus mampu memahami puisi dari unsur-unsur bentuknya dan cara-cara membacanya.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○



























































Kerjakan soal-soal berikut! 1. Apakah di daerahmu ada cerita rakyat? a. Cobalah cari cerita rakyat dari daerah kalian! b. Susunlah sinopsis cerita tersebut! c. Pesan apa yang disampaikan melalui cerita tersebut? d. Apakah menurut kalian cerita itu benar-benar terjadi? Jelaskan! 2. Sekolahmu mengadakan sebuah seminar tentang pentingnya manajemen diri. Kamu ditunjuk sebagai moderator. Buatlah pembukaan seminar dan pengenalan narasumber! Narasumber yang hadir adalah tokoh yang berpengalaman dalam manajemen diri. 3. Bacalah teks berikut! Depag dan KPK Kerja Sama Perangi Koruptor Menteri Agama, Maftuh Basyuni tak ingin instansi yang dipimpinnya, diberi label sebagai sarang koruptor sebagaimana pernah diungkapkan mantan Presiden Abdurrahman Wahid sehingga ia bekerja sama dengan KPK. Untuk mewujudkan cita-citanya agar Depag menjadi bersih, maka dalam waktu dekat akan ditandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan KPK, kata Maftuh Basyuni ketika mengunjungi

Manajemen Diri

35

LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Senin. Dalam dialog, pemimpin umum Antara, Asro Kamal Rokan bertindak sebagai pemandu. Jika MoU dapat diwujudkan, maka hal ini merupakan peristiwa pertama dalam Kabinet Indonesia Bersatu bahwa Depag menjadi departemen pertama yang bekerja sama dengan KPK. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Maftuh memang kerap mengungkapkan, ambisinya agar Depag menjadi instansi terdepan dalam memerangi korupsi. Terlebih instansinya mempunyai label atau menyandang nama agama, sehingga harus amanah dalam menjalankan tugasnya. Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa beberapa program kerjanya sudah mulai berhasil dilaksanakan, seperti kerukunan umat beragama, mengatasi KKN dan haji. Untuk tahun ini ia memprioritaskan kepada pendidikan di sejumlah madrasah/ pondok pesantren. Pasalnya, masih banyak pondok pesantren atau madrasah yang kehidupannya bagai ”hidup segan, mati tak mau”. Mereka ini perlu dapat bantuan dan perhatian penuh dari pemerintah. Sesuai dengan UU Pendidikan, maka sekarang tak ada lagi dikotomi antara pendidikan umum dengan pendidikan agama. Sebanyak 99,8% pendidikan yang berada di bawah Depag adalah swasta dan sebagian besar kehidupannya memerlukan uluran tangan. Karena itu, dalam masa sisa waktu tugasnya sebagai menteri, ia bertekad bekerja keras membenahi pendidikan ini. Sudah banyak guru pondok pesantren atau madrasah diberi bea siswa belajar ke berbagai perguruan tinggi. Diharapkan jika sudah menamatkan pendidikannya mereka kembali mengabdi ke lembaga pendidikan semula. ”Dengan cara itu, kualitas pendidikan di pondok pesantren atau madrasah dapat ditingkatkan ,” ujar Maftuh. Sumber: http://jurnalnet.com

4.

5.

a. Tentukan ide pokok setiap paragraf pada teks tersebut! b. Tuliskan kembali isi teks tersebut secara ringkas! Teks ”Depag dan KPK Kerja Sama Perangi Korupsi” mengungkapkan bahwa korupsi harus diberantas dan Depag harus menjadi instansi terdepan dalam memerangi korupsi. a. Sampaikan pendapat kalian tentang masalah tersebut dalam diskusi! b. Berilah tanggapan terhadap pendapat yang disampaikan oleh temanmu! Tulislah sebuah paragraf deskriptif untuk menggambarkan suasana siang hari di kelasmu menjelang pulang sekolah. a. Tukarkan karanganmu dengan karangan yang ditulis temanmu! b. Perbaiki karanganmu berdasarkan masukan dari temanmu!

36

Komp Bahasa SMA 1

6.

Untuk menikmati indahnya puisi, kita harus memahami puisi tersebut. a. Temukan unsur-unsur pembentuk puisi berikut! Kuserahkan Debarku Kepadamu Nazaruddin Azhar kuserahkan debarku kepadamu kupu-kupu yang menanggalkan sayapnya di taman dan memilih diam dari seruan bunga-bunga hitam mencintai seribu hari ini dan malam yang satu, kuserahkan ruhku padamu dari sela derit pintu dan detak jam yang mengelupas diri ringkas waktu tiada aku tiada seorang di tegas masa silam yang mengorbankan cermin saat belukar tumbuh di abu kata seekor kijang yang lumpuh terbakar seribu ledakan, dari cinta yang tak pernah terungkapkan setelah kematian demi kematian menakik selengkap perjalanan Hijau Kelon dan Puisi 2002

b.

Bacakan puisi tersebut dengan pelafalan, intonasi, dan ekspresi yang tepat!

Kata Berhikmah Akal tidak sekali datang, runding tidak sekali tiba. Segala sesuatu tidak sekali selesai, melainkan berangsur-angsur; segala sesuatu ada prosesnya.

Peristiwa

BAB

37

III Peristiwa Kalian akan diajak untuk mendengarkan informasi dari media elektronik, kemudian mencatat pokokpokok informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung. Menemukan butir-butir yang merupakan fakta dan yang merupakan pendapat. Penemuan tersebut ditanggapi atau dipertanyakan jika tidak memahaminya. Kalian akan diajak membahas ceritacerita lucu, yaitu bagaimana menceritakan dan menyimak pengalaman lucu dengan pendekatan superioritas degradasi, bisosiasi, dan inhibisi. Kalian akan belajar membaca cepat teks nonsastra, yang bertujuan menemukan ide pokok. Caranya, kalian membaca dengan kecepatan 250 kata per menit. Kalian juga akan belajar menulis paragraf ekspositif, yaitu menulis paragraf dengan menuangkan gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: CD Corel

Sumber: Atlas Disaster

38

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan Informasi dari Media Elektronik

• Mencatat pokok-pokok informasi • Menemukan fakta dan pendapat • Mengajukan pertanyaan/ tanggapan

Menceritakan dan Menyimak Pengalaman lucu

• Menyampaikan pengalaman lucu secara lisan • Mengajukan pertanyaan

Membaca Cepat Teks Nonsastra

• Membaca cepat teks 250 kata/ menit • Menemukan ide pokok teks • Menjawab pertanyaan tentang isi teks • Membuat ringkasan isi teks

Menulis Paragraf Ekspositif

• Menunjukkan ciri paragraf ekspositif • Mendata topik-topik • Menentukan pola pengembangan paragraf • Menentukan gagasan pendukung • Menulis paragraf ekspositif • Menyunting paragraf ekspositif

Peristiwa

Peristiwa

39

A. Mendengarkan Informasi dari Media Elektronik Pada pelajaran sebelumnya, kalian telah belajar mendengarkan berita dari media elektronik. Ada beberapa jenis produk berita. Salah satunya adalah talk show atau wawancara. Dalam keadaan mendesak, narasumber dapat dihadirkan secara langsung ke studio untuk diwawancarai oleh pembawa acara atau reporter. Kadang penonton/pendengar dapat juga terlibat dalam wawancara dengan menggunakan telepon. Marilah kita mendengarkan wawancara antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan presenter berita SCTV, Rosianna Silalahi berikut! 1. Wawancara ini akan diperankan oleh dua orang teman kalian! 2. Sambil mendengarkan wawancara tersebut, catatlah pokokpokok penting isi wawancara tersebut!

Sumber: Nova

Gambar 3.1 Rosianna Silalahi

Wawancara Presiden dengan Reporter SCTV Rosianna : Bapak Presiden, terima kasih sudah meluangkan waktu bersama SCTV di NAD. Bapak Presiden besuk juga akan ke Meulaboh, sebagai hari pertama di tahun 2005. Ada pesan yang ingin Bapak sampaikan dalam kunjungan besuk? Susilo Bambang : Assalamualaikum wr. wb. Untuk saudaraYudhoyono saudaraku yang di Aceh, saya berada di Masjid Istiqlal bersama saudara-saudara yang ada di Jakarta, berdzikir dan berdoa untuk mendoakan saudara-saudara yang ada di Aceh dan mendoakan bangsa Indonesia memasuki Tahun Baru ini. Insya Allah, besuk saya akan kembali ke Banda Aceh dan melanjutkan perjalanan ke Meulaboh. Rosianna : Apa pesan yang ingin Bapak sampaikan mengingat pada hari pertama di tahun 2005 langsung mengunjungi ke Aceh? Susilo Bambang : Justru Tahun Baru ini, saya akan kembali Yudhoyono berkunjung ke Aceh untuk memastikan bahwa langkah-langkah kita untuk menangani Aceh pascabencana itu berjalan dengan baik. Saya kemarin baru ke Lhokseumawe dan Banda Aceh dan belum sempat melihat Meulaboh, Insya Allah besuk saya akan ke sana. Sekali lagi, untuk memastikan bahwa evakuasi, perawatan saudarasaudara kita yang menjadi korban, pendistribusian bahan makanan, obat-obatan, kemudian juga penanganan pengungsi berjalan dengan baik. Jadi, justru saya gunakan acara Tahun Baru

40

Komp Bahasa SMA 1

Rosianna

:

Susilo Bambang : Yudhoyono

Sumber: www.sby-oke.com

Gambar 3.2 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan komunikasi lewat telepon.

Rosianna

:

Susilo Bambang : Yudhoyono

itu bersama-sama dengan saudara-saudara kita di Aceh merasakan duka mereka. Akan tetapi, kita juga ingin berdoa bersama besuk untuk bersama-sama melangkah ke depan terutama memohon ridha dari Yang Maha Kuasa. Bapak, salah satu problem yang mengemuka beberapa hari terakhir ini adalah tidak lagi soal pasokan, tapi koordinasi. Pasokan ada, tenaga ada, tanpa koordinasi yang efektif maka itu akan sia-sia. Bagaimana Bapak menangani? Ya. Sebenarnya masalahnya kompleks. Karena saya hari kedua dan ketiga di Aceh, dengan minimnya angkutan darat waktu itu, dengan menumpuknya bantuan, termasuk sukarelawan di bandar udara Medan maupun di Banda Aceh maka ada masalah-masalah untuk kelancaran kerja sama distribusi logistik yang ada. Mulai sekarang kita tertibkan dan tadi malam saya sudah memutuskan bahwa Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat akan berada di Banda Aceh untuk mengoordinasikan semua kegiatan. Menteri Sosial akan berada di Meulaboh, melakukan hal yang sama. Gubernur Sumatra Utara berada di Medan memberikan bantuan. Untuk pengerahan TNI/Polri serta aksi-aksi kemanusiaan yang lain, saya menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat dibantu oleh pejabat senior dari kepolisian memastikan bahwa langkah-langkah penanganan di lapangan berjalan dengan baik. Harapan saya dengan struktur organisasi ini, dengan pejabatpejabat langsung berada di lapangan dan 24 jam mereka bekerja maka koor-dinasi diharapkan lebih baik. Dengan demikian, semua bisa bekerja dengan baik pula. Bapak, apa sudah memiliki target jangka pendek dan indikator keberhasilan dalam hal penanggulangan bencana ini, terutama bagi mereka yang selamat? Ya. Yang menjadi prioritas kita, meskipun semuanya serba darurat untuk minggu-minggu mendatang ini adalah kita harus menyelamatkan sebanyak mungkin saudara-saudara kita yang bisa kita selamatkan. Yang luka, yang sakit, kita rawat dengan baik. Baik perawatan di rumah

Peristiwa

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 3.3 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

41

sakit yang di belakang atau di depan. Yang penting mereka mendapatkan perawatan dan obat-obatan yang cukup. Kita juga masih harus mencari karena kebesaran Allah SWT. selalu datang. Ada saja yang kita temukan dalam keadaan selamat. Meski dalam kondisi yang lemah, kita akan terus cari mereka itu. Itu prioritas pertama. Prioritas kedua, karena terus terang keadaan sulit maka kita pastikan mereka akan mendapatkan persediaan makanan, obatobatan, pakaian, tenda dan sebagaimana seterusnya dorong ke depan. Tak kalah penting adalah pengungsi banyak sekali harus kita tata. Kita tempatkan mereka di tempat yang baik sehingga mereka tak terkena wabah penyakit, sambil juga kita akan segera mengelola anakanak yatim piatu, keluarga-keluarga yang tinggal beberapa orang karena ditinggal oleh yang lain. Rosianna : Bapak, saya berada di salah satu kampung pengungsi. Malam ini kita bersama menikmati pergantian, paling tidak merefleksikan apa yang telah terjadi sepanjang tahun ini dan berdoa semoga ada peristiwa-peristiwa membahagiakan yang terjadi tahun depan. Ada yang ingin Bapak sampaikan untuk masyarakat Aceh? Susilo Bambang : Kepada saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Yudhoyono baik di tempat pengungsian, di tempat penampungan sementara, di rumah sakit, kita semua prihatin, kita semua berduka. Akan tetapi, justru malam hari inilah saatnya kita bertafakur, kita berzikir, kita berdoa dengan harapan semoga Allah SWT. memberikan jalan yang terang ke depan. Semoga kita bisa segera mengatasi keadaan di Aceh, memulihkannya kembali menuju kehidupan yang normal dan lebih baik. Bangsa Indonesia seluruhnya, kami semua sangat menyayangi dan mencintai saudara-saudara kita yang di Aceh. Marilah kita sambut tahun depan dengan doa seraya meminta ridha Tuhan Yang Maha Kuasa. Saudara-saudaraku, Tuhan beserta kita. Assalammualaikum wr. wb. Rosianna : Waalaikumsalam, Bapak Presiden, terima kasih atas waktu untuk masyarakat Aceh bersama SCTV. Sumber: Liputan6.com, 13 Januari 2005

Komp Bahasa SMA 1

42

Pelatihan 1 ○



















Kalian telah mendengarkan pembacaan teks wawancara. Tentunya kalian telah mempunyai catatan tentang pokok-pokok informasi yang ada. Perhatikan sebuah contoh catatan pokok informasi berikut! Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama masyarakat Jakarta mengikuti acara zikir dan doa untuk mendoakan korban bencana tsunami dan bangsa Indonesia. Catatlah seluruh pokok informasi dari wawancara yang telah kalian dengar tersebut!

Pelatihan 2 ○

























Pelatihan 3 ○













Wawancara merupakan suatu ajang untuk bertukar pandangan antara pewawancara dan narasumber. Oleh karena itu, di dalam suatu wawancara, tentulah ada butir-butir yang merupakan opini (pendapat) dan fakta (kenyataan). Di bawah ini disampaikan beberapa pernyataan yang diambil dari wawancara antara Rosianna Silalahi dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Cobalah kalian beri tanda O jika pernyataan tersebut merupakan opini dan F jika pernyataan itu merupakan fakta. Tulislah di buku tulismu! 1. Langkah-langkah penanganan Aceh pascabencana berjalan dengan baik. ( ... ) 2. Presiden sudah mengunjungi Lhokseumawe dan Banda Aceh dan belum sempat melihat Meulaboh. ( ... ) 3. Salah satu problem yang mengemuka beberapa hari terakhir ini adalah tidak lagi soal pasokan. ( ... ) 4. Dengan minimnya angkutan darat waktu itu, dengan menumpuknya bantuan, termasuk sukarelawan di bandar udara Medan maupun di Banda Aceh maka ada masalah-masalah untuk kelancaran kerja sama distribusi logistik yang ada. ( ... ) 5. Dengan struktur organisasi, dengan pejabat-pejabat langsung berada di lapangan dan 24 jam mereka bekerja maka koordinasi diharapkan lebih baik. ( ... ) Adakah opini dan fakta lain yang kalian temukan pada wawancara di atas? Coba kalian sebutkan! Dalam wawancara tersebut, Presiden menyatakan bahwa hal yang menjadi prioritas pertama dalam menangani bencana di Aceh adalah menyelamatkan sebanyak mungkin para korban karena kebesaran Allah swt. selalu datang. Bagaimana pendapat kalian tentang pernyataan Presiden tersebut?

Peristiwa

Tugas ○



















43

Simaklah acara wawancara di radio atau di televisi. Laporkan hasilnya yang meliputi 1. pokok-pokok isi wawancara; 2. butir-butir yang merupakan fakta dan pendapat; 3. tanggapan terhadap isi wawancara.

B. Menceritakan dan Menyimak Pengalaman Lucu Menceritakan pengalaman lucu di muka umum memang gampanggampang susah. Gampang, jika kita ingin sekali menyampaikan cerita itu spontan dan di hadapan orang-orang yang ingin mendengar cerita tersebut. Kegiatan itu menjadi terasa sulit ketika tidak ada dorongan dari dalam diri sendiri, suasananya tidak spontan, dan tidak yakin orang lain mau mendengar cerita itu. Agar dapat bercerita tentang pengalaman lucu kepada orang lain dengan maksud menghibur, diperlukan pengetahuan dan pelatihan. Menurut Jalaludin Rachmat, sebuah cerita akan terasa lucu dan menyenangkan orang lain yang mendengarnya jika memenuhi salah satu dari tiga teori berikut. 1. Teori pertama diberi nama teori superioritas degradasi, yaitu seseorang akan merasa senang dan lucu jika ia ditempatkan sebagai seseorang yang lebih tinggi kedudukannya (superior) dibanding sesuatu yang diceritakan (degradasi). Misalnya, cerita tentang orang-orang bodoh, dungu, bahkan cacat. 2. Teori kedua diberi nama teori bisosiasi, yaitu rasa lucu akan muncul ketika menyadari ketidaksesuaian antara konsep dengan realitas yang sebenarnya. Perhatikan kiat berhenti merokok yang diajarkan majalah Humor (22 Juli–11 Agustus 1992) berikut. ”1. Olahraga secara rutin. Pagi lari maraton, siang angkat besi, sore tinju, malam yoga, pagi-pagi lari lagi. Begitu seterusnya, dijamin tidak ada waktu untuk merokok. 2. Buang semua peralatan merokok seperti pipa, asbak, dan kios penjual rokok yang mangkal di depan rumah Anda.” Secara teoretis, konsep yang diajukan majalah itu tepat, tetapi secara realitas apakah hal itu dapat dilakukan? 3. Teori ketiga diberi nama teori inhibisi, pada intinya, teori ini menyatakan bahwa secara alamiah kita akan tertawa jika ketidakenakan kita terlampiaskan. Pelampiasan itu antara lain dengan cara melihat ’kekerasan’ yang masih dalam ambang batas wajar. Misalnya, kalian punya pengalaman kepala benjol terantuk daun pintu dan celana sobek terkena paku ketika lari menghindari razia rokok yang dilakukan guru. Benjolnya kepala dan sobeknya celana merupakan cerita lucu bagi orang lain karena itu menjadi sarana melampiaskan ketidakenakan yang terpendam. Bagi kalian yang mengalami, cerita itu tidak ada lucunya sama sekali.

Komp Bahasa SMA 1

44

Marilah kita menyimak cerita pengalaman Nasrudin Joha berikut! Meskipun hanya merupakan cerita fiksi, kisah tersebut dapat kalian jadikan pedoman untuk belajar bercerita. Nasrudin Joha dan Kantong yang Haus Suatu hari aku menghadiri pesta perkawinan. Di antara tamu, ada satu orang yang tidak sekadar makan. Ia memasukkan makanan sebanyak-banyaknya ke dalam kantong yang cukup besar. Aku, yang melihat hal itu, segera mengambil teko berisi teh. Diam-diam, dari samping orang itu, aku menuangkan air teh ke dalam kantong yang penuh makanan itu. Betapa terkejutnya orang itu mengetahui perbuatanku. Ia berdiri dan dengan marah berkata, ”Hei, apa yang sedang kaulakukan? Masa kantongku kautuang air teh?” ”Maaf, aku tidak bermaksud buruk,” kataku, ”karena tadi kulihat betapa banyak makanan yang ditelan oleh kantongmu maka aku khawatir kantongmu haus. Karena itu, kuberi minum secukupnya.” Sumber: Nasrudin Joha dan Kantong yang Haus. Imam Musbikin. 2004. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gambar 3.4 Menuangkan teh ke dalam kantong.

Setelah mendengar penyampaian secara lisan cerita lucu, kalian dapat mengajukan pertanyaan tentang cerita itu. Perhatikan contoh pertanyaan berkaitan dengan cerita lucu di atas! • Apakah orang itu tidak marah? • Apakah orang itu tidak tahu ketika Nasrudin mau menuangkan teh ke kantongnya? Pelatihan 4 ○



















Tentunya kalian juga mempunyai pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman yang menyenangkan, mengharukan, menyedihkan, atau menggelikan. Apa pun pengalaman yang kamu alami, semua dapat dijadikan pelajaran untuk berbuat pada masa yang akan datang. Pengalaman apa yang pernah kalian alami? 1. Ceritakan pengalaman kalian tersebut di depan kelas! 2. Berceritalah dengan gaya yang menarik agar teman kalian menikmati cerita kalian! 3. Jawablah pertanyaan dari teman kalian!

Pelatihan 5 ○



















Bagaimana pendapat kalian tentang cerita yang disampaikan teman kalian? 1. Ketika teman kalian bercerita di depan kelas, catatlah hal-hal yang menurut kalian perlu kalian ketahui! 2. Tanyakan secara lisan setelah teman kalian selesai bercerita!

Peristiwa

45

C. Membaca Cepat Teks Nonsastra Pada Bab I, kalian telah belajar membaca cepat. Tahukah kalian cara membaca cepat yang efektif? Agar kalian dapat membaca dengan cepat, ikutilah petunjuk berikut! 1. Gerakkan pandangan mata kalian dari atas ke bawah, hindari menggerakkan pandangan ke samping. 2. Fokuskan pandangan pada beberapa kata sekaligus, jangan memfokuskan pandangan hanya pada satu kata. 3. Jangan biasakan membaca dengan menggerakkan mulut. 4. Hindari pula kebiasaan membaca dengan bersuara. Agar makin mahir membaca cepat sebuah teks, kalian perlu terus berlatih. Selain itu, kalian perlu meningkatkan kuantitas teks yang kalian baca. Makin lama, kalian perlu membaca teks yang makin panjang. Jika pada Bab I kalian membaca teks yang panjangnya ± 400 kata, kali ini kalian akan membaca teks yang panjangnya + 500 kata Marilah kita berlatih membaca cepat teks berikut! Kerusakan Hutan dan Pelestariannya Polres Lhoksumawe, Jumat kemarin berhasil menyita kayu sebanyak 200 ton yang diduga ilegal dan satu sawmill pada sebuah kilang kayu di Kecamatan Bandar Dua, Aceh Utara. Upaya polisi ini perlu kita hargai, meski ini hanya sebagian kecil dari puluhan ton kayu ilegal lainnya yang terjadi di daerah kita. Ilegal logging memang pernah marak terutama setelah tsunami, di mana kebutuhan kayu sangat besar dalam masa rekonstruksi sekarang. Bahkan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf pada bulan Juni lalu sudah menandatangani Moratorium Logging dalam rangka untuk menekan pencurian kayu di hutan. Namun yang ditunggu masyarakat sampai sejauh mana sudah langkah-langkah yang dilakukan, karena masyarakat mengetahui banyak pihak yang bermain dalam kasus ilegal logging ini. Di sisi lain, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh mengatakan investasi modal dan eksploitasi sumber daya hutan merupa-kan ancaman besar bagi kelestarian hutan Aceh. Menurut Bambang Antariksa (direktur Walhi Aceh), pada tahun 2006 saja, terjadi 39 kali bencana banjir dan longsor. Kerugiannya mencapai puluhan miliar. Ke depan kerusakan hutan akan tetap terjadi dan bahkan terus meningkat apabila upaya yang dilakukan pemerintah sekadar semacam ”gertak sambal” ala Moratorium Logging. Kita memang prihatin dengan kerusakan hutan di daerah kita. Kehidupan mendatang akan sangat tergantung pada apa yang kita lakukan sekarang dalam menyelamatkan hutan dan lingkungannya. Perusahaan sumber daya hutan di tanah air kita menghadapi tantangan berat karena hutan tetap menjadi sasaran utama pihak-pihak

46

Komp Bahasa SMA 1

tertentu ingin mencari keuntungan dalam jumlah besar dengan pekerjaan mudah. Menghadapi masalah kompleks tersebut, pemerintah tidak pernah berhenti berupaya agar sumber daya hutan dapat terjamin kelestariannya. Berbagai upaya telah dilakukan jauh sebelum fenomena perusakan hutan massal terjadi. Sejak awal 1990 telah terjadi pergeseran Sumber: CD Corel nilai di kalangan masyarakat internasional Gambar 3.5 Kerusakan Hutan terhadap produk-produk sumber daya hutan yang beredar di pasar dunia. Kelompok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kerusakan hutan menghendaki produk hutan yang dikeluarkan berasal dari sumber yang dikelola dengan menerapkan prinsip kelestarian ekonomi, sosial, lingkungan sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan. Pergeseran nilai tersebut tidak sekadar dalam bentuk perhatian dan kepedulian semata, tetapi telah mengarah pada tuntutan-tuntutan yang menjadi prasyarat beredarnya produk hutan. Di tengah upaya merehabilitasi sumber daya hutan dan mengimplementasikan sistem pengelolaan hutan bersama masyarakat akibat maraknya penebangan ilegal maupun pencurian yang dilakukan warga masyarakat dan pihak-pihak lain yang ingin mencari keuntungan mudah dan banyak. Kita ingin memberantas ilegal loging, melakukan revitalisasi sektor kehutanan, rehabilitasi/konservasi sumber daya hutan, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, dan pemantapan kawasan hutan agar tidak rusak. Untuk mengatasi penebangan ilegal, pemerintah Aceh memang telah mengambil langkah penegakan hukum maupun peningkatan koordinasi antardaerah dalam rangka pengamanan hutan dan peredaran hasil hutan. Pemerintah selama ini juga melakukan peningkatan kelestarian hutan untuk kepentingan keseimbangan tata air dan lingkungan hidup dengan melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Hanya upaya pelestarian tak sebanding dengan proses perusakan. Intensifikasi pengusahaan/perluasan areal hutan rakyat secara swadaya perlu terus digencarkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri, masyarakat, ekspor, dan peningkatan kesejahteraan petani hutan rakyat. Pengelolaan sumber daya hutan secara lestari bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka mewujudkan kemandirian daerah. Hal ini harus diutamakan dalam pengelolaan sumber daya alam. Mempertahankan keberadaan sumber daya hutan negara dan meningkatkan kawasan yang berfungsi hutan agar kelestarian hutan dapat terjaga dengan baik pelestarian sumber daya hutan harus melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak. Tanpa kerja sama yang baik keinginan untuk menjaga kelestarian alam tak akan tercapai. Sumber: Harian Aceh, September 23 rd, 2007.

Peristiwa

47

Setelah membaca teks di atas, kalian tentu mengetahui ide pokok tiap paragraf dalam teks. Ide pokok paragraf dapat dikatakan sebagai gagasan inti paragraf. Ide pokok dapat berwujud kalimat yang disebut kalimat topik. Bagi pembaca, ide pokok menjadi kunci pemahaman seluruh isi bacaan. Adapun bagi penulis, ide pokok menjadi pengendali isi paragraf. Pelatihan 6 ○



















1. 2. 3.

4. 5.

Jelaskan bahwa banjir di Aceh karena kerusakan hutan! Daerah-daerah mana yang rawan banjir menurut teks di atas? ”Kita memang prihatin dengan kerusakan di daerah kita. Kehidupan mendatang akan sangat tergantung pada apa yang kita lakukan sekarang dalam menyelamatkan hutan dan lingkungannya” Apa maksud kalimat di atas? Sebutkan narasumber-narasumber yang berbicara pada teks berita tersebut! Buatlah ringkasan teks di atas! Catatlah pokok-pokok isi berita, kemudian kembangkan pokokpokok berita itu!

D. Menulis Paragraf Ekspositif Sering kali, ketika menulis karangan, kalian tidak tahu jenis karangan apa yang akan ditulis. Kalian hanya sekadar menuangkan gagasan dalam sebuah karangan tanpa mengetahui arah tulisan kalian. Kebiasaan mengarang seperti itu, sebenarnya kurang baik. Sebaiknya, ketika kalian hendak menulis karangan, kalian harus mengetahui terlebih dahulu jenis karangan yang akan kalian tulis. Baru kemudian, kalian menuangkan gagasan kalian sesuai jenis karangan yang telah kalian tentukan. Akan tetapi, kadang kala orang menentukan tema atau topik terlebih dahulu. Dari topik tersebut, secara tidak langsung sudah diketahui jenis karangan yang akan ditulis. Misalnya, kalian hendak menulis karangan tentang proses pembuatan tempe maka secara otomatis kalian akan menulis karangan ekspositif. Pada pelajaran kali ini, kalian akan belajar menulis paragraf ekspositif (paparan). Tahukah kalian apakah yang dimaksud paragraf ekspositif? Memaparkan sebuah peristiwa, pengalaman, kegiatan, pengamatan, penemuan di lapangan merupakan kegiatan penulisan paragraf ekspositif. Agar kalian memiliki gambaran tentang paragraf ekspositif, perhatikan contoh paragraf berikut! Peristiwa Umbal Balik yang Mematikan Ikan Walaupun tidak terjadi setiap tahun, peristiwa umbal balik di waduk-waduk sangat merugikan para petani ikan Karamba Jaring Apung (KJA) karena berdampak kematian massal pada ikan.

48

Komp Bahasa SMA 1

Peristiwa ini terjadi dengan tiba-tiba tanpa ada kesempatan untuk mengungsikan atau melakukan panen dini. Pernyataan Prof. Otto Sumarwoto benar belaka bahwa peristiwa umbal balik merupakan gejala alam biasa yang terjadi jika penurunan suhu lapisan air permukaan lebih rendah dari suhu lapisan air di bawahnya. Hal itu mengakibatkan berat jenis air permukaan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan lapisan air di bawahnya sehingga terjadi peristiwa umbal balik massa air lapisan atas turun ke bawah berganti tempat dengan massa air lapisan bawah yang pindah ke atas. Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 3.6 Nelayan sedang menjaring ikan Dalam hal ini, peristiwa turunnya dan naiknya terjadi serentak. Downwelling untuk massa air yang turun dan upwelling bagi massa air yang naik. Gejala ini memang tidak ada yang mempermasalahkan karena memang seharusnya begitulah yang terjadi. Akan tetapi, yang menjadi masalah ialah kerugian para petani KJA akibat peristiwa ini. Sumber: http://lemlit.mis-unpad.net/

Kalian telah membaca wacana ekspositif. Dalam wacana tersebut, penulis memaparkan informasi dan menguraikan gagasan tentang peristiwa umbal balik yang mematikan ikan. Dalam memaparkan informasi tersebut, penulis tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk memercayai informasi tersebut. Paragraf ekspositif yang baik harus dapat memberikan tambahan pengertian dan pengetahuan pembacanya. Oleh karena itu, paragraf ekspositif harus akurat, jelas, dan singkat. Selain itu, paragraf ekspositif biasanya menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Setelah mengetahui contoh dan ciri-ciri paragraf ekspositif, kalian tentu bisa mendata topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif. Telah disebutkan bahwa paragraf ekspositif bersifat netral, tidak berpihak, dan tidak memengaruhi pembaca. Dengan demikian, topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif, antara lain hasil pengamatan atau penelitian terhadap suatu hal. Perhatikan contoh paragraf ekspositif berikut! Sejak zaman dulu, nenek moyang kita sudah mengenal tanaman lidah buaya serta berbagai manfaatnya. Bukan hanya sebagai bahan kosmetik terutama penyubur rambut tetapi juga untuk keperluan pengobatan.

Peristiwa

49

Tumbuhan tanpa buah dengan ciri daun berbentuk panjang, tebal, berwarna hijau ini mengandung serat bening, serta daging yang terkandung di daunnya. Meski lidah buaya sejak dulu dikenal memiliki banyak khasiat, namun siapa yang menyangka kalau tanaman ini bisa dijadikan komoditas yang menguntungkan? Menariknya, komoditas ini bukan hanya sebagai ramuan penyubur rambut atau obat, tetapi justru menjadi minuman segar yang menyehatkan. Setelah menuliskan ide dalam bentuk paragraf, tentu kalian akan membacanya kembali. Kalian tentu merasa masih ada kekurangan pada tulisan tersebut. Oleh karena itu, kalian perlu menyunting atau memperbaiki tulisan itu. Perhatikan suntingan dari paragraf di atas berikut! Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal tanaman lidah buaya serta manfaatnya. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun berbentuk panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru sebagai minuman yang menyehatkan. Pelatihan 7 ○



















Kalian telah memahami pengertian dan contoh wacana ekspositif. Sekarang, cobalah kalian kerjakan pelatihan berikut! 1. Sebutkan ciri-ciri paragraf ekspositif! 2. Tuliskan lima contoh topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf ekspositif! 3. Pilihlah salah satu topik dan kembangkan menjadi paragraf ekspositif berdasarkan pola yang telah kalian tentukan! 4. Tulislah satu paragraf ekspositif dengan tema yang kalian tentukan sendiri! 5. Bacakan paragraf yang telah kalian tulis untuk ditanggapi teman kalian! Tanggapan itu berupa: a. kesesuaian isi dengan jenis paragraf, b. keruntutan gagasan, dan c. penggunaan bahasa.

50

Komp Bahasa SMA 1

Buka Wawasan Kebiasaan Menulis yang Baik 1. Menentukan tema terlebih dahulu; 2. Menentukan jenis karangan; 3. Menentukan butir-butir yang akan ditulis dalam bentuk kerangka karangan; 4. Mencari referensi terlebih dahulu sebelum menulis; 5. Mengembangkan karangan secara runtut; 6. Tidak melupakan menulis sumber rujukan; 7. Menyunting karangan.

Lensa Bahasa Di dalam teks ” Peristiwa Umbal Balik yang Mematikan Ikan” dapat ditemukan beberapa istilah. Apakah yang dimaksud istilah? Apa perbedaannya dengan kata? Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna suatu konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Sementara itu, kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat diujarkan dalam bentuk bebas. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa istilah memiliki makna lebih khusus dibanding kata. Di dalam teks ” Peristiwa Umbal Balik yang Mematikan Ikan” kalian menjumpai istilah umbal balik, jaring apung, massa air. Dapatkah kalian menjelaskan arti istilah-istilah tersebut? Kata apa yang memiliki pengertian lebih umum dari istilah tersebut? Cobalah kalian membuat kalimat dengan menggunakan kata dan istilah tersebut!

Rangkuman 1.

Mendengarkan informasi dapat menambah pengetahuan, dan dapat mengerti informasi terbaru yang sedang terjadi. Hal-hal yang dapat kamu lakukan dalam mendengarkan informasi adalah sebagai berikut: – mencatat pokok-pokok informasi; – menentukan butir-butir mengenai fakta dan pendapat; – mengajukan pertanyaan/tanggapan sesuai dengan informasi yang telah kamu dengarkan.

Peristiwa

2.

3.

4.

51

Selain mendengarkan informasi, hal menarik yang dapat kamu lakukan adalah menceritakan dan menyimak pengalaman lucu. Kamu dapat menyampaikan secara lisan pengalaman lucu yang pernah kamu alami. Sampaikan dengan runtut dan dengan bahasa yang mudah dipahami, supaya orang yang mendengar dapat mengerti dan menikmati kelucuan yang ada. Selain itu, dalam mengajukan pertanyaan tentang temanmu gunakan kalimat yang jelas dan santun. Membaca cepat teks adalah membaca teks secara sekilas untuk memperoleh pemahaman isi sebanyak-banyaknya. Kamu dapat menyerap informasi dalam teks bacaan dengan cepat. Selain, kamu dapat menentukan ide pokok tiap paragraf dalam bacaan. Dalam menjawab pertanyaan tentang bacaan. Usahakan menjawab dengan singkat, jelas, dan benar. Rangkuman bacaan harus dibuat dengan singkat dan jelas serta tidak menyimpang dari ide pokok bacaan. Sebelum menulis sebuah paragraf eksposisi, hal-hal yang dapat kamu lakukan adalah sebagai berikut: – menentukan ciri-ciri paragraf eksposisi; – mendata topik-topik yang akan ditulis; – menentukan jenis pengembangan paragraf eksposisi; – menentukan gagasan pendukung dalam paragraf. Setelah kamu lakukan hal-hal di atas, kamu dapat menulis sebuah paragraf eksposisi dengan baik. Untuk menyempurnakan paragraf yang sudah dibuat, kamu dapat menyunting paragraf tersebut.

Refleksi Setelah mendengarkan sebuah informasi, diharapkan kamu memahaminya dengan baik. Kamu dapat menemukan pokok-pokok informasi dan menentukan butir-butir mengenai fakta dan pendapat. Menyampaikan secara lisan pengalaman lucu dapat menghibur hatimu dan temanmu. Kamu dapat menceritakannya dengan runtut dan tidak berbelit-belit. Diharapkan juga kamu dapat membaca cepat teks bacaan untuk mendapatkan informasi secara cepat. Selain itu, kamu juga dapat membuat rangkuman tentang bacaan. DIharapkan juga, kamu dapat menulis paragraf eksposisi dengan baik.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.

2.































































Dengarkan sebuah acara wawancara di radio atau televisi! a. Catatlah pokok-pokok isi informasi tersebut! b. Pilihlah informasi yang merupakan fakta dan pendapat! c. Berilah tanggapan terhadap isi wawancara tersebut! Ceritakan pengalamanmu yang paling mengesankan di depan kelas!

52

Komp Bahasa SMA 1

3.

4. 5.

Carilah teks di media cetak bertopik peristiwa yang terdiri atas + 500 kata! a. Bacalah teks tersebut dengan teknik membaca cepat (250 kata per menit)! b. Temukan ide pokok pada tiap-tiap paragraf dalam teks tersebut! c. Buatlah ringkasan teks tersebut dalam beberapa kalimat yang runtut! Jelaskan yang dimaksud paragraf ekspositif! Tulislah sebuah wacana ekspositif tentang peristiwa gempa tsumani!

Kata Berhikmah Seperti belut pulang ke lumpur. Orang yang pulang ke kampung halamannya atau ke tempat asalnya.

Kesehatan

BAB

53

IV Kesehatan Apakah kamu tahu gambar berikut? Gambar tersebut merupakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan. Kesehatan merupakan harta yang tidak dapat diganti dengan uang berapa pun. Oleh karena itu, kita harus menjaga dan merawat tubuh kita agar tetap sehat. Untuk meningkatkan pemahamanmu tentang kesehatan pelajarilah pelajaran ini. Pada Bab IV ini kamu juga akan belajar mendengarkan dan mengungkapkan isi puisi, berdiskusi tentang penyelesaian suatu masalah, membaca ekstensif teks nonsastra, serta menulis paragraf naratif. Pelajarilah bab ini agar dapat menambah pengetahuan yang kamu miliki sebagai bekal pendidikan berikutnya.

Sumber: www.infoterapi.com

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: CD Corel

54

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan dan Mengungkapkan Isi Puisi

Kesehatan

• • • •

Menyampaikan ciri puisi Menyampaikan nilai-nilai puisi Membandingkan nilai-nilai puisi Mengubah puisi menjadi paragraf narasi

Mendiskusikan Masalah

• Memahami ringkasan isi yang disampaikan • Mengajukan saran dan pemecahan masalah • Mendaftar kata-kata sulit dalam teks

Membaca Ekstensif

• Mengidentifikasi ide pokok teks • Menulis kembali isi bacaan

Kesehatan

55

A. Mendengarkan dan Mengungkapkan Isi Puisi

Sumber: Buku Apresiasi Puisi Remaja Gambar 4.1 Kover Buku Apresiasi Puisi Remaja

Di antara kalian, adakah yang tidak tahu yang dimaksud puisi? Ketika kalian belajar di jenjang SD dan SMP, kalian telah belajar membaca dan menulis puisi. Tentunya, kalian sudah memahami berbagai bentuk dan bahasa puisi. Pada pelajaran kali ini, kalian akan kembali mempelajari bentuk puisi remaja. Tahukah kalian yang dimaksud puisi remaja? Puisi remaja adalah puisi yang mengangkat tema kehidupan remaja dan ditulis oleh remaja. Cobalah kalian perhatikan puisi remaja berikut! Generasiku Yanthi Kala mentari bersinar terang Menerangi alam maya Cerah cerianya dunia ini Embun pagi menyejukkan hati Hai remaja! Bangunkanlah jiwamu, segera! Masa depanmu untuk generasi terpuji Langkah maju ke muka, berkarya dan berjasa Isi jiwa sesama manusia Secerah mentari pagi Sinarnya datang Nama bangsa masyhur di penjuru dunia Bangkitkan jiwamu wahai remaja Sambutlah masa depan untuk meraih C I T A ... Sumber: Riris K. Toha Sarumpaet. 2002. Apresiasi Puisi Remaja: Catatan Mengolah Cinta. Jakarta: Grasindo

Apakah kalian memahami isi puisi tersebut? Salah satu cara untuk memahami isi puisi tersebut adalah dengan memparafrasakan puisi tersebut. Memparafrasakan puisi adalah mengubah puisi menjadi bentuk cerita. Ada dua cara memparafrasakan puisi. 1. Memparafrasakan puisi dengan menambahkan kata atau kalimat di antara baris puisi. 2. Memparafrasakan puisi dengan langsung menerjemahkan isi puisi ke dalam bentuk cerita. Perhatikan cara memparafrasakan puisi dengan menggunakan cara yang pertama! Generasiku Yanthi (Aku sedang tertidur nyenyak). (Mana) kala mentari bersinar terang. (Sinarnya) Menerangi alam maya.

Komp Bahasa SMA 1

56

(Aku merasakan) cerah cerianya dunia ini. Embun pagi menyejukkan hati(ku). (Saat aku sedang tertidur itu aku mendengarkan sebuah seruan). (”)Hai(,) remaja! Bangunkanlah jiwamu, segera!(”) (Suara itu terus terngiang di telingaku). (”)Masa depanmu (berguna) untuk generasi terpuji. Langkah (kan) (kakimu) maju ke muka, (untuk) berkarya dan berjasa. Isi (lah) jiwa sesama manusia. (Agar hati mereka) secerah mentari pagi Sinarnya datang (menerangi hati seluruh manusia) (sehingga) Nama bangsa masyhur di penjuru dunia Bangkitkan jiwamu (,) wahai remaja Sambutlah masa depan untuk meraih C I T A (”) Setelah kalian membaca parafrasa tersebut, kalian dapat memahami isi puisi tersebut secara utuh. Puisi tersebut mengungkapkan seruan kepada seluruh generasi muda untuk bangkit, berjuang, dan berkarya demi meraih cita-cita membentuk generasi terpuji. Cara kedua adalah dengan menyimpulkan garis besar isi puisi tersebut. Puisi ”Generasiku” bercerita tentang semangat yang tumbuh pada diri si Aku untuk meraih cita-citanya. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu memiliki penafsiran yang sama tentang puisi tersebut? Jika penafsiranmu berbeda, kamu tidak perlu takut. Puisi bersifat poliinterpretasi sehingga pembaca bebas menafsirkan isi puisi tersebut. Pelatihan 1 ○



















Simaklah dua puisi yang ditulis oleh dua penyair (penulis puisi) dari generasi yang berbeda. Puisi 1 Renungan Elin S. Bila bulan bisa kupindahkan Aku tak ingin malam Ia mengajak buka lembar dimensi Hingga menutup jendela masa depanku Tanpa pamit Bila matahari bisa kupindahkan Aku mau terang selalu Ia balon gemilang Pemompa semangat kehidupanku

Kesehatan

57

Agar dapat Mencapai awan tepis mendung Menggapai nyata kikis duga Mengukir renungan di bingkai langit Betapa kita sebesar debu Di matanya Sumber: Sarumpaet, 2002

Puisi 2 Enigma* Ilham Halimsyah 1/

Begitu lama bunga berguguran membuai musim yang tak henti mengadu pada laut pada gunung pada langit

2/

Barangkali kita telah lama saling mencaci sehingga seringkali lupa warna pelangi

3/

Tak ada garis dan lengkung tak ada wangi dan aroma tak ada kata dan suara semua dalam belenggu kedunguan kita sendiri-sendiri

4/

Masih saja engkau’menahan rintih di pucak pinus

Jawablah dan kerjakan pertanyaan di bawah ini! 1. Apakah tema yang diangkat pada Puisi 1 dan Puisi 2? 2. Bagaimana persajakan pada kedua puisi itu? 3. Bagaimana susunan baris dan baitnya? 4. Gaya bahasa apa yang menonjol pada kedua puisi itu? 5. Nilai-nilai apa yang terungkap pada Puisi 1 dan Puisi 2? 6. Puisi mana yang termasuk puisi remaja? 7. Parafrasakan salah satu puisi di atas sehingga kalian dapat memahami maknanya!

Tugas ○



















Agar kalian dapat menentukan ciri-ciri puisi remaja, kalian perlu membaca lebih banyak puisi remaja. Kalian dapat menemukan berbagai bentuk puisi remaja di majalah yang terbit setiap hari Minggu. Secara berkelompok, cobalah kalian mencari sebanyak-banyaknya puisi remaja dari majalah dan surat kabar. Kalian dapat pula membaca buku kumpulan puisi remaja! 1. Kumpulkan puisi tersebut menjadi sebuah kliping! 2. Bandingkan nilai-nilai dalam puisi remaja yang kalian temukan!

58

Komp Bahasa SMA 1

3.

Tentukan ciri-ciri puisi remaja berdasarkan contoh puisi yang kalian dapatkan! a. tema, b. pilihan kata, c. gaya bahasa, d. bentuk, dan e. nilai-nilai yang terkandung. Lakukan pengamatan bersama kelompokmu. Kemudian, buatlah laporan hasil pengamatan dengan membuat tabel pengamatan seperti berikut di buku tulismu! No.

Aspek yang Diamati

1.

Bagaimana bentuknya? a. Apakah masih menggunakan rima yang tetap? b. Apakah masih terikat jumlah baris dan bait? c. Apakah susunan barisnya sama? d. ..................................... e. .....................................

Hasil Pengamatan

............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................

(Buatlah pertanyaan lain) 2.

Bagaimana bahasanya? a. Apakah diungkapkan secara lugas? b. Apakah disampaikan dengan bahasa simbolis? c. Apakah menggunakan kata-kata yang puitis? d. ..................................... e. .....................................

............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................

(Buatlah pertanyaan lain) 3.

Bagaimana temanya? a. Apakah temanya selalu tentang cinta? b. Apakah ada tema yang lain? (Jika ada sebutkan) c. ..................................... d. ..................................... (Buatlah pertanyaan lain)

............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................

Kesehatan

Pelatihan 2 ○



















59

Kalian telah melakukan pengamatan terhadap berbagai bentuk puisi remaja, yang dimuat di majalah, surat kabar, atau buku kumpulan puisi. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, silakan kalian jawab pertanyaan ini! 1. Apa yang dimaksud puisi remaja? 2. Apa ciri-ciri puisi remaja? 3. Parafrasakan puisi berikut! Epilog Nanang Suryadi Sempurnalah sempurna segala ingin Di ambang surup matahari mendingin Segala senja telah kau beri tanda Di padang padang buru di tebing tebing cuaca Telah disemayamkan segala kelakar Terbakar bersama belukar julai akar Ke dalam diri ke luar diri Menembus batas segala mimpi Demikian, sunyi tak terbagi Milikku sendiri Sumber: Sutardji Calzoum Bachri, Hijau Kelon dan Puisi 2002. Jakarta: Kompas

B. Mendiskusikan Masalah Kalian tentu makin terampil berdiskusi. Makin sering mengikuti kegiatan diskusi, kalian akan makin menguasai dalam menyampaikan pendapat. Jangan lupa untuk selalu memerhatikan etika dalam menyampaikan tanggapan. Banyak topik menarik yang dapat kalian angkat sebagai tema diskusi. Jika sebelumnya kalian telah berdiskusi dengan tema ”Ekonomi” atau ”Iptek,” kali ini kalian akan mendiskusikan masalah sastra. Salah satu materi yang diajarkan pada pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah materi sastra. Akan tetapi, banyak pengamat yang menyatakan bahwa pengajaran materi sastra masih jauh dari harapan. Siapakah pengamat yang mengatakan hal itu? Marilah kita membaca teks berikut dengan cermat! Pembelajaran Puisi Kontemporer Banyak pengamat sastra mengatakan bahwa pengajaran sastra di sekolah, khususnya di SMA, masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Ajip Rosidi, sejak kira-kira tahun 1955 hingga kini, masalah pengajaran sastra, khususnya apresiasi sastra, dipermasalahkan para sastrawan dan pengajar karena dianggap tidak memenuhi harapan. Padahal, melalui pengajaran sastra di SMA, guru dan masyarakat

60

Komp Bahasa SMA 1

mengharapkan agar para siswa memiliki dan mengembangkan wawasan sastra mereka, melatih kemampuan, serta menumbuhkan sikap positif bagi kepentingan masyarakat dan dirinya. Apresiasi sastra selayaknya dikembangkan melalui pengajaran sastra. Akan tetapi, banyak faktor yang bersangkutan dengan itu, misalnya kurikulum, termasuk di dalamnya metode, sistem evaluasi dan faktor yang sangat penting, yaitu guru dan siswa. Berkaitan dengan pengajaran sastra, guru sastra dituntut mempunyai semangat tinggi. Sebagai pribadi, ia harus mencintai sastra. Hal yang sama berlaku untuk puisi. Apalagi nyatanya menikmati puisi dan memahami puisi memerlukan perenungan dan penyelaman secara intensif dan ekstensif. Itu sebabnya, guru mesti memiliki hasrat tinggi untuk mempelajarinya. Dalam konteks pengajaran sastra, mungkin saja kita menyodorkan puisi kepada siswa tanpa membimbing, menuntun, dan mengarahkan pengajarannya. Akan tetapi, kemungkinan besar siswa akan mengalami kesulitan. Ketika ditanya, apakah perbedaan prosa dengan puisi, misalnya, kemungkinan jawaban yang diperoleh prosa adalah karangan bebas, sedangkan puisi karangan terikat. Lalu bagaimana ciri-ciri puisi kontemporer? Tepatnya, jika kepada siswa ditanyakan ciri puisi tahun 40-an yang terikat baris atau bait (misalnya, bersajak silang a-b-a-b) hubungannya dengan puisi kontemporer yang lebih mementingkan kata atau bunyi, mungkin siswa kita tidak dapat menjawab. Lalu siapakah yang salah, siswa atau guru? Puisi kontemporer memang belum populer di kalangan siswa SMA, terlebih lagi jika guru sendiri tidak mengenal keberadaan puisi itu. Sudah waktunya bagi kita sekarang, sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia, memperkenalkan puisi kontemporer (puisi yang lahir dewasa ini) kepada siswa untuk melengkapi bahan pembelajaran yang biasanya berupa puisi-puisi lama, sebutlah angkatan 45-an. Dengan cara itu, baik siswa maupun guru, akan terpacu untuk menyelami puisi kontemporer secara lebih mendalam. Akan tetapi, apakah puisi kontemporer itu? Bagi Sutardji Calzoum Bachri, puisi kontemporer merupakan sesuatu yang muncul dari rohani, melalui bunyi ucapan dan katakata yang dalam keutuhannya mengandung keindahan dan kearifan. Ia adalah ruh, semangat, mimpi, obsesi, dan igauan. Juga kelakar batin yang menjasad dalam bunyi yang diucapkan dan dituliskan lewat kata-kata. Karena peranan guru di sekolah sangat penting bagi keberhasilan pengajaran, khususnya pengajaran apresiasi puisi, sudah semestinya para guru benar-benar mengikuti perkembangan sastra Indonesia. Berikut adalah salah satu puisi karya tokoh puisi kontemporer Indonesia: Sutardji Calzoum Bachri.

Kesehatan

61

Shang Hai Ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? bilang ping mau mau bilang pong mau ping? bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping tak ya ping tak ya pong kutak punya ping pinggir ping kumau pong tak tak bilang ping pinggir pong kumau ping tak tak bilang pong sembilu jarakMu merancap nyaring

Sumber: bp0.blogger.com

Gambar 4.2 Sutardji C. Bachri

Sri Wahyuni B, Horison 2002

Teks di atas berisi pandangan tokoh tentang pengajaran sastra di sekolah. Tentu kalian juga mempunyai pandangan atau pendapat, baik yang mendukung maupun menyanggah. Kalian bisa mendiskusikan masalah tersebut bersama teman kalian. 1.

Pelatihan 3 ○



















2.

3. 4. 5.

Buatlah ringkasan isi teks tersebut, kemudian bacakan di depan kelas! Ajukanlah saran setelah kalian mengungkapkan isi teks dengan bahasa lisan! Diskusikan dan pecahkan masalah terhadap isi teks itu! Coba selaraskan perbedaan pendapat yang muncul dalam diskusi tersebut! Kemukakan hasil diskusi dengan kata-kata yang meyakinkan! Daftarlah kata-kata sulit dalam teks tersebut, kemudian carilah maknanya dalam kamus atau ensiklopedia! Bahaslah bersamasama dengan teman sekelas!

C. Membaca Ekstensif Teks Nonsastra Tentunya kamu pernah membaca teks bacaan dengan teknik membaca ekstensif. Masih ingatkah kalian tujuan membaca ekstensif? Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca untuk menemukan ide pokok teks dan menuliskan kembali isi teks. Membaca ekstensif meliputi

62

Komp Bahasa SMA 1

1.

membaca survei: memeriksa, melihat, meneliti judul-judul bab, indeks, dan daftar isi; 2. membaca sekilas: memerhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi; 3. membaca dangkal: untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran. Agar kalian lebih terampil membaca ekstensif, silakan kalian baca teks di bawah ini! Sambil membaca, silakan kalian membuat catatan tentang ide pokok setiap paragraf teks tersebut! Taiwan Sukses Uji Vaksin Flu Burung Taiwan sukses melakukan uji coba atas vaksin terbaru melawan flu burung (avian influenza) yang diklaim manjur untuk melindungi manusia terhadap serangan virus penyakit unggas tersebut, demikian dilaporkan Taipei Times, Selasa (301). Vaksin yang telah dicobakan terhadap ratusan ekor ayam dan burung itu diharapkan bisa menghambat terjadinya endemi flu burung sebelum kemudian diproduksi massal dalam waktu dua tehun ke depan. Keberhasilan uji coba vaksin ini terbukti setelah dilakukan bersamaan dengan riset intensif selama 17 bulan yang dimulai dari wilayah yang disebut ground zero atau tidak pernah ditemukan penyebaran flu burung sebelumnya,” terang Pele Chong, yang memimpin program pengembangan vaksin di Institut Riset Kesehatan Nasional Taiwan. Chong menambahkan, apabila terjadi penyebaran virus flu burung maka akan memerlukan waktu sedikitnya enam bulan untuk mensterilkan wilayah yang terjangkit. ”Penelitian yang kita lakukan barhasil memberikan perlindungan penuh dari penyebaran flu burung ini,” katanya. Meski begitu vaksin yang diklaim bisa melawan virus H5N1 ini belum bisa memberi jaminan bahwa orang yang tertular akan memiliki daya tahan lebih baik. Virus H5N1 tetap mematikan bagi manusia. Namun, kami mengkhawatirkan bahwa virus ini selalu bisa bermutasi ke dalam bentuk baru yang bisa kebal dan terus ditularkan ke manusia lain,” terang Chong. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), flu burung telah menewaskan sedikitnya 163 orang di seluruh dunia sejak mulai merebak di Asia akhir 2003 lalu karena sebagian besar peternak banyak bersentuhan dengan unggas piaraannya. Taiwan sendiri tidak melaporkan adanya kasus kematian akibat H5N1, namun banyak unggas piaraan Sumber: www.cenderawasihpos.com yang diselundupkan dari Tiongkok yang Gambar 4.3 Kematian unggas akibat flu burung diketahui positif terjangkit.

Kesehatan

63

Chong menegaskan, penelitian lanjutan akan kembali dilakukan untuk mengejar perkembangan virus flu burung yang kerap bermutasi di setiap lingkungan baru. ”Kita berharap bisa secepatnya memproduksi sampai 80.000 dosis vaksin baru ini dalam sebulan,” tandasnya. taipeitimes/dey Sumber: Surya, 31 Januari 2007

Kalian telah membaca teks dan mencatat pokok-pokok penting isi teks. Jika mengalami kesulitan dalam mencatat pokok-pokok isi teks, kalian dapat memanfaatkan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai acuan. Jawablah pertanyaan berikut! 1. Untuk apa disuntik vaksin? 2. Vaksin apa yang diberikan? 3. Flu burung ternyata disebabkan oleh lingkungan. Pengetahuan apa saja yang dikatubkan untuk pengobatan lingkungan agar flu burung bisa diatasi? 4. Jenis virus apa flu burung itu? 5. Siapa peneliti vaksin flu burung? Selanjutnya, kalian dapat menuliskan kembali isi teks di atas secara ringkas. Kalian dapat memanfaatkan jawaban pertanyaanpertanyaan itu sebagai acuan. Pelatihan 4 ○



















Kalian telah mencatat pokok-pokok penting isi teks tersebut. Dengan menggunakan catatan tersebut, kalian dapat mengungkapkan kembali isi teks tersebut secara ringkas. Sekarang, cobalah kalian menuliskan kembali isi teks tersebut secara ringkas!

Buka Wawasan Tema yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Jelas, kejelasan tema dapat dilihat dari ide sentralnya; 2. Kesatuan dan keharmonisan, sebuah tulisan harus membatasi pada satu ide tunggal; 3. Perkembangan, sebuah tulisan atau karangan harus merupakan pemerincian ide pokok sampai detail (tuntas); 4. Asli, tema yang baik adalah tema yang merupakan sebuah ”pemikiran (ide) baru” atau ide lama yang dimodifikasi sehingga menjadi baru. Plagiat adalah pengambilan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri. Misalnya, menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri.

Komp Bahasa SMA 1

64

D. Menulis Paragraf Naratif Seperti yang sudah dibahas pada bagian Bab I, paragraf naratif adalah jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah, peristiwa, atau pengalaman pribadi berdasarkan urutan-urutan kejadian atau peristiwa. Biasanya dalam kejadian atau dalam peristiwa tersebut, tokohnya mengalami kejadian penting. Sesuatu yang dialami tokoh atau konflik antartokoh akan menjadi bagian yang menarik dalam sebuah naratif. Coba simak sebuah kutipan wacana tentang kejadian gempa di Yogyakarta berikut. Dialah Cesi Nurbandini. Umur tujuh tahun. Ibunya pengarit rumput, ayahnya kuli bangunan. Mereka tinggal di Dawuran, sebuah desa subur di Plered, Bantul, nun di selatan Yogyakarta. Meski upah sang ayah kecil, istri dan anaknya bahagia. Cesi punya boneka panda besar. Sabtu pagi, 27 Mei, si kecil menemani ibu menyapu halaman. Ayahnya masih tidur, lelah setelah sehari sebelumnya bekerja sampai sore. Tiba-tiba tanah bergoyang. Tanah di halaman rumah mereka terbelah, pohon-pohon di samping rumah jumpalitan. Secepat kilat ibunya menyambar tubuh Cesi, lalu berlari ke jalan raya. Kencang. Sang ibu tiba-tiba berhenti. Cesi hampir terlempar. Perempuan itu histeris berteriak sejadi-jadinya memanggil suaminya. Tak ada sahutan. Dari kejauhan terlihat rumah mereka telah roboh. Rata tanah. Debu menukik ke langit, tetapi ayah Cesi di mana? Perempuan itu takut kembali ke rumah sebab tanah terus bergerak. Sembari menggendong Cesi, dia terangah-engah ke rumah Mbah Putri (nenek) yang tak berapa jauh dari rumah mereka. Ya ampun, rumah si Mbah juga sudah rata tanah. Tempo, 11 Juni 2006

Pelatihan 5 ○



















1. 2.

Sebutkan ciri-ciri paragraf naratif! Tentu kalian pernah melihat, merasakan, dan mendengar peristiwa yang menyedihkan, mengharukan, atau membuat rasa marah. Peristiwa itu mungkin dialami oleh kalian atau oleh orang lain. Ambil salah satu peristiwa yang begitu diingat atau berkesan di hati, buatlah dalam karangan naratif seperti contoh di atas!

Kesehatan

65

E. Mendeskripsikan Isi Cerita Pendek Cerpen ditulis pengarangnya tentu memiliki tujuan, yaitu untuk menghibur dan memberi kesan kepada pembacanya. Kesan yang ditangkap berupa kesan estetis, etis, dan sosial. Kesan estetis yaitu kesan keindahan atau nilai seni karena cerpen merupakan karya seni. Kesan etis, yaitu kesan etika dan moral. Biasanya, seorang pengarang selalu memberi gambaran moral dan etika tokoh-tokohnya, melalui pengkarakterannya. Dalam cerpen moral dan etika yang digambarkan melalui tokoh-tokohnya, dan pesan sosial digambarkan melalui latar cerita, peristiwa yang terjadi, serta konflik yang dibangun pengarang. Pesan sosial pun bisa terlihat dalam pengembangan karakter tokoh dan sudut pandang pengarang. Baca cerpen di bawah ini! Tandai hal-hal yang menarik pada teks cerpen di bawah ini! Rindu Ibu pada Bumi Cerpen: Ida Ahdiah Di awal musim gugur itu Ibu duduk di tepi jendela, menyaksikan daun-daun lepas dari tangkainya. Daun-daun yang telah berubah warnanya, kuning, merah, dan tembaga itu mendarat di atas rumput yang mengerut kedinginan. Bumi telah kehabisan kehangatannya. Sebentar lagi pohon-pohon itu kesepian, ditinggalkan daun-daun. Angin yang menderu-deru bersekutu dengan angkasa yang buram, tak bercahaya. Kulihat dua titik air bening di kedua sudut mata Ibu. ”Apakah Ibu tidak bahagia?” tanyaku. Ia membawa telapak tanganku ke pipinya yang basah dan hangat oleh air mata. ”Ibu hanya rindu pada bumi tempat ari-ari Ibu dikubur. Bumi yang sudah berulang-ulang kuceritakan padamu. Tidakkah kamu bosan, anak perempuanku?” Aku menggeleng. Aku senang melihat Ibu bahagia saat menceritakannya. Ibu rindu pada sebuah desa dengan sawah membentang, sambungmenyambung, menyundul bukit dan gunung. Harum padi yang siap dipanen, di bawah gerimis senja, kata Ibu, tak bisa dimasukkan ke dalam botol atau menjadi aroma tisu basah. Hanya bisa dinikmati masa lalunya, kala Ibu berjalan di pematang sawah dengan kaki telanjang, bertudung daun pisang. Lalu lembayung muncul di sela dua bukit, di langit sebelah selatan. Ibu rindu pada rumah masa kecilnya yang bau asap kayu bakar dari dapur yang berjelaga. Ada kolam ikan di belakang rumah yang tepinya ditanami pohon jarak, leunca, daun bawang, dan seledri. Lalu kandang ayam tempat si Burik dan Jago ayam Ibu menghabiskan malam bersama ayam lain milik kedua adik dan kedua kakak Ibu. Pagi, Ibu mencampur dedak dengan air panas dibuat sarapan kedua ayamnya.

