JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI. PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL
PENELITIAN BENTOS. PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
...
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PANDU HARYO WIBOWO
K4308106 Pembimbing 1 : Meti Indrowati, S.Si, M.Si. Pembimbing 2 : Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA OKTOBER 2012
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Pandu Haryo Wibowo,Meti Indrowati, Bowo Sugiharto Biology FKIP Sebelas Maret University The purposes of this research ware to ascertain the influence of implementation bentos research result module in subject of environmental polution towards students science process skill of tenth grade students of SMA Negeri 1 Mojolaban in the academic year 2011/2012. This research is considered as quasi experiment research using quantitative approach. The research was designed using posttest only control design that applied bentos research result module in subject of environmental polution approach in experimental group and conventional approach method in control group. The population of this research was all of X degree students at SMA Negeri 1 Mojolaban in the academic year 2011/2012. The sample of this research was established by cluster random sampling that choosed X.5 as experiment group and X.6 as control group. The data was collected by using essay test, observation form, and document. The hypotheses analyzed by t-test. The conclusion result obtained using t-test are value for 0.004, so the probabilitas significance (p-value) < 0.05, thus received H1 and HO rejected. It means there is a significant difference of implementation bentos research result module in subject of environmental polution in class experiment and conventional approach method in class control towards students science process skill. The conclusion of this research showed that application of implementation bentos research result module in subject of environmental pollution had significant effect towards students science process skill of tenth grade students of SMA Negeri 1 Mojolaban in the academic year 2011/2012. Keywords: Module, Sains Proces Skill. dapat
PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran
adalah yang
didapat
membuat
manusia
itu
proses
mengerti, paham, dan lebih dewasa
oleh
serta mampu membuat manusia lebih
setiap manusia (peserta didik) untuk
kritis dalam berpikir.
1
Pendidikan
dapat diperoleh baik secara formal
sendiri
maupun
Proses
nonformal.
Pendidikan
apa
belajar
formal diperoleh melalui progam-
menghafal,
program
membangun
yang
sudah
dirancang
yang
dipelajarinya. tidak
tetapi
hanya
siswa
harus
pengetahuan
secara terstruktur oleh suatu institusi,
pikirannya
departemen atau kementrian suatu
dipaksa sehingga pembelajaran akan
negara.
menjadi bermakna. Menurut Suparno
Pendidikan
non-formal
sendiri
di
tanpa
adalah pengetahuan yang didapat
(2008)
manusia dari pengalaman kehidupan
adalah suatu proses pembelajaran di
sehari-hari
dirasakan
mana informasi baru dihubungkan
sendiri atau yang dipelajari dari
dengan struktur pengertian yang
orang
sudah
baik
lain
yang
(mengamati
dan
pembelajaran
harus
dipunyai
Keterampilan
pendidikan maka diperlukan kegiatan
merupakan
belajar. untuk
sehingga
yang proses
pendekatan
belajar-
adalah
mengajar yang mengarah kepada
kualitas
pengembangan kemampuan mental,
dilaksanakan
fisik, dan sosial yang mendasar
pendidikan
mengembangkan
manusia,
seseorang
sedang dalam proses pembelajaran.
mengikuti).Untuk mencapai tujuan
Tujuan
bermakna
yang
sebagai penggerak kemampuan yang
berkesinambungan pada setiap jenis
lebih tinggi dalam diri invidu siswa.
dan jenjang pendidikan dalam suatu
Pendekatan
sistem pendidikan secara integral.
lebih menekankan pada penumbuhan
Ketercapaian
dan
dalam
suatu
membutuhkan
proses
tujuan suatu
pendidikan
pengembangan
keterampilan
proses
keterampilan
tertentu
proses sejumlah
pada
diri
pembelajaran. Menurut Annurahman
peserta didik agar mereka mampu
(2009) belajar adalah suatu proses
memproses
yang
ditemukan hal-hal yang baru dan
menimbulkan
terjadinya
perubahan dalam tingkah laku dan
bermanfaat
kecakapan.
konsep,
pembelajaran
Siswa harus
dalam
informasi baik
maupun
sehingga
berupa
fakta,
pengembangan
sikap dan nilai. Hal ini senada
mengalami
2
Adapun peran guru dalam
dengan pendapat Sriyono (1992) menyatakan
bahwa
dalam
mengembangkan
pendekatan
keterampilan
proses
proses
keterampilan
sains
siswa
menurut
lebih
Rustaman (2005) terdiri dari: (1)
menekankan pada bagaimana cara
memberikan kesempatan pada siswa
siswa dalam belajar, bagaimana cara
untuk menggunakan keterampilan
siswa
proses dalam melakkan eksplorasi
dilaksanakan
dengan
mengelola
perolehannya,
sehingga dapat menjadi miliknya,
materi
dimengerti, dan dapat diterapkan
memungkinkan siswa menggunakan
sebagai bekal dalam kehidupan di
alat indranya, mengumpulkan bukti-
masyarakat sesuai kebutuhannya.
bukti,
Keterampilan perlu
fenomena
bertanya,
yang
merumuskan
sains
hipotesis dan keterampilan proses
khususnya
sains yang lainnya, (2) memberi
proses
dikembangkan
dan
dalam mata pelajaran biologi, terkait
kesempatan
dengan pembelajaran sains yang
berdiskusi dalam kelompok ataupun
lebih banyak menuntut keterampilan
kelas, tugas-tugas dirancang agar
dari siswa.
