Implementasi Kurikulum 2013

33 downloads 307408 Views 12MB Size Report
Kurikulum. Sekolah Dasar. 1984. Kurikulum. 1984. 1994. Kurikulum. 1994. 1997 .... Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka. 45.93.
Implementasi Kurikulum 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 1

ASPEK UTAMA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013:

A PERUBAHAN MIND SET B KETERAMPILAN DAN KOMPETENSI GURU C

KEPEMIMPINAN, KULTUR DAN MANAJEMEN SEKOLAH

2

INTEGRASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PLPG 2013 :

• KOMPOSISI SUBSTANSI KAJIAN • STRATEGI : PERUBAHAN MIND SET  PERUBAHAN POLA PEMBELAJARAN YANG RELEVAN DENGAN KURIKULUM 2013 (AKTIVITAS PEROLEHAN DAN PENGUATAN KOMPETENSI SPESIFIK BAGI PESERTA PLPG) • SISTEM EVALUASI

3

A PERUBAHAN MINDSET ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

4

PERGESERAN POLA PIKIR • • • • •

Berpikir linier  sistemik Berpikir parsial  holistik Berpikir objek  konektivitas (keterkaitan) Berpikir hierarkhis  jaringan (networking) Berpikir struktur  proses

Mindset  Guru sebagai Profesi Bekerja pragmatis  paradigma ibadah

POLA PIKIR Sumber : Kemdikbud, 2012.

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

WUJUD TINDAKAN : MENGIKUTI TOKOH PANUTAN

• Meyakinkan mengapa harus berubah mindset? (Mengapa orang sukses ? Sebab mindset diset menjadi “orang sukses” (mencapai kesuksesan) • Bagaimana melakukannya ? • Insiatif memerlukan kesdaran Guru • Pengaruh eskternal memerlukan “TOKOH PANUTAN” HABIT/ BUDAYA

5

1

FAKTA PERUBAHAN KURIKULUM

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

6

Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar

1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968

1994 Kurikulum 1994

Kurikulum Sekolah Dasar

1945 1955

1965

1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar Sumber : Kemdikbud, 2012.

1975

1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

1985

1995

1984 Kurikulum 1984

2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

2013

‘Kurikulum 2013’

2005

2015

2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1997 Revisi Kurikulum 1994

7

SAAT INI :2013 KURIKULUM PT SMA/K

SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).

8

RAPOR SAAT INI HANYA MELAPORKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN (KECUALI SEKOLAH TERTENTU).

Kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa : SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

akibatnya

AKTIVITAS PEMBELAJARAN DIREDUKSI MENJADI KEGIATAN PENGETAHUAN SAJA

PENILAIAN JUGA DIREDUKSI MENJADI “HANYA” MENGANDALKAN TES

• Tidak memotivasi siswa GAGAL MEMBANGUN • KREATIVITAS LULUSAN • DAYA SAING LULUSAN DAN BANGSA

• Tidak memberi efek terhadap perbaikan pembelajaran

• Tidak memberi informasi yang akurat bagi stakeholders (orang tua, dunia kerja dan masyarakat) 9

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PERANCANGAN PROSES PEROLEHAN KOMPETENSI (PROSES BELAJAR) DAN MATERI

ARSITEKTUR INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI

RANCANGAN PROSES PENILAIAN PENGADMINSTRASIAN

PELAPORAN KOMPETENSI SISWA (RAPOR)

PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH : JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN, PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER, DSB.

PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS: • PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET  KETERAMPILAN MENERAPKAN KURIKULUM 2013 • PENETAPAN MATERI • PENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GS • SISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTU

10

RAPOR SEKOLAH DASAR ...1/3

1. Pengetahuan

Aspek

Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang: - dirinya, - makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya - benda-benda lain di sekitarnya

Catatan

Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol terkait kemampuan anak dalam tiap muatan pelajaran dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 11

RAPOR SEKOLAH DASAR ...2/3

2. Keterampilan

Aspek

Menyajikan kemampuan mengamati, menanya, dan mencoba dalam: - bahasa yang jelas, logis dan sistematis - karya yang estetis - gerakan anak sehat - tindakan anak beriman dan berakhlak mulia

Catatan

Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 12

RAPOR SEKOLAH DASAR ...3/3

3. Sikap Aspek

Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

Catatan

Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. Menunjukkan Diisi oleh guru dalam kalimat perilaku jujur, positif tentang apa yang disiplin, tanggung menonjol dan apa yang perlu jawab, santun, usaha-usaha pengembangan peduli, percaya diri, untuk mencapai kompetensi dan cinta tanah air yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 13

RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...1/4

Capaian No

Mapel

Pengetahuan Keterampilan

Sikap Sosial dan Spiritual Dalam Mapel

Antarmapel

Kelompok A 1

2 3 4 5 6 7

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Nama guru) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Nama guru) Bahasa Indonesia (Nama guru)

1 – 4 (kelipatan 0,33)

1 – 4 (kelipatan 0,33)

SB, B, C, K (diisi oleh Guru)

Matematika (Nama guru) Ilmu Pengetahuan Alam(Nama guru) Ilmu Pengetahuan Sosial (Nama guru) Bahasa Inggris (Nama guru) Catatan: SB : Sangat Baik

B : Baik

C: Cukup

K: Kurang

Disimpulkan secara utuh dari sikap peserta didik dalam Mapel (Deskripsi Koherensi) (diisi oleh Wali Kelas didahului diskusi dengan semua guru)

14

RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...2/4

Capaian : No

Mapel

Pengetahuan

Keterampilan

2

3

Seni Budaya (Nama guru) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (Nama guru) Prakarya (Nama guru)

Catatan: SB : Sangat Baik

Dalam Mapel

Antarmapel Disimpulkan secara utuh dari sikap peserta didik dalam Mapel (Deskripsi Koherensi) (diisi oleh Wali Kelas didahului diskusi dengan semua guru)

Kelompok B 1

Sikap Sosial dan Spiritual

B : Baik

C: Cukup

K: Kurang

15

RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...3/4 Deskripsi : No. Mapel Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3

Bahasa Indonesia

4

Matematika

Kompetensi

Catatan

Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Pengetahuan Aljabarnya lemah, perlu ditingkatkan dalam hal … Keterampilan Sikap sosial dan spiritual

16

RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...4/4

Deskripsi : No. Mapel Kelompok B 1 Seni Budaya

2

3

Pendidikan Jasmani, Olahj Raga, dan Kesehatan Prakarya

Kompetensi

Catatan

Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual

Catatan: Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedi sebelum memasuki semester berikutnya. Dinyatakan tidak naik kelas bila terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,dan/atau sikap belum tuntas/belum baik. 17

Creating

Characterizing/ Actualizing

Communicating

Evaluating

Organizing/ Internalizing

Associating

Analyzing

Valuing

Experimenting

Applying

Responding

Questioning

Understanding

Accepting

Observing

Knowing

Attitude (Krathwohl) Sumber : Kemdikbud, 2012.

Skill (Dyers)

Knowledge (Bloom) 18

• Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI • Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner) • Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya • Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS SMP/MTs • Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap • Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan siswa Sumber : Kemdikbud, 2012.

19

• Memuat kompetensi, isi, proses dan penilaian (self explain dan siswa dapat melakukan self assesment) • Bukan content based tetapi activity based • Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan], problem [pemecahan masalah], challenge [tantangan yang membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya]. • Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis. • Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan nyata Sumber : Kemdikbud, 2012.

20

2

HAKIKAT PERUBAHAN KURIKULUM

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

21

1 Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

Kelompok umur

Struktur Penduduk Indonesia Tahun 2010 90+ 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9

Periode Bonus Demografi 2010-2035

0.28 1.58 5.43

Pendidikan Menengah Universal Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

10.75 20.01 30.57 38.34 41.20

10.00

20.00

30.00

40.00

90+ 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9

0.2 0.9 3.1 5.6

Perempuan

9.7

0.1 0.7 2.4 5.2 10.3

15.2 19.0 20.7 21.3 22.3 30

20

10

35-44 tahun

50.00

Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Jumlah Penduduk (juta)

Laki-laki

15.4 19.3 20.5 22.3 23.6 0

10

20

Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.

30

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

Sasaran Kelompok Strategis

Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)

45-54 tahun

43.55 45.93

0.00

Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)

Strategi Pembangunan Pendidikan

Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul

22

Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045

SDM Usia Produktif Melimpah Sumber : Kemdikbud, 2012.

Kompeten

Modal Pembangunan

Transformasi Melalui Pendidikan Tidak Kompeten

Beban Pembangunan

100 tahun kemerdekaan

-Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan

8 SNP

"Bonus Demografi"

23

DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN • Perrenialism • Essentialism • Progressivism RPJMN 2010-2014 • Reconstructionism PENDIDIKAN EVALUASI KURIKULUM: • Penetapan Konteks dan Tujuan • Pemilihan Model • Pelaksanaan • Revisi Kurikulum

NO

STANDAR

SEKTOR

• Perubahan metodologi pembelajaran • Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 • Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa

FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilainilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas



Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola, dan pengendalian mutu. • Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa) Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa  kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi.

URAIAN

1.

KOMPETENSI LULUSAN

Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan.

2.

ISI

Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi.

3.

PROSES

Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific

4.

PENILAIAN

Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio).