66

Komp Bahasa SMA 1

”Burik beranak-pinak dan seekor anaknya adalah bebek, yang Burik sayang dan dilindungi seperti anaknya sendiri. Tiap kali orang mendekati bebek, tiap kali pula Burik menaikkan sayapnya dan berlari siap mencengkeram,” kata Ibu. ”Ayam beranak bebek!” ”Kakek menaruh sebutir telur bebek untuk dierami Burik,” kata Ibu. ”Ibu rindu Burik?” ”Burik disembelih. Dagingnya Nenek buat opor untuk lauk makan kami.” ”Bu, ceritakan tentang sumber air panas di kaki gunung,” pintaku. Sumber air panas bau belerang itu menyumur di kaki gunung di bawah pohon beringin. Ibu dan teman-teman menemukannya secara kebetulan, sepulang mencari mangga yang jatuh dari pohonnya. Mereka memagari sumber air panas yang dalamnya setinggi dengkul itu dengan daun kelapa agar bisa mandi leluasa. Temuan itu beredar dari mulut ke mulut. Sumber air panas berbau belerang itu kemudian ramai dikunjungi karena dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Kepala desa kemudian memperbaiki, mengangkat juru kunci dan menetapkan tarif bagi siapa saja yang mandi. ”Ibu masih menyimpan foto-foto masa kecil Ibu?” Pertanyaanku mengagetkan Ibu yang kembali sedang memandangi daun-daun lepas dari tangkainya. ”Saat itu kamera masih langka. Semuanya Ibu abadikan di sini.” Ibu menunjuk dadanya. ”Dengarkan saja cerita-cerita Ibu. Mintalah Ibu bercerita jika kamu ingin.” *** Di awal musim dingin Ibu duduk di tepi jendela, menyaksikan serpih-serpih salju melayang, berkejaran, sebagian menyangkut di ranting-ranting kosong yang ditinggalkan daun-daun di musim gugur. Sebagian salju mendarat di mana saja, di bumi yang beku, yang berselimut putih sejauh mata memandang, yang seolah tak mampu menopang kehidupan. Padalah waktu tetap berisi gerak dan langkah seperti musim-musim terdahulu dan yang akan tiba. Orang-orang tetap bekerja dan berkarya. Kulihat dua titik bening di kedua sudut mata Ibu. ”Apakah Ibu tidak bahagia?” tanyaku. Ibu meraih tanganku tanpa melepas pandangan dari luar jendela. Menempelkan telapak tanganku ke pipinya yang hangat dan basah. Ibu tidak menjawab, ia malah bertanya, ”Maukah kau menemai Ibu ke bumi tempat ari-ari Ibu dikuburkan?” Untuk sebuah liburan, napak tilas di bumi tempat ari-ari Ibu dikubur, amat kuimpikan. Ingin aku berjalan di pematang sawah dengan kaki telanjang di bawah hujan gerimis bertudung daun pisang. Menengok Nenek, Kakek, dan saudara-saudara yang kerap Ibu sebut

Kesehatan

67

dalam cerita-ceritanya, yang tak kuhafal nama-namanya. Betapa nyamannya membayangkan mandi air panas di kaki gunung. ”Ibu, Papa, dan aku?” Ibu menggeleng. ”Hanya Ibu dan kamu.” Sudah lama Ibu dan Papa tak banyak berkata-kata. Jika mereka bicara suara mereka kencang dan bahasa mereka kasar. Lama sekali tak pernah kulihat Papa mencium pipi Ibu. Sudah lama tak kudengar Ibu memanggil Papa, Darling. ”Papa menyakiti hati Ibu?” ”Kami saling menyakiti.” ”Sudah habiskan cinta Ibu buat Papa?” ”Ibu pernah menjatuhkan seluruh perasaan dan harapan hanya untukku. Ibu ikhlas diusir dari bumi tempat ari-ari Ibu dikubur karena mereka tidak setuju Ibu menikah dengan pria asing, beda keyakinan.” Aku terkesima, tak menyangka. ”Maukah Ibu bercerita tentang perempuan muda yang pemberani itu.” Perempuan muda itu, kata Ibu, ingin melihat bumi di balik gunung, di seberang sungai, di langit berbeda, di seberang samudra, di mana saja asal bukan di bumi tempat ari-ari Ibu dikubur. Ia jenuh melihat sawah, padi, gunung, lenguh kerbau, dan bau lumpur. Ia tak ingin lagi malam-malamnya terus diganggu oleh suara jangkrik atau katak seusai hujan. Ia muak dengan bau taik ayam dan asap kayu bakar. Perempuan muda itu akhirya meninggalkan desa. Ia pindah ke kota yang bertabur cahaya, masuk sekolah menengah pemandu wisata. Lulus sekolah ia bekerja di sebuah biro perjalanan, menemani palancong, mengulang-ulang cerita tentang riwayat sebuah tempat. ”Ibu tabung sisa penghasilan yang tak seberapa, siapa tahu Ibu bisa melancong ke bumi lain,” kata Ibu. Sampai pada kala seorang turis meminta tour yang tidak biasa. Ia ingin pergi ke desa. Ibu mengajak turis pria itu menyaksikan petani membajak sawah dengan kerbau. Ibu membawanya ke pasar yang hanya buka pagi, di hari Sabtu. Ia terbeliak melihat kerbau, ayam, dan kambing dijual hidup-hidup. Saat makan tiba Ibu membawa turis itu ke rumah nenek, yang memasak nasi dan sayur dengan kayu bakar dan tungku tanah. ”Kami saling jatuh cinta. Kami saling tergila-gila. Kebesaran cinta itulah yang membawa Ibu ke negeri ini,” tutur Ibu. Larangan Kakek dan Nenek untuk tidak menikah dengan pria asing tak Ibu indahkan. Ibu diusir. ”Kakek bilang, Ibu boleh pulang kalau Ibu sudah bercerai dengan Papamu.” ”Aku tak mengerti mengapa Nenek dan Kakek sekejam itu. Bukankah Papa juga manusia?” ”Nenek dan Kakek menganggap aib besar anak gadisnya menikah dengan pria asing, berlainan keyakinan.”

68

Komp Bahasa SMA 1

Untuk memahaminya aku mungkin perlu menemani Ibu, menengok bumi tempat ari-ari Ibu dikubur. Buminya yang memiliki suhu, warna kulit, makanan, dan cara pandang yang berbeda. ”Bu, apakah Nenek dan Kakek akan menerima kehadiran Ibu? Kehadiranku?” Ibu menggeleng. ”Tidak, sebelum Ibu dan Papa bercerai.” *** Di awal musim semi Ibu duduk di tepi jendela, menyaksikan dahan-dahan yang mulai berputik. Panas matahari melepaskan kepengapan rumput-rumput yang selama musim dingin bertahan hidup di bawah timbunan salju. Lembar-lembar daun tulip dan dafodil mencuat dari tanah. Sebentar lagi bunganya yang berwarna-warni memenuhi taman, dikunjungi serombongan burung yang baru kembali dari negeri hangat, tempat mereka tinggal selama musim dingin. Kulihat dua titik bening di kedua sudut matanya, ”Apakah Ibu tidak bahagia?” Entah mengapa aku kembali mengulang pertanyaan bodoh, yang sebenarnya aku tahu jawabnya dengan melihat air mata di pipinya. Ibu membawa telapak tanganku ke pipinya yang hangat dan basah oleh air mata. ”Ibu bahagia memilikimu. Bahagia melewati musim demi musim bersamamu. Bahagia melihatmu tumbuh dewasa. Musim panas nanti, maukah menemani Ibu pulang ke bumi tempat ari-ari Ibu dikubur?” Ini ajakan kesekian kalinya setelah Papa Gambar 4.4 Seorang ibu sedih duduk di depan jendela dan Ibu bercerai. Pengadilan menyerahkan segala keputusan padaku untuk ikut Papa, Ibu, atau memilih tidak ikut siapa-siapa. Di usiaku, secara hukum aku berhak menentukan pilihan. ”Di sana aku akan menikmati musim panas sepanjang tahun,” kata Ibu. ” Tapi aku akan kehilangan musim semi seperti ini.” ”Kau akan bertemu dengan Nenek, Kakek, dan saudarasaudaramu.” ”Aku tak akan tertemu Papa dan teman-teman.” ”Kau bisa mencari teman baru.” ”Aku suka teman baru, tetapi berat hati meninggalkan teman lama.” ”Kau bisa jadi pemain sinetron, muncul di televisi, dan populer,” canda Ibu yang tahu itu bukan pilihanku. Teman-teman Ibu juga bilang wajah indoku bakal laku keras untuk diangkat jadi bintang sinetron. ”Tinggallah di sini bersamaku. Aku akan menjaga Ibu seperti orang di negeri Ibu menjaga orang tuanya.”

Kesehatan

69

Ibu menolehku, lemah. Matanya berkaca-kaca. Susah payah ia menelan ludahnya. ”Kau memilih tinggal bersama Papa?” Aku menggeleng. ”Ke mana kau akan pergi?” ”Aku belum tahu?” Ibu membawaku ke pelukannya. ”Kembalilah ke bumi tempat ari-ari ibu dikubur jika itu membuat Ibu bahagia. Aku berjanji akan mengunjungi Ibu.” ”Begitu cepat waktu membawamu dewasa,” bisik Ibu. *** Di musim panas Ibu membawaku duduk di taman, di tepi sungai dengan kapal-kapal pesiar lalu lalang di sekitarnya. Pohon-pohon rindang, rumput-rumput hijau dan air mengalir di bawah panas matahari yang lengket. Burung camar saling berganti menukik ke permukaan sungai, menangkap ikan. Besok Ibu akan kembali ke bumi tempat ari-arinya dikubur. Tak ada dua titik bening di kedua sudut matanya. ”Mintalah Ibu bercerita jika kamu ingin, sebelum Ibu pergi,” kata Ibu. ”Ibu dan Papa berjanji akan menyimpannya hanya untuk kami berdua.” ”Mengapa cinta Ibu dan Papa yang semula mendasar, mendalam, hilang ....” ”Lebih baik kau mencari tahu bagaimana orang lain sukses memelihara cinta dan kesetiaan.” ”Bu, di mana ari-ariku dikubur?” ”Ibu tidak mengubur ari-arimu.” ”Mengapa?” ”Ibu menghanyutkan ari-arimu di sungai ini. Membungkusnya dengan dua bendera negara.” ”Ibu ....” ”Ari-arimu mungkin singgah di berbagai benua. Mungkin kini menetap di bawah laut atau Alien telah membawa ari-arimu ke luar angkasa.” ”Ibu ....” ”Harapan Ibu kau bisa pergi ke mana pun. Kau bisa membawa diri di bumi dan angkasa mana pun kau menginjakkan kaki ....” Ibu telah melapangkan jalanku untuk merdeka! Sejak lama! *** * Montreal, musim gugur 2006. Sumber: Suara Karya, 20 Oktober 2007

Komp Bahasa SMA 1

70

Pelatihan 6 ○



















1. 2. 3. 4. 5.

Hal apa saja yang menarik dari cerpen di atas? Apakah cerpen di atas menghibur? Sebutkan nilai kebaikan yang digambarkan dalam cerpen di atas! Pesan moral apa yang terdapat dalam cerpen di atas? Diskusikan dengan teman sebangku kalian mengenai gambaran tokoh-tokohnya dan amanat yang dijadikan pesan dalam cerpen tersebut!

Rangkuman 1.

2.

3.

4. 5.

Mendengarkan pembacaan puisi remaja merupakan kegiatan yang bermanfaat. Kalian dapat memahami ciri puisi remaja dan nilai-nilai yang terkandung dalam puisi remaja. Untuk mempermudah pemahaman tentang puisi remaja, kalian dapat mengubah bentuk puisi ke dalam bentuk paragraf narasi (memparafrasakan puisi tersebut). Kegiatan diskusi dapat membahas dan mencari jalan keluar tentang berbagai masalah. Misalnya, kalian dapat mengajukan saran atau pendapat tentang permasalahan dalam ringkasan isi teks bacaan. Kalian dapat menemukan makna dari kata-kata sukar yang terdapat dalam sebuah teks bacaan. Membaca ekstensif bertujuan untuk menemukan ide pokok sebuah bacaan. Kalian dapat menulis kembali bacaan tersebut dengan mengacu pada ide pokok yang sudah kamu temukan. Mengungkapkan ide/gagasan secara runtut adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Kalian dapat menulisnya ke dalam bentuk paragraf naratif. Kalian dapat membaca sebuah cerpen untuk mengisi waktu luang. Selain itu, kalian dapat menambah pengetahuan tentang cerita sebuah cerpen. Membaca sebuah cerpen dapat membantu kalian menentukan ide pokok cerpen dan dapat meringkas/menulis kembali cerpen yang sudah kalian baca.

Refleksi Setelah mendengarkan pembacaan puisi remaja, diharapkan kalian mampu memahami ciri puisi remaja. Selain itu, kalian juga dapat mengubah bentuk puisi remaja ke dalam bentuk paragraf naratif/parafrasa. Diharapkan juga setelah mengikuti kegiatan diskusi, kamu dapat memberikan saran atau pendapat mengenai persoalan yang terdapat dalam sebuah teks bacaan. Keterampilan membaca ekstensif perlu kalian kuasai betul-betul, agar dapat menentukan ide pokok suatu bacaan dan dapat menulis kembali bacaan tersebut sesuai dengan ide pokok. Kalian dapat menulis kembali bacaan dalam bentuk paragraf naratif. Diharapkan juga, kalian dapat menentukan ide pokok sebuah cerpen dan menulis kembali cerpen tersebut.

Kesehatan

71

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.



























































Bacalah teks berikut! Sambil membaca, temukan pokok-pokok masalah sebagai bahan diskusi kalian! ODHA Masih Saja Diperlakukan Tidak Adil Sebut saja namanya Yona (35 tahun). Tahun 2003, Yona dikeluarkan dari tempatnya bekerja di sebuah perusahaan penyuplai barang-barang kimia. Yona, ODHA (orang dengan HIV/AIDS), dikeluarkan setelah teman-teman sekerjanya mengajukan usul kepada atasannya. ”Mereka takut tertular,’’ tutur Yona kepada Republika. Peristiwa itu bermula ketika ada seorang rekan sekerjanya meninggal, diduga karena AIDS. Suami Yona juga meninggal beberapa saat kemudian. Itulah yang memicu rekan sekerjanya ketakutan dan mengumpulkan tanda tangan menolak Yona bekerja di tempat itu. Yona yang mempunyai dua orang anak itu mengaku sebelum ada keputusan itu, sudah ada perlakuan yang tidak biasanya. Kendati begitu, menurutnya, teman-temannya itu tidak berani berterus terang. ”Saya kadang melihat, kalau saya habis pakai telepon pasti mereka lap dengan tisu. Tapi, saya tidak bisa salahkan mereka karena memang belum banyak tahu tentang HIV/AIDS,’’ tutur Yona yang sekarang jadi relawan AIDS di Jakarta. Kisah Yona menunjukkan bahwa perlakukan diskriminatif masih terjadi terhadap ODHA. Sebuah studi yang dilakukan Yayasan Spritia pada tahun 2002 menunjukkan banyak terjadi stigma (cap buruk) dan diskriminasi di sektor perawatan kesehatan termasuk di dalamnya konseling dan tes HIV. Ipung Purwanto, seorang pengurus YPI mengatakan, diskriminasi terhadap ODHA juga terjadi di dalam keluarga. Dia bercerita, banyak ODHA yang dikirim ke YPI sudah dalam kondisi full blown (hancurnya kekebalan tubuh). ”Pihak keluarga tidak mau tahu lagi. Umumnya mereka takut tertular,’’ katanya. Wakil Ketua YPI, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM, mengatakan stigma (cap buruk) dan diskriminasi terhadap ODHA banyak dipengaruhi oleh salah informasi. ”Penularan AIDS itu tidak mudah. AIDS tidak menular karena bersalaman atau bersin,’’ tuturnya. Zubairi menjelaskan, yang pasti HIV/AIDS bisa menular melalui darah, air mani, atau ibu pengidap AIDS kepada anak yang dikandungnya. Penularan bisa terjadi melalui jarum suntik, hubungan seks, atau transfusi darah yang sudah tercemar HIV.

72

Komp Bahasa SMA 1

”AIDS tidak menular melalui rokok, handuk, sabun, batuk, dan pilek. Gigitan nyamuk demam berdarah juga tidak bisa menularkan,’’ tegasnya. Media, kata Zubairi selain bisa memperbesar stigma (pandangan negatif) terhadap ODHA, juga bisa berperan sebaliknya. Media menurutnya harus mengembangkan jurnalisme empati yang tidak sekadar menjadikan ODHA sebagai objek berita. Sumber: www.infeksi.com dengan pengubahan

Teks di atas menggambarkan bagaimana orang dengan penyakit HIV/AIDS sering memperoleh perlakuan diskriminatif. Cobalah kalian tuliskan pokok-pokok isi teks tersebut! Dalam meringkas, pergunakan bantuan pertanyaan berikut! a. Siapa ODHA yang pernah mengalami perlakukan buruk? b. Perlakuan buruk apa yang mereka alami? c. Di mana saja ODHA memperoleh perlakukan buruk dan diskriminatif? d. Mengapa masyarakat sering merasa takut dengan ODHA? e. Cara apa yang harus dilakukan agar tidak ada perlakukan buruk dan diskriminatif terhadap ODHA? f. Menurut kalian, perlukah ODHA dijauhi? Mengapa? 2.

Bacalah teks tentang kesehatan berikut, kemudian buatlah ringkasannya! Terjadi Peningkatan Jumlah Penderita yang Luar Biasa Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Burizal Bakrie, selaku ketua komisi penanggulangan AIDS nasional telah mengeluarkan peraturan tentang kebijakan nasional penanggulangan HIV dan AIDS melalui pengurangan dampak buruk penggunaan narkotika psikotropika dan zat aditif suntik. Peraturan yang ditandangani oleh Menko Kesra pada tanggal 19 Januari 2007 itu dikeluarkan dengan pertimbangan penularan HIV dalam kurun waktu lima tahun terakhir telah terjadi peningkatan jumlah yang luar biasa. Jika pada tahun 1987 penderita AIDS di Indonesia hanya 5 orang, maka pada tahun 2006 jumalah penderita telah meningkat secara signifikan dengan penyebaran virus HIV hampir di sekitar 33 provinsi di Indonesia. Saat ini jumpal penderita HIV/AIDS tercatat 6.987 orang, tetapi estimasi sementara jumlah tersebut bisa mencapai 193.000 orang. Ini karena kemungkinan basar banyak dari penderita yang tidak tahu kalau mereka sudah terjangkit virus HIV. Penularan pertama di kalangan pengguna napza suntik dan sekaligus juga mengubah jalannya epidemi AIDS di Indonesia,” kata sekretaris komisi penanggulangan AIDS/HIV nasional Dr. Nafsiah Mboi SpA MPH, dalam konferensi pers di kantor Menko Kesra, Jumat pekan lalu.

Kesehatan

73

Menurut Nafsiah, program penanggulangan HIV dan AIDS, terutama di kalangan pengguna narkotika suntik, perlu dilaksanakan secara intensif, menyeluruh, terpadu, efektif, dan terkodonasi. Peratutan Menko Kesra No. 2/Kep/Menko/Kesra/I/2007 ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus HIV dan AIDS di kalangan pengguna jarum suntik dan pasangannya, mencegah penyebaran HIV dari penasun dan pasangannya ke masyarakat luar, serta mengintegrasikan pengurangan dampak buruk penggunaan napza suntik ke dalam sistem kesehatan masyarakat dalam layanan pencegahan, perawatan, dukungan, dan pengobatan HIV dan AIDS serta pemulihan ketergantungan. Sasaran yang hendak dicapai adalah menjangku dan melayani sedikitnya 80% penasun sampai tahun 2010 dan dilaksanakan secara bertahap, menyediakan paket komprehensif pencegahan dan perawatan untuk menjamin perawatan berkelanjutan, selain menyediakan akses pengobatan yang terjangkau oleh seluruh penasun. Untuk menjalankan tugas ini dengan baik, perlu kelompom kerja pengurangan dampak buruk penggunaan napza suntik yang pada prinsipnya bertugas membentuk KPA dalam pengembangan kebijakan, advokasi dan sosialisasi serta membantu KPA dalam pengembangan program, peningkatan kapasitas, pendanaan, pemantauan, dan evaluasi. Sebelum peraturan materi ini dikeluarkan, Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak setuju penggunaan narkotika psikotropika seperti metazon dan adiktif suntik dalam pengomatan pasien AIDS yang tertular karena penggunaan jarum suntik. Dengan masuknya BNN dalam KPA, maka kebijakan baru dapat dikeluarkan. Melalui peraturan menteri ini, beberapa puskesmas rujukan di wilayah yang diperkirakan terjadia penyebaran IIDS dapat memberikan pengobatan kepada pasien AIDS yang bergantung pada narkotika dengan penggunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya. Orang yang sering berganti pasangan dalam hal hubungan seks dan menggunakan napza suntik dalam kehidupan seharihari, dianjurkan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas rujukan terdekat agar bisa mengetahui apakah virus HIV sudah ada pada diri mereka. ”Apabila pada pengecekan awal virus HIV bisa diketahui, dengan sendirinya pengobatan terhadap penyakit ini akan lebih mudah,” kata Nafsiah. Sumber: Suara Karya, 22 Januari 2007

74

Komp Bahasa SMA 1

3.

Diskusikan persolan-persoalan yang telah kalian catat dalam diskusi kelas! Yang akan bertindak sebagai moderator adalah guru kalian. a. Kemukakan pertanyaan atau pernyataan untuk ditanggapi teman kalian! b. Berikan sanggahan untuk pernyataan yang kalian setujui! c. Rangkumlah kesimpulan hasil diskusi kalian!

4.

Tulislah sebuah paragraf naratif yang bertema kesehatan!

5.

Bacalah puisi berikut dan ungkapkan isinya! Bunda 2 M. Jafar Hafsah Telah tiga tahun Secara lahiriyah kita tidak bersama Tetapi bunda tidak sekejap pun berbicara Di hati kami, di pikiran kami seluruh denyut nadi kehidupan kami Ketika kami berkumpul Bunda tersenyum manis Menyapa dengan ramah Menasehati kami dengan arif Bertanya dengan bijak Saya menggosok mata, mencubit tangan Apa nyata, mimpi atau ilustrasi Ketiga-tiganya betul, nyata Ibunda bukan hanya melahirkan kami Tetapi bunda mengukir kenangan Membekali ilmu kearifan duniawi Membelai dengan keikhlasan penuh Tetapi sejatinya Ketulusan dan keikhlasan tidak bertepi Sebagai totalitas Cinta abadi Sumber: Hafsah, 2004, hlm. 79

Kata Berhikmah Kurang arif badan celaka, amat arif badan binasa. Kalau kurang hati-hati kita berbuat sesuatu, badan kita bisa celaka, tetapi kalau terlalu hati-hati, mungkin pula kita juga binasa.

Pengalaman

BAB

75

V Pengalaman Pengalaman itu penting untuk menambah wawasan. Pembelajaran ini akan mengajak kalian menimba pengalaman dari mendengarkan cerita pendek yang dibacakan guru atau teman kalian. Kalian mengingat kembali isi cerita untuk diceritakan kembali isi cerita, menyebutkan unsur-unsur intrinsiknya, dan unsur ekstrinsiknya. Kalian akan diajak untuk menceritakan berbagai pengalaman dengan ekspresi yang benar. Pengalaman yang diceritakan, pengalaman lucu, mengharukan, atau yang menarik untuk didengar. Kalian akan diajak berlatih mengidentifikasi isi informasi, ide pokok, dan meringkas sebuah teks setelah teks tersebut dibaca secara ekstensif. Kalian pun akan belajar menulis pengalaman atau observasi dalam bentuk paragraf deskriptif. Di akhir pembelajaran kalian belajar membacakan puisi dengan ekspresi dan intonasi yang benar.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

76

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita

• Menceritakan kembali cerita yang didengar • Menyebutkan unsur intrinsik cerita • Menyebutkan unsur ekstrinsik cerita

Menceritakan Berbagai Pengalaman

• Mencatat hal-hal yang lucu dan haru • Menceritakan kembali isi pengalaman

Membaca Ekstensif Teks Nonsastra

• Mencatat pokok-pokok informasi • Mengidentifikasi ide pokok • Menulis kembali isi bacaan secara singkat • Mencatat identitas teks • Mencatat persamaan dan perbedaan isi teks

Menulis Paragraf Deskriptif

• Memahami ciri paragraf deskriptif • Melakukan observasi terhadap objek • Menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskriptif

Membacakan Puisi

• Memahami cara membaca puisi yang baik • Membacakan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai

Pengalaman

Pengalaman

77

A. Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita Mendengarkan pembacaan cerpen merupakan kegiatan yang menarik. Dengan mendengarkan pembacaan cerpen, kalian dapat memahami berbagai karakter manusia. Di samping itu, kalian juga dapat mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen. Karena cerpen merupakan cerminan dari kehidupan sehari-hari, secara tidak langsung nilai-nilai dalam cerita tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Ketika mendengarkan pembacaan cerpen, perhatikan alur ceritanya. Catat nama-nama tokohnya dengan segala karakternya. Catat latar ceritanya di mana, dan apa pesan yang disampaikan pengarang. Setelah selesai, buatlah ringkasannya. Diskusikan hasil apresiasi tersebut dan samakan persepsi dengan teman sebangku. Setelah itu, salah seorang membahasnya di depan kelas tentang nilainilai cerpen tersebut. Dengarkan pembacaan cerpen berikut! Bu Guru Dwita Yanusa Nugroho Hari ini ulangan Bahasa Indonesia. Ah, anak-anak. Mereka begitu tekun mengerjakan tugasnya masing-masing. Anak-anak yang sangat diharapkan orang tua kelak menjadi ”orang”. Dan, ah, lihatlah si Ninin, gadis kecilnya. Anak itu, yang kini serius itu, kemarin atau entah beberapa hari yang lalu datang ke tempat kosnya. ”Bu, saya bingung,” katanya begitu pintu dibuka. ”Ada apa? Kalimat majemuk lagi, ya?” godanya. ”Ah, Ibu,” rengeknya manja. Bu Guru kita membelainya, mengajaknya duduk di kursi plastik hijau. ”Ada apa, sih, Nona Manis?” ”Saya bingung.” ”Bingung apa?” Ninin diam saja, seolah ragu. Muridnya yang satu ini memang begitu dekat dengannya. Dia anak kelas II-C di SMP tempatnya mengajar. ”Ibu tahu si Tony?” tanyanya malu-malu. Sejenak Bu Guru kita terkejut, tetapi secepat itu pula tersenyum, bahkan akhirnya tertawa renyah sekali lewat penuturan gadis kecilnya ini. Oh, alah Ninin, Ninin. Dan memang itulah yang ingin diutarakan. Tony mengiriminya surat, sebenarnya bukan surat, hanya kartu kecil bertuliskan sesuatu. ”Apa, sih, maunya, Bu?” tanyanya beberapa saat kemudian. ”Mau Ninin apa?” balik Bu Guru kita sambil tersenyum. Ninin diam lagi, wajahnya tunduk.

78

Komp Bahasa SMA 1

Bu Guru kita tersenyum dalam hati. Hari ini ulangan Bahasa Indonesia. Hari ini mereka harus membuat karangan singkat. Mengarang tentang apa saja yang dapat mereka ungkapkan. Mereka harus dapat berkata lewat tulisan. Mereka harus dapat jujur pada diri sendiri dengan menulis. Ah, anak-anak manis. Hari ulang tahun Ibu Guru kita dan dia mendapatkan hadiah istimewa: muridnya dapat mengarang dengan tenang. Hari-hari di kelas dilaluinya dengan gairah kerja dan suka-ria bersama anak-anak itu. Tiga puluh lima semuanya, dan dia hafal Gambar 5.1 Ninin datang ke tempat kos gurunya betul seorang demi seorang karena dialah wali kelas mereka. Dari Amy Suryaningsih, si pemalu yang sederhana, anak seorang pengusaha terkenal, sampai Zamroni si hitam bandel; dia ketua kelas karena yang paling besar badannya. Dia hafal dan ingat bagaimana tingkah, celetuk, dan canda mereka. Ruang kelas saat itu hening sekali. Bu Guru kita duduk di kursi di depan mereka. Memandang sudut kiri tempat si Yusak duduk. Bu Guru kita tersenyum ketika melihat Yusak menggaruk kepalanya karena ketika digaruk, sobekan kertas kecil-kecil berlompatan dari gumpalan rambutnya yang keriting. Anehnya, Yusak tak menyadari itu semua. Anak kelahiran sebuah desa kecil di daerah Kepala Burung itu kembali tekun menuliskan kata-katanya. Itu pasti ulah si Budina atau Lucy karena mereka berdualah yang akrab dengan Yusak. Di sebelahnya duduk Biko. Nama sebenarnya adalah Ahmad Zainuri, entah bagaimana asal mulanya namanya berubah menjadi Biko. Ah, rasanya aku ingat! Kata Bu Guru kita. Kalau tak salah nama Biko muncul setelah ulang tahun Amy tiga bulan lalu. Waktu itu kawan-kawan sekelas diundang datang makan siang. Amy mempunyai seekor burung Betet yang sudah sangat jinak. Begitu jinaknya si Betet ini sehingga dibiarkan lepas bebas berjalanjalan di dalam rumah. Pintu sang-karnya yang dari besi itu selalu terbuka lebar sehingga si Betet dapat ke luar masuk kapan saja. Tubuh burung itu agak bulat, warnanya hijau, paruhnya yang pendek membuat langkahnya menjadi lucu, apalagi jika diberi makanan, ia buru-buru, maka langkahnya jadi kian menggelikan; megal-megol seperti entok. Anehnya hari itu si Betet tidak mau didekati siapa pun, termasuk Amy. Tetapi, lebih aneh lagi, kepada Ahmad Zainuri dia mau, bahkan bertengger manja di pundaknya.

Pengalaman

79

”Lihat, cuma kepadaku dia mau. Habis, kalian belum mandi!” katanya bangga, dan berdiri tegak mirip si Buta dari gua hantu. Anakanak dan Bu Guru kita tertawa. ”Ya, sudah karena dia jinak sama kamu, sekalian saja pakai namanya,” goda Amy sambil tersenyum. ”Siapa namanya?” tanya Ninin sengaja memancing tawa. ”Biko!” Gelak tawa memenuhi ruangan besar itu. Ahmad Zainuri hanya cengar-cengir salah tingkah, sementara si Betet agaknya senang; menjerit-jerit dengan suaranya yang parau. Sejak hari itu dia dipanggil Biko. Bu Guru kita tersenyum kecil. Sunggingan senyumnya manis sekali. Tetapi, secepat itu pula dia telan bulat-bulat. Apa jadinya jika ketika itu ada murid-muridnya yang tahu dirinya tersenyum seorang diri. Dilihatnya pula si cantik Amy agak diganggu oleh bolpoinnya. Beberapa kali digosok-gosokkannya bolpoin itu pada kertas. Agaknya tintanya habis. Dia melihat ke kiri ke kanan. Pasti cari pinjaman; kata Bu Guru kita dalam hati. Kemudian, didekatinya Amy dan dipinjamkannya bolpoinnya. Amy menerimanya dengan malu-malu. Amy, Amy,… ke mana bolpoinmu yang lain nona manis? Oh, tentu kau pinjamkan pada Ninin atau si ceking Ramadan, biasanya memang mereka yang sering pinjam, kan? Dan kini kau pinjam dariku, Bu Guru kita tertawa dalam hati. Gambar 5.2 Amy agak diganggu oleh bolpoinnya. Agaknya Amy dulu pernah bercerita padanya tintanya habis. tentang keluarganya. Dikatakannya bahwa ia tak betah di rumah, dia lebih senang tidur di rumah eyang di Pasar Minggu karena di sana dia dapat tenang dan tenteram tidak kesepian seperti di rumah orang tuanya. ”Amy takut sepi?” tanya Bu Guru kita waktu itu. ”Sepi, sih, tidak, Bu, tap ... Ah, pokoknya nggak enak. Papa memang sering bicara ketika kami semeja makan, tapi .... Pokoknya nggak enak!” ”Apa Amy nggak dapat cerita dengan santai pada Papa atau Mama?” ”Ya, lagi pula Amy harus turut apa kata Papa.” ”Takut, sih, tidak, tapi… Sebenarnya Amy kasihan pada Papa, Bu. Mas Tomy sering pergi dan bertengkar dengan Papa, karenanya Papa sering sakit, Bu, Tapi ....”

80

Komp Bahasa SMA 1

”Bu Guru tahu, Amy sayang pada Papa, dan Papa Amy juga sayang pada Amy dan Mas Tomy, hanya saja Amy belum mengerti benar apa yang Papa Amy maksudkan. Yang penting, Amy jangan melawan apalagi bertengkar seperti Mas Tomy. Ibu sarankan sekalisekali ajak Papa Amy piknik.” ”Uuh, mana pernah sempat! Berangkat kerja bareng dengan Amy, pulang kerja sering kali sudah jam sepuluh malam. Minggu ada urusan, Sabtu juga ada urusan, Mama juga begitu.” Bu Guru kita diam, seolah Amy adalah dirinya di masa lalu. Tentu saja orang tua Bu Guru kita tak sekaya orang tua Amy. Dulu Bu Guru kita juga mengalami hal seperti itu. Tak ada tempat mencurahkan perasaan hati selain si Popy, bonekanya. Tiap hari, apalagi jika hari libur, sepanjang hari Bu Guru kita bermain dengan si Popy. Bercerita, menyanyi, menangis, tertawa, semuanya hanya Popy yang tahu. Sejak saat itu, Bu Guru kita membangun dunianya sendiri, dunia yang akrab tanpa banyak kata-kata terhambur; dunia kesendirian yang tenang. ”Nilai-nilaimu bagus, tes IQ-mu memuaskan. Papi sarankan kamu masuk kedokteran.” Padahal waktu itu dia baru saja lulus SMP. Itu artinya Bu Guru kita di SMA harus lebih giat belajar supaya kelak menjadi dokter seperti saran Papi. Tetapi apa hendak dikata, ujian saringan perguruan tinggi tidak meluluskannya dan Bu Guru kita gembira, tetapi sekaligus sedih, karena melihat Papi begitu terpukul. ”Pi,” katanya suatu malam, ”boleh Ita bicara?” Bu Guru kita, waktu itu, melihat wajah Papinya berubah. Wajah itu seolah tak percaya bahwa yang berbicara di depannya adalah anaknya, anaknya yang nomor dua, Dwita! Sorot mata Papi lain sekali. Jika selama ini Papi menganggap anaknya anak bawang, kini Papi terkejut melihat kenyataan anaknya telah gadis dan berani berbicara seperti itu. ”Tentu, kamu mau bicara apa?” kata Papi lembut sekali. Dan semuanya begitu lancar terurai, meluncur lewat lima tahun lalu. Kini Bu Guru kita tengah menghadapi murid-muridnya ulangan. Kini Bu Guru kita tengah menikmati dunia yang sedikit demi sedikit dibangunnya itu. Dunia yang penuh bunga-bunga yang mulai bermekaran, ceria, nakal, dan, ah, anak-anak. Amy manis, kau juga pernah bilang pada Ibu bahwa kau ingin jadi insinyur lapangan terbang, seperti oom, ah, siapa oom-mu yang sering kauceritakan itu? Ah, sudahlah! ”Sudah selesai?” tanya Bu Guru kita memecah keheningan. Kelas pecah, keluhan meletup di sana-sini. Gelisah mulai menggeliat di siang itu. ”Baik, Ibu beri waktu lima menit lagi.” ”Huuuu…!” Itu pasti suara Yusak.

Pengalaman

81

Bu Guru hanya tersenyum kecil. Si kriting krupuk itu, begitulah kawan-kawan sekelas menjulukinya, memang, selalu begitu. Padahal, sering kali dia sudah selesai mengerjakan tugasnya. ”Baik, kumpulkan!” perintah Bu Guru kita tegas, lima menit kemudian. Tak ada suara. Zamroni dengan cekatan mengumpulkan kertas ulangan dan menumpukkan di meja. Kelas kembali sunyi. Bu Guru kita agak heran melihat seolah menunggu sesuatu. ”Kalian boleh pulang,” perintahnya sambil masih memandangi murid-muridnya. Seisi kelas hanya tersenyum, sambil pandang sesama mereka. ”Ada apa?” Bu Guru kita tersenyum heran. Kemudian mengemasi kertas ulangan. Terbaca olehnya judul karangan milik Ninin ”Ulang Tahun Guruku”. Kelas mulai hidup oleh gelak-gelak kecil tawa mereka. Lembar kedua dibacanya, ”Ulang Tahun Nih, Yee ....” Tulisan Yusak. Kelas makin hidup. Bu Guru gugup, segera dibacanya lembar-lembar ulangan itu, dan, ya, Tuhan! Semua bertuliskan…. ”Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya Bu Guru kita, Bu Guru kitaaa,… dan bahagia…” Mereka menyanyi dan bertepuk tangan. Di luar sana tak ada hujan, bahkan mendung pun tidak, tetapi Dwita Fajarini, Bu Guru kita, pipinya basah, matanya pun begitu.*** Menteng Pulo, Nov. 1986. Sumber: Bulan Bugil Bulat, Grafiti, Jakarta: 1990 (halaman 135–141) dikutip dengan pengubahan seperlunya.

Setelah mendengarkan pembacaan cerpen tersebut, kalian tentu memahami isi cerpen tersebut. Selanjutnya, kalian tentu mampu menceritakan kembali isi cerpen tersebut kepada orang lain. Kalian tentu juga sanggup mengungkapkan hal-hal menarik dalam cerpen tersebut.

Buka Wawasan Yanusa Nugroho dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur, 2 Januari 1960. Karyakaryanya, antara lain kumpulan cerpen Bulan Bulat Bugil (1990), Cerita di Daun Tal (1992), Menggenggam Petir (1996).

Komp Bahasa SMA 1

82

Pelatihan 1 ○



















1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Ceritakan kembali isi cerpen di atas dengan kalimatmu sendiri! Temukan unsur-unsur intrinsik dalam cerita tersebut! Temukan dan sebutkan unsur ekstrinsik cerita tersebut! Menurut pendapatmu, persoalan apakah yang diungkapkan dalam cerpen tersebut? Nilai-nilai apa yang dapat kalian temukan pada cerpen tersebut? Kaitkan nilai-nilai pada cerpen tersebut dengan nilai-nilai kehidupan sehari-hari! Siapakah pelaku dalam cerpen yang paling kalian sukai dan kalian benci? Mengapa?

B. Menceritakan Berbagai Pengalaman Di usianya yang masih sangat muda, Angelique Widjaja sudah meraih prestasi di tingkat dunia. Apa yang ia raih itu tentu tidak begitu saja ia dapatkan. Ia telah melewati berbagai kerja keras. Ia bahkan rela ”melewatkan” masa remajanya demi meraih prestasi yang lebih tinggi. Marilah kita menyimak pengalaman Angelique Widjaja dalam meraih prestasinya pada cabang olahraga tenis! Setelah menyimak, kalian dapat menceritakan pengalaman kalian sebagaimana yang diceritakan tokoh tersebut. Obsesi Menembus Peringkat Sepuluh Besar Petenis putri penuh harapan, Angelique Widjaja, sudah menyabet dua gelar juara dunia junior di dua grand slam (kejuaraan dunia) yang berbeda. Baru saja dia menggondol sebuah gelar bergengsi, yakni juara Prancis Terbuka yang biasa disebut Holland Garros. Prestasi yang ditorehkannya di Negeri Napoleon Bonaparte itu merupakan gelar tertinggi yang pernah diraih petenis wanita Asia. Mahkota itu mengantar Angie menduduki peringkat kedua di nomor tunggal junior. Adapun di nomor ganda, dia menempati posisi ketiga. Tahun lalu (2001) dia merebut gelar juara di Wimbledon, Inggris. Prestasi petenis dengan tinggi 1,73 meter dan berat 62 kilogram ini pun mulai membuat orang berdecak kagum. Gelar juara tertinggi yang diraihnya adalah ketika menjuarai seri WTA Tour di Bali, yang diikuti para petenis papan atas dunia, September 2001. Angie pun menjadi petenis keenam dunia yang mampu meraih gelar seri WTA, dalam penampilan perdananya di kelompok senior. Bersamaan dengan prestasinya yang terus mengilap, rezeki pun mengalir ke pundi-pundinya. Setelah dipotong pajak, duit yang telah dikumpulkan Angie tahun 2001 sekitar Rp280 juta. Tahun 2002 uang yang diperolehnya pasti lebih besar. Akan tetapi, gadis yang kurang suka keluyuran ini belum mau membeberkannya.

Pengalaman

Sumber: Repro Dokumen Penerbit

Gambar 5.3 Angelique Widjaya

83

Ganjalan memang ada. Karena usianya yang belum genap 18 tahun, anak bungsu dari enam bersaudara ini hanya boleh bermain di 13 turnamen senior. Akhir April 2002 lalu dia melakukan tur ke Eropa untuk mengikuti sepuluh turnamen. Dari tur ini, ia berhasil mengerek peringkatnya ke posisi 92 dunia. Dengan prestasi secemerlang itu, wajar jika dia mematok target masuk dalam 20 besar dunia dalam dua-tiga tahun men-datang. Satusatunya petenis Indonesia yang pernah masuk wilayah elite ini hanyalah Yayuk Basuki, saat usianya sudah 27 tahun, pada 1997. Sebagai konsekuensi, Angie harus menghabiskan masa remajanya hanya berlatih. Ketika remaja sebayanya disibukkan menghadapi ujian sekolah, Angelique berkonsentrasi menghadapi berbagai turnamen tenis. Ketika rekan-rekannya pergi ke mal untuk sekadar nongkrong atau berkumpul-kumpul, Angie harus pergi ke lapangan untuk berlatih. Itulah hidup keseharian yang kini harus dilalui dara Bandung kelahiran 12 Desember 1984 itu. Masa remajanya mungkin tak seperti rekan-rekan pada umumnya yang bebas berbuat sekehendak hati. Angie, sebagai petenis yang mulai mencoba menekuni dunia profesional, memiliki jadwal yang ketat dan padat. Latihan fisik dan teknik pukulan pun pastinya telah banyak menyita waktunya. Meski mengaku kejenuhan kerap menghinggapinya, Angie merasa sudah melangkah jauh. ”Kadang-kadang saya memang merasa jenuh juga di tenis. Tapi, sudah sampai di sini saya tidak akan mundur lagi. Mungkin nanti kalau sudah berkeluarga.” Komitmen dan usaha keras memang menjadi modal utama para petenis top dunia. Bagi Angie, komitmen itu mulai ditapakinya. Pengorbanan masa remajanya yang untuk sebagian orang adalah masa paling indah menjadi bukti nyata. Kini, target petenis yang ditangani pelatih Deddy Tedjamukti itu adalah masuk 10 besar dunia. Mengenai obsesi untuk menembus 10 besar, dia bertekad akan berusaha dan yakin akan menggapainya. Sumber: www.tokohindonesia.com.

1.

Pelatihan 2 ○



















2. 3.

Ceritakan hal yang lucu, mengharukan, atau menyedihkan dari cerita Angelique Widjaja! Ceritakan pengalamanmu yang lucu atau mengharukan! Ceritakan dengan ekspresi yang sesuai dengan isi cerita! Tanggapilah cerita temanmu! a. Bagaimana ekspresi temanmu ketika bercerita? Apakah ekspresi itu sesuai dengan cerita? b. Bagaimana keruntutan cerita yang diceritakan?

84

Komp Bahasa SMA 1

C. Membaca Ekstensif Teks Nonsastra Pada Bab II dan Bab IV, kalian telah belajar membaca ekstensif untuk menemukan ide pokok teks. Pada pelajaran kali ini, kalian akan kembali belajar membaca ekstensif untuk mencatat identitas teks dan menyarikan pokok isi setiap sumber. Tahukah kalian manfaat membaca ekstensif? Membaca ekstensif akan bermanfaat jika kalian hendak menulis artikel atau penelitian. Kalian memerlukan data yang banyak dan kalian harus membaca beberapa buku sebagai bahan tulisanmu. Dengan membaca ekstensif, kalian akan memperoleh bahan yang banyak dalam waktu yang cepat. Marilah kita membaca teks berikut! Cacatlah di dalam pikiran kalian, pokok-pokok penting yang berkaitan dengan isi teks tersebut! Mengapa Ponsel Tak Boleh Dipakai di Dalam Pesawat Terbang? Menggunakan ponsel di dalam pesawat terbang, baik sedang mengudara maupun ketika pesawat sedang berada di darat, berpotensi membahayakan keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat. Di samping itu, juga melanggar kepantasan dan tata krama. Ponsel harus dimatikan, tidak hanya di switch agar tidak berdering, selama berada di dalam pesawat. Ulangi: selama berada di dalam pesawat. Ini penting ditegaskan, karena banyak orang menyimpulkan sendiri bahwa ponsel hanya potensi bahaya ketika pesawat mengudara. (Silakan lihat daftar gangguan ponsel pada tabel). Dengan memahami daftar gangguan ini, kita menyadari bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel. Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik. Potensi kecelakaan masih dapat terjadi di Sumber: www.angkasa-online.com darat ketika pesawat sedang bergerak menuju Gambar 5.4 Ponsel tidak boleh dipakai di dalam pintu embarkasi (gate) karena gangguan pesawat terbang komunikasi. Gangguan di Darat Sebenarnya, secara teknis, penggunaan ponsel di dalam penerbangan lebih mengganggu sistem telekomunikasi di darat (terestrial) ketimbang gangguan pada sistem pesawat terbang. Seperti kita ketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio, melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk

Pengalaman

85

menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada di bawahnya (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta). Overloading terhadap BTS karena penggunaan ponsel di udara, dapat sangat mengganggu para pengguna ponsel di darat. Sebagai makhluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tatakrama? Sekiranya kita terbang menggunakan pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Namun, demi keselamatan bersama, demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam pesawat terbang. Aktifkan ponsel Anda setelah berada di gedung terminal. Pengaruh penggunaan ponsel dalam pesawat sangat besar. Yang pasti, penggunaan ponsel dalam pesawat akan mengganggu sistem navigasi dan komunikasi pesawat. Secara lebih rinci, berikut adalah tabel yang menunjukkan jenis gangguan akibat penggunaan ponsel dalam pesawat. Gangguan

Penyebab

VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar Arah terbang melenceng Indikator HSI (Horizontal situation Indicator) terganggu Gangguan sistem navigasi Gangguan frekuensi komunikasi Gangguan indikator bahan bakar Gangguan sistem kemudi otomatis Gangguan arah kompas Gagguan indikator CDI (Course Deviation Indicator)

ponsel ponsel ponsel ponsel ponsel ponsel ponsel komputer, CD, game gameboy

Sumber: ASRS (Aviation Safety Reporting System) Sumber: Majalah Tempo, Oktober 2004 dengan pengubahan

Setelah membaca teks di atas, kalian tentu dapat mengidentifikasi ide pokok teks. Ide pokok teks dapat disimpulkan dari beberapa ide pokok paragraf yang telah ditemukan. Kalian juga dapat menyimpulkan dari jawaban pertanyaan.

Komp Bahasa SMA 1

86

Pelatihan 3 ○

























1.

Pelatihan 4 ○













Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat, jelas, dan beralasan berdasarkan teks di atas! 1. Tuliskan ide-ide yang ada dalam teks tersebut! 2. Ungkapkan kembali secara singkat isi teks di atas dan fungsi setiap paragraf dalam teks itu secara keseluruhan! 3. Carilah teks lain yang sejenis dengan teks di atas dari media massa cetak! 4. Temukan persamaan dan perbedaan di antara keduanya!

2. 3.

Tugas ○



















Apa sebenarnya yang diinginkan penulis melalui teks tersebut? Mengapa penilaian kalian demikian? Apakah yang dikemukakan penulis dalam teks tersebut benar menurut kalian? Bagaimana strategi penulis dalam menyampaikan pesannya sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai? Tunjukkan buktinya!

Setelah menemukan ide pokok teks, kalian tentu dapat mengungkapkan kembali isi teks dalam beberapa kalimat. Untuk itu, lakukan pelatihan berikut. Carilah lima artikel di majalah atau surat kabar bertema ”Pendidikan Keluarga”! Catatlah: a. Siapa yang menulis artikel itu. b. Tanggal berapa artikel itu dimuat. c. Di majalah atau surat kabar apa artikel itu dimuat. d. Di halaman berapa artikel itu dimuat. e. Buatlah rangkuman isi setiap artikel yang kalian temukan!

Buka Wawasan Untuk menulis referensi (daftar pustaka) yang diambil dari majalah atau surat kabar, judul artikel diapit dengan tanda kutip (”...”), nama majalah atau surat kabar dicetak/ ditulis miring; nama belakang penulis diletakkan di depan. Contoh: Djahir, Ibnu. ”Membenahi Pendidikan Agama”, Suara Merdeka, 1 Agustus 2003.

D. Menulis Paragraf Deskriptif Pada materi pelajaran sebelumnya, yaitu pada Bab II, sudah dikemukakan cara menulis paragraf deskriptif. Paragraf deskriptif bertujuan menggambarkan suatu benda, tempat, keadaan, atau peristiwa tertentu dengan kata-kata. Misalnya, menggambarkan objek

Pengalaman

87

berupa benda atau orang, digambarkan seolah-olah merasakan, menikmati, atau merasa menjadi bagiannya. Semuanya digambarkan dengan terperinci. Pelatihan 5 ○



















Bacalah wacana di bawah ini! Wacana mana yang termasuk paragraf deskriptif? Berikan alasan yang menguatkan bahwa karangan yang dipilih termasuk karangan deskriptif! Wacana 1 Legenda Calon Arang Pramoedya Ananta Toer menyebutnya sebagai wanita pemusnah kemanusiaan. Dari Des Dirah, Calon Arang, seorang janda yang hidup pada abad ke-12 itu, menebarkan teluh di Kerajaan Daha yang dipimpin Prabu Airlangga. Mpu Baradah pun diutus untuk menaklukkannya. Cerita ini tumbuh menjadi legenda. Teks yang menuturkan kisah itu pun telah berkembang biak lebih dari 30 versi. Sejumlah seniman bahkan membuat tafsir berbeda: menempatkan Calon Arang sebagai simbol perlawanan perempuan. Di Bali, legenda ini lebih mendapat tempat dibandingkan dengan di kampung halamannya. Namun, belakangan dramatari yang magis tentang Calon Arang telah bergeser menjadi ajang pamer kekebalan dan humor. Sumber: Tempo, 18 Juni 2006

Wacana 2 Suara Sang Pengelana Sepotong lagu dari masa lalu itu mengalun. Telah 38 tahun ia menggubahnya, tetapi terasa masih enak di telinga. Dengan petikan gitar akustik dalam nada minor, ia seperti tengah menghamparkan sebuah lukisan alam yang tak habis-habis dipuja. Ya, Melati dari Jayagiri malam itu hadir bagai sapuan seorang pelukis naturalis di puncak pencapaian karyanya. Sang ’’pelukis naturalis’’ itu adalah Iwan Abdurrachman, yang kini hampir 58 tahun. Ia mengalirkan lagu itu dengan lembut lewat sepotong gitar kopong. Penampilan sederhananya pada Jumat malam lalu itu, seperti menegaskan bahwa esensi bermusik tidak terletak pada kemeriahan instrumen di atas panggung, tetapi pada jiwa yang berdendang. Dalam konser tunggal di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta itu, Abah Iwan begitu kini ia biasa disapa hanya mengusung sebuah gitar dan sesekali menenggak obat batuk cair. Setiap kali ia menyelinginya dengan komentar yang menjelaskan proses kreatif dalam menggubah setiap lagunya. Sumber: Tempo, 7 Mei 2006

Komp Bahasa SMA 1

88

Pelatihan 6 ○



















Coba kalian berlatih membuat paragraf deskriptif! Misalnya, mendeskripsikan ruangan kelas atau kamar tempat tidur kalian. Pahami ciri-ciri paragraf deskriptif dan lakukan observasi terhadap sebuah objek!

Lensa Bahasa Di dalam teks, lazim ditemukan beberapa penggunaan konjungsi jadi, karena itu, oleh karena itu, dengan ini, dan sebagainya. Fungsi konjungsi tersebut di dalam kalimat sebagai jembatan untuk menghubungkan antarparagraf. Cobalah kalian membuat kalimat atau paragraf dengan menggunakan konjungsi tersebut!

E. Membacakan Puisi Membacakan sebuah puisi, tentu saja berbeda dengan membacakan sebuah teks nonsastra. Ketika kita membacakan sebuah karya sastra, termasuk puisi, kita memerlukan penghayatan. Agar dapat menghayati sebuah puisi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. 1. Memahami makna yang tersirat dan tersurat dalam puisi tersebut; 2. Memahami sejarah penciptaan puisi tersebut; 3. Membayangkan kita berada pada waktu ketika puisi tersebut dibuat. Dengan demikian, kita akan merasa bahwa kita sendiri yang mengalami rangkaian peristiwa dalam puisi tersebut. Selanjutnya, kita akan mampu membacakan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Selain itu, kalian juga perlu berlatih pelafalan dan intonasi. Di antaranya adalah dengan olah vokal dan senam tubuh untuk membantu melancarkan pernapasan dan melenturkan persendian. Olah vokal adalah dengan melafalkan bunyi A, I, U, E, dan O. Olah vokal ini selain melatih lafal yang benar, juga untuk melatih pernapasan dada, pernapasan diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut). Agar pernapasan panjang dan teratur, biasanya dilatih dengan lari dan senam di seputar kepala dan leher, seputar dada dan tangan, perut, dan kaki. Caranya, setelah berlari, kemudian senam, dan ketika mengambil napas, teriakkan bunyi vokal berulang-ulang. Sekarang cobalah berlatih olah vokal sebelum membacakan puisi! 1. Ucapkan bunyi A, I, U, E, O secara berulang-ulang dengan suara lantang. 2. Ucapkan bunyi A, I, U, E, O dengan suara panjang secara bergantian.

Pengalaman

89

Jika kalian telah berlatih olah vokal, marilah kita berlatih membaca puisi berikut di dalam hati! Meja Tulis Dries Di depanmu aku duduk menghadapi buku terkantuk-kantuk menghafal semalaman suntuk tapi sayang ... tak masuk-masuk Di depan meja tulis sudah biasa aku menangis seperti setan yang meringis kala kenangan datang mengiris Di depan meja tulis aku membaca surat cinta pertama dari si dia tapi itu hanya kenangan lama yang datang di saat aku terlena Di depan meja tulis aku berdoa pada Tuhan yang maha kuasa agar aku tiada merana pada kenangan yang telah lama Sumber: Apresiasi Puisi Remaja. Catatan Mengolah Cinta. 2002. Riris K. Toha Sarumpet, Jakarta: Grasindo

Bagi seorang pelajar, meja tulis adalah sebuah barang yang sangat ”berharga”. Di meja tulis itulah, seorang pelajar biasanya melakukan aktivitasnya. Misalnya, saat belajar, menulis surat cinta, menangis, dan berdoa. Puisi itu lebih terasa sebagai curahan perasaan si Aku, yang sedang mengenang benda kesayangannya ”meja tulis”. Karena itu, nada yang digunakan untuk membacakan puisi itu, cukup dengan nada yang sedang. Gerakan dapat diatur, misalnya pada awalnya duduk sambil memegangi meja tulis, kemudian perlahan berdiri tetap sambil memegangi setiap bagian meja tulis. Saat membacakan bait ketiga, kalian berdiri seolah-olah sedang mengenang seseorang sampai akhir bait keempat. Cobalah kalian membacakan puisi tersebut di depan kelas! Hayatilah puisi tersebut sesuai makna yang telah kalian ungkapkan! 1. Apakah kamu punya meja tulis di rumahmu? 2. Apa yang kamu lakukan di meja tulis itu? Apakah kamu juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Dries di atas?

Komp Bahasa SMA 1

90

Pelatihan 7 ○

























Pelatihan 8 ○













Kalian telah memahami makna puisi tersebut. Sekarang, cobalah kalian membacakan puisi di atas di depan kelas! 1. Perhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi saat kalian membacakan puisi itu! 2. Anggaplah kalian sedang mengenang benda kesayanganmu. Cobalah kalian pahami makna yang terkandung di dalam puisi berikut! Kemudian, bacalah puisi tersebut di depan kelas! Sobat Hendri Sri Faja Resa Malam telah larut Seiring dentang lonceng kedua belas Habislah kenangan Terbakar ujung waktu Dan lembaran putih menghampar Di permadani biru perjalananmu Janganlah telapak tanganmu berlumpuran debu Biar putih hidup baru Tak membekas warna kelabu Ambillah tinta merah, kuning, jingga Sebab itulah warna ceria Bias hidup kita bahagia Hari ini, esok, dan selamanya Amin Sumber: Suara Merdeka, 19 Juni 2005

Buka Wawasan Unsur bunyi dalam puisi sangat penting karena dalam puisi, bunyi bersifat estetis. Sifat ini untuk mendapatkan keindahan dan tenaga untuk mengekspresikannya. Bunyi dalam puisi erat hubungannya dengan irama. Irama ini sangat diperlukan dalam pembacaan puisi agar sesuai dengan pelafalan, tekanan, dan intonasi pada puisi tersebut. Terlebih dalam berdeklamasi, irama diperlukan sekali. Dalam berdeklamasi, irama dan ketepatan ekspresi didapatkan dengan mempergunakan tekanan-tekanan pada kata.

Pengalaman

91

Rangkuman 1.

2.

3.

4.

5.

Mengidentifikasi unsur sastra sebuah cerita, pembelajarannya bertujuan untuk mengetahui unsur instrinsik dan ekstrinsik cerita pendek. Cerpen yang akan diapresiasi dibacakan terlebih dahulu, lantas diceritakan kembali isi cerpen tersebut. Unsur tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat diungkapkan dari cerita pendek tersebut. Begitu juga unsur ekstrinsiknya, di antaranya unsur sosial, budaya, moral, dan pendidikan diungkapkan dari cerpen yang didengar tersebut. Menceritakan berbagai pengalaman, pembelajarannya menceritakan pengalaman yang dialami, baik dialami sendiri atau mendengar dari orang lain. Pengalaman tersebut diceritakan dengan pilihan kata dan ekspresi yang benar. Ketika menceritakan pengalaman lucu, pendengar harus merasakan kelucuannya tersebut. Sebaliknya kalau menceritakan pengalaman haru, harus merasakan suasana mengharukan dalam cerita tersebut. Membaca ekstensif teks nonsastra, pembelajarannya kalian terlebih dahulu mencari teks nonsastra dari berbagai sumber. Kalian membaca teks tersebut sambil mencatat pokok-pokok isi informasi. Kalian harus menemukan ide pokok teks. Teks tersebut harus diringkas, dicatat identitas teks, dan mencatat persamaan serta perbedaan isi teks dengan teks yang lainnya. Menulis paragraf deskriptif, pembelajarannya kalian dianjurkan observasi terlebih dahulu untuk menentukan objek atau tema yang akan ditulis. Persiapan sebelum menulis kalian harus memahami unsur-unsur paragraf deskriptif. Tentukan objek yang akan ditulis. Barulah kalian membuat paragraf deskriptif hasil dari observasi dengan objek yang sudah ditentukan. Membacakan puisi, kalian akan belajar membaca puisi dengan lafal, nada, dan intonasi yang benar. Puisi yang kalian siapkan atau yang ada dalam buku ajar, coba pahami dahulu, lantas dibacakan dengan pelafalan, intonasi, dan ekspresi yang benar.

Refleksi Pengalaman adalah sesuatu yang berharga dalam kehidupan. Kalian perlu pengalaman membaca puisi sebab puisi itu karya seni. Pengalaman yang kalian rasakan harus berbagi dengan teman. Ketika menceritakan pengalaman dituntut benar mengekspresikannya agar pendengar bisa larut. Misalnya, ketika menceritakan pengalaman haru, orang lain turut merasa haru. Kalian pun dituntut pula berpengalaman dalam menentukan objek hasil dari observasi, lantas ditulis dakan paragraf deskiptif. Karena keterampilan menulis cermin manusia yang memiliki keruntutan logiga dan keteraturan bahasa secara tertulis.

92

Komp Bahasa SMA 1

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.



























































Bacalah dalam hati teks berikut! Delapan Kejuaraan Praolimpiade Mata Pelajaran Disabet, Aditya dkk. Melaju ke Seleksi WSDC Nasional Siswa SMAN 1 Surakarta kembali menunjukkan prestasinya dalam bidang akademik. Sekolah favorit ini berhasil memboyong delapan gelar juara dalam seleksi Praolimpiade Mata Pelajaran Tingkat SMA Kota Solo yang digelar Rabu (28/4) di SMAN 6 Solo. Selain itu, tiga siswa yang mengikuti seleksi World Student Debate Championship (WSDC) tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Rabu, juga berhasil meraih juara I. Dalam seleksi Praolimpiade tersebut, SMAN 1 berhasil memborong gelar juara I, II, dan III sekaligus untuk kelompok mata pelajaran Kimia dan Komputer, sedangkan untuk mata pelajaran Matematika meraih Juara III dan mata pelajaran Fisika berhasil meraih juara I. Wakasek Humas SMAN 1, Sutikno, kepada Espos, Jumat (30/4) mengatakan kedelapan siswa tersebut adalah Kurnia Endah, Robertus Dimas D.P., Bambang Eko P., Inas Luthfi, Ardiansyah Bayu N., Kurniawan Eko Putro, Anik Budiati, dan Ig. Prasetyo D.W. Adapun ketiga siswa yang berhasil lolos seleksi WSDC tingkat provinsi adalah Aditya Dharma Surya, Aditya Mahendra, dan Sony Hendrawan Saputra. Selanjutnya tim WSDC ini akan mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk seleksi tingkat nasional di Jakarta pada bulan Juni nanti. Melalui para guru yang tergabung dalam sebuah tim, ketiga siswa tersebut akan mendapatkan pengayaan sebagai persiapan menghadapi seleksi tingkat nasional. Dikutip dari Solopos, 1 Mei 2004

2.

3.

a. Tulislah isi teks tersebut secara ringkas! b. Sampaikan isi ringkasan tersebut secara lisan! Apakah kalian pernah menonton sinetron? Sampaikan pendapatmu tentang sinetron Indonesia! Ceritakan berdasarkan pengalamanmu menonton sinetron! Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama! Kemudian, jelaskan sudut pandang pengarang dalam penggalan cerpen tersebut!

Pengalaman

93

La Riru Mas’ud Bakry Hari masih pagi sekali. Masih subuh. Dengan melangkahi badan adik-adiknya, ia keluar dan turun ke halaman. Dekat kandang, dia melihat ayahnya dan dua orang lain duduk mengitari unggun. Ayahnya menoleh melihat dia datang. ”Kau sudah bangun? Hari masih subuh.” Ia tidak menjawab, berjalan terus mendapatkan teko kopi yang terletak di atas bangku dekat unggun itu. Diguncangnya. Masih ada. ”Bawa kemari,” kata ayahnya. ”Panaskan dulu.” Ia mengantarkan teko itu kepada ayahnya. Sementara ayahnya menjerangkan teko di atas unggun, ia menuju kandang dan masuk ke sana. Ringkik seekor kuda menyambutnya. ”Tidurmu nyenyak semalam?” Dia bertanya pelan ke telinga kuda itu. ”Nyenyak?” tanyanya lagi. ”Aku hampir tak bisa tidur. Dinihari tadi baru lenyap sedikit.” Dia memasukkan tangan ke dalam tong, memeriksa makanan kudanya. ”Hi hi, licin kau makan. Rakus ya?” ”Ayah!” panggilnya ke luar. ”Makanannya habis.” ”Baru saja ditambah tadi,” jawab ayahnya. ................................................................................................... Sumber: Cerita Pendek Indonesia III, Gramedia, Jakarta, 1986 tanpa pengubahan

4.

Bacakan puisi berikut dengan penuh penghayatan! Puisi 1 Sebelah Tangan Heni Wahyuni Tiada yang terasa tak pedih bila suatu tak diraih Tiada terasa yang tak sayang bila sesuatu hanya dalam lamunan Air mata kesejukan adalah debar kepalsuan dalam roman khayalan inilah suratan tiada datang ilham menjelang Ku tiada mengerti mengapa sekali akan melangkah jatuh lagi Ku tiada menduga mengapa yang membuatku gelisah

94

Komp Bahasa SMA 1

Ketika ingin kugapai sesuatu itu terbang Ketika ingin kuraih sesuatu itu kandas dan karam Dan wajah itu semakin menjadi menawan Oleh setipis senyuman Biarlah dia membuat simpatiku selamanya Biarlah aku telanjur jatuh padanya Dan biarlah dia hanya hadir dalam lamunan dan angan yang tersisa Memang sesuatu itu belum punyaku Dan tiada pernah akan menjadi milikku (Tapi damaikan hati ini dari resahmu ...!) Sumber: Apresiasi Puisi Remaja, Catatan Mengolah Cinta Riris K. Toha Sarumpaet. 2002. Jakarta: Grasindo

a. b. c.

Apa tema puisi di atas? Apa amanatnya? Pernahkah kamu mengalami kegagalan meraih sebuah impian? Apa yang kamu rasakan? Apa yang kamu lakukan? Coba kamu ceritakan pengalamanmu secara lisan! Puisi 2 Pertimbangan dan Keputusan Tani kampung tani di desa Sawah ladang dengan pematang Putusan penting jangan tergesa Pikirkan dahulu matang-matang Sumber: Kebijakan dalam 1001 Pantun. John Gawa. 2004. Jakarta: Kompas

5. 6.

a. Termasuk jenis apa puisi di atas? b. Apakah tema puisi di atas? c. Pesan apa yang terdapat pada puisi di atas? Amatilah sebuah objek yang kalian senangi! Tulislah hasil pengamatanmu dalam bentuk paragraf deskriptif!

Kata Berhikmah Belalang telah menjadi elang. Orang bodoh telah berubah menjadi cerdik; orang hina telah berubah menjadi mulia.

Berita di Surat Kabar

BAB

95

VI Berita di Surat Kabar Melatih konsentrasi itu perlu, misalnya ketika mendengarkan informasi dari media elektronik, baik berita maupun nonberita. Setelah mendengarkan berita tersebut, kalian harus mampu mencatat pokokpokok informasi tersebut. Membedakan antara fakta dan pendapat dan harus bisa diungkapkan kepada orang lain. Mengasah kepekaan juga perlu, misalnya dalam membaca cerpen. Karena cerpen merupakan karya seni, yaitu seni sastra maka kalian harus menemukan nilai-nilai dalam cerita pendek. Tahukah kalian, untuk melatih konsentrasi dan kepekaan itu bermula dari berlatih membaca? Salah satu yang akan diajarkan pada kalian adalah membaca ekstensif teks nonsastra agar kalian mampu menemukan informasi dari bahan bacaan tersebut. Untuk melatih ekspresi, kalian akan berlatih menulis puisi lama. Sebelum menulis puisi lama kalian harus mengerti ciri-ciri puisi lama, dan memahami fungsi bait, rima, dan irama dalam puisi lama.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

96

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Berita di Surat Kabar

Menanggapi Informasi dari Media Elektronik

• Mencatat pokok-pokok informasi • Menentukan fakta dan pendapat • Mengajukan pertanyaan/ tanggapan • Menyampaikan informasi dengan bahasa sendiri

Menentukan NilaiNilai dalam Cerita Pendek

• Mendiskusikan nilai-nilai cerpen • Menemukan keterkaitan nilainilai cerpen dengan kehidupan sehari-hari

Membaca Ekstensif Teks Nonsastra

• Memahami dan membaca ekstensif teks • Menentukan informasi dari berbagai sumber dengan cepat

Menulis Puisi Lama

• Memahami ciri -ciri puisi lama • Menyebutkan macam puisi lama • Menafsirkan isi puisi lama dengan memerhatikan bait, irama, dan rima

Berita di Surat Kabar

97

A. Menanggapi Informasi dari Media Elektronik Pada Bab I, II, III, dan IV, kalian telah belajar mendengarkan berita untuk menuliskan ringkasan isi berita. Pada Bab VI kali ini, kalian akan kembali belajar menanggapi berita dengan jalan 1) mencatat pokok-pokok informasi, 2) menuliskan butir-butir yang merupakan fakta dan pendapat, 3) menyampaikan pendapat, dan 4) menyampaikan kembali informasi. Di bawah ini disajikan sebuah teks berita tentang kiat Kabupaten Jembrana dalam mengentaskan kemiskinan. Krisis ekonomi yang terjadi di negara kita tidak hanya dirasakan oleh sebagian daerah. Hampir di semua daerah pun mulai merasakan dampak krisis ekonomi. Pendapatan berkurang, sementara harga barang-barang terus naik. Diam dan pasrah tentu saja bukan solusi yang tepat dalam menghadapi krisis. Terus berusaha dan berdoa barangkali justru menjadi jalan keluar terbaik. Seperti yang dilakukan masyarakat Kabupaten Jembrana, kini mereka bangkit untuk mengentaskan kemiskinan. Bagaimana upaya mereka untuk melakukan hal itu? Marilah kita mendengarkan pembacaan teks berita dari internet berikut! Teks ini dibacakan salah seorang siswa. Kiat Kabupaten Jembrana Mengentaskan Kemiskinan Kabupaten Jembrana tergolong miskin di Provinsi Bali dengan angka kemiskinan mencapai 20 persen. Akan tetapi, dengan pendapatan asli daerah sebesar Rp11,5 miliar per tahun, tingkat kesejahteraan masyarakatnya kini mulai merata sejak tiga tahun terakhir. Semua itu berkat pola efisiensi dan upaya berkelanjutan dari pemerintah daerah setempat dalam memajukan mutu pendidikan dan kesehatan masyarakatnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Jembrana membangun sekolah kajian dengan kurikulum tambahan dan fasilitas terbaik. Sekolah itu ditunjang tenaga pendidik dengan jenjang S1 serta perjalanan studi banding hingga ke mancanegara. Selain pendidikan, faktor kesehatan juga tidak luput dari perhatian Pemkab Jembrana, yang terbagi menjadi empat wilayah, yakni Melaya, Negara, Mendoyo, dan Pekutatan dengan jumlah penduduk 231.500 jiwa dan luas wilayah 841,80 hektare. Seluruh warganya diharuskan memiliki asuransi kesehatan yang disebut Jaminan Kesehatan Jembrana– berlaku di puskesmas, rumah sakit, dan praktik-praktik dokter swasta. Faktor lain yang mendorong pening-katan kualitas hidup di kabupaten yang terletak di sebelah barat Pulau Dewata ini juga terwujud dengan peningkatan daya beli masyarakat. Untuk itu, Pemkab Jembrana memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang ingin melakukan usaha. Dukungan pemkab itu dibuktikan dengan pengembangan peternakan susu kambing yang sebagian besar

Komp Bahasa SMA 1

98

dipelihara secara tradisional. Tentu saja langkah dan komitmen tersebut harus dijalankan secara berkesinambungan. Dengan cara lebih terarah, hasilnya pada masa mendatang akan makin nyata. Sumber: www–sctv.com

Setelah mendengarkan pembacaan teks tersebut, marilah kita mencatat pokok-pokok penting tentang isi informasi tersebut! Salah satu pokok penting pada informasi di atas adalah sebagai berikut. • Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jembrana, Bali mulai merata. 1.

