Laporan 2011

126 downloads 14658 Views 8MB Size Report
29 Apr 2013 ... on Honda motorcycle retail financing produced by. PT Astra Honda Motor, ... pembiayaan sepeda motor Honda bekas untuk memfasilitasi ...
2011

Laporan Tahunan

Annual Report

Annual Report

Laporan Tahunan

2011 Expanding Horizons

Strengthening Foundations,

Strengthening Foundations, Expanding Horizons

PT Federal International Finance MENARA FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Jakarta 12440, Indonesia. Tel: (021) 769 8899 Fax: (021) 7590 5599 www. fifkredit.com

Laporan Tahunan

Annual Report

2011

Daftar isi Contents

01

31

Penjelasan Tema Theme

Tinjauan Bisnis Business Review

02

36

Identitas Perusahaan Corporate Identity

Prospek Usaha Business Prospects

03

39

Profil Perusahaan Corporate Profile

Tinjauan Fungsional Functional Review

06

40

Jaringan Usaha Business Network

Sumber Daya Manusia Human Resources

08

48

Misi, Visi dan Nilai Mission, Vision and Values

Teknologi Informasi Information Technology

10

50

Jejak Langkah Milestone

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Occupational Health and Safety (OHSE)

12

57

Peristiwa Penting 2011 2011 Significant Events

Tinjauan Keuangan Financial Review

14

77

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Sertifications

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

16

117

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Tanggung jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

18

130

Informasi Obligasi Bonds Information

Tanggung jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting

20

133

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Laporan Keuangan Financial Report

24

239

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Data Perusahaan Corporate Data

Strengthening Foundations, Expanding Horizons Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, FIF melaksanakan strategi ganda yang berfokus pada penguatan dan pengembangan. FIF semakin memperkuat peranannya dalam bisnis intinya, yakni pembiayaan sepeda motor, melalui kebijakan yang lebih baik dan pelayanan pelanggan yang lebih memuaskan. FIF juga mengembangkan sayapnya keluar untuk mencari dan memanfaatkan peluang-peluang baru untuk terus bertumbuh, senantiasa mentransformasi diri untuk menjawab tantangan di depan. Dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha, FIF bertekad untuk mengembangkan kapitalisasi pasar dan terus memimpin dalam industri pembiayaan sepeda motor Honda. Amidst ever increasing competition, FIF decisively executes a twofold strategy of reinforcement and expansion. One is aimed within, towards intensifying its role in its core business of motorcycle financing through better policies and more excellent service, while the other is directed outwards, to proclaim new horizons and seize new opportunities for further growth, continuously evolving and transforming itself to address and overcome future challenges. By enhancing its competence and increasing its business capacity, FIF is determined to expand its market capitalization and remain the leader in the industry of Honda motorcycle financing.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

1

Identitas Perusahaan Corporate Identity

Nama Perusahaan Company’s Name

PT Federal International Finance

Bidang Usaha

Line of Business

• Pembiayaan Konsumen I Consumer Financing • Anjak Piutang I Factoring • Sewa Guna Usaha I Leasing

Pembentukan Founded

1 Mei 1989 I 1May 1989

Modal Dasar

Rp 300.000.000.000,- (Tiga ratus miliar rupiah) IDR 300.000.000,- (three hundred billion rupiah)

Kepemilikan

PT Astra International Tbk PT Arya Kharisma

Authorized Capital

Ownership

Dasar Hukum Pendirian

Legal Basis of Establishment

Jaringan Kantor Office Network

Alamat Kantor Office Address

2

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Akta Notaris no. 1 tahun 1989 yang dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Notary Deed no. 1 year 1989, made by Ms. Rukmasanti Hadjasayta, SH, Notary in Jakarta 152 kantor cabang dan 368 titik pemasaran dan pelayanan pelanggan 152 branch offices and 368 point of sales and customer service Menara FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak, Jakarta 12440, Indonesia Tel. 021-769 8899 Fax. 021-759 055 99

Profil Perusahaan Corporate Profile

PT Federal International Finance merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk yang didirikan pada tahun 1989 dengan nama Mitrapusaka Artha Finance. Mulanya, Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan termasuk pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang. Pada tahun 1991 hingga kini, Perseroan berganti nama menjadi PT Federal International Finance. Sejak tahun 1996 Perseroan memutuskan untuk memusatkan kegiatan usahanya pada pembiayaan ritel khusus sepeda motor Honda yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor, sebuah anak perusahaan PT Astra International Tbk.

PT Federal International Finance is a subsidiary of PT Astra International Tbk founded in 1989 under PT Mitrapusaka Artha Finance. During its early inception, the Company engaged in financing business including consumer financing, leasing and factoring. In 1991 until now, the Company’s name has been changed to PT Federal International Finance. Since 1996, the Company then decided to focus its business activity on Honda motorcycle retail financing produced by PT Astra Honda Motor, another subsidiary of PT Astra International Tbk.

Saat ini posisi Perseroan adalah perusahaan pembiayaan sepeda motor terdepan di Indonesia, dengan 152 kantor cabang serta 368 titik pemasaran dan pelayanan pelanggan di Indonesia. Dengan lebih dari tiga juta pelanggan, FIF mengendalikan 44,2% pasar penjualan kredit sepeda motor, didukung jaringan usaha yang terdiri dari lebih 1.572 dealer resmi Honda.

At the moment, Company has become the foremost motorcycle financing in Indonesia with a total of 152 branch offices and 368 point of sales and customer service across Indonesia. Moreover, by having more than three million customers, FIF controls 44,2% motorcycle financing market supported by a strong network comprising more than 1,572 official Honda dealers.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

3

Profil Perusahaan Corporate Profile

4

Sektor Usaha

Business Sector

Perusahaan telah melakukan kegiatannya dalam bidang pembiayaan ritel kendaraan bermotor Honda melalui pelayanan yang cepat, mudah serta berdaya saing tinggi untuk pembiayaan kendaraan bermotor baru, pembiayaan kendaraan bermotor bekas serta pembiayaan multi-produk seperti alat-alat elektronik dan peralatan rumah tangga ( di bawah unit usaha SPEKTRA). Perseroan memiliki dua jenis skema pembiayaan, yaitu pembiayaan konvensional dan pembiayaan Syariah, dimana keduanya mengedepankan prinsip-prinsip universal, transparan, bersih, terbuka, adil dan jujur.

The Company has been engaging in automotive retail financing for Honda automotives by providing fast, easy and competitive services for new automotive financing and used automotive financing, while also providing multi product financing in electronics and home appliances (under SPEKTRA). FIF has two financing schemes offered to the customers – the conventional financing and sharia financing – which booth set out the principles of universal, clear, clean, open, fair and honest.

Pembiayaan Sepeda Motor Baru

New Motorcycle Financing

Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan bagi pembelian sepeda motor baru dengan skema pembayaran angsuran mulai dari 1-3 tahun.

The Company provides new Honda motorcycle financing with the installment scheme in certain period ranging from 1-3 years.

Pembiayaan Sepeda Motor Bekas

Used Motorcycle Financing

Perseroan memperluas solusi pembiayaan ke pembiayaan sepeda motor Honda bekas untuk memfasilitasi pelanggan yang mencari sepeda motor berkualitas.

The Company extends its financing solution to used Honda motorcycle financing in order to facilitate customers seeking for good quality motorcycle.

Pembiayaan Multi Produk

Multi-Product Financing

Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan untuk membeli perlengkapan elektronik dan barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan FIF SPEKTRA dan FIF Syariah.

The Company provides a financing facility for the purchases of electronic and home appliances products through FIF SPEKTRA as well as FIF Syariah.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Realisasi Hasil Penawaran Umum

Use of Public Offering Proceeds

Pada tahun 2011, Perseroan melakukan penawaran umum obligasi yang bernama Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sejumlah Rp 3.000.000.000.000 (tiga triliun rupiah). Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi tersebut telah dilaporkan kepada Bapepam-LK, sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.4, melalui surat Perseroan No. L.FIF/Trea-Opr/285/ VII/2011.

In 2011, the Company offered its corporate bond, the Federal International Finance Bond XI/2001 with Fixed Interest Rate to the public, valued at IDR 3 trillion in total. The proceeds have been reported to the Bapepam-LK, pursuant to the Bapepam-LK Regulation No. X.K.4, through the letter of the Company No. L.FIF/ Trea-Opr/285/VII/2011.

Berdasarkan surat Perseroan tersebut, dari total emisi yang diperoleh Perseroan setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sesuai rencana penggunaannya, seluruhnya telah direalisasikan untuk kegiatan pembiayaan konsumen, khususnya pembiayaan sepeda motor, sehingga tidak ada lagi dana penawaran umum obligasi tersebut yang tersisa. Atas penerbitan Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011, Pefindo memberikan peringkat “idAA” (Double A; Stable Outlook) pada tanggal 21 Februari 2011 melalui surat No. 207/PEF-Dir/II/2011. Pada tanggal 2 Desember 2011, Pefindo meningkatkan peringkat untuk Obligasi IX Seri C Tahun 2009, Obligasi X Tahun 2010, dan Obligasi XI Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh PT Federal International Finance, dari “idAA” menjadi “idAA+” melalui surat No. 1532/PEF-Dir/ XII/2011.

Based on the letter of the Company, there is no remaining fund from the public offering as the Company has used all the emissions, minus all fees, for consumer financing activities. The national rating agency Pefindo gave the Federal International Finance Bond XI/2011 the “idAA” (Double A; Stable Outlook) rating on 21 February 2011, as stipulated in the letter No. 207/PEF-Dir/II/2011. On 2 December 2011, Pefindo upgraded the rating for the Company’s Bond IX Seri C Year 2009, Bond X/2010, and Bond XI/2011 from “idAA” to “idAA+”, as stipulated in the letter No. 1532/PEF-Dir/XII/2011.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

5

Jaringan Usaha Business Network

Kalimantan Sumatera

Jakarta

Surabaya

Sumatera Area 1. Medan 2. P. Siantar 3. R. Prapat 4. Batam 5. Pekanbaru 6. Rengat 7. Palembang 8. Padang 9. Bukit Tinggi 10. Lampung 11. Pk. Pinang 12. Bengkulu 13. Bd. Jaya 14. Jambi 15. Ma. Bungo 16 Binjai 17. Dumai 18. B. Aceh 19. L Linggau 20. Bangka 21. Baturaja

6

22. Kisaran 23. Solok 24. Kotabumi 25. Metro 26. Pringsewu 27. Prambumulih 28. Meulaboh 29. Pd. Sidempuan 30. Rb. Bujang 31. Ujung Batu 32. Sarolangun 33. Lhokseumawe 34. Kalianda 35. Lupuk Pakam 36. Muara Bulan 37. Sekayu 38. Tulang Bawang 39. Muara Enim 40. Si. Empat Pasaman 41. Tembung

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Jabodetabek Area 1. Jakarta 1 2. Jakarta 2 3. Tangerang 4. Bekasi 5. Cilegon 6. Bogor 7. Sukabumi 8. Depok 9. Karawang 10. Rangkasbitung 11. Pasar Minggu 12. Pamulang 13. Serang 14. Pandeglang 15. Ciledug 16. Taman Palem 17. Bungur 18. Cikupa 19. Pondok Gede

Jabar Area 1. Bandung 1 2. Bandung 2 3. Cirebon 4. Jatibarang 5. Subang 6. Kadipaten 7. Tasikmalaya 8. Cileungsi 9. Cikarang 10. Cianjur 11. Garut 12. Purwakarta 13. Soreang 14. Cibinong 15. Cikampek 16. Padalarang

Jateng Area 1. Semarang 2. Kudus 3. Purwodadi 4. Jepara 5. Tegal 6. Pekalongan 7. Blora 8. Salatiga 9. Kendal 10. Palur 11. Pemalang

DIY Area 1. 2. 3. 4. 5.

Yogyakarta Magelang Purwokerto Sukoharjo Cilacap

Sulawesi

Irian Jaya Papua

Jatim Area 1. Surabaya 2. Gresik 3. Lamongan 4. Sidoarjo 5. Mojokerto 6. Tuban 7. Bojonegoro 8. Jember 9. Banyuwangi 10. Lumajang 11. Kediri 12. Madiun 13. Malang 14. Pb. Linggo 15. Pamekasan 16. Rungkut 17. Bangkalan 18. Kepanjen 19. Pasuruan

Bali Area 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Denpasar Tabanan Singaraja Gianyar Klungkung Kuta Badung

NTT & NTB Area 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mataram Selong Bima Sumbawa Kupang Maumere Praya

Kalimantan Area 1. Banjarmasin 2. Samarinda 3. Balikpapan 4. Palangkaraya 5. Sampit 6. Pontianak 7. Singkawang 8. Pangkalan Bun 9. Tanjung 10. Sanggau 11. Martapura 12. Tenggarong 13. Batulicin 14. Ketapang 15. Tarakan

Sulawesi Area 1. Makasar 2. Pare-pare 3. Kendari 4. Manado 5. Palu 6. Gorontalo 7. Palopo 8. Luwuk 9. Gowa 10. Poso

Irian Jaya Area 1. Jayapura 2. Ambon 3. Sorong

PT Federal International Finance Annual Report 2011

7

Misi, Visi dan Nilai Mission, Vision and Values

Misi Mission Membawa Kehidupan yang Lebih Baik untuk Masyarakat We Bring A Better Life to the Community

Visi Vision Pemimpin Industri yang Dikagumi Secara Nasional To be the Admired National Industry Leader

8

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Nilai FIF FIF Values forward

T

E

A

M

To encourage everyone to work together based on mutual respect, positive thinking and the interests of the company in order to produce optimal performance.

To encourage everyone to prioritize superior service to both external and internal customers through simple, straightforward and quality processes based on a pro-active attitude in implementing sustainable improvement.

To encourage everyone to foster integrity and be committed to continually achieve optimal performance improvements by prioritizing professionalism to produce innovations.

To encourage everyone to be sensitive and responsive to changes and to look far ahead in designing and making strategic changes.

mendorong semangat semua insan untuk bersinergi yang didasari oleh sikap saling menghargai, berpikir positif serta mengutamakan kepentingan perusahaan agar menghasilkan kinerja yang optimal.

mendorong semua insan untuk mengutamakan layanan unggul pada konsumen eksternal dan internal melalui proses yang sederhana, lugas serta berkualitas yang didasari oleh sikap pro aktif dalam melakukan perbaikan berkesinambungan.

mendorong semua insan berintegritas dan berkomitmen untuk terus meningkatkan prestasi kerja setinggi-tingginya dengan mengedepankan profesionalisme untuk menghasilkan inovasiinovasi.

mendorong semua insan agar peka dan tanggap terhadap perubahan serta berwawasan jauh ke depan dalam merancang dan melakukan perubahan strategis.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

9

Jejak Langkah Milestone

1989-1998

Menjaga keberlangsungan usaha selama krisis Stay sustain during crisis

• Didirikan dengan nama PT Mitrapusaka Artha Finance, dengan fokus bisnis pada usaha pembiayaan, anjak piutang, dan penyewaan • Berubah nama menjadi PT Federal International Finance • Berfokus pada pembiayaan ritel sepeda motor Honda bagi pengguna akhir • Mengimplementasikan sistem komputerisasi yang terintegrasi • Established as PT Mitrapusaka Artha Finance, focused on leasing, factoring and consumer financing • Changed name to PT Federal International Finance • Focus on direct retail Honda motorcycle financing to end customer • Implemented integrated computerized system

1999-2006

Sistem online real time Real-time on line system

• Merestrukturisasi pinjaman berjalan hingga 2003 tanpa potongan bunga dan pokok • Mengimplementasikan sistem online real time secara terintegrasi dan terpusat • Melunasi seluruh pinjaman yang telah direstrukturisasi • Meningkatkan modal saham hingga Rp 280 miliar • Restructured outstanding loan to 2003 without haircut of principal and interest • Implemented the Integrated and centralized real-time on line system • Pay off all the restructured outstanding loan • Increased share capital to IDR 280 billion

10

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

2011

Memperkuat fondasi, memperluas cakrawala Strengthening foundations, expanding horizon

2007-2010

Meraih laba bersih tertinggi sepanjang sejarah Achieve all time high net profit

• Mengembangkan sistem penagihan dan pengelolaan kredit bermasalah • Memperoleh laba bersih sebesar Rp 612 miliar (tumbuh 49% dari tahun sebelumnya) bahkan pada masa krisis (2008), kemudian memperoleh laba bersih Rp 812 miliar di 2009 • Memperoleh laba bersih tertinggi sepanjang sejarah FIF sebesar Rp 1.174 miliar (tumbuh 45% dari tahun sebelumnya) • Developed collection system and account delinquency management • Achieved net profit IDR 612 billion (growth 49% from the previous year), even during global crisis (2008) then achieved net profit IDR 812 billion in the 2009 • Achieve all time high net profit IDR 1,174 billion (growth 45% from the previous year)

• Meningkatkan penetrasi pasar melalui pengembangan jaringan • Mengelola keunggulan operasional untuk menjaga tingkat risiko dan menghadirkan kualitas layanan bagi pelanggan yang lebih baik • Menciptakan pemimpin-pemimpin baru dalam bisnis dengan mengimplementasikan program “People Readiness & Succession Planning” • Menurunkan tingkat non performing loan (NPL) hingga 1,43%, terbaik selama 5 tahun terakhir • Improve market penetration through network development • Manage operational excellence to maintain risk level and deliver higher customer service quality • Create new business leader by implementing “People Readiness & Succession Planning” program • Reducing level of non performing loan (NPL) to 1.43%, the best achievement in the last 5 years

PT Federal International Finance Annual Report 2011

11

Peristiwa Penting 2011 2011 Significant Events

Februari - February Pefindo Menaikkan Peringkat FIF dari idAA- menjadi idAA

FIF Menerbitkan Shogun Bond Senilai USD 60 Juta

FIF Mengadakan Kegiatan Mari Berbagi Ilmu

FIF Offers Shogun Bond Worth USD 60 Million

FIF Conducts the Mari Berbagi Ilmu (Let’s Share Our Knowledge)

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) upgrades FIF’s rating from id AA- to id AA

April - April Maret - March PermataBank dan FIF Jalin Kemitraan Strategis dengan Meluncurkan ”Sobat Bijak” FIF dan PermataBank meluncurkan solusi pendanaan bagi konsumen FIF melalui produk “Sobat Bijak” untuk memfasilitasi tambahan modal usaha, renovasi rumah, biaya pendidikan anak, dan kebutuhan lainnya.

FIF Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2011 FIF Conducted Annual General Meeting Shareholders in 2011

FIF Memberikan Bantuan Pengembangan Profesionalisme Untuk 3.000 Guru Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, tokoh pendidikan nasional, menerima secara simbolik bantuan dari FIF untuk Guru Bangsa, yang diwakili oleh Suhartono, Presiden Direktur FIF.

Permata Bank and FIF forge a Strategic Partnership by Launching “Sobat Bijak” FIF and Permata Bank launched a financing solution for FIF customers called “Sobat Bijak”, aimed at those who require funding for business expansion, house renovation, children education, and other needs.

Mei - May FIF Merayakan Hari Jadinya ke-22 Tahun Pada Tanggal 1 Mei

FIF Extends Aid for the Professional Development of 3,000 Teachers Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, a major figure in national education, receives symbolically from FIF the aid for the Teachers of the Nation, from Suhartono, FIF’s President Director.

FIF Celebrates its 22nd Anniversary on 1 May

Obligasi FIF XI Tahun 2011 Sebesar Rp 3 Triliun FIF melakukan penawaran umum Obligasi XI senilai Rp 3 triliun dengan peringkat (rating) idAA (stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). FIF-XI Bond 2011 worth IDR 3 trillion FIF conducts an offering of its XI Bond worth IDR 3 trillion with the idAA (stable outlook) rating from Pefindo.

Juli - July FIF Memperoleh Kredit Sindikasi Sebesar USD 250 Juta Fasilitas pinjaman dari 11 bank luar dan dalam negeri (Club Deal) senilai USD 250 juta atau lebih dari Rp 2,1 triliun ini difasilitasi oleh Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore Branch. FIF Receives Syndicated Loan of USD 250 Million FIF receives syndicated loan from 11 banks, both overseas and domestic banks (Club Deal) worth USD 250 million, or more than IDR 2.1 trillion, facilitated by Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore Branch.

12

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

FIF Meluncurkan Mobil Display (MoDiF) FIF meluncurkan tiga varian Mobil Display yang diperuntukkan bagi dealer untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. FIF Launched the Mobil Display (MoDiF) FIF launched three varieties of the Mobil Display aimed to dealers to enhance their customer service quality.

FIF Meluncurkan Transformation

Program

Astra FIF Main Dealer Championship Program FIF menyelenggarakan Main Dealer Championship Program.

Rapat Pimpinan FIF FIF mengadakan Rapat Pimpinan Tahunan 2012 dengan tema ”Lead the Future, Win the Heart”.

Astra FIF Main Dealer Championship Program FIF held the Main Dealer Championship Program.

FIF Annual Head Meeting FIF organizes its 2012 Annual Head Meeting themed “Lead the Future, Win the Heart”.

Business

FIF Launched Business Transformation Program

Mini Genba FIF Manajemen berkunjung ke cabang-cabang untuk melakukan komunikasi dua arah dengan para karyawan FIF. FIF Mini Genba FIF’s management visits the branches to encourage two-way communication with the employees.

Oktober - October FIF Meresmikan Kantor Cabang Padang dengan Struktur Tahan Gempa Kantor Cabang FIF Padang menggunakan material adaptif untuk daerah rawan gempa serta memiliki sistem evakuasi berupa dua buah tangga darurat di sisi depan dan tengah bangunan, yang langsung menuju area luar.

Nopember - November Rapat Kerja Wilayah FIF FIF menurunkan strategi perusahaan kepada seluruh key people di seluruh cabang. FIF Annual Regional Meeting FIF deploy corporate strategy to key people in all branches.

FIF Opens Padang Branch With Quakeproof Building Structure The Padang Branch Office of FIF employs adaptive materials that are designed specifically for quake-prone areas. It is equipped with a comprehensive evacuation system, which consists of two emergency staircases, one in the front section and one in the middle section, both leading directly outdoor.

Desember - December Pefindo menaikkan peringkat FIF dari idAA menjadi idAA+ (Double A Plus; Stable Outlook) Pefindo upgrades FIF’s rating from id AA to id AA+ (Double A Plus; Stable Outlook).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

13

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications

Penghargaan sebagai Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2011 dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). 2011 Best Financing Company Award from the Indonesian Financial Services Association (APPI).

14

Penghargaan untuk kategori The Best Company In Financial Service of The Year dari International Achievement Foundation, Pusat Prestasi Indonesia. The Best Company In Financial Service of the Year Award from International Achievement Foundation, Indonesian Center for Excellence.

Penghargaan Digital Marketing Award untuk kategori The Best Website dari Majalah Digital Marketing.

Penghargaan Anugerah Business Review sebagai The Best CEO of the Year 2011 peringkat 4 dari Business Review.

Digital Marketing Award for The Best Website category from Digital Marketing magazine.

Anugerah Business Review Award as The Best CEO of the Year 2011 #4 from Business Review.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Penghargaan IMAC Award untuk kategori The Best in Building and Managing Corporate Image dari Frontier.

Penghargaan Service Quality Award 2011 untuk kategori Automotive Financing 2W Services dari Carre-CCSL.

IMAC Award for The Best in Building and Managing Corporate Image category from Frontier.

2011 Service Quality Award for the Automotive Financing 2W Services category from CarreCCSL.

Penghargaan Anugerah Business Review sebagai The Best Corporate of the Year 2011 peringkat 2 dari Business Review.

Penghargaan Anugerah Business Review sebagai The Best Human Capital of the Year 2011 peringkat 1 dari Business Review.

Anugerah Business Review Award as The Best Corporate of the Year 2011 #2 from Business Review.

Anugerah Business Review Award as The Best Human Capital of the Year 2011 #1 from Business Review.

Penghargaan Word of Mouth sebagai First Winner in Leasing Category dari SWA & HayGroup.

Penghargaan InfoBank Award untuk kategori Kinerja Keuangan Sangat baik selama 2011 dari Majalah InfoBank.

Penghargaan Charta Peduli Indonesia untuk kategori Top CSR in Scholarship Program dari Dompet Dhuafa.

InfoBank Award for the Excellent Financial Performance in 2011 category from InfoBank magazine.

Charta Peduli Indonesia Award for the Top CSR in Scholarship Program category from Dompet Dhuafa.

Penghargaan Anugerah Business Review sebagai The Best Corporation for Risk Management of the Year 2011 peringkat 2 dari Business Review.

Penghargaan Anugerah Business Review sebagai The Best for Learning Organizations of the Year 2011 peringkat 5 dari Business Review.

The Best Finance Performance for Finance Corporation of the year 2011, peringkat 1.

Peringkat pertama Astra Award “Excellence Operation and Culture in Sustaining Business Growth”.

Anugerah Business Review Award as The Best Corporation for Risk Management of the Year 2011 #2 from Business Review.

Anugerah Business Review Award as The Best for Learning Organizations of the Year 2011 #5 from Business Review.

The Best Finance Performance for Finance Corporation of the Year 2011, #1.

First winner of Astra Award “Excellence Operation and Culture in Sustaining Business Growth”.

Word of Mouth Award as First Winner in Leasing Category from SWA & Hay Group.

Penghargaan Rekor Bisnis (ReBi) sebagai Perusahaan Pembiayaan Penerbit Obligasi Terbesar dalam Satu kali Penawaran (Rp 3 triliun) dari Tera Foundation, Frontier & Harian Seputar Indonesia. Rekor Bisnis (ReBi) Award as the Financing Company with the Largest Amount of Single Bond Issuance (IDR 3 trillion) from Tera Foundation, Frontier & Seputar Indonesia daily.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

15

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

(dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Description

Total Pendapatan

4.298.230

4.468.090

4.134.898

4.526.884

4.975.434

Total Income

Beban Bunga & Keuangan

1.123.394

974.404

762.523

790.880

1.068.789

Interest and Financial Charges

Laporan Laba Rugi

Laba Kotor

3.174.836

3.493.686

3.372.375

3.736.004

3.906.645

Gross Profit

Beban Usaha

1.447.453

1.658.321

1.283.646

1.052.770

1.297.601

Operating Profit

Laba Usaha

1.727.383

1.835.365

2.088.729

2.683.234

2.609.044

Operating Expenses

Beban Lain-Lain

1.119.473

945.159

946.260

1.125.533

1.194.339

Other Expenses

Laba sebelum Pajak

607.910

890.206

1.142.467

1.557.701

1.414.705

Income Before Tax

Pajak Penghasilan

197.734

277.823

330.628

383.875

335.929

Income Tax Expenses

Laba Bersih

410.176

612.383

811.839

1.173.826

1.078.776

Net Income

308.351

699.004

303.111

157.664

798.862

Cash and Cash Equivalent

7.792.739

7.706.324

8.283.198

11.406.371

15.850.877

Consumer Finance Receivable-Net

Neraca Kas dan Setara Kas Piutang dan Pembiayaan Konsumen - Bersih

Balance Sheet

Aset Tetap - Bersih

140.741

137.994

133.359

146.437

213.464

Fixed Asset-net

Aset Lain-Lain

817.267

624.170

408.686

357.590

527.153

Other Asset

Jumlah Aset

9.059.098

9.167.492

9.128.354

12.068.062

17.390.356

Total Assets

Pinjaman

4.946.253

3.994.272

2.294.833

4.057.803

7.348.175

Borrowings

Surat Berharga yang Diterbitkan

Securities Issued

1.694.042

2.168.430

3.191.966

3.636.148

5.571.659

Liabilitas Pajak

162.769

60.170

127.288

72.781

106.706

Taxes Payable

Kewajiban Lain-Lain

324.899

591.712

609.103

718.065

893.030

Other Liabilities

Jumlah Kewajiban

7.127.963

6.814.584

6.223.190

8.484.797

13.919.570

Total Liabilities

Jumlah Ekuitas

1.931.135

2.352.908

2.905.164

3.583.265

3.470.786

Total Equity

Rasio-Rasio Keuangan & Informasi Lainnya

Financial Ratios & Other Information

RASIO PROFITABILITAS

Profitability Ratio

Rasio Laba Terhadap Jumlah Aset

5%

7%

9%

10%

6%

Return on Assets

Rasio Laba Terhadap Jumlah Ekuitas

21%

26%

28%

33%

31%

Return on Equity

NPM (NPAT / Total Revenue)

10%

14%

20%

26%

22%

Net Profit Margin

126,9%

116,0%

140,2%

202,6%

221,4%

Rasio Likuiditas Rasio Lancar* Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas

Liquidity Ratio

3,4

2,6

1,9

2,1

3,7

Gearing Ratio

79%

74%

68%

70%

80%

Liabilities to Asset Ratio

Jumlah Saham Beredar

280.000.000

280.000.000

280.000.000

280.000.000

280.000.000

Total Shares

Laba Bersih Per Saham

1.465

2.187

2.899

4.192

3.853

Basic Earning per Share

1.024.908

666.815

1.497.147

3.973.649

6.274.113

Net Working Capital

Rasio Kewajiban Terhadap Aset Informasi Keuangan Lainnya

Modal Kerja Bersih

Other Financial Information

* Rasio lancar berasal dari aset lancar dibandingkan dengan kewajiban lancar Current ratio from current assets compare to current liabilities

16

Current Ratio

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Neraca Balance Sheets

20.000

Rp Miliar (Billion)

17.390

15.000

13.919 12.068

10.000

9.059

9.167

7.128

6.814

5.000 0

5.000

2007

2008

8.485

6.223 3.583

2.905

2.353

1.931

Aset/Asset

9.128

2009

2010

3.471

2011

4.975 4.468

4.298

4.000 3.000 2.000

1.727

1.000 0

Rp Miliar (Billion)

2.683 1.835

2007

2008

2.609

2.089 1.174

812

612

410

2009

2010

1.079

2011

33

35 30 25

21

31

Laba Bersih/Net Income

ROA & ROE ROA & ROE

Rasio Laba terhadap Jumlah Aset/ Return on Asset

15 10 0

Laba Usaha/Operating Income

21

20

5

Jumlah Pendapatan/Total Income

% (percentage)

28

26

Ekuitas/Equity

Laba Rugi Profit and Loss

4.527

4.135

Kewajiban/Liabilities

7 5

5

2007

2008

10

9

6

2009

2010

Rasio Laba terhadap Ekuitas/ Return on Equity

2011

Komposisi Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per Saham Keterangan Modal Dasar

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Jumlah Saham

%

300.000.000

300.000.000.000,00

Authorized Capital

279.999.900

279.999.900.000,00

99,99996

PT Astra International, Inc

100

100.000,00

0,00004

PT Arya Kharisma

280.000.000

280.000.000.000,00

100,0

20.000.000

20.000.000.000,00

Pemegang Saham PT Astra International Tbk PT Arya Kharisma Modal ditempatkan dan disetor penuh Saham dalam Portepel

Descriptions

Shareholders

Share Issued and Fully Paid Un-Issued Share

PT Federal International Finance Annual Report 2011

17

Informasi Obligasi Bonds Information

(dalam miliar Rp / in IDR billion)

Nama Obligasi

Obligasi Amortisasi Federal International Finance I Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap

Seri Series

Sub Total

18

Bond Name

Bonds Not yet Due as of Annual Report Issued

6 September 2005

-

B

Rp 150 Miliar

idA-

3 tahun/years

6 September 2005

-

C

Rp 75 Miliar

idA-

3 tahun/years

6 September 2005

-

Amortization Bonds I of Federal International Finance Year 2002 with Fixed Interest Rate

Rp 300Miliar A

Rp 150 Miliar

idA+

370 hari/days

9 Agustus 2004

-

B

Rp 100 Miliar

idA+

2 tahun/years

5 Agustus 2005

-

C

Rp 250 Miliar

idA+

3 tahun/years

5 Agustus 2006

-

D

Rp 250 Miliar

idA+

4 tahun/years

5 Agustus 2007

-

Amortization Federal International Finance Bonds II Year 2003 with fixed interest rate

Rp 750 Miliar A

Rp 200 Miliar

idA+

370 hari/days

12 April 2005

-

B

Rp 100 Miliar

idA+

2 tahun/years

2 April 2006

-

Rp 200 Miliar

idA+

3 tahun/years

2 April 2007

-

C

Federal International Finance Bonds III Year 2004 with Fixed Interest Rate.

Rp 500 Miliar A

Rp 200 Miliar

idA+

370 hari/days

20 September 2005

-

B

Rp 100 Miliar

idA+

2 tahun/years

15 September 2006

-

C

Rp 200 Miliar

idA+

3 tahun/years

15 September 2007

-

Federal International Finance Bonds IV Year 2004 with Fixed Interest Rate.

Rp 500 Miliar A

Rp 300 Miliar

IdA+

366 hari/days

13 Januari 2006

-

B

Rp 100 Miliar

idA+

18 bulan/ months

12 Juli 2006

-

C

Rp 200 Miliar

idA+

2 tahun/years

12 Januari 2007

-

D

Rp 100 Miliar

idA+

30 bulan/ months

12 Juli 2007

-

E

Rp 300 Miliar

idA+

3 tahun/years

12 Januari 2008

-

Sub Total Obligasi Federal International Finance VI Tahun 2006 dengan Tingkat Bunga Tetap

Due

3 tahun/years

Sub Total

Obligasi Federal International Finance V Tahun 2005 dengan Tingkat Bunga Tetap

Due Period

Jatuh Tempo

idA-

Sub Total

Obligasi Federal International Finance IV Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

Rating

Periode jatuh Tempo

Rp 75 Miliar

Sub Total Obligasi Federal International Finance III Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap

Total Bond

Peringkat

A

Sub Total Obligasi Amortisasi Federal International Finance II Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap

Jumlah Obligasi

Jumlah Obligasi yang masih terhutang pada saat Laporan Tahunan ini Diterbitkan

Federal International Finance Bonds V Year 2005 with Fixed Interest Rate.