Menurut Semiawan
siswa berbagi gagasan, menyimak
(1992) bahwa perkembangan ilmu
teman lain, mempertahankan dan
pengetahuan berlangsung semakin
menjelaskan
cepat sehingga tak mungkin lagi guru
sehingga
mereka
mengajarkan semua fakta dan konsep
berfikir
reflektif,
kepada
siswa
siswa.
Pendapat
dari
untuk
pada
siswa
gagasan
mereka
dituntut (3)
untuk
untuk
membantu
menyadari
bahwa
beberapa ahli psikologi bahwa anak-
keterampilan proses sains penting
anak mudah memahami konsep-
sebagai bagian dari proses belajar
konsep yang rumit dan abstrak bila
mereka sendiri, dengan kata lain
disertai
membantu
dengan
contoh
konkret,
pengembangan
contoh yang sesuai dengan situasi
keterampilan
dan kondisi yang dihadapi, dan
pengetahuan siswa, (4) mendorong
dengan cara mempraktekan melalui
siswa mengulas (review) secara kritis
benda-benda yang benar-benar nyata.
tentang kegiatan yang telah mereka
3
bergantung
pada
lakukan, (5) memberi teknik atau
memecahkan
strategi
meningkatkan
tertentu, berdasarkan latar belakang
keterampilan, khususnya ketepatan
pengetahuan dan kebiasaan masing-
dalam observasi. Guru bertindak
masing.
sebagai
unit yang lengkap dan dapat berdiri
untuk
fasilitator,
guru
tidak
masalah-masalah
Modul merupakan suatu
memberikan konsep kepada siswa,
sendiri
tetapi berusaha untuk membimbing
rangkaian kegiatan belajar-mengajar
dan menciptakan kondisi belajar
yang disusun untuk dapat membantu
yang memungkinkan siswa untuk
siswa dalam mencapai sejumlah
dapat melakukan penemuan konsep-
tujuan yang akan dicapai serta
konsep atau fakta-fakta.
dirumuskan secara khusus dan jelas.
Salah
satu
terdiri
atas
suatu
untuk
Menurut Mulyasa (2006)
menciptakan pembelajaran bermakna
bahwa terdapat beberapa keunggulan
yang mengutamakan keaktifan siswa
pembelajaran dengan menggunakan
adalah
dengan
pembelajaran. mengatakan
solusi
serta
modul
dalam
media modul, antara lain: pertama
Nasution
(2005)
berfokus
bahwa
pembelajaran
pada
kemampuan
individual peserta didik, karena pada
modul termasuk salah satu sistem
hakikatnya
individual
kemampuan untuk bekerja sendiri
yang
keuntungan pembelajaran
menghubungkan dari
individual
berbagai
mereka
memiliki
dan lebih bertanggung jawab atas
lainnya
tindakan-tindakannya.
Kedua
seperti; tujuan spesifik dalam bentuk
adanya kontrol terhadap hasil belajar
kelakuan yang dapat diamati dan
melalui
diukur, belajar menurut kecepatan
kompetensi dalam setiap modul yang
masing-masing,
harus dicapai oleh peserta didik.
balikan
feedback yang banyak.
atau Dalam
Ketiga
penggunaan
relevansi
standar
kurikulum
pembelajaran modul siswa, diberi
ditunjukkan dengan adanya tujuan
kesempatan untuk belajar menurut
dan cara penyapaiannya, sehingga
cara masing-masing menggunakan
peserta
teknik yang berbeda-beda untuk
4
didik
dapat
mengetahui
keterkaitan antara pembelajaran dan
membosankan sehingga timbul rasa
hasil yang akan diperoleh.
malas
Proses masih
di
belajar
biologi.
yang
Keterampilan proses sains siswa
sekolah-sekolah
menjadi kurang terakomodasi dengan
pembelajaran
berlangsung
untuk
menggunakan
baik yang seharusnya ada dalam
sistem metode
pembelajaran biologi.