Pelatihan 1 ○



















2.

Pelatihan 2 ○



















Temukan pokok-pokok penting lain dari informasi yang kalian dengar tersebut! Berikan tanggapanmu atas isi teks berita tersebut dan sertakan alasanmu!

Pada Bab sebelumnya, kalian telah belajar membedakan opini dan fakta. Memahami opini dan fakta ketika membaca atau mendengarkan berita sangat penting. Hal itu disebabkan, ada berita yang merupakan perpaduan antara fakta dan pendapat penulis. Marilah kita mendaftar butir-butir isi teks yang merupakan fakta dan opini. Tulislah di buku tulismu O jika pernyataan berikut merupakan opini! Tulislah F jika pernyataan ini merupakan fakta. 1. Kabupaten Jembrana tergolong miskin di Provinsi Bali. (....) 2. Dengan pendapatan asli daerah 11,5 miliar per tahun, kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jembrana mulai merata. (....) 3. Pemerintah Kabupaten Jembrana membangun sekolah yang dilengkapi tenaga pengajar yang memadai. (....) 4. Seluruh warga Jembrana diharuskan memiliki asuransi kesehatan. (....) 5. Pemerintah Kabupaten Jembrana memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang ingin melakukan usaha. (....) Adakah fakta dan opini lain yang kalian temukan dalam teks tersebut? Jika ada, coba kalian tuliskan fakta dan opini tersebut!

B. Menemukan Nilai-Nilai dalam Cerita Pendek Tentu kalian pernah membaca cerpen. Siapa pengarang cerpen, yang karya-karyanya kalian sukai? Kalian barangkali mengenal namanama, seperti Ahmad Tohari, Nh. Dini, Seno Gumira Ajidarma, dan Jenar Mahesa Ayu. Mereka adalah pengarang-pengarang cerpen yang namanya sudah terkenal. Apakah kalian ingin terkenal seperti mereka? Kalian dapat menjadi cerpenis terkenal jika rajin dan tekun berlatih. Dengan terus berlatih menulis cerpen, kalian akan makin

Berita di Surat Kabar

99

terampil sehingga harapan kalian untuk bisa terkenal seperti mereka akan dapat terwujud. Di bawah ini, disajikan sebuah cerpen karya temanmu, Rina Lizza R. Silakan kalian baca cerpen itu di dalam hati! Sambil membaca, buatlah catatan di buku tulis kalian, tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sekarang, silakan kalian mulai membaca cerpen ini! Pak Tua Rina Lizza Tubuhku menciut diselimuti udara yang dingin pagi itu. Kugosok-gosokkan jemariku dan kurapatkan dekapan mantel bututku. Tadi malam hujan cukup deras. Pantas, udara pagi ini jadi begitu dingin. Kulihat beberapa orang berjalan tergesa-gesa, berusaha mengusir hawa dingin di tubuhnya. Seorang ibu melilitkan syal hangat berwarna merah jambu di leher anaknya. Terlintas perasaan iri di benakku: Aku tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. ”Hei, jangan melamun! Pikirkan akan ke mana kita hari ini.” Sebuah suara mengusik lamunanku. Dengan enggan kuangkat badanku dan berjalan terseok-seok mengikuti langkah pria yang tadi membentakku. Kata orang, dia bekas konglomerat, tak ada yang tahu nama aslinya. Hanya saja, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Pak Tua. ”Pak, memangnya kita mau ke mana sekarang?” suaraku terdengar parau, seperti habis dicekik, aku nyaris tak mengenali suaraku sendiri. Kutunggu jawaban Pak Tua, tapi yang kudengar hanya helaan napasnya, ”Aku tak tahu,” ujarnya enggan. Kutatap punggungnya dari belakang, dekat, tetapi terasa amat jauh. Aku selalu merasa ia adalah orang tua yang kesepian. Di balik asap rokoknya kutemukan tatapan kosong dan raut penuh kesedihan. Walau begitu, aku tak pernah berani bertanya masa lalunya sebab aku pun punya masa lalu yang tak bisa kujelaskan. Akhir-akhir ini, kami selalu bangun lebih awal, kata Pak Tua, sekarang ini jika tidak rajin kita akan tersikut pendatang baru. Selain itu, kami sengaja berlatih beberapa bait puisi dan lagu baru yang sedang in. Untuk anak tujuh tahun sepertiku, bukan hal sulit untuk menghafal beberapa lagu sekaligus. Lagi pula selagi aku masih balita, ibu selalu mengajariku menghafal ayat-ayat kitab suci sehingga aku telah terbiasa menghafal. ”Hei, sudah berapa kali aku bilang? Jangan melamun! Lihat, antrean sudah panjang,” suaranya lebih mirip ancaman di telingaku. Karena tiga kali teguran berarti

Gambar 6.1 Mengikuti langkah Pak Tua

100

Komp Bahasa SMA 1

jatah makan hari ini berkurang. Deretan mobil-mobil seperti tak ada ujungnya, kami menghampiri satu per satu. Jika beruntung, kami mendapat lebih dari sepuluh ribu rupiah seharinya. Begitulah rutinitas kami setiap hari, bangun, bekerja lalu saat malam menjemput, kami kembali ke tempat Pak Tua. Sungguh harihari yang berat. Peluh di tubuhku adalah lapisan kulitku yang kedua. ”Kau tahu? Aku tak suka melihatmu melamun begitu. Wajahmu saat melamun, selalu mengingatkan aku akan anakku, aku sangat merindukannya,” ujarnya sendu, matanya terus menerawang entah ke mana, sedangkan tangannya tak pernah lepas dari rokok kreteknya. ”Sudahlah, cepat makan, kalau sudah dingin, lauknya tak enak.” ”Bapak juga jangan melamun karena wajah Bapak saat melamun mirip wajah ayahku.” Ah, apa yang aku katakan? Sekilas kulihat Pak Tua terkejut mendengar ucapanku barusan. Padahal aku hanya bermaksud menghiburnya, tapi sepertinya ia tak suka mendengarnya. ”Nama anakku sama dengan namamu, Henry. Ia juga seusia denganmu. Bedanya, sekarang ini mungkin ia sedang makan enak di rumah orang kaya. Ia anak yang baik dan pintar, tapi sayang ibunya gila.” ”Maksud Bapak, ibunya kurang waras? Dia istri Bapak, lantas kenapa sekarang Bapak di sini, tidak bersama anak dan istri Bapak?” ”Kau masih kecil, tak akan mengerti. Di dunia ini seringkali uang menjadikan seseorang gelap mata, lupa segalanya. Perempuan itu gila, bukan otaknya yang terganggu, tapi nuraninya. Ia gila harta. Bapak di sini karena Bapak bukan hamba uang, mungkin pekerjaan Bapak sebagai seorang seniman telah membuat Bapak kehilangan anak dan istri Bapak. Sudahlah hari sudah larut, besok kita harus bekerja lagi.” Ia mengakhiri ceritanya dengan desahan panjang seperti biasa, namun kali ini desahannya terasa lebih pilu. Kata-katanya tadi sedikit pun tidak aku pahami. Aku sendiri merupakan anak terbuang. Ibu tak menginginkan aku dan membuangku saat masih balita ke panti asuhan. Aku tak suka tempat itu karena itulah aku ada di sini sekarang. Aku terus berpikir tentang kata-kata Pak Tua yang tak aku pahami, hingga tak terasa aku tertidur dan saat kubuka mataku, matahari sudah tinggi di ujung cakrawala. Aneh, hari ini tak ada suara Pak Tua yang membangunkanku, mungkin ia kelelahan semalam. Kubuka mataku perlahan, berusaha menyambut pagi dengan semangat yang baru. Tapi, apa yang kutemukan justru membuat semangatku rontok. Orang banyak berkerumun di sampingku, suara mereka berisik sekali, ada apa ini? ”Adik kenal dengan Bapak ini?” Petugas polisi berseragam lengkap menanyaiku dengan wajah serius. ”Ya, memangnya ada apa dengannya? Mengapa orang-orang mengerumuninya?”

Berita di Surat Kabar

101

”Ia ditemukan meninggal semalam. Mungkin adik tahu penyebabnya?” Apa? Tak mungkin. Ia masih bercakap-cakap denganku tadi malam. Polisi tadi pasti sedang bergurau. Aku menerobos kerumunan orang yang mengelilingi Pak Tua. Apa yang aku lihat membuatku tak ingin mempercayai mata kepalaku sendiri. Ia tergeletak, ia telah tiada. Aku menangis sejadi-jadinya. Ia adalah orang yang selama ini telah menggantikan posisi ayah di hatiku. Di sampingnya, berlutut seorang wanita muda yang cantik. Sepertinya ia sudah menangis sedari tadi. Ingatanku mengatakan bahwa aku mengenalinya. ”Ibu?” kataku perlahan. ”Nak, itukah kau? Ke mana saja kau selama ini? Mengapa kau lari dari panti asuhan? Ibu mencarimu, Nak!” ”Bohong! Untuk apa ibu ada di sini? Untuk mengajakku kembali ke panti asuhan lagi?” ”Ini ayahmu, Nak. Yang terbaring di sini adalah ayah kandungmu. Ibu bersalah, ibu khilaf. Tapi, semua sepertinya sudah terlambat.” Aku tak mengerti ucapan ibu, tapi hanya satu yang aku pahami, Pak Tua ternyata adalah ayahku. Mengapa ia harus bersusah payah mencari dan merindukan anaknya? Padahal Henry yang selama ini ia cari selalu berada di sampingnya. Ayah, ini anakmu, bangunlah, Ayah! Jangan mati, ini anakmu! Oh, Tuhan berikan kami kesempatan sekali lagi. Ayah, aku selama ini pun telah menganggap engkau sebagai ayahku. Sumber: Pikiran Rakyat, 17 Juli 2005

Bagaimana pendapatmu tentang cerita ”Pak Tua” tersebut? Apakah kalian dapat menceritakan kembali cerpen tersebut? Hal yang perlu kalian lakukan agar kalian dapat menceritakan kembali isi cerpen tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tulislah pokok-pokok peristiwa pada cerpen tersebut! 2. Tuliskan siapa yang mengalami peristiwa-peristiwa tersebut! 3. Ceritakan peristiwa-peristiwa tersebut secara urut! 4. Jika diperlukan, kalian dapat menambahkan petikan dialog tokoh-tokohnya. 1.

Pelatihan 3 ○



















2.

Ceritakan kembali isi cerpen ”Pak Tua” dengan menggunakan kalimatmu sendiri! Dapatkah kalian menyebutkan tokoh-tokoh pada cerpen itu? a. Siapakah yang berkedudukan sebagai tokoh protagonis? b. Siapakah yang berkedudukan sebagai tokoh antagonis? c. Adakah tokoh yang berkedudukan sebagai tokoh tritagonis? Jika ada, sebutkan!

Komp Bahasa SMA 1

102

3.

No

Di manakah peristiwa-peristiwa pada cerpen itu terjadi? Kapan peristiwa-peristiwa itu terjadi? Tuliskan jawabanmu dengan format seperti ini di buku tulismu! Peristiwa

Tempat

Waktu

1. 2. 3. 4. 5. 4.

Pelatihan 4 ○

































Berikan pendapatmu tentang masalah ini! 1. Diskusikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut! 2. Di dalam cerpen tersebut dikisahkan tentang seorang anak yang ”dititipkan” oleh ibunya di panti asuhan. Bagaimana pendapatmu tentang peristiwa tersebut? Mungkinkah hal seperti itu terjadi saat ini? 3. Jika kalian mengalami kejadian yang dialami tokoh ”Aku”, apa yang akan kamu lakukan? 1.

Pelatihan 5 ○



Temukan keterkaitan unsur intrinsik dalam cerpen tersebut terhadap kehidupan sehari-hari. Tunjukkan dengan teks yang mendukung dan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.



2.

Bersama teman sebangkumu, silakan kamu tirukan adegan dalam cerpen itu! a. Anak laki-laki berjalan mengikuti laki-laki tua dengan langkah pelan. b. Seorang anak mengamen di jalan-jalan. c. Seorang wanita menangis melihat jenazah suaminya. Ucapkan petikan dialog di bawah ini dengan suara yang jelas! a. ”Hei, jangan melamun!” b. ”Pak, memangnya kita mau ke mana sekarang?” c. ”Hei, sudah berapa kali aku bilang? Jangan melamun! Lihat, antrean sudah panjang!” d. ”Kau tahu? Aku tak suka melihatmu melamun begitu. Wajahmu saat melamun selalu mengingatkan aku akan anakku, aku sangat merindukannya.” e. ”Bapak juga jangan melamun karena wajah Bapak saat melamun mirip wajah ayahku.” f. ”Maksud Bapak, ibunya kurang waras?”

Berita di Surat Kabar

103

C. Membaca Ekstensif Teks Nonsastra Apabila ingin memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku nonfiksi (sejarah, biografi, ilmu pengetahuan, seni, dan lain-lain) dengan cepat, kita dapat melakukannya dengan jalan meneliti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan indeks. Kita akan memperoleh suatu pandangan yang lebih baik jika kita mengikuti langkah ini dengan membuka-buka halaman buku tersebut dengan cepat, melihat pada bab dan subbab, gambar, peta, skema, dan diagram. Dengan cara tersebut, menurut pendapat Henry Guntur Tarigan, kita dapat mempelajari sifat hakikat dan jangkauan buku tersebut, susunan atau organisasinya, dan sikap umum sang penulis, serta pendekatannya terhadap bahan atau subjek pembicaraan. Marilah kita membaca teks berikut secara runtut! Teks 1 Swakelola, Menjadikan Sampah Berdaya Guna Pengolahan sampah dengan sistem swakelola sudah dirintis sejak bebera tahun lalu. Sistem pengolahan sampah seperti ini jelas mengurangi tugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kodia Denpasar. Hingga saat ini, diperkirakan lebih dari 172 kelompok yang telah melakukan penanganan sampah secara swakelola. Menariknya, beberapa pengolahan sampah di Denpasar melakukan daur ulang sampah organik menjadi pupuk. Seperti yang dilakukan di Sanur kaja, Sanur Kauh, dan Tegal Kerta, Denpasar Barat. Pengolahan sampah yang dilakukan masyarakat di tiga tempat ini menjadikan sampah sebagai barang yang berharga. I Made Sunarta, pimpinan depo pengolahan sampah terpadu Cemara di Sanur Kaja yang ditemui Senin (4/6) kemarin, mengatakan pengolahan sampah yang dilakukan di deponya menggunakan sistem fermentasi untuk mengubah sampah menjadi pupuk organik. Langkah awal yang mesti dilakukan adalah memisahkan sampah plastik dengan non plastik (organik). Sampah organik ini akan diproses menjadi pupuk melalui proses fermentasi berhari-hari. Sunarta mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah mampu mengolah sampah yang berada di wilayah Desa Sanur Kaja dan beberapa wilayah terdekat di sekitarnya. Depo yang dikelolanya sejak empat tahun lalu ini sudah mampu mengolah sampah sebanyak 15 ton per hari, sedangkan untuk wilayah Sanur Kaja, produksi sampahnya baru mencapai 10 ton per hari. Sampah yang diproses di depo tersebut dari sampah hotel, restoran, dan rumah tangga. Sedikitnya terdapat 12 orang pekerja yang setiap hari melakukan proses pengolahan sampah ini. Keduabelas tenaga tersebut sudah termasuk tenaga penjemput sampah di masing-masing tempat. ”Sistem pengolahan sampah seperti ini sejatinya bisa mengurangi

104

Komp Bahasa SMA 1

pembuangan sampah ke TPA. Selain itu, sampah yang diproses akan mendatangkan uang melalui pupuk organik hasil pengolahan sampah dimaksud,” ujar Sunarta. Hal yang sama juga dilakukan warga Sanur Kauh. Sampah diolah menjadi pupuk organik. Langkah ini dikembangkan dengan menggunakan kompos dan bahan lain yang ramah lingkungan, sehingga menghasilkan produk berguna bagi pertanian. Sampah diolah di depo Pala Sari Desa Pakraman Intaran, Sanur Kauh. ”Masyarakat Sanuh Kauh menghasilkan sampah berkisar 6 sampai 7 ton per hari. Hany saja baru 3 ton yang bisa ditangani melalui depo yang diresmikan Februari 2007 lalu,” ujar I Made Dana. Sementara itu, Walikota Denpasar A.A. Puspayoga mengakui sampah di Denpasar sehari-hari semakin banyak, namun belum mampu dikelola secara maksimal karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki. Apa yang dilakukan masyarakat Desa Sanur sudah mampu membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah. Swakelola penanganan juga berlangsung di Bandung. Desa Adat Seminjak, misalnya, memiliki usaha jasa kebersihan mengangkut sampah. Bendesa Adat Seminjak Wayan Mara belum lama ini mengatakan, usaha ter-sebut dirintis dalam upaya membuka lowongan pekerjaan bagi krama. Usaha ini mampu mem-beri kontribusi bagi desa adat. Bermodalkan sejumlah tenaga kebersihan dan beberapa kendaraan pengangkut sampah, usaha ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Para pemakai jasa ini adalah krama itu sendiri dan kalangan pariwisata yang belum terjangkau Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Bandung. ”Kami memiliki tiga truk pengangkut sampah Sumber: Dokumen Penerbit dan sejumlah tenaga kebersihan yang Gambar 6.2 Tempat Pembuangan sampah semuanya krama Seminjak,” katanya. Sampah-sampah rumah tangga, hotel, restoran, bar, vila, dan bungalo dikumpulkan, kemudian diangkut menggunakan truk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Ke depan, diupayakan akan ada pengelolaan sampah di LC Sunset Road bekerja sama dengan DKP. Dari usaha pengelolaan sampah itu diharapkan mampu menghasilkan pupuk organik. Sumber: Bali Pos, Selasa, 5 Juni 2007

Teks 2 Pemanfaatan Sampah Menjadi Tenaga Listrik Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Gedebage akan mulai dikerjakan akhir Desemper 2007. Penanganan sampah melalui pemanfaatan teknologi tinggi (WTE) atau mengolah

Berita di Surat Kabar

105

sampah menjadi energi listrik, merupakan solusi tepat penanganan sampah hingga tuntas. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bandung, H. Dada Risada, S.H. M.Si. ketika menerima laporan Dirut PD Kebersihan mengenai kesiapan pembangunan PLTSa, Jumat (9/11) di ruang rapat Pendopo Jalan Dalem Kaum. Menurut Dada, peletakan batu pertama pembangunan PLTSa direncanakan pada 31 Desember 2007. Diungkapkan, semua unsur satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dan pengembang, PT BRIL telah menyatakan kesiapannya. Terkait dengan kesiapan tersebut, Dada telah menerima laporan secara rinci mengenai langkah-langkah PT BRIL dalam pembangunan PLTSa. Di antaranya pada 15 November 2007 PT BRIL akan menyelesaikan penguasaan lahan, penandatanganan MoU dengan PDAM untuk suplai air dari pengolahan air kotor Bojongsoang ke PLTSa Gedebage, serta menyelesaikan izin menggunakan dan peruntukan tanah (IPPT) dari Dinas Tata Kota (DTK). Selanjutnya, diungkapkan Dada, PT BRIL akan menyelesaikan amdal lalu lintas dan bajir melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Pengairan Kota Bandung (30 Desember 2007). Dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama PD Kebersihan Kota Bandung dengan PT BRIL (15 Desember 2007), serta penyelesaian izin pematangan tanah dan IMB (21 Desember 2007). ”Sementara untuk rencana peletakan batu pertama pembangunan PLTSa dijadwalkan pada 31 Desember 2007,” kata Dada. Pada kesempatan itu, Dada mengatakan, penanganan sampah Kota Bandung melalui pemanfaatan teknologi tinggi WTE, merupakan solusi tepat penanganan sampah tuntas dan permanen atau tidak akan menyisakan persoalan. Sebab teknologi ini sudah dilakukan beberapa negara maju, seperti Amerika, Belanda, Jerman, dan Cina. Selesaikan Masalah Teknologi ini mampu menyelesaikan masalah sampah kota-kota besarnya, bahkan abu sisa pembakarannya secara ilmiah bisa batu bara untuk keperluan bangunan rumah. ”Tentu saja Kota Bandung sebagai kota teknologi dengan banyak perguruan tinggi, termasuk ITB, ingin tampil sebagai pelopor penggunaan WTE di Indonesia. Karena cara-cara lama dengan sistem sanitarian landfil, apalagai open dumping, sangat berisiko tinggi. Prabrik WTE ini yang pasti bukan tempat pembuangan sampah, tetapi tempat pengobatan sampah nonpolutan yang berwawasan lingkungan” papar Dada. Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Bandung, Drs. H. Tjetje Subrata, S.H., M.M. mengatakan, kebijakan pembangunan PLTSa Gedebage tidak lurus dicurigai. Sejak awal pemkot berupaya kasar

Komp Bahasa SMA 1

106

agar PLTSa benar-benar aman bagi warga. Bahkan, mencarikan teknologi tinggi untuk mengatasi kemungkinan adanya dampak yang ditimbulkan. ”Itulah sebabnya kita meminta ITB untuk melakukan kajian, termasuk pelaksanaan amdalnya. Proses ini meyakinkan kita untuk pengambilan keputusan untuk tetap menggunakan WTE,” ujar Tjetje. Sumber: Galamedia, 10 November 2007

Pokok-pokok apa yang disampaikan pada kedua teks tersebut? Kedua teks tersebut menguraikan cara mengolah sampah. Untuk mengetahui perbedaan isi kedua teks tersebut, kalian perlu membandingkannya. Pelatihan 6 ○













1. ○



Catatlah pokok-pokok isi setiap sumber teks tersebut di buku tulismu dalam tabel seperti di bawah ini!



No.

Teks 1

Teks 2

1. 2. 3. 4. 5. 2.

Catatlah rujukan sumber tertulis tersebut! a. Di surat kabar apa teks tersebut dimuat? b. Kapan teks tersebut diterbitkan atau dimuat di surat kabar tersebut?

D. Menulis Puisi Lama Menulis puisi bagian dari ekspresi sastra, yaitu mengekspresikan ide-ide, gagasan, dan imajinasi ke dalam kata-kata. Menulis puisi memang memerlukan latihan dan imajinasi. Coba kalian berlatih menulis puisi. Caranya, petik setangkai bunga dan simpanlah di atas meja. Kembangkan imajinasi kalian, misalnya benda itu disebut bunga? Kenapa bunga itu dikatakan indah? Kenapa bisa harum? Kenapa orang menikah mesti dihiasi bunga? Mengapa wanita diibaratkan sebagai bunga? Nah, bermainlah dengan kata-kata dalam imajinasi kalian. Tuangkan ke dalam rentetan kata-kata yang mengarah pada makna keindahan bunga dan makna bunga dalam kehidupan. Ketika kalian belajar membacakan puisi, kalian telah mengetahui bahwa di dalam puisi sering terdapat permainan bunyi. Permainan

Berita di Surat Kabar

107

bunyi dalam puisi berfungsi menimbulkan kepuitisan. Permainan bunyi itu, misalnya tampak pada penggunaan rima atau persajakan. Pantun juga termasuk puisi, yaitu puisi lama. Sama seperti menulis puisi modern/kontemporer, menulis pantun dan syair juga perlu daya khayal/imajinasi. Perhatikan contoh pantun ini! Kata-Kata dan Teladan 1. Anak udang di dalam lobang Ketakutan dimakan lawan Kata-kata walau segudang Contoh baik jadi teladan 2. Tulis kata jadi kalimat Ambil tulisan buat cerita Putik mati dari nasihat Buat pegangan dalam tabiat. Sumber: Kebijakan dalam 1001 Pantun. John Gawa. 2004. Jakarta: Kompas

Gambar 6.3 Udang di balik batu

Pada pantun di atas, kalian dapat menemukan permainan bunyi berupa rima (persajakan) akhir ab-ab. Rima itulah yang menjadi ciri pantun. Selain bersajak silang (ab-ab), pantun juga terikat jumlah baris dan bait. Setiap bait terdiri atas empat baris, dan setiap baris terdiri atas 8–12 suku kata. Isi pantun dapat dilihat pada baris ketiga dan keempat. Pelatihan 7 ○

























1.

Pelatihan 8 ○













Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Apakah tema pantun di atas? 2. Kata-kata walau segudang/contoh baik jadi teladan/ Apa maksud baris pantun itu? 3. Apa isi Pantun 2 di atas? 4. Apa pesan yang dapat diambil dari dua pantun di atas? 5. Pernahkah kalian melihat udang? Bagaimana gerak-gerik udang saat di dalam lubang? Coba tirukan gerak-gerik udang itu!

2. 3. 4. 5.

Buatlah sebuah pantun yang isinya nasihat untuk rajin belajar. Perhatikan bait, irama, dan rimanya. Bacakan pantunmu di depan kelas untuk ditanggapi temanmu! Apakah perbedaan pantun dengan puisi bebas? Apakah yang dimaksud sampiran dalam pantun? Sebutkan macam-macam jenis pantun?

108

Komp Bahasa SMA 1

Rangkuman 1.

2.

3.

4.

Menanggapi siaran dan informasi membutuhkan keahlian dan konsentrasi sebab dalam siaran dan informasi terdapat pokok-pokok informasi penting, fakta dan pendapat, dan hal-hal yang menarik lainnya. Oleh karena itu kalian harus mampu menanggapi informasi tersebut dan menyampaikan kembali kepada orang lain dengan bahasa sendiri. Kalian harus mampu menemukan nilai-nilai dalam cerita pendek dari kegiatan berdiskusi. Sebab cerpen merupakan karya sastra yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan. Maka kalian harus mampu mengaitkan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen ke dalam kehidupan sehari-hari. Memperoleh ilmu pengetahuan, salah satunya dengan membaca ekstensif. Membaca ekstensif yang kalian lakukan pada pembelajaran ini untuk mengidentifikasi ide-ide, memahami informasi, dan menemukan informasi yang berada dalam teks tersebut. Kalian pun dituntut untuk terampil menulis puisi lama, yang terikat oleh aturan bait, irama, dan rima. Tetapi untuk membuat puisi lama harus memahami dahulu ciri-ciri puisi lama, dan mampu mengetahui macam-macam puisi lama.

Refleksi Otak dan hati perlu dilatih kepekaannya. Melatih kepekaan otak salah satunya dengan mengkritisi bahan bacaan dan menanggapi siaran berita dari media elektronik. Dalam teks terdapat informasi yang penting, hal-hal yang akan menjadi penggugah, serta menambah pengetahuan. Siara berita dari media elektronik, sesuatu yang penting dikritisi sebab menyimpan beberapa informasi penting. Melatih kepekaan hati, di antaranya belajar menulis puisi. Puisi mengandung bahasa kias, mengandung nilai seni, dan mengandung amanat yang dalam. Kepekaan seni kalian dilatih dalam menciptakan puisi. Kalian pun dituntut untuk mengapresiasi sebuah cerita pendek, menemukan nilai-nilai di dalam cerpen tersebut. Nilai-nilai itu harus kalian sikapi, dan diselaraskan dalam kehidupan sehari-hari.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.





























































Bacalah teks berikut ini agar kalian mengetahui informasi secara lengkap! Mobil Pribadi Melintas Jateng, Penyumbang Kemacetan Selama Lebaran lalu, volume mobil pribadi yang melintas di Jawa Tengah mencapai 817.289 kendaraan atau 49,9 persen dari total 1.634.663 kendaraan yang melintas mulai H-7 hingga

Berita di Surat Kabar

109

H+7 Lebaran sehingga mobil pribadi penyumbang kemacetan tertinggi di jalan raya.

Volume Kendaraan Bermotor Arus Mudik Selama Lebaran 2004 di Jateng

Data terhitung dari H-7 (7/11/2004) sampai H2 (15/11/2004) Jumlah Kendaraan

Bus kecil 2,2%

Mobil pribadi 48,5%

Arah Masuk Jateng 444.619 Bus sedang 1,6%

Bus besar 9,2%

Arah Keluar Jateng 237.739 Bus sedang Bus 2,8% kecil 3,0% Mobil pribadi 49,0%

Bus besar 16,1%

Sepeda motor 29,1%

Sepeda motor 38,5%

Demikian data yang diperoleh Kompas dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) Jateng, Jumat (26/11). Menurut Kepala DLLAJR Jateng, Suharto, didampingi Kepala Subdinas Angkutan Darat, Somantri, Jumat, jumlah ini naik sekitar 20% dibanding tahun lalu, bahkan untuk kendaraan bermotor, kenaikan diperkirakan 25%. ”Data ini kami peroleh dari pamantauan di empat lokasi pos arus lalu lintas yang merupakan pintu masuk wilayah Jateng, yaitu Tanjung (Brebes), Sarang (Rembang) Wanareja (Cilacap), dan Toyogo (Sragen). Hitungannya 7–22 November 2004 atau H–7 sampai H+7,” jelas Suharto. Volume kendaraan mobil pribadi paling besar terjadi pada perhitungan arah ke luar Jateng saat H+1 sampai H+7 Lebaran (angka selengkapnya lihat tabel).

Volume Kendaraan Bermotor Arus Balik Lebaran 2004 di Jateng

Data terhitung dari H+7 (16/11/2004) sampai H+7 (22/11/2004) Jumlah Kendaraan

Bus kecil 2,1%

Mobil pribadi 49,8%

Arah Masuk Jateng 462.212 Bus sedang 1,5% Bus besar 8,6%

Sepeda motor 38,0%

Arah Keluar Jateng 490.093 Bus kecil 1,1%

Mobil pribadi 52,0%

Bus sedang 1,0%

Bus besar 6,8%

Sepeda motor 39,1%

110

Komp Bahasa SMA 1

Dijelaskan, makin tingginya persentase kendaraan pribadi dibandingkan angkutan umum menyebabkan tingkat kemacetan makin parah, yaitu 20%, terutama di jalur pantai Utara (pantura) pada Lebaran kali ini dibandingkan Lebaran tahun lalu. Sumber: Kompas, 17 November 2004

a.

2.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan diagram di atas! 1) Jenis kendaraan apa yang paling banyak masuk ke wilayah Jateng selama arus mudik Lebaran 2004? 2) Jenis kendaraan apa yang paling sedikit keluar wilayah Jateng selama arus mudik Lebaran tersebut? 3) Mana yang lebih banyak jenis kendaraan bus besar yang masuk wilayah Jateng ataukah yang keluar wilayah Jateng? 4) Mana yang lebih sedikit jenis kendaraan mobil pribadi yang masuk wilayah Jateng antara arus mudik atau arus balik? 5) Mana yang lebih banyak jumlah sepeda motor yang keluar wilayah Jateng antara saat arus mudik dibandingkan pada saat arus balik? b. Silakan kamu buat pertanyaan lain tentang diagram ”Volume Kendaraan Bermotor Arus Mudik dan Arus Balik pada Lebaran 2004” tersebut! c. Jelaskan informasi yang digambarkan pada diagram di atas dalam bentuk uraian singkat! d. Simpulkan isi teks tersebut dalam satu paragraf! e. Sampaikan kesimpulan itu di depan kelas secara lisan! f. Umpamakan, kalian adalah seorang ketua karang taruna di kampung kalian. Dalam menghadapi krisis ekonomi, kalian hendak mengumpulkan anggota karang taruna untuk membuat rencana pendirian industri rumah tangga di daerah kalian. Tulislah surat undangan tersebut! Tulislah sebuah pantun berisi nasihat untuk saling menjaga kerukunan antarumat beragama!

Kata Berhikmah Rezeki elang takkan dapat oleh musang. Rezeki seseorang tidak akan direbut orang lain.

Ekonomi

111

VII Ekonomi

BAB

Buku dan informasi merupakan salah satu jendela wawasan kita. Kalian harus rajin mendengarkan informasi dari radio dan televisi sebab dalam siaran itu mengandung hal-hal penting. Misalnya, tentang kewirausahaan, keadaan ekonomi bangsa, atau masalah pendidikan. Kalian pun harus bisa menanggapi masalah yang berada dalam siaran di media elektronik tersebut. Masalah yang dirangkum dari bahan bacaan, siaran berita, baiknya didiskusikan dengan teman. Untuk melatih mencari hal-hal terpenting dari teks, tentu kalian harus berlatih membaca cepat. Kecepatan membaca bisa dihitung dengan KEM. Tetapi harus dibedakan antara KEM untuk teks yang biasa dengan membaca karya sastra. Membaca cerpen Melayu klasik harus dilakukan intensif. Selain berlatih membaca, kalian dituntut berlatih menulis, salah satunya menulis paragraf. Pada pembelajaran kali ini kalian akan diajak belajar menulis paragraf ekspositif.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

112

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan Informasi dari Media Elektronik

• Mencatat pokok-pokok informasi • Menentukan fakta dan pendapat • Mengajukan pertanyaan/ tanggapan • Menyampaikan informasi dengan bahasa sendiri

Mendiskusikan Masalah

• Mendiskusikan nilai-nilai cerpen • Menemukan keterkaitan nilainilai cerpen dengan kehidupan sehari-hari

Membaca Cepat Teks

• Memahami dan membaca ekstensif teks • Menentukan informasi dari berbagai sumber dengan cepat

Ekonomi

Membaca Cerpen Melayu Klasik

• Memahami ciri-ciri puisi lama • Menyebutkan macam puisi lama • Menafsirkan isi puisi lama dengan memerhatikan bait, irama, dan rima

Ekonomi

113

A. Mendengarkan Informasi dari Media Elektronik Pada Bab VI, kalian telah belajar mendengarkan berita untuk mencatat pokok-pokok informasi dan menentukan butir-butir yang merupakan fakta dan pendapat. Pada bab ini, kalian akan kembali belajar mendengarkan berita untuk menyampaikan tanggapan. Pada bab sebelumnya, kalian mendengarkan berita tentang para nelayan di Banten yang tidak lagi melaut karena tidak mampu membeli solar. Pada pelajaran kali ini, kalian akan kembali diajak berdiskusi tentang upaya untuk mengatasi kelangkaan BBM. Untuk menambah informasi kalian, cobalah kalian mendengarkan berita yang akan dibacakan salah seorang temanmu berikut! Langkah Sederhana Menghemat Bensin Di tengah melambungnya harga bahan bakar minyak seperti yang terjadi saat ini, penghematan bahan bakar pasti merupakan hal yang sangat bijaksana untuk dipertimbangkan. Sederhana. Hanya dengan menaruh perhatian pada kondisi kendaraan dan gaya berkendaraan, ternyata mampu menolong kita untuk lebih berhemat. Perhatikan tips berikut. 1. Periksalah Saringan Udara Bagian ini kerap terlupakan dan baru dijamah saat mobil di-tune up, atau saat penggantian oli. Padahal, pemeriksaan saringan udara dapat kita lakukan setiap saat dengan hanya membuka kap mesin mobil. Angkatlah saringan udara, kemudian hadapkan ke arah matahari. Jika Anda tak bisa melihat sinar matahari menerobos dari sela-sela filter maka itu tandanya filter udara harus segera diganti. Saringan udara yang bersih sangat berperan pada penghematan bahan bakar. Filter yang kotor menghambat aliran udara masuk ke dalam mesin, dan kemudian marusak performa mesin, termasuk konsumsi bahan bakar menjadi berlebih. 2. Periksa Tekanan Udara pada Ban Tekanan udara pada ban umumnya kurang menjadi perhatian bagi sejumlah pengendara, padahal tekanan ban yang rendah menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan boros bahan bakar. Periksa tekanan angin pada saat ban dalam kendaran dingin sebab tekanan udara dalam keadaan ban yang panas akan lebih tinggi. Selanjutnya, pastikan pasokan udara sesuai dengan ukuran yang telah disarankan oleh parbik. Biasanya, tekanan angin, tercantum dalam buku manual atau stiker yang diletakkan di sekitar kabin pengemudi. 3. Akselerasi dengan Perhitungan Memacu kendaraan membutuhkan perhitungan. Itulah yang disebut perhatian pada gaya mengemudi. Tekanan gas yang

114

Komp Bahasa SMA 1

spontan, kemudian melambat dengan drastis jelas membuat boros. Perhitungan posisi kendaraan di depan Anda, sehingga kecepatan kendaraan tetap stabil. Sekalipun harus melambat, maka perlambatan itu dilakukan dengan gradual. 4. Kembalilah ke Alam Mungkin saran yang satu ini pun patut pula Anda pertimbangkan. Kembalilah ke alam, alias pakailah AC hanya di saat kita membutuhkan. Buka jendela, dan coba nikmati semilir angin, dengan kendaraan yang berjalan santai. Namun, jangan salah, pada kecepatan tinggi, penggunaan AC justru bisa menghemat bahan bakar sebab jendela yang terbuka Sumber: Dokumen Penerbit menciptakan hambatan pada kendaraan Gambar 7.1 Mobil sedang diisi bensin di POM untuk melaju sehingga mesin bekerja lebih keras. 5. Simpan Ban dan Velk Original Pelek dan ban baru pasti membuat mobil andalan kita terlihat lebih gagah. Yang pasti, akan mempermudah pengendalian. Akan tetapi, jika ban yang kita pilih lebih besar dari standar pabrik, permukaan yang bergesek dengan jalan pun akan lebih besar. Hasilnya resistensi perputaran ban juga berimplikasi pada bahan bakar yang dikonsumsi. Jadi, jika Anda ingin mempercantik mobil, ada baiknya pelek dan ban standar pabrik tetap disimpan. Gunakan ban dan pelek tersebut saat akan melakukan perjalanan jauh, di mana efisiensi bahan bakar lebih penting daripada ”gaya”. 6. Jangan Pakai Mobil Mungkin ini tips yang paling tidak populer di dalam rubrik otomotif. Namun, faktanya, tidak menggunakan mobil jelas menghemat penggunaan bahan bakar. Tinggal perhitungan biaya dan kebutuhan yang harus ”dikorbankan” jika tidak menggunakan mobil. Gunakan angkutan umum, motor, atau bahkan sepeda. Ingat, jalan kaki atau sepeda jelas baik untuk kesehatan dan juga kantong Anda. Jadi, cobalah bertanya pada diri sendiri setiap kali akan mengendarai mobil, ”Apakah perjalanan ini perlu saya tempuh dengan mobil?” Sumber: Kompas, 12 Februari 2008

Setelah mendengarkan informasi di atas, tentu kalian mempunyai gagasan atau pendapat berkaitan dengan informasi di atas. Gagasan atau pendapat itu dapat kalian gunakan untuk menanggapi isi informasi tersebut. Tanggapan dapat berupa dukungan atau sanggahan. Hal yang harus diperhatikan dalam menanggapi isi informasi adalah kelogisan tanggapan.

Ekonomi

1.

Pelatihan 1 ○



















2. 3.

115

Catatlah informasi-informasi penting yang kalian temukan dalam berita itu! Diskusikan dengan teman sebangkumu mengenai isi informasi di atas! Bagaimana pendapatmu tentang langkah sederhana menghemat BBM itu?

B. Mendiskusikan Masalah Dapatkah cara-cara itu mengendalikan kelangkaan BBM? Perbedaan pendapat dalam menanggapi suatu masalah sering terjadi antara satu orang dengan orang yang lain. Diskusi merupakan salah satu cara untuk mencari jalan keluar terhadap perbedaan pendapat tersebut. Marilah kita kembali berdiskusi untuk membahas masalah perdagangan satwa yang dilindungi! Di bawah ini disajikan sebuah teks tentang upaya untuk memberantas perdagangan satwa yang dilindungi. Bacalah teks berikut dan temukan persoalan yang akan kalian jadikan bahan diskusi!

Sumber: Buku Green Indonesia Gambar 7.2 Burung Cenderawasih

Perdagangan Satwa Dilindungi Makin Memprihatinkan Perdagangan satwa dilindungi makin memprihatinkan di Indonesia. Transaksi jual beli makin terbuka dilakukan, tidak hanya di pasar-pasar burung, tetapi juga di pet shop (toko yang menyediakan keperluan binatang), yang ada di berbagai mal. Bahkan, pedagang tak segan-segan mengiklankan penjualan harimau dan orang utan di media massa dan internet. Demikian diungkapkan Chaerul Saleh, anggota jaringan lembaga swadaya masyarakat (LSM) seluruh Indonesia yang memantau perdagangan hidupan liar yang disebut Pantau. Pendapat itu disampaikan dalam diskusi mengenai burung dan satwa liar yang diselenggarakan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rabu (19/7). Rapat dihadiri tidak hanya oleh para anggota LSM, tetapi juga wakil dari Departemen Kehutanan, kepolisian, dan pihak terkait di kantor LH. Perdagangan satwa dilindungi ini juga menjadi perhatian internasional yang bahkan sudah disampaikan kepada presiden. Inilah yang diteruskan ke Sekretariat Negara, kemudian kantor LH untuk ditindaklanjuti. ”Itulah salah satu tujuan pertemuan yang sudah untuk kedua kalinya ini diadakan,” tambah Sambodo, staf Lingkungan Hidup. Dalam departemen sebelumnya disimpulkan, untuk menanggulangi perdagangan satwa itu ada tiga aspek yang perlu ditindaklanjuti, yaitu konservasi, penegakan hukum, dan kemitraan. Penegakan hukum tampaknya harus menjadi prioritas. Seperti diungkapkan Chaerul Saleh, jumlah dan jenis satwa liar yang diperdagangkan makin meningkat. Jenis burung, bahkan yang tak

116

Komp Bahasa SMA 1

layak dipelihara pun dijual hanya karena burung itu berbulu biru metalik di punggungnya. Perdagangan burung ini makin menjadi-jadi dengan adanya berbagai lomba burung. Saat lomba, bisa 2.000 ekor burung dilombakan. Kalau dahulu yang dilombakan hanya perkutut, sekarang jenis burungnya beragam. Dikutip dengan pengubahan dari Kompas, 21 Juli 2004

Upaya mengambil inti sari suatu bacaan disebut dengan istilah meringkas atau membuat ikhtisar. Ringkasan berbeda dengan ikhtisar. Akan tetapi, kadang kala, orang sering salah, bahkan menyamakan cara dan maknanya. Untuk menulis ringkasan, diperlukan tahapan sebagai berikut: 1. memahami teks atau naskah; 2. menandai kalimat-kalimat yang penting; 3. membagi teks menjadi beberapa paragraf terpisah; 4. mencari dan menemukan pikiran utama dalam setiap paragraf; 5. menulis kata-kata kunci yang penting untuk bahan ringkasan; 6. menuangkan dalam bentuk karangan yang ringkas/pendek. Berikut contoh ringkasan suatu paragraf yang awalnya berjumlah sekitar 70 kata menjadi paragraf pendek sekitar 40 kata. Paragraf awal Poster menduduki tempat tinggi sebagai sarana reklame. Poster berukuran besar dan mudah dilihat karena warna. Oleh karena itu, poster meninggalkan kesan yang sangat kuat pada pikiran orang. Iklan-iklan dapat dipertontonkan di hadapan lebih banyak orang untuk waktu yang lebih lama dengan menggunakan poster daripada dengan memasang iklan di media massa, sama-sama pengeluaran biayanya. Oleh karena itu, poster kerap kali dipandang lebih baik sebagai sarana untuk melestarikan iklan-iklan di mata khalayak. Pikiran utama paragraf di atas adalah poster sebagai sarana iklan. Pikiran utama tersebut tersirat pada awal paragraf. Untuk menuliskan ringkasan paragraf tersebut, kalian juga perlu menemukan kata-kata kunci paragraf. Kata-kata kunci tersebut adalah poster, iklan, besar, warna, banyak orang, dan lebih lama. Berdasarkan katakata kunci itu, kalian dapat menuliskan ringkasan paragraf. Paragraf ringkasan Poster adalah iklan yang efektif. Berkat ukuran dan warnanya yang memikat, poster dapat dilihat lebih banyak orang dan

Ekonomi

117

untuk waktu yang lebih lama daripada iklan di media massa. Oleh karena itu, poster lebih disenangi oleh pemasang iklan. Setelah mengetahui inti sari suatu bacaan, kalian dapat memberikan tanggapan. Tanggapan dapat berupa kritik atau dukungan. Perhatikan contoh kritik berikut. Poster memang dapat menarik perhatian pandangan orang, tetapi poster belum memberikan gambaran secara rinci suatu produk yang ditawarkan. (kritik)

Pelatihan 2 ○

























1.

Pelatihan 3 ○













Ringkaslah persoalan yang disampaikan dalam teks ”Perdagangan Satwa Dilindungi Makin Memprihatinkan”! Kemudian, berilah kritik dan dukungan terhadap kasus tersebut!

2.

Bagaimana tanggapan kalian terhadap perdagangan satwa yang dilindungi? Cobalah kalian melakukan diskusi untuk mencari solusi atas pertanyaan berikut! a. Mengapa perdagangan satwa yang dilindungi bisa makin marak? b. Jalan apa yang harus ditempuh untuk memutus rantai perdagangan satwa dilindungi? c. Hukuman apa yang pantas diberikan kepada orang-orang yang terlibat dalam perdagangan satwa dilindungi? Tuliskan kesimpulan hasil diskusi kalian secara ringkas!

C. Membaca Cepat Teks Kalian pernah belajar membaca cepat ketika mengikuti kegiatan pada Bab I dan Bab III. Masih ingatkah kalian, berapa kecepatan membacamu saat itu? Perlu kalian ingat, standar kecepatan minimal siswa kelas X SMA adalah 250 KPM. Karena itu, jika kecepatanmu belum mencapai itu, teruslah berlatih membaca. Jika kecepatanmu telah mencapai kecepatan minimal, kalian harus tetap berlatih untuk membaca teks yang panjangnya lebih dari 250 kata. Di bawah ini disajikan sebuah teks yang panjangnya ± 400 kata. Bacalah teks tersebut secara cepat tanpa meninggalkan pemahaman isi. Jangan lupa untuk mencatat waktu yang kalian perlukan untuk membaca teks tersebut! Waspadai Perdagangan Anak Anak-anak merupakan korban musibah Aceh yang paling menderita. Di antara mereka ada yang kehilangan orang tuanya

118

Komp Bahasa SMA 1

karena orang tuanya sudah meninggal dunia atau terpisah oleh gelombang laut. Ratusan, bahkan ribuan anak Aceh kini hidup telantar. Mereka jelas memerlukan pertolongan. Yang menarik dan sekaligus memprihatinkan, ternyata di antara ”penolong” itu ada yang bermaksud jelek alias memanfaatkan kesempatan di saat kesempitan. Ya, itulah yang disinyalir Pejabat Sementara (Pjs) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring. Kepada Sumber: http:www.walhi.or.id pers, Minggu (2/1) Tifatul Sembiring Gambar 7.3 Anak-anak korban bencana alam di Aceh mengatakan, pihaknya akan mewaspadai tindakan oknum-oknum yang berniat jahat yang memanfaatkan keadaan sulit di Aceh dengan memperdagangkan anak-anak yatim atau piatu korban bencana. ”Kami sudah menengarai banyak anak korban bencana di Aceh yang akan diperdagangkan,” kata Tifatul ketika ditemui usai apel siaga peluncuran Komite Kemanusiaan untuk Aceh (KKA) di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan. Tindakan orang yang mengambil anak-anak korban bencana alam di Aceh tanpa surat identitas serta surat keterangan dari pihak berwenang setempat yang membuktikan mereka adalah keluarga korban merupakan tindak penculikan. Sementara itu, Ketua KKA-PKS, Soeripto, menyebutkan di Bandara Polonia, Medan, sudah banyak orang tanpa keterangan jelas yang mengambil anak-anak yatim korban bencana. ”KKA-PKS akan mengupayakan untuk mendirikan sebuah posko khusus untuk mengawasi perdagangan anak-anak korban bencana di Bandar Udara Polonia, Medan,” kata Soeripto. Sementara itu, Ny. Hj. Ninih Muthmainnah, istri K.H. Abdullah Gymnastiar menyatakan, nasib anak-anak di Aceh merupakan tanggung jawab kita. Sewaktu bersama suaminya mengunjungi Banda Aceh dan bertemu dengan para pengungsi, ia merasakan betul betapa sedihnya para orang tua yang anak-anaknya meninggal dan anak-anak yang kehilangan orang tua. Di antara anak-anak itu, ada yang orang tuanya meninggal dan ada yang tidak tahu entah ke mana orang tuanya. Anak-anak itu menangis, kelaparan, dan kehausan. Beberapa anak menyatakan, besar harapan orang tuanya masih hidup dan bisa bertemu kembali. Mereka ingin memperoleh belaian kasih sayang dan bisa terjamin kehidupannya. Mereka masih mau sekolah, mengenyam pendidikan, dan merasakan kehangatan kasih sayang orang tuanya.

Ekonomi

119

”Untuk itulah, kita yang berada di daerah yang selamat, sepatutnya membantu meringankan beban penderitaan anak-anak. Mari kita membantu menjadi orang tua asuh, membantu meringankan, atau menanggung biaya pendidikan anak-anak korban musibah Aceh,” ujarnya. Dikutip dengan pengubahan dari Pikiran Rakyat, 3 Januari 2005

Berapa lama waktu yang kalian gunakan untuk membaca teks di atas? Jika kalian berhasil membaca teks tersebut dalam waktu satu menit, berarti kalian telah berhasil membaca cepat teks tersebut. Kemudian, lanjutkan dengan menjawab pertanyaan berikut! 1. Gagasan apa yang dikemukakan dalam teks tersebut? 2. Anak-anak merupakan korban musibah di Aceh yang paling menderita. Mengapa anak-anak dikatakan menderita? 3. Siapakah yang mengungkapkan telah terjadi praktik perdagangan anak di Aceh? 4. Tindakan memperdagangkan anak diibaratkan sebagai tindak penculikan. Apa maksudnya? 5. Apa upaya Komite Kemanusiaan untuk Aceh (KKA) dalam mencegah praktik perdagangan anak? 6. Bagaimana pandangan Ny. Ninih Muthmainah terhadap anakanak yang menjadi korban bencana di Aceh? 7. Menurut Ny. Ninih Muthmainah, apa yang harus dilakukan masyarakat untuk meringankan penderitaan anak-anak tersebut? Pelatihan 4 ○



















Kumpulkan jawaban kalian untuk dinilai oleh guru. Jika jawaban kalian telah diberi nilai, hitunglah skor kemampuan efektif membaca (KEM) kalian! Kalian masih ingat rumus menghitung KEM, bukan? Rumus itu adalah KEM = KB = (SM : 60) × (PI : 100) KPM Bantulah teman kalian yang kesulitan menghitung skor KEM-nya!

Buka Wawasan Kalian perlu terus berlatih mengasah kemampuan membaca cepat kalian agar skor KEM kalian terus meningkat. Standar kemampuan membaca cepat siswa kelas X SMA adalah 250 kata per menit.

D. Membaca Cerpen Melayu Klasik Hal yang membedakan antara cerita klasik dan cerita modern adalah bentuknya. Cerita klasik pada umumnya dibuka dengan kalimat pembuka, seperti Maka kata sahibul hikayat …. Kata pendahuluan lainnya adalah Kata sahibul hikayat, di negeri Malaka …. Sebaliknya, cerita modern tidak didahului kalimat pembuka seperti itu.

120

Komp Bahasa SMA 1

Membaca karya sastra suatu daerah akan memberi banyak manfaat. Di antaranya adalah kita akan mengenal adat, tradisi, dan kebiasaan suatu daerah melalui karya sastra itu. Kita dapat membandingkan nilai-nilai yang berlaku di suatu daerah dengan nilai-nilai yang berlaku di daerah kita. Di bawah ini disajikan sebuah cerpen Melayu Klasik, berjudul ”Alkisah Ceritera yang Kelima”. Apa yang ingin diceritakan pada cerita tersebut? Marilah kita membaca cerpen ini! Alkisah Ceritera yang Kelima Kata sahibul hikayat maka tersebutlah perkataan batara Majapahit. Maka baginda beranak dengan anak raja bukit Siguntang itu dua orang laki-laki dan yang tua Raden Inu Martawangsa namanya maka dirajakan baginda di Majapahit. Dan yang muda Raden Emas Pemari namanya maka dirajakan baginda jua di Majapahit, karena negeri itu negeri besar. Syahdan telah batara Majapahit hilang, maka ananda baginda yang tua itulah ganti batara Majapahit. Terlalu sekali besar kerajaannya baginda, pada zaman itu seluruh tanah Jawa itu semuanya di dalam hukum baginda dan segala raja-raja Nusa Tamara pun setengah sudah tunduk kepada baginda. Setelah batara Majapahit mendengar Singapura negeri besar, rajanya tiada menyembah pada baginda dan raja Singapura itu saudara sepupu baginda, maka batara Majapahit pun menyuruh utusan ke Singapura, bingkisnya sekeping tatal, tujuh depa panjangnya ditaruh tiada putus dan nipisnya seperti kertas, digulungnya seperti subang. Maka utusan batara Majapahit itu berlayarlah ke Singapura. Berapa lamanya di jalan, sampailah ke Singapura. Maka disuruh sambut oleh paduka Seri Pikramawira persembahkan surat dan bingkisan itu. Maka disuruh baca kepada khatib, demikian bunyinya ”Lihatlah oleh paduka adinda utas orang Jawa. Adakah Singapura utas, yang pandai demikian ini?” Maka disuruh buka oleh baginda, maka dilihatnya tatal bergulung seperti subang. Maka baginda pun tersenyum, tahu baginda akan ibarat kehendak batara Majapahit itu. Maka titah baginda, ”Dipertindaknya laki-laki kita oleh batara Majapahit, maka kita dikirimi subang.” Maka sembah utusan itu, ”Bukan demikian kehendak paduka kakanda itu adakah orang yang pandai bawah duli paduka sangulun yang demikian?” Setelah paduka Seri Pikramawira mendengar sembah utusan itu, maka titah baginda ”Lebih daripada itu ada orang yang pandai kepada kita.”

Ekonomi

121

Maka paduka Seri Pikramawira menyuruh panggil seorang pandai. Pawang Bintan namanya. Telah ia datang, maka disuruh oleh baginda ambil seorang budak. Maka dititahkan oleh baginda pandai itu menaruh rambut budak itu di hadapan utusan Jawa itu. Maka oleh karangan itu ditaruhnyalah kepala budak itu. Maka budak itu pun menangis dan kepalanya dilenggang-lenggangnya. Dalam demikian itupun ditarahnya juga oleh pandai itu. Dengan sesaat itu juga habis kepala budak itu seperti dicukur. Sumber: Bunga Rampai Melayu Kuno

Pelatihan 5 ○



















1. 2. 3. 4.

Bagaimana struktur (pola) karya sastra di atas? Bagaimana bahasa yang digunakan pada karya sastra itu? Nilai-nilai apa yang dapat diambil dari cerita itu? Bandingkan nilai-nilai itu dengan nilai-nilai zaman sekarang! Ceritakan kembali cerita itu dengan bahasa yang mudah dipahami!

Lensa Bahasa Perhatikan penggalan cerpen berikut! Cik Dadang. Katanya ia orang Malaka, lahir di sana, besar pun di sana. Kata setengah orang ia orang Serawak, besar di Malaka. Mana yang benar, payah menentukannya. Dan bagi kita pun hal itu, tak penting. Itu perkara dia. Bandingkan wacana tersebut dengan wacana berikut! Namanya Cik Dang. Orang-orang mengatakan bahwa ia adalah orang Malaka. Lahir dan besarnya di sana. Sebagian orang mengatakan bahwa ia besar di Malaka. Pernyataan mana yang benar, sulit ditentukan. Bagi kita pun itu bukanlah hal yang penting karena itu persoalan dia. Inti kedua wacana di atas sebenarnya sama. Hal yang membedakan adalah, wacana pertama menggunakan ragam bahasa lisan, sedangkan wacana kedua menggunakan ragam bahasa tulis. Penentuan sebuah ragam wacana dapat dilihat dari penggunaan bahasanya. Ragam bahasa lisan pada umumnya lebih bersifat nonformal (santai) dibanding ragam bahasa tulis. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan kata-kata katanya, kata setengah orang, dan mana yang benar. Ragam bahasa lisan sering dijumpai pada teks-teks fiksi.

Tugas ○



















Ubahlah teks cerita ”Alkisah Ceritera yang Kelima” menggunakan ragam bahasa tulis yang baku!

Komp Bahasa SMA 1

122

E. Menulis Paragraf Ekspositif Pada Bab III, sudah dibahas penjang lebar mengenai paragraf ekspositif. Paragraf ekspositif adalah paragraf yang memaparkan suatu peristiwa, pengalaman, kegiatan, penemuan, atau pengamatan, baik yang dilihat, didengar, dirasakan, maupun dialami dengan tujuan memberikan informasi kepada pembaca. Pelatihan 6 ○



















Bacalah wacana di bawah ini! Apakah wacana di bawah ini termasuk paragraf ekspositif? Berikan alasan yang menguatkan bahwa karangan di bawah ini termasuk karangan ekspositif atau bukan! Banyak Jalan Mengganti Formalin Dr. Linawati Hardjito, Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan Institut Pertanian Bogor, satu di antara peneliti yang gundah melihat maraknya penggunaan formalin sebagai pengawet makanan. Oleh karena itu, ia segera menggelar rapat dan mencari bahan pengawet alternatif dari limbah kulit rajungan dan kepala udang. Serangkaian penelitian akhirnya dilakukan. Ternyata limbah kepala udang itu dapat menghasilkan kitosan, turunan dari polimer kitin. Polimer ini adalah produksi samping dari pengolahan industri perikanan yang banyak terdapat pada limbah kepala udang. Jumlahya sekitar 60 hingga 70 persen. Proses penting untuk menghasilkan kitosan adalah penghilangan protein (deproteinasi) dan kandungan mineral (demineralisasi). Proses ini biasanya dibuat dengan bantuan larutan basa dan asam. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses deasetilasi dengan cara memanaskan dalam larutan basa. Hasilnya, kitosan dapat mengawetkan beberapa jenis ikan asin hingga tiga bulan. Kemampuan itu, kata Sugeng Heri Suseno, peneliti IPB karena kitosan memiliki polikation bermuatan positif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Dibanding formalin, kitosan lebih murah. Harganya hanya Rp12.000,00 per liter, sedangkan formalin Rp16.000,00 per liter. Satu liter kitosan yang dicampur dengan air dapat mengawetkan 100 kilogram ikan asin. Sumber: Tempo, 22 Januari 2006

Pelatihan 7 ○



















Coba kalian membuat paragraf ekspositif, misalnya memaparkan bagaimana cara-cara yang benar menjaga kesehatan lingkungan, cara-cara yang benar mengurus tanaman, atau caracara memelihara ikan hias.

Ekonomi

123

Rangkuman Maraknya siaran atau informasi di media elektronik harus ditanggapi keberadaannya, harus digali nilai-nilai yang penting. Begitu juga maraknya media cetak dan buku perlu disikapi, isinya perlu didiskusikan, dan hasilnya perlu didiskusikan. Tentu saja buku dan teks dari media massa perlu dibaca dan butuh keefektifan serta kecepatan. Caranya dengan mengukur kecepatan membaca. Tatapi untuk membaca cerpen Melayu klasik harus cermat, dan intensif karena dalam naskah cerpen memiliki nilai sastra. Kalian pun dituntut terampil menulis paragraf, salah satunya menulis paragraf eksposisi. Persiapan kalian harus mengetahui tentang ciri-ciri paragraf eksposisi, dan mampu menerapkannya dalam karangan.

Refleksi Media massa sebagai penyebar informasi harus kalian sikapi, terutama isi atau informasi yang dimuat di dalamnya. Kalian harus pintar-pintar memilahnya, bagi informasi yang merugikan harus dijauhi, dan informasi yang menguntungkan harus diterima. Kadang di dalamnya terdapat permasalahan-permasalahan yang mesti dikritisi. Untuk menemukan informasi yang penting baik dari media elektronik, media cetak, atau dari buku perlu latihan membaca yang tepat dan cepat. Karya sastra lama ternyata memiliki nilai kebijakan hidup, salah satunya yang terkandung di dalam cerpen Melayu kuno. Nilai-nilainya perlu dipahami, digali, dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○



























































Bunga Plastik pun Menarik Tak ada bunga segar, bunga buatan juga oke. Yati, alias Ny. Ayong, perangkai bunga imitasi di Cibinong, kebanjiran order menjelang Lebaran. ”Kalau Lebaran, didominasi warna putih, kebanyakan menggunakan bunga lili,” terangnya, meskipun tidak menutup kemungkinan memakai warna lain. Rangkaian bunga umumnya sudah lengkap dengan potnya. Bisa juga dengan aksesoris lain. Besar kecilnya bunga yang digunakan tergantung pemakaiannya. Semisal rangkaian bunga sudut ruangan, ia biasanya memilih bunga matahari dan lili, diimbangi dengan penggunaan daun-daun besar. Karena bentuknya besar, pot menggunakan penyangga yang terbuat dari besi atau plastik. Bentuk rangkaian bunga meninggi.

124

Komp Bahasa SMA 1

Sumber:Dokumen Penerbit

Gambar 7.4 Bunga plastik

Bunga besar juga digunakan pada bunga dinding. Hanya saja beda rangkaiannya. Rangkaian bunga dinding berbentuk bundar atau lonjong datar. Antara bunga satu dengan lainnya terlihat mengumpul. Rangkaian bunga ini tidak menggunakan pot. Pemasangan bunga dengan menggunakan tali atau lem. Untuk penghias meja tamu, digunakan rangkaian bunga yang mengumpul dan datar. Ukuran rangkaian dan bunganya lebih kecil, kira-kira setengah rangkaian bunga dinding. Ada lagi perbedaannya, rangkaian bunga meja menggunakan pot. Rangkaian bunga ini dapat dipakai di meja tamu atau meja makan. Dapat pula diletakkan di atas lemari es. Masalah harga, Ny. Ayong mengatakan tergantung dari ukuran rangkaian bunga. Untuk ukuran kecil sampai sedang, harganya sekitar Rp30.000,00 sampai Rp40.000,00. Sementara, untuk ukuran besar, harganya antara Rp100.000,00 – Rp150.000,00. Dikutip dengan pengubahan dari Flona, edisi 33/II – November 2005

a. b. c. d.

Buatlah pertanyaan tentang isi teks di atas! Tukarkan pertanyaan yang kamu buat dengan pertanyaan yang dibuat oleh temanmu! Jawablah pertanyaan yang dibuat oleh temanmu! Hitunglah skor KEM-mu. Apakah telah mengalami kemajuan?

Kata Berhikmah Duduk sehamparan, tegak sepematang. Orang yang memiliki kedudukan yang sama; sederajat.

