HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN ...

83 downloads 454 Views 6MB Size Report
Dini Rahmawati, NIM 106011000082, Hubungan Status Sosial Ekonomi ... kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan para pengikutnya.
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA DI SMP DARUSSALAM CIPUTAT

DisusunOleh: DINI RAHMAWATI NIM : 106011000082

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Hubunganstutussosill Bkonomiorang Tu:r denganMotivasi Belajlr PAI Sisrvndi SMp Darussalam Ciputat Skripsi DiajukanKepadaFakultastarbiyahdanKeguruan Untuk MemenuhiSyarat-syarat MencapaiGelarSarjana Pendidikan Agamalslam(S.pd.I)

Oleh: Dini Rahmawati NIM. 106011000082

DibawahBimbi

NIP. 19591984031003

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGIIRUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF I{IDAYATULLAH JAKARTA 20tl

LEMBAR PENGBSAHAN PENGUJI Skripsi berjudul:"HubunganStatusSosialEkonomi Orang Tua dengan MotivasiBelajarPAI Siswadi SMP Darussalam Ciputat",disusunoleh Dini Rahmawati, NIM: 106011000082, diajukankepadaFakultasIlmu Tarbiyahdan Keguruan(FITK) UniversitasIslamNegeriSyarifHidayatullahJakarta,dantelah dinyatakanlulus dalamujian munaqasah padahari senin,tanggal20Juni 2011di hadapanDewanPenguji.Karenaitu, penulisberhakmemperolehgelarS1 Sarjana Pendidikan Islam(S.Pd.I)dalambidangPendidikan AgamaIslam.

Iakarta,20Juni2011 PanitiaUjian Munaqasah KetuaPanitia(KetuaJurusan/Program Studi)

Tanggal

Bahrissalirn. M.Ag N I P . :1 9 6 8 0 3 0179 9 8 0130 0 2

(Sekretaris Sekretaris Jurusan/Prodi) D r s .S a p i u d iSn h i d d i qM. . A g N I P . :1 9 6 7 0 3 2280 0 0 0 3I 0 0 1

PengujiI Drs.MasanAF. M.Pd N I P . :1 9 5 1 0 7 1169 8 1 0I30 0 4 PengujiII Dr. Sururin.M.Ag N I P . : 1 9 7 1 0 3 1 9 9 8 023 0 0 1

Mengetahui: DekanFakultasIhnu TarbiyahdanKeguruan

TandaTangan

KEMENTERMN AGAMA UINJAKARTA FITK

FORM(FR)

:

1 Maret 2010

Jl. !r. H. JuandaNo 95 ciputat 15412lhdonesia

SURATPERN Sayayangbertandatangandi bawahini, Nam a

Dini Rahmawati

Tempat/Tgl.Lahir Tangerang / 16Novemberl ggg NIM

1 0 6 01 0 0 0 0 8 2

Jurusan

PeudidikanAgamaIslam

JudulSkripsi

HubunganStatusSosiarEkonomiorangtuadengan Motivasi BelajarPAI Siswadi SMp Darussalam Ciputat

DosenPembimbinsDrs,H. Nurochim,M.M. denganini menyatakanbahwaskripsiyang sayabuat benar-benar hasil karyasendiri dansayabertanggung jawab secaraakademisatasapayangsaya tulis. Pernyataan ini dibuatsebagaisarahsatusyaratmenempuh ujian Munaqasah.

Jakarta, 6 Juni201I Mahasisrva Ybs.

Tfiffi:if.'q,wl BD.B2FAAF4 36096698

N r M .1 0 6 0 1 1 0 0 0 0 8 2

ABSTRAK Dini Rahmawati, NIM 106011000082, Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Motivasi Belajar PAI Siswa di SMP Darussalam Ciputat, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Metode yang digunakan adalah studi korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Darussalam Ciputat mulai dari tanggal 31 Januari 2011 sampai dengan 28 Februari 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling (pengambilan sacara acak). Sampel penelitian ini berjumlah 48 siswa (10% dari jumlah populasi). Variabel dari penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel X (Status Sosial Ekonomi Orang Tua) dan variabel Y (Motivasi Belajar PAI Siswa). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket kepada siswa sebagai responden. Metode yang digunakan adalah korelasi product moment dengan taraf 5%. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh r hitung sebesar 0,64. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan r tabel dengan df=46 taraf signifikansi 5% adalah 0,288, berarti r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa ditolak, dan sebaliknya Ha yang menyatakan terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa diterima. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi atau pengaruh positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Dimana siswa yang orang tuanya mempunyai status sosial ekonomi yang tinggi (memadai), maka siswa tersebut akan mempuyai motivasi belajar yang tinggi pula untuk lebih giat dalam belajar, karena orang tua mereka akan sangat memperhatikan kebutuhan belajar bagi anak-anaknya. Sedangkan bagi siswa yang orang tuanya mempunyai status ekonomi yang rendah, maka siswa tersebut akan sulit untuk mendapatkan motivasi belajar yang tinggi dikarenakan adanya kebutuhan lain yang harus didahulukan, yakni kebutuhan hidup.

i

ABSTRACT Dini Rahmawati, NIM 106011000082, Socio-economic Status Correlation of Parents with Learning Motivation of Islamic Religious Education in SMP Darussalam Ciputat, Islamic Religion Education Departement, Faculty of Tarbiya and Teacher Training, Syarif Hidayatullah Islamic State University Jakarta. The purpose of this research was to know the correlation between socioeconomic status of parents with learning motivation of Islamic religious education in school. The research method is correlational study. This research is executed in SMP Darussalam Ciputat since 31st of January 2011 till 28thFebruary 2011. The sample taking is used random sampling technique. Which the Samples are taken as many as 48 students (10% of the total population). The variables studied were the variable X (Socio-economic Status of Parents) and variable Y (Learning Motivation of Islamic Religious Education). Data collection techniques used in this research is by distributing questionnaires to students as respondents. The method used is the product moment correlation with level of 5% from the calculation by using the product moment correlation by using the product moment correlation formula obtained by “r” calculating 0,64. Then the result is compared with the r table with df=46 significance level 5% is 0,288, it means “r” calculating is greater than “r” table. Based on the calculation above and as the results of this research is to accept the alternative hypothesis (Ha) and reject the null hypothesis (Ho). Then, it can be summarized that there is a correlation between sosioeconomic status of parents with the learning motivation of Islamic religious education students. Where students whose parents have an adequate socioeconomic status, then the students will have a high learning motivation in learning as well, because their parents were very concerned about children’s learning needs. While for student whose parents have a low socio-economic status will be difficult to obtain a high motivation to learn, because of other needs that take precedence over necessities of life.

ii

KATA PENGANTAR     Alhamdulillahi Rabbil’alami. Segala puji bagi Allah SWT. atas segala nikmat, rizki, serta pertolongan yang tak pernah ada habisnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan para pengikutnya. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I). Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di SMP Darussalam Ciputat. Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari doa, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan untaian terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini: 1. Tercinta dan terkasih untuk kedua orang tuaku, Ibu Sumarti dan Bapak Suparno yang selama ini selalu melimpahkan kasih sayang, nasehat, motivasi, serta doa melalui shalat-shalat malamnya untuk penulis. Terima kasih pula untuk segala materi yang telah Ayahanda dan Ibunda berikan, sehingga penulis bisa melanjutkan pendidikan sampai mendapat gelar S.Pd.I. Juga untuk adikku Indah Nurmaulida, terima kasih untuk motivasi dan canda tawanya selama ini. Semoga kuliahmu bisa segera terselesaikan. Amiin. 2. Bapak Drs. Nurochim, MM., Dosen pembimbing yang selalu memberikan nasehat, saran serta motivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Para Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. iii

5. Sahabat-sahabatku tersayang di bangku kuliah: Dahria, Ade Putri Iriani, Ansori, Dewi Priyandini, Ani Mayrani, Aisyah, Aminah, Siti Bariroh, serta teman-teman PAI B angkatan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk diskusi, motivasi, jalan-jalan, dan canda tawa kalian selama ini. “Jika tua nanti kita telah hidup masing-masing, ingatlah hari ini”. 6. Teman-teman satu atapku di kosan Adem Ayem: Anggi Juwita Rahayu, Lidiya Ekawati, Heni Hindriyani, Finna Putri Barna, Reni Oktaviani, Ka Juli, Ka Fitri, Rati Agustina, Listya, Rani, Ninis, Azka untuk semua kebaikan dan canda tawa kalian. Serta Riska Sartika Dewi untuk semua diskusi dan obrolannya selama ini di perpustakaan utama dan parkiran barat FITK. 7. Kepala sekolah, para staf guru dan siswa/siswi SMP Darussalam Ciputat yang telah meluangkan waktunya serta telah mempersilahkan penulis untuk melakukan penelitian di SMP Darussalam. Akhirnya penulis berharap semoga semua kebaikan, saran serta motivasi dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bias bermanfaat bagi semua pihak. Amiin.

Jakarta, Juni 2011

Dini Rahmawati

iv

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ i ABSTRAK .................................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 6 D. Perumusan Masalah ......................................................................................... 7 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 7 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Landasan Teori ................................................................................................. 9 1. Pengertian Status Sosial Ekonomi ............................................................. 9 a. Dasar Lapisan Masyarakat ................................................................ 10 b. Tingkat Status Sosial Ekonomi ........................................................ .11 2. Peranan Orang Tua .................................................................................. 13 a. Pengertian Peranan Orang Tua .......................................................... 13 b. Peranan Orang Tua Terhadap Anak ................................................... 14 3. Motivasi ................................................................................................... 16 a. Pengertian Motivasi .......................................................................... 16 b. Fungsi Motivasi ................................................................................. 17 c. Macam-macam Motivasi ................................................................... 20 4. Belajar ...................................................................................................... 20 a. Pengertian Belajar .............................................................................. 20 b. Tujuan Belajar .................................................................................... 22 c. Macam-macam Belajar ...................................................................... 22 d. Motivasi Belajar ................................................................................. 24 v

B. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 26 C. Pengajuan Hipotesis ...................................................................................... 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................................... 28 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 28 C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 28 D. Alat Pengumpulan Data ................................................................................. 29 E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 29 F. Definisi Konseptual, Definisi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen ............. 32 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP Darussalam ................................................ 35 1. Sejarah Berdirinya SMP Darussalam ....................................................... 35 2. Visi dan Misi Darussalam ....................................................................... 36 3. Sarana dan Fasilitas .................................................................................. 36 4. Keadaan Guru dan Siswa ......................................................................... 37 a. Keadaan Guru SMP Darussalam........................................................ 37 b. Keadaan Siswa ................................................................................... 39 B. Deskripsi Data ................................................................................................ 40 C. Analisa Data .................................................................................................. 52 D. Interpretasi Data ............................................................................................ 56 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 58 B. Saran .............................................................................................................. 59 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 63

vi

DAFTAR TABEL Tabel 1

: Skor dan Alternatif Jawaban Untuk Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua .......................................................................................... 30

Tabel 2

: Skor dan Alternatif Jawaban Untuk Variabel Motivasi Belajar ........ 30

Tabel 3

: Kisi-kisi Instrumen ............................................................................ 33

Tabel 4

: Keadaan Guru SMP Darussalam ....................................................... 37

Tabel 5

: Keadaan Siswa SMP Darussalam ...................................................... 39

Tabel 6

: Hasil Perhitungan Angket .................................................................. 40

Tabel 7

: Hasil Perhitungan Product Moment ................................................... 53

vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran1 : Hasil Perhitungan Angket Variabel X ............................................ 63 Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Angket Variabel Y ............................................ 65 Lampiran 3 : Angket Penelitian............................................................................. 67 Lampiran 4 : Form Pengajuan Proposal Skripsi .................................................... 71 Lampiran 5 : Surat Bimbingan Skripsi .................................................................. 72 Lampiran 6 : Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 73 Lampiran 7 : Surat Bukti Penelitian ...................................................................... 74

viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya mengembangkan potensi individu sehingga ia bisa hidup secara optimal, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidup. Sepanjang sejarah, pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak ada makhluk yang bernama manusia. Mengenai hal ini, Ahmad Tafsir menyatakan bahwa: Dalam teori pendidikan lama, yang dikembangkan di dunia barat, dikatakan bahwa perkembangan seseorang hanya dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme). Sebagai lawannya berkembang pula teori yang mengajarkan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh lingkungannya (empirisme). Sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya (konvergensi). Menurut Islam, kira-kira konvergensi inilah yang mendekati kebenaran.1

1

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosyda Karya, 2007), h. 34-35.

