ASRI AGUSARI_Skripsi - Andy Nuriman

211 downloads 8334 Views 948KB Size Report
DALAM HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII SEMESTER I. SMP AGUS SALIM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 / 2011.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN MODEL VARMA (VECTOR AUTO REGRESIF MOVING AVERAGE) DALAM HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII SEMESTER I SMP AGUS SALIM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 / 2011

SKRIPSI Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh: ASRI AGUSARI 06310287 FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG 2010

LEMBAR PERSETUJUAN

Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang Nama

: Asri Agusari

NPM

: 06310287

Jurusan

: Pend. Matematika

Judul skripsi

: ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011”

Skripsi ini dinyatakan telah siap diajukan di sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang Semarang, 24 Februari 2011 Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Djoko Purnomo, M. M NIP. 19560727 198303 1 002

Drs. Rasiman, M. Pd NIP. 19560218 198603 1 001

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi berjudul ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011” ditulis oleh Asri Agusari telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang pada : Hari / Tangal : Jumat, 4 Maret 2011 Panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang Ketua

Sekretaris

Drs. Nizaruddin, M. Si NIP. 196803251994031004

Drs. Rasiman, M.Pd NIP. 19560218 198603 1001

Anggota penguji 1. Drs. Drs. Djoko Purnomo, M. M NIP. 19560727 198303 1 002

(

)

2.

Drs. Rasiman, M.Pd NIP. 19601113 199203 1001

(

)

3.

Ir. Agung Handayanto, M. Kom NIP. 19620919 199403 1 003

(

)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

 MOTTO 1. Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya (Q.S. Ath-Thalaq : 2) 2. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim) 3. Kesuksesan adalah hak semua orang termasuk saya. 4. Allah akan meninggikan orang – orang beriman di antara kamu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q. S. Al Mujaddalah : 11) 5. Sesungguhnya orang–orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka itulah yang mengharap rahmat allah. Allah maha pengampun dan maha penyayang (Q. S. Al baqoroh: 218)



PERSEMBAHAN 1. Ayahanda (Almarhum) dan ibunda tercinta yang telah memberi semangat, kasih sayang, dukungan dan selalu mendo’akanku. 2. Kakakku yang selalu memberi dukungan. 3. Teman – teman kelas H angkatan 2006 4. Teman – teman UKKI, Liqo’ (Mb Maria, Ukhti Zulikhah, Ukhti Rizka Oktaviani, Ukhti Siti Istikomah, Ukhti Wijiyati, Ukhti Fitri Wijarini), BEM FPMIPA kabinet 09 / 10, KAMMI Komisariat IKIP PGRI Semarang, BEM I kabinet pelangi 10 / 11 5. Karyawan perpustakaan ( Pak Usis, Pak Heni, Pak Heri, Pak Zul, Bu Ambar, Bu Yani, Pak Nugroho, Pak Adi, Mas Ali, Tyo). 6. Temen – temen relawan Rumah Zakat Indonesia. 7. Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu. iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Sholawat serta salam kita haturkan pada pejuang sejati kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa’atnya di akhirat nanti amiin. Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Drs.Muhdi, S. H., M. Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang. 2. Drs. Nizaruddin, M. Si., selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3. Drs. Rasiman, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang dan selaku dosen pembimbing II yang telah ikhlas mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini. 4. Drs. Djoko Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing I yang telah ikhlas mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan bekal penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dra. Nizam Uana, M. Ag selaku kepala sekolah SMP Agus Salim Semarang yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Agus Tri Waluyo, S. Pd selaku guru bidang studi Matematika kelas VIII SMP Agus Salim Semarang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian. 8. Siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang yang telah bersedia membantu penulis dalam proses penelitian ini. 9. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan di indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Semarang, Maret 2011 Penulis

v

ABSTRAK Asri Agusari.06310287.2011.penelitian eksperimen ini berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dan VARMA (Vector Auto Regresif Moving Averge) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII Semester I SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam penelitian eksperimen ini yang menjadi permasalahan adalah apakah ada perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA dan Ceramaah. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan Populasi yang diambil adalah dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data ini menngunakan metode dokumentasi dan metode tes, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nama siswa, sedangkan metode tes digunakan untuk mengukur persentase tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal. Untuk mendapatkan soal yang representatif dilakukan uji validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Data yang diperoleh dianilisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Dari hasil analisis diatas yang diujikan diperoleh analisis awal untuk uji homogenitas pada taraf 5% dengan dk = 120 didapat bahwa X= 2,407 dan x tabel = 5,99 karena X 2  X 2 0 ,95( 2 ) sehingga sampel bersifat homogen karena mempunyai varians yang sama. Nilai Lo= 0,1032 dan 0,1352 untuk kelompok eksperimen dan Lo = 0,1358 untuk kelompok kontrol, karena Lo < Ltabel maka Ho diterima jadi sampel berasal dari distribusi normal. Dengan peroleh nilai rata – rata kelompok TAI = 77,68, kelompok VARMA = 76,95 dan kelompok kontrol = 71,02. Selain itu dilihat dari persentase keaktifan siswa dimana nilai TAI = 75,61%, VARMA = 82,92% dan Ceramaah = 80,48% maka dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar dengan model pembelajaran TAI, model pembelajaran VARMA dan pembelajaran Ceramaah. Jadi kesimpulannya bahwa hasil belajar menggunakan pembelajaran TAI lebih baik daripada VARMA, hasil pembelajaran TAI lebih baik daripada pembelajaran Ceramaah, dan hasil pembelajaran VARMA lebih baik daripada pembelajaran Ceramaah. Dengan demikian kesimpulan seluruhnya adalah hasil menggunakan pembelajaran TAI lebih baik daripada pembelajaran VARMA dan Ceramaah.

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................

iv

KATA PENGANTAR .........................................................................................

v

ABSTRAK ...........................................................................................................

vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................

vii

DAFTAR TABEL.................................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

1

B. Permasalahan ......................................................................................

3

C. Penegasan istilah.................................................................................

3

D. Tujuan Penelitian ................................................................................

6

E. Manfaat Penelitian ..............................................................................

6

F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................

7

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................

9

A. Tinjauan Belajar.................................................................................. .

9

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar . ......................................

10

C. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI .......................................... .

12

D. Model pembelajaran VARMA ...........................................................

14

E. Persamaan Garis Lurus .....................................................................

15

vii

F. Kerangka Berfikir ..............................................................................

20

G. Hipotesis .............................................................................................

21

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................

23

A. Objek Penelitian ................................................................................

23

B. Variabel Penelitian .............................................................................

23

C. Metode Pengumpulan Data.................................................................

24

D. Instrumen penelitian............................................................................

24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................

39

A. Persiapan Penelitian ...........................................................................

39

B. Penguji Instrumen Penelitian .............................................................

40

C. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................

44

D. Analisis penelitian ..............................................................................

45

E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................

50

BAB V PENUTUP ..............................................................................................

54

A. Simpulan ............................................................................................

54

B. Saran ..................................................................................................

54

Daftar Pustaka Lampiran - lampiran

viii

DAFTAR TABEL



Daftar nilai persentil untuk distibusi t



Daftar nilai kritik r Product moment

ix

DAFTAR LAMPIRAN 1.

Daftar nilai kelas Uji coba instrumen

2.

Analisis soal uji coba

3.

Analisis persiapan validitas dan reliabilitas butir soal

4.

Analisis persiapan daya pembeda butir soal

5.

Analisis validitas butir soal

6.

Analisis reliabilitas butir soal

7.

Analisis taraf kesukaran butir soal

8.

Analisis daya pembeda butir soal

9.

Daftar nama kelas sampel

10.

Daftar nilai ulangan harian kelas sampel sebelum perlakuan

11.

Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe TAI) sebelum perlakuan

12.

Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen II (VARMA) sebelum perlakuan

13.

Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok kontrol (ceramaah) sebelum perlakuan

14.

Uji homogenitas sebelum perlakuan

15.

Perhitungan Uji T - Macthing

16.

Daftar nilai kelas sampel setelah perlakuan

17.

Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe TAI) setelah perlakuan

18.

Uji homogenitas setelah perlakuan

x

19.

Uji Anova satu jalur

20.

Perhitungan Uji - T

21.

Analisis hasil tes belajar kelompok sampel

22.

Daftar skor angket

23.

Lembar Kerja Siswa

24.

Kunci jawaban LKS

25.

Kisi – kisi angket

26.

Angket terhadap model pembelajaran

27.

Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas sampel

28.

Soal tes

29.

Kunci jawaban soal tes

30.

Lembar observasi untuk guru siklus I

31.

Lembar observasi untuk guru siklus II

32.

Lembar observasi keaktifan siswa siklus I

33.

Lembar observasi keaktifan siswa siklus II

34.

Lembar kerja sama siswa siklus I

35.

Lembar kerja sama siswa siklus II

36.

Analisis angket tanggapan siswa siklus I

37.

Analisis angket tanggapan siswa siklus II

38.

Daftar hasil tes siklus I

39.

Daftar hasil tes silus II

40.

Hasil nilai lembar diskusi siklus I

41.

Hasil lembar diskusi siklus II

xi

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Begitu pentingnya membangun kemampuan berpikir matematika, maka matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif. Dari tahun ke tahun sampai sekarang, masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga membuat minat belajar sangat rendah seperti orang yang kalah sebelum bertanding. Penyebab dari masalah ini adalah pertama; kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari matematika. Kedua; kurangnya variasi dalam metode pengajaran serta minimnya alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang dipelajari. Guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Agus Salim Semarang mengeluhkan bahwa siswanya mempunyai tingkat perhatian yang kurang terhadap pelajaran matematika, serta mempunyai kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan materi persamaan garis lurus. Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran adalah melalui variasi model pembelajaran.

1

2

Pemilihan metode pengajaran yang tepat akan membantu siswa memahami materi pelajaran matematika. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode pengajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan satu metode saja, tetapi harus mampu menggunakan beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masih banyak guru yang terjebak dalam corak pengajaran konvensional. Metode ini menempatkan guru sebagai inti dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Dalam metode ini, peran siswa dapat dikatakan pasif. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi dengan siswa yang lain. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Model pembelajaran TAI merupakan gabungan dari dua hal yaitu belajar dengan kemampuan masing-masing individu dan belajar kelompok. Inti dalam pembelajaran kooperatif tersebut adalah adanya kerjasama yang positif dan saling membantu antar anggota kelompok. Model pembelajaran TAI juga dapat diterapkan pada pokok bahasan manapun. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI diharapkan siswa senang dan antusias selama proses pembelajaran, sehingga dapat menyelesaikan masalah. Model pembelajaran ceramaaah sering dipakai oleh para guru dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) merupakan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran yang berfokus pada visual.

3

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011”

B.

Permasalahan Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran model kooperatif tipe TAI (Team Assised Individualization) dan model varma (vector auto regresif moving average), serta model konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010 / 2011?”

C.

Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahamaan istilah dalam judul di atas maka ada beberapa istilah dan batasan - batasan ruang lingkup penelitian yang perlu dijelaskan oleh penulis sebagai berikut: 1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau akibat yang dapat membawa suatu hasil. Jadi efektivitas adalah suatu pengaruh atau akibat dalam kegiatan yang dapat membawa suatu hasil yang terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 357).

4

2.

Model Kooperatif Tipe TAI Model pembelajaran merupakan stategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki ketrampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal.(Isjoni, 2006: 146) Menurut (Slavin, 1995 dalam Isjoni, 2007: 152), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 - 6 orang dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula keberhasilan belajar dan kelompok tergantung pada kemamapuan dan aktifitas anggota kelompok baik secara individu maupun secara kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran yang dikemukakan oleh Slavin (1995). Model pembelajaran TAI ini merupakan teori belajar kontruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Pada pembelajaran TAI memotivasi siswa untuk membantu anggota kelompoknya sehingga tercapai semangat dalam sistem kompetensi dengan sedikit menonjolkan peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif.

3. Model Varma Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) adalah model pembelajaran ceramaah yang berbasis kecerdasan visual artinya dalam proses belajar mengajar hampir sama dengan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran visual.

5

4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah menjalani aktifitas belajar. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar dikategorikan menjadi tiga ranah antara lain kognitif (berkenaan dengan hasil belajar intelektual), afektif (berkenaan dengan sikap) serta psikomotorik (berkenan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak) (Sudjana, 2004: 23). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa dibidang kognitif yang berupa prestasi yang diperoleh siswa, sikap atau tanggapan siswa, dan keterampilan siswa menyelesaikan soal - soal setelah siswa mendapat perlakuan TAI (Team Assised Individualization) dan VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) dalam Materi Pokok Persamaan Garis Lurus. 5.

Materi Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Materi pokok bahasan persamaan garis lurus adalah materi yang akan diberikan pada penelitian tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari efektivitas penggunaan model

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model varma (vector auto regresif moving average) dalam hasil belajar materi persamaan garis lurus pada kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah membandingkan hasil belajar matematika yang diperoleh siswa SMP Agus Salim Semarang sebagai subjek penelitian, apabila kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif

6

tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model pembelajaran VARMA (vector auto regresif moving average) dan juga model pembelajaran ceramaah sebagai kelas kontrol.

D.

Tujuan Penelitian Berdasarkan hasil perumusan masalah di atas jadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). 2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) 3. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik atau tidak daripada menggunakan model pembelajaran VARMA dan model ceramaah pada pokok materi persamaan garis lurus.

E.

Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yang berarti bagi: 1. Siswa a. Menumbuhkan minat dan semangat baru dalam proses pembelajaran. b. Meningkatkan kualitas (hasil belajar) pembelajaran.

7

2. Guru a. Mendapatkan stategi yang tepat pada saat menyampaikan materi. b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru. 3. Sekolah a. Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran. b. Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika. 4. Penulis a. Dapat menguji perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model varma. b. Sebagai latihan sebelum menghadapi proses pembelajaran yang sesungguhnya

F.

Sistematika Secara garis besar sistematika dapat dikelompokkan menajdi tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir. Dibagian awal skripsi ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, abstraksi, dan daftar lampiran. Bagian inti terdiri dari lima bab, yaitu BAB I Pendahuluan membahas tentang Latar Belakang, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penulisan Skripsi, dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II berisi Landasan teori dan Hipotesis, yang terdiri dari pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian pembelajaran, keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif, prinsip-prinsip belajar, model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe TAI, model pembelajaran VARMA, tinjauan materi persamaan garis lurus, Kerangka Berfikir dan Hipotesis.

8

Dalam BAB III berisi tentang metode penelitian yang meliputi metode penentuan objek penelitian, metode penentuan variabel penelitian, metode pengumpulan data, uji instrument dan metode analisis data. Dalam BAB IV mengulas bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan mulai dari persiapan, pelaksanaan, membahas hasil penelitian, menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya penelitian tersebut. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian terletak dibagian Bab terakhir yaitu BAB V. Bagian akhir dalam skripsi ini memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Daftar pustaka berisi buku-buku referesi yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian skripsi ini. Lampiran-lampiran antara lain berisi instrument dan perhitungan - perhitungan statistic yang digunakan dalam penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Belajar Belajar merupakan kegiatan setiap orang. Pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, kegemaran, sikap seorang terbentuk dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh belajar. Karena itu seseorang dapat dikatakan belajar bila diasumsikan dalam dirinya terjadi suatu proses yang menyebabakan suatu perubahan tingkah laku (Slameto, 2003). Belajar sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2005: 68). Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. W.S Wingkel dalam Darsono dkk, (2001: 4) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Psikologi Gestaet memandang bahwa belajar terjadi bila diperoleh pemahaman (Ali, 2002: 19). Belajar

adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti: perubahan pengetahuan, pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek – aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Proses terjadinya belajar sangat sulit diamati. Karena itu orang cenderung memverikasikan tingkah laku manusia untuk disusun

9

10

menjadi pola tingkah laku yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong, dan memberi arah kegiatan belajar.

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Menurut tim pengembangan MKDK IKIP Semarang (1989: 148 - 156) belajar siswa dipengaruhi oleh: a. Faktor - faktor intern. 1) Faktor jasmani Yaitu factor yang berhubungan dengan kondisi seseorang. Kondisi sehat adalah kondisi dimana segenap bagan beserta bagian – bagiannya/ bebas dari penyakit. Bagian lain dari factor jasmani yaitu cacat tubuh. Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya bagian tubuh. Tidak dipenuhinya beberapa unsur tersebut akan menghambat kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. 2) Faktor psikologi Ada beberapa factor yang termasuk dalam factor psikologis yaitu antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan juga kelelahan. Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyelesaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui / menggunakan konsep – konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan

11

mempelajarinya dengan cepat. Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu tertuju kepada suatu benda / hal. Minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Motif sanagt erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Kematangan adalah suatu tingkatan / fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat – alat tubuhnya sudah siap untuk melakukan kecakapan baru. Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. 3) Faktor kelelahan Kelelahan seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan ruhani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah tidak / kurang lancar pada bagian – bagian tertentu. Kelelahan ruhani dapat dilihat adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b. Faktor – faktor ekstern. 1) Faktor keluarga Meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. 2) Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup sebagai berikut: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, dan alat pelajaran.

12

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Metode Team Assisted Individualization (TAI) dikembangkan oleh Robert Slivin. Model pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Model pembelajaran TAI mempunyai delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut. (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa, (2) Flacement Test, yaitu pemberian Pre-tes kepada siswa atau melihat rata - rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu, (3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, (4) Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan, (5) Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan kepada kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas, (6) Teaching Group, yaitu pemberian materi secara singkat oleh guru menjelang pemberian tugas kelompok, (7) Fact Test, yaitu pelaksanaan tugas kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, dan (8) Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pelajaran denagn stategi pemecahan masalah. Kerangka Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Tahap I

: Guru memberikan informasi atau mendiskusikan bersama siswa tentang materi yang akan disampaikan.

13

Tahap II

: Guru menjelaskan kepada seluruh siswa tentang akan diterapkannya model pembelajaran TAI, sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pola kerja sama antara siswa dalam suatu kelompok.

Tahap III : Guru menyiapkan materi bahan ajar yang harus dikerjakan kelompok. Tahap IV : Guru memberikan Pre-test kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Tahap V

: Guru menjelaskan materi baru secara singkat.

Tahap VI : Guru membentuk kelompok – kelompok kecil dengan tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Tahap VII : Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok dengan bahan yang sudah diajarkan. Tahap VIII: Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melaporkan kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya. Tahap IX : Ketua kelompok harus bisa menetapkan bahwa setiap kelompoknta telah memehami materi bahan ajar yang diberikan guru, dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. Tahap X

: Guru memberikan ulangan dan guru mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada).

Tahap XI : Guru memberikan latihan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.

14

Tahap XII : Guru memberikan tes formatif dengan kompetensi yang ditentukan. (Amin Suyitno, 2006: 10 - 11)

D. Model Pembelajaran VARMA Model Vector Auto Regresif Moving Average (VARMA) adalah model ceramaah yang berbasiskan kecerdasan visual. Model ceramaah sendiri adalah cara penyampaian pelajaran (informasi) dengan lisan dari seorang guru kepada siswa didalam kelas. Kegiatan berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi searah dari guru kepada siswa. Guru mendominasi seluruh kegiatan sedang siswa hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Kelebihan dari model ceramaah: a. Dapat menampung kelas yang besar b. Bahan palajaran dapat disampaikan secara urut c. Guru dapat menekankan hal – hal yang penting Sedangkan kelemahan model ceramaah: a. Siswa pasif dan membosankan bagi siswa b. Siswa tidak menguasai materi pelajaran c. Pelajaran yang diperoleh mudah terlupakan d. Siswa cenderung “belajar menghafal” dan tidak menimbulkan adanya “pengertian” (Amin, 2001: 26) Untuk mengatasi keengganan belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menggunakan model ceramaah perlu diciptakan berbagai media pembelajaran, untuk melengkapi model ceramaah tersebut digunakan media visual disebut dengan model varma.

15

Individu yang menonjolkan kecerdasan bervisual antara lain memiliki ciri-ciri yang menonjolkan sebagai berikut: (a) berpikir dengan gambar, (b) menghasilkan image mental, (c) menggunakan metafora, (d) memiliki indra konfiguratif, (e) menggemari seni, (f) mudah membaca peta, grafik, dan diagram, (g) mengingat berdasarkan gambar, memiliki kepekaan yang tajam terhadap warna dan struktur visual, serta (h) menggunakan seluruh indranya untuk membayangkan. Media visual untuk pembelajaran yang menggunakan metode ceramaah perlu dirancang agar mampu mengkondisi pembelajar untuk selalu terlibat dalam aktifitas pembelajaran. Pembelajaran bermetode ceramaah bergantung pada dua faktor pokok yaitu sejauh mana media tersebut diintergrasikan ke dalam skema pembelajar secara lebih luas serta bagaimana media tersebut digunakan dalam pembelajaran.

E. Materi Singkat Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus GRADIEN GARIS Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar 1.

Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1) Gradient = m =

y1 x1

Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0) dan gradiennya m (m = konstanta) Contoh: Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2)

16

Penyelesaian : Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus: m = , dengan x = 3 dan y = 2

m=

jadi, gradient

2. Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) m=

y 2  y1 x 2  x1

persamaan garis y – y1 = m (x – x1) disubtitusikan ke persamaan menjadi y – y1 = m (x – x1) y – y1 =

y 2  y1 (x – x1) x 2  x1

y  y1 x  x1  y 2  y1 x2  x1 Contoh: Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) Penyelesaian: Cara 1: (3, -3) artinya x = 3 dan y = -3

17

(-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga

y  y1 x  x1  y 2  y1 x2  x1 y  (3) x3   1  (3)  2  3 y 3 x3  2 5

-5(y + 3) = 2(x - 3) -5y -15 = 2x – 6 -5y = 2x + 9 2 9 y  x 5 5

Cara 2: Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu

m

y 2  y1 x 2  x1

m

 1  (3) 2  23 5

Persamaan garis: y - y1 = m (x – x1)

18

y – (-3) =

2 (x - 3) 5

y+3= 

2 6 x 5 5

2 6 y   x 3 5 5 2 9 y  x 5 5 2 9 Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y   x  5 5

3. Gradient garis ax + by + c = 0 Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus mengubah ke bentuk y = mx + c ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c ↔ y =

Perhatikan bentuk y = 

a c x b b a c x  dan y = mx + c b b

Gradient (m) = -

a b

Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -

a b

Contoh: 1. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2) Penyelesaian:

19

Cara 1: Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c y = mx + c y = 4x + c 2 = 4(-4) + c 2 = -16 + c c = 18 jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18 Cara 2: Diketahui m = 4 Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2 y – y1 = m (x – x1) y – 2 = 4(x – (-4)) y – 2 = 4x + 16 y = 4x + 18

20

F.

Kerangka Berpikir Belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia karena pengalaman. Dalam pembelajaran matematika menurut keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam pembentukan pengetahuan dan penalaran. Guru merupakan faktor intern yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan varma merupakan model pembelajaran yang menurut keaktifan siswa, siswa dituntut untuk berpikir kritis dalam pembelajaran dalam proses pembelajaran, siswa dapat menyelesaikan masalah – masalah yang bersifat menantang. Walaupun kedua model pembelajaran bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah, namun dalam proses pembelajaran berbeda. Dalam hal ini, penulis ingin mengkaji apakahy dengan model pembelajaran yang berbeda tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan VARMA juga akan memberikan hasil belajar yang berbeda atau tidak.

21

Bagan alur pembelajaran Proses belajar mengajar

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI

Model pembelajaran VARMA

Model pembelajaran ceramaah

Kesulitan Proses Belajar Mengajar

Hasil Belajar Pembelajaran kooperatif tipe TAI

Hasil Belajar Pembelajaran VARMA

Evaluasi

Evaluasi

Evaluasi

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Hasil Belajar Pembelajaran ceramaah

G. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002 : 64). Secara teknik, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sample peneliti. Secara statistic, hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.

22

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di depan diperoleh hipotesis penelitian: Ha = Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan varma serta konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/ 2011 Ho = tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan varma serta konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/ 2011 Untuk mengetahui perbedaan itu berasal dari x 1 , x 2 , atau x 3 , maka dibuat hipotesis minor Ha 1 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA Ha 2 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah Ha 3 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah

BAB III METODE PENELITIAN A.

Menentukan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan melakukan pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu .(Sudjana, 2005: 5) Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang. a. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Sudjana, 2005: 5). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random sampling, yaitu mengambil empat kelas dari kelas VIII SMP Agus Salim Semarang. Dari dua kelas tersebut, ditentukan secara acak kelas yang diberi perlakuan, yaitu kelas yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan kelas yang diajar dengan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average). Satu kelas terpilih sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran ceramaah dan satu kelas terpilih yang tersisa sebagai kelompok uji coba instrumen penelitian.

B.

Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah:

23

24

1.

Variabel Treatmen, model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran Varma.

2.

Variabel Respon, hasil belajar dalam materi pokok persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang, yaitu: Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran VARMA Hasil belajar siswa menggunakan model ceramaah

C.

Metode Pengumpulan Data 1.

Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama

dan data nilai siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang semester gasal, kedua kelas eksperimen. Data tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian berangkat dari titik tolak yang sama. 2.

Metode Tes Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa padakelas

eksperimen pada materi pokok bahasan gradient

D.

Instrumen Penelitian 1. Metode penyusunan perangkat tes Langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan perangkat tes yaitu: a. Menentukan materi yang akan diteskan b. Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tes

25

c. Menentukan bentuk tes uraian essay d. Menentukan bentuk butir soal e. Membuat perangkat tes kunci jawaban 2. Uji coba perangkat tes Agar perangkat tes dikatakan baik sebagai alat pengukur maka dilakukan uji coba perangkat tes. Uji tes berupa essay berjumlah 8 soal, uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes. a. Analisis Perangkat Tes 1.)

Validitas soal Sebuah data dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan nyatanya. Agar perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas sebagai berikut: 1. Validitas Butir Soal Untuk mendapatkan instrument yang baik peneliti melakukan validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar, yaitu:

rxy 

N XY  X Y 

N X

2



 X  N Y 2  Y  2

Keterangan : N

= Jumlah subyek

X

= Jumlah skor Mean

X

= Jumlah Skor Total

2



26

XY = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

rxy

= koefisien korelasi antara X dan Y

Setelah harga rxy didapat kemudian di konsultasikan dengan nilai tabel product moment. Butir soal tersebut dikatakan valid apabila rxy > rtabel , tetapi jika rxy < rtabel maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

2.)

antara 0,00 – 0,200

= sangat rendah

antara 0,201 – 0,400

= rendah

antara 0,401 – 0,600

= cukup

antara 0,601 – 0,800

= tinggi

antara 0,801 – 1,00

= sangat tinggi

Reliabilitas soal Kata reliabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliable yang artinya dipercaya. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil – hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan. Tes tersebut dapat dikatakan dipercaya jika memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali – kali. Untuk menguji apakah instrumen tes reliabel atau tidak dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha. Rumus alpha sebagai berikut:

27

 k    b 2 r11    1  t2  k  1 

   

Keterangan : r11

= reliabilitas tes secara keseluruhan

k

= banyaknya butir pertanyaaan/ banyaknya soal

  t2

b2

= jumlah vs butir

= Varians total

Kriteria pengumpulan reabilitas yaitu setelah di dapat harga r11 kemudian harga r11 di konsultasikan dengan harga r product moment pada tabel.

Jika rhitung  rtabel maka tes yang di uji cobakan realiabel. Kriteria penafsiran reliabilitas: Jika 0,000  rn  0,200

= reliabel sangat rendah

Jika 0,200  rn  0,400

= reliabel rendah

Jika 0,400  rn  0,600

= reliabel cukup

Jika 0,600  rn  0,800

= reliabel tinggi

Jika 0,800  rn  1,000

= reliabel sangat tinggi

28

3.)

Taraf kesukaran Butir tes yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Taraf kesukaran ini di gunakan untuk mengetahui butir soal termasuk sukar, sedang, atau mudah. Rumus yang digunakan untuk menguji taraf kesukaran adalah:

P

B JS

Keterangan: P

= Taraf kesukaran

B

= Banyak peserta tes yang menjawab benar

JS

= Jumlah peserta tes

Kriteria: 0,00 3,072 maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA dan pembelajaran ceramah pada materi pokok perasamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.

49

Di sini belum diketahui apakah yang berbeda itu yang mendapat pembelajaran mendapat

menggunakan

pembelajaran

TAI

dengan

menggunakan

pembelajaran

TAI

dengan

VARMA,

pembelajaran

ceramaah, atau yang mendapat pembelajaran menggunakan VARMA dengan pembelajaran ceramaah. Untuk itu diperlukan pembuktian antar dua sampel menggunakan t-test (related berpasangan). d. Uji t - test Dari lampiran 15 tentang uji t-test dimana ketentuannya thitung > ttabel dengan dk = 80 diperoleh: 1.) Pengujian pertama ttabel = 1,99 dan thitung = 2,502 dengan demikian 2,502 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dan kelompok kontrol. Jadi kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran ceramaah. 2.) Pengujian kedua ttabel = 1,99 dan thitung = 2,590 dengan demikian 2,590 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen II dan kelompok kontrol. Jadi kesimpulannya bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran VARMA lebih baik daripada yang mendapatkan pembelajaran ceramaah. 3.) Pengujian ketiga dengan ttabel = 1,99 dan thitung = 0,275 dengan demikian 0,275 < 1,99 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dan

50

kelompok eksperimen II. Jadi kesimpulannya hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan pembelajaran VARMA sama – sama baik. e. Ketunasan belajar Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang dapat menuntaskan belajarnya dapat dilihat pada lampiran 16. Dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI) yang tuntas adalah 31 orang dengan persentase 75,61% dan nilai rata-rata 77,68. Dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok eksperimen II (VARMA) yang tuntas ada 34 orang dengan persentase 82,92% dan nilai rata-rata 76,95. Sedangkan dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok kontrol yang tuntas ada 33 orang dengan persentase 80,48% dan nilai rata-rata 71,22. Ketiganya mempunyai kriteria ketuntasan belajar yang sama yaitu ketuntasan secara individu ≥ 65%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen II (VARMA) lebih baik dibandingkan dengan kelompok eksperimen II (TAI) dan kelompok kontrol (ceramaah). Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan VARMA lebih efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Sedangkan dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaan 2010/2011.

51

E. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data seperti yang telah diuraikan di atas hasil penelitian menunjukkan kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama, yaitu setelah diadakan uji normalitas dan uji homogenitas pada data awal nilai ulangan siswa pada materi bangun ruang yang menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan varians. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata – rata menunjukkan bahwa kedua kelompok sampel mempunyai kesepadanan atau kedudukannya setara. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10, 11, 12, 13, 14, 15 Hasil dari tes hasil belajar ketiga kelas dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji anova. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 17, 18 dan 19. Dari perhitungan uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas berdistibusi normal dan tidak ada perbedaan varians atau kedua kelas tersebut homogen.serta ditunjukkan bahwa Fhitung = 4,02 dan F tabel = 3,072. Karena Fhitung > F

tabel

berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Karena Ho

ditolak maka kesimpulannya terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat

pembelajaran

kooperatif

tipe

TAI,

pembelajaran

VARMA,

pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garisa lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang. Setelah dilakukan pembuktian dengan uji t tersebut diperoleh:

52

(1) Nilai t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah. (2) Nilai t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan

yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan

menggunakan VARMA lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah. (3) Nilai t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI maupun VARMA sama – sama baik. Sedangkan untuk ketuntasan belajar kelompok eksperimen 1(kooperatif tipe TAI) lebih banyak siswa yang tuntas belajarnya yaitu 31 orang dengan nilai rata – rata 77,68, kelompok eksperimen II (VARMA) siswa yang tuntas ada 34 orang dengan nilai rata – rata 76,95, kelompok kontrol (Ceramaah) yang tuntas belajarnya adalah 33 orang dengan persentase 71,22. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah ditinjau dari ketuntasan belajar pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Dimungkinkan terdapat beberapa hal yang mempengaruhi antara lain:

53

1. Dalam pelajaran pembelajaran kooperatif tipe TAI guru berfungsi sebagai mediator dan fasilitator yang menyediakan fasilitas dan situasi pendukung, sedangkan siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkannya sendiri sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna. 2. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI sswa dikelompokkan secara heterogen sehingga antara siswa dengan siswa saling membantu dalam prses pembelajaran. Sedangkan proses pembelajaranVARMA menyampaikan pelajaran dengan cara berbicara diawal pelajaan, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Siswa hanya mendengar dan membuat catatan sehingga siswa cenderung enerima dan sulit mngembangkan konsep yang telah diperolehnya yang akibatnya siswa kurang menguasai materi yang diberikan. Selain itu siswa menjadi terpaku dengan pola pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai jawaban satu – satunya jawaban yang benar. Adapun kesulitan - kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam menerapkan pembelajaran VARMA antara lain: 1. Ada beberapa siswa kurang tertarik dengan penyampaian materi yang hanya transfer rumus dan penjelasan tanpa praktek. 2. Sebagian siswa masih ada yang tidak bisa menerima kehadiran peneliti sebagai pengganti guru matematikanya, sehingga cenderung acuh. Pengambilan taraf signifikan 5% dalam penelitian ini menunjukkan penarikan kesimpulan kemungkinan salah 5%. Dengan kata lain kesimpulan tersebut 95% dapat dipercaya. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

54

TAI memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan pengajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.