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)

KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN 24

....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu dipersiapkan social engineering

Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

25

Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia

World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009

•Kualitas pendidikan berpengaruh positif thd pertumbuhan ekonomi dengan koefisen kontribusi hampir 2 kali •Untuk negara dengan PDB /Kapita dibawah rata-rata dunia, koefisien ini bernilai lebih tinggi yaitu 2.28 •Kualitas pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja

26

Pergeseran Paradigma Pembangunan s/d Dekade 1980an

Dekade 1990an-2010an

Dekade 2020an dst

Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya

Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan

Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan

Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan

Peradaban sebagai Modal Pembangunan

Kekayaan Pengetahuan

SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor

Kekayaan Pengetahuan

Pendidikan

Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna

Pendidikan

Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan

SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator

Kekayaan Peradaban

Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut 27

Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Modal SosialBudaya Modal Sistem Pemerintahan

Modal Peradaban

Modal SDM -Sikap -Keterampilan -pengetahuan

Pembangunan Kesejahteraan

Modal Individu

Modal Pengetahuan/ Keterampilan Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27 Sumber : Kemdikbud, 2012.

Terwujud Melalui Keutuhan ASK

28

Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan Utuh

Alam

-Logika -Etika -Estetika - Spiritua lita

Budaya

Bahasa

Eksistensi

-Pikiran -Perasaan

IPTEK Ekspresi

Manusia

Pengetahuan

Seni

Peradaban

Pendidikan Abstraksi

Masyarakat

(pengalaman) Interaksi

Tuhan

Internalisasi

Pembudayaan Aktualisasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Membentuk Insan Indonesia yang Beradab Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia 29 Sumber : Kemdikbud, 2012.

Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21

Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)

Komputasi (lebih cepat memakai mesin)

Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)

Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Model Pembelajaran Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah

30

Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab

Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi

Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK

Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...

31

Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa

Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai

• Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur • Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas • Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia • Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online

32

Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing 7 6

Competitiveness Score

Indonesia 5 4 3

y = 0,051x + 1,6176 Koef Korelasi = 0,91

2

GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index

1 0 0 Sumber:

10

20

30

40 50 Innovation Score

60

World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.

70

80

90

33

Koef Korelasi = 0,84

Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.

34

3

ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

35

ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4 SAAT BERTINDAK :

SIKAP

MEMANDU

PROSES PEMBENTUKAN :

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

MENDAHULUI PEMBENTUKAN (DIINTEGRASIKAN DALAM AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DAN DIAMATI ATAU DINILAI

DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN

Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Bagaimana Belajar Mengapa

Keterampilan

Belajar Apa

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Pembelajaran  K-S-A Sumber : Alkaff, 2012.

Pengetahuan

Sikap Pemanfaatan  A-S-K

37

ESENSI KURIKULUM 2013: ...2/4 KONDISI SAAT INI Kompetensi : sikap, pengetahuan dan keterampilan belum secara jelas diurai , bahkan cenderung dipersepsi menjadi kognitif, afektif, dan psikomotorik saja. Tidak digunakan memandu materi ajar.

Dominan pada pengetahuan Aktivitas pembelajaran hanya domain pengetahuan Penilain dominan menggunakan tes

Rapor cendrung hanya melaporkan kompetensi bidang pengetahuan

menuju

KURIKULUM 2013 Kompetensi : sikap, pengethuan dan keterampilan diurai menjadi KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang memandu penetapan materi Perpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan Aktivitas pembelajaran didesain pada 3 ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan

Penilain menggunakan tes, obervasi, portfolio dan penilaian sikap Rapor berisi komponen sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilengkapi dengan deskripsi kualitiatif 38

ESENSI KURIKULUM 2013: ...3/4 KONDISI SAAT INI Di SD diajarkan berbasis mata pelajaran, padahal tidak didukung oleh terori pendidikan dan teori psikologi yang berlaku Di SMP diajarkan kelompok IPA dan IPS secara parsial Tidak tampak integrasi antar jenjang pendidikan sehingga jenjang sebelumnya seolah-olah bukan prasyarat untuk jenjang berikutmya. Bahasa tidak mampu memandu mapel yang lain sebab kompetensi terpenting dalam bahasa tidak dilatihkan secara memadai Meninggalkan kaidah metodologi ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada kaidah pendidikan sehingga pemilihan model tidak akurat

menuju

KURIKULUM 2013 SD : tematik terpadu, SMP tematika terpadu + Mapel, SMA/SMK : berbasis mapel (tematik boleh saja sampai PT) IPA dan IPS masih menggunakan pola tematik terpadu Kompetensi antar jenjang diintegrasikan sehingga tampak berkesinambungan

Pembelajaran bahasa yang berbasis teks akan mendorong kemampuan berbahasa sejak dini Mengutamakan pendekatan saintifik yang mengantarkan siswa tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut ke keterampilan dan pembentukan sikap. 39

4

KETERPADUAN ANTAR JENJANG dan TEMATIK TERPADU

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

40

4/4 ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

PT

SMA/K

SMP SD TEMATIK TERPADU

(Semua Muatan kecuali agama)

TEMATIK TERPADU (IPA dan IPS) + MAPEL

TEMATIK + MAPEL (Integrasi Pendidikan Menengah SMA dan SMK)

TEMATIK + MATA KULIAH

41

PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3 • Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] • Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006], mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] • Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] Sumber : Kemdikbud, 2012.

42

PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3 • Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi [pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai siswa. • Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs, James Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik, dan berbagai istilah lain yang memiliki arti yang sama.

• James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted in real life with a compelling problem or puzzling situation, we don’t ask which part is mathematics, which part is science, which part is history, and so on. Instead we draw on or seek out knowledge and skill from any and all sources that might be helpful”

Sumber : Kemdikbud, 2012.

43

PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 3/3 Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain: • Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa

• Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.

Sumber : Kemdikbud, 2012.

44

Sruktur Kurikulum

45

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ...1/15

Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi

Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap

satuan pendidikan dan program pendidikan.

46

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 2/15 • PAUDNI • PENDIDIKAN DASAR  SD/MI/SDLB  SMP/MTs/SMPLB • PENDIDIKAN MENENGAH : SMA/MA/SMALB/SMK/MAK • PENDIDIKAN NON FORMAL

47

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/15 PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi

anak. SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan

umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas: a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) b. muatan peminatan akademik; c. muatan peminatan kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat. PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program pengembangan kecakapan hidup.

48

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 4/15 SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan: 1. Pendidikan Agama; 2. Pendidikan Kewarganegaraan; 3. Bahasa; 4. Matematika; 5. Ilmu Pengetahuan Alam; 6. Ilmu Pengetahuan Sosial; 7. Seni Dan Budaya; 8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga; 9. Keterampilan/Kejuruan; Dan 10.Muatan Lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan).

49

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 5/15 SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang

sederajat terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10.muatan lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan). 50

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 6/15

PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :

a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; b. muatan peminatan akademik SMA/MA dan SMK/MAK; c. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMA/MA, SMALB; d. muatan peminatan kejuruan untuk SMK/MAK; dan e. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK. 51

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 7/15 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :

a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10. muatan lokal 52

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 8/15 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : b. Muatan peminatan akademik

SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas:

1. matematika dan ilmu pengetahuan alam; 2. ilmu pengetahuan sosial; 3. bahasa dan budaya; atau 4. peminatan lainnya.

53

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 9/15 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK bentuk lain yang sederajat terdiri atas:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

teknologi dan rekayasa; kesehatan; seni, kerajinan, dan pariwisata; teknologi informasi dan komunikasi; agribisnis dan agroteknologi; bisnis dan manajemen; perikanan dan kelautan; atau peminatan lain yang diperlukan masyarakat.

(Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan akademik dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK diatur dalam Peraturan Menteri).

54

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 10/15 PENDIDIKAN NONFORMAL terdiri atas : a. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal berisi program pengembangan kecakapan hidup yang mencakup keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian profesional, dan jiwa wirausaha mandiri, serta Kompetensi dalam bidang tertentu. b. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal terdiri atas struktur kurikulum: 1. satuan pendidikan nonformal; dan 2. program pendidikan nonformal. (Ketentuan lebih lanjut mengenai Struktur Kurikulum pendidikan nonformal diatur dalam Peraturan Menteri)

55

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 11/15 Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 56

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 12/15

Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti. 57

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 13/15 Beban belajar memuat: 1. jumlah jam belajar yang dialokasikan untuk Pembelajaran suatu tema, gabungan tema, mata pelajaran; atau 2. keseluruhan kegiatan yang harus diikuti Peserta Didik dalam satu minggu, semester, dan satu tahun pelajaran. (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kegiatan tatap muka;

b. kegiatan terstruktur; dan c. kegiatan mandiri.

58

KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH:

... 14/15

PENDIDIKAN MENENGAH : • Keterpaduan antar jenjang • Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah

SMA/MA /SMALB

SMK/ MAK

MUATAN UMUM (SEBAGAI COMMON GROUND) 59

KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: ... 15/15 SIKAP

PENDIDIKAN MENENGAH: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Kewrganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Penjasor, Keterampilan/ Kejuruan dan Muatan Lokal.

PENGETAHUAN

SMA/MA 1

2

3

PEMINATAN SMA/MA

KETERAMPILAN

SMK/MAK 4

1 2 3 4 5 6 7 8

PEMINATAN SMK/MAK

60

Dasar Pertimbangan Penetapan Struktur Kurikulum 2013

61

SD

SMP

SMA/SMK

Semua muatan pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda

Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

Sumber : Kemdikbud, 2012.

62

SD

SMP

SMA/SMK

Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

Tematik Terpadu untuk Kelas I – VI

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Sumber : Kemdikbud, 2012.