1

2

Salah satu sabda Nabi mengatakan:

‫هلل عَهَيْ ًِ ََ سَهَ َم مَا‬ ُ ‫هلل صَهَّ ا‬ ُ ‫لا‬ ُ ُُ‫ل رَس‬ َ ‫ قَا‬: ‫ل‬ َ ‫هلل عَىًُْ قَا‬ ُ ‫يا‬ َ‫ض‬ ِ َ‫ه اَبِي ٌُرَيْرَا َة ر‬ ْ َ‫ع‬ ‫ه مَُْنُُْ ٍد اِنَا يُُْنَ ُذ عَهَّ انْفِطْرَةِ فَأَبََُا ُي يٍَُُِدَاوِ ًِ ََيُىَّصِرَاوِ ًِ ََ يُمَّجَسَاوِ ًِ كَمَا‬ ْ َ‫م‬ ‫ه جَذْعَا ِء حَتَّ تَكُُْ ُوُْا اَوْتُ ْم تَّجْذَعُُْوٍََا‬ ْ ِ‫م تَّجْذَُْنَ فِيٍَْا م‬ ْ ٌَ ‫ن انْبٍَِيْمَ َت‬ َ ُُْ‫تَىْتَّج‬ )‫(بخارِ َمسهم‬ “Tiada seorang bayi pun melainkan dilahirkan dalam fitrah yang bersih. Maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi, sebagaimana binatang melahirkan binatang keseluruhanya. Apakah kalian mengetahui di dalamnya ada binatang yang rumpung hidungnya?” (HR. Bukhari & Muslim)” Armai Arief menyatakan bahwa “Dalam pandangan Islam, kemampuan dasar atau pembawaan disebut dengan fitrah. Secara etimologis, kata fitrah berarti sifat asal, kesucian, bakat, dan pembawaan. Sedangkan secara terminologi, Muhammad al-Jurjani menyebutkan, bahwa fitrah adalah tabiat yang siap menerima agama Islam.”2 Armai Arief mendefinisikan kata fitrah dengan bermacam-macam, sebagaimana yang telah diterjemahkan dan didefinisikan oleh banyak pakar. Di antara arti-arti yang dimaksud adalah: Fitrah berarti “thuhr” (suci) Fitrah berarti “Islam” (agama Islam) Fitrah berarti “tauhid” (mengakui keesaan Allah) Fitrah berarti “ikhlas” (murni) Fitrah berarti kecenderungan manusia untuk menerima dan berbuat kebenaran. 6. Fitrah berarti “al-gharizah” (insting) 7. Fitrah berarti potensi dasar untuk mengabdi kepada Allah 8. Fitrah berarti ketetapan atas manusia baik kebahagiaan maupun kesengsaraan, dsb.3 1. 2. 3. 4. 5.

Menurut

hadis

ini

manusia

lahir

dengan

membawa

berbagai

kemampuan; kemampuan inilah yang disebut pembawaan. Fitrah yang disebut di dalam hadis ini adalah potensi. Potensi adalah kemampuan; jadi, fitrah yang dimaksud di sini adalah pembawaan. Ayah dan ibu dalam hadis ini adalah 2

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press 2002), h. 6 3 Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam…, h. 7

3

lingkungan. Kedua-duanya (fitrah dan ayah-ibu) itulah yang menentukan perkembangan seseorang.4 Dalam kaitannya dengan teori kependidikan dapat dikatakan, bahwa kata fitrah mengandung implikasi kependidikan yang berkonotasi kepada paham konvergensi. Karena fitrah mengandung makna kejadian yang di dalamnya berisi potensi dasar beragama yang benar dan lurus (al-Din al-Qayyim) yaitu Islam. Namun potensi dasar ini bisa diubah oleh lingkungan sekitarnya. Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa fitrah sebagai pembawaan sejak lahir bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bahkan fitrah tidak akan bisa berkembang tanpa adanya pengaruh dari lingkungan. Sementara lingkungan itu sendiri dapat diubah bila tidak favorabel (tidak menyenangkan karena tidak sesuai dengan keinginan/cita-cita manusia). Menurut Mohammad al-Toumy al-Syaibani sebagaimana yang dikutip oleh Abudinnata menjabarkan tujuan pendidikan Islam menjadi: 1. Tujuan yang berkaitan dengan individu yang mencakup perubahan berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani, dan kemampuankemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan akhirat. 2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat yang mencakup tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, serta memperkaya pengalaman masyarakat. 3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi, dan kegiatan masyarakat.5 Keluarga, masyarakat dan pemerintah merupakan institusional yang berhubungan dengan pendidikan secara langsung. Dalam usaha mencerdaskan bangsa, keluarga merupakan salah satu faktor yang yang berperan penting. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama kali dikenalkan kepada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak itu mengenal kehidupan sosial pertama di dalam lingkungan keluarga. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain menyebabkan terbentuknya suatu pribadi yang baru. Apa yang dipersepsikan individu lain mengenai diri individu, tidak akan lepas dari peran dan status sosial yang disandang individu. 4 5

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam…, h. 35. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h. 54

4

Menurut Nasution ”Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur sosial, yakni menentukan hubungan dengan orang lain. Status atau kedudukan individu, apakah ia di atas atau di bawah status orang lain mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan atau status seseorang”.6 Akan tetapi cara-cara seseorang membawakan peranannya dapat berbeda menurut kepribadian seseorang. Dalam hidup manusia ingin mendapatkan keberhasilan (achievments). Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Adapun kebutuhan pokok yang dimaksud adalah: 1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan , sandang, dan perumahan, kesehatan fisik, dsb. 2. Kebutuhan rasa aman dan perlindunagn (safety and security) seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kamiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dsb. 3. Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi antara lain kebutuahn akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama. 4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan dan status, pangkat, dsb. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti antara lain kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri.7 Pemenuhan kebutuhan yang dikatakan Maslow, dalam mencapai achievments, kebutuhan dasar (basic needs) adalah menjadi faktor utama. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut dapat dipenuhi dalam keluarga. Khususnya, dalam pendidikan anak, orang tua merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dasar yaitu fisiologis anak untuk memperoleh prestasi belajarnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa baik faktor internal seperti motivasi, maupun eksternal seperti status sosial

6

Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), cet. ke-1, hal. 73. M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2007), h. 78. 7

5

ekonomi. Banyak diantara siswa yang memiliki kemampuan belajar yang lebih tetapi terlambat karena status sosial ekonomi. Status sosial ekonomi orang tua mempunyai peranan penting terhadap pendidikan

anak-anak.

Menurut

W.A.

Gerungan

“Dengan

adanya

perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di dalam keluarganya itu lebih luas, ia mendapat kesempatan yang lebih luas untuk memperkembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia perkembangan apabila tidak ada alat-alatnya.”8 Keadaan ekonomi orang tua erat kaitannya dengan siswa yang sedang belajar di sekolah. Kebutuhan pokok mereka harus terpenuhi, seperti; makanan, pakaian, buku pelajaran, alat tulis dan lain sebagainya akan mempengaruhi pendidikan siswa. Tidak sedikit anak yang droupout dari lembaga pendidikan yang dijalaninya disebabkan oleh ekonomi keluarga yang tidak menunjang. Konsekuensi dari kurangnya dukungan kemampuan seperti yang disebutkan di atas, maka siswa akan mendapatkan kesulitan dalam proses studi berlangsung. Status sosial menentukan peranan seseorang. Dalam pendidikan status sosial ekonomi menunjang kebutuhan finansial anak dalam proses pembelajarannya baik di sekolah maupun di rumah, anak juga membutuhkan pemenuhan fisiologisnya. Dalam pemenuhan fisiologis anak, orang tua harus memberikan perhatiannya kepada anak. Ketika orang tua terlibat dalam mendidik anaknya serta selalu memotivasi mereka dalam belajar, maka sang anak akan merasa bahwa orang tuanya selalu memperhatikan mereka dalam belajar di sekolah maupun di rumah. Sehingga, ia akan memperoleh nilai yang memuaskan, menyelesaikan pekerjaan rumah dengan baik, dan akan hadir di sekolah tepat pada waktunya. Sebaliknya, siswa kemungkinan besar akan mengalami kemunduran dalam prestasi akademik jika orang tua sibuk bekerja dan tidak berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah serta tidak memantau apa yang terjadi pada anaknya di sekolah. 8

WA.Gerungan, Pskologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1987), cet. 10, hal.181

6

Fenomena tersebut menarik bagi penulis untuk diadakan penelitian lebih lanjut yang dituangkan dalam judul skripsi “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Motivasi Belajar PAI Siswa di SMP Darussalam Ciputat”.

B. Identifikasi Masalah Penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang akan muncul yang berkaitan dengan judul penelitian. Masalah-masalah tersebut antara lain: 1. Kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua berpengaruh dalam proses dan prestasi belajar. 2. Tidak sedikit orang tua menganggap bimbingan guru di sekolah sudah cukup bagi keberhasilan anaknya dalam belajar. 3. Orang tua yang sibuk dengan aktivitas di kantor kurang mengontrol pekerjaan rumah (PR) anak mengakibatkan motivasi belajar siswa rendah. 4. Status sosial ekonomi yang dimiliki orang tua. Dalam hal ini status sosial ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan, penghasilan orang tua dan kekayaan yang dimiliki. 5. Motivasi belajar PAI siswa di sekolah. 6. Status sosial ekonomi orang tua yang kaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 7. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar PAI siswa di sekolah.

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, agar penulisan skripsi yang akan penulis susun ini lebih terarah dan tidak terlalu lebar pembahasannya, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Status sosial ekonomi yang dimiliki orang tua. Dalam hal ini status sosial ekonomi dilihat dari jenis pekerjaan, penghasilan orang tua dan kekayaan yang dimiliki.

7

2. Motivasi belajar PAI siswa di sekolah. 3. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar PAI siswa di sekolah.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah, yaitu: 1. Bagaimana status sosial ekonomi orang tua? 2. Bagaimana motivasi belajar PAI siswa di sekolah? 3. Bagaimana hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar Agama Islam siswa?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana peran status sosial ekonomi orang tua. b. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan antara siswa yang mendapat perhatian orang tua dan yang tidak mendapatkan perhatian orang tua terhadap motivasi belajarnya. c. Untuk mengetahui kebutuhan pendidikan anak terhadap motivasi belajar Agama Islamnya.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Saya yang kelak menjadi seorang guru. Maka, penelitian ini akan saya jadikan sebagai bahan referensi agar dapat menjalin kerja sama yang baik dengan orang tua. b. Bagi Siswa Sebagai bahan masukan kepada para siswa/siswi agar lebih berusaha lagi untuk menjadi anak yang berprestasi.

8

c. Bagi Sekolah Memberikan gambaran kepada sekolah jika terdapat siswa yang berprestasi tetapi terhalang karena alasan ekonomi serta perhatian orang tua, maka pihak sekolah harus memberikan solusi yang baik agar siswa tersebut menjadi siswa yang berhasil. d. Bagi Orang Tua Sebagai bahan masukan bagi orang tua agar berusaha memberikan perhatian yang maksimal terhadap prestasi belajar yang diinginkan. Dan sebagai bahan informasi kepada orang tua siswa tentang pentingnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar siswa.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori 1. Status Sosial Ekonomi a. Pengertian Status Sosial Ekonomi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia status adalah “keadaan atau kedudukan (orang atau badan) dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya.” 1 Menurut Soerjono Soekanto status sosial adalah “tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajibannya.”2 Majer mengartikan status sosial ekonomi adalah ”kedudukan suatu individu dan keluarga berdasarkan unsur-unsur ekonomi.”3 Sedangkan menurut FS. Chapin seperti yang dikutip oleh Kaare Svalastoga bahwa ”status sosial ekonomi adalah posisi yang ditempati individu atau keluarga yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang 1

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet, I, h. 858 2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 210 3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar…, cet.41, hal. 207

9

10

umum berlaku tentang kepemilikan kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya.”4 Dengan demikian status sosial ekonomi adalah suatu tinggi rendahnya prestise yang dimiliki seseorang berdasarkan kedudukan yang dipegangnya dalam suatu masyarakat berdasarkan pada pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya atau keadaan yang menggambarkan posisi atau kedudukan suatu keluarga dalam masyarakat berdasarkan kepemilikan materi.