BAB V PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanaakan pada tanggal 29 November 2010 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA, pembelajaran ceramaah pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 Pada analisis hasil akhir dengan Uji Anova Satu Jalur diperoleh F hitung = 4,02 dan Ftabel = 3,072. Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil

belajar

antara

siswa

yang

mendapatkan

pembelajaran

menggunakan

pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA dan pembelajaran ceramah pada materi pokok perasamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang. Perbedaan lebih terlihat dengan menggunakan analisis uji t – test dengan hasil sebagai berikut: (1)t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah. (2)t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan VARMA lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah.

55

56

(3)t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI maupun VARMA sama – sama baik . Sedangkan kriteria ketuntasan, kelompok eksperimen juga lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan VARMA lebih efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Sedangkan dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaan 2010/2011. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik dibandingkan dengan menggunakan VARMA, dan ceramaah. Saran Dari hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Karena pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dan VARMA memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa, maka hendaknya guru mampu menerapkan pembelajaran dengan model tersebut dalam proses belajar mengajar. 2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran yang tepat dan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar dikelas. 3. Agar siswa lebih bersemangat dalam saat pembelajaran, hendaknya guru lebih meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh siswa misalny acara yang paling sering

57

digunakan adalah pemberian nilai tambahan untuk siswa yang telah berani mengemukakan pendapatnya. 4. Agar lebih antusias atau semangat terhadap pelajaran matematika disamping memilih model yang tepat, guru juga harus bisa memilih model yang kreatif dan menyenangkan supaya siswa tidak bosan dalam menerima pelajaran. 5. Guru harus mengerti tingkat pemahaman siswa khususnya dalam pelajran matematika supaya lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran matematika.

Lampiran 1 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

DAFTAR NILAI HASIL TES UJI COBA NAMA KODE ADITYA YUSUF KURNIAWAN UC-01 AHMAD FAIZIN UC-02 AHMAD SOLEH MUGHOFIR UC-03 ALY SYAMSUDIN UC-04 ANA EKA SAPUTRI UC-05 ARIF MUDIANSYAH UC-06 ARIF SUMARDIONO UC-07 ARYA TRI PRASETYO UC-08 DANANG FIRMANSYAH UC-09 FEBRIANTO UC-10 HABIB MAULANA UC-11 HANDIKA PRATAMA UC-12 HANIKA GUNTUR CAKRABUANA UC-13 IIN UNDIRO WATRI UC-14 IMAM MARMO HIDAYAT UC-15 KODRI SETIYAWAN UC-16 LINARA LAMTIUR VLIEN UC-17 LUCKY SARTIKA DEWI UC-18 LUKMAN HANAFI UC-19 MALIK PRIHANDIKA UC-20 MEGA NOVITA UC-21 MOCHAMMAD RISNALDI UC-22 MONDYA KATON MAHARDIKA UC-23 NANANG NUGROHO UC-24 NOR ROMADON UC-25 ONGKY REYNALDI UC-26 PANCA NOVITA SARI UC-27 PRADHANA BAYU ANGGORO UC-28 REINDA BAWONO AJI UC-29 RIKE YUNI ARDELIA UC-30 RIKY YOHAN UC-31 RINDU MITRA HAQIQI UC-32 RISKI HARMANTO UC-33 RYAN SAIFI RUSDI UC-34 TRI LESTARI UC-35 TRI PURWANTO UC-36 TRIYANTO NUR HIDAYAT UC-37 VICA FITRIANA UC-38 VITA ISNAINI AGUSTINA UC-39 YUNITA MARIA PANDANWANGI UC-40

NILAI 7,75 7,5 7,25 7 6 5,25 5 4,5 4,5 4,25 4,25 4,25 4,25 4 4 4 4 4 4 3,75 3,75 3,75 3,5 3,5 3,5 3,25 3,25 3 3 3 3 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,5

lampiran 2

UC-21 UC-40 UC-39 UC-17 UC-11 UC-18 UC-37 UC-3 UC-15 UC-4 UC-5 UC-7 UC-9 UC-33 UC-34 UC-26 UC-30 UC-1 UC-10 UC-2 UC-22 UC-32 UC-16 UC-27 UC-20 UC-13 UC-36 UC-25 UC-28 UC-29 UC-38 UC-6 UC-8 UC-12 UC-19 UC-23 UC-24 UC-31

1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 0 5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

Skor Yang Diperoleh 3 4 5 5 3 5 5 2 5 5 3 3 5 3 3 5 2 3 5 0 3 5 2 3 5 2 1 5 1 2 5 1 1 5 1 1 5 1 1 5 2 2 5 0 2 5 2 2 4 0 3 5 0 3 5 3 2 5 1 2 5 3 1 5 2 1 5 0 2 5 1 2 5 0 2 5 0 2 5 0 2 5 0 2 4 0 2 5 0 2 5 0 1 2 2 2 5 3 0 5 0 1 5 0 1 4 0 2 5 0 0 3 1 1 5 1 1

39

UC-35

2

1

5

0

2

1

0

0

11

121

40

UC-14

1

1

5

0

1

1

1

0

10

Validitas

TABEL TABULASI HASIL TES UJI COBA INSTRUMEN

∑x

65

39

192

42

77

120

61

46

642

100 1148 8

(∑x)2

4225

1521

36864

1764

5929

14400

3721

2116

No

Kode Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

6 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 2 3 3 1 1 3 0 2 3 3 2 3 1

7 5 5 5 5 2 5 3 3 2 1 1 1 1 0 1 0 2 0 1 0 1 1 2 1 3 2 0 1 1 1 0 0 2 0 0 1 0 1

8 5 5 5 5 0 0 0 0 1 4 4 4 0 3 0 3 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

Y

Y2

31 30 29 28 24 21 20 18 18 17 17 17 17 16 16 16 16 16 16 15 15 15 14 14 14 13 13 12 12 12 12 11 11 11 11 11 11 11

961 900 841 784 576 441 400 324 324 289 289 289 289 256 256 256 256 256 256 225 225 225 196 196 196 169 169 144 144 144 144 121 121 121 121 121 121 121

Reliabilitas daya pembeda

∑xy rxy rtabel Kriteria Var vartotal rhitung N Ket ∑x1 ∑x2 MH ML

1051 0,067

652 0,155

3113 0,589

Drop 0,284

Drop 0,599

valid 0,06

19 13 1,727 1,455

13 10 1,182 0,107

55 49 5 0,455

∑x12

2,187

17,635

0

∑x22

4,727 1,088 1,72 Tdk Sign 39 40 98% Sukar

0,906 0,664 1,72 Tdk Sign 39 40 98% sukar

10,727 1,747 1,72

thitung ttabel

Kesukaran

Ket Gagal N P Kriteria

815 1412 0,580 0,765 0,312 valid valid 1,248 1,119 29,598 0,734 8 reliabel 20 30 7 12 1,818 2,727 0,165 0,248 20,18 9,635 7 10,54 4,906 2,76 3,423 1,72 1,72

2157 0,791

1255 0,810

990 0,665

valid 1,8

valid valid 2,449 3,027

50 20 4,545 0,413

37 6 3,364 0,306

6,727

28,54

11,635 6,667 1,72

4,727 6,062 1,72

29 2 2,636 0,240 53,86 4 1,635 3,456 1,72

Sign

Sign

Sign

Sign

Sign

Sign

1 40 3% mudah

34 40 85% sukar

31 40 78% sukar

11 40 28% Sedang

32 40 80% sukar

31 40 78% sukar

Lampiran 3 TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES UJI COBA

Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8

∑x

∑x2

(∑x)2

∑xy

∑y

∑y2

(∑y)2

65 39 192 42 77 120 61 46

119 61 961 94 194 441 191 175

4225 1521 36864 1764 5929 14400 3721 2116

1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990

642

11488

412164

Lampiran 4

1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 19 1,727 2,187

2 1 1 1 0 5 1 0 1 1 1 1 13 1,182 17,635

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5 0

UC-26 UC-38 UC-6 UC-8 UC-12 UC-19 UC-23 UC-24 UC-31 UC-35 UC-14 ∑x2 ML ∑x22

3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 16 1,455 4,727

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 0,909 0,906

5 2 5 5 5 4 5 3 5 5 5 49 4,455 10,727

Skor Yang Diperoleh 4 5 6 3 5 5 2 5 5 3 3 5 3 3 5 2 3 5 0 3 5 2 3 5 2 1 4 1 2 5 1 1 3 1 1 3 20 30 50 1,818 2,727 4,545 9,635 20,187 6,727 0 2 3 0 0 0 0 1 1 0 0 7 0,636 10,54

1 2 0 1 1 2 0 1 1 2 1 12 1,091 4,906

1 3 0 2 3 3 2 3 1 1 1 20 1,818 11,635

7 5 5 5 5 2 5 3 3 2 1 1 37 3,364 28,54

8 5 5 5 5 0 0 0 0 1 4 4 29 2,636 53,864

1 0 0 2 0 0 1 0 1 0 1 6 0,545 4,727

0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 0,182 1,635

Y

Y2

31 30 29 28 24 21 20 18 18 17 17

961 900 841 784 576 441 400 324 324 289 289

12 12 11 11 11 11 11 11 11 11 10

144 144 121 121 121 121 121 121 121 121 100

Kelompok bawah

Kode Siswa UC-21 UC-40 UC-39 UC-17 UC-11 UC-18 UC-37 UC-3 UC-15 UC-4 UC-5 ∑x1 MH ∑x12

Kelompok atas

TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL TES UJI COBA

Tabel bantu uji instrunem penelitian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. ∑X2

X12 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 9 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 117

X22 1 1 1 0 25 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 62

X32 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 16 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 4 25 25 4 25 25 25 16 25 9 25 25 25 924