63

SD

SMP

TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

SMA/SMK

SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasardasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

Sumber : Kemdikbud, 2012.

64

PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD 2013 Struktur Kurikulum Sekarang No Komponen

I II III IV V VI

A Matapelajaran 1 Pend. Agama

3 3 3

2 Pend. Kewarganegaraan

2 2 2

3 Bahasa Indonesia

5 5 5

4 Matematika

5 5 5

5 IPA

4 4 4

6 IPS

3 3 3

7 Seni Budaya & Ketrpln. Pend. Jasmani, OR & 8 Kes. B Muatan Lokal

4 4 4

C Pengembangan Diri

2 2 2

Jumlah

Sumber : Kemdikbud, 2012.

4 4 4 2 2 2 26 27 28 32 32 32

Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI) No Komponen A Kelompok A 1 Pend. Agama 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. Jumlah

I

II

III IV

4 5 8 5 -

4 4 3 6 6 4 8 10 7 6 6 6 - - 3 - - 3

V VI

Tematik 3 4 7 6 3 3

3 4 7 6 3 3

4 4 4 6 6 6 4 4 4 4 4 4 30 32 34 36 36 36

Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI) No Komponen A Kelompok A 1 Pend. Agama 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. Jumlah

I

II

III IV

4 5 8 5 -

4 4 4 6 6 6 8 10 10 6 6 6 - - - - -

V VI

Tematik 3 4 7 6 3 3

3 4 7 6 3 3

4 4 4 6 6 6 4 4 4 4 4 4 30 32 34 36 36 36

65

MATERI KURIKULUM SD/MI Tahun 1994 – 2013

Sumber : Kemdikbud, 2012.

I 2

II 2

III 2

IV 2

V 2

VI 2

2

2

2

2

2

2

10 10 10 8 8 8 10 10 10 8 8 8 - 3 6 6 6 - 3 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 7 7 - 30 30 38 40 42 42 I

II

III

IV 3 2 5 5 4 Pendekatan 3 TEMATIK 4

V 3 2 5 5 4 3

VI 3 2 5 5 4 3

4

4

4 4 4 2 2 2 2 2 2 26 27 28 32 32 32

Struktur Kurikulum 2004 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Ker. Tangan & Kesenian 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 9 Muatan Lokal 10 Pengembangan Diri Jumlah Struktur Kurikulum 2013 No Komponen 1 Pend. Agama Pend. Pancasila & 2 Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Seni Budaya & Prakarya 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 9 Muatan Lokal 10 Pengembangan Diri Jumlah

I

II

III

IV

V

VI

3 5 5 4 4 4 4 2 31

Pendekatan TEMATIK

Struktur Kurikulum 1994 No Komponen 1 Pend. Agama Pend. Pancasila dan 2 Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Ker. Tangan & Kesenian 8 Pend. Jasmani & Kes. 9 Muatan Lokal 10 Pengembangan Diri Jumlah Struktur Kurikulum 2006 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS Seni Budaya & 7 Keterampilan 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 9 Muatan Lokal 10 Pengembangan Diri Jumlah

27

I 4

II 4

III 4

IV 4

V 4

VI 4

5

6

6

6

6

6

8 8 10 10 10 10 5 6 6 6 6 6 - - 4 4 4 6 6 6 4 4 4 4 4 4 - - 30 32 34 36 36 36

66

MATERI KURIKULUM SMP/MTs Tahun 1994 – 2013 Struktur Kurikulum 1994 No Komponen VII VIII IX 1 Pend. Agama 2 2 2 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Matematika 6 6 6 5 IPA 6 6 6 6 IPS 6 6 6 7 Bahasa Inggris 4 4 4 8 Ker. Tangan & Kesenian 2 2 2 9 Pend. Jasmani & Kes. 2 2 2 10 Muatan Lokal 6 6 6 Jumlah 42 42 42 Struktur Kurikulum 2006 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Bahasa Inggris 8 Seni Budaya 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 10 Keterampilan / TIK 11 Muatan Lokal 12 Pengembangan Diri Jumlah Sumber : Kemdikbud, 2012.

VII VIII IX 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2* 2* 2* 32 32 32

Struktur Kurikulum 2004 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Bahasa Inggris 8 Kesenian 9 Pend. Jasmani 10 TIK / Keterampilan Jumlah Struktur Kurikulum 2013 No Komponen 1 Pendidikan Agama Pendidikan Pancasila & 2 Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7 Bahasa Inggris 8 Seni Budaya (termasuk mulok) Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 9 (termasuk mulok) 10 Prakarya (termasuk mulok) Jumlah

VII VIII IX 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 35 35 35 VII VIII IX 3 3 3

3

3

3

6 5 5 4 4 3

6 5 5 4 4 3

6 5 5 4 4 3

3

3

3

2 38

2 38

2 38

67

Struktur Kurikulum 2013 (sesuai Permendikbud)

68

Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD No 1

2

3

Permasalahan Capaian pembelajaran disusun berdasarkan materi pelajaran bukan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik Kompetensi diturunkan dari pengetahuan yang diperoleh dari mata pelajaran Walaupun kelas I – III menerapkan pembelajaran tematik, tidak ada kompetensi inti yang mengikat semua mata pelajaran

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Penyelesaian Perlunya ditetapkan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi kelas untuk menyatakan capaian pembelajaran Kompetensi dirumuskan dalam tiga domain, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan Perlunya merumuskan kompetensi inti untuk masingmasing kelas

69

Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD No

4

5

6

Permasalahan

Walaupun kelas I-III menerapkan pembelajaran tematik, tetapi warna mata pelajaran sangat kental bahkan berjalan sendirisendiri dan saling mengabaikan Kompetensi siswa hanya diukur dari kompetensi pengetahuan yang diperolehnya melalui penilaian berbasis tes tertulis Penilaian hanya berdasarkan kompetensi dasar saja

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Penyelesaian

Mata pelajaran harus dipergunakan sebagai sumber kompetensi bukan yang yang diajarkan

Penilaian terhadap semua domain kompetensi menggunakan penilaian otentik [proses dan hasil] Penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan kompetensi inti 70

Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan No Permasalahan 7 Peserta didik pada jenjang satuan sekolah dasar belum perlu diajak berfikir tersegmentasi dalam mata pelajaran-mata pelajaran terpisah karena masih berfikir utuh 8 Banyak sekolah alternatif yang menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema yang menujukkan hasil menggembirakan 9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus dibawa oleh anak sekolah dasar sesuai dengan banyaknya mata pelajaran

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Penyelesaian Perlunya proses pembelajaran yang menyuguhkan keutuhan pada peserta didik melalui pemilihan tema

Perlunya menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema

Perlunya penyederhanaan mata pelajaran

71

Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan No

10

11

Permasalahan

Penyelesaian

Indonesia menerapkan sistem guru kelas dimana semua mata pelajaran [kecuali agama, seni budaya, dan pendidikan jasmani] diampu oleh satu orang guru

Perlunya membantu memudahkan tugas guru dalam menyampaikan pelajaran sebagai suatu keutuhan dengan meminimumkan jumlah mata pelajaran tanpa melanggar ketentuan konstitusi [idealnya tanpa mata pelajaran sama] Banyak negara menerapkan Dapat dipergunakan sebagai sistem pembelajaran berbasis acuan dalam usaha meringankan tematik-terpadu sampai SD beban guru kelas yang harus kelas VI, seperti Finlandia, mengampu sejumlah mata England, Jerman, Scotland, pelajaran Perancis, Amerika Serikat (sebagian), Korea Selatan, Australia, Singapura, New Zealand,, Hongkong, Filipina

Sumber : Kemdikbud, 2012.

72

Rancangan Struktur Kurikulum SD No 1 2 3

4 5

Komponen Rancangan Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:

-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll -IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll -Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

Sumber : Kemdikbud, 2012.

73

Rancangan Struktur Kurikulum SD No 6

7

8

Komponen Rancangan Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab. Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian

Sumber : Kemdikbud, 2012.

74

Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar • Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll. • Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masingmasing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA. • Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya: – Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun – Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.

Sumber : Kemdikbud, 2012.

75

Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar

• Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana • Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terpadu.

76

STRUKTUR KURIKULUM SD No

Komponen I Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi 4 Pekerti 2 PPKN 5 3 Bahasa Indonesia 8 4 Matematika 5 5 IPA 6 IPS Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk 4 muatan lokal*) 8 Pend. Jasmani, OR & Kes 4 (termasuk muatan lokal). Jumlah 30

II

III

IV

V

VI

4

4

4

4

4

5 9 6

6 10 6

5 7 6 3 3

5 7 6 3 3

5 7 6 3 3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

32

34

36

36

36

Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA2012. dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya Sumber : Kemdikbud,

77

No

Komponen

VII

VIII

IX

3 3 6 5 5 4 4

3 3 6 5 5 4 4

3 3 6 5 5 4 4

3

3

3

3

3

3

2 38

2 38

2 38

Kelompok A 1 2 3 4 5 6 7

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris

Kelompok B 8 Seni Budaya (termasuk mulok)* Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 9 (termasuk mulok) 10 Prakarya (termasuk mulok) Jumlah * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah Sumber : Kemdikbud, 2012.