b. Dasar Lapisan Masyarakat Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolonggolongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah berdasarkan ukuran kekayaan, kekuasaan,

kehormatan dan ilmu

pengetahuan. 1. Ukuran kekayaan. Barangsiapa yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut, misalnya dapat dilihat pada bentuk rumah yang bersangkutan, mobil pribadinya, cara-caranya menggunakan pakaian serta bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan berbelanja barangbarang mahal dan seterusnya. 2. Ukuran kekuasaan. Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan atas. 3. Ukuran kehormatan. Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat yang teratas. 4. Ukuran ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.5 Ukuran di atas tidaklah bersifat limitatif karena masih ada ukuranukuran lain yang dapat digunakan. Akan tetapi, ukuran-ukuran di atas amat menentukan sebagai dasar timbulnya sistem lapisan dalam masyarakat tertentu. 4 5

Kaare Svalastoga, Diferensiasi Sosial, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1989), cet. Ke-1, h.26 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar…, h. 208

11

c. Tingkat Status Sosial Ekonomi Dalam suatu masyarakat, sering dijumpai aneka ragam masyarakat diantaranya ada yang kaya, sementara sebagian besar lainnya termasuk kategori miskin. Ada juga kita temukan tingkat pendidikan sekelompok masyarakat yang mencapai jenjang perguruan tinggi, tapi tidak sedikit pula kelompok yang lainnya yang hanya lulus sampai tingkat sekolah lanjutan atas atau di bawahnya. Ini semua menggambarkan bahwa dalam suatu masyarakat manapun selalu memperlihatkan adanya strata sosial karena perbedaan tingkat ekonomi, pendidikan, status sosial, kekuasaan dan lainlain. Sistem pelapisan yang terjadi dalam masyarakat disebut juga dengan Stratifikasi Sosial. Menurut Pitirim A Sorokin “Stratifikasi adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis)”. 6 Umumnya perbedaan masyarakat berdasarkan kepemilikan materi disebut kelas sosial (social class). Menurut M. Arifin Noor secara umum, kelas sosial dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yakni: 1. Kelas Atas (Upper Class) Mereka adalah golongan yang kaya raya seperti kelompok konglomerat, kelompok eksekutif, dan seterusnya. Pada kelas ini segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi dengan mudah, sehingga pendidikan anak memperoleh prioritas utama, karena anak yang hidup pada kelas ini memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam belajarnya dan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tambahan sangat besar. Sehingga kondisi demikian tentu akan membangkitkan semangat anak untuk belajar karena fasilitas belajar mereka dapat dipenuhi oleh orang tua mereka.

6

Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), cet.I, h. 192

12

2. Kelas Menengah (Middle Class) Kelas menengah biasanya diisi oleh kaum profesional dan para pemilik toko dan bisnis yang lebih kecil. Biasanya ditempati oleh orang-orang kebanyakan yang tingkat sedang-sedang saja. Kedudukan orang tua dalam masyarakat terpandang, perhatian mereka terhadap pendidikan anak-anak terpenuhi dan mereka tidak merasa khawatir akan kekurangan pada kelas ini, walaupun penghasilan yang mereka peroleh tidaklah berlebihan tetapi mereka mempunyai sarana belajar yang cukup dan waktu yang banyak untuk belajar. 3. Kelas Bawah (Lower Class) Menurut Mulyanto Sumardi kelas bawah adalah “golongan yang memperoleh pendapatan atau penerimaan sebagai imbalan terhadap kerja mereka yang jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan pokoknya.”7 Mereka yang termasuk dalam kategori ini sebagai orang miskin dan kehilangan ambisi dalam merengkuh keberhasilan yang lebih tinggi. Golongan ini antara lain pembantu rumah tangga, pengangkut sampah dan lain-lain. Penghargaan mereka terhadap kehidupan dan pendidikan anak sangat kecil dan sering kali diabaikan, karena ini sangat membebankan mereka. Perhatian mereka terhadap keluarga pun tidak ada, karena mereka tidak mempunyai waktu luang untuk berkumpul dan berhubungan antar anggota keluarga kurang akrab. Disini keinginan-keinginan seperti upper class itu kurang karena alasan-alasan ekonomi dan sosial.

Konsep tentang sratifikasi sosial tergantung pada cara seseorang menentukan golongan sosial itu. Adanya golongan sosial timbul karena adanya perbedaan status dikalangan masyarakat. Untuk menentukan sratifikasi sosial dapat diikuti dengan tiga metode, yaitu: 7

Mulyanto Sumardi dan Hans-Dieter Evers, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, (Jakarta: CV Rajawali, 1982), cet.I, h.80-81

13

1. Metode Obyektif, stratifikasi ditentukan berdasarkan kriteria obyektif antara lain jumlah pendapatan, lama atau tinggi pendidikan, jenis pekerjaan. 2. Metode Subyektif, dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dalam hierarki kedudukan dalam mesyarakat itu. 3. Metode Reputasi, metode ini dikembangkan oleh W. Lyod Warner cs. Dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menurut bagaimana anggota masyarakat menempatkan masingmasing dalam stratifikasi masyarakat itu. Kesulitan penggolongan obyektif dan subyektif adalah bahwa penggolongan itu sering tidak sesuai dengan tanggapan orang dalam kehidupan sehari-hari yang nyata tentang golongan sosial masing-masing.8 Ukuran yang biasa dipakai untuk menggolongkan masyarakat dapat dilihat dengan ukuran kekayaan ilmu pengetahuan. Kriteria sosial ekonomi dapat dibedakan dari jabatan, jumlah dan sumber pendapatan, tingkat pendidikan, agama, jenis dan luas rumah, lokasi rumah, asal keturunan, partisipasi dalam kegiatan organisasi. Status seseorang tercermin pula dari tipe dan letak tempat tinggalnya, seperti perbedaan ukuran rumah dan tanah, desain rumah, perlengkapan rumah. Tidak hanya itu, kegiatan rekreasi pun merupakan simbol status yang penting. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan kekayaan yang dimiliki.

2. Peranan Orang Tua a. Pengertian Peranan Orang Tua Islam sangat menganjurkan atau bahkan mewajibkan kepada pemeluknya agar proses pendidikan diberikan kepada anak-anaknya semenjak dalam buaian. Bahkan ketika masih dalam kandungan sang ibupun dianjurkan untuk banyak melakukan ibadah-ibadah sunnah, mendekatkan diri kepada Allah dan berperilaku yang baik terhadap sesama. Hal ini dianjurkan agar si bayi dalam kandungan mendapatkan 8

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1995), cet.1, h. 27

14

pendidikan yang baik yang didapatkan dari suasana dan kondisi psikologis sang ibu yang menjalani masa kehamilannya dengan rajin beribadah dan riang gembira hidup bersama dengan masyarakat. Karena kondisi psikologis wanita hamil akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa sang bayi nantinya. Menurut Nasution peranan adalah ”konsekuensi atau akibat kedudukan atau status seseorang.”9 Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia akan menjalankan suatu peranan. Pentingnya peranan adalah karena peranan mengatur perilaku seseorang pada batas-batas tertentu dan dapat menentukan perbuatan-perbuatan orang lain. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia orang tua adalah “ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap orang tua atau dituakan, atau orang-orang yang dihormati dan disegani.”10 Sedangkan menurut Hery Noer Aly, yang disebut orang tua adalah ”ibu dan ayah yang masingmasing mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak.”11 Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang disebut orang tua adalah ayah dan ibu kandung, atau orang yang dianggap tua atau dituakan yang masing-masing mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pendidikan anak.

b. Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak. Orang tua adalah pendidik sejati. Oleh karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anaknya hendaklah kasih sayang sejati pula, yang berarti pendidik atau

9

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan…, h.73 Tim Penyusun Kamus Pusat Pmebinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, h. 629 11 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), cet. ke- 1, hal. 88 10

15

orang tua mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak-anak dengan mengesampingkan keinginan dan kesenangan sendiri. Maka, menurut M. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai: 1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang, 2. Pengasuh dan pemelihara, 3. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga, 4. Pembimbing hubungan pribadi, 5. Pendidik dalam segi-segi emosional.12

Sedangkan peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sumber kekuasaan di dalam keluarga, Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, Pemberi perasaan aman bagi seluruh amggota keluarga, Pelindung terhadap ancaman dari luar, Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan, Pendidik dalam segi rasional.13

Orang tua mempunyai posisi sebagai pemimpin keluarga atau rumah tangga. Orang tua sebagai pembentuk pribadi utama dalam kehidupan anak. Menurut Zakiah Darajat “Kepribadian orang tua, sikap dan tata cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh”.14 Peranan orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan anak, sebab orang tua adalah unsur pertama dan utama dalam pendidikan anak-anaknya. Orang tua harus membina dan membimbing mereka. Karena orang tua akan menjadi pembimbing yang sangat dibutuhkan oleh anak. 12

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007), cet. ke-18, hal. 82 13 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,…, hal. 83 14 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), cet ke-2, h. 67

16

Keluarga –termasuk di dalamnya orang tua- sebagai lingkungan pertama

bagi

individu

memperoleh

unsur

dan

ciri-ciri

dasar

kepribadiannya. Dari sana juga ia akan memperoleh akhlak, nilai-nilai, kebiasaan-kebiassaan

dan

dengan

itu

pula

ia

merubah

banyak

kemungkinan-kemungkinan, kesanggupan-kesanggupan dan kesediannya menjadi kenyataan yang hidup dan tingkah laku yang tampak. Jadi, keluarga itu menurut pandangan individu merupakan simbol bagi ciri-ciri yang mulia sepertikeimanan kepada Allah, cinta kepada kebaikan. Setiap individu memerlukan keluarga bukan hanya pada tingkat awal hidupnya dan pada masa kanak-kanak, tetapi ia memerlukan sepanjang hidupnya.

3. Motivasi a. Pengertian Motivasi Jika dilihat dari segi bahasa, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi berarti “dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.”15 Menurut Alisuf Sabri, motivasi (interest) berarti “segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku”.16 Sedangkan menurut Abudin Nata dan Fuzan menyatakan bahwa motivasi secara etimologi adalah “dorongan yang mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Sedangkan secara terminologi motivasi adalah “dorongan (dengan sokongan moral), dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan tujuan tertentu”.17

15

Tim Penyusun Kamus; Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., h. 593 16 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), cet. Ke-3, hal. 85 17 Abuddin Nata dan Fuzan, Pendidikan Dalam Perspektif Hadis, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), cet. Ke-1, hal. 159-160

17

Menurut Dalyono mengenai motivasi adalah “daya penggerak atau pendororng untuk melakukan suatu pekerjaan, bisa berasal dari diri sendiri dan juga dari luar. Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang (positif) terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai kebutuhan dan memberi kepuasan terhadapnya. Sesuatu iu dapat berupa aktifitas orang, pengalaman atau benda yang dapat dijadikan sebagai stimulti/rangsangan yang menentukan respon terarah. Dengan kata lain, motivasi adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

b. Fungsi Motivasi Menurut Oemar Hamalik, fungsi motivasi adalah sebagai berikut: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.18 Menurut S. Nasution motivasi mempunyai tiga fungsi, yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatanperbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan.19 Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi bukan saja berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu 18

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), cet ke-8,

19

S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. Ke-1, h.

h. 161

76-77

18

perbuatan, tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Sejalan dengan arti dan fungsi motivasi di atas dalam agama Islam ada jenis motivasi yang arti dan fungsinya sama yaitu niat, seperti yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW. dalam sebuah hadist:

‫ن عَثْ ِد انْعُسَي‬ ِ ْ‫م ت‬ ِ ‫ن نُفَ ْي‬ ِ ْ‫ب ت‬ ِ ‫ن انْخَطٌّا‬ ِ ْ‫ص عُمَ َر ت‬ ٍ ْ‫ن اَتًِ حَف‬ َ ْ‫ن اَمِيْ ُر انمُؤْمِنِي‬ ْ َ‫وَع‬ ‫ن‬ ِ ْ‫ي ت‬ ِ َ‫ن نُؤ‬ ْ ِ‫ة ت‬ ِ ْ‫ن كَع‬ ِ ْ‫ي ت‬ ِ ِ‫ن عَثْد‬ ِ ْ‫ح ت‬ ِ ‫ن رَزَا‬ ِ ْ‫ط ت‬ ِ ْ‫هلل تْنِ قُر‬ ِ ‫ن عَثْ ِد ا‬ ِ ْ‫ح ت‬ ِ ‫ن رِيَا‬ ِ ْ‫ت‬ ‫هلل‬ ُ ‫هلل صَهًَّ ا‬ ِ ‫لا‬ َ ‫ت رَسُ ْى‬ ُ ْ‫ سَمِع‬: ‫ل‬ َ ‫هلل عَنْهُ قَا‬ ُ ‫يا‬ َ‫ض‬ ِ َ‫ي ر‬ ِ ِ‫ً انْعَدْو‬ ِ‫ش‬ ِ ْ‫ة انْقَر‬ ٍ ِ‫غَان‬ ‫ن‬ ْ َ‫ فَم‬, ‫ئ مَا نَىَي‬ ٍ ِ‫م امْر‬ ِ ‫ وَاِنَّمَا نِ ُك‬, ‫ت‬ ِ ‫ل تِاننِيَّا‬ ُ ‫ اِنَّمَا انْأَعْمَا‬: ‫ل‬ ُ ‫عَهَيْ ِه وَ سَهَ َم يَقُ ْى‬ ‫ت‬ ْ َ‫ن كَان‬ ْ َ‫ وَم‬, ‫هلل وَرَسُىنِ ِه‬ ِ ‫هلل وَرَسُ ْىلِ فَهِجْرَتُ ُه اِنًَ ا‬ ِ ‫ت هِجْرَتُ ُه اِنًَ ا‬ ْ َ‫كَان‬ ِ‫هِجْرَتُ ُه نِدُنْيَا يُصِيْثُهَا اَوْاْمَرأَ ٍج يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُ ُه اِنًَ مَا هَاجَرَاِنَيْه‬ )‫(متفق على صحّته‬ “Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh „Umar bin Khattab bin Nufail bin „Abdul „Uzza bin Riyah bin „Abdullah bin Qurth bin Razah bin „Ady bin Ka‟b bin Luayy bin Ghalib bin Al Quraisy Al „Adawy r.a. berkata : “Saya mendengar Rasullah s.a.w bersabda : “Bahwasanya semua amal itu tergantung niatnya, dan bahwasanya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrah karena Allah dan RasulNya maka hijrahnya itu akan diterima oleh Allah dan RasulNya, dan barang siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya itu hanya memperoleh apa yang diniatkannya dalam hijrahnya itu.”20 Kata niat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “kehendak atau keinginan dalam hati akan melakukan sesuatu.”21 Menurut Bandi di dalam artikelnya menyatakan bahwa: Dalam psikologi, terdapat beberapa istilah yang terkait dengan niat, antara lain: dorongan, keinginan, hasrat, kecenderungan, dan kemauan. Niat bisa dikatakan sebagai kemauan, karena antara keduanya (niat dan motivasi) memiliki kesamaan sebagai kekuatan yang sadar untuk melakukan sesuatu berdasarkan perasaan dan pikiran.”22

20

Muslich Shabir, Terjemah Riyadus Shalihin I, (Jakarta: CV Toha Putra, 1981), h. 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,… h. 614 22 Bang Bandi, Niat Sebagai Motivasi Tujuh Syarat. Tersedia [Online]:http//bangsbandi.blogspot.com/2009/07/niat-sebagai-motivasi-tujuh-syarat/, 31 Mei 2011, 19.45 WIB 21

19

Dengan demikian niat itu sama dengan motivasi, akan mendorong orang untuk bekerja atau melakukan suatu perbuatan dengan sungguhsungguh dan selanjutnya niat/motivasi itu pulalah yang akan menentukan pahala/balasan sebagai hasil perbuatannya.

Suatu pekerjaan bisa

dijalankan dengan kurang semangat bila tidak disertai dengan niat yang kuat.

c. Macam-Macam Motivasi Menurut Woodwort dan Marquis yang dikutip oleh Alisuf Sabri, menggolongkan motif-motif menjadi tiga macam, yaitu: a. Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motif-motif yang berkaitan dengan kebutuhan tubuh bagian dalam (kebutuhan organis) seperti: makan, minum, kebutuhan bergerak dan istirahat/tidur, dan sebagainya. b. Motif-motif darurat (Emergency Motives) yang mencangkup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar dan sebagainya. Motif ini timbul jika situasi menurut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri kita. Dalam hal ini motif timbul atas keinginan kita tetapi karena rangsangan dari luar. c. Motif objektif, yaitu motif yang diarahkan kepada suatu objek atau tujuan tertentu di sekitar kita, motif ini mencakup: kebutuhan untuk eksplorasi, kebutuhan untuk melaksanakan manipulasi, kebutuhan untuk menaruh minat. Motif ini timbul karena dorongan untuk mengahdapi dunia luar (sosial dan non sosial) secara efektif.23 Sedangkan, Hamzah B. Uno dalam membagi motivasi menjadi dua macam: a. Motivasi instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. b. Motivasi ekstrinsik adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.24

23

M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangannya, (Jakarta: Radar Jaya Offset, 2001) cet. Ke-1, h. 130 24 Hamzah B. Uno, M.Pd, Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) cet ke-3, h.23

20

Baik motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik, kedua-duanya dapat menjadi pendorong untuk belajar, namun tentunya agar aktivitas dalam belajarnya memberikan kepuasan atau ganjaran diakhir kegiatan belajarnya maka sebaiknya motivasi yang mendorong siswa untuk belajar adalah motivasi instrinsik. Sedangkan untuk membangkitkan motivasi ekstrinsik menjadi tanggung jawab guru di sekolah, yang diharapkan lambat laun akan timbul kesadaran sendiri pada siswa untuk belajar. Jadi, sasaran guru adalah untuk menimbulkan self motivation. Dari uraian di atas mengenai macam-macam motivasi, jelaslah begitu banyak ilmuan yang berpendapat mengenai motivasi. Motivasi merupakan ruh bagi setiap orang yang ingin mencapai tujuannya masingmasing. Tujuan yang ingin dicapai timbul dari dalam diri maupun dorongan dari luar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar dan dengan motivasi itu pulalah kualitas belajar siswa juga kemungkinan dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil dalam belajarnya.

4. Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Muhibbin Syah belajar adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.”25 Sebagaimana pendapat Surya yang dikutip oleh Tohirin menyatakan bahwa belajar “ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk 25

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosyda Karya, 2010), h. 87

21

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”26 Relevan dengan Surya, Slameto dan Ali menyatakan bahwa belajar merupakan “suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”27 Dari pengertian di atas tentang belajar, dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah proses berubahnya tingkah laku individu yang relatif sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang baru melalui latihan, praktek, dan pengalaman.

b. Tujuan Belajar Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena itu adalah suatu hal yang memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan dibawa. Proses belajar seseorang pasti mempunyai tujuan yang dicita-citakan. Tujuan itu muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan. Perbuatan belajar yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Suatu perbuatan belajar akan efisien apabila terarah pada tujuan yang jelas dan berarti bagi pesertaa didik. Menurut Oemar Hamalik “Tujuan belajar pada prinsipnya sama, yakni

perubahan

pencapaiannya.”

28

tingkah

laku,

hanya

berbeda

cara

atau

cara

Perbedaan cara atau usaha pencapainnya tergantung

cita-cita dari masing-masing siswa/individu. Belajar merupakan kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. 26

Tohirin, Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006) h. 8 27 Tohirin, Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam..., h. 8 28 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar…, h. 28

22

Dengan kata lain, melalui belajar dapat memperbaiki nasib serta mencapai cita-cita yang didambakan. Karena itu, jangan malas dan membuang waktu secara percuma, tetapi memanfaatkan dengan seefektif mungkin, agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari.

c. Macam-macam Belajar Guru merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Bermacam-macam cara yang dilalui guru agar proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Cara-cara tersebut memiliki corak yang berbeda antara satu guru dengan yang lainnya, baik dari penyampaian materi, penggunaan metode, perubahan tingkah laku maupun tujuan yang diharapkan. Keanekaragaman ini muncul sejalan dengan kebutuhan umat manusia yang juga bermacam-macam. Menurut Fadhilah Suranga belajar bisa dibedakan menjadi delapan macam, yaitu: a. b. c. d. e. f. g. h.

Belajar abstrak Belajar keterampilan Belajar sosial Belajar pemecahan masalah Belajar rasional Belajar kebiasaan Belajar apresiasi Belajar pengetahuan29

Kedelapan macam-macam belajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Belajar abstrak Belajar abstarak merupakan kegaitan yang menggunakan cara-cara berfikir abstrak, yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Yang termasuk dalam jenis ini misalnya: belajar matematika, kimia dan lain sebagainya.

29

Fadhilah Suralaga dkk, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet. Ke-1, h. 81-83

23

b. Belajar keterampilan Belajar keterampilan merupakan kegaitan yang menggunakan pikiran yang diikuti dengan gerak anggota tubuh. Tujuannya untuk memperoleh dan menguasai keterampial tertentu. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka belajar keterampilan membutuhkan latihan-latihan yang intensif dan teratur. c. Belajar sosial Belajar sosial adalah belajar untuk memahami masalah-masalah dan teknik-teknik yang berkaitan dengan kehidupan sekitar manusia. Tujuannya yaitu untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dan memecahkan masalah sosial seperti masalah teman dengan teman, masalah keluarga dan lain sebagainya. d. Belajar pemecahan masalah Belajar pemecahan masalah adalah belajar dengan berpikir secara logis, sistematis, teratur dan teliti untuk memecahkan masalah yang ada di lingkungan belajar. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan berfikir dan bertindak secara rasional dan tegas. e.

Belajar rasional Belajar rasional adalah belajar berfikir secara logis dan rasional (sesuai akal sehat). Tujuannya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan berbicara, berfikir dan bertindak.

f. Belajar kebiasaan Belajar kebiasaan adalah belajaar pembentukan kebiasaan-kebiasaan baaru maupun perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannya adalah untuk melatih daya ingat terhadap lingkungan yang dapat dijadikan tempat belajar. g. Belajar apresiasi Belajar apresiasi adalah mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan

24

menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik dan kemampuan bertanya. h. Belajar pengetahuan Belajar

pengetahuan

penyelidikan

adalah

mendalam

belajar

terhadap

dengan

objek

cara

melakukan

pengetahuan

tertentu.

Tujuannya untuk melatih peserta didik agar lebih teliti dalam bertindak dan belajar.

d. Motivasi Belajar Menurut Martinus Yamin “Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan dapat menambah keterampilan dan pengalaman.”30 Sedangkan Abd. Rachman Abror menyatakan bahwa “motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.”31 Seorang siswa akan terdorong oleh keinginan untuk belajar dan hal tersebut akan mengarah kepada motivasi untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Kegiatan-kegaitan belajar yang dilakukannya bertujuan untuk memperoleh prestasi, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kematangan dalam berfikir dna kecakapan dalam berbahasa. Dengan demikian motivasi belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong berubahnya energi dalam diri (pribadi) seseorang yang dapat mempengaruhi, menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah laku manusia ke arah tujuan personal sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang baru melalui latihan, praktek, dan pengalaman. 30

Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaun Persada, 2006), cet. Ke-1, h. 173 31 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006) h. 114

25

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat tertentu. Selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ada masalah pribadi, sakit, lapar dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena ia tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Oleh karena itu, kegagalan belajar siswa jangan begitu saja ditimpahkan kepada siswa, mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat atau belajar. Jadi, tugas guru adalah bagaimana mendorong mendorong para siswa agar termotivasi untuk belajar. Latar belakang siswa dengan status sosial ekonomi rendah mungkin penyebab rendahnya tingkat kecerdasan serta motivasi mereka. Tetapi mereka tetap memiliki peluang untuk berhasil apabila memiliki motivasi. Oleh karena itu, motivasi belajar harus menjadi bagian dari diri individu dan untuk pembentukan motivasi belajar tersebut hendaknya sejak awal siswa belajar di sekolah.

B. Kerangka Berpikir Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama dikenalkan kepada anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak itu mengenal kehidupan sosial pertama-tama di dalam lingkungan keluarga. Dengan demikian, keluarga

26

adalah wadah pertama untuk bertanggung jawab bagi pendidikan anakanaknya. Keluarga mempunyai banyak fungsi, salah satunya fungsi ekonomi. Dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh anak-anaknya adalah pemenuhan kebutuhan sekolah. Karena tanpa dana yang mencukupi maka berbagai alat atau biaya administrasi tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu potensi atau kemampuan yang dimiliki anak tidak dapat tersalurkan dengan baik, sehingga dapat menghambat cita-cita anak. Tampaknya hal ini dapat dianggap benar secara umum. Namun tidak menjadikan faktor ekonomi ini sebagai faktor mutlak yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, karena hal ini bergantung pada sikapsikap orang tuanya dan bagaimana corak interaksi di dalam keluarganya. Walaupun status sosial ekonomi orang tua memuaskan, tetapi apabila mereka tidak

memperhatikan

menguntungkan

pendidikan

perkembangan

anaknya,

sosial

hal

tersebut

anak-anaknya.