Rp 1.000 Miliar A

Rp 200 Miliar

idA+

370 hari/days

26 April 2007

-

B

Rp 100 Miliar

idA+

2 tahun/years

21 April 2008

-

C

Rp 300 Miliar

idA+

3 tahun/years

21 April 2009

-

Rp 600 Miliar

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Federal International Finance Bonds VI Year 2006 with Fixed Interest Rate.

(dalam miliar Rp / in IDR billion)

Nama Obligasi

Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap

Seri Series

Sub Total Jumlah

Due

Bond Name

Bonds Not yet Due as of Annual Report Issued

370 (tiga ratus tujuh puluh) hari

07 Mei 2008

-

B

Rp. 75 Miliar

idA+

24 bulan/months

02 Mei 2009

-

C

Rp.300 Mliar

idA+

36 bulan/months

02 Mei 2010

-

D

Rp 350 Miliar

idA+

48 bulan/months

02 Mei 2011

Federal International Finance Bonds VII Year 2007 with Fixed Interest Rate.

Rp 1.000 Miliar A

Rp 600 Miliar

idAA-

370 hari/days

18 Mei 2009

-

B

Rp 190 Miliar

idAA-

24 bulan/months

13 Mei 2010

-

Rp 360 Miliar

idAA-

36 bulan/months

13 Mei 2011

-

-

C

Federal International Finance Bonds VIII Year 2008 with Fixed Interest Rate.

Rp 1.150 miliar A

Rp 365 Miliar

idAA-

370 hari/days

4 Mei 2010

B

Rp 93 Miliar

idAA-

24 bulan/months

29 April 2011

Rp 542 Miliar

idAA-

36 bulan/ months

29 April 2012

C

Rp 542 miliar

Federal International Finance Bonds IX Year 2009 with Fixed Interest Rate.

Rp 1.000 miliar A

Rp 300 Miliar

idAA-

370 hari/days

4 Mei 2011

B

Rp 200 Miliar

idAA-

24 bulan/month

29 April 2012

Rp 200 Miliar

C

Rp 400 Miliar

idAA-

36 bulan/months

29 April 2013

Rp 400 Miliar

D

Rp 600 Miliar

idAA-

48 bulan/months

29 April 2014

Rp 600 Miliar

Rp 1.500 Miliar

idAA-

Sub Total Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap

Due Period

Jatuh Tempo

IdA+

Sub Total Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap

Rating

Periode jatuh Tempo

Rp. 275.00 Miliar

Sub Total Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap

Total Bond

Peringkat

A

Sub Total Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap

Jumlah Obligasi

Jumlah Obligasi yang masih terhutang pada saat Laporan Tahunan ini Diterbitkan

A

Rp 621,5 Miliar

idAA

370 hari/days

1 Mei 2012

B

Rp 480 Miliar

idAA

24 bulan/months

26 April 2013

Rp 621.5 Miliar Rp 480 Miliar

C

Rp 1,898.5 Miliar

idAA

36 bulan/ months

26 April 2014

Rp 1,898.5 Miliar

Federal International Finance Bonds X Year 2010 with Fixed Interest Rate.

Federal International Finance Bonds XI Year 2005 with Fixed Interest Rate.

Rp 3.000 Miliar Rp. 11.300 Miliar

Rp 4,742 Miliar

Total

PT Federal International Finance Annual Report 2011

19

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Di tengah berbagai isu ekonomi global yang bergejolak di tahun 2011, FIF membukukan kinerja yang memuaskan, didorong oleh tingginya permintaan domestik dan kenaikan peringkat utang Indonesia di mata dunia. Amid global economic uncertainties in 2011, FIF posted a satisfactory performance, propelled by high domestic demand and the upgrade of Indonesia’s sovereign debt rating.

20

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Dear Shareholders, Pertama-tama Dewan Komisaris ingin mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih kepada setiap pemangku kepentingan, termasuk jajaran manajemen dan segenap karyawan dan konsumen FIF, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjalankan tanggung jawab dan wewenang kami sesuai yang diamanatkan kepada kami sebagai Dewan Komisaris.

First of all, we the Board of Commissioners would like to extend our gratefulness to God Almighty as well as all stakeholders, including the Company’s management, employees, and customers, who have placed their trust in us as the Board of Commissioners to carry out our responsibilities and authorities.

Kami merasa gembira untuk melaporkan bahwa pada tahun 2011 PT Federal International Finance (“FIF”) telah menghasilkan kinerja yang sangat memuaskan, khususnya di tengah kian intensnya persaingan bisnis pembiayaan kendaraan roda dua di Indonesia, dan berbagai kondisi global yang kurang kondusif sepanjang tahun.

We are proud to announce that PT Federal International Finance (“FIF”) booked highly satisfactory results amid an increasingly tight competition in the country’s twowheeled vehicle financing industry and the unfavorable global economic situations throughout 2011.

Imbas dari melemahnya kondisi ekonomi di kawasan Eropa dan melambannya proses pemulihan ekonomi di Amerika Serikat tetap terasa selama 2011, terutama bagi pertumbuhan ekspor di banyak negara. Betapapun juga, didukung oleh komposisi konsumsi domestik yang lebih besar porsinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan ekspor, ekonomi nasional tetap tumbuh dengan meyakinkan, bahkan lebih baik dibandingkan banyak negara maju di dunia.

The impacts of the worsening financial conditions in Europe and the anemic recovery of the United States’ economy were deeply felt by many countries in 2011, particularly in terms of the countries’ export growth. However, Indonesia recorded a better performance than most developed countries, with its economy continuing to grow throughout the year thanks to soaring domestic demand that proved to be more contributive to growth than its exports.

Menurut Bank Indonesia, kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2011 didukung oleh terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional. Secara keseluruhan, perekonomian nasional tumbuh hingga 6,4% pada tahun 2011, lebih tinggi dari pertumbuhan 2010 sebesar 6,1%.

According to Bank Indonesia, the country’s strong performance was supported by the stable macroeconomic conditions and national financial system in 2011. Overall, the Indonesian economy grew 6.4% in 2011, higher than 6.1% in 2010.

Industri dan pemasaran sepeda motor Indonesia menikmati berbagai dorongan untuk tumbuh akibat tingginya permintaan domestik dan semakin meningkatnya peminat kendaraan roda dua di seluruh

The rise in national demand and the increasing number of two-wheeled vehicle users boosted the motorcycle industry of Indonesia in 2011. The Association of Indonesian Motorcycle Industry noted that sales of

PT Federal International Finance Annual Report 2011

21

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioner

22

Indonesia. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia menyatakan bahwa penjualan sepeda motor mencapai 8,01 juta unit di tahun 2011 didukung oleh profil kredit yang sehat, nilai tukar rupiah yang relatif stabil terhadap dolar AS, terjaganya suku bunga, dan laju inflasi yang cukup terkendali.

motorcycles reached 8.01 million units nationwide in 2011, driven by healthy credit profiles, relatively stable rupiah exchange rate against the US dollar, as well as controlled interest rates and inflation.

Bagi FIF, kondisi positif tahun 2011 memberikan dampak positif, baik bagi kinerja Perseroan maupun bagi induk perusahaan, PT Astra International Tbk. Kami berhasil mendukung keberhasilan Honda dalam mengukuhkan keberadaannya sebagai pemegang pangsa pasar terbesar di tanah air untuk penjualan sepeda motor, menguasai lebih dari 50% pasar domestik. Perseroan memfasilitasi pembiayaan hingga 1,3 juta unit sepeda motor sepanjang tahun 2011, tumbuh 17% melampaui total pembiayaan sebanyak 1,1 juta unit sepeda motor di tahun 2010.

The positive conditions in 2011 brought favorable impacts, both for the Company as well as its parent company, PT Astra International Tbk. The Company was highly supportive of Honda’s success in leading the national motorcycle industry, having a domestic market share of more than 50% last year. The Company facilitated the financing for up to 1.3 million units of motorcycles throughout 2011, growing 17% from 1.1 million units the previous year.

FIF berhasil melaksanakan perbaikan yang signifikan pada sisi pengelolaan risikonya, berkat penerapan sistem yang mengutamakan kehati-hatian dalam memilih konsumen yang berkualitas, guna meminimalisasi risiko gagal bayar kredit. Karena itu, kami juga dengan bangga melaporkan bahwa kualitas aset kami menjadi semakin baik dari tahun ke tahun.

FIF significantly improved its risk management system as it applied the principle of prudence in selecting qualified customers to minimize customer default or overdue account receivable. As a result, it is our honor to report that the quality of our assets is improving from year to year.

Atas keberhasilan tersebut, Dewan Komisaris ingin memberikan apresiasi yang tinggi bagi Direksi, manajemen, dan semua karyawan atas dedikasi dan kerjasamanya yang solid demi memajukan usaha Perseroan. Setiap elemen pendukung dari FIF telah menghadirkan kinerja yang gemilang dan membukukan prestasi demi prestasi di tahun 2011. Salah satunya yang paling menonjol adalah keberhasilan manajemen untuk menurunkan NPL hingga 1,43%, terbaik selama lima tahun terakhir. Dengan demikian, nilai tambah yang dihasilkan oleh Perseroan bagi induk perusahaannya PT Astra International Tbk juga semakin tinggi.

With such impressive achievements, the Board of Commissioners would like to give its appreciation to the Board of Directors, the Company’s management and all employees, for their dedication and solid cooperation towards business growth for the Company. All supporting elements of FIF performed their best to attain excellent achievements in 2011. One of FIF’s best achievements in 2011 was the successful efforts by management in reducing FIF’s Non Performing Loans (NPL) ratio to 1.43%, making it the Company’s lowest NPL ratio in the past five years. This contributes significantly to the Company’s added value for PT Astra International Tbk, its parent company.

Di bidang tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris telah melihat bahwa Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara komprehensif dan konsisten pada seluruh kegiatan usahanya. Dewan Komisaris memandang bahwa Perseroan telah menyiapkan perangkat GCG yang lengkap dan memadai dalam struktur operasionalnya. FIF juga telah memiliki Komite Audit di bawah Dewan Komisaris, yang bertugas untuk mengawasi kinerja seluruh divisi usaha agar sepenuhnya sesuai dengan landasan-landasan GCG, dan berperan aktif memastikan

In terms of corporate governance, the Board of Commissioners is of the view that the Company has been staunchly implementing Good Corporate Governance (GCG) principles in a comprehensive and consistent manner in all its business units. The Board of Commissioners therefore believes that the Company has had a full-fledged GCG framework in place in its operational structure. FIF also maintains an Audit Committee under the Board of Commissioners as a unit responsible for monitoring the performance of all its business units so as to ensure their compliance with

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

semua laporan tahunan dan laporan terkait obligasi telah memenuhi standar-standar yang berlaku.

GCG principles. The Audit Committee is also responsible for ensuring that the Company’s financial reports and bonds-related reports meet the requirements as stipulated by the prevailing regulations.

Kinerja FIF yang mengesankan di sepanjang 2011 kami harapkan dapat berlanjut di tahun 2012. Seiring dengan prediksi bahwa ekonomi lokal akan tetap kondusif dan industri sepeda motor akan terus tumbuh dengan substansial, Perseroan harus bersiap diri untuk memanfaatkan berbagai peluang yang akan terbuka lebar, tentunya dengan berpegang teguh pada berbagai standar dan prosedur yang dianut oleh FIF.

It is our hope that the impressive performance that FIF exhibited throughout 2011 will be repeated and even improved in 2012. The Company should prepare itself to utilize all available opportunities that may emerge in line with the conducive economic situation and the developing motorcycle industry, while adhering to its internal standards and operational procedures at all times.

Dewan Komisaris berpandangan bahwa langkahlangkah yang telah dilakukan oleh Direksi sepanjang tahun 2011 telah sesuai dengan strategi jangka panjang FIF untuk membina hubungan yang lebih baik dengan konsumen seraya memperluas pangsa pasar. Hal tersebut telah direpresentasikan dengan akurat dalam pemilihan tema Laporan Tahunan 2011 ini, yakni “Strengthening Foundations, Expanding Horizons”.

The Board of Commissioners believes that the steps taken by the Board of Directors throughout 2011 were in accordance with FIF’s long-term strategy of maintaining an entrenched relationship with its customers while continually expanding its market share. Such a strategy has been accurately epitomized in the theme for this 2011 Annual Report, “Strengthening Foundations, Expanding Horizons”.

Sementara itu, mengingat kondisi perekonomian dunia belumlah sepenuhnya pulih dari krisis yang berkepanjangan, Dewan Komisaris ingin menggarisbawahi pentingnya kesiapan Perseroan dalam mengantisipasi, dan memitigasi, sejumlah situasi makroekonomi eksternal yang dapat berdampak negatif terhadap keberlangsungan usaha Perseroan.

However, considering that the whole world has not yet fully recovered from the prolonged economic crisis, the Board of Commissioners would like to underscore the sheer importance of the Company’s preparedness for anticipating, and mitigating, the various external macroeconomic circumstances that may pose negative effects on its operations.

Akhir kata, ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh konsumen FIF atas kepercayaan mereka dalam memilih kami sebagai penyedia solusi pembiayaan sepeda motor yang terdepan di Indonesia. Bersama Anda semua, kami berharap untuk terus meningkatkan prestasi kami di tahun-tahun selanjutnya.

Last but not least, we would like to extend our gratitude to all FIF customers for their trust in the Company as their leading motorcycle financial solutions provider in Indonesia. We surely hope that together with you we will continue to excel in years to come.

Atas nama Dewan Komisaris PT Federal International Finance On behalf of Board of Commissioners PT Federal International Finance

Gunawan Geniusahardja Presiden Komisaris President Commissioner

PT Federal International Finance Annual Report 2011

23

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Kegiatan pembiayaan yang dilaksanakan oleh FIF di sepanjang eksistensinya di pasar Indonesia terus mencetak prestasi demi prestasi dari tahun ke tahun. Laba Perusahaan mencapai Rp 1,079 triliun di tahun 2011, menunjukkan pencapaian sebesar 102% dari sasaran tahun 2011 sebesar Rp 1,059 triliun. FIF maintained its standing in the financing industry by recording achievements upon achievements from year to year. The Company’s net income reached IDR 1.079 trillion in 2011, reflecting 102% achievement from the targeted IDR 1.059 trillion for the year.

24

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Dear Shareholders, Secara umum, 2011 adalah tahun yang penuh tantangan, baik bagi perekonomian nasional maupun global. Ketidakpastian ekonomi akibat perlambatan pertumbuhan di kawasan Eropa dan Amerika Serikat menghadirkan dampak buruk bagi kinerja ekspor berbagai negara. Akan tetapi, konsumsi domestik yang tinggi membuat Indonesia mampu mengantisipasi dampak-dampak buruk dari resesi global dan mencetak pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

The year 2011 in general was a year teeming with challenges to both the national and global economies. Uncertain economic situations due to slowing growth in Europe and the United States resulted in worsening export performance in many countries. Nonetheless, high domestic consumption sustained Indonesia’s ability to anticipate the adverse impacts from global recession and thus it recorded a relatively impressive economic growth.

Bagi FIF, tingginya angka permintaan domestik di Indonesia merupakan berkah, seiring keberhasilan kami mencatat pertumbuhan signifikan, yang didorong oleh pesatnya peningkatan penjualan sepeda motor Honda sepanjang tahun 2011. Peningkatan penjualan ini turut digerakkan oleh derasnya arus likuiditas yang masuk ke pasar domestik dan turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia.

For FIF, soaring local demand in the country is a gift that was aligned to our success in achieving a significant growth led by growing sales of Honda motorcycles throughout 2011. The rise of sales was also driven by high foreign capital inflow into the domestic market and lower benchmark interest rate set by Bank Indonesia.

Kegiatan pembiayaan yang dilaksanakan oleh FIF di sepanjang eksistensinya di pasar Indonesia terus mencetak prestasi demi prestasi dari tahun ke tahun. Sebagai perusahaan pembiayaan terkemuka, FIF berperan besar dalam mendukung kesuksesan induk perusahaannya, khususnya pada rantai pemasaran produk-produk sepeda motor Honda.

FIF maintained its standing in the financing industry by recording achievements upon achievements from year to year. As a leading financing provider, FIF has a crucial role in supporting the success of its parent company, especially in the product distribution chain of Honda motorcycles.

Kreativitas dan dedikasi dari manajemen FIF untuk mengokohkan posisi kami dalam industri pembiayaan sekaligus memperluas jangkauan bisnis kami tercermin dalam semangat yang menjadi tema Laporan Tahunan 2011, yaitu “Strengthening Foundations, Expanding Horizons”.

The creativity and dedication of the Company’s management in upholding our position in the financing industry and in expanding our business network remain at the core of our work spirit, and is aptly reflected in the theme for this 2011 Annual Report, “Strengthening Foundations, Expanding Horizons.”

PT Federal International Finance Annual Report 2011

25

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

26

Ulasan Kinerja

Business Review

FIF senantiasa menyempurnakan strategi bisnisnya seiring dengan kian menariknya program-program kredit sepeda motor Honda yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pembiayaan pesaingnya. FIF terus melakukan transformasi diri demi memanfaatkan berbagai kesempatan bisnis di tengah cerahnya prospek usaha di masa mendatang. FIF percaya bahwa kinerja internal yang solid dan kreativitas masing-masing divisi bisnisnya akan membawa Perusahaan untuk senantiasa menjadi yang terdepan di tengah kerasnya persaingan.

FIF always attempts to improve its business strategies amid the increasing attractiveness of Honda motorcycle credit programs offered by other financing providers. FIF continues to transform itself to capture business opportunities in light of bright future prospects. FIF believes that solid internal performance and creativity within each division will bring the Company to be in the frontline amid tight competition in the industry.

Seiring dengan kegiatan pemasaran yang agresif namun taktis, FIF terus mengedepankan prinsip kehatihatian dalam rangka meminimalkan paparannya terhadap risiko yang dapat muncul dari memburuknya situasi ekonomi global. Berbagai langkah strategis telah dimatangkan, seperti fokus untuk menjaring konsumen baru berpenghasilan tetap untuk mengantisipasi dampak negatif ketidakpastian ekonomi global, serta peningkatan mutu SDM untuk senantiasa mengimbangi kemajuan bisnis Perusahaan. Segala bentuk upaya ini dilakukan guna menjaga kinerja dan reputasi Perusahaan sebagai pilihan utama konsumen dalam hal pembiayaan sepeda motor Honda di Indonesia.

In line with our aggressive yet well-calculated management activities, FIF continued to put forth the principle of prudence to minimize possible negative risks arising from the adverse global economic situation. The Company has deliberated on a number of strategic efforts, such as acquiring new customers with fixed income to be able to cope with the undesirable impacts from global uncertainties. The Company also moved along with its efforts to improve its human resources quality. These attempts have helped FIF maintain its sterling performance and reputation as consumers’ first choice in financing for Honda motorcycles in Indonesia.

Hasilnya, sepanjang tahun 2011 FIF membukukan kinerja operasional sekaligus finansial yang mengesankan. Hingga akhir 2011, FIF telah memfasilitasi pembiayaan hingga 1,3 juta unit sepeda motor Honda, atau tumbuh 17% dari 1,1 juta unit sepanjang tahun 2010. Merek Honda sendiri terus memperkuat posisinya dalam memimpin pasar sepeda motor, dengan menguasai 53% pangsa pasar.

Throughout 2011, FIF posted impressive operational and financial performance. As of the end of 2011, the Company financed 1.3 million Honda motorcycles, growing from 1.1 million in a year earlier. Honda currently enjoys a 53% market share, leading the local motorcycle industry.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen sekaligus menekan Non Performing Loan (NPL), FIF menambah jumlah jaringan kantor cabang dan POS (Point of Sales) sepanjang tahun 2011 serta memperkuat lini penagihan baik dari segi sumber daya manusia maupun sistem. Upaya-upaya peningkatan tersebut membuat pengeluaran operasional Perusahaan meningkat pada tahun 2011, namun diharapkan membuahkan hasil yang positif untuk tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2011, FIF mencatatkan pendapatan Rp 4,98 triliun, tumbuh 10% dari pencapaian tahun 2010 sebesar Rp 4,53 triliun. Sejalan dengan itu, laba Perusahaan mencapai Rp 1,079 triliun di tahun 2011, menunjukkan pencapaian sebesar 102% dari sasaran tahun 2011 sebesar Rp 1,059 triliun.

To improve its service to consumers as well as to lower its Non Performing Loan (NPL) ratio, FIF added the number of branch offices and POS (Point of Sales) and reinforced collection lines in its human resources and systems over the course of 2011. Such strategies increased the Company’s operational expenditures throughout the year. However, FIF expects that this will result in positive outcomes in the future. In 2011, FIF booked IDR 4.98 trillion in revenue, up 10% from IDR 4.53 trillion in 2010. Its net income reached IDR 1.079 trillion in 2011, reflecting 102% achievement from the targeted IDR 1.059 trillion for the year.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Atas nama Direksi, saya ingin kembali mengulas komitmen manajemen FIF dalam mengelola Perusahaan dengan berlandaskan pada strategi berbasis risiko di setiap lini, mengingat peranan dari manajemen risiko merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh FIF, sekaligus mengarahkan laju pertumbuhan usahanya.

On behalf of the Board of Directors, I would like to review the management’s commitment to managing the Company based on risk-based strategies in each line. Risk management is essential for steering the Company’s future course and setting its pace of growth.

Dua strategi yang terbukti ampuh dalam menunjang keberhasilan FIF adalah fokus pada pembiayaan sepeda motor, dan menganut prinsip kehati-hatian dalam meninjau konsumen pada setiap segmen, untuk meminimalkan paparan terhadap risiko.

Two strategies that proved to be fruitful in supporting the Company’s success were focusing on the motorcycle financing and upholding the prudent principle in reviewing consumers within each division to minimize the Company’s overall risk exposure.

Sementara itu, pada sisi sumber daya manusia, FIF menganggap karyawannya bukan sebagai aset belaka, tetapi sebagai sumber daya manusia yang sesungguhnya, dan menentukan bagi bisnis Perusahaan. Selama tahun 2011, transformasi telah kami lakukan untuk menyempurnakan sistem teknologi informasi yang kami gunakan dan juga penerapan proses perencanaan dan peninjauan kegiatan serta anggaran secara menyeluruh. Seluruh penyempurnaan yang telah kami lakukan akan terbukti berdampak besar terhadap kemampuan FIF dalam memenangkan persaingan dengan cara yang sehat.

In terms of human resources, FIF believes that employees are not only assets but real human capital that determines the attainment of the Company’s business objectives. Throughout 2011, we transformed ourselves in an effort to enhance our information technology system and also to implement a comprehensive activity planning budgeting review processes. These contributed to the Company’s winning mentality in facing tough competition with a sound, sensible approach.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Good Corporate Governance

Keberhasilan FIF secara finansial tentunya tak dapat dipisahkan dari pengelolaan Perusahaan secara bijak dan penuh perhitungan. Dalam rangka menjadi perusahaan yang sehat baik dalam kondisi keuangannya maupun dalam pengelolaan usahanya, FIF menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran yang merupakan pilar-pilar utama dari praktik tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

FIF’s financial success is definitely inseparable from the astuteness and resourcefulness of its management. In order to become a healthy company in terms of finances and business management, FIF highly upholds the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness–the five main pillars of good corporate governance (GCG).

FIF berkomitmen kuat untuk terus melakukan kegiatan bisnisnya dengan dipedomani oleh kelima prinsip tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola dan mendukung perkembangan usahanya di masa mendatang. FIF juga telah memiliki Komite Audit yang aktif mengawasi seluruh pelaksanaan implementasi prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas bisnis seluruh unit usahanya.

FIF is strongly committed to doing business based on the above five principles to improve the quality of its corporate governance and support its business development well into the future. FIF also possesses an Audit Committee that actively monitors the implementation of GCG principles in all of the Company’s activities across business divisions.

FIF selalu berupaya memenuhi segala ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengelola Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK), Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia, dalam melakukan kegiatan operasionalnya, termasuk dalam penyusunan laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan-laporan lainnya yang terkait dengan obligasi.

FIF strives to meet all the requirements and regulations set by the Indonesian Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK), the Ministry of Finance, and the Indonesia Stock Exchange, in running its operational activities, including the preparation and publication of annual reports, financial reports, and other bond related publications.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

27

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

28

Transparansi merupakan prioritas bagi FIF, karena kami bertekad untuk memberikan informasi secara gamblang dan terbuka bagi para pemangku kepentingan, investor perbankan, dan juga investor obligasi. Seluruh pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diawasi oleh Komisaris Independen dan Komite Audit. FIF juga secara aktif menjalankan penerapan prinsip pengenalan nasabah (Know Your Customer) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010

Transparency is of utmost priority for FIF as we are committed to providing clear and open information to all stakeholders, banking investors, and investors in our bonds. The implementation of those five principles is monitored constantly by both the Independent Commissioner and the Audit Committee. FIF also actively applies the Know Your Customer (KYC) principle in line with the Regulation of the Minister of Finance No. 30/PMK.010/2010.

Transformasi dan Prospek Usaha

Transformation and Business Prospects

FIF terus berupaya untuk melakukan berbagai transformasi yang dibutuhkan agar dapat menjawab sejumlah tantangan yang telah menunggu di masa depan.

FIF continuously endeavors to take transform itself to be better poised for overcoming future challenges that may arise in the business.

Sepanjang tahun 2011, FIF telah mengembangkan dan mengelola perangkat-perangkat bisnis untuk melakukan pengendalian berdasarkan aktivitas usaha Perusahaan. Peningkatan tersebut dilaksanakan dalam rangka membuat efisiensi dan produktivitas kami semakin tinggi dalam menunjang pertumbuhan jangka panjang kami.

Throughout 2011, FIF developed and managed a number of business tools to assist the Company in controlling its business activities. Such developments were aimed at increasing our overall efficiency and productivity to assist our long-term growth.

Selama jangka waktu lima tahun hingga 2015, FIF berupaya untuk terus meningkatkan kompetensi dan kapasitas usahanya. FIF bertekad untuk meningkatkan kinerja, menggencarkan promosi, mengembangkan kapitalisasi pasar, serta membangun pola kepemimpinan yang terus terdepan dalam industri pembiayaan sepeda motor Honda.

For the current five-year period that will end in 2015, FIF seeks to raise its business competence and capacity. FIF is driven to improve its work performance, promote aggressively, expand its market capitalization, and build a leading leadership pattern in the financing industry, especially that for Honda motorcycles.

Seluruh divisi FIF akan saling bekerja sama dengan tetap menjalin hubungan yang erat dengan induk perusahaan, dealer, dan tentunya para konsumen. Ketiganya merupakan elemen-elemen yang tak terpisahkan dari pencapaian tujuan jangka panjang Perusahaan.

All divisions of FIF will collaborate and engage in a fruitful relationship with FIF’s parent company, dealers, and of course customers. All the three parties are elements inextricably linked to the achievement of the Company’s long-term objectives.

Pada tahun 2012, FIF akan meningkatkan beberapa target kinerja utamanya, seiring dengan proyeksi pertumbuhan industri sepeda motor sebesar kira-kira 10 persen. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia memprediksi bahwa penjualan sepeda motor akan tumbuh hingga 8,2 juta unit pada 2012, lebih tinggi dibanding 7,3 juta unit pada tahun 2011.

In 2012, FIF will increase the targets for its major performance indicators in line with a 10% growth in the local motorcycle industry, given that the Motorcycle Industry Association of Indonesia predicted motorcycle sales to reach 8.2 million units in 2012, higher than 7.3 million units in 2011.

Ucapan Terima Kasih

Acknowledgements

Sebagai penutup, pada kesempatan yang baik ini saya atas nama Direksi ingin mengucapkan terima kasih atas petunjuk dan kerjasama dari semua pihak yang terkait, khususnya Dewan Komisaris dan seluruh manajemen FIF, dalam mendukung kemajuan usaha FIF sepanjang tahun 2011.

In closing, I would like to extend my gratitude for all the guidance and cooperations from related parties, especially the Board of Commissioners and the management of FIF, for their everlasting support to the Company’s business developments over the course of 2011.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Direksi juga mengapresiasi segenap karyawan FIF atas dedikasi, kerja keras, dan komitmen yang telah diberikan demi kemajuan Perusahaan. Kami juga ingin berterima kasih atas kepercayaan para konsumen, mitra bisnis, dan masyarakat di mana Perusahaan beroperasi. Dukungan mereka telah menyokong FIF dalam melewati segala tantangan sepanjang 2011 dan menjadikan FIF sebagai pilihan utama dalam pembiayaan sepeda motor Honda.

The Board of Directors appreciates all the Company’s employees for their dedication, hard work and commitment to ensuring the success of the Company. We would also like to say thank you to all our customers, business partners, and the public, in the areas where the Company operates. Their constant trust and support have assisted FIF in overcoming all the challenges of 2011 and made us the first choice in the financing of Honda motorcycles.

Adalah harapan Direksi bahwa kinerja FIF di tahun 2012 akan jauh lebih baik, sehingga mampu memenuhi semua kebutuhan konsumennya. PT Federal International Finance akan melanjutkan transformasinya, dengan berinovasi serta berkreasi untuk memajukan layanannya.

We surely hope that FIF’s performance will improve further in 2012, thus enabling us to meet all the relevant needs of our customers. PT Federal International Finance will therefore continue to take the necessary measures to transform, innovate, and be creative in order to bring its services to perfection.

Atas nama Direksi PT Federal International Finance On behalf of Board of Directors PT Federal International Finance

Suhartono Presiden Direktur President Director

PT Federal International Finance Annual Report 2011

29

Helai demi helai bunga yang berterbangan menciptakan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi pucuk-pucuk baru Whenever a strand of flowers falls, it will create new growth opportunity and new flower buds development

30

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Tinjauan Bisnis Business Review

Pertumbuhan pangsa pasar pembiayaan sepeda motor yang terus meningkat di tahun 2011, menjadi tantangan tersendiri bagi Perusahaan untuk terus membukukan total pembiayaan baru dengan dukungan jaringan layanan yang luas serta basis data konsumen yang komprehensif The increasing market share growth of motorcycle financing in 2011 became the challenge for the Company to deliver a total of new financing supported by extensive network and comprehensive consumers database

PT Federal International Finance Annual Report 2011

31

Tinjauan Bisnis Business Review

Pemasaran dan Penjualan

Marketing and Sales

Berkat kerjasama yang saling menguntungkan dengan seluruh dealer dan dealer utama di seluruh Indonesia, serta didukung oleh basis data konsumen yang komprehensif dan jaringan yang luas, FIF telah berhasil memfasilitasi pembiayaan kredit sebanyak 1,66 juta unit sepeda motor pada tahun 2011, dengan 1,324 juta unit diantaranya merupakan kontrak pembiayaan baru.

Throughout 2011, FIF channeled credit financing for 1.66 million motorcycles, 1.324 million units of which were new contracts. This performance was supported by the mutually beneficial collaboration between the Company and the dealers and main dealers, along with the Company’s comprehensive customer database and vast network.

Di tengah pertumbuhan pangsa pasar pembiayaan sepeda motor Honda di tahun 2011 sebesar 44,2%, FIF berhasil membukukan total pembiayaan baru tahun 2011 sebesar Rp 16,49 triliun, meningkat sebesar 19% dibandingkan pencapaian tahun 2010. Nilai tersebut merupakan pencapaian 103% dari sasaran yang dicanangkan oleh Perseroan dalam RKAP 2011.

FIF posted new financing of Honda motorcycles worth IDR 16.49 trillion in total, up 19% from 2010, amidst the 44.2% growth of Honda’s motorcycle sales in 2011. New financing in 2011 reached 103% of the Company’s target as stated in its Work Plan and Budget (RKAP) for FY 2011.

Di samping menyediakan fasilitas pembiayaan untuk sepeda motor Honda yang baru, Perseroan juga memberikan pembiayaan motor bekas berkualitas melalui unit FIF UMC. Selama tahun 2011, nilai pembiayaan motor bekas berkualitas mencapai Rp 2,4 triliun, tumbuh 38% dibandingkan pencapaian Perseroan tahun 2010.

Aside from providing financing for new Honda motorcycles, the Company also offered financing facility to customers wishing to purchase high quality used (secondhand) motorcycles through its business unit FIF UMC. Throughout 2011, financing for used motorcycles reached IDR 2.4 trillion grew 38% from 2010 figure.

Dengan demikian, total nilai pembiayaan FIF di tahun 2011 adalah Rp 20,1 triliun termasuk pembiayaan elektronik, meningkat 22% dari Rp 16,4 triliun di tahun 2010. Peningkatan ini terutama didorong oleh membaiknya kondisi makroekonomi di Indonesia pada tahun 2011.

All told, FIF’s total financing (including for electronic appliances) stood at IDR 20.1 trillion, up 22% from IDR 16.4 trillion in 2010. Indonesia’s improving macroeconomic climate in 2011 was a major driver for the Company’s strong performance that year.