TABEL X2 X42 X52 9 25 4 25 9 9 9 9 4 9 0 9 4 9 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4 0 4 4 4 0 9 0 9 9 4 1 4 9 1 4 1 0 4 1 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 1 4 4 9 0 0 1 0 1 0 4 0 0 1 1 1 1 0 4 0 1 94 193

X62 25 25 25 25 25 25 25 16 25 9 9 9 16 9 9 9 9 9 16 9 9 9 1 9 4 4 9 9 1 1 9 0 4 9 9 4 9 1 1 1 432

X72 25 25 25 25 4 25 9 9 4 1 1 1 1 0 1 0 4 0 1 0 1 1 4 1 9 4 0 1 1 1 0 0 4 0 0 1 0 1 0 1 191

X82 25 25 25 25 0 0 0 0 1 16 16 16 0 9 0 9 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 174

TABEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. ∑XY

X1Y 62 60 58 56 48 42 40 36 18 17 17 17 34 32 32 32 32 32 16 30 30 30 14 14 28 26 26 12 12 36 24 22 11 11 11 11 11 11 22 10 1051

X2Y 31 30 29 0 120 21 0 18 18 17 17 17 17 16 16 16 16 16 16 15 15 15 14 14 0 0 13 12 12 12 12 11 0 11 11 11 11 11 11 10 652

X3Y 155 150 145 140 120 105 100 90 90 85 85 85 85 80 80 64 80 80 80 75 75 75 70 70 70 65 65 48 60 60 24 55 55 55 44 55 33 55 55 50 3113

X.Y X4Y X5Y 93 155 60 150 87 87 84 84 48 72 0 63 40 60 36 18 18 36 17 17 17 17 17 17 34 34 0 32 32 32 0 48 0 48 48 32 16 32 45 15 30 15 0 30 14 28 0 28 0 28 0 26 0 26 0 24 0 24 0 12 24 24 33 0 0 11 0 11 0 22 0 0 11 11 11 11 0 22 0 10 815 1412

X6Y 155 150 140 140 120 105 100 72 90 51 51 51 68 48 48 48 48 48 64 45 45 45 14 42 28 26 39 36 12 12 36 0 22 33 33 22 33 11 11 10 2157

X7Y 155 150 140 140 48 105 60 54 36 17 17 17 17 0 16 0 32 0 16 0 15 15 28 14 42 26 0 12 12 12 0 0 22 0 0 11 0 11 0 10 1255

X 8Y 155 150 140 140 0 0 0 0 18 68 68 68 0 48 0 48 0 0 16 0 0 15 14 14 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 11 11 0 0 0 990

Lampiran 5 PERHITUNGAN VALIDITAS PADA TES UJI COBA Rumus:

rXY 

NX

NXY  X Y  2



 X  NY 2  Y  2

2



Kriteria: Apabila rhitung  rtabel , maka butir soal tersebut valid. Perhitungan: 

Butir 1 Diketahui: N = 40

∑X2 = 117

∑XY = 1051

∑Y2 = 11488

∑X = 65

(∑X)2 = 4225

∑Y = 642

(∑Y)2 = 412164

rXY 

=

NX

NXY  X Y  2



 X  NY 2  Y  2

2



40.(1051)  (65)(642)  0,067 40(117)  422540(11488)  412164

Koefisien validitas item nomor I adalah 0,067 untuk harga kritik dari r product moment, dengan  = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312 sehingga harga rxy < r tabel atau 0,067 < 0,312. maka butir soal no 1 dinyatakan drop (tidak valid).

Lampiran 6 PERHITUNGAN RELIABILITAS PADA TES UJI COBA Rumus: 2  Y    Y2      i  k  2 N r11    dengan σ t  1  2 k  1 N     t  

2

Kriteria: Apabila rhitung  rtabel , maka instrument tersebut reliabel. Perhitungan: Diketahui: N = 40 ∑X12 = 117

(∑X1)2 = 4225

∑X22 = 62

(∑X2)2 = 1521

∑X32 = 924

(∑X3)2 = 36864

∑X42 = 94

(∑X4)2 = 1764

∑X52 = 193

(∑X5)2 = 5929

∑X62 = 432

(∑X6)2 = 14400

∑X72 = 191

(∑X7)2 = 3721

∑X82 = 174

(∑X8)2 = 2116

(∑Y)2 = 412164

(∑Y2) = 11488

 X1  2

1  2

( X 1 ) 2

N

N



4225 40  0,284 40

117 

 X2  2

2  2

3 

4  2

5  2

6  2

 X3 

2

X



2 4

2

( X 3 ) 2 N



( X 4 ) 2 N



N

X



2 5

( X 5 ) 2 N



N

X



2 6

( X 6 ) 2 N



N

 X7 

( X 7 ) 2 N



N

 X8  2

8 



N

2

7 

N

N 2

2

( X 2 ) 2

( X 8 ) 2 N



N

1521 40  0,599 40

62 

36864 40  0,06 40

924 

1764 40  1,248 40

94 

5929 40  1,119 40

193 

14400 40  1,8 40

432 

3721 40  2,45 40

191 

2116 40  3,027 40

174 

 b  1   2   3   4   5   6   7   8 2

2

2

2

2

2

2

2

2

= 0,284 + 0,599 + 0,06 + 1,248 + 1,119 + 1,8 + 2,449 + 3,027 = 10,586

t  2

r11 

Y 2 

( Y ) 2

N

N



412164 40  29,598 40

11488 

2 n  b  8  10,586  1  2   1    1,143.0,642  0,734   (n  1)   t  (8  1)  29,598 

Karena harga r11 terletak pada selang 0,600  r11  0,800 sehingga didapat 0,600 < 0,734 < 0,800, maka tingkat reliabiltas termasuk tinggi.

Lampiran 7 PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN PADA TES UJI COBA Rumus:

P

Banyaksiswayanggagal x100% JS

Kriteria: 0% ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen II.

Lampiran 21 ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI) 1. Rata – rata nilai

x

 x  3185  77,68 N

41

2. Ketuntasan individu Prosentase (%) =

No.

Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

A – 01 A - 02 A - 03 A - 04 A - 05 A - 06 A - 07 A - 08 A - 09 A - 10 A - 11 A - 12 A - 13 A - 14 A - 15 A - 16 A - 17 A - 18 A - 19 A - 20 A - 21 A - 22 A - 23 A - 24 A - 25 A - 26 A - 27 A – 28 A – 29

1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

jumlahskoryangdiperolehsiswa x100% jumlahskormaksimal

2 15 15 15 15 0 15 10 10 15 15 15 10 15 10 5 5 15 10 15 15 10 15 10 15 15 15 15 5 15

Nomor soal 3 4 15 20 15 20 15 15 15 20 5 20 15 15 10 15 10 20 10 5 0 15 5 10 15 15 15 20 5 15 15 20 5 15 15 5 10 15 15 15 15 20 15 15 15 20 10 10 15 10 15 10 15 20 15 20 5 10 15 10

5 20 15 15 20 20 20 10 20 20 20 20 20 5 15 15 10 20 10 15 20 15 15 10 20 10 10 15 15 0

6 20 10 15 0 20 5 10 10 5 20 20 15 5 20 20 10 20 5 15 10 10 20 5 20 10 20 0 15 20

Jumlah 100 85 85 80 75 80 65 80 65 80 80 85 70 75 85 55 85 60 85 90 75 95 55 90 70 90 75 60 70

%

Tuntas Belum

100 85 85 80 75 80 65 80 65 80 80 85 70 75 85 55 85 60 85 90 75 95 55 90 70 90 75 60 70

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

A – 30 10 15 A – 31 10 15 A – 32 10 15 A - 33 10 15 A - 34 10 15 A - 35 10 15 A - 36 10 15 A - 37 10 15 A - 38 10 15 A - 39 10 5 A - 40 10 10 A - 41 10 15 Jumlah 3. Ketuntasan klasikal Prosentase (%) = =

10 15 15 15 10 15 15 15 15 5 15 15

20 10 15 5 15 15 20 20 20 10 15 5

20 10 20 20 15 15 10 20 20 10 5 5

20 10 20 20 0 15 10 20 20 10 5 5

95 70 95 85 65 85 80 100 100 50 60 55 3185

jumlahsiswayangtuntas x 100% jumlahsiswa

31 x100%  75,61% 41

Karena ketuntasan klasikal 75,61 % maka KBM menggunakan model pembelajaran TAI berhasil.

95 70 95 85 65 85 80 100 100 50 60 55

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Belum

ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA) 1. Rata – rata nilai

x

 x  3155  76,95 N

41

2. Ketuntasan individu Prosentase (%) =

No.

Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

B - 01 B - 02 B - 03 B - 04 B - 05 B - 06 B - 07 B - 08 B - 09 B - 10 B - 11 B - 12 B - 13 B - 14 B - 15 B - 16 B - 17 B - 18 B - 19 B - 20 B - 21 B - 22 B - 23 B - 24 B - 25 B - 26 B - 27 B - 28 B - 29 B - 30 B - 31

1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10

jumlahskoryangdiperolehsiswa x100% jumlahskormaksimal

2 15 10 15 10 10 15 15 15 15 15 15 5 15 15 15 15 5 5 10 15 15 10 15 5 15 15 10 10 15 15 5

Nomor soal 3 4 15 15 15 20 15 20 15 10 15 10 15 20 15 15 15 20 5 20 15 20 15 0 15 15 15 20 15 20 10 15 15 15 5 20 15 10 15 20 15 20 15 20 10 10 15 10 15 15 15 10 15 15 15 5 15 5 15 5 15 20 15 20

5 10 20 10 20 15 20 5 10 15 20 20 15 15 5 10 0 20 20 20 5 0 15 10 20 15 5 15 10 5 15 15

6 15 15 5 20 15 20 5 10 10 20 20 20 10 5 5 15 20 20 20 5 5 10 10 20 15 20 20 15 10 5 5

Jumlah 80 90 75 85 75 100 65 80 75 100 80 80 85 70 65 70 80 80 95 70 60 65 70 85 80 80 75 65 55 80 70

%

Tuntas

80 90 75 85 75 100 65 80 75 100 80 80 85 70 65 70 80 80 95 70 60 65 70 85 80 80 75 65 55 80 70

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Belum

Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Tuntas

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

B - 32 5 10 B - 33 10 15 B - 34 10 15 B - 35 10 15 B - 36 10 10 B - 37 10 15 B - 38 10 15 B - 39 10 15 B - 40 10 15 B - 41 10 15 3. Ketuntasan klasikal Prosentase (%) = =

5 15 10 15 15 5 15 15 10 15

15 20 20 5 20 20 20 20 20 15

10 5 20 15 20 20 5 5 20 15

10 15 10 15 10 15 5 10 15 0

55 80 85 75 85 85 70 75 90 70

55 80 85 75 85 85 70 75 90 70

Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

jumlahsiswayangtuntas x 100% jumlahsiswa

34 x100%  82,92% 41

Karena ketuntasan klasikal 82,92 % maka KBM menggunakan model pembelajaran VARMA berhasil.

ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)

1. Rata – rata nilai

x

 x  2920  71,22 N

41

2. Ketuntasan individu Prosentase (%) =

No.

Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

K - 01 K - 02 K - 03 K - 04 K - 05 K - 06 K - 07 K - 08 K - 09 K - 10 K - 11 K - 12 K - 13 K - 14 K - 15 K - 16 K - 17 K - 18 K - 19 K - 20 K - 21 K - 22 K - 23 K - 24 K - 25 K - 26 K - 27 K - 28 K - 29 K - 30

1 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10

jumlahskoryangdiperolehsiswa x100% jumlahskormaksimal

2 15 15 15 15 0 15 10 10 15 15 15 10 15 10 5 5 15 10 15 15 10 15 10 15 15 15 15 5 15 15

Nomor soal 3 4 10 10 15 15 15 15 15 10 5 20 15 15 10 15 10 20 10 5 0 15 5 10 15 15 15 20 5 15 15 10 5 15 15 5 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 10 10 10 10 15 10 15 10 15 20 5 10 15 10 10 15

5 5 15 15 20 20 20 10 20 20 15 20 20 5 15 15 10 15 10 10 10 15 15 10 20 10 10 15 15 0 10

6 10 10 10 0 20 10 10 10 5 20 20 15 5 20 20 10 20 5 15 5 10 10 5 15 10 15 0 15 20 15

Jumlah 60 80 80 70 70 85 65 80 65 75 75 85 70 75 75 50 80 60 80 70 75 80 55 75 70 75 75 60 70 75

% 70,58 94,12 94,12 82,35 82,35 100 76,47 94,12 76,47 88,24 88,24 100 82,35 88,24 88,24 58,82 94,12 70,58 94,12 82,35 88,24 94,12 64,71 88,24 82,35 88,24 88,24 70,35 82,35 88,24

Tuntas

Belum

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 3.

K - 31 10 15 K – 32 5 15 K – 33 10 15 K – 34 10 15 K – 35 10 15 K – 36 10 15 K – 37 10 15 K – 38 10 15 K – 39 5 5 K – 40 10 10 K – 41 10 15 Ketuntasan klasikal Prosentase (%) = =

15 15 15 10 15 15 15 15 5 15 15

10 10 5 15 15 15 20 10 10 15 5

10 15 20 15 15 10 10 10 10 5 5

10 10 10 0 15 10 10 20 10 5 5

70 70 75 65 85 75 80 80 45 60 55

82,35 82,35 88,24 76,47 100 88,24 94,12 94,12 52,94 70,59 64,71

jumlahsiswayangtuntas x 100% jumlahsiswa

33 x100%  80,48% 41

Karena ketuntasan klasikal 80,48 % maka KBM menggunakan model pembelajaran ceramaah berhasil.

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum

Lampiran 22

No.

Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

A - 01 A - 02 A - 03 A - 04 A - 05 A - 06 A - 07 A - 08 A - 09 A - 10 A - 11 A - 12 A - 13 A - 14 A - 15 A - 16 A - 17 A - 18 A - 19 A - 20 A - 21

1 3 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 1 2 3 1 2 3 3 2

2 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 2 3 3

3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3

4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2

5 2 1 1 1 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3

6 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 1

7 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1

SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI Nomor Angket 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 1 1 3 3 2 1 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 2 1 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 3 2 1 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 3 1 3 1 3 3 2 1 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 1 1 1 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 1 2 1 3 3 3

20 1 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3

21 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 1 1 2

22 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 2

23 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3

24 3 1 2 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2

25 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 1 3 3

Jmlh 61 56 56 58 51 56 59 59 57 56 60 59 57 63 57 61 62 61 50 63 57

% 81% 75% 75% 77% 68% 75% 79% 79% 76% 75% 80% 79% 76% 84% 76% 81% 83% 81% 67% 84% 76%

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

A - 22 A - 23 A - 24 A - 25 A - 26 A - 27 A - 28 A - 29 A - 30 A - 31 A - 32 A - 33 A - 34 A - 35 A - 36 A - 37 A - 38 A - 39 A - 40 A - 41

2 3 1 1 1 3 1 3 2 1 3 3 3 2 2 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 1 3 1 1 1 3 2 3 Klasikal

3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3

2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 3

2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3

3 2 3 1 1 2 2 1 3 2 3 1 3 3 3 1 3 2 2 3

3 1 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3

2 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3

1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 1 2 3

3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 1 3 3 3 3 3

3 1 2 2 3 1 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3

3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3

2 3 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1

3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2

2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3

3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 1 2 1

3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1

3 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 2 2 1 3 1 3 3 3 3

1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3

1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3

2 3 2 3 2 1 3 2 1 1 3 3 3 2 2 3 3 1 3 1

3 3 3 1 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2

3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3

3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2

3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3

62 59 63 60 61 59 66 51 63 57 67 53 66 54 59 66 67 50 64 63 2429

83% 79% 84% 80% 81% 79% 88% 68% 84% 76% 89% 71% 88% 72% 79% 88% 89% 67% 85% 84% 79%

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Kode B01 B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08

1

2

SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA MODEL PEMBELAJARAN VARMA Nomor Angket 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

3

3

3 2 1 3 2 1 3

2

3

1

3

3

2

3

2

1

3

3

2

1

3

2

3

2

3

1 3 3 3 2 1 3

3

3

2

1

3

2

1

3

2

3

1

2

3

3

1

2

1

3

3 3 1 1 3 3 3

1

2

3

2

1

2

2

3

1

1

2

3

3

2

1

2

3

3

3 3 2 1 3 3 2

3

3

2

2

3

3

2

2

3

3

3

3

2

1

3

3

3

3

3 2 3 3 3 3 1

3

3

2

3

2

3

3

3

1

3

2

1

2

3

2

1

2

1

3 3 3 3 3 3 2

1

3

1

1

2

1

1

2

1

2

3

3

3

3

3

2

2

1

2 3 3 1 3 1 2

3

2

3

3

1

2

3

2

3

2

1

3

2

1

1

3

2

3

3 3 2 3 1 3 2

1

1

3

2

1

1

3

2

2

3

2

3

2

3

2

3

20

21

22

23

24

25

Jmlh

%

58

77%

56

75%

52

69%

64

85%

61

81%

55

73%

53

71%

56

75%

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

B09 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21

1

3

2 1 3 3 2 1 3

2

3

2

3

2

1

2

3

1

3

3

1

1

3

3

3

3

3

3 3 2 3 2 3 3

3

3

3

1

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

1

2 2 1 2 1 2 1

2

1

3

2

1

3

3

3

3

3

1

3

3

3

2

1

2

1

3 2 3 2 3 3 2

2

3

3

2

1

1

3

3

2

1

1

2

1

3

3

3

2

2

3 1 2 1 3 1 2

3

3

1

3

3

3

2

3

1

3

3

3

2

3

1

1

2

3

1 2 3 2 3 2 3

3

2

3

3

3

2

3

1

3

1

3

3

2

1

3

3

3

2

3 2 1 3 2 2 1

2

3

3

1

2

3

2

1

3

1

3

3

2

3

3

3

3

2

1 1 1 2 3 2 1

2

2

2

2

3

1

1

3

3

3

3

2

1

3

2

1

2

2

2 2 1 3 3 2 2

1

1

1

3

3

3

2

3

2

2

3

2

1

3

3

2

1

1

3 2 1 2 3 2 1

2

2

3

2

3

2

3

3

3

3

3

1

3

2

1

3

2

3

3 3 3 2 3 3 3

1

3

2

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3 2 1 3 3 3 1

3

1

3

2

3

3

2

1

3

3

1

3

3

3

1

3

3

1

3 3 3 1 3 3 3

3

3

1

1

3

3

2

1

3

3

2

1

3

1

3

2

55

73%

70

93%

52

69%

55

73%

55

73%

60

80%

57

76%

50

67%

54

72%

55

73%

68

91%

60

80%

58

77%

22 23

B22 B23

2

2

3 3 1 2 3 3 3

3

3

2

3

2

1

3

1

2

3

2

1

3

3

2

1

3

3

3 2 3 2 3 2 1

3

3

2

3

3

2

3

3

3

3

2

1

3

3

2

1

57

76%

62

83%

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35

3

3

3 3 3 3 3 2 1

3

3

2

1

3

3

3

2

1

2

3

3

2

1

2

3

2

3

2 1 3 3 2 1 3

3

3

3

3

2

3

2

1

3

3

2

1

3

3

3

2

3

3

2 1 2 3 3 3 3

2

2

3

3

2

1

3

2

1

3

3

3

2

1

3

2

2

2

3 3 1 3 3 2 1

3

3

2

1

3

3

3

3

1

2

3

3

1

3

1

3

2

1

3 1 3 3 3 3 1

1

2

1

3

3

3

3

3

3

3

2

1

3

2

2

1

3

2

2 3 2 3 3 2 1

3

2

3

3

2

1

3

3

3

2

1

3

3

3

3

3

2

3

2 3 1 3 2 3 3

3

3

1

2

3

3

3

3

3

1

2

3

1

3

1

2

3

1

2 3 3 1 3 1 3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

1

3

2

3

3

2

3

3 3 2 3 2 3 3

1

2

3

3

3

3

2

3

2

1

3

3

3

2

3

2

3

3

2 3 2 3 3 3 2

3

2

1

2

1

3

3

1

3

3

3

3

1

3

2

3

2

3

1 2 2 3 1 3 3

3

2

1

3

1

3

2

1

3

2

1

2

3

2

2

2

3

3

3 3 3 3 1 1 3

1

3

3

3

1

3

3

3

1

2

1

3

3

1

1

3

61

81%

60

80%

59

79%

58

77%

56

75%

62

83%

59

79%

53

71%

63

84%

61

81%

53

71%

58

77%

36 37 38 39 40 41

B36 B37 B38 B39 B40 B41

3

2

3 3 3 3 3 2 3

2

3

3

3

2

2

1

2

3

2

3

2

2

3

3

3

2

3

3 1 3 3 2 3 1

3

3

3

2

3

3

2

1

1

3

3

3

1

3

3

3

1

2

3 2 3 2 3 2 3

1

1

3

3

1

3

3

3

3

1

3

3

3

3

2

1

3

3

3 3 3 1 3 1 3

1

3

3

3

2

3

3

2

1

3

2

2

2

2

1

3

3

2

2 2 3 3 3 2 3

3

2

3

3

3

2

3

1

1

3

3

1

1

3

2

3

2

1

1 3 3 3 3 2 1

3

3

2

3

3

1

2

3

3

2

3

2

2

3

3

2

Klasikal

64

85%

61

81%

58

77%

59

79%

60

80%

59 2387

79% 78%

Lampiran 23 LEMBAR DISKUSI Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: VIII / I

Pokok bahasan

: Gradien

Alokasi Waktu

: 40 Menit

A. Petunjuk bagi siswa  Tulislah nama pada lembar jawab yang sudah disediakan.  Kerjakan soal sesuai kelompoknya masing-masing.  Baca soal dengan teliti. B. Kompetensi Dasar  Memahami dan menyelesaikan persamaan garis lurus. C.