Teknologi

BAB

125

VIII Teknologi Sastra merupakan karya seni yang memiliki keindahan bahasa. Kalian pun harus menemukan nilai-nilai keindahan dalam karya sastra, di antaranya dengan cara mengapresiasi unsur sastra dalam cerita. Nilai-nilai dalam kesastraan bukan nilai keindahan saja, melainkan juga hal-hal yang menarik dalam karya sastra, seperti nilai kehidupan. Selain membaca karya sastra, kalian juga harus mampu berlatih menulis karya sastra. Kalian dapat memulai dari membuat puisi baru. Kalian harus terampil membaca dengan berbagai teknik agar mampu menggali isi teks. Teknik membaca ekstensif membantu memperoleh pengetahuan dari bacaan, terutama menemukan ide pokok.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

126

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita

• Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita • Mengidentifikasi unsur ekstrinsik cerita

Menentukan Hal Menarik dalam Cerpen

• Menemukan tema cerpen • Menemukan hal-hal menarik dalam cerpen melalui diskusi

Membaca Ekstensif Teks Nonsastra

• Menemukan ide pokok teks • Membuat ringkasan isi teks • Menanggapi isi teks

Menulis Puisi Baru

• Mengetahui ciri puisi baru • Membedakan antara puisi lama dan puisi baru • Menulis puisi baru dengan memerhatikan bait, irama, dan rima

Teknologi

Teknologi

127

A. Mengidentifikasi Unsur Sastra Sebuah Cerita Pada Bab II, kalian telah belajar mendengarkan cerita rakyat. Kalian tentu masih ingat, apa yang dimaksud dengan cerita rakyat. Lalu, apakah perbedaan cerita rakyat dengan dongeng? Apa arti dongeng? Dongeng adalah cerita rakyat atau cerita yang mengandung kisahan yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar, serta tahapan dan rangkaian cerita yang disampaikan secara turun-temurun. Jenis-jenis cerita rakyat, antara lain mite, legenda, dan dongeng. Dengan demikian, menurut pendapat ini dongeng merupakan salah satu genre (bentuk) dari cerita rakyat. Istilah dongeng digunakan untuk menyebut sekelompok cerita tradisional dengan medium bahasa lisan. Berdasarkan uraian itu, dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di masyarakat sebagai sastra milik masyarakat. Sastra rakyat atau kesusastraan rakyat adalah sastra yang hidup di tengah-tengah rakyat dalam bentuk cerita dongeng tentang nilai-nilai kebaikan yang dituturkan. Dengan kata lain, cerita rakyat atau dongeng adalah cerita khayal yang berkembang dalam lingkungan masyarakat secara lisan. Adapun tujuan menyimak dongeng ialah untuk memahami suatu pesan tertentu dalam dongeng tersebut. Mendengarkan dongeng bertujuan memahami isi, makna, dan nilai-nilai budaya, serta pendidikan dalam dongeng tersebut. Dongeng biasanya tidak saja menghibur, tetapi untuk memberi gambaran umum tentang sebuah kebaikan dan keburukan, atau nasihat-nasihat dengan melukiskan sebuah kejadian dalam bentuk cerita. Dengarkan dongeng atau cerita rakyat berikut! Dongeng ini akan dibacakan oleh salah seorang temanmu! Asal Usul Nama Surabaya Pada zaman dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu yang dikenal dengan nama Ikan Sura dan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya samasama kuatnya, sama-sama tangkasnya, sama-sama cerdiknya, samasama ganasnya, dan sama-sama rakusnya. Selama mereka berkelahi, belum pernah ada yang menang ataupun yang kalah. Oleh karena itu, mereka kemudian jemu untuk terus berkelahi. ”Aku bosan terus-terusan berkelahi, Buaya,” kata Ikan Sura. ”Aku juga, Sura. Lalu, apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?” tanya Buaya. Ikan Hiu Sura yang sudah memiliki rencana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya, memang telah memiliki satu cara. ”Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air, sedangkan kamu

128

Komp Bahasa SMA 1

berkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut. Bagaimana, Buaya?” ”Baiklah aku terima usulmu yang bagus itu!” jawab Buaya. Pembagian daerah kekuasaan itu ternyata memang telah membuat perkelahian antara Ikan Sura dan Buaya sudah tak terjadi lagi. Mereka menghormati daerah kekuasaannya masing-masing. Selama mereka mematuhi kesepakatan yang telah mereka buat bersama, keadaan aman dan damai. Akan tetapi, pada suatu hari, Ikan Sura mencari mangsa di sungai. Hal itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Akan tetapi, Buaya memergoki perbuatan Ikan Sura itu. Tentu saja Buaya sangat marah melihat Ikan Sura melanggar janjinya. Buaya segera menghampiri Ikan Sura yang sedang menikmati mangsanya di sebuah sungai. ”Hai, Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaanku?” tanya Buaya. Ikan Sura yang Gambar 8.1 Ikan Sura dan Buaya tak merasa bersalah tenang-tenang saja. ”Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair. Bukankah aku sudah bilang bahwa aku adalah penguasa di air? Nah, sungai ini, kan, ada airnya, jadi juga termasuk daerah kekuasaanku,” kata Ikan Sura. ”Apa? Sungai itu, kan, tempatnya di darat, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah kekuasaanku!” Buaya ngotot. ”Tidak bisa. Aku, kan, tidak pernah bilang kalau di air hanya air laut, tetapi juga air sungai,” jawab Ikan Sura. ”Kalau begitu kamu mau membohongiku lagi? Baiklah kita buktikan siapa yang memiliki kekuatan yang paling hebat, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal!” kata Buaya. Mereka berdua terus cekcok, masing-masing berusaha mengemukakan alasanalasannya, masing-masing pun saling menolak dan saling ngotot mempertahankan kebenaran-kebenaran dari alasan-alasannya sendiri. Akhirnya, mereka berkelahi lagi. Pertarungan sengit antara Ikan Sura dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini makin seru dan dahsyat. Mereka saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang ke

Teknologi

129

luar dari luka-luka kedua binatang itu. Kedua binatang raksasa itu tanpa istirahat terus bertarung mati-matian. Dalam pertarungan sengit itu, Buaya mendapat gigitan Ikan Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membelok ke kiri. Akan tetapi, buaya puas karena telah dapat mempertahankan daerahnya. Ikan Sura telah kembali lagi ke lautan. Peristiwa pertarungan antara Ikan Sura dan Buaya itu mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa itu. Lambang Ikan Sura dan Buaya bahkan dipakai sebagai lambang Kota Madya Surabaya. Sumber: Suripan Sadi Hutomo dan Setya Yuwana S., dalam Cerita Rakyat dari Surabaya

Setelah mendengarkan cerita rakyat di atas, kalian dapat mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai sebuah karya sastra dapat diketahui dengan dua cara: 1. nilai-nilai itu tersurat di dalam cerita; 2. nilai-nilai itu tersirat dari penggambaran tokoh atau pemaparan cerita. Kemudian, kalian dapat membandingkannya dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat sekarang. Setelah itu, kalian dapat mengambil nilai-nilai yang masih sesuai dengan kehidupan sekarang untuk diterapkan dalam bermasyarakat. Pelatihan 1 ○



















1. 2. 3. 4. 5. 6.

Temukan unsur intrinsik cerita di atas! Temukan unsur ekstrinsik cerita di atas! Cerita rakyat tersebut termasuk cerita fabel. Jelaskan maksud pernyataan tersebut! Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut? Bandingkan nilai-nilai dalam cerita tersebut dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif! Ungkapkan kembali cerita rakyat tersebut dengan bahasa kalian sendiri atau buatlah sinopsisnya!

Buka Wawasan Di dalam buku The Types of the Folktale, Anti Aarne dan Stith Thompson membagi dongeng menjadi empat golongan besar, seperti berikut. 1. Dongeng binatang ialah jenis dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar. 2. Dongeng biasa ialah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seseorang. 3. Lelucon dan anekdot adalah dongeng-dongeng yang dapat menimbulkan rasa menggelikan hati sehingga menimbulkan tertawa bagi yang mendengarnya ataupun yang menceritakan.

130

4.

Komp Bahasa SMA 1

Dongeng-dongeng berumus adalah dongeng-dongeng formula tales dan strukturnya terdiri atas pengulangan.

B. Menemukan Hal Menarik dalam Cerpen Membaca cerpen merupakan kegiatan membaca ekspresif. Hal yang harus diperhatikan dalam membaca ekspresif adalah gerak dan vokal sebab gerak dan vokal merupakan simbol-simbol yang bermakna untuk mengungkapkan ide bagi pembaca dan sekaligus usaha pemahaman, penikmatan bagi penonton/penikmat. Oleh karena itu, gerak dan vokal harus memiliki nilai estetik. Pada pelajaran ini, kalian kembali belajar membaca cerpen. Kali ini, cerpen yang disajikan adalah cerpen modern dan menemukan hal menarik di dalamnya. Tentu saja melalui kegiatan berdiskusi. Bacalah cerpen berikut! Andong Mbah No Cerpen Yudhi Herwibowo Nama aslinya Surono, tapi biasa dipanggil Mbah No. Sejak lama saya sudah mengenalnya. Mungkin sejak duduk di kelas 1 SD, sekitar 15 tahun lalu. Mbah No adalah penarik andong. Maka itulah, ibu meminta Mbah No agar mau mengantar jemput saya sekolah setiap hari. Memang tak hanya saya sendiri, tapi bersama-sama beberapa anak tetangga lainnya yang kebetulan satu sekolah. Tak heran, hampir 3 tahun lamanya, saya selalu naik andong Mbah No. Saya baru berhenti ketika ayah membelikan saya sepeda BMX. Akan tetapi, selama 3 tahun itu, walau mungkin ada beberapa anak yang selalu bersama saya, tapi saya rasa, sayalah yang paling dekat dengan Mbah No. Mungkin karena rumah kami yang tepat berbelakangan. Jadi, saya selalu dijemput pertama kali dan diantar terakhir kali. Sungguh, saya menyukai Mbah No. Terutama saat dia bercerita. Termasuk cerita tentang si Pekik, kuda yang selalu mengangkut kami ini. Biasanya sambil bercerita, Mbah No membiarkan saya memegang kendali si Pekik berikut pecutnya sekaligus. Tapi dulu itu, saya tak pernah punya keberanian memecut si Pekik. Saya hanya berteriakteriak menyuruh kuda hitam itu berlari cepat dan Mbah No akan terkekeh di samping saya. Bagi saya, sepertinya ia sudah menjadi ayah kedua. Mungkin ini berlebihan, tapi banyak kejadian yang membuat pikiran itu terlintas di kepala saya. Seperti saat saya pertama kali berantem, Mbah No-lah yang pertama memeluk saya karena Anton Gendut menonjok mata saya hingga bengkak.

Teknologi

Gambar 8.2 Andong

131

Mbah No juga yang selalu melihat nilai ulangan saya yang jeblok dan mencoba menghibur serta memberi semangat agar lebih giat belajar. Ah..., terlalu banyak cerita saya dengannya! Tak heran, sejak saya tak ikut andongnya pun, saya masih terus berhubungan dengannya. Sering saya menghabiskan waktu di rumah Mbah No, di mana ia tinggal sendirian sejak istrinya meninggal. Saat itu, kami sering mengobrol di dipan kayu sambil minum teh. Sering juga kami memandikan si Pekik bersama-sama. Kejadian ini berlangsung lama, bahkan sampai ketika si Pekik mati pun, saya yang menggali kuburannya di samping rumah Mbah No. Ah, Mbah No, Mbah No... Saya benar-benar merindukan saatsaat seperti itu! Kini, saya teringat lagi padanya, bukan karena kejadian itu semua, tapi karena hal yang tidak mengenakkan! Saat ini saya benarbenar merasa bersalah. Sejak saya diterima kerja di hotel terbesar di Solo ini, saya memang jadi jarang bertemu dengan Mbah No. Apalagi sejak 3 tahun yang lalu, kami pindah ke perumahan lain. Jadi, Mbah No makin jauh dari saya. Terakhir yang saya ingat, ketika saya menyampaikan berita gembira itu sekitar 5 bulan yang lalu. Masih saya ingat sinar mata berbinar Mbah No ketika saya sampaikan tujuan saya datang sore itu. Saat itu saya memang membawa perintah kepala hotel saya untuk menawari pekerjaan kepada Mbah No di hotel kami. ”Jadi andong hotel, Nak Ndjar?” tanyanya dengan sinar tak percaya. ”Iya, Mbah,” saya juga ikut senang. ”Nanti kalau ada turis-turis yang ingin keliling kota, Mbah yang nganter. Ke Klewer, ke keraton, ke Sriwedari, atau ke mana saja. Nanti andong Mbah No akan didandani, seperti andong keraton. Pakai hiasan-hiasan bagus. Mbah No juga!” Masih dengan mata berbinar, ditepuktepuknya leher si Sekti, kuda pengganti si Pekik ini berulang kali. ”Seperti naik pangkat, Le!” ujar Mbah No bercanda. ”Dan yang pasti lagi, Mbah,” tambah saya masih bersemangat,” Tiap bulan Mbah No dapat gaji tetap! Lumayan, Mbah.” Sungguh, saya masih ingat kejadian itu. Bagaimana mungkin saya lupa dengan sinar mata berbinar itu? Dan kini, hanya selang 5 bulan kemudian, kejadian yang bertolak belakang akan saya lakukan! Sungguh, sepertinya saya ingin berlari menjauh saja. Saya jadi benar-benar Sumber: Dokumen Penerbit membenci Pak Parto, direktur saya yang baru

132

Komp Bahasa SMA 1

itu. Juga Pak Kanto, yang seenaknya saja memutuskan kerja sama dengan Mbah No. ”Ndak usah sedih begitu, Le!” Mbah No menepuk-nepuk punggung saya. ”Andjar sudah berusaha membujuk Pak Kanto, Mbah, tapi sulit. Kondisi hotel sekarang memang sedang susah. Bulan-bulan ini, turisturis hanya beberapa saja yang datang. Jadi....” saya tak bisa melanjutkan. ”Iya, iya, Mbah bisa ngerti, kok!” Setelah itu, tak banyak pembicaraan di antara kami. Saya yakin Mbah No pasti sedang berpikir kelanjutan cerita ini. Dia pasti akan kembali lagi ke jalan, menunggu penumpang, membawa kulakankulakan segede gunung yang berbau, dengan tenaga kudanya yang tua, setua tenaganya sendiri. Ah, saya benar-benar tak ingin membayangkannya. Setelah memberi pesangon titipan kantor, saya pun berlalu. Dalam hati saya berjanji suatu saat saya akan kembali lagi memanggil Mbah No bekerja di hotel. Sejak itu, saya tak pernah lagi bertemu dengan Mbah No. Sesekali saya sempatkan mampir, membawakan martabak telor kesukaannya. Namun, tak pernah saya temui dia. Saya pun hanya bisa meninggalkan martabak itu, melalui jendela, di atas dipannya. Sampai akhirnya setelah beberapa bulan lewat, kondisi pun mulai membaik, perlahan-lahan mulai bangkit. Saat rapat pengembangan, saya mulai kembali mengusulkan pengadaan fasilitas andong untuk hotel ini. Dan ternyata ide saya diterima dengan baik. Maka siang itu juga, saya segera pergi ke rumah Mbah No. Tetapi, tak saya temui Mbah No di sana. Saya coba cari di pangkalan. Tapi, tak juga ada. Akhirnya, terpaksa saya tunggu. Sekitar satu jam kemudian, Mbah No saya lihat muncul di belokan gang itu. ”Eh, kamu, Le,” sapanya begitu dekat, ”Sudah lama menunggu?” Saya mengangguk, ”Iya lumayan, Mbah. Tapi...’ mata saya berputar ke sekeliling, ”Mana Sekti, Mbah? Kok, Mbah No pulang dengan jalan kaki?” ”Oooh, itu,” Mbah No terkekeh sesaat, tapi saya merasa aneh mendengar kekehnya itu, seperti terlalu dipaksakan. Saya tunggu ia menuangkan air minum dari kendi. ”Sekti sudah Mbah jual,” ujarnya setelah meneguk airnya, ”Dia sudah tua, kemarin ngangkat kapuk beberapa kilo saja sudah klenger. Sebelum nanti mati di jalan, biar Mbah jual duluan saja. Lumayan, masih ada yang beli dengan harga tinggi...” Sumber: Solopos, Agustus 2004, dengan pengubahan

Kalian telah membaca sebuah cerpen. Tentu kalian telah memahami unsur-unsur yang membangun cerpen tersebut, khususnya latar dan penokohan.

Teknologi

133

Latar cerita dapat berupa tempat, waktu, atau suasana yang melingkupi cerita. Adapun penokohan adalah pengambaraan watak suatu tokoh. Penokohan dapat diketahui dari paparan pengarang, sikap, pembicaraan, dan tindakan suatu tokoh, serta pandangan tokoh lain terhadap tokoh tersebut. Selain itu, kalian juga dapat menemukan hal-hal yang menarik atau mengesankan di dalamnya. Misalnya, tokoh ”Saya” merasa memiliki hubungan istimewa dengan Mbah No, sang kusir andong. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut. ”Bagi saya, sepertinya ia sudah menjadi ayah kedua. Mungkin ini berlebihan, tapi banyak kejadian yang membuat pikiran itu melintas di kepala saya. Seperti saat saya pertama kali berantem, Mbah No-lah yang pertama memeluk saya karena Anton Gendut menonjok mata saya hingga bengkak.” Paragraf itu menggambarkan kedekatan seorang anak terhadap Mbah No, yang sebenarnya tidak ada hubungan keluarga. Kalian juga dapat menemukan hal-hal menarik atau mengesankan yang lain dalam cerita tersebut. 1.

Pelatihan 2 ○



















2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

1.

Pelatihan 3 ○



















2.

Apa tema yang diangkat penulis dalam cerpen ”Andong Mbah No” di atas? Siapakah Mbah No yang diceritakan pada cerpen itu? Apakah hubungan antara tokoh ”Saya” dengan Mbah No? Apa yang diceritakan penulis tentang andong Mbah No? Peristiwa apa saja yang dialami Mbah No dengan andongnya? Di mana peristiwa itu terjadi? Kapan peristiwa itu terjadi? Bagaimana pendapatmu tentang tokoh Mbah No? Seandainya kamu menjadi tokoh ”Saya” apa yang akan kamu lakukan saat tahu Sekti, kuda milik Mbah No sudah dijual? Cobalah kalian ceritakan pengalaman naik delman. Jika kamu belum pernah naik delman, ceritakan pengalamanmu naik angkutan tradisional di daerahmu! Bacalah cerpen lain di perpustakaan, kemudian diskusikan halhal menarik atau mengesankan di dalamnya!

C. Membaca Ekstensif Teks Nonsastra Kalian telah belajar membaca ekstensif pada pelajaran-pelajaran terdahulu. Masih ingatkah kalian tujuan membaca ekstensif? Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat.

134

Komp Bahasa SMA 1

Untuk mengetahui isi informasi sebuah teks/buku, kalian dapat mengujinya dengan menjawab pertanyaan. Makin banyak pertanyaan yang dapat kalian jawab, berarti kalian makin memahami isi teks itu. Agar kalian mengetahui sejarah sepeda, bacalah teks berikut dengan cermat! Sepeda: Mantan Penguasa Dunia

Sumber: www.brittanica.com

Gambar 8.3 Velocipede

Boleh-boleh saja mobil mengklaim sebagai alat transportasi paling bergengsi. Akan tetapi, jangan lupa, sebelum ada mesin yang kecepatannya menyaingi petir, sepedalah penguasa dunia. Sepeda pula yang memutuskan kejayaan kereta kuda dan hewan-hewan sejenisnya sebagai alat transportasi. Hebatnya, meskipun umur si roda dua ini sudah sangat tua, konsep melaju lewat genjotan kaki ternyata tetap disuka kalangan tua dan muda. Seperti ditulis Ensiklopedi Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Negeri ini sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan roda dua. Tetapi, jangan membayangkan kemiripannya dengan bentuk sepeda zaman sekarang, masih sangat jauh berbeda. Yang pasti konstruksinya belum mengenal besi, semuanya masih menggunakan kayu. Baron Karls Drais von Saurbron adalah orang berkebangsaan Jerman yang berperan menyempurnakan velocipede pada tahun 1818. Tahun 1839, Kirkpatrick MacMillan menambahkan engkol dan setang. Tahun 1865, Piere Lallement menambahkan pelek dan memulai penggunaan roda depan lebih besar dibanding roda belakang. Hasil para bidan sepeda tersebut makin berkembang setelah teknologi penyambungan besi dan penggunaan karet sebagai ban ditemukan. Pada tahun 1885, James Starley mendirikan pabrik sepeda di Coventry, Inggris. Jadilah sepeda diproduksi secara massal. Tingkat kenyamanannya pun makin meningkat setelah Dunlop menemukan teknologi ban angin. Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga untuk balita, sepeda mini, sepeda kumbang, hingga sepeda tandem yang dapat digenjot bareng. Bahkan, di dunia balap sepeda, setidaknya dikenal tiga jenis sepeda lomba, yaitu sepeda jalan untuk jalanan mulus dengan 16 kombinasi gir yang berbeda, sepeda track dengan hanya satu gigi, dan sepeda gunung yang memiliki 24 gigi. Sekarang, meskipun telah ada sepeda motor berbagai jenis yang dibuat orang, sepeda tetap mempunyai peminat sendiri. Bahkan, penggemarnya dikenal sangat fanatik. Diringkas dari Intisari, November 2001 halaman 64-65

Teknologi

135

Setelah membaca teks di atas, kalian tentu mampu menyarikan isi pokok teks. Kalian dapat memanfaatkan jawaban pertanyaanpertanyaan berikut sebagai acuan. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas! 1. Sejak kapan teknologi sepeda ditemukan? Siapa penemunya? 2. Apa nama pertama sepeda dan dari negara mana kendaraan hemat energi itu berasal? 3. Sebutkan setidaknya lima periode perkembangan teknologi sepeda sampai berbentuk sepeda seperti yang kita lihat sekarang ini! 4. Apa maksud judul ”Sepeda: Mantan Penguasa Dunia” pada teks di atas? 5. Menurut kalian, pada masa yang akan datang dapatkah sepeda bertahan sebagai kendaraan? Mengapa?

D. Menulis Puisi Baru Pada Bab VI, kalian telah belajar menulis puisi lama. Kalian telah tahu ciri-ciri puisi lama dan jenis-jenisnya. Puisi lama merupakan pencerminan masyarakat lama yang masih kuat berpegang pada adat. Berbeda dengan puisi lama, puisi baru merupakan pencerminan masyarakat baru. Puisi baru tidak terlalu terikat pada aturan, terutama dalam persajakan. Puisi baru juga mencerminkan sifat kepribadian individual. Timbulnya puisi baru dipelopori oleh para sastrawan muda dalam Angkatan Pujangga Baru. Pada tahun 1930-an merupakan masa tumbuh dan berkembangnya semangat persatuan dan kesatuan. Puisi baru memang tidak terlalu terikat pada aturan sebagaimana puisi lama. Akan tetapi, dalam pembuatan puisi baru, tetap memerhatikan bait, irama, dan rima. Perhatikan contoh puisi baru berbentuk soneta berikut! Api Suci Sutan Takdir Alisjahbana Selama napas masih mengalun, Selama jantung masih memukul, Wahai api bakarlah jiwaku, Biar mengaduh biar mengeluh. kuatren

pengantar Seperti waja merah membara, Dalam bakaran api nyala, Biar jiwaku habis terlebur, Dalam kobaran nyala raya.

Komp Bahasa SMA 1

136

Sesak mendesak rasa di kalbu, Gelisah liar mata memandang, Di mana duduk rasa dikejar. isi

tersina Demikian rahmat tumpahkan selalu, Nikmat rasa api menghangus, Nyanyian semata bunyi jeritku.

Pada contoh puisi baru tersebut, masih tampak penggunaan baitbait yang teratur. Selain itu, jika dibaca masih terasa irama dan rima yang indah. Dengan demikian, dalam pembuatan puisi baru harus tetap memerhatikan hal-hal tersebut. Pelatihan 4 ○



















Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Tuliskan makna puisi ”Api Suci” tersebut sesuai daya imajinasimu masing-masing! 2. Sebutkan jenis-jenis puisi baru yang kalian ketahui! 3. Buatlah sebuah puisi baru bertema teknologi dengan memerhatikan bait, irama, dan rima! 4. Bacakan kembali puisi yang telah kalian buat di depan kelas!

Rangkuman Kalian belajar mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik dari cerita yang disampaikan secara langsung atau rekaman. Tema, alur, latar, penokohan, dan amanat merupakan unsur intrinsik. Unsur moral, sosial, budaya, dan pendidikan unsur ekstrinsik. Kalian harus menemukan hal-hal yang menarik dari cerpen yang dibaca, dan harus menemukan temanya. Hal-hal yang menarik itu harus didiskusikan. Melanjutkan pembelajaran terdahulu, menemukan ide pokok dari bahan bacaan dapat dilakukan melalui kegiatan membaca ekspresi. Pembelajaran terdahulu kalian belajar menulis puisi lama, kali ini kalian belajar menulis puisi baru. Kalian harus memahami ciri-ciri puisi baru, dan membedakan puisi lama dan baru.

Refleksi Memahami karya sasta memang butuh keseriusan, bahkan ketelitian karena dalam karya sastra terdapat unsur intrinsik dan ektrinsik. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur yang menarik dalam karya sastra, terutama dalam cerpen. Selain mampu mengapresiasi, kalian pun harus mampu membuat karya sastra, salah satunya puisi baru.

Teknologi

137

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.





























































Mari kita membaca teks berikut! Maissy, Stop Gagap Kemajuan dan kecanggihan teknologi dunia yang berkembang pesat belakangan ini ternyata berdampak luas. Kian banyak masyarakat Indonesia, terutama kawula muda yang gagap teknologi. Termasuk di antaranya artis Maissy. Beruntung, remaja kelahiran Jakarta, 23 Maret 1990 ini kini dipercaya menjadi salah satu presenter acara ”Teknotainmen”. Dengan sendirinya, lewat acara yang dipandunya itu, Maissy bertekad untuk menyetop kegagapannya. ”Terus terang, selama ini saya termasuk remaja yang gagap teknologi. Untungnya, dengan menjadi salah satu presenter ‘Teknotainmen’ saya otomatis bisa memerangi kegagapan menghadapi kecanggihan teknologi. Maklum, setiap hari saya kini wajib mempelajari materi teknologi terbaru yang bakal disuguhkan lengkap dengan kosakata dan istilah khususnya,” papar Maissy kepada Bali Post di Jakarta. Menurut mantan penyanyi dan presenter ”Ci ... Luk ... Baa,” tayangan SCTV ini, kendati harus banyak belajar tentang seluk beluk teknologi terbaru, dirinya merasa senang dan penuh semangat. Apalagi, lanjut Maissy, ia bakal memandu segmen pemirsa remaja belasan tahun. ”Jadi, klop, kan, dengan situasi dan kondisi saya terkini. Pokoknya, ibarat sambil menyelam saya pun meminum airnya. Melalui acara ini, wawasan saya tentang teknologi terus bertambah. Maissy pun kini bukan lagi presenter anak-anak, melainkan sudah remaja,” papar Maissy. (ags) Dikutip dengan pengubahan dari Bali Post, 8 Februari 2004

a. b.

2.

Sampaikan kembali pengalaman Maissy seperti yang disampaikan pada teks di atas! Maissy adalah seorang artis. Sebagai artis terkenal, ia ternyata gagap teknologi. Bagaimana pendapatmu tentang Maissy?

Apakah kalian pernah menggunakan internet? Ceritakan pengalamanmu ketika pertama kali belajar internet! Jika kalian belum pernah belajar internet, cobalah kalian belajar internet kepada temanmu atau kepada pengelola warnet! Kemudian, ceritakan pengalamanmu!

138

Komp Bahasa SMA 1

3.

Bacalah cerpen berikut dan temukan hal-hal menarik atau mengesankan yang ada di dalamnya! Persinggahan Inayati Kenangan itu memenuhi kepalaku. Kehidupanku di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, tempat aku pernah menetap kurang lebih dua puluh lima tahun yang lalu. Saat itu, aku masih berusia belasan tahun. Kampung halaman yang tandus, kemiskinan dan kematian kedua orang tuaku, memaksaku meninggalkan kampung halaman untuk sekadar bertahan hidup. Aku melewati kota kecil itu lagi semalam. Kereta yang kutumpangi melintas di stasiun kecilnya yang lengang menjelang dini hari. Kereta api penumpang memang tidak pernah berhenti di stasiun kecil itu kecuali sekadar untuk menunggu sinyal. Kereta juga melintasi pintu perlintasan kereta api di ujung kota, tempat aku pernah termangu memandangi kereta yang melintas dengan perut kosong. Sambil berharap menjadi salah seorang penumpang yang tertidur lelap dengan perut kenyang. Kenangkenangan itu masih memenuhi kepalaku sampai aku menyelesaikan transaksi bisnis di Surabaya dua hari kemudian. Hampir jam tujuh malam saat aku menginjakkan kakiku kembali di kota kecil itu. Jalanan masih ramai. Beberapa mobil angkutan, dokar, dan becak sesekali melintas. Dulu, lepas maghrib, ketika suara puji-pujian berkumandang dari masjid agung di depan alun-alun, nyaris tidak ada kendaraan melintas di jalan raya. Penduduk lebih suka melewatkan malam di masjid, langgar, atau berkumpul bersama keluarga. ”Penginapan, Pak....” Tukang becak setengah baya itu menatapku. ”Penginapan mana, Pak, Hotel Melati, Harum, atau Tresno?” Seingatku hanya ada satu penginapan di kota ini, Wisma Resik yang terletak di depan alun-alun. Penginapan yang berseberangan dengan tempat kosku dulu. Aku ingin menginap di Wisma Resik karena ingin bertemu dengan Pak Budi, pelayan wisma, yang selama tiga tahun menjadi teman akrabku. ”Wisma Resik di alun-alun....” ”Hotel Tresno saja, Pak, lebih bagus,” ia mencoba membujukku. Aku menggeleng.

Teknologi

139

Wisma itu masih seperti dulu. Sederhana, tapi bersih dan terawat. Cat temboknya sebagian sudah terkelupas. Aku memasuki lobi, mencari-cari sosok Pak Budi yang biasanya duduk di ruang tamu, siap menerima tamu dengan keramahannya, tetapi sia-sia. ”Selamat malam, Pak....” Seorang pemuda mengejutkanku. ”Selamat malam..., saya ingin pesan kamar”. ”Baik, Pak. Kamar mandi di dalam atau di luar?” ”Di dalam.” Ia mengambilkan kunci kamar untukku. ”Dik, Pak Budi tidak bertugas?” Pemuda itu memandangku. ”Bapak belum tahu? Pak Budi meninggal lima tahun yang lalu,” katanya pelan. Bayangan Pak Budi berkelebat di mataku. Senyumnya, sosoknya yang bersahaja, dan kebaikan hatinya. Aku merasakan kesedihan dan kehilangan sekaligus. Pemuda itu mengantarku ke kamar dan meninggalkanku sendirian setelah berpesan untuk memanggilnya bila membutuhkan bantuan. Aku membaringkan tubuhku di dipan kayu yang kasurnya terasa keras. Suara air yang menetes dari kran kamar mandi memenuhi kamarku. Selebihnya, tidak ada suara apapun. Perasaan asing dan sepi yang biasa kurasakan merayapi hatiku. Mulamula samar, makin lama makin kuat dan menjeratku sehingga merasa tak bisa bernapas. Perasaan yang sering menyerangku sejak kematian istri dan putraku satu-satunya dua tahun yang lalu. Untuk menghindari malam-malam seperti ini, aku selalu bekerja hingga larut malam dan menghabiskan sisa-sisa malam di cafe. Sekadar duduk dan minum soft drink di tengah keramaian. Kemudian, pulang menjelang dini hari ketika rasa kantuk mulai menyerang. Aku terbangun dengan perasaan letih dan kepala pening. Pemuda itu mengetuk pintu kamar saat aku baru selesai mandi untuk memberitahuku bahwa sarapan sudah siap. Aku merasa lebih baik setelah sarapan. Rasa makanan di wisma ini tidak banyak berubah. Sedap, tetapi agak manis. Dulu, Pak Budi sering memberikan sisa makanan dan memakannya berdua di teras belakang. Sambil bercerita tentang masa kanak-kanaknya dan perjuangan hidupnya. Sama seperti aku, ia juga hidup sebatang kara. Aku memutuskan untuk berkeliling. Pukul tujuh pagi, anakanak sekolah berseliweran dengan sepedanya. Sebagian bergerombol menunggu angkutan. Becak-becak yang dipenuhi sayur-mayur memenuhi jalan. Kesibukan pagi di kota kecil ini sudah mulai. Aku menyeberang jalan, memasuki lorong kecil menuju tempat kosku dulu.

140

Komp Bahasa SMA 1

Aku mencoba mengingat-ingat. Rumah tua itu berjarak kurang lebih seratus meter dari pinggir jalan raya, menghadap ke utara. Namun, rumah yang kucari tidak ada. Sebagai gantinya, berdiri sebuah rumah dengan gaya kota. Rumah tembok dengan teras diapit tiang dan dinding berlapis keramik hijau tua. Aku masih mengenali sumur yang terletak di halaman depan. Dulu, setiap pagi aku menimba air untuk mandi dan mencuci pakaian. Aku juga membantu Pak Dirman dan istrinya, pemilik rumah kos itu, untuk memenuhi kolam mereka. Sebagai upahnya, aku mendapatkan sepiring nasi hangat dan sayur lodeh serta sepotong tempe untuk sarapan. Rumah Pak Slamet yang berhadapan dengan tempat kosku masih seperti dulu. Rumah model joglo yang sekarang kelihatan makin kusam. Aku juga masih menjumpai ikatan kayu bakar dan daun kelapa kering di samping rumah. Aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Seorang bocah kecil membukakan pintu. ”Pak Slamet ada, Dik?” Ia menatapku heran. Kemudian, berlari ke dalam memanggil ibunya. Tak lama, seorang wanita menjumpaiku. Wajahnya masih seperti dulu, hanya matanya tidak lagi bersinar seperti dulu. Kerut-kerut halus juga mulai terlihat di wajahnya. ”Mbak Sri...,” aku berseru gembira. Wanita itu menatapku, mencoba mengingat-ingat. ”Aku Probo, yang dulu kos di tempat Pak Dirman.” Ia terdiam sejenak, sebelum akhirnya berseru gembira. ”Oalah Gusti, Dik Probo...” Ia mengajakku berbincang-bincang di ruang tamu dan memanggil suaminya untuk menemani kami. ”Bapak ke mana, Mbak?” ”Sampun seda, dik”. Mata Mbak Sri berkaca-kaca. Kemudian, ia menuturkan bahwa Pak Slamet meninggal hampir sepuluh tahun yang lalu setelah mengalami kelumpuhan selama dua tahun. ”Pak Dirman dan Ibu?” Mbak Sri menjelaskan, Pak Dirman juga sudah tidak ada. Istrinya sekarang tinggal di Malang dengan anak bungsunya. Rumah Pak Dirman sudah dijual kepada kerabat jauhnya. Lingkungan sekitar tempat kosku sudah banyak berubah. Orangorang yang kukenal kebanyakan pergi merantau atau pindah menetap di tempat lain mengikuti pasangannya. Sisa pagi itu kuhabiskan dengan menyusuri bagian lain kota. Tempat pertama yang kukunjungi adalah Percetakan Redjo di sebelah selatan pendopo kabupaten. Di situlah aku pernah bekerja dengan gaji pas-pasan untuk membayar kos dan sekadar

Teknologi

141

makan. Aku ingin mengunjungi Koh A Liem, pemilik percetakan. Jalan di sekitar pendopo kabupaten masih sejuk seperti dulu. Bedanya, sekarang sepanjang jalan dihiasi pot-pot bunga besar dan lampu jalan. Beberapa papan reklame juga menyemarakkan jalan. Aku terus menyusuri jalan sampai perempatan, tetapi tempat yang kucari tidak kujumpai. Di bekas tempat percetakan itu sekarang berdiri sebuah toko bangunan besar. Aku melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat lain yang sering kukunjungi, warung makan Yu Tarmi. Warung makan itu dulu selalu ramai dikunjungi pelanggan. Selain masakannya enak, harganya juga terjangkau. Yu Tarmi selalu meladeni setiap pelanggannya dengan ramah. Tidak pernah ia kelihatan cemberut atau bersungut-sungut. Sesekali, ia juga mengizinkan aku untuk berhutang ketika aku kehabisan uang. Namun, lagi-lagi aku tidak menemukan tempat yang kucari. Pada awalnya, aku bahkan gagal menemukan lokasi warung tersebut. Aku terus menyusuri jalan sekitar alun-alun, mencoba mencari tempat-tempat yang bisa membangkitkan kenangan masa laluku. Namun, kota kecil ini ternyata sudah banyak berubah. Menjelang zuhur, aku menghempaskan tubuh dengan letih di bangku kecil di bawah pohon. Apa yang kulakukan di kota kecil ini? Pertanyaan itu muncul di kepalaku. Mengapa aku melakukan perbuatan bodoh ini? Tersaruk-saruk memunguti ceceran kenangan masa laluku. Benarkah sekadar mengikuti kenangan masa lalu yang mendesak-desak memoriku ataukah aku ingin mendapatkan kegembiraan dari menyusuri masa laluku dengan menjumpai orang-orang yang pernah menjadi bagian dari masa laluku? Karena sekarang, dalam hidupku, tak ada lagi orang yang benarbenar kukenal. Sejak kematian istri dan anakku, semua orang menjadi asing buatku. Bahkan, terkadang aku merasa asing dengan diriku sendiri. Mungkin karena itulah, aku berada di kota ini. Mencoba menemukan kembali jati diriku. Adzan zuhur terdengar dari menara Masjid Agung. Beberapa pria bersarung dan berpeci melangkah bergegas memasuki masjid. Suara adzan itu menggetarkan hatiku. ”Probo, ayo, Le, cepat. Sudah adzan....” Pak Dirman menarik lenganku, mengajakku melangkah lebih bergegas. ”Inggih, Pak....” sahutku. Bersama Pak Dirman, dulu, setiap Magrib aku pergi ke masjid untuk salat berjamaah. Usai salat Magrib dan wiridan, Pak Dirman mengajarku membaca Alquran di sudut masjid, dekat tiang kayu besar di sebelah selatan. Kami akan tilawah sampai tiba waktu salat Isya dan baru pulang ke

142

Komp Bahasa SMA 1

rumah setelah salat Isya. Setiap subuh, Pak Dirman juga membangunkanku untuk salat Subuh ke masjid. Aku bangkit, sesuatu dalam diriku mendorongku untuk melangkah ke masjid. Masjid agung itu masih sama, teduh dan menenteramkan. Mataku berkaca-kaca. Ya Allah, sudah berapa lama aku tidak bersujud menyembahmu? Para jamaah salat Zuhur sudah bersiap-siap akan shalat saat aku membasuh wajahku di tempat wudhu. Kurasakan kedamaian menjalari hatiku. Mudahmudahan ini bukan sekadar persinggahan sesaat bagiku. Sumber: UMMI, ed. 3/XVI/2004 dengan pengubahan

Teknologi

143

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester 1 ○



























































A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di buku tulismu! 1. Berikut ini adalah beberapa kiat untuk meningkatkan kemahiran membaca, kecuali .... a. konsentrasi penuh pada wacana b. mengingat informasi-informasi yang penting dalam wacana c. mencatat setiap informasi yang penting dalam buku catatan d. membacalah wacana secara sekilas untuk mendapat kesan keseluruhan e. mengulangi membaca setiap paragraf 2. ”Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu pesona daya tarik pariwisata Jawa Barat. Keindahannya sudah tersebar ke mana-mana. Semua turis mancanegara menyempatkan waktu untuk melihat keindahan dan menikmati kesejukkan udaranya.” Pola pengembangan paragraf tersebut adalah .... a. sebab akibat d. contoh b. deskriptif e. kronologis c. proses 3. Fachri bermaksud menyusun artikel yang berisi pemikirannya mengenai gejolak perekonomian di Indonesia. Bentuk karangan yang cocok untuk menuangkan hal tersebut adalah .... a. persuasif b. deskriptif c. argumentatif d. naratif e. persepsi 4. Pada acara di televisi, seorang pelawak mengejek salah seorang anggotanya karena kekonyolannya, yang berakibat semua hadirin tertawa terbahak-bahak. Secara teoretis gambaran di atas disebut .... a. superioritas-degradasi b. bisosiasi c. inhibisi d. humorisasi e. superioritasi 5. Bisosiasi akan muncul manakala .... a. tidak sadar akan ketidaksesuaian b. menyadari ketidaksesuaian sehingga merasa lucu c. menyadari ketidaksesuaian antara konsep dan kenyataan d. tidak menyadari ketidaksesuaian antara konsep dan realitas e. menyadari kelucuan seseorang

144

Komp Bahasa SMA 1

6.

Seskia sedang membaca-baca buku di perpustakaan. Makna kata membaca-baca pada kalimat di atas adalah .... a. melakukan kegiatan membaca b. membaca sekilas c. berulang kali membaca d. membaca buku yang banyak e. sering membaca buku 7. Berikut ini adalah kata ulang utuh, kecuali .... a. buku-buku d. rumah-rumah b. hati-hati e. semua jawaban benar c. orang-orang 8. Indonesia tanah airku Indonesia di manakah tanahku Indonesia tanah airku Indonesia di manakah airku Penggalan puisi tersebut bermakna..... a. seseorang yang merasa kehilangan tanah airnya b. keterasingan dengan negeri sendiri c. negeriku yang telah tergadaikan d. tanah airku yang dipertanyakan e. semua jawaban benar 9. Pada mulanya, Kolonel Sudirman yang terkenal sangat sederhana dan dicintai anak buahnya itu hanya mengatur siasat dari belakang berdasarkan laporan yang diterimanya. Tetapi, setelah ia mendengar bahwa sahabat karibnya, Kolonel Isdiman, gugur dalam pertempuran itu, ia tidak dapat menahan gejolak hatinya untuk memimpin langsung pertempuran itu. Berdasarkan isi bacaan di atas, dapat disimpulkan kepribadian Kolonel Sudirman adalah .... a. sangat sederhana b. seorang yang pendendam c. sangat setia kepada kawan d. seorang yang pengecut karena hanya mampu memerintah anak buahnya e. sangat patriotik 10. Namun akhirnya, Ambarawa jatuh kembali ke tangan republik dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Kembalinya Ambarawa telah ditebus dengan nyawa, harta, dan air mata. Penggalan paragraf di atas memberikan pelajaran moral kepada kita bahwa .... a. seorang siswa harus tekun belajar jika ingin berhasil dalam segala hal b. seorang pemuda akan mengorbankan apa pun untuk mendapatkan gadis idamannya

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester Teknologi 1

c.

11.

12.

13.

14.

15.

145

seorang petani akan mengolah sawah dengan baik agar hasil panennya melimpah d. seorang mahasiswa akan melakukan penelitian, pengamatan, dan pembuatan karya ilmiah untuk meraih gelar sarjana e. seorang guru harus mengajar dan mendidik untuk memperoleh nafkah Serangan umum berjalan seperti yang direncanakan semula. Sekutu benar-benar tidak berkutik. Kota Ambarawa telah terkepung dan satu-satunya jalan keluar bagi mereka adalah menyingkir ke Semarang. Nilai kehidupan yang tersirat dalam paragraf di atas adalah …. a. para pejuang kita sangat gagah berani b. dalam melakukan sesuatu harus didahului dengan perencanaan yang matang c. perencanaan yang matang akan melahirkan sebuah kesuksesan d. bekerja keras merupakan modal dasar kesuksesan e. semua jawaban benar Surat memiliki keunggulan sebagai alat komunikasi dibandingkan dengan alat komunikasi lainnya, di antaranya .... a. efektif dan efesien d. praktis b. cepat sampai e. dapat diarsipkan c. murah ”Bersama surat ini saya sampaikan bahwa kami sekeluarga akan berangkat ke Jakarta.” Kekeliruan kalimat pembuka pada surat tersebut adalah .... a. penggunaan kata bersama b. penggunaan kata sampaikan c. penggunaan kata saya d. penggunaan kata surat ini e. penggunaan frase kami sekeluarga Penulisan tujuan surat yang tepat adalah .... a. Kepada YTH. Bapak Gubernur DKI Jakarta. b. Kepada Yth bapak Gubernur DKI Jakarta c. Kepada Yth. Bapak Gubernur DKI Jakarta d. Kepada yth. bapak gubernur DKI Jakarta e. Kepada Yth bapak Gubernur DKI Jakarta. Pertempuran itu menghasilkan keputusan bahwa mereka akan menyerang kota Ambarawa secara mendadak dan bersamasama. Kalimat subordinasi di atas menyatakan makna …. a. pertentangan d. penggabungan b. perlawanan e. penjelas c. alasan

146

Komp Bahasa SMA 1

16. Sebuah diskusi akan bermanfaat dan bernilai ilmiah jika didasari hal-hal sebagai berikut, kecuali.... a. sikap saling menghargai antarpeserta diskusi dijunjung tinggi, dengan anggapan bahwa semua peserta diskusi mempunyai hak dan kewajiban yang setara b. pengajuan pendapat disampaikan dengan bahasa yang sopan c. pendapat dilontarkan untuk saling bertukar pikiran, bukan untuk saling menjatuhkan d. setiap pendapat harus berdasarkan fakta, teori, atau pengetahuan yang jelas dan logis e. setiap peserta harus dapat mempertahankan pendapat dengan sekuat tenaga 17. Konjungsi berikut yang tidak menggambarkan urutan waktu adalah .... a. awalnya d. setelah itu b. kemudian e. oleh karena itu c. akhirnya 18. .... Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku menghadapi kemerdekaan tanpa cinta kau tak akan mengerti segala lukaku karena cinta telah sembunyikan pisaunya. Membayangkan wajahmu adalah siksa. Kesepian adalah ketakutan dan kelumpuhan. Engkau telah menjadi racun bagi darahku. Apabila aku dalam kangen dan sepi. itulah berarti aku tunggu tanpa api. Rendra Tema penggalan puisi di atas adalah .... a. kemerdekaan b. kegelisahan c. kelumpuhan d. ketakutan e. kerinduan 19. .... ”Pak Gi ini benar-benar pejuang yang tak pernah melupakan cita-citanya.” ”Cita-cita yang mana, Bu?” ”Bahwa yang tak kalah penting dengan perang melawan penjajahan adalah perjuangan melawan kemiskinan dan kebodohan. Lha ini semua, kan bukti keberhasilan beliau melawan kemiskinan?” ”Ibu sendiri kenapa tidak mengikuti jejak Pak Gi?”

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester Teknologi 1

147

”Sebagai mantan bagian dapur umum, saya tetap berjuang terus, lho! Melawan kelaparan....” Kado Istimewa, Jujur Prananto Dalam penggalan cerpen tersebut, tokoh Pak Gi digambarkan oleh pengarang melalui .... a. lingkungan sekitar tokoh b. perbincangan tokoh lain c. ciri-ciri fisik tokoh d. perasaan tokoh e. reaksi tokoh-tokoh lain 20.

Surat dari Ibu Asrul Sani Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiap-tiap akan kering sendiri dan nahkoda sudah tahu pedoman boleh engkau datang padaku

Makna simbol dan nahkoda sudah tahu pedomannya adalah .... a. sudah menemukan arah dan tujuan b. sudah mencari pedoman hidup c. sudah menemukan pasangan hidup d. sudah berilmu dan berpengalaman e. sudah menjadi nahkoda berpengalaman 21. ”Rayonisasi dulu dan sekarang itu berbeda. Kalau dulu rayonisasi mengelompokkan anak untuk melanjutkan sekolah pada daerah tertentu, sekarang hanya membantu orang tua murid mendaftar sekolah. Jadi, lebih bersifat pelayanan.” ”Sekarang, murid bebas memilih sekolah,” kata Abdul Rochim, kepala subdiknas pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta, saat ditemui Kompas sebelum acara sosialisasi PSB 2002/2003 di jakarta, Jumat (10/5). Sumber: Kompas, 11 Mei 2002

Pikiran utama paragraf di atas adalah .... a. perbedaan pengertian rayonisasi dahulu dan sekarang b. rayonisasi adalah mengelompokkan siswa untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi c. rayonisasi adalah wujud yang bersifat pelayanan d. kebebasan murid untuk memilih sekolah e. pernyataan kepala subdinas pendidikan SLTP

148

Komp Bahasa SMA 1

22. .... Ketika engkau sudah bisa membaca nasehat ini, anakku, tentu keadaan dunia telah banyak berobah. Mungkin pada saat ini engkau sudah menjadi salah seorang calon penerbang ruang angkasa, dan tambang emas telah digali orang di Lampung, dan disusun-susun telah berkilauan lampu-lampu listrik daripada neon, dan membaca nasihatku ini, anakku, mungkin engkau tidak perlu lagi menunggu bis sampai tiga jam di Salemba, jalan di mana ayahmu dulu pernah menanti bis sampai tiga jam lebih di hujan dan di panas. Nasehat untuk Anakku, Montinggo Boesje tanpa pengubahan

Sudut pandang pengarang dalam penggalan cerpen tersebut adalah .... a. pengarang menempatkan diri sebagai orang pertama b. pengarang menempatkan diri sebagai orang kedua c. pengarang menempatkan diri sebagai orang ketiga d. pengarang menempatkan diri sebagai orang tua e. pengarang menempatkan diri sebagai orang berpengalaman 23. Ada dua macam sarana pendidikan, yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal memiliki standar kurikulum yang sudah ditetapkan pemerintah, seperti SD, SLTP, SMU/SMK, dan lain sebagainya. Pendidikan nonformal yang lebih dikenal dengan pendidikan luar sekolah, seperti kursuskursus, biasanya menyusun kurikulum sendiri dengan disesuaikan kebutuhan dan kebijakan lembaga yang bersangkutan. Pola pengembangan paragraf eksposisi di atas berjenis .... a. analisis d. ilustrasi b. identifikasi e. klasifikasi c. definisi 24. Kalimat di bawah ini yang mengandung kata penghubung antarklausa adalah.... a. Di Pulau jawa banyak lahan pertanian yang subur. b. Karena hujan deras, daerah itu menjadi banjir. c. Jika kamu belajar, kamu akan sukses. d. Kepercayaan dari seseorang jangan kamu sia-siakan. e. Kita harus berhati-hati agar kita selamat di jalan. 25. Di bawah ini adalah hal-hal yang harus dihindari ketika membaca cepat, kecuali .... a. membaca dengan bersuara atau menggerakkan bibir b. membaca secara regresi c. membaca dengan menunjuk tulisan d. membaca kata per kata e. konsentrasi tidak hanya terfokus pada bacaan

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester Teknologi 1

149

B. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 1. Jelaskan persiapan kalian ketika mendengarkan berita dari radio/ TV! 2. Buatlah kalimat untuk mengenalkan diri sendiri dan orang lain dalam suatu forum resmi! 3. Tulislah sebuah paragraf naratif! 4. Parafrasakan puisi berikut! Sehabis Bersin Rachmat M. SAS. Karana Apakah yang kufikirkan ketika duduk di kursi rotan? Keadaan dunia yang kian memburuk perang Timur-tengah dan Vietnam bahaya Cina-komunis serta nasib bangsa yang tenggelam Namun karena kasihNya walau bom meledak di mana-mana matahari pagi masih saja mengantarkan sinarnya Menyorot padaku, yang sedang memandang angkasa sambil menopang batok kepala yang pusing Hingga aku pun bersin tiga kali dan hilanglah semua persoalan terlempar bersama ingus yang menyesak di dalam hidung Sumber: Bungarampai Sastra Indonesia Mutakhir

5.

Bacalah penggalan cerpen berikut! Kita Semua adalah Milik-Nya Zulidahlan ........................................................................................................ Gadis itu akhirnya sampai juga di bangku mereka, tersenyum lembut dan berkata dengan suara yang lembut pula, ” Selamat siang, Pak, Dik!” ”Selamat siang , Mbak,” anak itu mendahului kakek. ”Silakan duduk,” kakek menyilakan. ”Enak di sini, ya. Rindang sekali,” gadis itu mengisap kuatkuat udara sekitar. ”Di kelas panas sekali. Pusing lagi, memikirkan soal-soal.” ”Ujian, Mbak?”

150

Komp Bahasa SMA 1

”Ya!”gadis itu melihat ke jalan raya lalu ke arloji tangannya yang mungil. ”Kau tidak sekolah?” tanyanya. ”Dia masuk pagi,” kakek yang menjawab pertanyaan itu. ”Kelas berapa?” Anak itu hanya tersenyum malu dan kakek lagilah yang menjawab, ”Agak bodoh dia, Nak. Baru kelas empat.” Gadis tersenyum sambil melihat lagi jam tangannya. ”Berjanji dengan seseorang, ya?” ”Ya, tapi biarlah aku pulang dulu. Tolong katakan kalau ada yang mencari, aku sudah pulang.” ”Kok, tidak dinanti di sini saja, Nak?” ”Tidak, Pak. Mungkin sudah ke tempat pondokan. Selamat siang Pak, Dik.” Hampir bersamaan kakek dan anak laki-laki itu menjawab. Keduanya lalu menatap dengan bengong gadis yang mulai menyeberang jalan itu. Langkahnya cepat dan ketika ada sebuah becak kosong, cepat-cepat gadis itu menghentikan dan menaikinya tanpa menawar lagi. ”Dia, gadis yang dinantikan pemuda tadi, Kek?” ”Mudah-mudahan saja bukan,” kakek merasa kecewa dengan peristiwa yang baru saja terjadi, soalnya semua yang dia cemaskan seakan-akan segera terjadi. Benar-benar purbasangkanya telah menguasai hatinya. Kakek dan anak itu membisu ketika mobil biru meluncur dengan kecepatan tinggi menuju arah gedung SGKP. Berhenti di muka halamannya dan keluarlah pemuda dengan hem tipis tadi. Begitu tergesa-gesa. Tapi, segera keluar seorang perempuan berkebaya dan gemuk, omong-omong sebentar lalu dengan cepat pula pemuda itu kembali ke mobilnya, menghidupkan mesin dan segera menuju ke lapangan, ke bangku tempat kedua manusia yang ada di situ tambah terpukau melihat semua itu berlangsung. ”Sudah pergi, gadis yang di sini tadi, Pak?” tanya pemuda dari dalam mobil biru itu. Ia tidak turun dan hanya mengeluarkan kepalanya. Mesin mobilnya pun masih tetap hidup. ”Apa?” kakek ganti bertanya oleh sebab gugupnya. ”Sudah, Mas!” sahut anak itu sambil mendekat. ”Pulang, dia. Mas dinanti di rumah.” Tanpa menunggu lama, pemuda itu segera melarikan mobilnya. Debu beterbangan ke udara. Tapi, tiba-tiba sekali mobil itu berhenti lagi dengan rem bergerit dan mundur dengan kecepatan yang sama kembali kepada mereka berdua. ”Pak,” katanya setelah dekat dengan kakek. ”Maafkan kalau saya terlalu kasar kepada Bapak. Tadi saya bingung karena adik saya tidak segera keluar. Dia baru ujian, padahal ibu meninggal dunia. Saya larang gurunya memberi tahu, sebelum dia selesai,

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester Teknologi 1

151

takut kalau adik jadi panik dan tidak bisa menyelesaikan soalsoal ujiannya. Maklum, Pak, ujian akhir. Maafkan saya, ya.” Kakek sudah tidak bisa berkata apa-apa sejak telinganya yang tua tadi mendengar bahwa lelaki itu adalah kakak dari gadis itu dan bahwa mereka sedang menanggung duka sebab ditinggal oleh ibu yang mereka cintai. Oleh lemasnya, si kakek terjelopok di tanah dan menangis lah ia tersedu-sedu. Tangisan pertama sejak dia mulai menceraikan istrinya. Sumber: Cerita Pendek Indonesia III dengan pengubahan

a.

6.

Temukan dan tuliskan unsur-unsur pembentuk penggalan cerpen tersebut! b. Tunjukkan salah satu bagian dari penggalan cerpen tersebut yang mengesankanmu! Bacalah puisi di bawah ini! Pemandangan di Musim Semi Negeri telah hancur namun gunung dan sungainya masih ada, Kini ibukota dibelukari rerumputan bila musim semi telah tiba Air mataku menetesi bunga-bunga karena teramat sedih Melihat burung terbang bercerai berai hatiku gundah gulana. Selama tiga bulan api perang terus berkobar saja, Lebih berharga surat keluarga daripada emas selaksa. Rambut putihku makin menjarang karena banyak digaruk, Tusuk kondai pun tak kuasa bertahan di sela-selanya Dikutip dari Liang Liji. 2005. 100 Puisi Dinasti Tang. Jakarta: Restu Agung

a. b. 7.

Apa tema puisi terjemahan di atas? Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan ketika menerjemahkan puisi! Bacalah teks di bawah ini! Beternak Bekisar Dengan alasan pelestarian, Doddy Ito memilih ayam bekisar sebagai satwa kelangenan. Suaranya yang unik dan merdu membuat sekjen KPBI (Keluarga Penggemar Bekisar Indonesia) ini jatuh hati. Baginya, suara bekisar memberi kesan wibawa. Hobi memelihara bekisar sudah ia tekuni selama lebih dari lima tahun. Awalnya, ia hanya sebagai pehobi beli. Namun, kemudian ia penasaran ingin mengembangbiakkan ayam bekisar. Saat ini Doddy memiliki lebih dari 100 ekor bekisar. Ia pun terus bereksperimen melakukan penyilangan untuk menghasilkan bekisar unggulan. Untuk menghasilkan bekisar berkualitas baik, Doddy tak jarang berburu calon induk (ayam hutan) hingga ke Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan ke Madura.

152

Komp Bahasa SMA 1

Doddy juga terobsesi menangkarkan ayam hutan yang spesiesnya hanya dijumpai di Indonesia ini. ”Kalau ada yang ingin beternak ayam hutan, saya pasti akan bergabung dengannya,” katanya bersemangat. Sumber: Flona, November 2005 dengan pengubahan

Buatlah ringkasan teks di atas! 8. Tuliskan pengalaman lucu yang pernah kalian alami dalam beberapa paragraf! 9. Sebutkan ciri-ciri paragraf deskriptif! 10. Buatlah sebuah contoh paragraf ekspositif!

Kata Berhikmah Rusak bangsa karena laku. Nama baik rusak akibat perbuatan buruk orang.

Kependudukan

153

IX Kependudukan

BAB

Kita sering mendengarkan informasi baik dari media massa maupun dari orang lain. Setiap informasi tentu memiliki makna atau sesuatu yang berharga. Kalian akan belajar menyimak informasi, kemudian mencatat atau mengingat hal-hal penting dari informasi tersebut. Hasil mendengarkan informasi, bisa saja mengilhami kalian untuk menulis karangan argumentasi. Tetapi sebelum menulis harus menentukan topik atau gagasan untuk dibuat dalam paragraf. Lebih lanjut, coba kalian belajar menulis cerpen. Tentu saja menulis karya rekaan lebih leluasa daripada menulis karya ilmiah. Keterampilan lain selain mendengarkan informasi, menulis paragraf argumentasi, kalian pun harus mampu membaca tabel atau grafik. Membaca grafik atau tabel diperlukan kecermatan, agar informasi yang disampaikan melalui tabel dan grafik bisa dipahami.

Sumber: www.pikiran-rakyat.com

Sumber: www.pikiran-rakyat.com

Sumber: www.elsam.or.id

154

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Kependudukan

Mendengarkan Informasi

• Memahami isi informasi • Menyimpulkan informasi

Menulis Paragraf Argumentatif

• Menentukan topik-topik • Mengembangkan salah satu topik menjadi paragraf argumentatif

Membaca Teks Tabel/Grafik

• Memahami isi tabel • Merangkum isi tabel ke dalam beberapa kalimat

Menulis cerpen

• Memahami unsur-unsur pembentuk cerpen • Menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain

Menyampaikan kritik

• Membuat ringkasan teks dari media cetak/elektronik • Menyampaikan kritik terhadap informasi dari media cetak/ elektronik

Kependudukan

155

A. Mendengarkan Informasi Kalian tentu sering menerima informasi, baik dari orang yang berbicara langsung maupun dari hasil membaca. Pada pertemuan ini, kalian akan membahas cara membuat simpulan informasi yang disampaikan secara langsung. Agar lebih jelas, perhatikan tuturan langsung berikut yang merupakan hasil wawancara. Tak Pernah Sepi Inovasi Inovasi apa lagi yang dijalankan Dipenda pada tahun baru 2007? Kalau tak ada halangan, bulan ini kami akan meluncurkan mobil samsat keliling yang beroperasi di Kecamatan Simo, Karanggede, dan Wonosegoro (Kabupaten Boyolali) serta Kecamatan Sumberlawang (Sragen). Mengapa menggunakan mobil samsat keliling? Mengapa tidak mengefektifkan UPPD dan UPPD Pembantu? Jarak antara Kecamatan Simo dan Kota Boyolali cukup jauh, sekitar 50 km. Demikian pula dengan Wonosegoro dan Karanggede. Bahkan, lokasi Wonosegoro lebih dekat dengan Kabupaten Semarang ketimbang Boyolali. Namun, samsat keliling ini tetap menginduk pada UPPD Boyolali. Diharapkan, keberadaan mobil samsat keliling tersebut dapat lebih meningkatkan jangkauan pelayanan, sekaligus meningkatkan gairah wajib pajak sehingga pembayaran pajak dilakukan sebelum jatuh tempo. Apakah program ini akan dimasalkan ke daerah terpencil lainnya? Kita lihat dulu pelaksanaan program ini. Jika memang bagus, mengapa tidak? Biayanya memang mahal. Untuk pengadaan satu unit mobil, sekaligus merancang komputerisasi dan jaringan online, dibutuhkan anggaran sekitar Rp500 juta. Upaya apa untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak agar tepat waktu? Ya, kita mencoba memberikan rangsangan kepada wajib pajak, berupa ”iming-iming” hadiah. Tahun 2006, hadiah yang diberikan antara lain enam unit sepeda motor, 37 pesawat televisi, ratusan minicompo, dan sebagainya. Penarikan undian itu sendiri dilakukan di depan notaris, serta menggunakan sistem pengundian yang canggih sehingga tidak mudah dimanipulasi. Inovasi lain? Dipenda kini sedang menjajaki pembayaran pajak melalui ATM. Dengan demikian, wajib pajak tak perlu membawa uang ke samsat. Selama ini wajib pajak sudah dapat membayar ke BRI dan Bank Jateng. Kedua bank ini memiliki outlet cukup banyak di Jateng. BRI, misalnya, memiliki 200-an outlet. Bahkan, uji coba pembayaran pajak melalui BRI di Papua berjalan sukses. Sekarang, kita sedang merintis pembayaran melalui ATM.

Komp Bahasa SMA 1

156

Selain itu, kami pun berencana melakukan komputerisasi Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Selama ini BPKB kan ditulis dengan tulisan tangan. Ini berangkat dari pemikiran bahwa tulisan tangan sulit dipalsukan. Tapi cara ini juga mengandung kelemahan karena jika terkena air, mudah luntur. Sumber: Suara Merdeka, 2 Januari 2007

Pelatihan 1 ○































Tugas ○







1. 2.

Tuliskan pokok-pokok informasi dalam hasil wawancara tersebut! Buatlah simpulan isi informasi dari tuturan langsung dalam wawancara tersebut!

Dengarkan informasi yang disampaikan secara langsung oleh narasumber di radio atau di televisi! Temukan pokok-pokok informasi yang ada dalam tuturan tersebut! Buatlah simpulan isi informasi dari tuturan yang kalian dengar!

B. Menulis Paragraf Argumentatif Pada semester 1, kalian telah mempelajari bentuk paragraf naratif, deskriptif, dan ekspositif. Kali ini, kalian akan mempelajari bentuk paragraf lain, yaitu paragraf argumentatif. Menyampaikan argumentasi adalah mengemukakan pendapat, memberi penerangan, memberikan opini, dan memberikan pernyataan terhadap apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan ditemukan di lapangan. Perhatikan paragraf argumentatif berikut! Virus flu burung yang mewabah akhir-akhir ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang mengungsi karena takut tertular penyakit tersebut. Keresahan itu muncul setelah jatuh beberapa korban akibat terjangkit virus, yang banyak menyerang unggas ini. Karena takut tertular, warga lebih memilih meninggalkan kampung halamannya untuk sementara waktu. Berdasarkan kutipan di atas, kalian dapat mengetahui ciri-ciri paragraf argumentatif. Paragraf argumentatif bertujuan meyakinkan atau memengaruhi pembaca agar menerima pendapat penulis. Pada paragraf tersebut, penulis hendak mengatakan bahwa virus flu burung adalah virus berbahaya yang menyebabkan masyarakat resah dan mengungsi. Untuk meyakinkan pembaca, penulis berusaha menyajikan data, bukti, atau hasil pengamatan. Topik-topik apa yang dapat diangkat menjadi paragraf argumentatif? Topik yang dapat diangkat menjadi paragraf argumentatif adalah topik-topik hasil penelitian atau pengamatan terhadap suatu kejadian atau hal.

Kependudukan

1.

Pelatihan 2 ○



















2. 3.

Pelatihan 3 ○



















157

Cobalah kalian mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf argumentatif! Pilihlah salah satu topik untuk kalian kembangkan menjadi paragraf argumentatif! Tulislah sebuah paragraf argumentatif sesuai topik yang kalian pilih!

Tukarkan karangan kalian dengan karangan teman kalian! Suntinglah/ koreksilah karangan teman kalian dalam hal 1. ketepatan isi dengan jenis wacana; 2. hubungan antara gagasan pokok dan gagasan penjelas (koherensi); 3. pola pengembangan yang digunakan; 4. penggunaan bahasa!

C. Membaca Teks Tabel/Grafik Kalian tentu sudah sering membaca berbagai macam teks. Akan tetapi, pernahkah kalian membaca tabel atau grafik? Pada dasarnya, kalian dapat menemukan informasi dari berbagai sumber, termasuk tabel atau grafik. Setelah memahami tabel atau grafik, kalian dapat merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel atau grafik tersebut ke dalam beberapa kalimat. Pada bab ini, terlebih dahulu kalian akan belajar membaca tabel. Untuk lebih memahami tabel, perhatikan bacaan dan tabel berikut dengan saksama! Antara Perempuan dan Pasar Perempuanlah yang dapat memengaruhi pasar. Mereka adalah sekelompok konsumen terbesar. Bagaimana perilaku mereka seharihari? Apa saja hobinya? Tak dapat dihindari, sejarah telah menunjukkan kehadiran perempuan sering kali diformat terbatas dalam wilayah domestik. Sementara, kaum pria mendapat fasilitas dan akses yang lebih luas dalam wilayah publik. Tidak hanya itu, kebudayaan pun kurang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkiprah dalam wilayah publik. Bahkan, menurut Clark, ada indikasi yang jelas bahwa laki-laki menjadi subjek yang menundukkan perempuan. Harus diakui tidak banyak hasil penelitian yang memadai yang dapat menjelaskan bagaimana perempuan tersingkirkan dari ranah publik dan lebih banyak berkutat di wilayah domestik. Sementara, beberapa hasil penelitian yang ada tidak tersosialisasikan secara maksimal pada masyarakat luas.