Pada

juga

tidak

akhirnya,

perkembangan sosial anak itu turut ditentukan pula oleh saling berpengaruh dari banyak faktor di luar dirinya dan di dalam dirinya sehingga tidak mudah pula untuk mementukan faktor mana yang menyebabkan kesulitan dalam perkembangan sosial seseorang yang pada suatu saat mengalami kegagalan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan memerlukan berbagai fasilitas belajar yang pengadaannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, faktor ekonomi sangat mempengaruhi kelangsungan pendidikan anak dan memotivasi belajar siswa, selain faktorfaktor pendorong lainnya. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan bahwa faktor ekonomi dapat memberi pengaruh terhadap motivasi belajar siswa, karena dapat dipastikan anak mempunyai alat-alat yang cukup untuk balajar sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dari kecendrungan di atas, kemungkinan ada pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa. Tetapi bisa jadi ekonomi bukanlah pendukung motivasi belajar, karena ada faktor lain yang

27

mempengaruhinya. Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

C. Pengajuan Hipotesis Untuk menguji kebenaran penelitian ini, penulis akan mengajukan hipotesis diantaranya: Ha

: adanya pengaruh positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

Ho

: tidak adanya pengaruh positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh data yang valid dan akurat adalah penulisan skripsi ini maka penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode korelasional, untuk mencari hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar PAI siswa. Variabel bebas (independent variable) yakni status sosial ekonomi orang tua sebagai variabel X. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) yakni motivasi belajar PAI siswa sebagai variabel Y.

B. Tempat dan Waktu Penelitian Sesuai dengan judul skripsi ini maka penelitian akan dilakukan di SMP Darussalam Ciputat. Dimulai dari tanggal 31 Januari sampai dengan 28 Februari 2011. Alasan penulis dalam melakukan penelitian di tempat ini, dikarenakan lokasi yang memungkinkan dalam melaksanakan penelitian ini, serta menunjang penulis baik dari segi jarak maupun informasi yang dibutuhkan.

C. Populasi dan Sampel Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian langsung di SMP Darussalam

28

29

Ciputat. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Darussalam Ciputat, sedangkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VII. Untuk memudahkan penelitian dan karena keterbatasan waktu, tenaga serta dana, maka peneliti mengambil 10% dari 484 siswa kelas VII SMA Darussalam. Sedangkan tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sistem random sampling, yaitu dengan cara mengambil angka secara acak di setiap kelas yang dapat mewakilli jumlah keseluruhan.

D. Alat Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket untuk memperoleh data tentang siswa SMP Darussalam Ciputat, dalam bentuk pertanyaan tertulis dan dijawab oleh para siswa.

E. Teknik Analisa Data Setelah data terkumpul dengan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap analisa data. Analisa data dilakukan dengan menggunakan tabel dan menggunakan teknik deskriptif prosentase sebagai berikut: P=

F 100% N

Keterangan : P = Persentase untuk setiap kategori jawaban F = Frekuensi jawaban responden N = number of cases Kemudian tehnik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk menentukan skor masing-masing responden. Semua pernyataan dan pertanyaan diberi nilai sebagai berikut:

30

Tabel 1 Skor dan Alternatif Jawaban Untuk Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua Alternatif Jawaban

Skor

Jawaban A

4

Jawaban B

3

Jawaban C

2

Jawaban D

1

Tabel 2 Skor dan Alternatif Jawaban Untuk Variabel Motivasi Belajar Alternatif Jawaban

Positif

Negatif

Sangat setuju

4

1

Setuju

3

2

Tidak setuju

2

3

Sangat tidak setuju

1

4

Data yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah 2 variabel yang saling berhubungan, maka data tersebut juga dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah korelasi product moment, secara operasional analisis data tersebut dilakukan melalui tahap: a. Mencari angka korelasi dengan rumus:

rxy

= angka indeks korelasi “r” product moment. = jumlah deviasi skor X setelah terlebih dahulu dikuadratkan.

31

= jumlah deviasi skor Y setelah terlebih dahulu dikuadratkan. b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment. a) Interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” seperti di bawah ini: 0,00-0,20 : tidak terdapat korelasi 0,20-0,40 : terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0,40-0,70 : terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70-0,90 : terdapat korelasi yang tinggi atau kuat 0,90-1,00 : terdapat korelasi yang sangat tinggi (sempurna) b) Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya adalah: Df = N – nr Df : degrees of freedom N : number of cases nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikansi 5%. Jika ro sama dengan atau lebih besar dari pada rt, maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya, maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.

c. Setelah didapatkan koefisien korelasi, kemudian dicari seberapa besar kontribusi (sumbangsih) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan coefficient of determination (korelasi penentu). Dengan rumus: KD = rxy2 x 100%

32

F. Definisi Konseptual, Definisi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen 1. Definisi Konseptual a. Status sosial ekonomi, yaitu

posisi yang ditempati individu atau

keluarga yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang umum berlaku tentang kepemilikan kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. b. Motivasi belajar, yaitu keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. 2. Definisi Operasional Status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, kekayaan yang dimiliki, serta kedudukan orang tua dalam masyarakat. Motivasi belajar siswa bisa dilihat dari kehadiran siswa di sekolah, mengikuti proses belajar mengajar di kelas, belajar di rumah, berusaha untuk mengatasi kesulitan belajar, semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah, serta mampu menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran.

33

3. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN No 1.

Variabel Status

Dimensi

sosial Tingkat

Indikator

No. Butir soal

a. Jumlah pengeluaran

ekonomi orang ekonomi

b. Rumah yang dimiliki

tua

c. Jenis pekerjaan

3, 4

5

d. Jenis kendaraan yang digunakan

1, 2

e. Menu makanan sehari- 7 hari f. Fasilitas belajar

14, 15

6,8,9 10, 11

Kedudukan dalam

g. Status

dalam 12

masyarakat

masyarakat

h. Partisipasi

dalam 13

masyarakat 2.

Motivasi

Ketekunan

belajar siswa

dalam belajar

a. masuk sekolah tepat 19 waktu b.mengikuti PBM di kelas

21, 28

c.belajar di rumah 25, 26 Ulet

dalam d.Sikap terhadap kesulitan

menghadapi

e.usaha

kesulitan

kesulitan

18

mengatasi 20, 30

Perhatian dalam f.semangat dalam belajar

16,17,27,29

belajar

22,23

34

Mandiri dalam g.penyelesaian tugas/PR belajar

24

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP Darussalam 1. Sejarah Berdiri SMP Darussalam SMP Darussalam Ciputat didirikan pada tahun 1985 dengan SK pendirian sekolah Nomor: 779/102/Kep/E/1987 oleh Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darussalam. SMP Darussalam beralamat di Jln. Otista No. 36 RT. 001/10 Cimanggis – Ciputat, Kab. Tangerang. Pada awal berdirinya masyarakat mempunyai respon yang sangat baik terbukti, saat pendaftaran dibuka SMP Darussalam langsung menerima siswa sebanyak 83 orang (dua kelas) dan tenaga pendidik serta karyawan sebanyak 20 orang. Pada saat ini SMP Darussalam berstatus terakreditasi A dengan jumlah siswa 1367 orang dan tenaga pendidik beserta karyawan 66 orang. Sekolah ini didirikan sebagai suatu wujud serta dalam pembangunan generasi muda dan kepedulian dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik bidang IPTEK maupun IMTAQ, serta membekali siswa dengan keterampilan melalui penyaluran minat dan pengembangan bakat, sebagai bekal masa depan siswa.

35

36

2. Visi dan Misi SMP Darussalam VISI: SMP Darussalam berprestasi dalam belajar dan berkarya, dipercaya dan dibanggakan, serta menghasilkan para lulusan yang Cerdas, Terampil dan Berakhlak. MISI: 1. Meningkatkan sikap tanggung jawab atas dasar keikhlasan seorang muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Mengembangkan

profesionalisme

personal

dan

peningkatan

pelayanan pendidikan demi pencapaian mutu lulusan. 3. Memacu terciptanya lingkungan pendidikan yang sehat dan bersih dari pengaruh lingkungan yang tidak baik.

3. Sarana dan Fasilitas Menjawab tuntutan kemajuan di bidang teknologi dan era globalisasi informasi, diperlukan sarana dan fasilitas yang bermutu, oleh karena itu telah disiapkan antara lain: 1. Gedung milik sendiri 2. Ruang belajar tiga lantai 3. Laboratorium bahasa (Full AC) 4. Laboratorium komputer+internet (Ful AC) 5. Sarana olah raga (Hall Mini) 6. Perpustakaan 7. Sarana ibadah (Masjid) 8. Kesenian 9. Kantin sekolah 10. Beasiswa bagi yang berprestasi

37

4. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan guru SMP Darussalam Tabel 4 NO.

NAMA GURU

JABATAN

1

Drs. Asnawie

Kepala Sekolah

2

Drs. Riswadi, SE

Wakil Kepala Sekolah

3

Jamaludin A. S.Fi.I

Wakil Kepala Sekolah

4

Dini Munasar, SS

Wakil Kepala Sekolah

5

Drs. MukijaHS, MM

Guru Matematika

6

Warnadi Susanto, SE.MM

Guru Matematika

7

Rita

Guru Matematika

8

Dra. Ety Djunaeti

Guru Matematika

9

Basyah Agyatno

Guru Matematika

10

Dra. Sri Rachmani R

Guru Matematika

11

Malih Romansyah

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

12

Tito Yusdiana, ST

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

13

Rita Zahara, SP.

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

14

Maryuni Utamisari, S.Ip.

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

15

Nani

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

16

Edi Djunaedi, A.Md.

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

17

Ridwan Indarto,SE.MM

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

18

Dra. Ida Farida

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

19

Dra. Maryanah

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

20

Dasuki, S.Pd.MM.

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

21

Nurul Aeni R.,S.Pd.M.Pd.

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

22

Sartuti, SE

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

23

Iswadi, S.Ag

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

24

Maradona, S.Th.I.MM

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

25

Heni Nur Kholifah

Guru Ilmu Pengetahuan social

38

26

Erna Kurniawati

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

27

Carsipan, SE.

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

28

Firman HS, S.Pd

Guru Ilmu Pengetahuan Sosial

29

Yuliani, S.Ag.

Guru Bahasa Inggris

30

Verawati, SS.

Guru Bahasa Inggris

31

Dini Munasar, SS.

Guru Bahasa Inggris

32

Jamaludin Al Afghani, S.Fil.I

Guru Bahasa Inggris

33

Nurwulan Sugih, SS.

Guru Bahasa Inggris

34

Hamamah

Guru Bahasa Inggris

35

Sriyono

Guru PPKn

36

Dra. Liah

Guru PPKn

37

Ismail Helmi, S.Sos.

Guru PPKn

38

Neneng Herawati

Guru T I K

39

Sophan Sofyan, S,Kom.

Guru T I K

40

Rulli Trisandy, S.Kom.

Guru T I K

41

Cholid Mawardi

Guru T I K

42

Marwiyah, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia

43

Rahmawati

Guru Bahasa Indonesia

44

Ida Rasyadah, S.Ag

Guru Bahasa Indonesia

45

Amru Ikhwan, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia

46

Zwesty Faj Inggraini, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia

47

Azye Murni, SS.

Guru Bahasa Indonesia

48

H. Alam Tahrudin, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia

49

Ainal, S.Ag.

Guru Bahasa Indonesia

50

Iis Yunengsih, S.Ag

Guru Al Qur’an

51

Maradona, S.Th.I.MM

Guru Al Qur’an

52

Samsul Bahri, S.Pd.I

Guru Al Qur’an

53

Jamaludin Al Afghani, S.Fil.I

Guru Al Qur’an

54

B. Zubaedah, BA

Guru Al Qur’an

55

Muhibudin M.,S.Ag.

Guru Pendidikan Agama

39

56

Marul Wa’id, S.Ag.

Guru Pendidikan Agama

57

Samsul Bahri, S.Pd.I

Guru Pendidikan Agama

58

Jamaludin Al Afghani, S.Fil.I

Guru Pendidikan Agama

59

Hendra, S.Pd

Guru K T K

60

Nurwulan Sugih, SS.

Guru K T K

61

Isman Fauji

Guru K T K

62

Ana Ghozwana

Guru K T K

63

Faisal Syarif, S.Pd

Guru Penjaskes

64

Edi Sutikno, S.Pd.