78

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Mata Pelajaran

Kelas X

XI

XII

Kelompok A (Wajib)

1

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

3

2

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

2

3

Bahasa Indonesia

4

4

4

4

Matematika

4

4

4

5

Sejarah Indonesia

2

2

2

6

Bahasa Inggris

2

2

2

Kelompok B (Wajib)

7

Seni Budaya

2

2

2

8

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

3

9

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

2

24

24

24

Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)

18

20

20

Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA)

24

24

24

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA)

42

44

44

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK)

48

48

48 79

Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu

Kelompok C Peminatan

Sumber : Kemdikbud, 2012.

79

Struktur Kurikulum Peminatan SMA MATA PELAJARAN Kelompok A dan B (Wajib) Kelompok C (Peminatan) Peminatan Matematika dan Iilmu Alam I Matematika 1 Biologi 2 Fisika 3 Kimia 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II Geografi 1 Sejarah 2 Sosiologi & Antropologi 3 Ekonomi 4 Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya III Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Bahasa dan Sastra Inggeris 2 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 Antropologi 4 Mata Pelajaran Pilihan Pilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu Sumber : Kemdikbud, 2012.

X 24

Kelas XI 24

XII 24

3 3 3 3

4 4 4 4

4 4 4 4

3 3 3 3

4 4 4 4

4 4 4 4

3 3 3 3

4 4 4 4

4 4 4 4

6 68 42

4 72 44

4 72 44

80

MATA PELAJARAN

X

KELAS XI

XII

Kelompok A (Wajib) 1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4

4.

Matematika

4

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

2

Kelompok B (Wajib) 7.

Seni Budaya

2

2

2

8.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

2

9.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

3

24

24

24

24

24

24

48

48

48

Jumlah kelompok A dan B Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi TOTAL Sumber : Kemdikbud, 2012.

81

KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 1/3 1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap (keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik 2. Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena kurikulum memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. 3. Mengembangkan ketrampilan menerapkan untuk setiap pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat sehingga memiliki kesempatan yang luas untuk menghilangkan verbalisme. 4. Sederhana dalam struktur kurikulum, dalam jumlah mata pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap dan keterampilan. Sumber : Kemdikbud, 2012.

82

KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 2/3 5.Isi kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 6.Kompetensi Inti (KI) bukan merupakan gambaran kategorial tetapi interaktif mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 7.Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema di SD/MI, dan untuk materi pokok suatu mata pelajaran di kelas tertentu di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

Sumber : Kemdikbud, 2012.

83

KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 3/3 8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang dengan pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 9. Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar dimana semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti. 10.Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 11.Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. Setiap tema terdiri atas beberapa sub-tema. Sumber : Kemdikbud, 2012.

84

5

MSILESTONE PENGUATAN PROFESI GURU di INDONESIA

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

85

1. Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 2. Pembayaran Tunjangan Profesi Pendidik bagi guru-guru yang sudah disertifikasi.

1. Terbitnya Permendiknas nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru pemula 2. Terbitnya Permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya

2015: MILESTONE BARU : KUOTA NASIONAL, SISTEM SELEKSI MAHASISWA CALON GURU, REKONSTRUKSI PENDIDIKAN GURU, 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012?? REKRUITMEN CALON GURU, SISTEM DISRIBUSI DAN SISTEM PEMBINAAN PROFESI TERPADU

Pencanangan Guru sebagai Profesi 4 Desember 2004

1.Terbitnya UndangUndang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 2.Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pelaksanaan Sertifikasi Guru untuk Kuota Tahun 2006 dan 2007

1. Terbitnya PP no 41 th 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor 2. Terbitnya PerMenneg PAN dan RB nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya

Terbitnya Peraturan Bersama Mendiknas, Men PAN&RB, Mendagri, Menkeu, dan Menag tentang Penataan dan Pemerataan guru PNS

1 KUOTA NASIONAL, STANDAR DAN POLA REKRUTMEN MAHASISWA CALON GURU (DEMAND DRIVEN) INTELEKTUAL, MINAT, BAKAT, SIKAP, dan PHISIK STANDARISASI INPUT DAN KUOTA NASIONAL BELUM ADA ??

2

3

REKONSTRUKSI PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI GURU dan PENATAAN LPTK

PERENCANAAN KEBUTUHAN, REKRUITMEN, DISTRIBUSI KUANTITAS DAN KUALITAS

STANDARISASI LULUSAN LPTK MASIH TERKENDALA ?

GURU KURANG TETAPI LEBIH ??

4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA KENAIKAN PANGKAT KARIR PKBG HARLINDUNG TUNJANGAN

KINERJA GURU PROFESONAL BELUM OPTIMAL

DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DOMAIN PEMKAB/PEMKO (Diperlukan Standar Minimal Yang Berlaku Untuk Semua Kab /Kota) 87

UJI KOMPETENSI

N ˂ SM

DIKLAT MANDIRI (MENDIDIK DIRI SENDIRI)

N ≥ SM

INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN

N ˂ SM

PK

N ≥ SM



Pembinaan karier dan kepangkatan



Memastikan guru melaksanakan tugas profesional



Menjamin bahwa guru memberi layanan pendidikan yang berkualitas

(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN)

DIKLAT DASAR DIKLAT LANJUTAN

INDIKATOR UTAMA

DIKLAT PENGEMBANGAN

GURU PROFESIONAL

1.

KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN

2.

PROMOSI

3.

TUNJANGAN PROFESI

No.

1.

SM : Standar Minimal

PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan PK

: Penilaian Kinerja

1.

Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya)

2.

Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional

3.

Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni.

4.

Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa

Disiplin Guru (waktu, nilai, kehadiran, ethos kerja)

2.

Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa)

3.

Keteladanan Guru

DAMPAK /INDIKATOR

Isu Strategis : 1. SOP 2. Alat Ukur 3. Permendikbud

INDIKATOR

(berbicara, bersikap dan berperilaku)

4.

Motivasi Belajar Siswa

MILESTONE PEMBINAAN PROFESI GURU: Telah berhasil menaikkan minat lulusan Pendidikan Menengah menjadi guru (69,4 % peserta SBMPTN 2013 memilih menjadi Guru) meski belum signifikan meningkatkan kinerja profesional guru

Dibutukan komitmen nasional berupa sistem yang mampu mendorong kinerja profesional guru berupa penguatan impelmentasi sistemik dari UKG, PKG, PKB, Pangkat dan Karir Guru dengan TPG.

2016

2005 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

PPG DALAM JABATAN PPG PRAJABATAN

6

BENCHMARK dengan BERBAGAI NEGARA

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

90

Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran No Rasionalitas 1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran 2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT (Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan] 3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat 4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial

Sumber : Kemdikbud, 2012.

91

Total number of intended instruction hours

Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun 10 000 9 000

Ages 12 to 14 Ages 9 to 11 Ages 7 to 8

8 000 7 000

= 15%

6 000 5 000 4 000 3 000 2 000

1 000 Chile Australia Israel Belgium (Fr.)3 Netherlands Italy Spain Mexico France Canada Ireland Luxembourg Portugal England Iceland Belgium (Fl.) Turkey OECD average Austria Denmark Japan Slovak Republic Germany Greece Norway Poland Hungary Indonesia Sweden2 Korea Czech Republic1 Slovenia Russian Federation Finland Estonia

0

1. Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only. Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours. Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

92

UNS • RPP : mengintegrasikan ASK pada pembelajaran ? Kompetensi, indikator, tujuan? • Bagaimana indikator sikap diturunkan ? • Bagaimana menilainya ? • BK : “pengembanan potensi secara holistik” UU Sisdiknas Psl 1 : dimulai dari pengetahuan dan keterampilan dan berujung pada sikap ?? • Sikap : tingkat keberterimaan : bagaimana implementasi kurikulum ini : penyederhanaan mata pelajaran : IPA dan IPS tidak ada ? Kognitif, afektif dan psikomotor ? Sikap dari pengetahuan?

UNS: • Kur yang ditulis, yang dilaksanakan, yang diserap, dan yang dinilai konsistensi implementasi • Hasil riset : – hasil kur 1994, para guru belum pernah membaca dokumen kurikulum secara lengkap – Sebagian besar guru hanya membaca standar isi  karena itu KK 2013 mewajibkan guru dilatih – Apakah KTSP berbasis kompetensi ?

Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 12-14 year-olds (2010) Reading, writing and literature Modern foreign languages

Mathematics Other compulsory core curriculum

Science Compulsory flexible curriculum

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% Japan

Portugal

Slovenia

England

Indonesia

Finland

Korea

Austria

Germany

Belgium (Fl.)

Iceland

Estonia

Mexico

Russian Federation

Chile

OECD average4

Slovak Republic

Argentina3

Turkey

France

Norway

Hungary

Poland

Belgium (Fr.)1

Spain

Luxembourg2

Greece

Canada

Israel

Denmark

Italy1

Ireland

0%

Bahasa 13%=4 jam, Matematika 13%=4 jam IPA 12%=4 jam

Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, Matematika 13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5 jam, IPA 4,6 Countries arejam ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). 95

Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 7-8 year-olds (2010)

Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

96

Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 9-11 year-olds (2010) Reading, writing and literature

Mathematics

Science

Modern foreign languages

Other compulsory core curriculum

Compulsory flexible curriculum

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%

Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam

England1

Indonesia5

Chile

Iceland

Germany

Slovenia

Japan

Turkey

Korea

Poland5

Argentina4

Portugal

Finland

Estonia

Israel

Belgium (Fl.)3

Slovak Republic

Italy

OECD average3

Norway

Greece

Spain

Austria

Luxembourg2

Canada

Denmark

Russian Federation

Hungary

France

Mexico

Ireland

Netherlands1

0%

Bahasa. = 15% = 5 jam Matematika : 15% = 5 jam IPA : 12% = 4 jam

Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for 97 notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

Percentage of Eight Grade Students Taught The TIMSS Science Topics All Science (20 Topics) 91

Biology (7 Topics) 82

Chemistry (4 Topics) 98

Physics (5 Topics) 98

Earth Science (4 Topics) 91

Turkey

89

93

99

97

63

Saudi Arabia

88

86

91

85

92

Thailand

74

69

92

67

72

Chinese Taipei

68

92

98

59

5

Indonesia

67

73

82

79

27

Singapore

65

63

80

83

31

Malaysia

63

61

80

72

38

Morocco

57

56

59

55

62

Japan

57

35

86

76

41

Korea, Rep.Of

54

38

42

79

64

Iran

Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham Source: TIMSS 2011 International Science Report.