158

Komp Bahasa SMA 1

Women Survey Salah satu survei yang dapat membantu adalah survei tentang wanita dari Nielsen Media Research (NMR). Riset dilaksanakan Juni–September 2003 dengan metode wawancara langsung tatap muka. Total responden 13.300 dilakukan di sepuluh kota besar di Indonesia, meliputi Jabotabek, Bandung, Surabaya, Gerbangkertasila, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, dan Denpasar. Salah satu hasil survei menunjukkan, mayoritas pekerjaan perempuan adalah ibu rumah tangga. Mengetahui hasil survei ini, tidaklah Diagram Perempuan dan Kegiatannya mengherankan bahwa stigma perempuan dominan berada di sektor domestik masih ada. Dari semua responden perempuan yang diambil, yang berumur 20 tahun ke atas, hanya 20,5 persen menjawab menjadi karyawati. Demikian pula jika melihat peran perempuan dalam menentukan pembelian barang rumah tangga. Di semua lapisan sosial dan ekonomi, perempuan jauh lebih dominan menjadi pengambil keputusan pembelian barang. Untuk kelompok A1 dengan penghasilan Rp2,25 juta ke atas, 84 persen perempuan menjadi pengambil keputusan pembelian barang. Berikutnya kelompok B dengan penghasilan 1,25 juta–1,75 juta, 85 persen pembelian barang ditentukan perempuan. Demikian pula kelompok C, D, dan E, perempuan dominan dalam keputusan pembelian barang, yaitu 87, 85, dan 81 persen. Dengan melihat angka-angka tersebut, mudah dipahami mengapa perempuan kerap menjadi sasaran pemasaran berbagai produk. Jika melihat skala yang lebih luas atau percaturan global, budaya konsumtif memang identik dengan dunia perempuan. Simak perkataan Rachel Bowlby, psikoanalis perempuan yang mengatakan, sejarah shopping dan konsumerisme adalah sejarah kaum perempuan. Konsumen perempuan memang memiliki peran sangat strategis. Perempuanlah yang menentukan barang atau jasa mana yang dikonsumsi dengan alasan-alasan yang sangat masuk akal. Demikian pula dalam hal pandangan kehidupan berumah tangga, perempuan yang mengungkapkan sangat mencintai rumah, banyak menghabiskan tenaga untuk mendekorasi dan memperbaikinya, persentasenya lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Angkanya 61 persen untuk perempuan dan 52 persen untuk laki-laki. Pandangan bahwa pernikahan yang bahagia adalah kekayaan yang terbesar dimiliki perempuan diyakini oleh 78 persen responden. Adapun kaum pria yang mempunyai pandangan ini berjumlah 76 persen.

Kependudukan

159

Dari peta kekuatan ini, perempuan adalah kelompok konsumen terbesar. Mereka adalah pengelola keuangan keluarga yang mengatur alokasi keuangan sehari-hari. Konsekuensinya, berbagai macam produk yang khusus ditujukan untuk perempuan, baik remaja, dewasa, maupun orang tua, mulai dari kosmetik, pakaian, dan berbagai macam pernak-perniknya menjadi sangat banyak di pasaran. Pendidikan Lebih Rendah Selain menunjukkan data dominannya perempuan dalam peran domestik dan menjadi sasaran empuk pemasaran berbagai produk, terungkap bahwa tingkat pendidikan dan penghasilan perempuan lebih rendah dari laki-laki. Jumlah perempuan yang mencapai tingkat pendidikan S2 dan S3 adalah 0,3 persen. Adapun laki-laki 0,5 persen. Untuk tingkat sarjana, perbandingannya lebih jauh. Laki-laki mencapai 7,2 persen, sedangkan perempuan hanya 4,4 persen. Khusus di tingkat akademi, ternyata perempuan lebih tinggi, yaitu 5,5 persen dibanding lakilaki yang hanya 5,4 persen. Dari sisi penghasilan, umumnya wanita masih rendah. Sebanyak 16,7 persen berpenghasilan Rp400 ribu ke bawah. Penghasilan Rp400 ribu–600 ribu (9,6%), Rp600 ribu–800 ribu (6,2%), Rp800 ribu– 1,25 juta (6,9%), 1,25 juta–1,75 juta (3,4%), dan Rp1,75 juta ke atas (1,4%). Tiga Hobi Utama Hasil riset NMR menunjukkan ada sedikit perbedaan antara kelompok A, B dan C, D, E dalam hobi yang dapat dilakukan perempuan dalam keseharian. Perlu diketahui bahwa tiga hobi utama di semua kelompok adalah memasak, mendengarkan musik, dan olahraga. Bagi kelompok A, B persentase terbesar adalah mendengarkan musik (47,9%). Urutan kedua olahraga (45,5%) dan memasak di urutan ketiga (45%). Adapun hobi lain yang cukup tinggi persentasenya adalah membaca (29,9%) dan belanja (27,4%). Hobi berikutnya adalah melihat film melalui compact disc di rumah, makan di restoran, membuat kerajinan tangan, melihat film di bioskop, dan dekorasi. Untuk kelompok C, D, dan E memasak justru menjadi hobi utama (52%). Berikutnya mendengarkan musik (33,8%), dan olahraga di urutan ketiga (26%). Di kelas sosial ini, kegiatan membaca dan belanja memang persentasenya kecil, yakni 13,3 persen dan 11,3 persen. Bandingkan dengan kelompok A, B yang mencapai 29,9 persen dan 27,4%. Sementara itu, berbeda dengan Nielsen Media Research, temuan Polling Center tentang hobi di waktu luang perempuan menunjukkan data seperti berikut.

Komp Bahasa SMA 1

160

Tabel 9.1 Hobi Perempuan pada Waktu Luang No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Hobi

Jumlah (%)

Menonton televisi Pengajian Mengobrol Arisan Jalan-jalan ke mal Mendengarkan musik PKK

(27,6%) (12,5%) (11,4%) (10,8%) (8,2%) (5,3%) (3,9%)

Survei Polling Center yang melibatkan 1.000 responden ini mendapatkan data, kegiatan melihat televisi kaum perempuan cukup tinggi pada sore dan malam hari. Untuk sore hari, 21,1 persen dan malam hari, 26,8 persen. Angka ini lebih besar daripada persentase kegiatan kaum pria melihat televisi yang hanya mencapai 19,2 persen untuk sore hari dan 25 persen untuk malam hari. Sumber: Majalah Cakram, edisi Mei 2004

1.

Pelatihan 4 ○





No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.















Perhatikan tabel berikut! Tabel 9.2 Petunjuk Pengolahan Sayuran Kering

Jenis Sayuran

Lama Pengukusan (menit)

Lama Pencelupan (menit)

Jumlah Dijemur kg/m2

Sayuran hijau dan jagung Timun dan sejenis Kol Kacang-kacangan Wortel Kentang Kembang kol

2–5 5–6 5–6 10–20 6–8 6–8 4–5

1,5 1,5–2 1,5–2 5 5–6 5–6 3–4

1 1,5 1,5 1,75 1 1,5 1

2.

Rangkumlah seluruh informasi dalam tabel tersebut ke dalam beberapa kalimat!

Lensa Bahasa Menemukan Kata-Kata Sulit Dalam sebuah teks atau bacaan, kalian sering menemukan kata-kata yang sulit dimengerti maknanya. Mungkin kata-kata tersebut berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah. Untuk menemukan makna kata-kata sulit tersebut, kalian dapat membuka kamus. Namun, kalian perlu membuat daftarnya dulu.

Kependudukan

161

Agar kalian lebih jelas, perhatikan dan bacalah dengan saksama teks bacaan berikut! Dipenda dan Semangat Melayani Publik Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Provinsi Jawa Tengah mengemban dua misi yang tak ringan dan harus dijalankan secara bersamaan. Misi tersebut adalah menggali sumber-sumber pendapatan di provinsi ini dan sekaligus melayani publik dengan sebaik-baiknya. Bagaimana kedua misi itu berjalan, berikut laporan wartawan Suara Merdeka Dudung Abdul Muslim dan Ali Arifin Muhlish. Dipenda Jateng dibentuk berdasarkan Perda Provinsi Nomor 7/2001. Dipenda diserahi beberapa tugas, antara lain menjalankan kewenangan desentralisasi di bidang pendapatan daerah yang diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Selain itu, Dipenda bertugas melaksanakan kewenangan di bidang pendapatan daerah yang bersifat lintas kabupaten/kota. Dipenda Jateng juga bertugas melaksanakan kewenangan kabupaten/kota yang dikerjasamakan atau diserahkan kepada provinsi. Apabila disederhanakan, tugas utama lembaga ini adalah menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemprov Jateng. Sampai sejauh ini, tugas menggali sumber-sumber pendapatan memang telah dijalankan dengan baik. Dalam APBD 2006, misalnya, target PAD ditetapkan sebesar Rp2,562 triliun. Dari jumlah tersebut, Dipenda Jateng mendapat amanah berat untuk memperoleh pendapatan sebesar Rp2,106 triliun, atau sekitar 82,20 persen dari target PAD. Hingga akhir November lalu, PAD yang diperoleh tercatat Rp2,414 triliun atau 94,20 persen dari target. Sementara, pendapatan yang diraih Dipenda mencapai Rp1,975 triliun, atau 93,80 persen dari target yang dibebankan. Kontribusi sebesar 82,20 persen dari total PAD Provinsi bukanlah jumlah yang kecil. Apalagi pendapatan ini amat membantu Pemprov Jawa Tengah dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan pembangunan, termasuk ke daerah-daerah kabupaten dan kota. Di sisi lain, Dipenda Jateng juga mengemban tugas yang menjadi tuntutan masyarakat di era reformasi, yaitu bagaimana melaksanakan pelayanan publik (public service) dengan sebaik-baiknya. Pelayanan publik menjadi salah satu parameter untuk menentukan apakah pemerintah daerah (kota/kabupaten dan provinsi) termasuk dalam kategori good governance atau tidak. Terbaik di Indonesia Di masa lalu, Dipenda Jateng menjadi salah satu kantong keluhan masyarakat. Barangkali bukan instansi ini secara langsung, tetapi Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) yang dikenal pula sebagai kantor Bersama Satuan Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap (Samsat). Ya, kantor inilah yang menjadi pintu terdepan bagi Dipenda dalam penggalian sumber-sumber pendapatan di Jateng. Siapa pun yang memiliki kendaraan bermotor pasti akan berhubungan dengan Samsat. Urusan esek-esek kendaraan bermotor inilah yang dulu sering dikeluhkan sebagian masyarakat, terutama kelambanan proses pengurusan dan maraknya praktik percaloan. Akan tetapi, dalam empat tahun terakhir, terutama di masa kepemimpinan Kepala Dinas Drs. Kusdiyanto Bambang W., M.M., sedikit demi sedikit keluhan tersebut mulai terurai.

Komp Bahasa SMA 1

162

Bahkan Dipenda Jateng sekarang ditasbihkan menjadi terbaik di Indonesia. Bukti sahih cukup banyak, terutama menilik penghargaan yang diterima dari pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Dipenda Jateng menerima penghargaan Citra Pelayanan Prima. Penghargaan serupa juga diterima belum lama ini dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Surakarta. Hal ini berkat upaya Dipenda Jateng dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya wajib pajak. Kantor bersama Samsat Jateng menjadi pionir dalam penerapan sistem online dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di Indonesia. Ini dibarengi pula dengan pengembangan jaringan antar-Samsat (termasuk Samsat pembantu) di seluruh Jateng, yang juga tercatat sebagai yang pertama di Indonesia. Dua upaya ini sangat memudahkan para wajib pajak dalam mengurus pembayaran pajak kendaraan bermotor, perpanjangan STNK, maupun proses balik nama kendaraan bermotor. Mereka tak harus mengurus ke kantor Samsat di kota/kabupaten tempat kendaraan itu berasal, tetapi bisa melakukannya dari semua wilayah kabupaten/kota di Jateng. Kini, para mahasiswa dan pelajar asal Jateng yang menimba ilmu di Yogyakarta tak perlu mudik ”hanya” untuk mengurus pembayaran PKB. Mereka bisa melakukan pembayaran ke kantor Samsat Pembantu di Prambanan (Klaten) dan Bagelen (Purworejo). Sumber: Suara Merdeka, Selasa 2 Januari 2007

1.

Pelatihan 5 ○



















2. 3. 4. 5.

Diskusikan masalah pembentukan kata baku dalam bahasa Indonesia dan kaitkan dengan kata-kata sulit dalam wacana di atas! Kata tersebut berasal dari bahasa apa? Diskusikan! Carilah padanannya dalam kamus! Buatlah dalam kalimat lisan kata-kata tersebut! Apa arti kata-kata tersebut? Jelaskan secara lisan di depan kelas!

D. Menulis Cerpen Eddy D. Iskandar seorang cerpenis, novelis, dan pembuat skenario sinetron serta film ditanya oleh mahasiswa Fikom Unpad, ”Apa bekal Kang Eddy menulis?” Kang Eddy memang telah menulis novel Gita Cinta dari SMA, Cowok Komersil, Puspa Indah Taman Hati, dan lain-lain. Skenario filmnya adalah Si Kabayan dan Glen Kemon Mudik, sedangkan skenario sinetronnya adalah Bidadari yang Terluka, Harkat Wanita, Nikita, dan banyak lagi. Kang Eddy menjawab, ”Kuncinya adalah gemar membaca, bergaul, berpetualang, dan berlatih dengan sungguh-sungguh.” Dari kegemaran membaca, melakukan perjalanan, bergaul, tumbuhlah sikap berimajinasi. Imajinasi perlu sekali dalam membangkitkan gairah menulis. Imajinasi sangat diperlukan dalam menulis cerita rekaan. Imajinasi itu berupa dorongan dari rasa emosional positif yang datang dari penjiwaan. Imajinasi berupa energi yang terkumpul dari hasil

Kependudukan

163

membaca, melihat (pengalaman), merasakan, dan bergaul (berkomunikasi) dengan sesama manusia. Kelak apabila imajinasi sudah terkumpul dan melahirkan rentetan ide, ide tersebut direka-reka, mengalirlah ide tersebut dalam tulisan sehingga menjelma menjadi cerpen, novel, atau puisi. Misalnya, apabila kalian berbelanja ke sebuah pasar, di sudut kios seorang nenek kira-kira 60 tahunan duduk menghadap dua tempayan yang berisi penganan atau kudapan. Dagangannya itu masih banyak, padahal hari hampir siang. Wajah nenek itu terlihat lusuh, tatapannya mendung. Nenek itu terlihat letih. Wajahnya yang keriput dan rambutnya yang penuh uban terlihat sangat tua dan ringkih. Penglihatan itu tariklah kepada pusaran emosional; jiwai kehidupan si nenek itu dengan daya khayal kalian. Seandainya nenek itu sakit? Seandainya nenek itu sebatang kara? Seandainya dagangannya tidak laku? Akankah beruntung? Kalau si nenek sakit, bagaimana kalau tidak mempunyai penghasilan hari ini? Imajinasi semacam itu kelak akan melahirkan ide cerita dan menggiring kita pada karakteristik si nenek. Setting atau latar, yaitu suasana pasar. Alur, yaitu jalan hidup si nenek hari itu di pasar. Sudut pandang kalian, yaitu tokoh si nenek. Temanya tentang hari tua si nenek yang habis di pasar. Amanatnya adalah kemanusiaan tentang nasib si nenek. Bacalah contoh cerpen berikut dengan saksama! Kepada Yang Terhormat Surat beramplop putih agak kekuningan itu diantar bersama dengan setumpuk surat-surat lainnya. Terselip, terhimpit, dan terjepit surat-surat dinas untuk pak Lurah. Tak ada yang istimewa dari surat itu. Lihat saja warna amplopnya yang putih sudah agak kekuningan. Pasti surat itu sudah terlampau lama ditumpuk di kantor pos. Juga prangko yang tertempel di sudut kanannya, sudah hampir terkelupas dan tidak fashionable. Surat beramplop putih agak kekuningan itu, kemudian jatuh kepada sekretaris kelurahan. Wanita muda dan cantik dengan seragam pegawai negeri itu lantas memeriksa satu persatu surat-surat. Memisahkannya, menurut penting atau tidaknya suratsurat itu untuk segera diketahui pak Lurah. Tangannya begitu cekatan, ”Dari Parmin di Desa Timbul,” bibirnya bergumam pelan. Wuzzz .... Surat itu melayang ke keranjang sampah di dekat kakinya, bersama surat-surat lain yang sudah terlebih dahulu mendiaminya. ”Dari ....???” Wanita itu membalik-balik surat beramplop putih agak kekuningan yang ada di jarinya. Matanya sibuk mencari sesuatu ke setiap sudut amplop merek AA itu. Rasa penasaran tergambar jelas di wajahnya. Dibolak-baliknya surat itu beberapa kali, tetapi tak dijumpainya tertulis nama pengirim.

164

Komp Bahasa SMA 1

”Dasar usil, ngirimi surat kaleng, kok ke kelurahan, ke presiden kek. Biar di-tin-dak-lan-juti,” katanya mengeja kata terakhir. ”Tapi ....” sekretaris kelurahan itu jadi terkejut ketika memerhatikan tujuan surat itu. ”Kepada Yang Terhormat:,” dia bergumam membaca tulisan yang ada di bagian depan surat beramplop putih agak kekuningan itu. Tak ada lagi tulisan lain selain itu. Wah ini surat misterius amat, batin wanita itu. Mungkin buat pak Lurah, wanita itu berkata dalam hati. Tanpa pikir panjang lagi, surat itu diletakkannya dengan baikbaik di atas meja, bersama surat-surat penting lain untuk pak Lurah. Menikmati siaran HBO dari televisi kabel, sambil ditemani sebatang rokok Marlboro, pak Lurah sibuk membaca surat-surat buatnya yang diantar sekretaris kelurahan. Kursinya yang berukuran big size seperti tak mampu menampung tubuhnya yang tambun. Di tangannya kini ada surat dari pak Gubernur yang mengabarkan akan berkunjung ke kelurahan ini pekan depan. Ini, sih, urusan kecil, besok dia tinggal memerintahkan masyarakat untuk bergotong royong membersihkan jalan dan parit-parit. Pak Gubernur tentu akan senang karena kawasan kelurahannya bersih dan aku tentu akan dipuji, begitu kata pak Lurah dalam hati. Berikutnya, dengan tangan kiri dia meraih surat lain di atas meja. Kali ini sebuah surat dari sebuah lembaga sosial yang diketuai isteri seorang pejabat tinggi. Isinya, juga tak jauh berbeda. Mengabarkan kedatangan mereka ke sini. Pak Lurah meraih surat berikutnya. Keningnya lantas berkerut. Di bolak-baliknya surat beramplop putih agak kekuningan itu. Sudah tiga kali dia membaca tujuan surat itu. ”Asihhh ....,” pak Lurah berteriak memanggil wanita sekretaris kelurahan tadi. ”Kamu tahu surat ini untuk siapa?” diacungkannya surat beramplop putih agak kekuningan itu, begitu Asih, sang sekretaris kelurahan berada di depannya. ”Ini pasti surat buat pak Camat. Coba kamu baca Asih, di sini tertulis, Kepada Yang Terhormat:. Kirim segera surat ini ke pak Camat,” perintah pak Lurah tegas. *** Di kantornya, pak Camat bersafari masih sibuk dengan handphone-nya. Bicaranya tampak begitu berhati-hati. Raut wajahnya pun menunjukkan kecemasan. Persoalannya, beberapa proyek perintah pak Bupati belum dapat diselesaikannya. Sebenarnya ini karena masalah ganti rugi tanah penduduk kampung di tepi kali. Kata mereka ganti rugi itu terlalu kecil. Huh...mana ada, sih, yang namanya ganti rugi malah untung tentu harus rugi. ”Baik, Pak. Ya ....ya, saya mengerti, Pak.”

Kependudukan

165

”Akan segera saya laksanakan, Pak,” kata pak Camat mengakhiri pembicaraannya, napasnya ditarik dalam-dalam. Matanya nanar memandang ke seluruh ruangan. Cepat diraihnya sebotol coca cola dingin dari kulkas di sudut ruangan. Setelah napasnya kembali teratur, pak Camat kemudian duduk kembali di kursinya. Ringan tangannya meraih surat-surat yang menumpuk di atas meja yang penuh dengan tumpukan kertas di hadapannya. Matanya kemudian membaca satu per satu surat-surat tersebut. Surat berwarna kekuningan itu lagi! Mata pak Camat mendelik. Dibacanya beberapa kali lagi dengan saksama tujuan surat itu. Dengan terburu-buru, hingga hampir saja ia terjatuh dari kursi empuknya, meraih handphone di sudut meja. ”Selamat pagi, Pak. Ya, saya lagi, Pak,” ujarnya terburu-buru. ”Ada sesuatu yang penting, Pak. Sebuah surat. Saya yakin ini pasti untuk Bapak,” pak Camat bersafari berhenti sebentar. ”Ya, segera saya antarkan, Pak,” tukasnya dengan mantap. *** Surat beramplop putih agak kekuningan itu berada di tangan pak Bupati. Di bolak-baliknya surat itu, ditimang-timangnya. Otaknya bekerja keras. Dia benar-benar ragu untuk membuka surat yang ditujukan kepada yang terhormat itu. Entah sudah berapa kali dibacanya sebaris tulisan di bagian depan amplop itu. Mondar-mandir dia memikirkan persoalan yang ada di tangannya itu. ”Surat itu pasti untuk, Bapak,” pak Camat bersafari mencoba memberi pertimbangan. Langkah pak Bupati berhenti, matanya menatap tajam pak Camat yang duduk di sofa di depannya. ”Tidak mungkin, di sini hanya tertulis, Kepada Yang Terhormat:. Anda pasti mengerti, saya bukanlah orang yang terhormat di sini. Masih banyak orang yang terhormat di negeri ini. Bayangkan saja, di atas saya masih ada pak Gubernur, pak Dirjen, pak Menteri, bahkan pak Presiden. Kamu bayangkan itu! Kedudukan saya bakal terancam jika saya berani-beranian membaca surat untuk mereka ini,” pak Bupati berhenti bicara sambil mengacungkan surat itu ke wajah pak Camat. ”Tapi, Pak.....” pak Camat mencoba membantah. ”Tidak ada tapi-tapian. Sekarang juga kita menghadap pak Gubernur. Surat ini harus segera sampai ke tangan beliau,” tukas pak Bupati. *** Surat beramplop putih agak kekuningan itu kembali tersuruk di tumpukan surat-surat buat pak Gubernur. Setelah pak Camat dan pak Bupati mengantarkan surat itu sore tadi, pak Gubernur belum sempat membacanya.

166

Komp Bahasa SMA 1

Ketika malam turun dengan jubah-jubah kegelapannya. Saat orang-orang bermimpi tentang sebuah negeri di atas awan. Ketika benda-benda mati bangkit dari kebisuannya. Saat mereka bercerita satu dan yang lainnya. Di ruangan kantor pak Gubernur yang dingin ber-AC, setumpuk surat masih asyik ngobrol. Berisik sekali kedengarannya. Mereka bicara dalam bahasa mereka: bahasa pesan. Mereka bahkan tak memedulikan ketika jam diding berteriakteriak memperingatkan untuk beranjak tidur. Surat-surat itu tetap saja dengan santai berbagi cerita. Mereka duduk mengelilingi sebuah surat amplop putih bersih dengan lambang burung Garuda. Menunggunya bercerita. Dengan pongah surat itu, dengan nada sombong, menceritakan kesaktiannya. Dia mengatakan pak Gubernur akan mati ketakutan ketika membacanya besok pagi. Surat itu terus bercerita hingga berjam-jam. Ketika surat berlambang Garuda itu selesai, dilanjutkan dengan surat lain yang tak kalah hebatnya. Dia bercerita soal keinginan lembaga penegak hukum yang ingin memeriksa beberapa anggota dewan perwakilan daerah. Sementara itu, surat-surat yang lain hanya bisa mendengar terkagum-kagum. Begitu juga surat beramplop putih agak kekuningan. Ia terdiam sambil melipat tubuhnya lebih kecil. ”Hei....” Tiba-tiba saja sebuah surat yang lain menoleh padanya. Surat beramplop putih agak kekuningan tersebut terkejut. Ia tersentak. ”Dari tadi kau hanya diam saja. Bisakah kamu menceritakan isi suratmu itu?” kata surat itu. ”Ya, ya, ya....” serempak surat yang lain menjawab. ”Rupamu paling aneh dari kami semua. Lihatlah warnamu yang sudah agak kekuningan itu. Tentunya kau sudah lama sekali mengembara. Kabar apa yang kau bawa sebenarnya,” sahut sebuah surat beramplop bagus yang lain. Surat beramplop putih agak kekuningan itu betul-betul bingung. Ia jadi malu dengan keadaannya. Tapi dipaksakan hatinya untuk bercerita. Ia sebenarnya takut untuk menceritakan hal ini pada surat-surat yang lain. Ceritanya nanti tentu tak akan lebih menarik dan lebih seru dibanding cerita surat yang lain. Tetapi, setelah menarik napas dan memejamkan mata, ia pun mulai bercerita. Bagai sebuah tirai layar mengalirlah sebuah cerita klasik. Sebuah pergumulan antara si kuat dan si lemah. Di sebuah desa di tepi kali yang airnya hitam. Wajah ibu-ibu hamil. Sebuah pos ronda tempat para bapak berkumpul malam hari. Anak-anak SD yang berlarian di gang sempit dan kumuh. Rumah-rumah reot. Bau terasi bercampur aroma lain. Semua mengalir dari surat beramplop putih agak kekuningan itu. Namun, tiba-tiba saja semua gambaran itu lenyap. Lalu muncul sepatu-sepatu lars. Suara bising bulldozer. Teriak kesakitan, dan terakhir ceceran darah.

Kependudukan

167

Lalu disusul asap yang mengepul dari rumah yang sengaja dibakar. Orang-orang yang panik. Rumah-rumah dan sebuah surau di gang sempit itu telah rata dengan tanah. WC umum juga sudah duluan habis dibakar. Pos ronda cuma tersisa atapnya saja. Semua tertunduk. Mereka tak bisa berbuat apa-apa, kecuali menangis. Ya, cuma menangis. Si lemah yang berduka. Surat beramplop putih agak kekuningan itu cepat-cepat mengakhiri ceritanya. Napasnya terengah-engah. Sesak. Matanya berkunang-kunang karena digenangi air mata. Sejurus kemudian setelah menenangkan dirinya, ia memandang ke sekeliling. Betapa terkejut karena semua surat menangis. Lalu meja pak Gubernur basah oleh air mata. Banjir hingga meluber ke mana-mana. Surat beramplop putih agak kekuningan itu terdiam. Ia sudah tak bisa menangis lagi. Menjelang pagi surat-surat itu berangkulan. Mereka berpelukan erat berbagi kedukaan. Saling menghibur. Kemudian atas kesepakatan bersama, surat beramplop putih agak kekuningan itu diletakkan pada tumpukan paling atas agar besok ia yang dibaca pak Gubernur pertama kali. Aulia Andri, Medan, awal tahun 1999 Dikutip tanpa pengubahan

Pelatihan 6 ○



















Buatlah cerita pendek dengan paparan seperti yang disebutkan tersebut! Sebelum membuat cerita, tentukan dahulu temanya. Kemudian, rincilah tema itu menjadi kerangka cerita. Dari kerangka cerita itu, kembangkan menjadi cerita!

Lensa Bahasa Cermatilah kalimat-kalimat berikut! 1. Sebaiknya, para siswa memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan. 2. Meja-meja di perpustakaan hendaknya ditata dengan baik. 3. Sedang asyiknya membaca-baca buku pelajaran, saya dipanggil Ibu agar membuatkan kopi untuk Ayah. 4. Untuk menakut-nakuti burung, petani membuat orang-orangan sawah. 5. Gerak gerik perempuan tua itu sungguh menyedihkan hati kami. Kata buku-buku, meja-meja, membaca-baca, menakut-nakuti, orang-orangan, dan gerak gerik pada kalimat tersebut disebut kata ulang, yakni kata yang terbentuk akibat adanya proses pengulangan. Pengulangan itu dapat terjadi pada seluruh bentuk dasar atau sebagian, dapat pula terjadi variasi fonem. Kata buku-buku bentuk dasarnya adalah buku. Bentuk dasar buku diulang seluruhnya menjadi buku-buku. Pengulangan seperti itu disebut pengulangan penuh atau seluruh dan bentukan kata yang dihasilkannya disebut kata ulang penuh atau

Komp Bahasa SMA 1

168

seluruh. Kata membaca-baca bentuk dasarnya adalah membaca. Bentuk dasar membaca tidak diulang seluruhnya, tetapi hanya sebagian yang diulang, yakni kata baca menjadi membaca-baca. Kata ulang seperti itu disebut kata ulang sebagian. Kata orang-orangan bentuk dasarnya orang. Ketika bentuk dasar tersebut diulang, secara bersama-sama terjadi pembubuhan afiks –an sehingga terbentuk kata orangorangan. Kata ulang seperti itu disebut kata ulang dengan kombinasi afiks. Kata gerakgerik bentuk dasarnya adalah gerak. Bentuk dasar gerak diulang dan terjadi perubahan bunyi fonem /a/ menjadi fonem /i/ sehingga terbentuk kata gerak-gerik. Bentukan kata seperti ini disebut kata ulang berubah bunyi. Pengulangan bentuk dasar sebuah kata menjadi kata ulang, tidaklah mengubah jenis kata. Misalnya, bentuk dasar buku berjenis kata benda, diulang menjadi bukubuku, tetap berjenis kata benda. Bentuk dasar membaca berjenis kata kerja, diulang menjadi membaca-baca tetap berjenis kata kerja. Jika ditinjau dari maknanya, kata buku-buku dan meja-meja pada kalimat di atas mengandung makna banyak. Kata membaca-baca bermakna menyatakan pekerjaan yang dilakukan secara berulang. Kata menakut-nakuti bermakna menjadikan takut, sedangkan kata orang-orangan bermakna menyerupai orang.

1.

Pelatihan 7 ○



















2.

Bacalah kembali wacana ”Antara Perempuan dan Pasar”, kemudian catatlah kata-kata yang mengalami pengulangan! Setelah itu, tentukan jenis, fungsi, dan makna pengulangan kata tersebut! Buatlah kalimat dengan menggunakan kata ulang yang terdapat pada wacana dengan menggunakan bahasamu sendiri!

E. Menyampaikan Kritik Perbedaan pendapat adalah sesuatu yang dapat terjadi. Ketika kita berbicara dengan orang tua, saudara, teman, atau tetangga, mungkin saja satu cara yang dapat ditempuh untuk mencari jalan keluar terhadap perbedaan pendapat-pendapat tersebut. Dengan membiasakan berdiskusi, kalian telah belajar menerima perbedaan. Marilah kita kembali berdiskusi untuk membahas masalah perdagangan satwa yang dilindungi! Di bawah ini disajikan sebuah teks tentang upaya untuk memberantas perdagangan satwa yang dilindungi. Bacalah teks berikut dan temukan persoalan yang akan kalian jadikan bahan diskusi! Banjir sebagai Penyadaran Kearifan Ekologi Jakarta kembali terendam ibarat menjawab sendiri suratan takdirnya untuk tidak lepas dari banjir. Sebelum Jakarta, daerahdaerah seperti di Pulau Jawa juga tenggelam akibat curah hujan yang

Kependudukan

Gambar Bencana banjir

169

tinggi disertai meluapnya Bengawan Solo. Ibu kota yang dibanggakan sebagai lambang kehidupan nasional pun lumpuh. Air mengalir tanpa arah, jalan beralih fungsi sebagai sungai. Fasilitas umum banyak yang tidak berfungsi. Sementara itu, Bandara Sukarno–Hatta sebagai muara lalu lintas udara nasaional dan internasional juga mati suri. Padahal, tahun ini didengungkan sebagai Visit Indonesia Year. Suatu program nasional yang dicanangkan dengan basis argumentasi sangat nasionalis yakni dalam rangka menyongsong 100 tahun Kebangkitan Nasional. Hal itu dihitung sejak 20 Mei 1908, yang ditandai dengan lahirnya Budi Utomo yang tergolong gerakan pertama kesadaran sebagai bangsa. Namun, yang tampak justru ibu kota yang sakit (Media Indonesia, 2/2). Jakarta hanya sebagian Indonesia. Parahnya, daerah lain juga tidak terlepas dari bencana banjir ini. Musim hujan yang sering dinantikan sebagai pola pergantian musim kemarau yang telah memanasi bumi datang dengan wajah menakutnya. Air sebagai bagian dari kosmologi kehidupan akhir-akhir ini berubah dalam bentuknya yang radikal berupa bencana. Dalam bentuknya seperti ini air tidak lagi mewujudkan sebagai keberkahan hidup melainkan balak. Perubahan indentitas itu tentu tidak terjadi dengan sendirinya sebab masing-masing komponen, entitasalam, pada mulanya berperan pada peran yang menyeimbangkan. Unsur kimiawi organik, seperti tanah, air, api, dan udara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata kosmos kehidupan. Demikian halnya dengan lingkungan semesta dan manusia tentunya. Pada akhirnya, antara berbagai unsur tersebut melahirkan sebuah tatanan dialektis yakni sistem kehidupan yang satu dengan lain secara aktif saling memberikan pengaruh kepada yang lain. Pada dasarnya jalinan kekerabatan di antara berbagai unsur itu berjalan harmonis. Lewat sistem yang akrab, bukan saja terjadi saling kontak dan menjalin komunikasi, juga memiliki kekuatan saling memengaruhi. Suatu perubahan di salah satu unsur semesta alam ini akan berdampak kepada unsur yang lain. Di antara entitas semesta manusia adalah makhluk yang eksistensinya memiliki naluri perubahan yang tinggi. Dilengkapi dengan akal, pikiran, serta nafsu, manusia merupakan makhluk yang berkecenderungan menguasai alam secara berlebihan. Kelengkapan kodrati yang nyaris sempurna itulah yang kita tidak disertai kesadaran akan pentingnya meSumber: www.walubi.or.id mandang alam sebagai satu kesatuan utuh

170

Komp Bahasa SMA 1

dari kehidupan akan membawa efek perubahan radikal atau guncangan dari jalan keseimbangan ekologi. Banjir yang datang berkali-kali tidaklah arif jika hanya disikapi secara apologi dengan mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi sebagai penyebab. Penyikapan yang berbeda dalam memandang suatu masalah berbuntut dengan akibat yang lain pula. Karena itu, banjir sudah semestinya dijadikan momentum penyadaran internal akan pentingnya kearifan ekologi. Dalam arti, manusia sebagai makhluk yang paling signifikan dalam hal ini menginsyafi akan kekurangan dan kelemahan akan perilakunya selama ini terhadap alam. Menyadari kekurangan secara mendalam akan melahirkan pesan kearifan bahwa perilaku yang salah, merusak alam, dengan demikian berarti merusak sistem keseimbangan ekologi yang pada gilirannya merugikan manusia itu sendiri. Dalam konteks seperti ini dapat dipahami seperti dalam literatur Islam mengapa Nabi Muhammad perlu mengingatkan agar dalam keadaan peperangan pun pasukan dilarang-selain mengganggu orang tua, perempuan, dan anak-anakmenginjak apalagi merusak tanaman. Ajaran itu selain mengungkapkan penghargaan Islam terhadap lingkungan hidup pada umumnya sekaligus menunjukkan pentingnya tanaman atau flora dalam pandangan dunianya. Pentingnya tanaman itu juga ditunjukkan dominasi tumbuhtanaman dalam panorama surga seperti diajarkan dalam kitab suci dan tradisi. Bukan saja digambarkan sebagai dipenuhi dengan kehijauan tanaman, tetapi kata surga sendiri dalam bahasa Arab, yakni jannah, berarti taman (Bagir dalam Persaudaraan Manusia dan Makhluk-Makhluk Selebihnya, 2006). Pola relasi yang seimbang antara manusia dan semesta lingkungan diajarkan oleh setiap agama. Sebagaimana bangsa yang beragama, nilai dan tradisi keagamaan membimbing cara padang manusia akan pentingnya pelestarian dan upaya-upaya revitalitas lingkungan. Semua agama berbicara tentang ajaran dan nilai bagaimana cara manusia hidup yang ideal. Beragama berarti memanifestasikan ajaran suci pada sikap hidup yang bijak. Beragama dalam hal itu juga harus tercermin dan terpantul dalam pola hidup, teladan laku keseharian yang tidak jauh dari kesucian ajaran, baik pada hubungan yang bersifat vertikal maupun horizontal. Dengan bentuk praktis, realisasi dari buah kesadaran akan nilai dan kearifan ekologis ini harus menyentuh aspek riil. Memelihara keseimbangan alam berarti menjaga kualitas hidup terbaik bagi manusia. Bentuk dalam setiap pembangunan dan peningkatan produksi ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak berarti pula harus disertai pertimbangan ekologi yang matang. Secara tidak sadar pengabaian akan aspek ekologi berdampak besar bagi terjadinya krisis yang sifatnya multidimensi. Penjarahan dan penebangan hutan

Kependudukan

171

yang kronis, pembukaan lahan yang membutakan kesadaran akan sampah yang lemah, perlahan ikut menampilkan krisis dalam kehidupan manusia. Fisikawan Fritjof Capra memfrasakan keadaan itu dengan ”state of profound and wolrdwide crisis”. Krisis multidimensi ini, menurut dia, sudah mengelilingi setiap aspek dalam kehidupan kita; kesehatan, lingkungan hubungan sosial, ekonomi, teknologi, dan politik. Manusia sebagai subjek krisis, mengalami alienasi dan reduksi, serta dekadensi dan degradasi sehingga pada ujungya terbiasa dengan tragedi dan bencana. Banjir pada akhirnya harus menjadi letupan untuk berbenah sekaligus kampanye keinsyafan kolektif akan pentingnya kearifan dalam memperlakukan lingkungan. Sumber: Sindo, Februari 2008.

Upaya mengambil inti sari suatu bacaan disebut dengan istilah meringkas atau membuat ikhtisar. Ringkasan berbeda dengan ikhtisar. Akan tetapi, kadang kala, orang sering salah bahkan menyamakan cara dan maknanya. Untuk menulis ringkasan, diperlukan tahapan sebagai berikut: 1. memahami teks atau naskah; 2. menandai kalimat-kalimat yang penting; 3. membagi teks menjadi beberapa paragraf terpisah; 4. mencari dan menemukan pikiran utama dalam setiap paragraf; 5. menulis kata-kata kunci yang penting untuk bahan ringkasan; 6. menuangkan dalam bentuk karangan yang ringkas/pendek. Berikut contoh ringkasan suatu paragraf yang awalnya berjumlah sekitar 70 kata menjadi paragraf pendek sekitar 40 kata. Paragraf awal Poster menduduki tempat tinggi sebagai sarana reklame. Poster berukuran besar dan mudah dilihat karena warnanya yang memikat. Oleh karena itu, poster meninggalkan kesan yang sangat kuat pada pikiran orang. Iklan-iklan dapat dipertontonkan di hadapan lebih banyak orang untuk waktu yang lebih lama dengan menggunakan poster daripada dengan memasang iklan di media massa, sama-sama pengeluaran biayanya. Oleh karena itu, poster kerap kali dipandang lebih baik sebagai sarana untuk melestarikan iklan-iklan di mata khalayak. Pikiran utama paragraf di atas adalah poster sebagai sarana iklan. Pikiran utama tersebut tersirat pada awal paragraf. Untuk menuliskan ringkasan paragraf tersebut, kalian juga perlu menemukan kata-kata kunci paragraf. Kata-kata kunci tersebut adalah poster, iklan, besar, warna, banyak orang, dan lebih lama. Berdasarkan katakata kunci itu, kalian dapat menuliskan ringkasan paragraf.

Komp Bahasa SMA 1

172

Paragraf ringkasan Poster adalah iklan yang efektif. Berkat ukuran dan warnanya yang memikat, poster dapat dilihat lebih banyak orang dan untuk waktu yang lebih lama daripada iklan di media massa. Oleh karena itu, poster lebih disenangi oleh pemasang iklan. Setelah mengetahui inti sari suatu bacaan, kalian dapat memberikan tanggapan berupa kritik. Perhatikan contoh kritik berikut. Poster memang dapat menarik perhatian pandangan orang, tetapi poster belum memberikan gambaran secara rinci suatu produk yang ditawarkan. (kritik)

Pelatihan 8 ○



















Ringkaslah persoalan yang disampaikan dalam teks ”Perdagangan Satwa Dilindungi Makin Memprihatinkan”! Kemudian, berilah kritik terhadap kasus tersebut!

Rangkuman Informasi yang disampaikan orang harus dipahami isinya dan maknanya agar kalian tidak salah paham. Jadi, kalian harus belajar memahami informasi, terutama hal-hal yang terpenting dari informasi tersebut. Kalian belajar menulis karangan argumentasi untuk mengungkapkan pendapat, baik sikap setuju atau menolak terhadap pendapat orang. Dengan teknik membaca memindai kalian akan belajar membaca tabel dan grafik. Grafik atau tabel merupakan sarana informasi, jadi kalian harus mampu menafsirkan informasi di dalamnya. Pengalaman orang lain yang didengar bisa saja mengilhami kalian dalam menulis cerpen. Sebelum menulis cerpen, kalian harus tahu unsur-unsur yang membentuk cerpen. Informasi yang dimuat di media massa cetak atau di media elektronik tentu memiliki kekuarangan dan kelebihan maka informasi tersebut harus dikritik. Mengkritik informasi pada akurat tidaknya informasi, etis atau tidaknya isi teks, dan benar atau tidaknya informasi tersebut.

Kependudukan

173

Refleksi Manfaat mempelajari isi informasi adalah untuk lebih mengkaji kebenaran, bermanfaat atau tidaknya informasi. Informasi tersebut berguna juga sebagai ide untuk membuat paragraf argumentasi, untuk menolak, menilai, atau memperkuat isi informasi.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○



1.

























































Bacalah tabel berikut ini dengan saksama, kemudian buatlah rangkuman informasi yang ada di dalamnya! Tabel Kapasitas Mesin Tetas Telur Puyuh

2. 3.

No.

Kapasitas

Berat

Harga

1. 2. 3. 4. 5.

30 butir 50 butir 70 butir 100 butir 200 butir

14 kg 16 kg 18 kg 20 kg 28 kg

Rp200.000 Rp215.000 Rp230.000 Rp250.000 Rp400.000

Buatlah sebuah contoh paragraf argumentatif! Tulislah sebuah cerpen tentang kehidupan orang lain yang menurutmu menarik! 4. Buatlah simpulan dari informasi dalam media cetak berikut! Kapal itu Mampu Angkut 1.250 Orang Keberadaan KM Senopati Nusantara dalam dunia pelayaran Indonesia terbilang cukup lama. Kapal buatan Jepang tahun 1990 jenis Roro (Roll On/Roll Off) itu memiliki andil dalam peningkatan perkembangan ekonomi antarpulau di Indonesia. Kapal tersebut milik perusahaan pelayaran PT Prima Vista yang berpusat di Surabaya. Mulanya, kapal itu hanya melayani trayek Semarang–Pontianak (Kalbar). Namun, sejak 3 April 2006, perusahaan membuka trayek Semarang– Kumai dengan frekuensi pelayaran dua kali seminggu. KM Senopati Nusantara memiliki daya angkut 850 penumpang, dengan toleransi sampai 1.250 penumpang. Ruang penumpang dibagi atas ruang VIP dan ekonomi. Kapal dilengkapi fasilitas hiburan, restoran, serta klinik dengan seorang dokter. Sumber: www.sigloxxi.com_senopati

174

Komp Bahasa SMA 1

Ketika mesin masih baru, KM Senopati Nusantara mampu melaju dengan kecepatan 14 knot. Namun, kecepatannya kini turun menjadi 12 knot. Jarak Semarang–Kumai, 265 mil, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 19 jam. Kapal tersebut memiliki berat 2.178 gross tonnage (GT), lebar 16 m, panjang 76 m dan dilengkapi dua sekoci. Sumber: Suara Merdeka, 2 Januari 2007

5.

Berikan tanggapan berupa kritik terhadap informasi tersebut!

Kata Berhikmah Belum beranak sudah ditimang. Menganggap sudah menguasai sesuatu, tetapi syarat-syaratnya belum mencukupi.

Pengetahuan Umum

BAB

X

175

Pengetahuan Umum

Kalian tahu bahwa sastra lisan atau cerita rakyat memiliki nilai budaya, moral, dan pendidikan. Oleh karena itu, kalian harus mampu memahami isi cerita rakyat, terutama mengenai hal-hal yang menarik, pesan moral, dan pendidikan. Melanjutkan pembelajaran terdahulu, pada pembelajaran kali ini kalian akan memperdalam pembelajaran menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik. Isi berita yang berada di dalam teks, bisa dipahami dengan cara memindai. Kalian akan diajak belajar berwawancara dan menuliskan hasil wawancara ke dalam bentuk karya jurnalistik. Kalian belajar menulis karya jurnalistik dengan rumus 5W+1H, what-who-where-when-why dan how. Kalian akan belajar bahasa tentang kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: CD Corel

Sumber: CD Corel

176

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan Cerita Rakyat

Pengetahuan Umum

Menanggapi Siaran atau Informasi dari Media Elektronik

• Memahami isi informasi • Menemukan hal menarik pada tokoh Memberikan tanggapan berupa dukungan terhadap artikel yang didengar

Membaca Memindai Teks

• Merangkum isi teks • Merangkum isi buku

Menulis Hasil Wawancara

• Memilih narasumber untuk diwawancarai • Menyusun daftar pertanyaan • Mencatat pokok-pokok informasi wawancara

Pengetahuan Umum

177

A. Mendengarkan Cerita Rakyat Banyak cerita yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Ceritacerita tersebut kadang masih dipercayai kebenarannya oleh masyarakat. Ada berbagai macam cerita rakyat, baik yang berupa legenda, mite, maupun dongeng. Cerita rakyat apa saja yang kalian ketahui? Untuk menambah wawasanmu tentang cerita rakyat, dengarkan cerita rakyat yang akan dibacakan temanmu berikut! Asal Usul Gunung Penanggungan Dahulu kala, Pulau Jawa masih dalam keadaan terapung-apung di lautan luas. Tempatnya pun berpindah-pindah. Arus lautlah yang membuat Pulau Jawa berpindah-pindah. Hal itu karena Pulau Jawa saat itu masih sangat ringan. Belum banyak pegunungan yang menjadi pemberatnya. Keadaan Pulau Jawa saat itu membuat Batara Guru prihatin. Batara Guru adalah raja para dewa. Dia dengan dibantu para dewa bertugas menjaga seluruh dunia ciptaan Tuhan. Batara Guru mencari akal untuk membuat Pulau Jawa menjadi berat agar tidak selalu berpindah-pindah tempat. Kegundahan hati Batara Guru diketahui oleh Batara Narada. Batara Narada adalah dewa tertua yang menjadi penasihat Batara Guru. Batara Narada segera menemui Batara Guru. Batara Guru berterus terang kepada Batara Narada. Batara Narada menganggukangguk setelah mengetahui persoalan yang membuat hati Batara Guru gundah. ”Sebaiknya, kita potong saja puncak Gunung Mahameru di India. Potongan puncaknya kita bawa ke Pulau Jawa. Dengan begitu, Pulau Jawa akan menjadi berat,” kata Batara Narada. ”Benar juga pendapat Kanda Narada. Baiklah, sekarang kumpulkan para dewa. Suruh mereka memotong puncak Gunung Mahameru. Taruh potongan puncak gunung itu di Pulau Jawa!” kata Batara Guru. Batara Narada segera melaksanakan perintah Batara Guru. Dikumpulkannya seluruh dewa. Diajaknya mereka terbang ke India untuk memotong puncak Gunung Mahameru. Potongan puncak Gunung Mahameru itu digotong beramai-ramai oleh para dewa. Mereka menggotongnya sambil terbang. Saat sampai di sebelah barat Pulau Jawa, para dewa kelelahan. Potongan puncak gunung itu pun meluncur jatuh. Akibatnya, Pulau Jawa menjadi miring ke barat. ”Apa yang kalian lakukan? Lihat! Akibat perbuatan kalian, Pulau Jawa menjadi miring ke barat. Cepat ambil potongan puncak gunung itu!” teriak Batara Narada. Para dewa cepat mengambil potongan puncak gunung itu. Mereka terbang kembali sambil membawa potongan puncak gunung

178

Komp Bahasa SMA 1

menuju ke timur. Saat dibawa menuju ke timur itulah, ada serpihanserpihan tanah yang tercecer. Serpihan-serpihan itu jatuh dan menjadi beberapa gunung. Di atas Pulau Jawa sebelah timur, para dewa kembali kelelahan. Potongan puncak gunung yang mereka bawa pun jatuh lagi. Kini, Pulau Jawa menjadi miring ke timur. Namun, kemiringannya tidaklah banyak. Batara Narada terbang berkeliling untuk melakukan pengamatan dengan jeli. Sambil terbang berkeliling, pikirannya sibuk mencari akal agar Pulau Jawa dapat seimbang. Akhirnya, ditemukan juga jalan keluarnya. Batara Narada segera menyuruh para dewa membawa terbang kembali potongan puncak gunung yang jatuh itu. ”Ayo, ikut aku!” ajak Batara Narada pada para dewa yang membawa terbang potongan puncak gunung. ”Kalau aku bilang jatuhkan, segera jatuhkan potongan puncak Gamba 10.1 ”Ya, sekarang jatuhkan!” ujar Batara Narada. gunung itu!” Di atas sebuah tempat, Batara Narada berhenti. Ia mengamati ke bawah. Sesekali, ia juga memandang ke barat dan timur. Batara Narada pun mengangguk-angguk puas. ”Ya, sekarang jatuhkan!” ujar Batara Narada. Para dewa segera menjatuhkan potongan puncak gunung itu. Potongan puncak gunung itu kemudian menjadi sebuah gunung. Gunung itulah yang menanggung keseimbangan Pulau Jawa. Batara Narada menamakan gunung itu Gunung Penanggungan. Para dewa bisa bernapas lega. Batara Narada juga tersenyum puas. Batara Narada kemudian terbang untuk melaporkan kepada Batara Guru. ”Tugas yang Dinda bebankan kepada Kanda sudah selesai. Pulau Jawa tak akan hanyut lagi terbawa arus lautan. Potongan puncak Gunung Mahameru sudah kuletakkan di tempat yang tepat. Potongan puncak Gunung Mahameru itu telah menjadi sebuah gunung yang kuberi nama Gunung Penanggungan,” kata Batara Narada. ”Terima kasih, Kanda Narada. Sekarang, antarkan aku melihat potongan puncak Gunung Mahameru itu kauletakkan!” ”Baik, Dinda Guru!” Batara Narada dan Batara Guru terbang bersama. Dari atas awan, Batara Guru melihat keadaan Pulau Jawa yang sekarang telah banyak gunungnya. Pulau Jawa pun sudah seimbang. Tidak lagi terombangambing oleh ombak lautan. Batara Guru lalu memerhatikan sebuah gunung.

Pengetahuan Umum

179

”Itukah Gunung Penanggungan itu, Kanda Narada?” tanya Batara Guru. ”Benar, Dinda Guru!” ”Aku ingin turun ke Gunung Penanggungan itu. Ayo, Kanda Narada juga turun menemaniku!” Batara Guru dan Batara Narada turun ke Gunung Penanggungan. Mereka berdua melihat-lihat keadaan Gunung Penanggungan dari dekat. Sewaktu melihat-lihat itulah, Batara Guru mandi sampai enam kali. Akibatnya, seluruh air di Gunung Penanggungan menjadi habis. ”Seluruh air Gunung Penanggungan sudah habis kupakai mandi. Padahal, aku masih ingin mandi lagi,” kata Batara Guru. ”Di sebelah Gunung Penanggungan masih ada gunung lagi, Dinda Guru. Kelihatannya, airnya juga masih banyak. Mandilah ke sana!” Benar juga. Ternyata, gunung di sebelah Gunung Penanggungan masih banyak airnya. Hanya saja, air gunung itu berbau welirang (belerang). Oleh Batara Guru, gunung itu dinamakan Gunung Welirang. Sumber: Cerita Rakyat dari Mojokerto, Edy Sutanto

Buka Wawasan Legenda merupakan cerita yang mengisahkan terjadinya suatu tempat. Misalnya, terjadinya hutan, sungai, danau, dan lain-lain.

Pelatihan 1 ○































Tugas ○







1. 2. 3.

Termasuk jenis apakah cerita rakyat tersebut? Jelaskan alasanmu! Siapa tokoh dalam cerita tersebut? Tuliskan hal menarik tentang tokoh dalam cerita tersebut!

Dengarkan sebuah cerita rakyat yang disiarkan di radio atau di televisi dan tuliskan hal menarik tentang tokoh cerita tersebut!

B. Menanggapi Siaran atau Informasi dari Media Elektronik Kalian tentu sering mendengarkan siaran radio. Mungkin ada acara-acara tertentu yang kalian sukai. Misalnya, dunia kesehatan, pendidikan, atau siaran tentang dunia remaja. Jika kalian suka, berarti kalian dapat menyebutkan atau mengungkapkan dukungan terhadap acara tersebut.

Komp Bahasa SMA 1

180

Bacalah wacana di bawah ini dengan nada menyerupai penyiar radio! Selamat malam pendengar Super FM, terutama sobat muda yang selalu menemani saya di acara ”Koridor Sekolah”. Acara ini tidak saja diperuntukkan bagi kaum pelajar, tetapi untuk para guru dan orang tua. Acara ini merupakan ajang komunikasi dan interaksi antara siswa, guru, dan orang tua sebab mungkin saja antara anak-anak dengan gurunya atau dengan orang tua tidak nyambung. Mereka mengalami kemacetan sehingga penghuni ”Koridor Sekolah”, yaitu siswa-siswa malas belajar atau malas pulang ke rumah karena ada hubungan yang terputus dengan orang tuanya. O, ya, topik kita kali ini tentang siswa bernama Handayani, siswa SMA kelas 3, dia mengeluh malas belajar. Padahal, sebentar lagi Handayani ini akan mengikuti UN. Handayani ini bukan siswa pemalas, tapi kenapa sekarang jadi malas, jadi ogah-ogahan sekolah. Handayani merasa prestasinya menurun, nilai-nilai ulangannya jeblok. Padahal, ia tidak pernah mendapat nilai 5 untuk Fisika, nilai 6 untuk Matematika, tapi kenyataannya sekarang begitu. Katanya, sih, jangankan untuk membaca buku, membukanya saja sudah malas. Alasannya, Handayani itu dipaksa oleh orang tuanya masuk ke fakultas kedokteran karena memang kedua orang tuanya dokter, begitu juga kakaknya. Orang tuanya bercita-cita ingin membuka klinik. Makanya, Handayani dipaksa masuk fakultas kedokteran. Namun, Handayani ngotot ingin masuk fakultas teknik karena merasa cita-citanya, dorongan hatinya, dan bakatnya ada di dunia teknik, bukan di kedokteran. Handayani lantas curhat ke gurunya. Kata Handayani, gurunya mengatakan, orang tua begitu karena sayang, karena sudah merencanakan masa depannya. Handayani berpikir, apakah masa depan harus ada di tangan orang tua? Apakah seorang anak tidak berhak menentukan nasibnya sendiri? Kalau memberontak terus, Handayani takut berdosa, takut menjadi anak durhaka! Nah, sekarang Handayani minta saran, baik dari orang tua, guru-guru, atau dari sobat-sobat mudanya. Untuk saran atau usulan dapat langsung telepon ke nomor radio kesayangan kalian ini, ya! Pelatihan 2 ○



















Teks tersebut dibacakan oleh salah seorang teman kalian, usahakan mirip dengan seorang penyiar yang tengah berbicara di radio. Silakan kalian menyimaknya, kemudian kerjakan soal-soal berikut! 1. Pokok-pokok informasi apa saja yang dikemukakan oleh penyiar tersebut? 2. Apa yang kalian ketahui tentang kasus Handayani? 3. Coba beri tanggapan terhadap acara radio tersebut berupa dukungan!

Pengetahuan Umum

181

C. Membaca Memindai Teks Kalian telah tahu bahwa untuk memahami isi suatu teks atau buku, kalian harus membaca secara saksama. Setelah membaca, kalian juga dapat membuat rangkuman atas teks atau buku tersebut. Untuk dapat merangkum teks atau buku, kalian harus menemukan pokok-pokok isi teks atau buku tersebut. Sebelum merangkum isi sebuah buku, bacalah dan temukan pokok-pokok isi teks berikut. Penyakit Demam Berdarah Perlu Penanganan Korban penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Timur (Lamtim) terus meningkat. Dari catatan dinas kesehatan setempat, selama periode Januari ini jumlah warga yang terserang penyakit itu bertambah 9 orang sehingga menjadi 22 orang dari sebelumnya 13 orang. Sedangkan periode Desember 2007 lalu, 7 warga positif terserang penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty tersebut. Sehingga selama periode Desember 2007–Januari 2008, warga Lamtim yang terserang DBD mencapai 30 orang. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Sartono menjelaskan, untuk mengantisipasi penyebaran wabah DBD, pihaknya telah melakukan fogging focus (pengasapan) di lingkungan sekitar warga yang terserang. Selain itu, pihaknya juga telah mendistribusikan bubuk abate kepada warga melalui kader kesehatan yang ada di setiap desa. Kemudian, Diskes Lamtim telah menyiagakan 200 liter molation (bahan aktif untuk fogging focus) dan 125 kg bubuk abate serta 10 unit alat fogging. Persoalannya, terang Sartono, hingga kemarin dana penanggulangan DBD yang dianggarkan melalui APBD 2008 belum turun. Sehingga, seluruh biaya operasional pencegahan DBD masih menggunakan dana talangan dari Dinas Kesehatan. ”Kalau menunggu dana cair, kami khawatir wabah DBD semakin meluas,” terangnya. Dalam kesempatan yang sama, Sartono menjelaskan dari hasil evaluasi wilayah Lamtim yang termasuk daerah endemik DBD tersebar di Kecamatan Sekampung, Batanghari, Pekalongan, Bandarsribawono, Sekampungudik, dan Wayjepara. Karenanya kepada masyarakat yang tinggal di daerah endemik, Sartono mengimbau segera melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD. Upaya yang paling efektif adalah melalui kegiatan 3 M (menutup, mengubur, dan menguras) tempat-tempat yang potensial untuk perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty. Sumber: Radar Lampung, 23 Januari 2008

Pelatihan 3 ○



















1. 2.

Temukan pokok-pokok isi teks tersebut! Buatlah rangkuman isi teks tersebut!

182

Komp Bahasa SMA 1

D. Menulis Hasil Wawancara Dalam dunia jurnalistik, dikenal dengan rumus 5W + 1H, yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Sampai sekarang, rumus ini masih digunakan untuk menulis berita di koran, baik berupa berita yang masih hangat (hot news), berita kriminal (crime news), berita singkat (spotnews), dan karangan khas (feature). Misalnya, seorang wartawan yang sedang meliput kejadian pencurian di kompleks perumahan. Wartawan bertanya kepada Pak Agam, pemilik rumah yang dibobol pencuri. Wartawan : Pukul berapa, kejadiannya, Pak? Pak Agam : Kira-kira pukul 2 malam. Wartawan : Apa saja yang diambil pencuri, Pak? Pak Agam : Televisi, radio, VCD, dan laptop. Wartawan : Mengapa hanya barang elektronik yang diambil, tidak uang atau perhiasan? Pak Agam : Mungkin kalau pencuri itu masuk kamar, takut saya dan istri saya terbangun! Kan, repot kalau ketahuan! Wartawan : Oya, ini termasuk wilayah kepolisian mana, Pak? Pak Agam : Perumahan Cinta Damai ini termasuk Kelurahan Suka Asih, Kecamatan Pantang Mundur, wilayah hukum Polres Pantang Mundur. Wartawan : Bapak sudah punya dugaan, siapa kira-kira pencurinya itu? Pak Agam : Lah, gak tahu, ya! Kalau sudah tahu, tentu saja sudah saya tangkap. Tapi melihat jendela yang rusak, seperti sudah tahu bahwa jendela dekat pojok sana engselnya rusak. Saya curiga, jangan-jangan orangnya tahu rumah saya. Itu hanya kecurigaan! Yang jelas saya tidak menuduh siapa-siapa, takut menjadi fitnah! Fitnah, itu kan, dosa. Nanti sama dosanya dengan yang mencuri barang-barang saya ini! Wartawan : Bagaimana setelah kejadian itu? Trauma atau ada harapan untuk segera dituntaskan tindak kriminal ini! Pak Agam : Ya, trauma, sih, tentu saja! Baru pertama kali, kok, rumah dibobol pencuri. Ya, saya berharap pihak yang berwajib segera bertindak. Paling tidak, keamanan masyarakat terjaga, jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini. Hasil wawancara di atas, dapat saja ditulis oleh wartawan dengan pola 5W + 1H seperti berikut ini.

Pengetahuan Umum

183

Bandung, (PR): Pencurian semakin merajalela. Kali ini menimpa keluarga Agam (60), warga Perumahan Cinta Damai, Kelurahan Suka Asih, Kecamatan Pantang Mundur. Rumahnya dibobol pencuri pada Sabtu (23/5) pukul 2 dini hari. Rumah pensiunan sebuah BUMN itu dibobol pencuri ketika penghuni rumah terlelap tidur. Pencuri mencukil pintu serambi sebelah kiri, yang memang sudah longgar. Barang-barang yang dicuri, yaitu televisi, radio, VCD, dan laptop. Barang berharga lainnya selamat karena menurut Agam, pencuri ketakutan jika penghuni akan terbangun. Bacalah teks wawancara berikut, kemudian kerjakan soal-soal di bawahnya! Hati-Hati Terjebak Aliran Sesat ”Jika ingin tahu bagaimana mencari jalan terang di tengah kegelapan, bertanyalah kepada Nasaruddin Umar,” ujar sastrawan Danarto, ”Pria ini senantiasa berada di tengah jantung masyarakat dan bisa menjadi pencerah.” Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama ini memang tak segan-segan turun di ”daerah konflik” saat terjadi bebagai kegentingan. Pada saat pro-kontra ”aliran sesat”, misalnya, ia memilih berdialog dengan orang-orang yang dianggap sesat ketimbang menghajar mereka dengan pentung dan api marah. Apa komentar dia tentang 2007 yang kerap dianggap orang sebagai ”tahun kegelapan”? Berikut petingan perbicangan dengan dia di Jakarta, belum lama ini. Perjalanan bangsa Indonesia sepanjang tahun 2007 berada dalam kegelapan. Begitu banyak sendi kehidupan rusak, begitu kerap bencana alam tejadi. Apa yang salah pada bangsa ini? Ada tiga komponen yang dalam Islam terkait bencana. Ada musibah balak dan azab. Jangan dicampuradukkan ketiganya sehingga terjadi pemahaman yang salah. Azab itu siksaan Tuhan karena kezaliman umat seperti yang terjadi pada umat-umat sebelum Nabi Muhammad, saw. Seperti umat Nabi Nuh yang kapitalistik dan umat Nabi Luth yang melakukan penyimpangan dan kejahatan seksual. Akan tetapi, yang diazab itu orang-orang yang durhaka, bukan orang-orang yang saleh. Orang yang saleh walau ada di sekitarnya, seperti kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, tidak terkena serangan burung terhadap pasukan Abrahah. Adapun musibah atau ujian itu tidak mengenal agama dan etnik. Begitu datang bisa mengenai semuanya. Nabi sudah minta kepada Allah agar umatnya tidak diberi azab sebagaimana umat-umat terdahulu. Allah mengabulkan permintaan itu sehingga pasca Muhammad tidak ada lagi azab yang ditimpakan.

184

Komp Bahasa SMA 1

Jadi, semuanya berbentuk musibah. Lalu ada balak yang bersifat lebih personal, seperti kita sembrono bawa mobil lalu kecelakaan, ya itu kita terkena balak. Kondisi yang menimpa bangsa Indonesia saat ini adalah musibah. Ada dua faktor yang memengaruhi. Pertama, karena siklus kealaman itu sendiri. Ada siklus sepuluh tahunan, duapuluh tahunan, dan lima puluh tahunan. Ilmu pengetahuan sudah menjawab dan terbukti ada siklus. Jadi, jangan langsung menghubung-hubungkan atau memistikkan suatu permasalahan pada era SBY–JK, dengan serangkaian musibah yang terjadi saat ini, itu syirik. Selain sabar dan optimis, apa yang perlu kita sebagai pribadi dan bangsa lakukan dalam menghadapi musibah ini? Dengan keikhlasan. Tidak semua persoalan diselesaikan dengan uang. Banyak problem itu bisa diselesaikan dengan semangat dan keikhlasan. Kalau ikhlas, kita tidak mengenal lelah. Kalau kita ikhlas, dana itu nomor dua. Ikhlas juga tidak mengejar popularitas karena hakikatnya apa artinya terkenal di bumi tetapi tidak terkenal di akhirat. Mengenai keterpurukan di berbagai sendi kehidupan saat ini, saya mengibaratkan sebagai lentingan bola. Untuk menaikkan bola ke atas, itu perlu mengantam lantai terlebih dahulu. Yang perlu juga dipahami tidak pernah ada musibah itu tanpa hikmah. Di mana ada musibah di situ pula ada pembelajaran. Jadi, masih ada titik cerah. Coba lihat, bangsa-bangsa lain yang maju, pasti dalam tahapan sejarah mereka, ada sesuatu masalah yang krusial. Coba kita renungkan, apabila kita ada bencana tsunami, maka kita tidak pernah sedikit pun berpikir bagaimana merencanakan sebuah pembangunan yang berdimensi penanggulangan terhadap tsunami. Saya lama di Amerika dan beberapa negara Eropa. Begitu dapat musibah seperti badai atau listrik mati total, langsung timbul kepanikan dan kekacauan yang luar biasa. Coba lihat, peristiwa 9– 11 di Amerika bagaimana negara besar, negara adidaya yang sangat disegani di dunia merasakan kekalahan yang begitu besar, beitu telak di negeri mereka sendiri. Dengan banyak musibah di negeri ini janganlah membuat kita kecil hati. Harus kita ubah cara pandang kita dengan pola pikir karena musibah kita justru dibuat lebih matang dalam menghadapi tantangan alam dalam kehidupan ini. Sumber: Suara Merdeka, 30 Desember 2007

1. 2.