Guru Penjaskes

65

Drs. Riswadi

Guru Penjaskes

b. Keadaan siswa

Tabel 5 JUMLAH SISWA/I SMP DARUSSALAM Dalam 4 (Empat) tahun terakhir

Jumlah

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Jumlah

pendaftaran

Jml

Tahun

(calon

Siswa

Ajaran

siswa

Rombe

Rombe

Rombe Siswa

baru)

belajar

Belajar

Belajar

Jumlah

Jml

Jumlah

Siswa

Jml

Jumlah

Siswa

Jumlah (kls I, II dan III) Rombon gan Belajar

2007/20

1505

455

11

523

12

527

12

1505

35

1272

489

11

349

9

434

10

1272

30

1280

498

11

440

11

342

9

1280

32

08 2008/20 09 2009/20 10

40

2010/20

1369

484

12

466

11

419

10

1369

11

B. Deskripsi Data Pada penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Belajar PAI Siswa. Dimana setiap variabel memiliki 15 item pernyataan, sehingga kedua variabel itu berjumlah 30 item pernyataan. Kemudian angket tersebut dikelompokkan kedalam dua kelompok. Untuk lebih jelasnya tabel berikut adalah hasil jawaban siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam angket.

1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Tabel 6.1 No

Aspek yang dijaring

1.

Pekerjaan ayah

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Karyawan/buruh

20

42%

b.Pedagang

28

58%

c. Wiraswasta

0

0

d.PNS

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orang tua (Ayah) dari siswa SMP Darussalam adalah pedagang sebanyak 58% dan karyawan/buruh sebanyak 42%. Tabel 6.2 No

Aspek yang dijaring

2.

Pekerjaan ibu

Jumlah

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Ibu rumah tangga

31

65%

b.Pedagang

14

29%

c. Karyawan

3

6%

d.PNS

0

0

48

100%

33

41

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan orang tua (Ibu) dari siswa SMP Darussalam adalah 65% ibu rumah tangga, 29% pedagang, dan 6% karyawan.

Tabel 6.3 No

Aspek yang dijaring

Kategori jawaban

F

P (%)

3.

Pemberian uang saku

a. Selalu memberikan

33

69%

pada waktu sekolah

b.Sering memberikan

14

29%

c. Kadang-kadang

1

2%

memberikan d. Tidak

pernah 0

0

memberikan Jumlah

48

100%

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 69% siswa menjawab selalu memberikan, 29% siswa menjawab sering memberikan dan 2% siswa menjawab kadang-kadang memberikan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua siswa selalu memberikan uang saku pada waktu sekolah. Hal ini disebabkan karena menurut mereka pemberian uang saku itu sudah menjadi kewajiban mereka untuk ongkos dan jajan anak.

Tabel 6.4 No

Aspek yang dijaring

4.

Jumlah

uang

yang diberikan

saku

Kategori jawaban

F

P (%)

a. >8.000

23

48%

b.Antara 5.000-7.500

24

50%

c. Antara 4.500-7.000

1

2%

d.Antara 2.000-4.000

0

0

48

100%

Jumlah

Data tersebut menunjukkan mayoritas jumlah uang saku yang diberikan orang oleh tua adalah antara5.000-7.500. tampaknya jumlah uang saku yang diberikan orang tua sudah cukup untuk tingkat SMP.

42

Tabel 6.5 No

Aspek yang dijaring

5.

Status

kepemilikan

rumah

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Milik sendiri

28

58%

b.Kontrakan

20

42%

c. Rumah dinas

0

0

d.Rumah kredit

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa58% siswa menjawab milik sendiri dan 42% siswa menjawab kontrakan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas status kepemilikan rumah orang tua mereka adalah milik sendiri.

Tabel 6.6 No

Aspek yang dijaring

6.

Ruang

belajar

di

rumah

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Kamar tidur

27

56%

b.Ruang tamu

20

42%

c. Ruang belajar khusus

1

2%

d.Tidak tentu

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 56% siswa menjawab kamar tidur, 42% ruang tamu dan 2% ruang belajar khusus. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belajar di kamar tidur.

Tabel 6.7 No

Aspek yang dijaring

Kategori jawaban

7.

Cara siswa datang ke

a. Naik kendaraan umum

25

52%

sekolah

b.Membawa

21

44%

2

4%

0

0

48

100%

kendaraansendiri c. Jalan kaki

F

P (%)

d.Antar jemput Jumlah

43

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 52% siswa menjawab naik kendaraan umum, 44% siswa menjawab membawa kendaraan sendiri dan 4% siswa menjawab antar jemput. Hal ini menunjukkan mayoritas siswa untuk sampai ke sekolah adalah dengan naik kendaraan umum. Hal ini dimungkinkan karena jarak tempat tinggal mereka dengan sekolah cukup jauh.

Tabel 6.8 No

Aspek yang dijaring

8.

Terpenuhinya peralatan seperti

tas,

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Semua terpenuhi

17

35%

sekolah

b.Sebagian terpenuhi

31

65%

buku,

c. Beberapa terpenuhi

0

0

d.Tidak pernah terpenuhi

0

0

48

100%

pulpen, dan lain-lain Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 65% siswa menjawab sebagian besar terpenuhi dan 35% siswa menjawab semua terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peralatan sekolah seperti tas, buku, pulpen dan lain-lain hanya sebagian yang terpenuhi.

Tabel 6.9 No

Aspek yang dijaring

9.

Memiliki

sendiri

buku-buku pelajaran

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Memiliki sendiri

20

42%

b.Sebagian besar memiliki

27

56%

c. Sebagian kecil memiliki

1

2%

d.Tidak pernah memiliki

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 56% siswa menjawab sebagian besar memiliki, 42% menjawab memiliki sendiri dan 2% menjawab sebagian besar memiliki. Hal ini menunjukkan bahwa sudah sebagian besar siswa memiliki sendiri buku-buku pelajaran.

44

Tabel 6.10 No

Aspek yang dijaring

10. Orang

Kategori jawaban

yang

F

P (%)

a. Bapak/ibu

17

35,5%

membantu belajar di

b.Belajar sendiri

30

62,5%

rumah

c. Kakak

1

2%

d.Guru privat

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 62,5% siswa menjawab belajar sendiri, 35,5% siswa menjawab belajar dengan Bapak/Ibu dan 2% siswa menjawab belajar dengan kakak. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa belajar sendiri dan dibantu oleh Bapak/Ibu ketika mereka belajar di rumah.

Tabel 6.11 No

Aspek yang dijaring

11. Kegiatan

Kategori jawaban

ekstra

kulikuler yang diikuti

F

P (%)

a. Kursus komputer

15

31%

b.Tidak ada kegiatan

31

67%

c. Kursus bahasa asing

1

2%

d.Kursus ilmu eksak

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas siswa tidak memiliki kegiatan di luar sekolah sebanyak 67%, kursus computer sebanyak 31%, dan kursus bahasa asing hanya 2%.

Tabel 6.12 No

Aspek yang dijaring

12. Kedudukan orang tua di masyarakat

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Tokoh masyarakat

10

21%

b.Masyarakat biasa

35

73%

c. Ustadz/guru

3

6%

d.Ulama

0

0

45

Jumlah

48

100%

Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas orang tua siswa berkedudukan sebagai masyarakat biasa sebanyak 73%, tokoh masyarakat sebanyak 21% dan ustadz/guru sebanyak 6%.

Tabel 6.13 No

Aspek yang dijaring

13. Partisipasi orang tua dalam

kegiatan

masyarakat

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Selalu

10

21%

b.Sering

36

75%

c. Kadang-kadang

2

4%

d.Tidak pernah

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas orang tua siswa sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat sebanyak 75%, selalu sebanyak 21% dan kadang-kadang sebanyak 4%.

Tabel 6.14 No

Aspek yang dijaring

14. Pemenuhan makanan yang

memenuhi

sehat 5 sempurna

4

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Selalu

13

27%

b.Sering

32

67%

c. Kadang-kadang

0

0

d.Tidak pernah

3

6%

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut menunjukkan bahwa orang tua sering memberikan makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna sebanyak 67%, selalu 27% dan tidak pernah terpenuhi sebanyak 6%.

46

Tabel 6.15 No

Aspek yang dijaring

15. Pengobatan dilakukan

yang jika

anggota

keluarga

sakit

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Rumah sakit

10

21%

b.Puskesmas

32

67%

c. Beli obat warung

4

8%

d.Paranormal

2

4%

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas jika anggota keluarga sakit, maka pengobatan dilakukan di Puskesmas sebanyak 67%, Rumah Sakit 21%, beli obat warung sebanyak 8% dan pergi ke paranormal sebanyak 4%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa orang tua sangat memperhatikan akan pentingnya kesehatan bagi anggota keluarga.

2. Motivasi belajar PAI siswa Tabel 6.16 No

Aspek yang dijaring

16. Belajar

merupakan

tugas utama siswa

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

19

40%

b.Setuju

26

54%

c. Tidak setuju

3

6%

d.Sangat tidak setuju

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 54% siswa menjawab setuju, 40% sangat setuju dan hanya 6% yang menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa sadar bahwa belajar merupakan tugas utama yang harus dilaksanakan.

Tabel 6.17 No

Aspek yang dijaring

17. Datang

ke

tepat waktu

sekolah

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

19

40%

b.Setuju

27

56%

47

c. Tidak setuju

2

4%

d.Sangat tidak setuju

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 56% siswa menjawab setuju, 40% sangat setuju dan hanya 4% yang menjawab tidak setuju. Hal ini dikarenakan

siswa

sudah

terbiasa

dengan

disiplin

sekolah

yang

mengharuskan mereka untuk datang ke sekolah tepat pada waktunya.

Tabel 6.18 No

Aspek yang dijaring

18. Merasa

tertantang

dengan

pelajaran

agama yang sulit

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

19

40%

b.Setuju

28

58%

c. Tidak setuju

1

2%

d.Sangat tidak setuju

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 58% siswa menjawab setuju, 40% sangat setuju, dan 2% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa setuju dan tertantang dengan pelajaran agama yang dianggap sulit.

Tabel 6.19 No

Aspek yang dijaring

19. Semangat datang ke

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

9

18,75%

sekolah meski tanpa

b.Setuju

13

27%

uang jajan

c. Tidak setuju

23

48%

d.Sangat tidak setuju

3

6,25%

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 48% siswa menjawab tidak setuju, 27% setuju, 18,75% sangat setuju dan 6,25% sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju jika mereka datang ke sekolah tanpa uang saku.

48

Tabel 6.20 No

Aspek yang dijaring

20. Bertanya kepada guru agama

jika

tidak

mengerti

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

23

48%

b.Setuju

25

52%

c. Tidak setuju

0

0

d.Sangat tidak setuju

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 52% siswa menjawab setuju dan 48% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa setuju jika mereka kurang paham tentang pelajaran agama yang disampaikan, maka mereka akan menanyakannya kepada guru.

Tabel 6.21 No

Aspek yang dijaring

21. Bersikap aktif dalam

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

23

48%

menyelesaikan tugas

b.Setuju

25

52%

kelompok

c. Tidak setuju

0

0

d.Sangat tidak setuju

0

0

48

100%

dalam

pelajaran agama Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 52% siswa menjawab setuju dan 48% siswa menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa setuju untuk bersikap aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok dalam pelajaran agama.

Tabel 6.22 No

Aspek yang dijaring

22. Berpura-pura

dalam

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

0

0

belajar agama agar

b.Setuju

1

2%

terlihat rajin

c. Tidak setuju

24

50%

49

d.Sangat tidak setuju Jumlah

23

48%

48

100%

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 50% siswa menjawab tidak setuju, 48% menjawab sangat tidak setuju dan hanya 2% yang menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak setuju jika mereka harus berpura-pura rajin dalam belajar.

Tabel 6.23 No

Aspek yang dijaring

Kategori jawaban

23. Merasa senang jika guru

agama

berhalangan hadir

F

P (%)

a. Sangat setuju

2

4%

b.Setuju

13

27%

c. Tidak setuju

8

17%

d.Sangat tidak setuju

25

52%

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 52% siswa menjawab sangat tidak setuju, 27% menjawab setuju, 17% menjawab tidak setuju dan 4% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa guru agama mampu memotivasi siswanya dalam pelajaran agama, sehingga mayoritas siswa menjawab sangat tidak senang jika guru agama berhalangan hadir.

Tabel 6.24 No

Aspek yang dijaring

24. PR agama merupakan

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

29

61%

kewajiban yang harus

b.Setuju

18

37%

dikerjakan

c. Tidak setuju

1

2%

d.Sangat tidak setuju

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 61% menjawab sangat setuju, 37% setuju dan 2% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa sangat setuju PR agama merupakan kewajiban yang harus mereka kerjakan sebagai siswa.

