pendidikan jasmani dan rohani ditekankan pada pemenuhan kebutuhan anak
akan gerak terutama untuk melatih kemampuan melakukan yang masih.
JURNAL PENDIDIKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK MELALUI SENAM IRAMA ANAK TUNAGRAHITA KELAS V DI SLB/C DHARMA WANITA LEBO SIDOARJO
Diajukan Kepada Unive rsitas Negeri Surabaya Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Pendidkain Luar Biasa
Oleh :
Sutji Murtiningsih 081044295
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK MELALUI SENAM IRAMA ANAK TUNAGRAHITA KELAS V DI SLB/C DHARMA WANITA LEBO SIDOARJO
Sutji Murtiningsih ( Mahasiswa PLB-FIP Universitas Negeri Surabaya, e-mail……
[email protected]) The research is conducted in SLB Dharma Wanita Lebo Sidoarjo with the numbe r of student as much as people, 1 male student and two female students on movement and rhytm lesson. And the findings of the study showed an increase in the ability to apply gymnastics movement and rhythm on physical education learning exercise and health for the fifth grade mental retardation student of SLB Dharma Wanita Lebo Sidoarjo. The result shows whe n the learning activities take place. The data collection method used in this study is the observation and documentation method. The data is obtained and analyzed by qualitative-descriptive approach. The result showe d that during pre-action, the re was a 46% increase in motor skills through gymnastics and rhythm towards the fifth grade of mental retardation students of SLB Dharma Wanita lebo Sidoarjo. After the action on the second cycle. The result increase to 96%. The conclution of study is that learning physical education and health can improve motor skills toward the fifth grade mental retardation students of SLB Dharma Wanita Lebo Sidoarjo. Key word : Motion Skills, Exercise and Rhythm, Mental Retardation Students.
PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah
satu
mutu
pendidikan
itu
sendiri
baik
wadah yang tepat untuk menghasilkan
pendidikan formal maupun pendidikan
sumber daya manusia dimana pemerintah
non formal disegala bidang kiranya
membuka berbagai satuan pendidikan di
sangat tepat bila hasil pendidikan benar-
negara ini tanpa terkecuali termasuk
benar dapat dirasakan manfaatnya dan
Pendidikan
dapat memenuhi kebutuhan mereka yang
Luar
Biasa,
karena
Pendidikan merupakan suatu cara yang
dianggap
paling tepat untuk mengembangkan dan
berkelainan,
meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan
kurang
Pembelajaran
normal
atau
Jasmani
dan
olahraga dan kesehatan
merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan
yang
bertujuan
mengembangkan
untuk
Dari permasalahan yang perlu diperhatikan
salah
aspek
kebugaran
jasmani,
keterampilan
gerak,
gross motor dan
keterampilan
berfikir
sosial,
sulit
kritis,
serta pola
2009:291).
berkebutuhan khusus, khususnya anak
fine motor sehingga
mencapai
perkembangan
sehat. Bagi anak
adalah
mengenai hambatan dalam keterampilan
penalaran, emosional, tindakan moral hidup
satunya
Guru
gerak
dalam
normal
sebagai
(Delpie,
pengajar
dan
tunagrahita yang memiliki kekhususan
pendidik merupakan salah satu faktor
secara
penentu
mental
pendidikan
dan
fisik,
setiap
upaya
pendidikan. Dalam proses pembelajaran
ditekankan pada pemenuhan kebutuhan
siswa dan guru dituntut memiliki multi
anak akan gerak terutama untuk melatih
peran, sehingga mampu menciptakan
kemampuan
kondisi belajar mengajar yang efektif,
melakukan
anak,
berhasil
dimana
melakukan
dan
keberhasilan
rohani
dimiliki
jasmani
program
yang masih ketika
anak
guru
harus
mampu
menciptakan
berbagai
kondisi belajar yang efektif, guru harus
keterampilan gerak dan diuji kemampuan
meningkatkan kesempatan belajar bagi
tubuhnya, perasaan positif dan percaya
siswa
diri
ini
mengajarnya. Makin banyak siswa yang
menumbuhkan kepercayaan diri anak
aktif dalam belajar, makin tinggi prestasi
tuna grahita dalam bersosialisasi dangan
yang dicapai. Dalam mengajar
lingkungannya.
harus mampu merencanakan program
akan
berkembang,
hal
Menurut Somantri (2005:103), yang dimaksud dengan anak tunagrahita adalah
anak
yang
dan
meningkatkan
mutu
guru
pengajaran dan sekaligus melakukannya dalam bentuk interaksi belajar mengajar.
