Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi Berbanding Terbalik ...

49 downloads 161 Views 440KB Size Report
4 Jun 2012 ... Tujuan karya tulis ini mengulas bagaimana pengaruh teknologi .... Internet juga bisa memberikan dampak yang positif bagi anak dalam.
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi Berbanding Terbalik dengan Kemajuan Pola Pikir Anak Arif Hidayat (115060700111108) [email protected]

ABSTRAK Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang tanpa batas. Setiap hari pasti ada perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Namun kemajuan tersebut tidak sepenuhnya membawa dampak baik bagi manusia ataupun penggunanya tapi kemajuan teknologi juga menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit. Dampak negatif yang ditimbulkan dari teknologi informasi dan komunikasi ini akan sangat berbahaya jika yang terkena adalah anak-anak usia dini kerena anak-anak cenderung tidak menyaring apa yang mereka dapat. Anak-anak juga cenderung langsung mempraktekan apa yang mereka terima dan mereka dapat. Kata kunci : Teknologi Informasi, Pola Pikir Anak, Kebiasaan dan Perilaku Anak PENDAHULUAN Melihat kondisi teknologi yang terus berkembang saat ini, teknologi seakan

mempermudah

segala

kegiatan

kita.

Selain

itu

juga

semakin

berkembangnya teknologi semakin banyak alat, mesin dan benda canggih bermunculan yang gunanya untuk membantu kita dalam melakukan segala kegiatan. Namun kemajuan teknologi tidak semuanya membawa dampak positif bagi kehidupan manusia. Ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, beberapa diantaranya mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Dan membuat kita jadi terhipnotis dan cenderung lebih menyukai dunia maya serta melupakan dunia nyata. 1

Dampak negatif itu akan berdampak serius apabila terjadi secara terusmenerus, apalagi jika sudah terjadi sejak dini. Bila kita telaah kembali kondisi yang sekarang terjadi mulai dari balita sudah akrab dengan teknologi, misalnya dengan permainan dalam laptop dan gadget lainnya. Mereka lambat laun lebih tertarik dengan teknologi dan jika kurang diperhatikan, maka mereka cenderung hidup dengan gadget tersebut. Hingga kasih sayang orangtua kepadanya kurang terasa. Penggunaan teknologi yang tidak baik tentu akan menimbulkan dampak yang tidak baik pula terhadap penggunanya. Apabila ini sudah terjadi terhadap anak-anak kecil maka itu akan mengubah pola pikir, tingkah laku, dan kebiasaan mereka menjadi buruk dan tidak sesuai yang diharapkan oleh orang tua mereka masing-masing yang tentunya mengharapkan anaknya menjadi pribadi yang baik. Masalah-masalah yang timbul dari kemajuan teknologi, terutama dibidang informasi begitu banyak. Bagaimana pengaruh dan akibat dari kemajuan teknologi informasi terharap pola pikir anak-anak akan diulas lebih lanjut dalam karya tulis ini. Tujuan karya tulis ini mengulas bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap pola pikir anak-anak. Selain itu juga untuk menemukan solusi agar kemajuan teknologi berbanding lurus dengan kemajuan pola pikir anak-anak usia dini. SEJARAH TEKNOLOGI Teknologi adalah pembuatan, penggunaan, dan pengetahuan alat, mesin, teknik, pertukangan, sistem, atau metode organisasi untuk menyelesaikan suatu masalah atau mengerjakan suatu fungsi tertentu. Teknologi dapat juga merujuk pada kumpulan alat, permesinan, dan prosedur. Sementara, menurut KBBI, teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi secara signifikan memengaruhi kemampuan manusia, juga spesies hewan lainnya, untuk berkendali dan beradaptasi pada lingkungan asli mereka. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, τεχνολογία (technología); dari τέχνη (téchnē), berarti "seni, keahlian, keterampilan, kerajinan" dan -λογία (logía), "berarti pengkajian mengenai-". Istilah ini dapat diterapkan secara umum

2

maupun khusus pada suatu cakupan tertentu: misalnya teknologi konstruksi, teknologi medis, dan teknologi informasi. (Wikipedia, 2012) Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir. (Wikipedia, 2012) Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada mulanya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional. (Wikipedia, 2012) Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah techne yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical). (Wikipedia, 2012)