50

Tabel 6.25 No

Aspek yang dijaring

25. Mengulang

kembali

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

14

29%

pelajaran agama di

b.Setuju

32

67%

rumah

c. Tidak setuju

1

2%

d.Sangat tidak setuju

1

2%

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 67% siswa menjawab setuju, 29% menjawab sangat setuju, 2% menjawab tidak setuju dan 2% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menjawab setuju untuk mengulang kembali pelajaran agama di rumah yang sudah disampaikan oleh guru.

Tabel 6.26 No

Aspek yang dijaring

26. Membaca

terlebih

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

21

43%

dahulu materi agama

b.Setuju

19

40%

yang akan diajarkan

c. Tidak setuju

8

17%

d. Sangat tidak setuju

0

0

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 43% siswa menjawab sangat setuju, 40% menjawab setuju dan 17% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa setuju untuk membaca terlebih dahulu materi/bahan agama yang akan diajarkan di sekolah.

Tabel 6.27 No

Aspek yang dijaring

27. Termotivasi mengungguli

Kategori jawaban

F

P (%)

untuk

a. Sangat setuju

21

43,75%

teman

b.Setuju

16

33%

51

yang memiliki nilai

c. Tidak setuju

8

17%

tinggi pada pelajaran

d.Sangat tidak setuju

3

6,25%

48

100%

agama Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 43,75% siswa menjawab sangat setuju, 33% siswa menjawab setuju, 17% siswa menjawab tidak setuju dan 6,25% siswa menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menjawab sangat setuju bahwa mereka termotivasi untuk mengungguli teman mereka yang mempunyai nilai tinggi. Ini merupakan kompetensi yang positif.

Tabel 6.28 No

Aspek yang dijaring

28. Senang

duduk

di

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

19

40%

barisan paling depan

b.Setuju

16

33%

saat pelajaran agama

c. Tidak setuju

12

25%

d.Sangat tidak setuju

1

2%

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 40% siswa menjawab sangat setuju, 33% siswa menjawab setuju, 25% siswa menjawab tidak setuju dan 2% siswa menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menjawab sangat setuju dan merasa senang jika duduk di barisan paling depan. Hal ini dilakukan agar mereka lebih cepat dalam menangkap pelajaran.

Tabel 6.29 No

Aspek yang dijaring

29. Tidak malu dengan kondisi orang tua

ekonomi

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

28

59%

b.Setuju

17

35%

c. Tidak setuju

3

6%

52

d.Sangat tidak setuju Jumlah

0

0

48

100%

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 59% siswa menjawab sangat setuju, 35% siswa menjawab setuju dan 6% siswa menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menjawab sangat setuju bahwa mereka tidak malu dengan kondisi ekonomi orang tua mereka. Ini menunjukkan bahwa siswa mampu bersikap apa adanya.

Tabel 6.30 No

Aspek yang dijaring

30. Keluar kelas jika guru agama tidak hadir

Kategori jawaban

F

P (%)

a. Sangat setuju

0

0

b.Setuju

5

10,5%

c. Tidak setuju

18

37,5%

d.Sangat tidak setuju

25

52%

48

100%

Jumlah

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 52% siswa menjawab sangat tidak setuju, 37,5% siswa menjawab tidak setuju dan 10,5% siswa menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat tidak setuju keluar kelas jika guru agama mereka tidak hadir.

C. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan, dalam proses ini digunakan statistik yang salah satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Tekhnik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif, maka tekhnik yang digunakan adalah analisis statistik sebagai berikut: a. Prosentase

53

Prosentase ialah, data diprosentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban dengan rumus:

P

F X100% N

Keterangan: P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban F = Frekuensi jawaban responden N = Number of clases

b. Korelasi Rumus statistik yang digunakan untuk mencari dan mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel ialah rumus korelasi product moment, karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan antara kedua variabel atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut ialah Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar PAI Siswa di SMP Darussalam. Tabel 7 Nilai Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y N

X

Y

X2

XY

Y2

1

53

52

2756

2809

2704

2

53

50

2650

2809

2500

3

51

50

2550

2601

2500

4

54

49

2646

2916

2401

5

54

50

2700

2916

2500

6

54

53

2862

2916

2809

7

57

47

2679

3249

2209

8

53

49

2597

2809

2401

9

52

48

2496

2704

2304

10

51

49

2499

2601

2401

54

11

46

48

2208

2116

2304

12

55

55

3025

3025

3025

13

51

52

2652

2601

2704

14

52

51

2652

2704

2601

15

44

47

2068

1936

2209

16

50

50

2500

2500

2500

17

52

45

2340

2704

2025

18

52

53

2756

2704

2809

19

51

52

2652

2601

2704

20

60

55

3300

3600

3025

21

49

46

2254

2401

2116

22

47

49

2303

2209

2401

23

45

45

2025

2025

2025

24

48

46

2208

2304

2116

25

46

45

2070

2116

2025

26

53

50

2650

2809

2500

27

48

51

2448

2304

2601

28

53

51

2703

2809

2601

29

52

50

2600

2704

2500

30

53

55

2915

2809

3025

31

49

48

2352

2401

2304

32

47

48

2256

2209

2304

33

51

52

2652

2601

2704

34

52

53

2756

2704

2809

35

47

47

2209

2209

2209

36

47

45

2115

2209

2025

37

45

44

1980

2025

1936

38

50

50

2500

2500

2500

39

54

50

2700

2916

2500

40

51

52

2652

2601

2704

55

41

54

50

2700

2916

2500

42

53

50

2650

2809

2500

43

49

48

2352

2401

2304

44

52

50

2600

2704

2500

45

52

50

2600

2704

2500

46

48

51

2448

2304

2601

47

46

45

2070

2116

2025

48

53

52

2756

2809

2704

Jumlah ∑X=2439 ∑Y=2378 ∑XY=121112 ∑X2=124449 ∑Y2=118174

Dari tabel diatas diketahui data sebagai berikut :

 N = 48

 XY = 121112

 X = 2439

 X2 = 124449

 Y = 2378

 Y2 = 118174

Selanjutnya data di atas akan diuji keabsahannya dengan menggunakan rumus product moment untuk mengetahui tingkat korelasi variabel, yaitu:

rxy =

=

NX

NXY  X Y  2



 X 2 x NY 2  Y 2



48x121112 2439x2378

48x124449 2439 x48x118174 2378  2

=

5813376 5799942 5973552 5948721x5672352 5654884

=

13434 24831x17468

=

13434 433744908

=

13434 20826,543

= 0,64

2

56

D. Interpretasi Data a. Interpretasi secara sederhana Apabila hasil tersebut di interpretasikan secara sederhana dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeka korelasi R Product Moment, ternyata besarnya rxy yang diperoleh terletak antara dari 0,400,70 yang berarti variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sederhana, sedang atau cukupan.

b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai r product moment. Selanjutnya untuk mengetahui apakah itu signifikan atau tidak, maka r hasil

perhitungan

dibandingkan

dengan

rtabel.

Dan

sebelum

membandingkan terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df (degree of freedom) dengan menggunakan rumus : df = N – nr = 48 – 2 = 46 Dengan df sebesar 46 jika dikonsultasikan dengan “r”, masingmasing untuk “r” 5% sebesar 0,288 dan 1% sebesar 0,393, jika dilihat dari harga “r” tabel, ternyata rxy lebih besar daripada harga “r” tabel baik dari taraf signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian hipotesa nol (Ho) ditolak, dan hipotesa alternaif (Ha) diterima. Artinya terdapat korelasi yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Selanjutnya,

untuk

mengetahui

seberapa

besar

kontribusi

(sumbangsih) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan coefficient of determination (korelasi penentu). Dengan rumus: KD = rxy2 x 100 % = 0,642 x 100%

57

= 0,409 x 100% = 40,9% Dari perhitungan di atas diperoleh hasil KD sebesar 40,9%. Ini berarti variabel X (status sosial ekonomi orang tua) memberikan kontribusi sebesar 40,9% terhadap variabel Y (motivasi belajar PAI siswa) dan 59,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mempelajari dan menganalisa berbagai masalah dalam skripsi yang berjudul “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar PAI Siswa di SMP Darussalam”, penulis mengemukakan beberapa temuan antara lain: 1. Status sosial ekonomi orang tua siswa di SMP Darussalam Ciputat tergolong pada tingkat menengah kebawah. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan angket yang telah dijawab oleh siswa, yaitu sebagian besar dari pekerjaan Ayah adalah pedagang dan sebagian besar dari pekerjaan Ibu adalah Ibu Rumah Tangga. Sedangkan sebagain besar siswa menggunakan kamar tidurnya sebagai ruang belajar mereka sehari-hari. Dengan demikian, berarti dalam hal pemenuhan fasilitas belajar di rumah bagi anak-anaknya belumlah bisa dikatakan optimal. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran orang tua akan pentingnya arti pendidikan masih tergolong rendah. Disamping itu tuntutan kebutuhan sehari-hari juga turut berpengaruh.

58

59

2. Motivasi belajar PAI siswa di SMP Darussalam Ciputat sudah cukup baik (sedang) . Namun, akan lebih baik lagi jika di tunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan demikian berarti orang tua/keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam hal ini, yaitu sebagai orang tua seharusnya bisa memberikan fasilitas belajar bagi anak-anaknya. 3. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa di sekolah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini terlihat dalam hasil penelitian yang penulis laksanakan dimana status sosial ekonomi orang tua siswa hampir setengahnya berada dalam tingkat menengah kebawah. Ini berdampak pada motivasi belajar siswa pada tingkat sedang. Hal ini terlihat dalam hasil penelitian korelasi, keduanya berada dalam rentang 0,40-0,70 yaitu korelasi yang sedang. Hal ini ditunjukkan pula dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa rxy>rt, dimana rxy pada taraf signifikan 5%=0,288 dan pada taraf signifikansi 1%=0,372. Jadi, rxy>rt 5%=0,64>0,28, karena rxy lebih besar dari rt, maka hipotesa alternative (Ha) yang menyatakan adanya korelasi atau pengaruh positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa diterima, sementara Ho ditolak, maksudnya semangkin tinggi status sosial ekonomi orang tua, maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. B. Saran Berdasarkan kesimpulan dan hasil dari penelitian di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada keluarga dalam hal ini orang tua hendaknya dapat meningkatkan pendapatan dan mengupayakan tersedianya fasilitas belajar anak khususnya dalam belajar di rumah, di samping itu orang tua hendaknya memberikan motivasi belajar kepada anak,

60

karena dengan adanya motivasi belajar, anak akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Anak yang sulit memahami pelajaran bukan berarti bodoh, tetapi mungkin karena anak itu kurang diberi motivasi dan fasilitas dalam belajar. Hal ini mengingat adanya pengaruh antara status social ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa. 2. Kepada kepala sekolah dan guru hendaknya lebih berusaha semaksimal mungkin untuk lebih meningkatkan motivasi belajar PAI siswa, karena hal tersebut sangat penting dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang mandiri 3. Kepada siswa diharapkan belajar dengan rajin dan sungguhsungguh agar mendapatkan prestasi yang baik di sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan siswa yang berasal dari keluarga yang sederhana atau bahkan siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu pun dapat memperoleh prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mampu. Hal ini semua karena dukungan serta motivasi dari orang tua. 4. Kepada masyarakat dalam hal ini lembaga-lembaga sosial yang peduli dengan majunya pendidikan, hendaknya turut pula memperhatikan

pentingnya

pendidikan.

Misalnya,

dengan

menyalurkan bantuannya berupa sarana atau prasarana belajar yang memadai yang nantinya bisa dimanfaatkan bersama, baik bagi siswa yang mampu ataupun yang kurang mampu.

61

DAFTAR PUSTAKA Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet.I, 2003. Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, Cet. I, 1999. Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002. Bang

Bandi, “Niat Sebagai Motivasi www.bangsbandi.blogspot.com, 31 Mei 2011.

Tujuh

Syarat”

dari

Darajat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. II, 1996. Gerungan, WA, Pskologi Sosial, Bandung: Eresco, Cet. X, 1987. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008. Ms, Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Nasution, S, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I, 1995. _____, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I, 1994. Nata, Abuddin dan Fuzan, Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Ciputat: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2005. _____, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997. Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet. Ke-18, 2007. _____, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, cet. Ke-19, 2003. Sabri, M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangannya, Jakarta: Radar Jaya Offset, Cet. I, 2001.

62

_____, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. III, 2007. Shabir, Muslich, Terjemah Riyadus Shalihin I, Jakarta: CV Toha Putra, 1981. Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Sumardi, Mulyanto dan Hans-Dieter Evers, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, Jakarta: CV Rajawali, cet.I, 1982. Suralaga, Fadhilah dkk, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2005. Svalastoga, Kaare, Diferensiasi Sosial, Jakarta: PT Bina Aksara, Cet. I, 1989. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosyda Karya, 2010. Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosyda Karya, 2007. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1988. Uno, Hamzah B, Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. III, 2008. Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaun Persada, Cet. I, 2006.