Berdasarkan
ceramah meskipun divariasi tanya
pernyataan–pernyataan
tersebut
jawab dengan siswa dan pemberian
maka diperlukan suatu inovasi dalam
tugas pada siswa.
pembelajaran berupa metode atau
konvensional
dengan
Sebagian besar dihabiskan
model pembelajaran yang interaktif
untuk mendengarkan ceramah guru,
dan dapat membantu siswa dalam
menghafalkan materi dan mencatat
penguasaan
materi.
sains.
waktu
belajar
siswa,
keterampilan
Salah
proses
satu
inovasi
Kurangnya interaksi antara
pembelajaran
tersebut
dengan
guru dengan siswa, siswa dengan
menggunakan
media
modul
siswa dan siswa dengan sumber
pembelajaran.
dalam
Penelitian ini bertujuan untuk
kegiatan pembelajaran menyebabkan
untuk mengetahui adanya pengaruh
kurangnya kemampuan psikomotor
penggunaan modul hasil penelitian
dan afektif siswa.
bentos sebagai bioindikator pada
maupun
media
belajar
Siswa jarang
berdiskusi dan bekerja sama dengan
pokok
siswa lain yang mengakibatkan siswa
lingkungan terhadap keterampilan
menjadi pasif, keterampilan proses
proses sains siswa kelas X SMA
sains tidak berkembang, dan sikap
Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran
ilmiah siswa kurang.
2011/2012.
siswa
hanya
kemampuan menganggap
berorientasi kognitif
saja
bahwa
merupakan mata banyak
Kebanyakan
pelajaran
menghafal
bahasan
pencemaran
pada serta
METODE PENELITIAN
biologi
Penelitian
yang
dilaksanakan
di
SMA Negeri 1 Mojolaban pada
dan
semester
5
genap
tahun
pelajaran
2011/2012. Penelitian ini termasuk
dalam
kuasi eksperimen dengan pendekatan
dokumentasi,
kuantitatif. Desain penelitian adalah
Metode dokumentasi pada penelitian
Posttest Only Control Design dengan
ini berupa dokumen nilai siswa pada
menggunakan kelompok eksperimen
semester
(penggunaan modul hasil penelitian
untuk
bentos)
kemampuan awal siswa berdasarkan
dan
kontrol
(model
siswa
tes
dan
sebelumnya
mengetahui
adalah observasi.
digunakan
keseimbangan
populasi penelitian. Metode tes dan
Populasi dalam penelitian ini seluruh
ini
nilai hasil belajar biologi pada
pembelajaran konvensional). adalah
penelitian
kelas
metode observasi dalam penelitian
X
semester 2 SMA Negeri 1 Mojolaban
ini
Tahun
keterapilan proses sains siswa.
Pelajaran
sebanyak
304
2011/2012 siswa.
digunakan
untuk
mengukur
Tes uji coba pada instrumen
Teknik
pengambilan sampel dengan cluster
penelitian
random sampling. Hasil pemilihan
mengetahui validitas produk moment
sampel
secara
dan
kelas
X.5
acak
menetapkan
sebagai
kelompok
menerapkan konvensional
kontrol
Selain
moment,
validasi
instrumen
juga
Analisis data pada penelitian
yang
dengan menggunakan uji t. Sebelum
pembelajaran dengan
untuk
divalidasi konstruk oleh ahli.
hasil penelitian bentos dan kelas X.6 kelompok
reliabilitas.
produk
eksperimen yang menerapkan modul sebagai
dilakukan
dilakukan dilakukan
ceramah.
analisis uji
data,
maka
normalitas
Kelas X.5 memiliki 38 orang siswa
menggunakan uji Anderson-Darling
dan
dan uji homogenitas dengan uji
kelas X.6 memiliki 36 orang
siswa
Levene’s. Variabel bebas berupa media
pembelajaran modul hasil penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
bentos dan variabel terikat adalah
Hasil analisis
Keterampilan Proses Sains. Teknik
model
pengumpulan data yang digunakan
penelitian
6
penggunaan bentos
penerapan modul
hasil
sebagai
bioindikator pada pokok bahasan
yang nyata antara penggunaan modul
pencemaran
hasil
lingkungan
terhadap
penelitian
bentos
sebagai
keterampilan proses sains disajikan
bioindikator pada pokok bahasan
pada Tabel 1.
pencemaran
Tabel 1. Hasil Analisis Pengaruh
penerapan metode ceramah, diskusi
model
dan presentasi terhadap kemampuan
penggunaan
modul
keterampilan proses sains siswa. Hal
keterampilan
ini menunjukkan bahwa penerapan
proses sains P-value
penggunaan modul hasil penelitian bentos sebagai bioindikator pada
Kriteria Keputusan
KPS 0.004
p-value
Ho ditolak,
pokok
< 0.05
H1 diterima
lingkungan
bahasan
pada
keterampilan
proses sains sehingga HO ditolak,
RATA-RA NILAI KPS
85
maka H1 diterima, berdasarkan hasil maka
keputusan menyatakan
dapat
bahwa bahwa
bentos
85.000 77.361
70
ada
KELOMPOK KONTROL
perbedaan antara penggunaan modul penelitian
proses
HASIL KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
75
yang
tidak
keterampilan
80
diambil
H0
terhadap
sains siswa.
Tabel 1 menunjukan bahwa p-value