98

Percentage Of Eight Grade StudentsTaught The TIMSS Mathematics Topics

Turkey

All Mathematics (19 Topics) 94

Number (5 Topics)

Algebra (5 Topics)

Geometry (6 Topics)

100

92

89

Data and Chance (3 Topics) 98

Korea, Rep.Of

92

100

91

92

81

Saudi Arabia

92

99

85

93

88

Japan

91

99

92

93

75

Singapore

88

99

94

75

83

Malaysia

84

98

73

93

63

Iran

80

100

74

81

58

Chinese Taipei

79

99

97

84

4

Thailand

77

98

62

80

65

Indonesia

69

97

84

61

12

Morocco

62

97

61

46

35

Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.

99

Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS

Domain Topics Number

1. 2. 3. 4. 5.

Computing, estimating, or approximating with whole numbers Concepts of fractions and computing with fractions Concepts of decimals and computing with decimals Representing, comparing, ordering, and computing with integers Problem solving involving percents and proportions

Algebra

1. 2. 3. 4. 5.

Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences Simplifying and evaluating algebraic expressions Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Simultaneous (two variables equations) Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations

Geometry

1. 2. 3. 4.

Data & Chances

1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes

Geometric properties of angles and geometric shapes Congruent figures and similar triangles Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII Sumber : Kemdikbud, 2012. yang mengikuti TIMSS 100

Tingkat Kesulitan Pelajaran PPKN KTSP 2006 Kelas IV

• Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri

PPKN KTSP 2006 Kelas V

• Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah

• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama

• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Mematuhi keputusan bersama

• Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di

Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD

lingkungannya

Sumber : Kemdikbud, 2012.

101

Tingkat Kesulitan Pelajaran IPA KELAS IV Semester 1  Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya  Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh  Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi  Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera  Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Sumber : Kemdikbud, 2012.

102

Refleksi dari Hasil PISA 2009 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Matematika

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Level 6 Level 5 Level 4

IPA

Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Level 6 Level 5 Level 4

Bahasa

Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a

Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum 10

Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Indonesia

Morocco

Saudi Arabia

Iran

Thailand

Malaysia

Turkey

Japan

Korea, Rep. of

Singapore

Chinese Taipei

Saudi Arabia

Morocco

Indonesia

Iran

Malaysia

Thailand

Turkey

Japan

Singapore

Korea, Rep. of

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Very Low

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10

Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Morocco

Indonesia

Saudi Arabia

Thailand

Malaysia

Iran

Turkey

Japan

Korea, Rep. of

Chinese Taipei

Singapore

Saudi Arabia

Morocco

Indonesia

Iran

Turkey

Thailand

Malaysia

Korea, Rep. of

Japan

Chinese Taipei

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Very Low

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10

Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 Very Low

Low

Intermediate

2011 High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Morocco

Indonesia

Saudi Arabia

Iran

Chinese Taipei

Singapore

Morocco

Indonesia

Iran

Chinese Taipei

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Very Low

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10

Advanced International Benchmark Mathematics: Number

Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.

107

PISA Released Test (Math Literacy)

Pendidikan Sains dan Matematika ~ @iwanpranoto Sumber : Kemdikbud, 2012.

108

Model Soal TIMSS TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information Sumber : Kemdikbud, 2012.

109

Beberapa Pertanyaan: 1/4 1. Dimanakah posisi guru penjaskes di SD? karena materi penjaskes sudah terintegrasi ke dalam tema pembelajaran. 2. Video pembelajaran tidak up to date, dan belum ada video yang menggambarkan karakteristik pembelajaran kurikulum 2013. 3. Seandainya sekolah akan menambah jam pelajaran lebih dari 38 jam pelajaran, berapa batasan maksimum yang diakui. 4. Bagaimana legalitas pemendiknas yang lama terkait dengan standar isi, proses, dan penilaian setelah lahirnya permendiknas yang baru, karena masih banyak sekolah yang menggunakan permendiknas yang lama tersebut. 5. Bagaimana pelaksanaan penilaian otentik agar tiga ranah dapat dinilai dengan baik. 6. Bagaimana model jadwal pelajaran di SD disusun, sementara berdasarkan permen masih muncul mata pelajaran. 110

Beberapa Pertanyaan: 2/4 7.

Bagaimana penanganan peserta yang sudah menyerah untuk melakukan aktivitas individual, tetapi masih berusaha mengikuti diklat sampai selesai, sekalipun hanya sebatas pendengar.

8.

Bagaimana mengklarifikasi ketidaksesuaian contoh RPP dalam buku materi pelatihan dengan ketentuan dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses, seperti sistematika dan komponen RPP. Tindakan yang dilakukan adalah memberikan revisi sesuai dengan standar proses.

9.

Terdapat ketidaksesuaian KI dan KD yang ada di buku guru dan siswa dengan di standar isi

10. Buku guru terlalu simple, tidak ada contoh rubrik, diusulkan agar ada contoh untuk dibuku guru. Dibuku hanya ada contoh singkat, seperti pada buku matematika SMA Pada buku bahasa Indonesia SMA membahas tentang IPA, tetapi redaksinya merujuk pada sumber tahun 1984 yang konsepnya tidak sesuai. 11. Apakah dibolehkan anggota masyarakat membuat dan memperkaya buku yang diterbitkan pemerintah. 111

Beberapa Pertanyaan: 3/4 12. Disarankan adanya pedoman pelaksanaan untuk menindaklanjuti permendikbud

13. Bagaimana mekanisme sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013 secara mandiri 14. Apakah di RPP harus mencantumkan 5 M, (Mengamati, Menanya, dst) 15. Kapan silabus dapat diterbitkan, karena penyusunan RPP merujuk pada silabus. 16. Apakah ada contoh RPP yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 17. Apakah sekolah boleh memfoto copy atau menggandakan sendiri buku guru dan siswa

112

Beberapa Pertanyaan: 4/4 18. Mohon kajian lebih lanjut terkait buku guru dan siswa, karena ditemukan beberapa kesalahan konsep seperti pada mata pelajaran matematika SMA. 19. Penilaian otentik perlu diekspose dan ada buku panduan tersendiri agar lebih jelas dan mudah diterapkan. 20. Perlunya panduan penyusunan RPP beserta contoh-contoh untuk masing-masing mata pelajaran dan pembelajaran tematik terpadu. 21. Fungsi guru BK dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti apa? Terkait juga dengan posisi guru BK.

113

ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI: SEBAGAI GURU : • •



Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh kurikulum 2013 ? Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu, pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based learning ? Bagaimana cara menilainya ? Seperti apa menerapkan authentic, portfolio ?? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan ?

SEBAGAI KEPALA SEKOLAH : PADA SKALA IMPLEMENTASI PERTANYAAN KRUSIALNYA ADALAH:

• • • •

Bagaimana menyusun jadwal ? Bagaimana dengan peminatan, lintas peminatan dsb. Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan ? Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai ?

SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH : •

Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan fungsi kami sebagai pengawas ?

SEBAGAI AKADEMISI: •

Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini dalam rangka membangun generassi emas 2045.

SEBAGAI MASYARAKAT: • Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini ? 114

B Kunci Utama Implementasi:

INTEGRITAS, KOMPETENSI dan KINERJA GURU

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

115

• Amanat UUD, UU Sisdiknas, PP 19 • Daya Saing, Daya Sanding, Dan Kapasitas Adaptasi • Kompetensi Abad 21 • Bonus Demografi • Filosofi Pendidikan • Filosofi Kurikulum • Teori Pengembangan Kurikulum • Psikologi Perkembangan • Data-data Empirik: TIMMS, PISA, PIRLS

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan dan Penguatan: • Kompetensi Lulusan • Isi • Proses • Penilaian

Model Pelatihan Guru: • Mengamati, menilai, mengevaluasi • Menyusun, Mengembangkan Menghasilkan dan Menyajikan • Melakukan dan mensimulasikan

• Penyiapan Buku • Penyiapan Guru IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

• Dukungan Berbagai Pihak • Fakta Kompetensi Guru : UKG, PKG dan PKB • Suasana Pembelajaran • Rekruitmen dan Pengadaan Guru • Kesesuaian Sistem Penilaian • Dukungan Sarana dan Prasarana

Video Pembelajaran : Contoh dan Bukan Contoh • Tematik Terpadu • Pendekatan Scientific • Inquiry/Discovery Learning • Problem Based Learning • Project Based Learning

PENDAMPINGAN DAN EVALUASI KURIKULUM 2013

• Skenario dan Script yang utuh • Guru Model yang memahami:  Filosofi Kurikulum 2013  Buku Ajar  Model dan Pendekatan Belajar sesuai Kurikulum 2013

116

HASIL LAYANAN KOMPONEN UTAMA PE LAYANAN

KOMPETENSI LULUSAN SIKAP

ISI 1. EVALUASI RUANG LINGKUP 2. EVALUASI KESESUAIAN, KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING)

PTK 1.KOMPETENSI GURU, KS ,PS. 2.KINERJA GURU, KS, PS 3.PEMBINAAN BERKELANJUTAN 4. REKRUT., PPA dan PPG

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

PROSES 1. TEMATIK TERPADU 2. PENDEKATAN SAINTIFIK 3. INQIURY & DISCOVERY LEARNING 4. PROJECT BASED LEARNING 5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA

SARPRAS 1. KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST., ) 2. PEMANFAATAN 3. RESOURCE SHARING

1. AUTHENTIC 2. MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR DARI RENDAH HINGGA TINGGI 3. MENGUKUR PROSES KERJA SISWA 4. TES DAN PORTFOLIO

PEMBIAYAAN 1. UNIT COST 2. SUMBER PENDANAAN 3. KECUKUPAN BOS, BSM, BOPTN 4. EFISIENSI PEMANFAATAN

PENGELOLAAN 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 2. POLA KEPEMIMPINAN 3. POLA SUPERVISI

Sumber : Kemdikbud, 2012.