3

Teknologi mengalami perkembangan yang tidak pernah berhenti. Tiap tahun, tiap bula, minggu, jam, bahkan detik teknologi terus berkembang. Mulai dari zaman dahulu yang masih bersifat tradisional sampai sekarang yang bersifat modern. Teknologi terus berkembang seiring berkembangnya zaman yang tujuannya untuk memudahkan manusia mengerjakan dan melakukan sesuatu demi kelangsungan hidupnya. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies atau disingkat dengan ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. (Wikipedia, 2012) Terdapat berbagai macam teknologi, namun yang paling terlihat kemajuannya adalah di bidang teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi sangat terhihat dimulai dari adanya telepon, telepon gennggam, radio, televisi, dan yang terakhir adalah internet. Teknologi informasi terus berkembang, seperti handphone/telepon genggam yang sudah banyak menggunakan fitur-fitur canggih yang memudahkan manusia berkomunikasi. Televisi sudah semakin banyak modelnya mulai dari layar cembung, layar datar, flat, dan yang lainnya. Internet

4

pun semakin mudah dijangkau oleh semua orang, semua kalangan, dan semua generasi. POLA PIKIR, KEBIASAAN, DAN PERILAKU ANAK Pola Pikir Aqliyah (pola pikir) adalah cara yang digunakan untuk memikirkan sesuatu; yakni cara mengeluarkan keputusan hukum tentang sesuatu, berdasarkan kaidah tertentu yang diimani dan diyakini seseorang. Elfiky (2009:20) dalam bukunya Terapi berfikir positif mendefinisikan pengertian pola pikir sebagai sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama. Pola Pikir Negatif Asmani (2009) menyebutkan bahwa negative thinking biasanya berupa pemikiran, perasaan, dan intuisi yang menyalahkan diri sendiri dan orang lain, yang bisa menurunkan semangat dan mengendurkan daya juang. Yang gawat adalah jika pola berfikir negatif itu telah menjadi jalan hidup. Artinya, kebiasaan negatif thinking itu telah dijalaninya selama bertahun-tahun hingga bahkan dianggapnya hal itu sebagai sesuatu yang normal. Pola pikir individu yang kurang percaya diri (pola pikir negatif), bercirikan antara lain: 1. Menekankan keharusan-keharusan pada diri sendiri (saya harus bisa begini atau saya harus bisa begitu). Ketika gagal, individu tersebut merasa seluruh hidup dan masa depannya hancur. 2. Cara berpikir totalitas dan dualisme : kalau saya sampai gagal, berarti saya memang jelek. 3. Pesimistik yang futuristik : satu saja kegagalan kecil, individu tersebut sudah merasa tidak akan berhasil meraih cita-citanya di masa depan. Misalnya, mendapat nilai C pada salah satu mata kuliah, langsung berpikir dirinya tidak akan lulus sarjana. 4. Tidak kritis dan selektif terhadap self-criticism : suka mengkritik diri sendiri dan percaya bahwa dirinya memang pantas dikritik.

5

5. Labeling : mudah menyalahkan diri sendiri dan memberikan sebutansebutan negatif. Seperti ungkapan, saya memang bodoh? saya ditakdirkan untuk jadi orang susah? dsb. 6. Sulit menerima pujian atau pun hal-hal positif dari orang lain : ketika orang memuji secara tulus, individu langsung merasa tidak enak dan menolak mentah-mentah pujiannya. Ketika diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menerima tugas atau peran yang penting, individu tersebut langsung menolak dengan alasan tidak pantas dan tidak layak untuk menerimanya. 7. Suka mengecilkan arti keberhasilan diri sendiri : senang mengingat dan bahkan membesar-besarkan kesalahan yang dibuat, namun mengecilkan keberhasilan yang pernah diraih. Satu kesalahan kecil, membuat individu langsung merasa menjadi orang tidak berguna. Pola pikir Positif Ciri orang yang berpikir positif (Pola pikir Positif) : 1. Melihat masalah sebagai tantangan. 2. Menikmati hidupnya. 3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide. 4. Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas dalam benak. 5. Mensyukuri yang di miliki. 6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu. 7. Tidak membuat alasan tapi langsung membuat tindakan. 8. Menggunakan bahasa yang positif. 9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif. 10. Peduli pada citra diri. Kebiasaan Kebiasaan merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg, dan normal di dalam suatu masyarakat atau komunitas hidup tertentu. Sebagai sebuah prilaku yang tetap (ajeg) kebiasaan merupakan prilaku yang selalu berulang hingga melahirkan satu keyakinan atau kesadaran bahwa hal itu patut dilakukan dan memiliki kekuatan normatif yang mengikat. 6

Perilaku Definisi perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud di gerakan (sikap); tidak saja badan atau ucapan. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2005). Dari pandangan biologis perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan. Robert Kwick (1974), menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat

dipelajari.