mempunyai
Pembelajaran
pendidikan
kemampuan intelektual dibawah rata-
jasmani olahraga dan kesehatan bagi anak
rata. Atau anak yang kecerdasannya jauh
berkebutuhan khusus, khususnya anak
di bawah rata-rata dan ditandai oleh
tunagrahita
keterbatasan
mental
intelegensi
dan
ketidakcakapan dalam interaksi social.
yang
dan
memiliki
fisik
kelainan
ditekankan
pada
pemenuhan kebutuhan anak akan gerak terutama
untuk
melatih kemampuan
mengikuti gerak dalam pembelajaran .
pembelajaran
Dimana kemampuan mengikuti gerak dan
olahraga dan kesehatan
irama
senam banyak siswa kesulitan untuk
peranannya dalam mengikuti
pembelajaran
yang
nantinya sangat
bermanfaat bagi anak tunagrahita dalam
melakukan
pendapat
jasmani
pada kegiatan
gerakan.
Terutama
menggerakkan kedua tangan.
menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut
pendidikan
Anak dapat melakukan gerakan Abdullah
tangan terbatas pada melakukan gerak
(1996:3) yang dikutip oleh Furqon dalam
tangan
bukunya
melakukan gerak tangan diatas kepada
Perencanaan
dan
Strategi
Pembelajaran Penjas dijelaskan bahwa
lurus
dengan
lengan.
Jika
anak tidak dapat melakukannya.
pendidikan jasmani adaptif adalah “
Berpijak
pada
permasalahan
Pendidikan melalui program aktivitas
diatas guru perlu mencarikan solusi yang
jasmani
dapat
yang
dimodifikasi
untuk
membantu
menyelesaikan
memungkinkan individu dengan kelainan
permasalahan anak tunagrahita dalam
memperoleh
untuk
melakukan gerak menggunakan kedua
berpartisipasi dengan aman, sukses, dan
tangan sebagai salah satu alternatif adalah
memperoleh kepuasan”.
dengan
kesempatan
Kemampuan motorik pada anak tunagrahita adalah gerak khusus yang
gerak
jasmani olahraga dan kesehatan. Senam
irama
adalah
gerakan
dengan
senam yang dilakukan dengan irama, atau
(gross
latihan bebas yang dilakukan secara
motor), sehingga intervensi pembelajaran
berirama. Senam dan irama ini dapat
dapat dilakukan melalui pola gerak dalam
dilakukan dengan
perminan sederhana bersifat terapeutik.
ataupun tanpa alat. Alat yang sering
Delpie (2006:64)
digunakan adalah tongkat, bola, pita dan
menggunakan
menyeluruh
senam dan
irama kegiatan pembelajaran pendidikan
menggunakan motorik halus (fine-motor) dan
mengaplikasikan
otot-otot
besar
Berdasarkan hasil observasi yang
menggunakan alat
topi.
peneliti lakukan di SLB Dharma Wanita
Berdasarkan uraian diatas, maka
Lebo kelas V, anak tunagrahita dalam
penulis
melakukan gerakan kedua tangan kurang
penelitian dengan judul “ Peningkatan
optimal hal ini bisa dilihat ketika dalam
kemampuan gerak tangan melalui senam
tertarik
untuk
mengadakan
dan irama siswa tunagrahita kelas V Di
psikososial,
SLB/C Dharma Wanita Lebo Sidoarjo.
pemberian tugas-tugas kegiatan yang
Adapun tujuan dari penelitian ini
intervensi
fisik,
umumnya tidak menyimpang dengan
adalah :
keterampilan-keterampilan
1. Tujuan Umum
yang ada dalam kurikulum.
Tujuan umum dari penelitian ini
adalah
untuk
dan
fungsional
Selanjutnya menurut Smith, et al
mengkaji
dan Patton, JR dalam Delphie (2006:68()
peningkatan kemampuan gerak tangan
menyatakan bahwa : senam dan irama
Anak Tunagrahita melalui senam dan
merupakan salah satu intervensi yang
irama di SLB/C Lebo kelas V.
dapat dipergunakan untuk meningkatakan
2. Tujuan Khusus
kemampuan gerak anak tunagrahita hal
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
ini
sangat
diperlukan
meningkatkan
a. Untuk
mengkaji
mendeskripsikan
dan
yang
untuk
kemampuan
berpengaruh
geraknya
pada
proses
peningkatan
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
anak
secara psikososial, intervensi fisik, dan
tunagrahita kelas V Di SLB/C
pemberian tugas-tugas kegiatan yang
Dharma Wanita Lebo.