Catatlah pokok-pokok informasi dari hasil wawancara tersebut! Tuliskan hasil wawancara itu dalam beberapa paragraf dengan ejaan dan tanda baca yang benar!

Pengetahuan Umum

185

Lensa Bahasa Memahami Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk Cermatilah kalimat berikut! Kuli-kuli itu sedang membangun jembatan yang rusak. Frasa kuli-kuli itu menduduki fungsi sebagai subjek (S), frasa sedang membangun menduduki fungsi sebagai predikat (P), sedangkan jembatan yang rusak menduduki fungsi sebagai objek (O). Kalimat tersebut terdiri atas satu pola kalimat, yaitu S-P-O. Kalimat yang hanya mengandung satu pola kalimat dan ditandai dengan adanya unsur inti predikat (P) disebut juga kalimat yang hanya mengandung satu klausa. Jika klausa itu dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa, klausa tersebut disebut klausa bebas. Kalimat yang hanya mengandung satu pola kalimat dan ditandai dengan adanya satu klausa bebas seperti contoh di atas disebut kalimat tunggal. Pada kalimat tunggal, pola kalimat dapat berbentuk: a. KB + KK : Orang itu meminta-minta. b. KB + KS : Harganya mahal. c. KB + KB : Gajah itu binatang. Selanjutnya, contoh kalimat di atas dapat kita bandingkan dengan kalimat berikut. Dia mengambil kunci itu, kemudian memasukkannya di lubang pintu. Dia pada kalimat di atas menduduki fungsi subjek (S); mengambil menduduki fungsi predikat (P), sedangkan kunci itu menduduki fungsi objek (O); kemudian pada kalimat tersebut berfungsi sebagai kata penghubung; memasukkannya menduduki fungsi predikat (P); sedangkan di lubang pintu menduduki fungsi keterangan tempat (K). Jika digambarkan, kalimat tersebut berpola sebagai berikut.

A

A

A

A

A

Dia / mengambil / kunci itu, / kemudian / memasukkannya / di lubang pintu. S P O P K Berdasarkan bagan tersebut, pola kalimat itu mengandung dua klausa, yakni (1) Dia mengambil kunci itu (satu klausa); (2) Dia memasukkannya (kunci itu) di lubang pintu (satu klausa). Kalimat yang mengandung dua klausa seperti contoh itu disebut kalimat majemuk. Dengan demikian, kalimat majemuk memiliki ciri sebagai berikut: a. terdiri atas dua pola kalimat atau lebih; b. ditinjau dari jumlah klausanya, terdiri atas dua klausa atau lebih, baik berupa klausa bebas maupun klausa bebas dan terikat; c. biasanya ditandai dengan penggunaan kata penghubung, seperti kemudian, dan, lalu, tetapi, sedangkan, dan ketika.

Komp Bahasa SMA 1

186

Pelatihan 4 ○



















Bacalah penggalan wacana berikut, kemudian kerjakan soal-soal yang ada di bawahnya! Ulama berperan besar dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan masyarakat Jawa Barat, banyak didukung tingkat partisipasi ulama. Asumsi ini sekaligus merupakan penolakan terhadap adanya sikap pembagian anggota masyarakat yang kurang menunjukkan dukungannya terhadap partisipasi ulama dalam mekanisme sosial, budaya, politik, maupun ekonomi. Dalam pembangunan, peran ulama tidak dapat diabaikan. ”Alasan apa pun, ulama sangat diperlukan, seperti pentingnya peran umara (pemimpin pemerintahan) bagi kelangsungan hidup suatu bangsa,” kata Gubernur Jawa Barat H.R. Nuriana dalam sambutan acara silaturahmi ”Mengukuhkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta Meningkatkan Peran Aktif para Ulama, Zu’ama dan Cendekiawan Muslim dalam Mewujudkan Amanat Reformasi” di Bale Pusdai Jawa Barat Rabu kemarin. Menurut Nuriana, banyak masalah yang dihadapi masyarakat. Masalah tersebut penyelesaiannya terbantu oleh suara dan keputusan ulama. Kini masyarakat Indonesia sedang menempuh berbagai perkembangan dan perubahan yang sulit diantisipasi. Peran ulama penting sekali. Berbagai persoalan sosial keagamaan yang muncul, pada gilirannya akan sangat bergantung pada kehadiran ulama. Sumber: Pikiran Rakyat, 15 Agustus 2002

1. 2. 3. 4. 5.

Tuliskan kalimat tunggal yang terdapat dalam wacana tersebut! Mengapa kalimat itu disebut kalimat tunggal? Kemukakan ciri kalimat tunggal yang tampak pada kalimat yang kalian kutip! Tuliskan pula kalimat majemuk yang terdapat pada penggalan wacana itu! Mengapa kalimat itu disebut kalimat majemuk? Kemukakan ciri kalimat majemuk yang tampak pada kalimat tersebut! Jenis kalimat majemuk apa yang kalian tuliskan itu?

Rangkuman Kalian harus benar-benar memahami isi cerita rakyat, dan menemukan unsur penokohannya. Penokohan dalam cerita rakyat terkait dengan pesan moral dan pesan pendidikan. Tidak setiap artikel atau informasi yang terdapat di media massa isinya kita setuju, bisa saja tidak setuju. Oleh karena itu, kalian harus belajar cara mendukung atau menolak informasi tersebut. Untuk lebih gampang menemukan informasi pada buku atau teks, kalian harus merangkum isi buku tersebut.

Pengetahuan Umum

187

Refleksi Cerita rakyat merupakan bagian dari sejarah sastra, dan cerita rakyat pun memiliki nilai budaya, moral, dan pendidikan yang perlu dijadikan cermin dalam kehidupan. Hal terpenting dari cerita rakyat adalah memahami penokohannya sebab dari karakter tokoh terlihat unsur moralnya. Kalian pun harus mampu menyikapi terhadap isi artikel berupa dukungan atau penolakan karena tidak semua kita setuju terhadap isi berita. Untuk mencari hal-hal yang informatif dari berita maka kita harus merangkum hal yang penting dengan teknik membaca memindai. Waktu menambah keterampilan menulis, kalian belajar menulis karya jurnalistik. Hasil wawancara dapat kalian buat dalam sebuah paragraf dalam bahasa yang baik dan benar.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.



























































Bacalah cerita rakyat berikut, kemudian temukan hal menarik tentang tokoh yang ada di dalamnya! Legenda Pelengkung Madyasura Di Keraton Yogyakarta terdapat lima pintu gerbang. Akan tetapi, berbeda dari pintu gerbang biasanya, daun-daun pintu itu sudah tidak ada bekasnya. Yang tinggal hanyalah pelengkung yang cukup tebal. Pintu-pintu gerbang itu terletak di sebelah barat keraton dengan nama Pelengkung Jagabaya, disebut juga Pelengkung Taman Sari. Di sebelah selatan keraton, pintu gerbangnya disebut Pelengkung Nirbaya atau Pelengkung Gading. Yang terletak di sebelah timur laut keraton tersebut Pelengkung Wijilan, sedangkan yang terletak di sebelah barat laut disebut Pelengkung Jaga Sira atau Ngasem. Masih ada satu lagi pintu gerbang, terletak di sebelah utara, disebut Pelengkung Madyasura. Berbeda dari pelengkung-pelengkung lainnya, pelengkung ini tertutup. Menurut sejarahnya, setiap pelengkung dilengkapi dengan jembatan sebab di sekeliling benteng keraton ada selokan yang cukup dalam. Adapun guna selokan itu untuk menahan serangan musuh. Kita masih ingat, Keraton Yogyakarta dibangun sesudah Perjanjian Gianti disepakati antara Pangeran Mangkubumi dan VOC. Walaupun suasana damai sudah dirasakan, Pangeran Mangkubumi masih was-was. Jangan-jangan, Belanda masih berkeinginan menganggu. Apalagi, pada tahun-tahun itu, prajurit Inggris di bawah pimpinan Raffles datang pula di Pulau Jawa. Ada sesuatu yang menarik perhatian mengapa Pelengkung Madyasura ditutup. Penduduk yang tinggal di sekitar pelengkung

188

Komp Bahasa SMA 1

itu dapat menceritakan suatu kisah yang menjelaskan sebabsebabnya. Menurut mereka, Pelengkung Madyasura pernah dilalui oleh pasukan Inggris yang datang menyerbu keraton. Sebenarnya, serbuan itu datang atas undangan Adipati Anom, yang sudah disiapkan sebagai putra mahkota. Ini tentu saja aneh sekali. Namun, ada suatu alasan yang membuat putra mahkota bertindak seperti itu. Ia merasa kurang senang dengan ayahnya, Hamengku Buwono II, yang tampak begitu menaruh perhatian kepada Pangeran Mangkudiningrat, salah seorang putranya yang lain dari selir. Beberapa kali, Adipati Anom mencoba memberikan peringatan kepada sang Ayah, tetapi tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan. Untuk memaksa agar apa yang diinginkannya terlaksana, ia mengundang pasukan Inggris masuk. Akibatnya, Hamengku Buwono II terdesak dan diasingkan ke Ambon. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian, beliau dikembalikan lagi ke keraton dan takhtanya dipulihkan. Untuk melupakan peristiwa yang menyedihkan itu, Sultan memerintahkan menutup Pelengkung Madyasura dengan semen sehingga tidak tampak bahwa tembok itu pada mulanya adalah pintu gerbang. Di samping cerita di atas, ada pula cerita lainnya yang juga menarik. Seorang yang sudah cukup lanjut usianya bercerita bahwa Pelengkung Madyasura pernah disebut angker. Dikatakannya, setiap sore dari pelengkung yang sudah ditutup itu terdengar teriakan-teriakan minta tolong, ”Biyung ..., tulung ...”, yang artinya, ”Ibu ..., tolong ...”. Semenjak itu, muncullah nama baru untuk sejenis makhluk halus ialah Biyung Tulung. Oleh suatu sumber dikatakan, Biyung Tulung itu muncul dalam percakapan penduduk Sumber: www.tembi.org Yogyakarta pada tahun 1920-an. Di Surakarta, istilah Biyung Tulung muncul pada saat Tentara Pelajar sedang giat-giatnya bergerilya melawan Belanda pada tahun 1948–1949. Akan tetapi, apakah yang sebenarnya terjadi di Pelengkung Madyasura menurut mereka? Dikatakan oleh suatu sumber bahwa nun di kala itu, hiduplah seorang pemuda bernama Kartipeya. Ia berwajah tampan, tetapi suka mengganggu perempuan, khususnya mereka yang masih perawan. Orang tua yang mempunyai gadis cemas, jangan-jangan anak mereka tergaet oleh Kartipeya yang memang lihai dalam hal bujuk rayu. Beberapa usaha dilakukan oleh penduduk setempat untuk menanggulangi perbuatan pemuda kurang ajar itu, antara lain

Pengetahuan Umum

189

dengan mengundang seorang kiai yang dimohon mengajarkan agama kepada para perawan agar tetap beriman, tetapi usaha itu tidak banyak hasilnya. Hampir setiap hari, selalu ada berita bahwa Kartipeya berhasil menggaet seorang perawan. Atas dorongan salah seorang tetua di wilayah itu, dilakukanlah semacam penyelidikan mengapa Kartipeya begitu ”sakti”. Dari penyelidikan orang-orang kampung diperoleh keterangan bahwa setiap Kamis malam, Kartipeya selalu pergi ke hutan Krendhowahono. Di mana letak hutan itu, penduduk yang tinggal di sekitar Pelengkung Madyasura tidak dapat menjelaskannya. Yang jelas, di hutan itu Kartipeya bertemu dengan Batari Durga, lazim disebut Dewi Uma. Menurut keterangan, menjelang pukul tiga pagi sebelum ayam jantan berkokok, Dewi Uma muncul dari dunia gaib, menampakkan diri, dan mendekati Kartipeya yang tengah semadi. Uma, membangunkannya dan bertanya apa yang diinginkannya. Pemuda tampan itu selalu menjawab dengan kata-kata yang sama ialah ingin digandrungi perawan-perawan di kampung atau di desa mana saja yang didatanginya. Mendengar permintaan itu, Uma tersenyum dan menjawab bahwa permintaannya akan dikabulkan, asalkan ia tidak berbuat mesum di bawah Pelengkung Madyasura. Kartipeya menyanggupinya. Batari Durga segera membuka lengannya lalu mencabut satu helai bulu ketiaknya dan memberikannya kepada pemuda itu sambil berpesan seperti biasanya bahwa ia harus membungkusnya dengan kain putih. Dipesankan juga bahwa jika ia melanggar ketentuan yang dikatakannya, ia akan mendapat malu atau mungkin malahan tewas. Di samping itu, dipesan pula seperti biasanya bahwa benda itu hanya dapat bertahan selama tujuh hari di tangannya. Di luar itu, jika Kartipeya memerlukan lagi, ia harus datang ke tempat yang sama dan memohon dengan cara yang sama pula. Tatkala informasi ini disampaikan kepada tetua di kampung itu, segeralah tetua itu menghubungi seorang sakti yang dikenal dengan nama Kiai Wirong Sardula, yang kemudian bersedia mengakhiri kegelisahan orang-orang di kampung itu. Diajukanlah syarat, jika Kartipeya terjebak, cukuplah dibuat malu. Jangankan dibunuh, dilukai pun tidak diperkenankan. Sesudah tetua itu menyatakan kesanggupannya memegang janji, Kiai Wirong Sardula segera memberikan tiga batang lidi enau yang harus diletakkan di bawah Pelengkung Madyasura. Hari berikutnya, di kampung itu terdengar berita bahwa Kartipeya menaruh perhatian kepada Rara Sukresthi, salah seorang perawan yang dikenal sangat molek dan elok wajahnya. Ini artinya, pada malam nanti, di kampung itu pasti terjadi

190

Komp Bahasa SMA 1

sesuatu. Oleh karena itu, selepas magrib, tetua itu segera meletakkan tiga buah lidi pemberian Kiai Wirong dengan harapan Kartipeya akan lupa pesan Dewi Uma dan melanggar pantangannya. Jelasnya, lidi itu akan bertenaga menarik Kartipeya masuk ke bawah Pelengkung Madyasura yang seharusnya dihindari. Beberapa orang pemuda diminta bersiapsiap tidak jauh dari pelengkung itu. Tujuannya, jika Kartipeya masuk ke bawah pelengkung, mereka akan berteriak-teriak. Apa yang kemudian terjadi sesuai dengan rencana. Menjelang tengah malam, Kartipeya menggelandang Sukresthi masuk ke bawah Pelengkung Madyasura. Begitu kaki Kartipeya menginjak tanah Pelengkung Madyasura, ia berteriak keraskeras. Ia mengira, tiga buah lidi itu tiga ekor ular. Bersamaan dengan itu, muncullah pemuda-pemuda sambil membawa obor serta berteriak-teriak. Akan tetapi, ternyata tidak hanya demikian. Salah seorang pemuda yang juga menaruh hati pada Sukresthi membakar Kartipeya dan pemuda lainnya melempari dengan batu. Bahkan lebih ganas lagi, mereka menyerbu dan memukul pemuda tampan dengan pentungan dan senjata tumpul lainnya. Kartipeya takut kalau Sukresthi ikut terluka, ia mencoba melindunginya dengan cara mendekapnya. Akan tetapi, pemuda yang menaruh hati pada perawan itu semakin panas, cemburu, dan marah. Ia mengacungkan tangannya dan memberikan perintah agar mereka dikubur hidup-hidup. Sejak saat itu, Pelengkung Madyasura tertutup. Itulah sebabnya pada tahuntahun yang silam, terdengar suara mengadu, ”Biyung ... tulung”, ”Ibu ... tolong”. Menurut mereka, itulah suara penyesalan Kartipeya. Sumber: Cerita Rakyat dari Yogyakarta, Bakdi Soemanto

2. 3. 4. 5.

Tulislah beberapa kalimat yang menyatakan dukungan terhadap salah satu artikel dalam surat kabar! Bacalah sebuah buku ilmu pengetahuan populer, kemudian tuliskan rangkumannya! Buatlah sebuah contoh kalimat majemuk! Dengarkan atau lihatlah acara wawancara di radio atau televisi dan tuliskan hasilnya dalam beberapa paragraf!

Kata Berhikmah Ke mana angin deras, di situ condongnya. Orang yang tidak mempunyai pendirian tetap.

Pertanian

BAB

191

XI Pertanian Begitu perlunya kita mempelajari cerita rakyat, sebab cerita rakyat merupakan peninggalan masa lalu. Orang bijak adalah orang yang tidak melupakan masa lalu. Pada Bab ini kalian akan melanjutkan pembelajaran mendengarkan cerita rakyat. Kalian pun harus mengulang lagi pembelajaran mendengarkan informasi dari media cetak atau elektronik. Pembelajaran tentang memahami karya sastra Melayu klasik pun harus kalian perdalam. Di dalamnya mengandung petuah, unsur moral, dan pendidikan. Pembelajaran baru dalam bagian ini adalah kalian belajar menyusun teks pidato dan menghubungkan isi puisi dengan realita.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

192

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan Cerita Rakyat

Pertanian

• Memahami isi cerita rakyat • Menemukan dan menjelaskan hal-hal menarik tentang latar

Mengomentari Informasi

• Memahami isi informasi • Memberikan kritik terhadap informasi

Membaca Karya Sastra Melayu Klasik

• Memahami isi sastra Melayu klasik • Mengidentifikasi sifat dan ciri sastra Melayu klasik • Mengidentifikasi unsur intrinsik sastra Melayu klasik

Menyusun Teks Pidato

• Membuat kerangka pidato • Menyusun teks pidato secara lengkap

Menghubungkan Isi Puisi dengan Realitas

• Menemukan simbol alam, sosial, dan budaya pada puisi • Mencari keterkaitan simbolsimbol dalam kehidupan seharihari

Pertanian

193

A. Mendengarkan Cerita Rakyat Pada Bab X, kalian telah membahas cerita rakyat. Kalian telah dapat menemukan hal-hal menarik tentang tokoh cerita rakyat. Pada pertemuan ini, kalian akan melanjutkan membahas cerita rakyat. Hal yang akan kalian pelajari adalah hal-hal menarik tentang latar cerita rakyat. Agar lebih jelas, dengarkan cerita rakyat yang akan dibacakan temanmu berikut! Sandubaya dan Lala Seruni Suatu malam di bulan purnama, Raja Lombok pergi bersembahyang ke Pura Kayangan. Pada waktu itu, Raja Lombok masih beragama Hindu, begitu pula rakyatnya. Raja Lombok, Prabu Kertajagat, pergi bersama istri dan keluarga kerajaan. Malam diterangi bulan. Di sekitar pura dipasang lampu minyak kelapa sehingga pelataran pura itu semakin terang. Para patih dan punggawa ikut bersembahyang dengan khidmat. Di pura itu hadir pula sepasang pengantin baru bernama Demung Sandubaya dan istrinya, Lala Seruni. Sandubaya adalah adik Demung Brangbantun, sedangkan Lala Seruni anak Rangga Bumbang. Baru sebulan mereka menikah. Kehadiran Lala Seruni dilihat oleh raja. Raja sangat takjub melihat kecantikan Lala Seruni. Kecantikannya tidak ada bandingnya di tempat itu. Cahaya wajah Seruni bagaikan bulan purnama yang sedang bersinar di langit. Raja langsung tergila-gila kepada Lala Seruni dan ingin memperistrinya. Pendeta istana dan para patih menjadi gelisah. Kemudian, para pembesar negeri berunding. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengambil Lala Seruni sebagai istri raja. Lalu, mereka mencari cara untuk memisahkan Sandubaya dengan istrinya. Sandubaya sengaja diajak pergi berburu ke Gamba 11.1 Raja Lombok bersembahyang di Pura Kayangan. hutan Gebong. Pada malam harinya, sebelum berangkat ke hutan Gebong, Lala Seruni memperingatkan suaminya akan niat busuk raja. Ia melarang suaminya pergi berburu bersama raja. Sandubaya menolak bujukan istrinya karena tidak mau ingkar kepada raja untuk ikut berburu. ”Adikku, Lala Seruni, relakanlah Kakak pergi ke hutan Gebong. Bila Kakak menemui ajal di situ, akan kunantikan arwahmu di Menanga Baris,” kata Sandubaya kepada istrinya. Lanjutnya, ”Adikku, bila nanti kudaku, si Gagar Mayang, pulang sendiri, itu tandanya Kakak sudah mati. Segeralah engkau mencariku ke hutan Gebong!” Lala Seruni menangis sedih mendengar pesan suaminya itu.

194

Komp Bahasa SMA 1

Pagi-pagi sekali, berangkatlah Sandubaya bersama rombongan raja ke hutan Gebong. Sewaktu Sandubaya sedang asyik mengejar rusa, tiba-tiba beberapa orang prajurit raja menombaknya dari belakang. Sandubaya pun terjatuh dari kudanya dengan berlumuran darah. Kuda Gagar Mayang segera berlari pulang. Anjing pemburu Sandubaya yang bernama si Getah menyerang para prajurit. Akan tetapi, si Getah ditombak dan mati bersama tuannya. Lala Seruni yang gelisah menunggu kedatangan suaminya. Melihat Gagar Mayang pulang sendirian, tahulah ia bahwa suaminya telah dibunuh. Ia pun melompat ke punggung Gagar Mayang dan secepat kilat menuju hutan Gebong. Sesampai di tempat suaminya terbunuh, Lala Seruni melompat turun dari kuda. Ia memeluk mayat suaminya sambil menangis. Lukaluka suaminya diusap dengan rambutnya yang panjang lebat. Air matanya dipakai untuk memandikan mayat Sandubaya. Gagar Mayang menyepak-nyepak tanah untuk membuat kubur. Ketika matahari akan terbenam, Sandubaya dikuburkan di bawah sebatang pohon maja. Keluarga dan kerabat hadir pula di situ dalam keadaan sedih. Keesokan harinya, datanglah rombongan raja ke rumah Lala Seruni. Mereka ingin membawa Lala Seruni ke istana. Lala Seruni memberontak, tetapi tidak berdaya melawan para prajurit. Patih Lombok juga ingin mengambil Gagar Mayang, tetapi kuda itu marah. Dia menggigit dan menyepak sang patih sampai luka parah. Lalu, para prajurit menombak si Gagar Mayang sampai mati. Lala Seruni dibawa ke istana dengan tandu dalam keadaan pingsan. Sesampai di istana, ia mengamuk seperti orang gila. Berharihari ia tidak mau makan dan minum. Raja sempat sedih dan berusaha membujuk Lala Seruni setiap hari. Suatu hari, tiba-tiba Lala Seruni berubah menjadi tenang. Ketika raja mendekatinya, ia minta agar sebelum dinikahi, hendaknya ia diberi kesempatan untuk mandi di Menanga Baris. Raja sangat bersuka cita mendengar permintaan Lala Seruni. Lalu, dipanggilnya patih untuk mempersiapkan para pengiring. Tidak lama kemudian, berangkatlah Lala Seruni bersama raja dan rakyat menuju Menanga Baris. Lala Seruni meminta untuk dipetikkan bunga teratai merah itu. Raja memerintahkan para prajurit untuk memetik bunga teratai itu. Begitu prajurit berjalan ke tengah air, mereka diserang sekelompok ikan laut dan kerang. Mereka menjerit kesakitan. Banyak prajurit terluka parah. Akan tetapi, Lala Seruni tetap meminta raja agar memetik teratai itu. Akhirnya, Prabu Kertajagat sendiri berenang ke tengah laut. Ketika raja berenang, datang beratus-ratus ikan menyerangnya. Raja berteriak minta tolong. Cepat-cepat, patih menyelamatkan rajanya yang sudah pingsan diserang ikan dan kerang.

Pertanian

195

Teratai merah semakin menepi ke arah Lala Seruni. Setelah dekat, ia melompat ke atas bunga teratai merah itu. Kemudian, teratai merah itu lenyap membawa Lala Seruni ke tempat penantian suaminya di alam barzah. Demung Brangbantun, kakak Sandubaya, sangat marah mendengar berita kematian adiknya. ”Hai, Raja Jahil, tunggu pembalasanku!” teriaknya di depan para pengikutnya. Ia mempersiapkan pasukan untuk memberontak kepada Raja Lombok. Pasukan Brangbantun sangat gesit dan sakti. Mereka mengendarai kuda-kuda yang sangat kencang larinya. Dalam waktu satu bulan berperang, kalahlah pasukan Raja Lombok di medan pertempuran. Raja Lombok sangat kecewa mendengar berita kekalahan pasukannya. Lalu, Prabu Kertajagat mengakhiri hidupnya. Matilah raja zalim itu. Mayatnya dibakar di Pura Kayangan dan abunya dibuang di Selat Alas. Sumber: Cerita Rakyat dari Lombok, G. Parman dan Slamet Riyadi Ali

Buka Wawasan Setting atau latar adalah ruang, waktu, dan suasana yang melatarbelakangi cerita.

1.

Pelatihan 1 ○



















2.

Apakah amanat yang dapat kalian tangkap dari cerita rakyat ”Sandubaya dan Lala Seruni”? Jelaskan hal yang menarik tentang latar dalam cerita rakyat tersebut!

B. Mengomentari Informasi Pada Bab X, kalian telah belajar menyampaikan tanggapan berupa dukungan terhadap informasi. Pada pertemuan ini, kalian akan kembali menanggapi informasi dengan kritikan. Tentu saja ketika mengkritik sebuah informasi dari media cetak ataupun elektronik, hendaknya kritik tersebut bersifat membangun. Maksudnya, selain mencari kekurangan, juga harus memberikan solusi pemecahan. Dengan demikian, sebuah informasi akan lebih lengkap, baik, dan benar serta bermanfaat. Perhatikan informasi dari media cetak berikut dengan saksama! Cara Mudah Belajar Fisika Pelajaran ilmu pasti seperti fisika sering kali dianggap momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa sekolah. Tak heran jika nilai yang diperoleh sering kali jauh dari eskpektasi yang diharapkan. Padahal, hal ini mungkin tidak akan terjadi jika cara belajar siswa

196

Komp Bahasa SMA 1

diubah. Siapa tahu dengan metode baru ini, fisika bisa menjadi salah satu mata pelajaran favorit yang diminati para siswa. Alih-alih belajar menggunakan teks book, siswa bisa memanfaatkan komputer untuk memahami fisika. Caranya dengan menggunakan software edutainment Hallo Physics. Peranti lunak ini memadukan antara pendidikan dan entertainment. Peranti lunak yang dikembangkan oleh PT Equinox Sains Media ditujukan untuk menghadirkan metode belajar fisika secara interaktif, mudah, dan menyenangkan. Pembuatannya melibatkan Prof. Yohanes Surya yang sukses menelurkan juara-juara olimpiade, sebagai narasumber. Menurut Roy Adimulyo, Direktur PT Equinox Sains Media, Hallo Physics adalah software pendidikan yang khusus ditujukan bagi para pengguna komputer, terutama pelajar sekolah menengah yang ingin mengeksplorasi penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran ilmu sains secara efektif dan interaktif. Software ini mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih komunikatif, yaitu dengan menggunakan sisten interaktif yang didukung oleh tampilan grafis dan animasi yang menarik. Penggunaan visualisasi sebagai pengganti kata-kata membuat materi pengajaran menjadi lebih mudah dipahami siswa. Dengan adanya gambar dan suara, diharapkan siswa dapat memahami fisika dengan lebih mudah. Proses belajar pun menjadi lebih aktif dan efektif. Seluruh materi yang dikaji langsung oleh para ahli sains membuat akurasi data menjadi bagian penting dari media alternatif ini. Penggunaan animasi grafis menjadi sangat efektif untuk menggambarkan proses atau mekanisme suatu fenomena sains kepada siswa. Ini merupakan salah satu hal yang cukup sulit disampaikan dalam proses mengajar secara konvensional di sekolah. Software yang akan tersedia mulai Maret 2007 ini dikemas bersama produk PC desktop terbaru Hewlett Packard (HP), yaitu HP Pavilion a5000 Series. Sumber: Republika, 5 Maret 2006

Lensa Bahasa Menggunakan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif Kalian pernah mempelajari kalimat aktif dan kalimat pasif. Masih ingatkah kalian apa yang dimaksud kalimat aktif dan kalimat pasif? Cermati beberapa contoh kalimat berikut! 1. Pelatih AC Milan, Carlo Ancelotti, berhasil mengangkat prestasi timnya. (aktif transitif) 2. Ombak memecah di pantai. (aktif intransitif) 3. Negara kita berlandaskan Pancasila. (aktif semitransitif)

Pertanian

Pelatihan 2 ○



















197

Bacalah penggalan wacana di bawah ini dengan baik, kemudian kerjakan soal-soal yang ada di bawahnya! … Juventus akan berusaha memenangi tiga gelar. Akan tetapi, merebut juara Liga Champions jadi prioritas. Sejak sukses terakhir (1996), La Vecchia Signora selalu menelan kegagalan, termasuk kegagalan di final dari Borussia Dortmund (1997) dan Real Madrid (1998). Ambisi itu didorong tekad memulihkan nama besar Italia di Eropa yang anjlok belakangan ini. Sejak kegagalan Juventus, wakilwakil di Italia menurun terus. ”Kami menumpukkan konsentrasi penuh untuk menjuarai Liga Champions sekaligus membuktikan sepak bola Italia masih kuat,” tutur Lippi. Meski sangat ambisius, Juventus tidak banyak melakukan perubahan dalam timnya. Sejumlah pemain direkrut tim Juventus, seperti Antonio, Chimenti, dan Mauro Camonaresi. Juventus tidak perlu mengkhawatirkan barisan pertahanan. Dalam tiga tahun terakhir, Juventus tercatat sebagai tim yang paling sedikit kebobolan di Seri A. Keunggulan itu diakui dan diperhitungkan oleh para tim lainnya .... Sumber: Media GO, 16 Agustus 2002

1. 2.

Tuliskan kalimat aktif yang terdapat dalam penggalan wacana di atas dan kelompokkan menurut jenisnya! Analisislah setiap kalimat yang dikelompokkan itu berdasarkan ciri yang tampak dalam masing-masing kalimat dan buatlah suatu simpulan hasil analisis!

C. Membaca Karya Sastra Melayu Klasik Banyak jenis karya sastra yang dapat kita nikmati. Setiap jenis karya sastra memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda-beda. Demikian juga dengan karya sastra Melayu klasik. Karya sastra Melayu klasik memiliki ciri-ciri khusus, tetapi secara umum memiliki kesamaan dengan karya sastra lain. Sebagai contoh, karya sastra Melayu klasik juga memiliki unsur intrinsik sebagaimana karya sastra lain, terutama yang sama-sama berbentuk prosa. Agar lebih jelas, bacalah contoh karya sastra Melayu klasik berikut! Hikayat Sri Rama Maharaja Rawana dibuang ke Bukit Serendib. Di Bukit itu ia bertapa dengan cara yang paling hebat: kakinya digantung, kepalanya di bawah. Selama dua belas tahun ia bertapa. Tuhan lalu mengasihaninya dan mengirim Nabi Adam untuk menanyai apa kehendaknya. Rawana memohon empat kerajaan pada Tuhan: satu kerajaan dalam dunia, satu kerajaan pada keinderaan, satu kerajaan di dalam bumi, dan satu lagi di dalam laut. Permohonan Rawana

198

Komp Bahasa SMA 1

disetujui Tuhan dengan syarat, Rawana harus memerintah dengan adil dan dilarang mengerjakan pekerjaan haram. Dalam naskah lain disebut juga dilarang mengganggu anak-isteri orang. Di kerajaannya di keinderaan, Rawana kawin dengan Puteri Nila Utama dan beranakkan Indra Jat. Genap dua belas tahun, Indra Jat dirajakan di keinderaan. Di kerajaannya yang di bumi, Rawana kawin dengan Puteri Pertiwi Dewi dan mempunyai anak Patala Maharayan. Sesudah genap umur, Patala Maharayan dirajakan di bumi. Di kerajaannya yang di dalam laut, Rawana kawin dengan Gangga Maha Dewi dan beranakkan Gangga Maha Suri. Sesudah genap umur, anak ini dirajakan di dalam laut. Di dunia, Rawana membuat sebuah negeri yang sangat indah. Negeri itu ialah Langkapuri. Maka Rawana pun menjadi raja yang adil di Langkapuri. Semua kerajaan di dalam dunia takluk kepada hukumnya. Yang masih belum takluk hanya empat buah negeri saja, yaitu Indrapuri, Biruhasa, Lekorkatakina, dan Aspaha. ................................................................................................................................................. Dasarata Maharaja, seorang raja yang gagah, pahlawan di negeri Isafa, tidak mempunyai putera. Atas nasihat seorang brahmana, baginda mengadakan acara pemujaan Homam. Tidak lama kemudian kedua permaisuri baginda pun hamillah. (Dalam Shellabear karena memakan biji geliga yang diberikan oleh seorang brahmana). Mandudari puteri yang lahir dari buluh betung beranakkan Rama dan Laksamana. Baliadari, beranakkan Beradan, Citradan dan seorang anak perempuan Kikewi Dewi namanya (anak perempuan ini tak disebut dalam Shellabear). Sri Rama adalah seorang anak raja yang terlalu elok parasnya dan gagah berani, tetapi nakal. Karena kenakalannya itu, sekalian menteri lebih senang kalau anak Baliadri, Beradan atau Citradan yang dirajakan dalam negeri. Dasarata sendiri juga pernah dua kali berjanji akan merajakan anak-anak Baliadri dalam negeri karena jasajasa gundiknya ini. Rawana mendengar bahwa Dasarata sudah memperisterikan seorang puteri yang sangat elok parasnya. Timbul keinginan untuk memilikinya (puteri itu). Rawana lalu datang dan meminta puteri itu kepada Dasarata. Dasarata tidak keberatan. Mandudari segera diberitahu hal ini. Mandudari masuk ke suatu bilik. Tidak lama kemudian keluarlah seorang puteri yang serupa dengan Mandudari, Mandudaki namanya. Puteri itu lalu dibawa pulang oleh Rawana. Seketika itu juga keluarlah Mandudari dari biliknya dan menjelaskan apa yang sudah terjadi. Puteri yang dibawa Rawana bukanlah dirinya sendiri, melainkan puteri yang dijadikan dari mengubah daki. Dasarata sangat gembira sebab istrinya tetap ada. Di samping itu, ia meminta seorang perempuan tua membawanya ke istana Rawana. Pada malam hari ia meniduri puteri itu dan dengan demikian, menjadi ayah dari anak Rawana.

Pertanian

199

Setelah beberapa lamanya, Mandudaki pun hamillah dan melahirkan seorang puteri yang sangat elok parasnya. Puteri itu ialah Sita Dewi. Menurut ramalan ahlinujum, suami Sita Dewilah kelak yang akan membunuh Rawana. Rawana terlalu murka, mau rasanya membunuh Sita Dewi ketika itu juga. Atas rayuan Mandudaki, Sita Dewi ditaruh dalam peti besi dan dihanyutkan ke laut. Sekali peristiwa Maharisi Kali, raja negeri Darwati Purwa, bertapa di laut dan mendapatkan peti besi yang dihanyutkan oleh Rawana. Sita Dewi diselamatkannya dan dipelihara dengan baik. Tak lama kemudian, mashyurlah kepada segala alam bahwa Maharisi Kali mempunyai seorang puteri yang sangat elok parasnya. Setelah umur Sita Dewi genap dua belas tahun, Maharisi Kali mengadakan sayembara untuk memilih menantu: barang siapa yang dapat mengangkat panah yang ada di halaman rumahnya dan dapat pula memanah pohon lontar dengan sekali terus empat puluh pohon, dia akan diterima menjadi suami Sita Dewi. Banyaklah sudah anak raja yang besar-besar berkumpul di negeri Maharisi Kali. Yang tidak datang hanyalah anak-anak Dasarata. Maharisi lalu pergi menjemput anak-anak Dasarata. Dengan hati yang berat, Dasarata melepaskan Seri Rama dan Laksamana pergi mengikuti Maharisi Kali ke negeri Darwati Purwa. Dalam perjalanan, Rama sudah menunjukkan keberaniannya. Raksasa Jagina (Sh. Jekin), badak, naga (ular) yang selalu mengganggu perjalanan manusia habis ditewaskan. Sayembara dimulai. Tetapi tidak seorang pun anak raja yang dapat dengan sekali panah, menerusi empat puluh pohon lontar. Rawana sendiri hanya dapat menerusi tiga puluh delapan pohon saja. Akhirnya, dengan tenang Rama masuk ke dalam gelanggang sayembara. Dengan sekali panah saja, keempat puluh pohon lontar teruslah semuanya. Bukan main terkejutnya anak-anak raja yang berkumpul di situ. Dengan demikian, Rama pun beroleh Sita Dewi sebagai isteri. Untuk mencoba kearifan Rama, Maharisi Kali menyembunyikan Sita Dewi dalam rumah berhala pula. Ia mengatakan kepada Rama bahwa Sita sudah hilang. Dengan mudah saja, Rama menemukan Sita kembali. Dalam perjalanan pulang pula, ada empat orang anak raja yang putus asa mencoba menghalangi Rama. Tetapi, semuanya dapat dikalahkan oleh Rama. Segala persiapan sedang diadakan untuk menabalkan Rama dalam negeri. Si Budak Bungkuk menghasut Baliadri menuntut Dasarata supaya menunaikan janjinya, yaitu menabalkan anak-anak Baliadri. Apa daya, kata raja tak dapat diubah maka terpaksalah Dasarata mengabulkan permohonan Baliadri. Rama dan Sita, bersama-sama Laksamana lalu meninggalkan negeri dan pergi bertapa di dalam hutan.

200

Komp Bahasa SMA 1

Maka berjalanlah Sri Rama dan Laksamana di dalam hutan belantara. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan beberapa orang Maharisi yang baik kepada mereka. Anggasa Dewa, Kikukan, dan Wirata Sakti menjamu mereka dan mengajak Sri Rama bertapa samasama dengan mereka. Rama menolak dan meneruskan perjalanan hingga sampailah di bukit Indra Pawanam. Di sini ada seorang raksasa Purba. Ia mencoba melarikan Sita. Raksasa itu dibunuh oleh Rama. Maka Rama pun membuat tempat pertapaan di bukit ini. ................................................................................................................................................. Tidak lama kemudian, terdengar pula suara Rama meminta tolong. Sita mendesak Laksamana pergi menolong Rama. Ketika Laksamana menolak, Sita menuduh Laksamana. Dikatakannya bahwa Laksamana ingin memilikinya seandainya Rama mati. Oleh karena tuduhan itu maka terpaksalah Laksamana pergi. Sebelum ia pergi, ia menggores tanah dengan telunjuknya. Maksudnya, barang siapa yang melangkahi goresan ini akan kena tangkap. Kemudian, muncullah Rawana sebagai seorang Brahmana yang miskin dan meminta sedekah dari Sita. Sita yang tidak tahu apa-apa telah keluar dari goresan itu untuk memberi sedekah kepada Brahmana palsu itu. Dengan seketika itu juga, Sita dilarikan Rawana. Burung Jentayu berusaha menolong Sita, tetapi tidak berhasil, malah dirinya sendiri terbunuh. Ketika Rama dan Laksamana kembali, mereka bukan main kaget. Didapati Sita sudah hilang. Rama rebah dan jatuh di tempat duduk Sita sampai beberapa hari tidak sadarkan diri. Sesudah Rama sadar kembali, mereka lalu pergi mencari Sita. Mula-mula, mereka bertemu dengan kakak burung Jentayu yang memberi tahu mereka bahwa Sita sudah diculik oleh Rawana. Kemudian, mereka bertemu dengan Sugriwa yang diusir dari kerajaan oleh saudaranya Balya. Rama dan Laksamana menolong Sugriwa merebut kerajaan kembali. Sebelum meninggal, Balya meminta Rama menjaga isteri dan kedua orang anaknya yang masing-masing bernama Anggada dan Anila. Balya memberi tahu Rama bahwa yang dapat menolong Rama merebut Sita kembali ialah anak saudaranya yang bernama Hanuman. Hanuman menyamar diri sebagai seorang Maharisi dan menemui Sita Dewi di istana Rawana. Hanuman menceritakan asal-usulnya dan Sita mengakuinya sebagai anaknya. Kemudian, Hanuman memakan habis buah mempelam yang ada di dalam istana. Karena hal ini, dia ditangkap dan mau dibakar. Tetapi, Hanuman melompat ke sana-sini, menyebabkan kebakaran yang besar. Hanuman juga mau membawa Sita Dewi ke tempat Rama. Sita Dewi menolak. Pertama, karena ia tidak mau dijamah oleh laki-laki lain melainkan Rama. Kedua, karena ia maukan kehormatan menyelamatkannya diberikan kepada Rama.

Pertanian

201

Sementara itu, pembinaan jambatan (titian) hampir selesai. Gangga Mahasura, anak Rawana, berusaha membinasakan titian itu. Tetapi, semua ikan dan ketam yang dikirimkan untuk melaksanakan tugas itu, habis dibinasakan oleh Hanuman. Rawana mulai gentar dan berunding dengan saudara dan menteri-menterinya tentang serangan Rama yang bakal datang itu. Bibusanam, menteri yang tua, mengusulkan supaya Sita dikembalikan kepada Rama. Rawana marah dan mau membunuh Bibusanam yang terpaksa melarikan diri dan menyerah diri kepada Rama. Anak-anak Rawana, Indra Jat dan Kumbakarna juga menganjurkan supaya Sita dikembalikan saja. Rawana tetap berkeras. Akhirnya, peperangan pun berlangsung. Anak-anak Rawana satu demi satu gugur di medan perang. Mulamula Buta Dapat, kemudian Patala Maharayan, kemudian Indra Jat dan akhirnya Mula Patani. Selepas itu, keluarlah Rawana sendiri. Sesudah peperangan sengit, berpanah-panahan, akhirnya Rawana tewas juga. Dengan demikian, berakhirlah peperangan antara Rama dengan Rawana. Masuklah Rama ke dalam kota Langkapuri. Rama tidak mau menerima Sita kembali, takut kalau-kalau Sita sudah diperkosa oleh Rawana. Sita membuktikan kesuciannya dengan duduk di dalam api yang menyala. Akhirnya, berkumpullah Rama dan Sita kembali. ................................................................................................................................................. Di tempat Maharisi Kala, Sita melahirkan seorang anak, Tilawi (Sh. Lawa) namanya. Sekali peristiwa, Maharisi Kala membawa Tilawi berjalan-jalan. Tilawi tersesat jalan dan kembali sendiri ke tempat ibunya. Maharisi Kala takut kalau-kalau Tilawi sudah hilang, lalu memuja lalang. Dengan seketika terjadilah seorang anak lakilaki yang mirip dengan Tilawi. Anak tersebut diberi nama Kusa. Sesudah besar, Tilawi dan Kusa menjadi anak muda yang gagah berani. Banyak raksasa yang dibunuh mereka. Sesudah beberapa lama, Rama pun sadar akan kesalahannya dan meminta Sita kembali. Setelah Sita Dewi pulang, segala mergastua pun berbunyi kembali dan Kikewi Dewi datang meminta ampun kepada Sita. Tilawi dikawinkan dengan Puteri Indra Kusuma Dewi, anak Indra Jat, dan dirajakan di dalam negeri Durja Pura. Kusa dikawinkan dengan Gangga Surani Dewi, anak Gangga Mahasura, dan dirajakan di dalam negeri Langkapuri. Setelah beberapa lama, Rama membuat negeri di tempat orang bertapa. Negeri itu dinamainya Ayodhya Pura Negara. Sesudah empat puluh tahun lamanya hidup bersuka-sukaan dengan Sita dalam pertapaan maka Sri Rama pun kembalilah dari negeri yang fana ke negeri yang baka. Dikutip dari cerita Hikayat Sri Rama, menurut naskah Roorda dan Shellabear dan disarikan oleh Liaw Yock Fang. Dikutip tanpa pengubahan kebahasaan

Komp Bahasa SMA 1

202

Pelatihan 3 ○



















1. 2. 3.

Ceritakan kembali isi sastra Melayu klasik tersebut! Sebutkan sifat-sifat dan ciri-ciri sastra Melayu klasik! Temukan unsur intrinsik dalam karya sastra Melayu klasik tersebut!

Buka Wawasan Prosa lama mempunyai ciri sebagai berikut: 1. statis; 2. diferensiasi sedikit; 3. tradisional; 4. terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat; 5. tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun; 6. bahasanya juga menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional; 7. pokok cerita, tentang raja-raja dan istananya.

D. Menyusun Teks Pidato Banyak orang pandai berpidato dan setiap orang boleh berpidato. Kalian tentu sudah paham yang dimaksud pidato. Ya, pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal di depan umum. Dapatkah kalian berpidato? Salah satu persiapan yang perlu dilakukan sebelum berpidato adalah menyusun teks pidato. Agar kalian lebih paham, perhatikan contoh teks pidato berikut! Sampah Menjadi Kompos Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Bapak, Ibu, dan hadirin yang terhormat. Tiada henti-hentinya marilah kita memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hanya dengan limpahan nikmatNya, kita dapat bertemu di tempat ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Desa yang berkenan hadir dalam acara ini. Hadirin yang terhormat. Jika kita amati lingkungan sekitar, kita akan selalu menemukan tumpukan sampah di mana-mana. Sampah-sampah tersebut jika tidak ditangani dengan baik, akan menimbulkan berbagai malapetaka. Misalnya, banjir, wabah demam berdarah, diare, dan sebagainya.

Pertanian

203

Sumber: www.tirtaamartya.files.wordpress.com Gambar 11.2 Pabrik Pengolahan sampah

Ada banyak cara untuk menangani masalah sampah. Salah satu cara memanfaatkan sampah adalah dengan mengubah sampah menjadi kompos. Langkah-langkah membuat kompos dari sampah adalah sebagai berikut. 1. Kita siapkan galian di tanah seluas 1 m2. 2. Kita pilahkan antara sampah yang mudah busuk dan yang tidak mudah busuk. 3. Sampah yang mudah busuk, seperti daun-daun dan sayuran, kita masukkan ke dalam galian tanah. 4. Sampah lapis pertama kita ratakan dan kita timbun dengan tanah. Begitu seterusnya sampai beberapa lapis. 5. Setelah dua bulan, timbunan sampah sudah berubah menjadi kompos dan dapat digunakan untuk pupuk tanaman. Bapak, Ibu, dan hadirin yang terhormat. Demikian keterangan yang dapat kami sampaikan tentang cara membuat kompos dari sampah. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan kehadiran Bapak, Ibu semua. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Setelah memerhatikan dan mencermati contoh teks pidato tersebut, kalian dapat menemukan bagian-bagian teks pidato. Secara garis besar, bagian-bagian teks pidato adalah salam pembuka, pendahuluan, isi pidato, simpulan, dan penutup. Pelatihan 4 ○



















1. 2.

Buatlah kerangka teks pidato bertema pertanian! Susunlah teks pidato secara lengkap berdasarkan kerangka yang telah kalian buat!

204

Komp Bahasa SMA 1

Buka Wawasan Ciri-ciri topik pidato yang baik adalah: 1. menarik, baik bagi pembicara maupun bagi pendengar; 2. sesuai dengan daya tangkap pendengar; 3. sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

E. Menghubungkan Isi Puisi dengan Realitas Puisi merupakan manifestasi kehidupan, simbol-simbol kehidupan, atau mimesis kehidupan. Sebab itu, puisi bisa disebut juga sebagai ekspresi jiwa, yaitu yang mengekspresikan fenomena sosial melalui kata-kata yang figuraitif. Sebagai simbol sosial, tentu saja puisi merupakan penyebar nilai-nilai sosial yang diketahui oleh pengarangnya sebagai bahan baku imajinasinya. Seorang pengarang ketika mengolah imajinasinya untuk bahan puisi, tentu saja bermula dari keadaan sosial yang dilihatnya, dirasakannya, dan diketahuinya. Mustahil seorang pengarang membuat puisi mengabaikan fenomena sosisal. Pengarang menemukan ide puisinya, memupuk imajinasinya, bermula karena melihat kenyataan sejarah, keadaan budaya, gejolak sosial, keadaan sosial, komunitas sosial, elemen sosial, dan simbol-simbol sosial yang ada. Nilai-nilai yang timbul dalam cerpen dilihat dari unsur sosialnya adalah (1) tokoh-tokoh yang diciptakannya sebagai pelaku sosial; (2) keadaan ekonomi yang menggerakkan elemen sosial (simbol sosial); (3) konflik yang dibangun antartokoh sehingga cerita terasa utuh dan mimesis kehidupan; (4) ideologi tokoh-tokohnya; (5) sejarah perkembangan manusia yang dilihat digambarkan dalam cerita. Puisi selain sebagai fenomena sosial, juga sebagai ekspresi budaya. Penyair tentu saja akan berpijak pada sebuah peradaban yang dibangun dari wujud kebudayaan sebagai bahan penciptaannya. Wujud kebudayaan menurut pendapat Koentjaraningrat (1994: 5) terdiri atas tiga bagian: a. wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan; b. wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dan masyarakat; c. wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Pertanian

205

Baca puisi di bawah ini! Tandai simbol alam, sosial, budaya, dan masyarakat. Kerendahan Hati Karya Taufiq Ismail Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit Jailah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapu rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air Tidaklah semua menjadi kapten tentu harus ada awak kapalnya .... Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu Jadilah saja dirimu .... Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri 1.

Pelatihan 5 ○



















2. 3.

Carilah simbol-simbol alam, sosial, dan budaya dalam puisi di atas. Adakah unsur alam, budaya, sosial, dan gambaran masyarakat pada puisi di atas? Diskusikan olah kalian unsur-unsur yang disebutkan di atas!

Rangkuman Kalian memahami isi cerita rakyat yang disampaikan secara langsung atau rekaman. Tujuannya agar kalian menemukan secara langsung hal-hal yang menarik, baik latar atau nilai ajarannya. Kalian belajar mengomentari informasi yang didapat dengan bentuk kritikan. Sebagai peninggalan masa lalu, karya sastra Melayu harus dilestarikan, terutama melestarikan nilai-nilainya. Nilai sastra melayu bisa dikaitkan dengan kehidupan masa kini. Dalam organisasi, kalian dituntut belajar berpidato, sehingga kalian harus belajar menulis naskah pidato. Begitu juga kalau kalian mengikuti lomba berpidato maka kalian harus membuat konsep dan kerangka naskah pidato agar terfokus. Puisi sebagai karya sastra memiliki nilai sosial, budaya, dan simbol alam. Nilainilai ekstrinsik itu harus digali melalui kegiatan apresiasi terhadap karya puisi.

206

Komp Bahasa SMA 1

Refleksi Sebagai manusia berbudaya kita harus menghargai peninggalan masa lalu, di antaranya karya sastra lama, yaitu cerita rakyat dan sastra Melayu. Cerita rakyat dan sastra Melayu mengandung nilai-nilai peradaban, nilai-nilai moral, dan petuah-petuah. Setelah membaca prosa lama, kalian harus lebih memahami isi puisi, terutama menemukan nilai sosial, budaya, dan keadaan alam yang digambarkan dalam puisi melalui bahasa yang figuratif.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.



























































Jelaskan hal-hal menarik tentang latar kutipan cerita rakyat berikut! Kerbau Danu ................................................................................................... Ketika murid-murid Ki Sadipo berdatangan, Ki Sadipo berkata kepada mereka bahwa putranya telah berubah menjadi kerbau. Ia juga memperingatkan mereka agar berhati-hati. ”Mulai sekarang, kalian harus berhati-hati. Jika di antara kalian ada yang memiliki kerbau jantan, sembelih saja dengan segera sebelum dimangsa oleh Kerbau Danu yang telah menjadi siluman. Janganlah heran, jika kerbau betinamu dapat bunting tanpa adanya kerbau jantan. Itulah perbuatan Kerbau Danu.” ...................................................................................................

2.

Bacakan dengan saksama teks berikut, kemudian tuliskan tanggapanmu atas informasi yang ada di dalamnya! Memelihara Ikan Koi Memelihara ikan koi, bagi penggemar ikan ini, merupakan kesenangan sekaligus mengharap keberuntungan. Akan tetapi, ini bukan sembarang hobi sebab memelihara ikan koi diyakini bisa memperoleh hoki, mendapatkan kekayaan berlimpah, dan panjang umur. Bagi mereka, ikan koi merupakan simbol keberuntungan. ”Hampir semua lukisan bertema ikan koi menunjukkan jumlah ikannya sembilan ekor. Angka sembilan juga dianggap sebagai angka hoki,” kata Johanes Hariyanto, Direktur PT BSD, kepada Kompas, pekan lalu. Hariyanto adalah satu dari sekian banyak penggemar ikan koi. Mereka menjadikan ikan koi sebagai gaya hidup. Namun, mereka meyakini pula ikan koi menghasilkan uang karena punya nilai ekonomis tinggi.

Pertanian

207

Selain itu, ikan koi juga menjadi simbol panjang umur. ”Ikan koi sendiri umumnya berumur panjang. Di Jepang bahkan ada yang berusia lebih dari 200 tahun. Keindahan ikan koi terlihat jika kita melihatnya dari atas. Karena itu, ikan koi lebih cocok dipelihara di kolam, bukan di akuarium,” ungkapnya. Hariyanto membangun kolam ikan khusus berukuran 210 meter kubik yang berisi 126 ekor. ”Jumlah ini kalau angka-angkanya ditambah menjadi angka sembilan,” kata Hariyanto menjelaskan. Sebagian besar ikan koi miliknya sudah besar-besar. Ikan koi yang panjangnya lebih dari 30 sentimeter dengan berat 6 kilogram jika dijual harganya lebih dari Rp20 juta per ekor. Ikan koi sepanjang 8 sentimeter harganya sekitar Rp3 jutaan. Namun, menurut Hariyanto, dia belum pernah menjual ikan koi peliharaannya itu. ”Kalau pemijahan ikan koi ini berhasil, saya akan memberikan sebagian kepada masyarakat sekitar,” katanya. Menyaksikan ikan-ikan koi di kolamnya berkumpul saat makanan dilempar, merupakan kebahagiaan yang tiada tara bagi pemiliknya. Keyakinan bahwa ikan koi dapat menghilangkan stres merupakan salah satu faktor, mengapa banyak orang yang memelihara ikan ini. Sumber: Kompas, 7 Juli 2007

3. 4. 5.

Bacalah salah satu karya sastra Melayu klasik di perpustakaan sekolahmu. Sebutkan ciri-ciri dan analisislah unsur intrinsiknya. Buatlah teks pidato bertema pertanian! Temukan masing-masing tiga kalimat aktif dan pasif dalam teks berikut! Minat Budi Daya Vaname Meningkat Minat petambak menggarap usaha budi daya udang vaname cenderung terus meningkat. Hal itu mengakibatkan DKP bekerja sama dengan sepuluh perusahaan Situbondo untuk memproduksi benur udang vaname sedikitnya 500 juta ekor pada tahun 2004. Selain itu, Ditjen Perikanan Budi Daya DKP sejak tahun 2003 secara intensif melaksanakan upaya perbaikan mutu induk udang, terutama jenis vaname dan windu yang sekaligus diikuti dengan program sertifikasi perbenihan komoditas itu. Dia mengatakan usaha budi daya udang vaname cenderung diminati karena pertumbuhannya cepat. Dalam waktu tiga bulan, udang sudah dapat dipanen untuk diekspor; induk dan benihnya relatif mudah didapat; dapat dilakukan dengan penebaran tinggi. Kemudian, tingkat keberhasilan budi daya udang vaname lebih tinggi dibandingkan dengan udang windu. Selain itu, dapat dilakukan pemeliharaan dengan teknologi yang relatif sederhana dan pasar produknya luas.

208

Komp Bahasa SMA 1

”Dengan benih yang sehat, PT Langgeng Adi Makmur di Pontianak mampu berproduksi hingga delapan ton per ha per siklus untuk jenis udang windu dan 20 ton per ha per siklus untuk udang vaname,” tandasnya. Selain itu, kata Fatuhri, tren ini dilatarbelakangi oleh murahnya biaya produksi dan tingginya harga jual. Biaya produksi udang jenis vaname Rp12.000,00 per kg dan harga jual mencapai Rp15.000,00 per kg. ”Di samping itu, udang vaname meSumber: www.alphasea.net miliki tingkat ketahanan yang cukup tinggi, tahan terhadap infeksi dan bakteri dibandingkan udang windu,” tuturnya. Menurut dia, minat petambak menggarap udang jenis vaname sudah terlihat dari tahun 2001 ketika jenis udang windu (maradon) mulai rentan terhadap inveksi berbagai bakteri dan terjadi pada hampir seluruh daerah sentra produksi udang. Menurut dia, untuk mengatasi masalah penyakit pada udang tersebut, pihaknya secara cermat melakukan deteksi dini terhadap semua induk udang serta pengawasan pada kegiatan distribusinya. Dirjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran DKP, Sumpeno Putro, pada kesempatan yang sama menjelaskan, pemerintah berupaya terus mendorong peningkatan produksi udang untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan ekspor antara lain dengan melakukan revitalisasi budi daya udang, ekstensifikasi tambak, diversifikasi jenis udang, mutu broodsock dan benur, serta peningkatan kualitas pakan dan antibiotik. Sumber: Bisnis Indonesia, Rabu 21 Juli 2004

Kata Berhikmah Batu kecil terguling naik, batu besar terguling turun. Orang rendah derajatnya menjadi mulia, tetapi orang besar menjadi hina karena perbuatan buruknya.

Teknologi

BAB

XII

209

Teknologi

Sekarang, kita sudah memasuki era globalisasi. Teknologi maju dan mutakhir sudah merambah ke berbagai bidang kehidupan. Persaingan di berbagai bidang sangat ketat. Hal ini menjadi cambuk bagi kita sebagai generasi penerus bangsa untuk berpacu meningkatkan teknologi agar dapat bersaing dengan negara lain. Untuk memahami dan mengerti tentang teknologi, pelajarilah Bab XII berikut. Pada Bab XII ini kalian juga dapat belajar mendengarkan informasi, memberikan persetujuan terhadap sebuah artikel dalam media cetak, menulis sebuah cerpen berdasarkan pengalaman orang lain, serta memahami dan merangkum grafik.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

210

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan Informasi

• Menyimpulkan informasi yang didengar • Memberikan dukungan terhadap informasi

Memahami Isi Artikel

• Memberi persetujuan terhadap isi artikel

Menulis Cerpen

• Memahami unsur intrinsik cerpen • Menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain

Membuat Grafik

• Memahami isi grafik • Merangkum isi grafik

Teknologi

Teknologi

211

A. Mendengarkan Informasi Banyak sumber informasi yang dapat kita temukan di masyarakat. Misalnya, radio, televisi, rekaman, koran, majalah, dan sebagainya. Pada pertemuan ini, kalian akan membahas informasi yang diperoleh dari mendengarkan rekaman atau teks yang dibacakan. Ketika mendengarkan informasi, kalian harus memahami isi informasi tersebut. Caranya dengan mencatat pokok-pokok informasi. Setelah menemukan pokok-pokok informasi, kalian harus dapat menyimpulkan isi informasi tersebut. Dengarkan informasi yang dibacakan temanmu berikut! Yahoo dan Google Adu Unggul Perkembangan internet yang begitu pesat telah mengubah pola pergerakan arus informasi konvensional ke arah virtual. Hadirnya teknologi dunia maya tersebut, jelas semakin mempermudah dan mempercepat akses informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Perkembangan ini memang tak lepas dari menjamurnya perusahaan dot com di pertengahan tahun 1990-an. Meski sinar bisnis dot com tidak mampu bertahan lama, Yahoo dan Google merupakan perusahaan yang sukses bertahan di tengah-tengah badai kebangkrutan yang menakutkan itu. Sukses keduanya pun dapat terbilang unik. Dengan gayanya masing-masing, mereka berhasil menciptakan value sehingga mampu membentuk ikatan emosional yang kuat dalam komunitas penggunanya. Pertarungan mereka memang tidak pernah usai. Dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing, mereka tampak berusaha menciptakan value tersendiri bagi para penggunanya. Google yang didirikan oleh Sergey Brin dan Larry Page ditujukan bagi mereka yang mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam pencarian informasi dunia maya. Hal itu jelas terlihat dari desain tampilan Google yang begitu sederhana dan easy to read. Value lain pun dapat dilihat dari kelengkapan hasil pencarian dan layanan Sumber: Dokumen Penerbit bahasa asing yang terdapat pada situs Google Gamba 12.1 Teknologi internet. itu sendiri. Sukses Google tidak terlepas dari beberapa langkah mereka yang dapat terbilang agresif. Lihat saja ketika mereka mempromosikan search engine-nya untuk pasar Eropa dan sekitarnya. Dengan bantuan Twelve Star’s Public Relations, mereka mencoba untuk memperkenalkan layanan-layanan barunya, seperti Google News Service dan Google Adwords.

Komp Bahasa SMA 1

212

Hebatnya, dengan Google News Service mereka mengklaim sanggup mengumpulkan lebih dari 4.500 sumber berita dunia yang selalu diperbarui setiap saat. Layanan Google News termasuk unik karena tidak ada intervensi manusia dalam pengelolaannya. Hanya dengan menggunakan algoritma komputer, mereka mampu mengelola sumber-sumber berita dalam berbagai perspektif editorial. Demikian pula Google Adwords. Lewat layanan ini, para pengiklan dapat mengelola setiap account yang mereka miliki. Dengan sistem cost-per-click pricing (CPC), mereka pun hanya membayar ketika users (pengunjung suatu situs) mengklik iklan mereka. Dibandingkan Yahoo, Google memang masih kalah banyak dalam hal fitur dan layanan. Bentuk layanan seperti free e-mail dan online purchase mungkin tidak ditemukan dalam situs Google. Salah satu kunci sukses Yahoo sendiri terletak pada kemampuan mereka dalam memelihara customer database system para pengunjungnya. Selain itu, Yahoo pun menyediakan beberapa layanan yang cukup lengkap seperti Yahoo Personals yang menawarkan layanan pribadi bagi penggunanya, mulai dari free e-mail, web hosting, news, sampai dengan keadaan cuaca. Ada juga layanan Yahoo HotJob yang ditujukan bagi mereka yang sedang mencari kerja; Yahoo Mail Plus Services bagi mereka yang menginginkan layanan lebih dalam manajemen e-mail; dan Yahoo Small Business Services bagi para pebisnis pemula. Untuk menahan serangan Google yang mampu berkata-kata dalam berbagai bahasa, Yahoo juga telah mengembangkan situsnya secara customized ke dalam beberapa wilayah negara, termasuk Indonesia. Di samping itu, untuk menancapkan brand awareness dan brand reinforcement yang kuat dalam benak penggunanya, mereka tidak segan-segan beriklan di berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Alhasil, Yahoo menjadi situs pertama yang pernah mengiklankan brand mereka lewat layar kaca. Terlepas dari segala keunggulan dan value yang ingin mereka sampaikan, tetap saja banyak faktor yang akan menentukan pemenang dalam industri itu. Yang jelas, pengguna internet akan semakin pandai dalam memilih search engine yang mereka anggap paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Sumber: Majalah Marketing 2004

1.

Pelatihan 1 ○



















2.

Tugas 1 ○



















Tuliskan pokok-pokok informasi yang telah kalian dengarkan tersebut! Buatlah simpulan isi informasi tersebut!

Dengarkan informasi dari radio, kemudian buatlah simpulan isi informasi tersebut!

Teknologi

213

B. Memberikan Dukungan terhadap Informasi Pada Bab X, kalian telah belajar memberikan dukungan terhadap artikel. Pada pertemuan ini, kalian akan kembali mengemukakan persetujuan terhadap isi artikel. Dukungan hendak-nya disertai dasar dan bukti yang kuat. Untuk lebih jelasnya, bacalah artikel dalam media cetak berikut! Hubungan Valentine dengan Cinta Kasih Sejak awal Februari, suasana merah jambu mulai tampak menghiasi pusat pertokoan dan kafe. Bahkan, media pun turut menyosialisasikan suasana ini. Tidak hanya di Barat, daerah asalnya, tapi juga merambah ke seluruh dunia. Seperti tahun-tahun lalu, kaum muda, terutama kaum remaja antusias mempersiapkan valentine. Konon, hari tersebut merupakan ajang mengungkapkan cinta pada special someone. Padahal, valentine itu bukan budaya kita. Sebaiknya, kita tidak usah ikut latah merayakan acara itu. Lebih baik ikut aktivitas lain yang lebih bermutu dan bermanfaat. Kok, dapat, sih, valentine sampai ke sini? Sejarah valentine sendiri banyak versi. Ada yang mengatakan bahwa 14 Februari itu untuk memperingati wafatnya Saint Valentine. Ia, yang dianggap suci ini, berani menikahkan sepasang pengantin secara rahasia. Padahal, ketika itu, laki-laki tidak boleh menikah dengan perempuan karena laki-laki harus menjadi tentara. Akhirnya, ia ketahuan dan dimasukkan ke penjara, lalu dijatuhi hukuman mati. Nah, jelas, kan, tidak ada hubungannya sama sekali dengan budaya kita. Mudahmudahan setelah kamu tahu cerita sebenarnya, kamu jadi tidak berminat lagi ikut valentine-an begitu. By the way, talk about love, sebenarnya bagaimana pandangan tentang cinta dan seputarnya? Simak uraian berikut ya .... Ketika kamu beranjak remaja, coba perhatikan tubuh kamu. Mulai berubah, kan? Pada remaja putri terjadi menstruasi dan pada remaja putra terjadi mimpi basah, disertai pula perubahan organ seks lainnya, yang berarti secara biologis, remaja siap bereproduksi. Faktor dari dalam ini turut mendorong kamu untuk lebih tertarik pada lawan jenis, so … don’t worry kalo seusia kamu tertarik, terkagum-kagum kepada seseorang yang cakep, keren, itu normal, kok. Apa, sih, yang terpikir oleh kamu tentang makna cinta? Cinta itu fitrah, datang begitu saja tanpa diundang. Kata ahli psikologi, cinta adalah sebuah perasaan terhadap seseorang yang menimbulkan hasrat untuk membahagiakan orang yang dicintainya. Tapi, tentu maknanya dapat lebih luas lagi, tanpa batas. Cinta dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cinta pada orang tua, saudara, sahabat, dan yang lainnya termasuk pada someone, tapi…semuanya harus dalam tujuan meraih cinta Allah.