63

Hasil Jawaban Angket Variabel X (Status Sosial Ekonomi Orang Tua) N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1

2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3

3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4

5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

6 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4

8 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3

9 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2

10 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4

11 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2

12 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4

13 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

14 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3

15 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3

Jumlah 53 53 51 54 54 54 57 53 52 51 46 55 51 52 44 50 52 52 51 60 49 47 45 48 46 53 48 53 52 53 49 47

64

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3

2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4

3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4

3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4

4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3

4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4

4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3

4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4

3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4

4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4

4 3 1 3 1 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3

51 52 47 47 45 50 54 51 54 53 49 52 52 48 46 53 2439

65

Hasil Jawaban Angket Variabel Y (Motivasi Belajar PAI Siswa) N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

16 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 4

17 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3

18 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4

19 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 3 4 2 1 1 4 2 3 3 4 3 3 3 2

20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4

22 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3

23 4 2 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 1 4 2 4 2 2 4 4 2 4

24 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3

25 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3

26 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3

27 4 4 2 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 4 4 1

28 2 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 2

29 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4

30 4 2 4 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4

Jumlah 52 50 50 49 50 53 47 49 48 49 48 55 52 51 47 50 45 53 52 55 46 49 45 46 45 50 51 51 50 55 48 48

66

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3

4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

2 4 1 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2

4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4

4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3

2 4 3 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4

4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3

2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3

4 2 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4

4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 2 2 3 4 4

3 4 2 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2

4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4

4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4

52 53 47 45 44 50 50 52 50 50 48 50 50 51 45 52 2378

67

ANGKET MENGENAI STATUS SOSIAL EKONOMI

Data pribadi siswa Nama : Kelas : Petunjuk pengisian 1. Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya 2. Apapun jawaban yang kamu berikan tidak akan mempengaruhi nilai pelajaranmu. Pertanyaan:

1. Apakah pekerjaan Ayah anda saat ini? a. Karyawan/buruh

c. PNS

b. Pedagang

d. Wiraswasta

2. Apakah pekerjaan ibu Anda saat ini? a. Ibu rumah tangga

c. karyawan/buruh

b. Pedagang

d. PNS

3. Apakah orang tua anda memberikan uang saku pada waktu sekolah? a. Selalu Memberikan

c. Kadang-kadang Memberikan

b. Sering Memberikan

d. Jarang

4. Berapa uang saku yang orang tua anda berikan? a. >8.000

c. Antara 4.500-7.000

b. Antara 5.000-7.500

d. Antara 2.000-4.000

5. Apakah status kepemilikan rumah orang tua Anda? a. Milik sendiri

c. rumah dinas

b. Kontrakan

d. rumah kredit

6. Dimana biasanya Anda belajar pada waktu di rumah? a. Kamar tidur

c. ruang belajar khusus

b. Ruang tamu

d. tidak tentu

7. Bagaimana cara Anda sampai di sekolah?

68

a. Naik kendaraan umum

c. antar jemput

b. Membawa kendaraan sendiri

d. jalan kaki

8. Apakah orang tua Anda memenuhi kebutuhan semua peralatan seperti tas, buku tulis, pulpen, dan lain-lain? a. Semua terpenuhi

c. tidak pernah terpenuhi

b. Sebagian terpenuhi d. beberapa 9. Apakah dalam setiap mata pelajaran Anda memiliki sendiri buku-buku pelajaran? a. Memiliki sendiri

c. tidak pernah memiliki

b. Sebagian besar memiliki

d. sebagian kecil memiliki

10. Dalam belajar di rumah Anda dibantu oleh? a. Bapak/ibu

c. kakak

b. Belajar sendiri

d. guru privat

11. Apakah kegiatan ekstra kulikuler yang Anda ikuti di luar sekolah? a. Kursus komputer

c. kursus bahasa

b. Tidak ada kegiatan d. kursus ilmu eksak 12. Apakah kedudukan orang tua Anda di masyarakat? a. Tokoh masyarakat

c. ustadz/guru

b. Masyarakat biasa

d. ulama

13. Apakah orang tua Anda berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat? a. Selalu

c. kadang-kadang

b. Sering

d. tidak pernah

14. Apakah menu makanan Anda memenuhi empat sehat lima sempurna (nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, susu)? a. Selalu

c. kadang-kadang

b. Sering

d. tidak pernah

15. Jika anggota keluarga sakit dimana biasanya pengobatan dilakukan? a. Rumah sakit

c. beli obat warung

b. Puskesmas

d. paranormal

69

ANGKET MENGENAI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar. SS (sangat setuju), S (setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).

NO

PERNYATAAN

16.

Saya merasa bahwa belajar adalah tugas utama saya

17.

Saya datang ke sekolah tepat waktu

18.

Saya merasa tertantang dengan pelajaran agama yang sulit

19.

Saya semangat datang ke sekolah meski tanpa uang saku

20

Saya bertanya kepada guru agama jika saya kurang mengerti

21.

Ketika diberikan tugas kelompok pelajaran agama, saya aktif dalam menyelesaikannya

22.

Saya berpura-pura belajar agama agar terlihat rajin

23.

Jika guru agama berhalangan hadir saya merasa senang

24.

PR agama merupakan kewajiban yang harus dikerjakan

25.

Sesampainya di rumah, saya mengulang kembali pelajaran agama yang diberikan guru di sekolah

26.

Saya membaca terlebih dahulu bahan/materi agama yang akan diajarkan

27.

Saya termotivasi untuk mengungguli teman yang mendapatkan nilai tinggi dalam pelajaran agama

28.

Saya jika duduk di barisan paling depan pada

SS

S

TS

STS

70

pelajaran agama 29.

Saya tidak malu dengan keadaan ekonomi orang tua saya

30.

Saya keluar kelas jika guru agama tidak hadir

Nomor Lamp Hal

: Istimewa : I (satu)berkas : Fengajuan Proposal Skripsi

- Kepada Yang Terhormat Ketua JurusanPendidikanAgama Islam Fakultas Pendidikan Agatnalslam UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakafta,7Oktober2010

r

Assalamu'alailam Wr. Wb kam! sampaikan,semogaBapalc/Ibusenantiasaberadadalam lindungan lfl"f:gthtgra Allah SWT, dan selalu suksesdalam menjalankanaktivitas sehari-hari. Selanjutnyasaya yang o-ertandatangan di bawah ini:

Nama NIM Semester Jurusarr Fakultas

Dini Rahmawati 10601 1000082 9 (sembilan) Pendidikan AgamaIslam Ilmu TarbiyahdanKeguruan

Bermaksud judrrl skripsidenganjudul : 'o Ifubungan StatusSosial mengajukan EkorromiSiswadan PerananOrang Tua TerhadapMotivasi Betajar PAI di SMp K' sebagai_bahan pertimbangan,b'erikutsayatampirkanproposal sknpsi, out line, dzrn daftarpustaka'sementara. Demikiansuratini sayaajukan,semogaBapak/IbuDosen berkenanmenerimajudul skripsiini. Atasperhatiandanbantuannya, sayamengucapkan terimakasih. Was saIamu'al fum Ir{d.Ifb 1i DosenSeminarProposalSkripsi

Pemohon

Dini RahmawatiNIM: 106011000082

Mengetahui, Pembimbing Akademik

.rr^n

d

c-V'

ptr

t (\

,4;

19580707. 198703. 1.005

K E ME N T E R IAAGAM,A N UINJATARTA

FITK

FoRM (FR)

Jl. tr. H. Juanda No gS Cipu!.tt 15412 Indonesia

No. DokumEn Tgl.Terbit

FlrK-FR-AFltDsl 1 Maret2010

No. Revisi: Hal

sURATBtMB|NGAN SKRIPSI Nonror [.arrrp. l lal : llinrbingrn Stiripsi

'l() l0

. l r r l . i r r rll-. 5O k t o l r c r2.0 10

KepadaYth. -f[. Nuroclrinr, lVl.lVI Perrtbirnbirrg Slilipsi FakuIfas | |rrrrr'l'lrr [ri.valrclarrKc-gururr rr UIN Syarif:H irla.r.lrul lnlr. itssalctn u' uIui kuttt rpr'.rr,6. Derrgan ini diharapkan kesecliaanSaudara _ untuk rneitjaCipernbirnbingl/n (materi/tekrr is) ;renuI isanskripsirnahus isrva:

Nama NIM Semester Jurusan -,,.;J,uduli Skipsi

l,)ini Rahmawati

r0 6 0t0 t 0 0 c82 lX (Sernbitarr) Pendidikan Agamalslarn

!*::::::'f lll,f^r -:!::9!';'1$\:-ry|sby!-D!:oleranan'orans ruo rertnctap urtt itilil,lffi,$Li,i:3;;fl

'Judulrtersebut telahdisetujui oielrJurusa'iruns,-Uwangkutan;'paia:ta4ggal:15 oktober20i0, : terlampir.Snudara abstraksi/outline padar;,juciul .ogot ri.r*ukil- ;;;;;ahan ,.redaksional

substansiat diarrggap p",i,,',ioh n p"*uimiiie-,n;ne,uuunei ;il::t":,#ilii?;fliillbahan

Bimbingan'skripsi ini diharapkan selesairJatam rvakru6.(enam) --"' bulan,da4dapaddiperpanjang, selama6,(enarn) bulanberikutny"tanpasurafperpanj*rg;. Atasperhatian dqi kerjasamaSaridara" karniucapkanterimakasih. I(a,ysalarnu \

n Aganralslam

t acz Tembusan: t. DeklinFitK 2. Mahasiswa ybs.

I(EMENTER|AN AGAMA

UINJAKARTA FITK

FORM(FR)

Tgl.Terbit

l

-I-Maret-20ld

Jl. k. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

SURATPERMOHONffi Nomor: Un.01/F. 1/KM.o1 .st..!.e:.tzOt I Lamp.: Outtine/proposat

Hal

Jakarta,1 Februari2011

: Permohonanlzin penelitian

Kepadayth. KepalaSekolahSMp Darussalam

.

di Tempat Assalamu'alaikum wr.wb. Denganhormatkamisampaikanbahwa, Nama

: DiniRahmawati

NIM

:1611000082

Jurusan

: Pendidikan Agamalslam

Semester

: X (Sepuluh)

JudulSkripsi :HubunganStatusSosialEkonomiOrangTua dan MotivasiBelajar PAISiswadiSMp Darussalam Ciputat, adalahbenarmahasiswa/i FakultasllmuTarbiyahdan KeguruanUINJakartayang sedang..menyusun skripsi, dan akan mengadakai penelitian frir"tl di instansilsekolah/madrasah yangSaudarapimpin. Untuk itu kamti mohon Saudara dapat mengizinkanmahasiswa tersebut melaksahakaq penelitiandimaksud. Atas perhdiandan kefla-sama saudara,kamiucapkanterimakasih. Wassal amu'alaikum wr.wb. a.n.Dekan Kajur PendidikanAgamaIslam s

alin5M.Ag 't

Tembusan: 1. DekanF|TK 2. PembantuDekanBidangAkademik 3. Mahasiswa yangbersangkutan

19680307 1998031 002

,:w, STATUS: TERAKREDITASTC(A'' IZIN KANWILNO.779ll02lKEPlE/87'NSS z 202280310010 NDS:.2002040032 NIS:200t00 Jl. Otista No.36 Cimanggis Ciputat Kota TangerangSelatan- Banten ": Telp. (021) 7495873Fax. (021) 7470?683

SURAT KETERANGAhI . , Nomor:2981146/S\F-D/W2010

Yang bdrtandatangandi bawahini: Nama

Drs. Asnawie

Jabatan

KepalaSekolah

Menerangkanbahwa: Nama

Dini Rahmawati

TempalTanggallahir

Tangerang,16Nopember1988

Nimilrlimko

1000082 10601

Jurusan

AgamaIslam( PAI ) Pendidikan

Semester

D( FITK

Falilltas !dl"

UniversitasIslam Negeri ( UIN ) u

SyariefHidayatullahJakarta

Telah melaksanakanPenelitiandi SMP DarussalamCiputat Kota TangerangSelatan Bahten.Mulai padatanggal: 31 Januari- 28 FebruNr 2011,denganjudul Penelitian" ekomomiorang tua denganmotivasibelajar PAI siswaSMP Hubunganstatussos{,al ( DarussalamCiputat Demikianlah surat keteranganini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan mestinYa. dengansebagaimana Februari2011 Darussalam,