(dikutip dari Notoatmodjo, 2003). Skinner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus/ rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya organisme. Dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut “S-O-R” atau stimulus-organisme-respon. Hubungan Pola Pikir, Kebiasaan, dan Perilaku

Pola pikir, kebiasaan dan perilaku saling berkaitan. Pola pikir menghasilkan aksi dan aksi yang terus menerus menghasilkan kebiasaan dan dari kebiasaan akan menghasilkan perilaku tetap yang akan terus menerus dilakukan dan sulit untuk di rubah. Jadi dapat disimpulkan sebuah perilaku tetap berasal dari hal yang terkecil yaitu pikiran/pola pikir. Pola pikir sangat menentukan pembentukan karakter seseorang. Jika pola pikir dari awal sudah salah maka

7

perilaku yang di timbulkan pun negatif. Namun jika dari awal pola pikir sudah positif maka perilaku yang di hasilkan pun positif. Seperti pernyataan Ibrahim Elfiky dalam bukunya Terapi berfikir positif, pola pikir berasal dari pikiran yang terjadi berkali-kali. Pola pikir anak-anak dan orang dewasa pun berbeda. Orang dewasa akan lebih dapat berfikir dan memilih mana yang baik dan buruk. Berbeda kondisinya dengan anak-anak, anak-anak belum sepenuhnya dapat berfikir dengan baik dan memilih mana yang baik atau buruk untuk dirinya. Hal tersebut akan sangat berbahaya jika pemikiran anak-anak dari awal sudah menyimpang, karena akan menimbulkan dampak negatif terutama pola pikir yang tertanam, kebiasaan, dan perilaku yang di hasilkan. PENGARUH

TEKNOLOGI

INFORMASI

DAN

KOMUNIKASI

TERHADAP POLA PIKIR ANAK Tidak semua dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi terutama dibidang informasi dan komunikasi adalah positif, namun ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat kemajuan teknologi tersebut. Ada banyak pengaruh yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi terutama untuk anak-anak, mulai dari gaya hidup, pola pikir, kebiasaan, dan perilaku. Anak-anak pada usia dini cenderung kurang menyaring apa yang diterimanya secara langsung, itu semua dikarenakan pemikiran anak-anak belum sepenuhnya terbentuk. Oleh karena itu, apabila ada sesuatu yang negatif masuk ke dalam „mindset‟ (pola pikir) mereka itu akan berdampak buruk bagi dirinya kedepannya. Dari bidak teknologi informasi sendiri yang cenderung menghasilkan banyak dampak untuk anak-anak adalah internet. Berikut ini adalah dampak positif internet untuk perkembangan anak: 1. Internet membuat pola pikir anak menjadi lebih terbuka 2. Internet bisa menumbuhkan daya kreativitas anak 3. Dengan banyak duduk di depan komputer untuk mengakses internet, maka anak akan memiliki koordinasi yang baik antara mata, otak, dan tangan. 4. Internet juga bisa memberikan dampak yang positif bagi anak dalam memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi. 5. Dengan sering berhubungan dengan dunia internet, membuat anak menjadi lebih bisa berfikir kritis dan berkonsentrasi pada suatu hal