Komposisi piutang pembiayaan konsumen FIF berdasarkan jumlah konsumen selama lima tahun terakhir (2007-2011) adalah sebagai berikut:

Below is the breakdown of FIF customers’ financing receivable in the last five years (2007-2011):

Komposisi Piutang Pembiayaan Konsumen (2007-2011) Composition of Consumer Financing Receivable (2007-2011) Jenis Sepeda Motor Bebek

%

2008

%

2009

%

2010

%

2011

%

Motorcycle Category

1.874.843

70,1

1.792.157

68,2

1.324.755

54,8

1.329.107

50,2

1.262.002

39,03

Cub

-

-

-

-

376,407

15,6

623,891

23,5

1.049.490

32,46

Scutic

Sport

83,617

3,1

113,268

4,3

106,246

4,4

83,522

3,2

99.170

3,07

Sport

Bekas

432,964

16,2

385,104

14,7

334,53

13,8

349,597

13,2

448.416

13,87

Used

Scooter

Lainnya (Elektronik) Jumlah

32

31 Desember / As of 31 December 2007

285,131

10,6

336,578

12,8

273,681

11,3

263,159

9,9

374.068

11,57

Other (Electronic)

2.676.555

100

2.627.107

100

2.415.620

100

2.649.276

100

3.233.146

100

Total

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya seharihari, Perseroan mengimplementasikan metode segmentasi yang ketat dalam menjaring konsumen baru sekaligus memelihara hubungan dengan konsumen lama. Berbagai faktor penting yang mencakup profil calon konsumen, jenis pekerjaan, dan jumlah angsuran serta jangka waktu pembayaran kredit yang diambil, merupakan kriteria utama bagi setiap staf penilai FIF dalam memilih konsumen yang akan difasilitasi. Perseroan juga terus berupaya memberikan solusi keuangan terbaik bagi konsumen serta menjadi rekan bisnis yang menguntungkan bagi dealer dan dealer utama di seluruh cabang-cabangnya di Indonesia.

The Company implements a strict segmentation policy to acquire new customers and nurture its relationship with existing customers in all its daily operations. Examining potential customers’ key factors, such as their profile, occupation, amount of installment and repayment period, is key to FIF’s assessors in selecting the customers to provide financing. The Company always strives to present the best financial solution available to all its customers and therefore become the best partner for all dealers and main dealers across Indonesia.

Operasional

Operation

Dengan ratusan cabang yang tersebar mulai dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua, Perseroan sangat mengandalkan jalinan kerja sama yang erat dengan setiap konsumen dan rekan bisnis terkait dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Hingga akhir tahun 2011, Perseroan telah memiliki 152 kantor cabang dan 368 titik pemasaran dan pelayanan pelanggan.

With hundreds of branches, from Nanggroe Aceh Darussalam to Papua, the Company heavily relies on a solid relationship with each customer and related business partner to fulfill the needs of its customers. As of the end of 2011, the Company had 152 branch offices and 368 point of sales and customer service in operation.

FIF menerapkan prinsip kehati-hatian sebagai bagian upaya dalam memberikan layanan terbaik bagi konsumen. Selain itu, Perseroan pun selalu menyediakan berbagai pilihan diversifikasi kredit, termasuk dalam hal uang muka dan angsuran yang disesuaikan dengan tawaran produk yang tersedia di berbagai dealer dan dealer utama.

FIF always applies the principle of prudence as part of its efforts to provide the best service for all its customers. In addition, the Company always gives a variety of options for credit, including in the amount of down payment and installments, adjusted to the products available in many dealers and main dealers.

Manajemen Risiko

Risk Management

Untuk terus menjadi yang terdepan dalam industri pembiayaan sepeda motor di Indonesia, FIF secara kontinu melakukan perbaikan dalam proses-proses manajemen risikonya. Untuk mengurangi risiko kegagalan pembayaran piutang, sepanjang tahun 2011 FIF telah mengimplementasikan berbagai sistem, termasuk early warning system, dalam rangka mendeteksi secara dini kinerja seluruh divisi yang ada di dalam lingkup Perseroan.

To maintain its position at the forefront of motorcycle financing industry in Indonesia, FIF continuously improves its risk management processes. Throughout 2011, FIF applied a number of systems, including the early warning system, as a preliminary measure to detect the performance of each division within the Company, in order to reduce the risk of customer default or overdue account receivable.

Untuk meminimalisasi paparan terhadap risiko tersebut, Perseroan telah mengambil langkah-langkah nyata yakni menyaring secara selektif calon konsumen berdasarkan wilayah, jenis pekerjaan, pembayaran uang muka, tipe motor, dan jangka waktu pembayaran kredit. Tujuan dari Penerapan kebijakan tersebut adalah untuk membuat Perseroan fokus pada pembiayaan untuk calon konsumen berpenghasilan tetap dan mengarahkan program ke portofolio berdasarkan tipe motor high end.

The Company has taken steps to minimize its exposure to such risks. Among others, the Company selects potential consumers based on region, profession, down payment, type of motorcycle, and loan repayment period. The objective of the implementation of this policy is to allow the Company to focus on the financing for consumer with fixed income and aiming at high-end motorcycle.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

33

Tinjauan Bisnis Business Review

34

Jika dianggap perlu, Perseroan mengutus sejumlah Field Verifier yang langsung melakukan verifikasi terhadap lingkungan tempat tinggal calon konsumen. Data konsumen dianalisis menggunakan scoring system yang disebut Smart Identification Profile (SIP) di kantor cabang untuk membedakan perlakuan proses verifikasi aplikasi kredit.

If deemed necessary, the Company will appoint Field Verifiers to directly verify the domiciles and the surrounding neighborhoods of potential customers. FIF then implements a scoring system called the Smart Identification Profile (SIP) to analyze its customers’ data, which will be able to differentiate how the credit application verification will be processed at various branch offices.

Hasil verifikasi data kemudian dikonfirmasi melalui aplikasi di telpon genggam oleh Field Verifier kepada Credit Analyst yang disebut Mobile Network Application System (MONAS), suatu aplikasi terpadu berbasis smartphone yang dapat mempercepat proses permohonan kredit konsumen. Penerapan sistem ini terbukti signifikan peranannya terhadap kemajuan Perseroan, sebab kini Perseroan semakin mampu mengurangi risiko gagal bayar konsumen baru.

The result of data verification is next confirmed via cellular phone by the Field Verifier to Credit Analyst using the Mobile Network Application System (MONAS), an integrated smartphone-based application that expedites potential customers’ Credit Application, will process the results of data verification. The implementation of this system has contributed significantly to the Company, following its success in reducing the risk of default or overdue account receivable from new customers.

Dengan demikian, nilai New booking on time, atau tingkat pembayaran angsuran baru yang tepat waktu, juga mengalami peningkatan. Selama tahun 2011, Perseroan mencatat New booking on time sebesar 92%. Capaian ini lebih baik dari tahun 2010, yakni 88%.

As a result, FIF’s New Booking On Time experienced a steady increase from year to year. In 2011, FIF’s New Booking On Time stood at 92%, up from 88% in 2010.

Komposisi Konsumen Pembiayaan berdasarkan Pendapatan dan Pekerjaan

Composition of Customer Financing based on Income and Profession

< Rp 1 juta < IDR 1 million

1,75 %

Rp 2,5 - 3 juta IDR 2.5 - 3 million

16,82 %

Rp 1 - 1,5 juta IDR 1 - 1.5 million

9,03 %

Rp 3 - 3,5 juta IDR 3 - 3.5 million

9,00 %

Rp 1,5 - 2 juta IDR 1.5 - 2 million

17,15 %

Rp 3,5 - 4 juta IDR 3.5 - 4 million

8,27 %

Rp 2 - 2,5 juta IDR 2 - 2.5 million

15,73 %

> Rp 4 juta > IDR 4 million

Pegawai Negeri Civil Servant

13,52 %

Profesional Professional

Pegawai Swasta Private Employee

25,27 %

Pedagang Businessman

20,93 %

Petani/Nelayan Farmer/Fisherman 14,61 %

Wirausaha Entrepreneur

8,73 %

Tentara Army Officer

Lain-lain Others

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

1,58 %

22,24 %

0,52 %

14,85 %

Selain itu, FIF terus memantau kinerja pembayaran piutang konsumen yang menunggak, yang diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yakni keterlambatan 1-30 hari, 31-60 hari, 61-150 hari, dan lebih dari 150 hari. Rincian tunggakan piutang selama tiga tahun terakhir disajikan pada tabel di bawah ini.

Moreover, FIF continues to monitor its customers’ default or overdue account receivable, which are classified into four categories: 1-30 days, 31-60 days, 61-150 days, and more than 150 days. Details on the delinquent account receivable in the past three years (2009-2011) are provided in the table below.

Rincian Tunggakan Piutang Tiga Tahun Terakhir Uraian Total Kontrak Tunggakan 1-30 hari

dalam unit | In units 2009

%

2.415.620

2010

%

2.649.276

252.410 10,44

2011

%

3,233,146

Description Total Account Receivables

232.604

8,78

244,235

7,55

1-30 Days Past Due

Tunggakan 31-60 hari

88.256

3,65

80.017

3,02

65,184

2,02

31-60 Days Past Due

Tunggakan 61-150 hari

86.624

3,59

78.822

2,98

64,163

1,98

61-150 Days Past Due

Tunggakan lebih dari 150 hari

Uraian Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen - Bruto

More Than 150 Past Due

dalam jutaan Rp | In IDR million 2009

%

19.391.275

2010

%

24.446.479

2011

%

29,987,499

Description Consumer Financing Receivable – Gross

Tunggakan 1-30 hari

200.287

1,03

203.521

0,83

207,647

0.69

1-30 Days Past Due

Tunggakan 31-60 hari

99.942

0,52

101.599

0,42

94,236

0.31

31-60 Days Past Due

Tunggakan 61-150 hari

149.755

0,77

151.475

0,62

165,818

0.55

61-150 Days Past Due

Tunggakan lebih dari 150 hari

More Than 150 Days Past Due

Pendanaan

Financing

Perseroan secara aktif mengupayakan pendanaan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan. Bervariasinya sumber pendanaan memudahkan Perseroan dalam menetapkan alternatif pendanaan yang paling cocok dengan memperhatikan suku bunga yang kompetitif dan risiko pendanaan.

The Company actively strives to meet its financing needs by obtaining and maintaining its sources of funding. The wide variety of funding sources has helped the Company to apply the most appropriate financing alternative in consideration of competitive interest rates and risks of funding.

Selain bermitra dengan bank dan lembaga non-bank, Perseroan juga menerbitkan obligasi sebagai salah satu sumber pendanaan selain pinjaman bank dan dana sendiri. Di tahun 2011, Perseroan berhasil menerbitkan obligasi FIF XI dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 3 triliun yang mendapatkan rating idAA (Double A) dari Pefindo. Pada akhir tahun 2011, dalam special review oleh Pefindo, Perseroan mendapatkan peningkatan rating dari idAA menjadi idAA+ (Double A Plus) karena kuatnya dukungan dari PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham utama Perseroan.

The Company issues corporate bonds as an alternative source of funding, apart from partnering with banks and non-bank institutions. In 2011, the Company issued the fixed-rate FIF Bond XI worth IDR 3 trillion that received an idAA rating from the national rating agency, Pefindo. At the end of 2011, upon a special review by Pefindo, the rating for FIF’s bond was upgraded from idAA to idAA+, due to the continued strong support from PT Astra International Tbk as the major shareholder of the Company.

Selain itu, kinerja pembiayaan Perseroan di tahun 2011 turut disokong oleh pendanaan luar negeri (offshore funding). Di tahun 2011, persentase pendanaan Perseroan yang berasal dari dana asing mencapai lebih dari 40%. Perseroan terus mengupayakan caracara inovatif dalam rangka mendapatkan pendanaan dengan biaya perolehan yang lebih kompetitif di 2011 lalu dan untuk tahun-tahun mendatang.

Offshore funding also played a significant role in the Company’s financing performance in 2011, amounted for more than 40% of the Company’s total funding. FIF successfully implemented innovative ways to bring in more competitive funds in 2011, and will continue to employ such policy in the years to come.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

35

Prospek Usaha Business Prospects

36

Sepanjang tahun 2011 ini banyak peristiwa ekonomi baik yang positif yang menjadi berita baik untuk bisnis Perseroan. Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia diperkirakan akan terus bertahan atau bertumbuh di angka 6.3% sepanjang tahun 2012. Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada bisnis yang dijalankan Perseroan. Selain itu, wacana naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah di tahun 2012 serta sarana transportasi publik yang belum memadai akan membuat sebagian besar masyarakat memilih penggunaan sepeda motor untuk kegiatan usaha dan keperluan sehari-hari.

A number of positive economic developments throughout 2011 brought favorable impacts on the Company’s business. Indonesia’s GDP growth is expected to be maintained at 6.3% or higher throughout 2012. This will definitely drive up public consumption, which eventually will affect the Company’s business advantageously. In addition, the issue of fuel price hike that will be implemented by the Government in 2012 compounded by the inadequate public transportation facilities in Indonesia will encourage the public to use motorcycles to carry out their daily businesses and activities.

Industri dan pemasaran sepeda motor Indonesia menikmati berbagai dorongan untuk tumbuh akibat tingginya permintaan domestik dan semakin meningkatnya peminat kendaraan roda dua di seluruh Indonesia. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia menyatakan bahwa penjualan sepeda motor mencapai 8,01 juta unit di tahun 2011 didukung oleh profil kredit yang sehat, nilai tukar rupiah yang relatif stabil terhadap dolar AS, terjaganya suku bunga, dan laju inflasi yang cukup terkendali sedangkan untuk tahun 2012 penjualan sepeda motor diprediksi naik 10% dari tahun 2011.

The motorcycle industry in Indonesia has enjoyed a strong impetus for growth from the rising domestic consumption and interest for two-wheeled vehicles across the country. The Association of Motorcycle Industry of Indonesia stated that sales of two-wheeled vehicles in Indonesia soared to 8.01 million units in 2011, driven by healthy credit profile, relatively stable Rupiah exchange rate against the US dollar, stable interest rates, and controlled inflation. The sales figure for 2012 is predicted to rise by 10% from that of 2011.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis Perseroan dan mendukung penjualan sepeda motor Honda di Indonesia, Perseroan menargetkan penguasaan pangsa pasar kredit di sekitar 50% dari penjualan nasional sepeda motor Honda. Di samping itu, Perseroan juga memiliki keyakinan terhadap potensi pembiayaan sepeda motor Honda bekas yang diperkirakan juga akan mengalami pertumbuhan dimana saat ini mencapai sekitar 12% dari total portfolio Perseroan. Total Pembiayaan Perseroan ditargetkan mencapai Rp 22 triliun di tahun 2012.

To maintain the Company’s business growth and its support for the sales of Honda motorcycles, FIF is targeting to increase its market share to about 50% of Honda’s sales in the national market. In addition, the Company expects the value of used motorcycle financing to rise to IDR 22 trillion in 2012. Currently, the Company’s used motorcycle financing accounted for 12% of its total portfolio.

Langkah-langkah strategis Perseroan untuk mencapai target yang telah dicanangkan dituangkan dalam strategi 3P (Portfolio Roadmap, People Roadmap, Public Contribution Roadmap), selaras dengan strategi PT Astra International Tbk sebagai induk Perseroan. Perseroan terus mengembangkan network untuk meningkatkan pelayanan, mempersiapkan serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia, menciptakan produk dan layanan yang inovatif, melakukan diversifikasi sumber pendanaan untuk mencapai kesinambungan dan efektifitas pendanaan, melakukan manajemen risiko yang baik, membangun kekuatan di Customer Relations Management (CRM), dan pengembangan teknologi informasi serta berperan aktif dalam mensejahterakan masyarakat.

The Company’s strategic measures to attain its targets are stated in its 3P (Portfolio Roadmap, People Roadmap, Public Contribution Roadmap) manifesto, and aligned with the strategies of its parent company PT Astra International Tbk. The Company continuously expands its network to improve its services, prepares as well as improves the quality of its human resources, creates innovative products and services, diversifies its funding sources to attain sustainability and funding effectiveness, applies a good risk management system, builds a strong Customer Relations Management (CRM) system, and develops information technology while actively taking part in empowering the people to improve their welfare.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

37

Susunan batu yang kokoh satu sama lain menandakan dukungan yang kuat dari setiap elemen yang ada hingga menciptakan sinergi yang saling mendukung A solid stone structure that creates strong connection from every element creates synergies and mutual support

38

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Tinjauan Fungsional Functional Review

Untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan Perseroan dibutuhkan ketersediaan Sumber Daya Manusia dan dukungan jaringan Teknologi Informasi yang handal serta pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja sehingga kegiatan operasional dapat berjalan lancar serta menciptakan kualitas layanan yang prima To support growth and progress of the Company, it needs sufficient supply for qualified human resources and reliable information technology & network to and Environment, Health and Safety management carry out successful operational activities and deliver excellent quality of services

PT Federal International Finance Annual Report 2011

39

Sumber Daya Manusia Human Resources

40

Perencanaan SDM

Human Resources Planning

Perencanaan SDM di Perseroan mencakup penyusunan dan implementasi rencana-rencana strategis SDM yang mempertimbangkan aspek kuantitas, kualitas, serta biaya untuk mengelola sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.

The Company’s covers the stages of formulation and implementation of strategic human resources plans that take into account the quantity, quality, and also costs to maintain its competent and professional employees.

Tim Human Capital Perseroan bekerja sama dengan setiap pengguna SDM atau manajer untuk melakukan estimasi kebutuhan ketenagakerjaan dengan mengacu kepada: 1. Rencana Perseroan ke depan, 2. Beban kerja, dan 3. Produktivitas.

The Company’s Human Capital Team works in collaboration with each human resources user or manager to estimate labor demand in the Company, with reference to: 1. The Company’s future outlook, 2. The work load, and 3. Productivity.

Berdasarkan hasil estimasi tersebut, dilakukan analisis jumlah serta kompetensi SDM saat ini yang telah ada, untuk menghasilkan Man Power Plan (MPP) yang optimal di masing masing unit fungsional Perseroan.

Based on the results of the estimation, the Company then conducts a number of analyses for the current amount and competences of workforce to create an optimum Man Power Plan (MPP) in each of the Company’s functional units.

Rekrutmen

Recruitment

Proses rekrutmen tenaga kerja dilakukan melalui media job fair, campus hiring, dan iklan lowongan pekerjaan di media online dan media cetak. Rekrutmen dilakukan terhadap calon karyawan mulai dari pendidikan Sekolah Menengah Umum hingga sarjana. Proses rekrutmen dilakukan di cabang-cabang dan/atau Head Office sesuai dengan MPP dan kompetensi yang dibutuhkan.

Employee recruitment process is conducted through job fairs, campus hiring, and job vacancy postings on various online and print media. The Company prefers to recruit new employees from High School and undergraduate levels. The recruitment process is conducted at the Company’s branches and/or the Head Office in accordance with the MPP and competences required.

Pengelolaan Kinerja

Performance Management

Pengelolaan kinerja atau performance management merupakan proses perencanaan, evaluasi kinerja, pengarahan dan bimbingan, penilaian kinerja demi tercapainya tujuan organisasi, dan juga optimalisasi potensi setiap tenaga kerja di Perseroan. Pengelolaan kinerja dilakukan setahun sekali, melalui prosedur sebagai berikut: 1. Penyusunan Individual Performance Plan (IPP) 2. Melakukan peninjauan, pengarahan dan bimbingan, serta pelaksanaan IPP 3. Penilaian Kinerja atau Performance Appraisal (PA) 4. Pemberian penghargaan dan sanksi

Performance management includes planning, performance evaluation, guidance and counseling process, and performance appraisals. Everything is carried out in order to achieve the Company’s goals, and also to optimize the potentials of the Company’s employees. Performance management is conducted once a year, through the following procedures: 1. Preparation of Individual Performance Plan (IPP) 2. Review, direction, guidance, and implementation of the IPP 3. Performance appraisal (PA) 4. Rewards and punishment

Strategi Remunerasi

Remuneration Strategy

Strategi remunerasi di Perseroan didasari atas pertimbangan keseimbangan internal (internal equitability) dan daya saing pasar (external competitiveness) dalam bentuk aktivitas survei upah karyawan dan benchmarking. Karyawan diberikan balas jasa sesuai dengan kontribusi dan nilai pekerjaan masing-masing. Di samping itu, Perseroan juga

The Company’s remuneration strategy is based on internal equitability and market (external competitiveness) considerations, and based on employees’ salary survey and benchmarking. The employees receive compensation according to their respective contributions and job value to the Company. In addition, the Company also implements

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

memberikan balas jasa dengan skema yang atraktif dan mendorong produktivitas dalam bentuk insentif. Gaji yang diberikan kepada setiap karyawan dipastikan tidak berada di bawah Upah Minimum yang telah ditetapkan Pemerintah.

attractive payment schemes and encourages employee productivity through the use of incentives. The Company also ensures that the salary given to any employee is not below the minimum wage stipulated by the Government.

Kesejahteraan Karyawan

Employee Welfare

Seluruh karyawan FIF menerima tunjangan dan kesejahteraan berikut: • Tunjangan hari raya • Tunjangan pendukung kerja (transportasi, uang makan, tunjangan jabatan, pulsa) • Jamsostek • Dana pensiun • Fasilitas pengobatan dan rawat inap • Asuransi jiwa • Penghargaan masa kerja • Bonus usaha

All FIF’s employees receive the following benefits and allowances: • Paid holiday entitlements • Operational allowances (transportation, meal allowance, functional allowance, phone credit) • Jamsostek • Pension fund • Medical and inpatient allowances • Life insurance • Year of service allowance • Performance bonus

Pengembangan Kompetensi

Competence Development

Perseroan memberikan kesempatan untuk berkembang bagi seluruh karyawannya dengan mempertimbangkan potensinya dan mengacu pada kebutuhan Perseroan. Kompetensi setiap karyawan dikembangkan sesuai dengan Individual Development Plan (IDP) masingmasing. Kompetensi yang dikembangkan meliputi kompetensi teknikal dan kompetensi non-teknikal (soft-competency).

The Company provides an opportunity for growth to all its employees, by fully considering their potentials and also based on the business requirements of the Company. The competence of every employee is developed in accordance with his or her Individual Development Plan (IDP). The development of competences includes technical competences and non-technical competences (soft skills).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

41

Sumber Daya Manusia Human Resources

Pengembangan Karir

Career Development

Setiap karyawan FIF memiliki rencana karir individu atau Individual Career Plan (ICP) yang disusun sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan kemampuan karyawan, dengan tetap mengakomodasi aspirasi karyawan. Penyusunan ICP juga didasarkan atas informasi hasil evaluasi jabatan.

Every employee of FIF has their own Individual Career Plan (ICP) prepared based on the needs of the Company and their own competences. The Company also accommodates its employees’ aspirations and formulates their ICP according to the results of their job evaluation.

PROFIL TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN

WORKFORCE PROFILE

Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Jabatan Composition of Employees based on Position Level Jabatan

2010

2011

% total

Position

Direksi

5

5

0,0%

Director

General Manager

8

12

0,1%

Division Head

Manager

40

44

0,3%

Department Head

402

523

3,3%

Officer

Pelaksana

12.148

15.428

96,4%

Staff

Jumlah

12.603

16.012

100%

Total

Age

Supervisor

0,1% 0,0%

0,3%

3,3%

96,4%

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Composition of Employees based on Age Usia

2010

2011

% total

18-25

1.603

3.723

23,3%

18-25

26-35

9.840

10.828

67,6%

26-35

36-45

1.091

1.341

8,4%

36-45

46-55

69

118

0,7%

46-55

-

2

0,0%

>55

12.603

16.012

100%

>55 Jumlah

0,7%

0,0%

8,4% 23,3%

67,6%

Total

Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan Composition of Employees based on Education Jenjang Pendidikan

2010

2011

% total

Sarjana

5.693

6.844

42,7%

Diploma

3.148

3.322

20,7%

Diploma

SMU

3.730

5.817

36,3%

Senior High School

32

29

0,2%

Junior High School/ Elementary School

12.603

16.012

100%

SMP/ SD Jumlah

Education

0,2%

Bachelor

42,7% 36,3%

Total

20,7%

Komposisi Karyawan berdasarkan Masa Kerja Composition of Employees based on Year of Service Masa Kerja (tahun) 20

12.603

16.012

100%

Total

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

0,4%

0,1%

5,1%

20,6%

44,1%

29,6%

Kesempatan Kerja yang Sama

Equal Employment Opportunity

Perseroan melakukan pencarian pelamar dengan mengacu pada filosofi untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang, tanpa membedakan gender, latar belakang suku, agama, ras, ataupun golongan, termasuk terhadap para penyandang cacat. Kesempatan kerja diberikan atas dasar standar kualifikasi sebagai dasar utama dalam penerimaan karyawan.

The Company’s policy on recruiting new employees is founded on the belief that the Company should provide an equal opportunity to every person to work at the Company, regardless of gender, ethnicity, race, class, and their disabilities. Employment opportunity is provided based on qualification standards as the primary basis in hiring new employees.

Prosedur Penetapan Remunerasi

Procedures for Determining Remuneration

Remunerasi ditetapkan melalui persetujuan Direksi dan didasarkan pada keunggulan eksternal dan keseimbangan internal. Keunggulan eksternal diperoleh dari data di pasar dan proses benchmarking, sedangkan keseimbangan internal diperoleh dari survei internal dan evaluasi kinerja karyawan.

Remunerations in the Company are determined through the approval of the Board of Directors and are based on the Company’s external competitiveness and internal equity. The data on external competitiveness is obtained from market data and benchmarking, while the data on internal equity is obtained from internal surveys and performance evaluations.

Evaluasi Kinerja Direksi

Performance Evaluation of the Board of Directors

Kinerja Direksi serta pelaksanaan kewajiban utama mereka dievaluasi oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Kinerja Direksi secara individu maupun seluruh anggota, dievaluasi oleh Dewan Komisaris dalam rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris yang diselenggarakan setiap kuartalan. Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi dan kinerja masing-masing anggota Direksi secara individual akan merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Direksi. Hasil evaluasi kinerja Direktur secara individual merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk penunjukkan kembali Direktur yang bersangkutan di periode selanjutnya. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Direksi.

The performance of the Board of Directors and also the execution of their primary duties and responsibilities are evaluated by the Company’s Shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders. The Board of Commissioners at the joint meeting of the Board of Directors and the Board of Commissioners held every three months, both individually and collectively, evaluate the performance of the Board of Directors. The results of the Board of Directors’ and each member of the Board’s performance evaluation serve as an integral part in the Board of Directors’ compensation and incentives scheme. The performance evaluation of individual members of the Board of Directors serves as one of the basic considerations for the Shareholders in re-appointing them for the next period. The results of such performance evaluation provide a tool to evaluate and increase the effectiveness of the Board of Directors.

Pelatihan dan Pengembangan

Training and Development

Dalam memastikan adanya kesiapan organisasi untuk menjawab perkembangan dan tantangan bisnis, maka FIF melalui fungsi Pelatihan dan Pengembangan telah menyusun berbagai program pembelajaran, baik untuk cabang maupun Head Office, dan berlaku untuk key people maupun non key people. Untuk mengukur efektivitas pelaksanaan training, konsep perhitungan Learning Index cabang pun disempurnakan. Berikut ini adalah gambaran dari setiap program training berikut unsur-unsur pendukung yang telah disebutkan tadi.

To ensure the Company’s preparedness to address the challenges and develop its business, FIF through the Training and Learning Development Department (TLD) has formulated a various learning programs, both for the branches and for the Head Office, which are available to key and non-key people alike. To measure the efficacy of the trainings, the branches’ Learning Index calculation concept has also been improved. The following is a description for each of the training program as well as the supporting elements mentioned above.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

43

Sumber Daya Manusia Human Resources

Struktur Pelatihan dan Pengembangan

Learning Structure

Di bawah ini adalah gambaran lengkap dari struktur pelatihan dan pengembangan training:

The following is a comprehensive representation of learning structure training:

Conventional Training

Regular Training

Irregular Training

Astra

Development

Updating

General

Program

Program

Program

SHDP

Head Office

MPE

JODP

AOP

AODP

Branch/ Area

CCE

MDP

ABMP

TFT

NOOP

AFMP

BHDP MHDP

NEOP

Development

Head Office

Branch/Area

Public Training

Basic Mentality

Program

Technical

AMMP AsrMP AGMP

Ada 2 jenis conventional training yang ada di FIF, yaitu : 1. Regular Training, yaitu training yang diselenggarakan secara berkala oleh Head Office sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam Training Catalog atau Calendar of Event Training. 2. Irregular Training, yaitu public training atau training yang diatur oleh Area Instructor dan Cabang sesuai kebutuhan cabang.

Regular Training

Jumlah Batch Total Batch

Jumlah Peserta Total Trainer

100

2.371

Irregular Training-Head Office

81

253

Irregular Training-Branch

77

2.467

258

5.091

Jumlah | Total

44

There are 2 types of Conventional Training at FIF, namely: 1. Regular Training: training held on a regular basis by the Head Office according to the schedules set in the Training Catalog or Training Calendar of Events. 2. Irregular Training: public trainings or trainings organized by the Area Instructor and Branches according to their own needs.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Untuk Training Regular ada 5 jenis program yang diselenggarakan oleh Head Office, yaitu : 1. Development Program Program pengembangan yang ditujuan pada karyawan yang akan memasuki jabatan baru pada level tertentu. Jenis program dibagi menjadi 2, yaitu: • Functional (pada level dan fungsi tertentu) a. AODP (Account Officer Development Program) b. SHDP (Section Head Development Program) • Managerial (pada posisi manajerial) a. RHDP (Representative Head Development Program) b. BHDP (Branch Head Development Program) c. MHDP (Marketing Head Development Program)

For Regular Trainings, there are 5 programs conducted by the Head Office, namely: 1. Development Program A development program aimed at employees getting into a new position on a new organizational level. This program is divided into two big groups, i.e.: • Functional (for certain functions and levels) a. AODP (Account Officer Development Program) b. SHDP (Section Head Development Program) • Managerial (for managerial positions) a. RHDP (Representative Head Development Program) b. BHDP (Branch Head Development Program) c. MHDP (Marketing Head Development Program)

2. Updating Program Program standardisasi pengetahuan terkait dengan perkembangan proses bisnis yang sedang berjalan pada fungsi kerja tertentu. Jenis Program terdiri dari : • Head Office Updating Training • Branch Updating Training

2. Updating Program A knowledge-standardization program related to the development of business processes that are ongoing in certain work functions. This program consists of: • Head Office Updating Training • Branch Updating Training

3. General Program Program pengembangan bagi karyawan secara umum yang mendukung kinerja dan produktivitas kerja. Jenis Program terdiri dari: • Managing People Effectively • Supervising People Effectively • Coaching & Counselling Effectively

3. General Program A development program for employees in general to bolster their performance and work productivity. This program consists of: • Managing People Effectively • Supervising People Effectively • Coaching & Counselling Effectively

4. New Employee Orientation Program Program pengembangan yang ditujukan pada karyawan baru sehingga memiliki kemampuan dan pengetahuan yang standar. Jenis Program terdiri dari: • JODP (Junior Officer Development Program) • MDP (Management Development Program) • NOOP (New Officer Orientation Program)

4. New Employee Orientation Program A development program aimed at new employees so that they have the adequate and standardized skills and knowledge. This program consists of: • JODP (Junior Officer Development Program) • MDP (Management Development Program) • NOOP (New Officer Orientation Program)

5. Astra Leadership Development Program Program pengembangan yang diselenggarakan oleh AMDI (Astra Management Development Institute) yang dipersyaratkan untuk karyawan yang telah mencapai level tertentu berdasarkan standar Astra sebagai induk Perusahaan. Jenis Program terdiri dari : • ABMP (Astra Basic Management Program) • AFMP (Astra First Line Management Program) • AMMP (Astra Middle Management Program) • AGMP (Astra General Management Program)

5. Astra Leadership Development Program A development program conducted by AMDI (Astra Management Development Institute) that must be delivered to employees reaching a certain level based on Astra’s standards as parent Company. This program consists of: • ABMP (Astra Basic Management Program) • AFMP (Astra First Line Management Program) • AMMP (Astra Middle Management Program) • AGMP (Astra General Management Program)

PT Federal International Finance Annual Report 2011

45

Sumber Daya Manusia Human Resources

46

Program Pengembangan Direksi

Directors’ Enhancement Programs

Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas SDMnya melalui berbagai pelatihan yang mengikuti perkembangan terbaru. Selain serangkaian program pelatihan di level fungsional dan manajerial, level Direksi dibekali dengan pelatihan yang langsung disupervisi dan dilaksanakan oleh AMDI (Astra Management Development Institute) berupa: Astra Executive Program (AEP), Astra Advanced Executive Program (AAEP). Seluruh rangkaian program pelatihan tersebut memiliki standarisasi yang tinggi meliputi Business Horizon, Leadership Competences dan Management System.

