Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

159 downloads 7658 Views 803KB Size Report
melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. .... normal dari sendi ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu gerak rotasi dan gerak translasi.
BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA

Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Sendi ini dibentuk oleh kondilus mandibula yang terletak masuk ke dalam fosa mandibula pada tulang temporal di depan telinga. Kedua tulang ini dipisahkan oleh diskus artikularis.6 Sendi temporomandibula bertanggung jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang, mengunyah dan berbicara. Sendi temporomandibula merupakan satu-satunya sendi di kepala yang terletak pada dua sisi kanan dan kiri, sehingga bila terjadi sesuatu pada salah satu sisi sendi ini, maka seseorang akan mengalami masalah yang serius. Masalah tersebut berupa nyeri saat membuka dan menutup mulut, makan, mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci.1

2.1 Anatomi Sendi Temporomandibula Sendi temporomandibula merupakan artikulasi antara tulang temporal dan mandibula secara bilateral dan pergerakan ke sisi kanan dan kiri adalah satu kesatuan dan berfungsi sebagai satu unit. Sendi temporomandibula terdiri dari artikulasi yang dibentuk oleh tulang yaitu fosa glenoidalis pada tulang temporal dan prosesus kondiloideus pada mandibula.2

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1. Sendi temporomandibula normal. Anonymous. Disorders of TMJ ( 24 Oktober 2010)

Komponen - komponen dari artikulasi ( persendian ) yaitu ( Gambar 1 ) : 1. Prosesus kondiloideus 2. Fosa glenoidalis 3. Ligamentum kapsular 4. Selaput sinovial 5. Diskus artikularis 2.1.1 Prosesus Kondiloideus Prosesus ini berbentuk oval dengan aksis panjang ke arah medialateral. Lebih konveks pada arah aksis antero – posterior daripada medialateral. Permukaan artikularis pada kondilus mengarah ke atas dan ke depan sehingga dipandang dari arah lateral leher kondilus berputar (membengkok) ke anterior.3 Panjang kondilus dari aksis media lateral kira-kira 20 mm dan tebal yaitu dari aksis anteroposterior 810 mm. Permukaan artikulasi ditutupi selapis tipis fibrokartilago. Lapisan

Universitas Sumatera Utara

fibrokartilago ini tetap ada selama hidup dan akan berkurang ketebalannya setelah pertumbuhan mandibula terhenti. Bentuk, ukuran, dan keadaan dari prosesus kondiloideus ini berbeda pada setiap individu. Hal ini disebabkan banyaknya kombinasi termasuk faktor herediter dan adaptasi fungsi dari setiap individu.7,8 2.1.2 Fosa Glenoidalis Fosa glenoidalis merupakan cekungan pada tulang temporal yang mempunyai bentuk lonjong. Letaknya di depan meatus auditorius. Batas bagian anterior dari cekung ini adalah eminensia artikularis, sedang batas cekung bagian posterior adalah tulang tipis yang merupakan dinding dari tulang temporal. Tulang tipis dari cekung sendi ini adalah radiks media dari tulang zigomatikus.8,9 Fosa ini dilapisi oleh jaringan ikat fibrous berwarna putih.8,28 2.1.3 Ligamen Fungsi dari ligamen yang membentuk sendi temporomandibula adalah sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke samping, dan gerakan lain. Ligamen yang menyusun sendi temporomandibula terdiri dari : a. Ligamen temporomandibular b. Ligamen sphenomandibular c. Ligamen stilomandibular Ligamen temporomandibula lebih luas di bagian atas dari pada di bagian bawahnya. Perlekatannya ke permukaan lateralis dari arkus zigomatikus dan ke

Universitas Sumatera Utara

tuberkulum artikularis pada bagian atas. Di bagian bawah melekat ke kolum mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan kelenjar parotis dan kulit di sebelah lateral.8,11 Ligamen sphenomandibula bentuknya tipis dan pipih, melekat ke spina angularis os sphenoidalis pada bagian atas, melekat di bagian bawah sebelah lingual dari foramen mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan muskulus pterigoideus eksternus di bagian atas, di bagian bawah dengan arteri dan vena alveolaris inferior, lobus kelenjar parotis dan ramus mandibula.8,11 Ligamen stilomandibula bentuknya bulat dan panjang. Ligamen ini melekat ke prosesus stiloideus os temporalis di bagian atas. Di bagian bawah melekat ke angulus

mandibula dan margo posterior dari ramus mandibula. Ligamen ini

berhubungan dengan muskulus masseter dan kelenjar parotis pada bagian lateral.8,11