PENILAIAN

117

KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013 Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu berisi: a. Kompetensi inti; b. Kompetensi dasar; c. materi pembelajaran; d. kegiatan pembelajaran; e. penilaian; f. alokasi waktu; dan g. sumber belajar. • • • • •

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Muatan Pembelajaran Mata Pelajaran Beban Belajar

• Pengembangan • Implementasi • Monitoring dan Evaluasi • • • •

Landasan Filosofis Sosiologis Psikopedagogis Yuridis

Acuan Pengembangan • Struktur di tingkat nasional • Muatan Lokal di tingkat daerah • KTSP

Kompetensi Materi Media Skenario Pembelajaran • Penilaian • • • •

KURIKULUM 2013

KERANGKA DASAR

STRUKTUR

SILABUS

RPP

118

PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:

• Konstruski yang holistik • Didukung oleh Semua Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal

• Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • • •

• Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan • Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS)

Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta

• Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel • Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning

• Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan

119

1

REKONSTRUKSI KOMPETENSI: Kemampuan Analisis KI & KD

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

120

Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir No 1 2

3 4 5

6

Rumusan Kurikulum Baru Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan. Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan  diawali dan diakhiri dengan penguatan Bahasa Indonesia Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari keterampilan lainnya Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya Siswa memiliki kekhasan masing-masing

Sumber : Kemdikbud, 2012.

121

PT

SMA/K

SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).

122

STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013

SKL MATERI AJAR

PROSES BELAJAR

KOMPETEN SI INTI PENILAIAN KOMPETENSI DASAR

123

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP

KETERAMPILAN

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan: 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

Sumber : Kemdikbud, 2012.

124

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SKL SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan 1. 2. 3.

Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta 1. 2.

Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi 1.

Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia Sumber : Kemdikbud, 2012.

KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 125

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4 Sikap

SEKOLAH DASAR Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

Sumber : Kemdikbud, 2012.

126

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4 SMP Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata Sumber : Kemdikbud, 2012.

127

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4 SMA Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai bakat Sumber : Kemdikbud, 2012. dan minatnya 128

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4 SMK Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya Sumber : Kemdikbud, 2012.

129

Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD Ranah Kompetensi Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan

Keterampilan

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Kompetensi Inti Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, berakhlak mulia, dan berilmu 130

ARSITEKTUR KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4: KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan

KI 1: Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

(Sumber : Udin, 2013)

konseptual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI-4

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KI 2:Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

131 131

http://www.scotland.gov.uk/Publications/2004/11/20178/45862

13

HASIL PENGAMATAN : Kemampuan Guru menganalisis KI & KD

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

133

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...1/9 • Mengapa urutan KI mulai dari Sikap Spritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4) ? (amati Pembukaan UUD 45, Pancasila, UU Sisdiknas) • Mengapa urutan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran mulai dari KI-3 menuju KI-4 ? Keterampilan hanya dapat dibangun dengan hasil yang baik melalui pengetahuan (pelukis, penyanyi, olahragawan pasti memiliki pengetahuan yang memadai tentang keterampilan yang ditekuninya). Keterampilan yang tidak melalui proses pengetahuan (KI-3) tidak akan menghasilkan karya yang baik. • Dalam proses perolehan pengetahuan dan keterampilan sikap diintegrasikan sehingga seluruh mata pelajaran diorientasikan memiliki kontribusi terhadap pembentukan sikap • Tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut sampai pada keterampilan dan pembentukan sikap 134

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...2/9

• Dalam proses perancangan dan pembelajaran alur yang digunakan adalah : bermula KI-3  KI 4 dan selanjutnya memberikan dampak terhadap terbentuknya KD pada KI-2 dan KI-1 • Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu diturunkan materi yang relevan dan rancangan skenario pembelajaran termasuk penugasan dan penilaian. • Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan KI-2 diintegrasikan 135

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...3/9

Contoh: Bahasa Indonesia: Mulai dari KD kelompok KI-3 : Memahami konvensi penulisan karya ilmiah

Indikator : • Memahami struktur karya ilmiah • Memahami ciri kebahasaan karya ilmiah • Memhami ciri isi karya ilmiah

136

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...4/9

Contoh: Bahasa Indonesia: Menuju KD kelompok KI-4 : Mampu menulis atau menghasilkan karya ilmiah

Indikator : • Karya yang memenuhi struktur, ciri kebahasaan, dan ciri isi karya ilmiah • Karya yang memenuhi originalitas dilihat dari sumber yang digunakan atau diacu • Mempertahankan dan menjelaskan karya ilmiah tersebut

137

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...5/9

Contoh: Bahasa Indonesia: KD dari KI 2 yang diintegrasikan:

• Kejujuran, rasa ingin tau, tanggung jawab, kritis, rasional • Santun, empati, peduli,

138

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...6/9

Contoh: Matematika:

Mulai dari KD dari KI-3 : memahami sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma

Indikator : • • •

Membuktikan sifat Menurunkan sifat Menenetukan kecukupan dan keperluan grafik

139

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...7/9

Contoh: Matematika: Menuju KD dari KI-4: Mampu menggambar atau menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma

Indikator : • • • •

Menentukan titik potong Menentukan nilai maksimum dan minimum Melukiskan grafik Membaca dan menerjemahkan grafik sesuai sifat2nya • Menganalisis grafik untuk menentukan persamaan atau sebaliknya 140

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...8/9

Contoh: Matematika: Menuju KD dari KI-4: Mampu menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan grafik fungsi eksponensial dan logaritma

Indikator : Menggunakan grafik untuk menentukan : • Perkembangan Bakteri • Pertumbuhan Penduduk • Bunga Uang

141

ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...9/9

Contoh: Matematika: KD dari KI-2: Disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kecermatan

Indikator : • Konsistensi terhadap waktu • Konsitensi terhadap panduan • Konsistensi terhadap norma atau nilai yang telah ditetapkan sebelumnya • Frekuensi ketepatan dan kebenaran tindakan 142

2

ANALISIS KESESUAIAN & KECUKPUAN SERTA KELUASAN DAN KEDALAMAN : Kemampuan Guru Menganalisis Materi Ajar

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

143

Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI No

Rumusan Kurikulum Baru

1

Tidak mengenal mata pelajaran: -Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran -Pembelajaran terpadu

2

Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga bukan keterampilan psikomotorik, .... IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual: -IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM, SDS-B... -IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi, interaksi,

3

Sumber : Kemdikbud, 2012.

144

Matematika ...1/2 No Kurikulum Lama 1

Langsung masuk ke materi abstrak

2

Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka

3

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Kurikulum Baru Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]

145

Matematika ...2/2 No 4

5 6

7

Kurikulum Lama Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja

Matematika adalah eksak

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Kurikulum Baru Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan Membiasakan siswa berfikir algoritmis Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan 146

Ilmu Pengetahuan Alam ...1/2 No 1

2

Kurikulum Lama Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Kurikulum Baru Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. 147

Ilmu Pengetahuan Alam ...2/2 No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

3

Materi ilmu bumi dan anta- Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan riksa masih belum antariksa sesuai dengan standar internasional memadai [sebagian dibahas di IPS]

4

Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan

Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional

5

Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

Sumber : Kemdikbud, 2012.

148

Ilmu Pengetahuan Sosial No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1

Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.

2

Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.

3

Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

Sumber : Kemdikbud, 2012.

149

Bahasa Indonesia/Inggris ...1/2 No Kurikulum Lama 1

2

3

Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Kurikulum Baru Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks

150

Bahasa Indonesia/Inggris ...2/2 No Kurikulum Lama 4

5

Kurikulum Baru

Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan

Siswa dikenalkan dengan aturanaturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana) Kurang Siswa dibiasakan untuk dapat menekankan pada mengekspresikan dirinya dan pentingnya ekspresi pengetahuannya dengan bahasa dan spontanitas yang meyakinkan secara spontan dalam berbahasa

Sumber : Kemdikbud, 2012.

151

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...1/2 No Kurikulum Lama Materi disajikan 1 berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah 2

Kurikulum Baru Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa Materi disajikan Materi disajikan berdasarkan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga pasokan yang ada negara yang bertanggung jawab pada empat pilar (taat norma, asas, dan aturan) kebangsaan

Sumber : Kemdikbud, 2012.