The Company constantly strives to improve its HR quality through various trainings and keeping abreast with new developments. Aside from the different trainings on the functional and managerial levels, the Board of Directors are further equipped with knowledge and skills through trainings directly supervised and conducted by AMDI (Astra Management Development Institute), i.e. Astra Executive Program (AEP), Astra Advanced Executive Program (AAEP). All those training programs are highly standardized in the aspects of Business Horizon, Leadership Competences, and Management System.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Dalam Business Horizon terdapat Catur Dharma Astra, Visi Bisnis, serta Tantangan Kepemimpinan. Leadership Competences sendiri mencakup 8 poin kepemimpinan yang dikembangkan yaitu Vision & Business Sense, Customer Focus, Planning & Driving Action, Analysis & Judgement, Teamwork, Leading & Motivating, Interpersonal Skill, Drive, Courage & Integrity. Seluruh poin tersebut didukung oleh Astra Management System serta Man Management Astra.

The Business Horizon aspect covers the Catur Dharma Astra, Business Vision, and Leadership Challenges. The Leadership Competences aspect encompasses the 8 leadership points to be developed, i.e. Vision & Business Sense, Customer Focus, Planning & Driving Action, Analysis & Judgement, Teamwork, Leading & Motivating, Interpersonal Skill, Drive, Courage & Integrity. All those points are supported by the Astra Management System and Man Management Astra.

Anggaran Pelatihan dan Pengembangan

Training and Development Budget

Anggaran Pelatihan dan Pengembangan Training and Development Budget

Anggaran (Rp) Budget (IDR)

Regular Training

11.185.290.000

Irregular Training

4.138.816.790

i-learning

227.000.000

Knowledge Management

303.000.000

Jumlah | Total

15.854.106.790

PT Federal International Finance Annual Report 2011

47

Teknologi Informasi Information Technology

48

Sebagai perusahaan pembiayaan ritel dengan jumlah pelanggan aktif untuk semua bisnis unit per 31 Desember 2011 sebanyak 3,2 juta yang tersebar di seluruh Indonesia, pengelolaan database dan pelaksanaan operasional perusahaan melalui Teknologi Informasi merupakan hal yang sangat krusial bagi FIF. Strategi pengembangan Teknologi Informasi FIF diarahkan sebagai process enabler dan information provider bagi kegiatan usaha FIF. Sistem Teknologi Informasi yang dimiliki FIF memungkinkan pelayanan pelanggan yang cepat, mudah dan aman dengan standar pelayanan yang sama di setiap outlet FIF, di samping itu menjamin adanya internal control karena data yang terpusat.

As a retail financing company with as many as 3.2 million active customers from all business units spread across Indonesia as of 31 December 2011, the database management and operations of the Company rely heavily on Information Technology. The development strategy for FIF’s Information Technology is aimed towards rendering it as a process enabler and information provider for all FIF’s business activities. The information technology systems owned by FIF allow for fast, easy and secure customer service with the same standards of service at every FIF outlet, as well as ensure the implementation of internal control due to the centralized nature of the data.

Sistem IT

Information Technology System

Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan software aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh FIF dan beberapa paket software lain dari pihak ketiga, digunakan untuk meningkatkan produktivitas FIF. Manfaat yang diperoleh dari software aplikasi tersebut dapat dirasakan pelanggan dalam proses pengajuan aplikasi kredit sejak diajukan sampai disetujui dapat dilakukan dengan lebih cepat. Begitu pula proses administrasi account receivable, informasi overdue, transfer kepada bank joint-financing, semua dapat dilakukan dalam hari yang sama dengan sistem yang dinamakan FIFAPPS.

Utilization of information technology with applications internally developed by the Company and a number of other applications sourced from third parties have significantly improved FIF’s productivity. All FIF’s customers throughout the credit application process directly experience the benefits from such applications. Starting from the filing stage to the approval stage, which is now carried out in a swifter manner. Similarly, account receivable administration, presentation of overdue information, as well as transfers to banks for joint financing, can now be done on the same day, thanks to the use of the FIFAPPS system.

Selain itu terdapat juga HRMS (Human Resource Management System) yang memudahkan bagi para karyawan FIF dalam pengelolaan operasional karyawan tersebut (Self Service). Sebagai contoh, klaim kesehatan yang sebelumnya dapat memakan waktu seminggu untuk diproses sekarang dapat diselesaikan dalam waktu sehari.

In addition, an HRMS (Human Resources Management System) is also present to make it easier for all FIF’s employees to self-serve and self-manage their own operations. As an example, claims for healthcare that prior to the development of the system might take up to one week to process, now can be completed within one day.

Saat ini FIF juga sudah mengembangkan Mobile System di beberapa cabang untuk mempermudah pengajuan aplikasi kredit oleh customer. Dalam pengembangannya, Mobile System ini juga akan digunakan untuk aplikasi lainnya. FIF juga merencanakan agar software aplikasi yang digunakan dapat diakses melalui internet dengan fasilitas keamanan yang tinggi.

FIF has also developed the Mobile System at some branches to facilitate customers’ credit applications. As its future development, this Mobile System is planned to be used by other applications. FIF is also working towards making this application system accessible through the Internet with high security.

Saat ini, pelanggan juga dapat melakukan pembayaran angsuran pada beberapa Payment Point, antara lain Kantor Pos Indonesia, Bank BCA, Permata, BRI, NISP, dan Alfamart. Juga terdapat sistem DIS (Dealer Information System) yang mempermudah pelanggan untuk mengajukan aplikasi kredit melalui dealer.

Currently, customers can make installment payments at a number of Payment Points, which include Indonesian Post Office, BCA, Permata, BRI, NISP, and Alfamart. There is also a Dealer Information System (DIS) in place that makes it easier for customers to submit credit applications through dealers.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Teknologi Infrastruktur

Infrastructure Technology

Untuk merangsang percepatan dalam bisnis dan pembangunan ke depan agar FIFAPPS tetap menjadi yang terdepan, informasi dan komunikasi yang realtime tetap menjadi kunci dalam bisnis FIF dengan bank, badan pembiayaan lain untuk menghadirkan service excellence kepada pelanggan. Dalam sistem ini, FIF menggunakan database Oracle 11g dan server berkapasitas tinggi yang diperkirakan dapat menunjang kebutuhan bisnis untuk beberapa tahun mendatang. Dikarenakan data yang disimpan oleh sistem sangatlah penting, saat ini FIF melakukan back-up dengan Disaster Recovery Centre (DRC).

To accelerate its business and future development, and in order to maintain FIFAPPS’s position at the forefront, real-time information and communication will still be the key of FIF’s business with banks and other financing institutions to deliver service excellence to customers. In this system, FIF uses the Oracle 11g database and high capacity servers which are expected to support its business needs for the next few years. And as the data stored by the system is highly important, FIF regularly backs up its data through the Disaster Recovery Centre (DRC).

Dengan jaringan Cabang dan POS di seluruh Indonesia, FIF telah mengembangkan sistem virtual network yang dapat diakses melalui intranet, MPLS/ VPN – IP, B2B dengan perusahaan asuransi dan host to host dengan institusi lain maupun dial-up. Software aplikasi dengan teknologi terkini diterapkan dalam semua aspek dalam bisinis FIF sehingga dapat menghasilkan jangkauan yang luas dan kecepatan delivery yang tinggi dalam layanan kami.

With its network of branches and POS throughout Indonesia, FIF has developed a virtual network system that can be accessed through intranet, MPLS/VPN – IP, B2B with insurance companies, and host-to-host with other institutions as well as dial-up connections. Various applications employing the latest developments in network technology are implemented in all aspects of FIF’s business, providing it with a wide service range and excellent speed of delivery of its services.

Best Practice IT

IT Best Practices

Di tahun 2011, Divisi IT FIF merumuskan suatu IT Blue Print yang akan diimplementasikan di tahun 2012. IT Blue Print ini dilakukan untuk mendukung Business Transformation yang sedang dilakukan oleh FIF. IT di FIF menerapkan Best Practice ITIL (Information Technology Infrastructure Library) untuk mendukung operasional IT dan SDLC (Systems Development Life Cycle) untuk pengembangan sistem di FIF. Selain itu terdapat juga IT Governance untuk melakukan kontrol terhadap proses di IT.

In 2011, the Company’s IT Division formulated an IT Blueprint that will be implemented in 2012. The IT Blueprint was formulated to support the Business Transformation processes currently being carried out by FIF. FIF’s IT Division implemented Best Practices in ITIL (Information Technology Infrastructure Library) to support IT operations and SDLC (Systems Development Life Cycle) to develop systems in FIF. An IT Governance framework is also in place to control and oversee all the Company’s IT processes.

Dalam meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di IT, Perusahaan juga memberikan pelatihan kepada karyawan untuk memberikan pengetahuan tentang bisnis. Dengan adanya pengetahuan ini, maka diharapkan SDM di IT mampu mendukung kebutuhan dalam modifikasi proses bisnis di FIF. Selain itu Perusahaan juga memberikan pelatihan mengenai teknologi terkini kepada SDM IT, supaya Perusahaan dapat tetap menggunakan teknologi terbaru yang sesuai dan dapat meningkatkan produktivitas Perusahaan.

To improve the quality of its human resources in utilizing IT, the Company provided various trainings to impart business knowledge to its employees. With this knowledge, employees working at the IT Division are expected to be able to provide support and fulfill the needs for modifications of business processes in FIF. In addition, the Company also provided updates on technology to its IT employees, so as to be able to continue utilizing the latest technologies that are suitable and can decidedly increase the productivity of the Company.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

49

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Occupational Health and Safety (OHSE)

50

Implementasi Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja

Occupational Health, Safety and Environment (OHSE) Implementations

Sertifikasi Astra Green Company

Astra Green Company Certification

Astra Green Company Perseroan terus berupaya menjadi korporasi terkemuka di Indonesia yang ramah lingkungan, memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan, serta memberi perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja para karyawannya.

Astra Green Company FIF continues to strengthen its position as a leading environmental friendly company in Indonesia, with a strong commitment toward environmental preservation and protection of the occupational health and safety of all employees.

Hal itu diwujudkan melalui penerapan standar Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3), di dalam program Astra Green Company (AGC). AGC memberikan panduan kepada manajemen seluruh perusahaan Astra tentang pengelolaan LK3 yang berfokus pada strategi, proses, produk, dan karyawan dalam kegiatan operasional sehari-hari. AGC direfleksikan dalam empat pilar yang menopangnya, yakni: 1. Green Strategy Green Strategy secara konsisten memberi perlindungan dan pengembangan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja di setiap jenjang organisasi. Dengan menerapkan strategi tersebut, seluruh tahap implementasi suatu program, mulai dari tahap perencanaan hingga evaluasi, dapat dilakukan secara konsisten sehingga menunjang keberlanjutan bisnis Perusahaan. Penerapan Sistem Manajemen LK3 ini sesuai standar nasional dan internasional, seperti ISO 14001, OHSAS 18001, NOSA, SMK3, Ekolabel dan banyak lagi.

To attain such goals, the Company has implemented the standardized OHSE Management System under its Astra Green Company (AGC) implementation. The AGC provides guidelines to the management of all Astra companies as regards OHSE management that is focused on strategy, process, product, and employee, in their day-to-day operations. Below are the four supporting pillars of the AGC:

2. Green Process Green Process memperhitungkan pelayanan dan proses produksi yang ramah lingkungan dan aman, memiliki dampak negatif terkecil terhadap LK3. Persyaratan ini tidak hanya berlaku bagi setiap perusahaan Astra, namun para pemasok juga diharapkan mematuhi peraturan dan standar yang telah ditetapkan Astra. Melalui penerapan konsisten Green Process di setiap perusahaan, akan dicapai efisiensi operasional yang tinggi, sehingga dapat tercapai sasaran “zero emission” dan “zero accident.”

2. Green Process Green Process takes into account services and environmental friendly and safe processes, with the least negative impacts on OHSE. All Astra subsidiaries and suppliers must adhere to the rules and standards stipulated by Astra. The consistent implementation of Green Process in each subsidiary of Astra will lead to a higher operational efficiency and assist the subsidiary in achieving their zero emission and zero accident targets.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

1. Green Strategy The Green Strategy consistently protects and develops OHSE in each level within the organization. By applying the strategy, all implementation processes in every program, from planning to evaluation steps, can be carried out consistently to support the Company’s business continuity. The implementation of OHSE Management System is in compliance with national and international standards, such as ISO 14001, OHSAS 18001, NOSA, SMK3, Ekolabel, and many others.

3. Green Product Green Product memastikan produk yang ditawarkan maupun pelayanan yang diberikan adalah aman bagi para pelanggan dan ramah lingkungan.

3. Green Product Green Product ensures that all products and services offered by the Company are safe and environmental friendly for the consumers.

4. Green Employee Green Employee adalah anggota organisasi yang mempraktikkan Sistem Manajemen LK3. Di Astra, semua karyawan, mulai dari manajemen eksekutif hingga ke tingkat produksi, dibekali pengetahuan dan pelatihan yang memadai untuk memastikan pola pikir dan sikap kerja mereka selaras norma-norma LK3. Karena itu, Green Employee sangat mendukung dan memperkuat fondasi ketiga pilar lainnya. Untuk memperluas penyebaran pengetahuan dan praktik terbaik penerapan AGC, serta menunjang pembekalan kompetensi seluruh karyawan terkait LK3, Astra telah merilis beberapa buku, antara lain Green Company, Panduan Kriteria Penilaian AGC, Green Building Management Standard, Standar Fasilitas LK3, dan lain-lain.

4. Green Employee Green Employee is defined as an employee of FIF or other Astra subsidiaries that has applied the OHSE Management System in their daily activities. In Astra, all workers, from the executive management down to those in production, are provided the knowledge and skills to ensure that their mindset and performance are in accordance with the OHSE norms. Therefore, the Green Employee is highly supportive of and strengthens the foundation of the other three pillars. To improve knowledge distribution and the best practices of AGC, and to support employees’ trainings for increased competence in relation to OHSE, Astra has published a number of books, such as Green Company, AGC Assessment Criteria Guidelines, Green Building Management Standard, and OHSE Facility Standard.

Upaya berkelanjutan senantiasa menjadi pendorong dalam penerapan Astra Green Company. Untuk itu secara berkala dilakukan penilaian (assessment) terhadap pemenuhan standar AGC, yang dilakukan oleh cabang sendiri (self assessment), antar cabang (cross assessment), maupun korporasi (corporate assessment oleh Astra International).

A continuous effort is delivered by the Company to boost the implementation of Astra Green Company. To achieve this, periodic assessments to measure compliance to AGC standards are carried out by the branches themselves (self assessment), by other branches (cross assessment), and by the parent company (corporate assessment by Astra International).

Mengenai detail standar AGC, FIF mengikuti panduan yang telah dibuat oleh Astra International sebagai induk Perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Buku Green Company pedoman pengelolaan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja 2. Buku panduan kriteria Asesmen AGC 3. Buku pedoman Asesmen LK3 berdasarkan ISO 19011:2002 4. Buku standar Fasilitas LK3

FIF adheres to the guidelines established by Astra International as parent Company as for its AGC standard details, stipulated among others by the following books: 1. Green Company on OHSE Management Guidelines 2. AGC Assessment Criteria Guidelines 3. OHSE Assessment based on ISO 19011:2002 Guidelines 4. OHSE Facility Standard

Sementara untuk panduan cabang FIF, telah dibuat beberapa Standard Operating Prosedur, Instruksi Kerja, Standardisasi Umum, dan Formulir Kerja.

FIF established a number of Standard Operating Procedures, Working Instructions, General Standardization, and Work Forms, as guidelines for its branches.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

51

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Occupational Health and Safety (OHSE)

Pencapaian Status AGC

AGC Status Achievement

Proses assessment Astra Green Company (AGC) telah diimplementasikan secara komprehensif sejak tahun 2007, dimana status internal assessment pada tahun 2011 menghasilkan status Gold: 7 cabang, Green: 31 cabang, Blue: 24 cabang, Red: 9 cabang, dan Patrol: 4 cabang.

The Astra Green Company (AGC) assessment processes have been implemented comprehensively in the Company since 2007. The internal assessment in 2011 yielded the Gold status for 7 branches, Green for 31 branches, Blue for 24 branches, Red for 9 branches, and Patrol for 4 branches.

35

31

30

Status AGC 2011 AGC Status 2011

24

25 20

Gold | Emas

15 10

Blue | Biru 4

5 0

52

Green | Hijau

9 7

Jumlah Cabang

Red | Merah Patrol | Kuning

Sementara untuk external assessment oleh Divisi Environment & Social Responsibility Astra International, menghasilkan status Gold untuk cabang Surabaya, Green untuk cabang Karawang dan Mataram. Pengakuan lainnya dari lembaga yang sama adalah sertifikasi status Gold diberikan kepada cabang Pontianak, Surabaya, Denpasar, Bandung 1, Semarang, Solo, dan Makassar.

Meanwhile, external assessment conducted by the Environment & Social Responsibility Division of Astra International yielded Gold status for Surabaya branch and Green status for Karawang and Mataram branches. Other recognitions from the selfsame institution were Gold status certification for Pontianak, Surabaya, Denpasar, Bandung 1, Semarang, Solo, and Makassar branches.

Program Pengelolaan LK3

Occupational Health, Safety and Environmental Management Programs

Pengembangan Kompetensi Bidang LK3 Selama tahun 2010, Perseroan telah melakukan pengembangan kompetensi karyawan di bidang LK3, antara lain : a. Perlombaan Emergency Drill b. Pelatihan Fire (APAR) c. Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) d. Pelatihan Tanggap Darurat e. Simulasi Tanggap Darurat f. Program Benchmarking & Synergi Forum

OHSE Competence Development Throughout 2011, the Company developed employees competence in OHSE by carrying out the following programs: a. Emergency Drill Contest b. Fire Training (APAR) c. Emergency First Assistance Training (PPGD) d. Emergency Response Training e. Fire Drill Simulation f. Benchmarking & Synergy Forum Programs

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Emergency Drill Challenge Emergency Drill Challenge

Pelatihan Tanggap Darurat Fire Fire Emergency Response Training

Pelatihan Penggunaan APAR Fire Extinguisher Training

Pelantikan Struktur P2K3L Inauguration of P2K3L Structure

Benchmarking and Synergy Forum Benchmarking and Synergy Forum

Simulasi Tanggap Darurat Emergency Response Simulation

PT Federal International Finance Annual Report 2011

53

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Occupational Health and Safety (OHSE)

54

Program LK3 Program LK3 yang telah dilakukan oleh FIF selama tahun 2011, antara lain: a. EHS Patrol b. Penghijauan Kantor c. Safety Riding Day d. Cleaner Production (Penghematan Sumber Daya Alam & Energi) e. Green Furniture f. Green Facility

OHSE Programs Over the course of 2011, FIF conducted the following OHSE programs: a. EHS Patrol b. Office Greening c. Safety Riding Day d. Cleaner Production (Natural Resources & Energy Saving) e. Green Furniture f. Green Facility

Penanaman Kesadaran LK3 Awareness dilakukan secara berkala melalui mekanisme: a. Artikel dengan topik himbauan secara tematik di FIF Portal & Email b. Poster c. Sticker d. Inspeksi Housekeeping e. Morning Talk / Doa Pagi

OHSE Awareness Programs These are periodic mechanisms in place in the Company to raise its employees’ awareness on OHSE: a. Articles on thematic advices posted in FIF website and email b. Posters c. Stickers d. Housekeeping Inspections e. Morning Talk / Morning Prayers

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

EHS Patrol berkala Regular EHS Patrol

Loker Karyawan Employee Lockers

Ruang Kerja Ergonomis Ergonomic Work Station

Toilet Khusus Disable Toilet

Ruang Menyusui Nursery Room

Ruang Training Training Room

PT Federal International Finance Annual Report 2011

55

Bulir padi yang menguning menandakan proses pertumbuhan yang baik dan kesiapan dalam menelurkan hasil yang sempurna The yellow rice grains show excellent process of growth and its readiness to deliver a perfect result

56

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Tinjauan Keuangan Financial Review

Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, indikator ekonomi makro yang cukup baik serta laju inflasi yang terjaga dan cenderung menurun memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi Perusahaan untuk menghasilkan laba yang signifikan Steady and sustainable growth of economy, good macroeconomic indicators, and stable inflation rate have made greater room of improvements for the Company to deliver significant profits

PT Federal International Finance Annual Report 2011

57

Tinjauan Keuangan Financial Review

ANALISIS KEUANGAN

FINANCIAL ANALYSIS

Analisis dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang diekstrak dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network) yang dalam laporannya tertanggal 9 Maret 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal.

The following management discussions and analysis, in particular the parts relating to the Company’s financial performance, has been prepared based on the Company’s financial statements for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009. These were in turn extracted from the Company’s Financial Statements as audited by the Public Accounting Firm of Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network) which in the report dated 9 March 2012 gave unqualified opinion with fair opinion without exception, and with an explanation of paragraphs regarding the re-issuance of the Company’s financial statements in accordance with the prevailing rules of capital market. (dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

31 Desember

Description

2009

2010

2011

Pendapatan

4.134.898

4.526.884

4.975.434

Income

Beban

2.992.431

2.969.183

3.560.729

Expenses

Laba sebelum pajak penghasilan

1.142.467

1.557.701

1.414.705

Income Before Tax

Beban pajak penghasilan

330.628

383.875

335.929

Income Tax Expenses

Laba bersih

811.839

1.173.826

1.078.776

Net income

PENDAPATAN

REVENUE

Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan dari bunga dan denda, dan pendapatan lain-lain untuk tahun 20092011 dengan rincian sebagai berikut:

The Company’s revenue is derived from consumer financing, interest and penalty income, and other income, with the following details for the years 20092011: (dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

Description

2009

%

2010

%

2011

%

3.721.879

90

4.048.745

89

4.537.238

91

Consumer Financing

Pendapatan bunga dan denda

260.659

6

307.338

7

265.930

5

Interest and Penalty Income

Pendapatan lain-lain

152.360

4

170.801

4

172.266

4

Other Income

4.134.898

100

4.526.884

100

4.975.434

100

Total

Pendapatan pembiayaan konsumen

Jumlah

58

31 Desember

Pendapatan pembiayaan konsumen

Consumer financing

Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan pendapatan bunga yang diterima dari konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen. Perseroan mengakui pendapatan pembiayaan konsumen dari bunga tiap bulan dikurangi dengan

Income from consumer financing is an income obtained from the Company’s customers due to the financing agreement with the customers. The Company discloses the income from consumer financing from interest on

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

beban bunga yang merupakan kesepakatan kerja sama pembiayaan konsumen dengan pihak lain berdasarkan tingkat bunga efektif.

a monthly basis, deducted by the interest charge as stipulated in the financing agreement with a third party based on an effective interest rate.

Pendapatan pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 4.537.238 juta, meningkat sebesar Rp 488.493 juta atau 12% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 4.048.745 juta. Peningkatan tersebut disebabkan karena meningkatnya pembiayaan konsumen sebesar Rp 4.444.506 juta dibandingkan tahun 2010 seiring dengan meningkatnya penjualan unit sepeda motor dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

Income from consumer financing for the year ended 31 December 2011 was IDR 4,537,238 million, up IDR 488,493 million or 12% from 2010 figure of IDR 4,048,745 million. This increase was due to the expansion of consumer financing in the amount of IDR 4,444,506 million from 2010, in line with the increase in sales of motorcycles from 1,379,570 units in 2010 to 1,658,950 units in 2011.

Pendapatan Bunga dan Denda

Interest and penalty income

Pendapatan bunga berasal dari pendapatan bunga deposito dan giro. Sedangkan pendapatan denda berasal dari denda keterlambatan pembayaran yang diterima dari konsumen.

Interest income is derived from interests from time deposits and current accounts. Penalty income is derived from the penalties paid by customers due to their late payments of installments.

Pendapatan bunga dan denda untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 265.930 juta, menurun sebesar Rp 41.408 juta atau 13% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 307.338 juta. Penurunan tersebut terutama dikarenakan menurunnya penerimaan denda keterlambatan pembayaran angsuran seiring dengan usaha Perseroan dalam meningkatkan kualitas piutang pembiayaan konsumen.

Interest and penalty income for the year ended 31 December 2011 was IDR 265,930 million, down IDR 41,408 million or 13% from 2010’s figure of IDR 307,338 million. This decrease was largely due to the reduced amount of penalties received by the Company from its customers, in line with the Company’s effort to improve the quality of its consumer account receivable.

Pendapatan Lain-lain

Other income

Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang diterima oleh Perseroan dari penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan, hasil atas pemeriksaan pajak, selisih lebih penerimaan pembayaran dari konsumen, keuntungan dari penjualan aset tetap-bersih dan lainlain.

Other income is derived from the recovery of written-off receivables, tax returns, excess payment from customers, net profit from sales of fixed assets, etc.

Pendapatan lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 berjumlah Rp 172.266 juta, meningkat sebesar Rp 1.465 juta atau 1% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 170.801 juta. Peningkatan tersebut disebabkan karena meningkatnya pendapatan yang diterima oleh Perseroan dari penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan seiring dengan usaha Perseroan dalam memperoleh kembali tunggakan angsuran dari piutang yang bermasalah.

The Company’s other income for the year ended 31 December 2011 was IDR 172,266 million, an increase of IDR 1,465 million or 1% compared to other income in 2010 which amounted to IDR 170,801 million. This increase was driven by the rise in the Company’s revenue from the recovery of written-off receivables, in line with the Company’s effort to obtain payments from installments from delinquent accounts.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

59

Tinjauan Keuangan Financial Review

BEBAN

EXPENSES

Beban Perseroan berasal dari beban usaha, beban bunga dan keuangan, beban penyisihan penurunan nilai pembiayaan konsumen dan beban lain-lain untuk tahun 2009-2011 dengan rincian sebagai berikut:

The Company’s expenses come from operating expenses, interest and financial charges, allowance for doubtful accounts, and other expenses, with the details for the years 2009-2011 as follows: (dalam jutaan Rp / in IDR million)

31 Desember

Uraian Beban usaha

2009

2010

Description

2011

1.283.646

43

1.052.770

35

1.297.601

37

Operating Expenses

Beban bunga dan keuangan

762.524

25

790.880

27

1.068.789

30

Interest and Financial Charges

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen

553.326

19

651.421

22

611.002

17

Allowance for Doubtful Accounts

Beban lain-Lain Jumlah

60

%

392.935

13

474.112

16

583.337

16

Other Expenses

2.992.431

100

2.969.183

100

3.560.729

100

Total

Beban Usaha

Operating expenses

Beban usaha Perseroan terutama terdiri dari beban gaji dan tunjangan karyawan, iklan dan promosi, serta biaya-biaya operasional lainnya.

The Company’s operating expenses mainly consist of employee salary and benefits, advertising and promotions, and other operating expenses.

Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 1.297.601 juta, meningkat sebesar Rp 244.831 juta atau 23% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 1.052.770 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena meningkatnya beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan serta beban sewa seiring dengan peningkatan jumlah karyawan dan Kantor Cabang Perseroan serta titik pemasaran dan pelayanan sebagai dampak dari usaha Perusahaan untuk memperluas jaringan operasional dan pemasaran.

Operating expenses for the year ended 31 December 2011 stood at IDR 1,297,601 million, an increase of IDR 244,831 million or 23% from that in 2010, which was IDR 1,052,770 million. This increase was mainly driven by the rise in salaries, benefits and welfare for employees, and rent charges, in line with the Company’s recruitment of new employees and the Company branches and point of sales and services as the impact of the Company business to extend its operations and marketing networks.

Beban Bunga dan Keuangan

Interest and financial charges

Beban bunga dan keuangan Perseroan terutama terdiri dari bunga pinjaman bank, bunga beban utang obligasi dan biaya-biaya bank lainnya.

The Company’s interest and financial charges mainly consist of bank loan interest, interest on securities issued, and other bank charges.

Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 1.068.789 juta, meningkat sebesar Rp 277.909 juta atau 35% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 790.880 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya beban bunga pinjaman bank dan beban bunga utang obligasi akibat dari penambahan pinjaman bank dan penerbitan Obligasi XI dan Private Shogun Bonds yang dibutuhkan Perseroan seiring dengan peningkatan jumlah unit pembiayaan baru sepeda motor di tahun 2011 dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

Interest and financial charges for the year ended 31 December 2011 was IDR 1,068,789 million, up IDR 277,909 million or 35% from IDR 790,880 million in 2010. This was due to the increase in bank loan interest and interest on securities issued; as the Company increased the amount borrowed from banks and offered its Corporate Bond XI and Private Shogun Bonds in 2011, in order to drive up the number of units financed by the Company, from 1,379,570 units in 2010 to 1,658,950 units in 2011.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pembiayaan Konsumen

Allowance for doubtful accounts

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen merupakan beban atas kerugian yang disisihkan terhadap piutang pembiayaan konsumen Perseroan. Perseroan menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen berdasarkan penelaahan atas kerugian historis dan berdasarkan kolektibilitas saldo piutang ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang kemungkinan tidak dapat tertagih. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.

Allowance for doubtful accounts is an expense estimated on the Company’s consumer financing receivables that might turn out to be uncollected. The Company sets an allowance for doubtful accounts according to strict analysis of its historical losses and also based on its receivables collectability ratio when an objective proof is present that such accounts are uncollectible. Doubtful accounts are written off when they are overdue for more than 150 days or when the debt is determined to be uncollectible.

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 611.002 juta, menurun sebesar Rp 40.419 juta atau 6% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 651.421 juta. Penurunan ini disebabkan karena meningkatnya kualitas kolektibilitas piutang yang dikelola Perseroan seiring dengan usaha Perseroan untuk terus menerus memperbaiki kinerja dan kebijakan dalam mengantisipasi risiko pembiayaan.

Allowance for doubtful accounts as of 31 December 2011 was IDR 611,002 million, IDR 40,419 million or 6% lower than IDR 651,421 million in 2010. This demonstrates the Company’s success in continuously improving its performance and policies in anticipating the risk of financing, namely by improving the collectability of its receivables.

Beban Lain-Lain

Other expenses

Beban lain-lain terutama berasal dari kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, penyisihan/pemulihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.

Other expenses are mainly derived from losses from sales of collateral vehicles, provisions for or reversals of the diminishing market value of collateral vehicles.

Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 583.337 juta, meningkat sebesar Rp 109.225 juta atau 23% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 474.112 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah kerugian atas penjualan unit jaminan kendaraan yang dikuasai kembali yang disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan baru sepeda motor sebesar 20% dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

As of 31 December 2011, other expenses stood at IDR 483,337 million, up IDR 109,225 million or 23% from IDR 474,112 million in 2010. This increase was mainly contributed by losses from sales of collateral vehicles which rose because of the 20% growth in the Company’s financing of new motorcycles, from 1,379,570 units in 2010 to 1,658,950 units in 2011.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

61

Tinjauan Keuangan Financial Review

LABA BERSIH

NET INCOME

Laba bersih Perseroan merupakan laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan Perseroan. Rincian laba bersih Perseroan adalah sebagai berikut:

The Company’s net income consists of income before tax less the income tax expense. The details are as follows:

(dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

2009

2010

2011

1.142.467

1.557.701

1.414.705

Income Before Tax

Pajak Penghasilan

330.628

383.875

335.929

Income Tax Expenses

Laba bersih

811.839

1.173.826

1.078.776

Net Income

Laba sebelum Pajak

5.000.000 4.000.000

4.975.434

4.526.884

4.134.898

Description

3.560.729 2.992.431

3.000.000

2.969.183

2.000.000 1.000.000

1.173.826

811.839

2009

1.078.776

2010

2011

(dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

2009

2010

2011

Description

Pendapatan

4.134.898

4.526.884

4.975.434

Revenue

Beban

2.992.431

2.969.183

3.560.729

Expense

811.839

1.173.826

1.078.776

Net Income

Laba Bersih

62

Laba Bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai Rp 1.078.776 juta, menurun sebesar Rp 95.050 juta atau 8% dibanding tahun 2010 yang berjumlah Rp 1.173.826 juta. Penurunan Laba bersih Perseroan di tahun 2011 disebabkan karena peningkatan beban usaha yang dibutuhkan Perseroan untuk pengembangan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta jaringan usaha berupa kantor cabang dan titik pelayanan dalam rangka mengantisipasi potensi pertumbuhan bisnis di masa mendatang.

The Company’s net income for the year ended 31 December 2011 was IDR 1,078,776 million. This was IDR 95,050 million or 8% lower than the net income for 2010, which was IDR 1,173,826 million. The decrease of the Company’s net profit in 2011 due to the increase in operational expenses needed by the Company to develop employees’ competence and welfare as well as to increase business networks such as branch offices and point of services in order to anticipate business growth potential in the future.

Selain itu mulai tahun 2010, Perseroan menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) dimana seluruh biaya yang terkait dengan perolehan penghasilan harus dikapitalisasi dan diamortisasi sepanjang masa manfaat dari penghasilan yang bersangkutan. Sementara pada tahun-tahun sebelumnya biaya tersebut dibebankan langsung pada tahun berjalan. Dampak dari perlakuan tersebut

In addition, starting in 2010 the Company has implemented the SFAS 55 (Revision 2006), whereby all expenses related to revenue must be capitalized and amortized throughout the benefit period of the corresponding revenue. In prior years, these expenses are directly charged to the current year. As a result of this accounting treatment, the Company posted an addition

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

di atas menghasilkan tambahan keuntungan pada laporan keuangan tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2011, dampak tersebut tidak lagi berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan laba bersih Perseroan.

in income in its 2010 Financial Statements, whereas in 2011 the treatment was no longer of significance in the increase of the Company’s net income.