Komp Bahasa SMA 1

214

Cinta bersifat labil, mudah berubah, fluktuatif. Rasa itu datang tiba-tiba karena memang dengan kuasa Allah-lah terjadinya, juga kepada siapa dan mengapa, kita tidak dapat memilih. Begitu pun ketika kita sedang fallin’in love, segeralah introspeksi diri, saya sudah pantas belum, ya? Kalau hati kecil kamu menyatakan kamu belum pantas, forget it soon. Sebatas senang, suka, boleh saja, tapi lebih dari itu, apalagi sampai berkhayal dan mengangankan pacaran, itu tidak boleh. Kenapa? Karena, pacaran akan mendekatkan kita pada zina. Zina dapat datang melalui pandangan, perkataan, dan akhirnya perbuatan. Jadi, kamu-kamu harus berhati-hati, ya? Say no untuk pacaran. Coba, deh, kamu pikir, kayaknya pasti lebih banyak mudarat-nya, (keburukannya) dibandingkan kebaikannya. Gak usah sedih atau jealous kalau ada teman yang pacaran. Justru kita harus bangga karena kita lebih mampu menahan diri sehingga dapat lebih fokus belajar. Terus kalau pacaran, biasanya, kan, ada bertengkarnya. Wah, untung, kan, yang gak punya pacar, gak pernah sakit hati. He ... he ... he .... Yakin, senangnya orang yang pacaran itu cuma semu, sebentar. Kalau nanti telah tiba saatnya, Insya Allah dengan cara yang baik, kamu pasti mendapatkan ’cinta sejati’, yaitu dengan menikah. Eits, jangan dibayangkan sekarang … pamali, lho! At last, jangan takut ketika kamu mulai jatuh cinta. Rasa itu menandakan kamu normal, fitrah sebagai manusia yang beranjak dewasa. Hanya saja, cukup sebatas itu. Lebih baik mikirin bagaimana caranya agar masa muda kamu lebih bermanfaat dengan mencetak prestasi segudang, membahagiakan ortu, dan hal positif lainnya. Nah, mulai sekarang, niatkan dalam hati, meraih cinta Allah adalah segalagalanya, karena hanya itulah cinta hakiki, dunia wal akhirat. Siap, kan. Zahra, Swadaya Februari 2004, diambil dengan pengubahan seperlunya

Pelatihan 2 ○





























Tugas 2 ○









1. 2.

Apa isi artikel di atas? Tuliskan dukunganmu atas isi artikel tersebut. Sertakan bukti dan alasanmu!

Temukan dan bacalah artikel di media cetak. Sebutkan isi artikel tersebut dan tuliskan dukunganmu, sertakan bukti dan alasanmu memberikan dukungan!

C. Menulis Cerpen Setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa dalam kehidupannya yang mengesankan. Pengalaman atau peristiwa mengesankan bukan hanya yang menyenangkan, tetapi bisa juga yang menyedihkan. Peristiwa yang pernah kita alami dapat ditulis menjadi sebuah cerpen. Kita pun dapat menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain.

Teknologi

215

Hal yang perlu kita perhatikan ketika menulis cerpen adalah unsur pembentuk cerpen. Di antaranya pelaku, peristiwa, dan latar atau setting. Bacalah cerpen Yanusa Nugroho berikut! Bu Guru Dwita Hari ini ulangan Bahasa Indonesia. Ah, anak-anak. Mereka begitu tekun mengerjakan tugasnya masing-masing. Anak-anak yang sangat diharapkan orang tua kelak menjadi ”orang”. Dan, ah, lihatlah si Ninin, gadis kecilnya. Anak itu, yang kini serius itu, kemarin atau entah beberapa hari yang lalu datang ke tempat kosnya. ”Bu, saya bingung,” katanya begitu pintu di buka. ”Ada apa? Kalimat majemuk lagi, ya?” godanya. ”Ah, Ibu,” rengeknya manja. Bu guru kita membelainya, mengajaknya duduk di kursi plastik hijau. ”Ada apa, sih, Nona Manis?” ”Saya bingung.” ”Bingung apa?” Ninin diam saja, seolah ragu. Muridnya yang satu ini memang begitu dekat dengannya. Dia anak kelas II-C di SMP tempatnya mengajar. ”Ibu tahu si Tony?” tanyanya malu-malu. Sejenak bu guru kita terkejut, tetapi secepat itu pula tersenyum, bahkan akhirnya tertawa renyah sekali lewat penuturan gadis kecilnya ini. Oh, alah Ninin, Ninin. Dan memang itulah yang ingin diutarakan. Tony mengiriminya surat, sebenarnya bukan surat, hanya kartu kecil bertuliskan sesuatu. ”Apa, sih, maunya, Bu?” tanyanya beberapa saat kemudian. ”Mau Ninin apa?” balik Bu Guru kita sambil tersenyum. Ninin diam lagi, wajahnya tunduk. Bu Guru kita tersenyum dalam hati. Hari ini ulangan Bahasa Indonesia. Hari ini mereka harus membuat karangan singkat. Mengarang tentang apa saja yang dapat mereka ungkapkan. Mereka harus dapat berkata lewat tulisan. Mereka harus dapat jujur pada diri sendiri dengan menulis. Ah, anak-anak manis. Hari ulang tahun Ibu Guru kita, dan dia mendapatkan hadiah istimewa: muridnya dapat mengarang dengan tenang. Hari-hari di kelas dilaluinya dengan gairah kerja dan suka-ria bersama anak-anak itu. Tiga puluh lima semuanya, dan dia hafal betul seorang demi seorang karena dialah wali kelas mereka. Dari Amy Suryaningsih, si pemalu yang sederhana, anak seorang pengusaha terkenal, sampai Zamroni si hitam bandel; dia ketua kelas

216

Komp Bahasa SMA 1

karena yang paling besar badannya. Dia hafal dan ingat bagaimana tingkah, celetuk, dan canda mereka. Ruang kelas saat itu hening sekali. Bu Guru kita duduk di kursi di depan mereka. Memandang sudut kiri tempat si Yusak duduk. Bu Guru kita tersenyum ketika melihat Yusak menggaruk kepalanya karena ketika digaruk sobekan kertas kecil-kecil berlompatan dari gumpalan rambutnya yang keriting. Anehnya, Yusak tak menyadari itu semua. Anak kelahiran sebuah desa kecil di daerah Kepala Burung itu kembali tekun menuliskan kata-katanya. Itu pasti ulah si Budina atau Lucy karena mereka berdualah yang akrab dengan Yusak. Di sebelahnya duduk Biko. Nama sebenarnya adalah Ahmad Zainuri, entah bagaimana asal mulanya namanya berubah menjadi Biko. Ah, rasanya aku ingat! Kata Bu Guru kita. Kalau tak salah, nama Biko muncul setelah ulang tahun Amy tiga bulan lalu. Waktu itu, kawan-kawan sekelas diundang datang makan siang. Amy mempunyai seekor burung Betet yang sudah sangat jinak. Begitu jinaknya si Betet ini sehingga dibiarkan lepas bebas berjalanjalan di dalam rumah. Pintu sangkarnya yang dari besi itu selalu terbuka lebar sehingga si Betet dapat keluar masuk kapan saja. Tubuh burung itu agak bulat; warnanya hijau; paruhnya yang pendek membuat langkahnya menjadi lucu, apalagi jika diberi makanan dan untuk itu ia buru-buru – maka langkahnya jadi kian menggelikan – megal-megol seperti entok. Si Betet ini anehnya hari itu tidak mau didekati siapa pun, termasuk Amy. Tetapi, lebih aneh lagi, kepada Ahmad Zainuri dia mau, bahkan bertengger manja di pundaknya. ”Lihat, cuma kepadaku dia mau. Habis kalian belum mandi!” katanya bangga, dan berdiri tegak mirip si Buta dari Gua Hantu. Anak-anak dan Bu Guru kita tertawa. ”Ya, sudah karena dia jinak sama kamu, sekalian saja pakai namanya,” goda Amy sambil tersenyum. ”Siapa namanya?” tanya Ninin sengaja memancing tawa. ”Biko!” Gelak tawa memenuhi ruangan besar itu. Ahmad Zainuri hanya cengar-cengir salah tingkah, sementara si Betet agaknya senang; menjerit-jerit dengan suaranya yang parau. Sejak hari itu, dia dipanggil Biko. Bu Guru kita tersenyum kecil. Sunggingan senyumnya manis sekali. Tetapi secepat itu pula dia telan bulat-bulat. Apa jadinya jika ketika itu ada murid-muridnya yang tahu dirinya tersenyum seorang diri. Dilihatnya pula si cantik Amy agak diganggu oleh bolpoinnya. Beberapa kali digosok-gosokkannya bolpoin itu pada kertas. Agaknya tintanya habis. Dia melihat ke kiri ke kanan. Pasti cari pinjaman,

Teknologi

217

kata Bu Guru kita dalam hati. Kemudian, didekatinya Amy, dipinjamkannya bolpoinnya. Amy menerimanya dengan malu-malu. Amy, Amy,… ke mana bolpoinmu yang lain, Nona Manis? Oh, tentu kau pinjamkan pada Ninin atau si ceking Ramadan, biasanya memang mereka yang sering pinjam, kan? Dan kini kau pinjam dariku, Bu Guru kita tertawa dalam hati. Amy dulu pernah bercerita padanya tentang keluarganya. Dikatakannya bahwa ia tak betah di rumah, dia lebih senang tidur di rumah eyang di Pasar Minggu karena di sana dia dapat tenang dan tenteram tidak kesepian seperti di rumah orang tuanya. ”Amy takut sepi?” tanya Bu Guru kita waktu itu. ”Sepi, sih, tidak, bu, tap ... Ah, pokoknya nggak enak. Papa memang sering bicara ketika kami semeja makan, tapi .... Pokoknya nggak enak!” ”Apa Amy nggak dapat cerita dengan santai pada Papa atau Mama?” ”Ya, lagi pula Amy harus turut apa kata Papa.” ”Takut, sih, tidak, tapi… Sebenarnya Amy kasihan pada Papa, Bu. Mas Tomy sering pergi dan bertengkar dengan Papa, karenanya Papa sering sakit, Bu, Tapi ....” ”Bu Guru tahu, Amy sayang pada Papa, dan Papa Amy juga sayang pada Amy dan Mas Tomy, hanya saja Amy belum mengerti benar apa yang Papa Amy maksudkan. Yang penting Amy jangan melawan apalagi bertengkar seperti Mas Tomy. Ibu sarankan sekalisekali ajak Papa Amy piknik.” ”Uuh, mana pernah sempat! Berangkat kerja bareng dengan Amy, pulang kerja sering kali sudah jam sepuluh malam. Minggu ada urusan, Sabtu juga ada urusan, Mama juga begitu.” Bu Guru kita diam, seolah Amy adalah dirinya di masa lalu. Tentu saja orang tua Bu Guru kita tak sekaya orang tua Amy. Dulu Bu Guru kita juga mengalami hal seperti itu. Tak ada tempat mencurahkan perasaan hati selain si Popy, bonekanya. Tiap hari, apalagi jika hari libur, sepanjang hari Bu Guru kita bermain dengan si Popy. Bercerita, menyanyi, menangis, tertawa, semuanya hanya Popy yang tahu. Sejak saat itu Bu Guru kita membangun dunianya sendiri, dunia yang akrab tanpa banyak kata-kata terhambur; dunia kesendirian yang tenang. ”Nilai-nilaimu bagus, tes IQ-mu memuaskan. Papi sarankan kamu masuk kedokteran.” Padahal waktu itu dia baru saja lulus SMP. Itu artinya Bu Guru kita di SMA harus lebih giat belajar supaya kelak menjadi dokter seperti saran Papi. Tetapi apa hendak dikata, ujian saringan perguruan tinggi tidak meluluskannya dan Bu Guru kita gembira, tetapi sekaligus sedih, karena melihat Papi begitu terpukul. ”Pi,” katanya suatu malam, ”boleh Ita bicara?”

218

Komp Bahasa SMA 1

Bu Guru kita, waktu itu, melihat wajah Papinya berubah. Wajah itu seolah tak percaya bahwa yang berbicara di depannya adalah anaknya, anaknya yang nomor dua, Dwita! Sorot mata Papi lain sekali. Jika selama ini Papi menganggap anaknya anak bawang, kini Papi terkejut melihat kenyataan anaknya telah gadis dan berani berbicara seperti itu. ”Tentu, kamu mau bicara apa?” kata Papi lembut sekali. Dan semuanya begitu lancar terurai, meluncur lewat lima tahun lalu. Kini Bu Guru kita tengah menghadapi murid-muridnya ulangan. Kini Bu Guru kita tengah menikmati dunia yang sedikit demi sedikit dibangunnya itu. Dunia yang penuh bunga-bunga yang mulai bermekaran, ceria, nakal, dan, ah, anak-anak. Amy manis, kau juga pernah bilang pada Ibu bahwa kau ingin jadi insinyur lapangan terbang, seperti oom, ah, siapa oom-mu yang sering kauceritakan itu? Ah, sudahlah! ”Sudah selesai?” tanya Bu Guru kita memecah keheningan. Kelas pecah, keluhan meletup di sana-sini. Gelisah mulai menggeliat di siang itu. ”Baik, Ibu beri waktu lima menit lagi.” ”Huuuu…!” Itu pasti suara Yusak. Bu Guru hanya tersenyum kecil. Si kriting krupuk itu, begitulah kawan-kawan sekelas menjulukinya, memang, selalu begitu. Padahal, sering kali dia sudah selesai mengerjakan tugasnya. ”Baik, kumpulkan!” perintah Bu Guru kita tegas, lima menit kemudian. Tak ada suara. Zamroni dengan cekatan mengumpulkan kertas ulangan dan menumpukkan di meja. Kelas kembali sunyi. Bu Guru kita agak heran melihat seolah menunggu sesuatu. ”Kalian boleh pulang,” perintahnya sambil masih memandangi murid-muridnya. Seisi kelas hanya tersenyum, sambil pandang sesama mereka. ”Ada apa?” Bu Guru kita tersenyum heran. Kemudian mengemasi kertas ulangan. Terbaca olehnya judul karangan milik Ninin ”Ulang Tahun Guruku”. Kelas mulai hidup oleh gelak-gelak kecil tawa mereka. Lembar kedua dibacanya, ”Ulang Tahun Nih, Yee ....” Tulisan Yusak. Kelas makin hidup. Bu Guru gugup, segera dibacanya lembar-lembar ulangan itu, dan, ya, Tuhan! Semua bertuliskan…. ”Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya Bu Guru kita, Bu Guru kitaaa,… dan bahagia…” Mereka menyanyi dan bertepuk tangan. Di luar sana tak ada hujan, bahkan mendung pun tidak, tetapi Dwita Fajarini, bu Guru kita, pipinya basah, matanya pun begitu. Menteng Pulo, Nov. 1986. Sumber: Bulan Bulat Bugil, Grafiti, Jakarta: 1990 (halaman 135–141) dikutip tanpa pengubahan.

Teknologi

219

Buka Wawasan Yanusa Nugroho dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur, 2 Januari 1960. Karyakaryanya, antara lain Bulan Bulat Bugil (1990), Cerita di Daun Tal (1992), Menggenggam Petir (1996).

Pelatihan 3 ○



















1. 2. 3. 4. 5.

Ceritakan kembali isi cerpen di atas! Ungkapkan latar dan penokohan dalam cerpen tersebut dengan menunjukkan kutipan yang mendukungnya! Menurut pendapatmu, persoalan apakah yang diungkapkan dalam cerpen tersebut? Siapakah pelaku dalam cerpen yang paling kalian sukai dan kalian benci? Mengapa? Buatlah cerpen berdasarkan pengalaman temanmu!

Lensa Bahasa Memahami Kalimat Minor dan Mayor Cermati kalimat-kalimat berikut! 1. Diam! 2. Pergi! 3. Yang baru. 4. Sudah siap? 5. Ia bekerja setiap hari. 6. Kuli-kuli itu menerima upah setiap bulan. 7. Mereka sedang mengikuti pengarahan dari direkturnya. 8. Para pekerja ada yang sedang sibuk memberesi pekerjaannya dan ada yang dudukduduk saja. Kalimat Nomor (1), (2), (3), dan (4) terdiri atas satu unsur pusat, yakni diam, pergi, baru, dan siap. Kalimat Nomor (5), (6), dan (7) mengandung dua unsur pusat, yakni kalimat nomor (5) ia dan bekerja; kalimat nomor (6) kuli-kuli dan menerima; kalimat nomor (7) mereka dan mengikuti. Kalimat nomor (8) mengandung tiga unsur pusat, yakni para pekerja, membereskan, dan duduk-duduk. Kalimat yang mengandung satu unsur pusat atau inti disebut kalimat minor, sedangkan kalimat yang mengandung dua unsur pusat atau lebih disebut kalimat mayor.

Pelatihan 4 ○



















Analisislah unsur pusat pada setiap kalimat yang terdapat pada penggalan wacana berikut, kemudian kelompokkan kalimat tersebut ke dalam kalimat minor atau mayor!

220

Komp Bahasa SMA 1

Lagi-lagi masalah tenaga kerja. Cukup serius! Sejalan dengan era perdagangan dan investasi bebas, arus migrasi tenaga kerja internasional akan semakin deras di masa mendatang. Mengapa? Pindahnya tenaga kerja dari satu negara ke negara lain akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sosial, politik yang ada di negara-negara tersebut. Bagaimana tenaga kerja Indonesia? Baik! …. Pada saat ini Indonesia masih tergolong dalam negara pengirim (eksportir) tenaga kerja. Dilihat dari arus keluar dan masuk tenaga kerja di Indonesia maka jumlah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri jauh melampaui jumlah tenaga kerja asing yang berada di Indonesia. Selama Repelita V (1989–1994), sekitar 641.000 tenaga kerja Indonesia berada di luar negeri. Angka itu akan jauh lebih tinggi lagi jika tenaga kerja yang tergolong ilegal dimasukkan dalam perhitungan. Adapun tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun 1994, berjumlah 41.422 orang. Besarnya angkatan tenaga kerja di dalam negeri merupakan alasan utama pemerintah mendorong pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Sumber: Mimbar 82 Th.XIV / 96/97

D. Membaca Grafik Pada Bab IX, kalian telah membahas cara membaca tabel. Pada pelajaran ini, kalian belajar membaca grafik dengan teknik membaca memindai. Hal yang harus kalian perhatikan dalam membaca grafik adalah garis vertikal, garis horizontal, dan keterangan yang ada di bawah grafik. Perhatikan contoh grafik berikut. Grafik Perkembangan Pencari Kerja Lulusan SMA Daerah A dari Tahun 2000–2007

4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 0 2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

Teknologi

221

Setelah mencermati grafik tersebut, kalian dapat merangkumnya ke dalam beberapa kalimat. Contoh: Pada tahun 2000 pencari kerja lulusan SMA di daerah A mencapai 1.250 orang. 1.

Pelatihan 5 ○



















2.

Tugas 3 ○



















Lanjutkan rangkuman informasi pada grafik pencari kerja lulusan SMA di daerah A tersebut! Tuliskan simpulan kalian berdasarkan informasi dalam grafik tersebut!

Temukan contoh grafik di media massa cetak, kemudian tuliskan rangkuman informasi yang ada di dalamnya! Pahamilah cerpen berikut!

Rangkuman 1.

2.

3.

4.

Mendengarkan suatu informasi merupakan kegiatan yang bermanfaat. Kalian dapat menyerap pengetahuan yang terdapat dalam informasi tersebut. Untuk itu, kalian harus dapat merangkum informasi yang sudah dengarkan. Salah satu contoh sumber informasi adalah artikel. Kalian dapat menyerap berbagai macam informasi dalam artikel. Selain itu, kalian juga dapat memberikan dukungan/persetujuan tentang apa yang ditulis dalam artikel tersebut. Menulis sebuah cerpen tidak boleh sembarangan. Kalian harus memerhatikan unsur intrinsik sebuah cerpen. Misalnya, pelaku, peristiwa, dan latar. Selain itu, kamu juga dapat berpedoman berdasarkan pada pengalaman orang lain dalam menulis cerpen. Grafik adalah lukisan pasang surut atau naik turunnya suatu keadaan dengan garis atau gambar.

Refleksi Setelah mendengarkan informasi, diharapkan kalian mampu menyimpulkan isi dari informasi tersebut. Selain itu, kalian juga dapat menyerap pengetahuan yang ada dalam informasi tersebut. Diharapkan juga kalian dapat memberikan dukungan atau persetujuan terhadap artikel yang dibaca. Memahami unsur intrinsik cerpen juga perlu kalian pahami, agar dapat menulis sebuah cerpen dengan baik dan benar. Diharapkan juga, kalian dapat memahami dan merangkum isi grafik dengan baik.

222

Komp Bahasa SMA 1

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○



























































Jangan Kalah Sebelum Berperang Hampir semua siswa berjingkrak-jingkrak dan melompat-lompat gembira. Corat-coret dengan cat semprot warna-warni di mana-mana. Baju, celana, bahkan rambut. Rupanya mereka tidak puas dengan apa yang mereka lakukan sehingga mereka sepakat akan pawai keliling kota untuk merayakan kelulusan mereka. Setelah melihat pengumuman, hampir semua lulus, meskipun ada beberapa yang terpaksa ikut ujian ulang. ”Kamu mau kuliah di mana, San?” tanya Inayah kepada Santi. ”UGM. Keluargaku semua lulusan dari sana!” jawab Santi dengan gembira. ”Kalau aku ke UNS saja. Lebih dekat dengan tempat tinggalku,” kata Via memberitahukan pilihannya. ”Aku juga!” celetuk Umul. ”Oh ... kita sama-sama!” kata Iim gembira. Ketiganya lalu berpelukan. Semua meluapkan kegembiraan. Hanya Ady saja yang tampak murung. Padahal ia lulus dengan nilai yang tinggi. Jika dibandingkan dengan teman satu kelasnya, ia yang paling tinggi, karena ia termasuk nomor dua besar. Mukanya bagaikan kertas yang terlipat. Wajahnya tidak kelihatan berseri seperti yang lain. Kelihatannya banyak sekali yang dipikirkan Ady. Telah didengarnya betapa mahalnya biaya untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, belum lagi kalau lewat swadana, lebih-lebih jika di PTS (Perguruan Tinggi Swasta) bakal ngabisin uang tidak sedikit. Uang gedung, biaya per semester, biaya buku, belum lagi biaya hidup di kos. Serasa putus harapan. Ady anak sulung. Ayahnya bekerja sebagai tukang bangunan dan ibunya di rumah menganggur. Dapat dibayangkan betapa sangat minimnya pemasukan dari pekerjaan tukang batu. Adiknya masih dua. ”Apakah bapakku mampu membiayai jika nanti aku melanjutkan kuliah?” tanya Ady dalam lamunannya. Rupanya wajah murung Ady diperhatikan oleh Muzi teman satu kelasnya. Kemudian, didekatinya wajah murung itu. ”Ada apa, Dy? Kok, melamun? Kayak orang baru dirundung masalah besar saja?” tanya Muzi pada Ady. ”Ah ... nggak ... cuma lagi pengen sendiri saja!” jawab Ady dengan berusaha untuk tersenyum, meskipun dalam hati sebenarnya iri dengan teman-temannya. ”Nggak mungkin! Pasti ada sesuatu! Ayolah, ngomong! Siapa tahu aku bisa membantu!” desak Muzi ingin tahu apa yang terjadi.

Teknologi

223

”Ah ... aku nggak ingin membebani kamu dengan masalahku! O ... ya, kamu mau kuliah di mana, Zi?” tanya Ady seolah-olah ingin mengalihkan pembicaraan. ”Beneeer! Nggak apa-apa, kok!” jelas Ady meyakinkan temannya itu. ”Ya ... udah, kalau gitu aku ucapin selamat, ya, Ady! Kamu lulus dengan nilai memuaskan,” kata Muzi sambil menjabat tangan Ady. ”Terima kasih, Zi! Berkat doa kamu juga!” kata Ady. ”Akan mendaftar kuliah di mana?” tanya Muzi. ”Entahlah, Zi! Belum tentu aku bisa melanjutkan kuliah!” jawab Ady pelan. Muzi dapat menerka kesulitan apa yang kira-kira menimpa temannya itu. ”Kalau soal biaya yang menjadi kesulitanmu, itu bisa diatasi. Kau masih ingin kuliah, bukan?” tanya Muzi sambil menghibur. Ady mengangguk. Matanya berkaca-kaca menahan perasaannya. ”Ada saja yang mengalami nasib seperti kau ini. Ingin melanjutkan kuliah, tapi terbentur pada soal biaya. Tapi, tidak sedikit yang berhasil memecahkan persoalan itu dan bisa melanjutkan kuliah. Seperti tetangga saya, Joko, bisa kuliah karena dia tiap pagi jadi loper koran. Iwan berhasil, dengan jualan makanan di pinggir jalan, paginya kuliah. Sore hari menyiapkan makanan untuk dijual pada malam hari. Perlu kamu ketahui, Ady! Si Nia, kakak kelas kita dulu, bisa kuliah karena ia tiap hari habis kuliah membantu mencuci piring di kantin sekolah dekat kosnya. Semua berhasil melanjutkan kuliah karena rajin berusaha dan mau bekerja keras. Ingat! Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, melainkan merekalah yang mengubah nasib mereka sendiri. Siapa yang mencari, tentu akan mendapat. Cobalah Ady, pikirkanlah!” begitulah nasihat Muzi. Ady mengucapkan terima kasih dan berjanji akan berusaha. Ketika Ady pamitan pulang, Muzi menambah pesannya, ”Jangan kalah sebelum berperang. Berjuanglah, Dy, aku doakan semoga kau berhasil.” oleh Turhadi Sumber: Solopos, Minggu 8 Agustus 2004 diubah seperlunya

Diskusikan beberapa hal berikut! 1. Analisislah unsur intrinsik cerpen tersebut! 2. Apakah amanat yang terkandung dalam cerita itu? 3. Bagaimana akhir dari kisah cerita itu? 4. Dengarkan informasi yang dibacakan temanmu berikut ini, kemudian buatlah simpulannya!

224

Komp Bahasa SMA 1

Bill Gates Hampir tak ada perusahaan kelas dunia yang selalu diidentikkan dengan pendirinya, selain Microsoft dan Bill Gates bersama Paul Allen pada tahun 1975 yang kini menjadi perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia. Microsoft membuat Bill Gates menjadi salah seorang manusia terkaya di dunia dengan total kekayaan sekitar US$ 47 miliar. Namun, apa yang dicapai Bill adalah perpaduan antara kejeniusan, hobi, kerja keras, serta bakat seorang entrepreneur. Anak kedua dari tiga bersaudara kelahiran Seatle, Washington, 25 Oktober 1955 ini sudah menunjukkan kejeniusan sejak masih di sekolah dasar. Ketertarikannya di bidang komputer kian terlihat ketika dia bersekolah di Lakeside, sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademiknya. Waktu itu, Bill Gates, Paul Allen, dan beberapa kawannya (yang kemudian menjadi programmer pertama Microsoft) mampu ”melahap” pelajaran komputer untuk satu tahun ajaran – hanya dalam tempo satu minggu. Tak cuma itu, Bill juga meng-hack komputer sekolah, mengubah jadwal pelajaran dan penempatan siswa. Hobi yang terus dilakoninya hingga kini, juga membuatnya dipercaya sebagai penanggung jawab komputerisasi jadwal sekolah (saat di senior high school). Pada musim gugur tahun 1973, Bill Gates masuk kuliah di Fakultas Hukum Harvard University, salah satu perguruan tinggi bergengsi di Amerika. Namun, Bill lebih tertarik dengan bidang komputer, hal yang membuatnya dikenal sebagai seorang programmer jenius. Suatu ketika, pada Desember 1974, Bill dikunjungi sahabatnya, Paul Allen. Mereka mendiskusikan sebuah artikel di majalah Popular Electronics ”World’s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”, yang membahas komputer mikro pertama, Altair 9090, yang dikembangkan Ed Roberts. Mereka melihat kehadiran Altair merupakan awal dimulainya era komputer rumah (PC – personal computer). Keberadaan software untuk komputer-komputer tersebut sangat dibutuhkan. ”Ini jelas kesempatan besar bagi kita,” begitu kata Bill dan Paul. Beberapa hari setelah diskusi tersebut, Bill langsung menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems), dan mengatakan mereka telah membuat (bahasa program) BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Padahal, ketika itu, Bill dan Paul belum menulis satu baris kode pun. Namun, keduanya beruntung, MITS – yang tidak mengetahui kebohongan tersebut – menyatakan tertarik dengan BASIC yang mereka tawarkan. Hanya dalam waktu delapan minggu, setelah bekerja siang-malam, BASIC telah siap.

Teknologi

225

Kesuksesan itu membuat keinginan Bill untuk menggeluti bidang komputer kian kuat. Setahun kemudian (1975), Bill memutuskan meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft bersama Paul Allen. Kini, Microsoft adalah vendor software dan sistem operasi yang menguasai pangsa pasar software dunia. Mulai dari Windows 95, Windows 98, ME, Windows 2000 hingga Windows XP. Keberhasilan Bill memang memberikan inspirasi bagi anakanak muda dunia yang juga memiliki kejeniusan, hobi, dan bakat entrepreneur sepertinya. Sebut saja Linus Torvalds, mahasiswa University of Helsinki, Finlandia, yang menciptakan sistem operasi Linux. Ironisnya, pada saat bersamaan, pria kelahiran Helsinki, 28 Desember 1969 ini justru mengambil posisi di Transmeta Corp., yang juga dimiliki oleh salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen. Dia bekerja dalam sebuah proyek yang sangat rahasia, yang diperkirakan akan berkembang dan menjadi ancaman bagi Microsoft. Sejarah juga mencatat kesuksesan David Filo dan Jerry Yang, dua mahasiswa Teknik Elektro, Stanford University yang menciptakan situs Yahoo! (Yet Another Hierarchical Officious Oracle), internet directory pertama di jagat maya yang mulai online Agustus 1994. Lalu, bagaimana dengan ”Bill Gates-Bill Gates” muda Indonesia yang kini membangun bisnis di bidang IT. Mampukah mereka menyamai orang yang memberi mereka inspirasi? Sumber: Prospektif, 24–25 Mei 2004

5.

Bacalah penggalan artikel berikut, kemudian tuliskan tanggapanmu dalam bentuk dukungan! Berpikir tentang Serangga Oleh Harun Yahya Ketika menyaksikan rancangan yang sempurna pada makhluk hidup di sekitarnya, manusia terus-menerus berpikir hingga mendorongnya menemukan lebih banyak fakta yang menakjubkan. Ketika mengamati seekor lalat yang setiap saat dijumpainya, namun belum pernah diperhatikannya bahkan merasa terganggu dan ingin sekali membunuhnya, ia melihat bahwa serangga tersebut berkebiasaan membersihkan diri sampai bagian tubuh terkecil sekalipun. Lalat sering kali hinggap di suatu tempat lalu membersihkan tangan dan kakinya secara terpisah. Setelah itu, lalat membersihkan debu yang menempel pada sayap dan kepalanya secara menyeluruh dengan menggunakan tangan dan kakinya. Lalat ini terus saja melakukan yang demikian sampai yakin akan kebersihannya. Semua lalat dan serangga membersihkan tubuh dengan cara yang sama: penuh

226

Komp Bahasa SMA 1

perhatian dan ketelitian ke hal-hal terkecil. Ini menunjukkan ada pencipta tunggal yang mengajarkan kepada mereka cara membersihkan diri seperti itu. ............................................................................................ Sumber: MQ, Februari 2004

6.

Tuliskan masing-masing lima contoh kalimat minor dan kalimat mayor!

7.

Tuliskan hasil pembacaan grafik berikut dalam beberapa kalimat! Grafik Kelulusan SMA Taruna Jaya Tahun 2000–2007 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2000

2001

2002

2003

2004

Keterangan: Garis vertikal menunjukkan persentase lulusan Garis horizontal menunjukkan tahun kelulusan

Kata Berhikmah Kalau pandai menggulai, badar jadi tengiri. Orang yang bijaksana itu selalu serba bisa.

2005

2006

2007

Lingkungan Hidup

BAB

227

XIII Lingkungan Hidup Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Misalnya, seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut. Lingkungan hidup yang sehat merupakan idaman kita semua. Kalian dapat lebih memahami tentang lingkungan hidup apabila mempelajari Bab XIII ini. Selain itu, kalian juga dapat belajar mendengarkan cerita rakyat dengan baik, memahami dan mengomentari berbagai informasi, menulis sebuah teks pidato, serta merangkum isi buku. Pelajarilah bab ini dengan baik sebagai bekal kalian di masa yang akan datang.

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: CD Corel

Sumber: CD Corel

228

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan Cerita

Lingkungan Hidup

• Memahami isi informasi • Menemukan hal menarik dalam cerita rakyat

Mengomentari Informasi

• Memahami isi informasi • Memberikan kritik terhadap informasi

Menulis Teks Pidato

• Menulis unsur-unsur pidato • Menyusun teks pidato dengan baik

Merangkum isi buku

• Merangkum isi buku menjadi beberapa kalimat

Lingkungan Hidup

229

A. Mendengarkan Cerita Rakyat Apa arti dongeng? Dongeng adalah cerita rakyat atau cerita yang mengandung kisahan yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar, serta tahapan dan rangkaian cerita yang disampaikan secara turun-temurun. Jenis-jenis cerita rakyat, adalah mite, legenda, dan dongeng. Dengan demikian, menurut pendapat ini, dongeng merupakan salah satu genre cerita rakyat. Istilah dongeng digunakan untuk menyebut sekelompok cerita tradisional dengan medium bahasa lisan. Berdasarkan uraian itu, dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di masyarakat sebagai sastra milik masyarakat. Sastra rakyat atau kesusastraan rakyat adalah sastra yang hidup di tengah-tengah rakyat dalam bentuk cerita dongeng tentang nilai-nilai kebaikan yang dituturkan. Dengan kata lain, cerita rakyat atau dongeng adalah cerita khayal yang berkembang dalam lingkungan masyarakat secara lisan. Adapun tujuan menyimak dongeng ialah untuk memahami suatu pesan tertentu dalam dongeng tersebut. Tujuan mendengar dongeng adalah untuk memahami isi, makna, dan nilai-nilai budaya serta pendidikan dalam dongeng tersebut. Dongeng biasanya tidak saja menghibur, tetapi memberi gambaran umum tentang sebuah kebaikan dan keburukan atau nasihat-nasihat dengan melukiskan sebuah kejadian dalam bentuk cerita. Dengarkan pembacaan cerita rakyat berikut ini! Asal Usul Nama Surabaya Pada zaman dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara Ikan Hiu yang dikenal dengan nama Ikan Sura dan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya samasama kuatnya, sama-sama tangkasnya, sama-sama cerdiknya, samasama ganasnya, dan sama-sama rakusnya. Selama mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. Oleh karena itu, mereka kemudian jemu untuk terus berkelahi. ”Aku bosan terus-terusan berkelahi, Buaya,” kata Ikan Sura. ”Aku juga, Sura. Lalu apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?” tanya Buaya. Ikan Hiu Sura yang sudah memiliki rencana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya, memang telah memiliki satu cara. ”Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air, sedangkan kamu berkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut. Bagaimana, Buaya?”

230

Komp Bahasa SMA 1

”Baiklah aku terima usulmu yang bagus itu!” jawab Buaya. Pembagian daerah kekuasaan itu ternyata memang telah membuat perkelahian antara Ikan Hiu Sura dan Buaya sudah tak terjadi lagi. Mereka menghormati daerah kekuasaannya masing-masing. Selama mereka mematuhi kesepakatan yang telah mereka buat bersama, keadaan aman dan damai. Akan tetapi, pada suatu hari, Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Namun, Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura itu. Tentu saja, Buaya sangat marah melihat Ikan Hiu Sura melanggar janjinya. Buaya segera menghampiri Ikan Hiu Sura yang sedang menikmati mangsanya di sebuah sungai. ”Hai, Buaya, bagaimana mangsamu di daratan? Banyakkah?” tanya Ikan Hiu Sura. ”Hai, Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaanku?” tanya Buaya. Ikan Hiu Sura yang tak merasa bersalah tenang-tenang saja. ”Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair. Bukankah aku sudah bilang bahwa aku adalah penguasa di air? Nah, sungai ini, kan, ada airnya, jadi juga termasuk daerah kekuasaanku,” kata Ikan Hiu Sura. ”Apa? Sungai itu, kan, tempatnya di darat, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah kekuasaanku!” Buaya ngotot. ”Tidak bisa. Aku, kan, tidak pernah bilang kalau di air hanya air laut, tetapi juga air sungai,” jawab Ikan Hiu Sura. ”Kalau begitu, kamu mau membohongiku lagi? Baiklah kita buktikan siapa yang memiliki kekuatan yang paling hebat, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal!” kata Buaya. Mereka berdua terus cekcok, masing-masing berusaha mengemukakan alasanalasannya dan masing-masing pun saling menolak dan saling ngotot mempertahankan kebenaran-kebenaran dari alasan-alasannya sendiri. Akhirnya, mereka berkelahi lagi. Pertarungan sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat; saling menerjang dan menerkam; saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Kedua binatang raksasa itu tanpa istirahat terus bertarung mati-matian. Dalam pertarungan sengit itu, Buaya mendapat gigitan Ikan Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membelok ke kiri. Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya. Ikan Hiu Sura telah kembali lagi ke lautan.

Lingkungan Hidup

231

Peristiwa pertarungan antara Ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya itu mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa itu. Bahkan, lambang Ikan Hiu Sura dan Buaya dipakai sebagai lambang Kota Madya Surabaya. Sumber: Suripan Sadi Hutomo dan Setya Yuwana S., dalam Cerita Rakyat dari Surabaya

1.

Pelatihan 1 ○



















2. 3. 4. 5.

Cerita rakyat tersebut termasuk cerita fabel! Jelaskan apa yang dimaksud fabel! Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut? Bandingkan nilai-nilai dalam cerita tersebut dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat yang efektif! Tuliskan isi cerita rakyat tersebut! Temukan dan tuliskan hal yang menarik tentang tokoh dalam cerita rakyat tersebut!

Buka Wawasan Di dalam buku The Types of the Folktale, Anti Aarne dan Smith Thompson membagi dongeng menjadi empat golongan besar, seperti berikut. 1. Dongeng binatang ialah jenis dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar. 2. Dongeng biasa ialah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seseorang. 3. Lelucon dan anekdot adalah dongeng-dongeng yang dapat menimbulkan rasa menggelikan hati sehingga menimbulkan tertawa bagi yang mendengarnya maupun yang menceritakan. 4. Dongeng-dongeng berumus adalah dongeng-dongeng formula tales dan strukturnya terdiri atas pengulangan.

B. Mengomentari Informasi Kalian telah belajar memberi kritik atau dukungan terhadap informasi dalam media massa. Untuk lebih memperdalam keterampilan kalian dalam hal menanggapi informasi, kalian akan kembali memberikan kritik terhadap informasi. Bacalah informasi dari media cetak berikut dengan saksama! Pembelajaran Puisi Kontemporer Banyak pengamat sastra mengatakan bahwa pengajaran sastra di sekolah, khususnya di SMA, masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Ajip Rosidi, sejak kira-kira tahun 1955 hingga kini masalah pengajaran sastra, khususnya apresiasi sastra, dipermasalahkan para

232

Komp Bahasa SMA 1

Sumber: Dokumen penerbit

Gambar 13.1 Siswa sedang membaca puisi

sastrawan dan pengajar karena dianggap tidak memenuhi harapan. Padahal, melalui pengajaran sastra di SMA, guru dan masyarakat mengharapkan agar para siswa memiliki dan mengembangkan wawasan sastra mereka, melatih kemampuan, serta menumbuhkan sikap positif bagi kepentingan masyarakat dan dirinya. Apresiasi sastra selayaknya dikembangkan melalui pengajaran sastra. Akan tetapi, banyak faktor yang bersangkutan dengan itu, misalnya kurikulum, termasuk di dalamnya metode, sistem evaluasi dan faktor yang sangat penting, yaitu guru dan siswa. Berkaitan dengan pengajaran sastra, guru sastra dituntut mempunyai semangat tinggi. Sebagai pribadi, ia mestilah mencintai sastra. Hal yang sama berlaku untuk puisi. Apalagi nyatanya menikmati puisi dan memahami puisi memerlukan perenungan dan penyelaman secara intensif dan ekstensif. Itu sebabnya, guru mesti memiliki hasrat tinggi untuk mempelajarinya. Dalam konteks pengajaran sastra, mungkin saja kita menyodorkan puisi kepada siswa tanpa membimbing, menuntun, dan mengarahkan pengajarannya. Akan tetapi, kemungkinan besar siswa akan mengalami kesulitan. Ketika ditanya, apakah perbedaan prosa dengan puisi, misalnya, kemungkinan jawaban yang diperoleh prosa adalah karangan bebas, sedangkan puisi karangan terikat. Lalu bagaimana ciri-ciri puisi kontemporer? Tepatnya, jika kepada siswa ditanyakan ciri puisi tahun 40-an yang terikat baris atau bait (misalnya, bersajak silang a-b-a-b) hubungannya dengan puisi kontemporer yang lebih mementingkan kata atau bunyi, mungkin siswa kita tidak dapat menjawab. Lalu siapakah yang salah, siswa atau guru? Puisi kontemporer memang belum populer di kalangan siswa SMA, terlebih lagi jika guru sendiri tidak mengenal keberadaan puisi itu. Sudah waktunya bagi kita sekarang, sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia, memperkenalkan puisi kontemporer (puisi yang lahir dewasa ini) kepada siswa untuk melengkapi bahan pembelajaran yang biasanya berupa puisi-puisi lama, sebutlah Angkatan 45-an. Dengan cara itu, baik siswa maupun guru, akan terpacu untuk menyelami puisi kontemporer secara lebih mendalam. Namun, apakah puisi kontemporer itu? Bagi Sutardji Calzoum Bachri, puisi kontemporer merupakan sesuatu yang muncul dari rohani, melalui bunyi ucapan dan katakata yang dalam keutuhannya mengandung keindahan dan kearifan. Ia adalah ruh, semangat, mimpi, obsesi, dan igauan. Juga kelakar batin yang menjasad dalam bunyi yang diucapkan dan dituliskan lewat kata-kata. Karena peranan guru di sekolah sangat penting bagi keberhasilan pengajaran, khususnya pengajaran apresiasi puisi, sudah semestinya para guru benar-benar mengikuti perkembangan sastra Indonesia. Sri Wahyuni B, Horison 2002

Lingkungan Hidup

1.

Pelatihan 2 ○



















2.

233

Tuliskan secara singkat isi informasi tersebut dengan bahasamu sendiri! Buatlah kritikan disertai alasan dan saran terhadap informasi tersebut!

C. Menulis Teks Pidato Hal yang berkaitan erat dengan topik ialah judul. Jika topik adalah pokok bahasan yang akan diulas, judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan itu. Judul yang baik harus memenuhi tiga syarat, yaitu relevan, provokatif, dan singkat. Secara garis besar, sistematika pidato adalah sebagai berikut. 1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin. 2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam bentuk ucapan terima kasih, ungkapkan kegembiraan atau rasa syukur. 3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta dengan gaya bahasa yang menarik. 4. Menyampaikan simpulan isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar. 5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato. 6. Menyampaikan salam penutup. Simaklah contoh teks pidato ini! Pidato Peringatan Hari Koperasi (12 Juli) Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada kita sekalian sehingga kita masih dapat bertemu pada acara kali ini yang bertujuan untuk memperingati Hari Koperasi, yaitu pada tanggal 12 Juli. Sebenarnya ide mendirikan sebuah koperasi sudah lama muncul di Indonesia. Pada perumusan Pasal 33 UUD 1945 diwarnai dengan semangat para pemimpin dan para perancangnya pada saat itu untuk menjadikan koperasi sebagai pilar utama perekonomian Indonesia. Dewasa ini, pemerintah telah memberikan kesempatan yang cukup maksimal untuk mengembangkan koperasi. Dengan besarnya dana, waktu, dan perhatian yang telah dicurahkan untuk terciptanya kesempatan membentuk sebuah wadah perekonomian rakyat, yaitu koperasi. Pada saat ini, kita semua telah melihat banyak sekali koperasi yang terbentuk di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah hingga saat ini masih terus mendukung berdirinya koperasi.

Komp Bahasa SMA 1

234

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati dan cintai. Terlepas dari hal tersebut, yang penting bagi kita semua adalah adanya kejujuran dalam pengelolaan koperasi, adanya kesadaran untuk memajukan koperasi demi kepentingan bersama, dan adanya solidaritas yang mantap dari semua anggota beserta pengurusnya. Sikap mental dan moral seperti itu sangat diperlukan demi terselenggaranya dan berkembangnya suatu koperasi yang baik. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bagaimana agar koperasi dapat dikelola secara profesional oleh tenaga-tenaga ahli yang terampil dan terdidik. Secara kualitatif, pengurus perlu ditingkatkan, terutama dalam hal kemampuan manajemen, administrasi, dan organisasi usaha. Semua kemampuan tersebut sangat penting demi terciptanya koperasi yang handal dan dapat menjadi penopang perekonomian rakyat Indonesia. Oleh karena itu, para pengurus dan anggota koperasi haruslah profesional dan sangat peduli terhadap keberhasilan bersama. Dengan profesionalisme yang dilandasi asas kekeluargaan, koperasi dapat menjadi suatu usaha yang tangguh untuk menghadapi persaingan bebas dan dapat juga menjadi sebuah wahana yang tangguh bagi golongan ekonomi lemah dalam bersaing dengan perusahaan yang mengandalkan kekuatan modal. Akhirnya, kita berharap semoga kehidupan perkoperasian kita ini akan mengalami kejayaan dalam membangun perekonomian bangsa dan mudah-mudahan dengan berkoperasi kita dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Mudah-mudahan pidato ini bermanfaat dan menjadi pendorong kita untuk meningkatkan dan memajukan kehidupan berkoperasi. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh! Firmansyach, Panduan Lengkap Pidato

Buka Wawasan Ekstempore adalah jenis pidato yang paling baik dan paling sering dilakukan oleh juru pidato yang mahir. Pidato sudah disiapkan sebelumnya berupa out-line (garis besar) dan pokok-pokok penunjang pembahasan (supporting points).

Pelatihan 3 ○



















1. 2. 3. 4.

Tentukan topik dan tujuan pidato di atas! Buatlah kerangka isi pidato! Susunlah teks pidato berdasarkan kerangka yang telah dibuat dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami! Tukarkan teks pidato tulisan kalian dengan tulisan teman, kemudian suntinglah!

Lingkungan Hidup

5. 6.

235

Bacakan teks pidato kalian di depan kelas dengan baik! Anggaplah kalian berpidato di depan anggota masyarakat! Sementara teman kalian berpidato, yang lain memerhatikan dan membuat catatan-catatan untuk membahas hasil pidato teman. Catatan kalian menyangkut ucapan (jelas/tidak jelas); sikap pembicaraan (wajar, kaku, tidak yakin/ragu-ragu); isi pidato (baik, sesuai dengan tujuan); penguasaan pendengar (apakah pembicara dapat menguasai pendengar, pendengar memerhatikan, gaduh, atau berbicara sendiri).

D. Merangkum Isi Buku Pada Bab X, kalian telah belajar merangkum isi teks buku. Untuk memperdalam keterampilan kalian dalam merangkum isi buku, pada pelajaran ini kalian akan mengulangi kegiatan merangkum buku. Tentu saja dengan tema yang berbeda dari sebelumnya. Dalam merangkum isi sebuah buku, kalian dapat membaca daftar isi buku tersebut. Dari pokok-pokok isi tersebut, kalian dapat merangkai menjadi beberapa kalimat. Agar lebih jelas, perhatikan contoh rangkuman buku berikut dengan saksama! Judul buku : Tanaman Hias Favorit Pembawa Hoki Percetakan : PT Gramedia Rangkuman isi buku:

Sumber: Dokumen penerbit

Gambar 13.2 Kover Buku ”Tanaman Hias Fovorit Pembawa Hoki”

Pelatihan 4 ○



















Buku ”Tanaman Hias Favorit Pembawa Hoki” memuat informasi tentang berbagai tanaman hias. Berdasarkan keindahannya, tanaman hias dibagi atas dua jenis, yaitu tanaman hias daun dan tanaman hias bunga. Di dalam buku ini, disajikan enam belas jenis tanaman hias favorit. Di antaranya adalah adenium, aglaonema, sanseviera, bambu rejeki, dan lain-lain. Tiap-tiap jenis tanaman disertakan foto-foto tanaman yang cantik, unik, dan eksotis. Selain itu, juga dilengkapi syarat hidup, cara pemeliharaan, dan aneka kiat membungakan. Tentu saja beberapa informasi dasar tersebut sangat penting dan bermanfaat. Di dalam buku ini juga dibahas pengetahuan tentang seluk-beluk tanaman pembawa hoki. Bagi yang memercayai, beberapa jenis tanaman dapat mendatangkan keberuntungan dan rezeki bagi pemiliknya.

Bacalah buku ilmu pengetahuan populer yang kalian sukai di perpustakaan. Buatlah rangkuman isi buku tersebut ke dalam beberapa kalimat!

236

Komp Bahasa SMA 1

Rangkuman 1.

2.

3.

4.

Mendengarkan sebuah cerita rakyat merupakan kegiatan yang menyenangkan. Kalian dapat memahami isi cerita rakyat dan menemukan hal-hal menarik dari cerita rakyat. Informasi merupakan kebutuhan yang cukup penting. Kalian dapat mencari informasi lewat membaca. Selain itu, kalian dapat memberikan saran atau kritik terhadap informasi yang kalian ketahui. Apakah informasi tersebut cocok dengan pendapat kamu atau tidak. Gunakan alasan yang logis dalam memberikan saran atau kritik. Sebelum menulis teks pidato tentukan dahulu topic yang akan dibicarakan. Selain itu, pahamilah sistematika pidato. Misalnya salam pembuka, isi pidato, dan penutup. Meringkas isi buku dapat mengacu pada dafrar isi sebuah buku. Agar dapat memahami isi buku dengan baik, kalian dapat merangkai pokok-pokok isi menjadi beberapa kalimat.

Refleksi Setelah mendengarkan cerita rakyat, diharapkan kalian dapat memahami isi cerita dengan baik. Selain itu, kalian juga dapat menemukan hal-hal menarik dalam cerita rakyat. Diharapkan juga, kalian dapat memberikan masukan tentang informasi yang kalian baca. Menulis teks pidato dapat kalian tekuni dengan berlatih secara teratur. Diharapkan juga, kalian dapat meringkas isi sebuah buku menjadi beberapa kalimat yang mudah dipahami.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.



























































Dengarkan pembacaan cerita rakyat berikut, kemudian tuliskan hal-hal menarik pada cerita tersebut! Legenda Desa Kasihan, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi menjadi lima wilayah, yaitu Kotamadya, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Konon, kabupaten yang disebut terakhir ini mempunyai kisah tersendiri yang mengungkapkan cerita tentang Desa Karang Lo dan Karang Gayam yang terletak di sebelah timur Kali Opak. Alkisah, di samping kesaktian yang terkenal di hampir seluruh Pulau Jawa, ternyata Senapati, pendiri Dinasti Mataram itu, juga tak henti-hentinya menghadapi pemberontakan. Salah

Lingkungan Hidup

237

satu di antaranya yang menyulitkannya adalah pemberontakan di bawah pimpinan Ki Ageng Mangir Wonoboyo. Menurut beberapa informasi yang masuk, Ki Ageng Mangir Wonoboyo cukup sakti dan mempunyai pengikut berjumlah ratusan, bahkan ribuan. Oleh karena itu, jika Senapati memerintahkan penyerbuan ke wilayah Mangir, pertempuran besar tidak akan terhindarkan. Artinya, sejumlah prajurit akan gugur dan luka, serta rakyat kecil akan banyak menderita pula. Oleh karena itu, Ki Juru Mertani, penasihat Senapati, dipanggil menghadap. Kepadanya dimintakan pertimbangan bagaimana caranya menundukkan Mangir tanpa banyak meminta korban. Mendengar permintaan Senapati yang demikian itu, Ki Juru Mertani diam sejenak, merenung. Sesaat kemudian, ia mendesah, memandang Senapati dengan mata sayu. Dikatakannya, bahwa orang yang mampu mengalahkan Ki Ageng Mangir hanyalah Ratu Pembayun ialah putri sulung Senapati yang terkenal cantik, berkulit kuning, bersih, ramah, dan senantiasa tersenyum. Tentu saja, Senapati terkejut. Bagaimana mungkin seorang wanita yang baru berangkat remaja dan sama sekali tidak mempunyai pengalaman dalam peperangan ditugasi untuk menaklukkan tokoh yang terkenal sakti. Ki Juru Mertani menjawab bahwa itulah saran yang dapat ia ajukan. Semuanya, akhirnya, terpulang kepada Senapati sendiri. Ditegaskan lagi oleh Ki Juru Mertani bahwa hanya Pembayun yang mampu mengalahkan Ki Ageng Mangir tanpa pertumpahan darah. Jika kelak ada korban maka korban itu hanyalah Ki Ageng Mangir sendiri. Mungkin Pembayun sedikit harus berkorban perasaan. Sesudah panjang lebar Ki Juru Mertani menjelaskan rencananya dengan segala alasan-alasannya, akhirnya gagasan itu diterima oleh Senapati. Rapat siang itu, konon, berakhir pada pukul dua siang. Ki Juru Mertani kembali ke rumahnya dan Senapati masuk ke ruang dalam. Siang itu, Senapati tidak mempunyai selera makan. Dalam benaknya, masih berkecamuk bagaimana cara membujuk Pembayun. Ia tahu, gagasan yang cemerlang dari Ki Juru Mertani tidak terlalu mudah dilaksanakan. Ketika santap malam usai, Senapati tidak segera beranjak dari duduknya. Kepada seorang abdi wanita, Senapati memerintahkan agar Pembayun dipanggil menghadapnya. Dengan tergopoh-gopoh, Pembayun datang, ia menghaturkan sembah, dan duduk bersila di hadapan ayahnya yang penuh wibawa itu. Senapati tidak segera mengemukakan rencananya, tetapi terlebih dahulu menjelaskan bahwa Pembayun sekarang ini sudah cukup dewasa. Dikatakan oleh Senapati bahwa siapa pun dia, jika mengaku warga Mataram, mempunyai kewajiban berbakti kepada negeri dan rakyat. Pembayun mendengarkan

238

Komp Bahasa SMA 1

kata-kata Senapati dengan saksama, tetapi belum juga paham mengapa tiba-tiba ayahnya memberikan petuah seperti itu. Sesudah dengan panjang lebar Senapati menjelaskan nilainilai luhur yang harus dihayati seorang putri raja, Senapati mulai menerangkan bahwa Mataram sedang dalam keadaan bahaya. Alangkah terkejut Pembayun tatkala Senapati menegaskan bahwa hanya Pembayun yang dapat membebaskan Mataram dari ancaman bahaya itu. Dikatakan oleh Senapati bahwa telah dirancang suatu cara untuk mengatasi bahaya itu. Adapun rancangan itu, Pembayun harus menyamar menjadi penari tayub, dengan tugas membuat Ki Ageng Mangir terpikat. Untuk itu, ia harus senantiasa bersama dengan rombongan tayub di bawah pimpinan Ki Sandiguna, nama samaran dari Tumenggung Martalaya, salah seorang komandan pasukan tempur Mataram yang pernah berhasil menaklukkan wilayah Brang Wetan atau Jawa Timur. Konon, tidak hanya Pembayun saja yang akan menari, tetapi juga beberapa putri-putri lainnya di keraton yang akan menyertai, misalnya Ni Ijah, Ni Witri, dan Ni Sita. Mereka semua harus berganti nama, Pembayun harus menyebut dirinya Rara Kasihan, Ni Ijah diganti namanya menjadi Rara Kebes, Ni Witri diberi nama baru Rara Luwes, sedangkan Ni Sita menjadi Rara Ayu. Mendengar titah Senapati, Pembayun tersenyum. Tugas itu baginya sangat menarik. Hanya mungkin yang terberat, bagaimana nanti kalau Ki Ageng Mangir sungguh-sungguh tertarik; dan bagaimana kalau Pembayun sendiri juga terkena panah asmara. Dengan kata lain, ia meragukan kemampuannya untuk bermain sandiwara. Akan tetapi, dengan bujukan Senapati bahwa Pembayun tidak perlu khawatir, akhirnya lega juga hatinya. Persiapan pun dimulai. Mereka berlatih secara diamdiam agar punggawa keraton tidak tahu. Konon, permaisuri Senapati pun tidak tahu apa yang tengah terjadi. Dikatakan oleh pemberi informasi bahwa di antara mereka yang ikut membantu persiapan itu adalah seorang nenek yang di kala mudanya juga sangat cantik. Kepada Pembayun dan tiga perawan lainnya yang akan menyertai dinasihatkan agar senantiasa menjaga diri untuk tampil segar dan bugar. Di samping itu, mereka diminta mengolesi ketiak mereka dengan kapur sirih untuk menghilangkan bau sekaligus menjaga agar pori-pori kulit tetap terbuka dan tetap berkeringat. Setelah persiapan cukup matang, berangkatlah rombongan itu. Begitu mulai memasuki desa, mereka langsung mengamen. Orang-orang berkerumun dan mulai memuji-muji kecantikan para penari, terutama Rara Kasihan dan Rara Ayu. Sesuatu yang menarik adalah bahwa Rara Kasihan memiliki daya pesona

Lingkungan Hidup

239

tersendiri. Oleh karena itu, beberapa orang tua ikut datang melihat tayuban itu, ingin tahu apakah Kasihan menggunakan mantra-mantra agar dapat menguasai orang ataukah murni muncul dari pribadi Kasihan. Ternyata, daya tarik Kasihan memang murni. Inilah yang kemudian membuat Ki Ageng Mangir tertarik dan akhirnya memanggil rombongan itu untuk main di wilayah Mangiran. Ia sendiri akan ikut menikmati dan menari bersama para penari itu. Demikianlah menjelang magrib, rombongan itu tiba di Mangiran. Pada malam harinya, Kasihan menunjukkan kebolehannya. Leher, lengan, serta lenggoknya begitu menarik. Sebelumnya, Rara Kebes alias Ijah tampil disusul Rara Luwes dan Rara Ayu. Malam itu, desa Mangiran terguncang oleh rombongan tayub di bawah pimpinan Ki Sandiguna. Tidak hanya itu, rakyat bahkan semakin memuji-muji Ki Ageng Mangir yang telah berhasil memanggil rombongan hiburan yang sangat memuaskan seluruh kawula, baik tua maupun muda. Oleh karena itu, Mangir mulai berpikir jika Kasihan dapat diambil menjadi istrinya, tidak hanya ia akan bahagia karena mempunyai istri cantik, tetapi juga akan meningkatkan kewibawaan di muka rakyatnya. Sadar akan kenyataan ini, dipanggillah Ki Sandiguna dan hasrat hatinya dikemukakannya. Ki Sandiguna hanya tersenyum, tetapi kemudian menggeleng. Ia katakan, bagaimana mungkin Ki Ageng Mangir akan mengambil istri bernama Rara Kasihan yang hanya seorang penari tayub dan keturunan orang biasa. Ki Ageng mendesaknya dan akhirnya, setelah Kasihan ditanya kesediaannya, Ki Sandiguna melepaskannya. Perkawinan segera disiapkan dalam waktu dekat, yang menurut beberapa sumber cerita, tidak terlalu mewah, tetapi cukup khidmat sesuai permintaan Ki Sandiguna. Dua malam setelah upacara perkawinan itu usai, Ki Sandiguna pamit untuk melanjutkan perjalanan ngamen. Akan tetapi, begitu rombongan lepas dari wilayah Mangiran, jalan mereka berbelok menuju Mataram untuk melapor kepada Senapati. Di Mataram, rombongan sudah dinantikan oleh Senapati sendiri, yang kemudian merasa sangat puas setelah mendengar laporan dari Ki Sandiguna. Tiga bulan lewat. Rara Kasihan mulai gelisah karena ingat akan tugasnya, tetapi hatinya juga sudah terpaut dengan Mangir. Namun, sebagai seorang putri Senapati, tugas akhirnya lebih berat. Maka pada suatu malam, diungkapkanlah rahasia yang

240

Komp Bahasa SMA 1

selama ini disimpan. Mangir tentu sangat terkejut bahwa ternyata Kasihan adalah Putri Pembayun, putri sulung musuhnya. Akan tetapi, di lain pihak, Mangir juga bangga bahwa ia akhirnya mampu mempersunting seorang putri dari orang besar dan berkuasa serta sakti. Pertimbangan inilah yang kemudian mendorong keputusannya untuk melaksanakan permintaan Pembayun menghadap Senapati di Mataram, menghaturkan sembah dan minta maaf. Ki Ageng Mangir dan Pembayun dengan beberapa punggawa pun berangkat ke Mataram. Sebagai seorang yang telah melakukan pemberontakan, hati Mangir tetap tidak tenteram. Tatkala tiba di suatu desa, Mangir minta istirahat sebentar. Di desa ini, Mangir mengutarakan keraguannya kepada Pembayun apakah benar Senapati akan memaafkannya. Sedikit pertengkaran terjadi sehingga istirahatnya memakan waktu beberapa hari untuk memulihkan kesepakatan. Sementara itu, karena Rara Kasihan sudah terkenal sebagai penari tayub, orang desa pun banyak membicarakannya. Demikianlah, akhirnya desa itu diberi nama Kasihan, letaknya di Kabupaten Bantul. Dengan bujuk rayu yang cukup meyakinkan, akhirnya Mangir bersedia melanjutkan perjalanan ke Mataram. Tiba di keraton, setelah persenjataan Mangir dititipkan kepada penjaga, Mangir diperkenankan menghadap. Pada waktu itu Senapati sudah siap menerimanya. Ia duduk di atas singgasana yang terbuat dari batu kali berwarna hitam legam. Dengan tenang Mangir datang menghaturkan sembah. Kepalanya membungkuk mencoba mencium telapak kaki Senapati. Akan tetapi, Senapati membenturkan kepala Mangir ke singgasananya sehingga meninggal. Pembayun menjerit melihat suaminya meninggal. Bagaimanapun Mangir adalah ayah dari bayi yang tengah dikandungnya. Jenazah Mangir kemudian dimakamkan di Kota Gede, makam raja-raja. Akan tetapi, separo di luar. Ini petunjuk bahwa Mangir adalah menantu Senapati sekaligus musuh. Untuk mengatasi kesedihan Pembayun, putri sulung itu segera dinikahkan dengan Pangeran Tepasana, yang kemudian bergelar Ki Ageng Karang Lo di wilayah Karang Gayam, sebelah timur Kali Opak. Sumber: Cerita Rakyat dari Yogyakarta, Bakdi Soemanto

2.

Bacalah informasi berikut dengan saksama. Pahamilah isinya, kemudian berikan kritikan terhadap informasi tersebut! Mengelola Hutan Bersama Masyarakat Social forestry berupaya menyejahterakan masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Pelaksanaannya berbeda pada setiap fungsi hutan.

Lingkungan Hidup

241

Iming-iming yang ditebar para cukong pencuri kayu mampu menggiurkan masyarakat. Lihat, misalnya penduduk di sekitar Cagar Alam Gunung Nyiut, di bagian barat laut Kalimantan Barat. Di sana, para cukong pelaku pencurian kayu itu biasanya menawarkan bantuan untuk mengisi kas desa. Selain itu, warga setempat diberi pekerjaan mengangkut kayu. Para tukang pikul kayu curian ini diupah Rp2.000,00 sampai Rp3.000,00 sekali angkut. Dalam sehari, mereka bisa memperoleh penghasilan Rp15.000,00–Rp20.000,00. Upah sebesar itu membuat banyak penduduk beralih profesi dari berladang menjadi buruh pikul kayu. Akibatnya, sawah dan ladang warga menjadi telantar. Sisi negatif lain, penebangan hutan secara liar alias ilegal makin marak. Jika hal itu tidak segera diatasi, akibat lebih buruk akan menimpa. Kerusakan hutan bakal makin parah dan sewaktuwaktu bisa terjadi banjir bandang. Hancurnya hutan itu, tentu tidak terjadi begitu saja. Menurut Dr. Hadi S. Pasaribu, M.Sc., Kepala Badan Litbang, Departemen Kehutanan, tidak mendapatkan keuntungan dari keberadaan hutan di sekitar mereka. ”Selama ini, masya-rakat memang tersingkirkan,” tulis Hadi dalam makalahnya soal social forestry. Social forestry inilah yang jadi program dan sedang digalakkan Departemen Kehutanan. Tujuannya tak lain untuk menyejahterakan masyarakat, terutama masyarakat yang berada di dalam dan sekitar hutan. Pada intinya, social forestry adalah pemberdayaan masyarakat agar mendapat-kan kemanfaatan dari hutan bagi kehidupan mereka. Akan tetapi, penerapan social forestry tidak bisa berlaku umum. Artinya, setiap jenis hutan dikelola secara khusus sesuai peruntukannya. Misalnya, penerapan social forestry di kawasan hutan lindung berbeda dengan pelaksanaan di wilayah hutan industri. Demikian pula penerapan social forestry di hutan produksi, berbeda dengan penerapan di hutan wisata. Hal yang penting adalah menempatkan fungsi hutan sebagai sumber daya potensial itu sesuai tujuannya. ”Aplikasi social forestry ini bisa di semua fungsi hutan kecuali taman nasional dan zona inti,” tulis Hadi S. Pasaribu. Agar program social forestry ini bisa berjalan baik, tentu membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar hutan. Agar kerja sama itu bisa berjalan, pengembangan social forestry perlu memerhatikan tipologi di sekitar hutan. Persolan-persoalan lokal, seperti masalah sosial dan fungsi hutan bagi masyarakat, perlu mendapat perhatian serius. Jangan sampai pemberian akses kepada masyarakat sekitar hutan, justru

242

Komp Bahasa SMA 1

menimbulkan masalah-masalah baru yang berdampak pada kelestarian sumber daya hutan. Penerapan social forestry di Gunung Betung, Rinjani untuk saat ini bisa menjadi contoh. Setelah melalui proses selama dua tahun, masyarakat setempat yang sebelumnya menjadi penebang liar, kini sudah mampu mengelola hutannya sendiri. Keberhasilan pengembangan konsep social forestry di Krui, Lampung juga bisa Sumber: Dokumen penerbit menjadi contoh lain. Di situ pemerintah daerah memberi hak kepada masyarakat untuk mengembangkan hasil hutan non-kayu, tanpa mengganggu ekosistem hutan. Ke depan, tim social forestry Departemen Kehutanan sedang memformulasikan bentuk pendekatan yang cocok bagi HPHTI yang baru dicabut. Yang penting adalah adanya komitmen dari pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menjalani proses pengembangan social forestry. Melalui building process, kedua pihak dapat mempersiapkan diri dengan baik. Pengalaman menunjukkan, tanpa proses yang memadai konsep social forestry itu tidak akan menguntungkan masyarakat setempat. Melainkan hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu yang tidak mempunyai komitmen kepada kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan demikian, masyarakat diharapkan mampu mengelola hutan dengan prinsip pengelolaan hutan lestari, mampu mengakses pasar, dan mampu bersaing. Kisah sengsara masyarakat di sekitar Gunung Nyiut, yang hanya menjadi objek eksploitasi para cukong penjarah hutan, tak usah terdengar lagi. Sumber: GATRA, Nomor 1–2 tahun XI

3. 4.