8

6. Internet bisa mengasah kemampuan anak dalam bidang verbal dan non verbal 7. Cara berfikir logis juga bisa ditumbuhkan melalui internet. 8. Kemampuan kognitif memori anak bisa berkembang dengan pesat bila anak sering mengakses internet. Berikut ini adalah dampak negatif internet untuk perkembangan anak: 1. Terlalu asyik bermain internet membuat anak mengesampingkan kehidupan sosialnya 2. Tanpa pengawasan yang ketat, anak bisa mengakses semua halaman web yang tersedia. Termasuk konten - konten porno dan konten - konten negatif lainnya. 3. Walaupun jumlah teman di dunia maya tidak sedikit jumlahnya, tanpa arahan dari orang tua, maka bisa jadi teman - teman di dunia maya tersebut bisa memberikan dampak yang negatif bagi anak kita 4. Data atau segala hal yang tersedia di internet tidak sepenuhnya benar dan anak belum mampu untuk membedakan serta menyaring informasi mana yang benar serta jenis informasi mana yang salah. 5. Anak yang banyak mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolahnya cenderung menjadi pribadi yang plagiat serta memiliki kemampuan yang buruk dalam menulis essay. 6. Dengan banyak mengakses internet, anak akan kesulitan dalam membedakan mana hal yang real serta mana hal yang tidak real. Berdasarkan pernyataan diatas telah dipaparkan beberapa dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari teknologi informasi. Dewasa ini yang paling tersorot dan populer dalam bidang teknologi informasi adalah internet. Pengaruh virus kecanduan internet telah menyerang tak hanya kalangan orang dewasa, melainkan anak-anak pun telah banyak yang sehari-harinya dekat dengan internet. Itu terlihat di situs pertemanan yang ada di internet seperti Frienster, Facebook, Twitter dan sebagainnya. Anak telah banyak yang memiliki akun dari media sosial tersebut. Seperti kita tahu masa kanak-kanak dan remaja adalah masa transisi dimana anak-anak belum mampu berfikir secara matang dan cenderung labil 9

dalam hal emosi dan tingkah lakunnya. Apa yang terlihat akan segera diserap dan dipraktekkan untuk menjawab rasa ingin tahunnya. Dalam hal ini perkembangan zaman dan teknologi (dalam hal ini internet khususnya) saat ini telah memberi dampak tak sedikit terhadap perkembangan perilaku maupun pola pikir anakanak. Suatu yang di khawatirkan disini ketika internet disalahgunakan para kalangan anak-anak dan orangtua kehilangan kontrol terhadap apa yang dilihat dan dilakukan oleh anak diberbagai situs yang ada di internet. Sebagai contoh tanpa sepengetahuan orangtua anak dengan mudah dapat mengakses foto maupun video dewasa dari sesama temannya maupun dari situs porno yang ada. Tentu hal ini jika tak dicegah dapat memicu terjadinya hal-hal negatif yang tidak diinginkan, seperti seks bebas, penyimpangan seksual, hingga kehamilan di usia dini. Selain studi kasus diatas, internet juga dapat mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Seorang anak yang sudah kecanduan dan nyaman dengan internet biasanya akan terus bermain internet dan jarang keluar rumah dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya atau pun orang lain. Hal tersebut akan mempengaruhi kepribadian anak itu sendiri, anak yang cenderung kurang berinteraksi dan tidak mudah bergaul dengan orang lain akan sering terasa minder atau rrendah diri dan cenderung kurang percaya diri ketika berada di antara orang banyak. Dampak yang seperti itu yang dapat mengubah pola pikir sekaligus kepribadian anak-anak setelah dewasa. Selain itu, anak-anak yang sudah mengalami kecanduan internet terutama „game online‟ akan menghabiskan uangnya untuk melayani dan mengikuti kesukaan dan keinginan anak tersebut. Anak yang kecanduan dan tidak berhenti-hentinya bermain internet maka secara tidak langsung akan mengurangi bahkan menghilangkan minat mereka untuk belajar. Mereka cenderung lebih memilih bermain dari pada harus belajar. Pengaruh lain yang diberikan internet yaitu timbulnya dampak kejahatan dan penipuan. Kejahatan dan penipuan dunia maya sudah banyak diketahui oleh orang-orang. Banyak kasus dari dunia maya ini yang telah dipublikasi di televisi,