umumnya tidak menyimpang dengan
kemampuan
gerak
b. Untuk
mendeskripsikan
pelaksanaan
senam
dalam pembelajaran
dan
irama
Pendidikan
Jasmani olahraga dan kesehatan. c. Untuk
menganalisis
mendeskripsikan
dan
peningkatan
kemampuan gerak tangan tunagrahita
anak
melalui senam dan
irama. Menurut
keterampilan-keterampilan
yang ada dalam kurikulum dengan tujuan untuk
meningkatkan
mobilitas
dan
integrasi sensori sehingga pencapaian kemampuan gerak secara pada
anak
tunagrahita
menyeluruh dapat
lebih
maksimal. Biasanya mempunyai
anak
tunagrahita
kelainan penyerta, seperti
(2006:67)
spastik, autism, hiperaktif, atau kesulitan
mengemukakan bahwa pendekatan yang
belajar. Oleh karena itu guru kelas perlu
dipergunakan dalam pembelajaran senam
memperhatikan
dan
spesifik tersebut, selain perkembangan
irama
Delpie
fungsional
dapat
dilakukan
secara
karakteristik
yang
kognisi dan sosial siswa. Perkembangan
anak
kognisi
meliputi
perkembangannya tidak secepat anak
perkembangan pada tingkat sensorimotor,
normal dan berada setingkat lebih rendah
akademik,
dibandingkan dengan anak normal, serta
dan
sosial
kemampuan
keterampilan
mengurus
pemahaman
terhadap
kemampuan
berinteraksi
berbahasa, diri
sendiri,
konsep sosial
tunagrahita
dalam
diperlukan latihan- latihan yang intensif
diri,
sebagai
dan
sekaligus meningkatkan kekuatan otot
menumbuhkan rasa kreativitass.
latihan
gerak
fundamental,
anak tunagrahita.
Adanya kesulitan-kesulitan pada
Dari beberapa uraian para pakar
tingkat kemampuan tersebut maka suatu
diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
program
kemampuan anak tunagrahita dalam
pembelajaran.
Tujuan
pengaplikasian gerak dan irama dalam
melakukan gerak tangan
pembelajaran
tunagrahita,
dengan anak normal, pada umumnya
adalah pencapaian sasaran perilaku yang
berada dibawah anak normal walaupun
perlu
secara
bagi anak
dikembangkan
melalui
proses
fisik
tidak sama
penampilan
anak
pembelajaran dengan melalui intervensi
tunagrahita tidak jauh berbeda dengan
dan penggunaan media
anak normal. Dalam hal kemampuan
pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa
melakukan
yang
Khususnya
tunagrahita banyak mengalami kendala
perkembangan gerak yang ada pada diri
yang sangat berarti sehingga anak
setiap siswa.
tunagrahita
bersangkutan.
Kemampuan
tangan
memerlukan
anak
bimbingan
gerak
khusus dalam mengembangkan dan
anak tunagrahita yang ada
meningkatkan kemampuan geraknya.
dilapangan masih sangat kurang, hal ini
Diantaranya melalui pelatihan senam
dipengaruhi
irama.
tangan
oleh
melakukan
gerak
intelegensi
yang
dimiliki anak tunagrahita yang rendah
METODE
dan sekaligus dalam aspek pemahaman
Penelitian
ini
merupakan
juga sangat rendah, sehingga sangat
tindakan kelas dengan menggunakan
mempengaruhi kemampuan
geraknya.
desain model J. Ebbut (Kemmis dan
(2006:108)
Taggrat, 1988). “Penelitian tindakan
Menurut
Somantri
mengemukakan bahwa kemampuan gerak
kelas
adalah
penelitian
yang
mengkombinasikan prosedur penelitian
untuk
dengan tindakan yang dilakukan dalam
yang terjadi didalam kelas.