Buatlah teks pidato bertema lingkungan hidup! Bacalah sebuah buku pengetahuan populer, kemudian rangkumlah isi buku tersebut!

Kata Berhikmah Besar hendak melanda, panjang hendak melindih. Karena berkuasa, tindakannya sewenang-wenang.

Hiburan

BAB

243

XIV Hiburan Kegiatan yang setiap hari kalian lakukan kadang-kadang membuat kalian bosan. Kebosanan atau kepenatan dapat kalian atasi dengan mencari hiburan. Hiburan dapat membantu menyegarkan pikiran kalian. Misalnya, pergi ke gedung bioskop menonton film yang kamu sukai atau melihat pementasan kesenian daerah. Untuk mendapat hiburan yang bervariasi, pelajarilah Bab XIV ini. Pada pelajaran XIV ini, selain menikmati berbagai jenis hiburan, kalian juga dapat meningkatkan kemampuan belajar. Kalian akan belajar menyimpulkan informasi yang dibacakan, menemukan isi puisi melalui kegiatan diskusi, mengetahui macam-macam karya sastra Melayu klasik, serta menulis paragraf persuasif. Pelajarilah pelajaran ini dengan sungguhsungguh!

Sumber: Indonesian Heritage

Sumber: Dokumen Penerbit

Sumber: Dokumen Penerbit

244

Komp Bahasa SMA 1

Peta Konsep

Mendengarkan Informasi

• Mendengarkan informasi • Memahami isi informasi • Menyimpulkan isi Informasi

Mendiskusikan Puisi

• Mendengarkan pembacaan puisi • Membahas isi puisi dalam diskusi

Membaca Karya Sastra Melayu Klasik

• Membaca karya sastra Melayu klasik • Menjelaskan ciri-ciri sastra Melayu klasik

Menulis Paragraf Persuasif

• Memahami ciri paragraf persuasif • Menyusun paragraf persuasif

Hiburan

Hiburan

245

A. Mendengarkan Informasi Kalian telah belajar menyimpulkan informasi, baik dari tuturan langsung maupun tidak langsung. Pada pelajaran ini, kalian akan kembali membuat simpulan atas informasi yang dibacakan. Informasi yang akan kalian dengar berikut bertema hiburan. Untuk dapat menyimpulkan isi informasi, kalian harus mendengarkan dengan saksama. Perhatikan pembacaan informasi yang dilakukan temanmu berikut! Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Galeri di Indonesia Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama, pernah berkata kepada Dullah, pelukis Istana Presiden bahwa kecintaan orang terhadap seni rupa alangkah baiknya jika tumbuh bukan lewat pendekatan ekonomi. Namun, apabila realitas menunjukkan bahwa kecintaan itu hadir lewat pertumbuhan ekonomi, sama sekali tak ada salahnya. Apa yang diucapkan oleh Soekarno adalah refleksi dari tingkat apresiasi yang ada dalam dirinya. Kecintaannya pada seni rupa sampai tahun 1966. Ia terbilang sebagai presiden yang paling banyak mengoleksi seni rupa di dunia, memang muncul dari pendekatan yang murni terhadap seni. Uang ia tak punya. Oleh karena itulah, sangat banyak lukisan (terutama) yang ia beli di bawah harga standar. Banyak pula seni rupa yang ia beli dengan cara mengangsur, yang beberapa malah belum lunas sampai ia melepas jabatannya sebagai Presiden. Presiden Soekarno adalah fenomena dan sekaligus sebuah amsal ihwal suatu hal yang amat penting bagi kehidupan diri orang-seorang, yaitu berkaitnya seni dengan diri pribadi. Aktivitas koleksi-mengoleksi seni rupa akhirnya menjadi obsesi bagi banyak orang di Indonesia. Kegiatan menyimpan karya seni rupa menjadi sebuah upaya yang selain prestisius, juga mengidentifikasikan tingkat kualitas kehidupan seseorang. Apa yang dipikirkan Soekarno menjadi kenyataan hebat pada 25 tahun kemudian, setelah beliau tak lagi menjadi pemimpin negeri ini. Walaupun aspirasinya yang utama bahwa apresiasi sesungguhnya tak usah terlampau dempet dengan ekonomi, tampaknya terlenceng. Pendekatan banyak orang atas seni rupa (justru) lewat jalur pandang yang kedua, ekonomi itu sendiri. Apresiasi banyak orang yang lebih condong ke aspek sosialekonomi dan bukan sosio-kultural inilah yang memicu lahirnya banyak penjual seni atau art dealer. Yang pada langkah selanjutnya dilembagakan dalam sebutan galeri. Tentu, seperti yang juga diucapkan oleh Soekarno, langkah tersebut tidaklah keliru. Apalagi

246

Komp Bahasa SMA 1

jika diacukan kepada pertumbuhan galeri di banyak tempat di dunia, yang semuanya sesungguhnya bergerak pada areal prinsip: memutar seni rupa dengan uang dan menggerakkan uang lewat seni. Dari angle galeri, seni rupa dan ekonomi mempunyai hak untuk beraksi secara simultan. Pada pertengahan dekade 1980-an, berbarengan dengan boom seni lukis internasional yang digemakan lewat lelang-lelang, galeri di Indonesia (terutama Jakarta) bertumbuhan. Tumbuhnya galerigaleri ini tentulah karena adanya interaksi antara (calon) pembeli dan pemilik karya. Sementara itu, diketahui bahwa munculnya pembeli seni rupa adalah karena didukung oleh infrastruktur yang memadai di sini. Membaiknya apresiasi dan informasi seni rupa, kelonggaran finansial, tersedianya wadah-wadah bagi penyimpanan karya-karya yang berwujud gedung-gedung perkantoran atau rumahrumah pribadi adalah beberapa perangkat dari infrastruktur itu. Ini di luar faktor lain yang berupa peluang masyarakat penggemar seni untuk memilih karya-karya seni rupa secara liberal, tanpa batas, selaras dengan seleranya. Hal itu juga merupakan peluang bagi para pencinta seni rupa untuk bebas menimbang fungsi karya itu sendiri: sebagai koleksi atau investasi. Gejala masyarakat untuk menyimpan karya-karya seni rupa tampak mulai kurun 1983. Hasrat masyarakat membeli lalu diimbangi dengan semangat para seniman (dalam hal ini pelukis) untuk berpameran. Dalam setiap tahun, di Jakarta terjadi tak kurang dari 120 pagelaran seni rupa. Spirit timbal-balik terus berjalan menggebu, sampai akhirnya sekitar 1987-an men-stimulasi berdirinya galerigaleri, terutama di Jakarta. Kini galeri-galeri yang telah tegak tersebut semakin mencatat reputasi bisnis seni yang menggetarkan. Galeri Edwin, Herwino, Santi, Andi, Elson, Mon Decor, Frank Duta, dalam total 40 pameran yang mereka adakan selama tahun 1993 berhasil menjual tak kurang dari 1.300 karya. Semua dalam gerakan harga antara 1 sampai 45 juta rupiah. Bahkan beberapa mencapai bilangan di atas 100 juta. Itu menyebut beberapa galeri yang terhitung amat kentara transaksional dan masih terbatas di Jakarta belaka. Sementara, galeri-galeri lain seperti C-Line, Pejaten, Ikawati, Oet, Frank, Hawai, Triana, Harmoni yang semuanya di Jakarta, atau Cemeti di Yogyakarta, Bintang Palapa di Surabaya, Galeri Bandung, Galeri Hidayat, Galeri Decenta, Galeri Braga yang semuanya di Bandung, juga tak sepi dari peristiwa jual beli Sumber: Dokumen penerbit karya, terutama seni lukis. Sementara itu,

Gambar 14.1 Melihat pameran lukisan

Hiburan

247

galeri-galeri besar di Bali seperti Rudana, Barwa, Agung Rai, Agung Raka, Neka, misalnya, terus mengalir kisah transaksi seni lukis dalam setiap hari. Khususnya untuk galeri-galeri Bali, transaksi umumnya terjadi tanpa melalui event pameran. Tidak perlu terkejut apabila sebuah galeri besar di Bali mengaku sebulan dapat menjual hampir 100 lukisan, baik yang tradisional ataupun modern ke khalayak. Ini belum yang berhasil dibursakan oleh berbagai artshop. Sumber: Dokumen penerbit Semua itu di luar angka-angka yang Gambar 14.2 Galeri lukisan dan seni rupa dapat disimak pada transaksi yang terjadi di lembaga-lembaga pameran nongaleri, yang umumnya juga tak pernah sepi dari pembeli. Lihat keramaian bursa di Balai Budaya, Gedung Pameran Depdikbud Gambir, Taman Ismail Marzuki, berbagai hotel mewah, Bantara Budaya, dan lain-lain. Dari angka-angka di atas, lantas muncul perhitungan-perhitungan baru bagi para pemilik modal. Galeri, yang tadinya diletakkan sebagai ”bisnis iseng”, atau paling banter ”bisnis alternatif”, akhirnya ditetapkan sebagai ”bisnis utama”. ”Jika seni lukis atau seni rupa lain tidak jalan dalam jual-beli, tentu saja saya tak akan buka galeri,” kata beberapa pemilik galeri itu. Mereka akan kembali kepada jalur bisnis yang telah dilakoni semula, seperti usaha ekspor-impor, fotografi, perkapalan, reproduksi, dan perminyakan. Bahkan ada yang dari dunia hukum. Sumber: Horison/02/XXVIII/21

Pelatihan 1 ○































Tugas ○







Kalian telah mendengarkan pembacaan informasi dan menemukan pokok-pokok informasinya. Selanjutnya, buatlah simpulan atas isi informasi tersebut.

Dengarkan informasi dari televisi, kemudian buatlah simpulannya.

B. Mendiskusikan Puisi Pada semester 1, kalian telah belajar membaca dan menulis puisi. Pada pelajaran ini, kalian akan membahas isi puisi. Pembahasan tentang isi puisi berkenaan dengan gambaran pengindraan atau pencitraan, perasaan atau emosi, pikiran, dan imajinasi.

248

Komp Bahasa SMA 1

1.

Gambaran Pengindraan dalam Puisi Gambaran pengindraan dalam puisi meliputi pengindraan penglihatan, pendengaran, dan perasa. Pengindraan penglihatan dapat ditemukan dalam larik-larik puisi ”Gadis Peminta-minta” karya Toto Sudarto berikut. Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa. .... Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal Melalui kata-kata tersebut, pembaca seolah-olah dapat melihat kedukaan penyair secara lebih jelas. Pengindraan pendengaran adalah ungkapan dari penyair dalam puisi yang membuat pembaca seolah-olah dapat mendengarkan suara yang digambarkan oleh penyair. Contoh pengindraan pendengaran dapat ditemukan dalam larik-larik puisi ”Asmaradana” karya Goenawan Mohamad berikut. Ia dengan kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun Karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta langkah pedati. Ketika langit bersih menampakkan bima sakti. .... Pengindraan perasa merupakan penciptaan ungkapan oleh penyair yang dapat memengaruhi perasaan pembaca puisi. Contoh pengindraan perasa dapat ditemukan dalam larik-larik puisi ”Senja di Pelabuhan Kecil” karya Chairil Anwar sebagai berikut. .... Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengab harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap Penggunaan kata-kata dalam larik-larik puisi tersebut mengajak pembaca merasakan kedukaan secara mendalam.

2.

Emosi dalam Puisi Emosi atau perasaan merupakan unsur yang utama dan mendasar dalam puisi. Emosi sangat beragam, misalnya

Hiburan

249

menggembirakan, menyedihkan, mengerikan, menakutkan, benci, jijik, cemburu, malu, dan sebagainya. Emosi dalam puisi harus cocok dan seimbang dengan situasi yang dikemukakannya. Contoh larik puisi yang mengungkap emosi penyesalan dapat ditemukan dalam larik-larik puisi ”Menyesal” karya Ali Hasjmi berikut. Akh, apa guna kusesalkan. Menyesal tua tidak berguna, Hanya menambah luka sukma. 3.

Imajinasi Imajinasi dalam puisi merupakan daya pikir penyair untuk membayangkan atau menciptakan gambaran kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalamannya. Berikut adalah contoh imajinasi Burhanudin yang ditulis dalam puisi berjudul ”Senja di Pantai” Senja di Pantai Lihat perahu yang tertambat debur ombak tanpa lelah riaknya tinggalkan buih saksikan kesendirian, berjalan menyisir pantai, pasir bisu rumah kerang dan siput yang rapuh tanpa sapa, nestapa sebagai kamu yang makin jauh

Pelatihan 2 ○



















Bacalah puisi berikut, kemudian diskusikan isinya berkenaan dengan gambaran pengindraan, emosi puisi, dan imajinasinya! Tinggal Sepenggal Kenangan Ima Hanafi Sebentar lagi aku akan pergi ... telah ada sepotong hati yang tertinggal telah ada segenggam asa yang tersisa tapi mungkin, Akan ada kekecewaan akan ada kesedihan akan ada air mata akan ada luka yang tersayat pedih memang!

250

Komp Bahasa SMA 1

Namun biarkan, biar kubawa bayangan rautmu biar kukubur mimpi-mimpiku biar kusimpan asa yang ada hanya untuk diriku, tanpa ada kamu di dalamnya! (untuk yang baru menghilang)

C. Membaca Karya Sastra Melayu Klasik Kalian tentu dapat membedakan antara sastra modern dengan sastra lama. Pada pelajaran ini, kalian akan membahas sastra lama, yakni sastra Melayu klasik. Ciri sastra Melayu klasik secara umum adalah sebagai berikut. 1. Bersifat istana sentris, yaitu jalan cerita berorientasi pada masyarakat lingkungan istana, raja, dan bangsawan. 2. Bahasa yang digunakan bersifat klise. 3. Bersifat subjektif, yaitu jalan ceritanya menurut ketentuan masyarakat lama. 4. Bersifat anonim atau tidak diketahui pengarangnya. Ada beberapa jenis karya sastra Melayu klasik, misalnya hikayat, dongeng, puisi, dan lain-lain. Salah satu hal penting yang harus kalian dapatkan dari kegiatan membaca karya sastra Melayu klasik adalah menemukan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Bacalah salah satu karya sastra Melayu klasik yang berbentuk cerita jenaka berikut! Cerita Pak Belalang Perihal orang yang selalu mujur, mula-mula Pak Belalang orang yang sangat miskin, saudara-saudaranya kaya, tetapi tiap kali datang pada saudaranya selalu dihalau dikira hanya akan meminta-minta saja. Akhirnya, Pak Belalang hendak memutuskan semadi. Hal ini diberitahukan kepada istri dan tetangganya sehingga ia dikenal sebagai ahli nujum dan mantra; mampu mengobati anak-anak yang sakit. Tiap kali ada anak yang sakit dan orang kehilangan, tentu datang pada Pak Belalang, menanyakan obat apa dan barang-barangnya yang hilang. Secara kebetulan, apa yang dikatakan Pak Belalang dapat menyebabkan kesembuhan dan barang yang hilang itu dapat ditemukan kembali. Kepandaian nujum Pak Belalang tercium raja, raja juga kehilangan barang-barangnya yang sangat berharga yaitu emas seberat 5 ons, berlian, dan intan. Raja mengutus kepada hulubalang agar Pak Belalang menghadap raja. Setelah menghadap raja, raja pun mengutarakan tentang hilangnya barang tersebut dengan gertak sambal, raja menghardik dan bersabda.

Hiburan

251

”Hai, Pak Belalang, aku tahu akan kesaktianmu. Oleh sebab itu, dalam waktu 10 hari, Pak Belalang harus dapat menemukan siapa pencuri 5 ons emas, berlian, dan intanku! Kalau dalam 10 hari Pak Belalang belum bisa menemukan, maka kamu akan mendapat hukuman berat. Cepat segera pulang dan laksanakan!” Keluarlah keringat dingin Pak Belalang membasahi tubuhnya dan lemah lunglai tulangnya. Ia pulang dengan rasa takut dan cemas. Ia yakin akan segera dibunuh raja kalau tidak dapat menangkap pencuri. Malam itu, malam Lebaran di mana umat Islam di seluruh jagat mengagungkan asma Tuhan semalam suntuk. Pak Belalang pesan kepada istrinya bahwa dalam Lebaran ini tidak akan tidur guna minta petunjuk Tuhan; istrinya disuruh membuat serabi (apem) yang tempatnya sengaja diberi piring seng ditumpuk-tumpuk agar kalau dilempar serabi dapat berbunyi keras. Menjelang subuh, datanglah 3 pencuri yang sudah siap akan menggangsir dan dari luar terdengar kata-kata Pak Belalang, ”Oh telinga, kamu besok akan diiris-iris.” Kawanan pencuri yang ada di luar bukan main terperanjatnya dia bergumam kecil, ”Hai, kawan hati-hati rupa-rupanya yang kita hadapi orang sakti.” ”Tapi, yang disebutkan hanya namamu, ”gumam yang lain, aku berdua tetap aman.” Kemudian Pak Belalang berkata lagi, ”Oh mata, kamu besok juga akan dicukil-cukil, dan kau leher sambil menunjuk lehernya, sendiri besok juga akan akan dipenggal sampai mampus,” Maka lemas lunglailah ketiga pencuri tadi. Ia yakin bahwa Pak Belalang benar-benar orang yang sakti. Setelah bersepakat maka menyerahlah ketiga pencuri tadi. Mula-mula Pak Belalang juga takut. Ia kemudian berkata, ”Hai, kalian orang-orang jahat, bukan.” Ketiga pencuri menjawab dengan ketakutan pula ”Ya ... ya, Bapa kami tiga sekawan ini pencuri dan kami yakin bahwa Bapa sakti maka di sini tidak ada gunanya kalau tidak terus terang, Bapa sebenarnya kami bertigalah yang mencuri harta kerajaan,” ”Cukup-cukup saya sudah tahu semuanya,” jawab Pak Belalang ketus. Namamu, kan ...? Pencuri segera menjawab, ”Ya. Bapa saya telinga, saya si mata.” Pak Belalang meneruskan.” Dan kamu ”Ya saya si leher Bapa.” ”Hai, Mata, Telinga, dan si Leher, kamu harus menurut Bapa, besok, pagi menghadap raja dan sekarang pulang untuk mengambil perhiasan yang telah kaucuri, tahu!” jawab serentak, ”Ya Bapa.” Pagi harinya, Pak Belalang menghadap raja dengan diikuti ketiga pencuri untuk

Gambar 14.3 Tiga pencuri di rumah Pak Belalang

252

Komp Bahasa SMA 1

menyerahkan perhiasan kraton. Raja percaya dan Pak Belalang diangkat menjadi juru nujum kraton. Pada suatu hari Pak Belalang dipanggil raja. Tujuannya, raja akan menguji sekali lagi, seberapa kesaktian Pak Belalang, setelah menghadap, raja bersabda, ”Pak Belalang, aku merasa gembira atas kepandaianmu dan kesaktianmu, dan pantas kau mendapat predikat nujum kraton. Untuk lebih meyakinkan lagi, coba lihat tanganku kiri ini, kukepal, bukan? Apa isinya? Kalau kau nujum yang sakti pasti dapat menjawab. Saya beri waktu sedikit, pikir, ayo apa isi dalam tanganku ini, kalau tidak dapat menjawab ini, pedang raja akan menimpa lehermu!” Pak Belalang terkesiap darahnya dan dalam hati berkata, ”Ya Allah, detik ini ajalku akan tiba.” Kemudian ia ingat anak satusatunya dia berkata pelan-pelan ”Oh Belalang!” Raja sudah tidak sabar lagi. ”Hai nujumku yang sakti, apa yang saya genggam ini ayo cepat jangan diam saja!” Pak Belalang bergumam kecil, ”Oh Belalang, Oh Belalang.” Raja terkejut dan heran dan berkata pelan-pelan, ”Hai nujumku apa yang aku bawa! Cepat dijawab!” Pak Belalang berkata ”Belalang, Belalang.” Segera raja membuka genggamannya ternyata isinya belalang. Kemudian, raja memeluk tubuh Pak Belalang sambil berkata, ”Oh nujumku, aku yakin dan percaya kau benar-benar orang yang sakti”. Pak Belalang menyahut ”Tuanku raja sebenarnya hamba sudah tahu sejak semula, tetapi karena dibentak-bentak, hamba jadi takut.” Raja hanya tersenyum-senyum dan mempersilakan Pak Belalang pulang. Suatu ketika ada nakhoda besar dari luar negeri berlabuh di negeri tempat Pak Belalang tinggal, kemudian nakhoda itu menantang kepada raja untuk menjawab teka teki dengan bertaruh kekayaan raja menjadi milik nakhoda apabila kalah, tetapi sebaliknya kalau raja yang menang maka seluruh isi kapal menjadi milik raja. Untuk menjaga martabat (gengsi), tantangan nakhoda itu diterima dan raja menyerahkan hal itu kepada Pak Belalang. Jika Pak Belalang tidak dapat memenangkan teka teki itu, ia akan dipenggal kepalanya, Pak Belalang minta tangguh satu minggu, selama itu hanya mondarmandir putus asa dan memutuskan untuk bunuh diri saja. Ia kemudian menceburkan diri ke dalam sungai, tetapi yang timbul rasa sakit bukannya mati, ia berenang ke muara dan akhirnya hanyut terdampar di geladak kapal nakhoda besar, ini pada hari yang keenam. Di dalam geladak, seluruh awak kapal bersuka ria karena sudah memastikan diri nakhodanya pasti menang dalam bertaruh dengan raja. Kebetulan ada dua awak kapal yang memperbincangkan teka teki yang akan disampaikan kepada raja tersebut, ialah seorang memberitahukan apa jawaban teka teki itu, jawaban didengar oleh Pak Belalang, dia merasa sehat kembali dan langsung bergegas menghadap raja dan mengatakan sudah mendapat ilham jawaban.

Hiburan

253

Pada hari ketujuh, diadakan sidang untuk menjawab dan memecahkan teka-teki (masalah) yang diajukan nakhoda. Masalah (teka-teki I). Raja disuruh menerka isi semangka yang dibawa nakhoda, Pak Belalang dapat menjawab dengan tepat. Masalah (teka teki II). Nakhoda menyerahkan sebuah tongkat yang sama ujung pangkalnya dan disuruh menerka mana ujung mana yang pangkal pada waktu tongkat itu masih berupa pohon. Pak Belalang menjawab dengan sehelai benang yang diikat tepat di tengah-tengah tongkat, bagian yang berat itulah pangkalnya, bagian yang ringan itulah ujungnya, dan tebakan Pak Belalang itu benar! Kemenangan di pihak raja, Pak Belalang mendapat hadiah yang besar berupa rumah dan pekarangan dari raja. Akhirnya, Pak Belalang berterus terang kepada istri, sanak saudara, dan tetangganya bahwa keberhasilannya yang telah dialami itu, kesemuanya hanya kebetulan belaka. Karena takut pada suatu hari akan terbuka rahasianya, Pak Belalang menyatakan pada masyarakat sekitarnya bahwa ia sudah tidak dapat meramal lagi sebab sudah terlalu tua, tetapi sudah telanjur kaya dan terhormat. Sumber: Kesusastraan Indonesia

Setelah membaca cerita jenaka tersebut, kalian dapat menemukan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut. 1. Orang yang teraniaya, doanya selalu didengar dan dikabulkan oleh Tuhan. 2. Orang yang jujur selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Pelatihan 3 ○



















Bacalah contoh karya sastra Melayu klasik berikut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya! Kancil dengan Mamerang Pada suatu hari, Salam di Rimba (sang Kancil) pergi berjalanjalan menghirup udara segar untuk mengagumi keindahan alam semesta dan menatap sekalian anak buah di dalam pemerintahannya. Berjumpalah ia suatu lubang tempat Mamerang. Anak Mamerang yang jumlahnya tujuh ekor itu keluar dari lubang dan bermain-main dengan asyiknya. Salam di Rimba pun datang menghampiri seraya bertanya, ”Hai, Anak-Anak, ke mana pergi mak-bapamu? Sahut anak Mamerang itu, ”Mak-bapa hamba setiap pagi mencari ikan untuk makanan hamba sekawan ini, pulangnya nanti sore Tuan.” Gemeretaklah gigi Salam di Rimba menahan marahnya, ia bergumam, ”Kurang ajar! Itulah perilaku Mamerang selalu membuat aniaya atas ikan-ikan yang tidak berdosa. Baiklah akan kubalas setimpal atas perbuatannya.” Kemudian, Salam di Rimba termenung sejenak. Tiba-tiba terdengarlah bunyi Burung Bubut terlalu banyak bunyinya bersahut-

254

Komp Bahasa SMA 1

sahutan. Pikir Salam di Rimba, ”Wah, ini tentu ada bahaya perang.” Segera ia pun mengambil jurus pencak silat, kakinya diangkat tinggitinggi, kemudian dengan geramnya diperdaya anak Mamerang itu dan ketujuh anak Mamerang tadi habislah riwayatnya. Di ufuk barat, langit memerah pertanda senja pun tiba. Tampak Mamerang laki-bini pulang ke tempat lubangnya itu. Ia agak heran, mengapa ketujuh anaknya tidak segera menyambutnya. Maknya memanggil-manggil, namun tak ada suara jawaban. Setelah masuk apa yang terjadi membuat jantung Mamerang laki-bini seakan-akan berhenti. Dilihatnya ketujuh anaknya mati. Setelah kedua laki-bini itu sadar, ia mengenal benar-benar bekas kaki Salam di Rimba dan yakin bahwa pembunuh ketujuh anaknya itu juga Salam di Rimba. Menangislah mereka sejadi-jadinya dan sedih sangat mendalam disertai rasa putus asa. Maka Mamerang laki-bini bersepakat akan mengadukan peristiwa ini ke hadapan Nabi Allah Sulaiman. Saat itu juga, Nabi Sulaiman bersemayam di atas takhta singgasana kerajaan di hadapan menteri hulubalang, rakyat, tentara, tak dapat dihitung jumlahnya. Aneka jenis manusia, jin, dan binatang terhampar duduk di tanah lapang menghadap baginda, bermacam-macam masalah dikemukakan semuanya dapat diatasi berkat kebijaksanaan Nabi Allah Sulaiman. Mamerang laki-bini pun sudah menghadap dengan menyembah ia bersuara lantang, ”Daulat Tuanku, ampun Tuanku, sembah patik harap diampuni, diri hamba mohon pengadilan seadil-adilnya.” ”Atas perbuatan Perdana Menteri Tuanku, Salam di Rimba, beliau telah tega membunuh ketujuh anak patik hamba yang tidak berdosa ketika patik hamba pergi mencari makan dengan istri hamba.” Setelah didengar oleh Nabi Allah Sulaiman akan aduan kedua Mamerang itu, beliau termenung seketika heran akan perilaku menterinya Salam di Rimba. Mungkinkah dia berbuat sewenang-wenang kepada sesama hidup? Kemudian, Sri Baginda bertitah kepada Belatuk untuk memanggil Salam di Rimba. Gambar 14.4 Belatuk memanggil Salam di Rimba Tidak selang berapa lama semua hadirin dikejutkan oleh kedatangan Salam di Rimba dengan langkah pelan-pelan, tegap, tetapi pasti tanpa rasa takut sedikit juga terhadap Nabi Allah Sulaiman, inilah yang membuat semua yang hadir heran. Segera Salam di Rimba menyampaikan salam penuh hormat. Sri Baginda bersabda, ”Hai menteriku, Anda kupanggil sebab ada masalah yang sangat penting, berdasar aduan Mamerang laki-bini, mengapa Anda

Hiburan

255

berbuat sewenang-wenang dan telah tega untuk membunuh ketujuh anak Mamerang yang tidak berdosa? Anda telah menganiaya dan Anda pun diancam hukuman mati bila tidak mempunyai alasan yang tepat.” Salam di Rimba mendengarkan dengan penuh perhatian segera berlutut menyembah seraya berkata, ”Ya Sri Baginda patik mohon ampun beribu-ribu ampun. Perkenankanlah diri hamba menghaturkan sebab-sebab ketujuh anak Mamerang itu mati. Tuanku, ketika itu. patik berjalan-jalan menghirup udara segar untuk mengagumi keindahan alam semesta dan memeriksa segenap rakyat hamba. Sampailah patik ke tempat Mamerang, dan patik lihat anak-anaknya sedang bermain, patik tanyakan ke mana mamak-bapanya, anaknya sahut-menyahut, sang Menteri, mak-bapa hamba mencari ikan untuk makanan hamba sekalian ini. Tiba-tiba patik mendengar bubut-bubut memalu gendang perang bersahut-sahutan. Patik berpikir, musuh dari negara manakah yang telah melanggar kota istana Sri Baginda; kemudian patik mengambil jurus-jurus silat untuk bersiap-siap nginjak sana nginjak sini, hantam kanan hantam kiri. Tanpa patik sadari ketujuh anak Mamerang tadi mati, karena perbuatan patik.” Setelah didengar Baginda akan sembah Salam di Rimba segera Nabi Allah Sulaiman menitahkan Burung Belatuk memanggil sang BubutBubut. Sebentar saja sang Bubut-Bubut menghadap dan menyembah takzim. Sabda baginda, ”Hai sang Bubut-Bubut, benarkah engkau memalu gendang perang dengan tiada perintahku? Apa sebabnya atas perbuatanmu itu? Salam di Rimba telah membunuh ketujuh anak Mamerang yang tiada berdosa. Sang Bubut-Bubut dengan gemetaran menghaturkan sembah sambil berkata, ”Ampun, Tuanku, beribu-ribu ampun, patik memalu gendang tanpa perintah Tuanku sebab patik lihat adik Biawak membawa pedang terhunus berlari ke sana-kemari. Patik berpikir tentu istana paduka Sri Baginda dilanggar musuh. Untuk itulah patik segera memalu gendang perang supaya semua rakyat bersiap siaga.” Sri Baginda menyuruh Belatuk untuk memanggil Biawak. Seketika itu, sang Biawak pun menghadap menghaturkan sembah. Sri Baginda bersabda pula, ”Hai, sang Biawak sebab engkau kupanggil karena ada aduan dari Mamerang anaknya mati dipijak oleh Salam di Rimba. Salam di Rimba memijak anak Mamerang itu sebab sang Bubut-Bubut memalu gendang perang. Sebab sang Bubut-Bubut memalu gendang perang itu oleh karena engkau membawa pedang terhunus. Benarkah telah ada musuh datang?” Sang Biawak telah mendengar semua sabda Sri Baginda kemudian menjawab sambil menyembah, ”Ampun, sang Alam, beribu-ribu ampun, adapun patik membawa pedang terhunus itu disebabkan patik melihat adik Labi-Labi (kura-kura) hilir mudik selalu membawa perisai, patik pun segera mendekati dengan membawa pedang terhunus, perkiraan hamba tentulah musuh besar

256

Komp Bahasa SMA 1

mulai bergerak ke negeri ini.” ”Lho, kalau begitu si Labi-Labi yang salah” gumam Sri Baginda, selanjutnya, ”Hai, Belatuk, panggil segera Labi-Labi kemari.” ”Burung Belatuk segera terbang. Dalam waktu sekejap, sudah bersama-sama dengan Labi-Labi menghadap raja. Nabi Allah Sulaiman bersabda, ”Hai sang Labi-Labi, sebab kau kupanggil ada masalah yang gawat atas dasar aduan si Mamerang kepadaku, anaknya mati dipijak Salam di Rimba sebab dipijak Salam di Rimba karena mendengar sang Bubut-bubut memalu gendang perang karena ia melihat sang Biawak membawa pedang terhunus, dan engkau kemudian membawa perisai itu, musuh mana yang akan datang menyerang negeri kita?” Labi-Labi pun menjawab dengan rasa ketakutan, ”Ampun Tuanku, beribu-ribu ampun, sebab patik hilir mudik membawa perisai itu patik lihat saudaraku beratus-ratus bahkan beribu-ribu Kunang membawa obor di malam hari. Patik berpikir, tentu Sri Baginda kedatangan musuh yang besar, patik pun bersiap-siaplah dengan perisai patik.” Telah didengar Nabi Allah Sulaiman, beliau segera menyuruh Burung Belatuk memanggil Kunang-Kunang. Belatuk segera terbang. Kunang-Kunang pun segera menghadap. Titah Baginda, ”Hai, Kunang-Kunang benarkah kau lihat hilir mudik membawa beribu obor? Musuh yang mana akan datang?” Kunang-Kunang menjawab takzim,” Ampun beribu ampun, Baginda, patik membawa beribu obor sebab patik lihat adik Udang bersama-sama membawa tombak canggah hilir mudik. Pikiran patik tentulah Yang Mulia Raja kedatangan musuh besar untuk itu kunyalakan ribuan obor bersamasama teman patik.” ”Belatuk, panggil segera Udang.” Titah Sri Baginda. Sang Udang segera menghadap. Sabda Baginda, ”Hai, sang Udang, benarkah engkau hilir mudik membawa tombak bercanggah? Musuh mana yang akan datang? Segera sang Udang menyembah, ”Ampun beribu ampun Sri Baginda, patik membawa tombak bercanggah sebab patik lihat sang Sebarau hilir mudik berikat pinggang melengkung. Ia menanggung susah dan saudaraku Ketam pun selalu menangis, berlinang air matanya kemungkinan negerinya tidak aman, untuk itu patik selalu waspada.” Setelah Nabi Allah Sulaiman mendengar laporan dari sang Udang, segera Belatuk diperintah untuk memanggil sang Sebarau dan Ketam. Mujur bagi Belatuk sebab ia bertemu di tengah jalan, kata Belatuk, ”Hai sang Sebarau dan Ketam sahabatku, Nabi Allah Sulaiman memanggil Tuan hamba, marilah segera kita bertiga menghadap. Jawab sang Sebarau dan Ketam bersahut-sahutan, ”Sahabatku, Burung Belatuk, sebenarnya aku pun akan menghadap juga.” Tak berapa lama sampailah, Belatuk, Sebarau, dan Ketam

Hiburan

257

menghadap. Sabda Baginda, ”Hai Ketam dan engkau Sebarau, sebab engkau berdua kami panggil ini berdasarkan pengaduan Mamerang atas Salam di Rimba konon anaknya mati diinjak-injak Salam di Rimba. Sebab Salam di Rimba menginjak-injak anak Mamerang itu karena sang Bubut-Bubut memalu gendang perang karena ia melihat sang Biawak membawa pedang terhunus karena melihat Labi-Labi ke mana-mana membawa perisai karena ia melihat beribu-ribu Kunang-kunang membawa obor karena melihat sang Udang membawa tombak bercanggah dan mengapa sang Udang membawa tombak canggah karena ia melihat engkau berikat pinggang melengkung dan Ketam selalu menangis laiknya rupa orang di dalam kesusahan. Kalau memang benar, apakah kesusahanmu berdua? Adakah musuh besar akan melanggar beta atau siapa yang telah membuat aniaya terhadapmu?” Setelah mendengar sabda sang Prabu, sang Sebarau dan Ketam pun menyembah, ”Oh, tuanku ampun, sembah sujud patik selalu patik sampaikan ke hadapan duli Sri Baginda, sebenarnya sudah lama patik merasa takut, hidup tidak aman sebab keluarga patik dan rakyat adikku Ketam selalu dianiaya oleh Mamerang sehingga rakyat patik dan tentara patik, tinggal separo, sebab tiap hari dimakannya dan untuk ketujuh anak Mamerang. Maka inilah yang selalu menjadi kesusahan patik berdua dan ini saksi hidup adik Udang tahu atas polah tingkah si Mamerang, tiap hari hanya membunuh, ya membunuh rakyat patik. Maka patik mohon pengadilan yang seadil-adilnya.” ”Setelah Baginda mendengarkan laporan sang Sebarau dan Ketam, Sri Baginda bertitah kepada Mamerang dengan nada yang murka, ”Hai, Mamerang, benarkah tingkahmu laki-bini selalu membuat aniaya atas rakyat Sebarau dan rakyat Ketam? Mamerang menghaturkan sembah sambil berkata gemetaran, ”O, Sri Baginda patik mohon ampun beribu-ribu ampun, apa yang dikatakan Sebarau dan Ketam itu semua benar adanya dan patik berdua mengakui segala perbuatan patik. Patik sanggup menerima semua akibat dan hukuman apa yang diberikan oleh Sri Baginda, tetapi sekali lagi patik mohon ampun.” Kemudian, Sri Baginda bersabda ”Hai, Salam di Rimba kemenangan di pihakmu. Perbuatanmu sungguh-sungguh bijaksana dan engkau tidak salah, ketujuh anak Mamerang mati sebagai penebus dosa mak-bapanya.” Sumber: Perintis Sastra, C. Hooykaas dikutip dengan pengubahan

1. 2.

Termasuk jenis apakah cerita tersebut? Temukan dan tuliskan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra tersebut!

258

Komp Bahasa SMA 1

Lensa Bahasa Menggunakan Penghubung Antarkalimat Perhatikan contoh kalimat berikut! 1. Aku tidak tahu harus membalas bagaimana. Oleh karena itu, aku tanyakan kepada teman-teman SMA kasus suami Salma itu. 2. Itu obsesi kumulatif dari berbagai tekanan yang pernah dialami. Jadi, itu semacam luka yang dalam atau trauma. 3. Kami membutuhkan gedung untuk belajar. Sementara itu, gedung di balai desa dibiarkan tidak terurus. Kata oleh karena itu, jadi, dan sementara itu merupakan penghubung antarkalimat.

D. Menulis Paragraf Persuasif Pada Bab IX, kalian telah membahas paragraf argumentatif. Paragraf argumentatif berisi pendapat penulis untuk meyakinkan dengan bukti, data, dan hasil-hasil penalaran. Berbeda dengan paragraf argumentatif, paragraf persuasif berusaha memengaruhi dan membujuk pembaca untuk bersikap atau melakukan sesuatu sesuai keinginan penulis. Paragraf ini disajikan secara menarik dan meyakinkan pembaca bahwa pengalaman yang disiratkan itu merupakan suatu hal yang amat penting. Ciri-ciri paragraf persuasif, antara lain sebagai berikut. a. Tulisan jelas dan tertib; maksud dan tujuan penulis dinyatakan secara terbuka atau dikemukakan dengan jelas. b. Tulisan hidup dan bersemangat; segala sesuatu yang disyaratkan mempunyai daya tarik yang kuat. c. Tulisan atau apa yang dikemukakan beralasan kuat dan didasarkan atas fakta-fakta serta penalaran-penalaran. d. Tulisan bersifat dinamis, artinya dapat memanfaatkan ungkapanungkapan yang hidup. Cermatilah kutipan salah satu paragraf dari naskah pidato yang pernah kalian baca berikut! Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya. Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas rindu semata-mata. Namun, lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat, bangsa, negara, dan agama.

Hiburan

259

Pada paragraf itu, penulis menyatakan maksudnya secara jelas, bersemangat, dan berupaya mengajak pembaca atau pendengar agar mau mengikuti apa yang diungkapkan dalam tulisannya itu. Penulis mengemukakan dua hal yang berbeda. Hal pertama yang diungkapkan penulis adalah nilai yang lebih tinggi daripada sekadar berhurahura. Penulis mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam. Tentu saja, hal kedua yang mendapat penekanan dari penulis. Pelatihan 4 ○



















Bacalah beberapa paragraf persuasif berikut! Paragraf 1 Kata orang bijak, dengan seni, hidup ini menjadi bertambah indah. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup menjadi mudah. Akan tetapi, yang membuat kita terarah adalah agama. Agama adalah kata kunci dalam kehidupan. Masyarakat Tarakan adalah masyarakat heterogen. Di sana ada pemeluk Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Marilah kita berjalan bersama karena Islam mengajarkan pentingnya hablum minanas. Dalam konteks kita sebagai mayoritas, marilah umat Islam menjadi suri teladan yang baik bagi umat agama yang lain. Paragraf 2 Kita mewajibkan anak-anak muslim mengikut TK AlQuran. Sebelumnya, guru-guru TK sudah diberikan insentif. Dulu besarnya Rp25 ribu per orang, sekarang sudah Rp100 ribu dan mudah-mudahan tahun ini bisa dinaikkan lagi. Begitu juga, madrasah-madrasah tsanawiyah, aliyah, dan lainnya kita bantu. Yayasan yang bersifat keagamaan marilah kita dukung. Ini semua dimaksudkan supaya masyarakat lebih berkiprah dalam memajukan pembangunan. Intinya, pemerintah harus mampu memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat. Mulai dari peningkatan mutu pendidikan, kesejahteraan guru, pengelolaan air bersih, pelestarian lingkungan, hingga sarana dan prasarana transportasi. 1. 2. 3.

Tuliskan ide pokok dan ide penjelas yang tersirat dalam paragraf persuasif teks tersebut! Dengan mencermati paragraf persuasif yang kalian baca, tuliskan ciri-ciri paragraf persuasif! Kembangkan ide pokok berikut ini menjadi paragraf persuasif! a. Berbudi pekerti yang baik merupakan salah satu sikap yang terpuji. b. Setiap manusia diwajibkan untuk tolong-menolong. c. Segala perbuatan yang dilakukan hendaknya dilandasi oleh kejujuran, keterbukaan, dan penuh tanggung jawab.

260

Komp Bahasa SMA 1

Buka Wawasan Peranan pidato, ceramah, percakapan, atau penggunaan bahasa lisan pada umumnya merupakan suatu hal yang amat penting, baik pada zaman sekarang maupun pada waktu-waktu yang akan datang. Mereka yang memiliki keahlian berbicara, dengan mudah dapat menguasai massa, dapat mendesakkan ide mereka sehingga dapat diterima oleh orang lain. Dalam sejarah umat manusia dapat dicatat peranan bahasa lisan ini, yang dapat mengubah sejarah umat manusia, atau sejarah suatu bangsa. Hitler dengan keahliannya berbicara atau berpidato, menyeret bangsanya dalam api peperangan dengan bangsa-bangsa lain, serta menimbulkan kesengsaraan yang sekian besarnya kepada umat manusia. Sebaliknya, dapat dicatat pula pengaruh tokohtokoh penting yang bisa membawa kedamaian dan kesejahteraan kepada umat manusia berkat kemahiran bicaranya. Bahasa dapat berguna bagi masyarakat jika kemahiran yang dimiliki itu dipergunakan untuk memajukan masyarakat, untuk mengembangkan suatu tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan luhur. Sumber: Komposisi, Gorys Keraf, 1978

Rangkuman 1.

2.

3.

4.

Mendengarkan informasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan oleh pelajar seperti kalian. Hal ini akan dapat membantu kalian dalam menambah pengetahuan tentang ilmu pengetahuan ataupun peristiwa yang terjadi. Dengan demikian, kalian tidak akan ketinggalan informasi atau ketinggalan zaman. Kegiatan diskusi dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Misalnya saja, kalian dapat menentukan isi puisi berkenaan dengan gambaran pengindraan, perasaan, dan imajinasi. Karya sastra Melayu klasik mempunyai jenis yang bervariasi. Misalnya, hikayat dan dongeng. Dalam karya sastra Melayu, kalian dapat menemukan hal-hal menarik. Selain itu, karya sastra Melayu klasik mempunyai beberapa ciri khas. Salah satunya adalah istana sentris. Yaitu jalan cerita berorientasi pada masyarakat lingkungan istana, raja, atau bangsawan. Paragraf yang isinya berusaha untuk membujukdan memengaruhi pembaca disebut paragraf persuasif. Sebelum membuat paragraf persuasif, kalian tentukan dulu ide pokok yang akan dikembangkan menjadi paragraf persuasif. Setelah itu, kalian dapat mengembangkan ide-ide pokok tersebut menjadi sebuah paragraf persuasif.

Hiburan

261

Refleksi Setelah mendengarkan informasi, diharapkan kalian dapat mengerti dan memahami isi informasi tersebut. Selain itu, kalian juga dapat menyimpulkan isi dari informasi yang sudah kalian dengarkan. Diharapkan juga, kalian dapat melakukan diskusi membahas tentang masalah menentukan isi puisi berkenaan dengan gambaran pengindraan, perasaan, dan imajinasi. Menulis sebuah paragraf persuasif dibutuhkan keahlian dalam mengolah kata-kata agar pembaca dapat terbujuk. Apabila kalian dapat membujuk pembaca, dapat diartikan paragraf persuasifmu sudah baik. Diharapkan juga, kalian dapat mengetahui ciri-ciri dari sastra Melayu klasik dan dapat menemukan hal-hal menarik dalam sastra Melayu klasik.

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi ○

1.



























































Dengarkan pembacaan informasi berikut, kemudian tuliskan simpulannya! Tontonan Teater Koma yang Disukai: Suatu Model Pengganti? Produksi Teater Koma sering dicirikan sebagai hiburan yang menyenangkan banyak orang daripada kritik sosial yang serius. Dibentuk pada tahun 1977 oleh Riantiarno dan sekelompok teman aktor, Teater Koma menjelang awal tahun 1980-an, menjadi lambang pertunjukan besar-besaran yang lucu dengan pemain pendukung yang banyak, panggung mewah, dan tekanan pada musik, nyanyian, dan gerakan. Riantiarno menggambarkan tujuan perpaduan antara semangat, humor, dan energi teater rakyat pribumi dengan model drama Eropa, khususnya yang bermusik. Dalam hal ini, ia diilhami oleh ”Opera Melayu” yang sangat disukai pada akhir masa penjajahan, memadukan unsurunsur teater Melayu, Timur Tengah, dan Eropa yang diperhitungkan akan disukai penduduk perkotaan yang beragam etnis dan berkembang cepat pada masa itu. Dalam ledakan pertumbuhan ekonomi masa itu dan perluasan daerah perkotaan di Indonesia, terutama Jakarta, pertunjukan Teater Koma mampu mencapai keberhasilan umum dan niaga, menarik penonton dari lingkungan sosial yang lebih luas daripada kerumunan pelajar yang biasanya menghadiri sandiwara modern. Penontonnya banyak dari kelas menengah Jakarta yang sedang berkembang, tidak berkeberatan membayar harga tiket yang relatif mahal, daya tarik Teater Koma sebagai ”kejelitaan radikal”, menarik pelanggan kaya ke dramatisasi masalah ketidakadilan, korupsi, dan kekacauan sosial sebagaimana disebutkan di atas, ”menikmati kritik sosial sepanjang kritik itu tidak serius”.

262

Komp Bahasa SMA 1

Sumber: Dokumen penerbit

Penjelasan Riantiarno mengenai pemaduannya berpotensi menjadi paradoks dari hiburan mewah dengan kritik sosial adalah teater yang hidup, sibuk bicara, selalu baru, mencerminkan masyarakat masa itu dalam semua aspeknya. Sumber: Indonesian Heritage

2.

Deskripsikan dan temukan gambaran pengindraan penglihatan, pendengaran, dan perasa pada larik-larik puisi berikut! Dendang Musim Jagung D. Zawawi Imron cintaku yang terbit dari kembang-kembang jagung subur oleh gaplek dan duri kenyataan menunggu tangan tak kunjung salam. sampai sekarang masih kusenang membelai-belai daunan pinang dan lalang-lalang yang atap kandang memang tidak percuma kalau semalam bulan gerhana bayang-bayangku yang tak sempurna masih mampu melucuti tombakku yang dahaga. ubi jalar merambat-rambat ke seluruh pohon jiwaku tak kenal kemarau tak kenal penghujan hingga meskipun miskin aku tetap merasa kaya setelah menjilat jejak petani. Sumber: Apresiasi Puisi, Herman J. Waluyo, 2003

Hiburan

3.

263

Bacalah cuplikan hikayat ”Abdullah” berikut, kemudian temukan dan tuliskan nilai-nilai yang ada di dalamnya! Petikan ”Kelahiran Abdullah” ”Ketika ibu saya selamat melalui bahaya persalinannya, saya diberi nama Abdullah, mengikuti nama Habib Abdullah. Selama empat bulan pertama, saya menikmati kesehatan yang baik. Setelah itu, saya merasa gelisah dan tak sehat tiap hari. Orang tua saya mengeluarkan banyak uang untuk membeli obat dari orang India, Melayu, dan Cina. Selama dua atau tiga hari saya merasa sehat, lalu empat atau lima hari sakit lagi. Ibu saya kecapaian karena cemas membawa saya kepada orang-orang yang mempunyai kepandaian menyembuhkan di mana saja mereka ditemukan. Mereka semua mengatakan, ”Anak ini tak dapat sembuh; mungkin orang tuanya tak cocok memeliharanya. Lebih baik menjualnya kepada orang mempunyai banyak anak.” Karena itulah kebiasaan orang di masa lalu.” Sumber: Indonesian Heritage: Bahasa dan Sastra

4.

Tuliskan sebuah contoh paragraf persuasif yang bertema hiburan!

Kata Berhikmah Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi. Kita belajar haruslah bersungguh-sungguh, jangan setengah-setengah.

264

Komp Bahasa SMA 1

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester 2 ○



























































Bacalah teks berikut dengan saksama! Pelestarian Alam di conservation.or.id Kekayaan flora dan fauna Indonesia terancam punah. Jika tidak segera diatasi, kerusakan sumber daya hayati yang disebabkan oleh kerakusan manusia dan kesalahan manajemen bakal semakin parah. Sebagai wujud kepedulian pada kekayaan alam Indonesia, dewasa ini dilakukan program pendidikan dan penyadaran masyarakat untuk membentuk dan mendukung serta mendorong konservasi alam dalam pengambilan keputusan pembangunan di Indonesia. Conservation International (CI) Indonesia mengampanyekan kepeduliannya terhadap alam melalui situs conservation.or.id. Konservasi keanekaragaman hayati CI dijalankan melalui pendekatan prioritas hotspot, rimba belantara tropis, dan kawasan laut kunci. Dijelaskan dalam situs tersebut, pendekatan hotspot ditujukan untuk konservasi ekosistem dan spesies yang terancam, pendekatan rimba belantara tropis menekankan keanekaragaman hayati, sementara konservasi kawasan laut dimaksudkan untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah laut yang perlu dilindungi, termasuk terumbu karang di dalamnya. Dalam mengikuti perkembangan lingkungan di Indonesia, situs tersebut dilengkapi dengan berita-berita mengenai kerusakan alam yang terjadi akibat kesalahan manajemen. Berbagai artikel dari pengamat untuk mengkritisi kerusakan alam juga terdapat dalam portal tersebut. Berbagai solusi untuk menyelamatkan sumber daya hayati dengan melakukan konservasi alam dikemukakan di sini. Tujuannya, agar manusia bisa melestarikan warisan alam dan keanekaragaman hayati di muka bumi serta menunjukkan bahwa manusia dapat hidup secara harmonis dengan alam. Sumber: Solopos, Minggu 8 Agustus 2004

A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e! 1. Pikiran utama paragraf pertama teks tersebut adalah .... a. flora dan fauna Indonesia terancam punah b. flora dan fauna Indonesia c. kerusakan sumber hayati karena kerakusan manusia d. kerusakan sumber hayati karena kesalahan manajemen e. kekayaan flora dan fauna Indonesia segera diatasi 2. Berikut yang tidak termasuk kata serapan ialah .... a. konservasi d. hotspot b. ekosistem e. situs c. spesies

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester Hiburan 2

3.

4.

5.

6.

7.

265

Berikut ini adalah informasi yang dapat kita temukan dalam teks tersebut, kecuali .... a. Manusia merupakan penyebab kerusakan kekayaan hayati di Indonesia. b. Kepedulian terhadap lingkungan dikampanyekan melalui internet. c. Konservasi spesies dilakukan dengan pendekatan hotspot d. Konservasi alam bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati. e. Solusi penyelamatan alam hanya ada di conservation.or.id Pendekatan hotspot bertujuan untuk .... a. konservasi keanekaragaman hayati b. konservasi rimba belantara tropis c. konservasi kawasan laut kunci d. konservasi ekosistem dan spesies e. mengidentifikasi wilayah-wilayah laut Salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran sehingga dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian disebut karangan .... a. argumentatif d. naratif b. ekspositif e. induktif c. deskriptif Kalimat berikut yang termasuk fakta adalah .... a. Para ilmuwan dunia selalu mencari solusi untuk alternatif energi terbaik bagi kehidupan manusia. b. Amerika Serikat merencanakan membangun pusat pembangkit tenaga surya di ruang angkasa. c. Pada tahun 2030, kebutuhan bumi akan energi diperkirakan mencapai 20–25 miliar kilowatt. d. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang ideal. e. Para ilmuwan mengusulkan untuk mengubah energi surya menjadi bahan bakar kimia. Kalimat berikut yang menyatakan hubungan cara adalah ... a. Pusat Penelitian Kependudukan terpaksa menggunakan beberapa rencana penelitian karena belum ada tenaga yang siap. b. Pemburu itu menunggu di atas bukit kecil dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk senjatanya. c. Saya akan menolongmu sebagaimana ayahmu juga telah menolong keluargaku. d. Pembangunan ini pasti berhasil andaikata seluruh warga negara turut ambil bagian. e. Seperti yang kita amati dan kita rasakan, justru masalahmasalah itu yang aktual dan hangat lagi.

266

Komp Bahasa SMA 1

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Kalimat berikut yang termasuk kalimat efektif ialah .... a. Presiden lantik lima duta besar. b. Kita harus mengubah kebiasaan yang kurang terpuji. c. Kedua hal itu saling kait-mengait dengan erat. d. Perkembangan daripada perguruan tinggi swasta sangat cepat. e. Sehubungan akan dibukanya jalan tol itu, sementara lalu lintas dialihkan kemari. Kata penutup yang mengakhiri suatu pementasan drama disebut .... a. prolog d. epilog b. dialog e. pantomimik c. monolog Ciri-ciri paragraf argumentatif adalah sebagai berikut, kecuali .... a. memaparkan sesuatu secara jelas dan lengkap b. menceritakan suatu proses dengan runtut c. meyakinkan dan memengaruhi pembaca agar menerima pendapat penulis d. menunjukkan kronologi suatu peristiwa e. hanya menyajikan bukti dan contoh Berikut ini yang termasuk istilah bidang pertanian adalah .... a. lahan, irigasi, hidraulik, amputasi b. diversivikasi, komponen, mekanika, ranah c. ragam, ranah, kekerabatan, ambiguitas d. gambut, injeksi, kalkulus, resepti e. tadah hujan, tumpang sari, pupuk, evapotranspirasi Ciri-ciri kalimat aktif yang dapat diubah menjadi kalimat pasif adalah .... a. Subjek kalimat sama dengan objek kalimat. b. Subjek kalimat berupa sasaran perbuatan. c. Verba kalimat tersebut berupa kata kerja. d. Verba kalimat tersebut berupa kata kerja perbuatan. e. Objek kalimat berupa pelaku perbuatan. Kalimat aktif berikut yang tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif adalah .... a. Suasana merah jambu tampak menghiasi pusat pertokoan. b. Media pun turut menyosialisasikan suasana meriah itu. c. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kaum muda tampak antusias mempersiapkan hari valentine. d. Beberapa hari setelah diskusi tersebut, Bill langsung menghubungi perusahaan pembuat Altair. e. Amy menerima bolpoin itu. Berikut ini yang tidak menjadi syarat topik diskusi adalah … a. Topik harus menarik. b. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar. c. Topik harus memiliki ruang lingkup dan pembatasan. d. Topik harus sesuai dengan situasi. e. Topik harus luas cakupannya.

Soal Latihan Ulangan Akhir Semester Hiburan 2

267

15. Larik-larik puisi berikut yang menunjukkan pengindraan penglihatan adalah .... a. Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral b. Gemerincing langkah kuda berlari c. Bergetar tubuhku tersambar lantang suaranya d. Biar susah sungguh e. Kutapaki jalan hidup tanpa kau di sisiku 16. Peristiwa-peristiwa yang diungkapkan dalam novel disebut .... a. tema b. alur c. latar d. point of view e. konflik 17. Fadil membaca-baca buku-buku yang baru saja dibelinya. Kata ulang membaca-baca pada kalimat tersebut termasuk jenis kata ulang .... a. berubah bunyi b. sebagian c. penuh d. suku depan e. dwiwasana 18. Di antara pernyataan berikut yang merupakan kritikan adalah .... a. Kerja sama antara guru dan orang tua siswa diperlukan agar ada kesinambungan pembelajaran. b. Penerapan teknologi internet di sekolah memang baik, tetapi dampak negatifnya pun akan bermunculan. c. Saya yakin, semua perserta yang hadir saat ini setuju jika penerangan di jalan raya mejadi tanggung jawab semua orang. d. Penempatan pos ronda itu sudah sesuai dengan keputusan rapat RT bulan lalu. e. Anda tidak harus mengantar sendiri pesanan kami, tetapi Anda dapat mengutus karyawan Anda. 19. Yang dimaksud anonim adalah .... a. mengungkap permasalahan tentang kerajaan b. tidak diketahui pengarangnya c. bahasa yang digunakan monoton d. bersifat legendaris e. memiliki banyak versi 20. Gambaran pengindraan dalam puisi meliputi di bawah ini, kecuali .... a. pengindraan pendengaran b. pengindraan perasaan c. pengindraan mata d. pengindraan logika e. pengindraan rasa

268

Komp Bahasa SMA 1

B. 1. 2. 3. 4. 5.

Kerjakan soal-soal di bawah ini! Buatlah sebuah contoh paragraf argumentatif! Susunlah sebuah teks pidato singkat dengan tema yang kamu sukai! Buatlah contoh beberapa kalimat kritikan terhadap suatu informasi! Susunlah beberapa kalimat dukungan informasi dari sebuah media massa! Sebutkan ciri-ciri karya sastra lama!

Hiburan

269

Glosarium

alur amanat antagonis bait

: : : :

bisosiasi

:

cerita rakyat :

crime news deklamasi

: :

diksi dongeng

: :

ekspresi estetis feature gaya bahasa genre hikayat hiperbola

: : : : : : :

hot news inhibisi

: :

irama karakter latar legenda makna

: : : : :

metafora mitos

: :

jalan cerita pesan palaku berkarakter jahat kumpulan larik sajak yang menjadi satuan struktur sajak rasa lucu akan muncul ketika menyadari ketidaksesuaian antara konsep dengan realitas yang sebenarnya disebut juga oral tradition atau tradisi lisan, yaitu cerita berbentuk mite, legenda, dan dongeng yang penyebarannya dengan tradisi lisan dan turun temurun berita kejahatan pembacaan puisi dengan menggunakan gerak ekting dan blocking pilihan kata cerita rekaan yang di dalamnya fantasi berperan dengan leluasa dan tidak terikat pada latar belakang sejarah dan warna local raut wajah keindahan karangan khas langgam atau cara pengungkapan bahasa jenis atau tipe atas dasar bentuknya hasil sastra lama yang berbentuk prosa majas yang menyatakan sesuatu dengan melebihlebihkan berita terhangat secara ilmiah kita akan tertawa jika ketidak-kenakan kita telampiaskan alunan bunyi yang ditimbulkan oleh peraturan rima sifat orang tempat, waktu, atau keadaan cerita itu terjadi asal usul suatu daerah arti atau sesuatu yang ditunjuk oleh apa yang kita katakana majas yang mengandung perbandingan cerita rakyat yang dianggap pelakunya ada atau mistis

270

Daftar Pustaka

Komp Bahasa SMA 1

observasi

:

olah vokal

:

pantun

:

paragraf

:

protagonis pujangga referensi rima spotnews Sri Rama

: : : : : :

superioritas degradasi :

talk show

:

tema

:

tritagonis vocal

: :

survai atau meneliti keadaan lingkungan untuk ke-pentingan penelitian melatih vokal dan pernapasan dalam melafalkan a-i-u-e-o jenis puisi lama yang terdiri atas empat larik. Larik pertama merupakan sampiran, larik yang lainnya berupa isi kesatuan bahasa yang mengandung satu tema, mengungkapkan satu pikiran yang lengkap pelaku berkarakter baik penyair kepustakaan atau literature pengulangan bunyi berselang berita pendek nama tokoh pewayangan dalam cerita Ramayana seseorang akan merasa senang dan lucu jika ia ditempatkan sebagai seorang akan merasa dan kucu wawancara langsung dan penonton bisa berinteraksi langsung bagian pokok atau terpenting dari suatu uraian prilaku penengah suara

Hiburan

271

Daftar Pustaka Ahmadi, Mukhsin. 1990. Pengajaran Sastra. Bandung: Sinar Baru Algessindo. Alwasilah dkk. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung: Angkasa. Alwi, Hasan dkk. 1989. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algessindo. Arifin, Z.E. 1995. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Medyatama Sarana Perkasa. Badudu, J.S. 1990. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima. _____. 1995. Membina Bahasa Indonesia Baku I. Bandung: Pustaka Prima. _____. 1995. Membina Bahasa Indonesia Baku II. Bandung: Pustaka Prima. Badudu, Y. 1984. Sari Kesusastraan Indonesia. Bandung: Sinar Baru. Darmadi, K.1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi Offset. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Ed. IV. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. _____. 2006. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Depdiknas. Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya. Eneste, P. 2001. (ed) Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta: Kompas. Finoza, L. 2000. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Mawar Gempita. Keraf, G. 1989. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. _____. 1993. Pengkajian Karya Sastra. Bandung: Tarsito. _____. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa Indah. Kridalaksana, H. 1984. Kamus Linguistik. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia. _____. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Mahmud, A. 1996. ”Unsur Ajaran dalam Gurindam Dua Belas, karya Raja Ali Haji” ed. Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.

272

Komp Bahasa SMA 1

Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia. Nurgiyantoro, B. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. _____. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pradopo, R. J. 1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rahmanto dan Hartato. 1985. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Ramlan, M. 1991. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset. _____. 1996. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: UP Karyono. _____. 1996. Kata Depan atau Preposisi dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: UP Karyono. _____. 1997. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskripstif. Yogyakarta: Karyono. Rusyana, Y. 1991. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan. Yogyakarta: Kanisius. Akhadiah. 1981. Kesalahan Berbahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima. _____. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Sakura. Sardjono, P. 1992. Pengantar Pengkajian Sastra. Bandung: Pustaka Wina. Semi, A. 1988. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa. Soedjito. 1993. Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sudjiman, P. 1991. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia. _____. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sugono, D. 1999. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. Sumardjo dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Supriyadi. 1993. Intisari Kesusastraan. Bandung: Pustaka Wina. Tarigan, H.G. 1984. Apresiasi Kesusastraan. Bandung: Angkasa. _____. 1984. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa. _____. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. _____. 1993. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. _____. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. _____. 1995. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.

Hiburan

Indeks Subjek aedes aegepty 181 afiks 168 antagonis 23 Balingkang 23, 25 bisosiasi 43 cenderawasih 115 cerita rakyat 127 degradasi 43 dongeng 127 ekspositif 47, 49 ekspresi 32, 83, 88 feature 182 fogging fokus 181 genre 127 grand slam 82 hiperbola 26 hotnews 182 ikan sura 127,128,129 imajinasi 107 inhibisi 43 Jembrana 97 kapal roro 173 konjungsi 88

kritik 172 metafora 26 mistis 8 moderator 6 narkotika 72 nonformal 121 paragraf deskriptif 30, 31 paragraf naratif 14, 64 pis bolong 25 poster 172 protagonis 23 puisi kontemporer 59 pupuk organik 103 sinetron 3 spotnews 182 swakelola 103 tritagonis 23 udang vaname 207 velk 114 velocipede 134 vonem 168 Walhi 45 welirang 179

273

274

Komp Bahasa SMA 1

Indeks Pengarang Ahdiah, Ida 65 Alisjahbana, Sutan Takdir 135 Anwar, Chairil 16 Azhar, Nazaruddin 36 Bachri, Sutarji Calzoum 59,60 Darma, Seno Gumira Aji 98 Dini, N.H. 98 Djarir, Ibnu 8 Dries 89 Elin S. 56 Gendhotwukir 33 Hafsah, Jafar.M 74 Halimsyah, Ilham 57 Iskandar, Eddy D. 162 Iskandar, Noer 28 Ismail, Taufik 205 Karana, Rahmat M.SAS. 149 Liji, Liang 151 Lizza, Rina 99 Maarif, Syafii 8 Musbikin, Imam 44 Mustofa, Apip 15

Muthmainah, Ninih 118 Nugroho, Yanusa 77 Rendra 146 Resa, Hendri Sri Faja 90 Rokan, Asro Kamal 35 Rosidi, Ajip 59 Sani, Asrul 147 Sarumpaet, Riris K. Toha 55 Sembiring, Tifatul 118 Silalahi, Rosianna 39 Sunyoto 20 Supadjar, Damarjadti 8 Surono 5 Suryadi, Nanang 59 Wahid, Abdurrahman 34 Wahyuni, Heni 93 Wahyuni, Sri 61 Widjaja, Anjelique 82 Yanthi 55 Yudhoyono, Susilo Bambang 39 Zulidahlan 149

Diunduh dari BSE.Mahoni.com