10

radio, dan internet itu sendiri. Berkembangnya teknologi juga mengakibatkan berkembangnya kejahatan didunia maya. Dalam hal ini dikhawatirkan anak-anak akan menjadi korban ataupun pelaku dalam kasus kejahatan ataupun penipuan dunia maya. Ada beberapa kasus dimana anak-anak diculik oleh orang yang dikenalnya melalui jejaring sosial. Selain itu juga banyak penipuan yang terjadi di dunia maya. Hal ini juga ditakutkan anak-anak yang terlalu sering mengakses internet pikirannya terbuka bahkan terinspirasi untuk melakukan kejahatan itu juga. Jika itu sudah terjadi maka pola pikirnya akan berubah dan kepribadiannya cenderung menjadi negatif. Dalam kasus yang lebih parah dari dampak internet itu sendiri ketika anakanak terhipnotis lebih menyukai dunia maya dan dunia nyata bahkan sampai sulit membedakan mana yang dunia maya dan mana yang dunia nyata. Ada banyak kasus diamana anak-anak yang sudah kecanduan internet lebih memilih bermain internet dari pada sekolah. Jika itu sudah terjadi maka akan sangat sulit sekali mengubah kebiasaan dan polapikir dari anak tersebut. Karena pola pikir dan kebiasaan yang sudah terbentuk seperti itu. Hal ini pun mengakibatkan orang tua kesulitan menyadarkan anaknya. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi selain internet yang populer saat ini, gadget juga mulai merambah ke semua elemen masyarakat. Gadget seperti telepon genggam saat ini sudah banyak dimiliki oleh semua kalangan. Mulai dari dewasa, remaja, bahkan anak-anak sekang sudah banyak yang memiliki telepon genggam atau yang sering disebut HP (Handphone). Mulai dari anak-anak SMA, SMP, SD, bahkan TK pun sudah ada yang memiliki hp. Mayoritas anak-anak zaman sekarang sudah dimanjakan dan dikenalkan dengan teknologi sejak kecil. Sejak kecil anak-anak sudah dikenalkan dengan gadget seperti laptop, hp, tab, dll. Bahkan ada juga orang tua yang sudah memberikan anaknya gadget sendiri seperti hp sejak kecil. Mereka yang sudah diberikan gadget lambat laun lebih tertarik dengan teknologi dan jika kurang diperhatikan, maka mereka cenderung hidup dengan gadget tersebut. Hingga kasih sayang orang tua kepadanya kurang terasa oleh mereka karena mereka terlalu sibuk dengan gadgetnya dan dunianya. tidak hanya itu, semakin canggih hadget yang dimiliki seseorang tidak hanya memudahkan dalam berkmunikasi tapi juga dapat

11

memberikan dampak negatif lain. Seperti fitur yang ada di dalam BBM (Blackberry Messanger), di dalam bbm kita bisa dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain sesama pengguna blackberry. Selain itu juga kita bisa dengan mudah berbagi gambar dan lainnya. Dalam faktanya BBM ini juga pernah disalah gunakan ketika digunakan untuk saling mengshare konten-konten pornografi. Jika sudah seperti itu, maka akan memberikan dampak negatif kepada anak-anak. KONDISI YANG SEHARUSNYA TERJADI ANTARA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN POLA PIKIR ANAK Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, seharusnya yang terjadi antara perkembangan teknologi dan pola pikir berjalan secara seimbang. Seperti ungkapan dari Nina Arman, seorang staf pengajar Jurusan

Komunikasi

FISIP

UI,

sebagaimana

dikutip

Hari

dalam

BalitaCerdas.com, bahwa kemunculan teknologi komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak. Selain itu juga, Mangoenprasodjo dalam bukunya, “Pengasuhan Anak di Era Internet”, menulis banyak manfaat yang bisa diperoleh jika anak dikenalkan pada komputer sedini mungkin. Jika cara Anda benar, Anda tidak hanya membuatnya “melek” teknologi, namun komputer juga bisa mejadi media untuk mengembangkan cara berpikir dan memecahkan masalah serta kreativitas si kecil. Seharusnya dengan adanya perkembangan ini dapat memudahkan anakanak dalam berkomunikasi dan mencari sesuatu informasi namu bukan menjadikan anak-anak itu seorang plagiat atau malas. Selain itu juga perkembangan teknologi ini seharusnya dapat membuka pemikiran anak-anak agar lebih kreatif, sebagai penunjang dalam belajar, sebagai sarana bersosialisasi, dan sebagai pembentuk pola pikir serta kepribadian diri yang baik. Kemajuan teknologi