usaha seseorang untuk memahami apa
mengatasi suatu permasalahan
Adapun
desain
pelaksanaan
yang sedang terjadi sambil terlibat
penelitian tindakan kelas ini terbagi
dalam sebuah proses perbaikan dan
menjadi empat tahap, yaitu :
perubahan”
1. Tahap melihat kondisi lapangan
Hopkins
(dalam
Wiraatmadja, 2005:11) Pendekatan
2. Tahap
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif,
penelitian
ini
merumuskan
masalah
dilapangan 3. Tahap
merumuskan
solusi
atau
penerapan 4. Implementasi
Perencanaan Awal
Perencaan I
Tindakan I
Observasi I
Refleksi I
Perencanaan II
Perencaan II
Tindakan II
Observasi II
Refleksi II
dst
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi. Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan anak pada waktu proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2002:133). Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi karena observasi merupakan suatu pengamatan yang melibatkan panca indera, sehingga dapat digunakan sebagai metode pengumpulan data yang akurat sehingga penelitian akan memperoleh
hasil yang optimal. Dengan observasi didapatkan data tentang aktivitas anak tunagrahita dalam melakukan kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan mengaplikasikan senam dan irama . Adapun aspek yang diamati adalah : a. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan materi b. Keaktifam siswa dalam kegiatan senam dan irama c. Kesunguhan dalam kegiatan senam irama d. Penguasaan materi dalam kegiataan senam irama e. Kemampuan dalam melakukan gerakan dalam senam irama f. Motivasi dalam melakukan senam irama Kegiatan observasi ini menggunakan instrument yang dibuat sendiri oleh peneliti 2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Tujuan penggunaan dokumentasi adalah : untuk mencari data siswa di buku induk, b) untuk mencari informasi data yang diperlukan dalam penelitian melalui buku referensi dengan dokumentasi didapatkan data tentang kajian teori yang dibutuhkan dalam penelitian. Dengan dokumentasi didapatkan data gambar atau foto mengenai kegiatan belajar mengajar, data siswa dan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan melakukan gerak tangan melempar dan menangkap bola MY mendapatkan nilai cukup SR mendapatkan nilai cukup dan VM juga mendapatkan nilai kurang.
Kemampuan awal Pra Tindakan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kemampuan melempar bola Anak Tunagrahita Kelas V di SLB Dharma Wanita Lebo Sidoarjo (Pra Tindakan) Tingkat Penguasaan A. Pemanasan A.1 A.2 A.3 A.4 B. Gerak Tangan B.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6 B.7
1
√ √
MY 2 3
4
Nama Subyek SR 1 2 3 4
Ket 1
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √
VM 2 3
4
Belum tuntas
B.8 B.9 B.10 Jumlah rata Persentase
√ √ √
√ √ √
√ √ √
23 1.6 41%
23 1.6 41%
1. Hasil tindakan siklus I
a. Menyiapkan tujuan pembelajaran dan
Setelah mengadakan kegiatan pra tindakan
mempersiapkan siswa untuk belajar
maka dilaksanakan tindakan pada siklus I. b.
Menjelaskan
Adapun langkah- langkah pelaksanaan pada
mendemonstrasikan
siklus I adalah sebagai berikut :
bola
a. Siklus I Pertemuan I
gerakan
depan
dan melempar
perut
dengan
c. Melakukan observasi tentang kemampuan
Mempersiapkan
Rencana
Pelaksanaan
siswa melakukan gerakan melempar bola.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Hasil observasi tentang kemampuan
dan Kesehatan tentang melakukan gerak
siswa
dengan
menggunakan bola pada siswa tunagrahita
menggunakan
alat
(bola).
(terlampir)
melakukan
gerak
dengan
kelas V di SLB Dharma Wanita lebo
b. Mempersiapkan materi tentang gerak dengan
c.
dari
materi
mengaplikasikan senam dan irama.
1). Perencanaan a.
14 1 25%
Sidoarjo setelah dilakukan tindakan siklus I
menggunakan alat. Melempar bola dari
Pertemuan
depan perut.
senam dan
Mempersiapkan
instrument
observasi
I
dengan
mengaplikasikan
irama sudah ada sedikit
peningkatan. MY mendapatkan nilai baik,
(terlampir)
SR mendapatkan nilai baik dan VM juga
2). Pelaksanaan Tindakan
mendapatkan nilai cukup
Hasil Observasi Kemampuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanKemampuan melempar bola Anak Tunagrahita Kelas V di SLB Dharma Wanita Lebo Sidoarjo (Siklus I Pertemuan I)) Tingkat Penguasaan C. Pemanasan A.1
1
MY 2 3 √
4
Nama Subyek SR 1 2 3 4 √
Ket 1
VM 3
2
√
4 Belum tuntas
A.2 A.3 A.4 D. Gerak Tangan B.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6 B.7 B.8 B.9 B.10 Jumlah rata Persentase
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
29 20 51%
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
3). Observasi Kegiatan
√ √ √
29 20 51%
18 13 32%
terhadap siswa yang bernama observasi
dilakukan
MY,
perhatian
anak
ketika
ketika kegiatan belajar mengajar
mengikuti kegiatan belajar cukup
sedang berlangsung. Aspek yang
sedangkan
diamati
aspek
materi baik. Untuk SR perhatian
pemusatan perhatian anak ketika
anak ketika mengikuti kegiatan
sedang
belajar cukup sedangkan dalam
belajar
meliputi
mengikuti dan
kegiatan kemampuan
pengusaan
dalam
materi
pengusaan
baik.
melakukan
gerakan
yang
Sedangkan VM perhatian anak
diajarkan.