Gambar 2. Ligamen sendi temporomandibula (Ballaji SM. Textbook oral & maxillofacial surgery. New Delhi : Elsevier, 2007 : 428) 2.1.4 Selaput Sinovial

Universitas Sumatera Utara

Di bagian dalam dari kapsula artikularis melekat suatu selaput yang tipis yang disebut selaput sinovial. Selaput ini mengeluarkan cairan sendi yang disebut dengan sinovia. Selaput ini tidak membungkus meniskus. Cairan sendi ini bekerja sebagai minyak sendi yang memungkinkan meniskus dan prosesus kondiloideus bergerak dengan halus.9 2.1.5 Diskus Artikularis (Meniskus) Rongga sendi terbagi menjadi 2 bagian yaitu rongga sendi bagian atas dan rongga sendi bagian bawah oleh tulang yang berbentuk gepeng yang disebut dengan diskus artikularis atau meniskus. Meniskus ini mempunyai permukaan yang cekung di bagian bawah dan pada bagian atas berbentuk sebagian cekung dan sebagian lagi cembung (konveks-konkaf). Bentuk meniskus yang demikian ini sesuai dengan keperluannya yaitu mengisi ruangan sendi yang terdapat antara permukaan prosesus kondiloideus dan fosa glenoidalis. Permukaan bawah yang cekung sesuai dengan permukaan prosesus kondiloideus sedang permukaan atas yang cembung-cekung tadi sesuai dengan permukaan dari fosa glenoidalis.9 Diskus tersusun atas 3 bagian, yaitu pita posterior dengan ketebalan sekitar 3 mm, zona intermedial yang tipis dan pita anterior dengan ketebalan sekitar 2 mm. Bagian paling tipis terdapat pada tengah dan menebal pada bagian tepi, sementara tonjolan besar terdapat pada perlekatan posterior, yaitu zona bilaminar. Zona bilaminar ini sangat menonjol karena terdiri dari 2 lapisan serabut yang dipisahkan oleh jaringan ikat renggang alveolar, yaitu bagian superior terbentuk terutama dari serabut elastik dan bagian inferior terutama terbentuk oleh jaringan fibrous. Jaringan

Universitas Sumatera Utara

pelekat

bagian

posterior

mendapat

banyak

persyarafan

dari

nervus

aurikulotemporalis. Pada bagian anterior diskus bersambung dengan fasial pterigoid eksternus dan kapsul sendi. Di sebelah posterior-anterior terhadap prosesus kondiloideus dan anterior dari zona bilaminar. Diskus banyak mengandung pembuluh darah sehingga disebut tonjolan pembuluh darah (vascular knee).1,2,8 Diskus artikularis terdiri dari sel-sel fibroblast, sel tulang rawan dan kondrosit. Diskus ini dapat menahan tekanan yang mengenai sendi, tanpa mengurangi kelenturannya.9 2.2 Pergerakan normal sendi temporomandibula Sendi temporomandibula merupakan sendi yang kompleks. Pergerakan normal dari sendi ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu gerak rotasi dan gerak translasi atau meluncur.11 1. Gerak rotasi Yaitu gerakan mengelilingi rongga inferior ( ruang di antara kondilus dan diskus artikularis) yang terjadi antara diskus artikularis terhadap permukaan artikulasi prosesus kondiloideus sehingga diskus bergerak sedikit ke posterior, kondilus ke anterior, m. pterigoideus lateral inferior dan m. pterigoideus lateral superior berkontraksi. 2. Gerak Translasi (meluncur) Yaitu gerakan yang kompleks dari prosesus kondiloideus dan diskus artikularis terhadap permukaan fosa glenoidalis. Gerak translasi terjadi di dalam rongga superior sendi antara permukaan atas diskus artikularis dan permukaan fosa

Universitas Sumatera Utara

glenoidalis sehingga diskus beserta kondilus bergerak ke anterior mengikuti guiding line sampai ke eminensia artikularis. Semua otot dalam keadaan kontraksi. Diskus artikularis berperan sebagai tulang yang tidak terkalsifikasi pada kedua gerakan ini. Gerak sendi pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25 mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 55 mm.1,11

Gambar 3. Pergerakan normal sendi temporomandibula pada saat membuka dan menutup mulut . (13 Agustus22010) Gambar

BAB 3

Universitas Sumatera Utara