Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

57 downloads 147 Views 455KB Size Report
adanya kemudahan pada penyebarluasan informasi baik melalui media cetak ... literasi visual (visual literacy), literasi media (media literacy), literasi komputer.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini terasa semakin cepat karena dipacu oleh adanya kemudahan pada penyebarluasan informasi baik melalui media cetak maupun melalui internet. Informasi merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi, yang terkadang membuat seseorang kesulitan untuk mendapatkan dan mengevaluasi nilai dari informasi. Informasi dibutuhkan dalam bidang pekerjaan, penelitian, pendidikan, bisnis bahkan sebagai sarana hiburan dan memperluas pengetahuan seseorang dalam berbagai bidang. Tidak jarang informasi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan suatu keputusan. Dalam menelusur informasi seseorang dituntut untuk mampu menelusur informasinya secara mandiri. Kemajuan teknologi informasi juga mempengaruhi kehidupan seseorang dalam menelusur informasi. Seseorang yang mampu mengidentifikasi, mencari, menemukan, mengevaluasi dan memanfaatkan informasi secara tepat disebut sebagai orang yang literat informasi. Literasi merupakan kemelekan aksara atau huruf, kemampuan untuk membaca dan menulis serta berfikir secara kritis. Ada bermacam-macam keberaksaraan atau literasi , misalnya literasi perpustakaan (library literacy), literasi visual (visual literacy), literasi media (media literacy), literasi komputer (computer literacy), dan literasi jaringan (network literacy) (Bhandary 2003). Seorang dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya terhadap isi

bacaan

tersebut.

Literasi

informasi

merupakan

kemampuan

dalam

mengidentifikasi, mencari, menemukan, mengevaluasi dan memanfaatkan informasi. Chartered Institute of Library and Information Professionals (CILIP, 2008) mendefinisikan literasi informasi sebagai “knowing when and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and communicate it in an

Universitas Sumatera Utara

ethical manner”. Istilah literasi informasi pada penelitian ini menekankan kepada, kemampuan seseorang dalam menemukan informasi melalui berbagai fasilitas penelusuran. Untuk memperoleh kemampuan seperti itu seseorang perlu mendapat pendidikan dan bimbingan terlebih dahulu. Pendidikan literasi informasi hendaknya diperkenalkan sejak dini agar pengguna nantinya terbiasa dengan pencarian informasi yang dibutuhkan sehari-hari. Banyak informasi yang bersifat negatif selain yang bersifat positif dapat diakses. Oleh karena itu, seseorang harus mampu membedakan informasi yang bersifat positif dan berguna baginya dengan informasi bersifat negatif. Literasi juga dapat membentuk pribadi yang berpikir kritis. Untuk itu sangat penting kemampuan berpikir kritis karena seseorang tidak percaya begitu saja dengan informasi yang ada dan yang telah didapatkan. Kemampuan seperti inilah yang dapat mendorong seseorang untuk selalu ingin tahu terhadap segala informasi yang selalu berkembang dan terus mencari kebenarannya, kemudian ia mencari informasi dari berbagai sumber dan akhirnya dapat menemukan kebenaran informasi. Literasi informasi menjadi penting saat ini karena pertumbuhan informasi yang sangat pesat dan dalam format yang bermacam-macam. Tidak semua informasi yang diciptakan sama, beberapa berupa bentuk yang umum ataupun informasi yang dapat dipercaya. Namun ada beberapa informasi yang bersifat rancu atau bias, ataupun informasi yang salah. Hal ini menuntut seseorang untuk mampu menganalisa dan mengevaluasi informasi secara benar agar informasi yang ditemukan bernilai guna. Teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi akses seseorang terhadap informasi. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang setidaknya dikuasai adalah komputer dan internet. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hasil rekayasa manusia terhadap penyampaian informasi dengan menggunakan media, khususnya media elektronik. Penyampaian informasi dengan menggunakan TIK dapat mempermudah dan mempercepat penyampaian serta penyebarluasan informasi kepada masyarakat khususnya pengguna informasi. Dewasa ini seseorang dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi melalui berbagai media. Media elektronik paling akrab dengan pengguna karena kemudahan aksesnya. Dalam menelusur informasi,