Secara umum kinerja Perseroan mengalami perbaikan secara signifikan dimana dari sisi pendapatan pembiayaan konsumen meningkat sebesar Rp 488.493 juta atau 12% dari Rp 4.048.745 juta di tahun 2010 menjadi Rp 4.537.238 juta di tahun 2011. Dan dari sisi pengelolaan resiko juga mengalami penurunan sebesar Rp 40.419 juta atau 6% dari Rp 651.421 juta di tahun 2010 menjadi Rp 611.002 juta di tahun 2011. Hal ini menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam menerapkan strategi untuk mendapatkan kualitas pembiayaan konsumen dan usaha penagihan piutang pembiayaan konsumen.

In general, the Company’s performance experienced a significant improvement from the previous year, as demonstrated by the increase of revenue from consumer financing in the amount of IDR 488,493 million or 12% from IDR 4,048,745 million in 2010 to IDR 4,537,238 million in 2011. In terms of risk management, a noticeable improvement was also exhibited, as shown by the IDR 40,419 million or 6% reduction in allowance for doubtful accounts, from IDR 651,421 million in 2010 to IDR 611,002 million in 2011. All this is testament to the Company’s resounding success in employing its strategies to improve the quality of consumer financing and in bolstering its efforts to collect its receivables.

ASET

ASSETS

Rincian jumlah aset Perseroan pada tahun 2009-2011 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

The details of the Company’s assets for the years 20092011 are given in the following table. Dalam Jutaan Rupiah / In IDR million

Uraian Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen bersih Piutang lain-lain Restitusi pajak Beban dibayar dimuka Aset derivatif

31 Desember 2009

%

2010

%

2011

%

Description

303.111

3

157.664

1

798.862

5

Cash and Cash Equivalents

8.283.198

91

11.406.371

95

15.850.877

91

Consumer Finance Receivables - Net

141.422

2

92.475

1

86.111

-

Other Receivables

5.393

-

-

-

-

-

Claim for Tax Refund

76.928

1

71.926

1

104.227

1

Prepaid Expenses

13.617

-

15.807

-

163.893

1

Derivatives Assets

Aset pajak tangguhan - bersih

171.326

2

177.382

1

172.922

1

Deferred Tax Assets - net

Aset tetap – bersih

133.359

1

146.437

1

213.464

1

Fixed Assets - net

9.128.354

100

12.068.062

100

17.390.356

100

Total

Jumlah

Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 5.322.294 juta atau 44% dari sejumlah Rp 12.068.062 juta per 31 Desember 2010 menjadi Rp 17.390.356 juta. Hal ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen seiring dengan meningkatnya jumlah unit pembiayaan baru sepeda motor sebesar 20% dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

The Company’s Assets as of 31 December 2011, which was IDR 17,390,356 million, was IDR 5,322,294 million or 44% higher than its position as of 31 December 2010, which was IDR 12,068,062 million. This was owing to the increase in the amount of consumer financing in line with the 20% increase in the number of units financed by the Company, from 1,379,570 units in 2010 to 1,658,950 units in 2011.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

63

Tinjauan Keuangan Financial Review

Pada tahun 2011, Perseroan memutuskan untuk melakukan pembiayaan melalui modal sendiri dengan penerbitan obligasi dan juga pinjaman bank dikarenakan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber pendanaan melalui joint financing. Sebagai akibat dari pinjaman bank yang memiliki mata uang yang berbeda dengan Rupiah, oleh karena itu, Perseroan melakukan lindung nilai untuk mencegah kemungkinan adanya fluktuasi nilai mata uang yang mungkin dapat terjadi. Pada tanggal 31 Desember 2011, atas transaksi lindung nilai tersebut, Perseroan mempunyai aset derivatif sebesar Rp 163.893 sebagai akibat dari kondisi perekonomian yang memberikan dampak menguntungkan bagi Perseroan.

In 2011, the Company decided to provide financing with own capital by offering corporate bonds and obtaining bank loans, as the interest rates for bank loans and bonds are generally lower than those from joint financing. As some of the Company’s loans are denominated in currencies other than the Indonesian Rupiah, the Company hedges its position against the fluctuations of exchange rates that may occur. As of 31 December 2011, due to such hedging activities, the Company owned derivative assets in the amount of IDR 163,893 million, arising from the favorable improvement of the economic climate.

Piutang Pembiayaan Konsumen-Bersih

Consumer Financing Receivables-Net

Posisi piutang pembiayaan konsumen-bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 4.444.506 juta atau 39% dari sejumlah Rp 11.406.371 juta per 31 Desember 2010 menjadi Rp 15.850.877 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen seiring dengan meningkatnya jumlah unit pembiayaan baru sepeda motor sebesar 20% dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

The Company’s consumer financing receivables – net as of 31 December 2011 was IDR 4,444,506 million or 39% higher than in 2010, from IDR 11,406,371 million as of 31 December 2010 to IDR 15,850,877 million. This was due to the 20% increase in the number of motorcycles financed by the Company, from 1,379,570 units in 2010 to 1,658,950 units in 2011.

(dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

2010

2011

Description

Saldo awal

844.450

937.776

1.116.307

Penambahan

553.326

651.421

611.002

Addition

(460.000)

(472.890)

(508.473)

Write Off

937.776

1.116.307

1.218.836

Ending Balance

Penghapusan piutang Saldo Akhir

64

31 Desember 2009

Beginning Balance

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai

Allowance for Impairment Losses

Posisi penyisihan kerugian penurunan nilai Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 102.529 juta atau 9% dari sejumlah Rp 1.116.307 juta per 31 Desember 2010 menjadi Rp 1.218.836 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen seiring dengan meningkatnya jumlah unit pembiayaan baru sepeda motor dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

The Company’s provision for losses from diminished market value as of 31 December 2011 was IDR 1,218,836 million, which was IDR 102,529 million or 9% higher than its position as of 31 December 2010, i.e. IDR 1,116,307 million. This was largely owing to the rise in the number of motorcycles financed by the Company, from 1,379,570 units in 2010 to 1,658,950 units in 2011.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

LIABILITAS

LIABILITIES

Kewajiban Perseroan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Perseroan kepada pihak bank, investor dan pihak ketiga lainnya sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Tidak ada kewajiban Perseroan yang telah jatuh tempo namun belum dilunasi oleh Perseroan.

The Company’s liabilities consist of obligations to banks, investors, and other third parties in accordance with the agreements it has entered into with these parties. There are no matured liabilities that are not yet paid by the Company.

Rincian kewajiban Perseroan pada tahun 2009-2011 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

The details of the Company’s liabilities for the years 2009-2011 are provided in the table below: (dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

31 Desember 2009

%

2010

%

2011

Description

%

Utang penyalur kendaraan

99.848

2

137.936

2

162.954

1

Utang lain-lain

66.633

1

79.977

1

107.009

1

Dealers Payable Other Payables

Utang premi asuransi

152.102

2

220.691

3

239.551

2

Insurance Premium Payables

Akrual

207.172

3

205.222

2

257.426

2

Accrued Expenses

Liabilitas pajak kini

79.960

1

3.600

-

37.265

-

Current tax liabilities

Liabilitas pajak lainnya

47.328

1

69.181

1

69.441

-

Other taxes liabilities Derivatives liabilities

Liabilitas derivatif Pinjaman

25.324

1

10.221

-

43.690

-

2.294.833

37

4.057.803

48

7.348.175

53

Borrowings

Surat berharga yang diterbitkan:

Securities issued:

- Obligasi

2.191.966

35

2.836.837

33

4.732.052

34



Bonds -

- Medium Term Notes

1.000.000

16

799.311

9

299.969

2



Medium Term Notes -

-

-

-

-

539.638

4



Private Shogun Bonds -

- Private Shogun Bonds Imbalan kerja Jumlah

58.024

1

64.018

1

82.400

1

Employee benefit obligation

6.223.190

100

8.484.797

100

13.919.570

100

Total

Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 13.919.570 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 5.434.773 juta atau 64% dibandingkan dengan 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 8.484.797 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya pinjaman bank seiring dengan kebutuhan dana Perseroan untuk dapat melakukan pembiayaan baru sepeda motor Honda yang juga meningkat dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

The Company’s Liabilities as of 31 December 2011 was IDR 13,919,570 million, up IDR 5,434,773 million or 64% compared to IDR 8,484,797 million as of 31 December 2010. The Company required more funding in 2011 to provide financing of new Honda motorcycles, which increased from 1,379,570 units in 2010 to 1,658,950 units in 2011.

PINJAMAN

LOANS

Posisi pinjaman Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 7.348.175 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 3.290.372 juta atau 81% dibandingkan dengan 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 4.057.803 juta. Hal ini terutama disebabkan karena diperolehnya fasilitas pinjaman baru

The Company’s loans stood at IDR 7,348,175 on 31 December 2011, up IDR 3,290,372 million or 81% from its position as of 31 December 2010, i.e. IDR 4,057,803 million. This is due to the fact that the Company obtained new loans from third parties, both from

PT Federal International Finance Annual Report 2011

65

Tinjauan Keuangan Financial Review

dari pihak ketiga baik dari dalam negeri maupun luar negeri seiring dengan kebutuhan pendanaan Perseroan untuk membiayai jumlah unit pembiayaan baru sepeda motor yang meningkat sebesar 20% dari 1.379.570 unit di tahun 2010 menjadi 1.658.950 unit di tahun 2011.

the country and overseas, in line with the Company’s funding requirements to finance an increasing number of vehicles, which rose 20% in 2011 to 1,658,950 units from 1,379,570 units in 2010.

OBLIGASI

BONDS

Posisi obligasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.732.052 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.895.215 juta atau 67% dibandingkan dengan 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 2.836.837 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penerbitan Obligasi XI sebesar Rp 3.000.000 juta pada tanggal 26 April 2011 yang terkompensasi dengan dilunasinya obligasi Perseroan yang telah jatuh tempo, yaitu Obligasi VII Seri D sebesar Rp 350.000 juta pada tanggal 2 Mei 2011, Obligasi VIII Seri C sebesar Rp 360.000 juta pada tanggal 13 Mei 2011, Obligasi IX Seri B sebesar Rp 93.000 juta pada tanggal 29 April 2011 dan Obligasi X Seri A sebesar Rp 300.000 juta pada tanggal 4 Mei 2011.

The Company’s bonds as of 31 December 2011 was valued at IDR 4,732,052 million, a rise of IDR 1,895,215 million or 67% from IDR 2,836,837 million as of 31 December 2010. This was due to the issuance of Bond XI in the value of IDR 3,000,000 million on 26 April 2011, which was offset by the payment of the Company’s bonds which reached maturity, i.e. Bond VII Serie D amounting to IDR 350,000 million on 2 May 2011, Bond VIII Serie C amounting to IDR 360,000 million on 13 May 2011, Bond IX Serie B amounting to IDR 93,000 million on 29 April 2011, and Bond X Serie A amounting to IDR 300,000 million on 4 May 2011.

EKUITAS

EQUITY

Ekuitas Perseroan merupakan jumlah dari modal awal pada saat Perseroan didirikan dan modal tambahan (bila ada) serta saldo laba yang telah dihasilkan oleh Perseroan. Ekuitas Perseroan terdiri dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta saldo laba.

The Company’s equity consists of the issued and fully paid capital plus additional capital (if any) and retained earnings. The Company’s equity is composed of issued and fully-paid capital and retained earnings.

Rincian jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009, 2010, dan 2011 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

The breakdown of the Company’s equity as of 31 December 2009, 2010 and 2011 is presented in the following table:

(dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

2009

2010

2011

Description

280.000

280.000

280.000

Share Capital Issued and Fully Paid

700

800

900

2.624.464

3.303.990

3.217.340

-

(1.525)

(27.454)

Cash flow hedge reserve

2.905.164

3.583.265

3.470.786

Total

Saldo Laba Cadangan wajib Belum dicadangkan Cadangan lindung nilai arus kas Jumlah

Retained Earnings

Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.470.786 juta menurun sebesar Rp 112.479 juta atau sebesar 3% dari 31 Desember 2010 yang sejumlah Rp 3.583.265 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan laba Perseroan selama tahun 2011 dan juga pembayaran dividen final tahun 2010 dan dividen interim tahun 2011.

66

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Appropriated Unappropriated

The Company’s equity on 31 December 2011 was IDR 3,470,786 million, a decrease of IDR 112,479 million or 3% from its amount as of 31 December 2010, IDR 3,583,265 million. This decrease was due to the Company’s lower net income in 2011 as well as to the final dividend payout for FY2010 and interim dividend payout for FY2011.

20.000.000

17.390.356

15.000.000

13.919.570 12.068.062

10.000.000

9.128.354

8.484.797

6.223.190

5.000.000

3.583.265

2.905.164

2009

3.470.786

2010

2011

(dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

2009

2010

2011

Description

Aset

9.128.354

12.068.062

17.390.356

Assets

Kewajiban

6.223.190

8.484.797

13.919.570

Liabilities

Ekuitas

2.905.164

3.583.265

3.470.786

Equity

DIVIDEN

DIVIDENDS

Perseroan berkomitmen untuk terus memberikan nilai maksimal kepada para pemegang saham melalui pembagian dividen.

The Company is committed to delivering the most optimal value to shareholders by means of paying dividends.

Pembagian dividen final ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sedangkan pembagian dividen interim diatur berdasarkan keputusan Direksi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

Final dividend payout is determined at the Annual General Meeting of Shareholders, while the interim dividend is set by the Board of Directors upon the Board of Commissioners’ approval.

Pada Tahun 2011, Perseroan telah membayar dividen final 2010 sebesar Rp 990.726 juta berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 April 2011, dan dividen interim 2011 sebesar Rp 174.600 juta berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 7 November 2011.

In 2011, the Company paid final dividend for FY2010 amounting to IDR 990,726 million, based upon the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on 21 April 2011, and the interim dividend for FY2010 amounting to IDR 174,600 million, based on the decision of the Board of Directors on 7 November 2011.

Pada tahun 2010, Perseroan telah membayar dividen final 2009 sebesar Rp 311.200 juta berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 5 Mei 2010, dan dividen interim 2010 sebesar Rp 183.000 juta berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 18 Oktober 2010.

In 2010, the Company paid final dividend for FY2009 amounting to IDR 311,200 million, based upon the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on 5 May 2010, and the interim dividend for FY2009 amounting to IDR 183,000 million, based on the decision of the Board of Directors on 18 October 2010.

Imbal Hasil Atas Aset, Imbal Hasil Atas Ekuitas, Solvabilitas, Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Return on Assets, Return on Equity, Solvency, Liquidity And Sources Of Funding

Uraian Imbal Hasil Atas Aset

31 Desember 2009

2010

2011

Description

9%

10%

6%

Return On Assets

Imbal Hasil Atas Ekuitas

28%

33%

31%

Return On Equity

Gearing Ratio

1,9X

2,1X

3,7X

Gearing Ratio

PT Federal International Finance Annual Report 2011

67

Tinjauan Keuangan Financial Review

68

Imbal Hasil Atas Aset

Return on Assets (ROA)

Tingkat imbal hasil atas aset menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki Perseroan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset yang dimiliki Perseroan.

Return on assets reflects the Company’s ability to generate net income from its assets. It is measured as a ratio of net profit to total assets owned by the Company.

Kemampuan Perseroan dalam mempertahankan tingkat imbal hasil atas aset di tahun 2011 adalah 6%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar 10% disebabkan oleh karena pertumbuhan aset Perseroan yang lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan laba bersih Perseroan.

The Company’s ROA stood at 6% in 2011, lower than 2010’s ROA of 10%. This was due to the increase in the Company’s assets being more significant than the growth of the Company’s net income.

Imbal Hasil Atas Ekuitas

Return on Equity (ROE)

Tingkat imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas.

Return on equity reflects the Company’s ability to generate net income from its equity. It is measured as a ratio of net profit to total equity.

Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah 31%, menurun dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 33% disebabkan karena pertumbuhan saldo ekuitas yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan laba bersih Perseroan.

The Company’s ROE as of 31 December 2011 stood at 31%, lower than the ROE as of 31 December 2010 of 33%, as the growth in equity was faster than the growth of the Company’s net income.

Solvabilitas

Solvency

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang mengandung beban bunga (interest bearing). Salah satu pengukur Solvabilitas ini adalah rasio kewajiban yang mengandung beban bunga terhadap ekuitas (Gearing Ratio) atau tingkat perbandingan kewajiban yang mengandung beban bunga dengan ekuitas. Rasio tersebut tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berturut-turut adalah sebesar 3,7 kali, 2,1 kali dan 1,9 kali.

Solvency reflects the ability of the Company to service its short-term and long-term liabilities with interest bearing. One of the measures for solvency is gearing ratio (ratio of interest-bearing liabilities to total equity). The Company’s gearing ratio for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 was 3.7 times, 2.1 times, and 1.9 times, respectively.

Posisi Gearing Ratio Perseroan masih jauh dibawah ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 84/ PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, atau perubahan peraturan tersebut yang menetapkan maksimal 10 kali di tahun 2011, 2010 dan 2009. Hal ini membuktikan bahwa Perseroan sudah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Bapepam dan LK.

The Company’s gearing ratio was far lower than the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated 29 September 2006 on Financing Companies, or amendments to the regulation which stipulates that it should not exceed 10 times for the years 2011, 2010 and 2009. This proves that the Company has met the financial soundness of financing companies as required by Bapepam-LK.

Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Liquidity and Sources of Funding

Likuiditas dalam perusahaan pembiayaan merupakan gambaran dan kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam jangka pendek, terdiri dari arus kas masuk (cash inflow) ataupun arus kas keluar (cash outflow).

A financing company’s liquidity reflects its ability to manage its short-term cash flow, which consists of both cash inflow and outflow.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran pelanggan, pinjaman bank dan/ atau obligasi dan penerimaan fasilitas pembiayaan bersama dengan bank. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar utang kepada Dealer, untuk membayar utang atas pinjaman bank dan/atau obligasi baik pokok maupun bunga serta untuk membayar angsuran yang menjadi porsi dari pembiayaan bersama dengan bank.

The Company’s cash inflows are primarily derived from customers’ installments, bank loans, and /or bonds and joint financing facility with banks. Meanwhile, the Company’s main cash outflow comes in the form of debt payments to dealers, repayment of bank loans and /or bonds, both the principal and interest, and payment of installments of the Company’s portion of joint financing facility with banks.

Perseroan mengelola likuiditasnya melalui kebijakan keuangan yang terpusat dan konsisten khususnya dalam hal penyelarasan waktu antara sumber pendanaan dengan piutang pembiayaan.

The Company manages its liquidity through a centralized and consistent monetary policy, especially in terms of time alignment between all its sources of funding with its receivables from financing.

Sumber pendanaan Perseroan saat ini berasal dari pinjaman bank sebesar Rp 7.348.175 juta, penerbitan surat berharga sebesar Rp 5.571.659 juta dan modal sendiri sebesar Rp 3.217.340

The Company’s current sources of funding are bank loans amounting to IDR 7,348,175 million, issuance of securities amounting to IDR 5,571,659 million, and equity capital amounting to IDR 3,217,340 million.

Analisis Arus Kas dan Belanja Modal

Cash Flow Analysis and Capital Expenditures

Analisis Arus Kas Cash Flow Analysis

(dalam jutaan Rp / in IDR million)

Uraian

31 Desember 2009

2010

2011

Description

Arus kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi

336.452

(1.846.624)

(3.285.909)

Cash Flows from Operating Activities

Arus kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas investasi

(37.528)

(54.229)

(121.252)

Cash Flows from Investing Activities

Arus kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan

(694.828)

1.755.395

4.048.356

Cash Flows from Financing Activities

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.285.909 juta, meningkat sebesar Rp 1.439.285 juta atau 78% dibanding tahun 2010 yang berjumlah sebesar Rp 1.846.624 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pengeluaran arus kas yang digunakan untuk melakukan pembayaran kepada penyalur kendaraan seiring dengan meningkatnya jumlah unit pembiayaan baru yang cukup signifikan.

The Company’s net cash flow for operating activities for the year ended 31 December 2011 amounted to IDR 3,285,909 million, an increase of IDR 1,439,285 million or 78% from 2010, which amounted to IDR 1,846,624 million. This was mainly due to the increase in expenditures in payments to dealers along with the increasing amount of new financing, which was of some significance.

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 121.252 juta, meningkat sebesar Rp 67.023 juta atau 123% dibanding tahun 2010 yang berjumlah sebesar Rp 54.229 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh pembelian aset tetap yang dilakukan oleh Perseroan seiring dengan meningkatnya aktivitas operasional dan perluasan jaringan usaha Perseroan di tahun 2011.

Meanwhile, net cash flow for investing activities for the year ended 31 December 2011 amounted to IDR 121,252 million, IDR 67,023 million or 123% higher than 2010, which was IDR 54,229 million. This came primarily from the Company’s purchase of fixed assets along with the increased operational activities and the expansion of the Company’s business network in 2011.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

69

Tinjauan Keuangan Financial Review

70

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.048.356 juta, meningkat sebesar Rp 2.292.961 juta atau 131% dibanding tahun 2010 yang berjumlah sebesar Rp 1.755.395 juta. Hal ini disebabkan, pada tahun 2011, Perseroan memperoleh sumber pendanaan baru baik dalam bentuk pinjaman bank maupun penerbitan obligasi guna mendukung aktivitias pembiayaan Perseroan yang meningkat cukup signifikan.

Net cash flow from financing activities for the year ended 31 December 2011 reached IDR 4,048,356 million, a rise of IDR 2,292,961 million or 131% from 2010, which was IDR 1,755,395 million. In 2011, the Company obtained new sources of funding, namely bank loans and bond issuance, to support the Company’s financing activities, which had increased significantly.

Belanja Modal

Capital Expenditures

Selama tahun 2009, 2010 dan 2011 Perseroan melakukan belanja modal yang masing-masing mencapai jumlah keseluruhan Rp 39.067 juta, Rp 55.013 juta dan Rp 121.398 juta. Pengeluaran belanja modal tersebut dimaksudkan untuk penambahan aset tetap berupa tanah, bangunan, peralatan komputer dan peralatan kantor sehubungan dengan penambahan jaringan kantor cabang Perseroan. Sumber pendanaan Perseroan untuk belanja modal tersebut berasal dari saldo laba Perseroan yang merupakan hasil usaha Perseroan.

In 2009, 2010 and 2011, the Company’s capital expenditures reached IDR 39,067 million, IDR 55,013 million, and IDR 121,398 million, respectively. These capital expenditures are intended to increase the Company’s fixed assets in the form of land, buildings, computer equipment and office equipment in line with the expansion of the Company’s branch office network. Sources of funding for the Company’s capital expenditure is derived from the Company’s retained earnings is the result of the Company’s business.

Pada tahun 2012, Perseroan berencana untuk melakukan investasi di bidang informasi teknologi sebesar USD 5.500.000 dengan sumber pendanaan yang berasal dari operasional Perseroan. Investasi ini mempunyai peranan dan dampak terhadap kinerja Perseroan antara lain dapat meningkatkan fungsi kontrol terhadap operasional cabang-cabang Perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia, meningkatkan kemampuan Perseroan dalam mengukur tingkat risiko yang akan dihadapi dan memberikan pelayanan kepada dealer dan konsumen.

In 2012, the Company plans to invest no less than USD 5.5 million in information technology, with funding from the Company’s operations. This investment is expected to bring a substantial impact on the Company’s performance, among others, by improving the control function of the operations of the Company’s branches across Indonesia, increasing the Company’s ability to assess its risk exposure, and providing better services to both dealers and customers.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN

THE CHANGES IN LAW AND REGULATION HAVING EFFECTS ON THE COMPANY

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang diundangkan di Jakarta tanggal 28 Juni 2011.

1. The Law No. 7 of 2011 on Currencies was passed in Jakarta on 27 June 2011.





Ketentuan UU Mata Uang yang terkait dengan bisnis FIF yaitu : A. Penggunaan Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21. Rupiah wajib digunakan dalam: a. Setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran; b. Penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau c. Transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Provisions in the Law on Currencies that are related to FIF’s business are as follows: A. Usage of Rupiah as stipulated in Article 21. The Rupiah must be used in: a. All transactions with payment purpose; b. Settlements of other liabilities that must be fulfilled with money; and/or c. Other financial transactions conducted in the sovereignty of the Republic of Indonesia.



Penggunaan Rupiah dalam Pasal ini hanya terbatas pada transaksi uang secara fisik (dengan menggunakan uang kartal), tidak meliputi pembayaran dengan uang giral.



The usage of Rupiah in this Article is limited only for physical financial transactions (using hard cash), not covering payments made by giral money (deposit money).

B. Pengecualian Penggunaan Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Kewajiban penggunaan Rupiah tidak berlaku bagi: a. Transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara; b. Penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri; c. Transaksi perdagangan internasional; d. Simpanan di bank dalam bentuk valuta asing; atau e. Transaksi pembiayaan internasional.

B. Exceptions to the Usage of Rupiah as stipulated in Article 21. The obligation to use the Rupiah does not apply to: a. Certain transactions aimed at the execution of the State Revenues and Expenditures Budget; b. Receipts or grants from or to overseas; c. International trade transactions; d. Deposit in banks denominated in other currencies; or e. International payment transactions.

C. Larangan penolakan pembayaran dalam mata uang Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23. a. Setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali karena terdapat keraguan atas keaslian Rupiah. b. Ketentuan di atas dikecualikan untuk pembayaran atau untuk penyelesaian kewajiban dalam valuta asing yang telah diperjanjikan secara tertulis.

C. Prohibition from refusing payments made in Rupiah as stipulated in Article 23.

2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) diundangkan di Jakarta tanggal 22 November 2011. Pada intinya, dampak kehadiran OJK bagi Perseroan Pembiayaan adalah terdapat pergantian lembaga pengawas dan regulator, yang semula Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) menjadi OJK. Hal-hal yang perlu kita perhatikan adalah: A. OJK akan dipimpin oleh Dewan Komisioner yang dipilih melalui mekanisme politik di Dewan Perwakilan Rakyat. Sekalipun ditujukan untuk independensinya, sulit dihindari nuansa politis yang akan mewarnai kepemimpinan bahkan regulasinya kelak.

2. The Law No. 21 of 2011 on the Financial Services Authority (OJK) was passed in Jakarta on 22 November 2011. In essence, the presence of the OJK will affect financing companies in a way that there will be a change in the role of the regulator and supervisory body, from Bapepam-LK originally to the OJK. Issues of note for FIF include:

a. Every person is prohibited from refusing to accept Rupiah whose delivery is meant as a payment mechanism or to settle liabilities that must be fulfilled with Rupiah and/or other financial transactions in the sovereignty of the Republic of Indonesia, with the exception that the person is suspicious of the authenticity of the Rupiah being used for such transaction. b. The above provision does not apply to payments or settlements of liabilities in other currencies which have been stated in writing in the agreement.

A. The OJK will be governed by a Board of Commissioners that are chosen by political mechanism in the Indonesian House of Representatives. Although the principle of independence is to be upheld, it must be noted that some political nuances will nevertheless influence the OJK’s leadership and even the regulations it would later pass.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

71

Tinjauan Keuangan Financial Review

B. Layanan perlindungan konsumen pada OJK memang akan lebih baik jika fungsi ini dilakukan oleh institusi yang tidak paham industri, seperti Peradilan Umum atau Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (“BPSK”) yang secara kelembagaan ada dalam lingkungan Kementerian Perdagangan. Namun, sisi negatifnya lembaga ini justru akan menambah panjang deret pilihan forum yang dapat ‘ditembusi’ konsumen untuk menyelesaikan permasalahannya karena tidak ditetapkan dalam Undang-undang ini jika lembaga atau layanan ini bersifat tunggal dan menghapuskan kewenangan lembaga peradilan, arbitrase atau BPSK. C. Terbitnya suatu regulasi, akan mudah mengintegrasikan kepentingan Perseroan pembiayaan dengan perbankan yang selama ini terpisahkan oleh dinding yang tebal dan tinggi, sehingga operasional/produk yang dapat dikerjasamakan oleh perbankan dan perusahaan pembiayaan seharusnya tidak lagi mendapatkan kendala. D. Selama ini kita tidak dipungut biaya apapun dalam menikmati layanan Bapepam dan LK, termasuk perizinan pendirian cabang, fit and proper test maupun proses efektif penerbitan obligasi. Dengan dimungkinkannya sumber pendanaan OJK dari pungutan pihak yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan, maka kita akan dipungut sebagai sumber dana kegiatan OJK.

72

B. The consumer protection service by OJK will be improved as the institution handling consumer protection is not too well-informed of the industry, such as the Court or Consumer Conflict Settlement Agency (BPSK) that is organized under the Ministry of Trade. On the other hand, this institution will add up to the long list of forums that customers can go to in order to have their consumer-related problems solved as it is not stated in the Law whether this institution will serve as a single body and thereby supplanting the authority of the Court, arbitration, or BPSK as regards this particular matter. C. The passing of a regulation will expedite the integration of the financing companies’ interest with the banks’ interest, which up to this point have been separated by an almost unimpregnable wall. Therefore, products and operations for which the financing companies can collaborate with banks will no longer suffer any unnecessary problems concerning their legality. D. Up to this point FIF has not been obligated to pay any fees to obtain services from the Bapepam-LK, including to obtain license to establish branches, fit-and-proper test, or the effective issuance of bonds. With the new provision that the OJK may collect its funds from parties engaging in the financial services sector, FIF must expect itself to pay certain fees to fund the OJK’s activities.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

CHANGES IN ACCOUNTING POLICY

Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perseroan telah melakukan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif. Oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali untuk informasi pembanding pada tahun-tahun sebelumnya.

Starting from 1 January 2010, the Company has adopted new accounting policies relating to the implementation of SFAS 50 (revised 2006), financial instruments: Presentation and disclosure and SFAS 55 (revised 2006) Financial instruments: These SFAS are applied prospectively and therefore there is no restatement to the comparative information for prior years.

Dalam melakukan penerapan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), Perseroan telah mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.

During implementation of SFAS 50 (revised 2006) and SFAS 55 (revised 2006), the Company classifies financial instruments into financial assets and financial liabilities.

Aset keuangan

Financial Assets

Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual.

The Company classifies its financial assets into these categories: (a) financial assets held at fair value through profit or loss, (b) loans and receivables, (c) held-to maturity financial assets, and (d) financial assets available for sale. This classification depends on the

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.

purpose of the attainment of the respective financial asset. The management determines the classification of its financial assets as they are initially recognized. a. Financial assets at fair value through profit or loss Financial instruments included in this category are recognized initially at fair value; transaction costs are taken directly to the statement of income (if any). Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instrument are included directly in the statement of income and are reported as “Gain/ (loss) on derivative transaction and foreign exchange - net”.

b. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.

b. Loans and receivables Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method (if any). Income from financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of income and is reported as “Consumer financing income” and “Interest income”. In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the statement of income as “Allowance impairment losses”.

c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

c. Held-to-maturity financial assets Held-to-maturity financial assets are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.





Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.

d. Aset keuangan tersedia untuk dijual Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas

Held-to-maturity interest income from investments is included in the statement of income and is reported as “Interest income”. In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as investments and recognized in the statement of income as “Allowance impairment losses”.

d. Financial assets available for sale Financial assets available for sale are recognized initially at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value where any income or loss is recognized in the statements of changes in equity except for impairment losses and

PT Federal International Finance Annual Report 2011

73

Tinjauan Keuangan Financial Review

kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.

74

foreign exchange gains/losses, until the assets are derecognized. In the case of impairment to the assets available for sale, the accumulation of the income or losses previously recognized in the statements of changes in equity is now recognized in the statement of income. Interest income is calculated using the effective interest rate method and income or losses incurred by changes in the exchange rate of monetary assets classified as available for sale are recognized in the statement of income.

Kewajiban keuangan

Financial liabilities

Perseroan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (a) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (b) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. a. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.

The Company classifies its financial liabilities into these categories: (a) financial liabilities held at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities at amortized cost. Financial liabilities are derecognized when they have been redeemed or otherwise extinguished.

b. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

b. Financial liabilities at amortized cost Financial liabilities at amortized cost are initially recognised at fair value plus transaction costs. After the initial recognition, the Company measures all its financial liabilities at amortized cost using the effective interest rate method

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

a. Financial liabilities held at fair value through profit or loss Financial Instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the statement of income (if any). Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instrument are included directly in the statement of income and are reported as “Gain/ (loss) on fair value on financial instrument”.

Dampak dari penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) bagi Perseroan antara lain pada: 1. Pengakuan pendapatan dan bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam “pendapatan bunga” dan “beban bunga” dicatat dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif, dimana perhitungan metode suku bunga efektif ini mencakup biaya transaksi. Sebelum penerapan PSAK 55 (revisi 2006), biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Impacts of the implementation of SFAS 50 (Revision 2006) and SFAS 55 (Revision 2006) on the Company are experienced in, among others: 1. Recognition of income and interest Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are reported as “interest income” and “expenses income” and included in the statement of income using the effective interest rate method, which takes into account transaction costs. Prior to the implementation of SFAS 55 (Revision 2006), transaction costs are recognised in the statement of income as incurred.

2. Derivatif Semenjak penerapan PSAK 55 (revisi 2006), untuk kontrak derivatif yang baru, Perseroan telah memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006). Sebelum penerapan PSAK 55 (revisi 2006), instrumen derivatif yang dimiliki Perseroan tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (revisi 1999), oleh karena itu, perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.