152

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...2/2 No Kurikulum Lama 3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik 4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Kurikulum Baru Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian. 153

ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 1/4

MP

Konsep Kurikulum SMP/MTs (I)

IPS

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Geografi sebagai paltform untuk menunjukkan keberagaman sehingga terbentuk konektivitas yang menghubungkan pasokan dan kebutuhan. Pembahasan berdasarkan macam-macam sumberdaya pembangunan. Geologi bukan bagian IPS

IPA

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam fisika, kimia, biologi. Biologi sebagai platform, dipergunakan untuk menjelaskan bidang ilmu lain. Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS) baik keluasan maupun kedalaman, sehingga IPA juga mencakup Ilmu Bumi dan Antariksa. Pembahasan berdasarkan prinsip-prinsip dasar kehidupan di alam semesta [interaksi, energi, transformasi, dll]. Menghindari perhitungan [dengan rumus], menekankan penguasaan konsep dan percobaan.

Sumber : Kemdikbud, 2012.

154

ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 2/4 MP Matematika

Konsep Kurikulum SMP/MTs (I) Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS,) baik keluasan maupun kedalaman. Dimulai dengan permasalahan konkret berangsur dibawa ke bentuk abstrak (model). Menekankan pentingnya prosedur [algoritma] dalam pemecahan masalah. Memuat berimbang antara bilangan, aljabar, bangun, data dan peluang pada tiap kelas. Tidak selalu dihitung. Menekankan penguasaan pola [angka, bangun, aljabar,..] Tidak selalu eksak, bisa kira-kira. Tidak selalu memiliki informasi yang lengkap untuk diselesaikan.

Bhs Indonesia Merujuk pada standar internasional (PIRL,). Berbasis teks, seimbang antara tulis dan lisan. Menekankan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan. Menguasai kompetensi terkait teks: menyusun [melalaui pemahaman terhadap kaidah, struktur, dan konteks], membedakan, menilai, menyunting, menangkap makna, meringkas, menyajikan ulang dlm bahasa sendiri,.. Menekankan ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa. Pengetahuan sbg konten

Sumber : Kemdikbud, 2012.

155

ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 3/4

MP PPKN

Bahasa Inggris

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Konsep Kurikulum SMP/MTs (II) Disajikan terpadu, tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa. Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan). Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik [terlibat aktif dalam pengembangan masyarakat]. Idem Bahasa Indonesia dengan penekanan pada conversation, reading, writing practices. Mengasumsikan anak belum pernah belajar bahasa Inggris secara formal pada saat masuk Kelas VII. 156

ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 4/4

MP Seni Budaya

Konsep Kurikulum SMP/MTs (II) Diberikan pengetahuan dan penguasaaan teknik dasar yang cukup supaya gemar berkesenian yang berbudaya untuk meningkatkan kepekaan dan apresiasi terhadap produk dan nilai seni budaya. Memahami keberagaman dan keunikan dari setiap aspek seni agar dapat merasakan keindahan produk dan nilai seni budaya.

Prakarya Dibekali pengetahuan yang cukup tentang material, proses, dan alat beserta sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya. Menerapkan pengetahuan tersebut untuk terampil dalam berkarya dengan cara yang efektif dan efisien dengan cara menganalisis material, proses, dan alat yang diperlukan PJOK

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Integrasi antara pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Bukan hanya keterampilan, tetapi harus ada pengetahuan yang mendasarinya, serta sikap yang harus dapat dibentuk melalui PJOK. Mengedepankan permainan yang menarik bukan aturan olahraga yang ketat. 157

Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..1/2 • Mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan untuk kelas dimana buku tersebut ditulis • Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada siswa untuk menghasilkan output berupa keterampilan siswa dan bermuara pada pembentukan sikap siswa sebagai outcome pembelajaran • Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menyaji • Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari melalui deduksi [discovery learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk mencari tahu, bukan langsung diberi tahu. Sumber : Kemdikbud, 2012.

158

Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..2/2 • Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan], problem [pemecahan masalah], challenge [tantangan yang membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya]. • Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis. • Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan nyata Sumber : Kemdikbud, 2012.

159

Buku Sekolah Dasar...1/2 • Berupa buku pembelajaran tematik terpadu • Berbasis aktivitas, memuat rencana kegiatan harian • Merupakan buku kerja siswa [pada akhir tema menjadi portofolio siswa?] • Tiap rangkaian pembelajaran (sub-tema) dimulai dengan ajakan untuk mengamati dan menanya tentang sekitarnya sesuai dengan sub-tema yang dibahas (disusun dalam bentuk teks yang jelas, logis, dan sistematis) • Selanjutnya diawali dengan pembelajaran teks bahasa [tulis/lisan] yang jelas sesuai subtema dan materi-materi yang akan dibahas • Anak kelas I SD/MI dianggap masih belum baca tulis hitung • Membiasakan mengamati pola [angka, bangun] dan memahami aturan pembentukannya Sumber : Kemdikbud, 2012.

160

Buku Sekolah Dasar...1/2 • Pemahaman bahasa harus didahulukan terhadap materi lainnya • Pengetahuan dijadikan sebagai topik dalam memahami bahasa, sehingga siswa dapat memahami bahasa dan ilmu pengetahuan sekaligus • Menunjukkan pentingnya data dan penyajiannya • Matematika tidak selalu berkaitan dengan angka dan perhitungan • PJOK dan SBP dikaitkan materi pengetahuan yang dibahas (Mat, IPA, dll) • Keterampilan juga harus berbentuk tindakan nyata (konkret) bukan hanya abstrak • Tiap tema diakhiri dengan project Sumber : Kemdikbud, 2012.

161

Buku SMP/MTs Menurut Kurikulum 2013 No Kurikulum 2013 1 Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] 2 Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas 3 Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, mencipta. 4 5 6

Tugas dikaitkan dengan keterampilan yang harus dikuasai siswa Pembahasan berdasarkan tema akan lebih baik TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran semua mata pelajaran

Sumber : Kemdikbud, 2012.

162

3

REKONSTRUKSI PROSES PEMBELAJARAN : Kemampuan Guru Memilih dan Menerapkan Model Belajar :

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

163

Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir: Proses No

Rumusan Kurikulum Baru

1

Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

2

Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi

4

Pembelajaran melalui pendekatan scientific: -Mengamati -Menanya -Mencoba -Menalar -Mengkomunikasikan (berlaku untuk semua mapel/tema)

5

Model Pembelajaran: -Discovery learning -Project based learning -Collaborative learning

Sumber : Kemdikbud, 2012.

164

Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SMP/MTs: proses No

Rumusan Kurikulum Baru

1

Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis  algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting dari kebenaran hasil

2

Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mata pelajaran berangkat dari pengamatan terhadap benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya

3

Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajarinya

4

Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya: -Menahan diri untuk memberitahu -Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya

Sumber : Kemdikbud, 2012.

165

Perubahan Pola Pikir : No 1

2 3 4 5 6 7 8

Pola Pikir Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar Kelas bukan satu-satunya tempat belajar Belajar dapat dari lingkungan sekitar Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya Menekankan pentingnya kolaborasi  Guru dan siswa adalah rekan belajar Proses nomer satu, hasil nomer dua Teaching  Tutoring

Sumber : Kemdikbud, 2012.

166

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP

KETERAMPILAN

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan: 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

Sumber : Kemdikbud, 2012.

167

STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013

SKL MATERI AJAR

PROSES BELAJAR

KOMPETEN SI INTI PENILAIAN KOMPETENSI DASAR

168

Creating

Characterizing/ Actualizing

Communicating

Evaluating

Organizing/ Internalizing

Associating

Analyzing

Valuing

Experimenting

Applying

Responding

Questioning

Understanding

Accepting

Observing

Knowing

Attitude (Krathwohl) Sumber : Kemdikbud, 2012.

Skill (Dyers)

Knowledge (Bloom) 169

PENGUATAN PROSES

KOMPETENSI LULUSAN LEARNING ACTIVITIES

LEARNING OUTPUT

LEARNING OUTCOMES

LEARNING RESOURCE

LEARNING ASSESMENT

KULTUR SEKOLAH

170

PENGUATAN PROSES: “ACTIVITY BASED” BUKAN SEKEDAR “CONTENT BASED”

KOMPETENSI LULUSAN • • • • •

BUKU SISWA •

BUKU GURU • •

CONTOH RPP





VIDEO

STANDAR PROSES PENILAIAN PROSES REMEDI PENGAYAAN PEDOMAN INTERAKSI

KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN ANALISIS DAN PEMILIHAN MATERI AJAR PEMILIHAN MODEL, MEDIA DAN SUMBER BELAJAR PERANCANGAN SKENARION PEMBELAJARAN PENILAIAN

PEMBELAJARAN 171

PENGUATAN PROSES: NO

1. 2. 3. 4. 5. 6.