Indikator  Menerapkan konsep untuk menyelesaikan soal – soal tentang gradien.  Menentukan penyelesaian dari gradien

Kelompok: Anggota:

1. ……………………….. 2. ……………………….. 3. ……………………….. 4. ………………………..

D.

Uraian Materi GRADIEN GARIS

Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar A.

Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1) Gradient = m =

y1 x1

Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0) dan gradiennya m (m = konstanta) Contoh: 1. Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2) Penyelesaian : Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus: m = , dengan x = 3 dan y = 2

m= jadi, gradient

LATIHAN 1.1 1. Tentukan gradient garis yang memiliki persamaan berikut!

2.

a. y = x

d. y = - x

b. y = -x

e. y = - x

c. y = x

f. y = x

Tentukan gradient garis yang melalui titik 0(0, 0) dan titik berikut! a. (3, -4)

d. (5, -3)

b. (-2, 4)

e. (-10, -5)

c. (-3, -5)

f. (2, 3)

3. Tentukan gradient garis dengan persamaan a. 3y = 2x d. 2y – 5x = 0

B.

b. 2y = x

e. 4x + y = 0

c. 3y = -9x

f. 7x – y = 0

Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) m=

y 2  y1 x 2  x1

persamaan garis y – y1 = m (x – x1) disubtitusikan ke persamaan menjadi y – y1 = m (x – x1) y – y1 =

y 2  y1 (x – x1) x 2  x1

y  y1 x  x1  y 2  y1 x2  x1 Contoh: 1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) Penyelesaian:

Cara 1: (3, -3) artinya x = 3 dan y = -3 (-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga

y  y1 x  x1  y 2  y1 x2  x1 y  (3) x3   1  (3)  2  3 y 3 x3  2 5 -5(y + 3) = 2(x - 3) -5y -15 = 2x – 6 -5y = 2x + 9

2 9 y  x 5 5 Cara 2: Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu

m

y 2  y1 x 2  x1

m

 1  (3) 2  23 5

Persamaan garis: y - y1 = m (x – x1) y – (-3) =

2 (x - 3) 5

y+3= 

2 6 x 5 5

2 6 y   x 3 5 5 2 9 y  x 5 5 Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y  

2 9 x 5 5

LATIHAN 1.2 1. Dengan menggunakan rumus, tentukan gradient suatu garis yang melalui titik tersebut! a. (-5, 2) dan (3, 2)

d. (3, 0) dan (4, 2)

b. (-6, -4) dan (-4, 2)

e. (4, -3) dan (0, 2)

c. (0, 3) dan (2, 4)

f. (-5, 2) dan (3, 0)

2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik a. (2, 1) dan (5, 4)

d. (-2, -1) dan (3, -2)

b. (3, -2) dan (5, 4)

e. (5, 3) dan (2, 1)

c. (3, -1) dan (4, 3)

f. (4, -3) dan (1, 2)

3. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik:

C.

a. (-4, 2)

d. (2, 2)

b. (-7, 0)

e. (8, 3)

c. (-3, 4)

f. (1, 7)

Gradient garis ax + by + c = 0 Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus mengubah ke bentuk y = mx + c ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c ↔ y = Perhatikan bentuk y = 

a c x b b a c x  dan y = mx + c b b

Gradient (m) = -

a b

Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -

a b

Contoh: 2. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2) Penyelesaian: Cara 1: Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c y = mx + c y = 4x + c

2 = 4(-4) + c 2 = -16 + c c = 18 jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18 Cara 2: Diketahui m = 4 Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2 y – y1 = m (x – x1) y – 2 = 4(x – (-4)) y – 2 = 4x + 16 y = 4x + 18 LATIHAN 1.3 1. Tentukan persamaan garis berikut: a. Titik (1, -3) dan gradient 1 b. Titik (0, -1) dan gradient -2 c. Titik (3, -2) dan gradient 4 d. Titik (3, -2) dan gradient 4 e. Titik (2, 4) dan gradient -3 f.

Titik (0, 3) dan gradient -2

2. Tentukan gradient dari masing – masing garis berikut ini: a. 2x + 3y = 2

d. y = 5 – 4x

b. y = x + 9

e. 4x – y = 8

c. 8 = 3x + y

f. y = x + 2

3. Tentukan nilai a, jika garis melalui: a. (1, a) dan (2, 9) bergradien 4 b. (2, 7) dan (a, 16) bergradien c. (8, a) dan (1, 3) bergradien 2 d. (2, 3) dan (4, a) bergradien 3 e. (4, 3) dan (a, 5) bergradien f.

(a, -3) dan (-2, -1) bergradien -

Lampiran 24 Kunci jawaban LATIHAN 1.1 1.a. m = 1 b. m = -1

1 3

c. m =

d. m = -

5 4

e. m = -

1 2

3 4

f. m =

y 4 1   1 x 3 3

2. a. m =

y 4   2 x 2

b. m = c. m =

y 5 5   x 3 3

d. m =

y 3  x 5

e.m =

y 5 1   x  10 2

f. m =

y 3 1  1 x 2 2

3. a. 3y = 2x

y m=

2 x 3 2 3

b. 2y = x

y

1 x 2

m=

1 2

c. 3y = -9x

9 x 3

y

y = -3x m = -3 d. 2y - 5x = 0 2y = 5x

y

2 x 5

m= 2

1 2

e. 4x + y = 0 y = -4x m = -4 f. 7x –y =0 7x = y y = 7x m=7

LATIHAN 1.2 1. a. m =

y 2  y1 22 0   x 2  x1 3  (5) 8

b. m =

y 2  y1 2  (4) 6   3 x 2  x1  4  (6) 2

c. m =

y 2  y1 4  3 1   x 2  x1 2  0 2

d. m =

y 2  y1 2  0 2   1 x 2  x1 4  3 1

e. m =

y 2  y1 2  (3) 5   x 2  x1 04 4

f. m =

y 2  y1 02 2   x 2  x1 3  (5) 8

2. a. ( x1 , y1 ) = (2, 1) (x 2 , y 2 ) = (5, 4)

y  y1 x  x1  y 2  y1 x 2  x1 y 1 x  2  4 1 5  2 y 1 x  2  3 3 3x - 6 = 3y - 3 3y - 3 = 3x – 6 3y = 3x – 3 y=x–1 b.(x 1 , y 1 ) = (5, 4) (x 2 , y 2 ) = (3, -2)

y  y1 x  x1  y 2  y1 x 2  x1

y4 x5   2 4 35 y 4 x5  6 2 -2y + 8 = -6x + 30 -2y = -6x + 30 – 8 -2y = -6x + 22 y=

 6  22 2

y = 3x – 11 c. (x 1 , y 1 ) = (3, -1) (x 2 , y 2 ) = (4, 3)

y  y1 x  x1  y 2  y1 x 2  x1 y  (1) x3   2  (1) 4  3 y 1 x  3  3 1 1 y + 1 = 4x – 12 y = 4x -12 -1 y = 4x -13 d. (x 1 , y 1 ) = (-2, -1) (x 2 , y 2 ) = (3, -2)

y  y1 x  x1  y 2  y1 x 2  x1 y  (1) x  (2)   2  (1) 3  (2) y 1 x2   2 1 3  2 y 1 x  2  1 5 5y + 5 = -x – 2 5y = -x - 2 – 5

y=

 x7 5

e. (x 1 , y 1 ) = (5, 3) (x 2 , y 2 ) = (2, 1)

y  y1 x  x1  y 2  y1 x 2  x1 y 3 x5  1 3 2  5 -3y + 9 = -2x + 10 -3y = -2x + 1

y

 2x  1 3

3. a. m = 4 dengan titik (-4, 2) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 2) = 4 (x - (-4)) y - 2 = 4(x + 4) y – 2 = 4x + 16 y = 4x + 16 + 2 y = 4x + 18 b. m = 4 dengan titik (-7, 0) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 0) = 4(x –(-7)) (y - 0) = 4x + 28 y = 4x + 28 c. m = 4 dengan titik (-3, 4) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 4) = 4(x – (-3)) (y - 4) = 4(x + 3) y = 4x + 12 + 4 y = 4x +16 d. m = 4 dengan titik (2, 2)

(y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 2) = 4(x - 2) y – 2 = 4x – 8 y = 4x – 8 + 2 y = 4x – 6 e. m = 4 dengan titik (8, 3) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 3) = 4(x - 8) y – 3 = 4x – 32 y = 4x -32 + 3 y = 4x – 29 f. m = 4 dengan titik (1, 7) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 7) = 4(x - 1) y – 7 = 4x – 4 y = 4x - 4 + 7 y = 4x +3

LATIHAN 1. 3 1.a. (1, -3), m = 1

1 2

y = mx + c

1 2

-3 = 1 .1 + c

3 =c 2

-3 -4

1 =c 2 1 2

y=1 x-4

1 2

b. (0, -1), m = -2 y = mx + c (-1) = -2 . 0 + c -1 = 0 + c y = -2x -1 c. (3, -2), m = 4 y = mx + c -2 = 4 . 3 + c -2 = 12 + c -14 = c y = 4x - 14 d. (3, 3), m = 4 y = mx + c 5=4.3+c 5 -12 = c -7 = c y = 4x – 7 e. (2, 4), m = -3 y = mx + c 4 = (-4) . 2 + 2 4 = -8 + c 4+8=c

12 = c Yy = -3x + 12 f. (0, 3), m = -2 y = mx + c 3 = (-2) . 0 + c 3=0+c c=3 y = -2x + 3 2. a. 2x + 3y = 2 2x + 3y – 2 = 0 ax + by + c = 0 m=-

a 2  b 3 2 x9 3

b. y 

y = mx + c

2 3

m=

c. 8 = 3x + y 3x + y – 8 = 0 m=-

a 3    3 b 1

d. y = -4x + 5 y = mx + c m = -4 e. 4x - y = 8 4x - y – 8 = 0 ax + by + c = 0 m=f. y 

a 4  4 b 1

1 x2 2

1 x y20 2

ax + by + c = 0

1 a 1 m=-  2  b 1 2

y 2  y1 x 2  x1

3. a. m =

4 4=

9d 2 1

9d 1

9-d=4 9-4=d d=5 b. m =

3=

y 2  y1 x 2  x1

d 3 42

3=

d 3 2

6=d–3 6+3=d 9=d

y 2  y1 x 2  x1

c. m =

2=

3d 1 8

2=

3d 7

-14 = 3 – d -14 -3 = - d -17 = - d d = 17 d. m =

y 2  y1 x 2  x1

3=

d 3 42

3=

d 3 2

6=d–3 d=9 e. m =

y 2  y1 x 2  x1

4 53  3 d 4 4 2  3 d 4 4d -16 = 6 4d = 6 + 16 d=

22 2

d = 5,5 f. m =

y 2  y1 x 2  x1



2  1  (3)  5 2d



2 2  5 2d

10 = 4 + d d=6

Lampiran 25 Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran VARMA No. 1. 2. 3. 4. 5.