2. Derivatives Upon the implementation of SFAS 55 (Revision 2006), for new derivative contracts, the Company has satisfied the hedge accounting criteria based on the SFAS 55 (Revision 2006). Prior to the implementation of SFAS 55 (Revision 2006), derivative financial instruments of the Company did not satisfy the hedge accounting qualifications based on the SFAS 55 (Revision 1999), therefore changes in fair value were recognised in the statement of income.

Untuk penyisihan kerugian penurunan nilai, sebelum dan sesudah penerapan PSAK 55 (revisi 2006), tidak terdapat metode dalam melakukan perhitungannya penyisihan kerugian penurunan nilai dikarenakan Perseroan telah melakukan perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai Perseroan selama ini sesuai dengan aturan PSAK 55 (revisi 2006).

For allowance for impairment losses, before and after the implementation of SFAS 55 (Revision 2006), there are no method for calculating it as the Company has computed the allowance for impairment losses according to the rules of SFAS 55 (Revision 2006).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

75

Kejernihan dan kebeningan yang selalu terjaga dalam setiap aktifitas menumbuhkan sikap percaya diri dan semangat pembaharuan untuk terus berkarya menghasilkan yang terbaik Purity and clarity that are always preserved in every activity build a confidence level and spirit of reform to continually deliver the best of works

76

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komitmen yang tinggi terhadap penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan bisnis Perusahaan merupakan bagian dari budaya korporasi yang di jalankan secara transparan, bertanggungjawab dan independen guna meningkatkan reputasi sebagai Perusahaan yang memiliki integritas yang tinggi High commitment to the implementation of good corporate governance principles within every company’s business activity has become the corporate culture, which is conducted in transparent, responsible, and independent to improve reputation as the Company who has high integrity

PT Federal International Finance Annual Report 2011

77

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

78

Pengelolaan Perusahaan

Management of the Company

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang mengenai Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan dan operasional perusahaan dan akan diawasi oleh Dewan Komisaris yang juga berfungsi sebagai penasihat Direksi.

In accordance with the Law on Limited Liability Company and the Company’s Articles of Association, the Board of Directors is fully responsible for the management and operations of the Company and is supervised by the Board of Commissioners, who also provides counsel to the Board of Directors.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

Pada tanggal 21 April 2011, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2010, antara lain memutuskan:

On April 21, 2011, the Company conducted Annual General Meeting of Shareholders for 2010, with the following results:

1. a. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk tahun buku 2010, termasuk di dalamnya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan; mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010; b. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2010;

1. a. To approve and acknowledge the 2010 Annual Report, including the Supervisory Report of the Board of Commissioners of the Company, and to validate of the Company’s 2010 Financial Report; b. To acknowledge and fully discharge all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners of the Company regarding their responsibility for management and supervision within FY 2010.

2. Menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 sebagai berikut: a. Menyisihkan Rp100.000.000,- (seratus juta Rupiah) sebagai dana cadangan. b. Membagikan deviden untuk tahun buku 2010 sebesar Rp1.173.725.969.066,- (satu triliun seratus tujuh puluh tiga miliar tujuh ratus dua puluh lima juta sembilan ratus enam puluh sembilan ribu enam puluh enam Rupiah) dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan pembagian dividen tersebut.

2. To approve the use of net profit for the year ended 31 December 2010, as follows: a. To allocate IDR 100,000,000,- (one hundred million rupiahs) as reserve fund. b. To distribute the dividend for 2010 amounting to IDR 1,173,725,969,066 and bestow the authority to the Board of Directors to carry out the distribution.

3. i. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2011. ii. Menetapkan pemberian honorarium untuk Dewan Komisaris dan melimpahkan wewenang tersebut kepada Presiden Komisaris.

3. i. To give the authority to the Board of Commissioners to determine the salary and/or honorarium for the Board of Directors of the Company for 2011. ii. To set the amount of honorarium for the Board of Commissioners and bestow such authority to the President Commissioner.

4. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk salah satu kantor akuntan publik (KAP) di Indonesia yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar KAP internasional dan terdaftar di Bapepam dan LK untuk melakukan audit laporan

4. To bestow the authority to the Board of Directors of the Company upon approval from the Board of Commissioners to appoint a public accounting firm residing in Indonesia, which is affiliated with one of the four biggest international public accounting firms and registered in Bapepam-LK, to audit the

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 dan menetapkan jumlah honorariumnya;

Company’s books for the FY 2011 and to determine the fees;

5. Menyetujui penjaminan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan hutang dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan berkenaan dengan pinjaman kekayaan bersih tersebut, singkatnya melakukan tindakan-tindakan yang dianggap baik dan perlu oleh Direksi Perseroan dengan ketentuan bahwa pemberian wewenang ini berlaku sejak ditutupnya rapat tersebut sampai dengan RUPS tahun 2012.

5. To approve the use of more than 50% of the Company’s net income as debt collateral and bestow the authority to the Board of Directors to execute the necessary actions related to the debt, in short to execute actions deemed appropriate and necessary by the Board of Directors of the Company under the condition that the authority is valid starting on the date of this meeting until the date of the 2012 General Meeting of Shareholders.

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris terdiri dari seorang Presiden Komisaris, seorang Wakil Presiden Komisaris, dua orang Komisaris dan seorang Komisaris Independen. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi.

The Board of Commissioners consists of one President Commissioner, one Vice President Commissioner, two Commissioners and one Independent Commissioner. The Board of Commissioners is responsible for the supervision of the implementation of corporate governance in the Company and its businesses, and provides counsel to the Board of Directors.

Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners acts as a panel and every member of the Board of Commissioners is not allowed to act individually. All decisions must be taken under the consent of all members of the Board of Commissioners.

Penentuan honorarium dan tunjangan anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dengan keputusan dikuasakan kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan alokasi honorarium dan tunjangan.

The determination of honorarium and any allowance for the member of Board of Commissioners is conducted through the Annual General Meeting of Shareholders, with the President Commissioner as the decision maker to determine the amount of such honorarium and allowance.

Profil Dewan Komisaris

Composition and Profile of the Board of Commissioners

1. Gunawan Geniusahardja Presiden Komisaris, 56 tahun. Warga Negara Indonesia.

1. Gunawan Geniusahardja President Commissioner, 56 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2000. Menyelesaikan pendidikan di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981.



Appointed as President Commissioner of the Company in 2000. Graduated from the Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Indonesian Christian University, in 1981.



Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1981 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2010 – sekarang : Komisaris di PT Astra Honda Motor; dan Wakil Presiden Komisaris di PT Toyota Astra Financial Services



Joined Astra Group in 1981 and has held or currently holding the following positions: 2010 – present : Commissioner at PT Astra Honda Motor; and Vice President Commissioner at PT Toyota Astra Financial Services PT Federal International Finance Annual Report 2011

79

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

2008 – sekarang : Wakil Komisaris Utama di PT Bank Permata Tbk; Komisaris di PT Astra Graphia Tbk; dan Wakil Presiden Komisaris di PT Asuransi Astra Buana 2006 – sekarang : Presiden Komisaris di PT Astra Sedaya Finance; dan Direktur di PT Sedaya Multi Investama 2005 – sekarang : Presiden Komisaris di PT Sedaya Pratama; Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk; dan Komisaris di PT Toyota Astra Motor 2002 – sekarang : Presiden Komisaris Perseroan; dan Presiden Komisaris di PT Astra Mitra Ventura 2001 – sekarang : Direktur di PT Astra International Tbk 2004 – 2008 : Komisaris di PT Bank Permata Tbk 2003 – 2008 : Komisaris di PT Stacomitra Graha; dan Komisaris di PT Pantja Motor 2002 – 2008 : Presiden Komisaris di PT Asuransi Astra Buana 2000 – 2010 : Presiden Komisaris di PT Surya Artha Nusantara Finance 2000 – 2006 : Wakil Presiden Direktur di PT Sedaya Multi Investama 1997 – 2006 : Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance 1997 – 2005 : Presiden Direktur di PT Sedaya Pratama 1993 – 1997 : Direktur di PT Astra Daihatsu Motor; dan Daihatsu Sales Operation, Chief Executive di PT Astra International Tbk 1990 – 1993 : Direktur di PT Pantja Motor; dan Isuzu Sales Operation, Chief Executive di PT Astra International Tbk 1982 – 1987 : Manajer Senior di PT Astra International Tbk 1981 – 1982 : Astra Motor Sales, Kepala Departemen Parts

80

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

2008 – present

: Vice President Commissioner at PT Bank Permata Tbk; Commissioner at PT Astra Graphia Tbk; and Vice President Commissioner at PT Asuransi Astra Buana 2006 – present : President Commissioner at PT Astra Sedaya Finance; and Director at PT Sedaya Multi Investama 2005 – present : President Commissioner at PT Sedaya Pratama; Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk; and Commissioner at PT Toyota Astra Motor 2002 – present : President Commissioner At the Company; and President Commissioner at PT Astra Mitra Ventura 2001 – present : Director at PT Astra International Tbk 2004 – 2008 : Commissioner at PT Bank Permata Tbk 2003 – 2008 : Commissioner at PT Stacomitra Graha; and Commissioner at PT Pantja Motor 2002 – 2008 : President Commissioner at PT Asuransi Astra Buana 2000 – 2010 : President Commissioner at PT Surya Artha Nusantara Finance 2000 – 2006 : Vice President Director at PT Sedaya Multi Investama 1997 – 2006 : President Director at PT Astra Sedaya Finance 1997 – 2005 : President Director at PT Sedaya Pratama 1993 – 1997 : Director at PT Astra Daihatsu Motor; and Daihatsu Sales Operation, Chief Executive at PT Astra International Tbk 1990 – 1993 : Director at PT Pantja Motor; and Isuzu Sales Operation, Chief Executive at PT Astra International Tbk 1982 – 1987 : Senior Manager at PT Astra International Tbk 1981 – 1982 : Astra Motor Sales, Head of the Parts Department

2. Prijono Sugiarto Wakil Presiden Komisaris, 51 tahun. Warga Negara Indonesia.

2. Prijono Sugiarto Vice President Commissioner, 51 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Mendapat gelar Dipl.Ing dalam bidang teknik otomotif dari University of A.Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 serta gelar Dipl-Wirtschaftsing dalam bidang Administrasi Bisnis dari University of A.Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.



Appointed as Vice President Commissioner of the Company in 2007. Obtained his Dipl.-Ing degree in Automotive Engineering from the University of A.Sc. Konstanz, Germany in 1984 and his DiplWirtschaftsing degree in Business Administration from the University of A.Sc. Bochum, Germany in 1986.



Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1990 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2010 – sekarang : Presiden Direktur di PT Astra International Tbk; Presiden Komisaris di PT United Tractors Tbk; Presiden Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk; Wakil Presiden Komisaris di PT Toyota Astra Motor; Komisaris di PT Astra Sedaya Finance; Komisaris di PT Isuzu Astra Motor Indonesia; Komisaris di PT Astratel Nusantara; dan Komisaris di PT Serasi Autoraya 2009 – sekarang : Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor; Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor; dan Komisaris di PT Pamapersada Nusantara 2007 – sekarang : Wakil Presiden Komisaris Perseroan 2008 – 2010 : Director in Charge di PT Astra Otoparts Tbk (Component Group) 2007 – 2010 : Director in Charge di PT Astra Honda Motor (Honda Group) 2005 – 2008 : Director in Charge di PT United Tractors Tbk (Astra Heavy Equipment Mining and Energy, AHEME Group) 2003 – 2010 : Director in Charge di Astra Honda Sales Operation (AI-HSO) 2001 – 2010 : Director in Charge di Non Toyota Group (BMW, Peugeot, Daihatsu, Isuzu, Nissan UD, Gaya Motor, Fuji Technica Indonesia, Inti Pantja Press Industri)



Joined Astra Group in 1990 and has held or currently holding the following positions: 2010 – present : President Director at PT Astra International Tbk; President Commissioner at PT United Tractors Tbk; President Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk; Vice President Commissioner at PT Toyota Astra Motor; Commissioner at PT Astra Sedaya Finance; Commissioner at PT Isuzu Astra Motor Indonesia; Commissioner at PT Astratel Nusantara; and Commissioner at PT Serasi Autoraya 2009 – present : President Commissioner at PT Astra Honda Motor; Vice President Commissioner at PT Astra Daihatsu Motor; and Commissioner at PT Pamapersada Nusantara 2007 – present : Vice President Commissioner At the Company 2008 – 2010 : Director in Charge at PT Astra Otoparts Tbk (Component Group) 2007 – 2010 : Director in Charge at PT Astra Honda Motor (Honda Group) 2005 – 2008 : Director in Charge at PT United Tractors Tbk (Astra Heavy Equipment Mining and Energy, AHEME Group) 2003 – 2010 : Director in Charge at Astra Honda Sales Operation (AI-HSO) 2001 – 2010 : Director in Charge at Non Toyota Group (BMW, Peugeot, Daihatsu, Isuzu, Nissan UD, Gaya Motor, Fuji Technica Indonesia, Inti Pantja Press Industri)

PT Federal International Finance Annual Report 2011

81

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

1997 – 2000



82

: Presiden Direktur di PT Tjahja Sakti Motor (BMW) 1993 – 1997 : Director of Operations di PT Tjahja Sakti Motor (BMW) 1990 – 1993 : General Manager di PT Tjahja Sakti Motor (BMW) 1987 – 1990 : Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia Disamping itu menduduki jabatan di Asosiasi sebagai berikut: 1999 – 2010 : Director of Trade di Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) 1994 – 1999 : Wakil Ketua di Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia)

1997 – 2000 1993 – 1997 1990 – 1993 1987 – 1990

: President Director at PT Tjahja Sakti Motor (BMW) : Director of Operations at PT Tjahja Sakti Motor (BMW) : General Manager at PT Tjahja Sakti Motor (BMW) : Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia

Positions previously held in associations include: 1999 – 2010

1994 – 1999

: Director of Trade of Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) : Vice Chairman of Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia)

3. Simon Collier Dixon Komisaris, 39 tahun. Warga Negara Australia.

3. Simon Collier Dixon Commissioner, 39 years old. Australian citizen.



Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Bachelor of Economics (Accounting) dari Flinders University, Australia pada tahun 1993, Associate Member di Institute of Chartered Accountants, Australia pada tahun 1996 dan Anggota dari Fellow Hongkong Institute of CPA (Certified Public Accountants) pada tahun 2005.



Appointed as Commissioner of the Company in 2010. Obtained his Bachelor of Economics (Accounting) degree from Flinders University, Australia in 1993, was an Associate Member at the Institute of Chartered Accountants, Australia in 1996, and Fellow Member of the Hongkong Institute of CPA (Certified Public Accountants) in 2005.



Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 2010 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2010 – sekarang : Komisaris Perseroan; Direktur di PT Astra International Tbk; Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Sedaya Finance; Komisaris di PT United Tractors Tbk; Komisaris di PT Astra Otoparts Tbk; dan Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk 2006 – 2010 : Group Treasurer di Jardine Matheson, Hongkong; dan Anggota Association of Corporate Treasurers (Hongkong) 1998 – 2006 : Partner di PricewaterhouseCoopers, London dan Hongkong 1996 – 1998 : Partner di Arthur Andersen, Australia 1994 – 1996 : Partner di Mann Judd, Australia



Joined Astra Group in 2010 and has held or currently holding the following positions: 2010 – present : Commissioner at the Company; Director at PT Astra International Tbk; Vice President Commissioner at PT Astra Sedaya Finance; Commissioner at PT United Tractors Tbk; Commissioner at PT Astra Otoparts Tbk; and Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk 2006 – 2010 : Group Treasurer at Jardine Matheson, Hongkong; and Member of the Association of Corporate Treasurers (Hongkong) 1998 – 2006 : Partner at Pricewaterhouse Coopers, London and Hongkong 1996 – 1998 : Partner at Arthur Andersen, Australia 1994 – 1996 : Partner at Mann Judd, Australia

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

4. Johannes Loman Komisaris, 52 tahun. Warga Negara Indonesia.

4. Johannes Loman Commissioner, 52 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ekonomi, Jurusan Bisnis dan Administrasi, tahun 1984.



Appointed as Commissioner of the Company in 2007. Obtained a degree in Business Administration from the Faculty of Economics, Parahyangan Catholic University, in 1984.



Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1984 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2011 – sekarang : Direktur di PT Astra International Tbk 2009 – sekarang : Executive Vice Presiden Direktur di PT Astra Honda Motor; Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries; Komisaris di PT Showa Indonesia Manufacturing; dan Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia 2007 – sekarang : Komisaris Perseroan 2007 – 2009 : Direktur Marketing di PT Astra Honda Motor 2006 – 2007 : Direktur Marketing di PT Astra Daihatsu Motor 2001 – 2007 : Chief Executive Daihatsu Sales Operation di PT Astra International Tbk 1999 – 2000 : Chief Executive Honda Sales Operation di PT Astra International Tbk 1997 – 1999 : Kepala Divisi Marketing di PT Astra International Tbk Honda Sales Operation 1989 – 1996 : Region Head di PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation, Jawa Tengah 1987 – 1989 : Region Head di PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation, Sumatera Selatan 1986 – 1987 : Medan Representative Manager PT Astra International Tbk – Honda Division 1984 – 1985 : Area Sales Supervisor di PT Astra International Tbk – Honda Division



Joined Astra Group in 1984 and has held or currently holding the following positions: 2011 – present : Director at PT Astra International Tbk 2009 – present : Executive Vice President Director at PT Astra Honda Motor; President Commissioner at PT Suryaraya Rubberindo Industries; Commissioner at PT Showa Indonesia Manufacturing; and Commissioner at PT Musashi Auto Parts Indonesia 2007 – present : Commissioner at the Company 2007 – 2009 : Director of Marketing at PT Astra Honda Motor 2006 – 2007 : Director of Marketing at PT Astra Daihatsu Motor 2001 – 2007 : Chief Executive Daihatsu Sales Operation at PT Astra International Tbk 1999 – 2000 : Chief Executive Honda Sales Operation at PT Astra International Tbk 1997 – 1999 : Head of the Marketing Division at PT Astra International Tbk Honda Sales Operation 1989 – 1996 : Region Head at PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation, Central Java 1987 – 1989 : Region Head at PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation, South Sumatera 1986 – 1987 : Medan Representative Manager PT Astra International Tbk – Honda Division 1984 – 1985 : Area Sales Supervisor at PT Astra International Tbk – Honda Division

PT Federal International Finance Annual Report 2011

83

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

84

5. Setyo Adioetomo Komisaris Independen, 71 tahun. Warga Negara Indonesia.

5. Setyo Adioetomo Independent Commissioner, 71 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2008. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung pada tahun 1967 dan INSEAD Executive Program, European Institute of Business Administration di Fountainebleau, Perancis pada tahun 1979.



Appointed as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of the Company in 2008. Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1967 and graduated from INSEAD Executive Program, European Institute of Business Administration in Fountainebleau, France in 1979.



Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1971 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2008 – sekarang : Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan 2001 – 2008 : Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Astra Graphia Tbk 2000 – 2002 : International Consultant bekerjasama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dalam program Restrukturisasi Sektor Kelistrikan pada Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Republik Indonesia 1996 – 1998 : Chief Auditor, International Consultant di Fuji Xerox Asia Pacific, Singapore 1976 – 1996 : Mulai dari General Manager – Marketing, Direktur Operasi, Direktur Pemasaran, Direktur Keuangan dan Sumberdaya sampai Vice President di PT Astra Graphia Tbk 1973 – 1976 : Manajer Operasi dan Pemasaran Divisi Xerox di PT Astra International, Inc 1973 : Manajer Cabang Balikpapan di PT United Tractors 1971 – 1973 : Kepala Kantor Perwakilan Balikpapan di PT Astra International, Inc 1969 – 1976 : Dosen, Sekretaris Jurusan, Teknik Mesin di Universitas Kristen Indonesia 1967 – 1971 : Dosen, Anggota Komite Ujian Negara di Institut Ilmiah Angkatan Laut Republik Indonesia



Joined Astra Group in 1971 and has held or currently holding the following positions: 2008 – present : Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee at the Company 2001 – 2008 : Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee at PT Astra Graphia Tbk 2000 – 2002 : International Consultant in partnership with Demography Institute of the Faculty of Economics, University of Indonesia, in the Electricity sector Restructuring program at the Directorate General of Electricity and Energy Utilization of the Republic of Indonesia 1996 – 1998 : Chief Auditor, International Consultant at Fuji Xerox Asia Pacific, Singapore 1976 – 1996 : General Manager of Marketing, Director of Operations, Director of Marketing, Director of Finance and Resources, then Vice President at PT Astra Graphia Tbk 1973 – 1976 : Manager of Operations and Marketing of the Xerox Division at PT Astra International, Inc 1973 : Balikpapan Branch Manager at PT United Tractors 1971 – 1973 : Head of Balikpapan Representative Office at PT Astra International, Inc 1969 – 1976 : Lecturer, Secretary of the Mechanical Engineering Department at Indonesian Christian University 1967 – 1971 : Lecturer, Member of the National Examination Committee at the Naval Scientific Institution of the Republic of Indonesia

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi.

1. The Board of Commissioners supervises the Company’s policies as well as its business operations, and provides counsel to the Board of Directors.

2. Dewan Komisaris baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

2. The Board of Commissioners, either individually or jointly, at any time during office hours preserves the right to enter the Company’s buildings and yards or any kind of place within the Company’s area and preserves the right to inspect all the reports, letters, or any kind of evidence, to check and balance the Company’s cash flow, and be informed of all the actions implemented by the Board of Directors.

3. Direksi dan setiap anggota direksi wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

3. The Board of Directors and all members of the Board of Directors have to provide explanation concerning all questions from the Board of Commissioners.

4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

4. In the case that all the members of the Board of Directors are suspended temporarily and the Company does not have the Board of Directors, for a certain period of time the Board of Commissioners has the duty to manage the Company. In such cases, the Board of Commissioners has the right to bestow temporary management authority to one or more members of the Board of Commissioners under the responsibility of the Board of Commissioners.

5. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.

5. In case there is only one member of the Board of Commissioners, all duties and authorities granted to the President Commissioner or member of Board of Commissioner in the Articles of Association shall also apply to this sole member.

Pengangkatan Dewan Komisaris

Appointment of the Board of Commissioners

1. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkat mereka sampai penutupan RUPS Tahunan yang kedua setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu.

1. The members of the Board of Commissioners are appointed at the Annual General Meeting of Shareholders for the period starting on the date of the Annual General Meeting of Shareholders until the closing of the second Annual General Meeting of Shareholders after the date of appointment, without eliminating the right of the Annual General Meeting of Shareholders to suspend any of them at any time. 2. If due to certain reasons the position of any member of the Board of Commissioners becomes vacant, then within 30 days after the vacancy the Annual General Meeting of Shareholders should be conducted to fill the vacant position. 3. Any person appointed to replace any member of the Board of Commissioners or to fill a vacancy in the Board or otherwise shall be appointed for the remaining term of the replaced member of the Board of Commissioners.

2. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu. 3. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris atau untuk mengisi lowongan karena sebab lain, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang digantikannya.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

85

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

4. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan pemberitahuan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 5. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia. b. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat (6). c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundangundangan yang berlaku. d. Meninggal dunia. e. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

5. The position of member of the Board of Commissioners will be terminated if the member: a. Loses his/her Indonesian nationality. b. Resigns, pursuant to point (6). c. No longer meets the requirements as prescribed by the prevailing rules and regulations. d. Passes away. e. Is suspended upon the Decision of the General Meeting of Shareholders.

KOMISARIS INDEPENDEN

INDEPENDENT COMMISSIONER

Jumlah Komisaris Independen:

The number of Independent Commissioner of the Company is 1, namely Mr Setyo Adioetomo, representing 20% of all members of the Board of Commissioners.

1 orang yaitu Bapak Setyo Adioetomo (profil sudah dijabarkan baik dalam susunan Dewan Komisaris maupun Komite Audit). Persyaratan menjadi Komisaris Independen:

b. tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau perusahaan publik c. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik, dan d. tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.

Requirements for Appointment as Independent Commissioner: a. Must come from outside of the Company or public company b. Must have no direct or indirect interest in the Company or public company c. Must have no affiliation with the Company or public company, other Commissioners, the Board of Directors, or major shareholders or public company, and d. Must have no business relationship, either direct or indirect, with the business activities of the Company or public company.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

MEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Prosedur Rapat Dewan Komisaris: 1. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dianggap perlu:

Board of Commissioners’ Meeting Procedures 1. Meetings of the Board of Commissioners can be conducted any time if deemed necessary with the following conditions: a. by one member or more of the Board of Commissioners; b. upon the written request from one or more members of the Board of Directors; or c. upon the written request of 1 (one) or more shareholders who together represent one tenth or more of the total shares with voting rights.

a. berasal dari luar emiten atau perusahaan publik.

a. oleh seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih; b. atas permintaan tertulis dari seorang anggota Direksi atau lebih; atau c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara

86

4. Any member of the Board of Commissioners has a right to resign from the position by submitting a written notice containing the reason for such resignation to the Company, at least 30 days before the day of resignation.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

2. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, Wakil Presiden Komisaris (bila ada) atau oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris.

2. The invitation to attend the meeting of the Board of Commissioners is given by the President Commissioner, Vice President Commissioner (if any), or by any member of the Board of Commissioners.

3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 5 (lima) harisebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

3. The invitation to attend the meeting of the Board of Commissioners is delivered via written letter or direct mail to every member of the Board of Commissioners with a receipt at least 5 days prior to the meeting, not including the invitation date and the meeting date.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

4. The invitation for meeting should contain the event, date, time and place of meeting.

5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

5. The meeting of the Board of Commissioners is conducted within the operational areas of the Company. If all members of the Board of Commissioners are present or are represented, advance invitation is not necessary and the meeting of the Board of Commissioners can be conducted anywhere and the result will be legally binding.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan karena sebab apapun tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris akan dipimpin oleh seorang Wakil Presiden Komisaris. Dalam hal Wakil Presiden Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Dewan Komisaris akan dipimpin oleh salah seorang Komisaris yang akan dipilih oleh para anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris

6. The meeting of the Board of Commissioners is led by President Commissioner. If the President Commissioner is unable to attend the meeting due to any reason, the President Commissioner is not required to provide the reason to any third party, and the meeting of the Board of Commissions will be led by the Vice President Commissioner. However, in the case that the Vice President Commissioner is unable to attend the meeting due to any reason, the Vice President Commissioner is not required to provide the reason to any third party, and the meeting of the Board of Commissioners will be led by one of the Commissioners whom will be appointed by all the members of the Board of Commissioners present at the meeting.

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.

7. A member of the Board of Commissioner may be represented at a meeting of the Board of Commissioners only by another member of the Board of Commissioners via a letter of authorization.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.

8. Meetings of the Board of Commissioners are deemed legitimate and are entitled to take legally-binding decisions if more than ½ (one-half ) of all members of the Board of Commissioners are present or represented at the meeting.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

87

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

88

9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat.

9. Decisions at the meetings of the Board of Commissioners are taken under strict deliberation to reach a consensus. If such a consensus cannot be obtained, the decision will be taken through a voting mechanism, in which the affirmative vote must exceed ½ (one-half ) of all the members of the Board of Commissioners.

10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang maka usul harus dianggap ditolak.

10. Should the numbers of those for and those against are equal, then the proposal should be considered rejected.

11. a. Setiap anggota Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Komisaris lain yang diwakilinya. b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup tanpa tandatangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

11. a. Each member of the Board of Commissioners are entitled to make 1 (one) vote and an additional 1 (one) vote for each other member of the Board of Commissioners that they represent. b. Voting on a person is conducted with a closed voting process, without applying signature to the vote, while voting on other things are conducted orally unless otherwise requested by the Chairman of the meeting or if there is any objection from those present. c. Blank votes and invalid votes are not considered to be valid and are considered non-existent and therefore are not counted in determining the number of votes issued.

Hasil Rapat Dewan Komisaris: 1. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris dibuat Berita Acara Rapat. Berita Acara Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk untuk maksud tersebut pada rapat untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara tersebut. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota Dewan Komisaris dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan. 2. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar Rapat Dewan Komisaris / tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan syarat semua anggota Dewan Komisaris menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan.

Results of the Board of Commissioners’ Meetings 1. Everything discussed and decided at the meeting of the Board of Commissioners should be described in the Minutes of Meeting. The Minutes of Meeting of the Board of Commissioners shall be prepared by any person attending the meeting and is appointed by the Chairman of the meeting, and then the Minutes of Meeting must be signed by the Chairman of the meeting and one other member of the Board of Commissioners to ensure its completeness and factuality. The Minutes of Meeting is therefore valid and can be used by all the members of The Board of Commissioners and any third party to confirm the events that have taken place at the meeting. If the Minutes of Meeting is prepared by a notary, then the document needs not be signed. 2. The Board of Commissioners may also take valid and binding decisions outside of the meetings of the Board of Commissioners or without conducting any meeting of the Board of Commissioners, under the condition that all members of the Board of Commissioners provide their approval and consent in writing by signing the proposal in question.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh audit internal; 4. Melaporkan kepada Komisaris berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi; 5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Emiten atau Perusahaan Publik; 6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.

Duties and Responsibilities of the Audit Committee 1. Examining financial information, such as financial statements, projections, and other financial information to be issued by the Company; 2. Reviewing the Company’s compliance to capital market regulations and other laws related to the Company’s operations; 3. Examining the implementation of internal audit; 4. Reporting all risks and the implementation of risk management by the Board of Directors to the Board of Commissioners; 5. Reviewing and reporting all complaints related to the Company to the Board of Commissioners; 6. Safeguarding the confidentiality of all documents, data, and information about the Company.

Wewenang Komite Audit

Authorities of the Audit Committee

Komite audit berwenang untuk mengakases catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenang Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi internal audit

The Audit Committee reserves the authority to obtain access on notes or information about employees, funding, assets, and other resources belonging to the Company in relation with its duties. In carrying out its tasks, the Audit Committee must cooperate with other parties that conduct the function of internal audit.

Persyaratan keanggotaan Komite Audit : 1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik; 2. Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan; 3. Memiliki pengatahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan; 4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangan terkait lainnya; 5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau Pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan jasa konsultasi lain kepada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; 6. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,memimpin, atau mengendalikan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen;

Audit Committee Membership Requirements 1. Possesses integrity, capability, knowledge, and experience in accordance with their educational background, and good communication skills; 2. One of the members of the Audit Committee must have an accounting or financial background; 3. Possesses adequate knowledge to be able to read and understand financial statements; 4. Possesses sufficient understanding on capital market regulations and other pertinent laws; 5. Is not an employee of any Public Accounting Firm, Legal Consultant Office, or Other Parties who provide auditing services, non-auditing services, and other consultancy services to the Company in the past six months; 6. Is not a person who has authorities or responsibilities to plan, lead, or control the operations of the Company in the past six months before being appointed by the Commissioner, with the exception of the Independent Commissioner;

PT Federal International Finance Annual Report 2011

89

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

90

7. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada Pihak lainnya; 8. Tidak mempunyai: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi atau Pemegang saham utama Emiten atau perusahaan publik dan atau; b. Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.

7. Has no shares, either directly or indirectly, of the Company. If the members of the Audit Committee obtain shares resulting from legal cases, they must hand them to another party within the period of six months;

Pengangkatan Komite Audit: 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. 2. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Audit lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai Ketua Komite Audit.

Appointment of the Audit Committee: 1. Members of the Audit Committee is appointed and dismissed by the Board of Commissioners. 2. Members of the Audit Committee, who is an Independent Commissioner, acts as the Chairman of the Audit Committee. In the case that there are more than one Independent Commissioner acting as members of the Audit Committee, one of them must act as the Chairman of the Audit Committee.

DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS

Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan empat Direktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan Perseroan, dan memimpin Perseroan untuk mencapai tujuan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan, melaksakan ketentuan Anggaran Dasar, menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, serta mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku.

The Board of Directors consists of one President Director and four Directors who altogether have the responsibility to manage the Company and to lead the Company to accomplish its objectives, increase the efficiency and effectiveness of management, to implement the Company’s Articles of Association, to conduct the General Meeting of Shareholders, and also to obey all the prevailing laws and regulations.

Dalam memutuskan berbagai kebijakan Perseroan, Direksi telah mengadakan 27 kali Rapat Direksi secara rutin dalam waktu tertentu sepanjang tahun 2011.

In determining the policies of the Company, the Board of Directors conducted 27 meetings of the Board of Directors on a regular basis throughout 2011.

Penentuan gaji dan tunjangan anggota Direksi dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan keputusan dikuasakan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkannya.

The determination of salary and benefits of the members of the Board of Directors is approved by the Annual General Meeting of Shareholders, with an authority given to the Board of Commissioners to determine the salary and benefits.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

8. Has no: a. familial relationships in marriage nor descendants up to two generations horizontally or vertically with the Board of Commissioners, Board of Directors, or the Company’s major shareholders, or; b. direct or indirect business partnerships with the operations of the Company.

Profil Direksi 1. Suhartono Presiden Direktur, Indonesia.

Composition and Profile of the Board of Directors 54

tahun.

Warga

Negara

1. Suhartono President Director, 54 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, pada tahun 1982.



Appointed as President Director of the Company in 2007. Graduated from the Faculty of Law, Diponegoro University, in 1982.



Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1983 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2007 – sekarang : Presiden Direktur Perseroan 2001 – 2007 : Vice President Director Perseroan 1998 – 2001 : Direktur Perseroan 1997 – 1998 : General Manager Marketing Perseroan 1993 – 1997 : Region Head Perseroan wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur 1991 – 1993 : Branch Manager Perseroan di Semarang 1989 – 1990 : Branch Manager PT Mitra Pinasthika Mustika di Malang 1983 – 1989 : Marketing Section Head di PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation 1982 – 1983 : PT Sapta Guna Utama



Joined Astra Group in 1983 and has held or currently holding the following positions: 2007 – present : President Director at the Company 2001 – 2007 : Vice President Director at the Company 1998 – 2001 : Director at the Company 1997 – 1998 : General Manager of Marketing at the Company 1993 – 1997 : Central Java, Jogjakarta, and East Java Region Head at the Company 1991 – 1993 : Semarang Branch Manager at the Company 1989 – 1990 : Malang Branch Manager PT Mitra Pinasthika Mustika 1983 – 1989 : Marketing Section Head at PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation 1982 – 1983 : PT Sapta Guna Utama

2. Thaufik Noograha Direktur – Business Support, 49 tahun. Warga Negara Indonesia

2. Thaufik Noograha Director of Business Support, 49 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001 yang bertanggung jawab dalam bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986.



Appointed as Director of the Company in 2001 with a responsibility in Human Resources and Information Technology. Graduated from the Department of Agricultural Industrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Institute of Agriculture, in 1986.



Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1987 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2001 – sekarang : Direktur Perseroan 1999 – 2001 : General Manager, IT Division, HRD/MI/GA Division Perseroan 1996 – 1998 : Senior Manager, IT Division Head Perseroan 1993 – 1995 : Senior Manager, IT Department, HRD dan GA Department Perseroan 1991 – 1993 : Manager, MIS Development Department Perseroan



Joined Astra Group in 1987 and has held or currently holding the following positions: 2001 – present : Director At the Company 1999 – 2001 : General Manager, IT Division, HRD/MI/GA Division At the Company 1996 – 1998 : Senior Manager, IT Division Head At the Company 1993 – 1995 : Senior Manager, IT Department, HRD and GA Department At the Company 1991 – 1993 : Manager, MIS Development Department At the Company

PT Federal International Finance Annual Report 2011

91

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

1990 – 1991

1987 – 1989

1987 – 1987

92

: Manager, MIS Development Department di PT Astra International Tbk Honda Division : System Analyst, MIS Development Department di PT Astra International Tbk Honda Division : Management Trainee di PT Astra International Tbk

1990 – 1991

1987 – 1989

1987 – 1987

: Manager, MIS Development Department at PT Astra International Tbk Honda Division : System Analyst, MIS Development Department at PT Astra International Tbk Honda Division : Management Trainee at PT Astra International Tbk

3. David Gemilang Iskandar Direktur – Keuangan, 47 tahun. Warga Negara Indonesia.

3. David Gemilang Iskandar Director of Finance, 47 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi (Accounting), Universitas Trisakti pada tahun 1989.



Appointed as Director of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Economics (Accounting), Trisakti University, in 1989.



Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1994 dengan pengalaman kerja sebagai berikut: 2010 – sekarang : Direktur Perseroan 2006 – 2010 : Direktur di PT Toyota Astra Financial Services 2005 – 2006 : Toyota Astra Financial ServicesJoint Venture Project Manager di PT Astra International Tbk 2005 – 2006 : Direktur di PT Sedaya Pratama 2004 – 2007 : Direktur di PT Sedaya Pratama Finance (dahulu PT Estika Sedaya Finance) 2003 – 2005 : Finance & Administration Department Head di PT Astra Sedaya Finance 1999 – 2003 : Accounting & Tax Division Head di PT Astra International Tbk 1994 – 1997 : Corporate Accounting Department Head di PT Astra International Tbk 1992 – 1993 : Accounting Department Head di PT Kalbe Farma Tbk 1990 – 1991 : Internal Audit Department Head di PT Kalbe Farma Tbk 1987 – 1989 : Auditor Senior Staff di Prasetio, Utomo & Co



Joined Astra Group in 1994 and has held or currently holding the following positions: 2010 – present : Director at the Company 2006 – 2010 : Director at PT Toyota Astra Financial Services 2005 – 2006 : Toyota Astra Financial Services – Joint Venture Project Manager at PT Astra International Tbk 2005 – 2006 : Director at PT Sedaya Pratama 2004 – 2007 : Director at PT Sedaya Pratama Finance (was PT Estika Sedaya Finance) 2003 – 2005 : Finance & Administration Department Head at PT Astra Sedaya Finance 1999 – 2003 : Accounting & Tax Division Head at PT Astra International Tbk 1994 – 1997 : Corporate Accounting Department Head at PT Astra International Tbk 1992 – 1993 : Accounting Department Head at PT Kalbe Farma Tbk 1990 – 1991 : Internal Audit Department Head at PT Kalbe Farma Tbk 1987 – 1989 : Auditor Senior Staff at Prasetio, Utomo & Co

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

4. Rusdimin Adikarta Direktur – Operasional, 50 tahun. Warga Negara Indonesia.

4. Rusdimin Adikarta Director of Operations, 50 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Jayabaya, tahun 1987.



Appointed as Director of the Company in 2006. Graduated from the Faculty of Economics, Jayabaya University, in 1987.



Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1991 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2006 – sekarang : Direktur Perseroan 2003 – 2006 : Kepala Divisi Operation Area Perseroan 2001 – 2003 : Kepala Divisi Operation (Tax, Accounting & Planning) Perseroan 1997 – 2000 : Manajer Branch Operation Support Perseroan 1992 – 1996 : Manajer Audit Perseroan 1991 – 1992 : Auditor di PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation 1990 – 1990 : Store Manager di A&W Family Restaurant 1987 – 1989 : Staff Accounting di PT Sukanda Jaya, distributor PT Diamond Cold Storage 1986 – 1987 : Staff Accounting di PT Diamond Cold Storage



Joined Astra Group in 1991 and has held or currently holding the following positions: 2006 – present : Director at the Company 2003 – 2006 : Head of Area Operations Division at the Company 2001 – 2003 : Head of Operations (Tax, Accounting & Planning) Division at the Company 1997 – 2000 : Branch Manager of Operation Support at the Company 1992 – 1996 : Manager of Audit at the Company 1991 – 1992 : Auditor at PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation 1990 – 1990 : Store Manager at A&W Family Restaurant 1987 – 1989 : Accounting Staff at PT Sukanda Jaya, distributor of PT Diamond Cold Storage 1986 – 1987 : Accounting Staff at PT Diamond Cold Storage

5. Hendry Christian Wong Direktur – Marketing, 41 tahun. Warga Negara Indonesia.

5. Hendry Christian Wong Director of Marketing, 41 years old. Indonesian citizen.



Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin, Universitas Indonesia, pada tahun 1995.



Appointed as Director of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, University of Indonesia, in 1995.



Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1995 dan memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2010 – sekarang : Direktur Perseroan 2006 – 2010 : General Manager Corporate Risk Management and Business Development Division Perseroan 2003 – 2006 : Manajer Credit & Collection Department Perseroan 2001 – 2003 : Manajer Collection Department Perseroan 1997 – 2000 : Senior Officer Collection Department Perseroan 1995 – 1997 : Analyst Efficiency Division di PT Astra International Tbk



Joined Astra Group in 1995 and has held or currently holding the following positions: 2010 – present : Director at the Company 2006 – 2010 : General Manager of Corporate Risk Management and Business Development Division at the Company 2003 – 2006 : Manager of Credit & Collection Department at the Company 2001 – 2003 : Manager of Collection Department at the Company 1997 – 2000 : Senior Officer Collection Department at the Company 1995 – 1997 : Analyst at Efficiency Division at PT Astra International Tbk

PT Federal International Finance Annual Report 2011

93

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

94

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS

1. Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan

1. The Board of Directors manages the Company for the sole interest of the Company and according to the Company’s mission and vision.

2. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi denan pembatasan bahwa untuk : a. Membeli atau memperoleh dengan cara apapun, menjual atau dengan cara lain mengalihkan barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah, apabila pembelian, penjualan, atau peralihan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan Rapat Dewan Komisaris; b. Menerima pinjaman uang dari siapapun, apabila jumlah dan jangka waktu pinjaman tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris ( tidak termasuk mengambil uang Perseroan d bank); c. Memberi pinjaman uang atau mengalihkan piutang Perseroan kepada siapapun, apabila melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris; d. Memberi jaminan atau penggantian kerugian atas hutang untuk kepentingan seseorang, badan hukum atau Perseroan, apabila jumlah dan jangka waktu jaminan atau ganti rugi tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris; e. Menggadaikan atau dengan cara lain mengagunkan harta kekayaan Perseroan, apabila jumlah dan jangka waktu gadai atau agunan tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris; f. Mendirikan perseroan baru atau turut serta dalam Perseroan lain atau meningkatkan atau melepaskan penyertaan modal atau mengalihkan atau melepaskan hak atas perusahaanperusahaan termasuk tetapi tidak terbatas tindakan mengalihkan atau tidak menggunakan hak terlebih dahulu untuk mengambil atau membeli saham (pre-emptive right), baik di dalam maupun di luar negeri, apabila jumlah penyertaan atau peningkatan atau pelepasan penyertaan modal atau pengalihan atau pelepasan hak atas perusahaan-perusahaan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;

2. The Board of Directors has the right to represent the Company inside or outside of Court for all aspects of the Company and for all events, to bind the Company with any other party and vice versa, and to implement all the actions related to the management or ownership of the Company. However, the Board of Directors abide by these following limitations to their authority: a. Purchasing or acquiring in any manner, selling or otherwise transferring immovable asset of the Company, including rights of land, if the value of the purchase, sale, or transfer exceeds the amount specified by the meeting of the Board of Commissioners; b. Receiving loan of money from any party, if the amount and term of the loan exceeds the amount and period of time determined by the meeting of the Board of Commissioners (not including the action to withdraw the Company’s fund from banks); c. Lending money or transferring the Company’s receivables to any party, if the period exceeds the amount determined by the meeting of the Board of Commissioners; d. Providing guarantees or indemnities for debt for the benefit of a person, legal entity, or company, if the amount and duration of the guarantee or indemnity exceeds the amount and period of time determined by the meeting of the Board of Commissioners; e. Mortgaging or otherwise collateralizing the Company’s assets, if the amount and duration of the pledge or collateral exceeds the amount and time period determined by the meeting of the Board of Commissioners; f. Establishing a new company or participating in another company or releasing equity or raising capital or otherwise transferring or releasing the rights to companies including but not limited to the transfer or waive pre-emptive rights, both within and outside the country, if the amount of investment or capital raised or the release or transfer or waiver of rights to these companies exceeds the amount determined by the meeting of the Board of Commissioners;

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

g. Membuat perjanjian sewa barang bergerak atau barang tidak bergerak (termasuk operating dan finance lease agreement), apabila jumlah dan jangka waktu sewa tersebut melebihi jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris h. Membuat atau mengakhiri atau membatalkan perjanjian manajemen (management agreement) dan/atau perjanjian hak atas kepemilikan intelektual (intellectual property right), termasuk tetapi tidak terbatas perjanjian bantuan teknik (technical assistance agreement) dan perjanjian keagenan (agency agreement); I. Memutuskan untuk mengajukan proses hukum dan mengangkat dan/atau mengganti (para) kuasa hukum untuk mewakili Perseroan di pengadilan dan badan arbitrase; j. Penetapan rencana kerja dan anggaran tahunan perseroan harus dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris

Pengangkatan Direksi 1. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkat mereka sampai penutupan RUPS Tahunan yang kedua setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktuwaktu.

2. Jika suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowngan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. 3. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi atau untuk mengisi lowongan karena sebab lain, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi yang digantikannya. Seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Direksi yang ada, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat. 4. Jika suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus dan diwakili oleh Dewan Komisaris, yang berhak memberikan kekuasaan sementara kepada 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris atau lebih untuk mengurus dan mewakili Perseroan atas tanggungan Dewan Komisaris.

g. Entering into any lease agreement of movable or immovable assets (including operating and finance lease agreements), if the amount and duration of the lease exceeds the amount and time period determined by the meeting of the Board of Commissioners; h. Entering into or terminating or canceling any management agreement and/or intellectual property rights agreement, including but not limited to technical assistance agreements and agency agreements; i. Deciding to file a legal case and appoint and/or change the legal representative(s) of the Company in courts and arbitration bodies; j. The determination of the annual work plan and budget of the Company shall by carried out upon written consent of the Board of Commissioners.

Appointment of the Board of Directors 1. Members of the Board of Directors are appointed by the General Meeting of Shareholders for a period starting from the date specified at the General Meeting of Shareholders which appoints them, to the closing of the second Annual General Meeting of Shareholders after the date of their appointment, without eliminating the right of the General Meeting of Shareholders to dismiss any or all of them at any time. 2. If due to certain reasons the position of any one or more or all members of the Board of Directors becomes vacant, then within 30 (thirty) days from the occurrence a General Meeting of Shareholders must be held to fill the vacancies, by adhering to the provisions of the prevailing laws and regulations and the Company’s Articles of Association. 3. Any person appointed to replace any member of the Board of Directors or to fill a vacancy in the Board or otherwise shall be appointed for the remaining term of the replaced member of the Board of Directors. Any person appointed as an addition to the Board of Directors shall be appointed for the remaining term of all the other members of the Board of Directors.

4. If due to certain reasons the position of any or all members of the Board of Directors becomes vacant, then for a temporary period the Company is to be managed and represented by the Board of Commissioners, which retains the right to appoint one or more members of the Board of Commissioners to manage and represent the Company under the responsibility of the Board of Commissioners.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

95

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

5. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan pemberitahuan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 6. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila : a. kehilangan kewarganegaraan Indonesia; b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat (6); c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundangundangan yang berlaku; d. meninggal dunia; e. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

5. Any member of the Board of Directors has a right to resign from the position by submitting a written notice containing the reason for such resignation to the Company, at least 30 days before the day of resignation. 6. The position of member of the Board of Directors will be terminated if the member: a. Loses his/her Indonesian nationality; b. Resigns, pursuant to point (6); c. No longer meets the requirements as prescribed by the prevailing rules and regulations; d. Passes away; e. Is suspended upon the Decision of the General Meeting of Shareholders.

KOMITE AUDIT

AUDIT COMMITTEE

Komite Audit berperan sebagai dewan pengawas yang bertanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai efektivitas atas tata kelola perusahaan yang baik, pelaksanaan manajemen risiko, mekanisme pengendalian internal, keandalan laporan keuangan serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

The Audit Committee serves as a supervisory board responsible for advising the Board of Commissioners on the effectiveness of good corporate governance, risk management implementation, internal control mechanism, reliability of financial statements, and compliance to existing regulations.

Komite Audit wajib memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter). Sesuai dengan piagam tersebut, anggota Komite Audit harus terdiri dari sekurangkurangnya satu orang Komisaris Independen dan sekurang-kurangnya dua orang anggota lainnya yang berasal dari luar perusahaan.

The Audit Committee has an Audit Committee Charter, based on which the members of the Audit Committee must consist of at least one Independent Commissioner and at least two other members from outside the Company.

Susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:

The composition of the Audit Committee is as follows:

Jabatan

96

Nama | Name

Position

Ketua

Setyo Adioetomo

Chairman

Anggota

Wahjudi Prakarsa

Member

Anggota

Thomas H. Secokusumo

Member

Salah satu kriteria menjadi anggota Komite Audit adalah independen dan bebas dari kepentingan sehingga dapat bersikap objektif dalam memberikan pendapat terhadap permasalahan yang dihadapi. Hal lain yang ditekankan kepada seluruh anggota komite adalah agar bersikap profesional dalam melaksanakan tugas dan dalam memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris.

To be eligible as member of the Audit Committee, a person must be independent and free from any interests in the Company, thus can provide objective opinions as regards any problems faced by the company. The members must also work professionally to conduct their duties and provide advices to the Board of Commissioners.

Selama tahun 2011, dalam pelaksanaan fungsinya sebagai pengawas kebijakan dan pelaksanaan pengurusan Perseroan, Komite Audit telah mengadakan

In relation to its function as the supervisory board of the Company’s implementation of policies and management, the Audit Committee conducted 12

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

12 (dua belas) kali rapat, yaitu dengan Presiden Komisaris, Direksi, Kepala Divisi terkait, Auditor eksternal, dan Audit Internal.

meetings with the President Commissioner, Board of Directors, related Division Heads, External Audit, and Internal Audit Unit, throughout 2011.

Profil

Composition and Profile of the Audit Committee

1. Setyo Adioetomo Komisaris Independen, 71 tahun. Warga Negara Indonesia. Profil ketua Komite Audit dapat dilihat pada bagian Profil Komisaris.

1. Setyo Adioetomo Independent Commissioner, 71 years old. Indonesian citizen. Audit Committee chairman profiles can be seen on the Profile of Commissioner.

2. Wahjudi Prakarsa Anggota Komite Audit, 73 tahun. Warga Negara Indonesia.

2. Wahjudi Prakarsa Member of the Audit Committee, 73 years old. Indonesian citizen.



Menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2008. Menyelesaikan studi di FE-UI (Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi) tahun 1968, Economics Institute, University of Colorado tahun 1972; Master of Business Administration, University of Wisconsin, Madison tahun 1974; Doctor of Philosophy in Accounting, University of Missouri tahun 1980; EEC-ASEAN Teacher/Trainers Programs yang diselenggarakan oleh INSEAD tentang International Business and Corporate Strategy di Fountainblue, Perancis tahun 1986.



Appointed as Member of the Audit Committee of the Company in 2008. Graduated from the Faculty of Economics (Accounting), University of Indonesia, in 1968, then from the Economics Institute, , University of Colorado, in 1972; then obtained the Master of Business Administration degree from University of Wisconsin, Madison, in 1974; Doctor of Philosophy in Accounting, University of Missouri in 1980; and attended the EEC-ASEAN Teacher/Trainers Programs held by INSEAD on International Business and Corporate Strategy in Fountainebleau, France in 1986.



Memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2010 – sekarang : Komisaris Independen di PT Kalbe Farma Tbk 2008 – sekarang : Anggota Komite Audit Perseroan 2002 – sekarang : Anggota Komite Audit di PT Smartfren Telecom Tbk; dan Komisaris Independen di PT Indofood Sukses Makmur Tbk.



Work Experience 2010 – present : Independent Commissioner at PT Kalbe Farma Tbk 2008 – present : Member of the Audit Committee at the Company 2002 – present : Member of the Audit Committee at PT Smartfren Telecom Tbk; and Independent Commissioner at PT Indofood Sukses Makmur Tbk 1996 – present : Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia 1992 – present : Commissioner at PT Ever Shine Tex Tbk 1968 – present : Lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia 2001 : Founder of Isicom (Indonesian Society of Independent Commissioners) 1993 – 2001 : Commissioner at PT Krakatau Steel 1993 : Founder of CCL (Center For Corporate Leadership) 1986 – 1998 : Member of the Financial Accounting Standards Committee

1996 – sekarang : Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1992 – sekarang : Komisaris di PT Ever Shine Tex Tbk 1968 – sekarang : Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2001

1993 – 2001 1993 1986 – 1998

: Pendiri (Founder) Isicom (Indonesian Society of Independent Commissioners) : Komisaris di PT Krakatau Steel. : Pendiri (Founder) CCL (Center For Corporate Leadership). : Anggota Komite Standar Akuntansi Keuangan.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

97

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

1982 – 1986

: Ketua Komite Prinsip Akuntansi Indonesia.

1982 – 1986

1995 – 1997

: Analyst Efficiency Division di PT Astra International Tbk

1995 – 1997

3. Thomas H. Secokusumo Anggota Komite Audit, 46 tahun. Warga Negara Indonesia.

3. Thomas H. Secokusumo Member of the Audit Committee, 46 years old. Indonesian citizen.



Menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi) tahun 1987, Master of Business Administration in Finance, University of Wisconsin, Madison, USA tahun 1990 dan Master of Science in Marketing, University of Wisconsin, Madison, USA tahun 1990.



Appointed as Member of the Audit Committee of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Economics (Accounting), University of Indonesia, in 1987, Master of Business Administration in Finance, University of Wisconsin, Madison, USA in 1990, and Master of Science in Marketing, University of Wisconsin, Madison, USA in 1990.



Memiliki pengalaman kerja sebagai berikut: 2011 – sekarang : Komite Audit di PT Astra Otoparts Tbk; dan Komite Audit di PT Surya Artha Nusantara Finance 2010 – sekarang : Anggota Komite Audit Perseroan 2006 – sekarang : Komite Audit di PT Tigaraksa Satria Tbk; dan Dosen terbang Program Magister Akuntasi Universitas Riau, Pekanbaru 1998 – sekarang : Dosen terbang untuk mata kuliah Sistem Manajemen Biaya, Program Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU), Medan 1997 – sekarang : Staff Pengajar Program Magister Akuntansi Universitas Indonesia



Work Experience 2011 – present : Member of the Audit Committee at PT Astra Otoparts Tbk; and Member of the Audit Committee at PT Surya Artha Nusantara Finance 2010 – present : Member of the Audit Committee at the Company 2006 – present : Audit Committee at PT Tigaraksa Satria Tbk; and Lecturer at the Master of Accounting Program at University of Riau, Pekanbaru 1998 – present : Lecturer of Cost Management System subject at the Master of Management Program at the University of North Sumatera, Medan 1997 – present : Lecturer at the Master of Accounting Program at the University of Indonesia 1990 – present : Lecturer at the Master of Management Program at the University of Indonesia 1987 – present : Lecturer at the Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesia 1998 – 2006 : Lecturer of Management Accounting and Financial Report Accounting, Master of Management Program at Udayana University, Denpasar, Bali

1990 – sekarang : Staff Pengajar Magister Manajemen Universitas Indonesia 1987 – sekarang : Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntasi 1998 – 2006

98

: Head of the Indonesian Accounting Principles Committee : Analyst at the Efficiency Division at PT Astra International Tbk

: Dosen terbang untuk mata kuliah Akuntansi Manajemen dan Analisis Laporan Keuangan, Program Magister Manajemen Universitas Udayana, Denpasar Bali

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

1998 – 2003

: Sekretaris Akademik, proyek Quality for Undergraduate dari World Bank pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

1998 – 2003

1997 – 2003

: Wakil Ketua bidang Administrasi dan Keuangan Program Magister Akuntansi Universitas Indonesia

1997 – 2003

1993 – 2004

: Staff Pengajar Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Universitas Indonesia : Staff Pengajar Program Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Eksternal Auditor, SGV Utomo

1993 – 2004

1991 – 2009

1986 – 1988

1991 – 2009

1986 – 1988

: Academic Secretary for Quality for Undergraduate project of World Bank at the Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesia : Vice Chairman of Administration and Finance at the Master of Accounting Program at the University of Indonesia : Lecturer at the Management Sciences Postgraduate Program at the University of Indonesia : Lecturer at the Extension Program at the Faculty of Economics, University of Indonesia : External Auditor at SGV Utomo

Laporan Komite Audit

Report of the Audit Committee

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris FIF No. : L.Leg/ SPDK–015/FIF/2010, Anggota Komite Audit FIF adalah:

Under Decree Commissioner No. :L.Leg/SPDK-015/ FIF/2010, Member of Audit Committee is::

Jabatan

Nama | Name

Position

Ketua

Setyo Adioetomo

Chairman

Anggota

Wahjudi Prakarsa

Member

Anggota

Thomas H. Secokusumo

Member

Komite Audit FIF bekerja sesuai dengan Audit Commitee Charter dan Audit Commitee Activity Plan. Selama tahun 2011, Komite Audit telah melakukan 12 (dua belas) kali rapat dengan Presiden Komisaris, Direksi, Kepala Divisi terkait, Auditor Eksternal dan Auditor Internal.

Audit Committee works in accordance with the Audit Committee Charter and Activity Plan. During the year 2011, the Audit Committee has made 12 (twelve) meetings with the Chairman, Directors, Head of relevant Division, the External Auditor and Internal Auditor.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

99

100

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

PT Federal International Finance Annual Report 2011

101

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

AUDIT INTERNAL

INTERNAL AUDIT

Pedoman Pembentukan dan Pelaksanaan

Formation and Implementation

Berdasarkan Peraturan No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, fungsi audit internal di Perusahaan dilaksanakan oleh Departemen Audit Internal yang dipimpin oleh seorang Kepala Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Perusahaan.

Based on the Regulation No. IX.I.7 Attachment to the Decree of the Chairman of the Indonesia Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. Kep-496/ BL/2008 dated 28 November 2008 on the Formation and Implementation Guidelines of Internal Audit Unit Charter, the internal audit functions of the Company are conducted by the Internal Audit Department led by a Department Head, who is directly responsible to the Company’s President Director.

Dalam menjalankan berbagai kegiatannya yang terkait dengan kegiatan pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan, Departemen Audit Internal berpedoman pada peraturan perundangundangan yang berlaku dan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing.

In conducting its activities in relation to internal control, risk management, and good corporate governance, the Internal Audit Department adheres to the prevailing laws and regulations and the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing.

Piagam Audit Internal

Internal Audit Charter

1. Visi dan Misi Visi Menjadi mitra strategis bagi manajemen dalam mencapai Visi dan Tujuan Perusahaan serta mewujudkan praktek GCG dengan berpedoman pada standar-standar internasional.

1. Vision and Mission Vision Being the strategic partner to the management in attaining its Vision and Goals, while complying with the GCG practices in accordance with international standards.





Misi • Menjadi bagian dari solusi Perusahaan secara independen dalam menjaga nilai dan reputasinya dengan cara meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko dan tata kelola yang baik; • Menjalankan proses pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen, efektif, dan efisien dengan metodologi Risk-Based Audit; • Mendorong kesadaran (awareness) untuk melaksanakan pengendalian interen secara konsisten dan pengelolaan risiko bisnis Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan.

2. Struktur dan Kedudukan Organisasi Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Perusahaan. Kepala Audit Internal diangkat oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris dan juga diberhentikan setelah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala Audit Internal tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Piagam Audit Internal dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas.

2. Structure and Position The Internal Audit is led by an Internal Audit Head, who is directly responsible to the Company’s President Director. The Internal Audit Head is appointed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners and is dismissed with the approval of the Board of Commissioners upon failing to fulfill all requirements in the Internal Audit Charter and or failing or is unqualified to do all the duties stated therein.

102

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Mission • Being an independent part of solution for the Company in maintaining its values and reputation by improving its risk management and good corporate governance effectiveness; • Conducting assurance processes and implementing Risk-Based Audit methodologies to provide independent, effective, and efficient consultancy work; • Applying awareness to conduct internal control and business risk management consistently in accordance with the Company’s purposes.



Kepala Audit Internal dan seluruh staf Audit Internal tidak merangkap tugas dan atau menjalankan tugas operasional Perusahaan secara langsung. Seluruh staf Auditor dalam organisasi Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Audit Internal.





Sejalan dengan Visi dan Misi Audit Internal, organisasi Audit Internal dibagi menjadi 3 sub-departemen, yakni Business Process Audit, Business and Control Analysis, serta Information and Technology Audit.

In line with the Internal Audit’s Vision and Missions, the Internal Audit is divided into three sub-departments, namely Business Process Audit, Business and Control Analysis, and Information and Technology Audit.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal memiliki cakupan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan yang disetujui oleh Presiden Direktur, yang meliputi aktivitas operasional Perusahaan baik di Kantor Pusat maupun Cabang; 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas kepatuhan, efisiensi dan efektivitas baik dari proses bisnis utama, meliputi pemasaran, order manajemen, Collection and Recovery, litigasi, Inventory Repossession dan Keuangan, maupun proses bisnis pendukung, yang meliputi Accounting, Human Resources Development, General Service, Information Technology, dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen terkait; 5. Membuat laporan hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris; 6. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan Tindak Lanjut perbaikan yang disarankan; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit; 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan (Quality Assurance) Audit Internal yang dilakukannya; 9. Berkoordinasi secara internal dan eksternal dengan departemen terkait, seperti Manajemen Risiko dan process owner untuk menghindari duplikasi tugas; 10. Melakukan Pemeriksaan khusus (special assignment) atas permintaan Direksi, Manajemen Senior, dan atau Komite Audit yang relevan dengan ruang lingkup tugas Audit Internal dan tidak mengganggu independensinya.

3. Duties and Responsibilities The Internal Audit Unit has the following duties and responsibilities: 1. Arranging and conducting annual Internal Audit plans upon approval from the President Director, covering the Company’s operational activities in at the Head Office and Branch Offices;

The Internal Audit Head and all Internal Audit staff must not hold any other position at the Company nor conduct the Company’s operations directly. All Auditors within the Internal Audit are directly responsible to the Internal Audit Head.

2. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s policies; 3. Examining and evaluating the compliance, efficiency, and effectivity of the Company’s core businesses, including Distribution, Management Order, Collection and Recovery, Litigation, Inventory Repossession and Finance, or supporting businesses that encompass Accounting, Human Resources Development, General Service, Information Technology, and other activities; 4. Providing suggestions on improvements and objective information about activities examined in related managerial levels; 5. Preparing audit result reports and reporting to the President Director and the Board of Commissioners; 6. Observing, analyzing, and reporting the implementation of improvements in the Company based on the advices provided; 7. Collaborating with the Audit Committee; 8. Preparing programs to evaluate its Quality Assurance Internal Audit; 9. Coordinating with related departments internally and externally, such as the Risk Management Department and process owners to avoid duplicate duties; 10. Conducting special assignments requested by the Board of Directors, Senior Management, and or Audit Committee which are considered relevant to the Internal Audit’s scope of work and do not obstruct its independence.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

103

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

104

4. Wewenang Presiden Direktur memberikan wewenang kepada Audit Internal untuk mengakses seluruh dokumen dan informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya. Audit Internal juga memiliki wewenang untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Komite Audit; mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Komite Audit; serta melakukan koordinasi dengan Auditor Eksternal.

4. Authorities The President Director bestows authority to the Internal Audit Unit to access all documents and relevant information about the Company in relation with its duties and functions. The Internal Audit also has the authority to communicate directly with the Board of Commissioners, Board of Directors, and/or Audit Committee, and coordinate with the External Auditor.

5. Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit Laporan hasil Audit (meliputi Temuan Audit, Rekomendasi, Tanggapan Manajemen, Komitmen Pihak yang Diaudit) dan perkembangan tindak lanjut dilaporkan kepada Manajemen terkait, Direksi dan Dewan Komisaris. Ringkasan kegiatan dan hasil audit juga dilaporkan secara triwbulanan kepada Komite Audit dan Group Audit PT Astra International Tbk. Pertemuan secara rutin dilakukan dengan Direksi dan Komite Audit untuk disesuaikan dengan agenda yang disepakati bersama.

5. Reporting and Follow-up of Audit Findings The report containing audit results, which include Audit Findings, Recommendations, Management Responses, Commitments from Parties Audited, and the development of the followed-up findings, are reported to the related Management, the Board of Directors, and the Board of Commissioners. The summary of the activities and audit results are also reported to the Audit Committee and the Audit Group of PT Astra International Tbk once every three months. Regular meetings are held with the Board of Directors and the Audit Committee, with schedules adjusted to each party’s availability.

6. Persyaratan Auditor Internal Setiap individu yang menjabat sebagai staf dalam unit Audit Internal haruslah: 1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan objektif dalam melaksanakan tugasnya; 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknik audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; 3. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif; 4. Menjaga kerahasiaan informasi dan dokumen Perusahaan yang diterima dalam menjalankan tugasnya sebagai Audit Internal kecuali dipergunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sebagai bukti di pengadilan; 5. Memahami proses bisnis dan prinsip pengelolaan risiko; 6. Secara kontinu mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan kompetensi Audit Internal; 7. Mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal; serta 8. Menaati Kode Etik Auditor Internal.

6. Internal Auditor Requirements All individuals working at Internal Audit Unit must: 1. Possess integrity and be able to maintain professional conduct, independence, honesty, and objectivity in carrying out their duties; 2. Possess the skills and experience on auditing techniques and other knowledge or disciplines relevant to their duties; 3. Have skills to interact and communicate well in verbal and in written; 4. Keep the confidentiality of the Company’s information and documents except when these are used as evidence in court; 5. Understand the Company’s business processes and risk management principles; 6. Continuously develop their knowledge, experience, and Internal Audit competence; 7. Comply with the professional standards issued by the Internal Audit Association; and 8. Obey the Code of Conduct for Internal Auditors.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

7. Kode Etik Auditor Internal diharapkan menerapkan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar berikut: 1. Integritas (Integrity) Integritas auditor internal menguatkan kepercayaan dan karenanya menjadi dasar bagi pengandalan atas keputusan mereka. 2. Objektivitas (Objectivity) Auditor Internal dapat melihat segala sesuatu yang menyangkut dengan pekerjaan audit secara objektif dan profesional serta menghindari keberpihakan. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Audit Internal menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak memaparkan informasi tersebut tanpa persetujuan yang berwenang, kecuali bila diwajibkan untuk melakukan itu berdasarkan tuntutan hukum profesi. 4. Kompetensi (Competency) Auditor Internal menerapkan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal.

7. Code of Conduct Internal Auditors are expected to implement and uphold the principles of: 1. Integrity Internal auditors’ integrity strengthens its credibility and thus becomes the basis of their reliability at decision making. 2. Objectivity Internal Auditors are able to view everything related to their duties in an objective and professional manner and avoid any involvement with any parties. 3. Confidentiality Internal Auditors appreciate the value and ownership of information they receive and do not disclose such information without receiving prior approval from authorized parties, except when required by their professional obligation to present the information. 4. Competency Internal Auditors apply knowledge, skills, and experiences needed to conduct internal audit properly.