PENDEKATAN/MODEL BELAJAR

MODUL PELATIHAN

Tematik Terpadu Pendekatan Scientific Discovery/Inquiry Learning Problem Based Learning Project Based Learning Cooperative Learning

• Konsep Dasar • Succes Story/Fakta Empirik Penerapannya • Langkaah Operasional Penerapan • Evaluasi Yang Digunakan • Video Pembelajarannya

172

BUKU KELAS I Kelas

SISWA

KELAS I

GURU

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Judul Buku 1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku TEMATIK 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua 173

BUKU KELAS IV Kelas

SISWA

KELAS IV

GURU

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Judul Buku 1. Indahnya Kebersamaan 2. Selalu Berhemat Energi 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan TEMATIK 5. Menghargai Jasa Pahlawan 6. Indahnya Negeriku 7. Cita-Citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

174

BUKU KELAS VII Kelas

SISWA

KELAS VII

GURU

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Judul Buku

1. PPKn 2. Bahasa Indonesia 3. Matematika 4. IPA MAPEL 5. IPS 6. Bahasa Inggris 7. Penjasorkes 8. Seni Budaya 9. Prakarya 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

175

BUKU MAPEL WAJIB KELAS X Kelas

SISWA

KELAS X

GURU

Judul Buku 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia (Prioritas) 3. Matematika (Prioritas) 4. Sejarah Indonesia (Prioritas) MAPEL 5. Bahasa Inggris 6. Penjasorkes 7. Seni Budaya 8. Prakarya 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang 176 disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia Sumber : Kemdikbud, 2012.

ALOKASI WAKTU DALAM KALENDER PENDIDIKAN: No

1. 2. 3.

Kegiatan Minggu efektif belajar

Alokasi Waktu Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Keterangan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

Jeda antar semester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II

Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu

Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

Hari libur khusus

Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

4.

5. 6. 7.

8.

Sumber : Kemdikbud, 2012.

177

4

REKONSTRUKSI PENILAIAN: Kompetensi Guru untuk Memilih dan Menerapkan Sistem Penilaian yang sesuai.

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

178

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP

KETERAMPILAN

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

PENGETAHUAN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan: 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

Sumber : Kemdikbud, 2012.

179

Sistem Penilaian Kurikulum 2013...1/2 N o 1 2 3 4 5

Jenis Penilaian Penilaian otentik Penilaian diri

Pelaku Guru Siswa

Waktu

Berkelanjutan Tiap kali sebelum ulangan harian. Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran Ulangan harian (dapat Guru terintegrasi dengan berbentuk penugasan) proses pembelajaran Ulangan Tengah dan Guru (di bawah Semesteran Akhir Semester koord. satuan pendidikan) Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Sistem Penilaian Kurikulum 2013...1/2 No

Jenis Penilaian

Pelaku

Waktu

6

Ujian Tingkat Kompetensi

Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)

Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN

7

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi

Pemerintah (dengan metode survei)

Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah)

8

Ujian Sekolah

Sekolah (sesuai Akhir jenjang sekolah dengan peraturan)

9

Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan.

Pemerintah (sesuai Akhir jenjang sekolah dengan peraturan)

Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional

Sumber : Kemdikbud, 2012.

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran

1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah

Guru

Pemerintah 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi Sumber : Kemdikbud, 2012.

Sekolah

Siswa Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian 18

Standar Penilaian : ...1/2 Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin:

a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian.

b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan

sesuai dengan konteks sosial budaya. c. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Sumber : Kemdikbud, 2012.

183

Standar Penilaian: ...1/2 Cakupan : 1.Penilaian otentik. 2.Penilaian diri. 3.Portofolio 4.Tes 5.Ulangan. 6.Ujian Tingkat Kompetensi Sumber : Kemdikbud, 2012.

184

Prinsip dan Pendekatan Penilaian: 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,

dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Sumber : Kemdikbud, 2012.

185

Penilaian Kompetensi Pengetahuan : 1. Tes Tertulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Tes Uraian dilengkapi pedoman penskoran.

2. Tes Lisan berupa daftar pertanyaan. 3. Penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Sumber : Kemdikbud, 2012.

186

Penilaian Kompetensi Sikap : 1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

2.Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

3.Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

4.Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Sumber : Kemdikbud, 2012.

187

Penilaian Keterampilan : 1.Tes praktik adalah penilaian keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

2.Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

3.Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Sumber : Kemdikbud, 2012.

188

5

KONDISI OBJEKTIF GURU: Fakta Empirik Kekinian Guru Kita :

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

189

HASIL UJI KOMPETENSI: • Latar Pengetahuan : UKA 2012 : 42,25 UKG 2012: 45,82 UKG 2013: 47,84 • Hasil Pelatihan Instruktur Nasional: Pretest 55,01 Posttest 66,97 (naik 11,96 atau 21,73 %) terdiri dari : 1. Konsep Kurikulum : 50,5573,56 (naik 23,01 atau 45,52 %) 2. Analisis Materi Ajar : 58,7465,12 (naik 6,38 atau 10,85 %) 3. Perancangan Pembelajaran dan Pelaksanaannya: 56,6962,74 (naik 6,65 atau 11,86 %)

• Hasil Pelatihan Guru Inti Pretest: 43,03  Posttest 55,19 (naik 12,16 atau 28,26 %) terdiri dari : 1. Konsep Kurikulum : 36,44  61,60 (naik 25,16 atau 69,05 %) 2. Analisis Materi Ajar : 46,36  54,62 (naik 8,26 atau 17,82 %), 3. Perancangan Pembelajaran dan Pengetahuan Praktik : 45,10  50,09 (naik 4,99 atau 11,06 %).

• Hasil Pelatihan Guru Sasaran Pretest 40,01  Postest 52,62 (naik 12,61 atau 31,52 %,) terdiri dari : 1. Konsep Kurikulum : 33,98 58,02 (naik 70,75 %)Analisis 2. Materi Ajar : 43,51 52,46 (naik 20,57%,) 3. Perancangan Pembelajaran dan Pengetahuan Praktik : 41,28  48,06 (naik 16,42 %).

190

HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL (IN)

23.01 [45.52%]

6.38 [10.86%]

Naik 11.96 [21.73%] 6.65 [11.86%]

HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU INTI (GI)

25.16 [69.05%]

8.26 [17.82%]

Naik 12.16 [28.26%] 4.99 [11.06%]

HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU SASARAN (GS)

24.04 [70.75%]

8.95 [20.57%]

Naik 12.61 [31.52%] 6.78 [16.42%]

HASIL PRETEST DAN POSTEST IN PRE TEST

POST TEST

Pre Test Min Max Rataan Stdev

17,50 85,00 55,01 10,67

RATAAN : 55.01

Post Test Rata 66,97 Min 45,00 Max 97,50 Stdev 8,83

RATAAN : 66.97

HASIL PRETEST DAN POSTEST GI PRE TEST

Pre Test Min Max Rataan Stdev

2,50 80,00 43,03 10,92

RATAAN : 43.03

POST TEST

Post Test Min Max Rataan Stdev

RATAAN : 55.19

17,50 87,50 55,19 11,06

HASIL PRETEST DAN POSTEST GS

PRE TEST

Pre Test Min Max Rataan Stdev

2,50 80,00 40,01 10,39

RATAAN : 40.01

POST TEST

Post Test Min Max Rataan Stdev

2,50 97,50 52,62 11,10

RATAAN : 52.62

Hasil Uji Kompetensi Awal 2012 Distribusi Nilai Nasional 50,000

< 30,0

40,000

Mengikuti pembinaan

Distribusi Nilai Per Provinsi ≥ 30,0 Melanjutkan ke Pendidikan dan Latihan 248.733 peserta (88,5%)

32.286 peserta (11,5%)

30,000 Passing grade = 30,0

20,000

Nilai Tertinggi

97,0

Nilai Terendah

1,0

Rata-rata

42,25

Standar Deviasi

12,72

10,000 0 0

25

50

75

100

Hasil Uji Kompetensi Berdasarkan Tempat Bertugas 100

Rata-rata Nasional = 42,25

90.0

90.0

87.5

80

97.0

72.0 58.9 51.3

46.1

40

50.0

49.1

36.9

32.6

20 13.0

11.0 TK

Standar Deviasi

3.0

1.0

0

11,82

4.0

1.0

SD

SMP

SMA

9,27

11,36

12,86

SMK

12,07

Rata-rata Nasional = 42,25

19/33

95.0

80.0

60

DI YOGYAKARTA DKI JAKARTA BALI JAWA TIMUR JAWA TENGAH JAWA BARAT KEPULAUAN RIAU SUMATERA BARAT PAPUA BANTEN KALIMANTAN TIMUR NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI SELATAN KALIMANTAN SELATAN RIAU PAPUA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR BENGKULU GORONTALO SULAWESI TENGGARA SULAWESI UTARA SUMATERA SELATAN BANGKA BELITUNG SULAWESI TENGAH SUMATERA UTARA LAMPUNG SULAWESI BARAT ACEH JAMBI KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN BARAT MALUKU UTARA MALUKU

2.0 SLB

PENGAWAS

16,71

8,83

0

10

20

30

50.1 49.2 48.9 47.1 45.2 44.0 43.8 42.7 41.1 41.1 40.5 39.9 39.4 39.2 39.1 39.0 38.8 38.6 38.6 38.5 38.3 38.2 38.2 37.6 37.4 37.2 36.9 36.1 35.7 35.5 35.4 34.8 34.5 40

197

50

197

Distribusi Nilai UKG (Menurut Usia..1) Rerata Nilai Kompetensi Pedagogi Menurut Kelompok Usia 48.08 46.26

Rerata Nilai Kompetensi Profesional 49.25 Menurut Kelompok Usia 46.92

39.50 Tot avg: 43.20

50 th

Min

Stdev

50 th Min

Stdev

14,673

0

12.18

35-50 th

264,551

0

11.93

>50 th

238,802

0

10.41

Total

518026

0

11.73

14,673

0

13.30

50 th

238,802

0

Total

518026

0

12.22 13.09