Universitas Sumatera Utara

setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Pengguna dituntut untuk dapat menganalisis dan mengevaluasi kesesuaian atau relevansi hasil penelusuran dengan kebutuhan informasi pengguna. Relevansi dari hasil penelusuran adalah tingkat kesesuaian dokumen yang ditemukan dengan kebutuhan informasi pengguna. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara merupakan tempat yang menghimpun, mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi umum kepada pengguna umum. Pengguna pada Perpustakaan Umum BPAD adalah pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Hasil penelitian Siahaan (2010) menunjukkan bahwa, pengguna Perpustakaan Umum BPAD yang mencari informasi melalui layanan Internet yang tersedia sekitar 30%, dan jumlah tersebut merupakan pengguna Perpustakaan Umum BPAD yang termasuk literat informasi. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna Perpustakaan Umum BPAD belum seluruhnya memiliki kemampuan menelusur informasi secara tepat. Informasi yang ditemukan oleh pengguna terkadang tidak relevan dengan yang dibutuhkannya. Hal ini mungkin terjadi karena pengguna tidak tepat dalam merumuskan dan mendefinisikan hal apa yang dibutuhkannya. Pustakawan pada Perpustakaan Umum BPAD juga terkadang membantu pengguna yang merasa kesulitan

menemukan

informasi

yang

dibutuhkannya.

Untuk

mengatasi

kelemahan dalam penelusuran informasi terdapat beberapa cara membuat seseorang menjadi literat terhadap informasi salah satunya adalah dengan membaca dan mengikuti pelatihan tentang literasi informasi. Pada Perpustakaan Umum BPAD sudah terdapat program bimbingan pemakai yang dilakukan pada setiap anggota yang mendaftar. Bimbingan pemakai tersebut diberikan kepada pengguna dalam rangka program peningkatan minat baca. Namun pada kenyataannya dengan pendidikan pengguna saja belum mampu membuat seseorang mejadi literat dalam menelusur informasi. Literasi informasi memiliki model dalam menentukan keliteratan informasi seseorang. Terdapat beberapa model yaitu The Big6, Empowering8, dan Seven Pilar, model ini dapat membantu seseorang dalam menelusur informasi model The Big6 akan menjadi pedoman dalam merancang program literasi informasi yang sesuai dengan keadaan pengguna Perpustakaan Umum BPAD.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memilih untuk membuat perencanaan rancangan program literasi informasi bagi pengguna Perpustakaan Umum BPAD. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatakan kemampuan literasi informasi pengguna dalam penelusuran informasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Perancangan Program Literasi Informasi Untuk Pengguna Kelompok Mahasiswa Pada Perpustakaan Umum BPAD Provinsi Sumatera Utara”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa tingkat kemampuan literasi informasi pengguna adalah rendah, karena tidak adanya program literasi informasi yang terdapat di Perpustakaan Umum BPAD. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang program literasi informasi yang sesuai dengan pengguna Perpustakaan Umum BPAD. Program literasi informasi dirancang sebagai bagian dari program pendidikan pengguna dan dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program literasi informasi. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi BPAD, agar dapat menjadi masukan untuk menyelenggarakan program literasi informasi pada Perpustakaan Umum BPAD. 2. Bagi peneliti lanjutan, agar dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian dengan subjek yang sama dengan objek yang berbeda. 3. Bagi penulis, dapat meningkatkan kemampuan dalam hal literasi informasi. 1.5

Ruang Lingkup Penelitian ini mengkaji tentang literasi informasi pada umumnya dan

merancang program literasi informasi di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Tahapan perancangan yang akan dilakukan adalah, analisis, perancangan, pengembangan dan implementasi.

Universitas Sumatera Utara