seharusnya

menjadi

penunjang

untuk

mengoptimalkan

dan

12

menumbuhkan pola pikir anak-anak yang positif. Selain itu juga sebagai penunjang media belajar dan berkomunikasi si kecil. Sebagai pendukungnya, orang tua juga seharusnya mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan teknologi ini. Pihak-pihak terkait pun sepeti pemerintah harus membantu menyaring dan mengawasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. KESIMPULAN Perkembangan teknologi terus berkembang tak pernah berhenti. Begitu juga dengan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Namun perkembangan teknologi ini tidak sepenuhnya memberikan dampak positif tapi juga memberikan dampak negatif pada penggunanya. Dampak negatif ini akan menjadi lebih buruk ketika korbannya adalah anak-anak.dampak negatif seperti kecanduan internet dan game online, kejahatan dunia maya seperti penipuan, penculikan dan yang lainnya, pornografi, membuat kemalasan dan kejenuhan terhadap aktifitas lain seperti belajar dan bersosial kepada masyarakat, pemborosan dalam penggunaan uang, dan lain-lain. Semua dampak negatif itu akan berakibat sangat serius terhadap anak-anak. Karena anak-anak cenderung menerima apa yang mereka dapat tanpa menyaring terlebih dahulu, sehingga itu akan menentukan pola pikir, perilaku, kebiasaan dan sampai akhirnya kepribadian. Jika yang mereka dapat dari awal negatif maka kepribadian yang terbentuk pun akan menjadi negatif pula. Sehingga dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini perlunya pengawasan dari orang tua dan pihak-pihak terkait agar lebih membantu dalam pengawasan dan pembatasan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini untuk anak-anak agar anak-anak dapat menerima dampak positif bukan dampak negatif dari semua kemajuan teknologi ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Kebiasaan [Custom] Sebagai Hukum. (online). (http:// www.pustakasekolah.com/kebiasaan-custom-sebagai-hukum.html. Diakses pada 4 Juni 2012).

13

Anonim. 2012. Definisi Perilaku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Adalah Tanggapan

Atau

Reaksi.

(online).

(http://ml.scribd.com/doc/

21746354/Definisi-Perilaku-Menurut-Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia-Adal ah-Tanggapan-Atau -Reaksi. Diakses pada 4 Juni 2011). Anonim. 2012. Teknologi. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi. Diakses pada 21 Mei 2012). Anonim. 2012. Teknologi informasi. (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/ Teknologi_informasi. Diakses pada 21 Mei 2012). Anonim. 2012. Teknologi Informasi Komunikasi. (online). (http://id.wikipedia. org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi. Diakses pada 21 Mei 2012). Indah.

2012.

Dampak

Internet

Untuk

Perkembangan

Anak.

(online).

(http://carapedia.com/dampak_internet_perkembangan_anak_info2528.html. Diakses pada 4 Mei 2012). Lim,

Rudy.

2008.

Sikap

Dan

Pola

Pikir

Yang

Positif.

(online).

(http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_tetap/1928/Sikap_&_Pola_Pi kir_Yang_Positif/. Diakses pada 4 Juni 2012). Lutfi. 2010. Pikiran Mempengaruhi Nasib Kita….?!. (online). (http://paknewulan. wordpress.com/2010/07/22/pikiran-mempengaruhi-nasib-kita/#more-534. Diakses pada 4 Juni 2012). Lutfi.

2011.

Menghilangkan

Fikiran

Negatif.

(online).

(http://

paknewulan.wordpress.com/2011/12/24/menghilangkan-fikiran-negatif/# more-580. Diakses pada 4 Mei 2012). Khairisma,

Walid.

2011.

PENGARUH

KOMPUTER

TERHADAP

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK. (online). (http://ml.scribd.com/ doc/94742738/Pengaruh-Komputer-bagi. Diakses pada 4 Mei 2012). Mangoenprasodjo, A. Setiono . 2004. Pengasuhan Anak di Era Internet: Mitos TV, Komputer, Spiritual Parenting, hingga Sex Education. Yogyakarta: ThinkFresh. Diakses dari http://ml.scribd.com/doc/94742738/PengaruhKomputer-bagi. Pada 4 Mei 2012. Melani, Sinta. 2011. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi. (online). (http:// sintamelani.blogdetik.com/2011/12/12/dampak-negatif-perkembangan-tekno logi/. Diakses pada 21 Mei 2012).

14

Siringo-ringo, Suryono Brandoi. 2012. Dampak Internet Terhadap Perkembangan Perilaku Maupun Pola Pikir Anak dan Remaja. (online). (http:// teknologi.kompasiana.com/internet/2012/01/30/dampak-internet-terhadapperkembangan-perilaku-maupun-pola-pikir-anak-dan-remaja/. Diakses pada 4 Mei 2012).

15