Adapun
hasil
ketika mengikuti kegiatan belajar
observasi
yang
dilakukan
cukup
sedangkan
dalam
pengusaan materi cukup. Hasil
Pembelajaran
observasi tentang Kemampuan
Jasmani
melakukan
Kesehatan.
gerak
pada
Pendidikan
Olahraga
Dan
Hasil Observasi Kemampuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan Anak Tunagrahita Kelas V di SLB dharma Wanita Lebo Sidoarjo (siklus I) No
Nama Subyek
1 2 3
MY SR VM
Aspek yang diamati Perhatian anak Kemp. mlkn. Ger. 2 3 2 3 2 2
4) Refleksi
pertimbangan tindakan perbaikan
Sebagai refleksi atas temuan pada
siklus
I
pertemuan
pada tahap pelaksanaan berikutnya.
I,
Berdasarkan
hasil
refleksi
pelaksanaan tindakan didiskusikan
ditemukan ketidakberhasilan siswa
dengan guru pendidikan jasmani
semuanya pada siklus I pertemuan
Olahraga
I, karena kemampuan melakukan
dan kesehatan
menemukan
keberhasilan
untuk dan
gerak
tangan
masih
rendah
kegagalan yang muncul selama
walaupun
kegiatan belajar mengajar dengan
dibandingkan
mengacu
instrument
tindakan. Kelebihan pelaksanaan
Proses belajar anak
siklus I pertemuan I adalah dengan
penelitian. dibahas
pada
dengan
teman
guru
kemudian dievaluasi sebagai bahan
meningkat pada
sedikit saat
pra
mengaplikasikan senam dan irama pada
pembelajaran
pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.
Dengan
demikian
perlu
dilaksanakan perbaikan agar terjadi peningkatan
kemampuan
dalam
Sesuai
kesimpulan
tersebut, diajukan beberapa saran yang dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan
melakukan gerak.
dengan
gerak
tangan
anak
tunagrahita melalui gerak dan irama. Adapun saran yang diajukan sebagai
SIMPULAN DAN SARAN berikut : Simpulan 1. Bagi Guru Berdasarkan
penelitian Sebaiknya guru mengaplikasikan
pengaplikasian gerak dan irama pada gerak dan irama dalam proses pembelajaran
Pendidikan
Jasmani pembelajaran pendidikan jasmani
Olahraga
dan
Kesehatan
untuk olahraga dan kesehatan. Karena
meningkatkan kemampuan gerak tangan dengan mengaplikasikan gerak dan pada anak tunagrahita kelas V di SLB/C irama terbukti dapat meningkatkan Dharma wanita Lebo Sidoarjo, maka kemampuan gerak tangan . dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 2. Bagi Orang tua “
Pembelajaran
dengan Orang tua sebaiknya ikut serta
mengaplikasikan gerak dan irama bagi mengajarkan atau melatih secara anak tunagrahita dapat meningkatkan langsung berbagai kegiatan dengan kemampuan gerak tangan, pada siklus II mata
pelajaran
yang
diajarkan
pertemuan II “. disekolah saat di rumah. Saran
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S dkk , 2012, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:PT Bumi Aksara
Amin, Moh 1995. Ortopedagogik anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Abdurrahman, Mulyono, 2006 Pendidikan Bagi Anak berkesulitan Belajar, Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. AqibZainal dkk, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:CV.YRama Widya Assjari. 1997. Ortopedagogik Anak Tunadaksa. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Delphie Bandi, 2006, Pembelajaran Anak Tunagrahita, Bandung : Refika Aditama Delphie Bandi, 2009, Pembelajaran AnakBerkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inkluasi, Sleman: KTSP Depdiknas, 2006, Standar kompetensi Dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar luar Biasa Tunagrahita Ringan (SLB C), Jakarta Nurhasan, 2005 Petunjuk Pendidikan Jasmani ,Surabaya : Unesa University Press Natawidjaya, Rohman & Alimin, Zainal, 2006, Penelitian Bagi Guru Pendidikan Luar Biasa, Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Noor,
Juliansyah, 2011, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah, Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Rahardja, Djadja dkk. 2010. Pengantar Pendidikan Luar Biasa (Orthopedagogik). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Sukidin, Basrowi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Insan Cendekia Saebani, Beni Ahmad, 2008, Metode Penelitian, Bandung : Pustaka Setia Tanjung, Bahdin Nur & Ardial, 2005, Pedoman PenulisanKarya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan tesis) Dan mempersiapkan diri menjadi penulis artikel ilmiah, Jakarta : Prenada Media