Indikator Motivasi belajar siswa Tanggapan terhadap model pembelajaran VARMA Siswa berminat dengan pelajaran matematika Kesiapan guru saat menyampaikan materi Siswa dalam proses pembelajaran berlangsung

No.item 2, 3, 4, 5, 6 7, 10, 17, 25 1, 11, 12, 18, 19, 20, 23 13, 14, 21, 22, 24 8, 9, 15, 16

Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI No. 1. 2. 3. 4. 5.

Indikator No.item Motivasi belajar siswa 2, 3, 4, 5, 6 Tanggapan terhadap model pembelajaran 7, 10, 11, 12, 18, 19 kooperarif tipe TAI Siswa berminat dengan pelajaran matematika 1, 13, 14, 17, 21, 22, 23, 25 Kesiapan guru saat menyampaikan materi 15, 16, 24 Siswa dalam proses pembelajaran 8, 9, 20 berlangsung

Lampiran 26 ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN VARMA Nama siswa: Kelas/ No. Absen : Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai pilihanmu! 1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan sungguh-sungguh a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam belajar matematika a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran tersebut dengan lapang dada a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam memahami materi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 9. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran VARMA a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 10. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan pembelajaran saat ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 11. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

12. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak tentang materi ini a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

13. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat saya a. Sangat menyenangkan

b. Menyenangkan

c. Tidak menyenangkan

14. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik 15. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran VARMA a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

16. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran VARMA a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

17. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif apabila menggunakan pembelajaran VARMA a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

18. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

19. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya: a. Sangat senang

b. Senang

c. Tidak senang

20. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

21. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai dengan keinginan a. Sudah

b. Cukup

c. Belum

22. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn sehari-hari a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

23. Matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

24. Saya lebih senang belajar matematika jika gurunya tidak galak a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

25. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari pembelajaran ini a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI Nama siswa: Kelas/ No. Absen : Petunjuk ! Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai pilihanmu! 1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan sungguh-sungguh a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam belajar matematika a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran tersebut dengan lapang dada a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam memahami materi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 9. Siswa cenderung kerjasama dengan teman kelompok masing – masing a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 10. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 11. Guru memberikan pendampingan setiap ada diskusi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 12. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan pembelajaran saat ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 13. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

14. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak tentang materi ini a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

15. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat saya b. Sangat menyenangkan

b. Menyenangkan

c. Tidak menyenangkan

16. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika b. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik 17. Matematika pelajaran yang sangat sulit a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

18. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran tipe TAI a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

19. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

20. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif apabila menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

21. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

22. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya: b. Sangat senang

b. Senang

c. Tidak senang

23. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya b. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

24. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai dengan keinginan b. Sudah

b. Cukup

c. Belum

25. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn sehari-hari a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

Lampiran 27 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / semester

: VIII / 1

Materi Pokok

: Persamaan Garis Lurus

Pokok Bahasan

: Gradien

Alokasi Waktu

: 1 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 1.

Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus

Kompetensi Dasar : 1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus Indikator : 1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk 2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu Model Pembelajaran : ceramaah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas Metode : Ekspositori Pendekatan : Induktif Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga Langkah – langkah Pembelajaran:

1.) Kegiatan Awal: a. Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Memotivasi

siswa

dengan

memberi

penjelasan

tentang

pentingnya

mempelajari materi ini 2.) Kegiatan Inti: a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan materi tersebut b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai pengertian gradien c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku paket

d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan soal dari buku paket 3.) Kegiatan Akhir: a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR) Penilaian: a. Hasil kerja individu b. Tes formatif

Guru,

Agus Tri Waluyo,S.Pd

Peneliti,

Asri Agusari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen I Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / semester

: VIII / 1

Materi Pokok

: Persamaan Garis Lurus

Pokok Bahasan

: Gradien

Alokasi Waktu

: 1 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar : 1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus Indikator : 1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk 2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu Model Pembelajaran : VARMA Metode : Ekspositori, pemecahan masalah Pendekatan : Induktif Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga Langkah – langkah Pembelajaran: 1.) Kegiatan Awal: a. Mengucapkan salam b. Mengontrol kehadiran siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model VARMA d. Mengingatkan kembali materi tentang persamaan garis lurus 2.) Kegiatan Inti: a. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan materi tersebut b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai pengertian gradien c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku paket

d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan soal dari buku paket 3.) Kegiatan Akhir: a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR) Penilaian: a. Hasil kerja individu b. Tes formatif

Guru,

Peneliti,

Agus Tri Waluyo, S. Pd

Asri Agusari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen II Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / semester

: VIII / 1

Materi Pokok

: Persamaan Garis Lurus

Pokok Bahasan

: Gradien

Alokasi Waktu

: 1 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar : 1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus Indikator : 1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk 2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TAI Metode : Ekspositori, pemecahan masalah Pendekatan : Deduktif Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga Langkah – langkah Pembelajaran : 1.) Kegiatan Awal: a. Guru membuka pelajaran dan mengucapkan salam b. Guru mengecek kehadiran siswa c. Guru mengkomunikasikan indikator d. Guru menyampaikan apersepsi, mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya 2.) Kegiatan Inti: a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh siswa b. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai dari tes awal, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa c. Guru menjelaskan tentang pengertian gradien, kedudukan garis dua garis lurus, membuat persamaan garis lurus d. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok

e. Masing – masing siswa dengan kemampuannya sendiri mengerjakan soal tersebut siswa yang mengalami kesulitan bisa minta bantuan teman sekelompoknya sebelum minta bantuan guru f.

Guru berkeliling membimbing, mengawasi dan membantu siswa yang kesulitan memecahkan masalah

g. Guru memotivasi siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompoknya h. Guru meminta kepada siswa untuk mempresentasikan jawaban dari soal tes yang telah mereka kerjakan i.

Guru bersama siswa membahas jawaban dari soal yang telah dipresentasikan siswa

3.) Kegiatan Akhir: a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan b. Guru mengadakan evaluasi dengan memberikan soal tes c. Guru menutup peajaran dengan memberikan salam penutup Penilaian: a. Ketepatan siswa dalam mengerjakan soal b. Kerjasama dalam kelompok Guru,

Peneliti,

Agus Tri Waluyo, S. Pd

Asri Agusari

Lampiran 28 SOAL TES 1. Buktikan bahwa persamaan garis yang melalui A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah (x2 – x1)y - (y2 – y1)x = x1y2 – x2y1 2. Diketahui persamaan garis y + p + 20 = (p - 1)x, melalui titik (7, p - 2). Tentukan gradien tersebut? 3. Jika titik A(-8, a) terletak pada garis yang persamaannya y   nilai a

3  15 . Tentukan 4

4. Gradient garis pada gambar di samping adalah y

A (0, 2) B (2, 0) X

1 2

5. Gambarlah garis yang memenuhi persamaan y = 1 x  1 6. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (5, 3) dan (2, 1) 7. Tentukan nilai a, jika garis melalui titik (8, a) dan titik (1, 3) bergradien 2 8. Tentukan gradient dari garis -3x – 6y – 4 = 0

Lampiran 29 KUNCI JAWABAN

1.

y  y1 x  x1  y 2  y1 x2  x1

↔(x2 – x1)(y – y1) = (x – x1)(y2 - y1) ↔ (x2 – x1)y - y1(x2 – x1) = (y2 - y1)x - x1(y2 - y1) ↔(x2 – x1)y – y1x2 + x1y1 = (y2 - y1)x – x1y2 + x1y1 ↔ (y2 - y1)x - (x2 – x1)y - x1y2 + y1x2 = 0 (y2 - y1)x - (x2 – x1)y = x1y2 - y1x2 2. ax+ by + c = 0 (p - 1)x – y – (p + 20) = 0

m

a ( p  1)   ( p  1) b 1

Titik (7, p - 2) →(p - 1)x – y – (p + 20) = 0 (p - 1) . 7 – (p - 2) – (p + 20) = 0 7p – 7 - (p - 2) – (p + 20) = 0 7p – 7 – p + 2 – p – 20 = 0 5p – 25 = 0 5p = 25 p=5 m = (p - 1) = (5 - 1) = 4 3. A(-8, a), maka x = -8 dan y = a

3 y    15 4 3 a =  (8)  15 4 = 6 + 15 = 21

4. Titik A(0, 2) dan titik B (2, 0), subtitusikan ke m 

y 2  y1 x 2  x1

02  1 20 1 5. y = 1 x  1 melalui titik (0, -1) 2 m

m= 1

Y

1 3  2 2

komponen y = 3 komponen x = 2

6. (x 1 , y 1 ) = (5, 3)

(0, -1)

X

(x 2 , y 2 ) = (2, 1)

y  y1 x  x1  y 2  y1 x 2  x1 y 3 x5  1 3 2  5 -3y + 9 = -2x + 10 -3y = -2x + 1

y

 2x  1 3

7. m =

y 2  y1 x 2  x1

2=

3a 1 8

2

=

3a 7

-14 = 3 – a -14 -3 = - a -17 = - a a = 17

8. Garis dengan persamaan -3x – 6y – 4 = 0, berarti a = -3, b = -1, dan c = 2 a  (3) Gradient m =   3 b 1

T A B E L NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT N 3 4 5

Taraf Signifikan 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959

N 27 28 29

Taraf Signifikan 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,479 0,367 0,470

N 55 60 65

Taraf Signifikan 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317

6 7 8 9 10

0,811 0,754 0,707 0,666 0,632

0,917 0,874 0,834 0,798 0,765

30 31 32 33 34

0,361 0,355 0,349 0,544 0,339

0,463 0,456 0,449 0,442 0,436

70 75 80 85 90

0,235 0,227 0,220 0,213 0,207

0,306 0,296 0,286 0,278 0,270

11 12 13 14 15

0,602 0,576 0,553 0,532 0,514

0,735 0,708 0,684 0,661 0,641

35 36 37 38 39

0,344 0,329 0,325 0,320 0,316

0,430 0,424 0,418 0,413 0,408

95 100 125 150 175

0,202 0,195 0,176 0,159 0,148

0,263 0,256 0,230 0,210 0,194

16 17 18 19 20

0,497 0,482 0,468 0,456 0,444

0,623 0,606 0,590 0,575 0,561

40 41 42 43 44

0,312 0,308 0,304 0,301 0,297

0,403 0,398 0,393 0,389 0,384

200 300 400 500 600

0,138 0,113 0,098 0,088 0,080

0,181 0,148 0,128 0,115 0,105

21 22 23 24 25 26

0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388

0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496

45 46 47 48 49 50

0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279

0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361

700 800 900 1000

0,074 0,070 0,065 0,062

0,097 0,091 0,086 0,081