Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

27 downloads 80 Views 219KB Size Report
Salah satu upaya dalam pengembangan subsektor peternakan adalah meningkatkan produksi dan kualitas hijauan pakan ternak. Selama ini sektor pertanian ...
PENDAHULUAN

Latar belakang Salah satu upaya dalam pengembangan subsektor peternakan adalah meningkatkan produksi dan kualitas hijauan pakan ternak. Selama ini sektor pertanian kita selalu ketinggalan dengan negara lain. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa sebagai negara agraris kita masih tergantung impor dari luar negeri. Yudohusodo (2005) menyatakan pemenuhan bahan pangan negara kita per tahun dari impor yaitu sebesar 500.000 ton beras, 1.2 juta ton kedelai, 5.5 juta ton gandum, 1.5 juta ton jagung, daging sapi setara dengan 550.000 ekor serta produk pertanian lainnya. Dimana salah satu faktor dalam pemenuhan kebutuhan akan daging dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas pakan (terutama hijauan) yang diberikan pada ternak. Selama ini pupuk organik yang lebih banyak dimanfaatkan pada usahatani yaitu pupuk organik padat (pupuk kandang), sedangkan limbah cair (urin) masih belum banyak dimanfaatkan. Guntoro (2006) menyatakan kendala dalam pemanfaatan pupuk organik padat (pupuk kandang) yaitu di beberapa lokasi jumlah ternak masih relatif kurang dibandingkan dengan luas lahan serta aplikasinya mahal karena membutuhkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi dibandingkan pupuk anorganik. Salah satu alternatif pemecahan yang mungkin dilakukan yaitu dengan penggunaan pupuk organik cair yang berasal dari urin ternak yang pemanfaatannya juga masih relatif kurang. Pupuk kandang sebagai limbah ternak banyak mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fospat (P2O5), Kalium (K2O) dan Air (H2O). Meskipun jumlahnya tidak banyak, dalam

Universitas Sumatera Utara

limbah ini juga terkandung unsur hara mikro diantaranya Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), dan Boron (Bo). Rumput-rumputan merupakan hijauan segar yang sangat disukai ternak, mudah diperoleh karena memiliki kemampuan tumbuh tinggi, terutama di daerah tropis meskipun sering dipotong/disengut langsung oleh ternak sehingga menguntungkan para peternak/pengelola ternak. Hijauan banyak mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, pati dan fruktosa yang sangat berperan dalam menghasilkan energi. Rumput benggala (Panicum maximum) dan rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan tanaman pakan ternak yang tepat untuk memenuhi kebutuhan hijauan pakan bagi ternak ruminansia. Kedua rumput tersebut termasuk tanaman berumur panjang, dapat beradaptasi pada semua jenis tanah dan palatabel (disukai ternak). Rumput benggala dan rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pols) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua dengan panjang stek 20-25 cm (2-3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/anakan (pols) sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.

Universitas Sumatera Utara

Saat ini ada beberapa jenis pupuk organik sebagai pupuk alam berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pupuk kandang, kompos, humus, pupuk hijau dan pupuk mikroba. Sedangkan ditinjau dari bentuknya ada pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Berdasarkan uraian di atas, hijauan memerlukan pupuk organik dan anorganik. Pemanfaatan urin pada rumput diharapkan dapat meningkatkan produksi rumput serta mengurangi biaya dan ketergantungan penggunaan pupuk anorganik dalam pengadaan hijauan makanan ternak khususnya bagi ternak ruminansia.

Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efek perendaman pols dalam urin sapi terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas

rumput

benggala

(Panicum

maximum)

dan

rumput

gajah

(Pennisetum purpureum).

Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi peneliti, masyarakat (khususnya peternak ruminansia) dan kalangan akademik tentang efek perendaman pols dalam urin sapi terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas rumput benggala (Panicum maximum) dan rumput gajah (Pennisetum purpureum) sebagai hijauan makanan ternak. Penelitian diharapkan sebagai rujukan dalam upaya peningkatan ketersediaan hijauan makanan ternak serta dapat digunakan sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk

Universitas Sumatera Utara

memperoleh gelar sarjana di Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hipotesis Penelitian Perendaman pols dalam urin sapi memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas rumput benggala (Panicum maximum) dan rumput gajah (Pennisetum purpureum).

Universitas Sumatera Utara