Profil Kepala Departemen Audit Internal

Profile of the Internal Audit Head

Posisi Kepala Departemen Audit Internal PT Federal International Finance dijabat oleh Helly Koesdianto sejak tahun 2007 hingga saat ini. Beliau lahir di Sidoarjo, 13 Januari 1970, dan meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Brawijaya Malang. Beliau memulai karirnya di PT Federal International Finance sejak tahun 1995 sebagai Auditor Internal, dan sepanjang karirnya telah memiliki pengalaman tugas operasional sebagai Kepala Cabang di beberapa Cabang, dengan jabatan terakhir sebagai Area Manager.

Helly Koesdianto has been Head of the Internal Audit Department of PT Federal International Finance since 2007. He was born in Sidoarjo, January 13, 1970, and graduated from Brawijaya University in Malang, majoring in Accountancy. He started his career at the Company in 1995 as an Internal Auditor and has vast experiences working as Branch Head at several branches. His most recent position prior to being the Head of Internal Audit was Area Manager.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

105

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Struktur Audit Internal | Internal Audit Structure

Kepala Departemen Audit Internal Internal Audit Department Head

QA & Development QA & Development

Business Control Audit Business Control Audit

106

Business Process Audit Business Process Audit

Information Technology Audit Information Technology Audit

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal 2011

Report of Internal Audit Implementation in 2011

Mengacu pada Peraturan Nomor IX.I.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, maka fungsi audit internal di Perseroan dijalankan oleh Departemen Audit Internal (DAI) yang dipimpin oleh seorang Kepala Departemen, yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Perseroan.

Based on the Regulation No. IX.I.7 Attachment to the Decree of the Chairman of the Indonesia Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. Kep-496/ BL/2008 dated 28 November 2008 on the Formation and Implementation Guidelines of Internal Audit Unit Charter, the internal audit functions of the Company are conducted by the Internal Audit Department led by a Department Head, who is directly responsible to the Company’s President Director.

DAI memiliki peran sebagai mitra strategis bagi manajemen dalam upayanya mencapai tujuan Perseroan. Fungsi utama DAI adalah memberikan pandangan independen atas kondisi sistem pengendalian internal Perseroan. Dengan pendekatan yang sistematis dan objektif, DAI tidak hanya mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal, namun juga melaksanakan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik, melalui kegiatan assurance serta konsultasi proses dengan berpedoman kepada International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standards).

The Internal Audit’s main role is as a strategic partner to the management in achieving the Company’s goals. The main function of the Internal Audit is to provide an independent perspective on the Company’s internal control system. In conducting its activities in relation to internal control, risk management, and good corporate governance, the Internal Audit Department adheres to the prevailing laws and regulations and the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, and exercises a systematic and objective approach in carrying out all its duties.

Ruang lingkup dari Audit Internal mencakup keseluruhan area operasi Perseroan, baik dari level korporasi sampai dengan level unit usaha, serta meliputi aktivitas utama dan pendukung dari Perseroan.

The scope of work of the Internal Audit Unit covers all operational areas within the Company, from the corporate level to that of work units, and includes the Company’s major and supporting activities.

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Perencanaan kerja DAI terhadap keseluruhan Audit Universe diformulasikan berbasis risiko bagi penentuan prioritasnya, dengan mempertimbangkan faktor finansial dan operasional, kinerja di masa lampau serta aspek penting lainnya. Hasil perencanaan tersebut didiskusikan dengan pihak manajemen untuk mendapatkan persetujuan pelaksanaannya.

The Internal Audit Unit formulates its Audit Universe based on the risks involved in order to prioritize each audit object, by fully taking into account the financial and operational factors, past performance and other essential aspects. The planning is discussed with the management to obtain approval for its implementation.

Pemanfaatan Continuous Audit sebagai salah satu strategi DAI dalam mengoptimalkan pelaksanaan proses assurance, merupakan mekanisme yang dibangun untuk memastikan bahwa perkembangan atas pengendalian internal dari area operasi Perseroan dapat dipantau secara menyeluruh sedini mungkin.

The execution of Continuous Audit as one of the Internal Audit Unit’s strategies to optimize the assurance process is a mechanism built to ensure that the developments in the internal control of all operational areas of the Company can be observed in a comprehensive manner as early as possible.

Sebagai pemutakhiran sistem kendali mutu audit internal, DAI mengembangkan Sistem Manajemen Audit Terpadu, yang diinisiasi oleh PT Astra International Tbk, bertujuan untuk memastikan bahwa praktik terbaik atas standar pelaksanaan fungsi audit internal dapat diterapkan oleh DAI.

To update its internal audit quality control system, the Internal Audit Unit has developed the Integrated Audit Management System, initiated by PT Astra International Tbk, to ensure that the best practices in internal auditing can be implemented fully by the Internal Audit Unit.

Hasil dari kegiatan audit, implementasi rekomendasi dan kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan pengendalian internal, secara triwulan dilaporkan kepada Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.

The audit results, recommended measures, and other activities related to internal control improvement are reported to the Board of Directors, the Audit Committee, and the Board of Commissioners, on a quarterly basis.

Selama tahun 2011, DAI telah melaksanakan program yang terdiri dari:

Throughout 2011, the Internal Audit Unit conducted the following programs:

Assurance Program:

Assurance Program:

81 departemen/cabang/aktifitas

Consultative Program:

5 departemen/aktifitas

Investigative Program: 7 cabang

81 departments/branches/activities

Consultative Program:

5 departments/activities

Investigative Program: 7 branches

Awareness Program:

Awareness Program:

8 pelatihan

8 trainings

MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT

Perseroan menyadari dan mempunyai komitmen untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara terintegrasi, optimal, dan berkesinambungan. Pengeloaan tersebut diantaranya dilakukan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang sistematis, meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko, serta pengungkapan risiko.

The Company is fully aware of and committed to an integrated, optimum, and sustainable implementation of risk management. Such manner of management is carried out by applying a systematic risk management that includes risk identification, risk assessment, risk mitigation, and risk disclosure.

Identifikasi risiko dilakukan Perseroan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang muncul, baik dari sumber internal maupun eksternal. Atas dasar identifikasi itu, Perseroan akan menilai masing-masing risiko yang telah teridentifikasi.

The Company identifies its risks to uncover and understand the risk factors that can possibly emerge both from internal and external sources. Based on this risk identification, the Company will subsequently evaluate each risk that has been identified.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

107

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

108

Pengendalian risiko dilakukan dengan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko tersebut. Pengendalian juga dilakukan dengan memantau dan mengkaji risiko secara berkala, sehingga risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi nilai Perseroan secara signifikan. Namun demikian, Perseroan juga menyadari adanya risiko yang berada di luar kendali yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya oleh upaya-upaya internal.

The Company strives to minimize these risks from occurring. Risk control also covers the regular observation and reviewing of risks so that they will not significantly reduce the Company’s value. However, the Company also realizes that there are risks that are beyond the Company’s grasp and therefore cannot be completely eliminated by internal efforts alone.

Perseroan juga memiliki komitmen untuk mengungkapkan risiko-risiko yang relevan dan secara signifikan dapat mempengaruhi nilai Perseroan.

The Company is committed to the disclosure of relevant risks that may significantly influence the Company’s value.

Dalam rangka pengelolaan manajemen risiko tersebut, Perseroan membentuk tim manajemen risiko yang memberi pertimbangan dan masukan mengenai pengelolaan risiko kepada Direksi.

In order to implement risk management, the Company has established a risk management team that provides advices and inputs on risk management to the Board of Directors.

Manajemen risiko berfungsi untuk mengidentifikasi, menilai, mengantisipasi dan melaporkan risiko-risiko penting yang muncul dalam kegiatan usaha. Perseroan akan terus menerapkan sistem manajemen risiko yang terintegrasi, optimal dan berkelanjutan mulai dari identifikasi risiko, baik internal maupun eksternal, penilaian risiko, pengendalian risiko dan laporan risiko.

The risk management team’s major functions are to identify, assess, anticipate, and report important risks emerging from the Company’s operational activities. The Company will continue to apply a sound risk management system in an integrated, optimum, and sustainable manner, starting from risk identification from internal and external sources, risk assessment, risk control, and finally to risk reporting.

Perseroan menyadari dan mempunyai komitmen untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan tersebut diantaranya dilakukan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang sistematis seperti identifikasi risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko serta pengungkapan risiko. Manajemen risiko ini ditangani oleh satu divisi khusus yaitu Divisi Risk Management.

The Company is aware of its risks and is committed to implementing an integrated risk management in an optimal and sustainable manner. The management of risks is done by implementing a systematic risk management approach that includes risk identification, risk assessment, risk control and risk disclosure. A special division, i.e. Risk Management Division, handles risk management.

Identifikasi risiko dilakukan Perseroan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang muncul baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Atas dasar identifikasi itu, Perseroan akan melakukan penilaian terhadap masingmasing risiko yang telah teridentifikasi.

Risk identification is risk performed to determine the Company’s risk factors arising both from internal and external environments. On the basis of the identification, the Company will conduct an assessment of each of the identified risks.

Pengendalian risiko dilakukan dengan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko tersebut, yaitu:

Risk control is performed by pursuing the necessary measures to minimize these risks, namely:

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

• Risiko Pendanaan, dikelola dengan cara: Menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan diantaranya bersumber dari penerimaan pembayaran angsuran konsumen, pinjaman perbankan baik dalam maupun luar negeri, serta penerbitan surat berharga seperti Obligasi sehingga tercapai struktur pendanaan yang optimal serta penyelarasan jangka waktu dan mata uang (matching fund policy).

• Funding Risk, which is managed by: Implementing diversification strategy for funding sources, among others from customers’ installment receipts, loans from banks both national and foreign, as well as issuance of securities such as bonds, in order to reach an optimal financing structure and matching fund policy.

• Risiko Kredit, dikelola dengan cara: Menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent underwriting policy) dimana Perseroan menerapkan proses pemberian kredit yang ketat dengan melakukan survey kepada calon konsumen, verifikasi data konsumen serta melakukan segmentasi konsumen berdasarkan wilayah, tipe motor dan jenis pekerjaan. Perseroan juga menerapkan strategi penagihan yang efektif dan efisien dengan penanganan kredit bermasalah yang ditangani oleh team khusus.

• Credit Risk, which is managed by: Implementing a prudent underwriting policy in which the Company applies strict lending process by conducting a survey to prospective customers, verifying customers’ data and segmenting the customers based on region, vehicle type, and the occupation. The Company also implements an effective and efficient collection strategy, with troubled loans handled by a special task force.

• Risiko Teknologi, dikelola dengan cara: Mengembangkan sistem teknologi informasi yang online dan integrated yang tepat guna untuk mendukung peningkatan kinerja, proses dan operasional Perseroan di semua jaringan di seluruh Indonesia. Perseroan juga memiliki DRC (Disaster Recovery Center) untuk penyimpanan data dan pemulihan kegiatan operasional jika terjadi gangguan.

• Technological Risk, which is managed by: Developing an online and integrated information technology system, to support the performance, processes and operations of the Company throughout its network in Indonesia. The Company also maintains a DRC (Disaster Recovery Center) for data storage and operational recovery in the event of disruption.

• Risiko Operasional, dikelola dengan cara: Melakukan pengendalian operasional secara terpusat dan secara konsisten melaksanakan audit operasional sehingga tercipta kontrol yang baik serta secara berkelanjutan memberikan pelatihan kepada karyawan khususnya karyawan tenaga lapangan untuk meningkatkan kompetensi tenaga lapangan dalam melakukan survey atau verifikasi, penagihan (collection) hingga penarikan kendaraan atas kredit yang bermasalah.

• Operational Risk, which is managed by: Performing operational control in a centralized manner, consistently carrying out operational audit so as to create exceptional control, and continuously providing training to employees, especially field staff to improve their competence in conducting surveys or verification, collection, as well as withdrawal of vehicles in the case of troubled loans.

• Risiko atas Kebijakan Moneter, dikelola dengan cara: Memantau perkembangan kebijakan moneter dan menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan sehingga tidak bergantung kepada satu sumber pendanaan saja secara berkala.

• Monetary Policy Risk, which is managed by: Monitoring the development in the country’s monetary policy and implementing a strategy of diversification of funding sources that does not rely on a single source of funding on a regular basis.

• Risiko Tingkat Suku Bunga, dikelola dengan cara: Menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan sehingga bisa diperoleh tingkat suku bunga yang kompetitif dari berbagai sumber pendanaan yang berbeda.

• Interest Rate Risk, which is managed by: Implementing a strategy of diversification of funding sources so as to be able to obtain competitive interest rates from a variety of different funding sources.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

109

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

110

• Risiko Makro Ekonomi, dikelola dengan cara: Memantau perkembangan makro ekonomi secara berkelanjutan terutama terhadap hal-hal yang berkaitan langsung dengan usaha Perseroan seperti pergerakan tingkat inflasi dan suku bunga. Perseroan juga secara konsisten menerapkan strategi pendanaan yang diversifikasi untuk menjaga kelangsungan pendanaan serta secara konsisten menerapkan strategi lindung nilai (fully hedge policy) untuk menjaga fluktuasi suku bunga dan nilai tukar.

• Macroeconomic Risk, which is managed by: Monitoring macroeconomic developments in a continuous manner, especially the issues directly related to the business of the Company, such as the inflation and interest rate. The Company has consistently applied a diversified strategy to sustain its funding and consistently implements full hedge policy to manage fluctuations in interest rates and exchange rates.

• Risiko Persaingan, dikelola dengan cara: Meningkatkan pembiayaan melalui kerjasama yang saling menguntungkan dengan distributor dan dealer sepeda motor Honda serta menyediakan paket pembiayaan yang inovatif serta memperluas jaringan penjualan dan pelayanan bagi seluruh pelanggan dan dealer rekanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

• Competition Risk, which is managed by: Increasing financing through mutually beneficial partnerships with distributors and dealers of Honda motorcycles as well as providing innovative financing packages, and expanding its sales network and services to all customers and dealer partners spread all over Indonesia.

• Risiko Sosial Politik, dikelola dengan cara: Dalam menangani risiko Sosial Politik terutama yang berkaitan dengan ketersediaan dana dari perbankan maupun investor, Perseroan secara konsisten menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan diantaranya bersumber dari penerimaan pembayaran angsuran konsumen, pinjaman perbankan baik dalam maupun luar negeri, serta penerbitan surat berharga seperti Obligasi sehingga tercapai struktur pendanaan yang optimal serta penyelarasan jangka waktu dan mata uang (matching fund policy) serta terus menjalin hubungan yang sehat dan profesional dengan perbankan dan investor sehingga tercipta kepercayaan dari perbankan dan investor.

• Social and Political Risk, which is managed by: Consistently implementing a strategy of diversification of funding sources, which include revenues derived from customers’ installment payments, loans from banks both national and foreign, and issuance of securities such as bonds in order to reach the funding structure and matching fund policy, and continuing to build a healthy and professional relationship with banks and investors to obtain their trust and ensure the availability of funding from these parties.

• Risiko Perubahan Kurs, dikelola dengan cara: Menerapkan strategi lindung nilai (fully hedge policy) secara konsisten dengan melakukan transaksi cross currency swap dengan tujuan untuk melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari arus kas pokok dan bunga pinjaman.

• Exchange Rate Risk, which is managed by: Implementing full hedge policy consistently through cross-currency swaps for the purpose of hedging the interest rate uncertainty and foreign currency derived from cash flows of principal and interest on loan.

• Risiko Supply dan Demand, dikelola dengan cara: Menjalin hubungan yang baik secara berkelanjutan dengan pemasok dan melakukan komunikasi yang intensif sehingga bisa memperoleh informasi mengenai ketersediaan barang sehingga bisa segera mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan serta terhadap risiko permintaan konsumen Perseroan secara berkelanjutan bekerjasama dengan pemasok untuk menyediakan paket pembiayaan yang inovatif dan menguntungkan bagi konsumen untuk meningkatkan permintaan konsumen.

• Supply and Demand Risk, which is managed by: Establishing a good relationship with suppliers on an ongoing basis and maintaining intensive communication with them so they can obtain information regarding the availability of goods, so that the Company will immediately be able to take the necessary precautions. Against the risk of consumer demand, the Company on an ongoing basis cooperates with suppliers to provide innovative financing packages and benefits for customers to boost demand

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

AUDIT EKSTERNAL

EXTERNAL AUDIT

Guna memastikan terselenggaranya tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan independen setiap periode 1 (satu) tahun Perseroan menetapkan akuntan publik untuk Laporan Keuangan Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

To ensure a transparent, accountable, and independent implementation of good corporate governance, every year the Company appoints a public accounting firm to audit the Company’s Financial Statements. The appointment takes place at the Annual General Meeting of Shareholders.

Kantor Akuntan Publik Perseroan:

Public Accounting Firm for the Company

KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan Gedung Plaza 89 Lt. 11,12, & 12M Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-7 No. 6 Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan NPWP: 01.542.921.0-062.000

KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan Gedung Plaza 89 Lt. 11,12, & 12M Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-7 No. 6 Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan NPWP: 01.542.921.0-062.000

Selain jasa audit laporan keuangan secara umum, KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan juga melakukan jasa lain yakni sebagai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan pada tahun 2010.

Aside from conducting financial audit services in general, the Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana & Partners provides other services, i.e. as a Capital Market Supporting Profession and Institution, playing a role in the public offering of Corporate Bonds issued by the Company in 2010.

ETIKA PERUSAHAAN

CORPORATE ETHICS

Etika Perusahaan merupakan sistem nilai moral atau perilaku yang dijabarkan dari Filosofi Perusahaan dan Prinsip-Prinsip Dasar Astra, serta dianut oleh FIF sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkungannya secara etis, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal.

Corporate Ethics are a system of moral values or acceptable behaviors elaborated from the Company’s Philosophy and the Basic Principles of Astra, and upheld by FIF as a reference to build rapport with its internal and external surroundings in an ethical manner.

Etika kerja FIF juga merupakan akumulasi sikap, perilaku, cara berhubungan, dan bagaimana proses kerja dilaksanakan, dalam rangka membangun budaya kerja yang merupakan salah satu elemen penting dalam Perusahaan.

FIF’s corporate ethics are an accumulation of behaviors, attitude, ways to engage in relationships, and implementation of work processes, aimed at creating a sound work culture, an important element within the Company.

Etika kerja yang berlaku di Perusahaan mencakup halhal berikut: 1. Sikap karyawan dalam Perusahaan, 2. Sikap karyawan dengan wewenang dan jabatannya di Perusahaan, 3. Hubungan karyawan dengan atasan dan dengan bawahannya, 4. Hubungan karyawan dengan sesama karyawan.

The corporate ethics in effect in the Company cover these main points: 1. Employees’ behaviors, 2. Employees’ attitude with their authorities and positions at the Company, 3. Employees’ relationships with their superintendents and subordinates, 4. Relationships among employees.

Upaya internalisasi etika Perusahaan terus dilakukan secara berkesinambungan melalui pelatihan basic mentality dan pembuatan poster. Setiap karyawan yang terbukti melanggar etika Perusahaan akan diberikan sanksi yang setimpal dengan pelanggarannya sesuai dengan peraturan perusahaan.

The Company conducts basic mentality trainings and creates posters as part of its effort to internalize its ethics continuously. The Company imposes sanctions to employees proven to have violated these internal ethics, with the sanctions commensurate to the violations.

PT Federal International Finance Annual Report 2011

111

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

KEPUASAN PELANGGAN

CUSTOMER SATISFACTION

Karena pelanggan atau konsumen merupakan aset terpenting bagi FIF, maka untuk memastikan kualitas layanannya kepada setiap pelanggan, Perseroan telah mengembangkan suatu sistem layanan pengaduan pelanggan yang telah berjalan dengan baik.

As customers are the most important asset for the Company, to ensure the quality of its services to its customers, the Company has established a functional customer complaint handling system.

Seluruh keluhan, pengaduan, dan korespondensi lain dari pelanggan dapat diarahkan kepada petugas Customer Relations Executive yang hadir di setiap Kantor Cabang selama enam hari seminggu (Senin hingga Jumat dari pukul 8 pagi hingga 4 sore, Sabtu dari pukul 8 pagi hingga 2 sore), atau disampaikan ke situs web Perseroan (www.fifkredit.com) atau secara elektronik melalui email, atau secara tradisional melalui media cetak. Setiap keluhan yang diterima oleh Perseroan akan dicatat secara otomatis, sehingga proses penanganan dan penyelesaiannya dapat dipantau setiap waktu baik di Kantor Pusat maupun di Kantor-kantor Cabang. Keberadaan sistem ini membuat Perseroan dapat mengevaluasi dan memantau kinerja dan kualitas layanannya kepada pelanggan, sekaligus juga memberikan informasi yang tak ternilai mengenai hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk diperbaiki atau ditingkatkan di masa mendatang.

All customer complaints or other correspondences may be directed to the Customer Relations Executive present at every Branch Office six days a week (Monday to Friday from 8 am to 4 pm and Saturday from 8 am to 2 pm), or delivered to the Company’s website (www.fifkredit. com) or electronically via email, or traditionally via print media. Every complaint received will be automatically recorded, so that the follow-up and settlement processes are monitored at all times at the Head Office as well as the Branch Offices. The establishment of this system enables the Company to evaluate and monitor its service performance and provides invaluable information on what to upgrade or improve in the future.

Komposisi korespondensi pelanggan yang diterima dan ditangani oleh Perseroan sepanjang tahun 2011 adalah sebagai berikut:

The breakdown of customer correspondences received and handled by the Company in 2011 is as follows:

Penghargaan Salutation to FIF Kebutuhan Informasi Ask for Information

36 %

Komplain Complaints

56 %

Diskusi Internal Internal Discussion

112

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

2%

6%

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN

ACCESS TO CORPORATE DATA AND INFORMATION

Public Expose Sebagai bagian dari penerapan prinsip transparansi atau keterbukaan kepada pemegang saham, publik dan pers, Perseroan telah melaksanakan Paparan Publik dalam rangka penerbitan Obligasi FIF XI 2011 pada tanggal 30 Maret 2011 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Pada kesempatan ini, dipaparkan kondisi Perseroan, prospek usaha Perseroan, penjelasan mengenai obligasi yang akan diterbitkan, serta rencana penggunaan dana hasil obligasi.

Public Expose As part of the implementation of transparency or openness principle to shareholders, the public and the press, the Company conducted a Public Expose ahead of the issuance of FIF XI Corporate Bond on 30 March 2011 at the Ritz Carlton Hotel, Jakarta. The Company used this occasion to explain its conditions, business prospects, bonds to be issued, and its plans on utilizing the proceeds of the bond sale.

Siaran Pers Sepanjang tahun 2011, Perseroan telah mempublikasikan siaran pers dengan ruang lingkup nasional dan regional secara reguler kepada pers.

Press Release Over the course of 2011, the Company published numerous press releases both national and regional in scope to the press on a regular basis.

Media Gathering Dalam rangka menjalin hubungan baik dengan media dan rekan-rekan wartawan, Perseroan secara rutin mengadakan media gathering baik dengan media di Jakarta maupun dengan media daerah.

Media Gathering FIF regularly conducts media gathering with various media in Jakarta and other regions to forge a good relationship with the media and journalists.

Website Guna mendukung kemudahan dalam mengakses informasi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), Perseroan senantiasa membangun platform teknologi informasi yang kuat dan handal dalam memberikan dukungan penyediaan informasi secara terintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran melalui website www.fifkredit.com. Perseroan secara aktif melakukan publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press release. Informasiinformasi mengenai FIF dapat diperoleh di website FIF termasuk Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, dan laporan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan. Informasi lebih lanjut dapat pula dilakukan dengan mengirimkan e-mail melalui fitur Hubungi Kami di website FIF, maupun secara langsung melalui telepon ke 021-769 8899 (hunting).

Website To make it easier for all stakeholders to obtain information on the Company, the Company set up a strong and reliable information technology platform to support the availability of information in an integrated, on-time, and on-target fashion through its website, www.fifkredit.com. The Company actively publishes news on each activity through press releases. The information about the Company is accessible through FIF website, including its Annual Reports, Financial Reports, and Corporate Social Responsibility (CSR) Reports. We welcome inquiries via e-mail or via the Contact Us page on the website, or via direct line at 021769 8899 (hunting).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

113

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Komunikasi Internal Dalam rangka memberikan kesetaraan dalam penyebaran informasi, Perseroan juga memberikan informasi kepada internal karyawan melalui media komunikasi karyawan (Buletin FIF’ers) yang diterbitkan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun. Isi buletin ini antara lain informasi mengenai kegiatan manajemen, prospek dan kegiatan usaha Perseroan, serta kinerja usaha Perseroan. Pada tahun 2011, Buletin FIF’ers diterbitkan di bulan April, Agustus, dan Desember. Perseroan juga memiliki jaringan intranet yang menyediakan informasi tentang perkembangan operasional, pelatihan karyawan, kegiatan usaha, dan program pemasaran Perseroan. Jaringan intranet tersebut dapat diakses oleh seluruh karyawan Perseroan.

114

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Internal Communication In an effort to achieve equitability in the dissemination of information, the Company provides information to its employees through an internal communication medium (FIF’ers Bulletin) published three times in a year. The bulletin contains information on the Company’s activities, prospects, operations, and performance. In 2011, FIF’ers was published in April, August, and December. The Company also maintains an intranet network that provides information on operational developments, employees trainings, operational activities, and the Company’s marketing programs. This intranet can be accessed by all employees.

INFORMASI PERUSAHAAN

CORPORATE INFORMATION

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Presiden Komisaris : Wakil Presiden Komisaris : Komisaris : Komisaris Independen :

Gunawan Geniusahardja Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon Johannes Loman Setyo Adioetomo

Direksi Presiden Direktur : Direktur :

Suhartono Thaufik Noograha David Gemilang Iskandar Rusdimin Adikarta Hendry Christian Wong

President Commissioner : Vice President Commissioner : Commissioners : Independent Commissioner :

Gunawan Geniusahardja Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon Johannes Loman Setyo Adioetomo

Board of Directors President Director : Directors :

Suhartono Thaufik Noograha David Gemilang Iskandar Rusdimin Adikarta Hendry Christian Wong

Komite Audit

Audit Committee

Ketua : Setyo Adioetomo Anggota : Wahjudi Prakarsa Thomas H Secokusumo

Chairman : Setyo Adioetomo Members : Wahjudi Prakarsa Thomas H Secokusumo

Sekretaris Perusahaan : Sri Noerhayati

Corporate Secretary

Auditor

Auditor

Gedung Plaza 89 Lt. 11,12, & 12M Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-7 No. 6 Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan NPWP: 01.542.921.0-062.000

Gedung Plaza 89 Lt. 11,12, & 12M Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-7 No. 6 Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan NPWP: 01.542.921.0-062.000

MENARA FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak, Jakarta, 12440, Indonesia. Tel. : (021) 769 8899 (hunting) Fax. : (021) 7590 5599

MENARA FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak, Jakarta, 12440, Indonesia Tel: (021) 769 8899 (hunting) Fax: (021) 7590 5599

KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan

Alamat Perusahaan

: Sri Noerhayati

KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan

Company Address

PT Federal International Finance Annual Report 2011

115

Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting

Dewan Komisaris dan Direksi PT Federal International Finance menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang di tanda tangani pada bulan Maret 2012.

The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Federal International Finance are responsible to the validity of this Annual Report signed in March 2012.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Gunawan Geniusahardja Presiden Komisaris President Commissioner

Prijono Sugiarto

Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner

Johannes Loman Komisaris Commissioner

130

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Simon Collier Dixon Komisaris Commissioner

Setyo Adioetomo

Komisaris Independen Independent Commissioner

Direksi Board of Directors

Suhartono

Presiden Direktur President Director

Thaufik Noograha

David Gemilang Iskandar

Rusdimin Adikarta

Hendry Christian Wong

Direktur Director

Direktur Director

Direktur Director

Direktur Director

PT Federal International Finance Annual Report 2011

131

Data Perusahaan Corporate Data

PT Federal International Finance Annual Report 2011

239

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile Gunawan Geniusahardja Komisaris Utama President Commissioner

Presiden Komisaris, 56 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2002. Menyelesaikan pendidikan di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1981 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Komisaris di PT Astra Honda Motor (2010 – sekarang) dan Wakil Presiden Komisaris di PT Toyota Astra Financial Services (2010-sekarang), Wakil Komisaris Utama di PT Bank Permata Tbk (2008 – sekarang) Komisaris di PT Astra Graphia Tbk (2008 – sekarang) dan Wakil Presiden Komisaris di PT Asuransi Astra Buana (2008 – sekarang). Disamping itu juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Sedaya Finance (2006 – sekarang) dan Direktur di PT Sedaya Multi Investama (2006 – sekarang), Presiden Komisaris di PT Sedaya Pratama(2005 – sekarang) Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (2005 – sekarang) dan Komisaris di PT Toyota Astra Motor (2005 – sekarang), Presiden Komisaris Perseroan (2002 – sekarang) dan Presiden Komisaris di PT Astra Mitra Ventura (2002 – sekarang) serta Direktur di PT Astra International Tbk (2001 – sekarang). President Commissioner, 56 years old. Indonesian citizen. Appointed as President Commissioner of the Company in 2002. Graduated from the Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Indonesian Christian University, in 1981. Joined Astra Group in 1981 and has held or currently holding the following positions as Commissioner at PT Astra Honda Motor (2010-present ) and Vice President Commissioner at PT Toyota Astra Financial Services (2010present ) Vice President Commissioner at PT Bank Permata Tbk (2008-present) Commissioner at PT Astra Graphia Tbk (2008-present ) and Vice President Commissioner at PT Asuransi Astra Buana (2008present). Beside, he is also assigned as President Commissioner at PT Astra Sedaya Finance (2006-present ) and Director at PT Sedaya Multi Investama (2006-present), President Commissioner at PT Sedaya Pratama (2005-present), Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk (2005-present) and Commissioner at PT Toyota Astra Motor (2005present), President Commissioner At the Company (2002-present ) and President Commissioner at PT Astra Mitra Ventura (2002-present) and Director at PT Astra International Tbk (2001-present ).

240

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Prijono Sugiarto Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner

Wakil Presiden Komisaris, 51 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Mendapat gelar Dipl.- Ing dalam bidang teknik otomotif dari University of A.Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 serta gelar Dipl-Wirtschaftsing dalam bidang Administrasi Bisnis dari University of A.Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1990 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Presiden Direktur di PT Astra International Tbk (2010-sekarang), Presiden Komisaris di PT United Tractors Tbk (2010-sekarang) Presiden Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-sekarang), Wakil Presiden Komisaris di PT Toyota Astra Motor (2010-sekarang), Komisaris di PT Astra Sedaya Finance (2010sekarang), Komisaris di PT Isuzu Astra Motor Indonesia (2010-sekarang) Komisaris di PT Astratel Nusantara (2010-sekarang) dan Komisaris di PT Serasi Autoraya (2010-sekarang). Disamping itu menjabat pula sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor (2009-sekarang), Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor (2009-sekarang) dan Komisaris di PT Pamapersada Nusantara (2009-sekarang). Vice President Commissioner, 51 years old. Indonesian citizen. Appointed as Vice President Commissioner of the Company in 2007. Obtained his Dipl.-Ing degree in Automotive Engineering from the University of A.Sc. Konstanz, Germany in 1984 and his DiplWirtschaftsing degree in Business Administration from the University of A.Sc. Bochum, Germany in 1986. Joined Astra Group in 1990 and has held or currently holding the following positions as President Director at PT Astra International Tbk (2010-present), President Commissioner at PT United Tractors Tbk (2010-present) President Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-present) Vice President Commissioner at PT Toyota Astra Motor (2010-present) Commissioner at PT Astra Sedaya Finance (2010-present) Commissioner at PT Isuzu Astra Motor Indonesia (2010-present) Commissioner at PT Astratel Nusantara (2010-present) and Commissioner at PT Serasi Autoraya (2010-present). President Commissioner at PT Astra Honda Motor (2009-present), Vice President Commissioner at PT Astra Daihatsu Motor (2009-present) and Commissioner at PT Pamapersada Nusantara (2009-present).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

241

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile

Simon Collier Dixon Komisaris Commissioner

Komisaris, 39 tahun. Warga Negara Australia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Bachelor of Economics (Accounting) dari Flinders University, Australia pada tahun 1993, Associate Member di Institute of Chartered Accountants, Australia pada tahun 1996 dan Anggota dari Fellow Hongkong Institute of CPA (Certified Public Accountants) pada tahun 2005. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 2010 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Komisaris Perseroan (2010-sekarang), Direktur di PT Astra International Tbk (2010sekarang), Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Sedaya Finance (2010-sekarang), Komisaris di PT United Tractors Tbk (2010-sekarang), Komisaris di PT Astra Otoparts Tbk (2010-sekarang) dan Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-sekarang). Commissioner, 39 years old. Australian citizen. Appointed as Commissioner of the Company in 2010. Obtained his Bachelor of Economics (Accounting) degree from Flinders University, Australia in 1993, was an Associate Member at the Institute of Chartered Accountants, Australia in 1996, and Fellow Member of the Hongkong Institute of CPA (Certified Public Accountants) in 2005. Joined Astra Group in 2010 and has held or currently holding the following positions as Commissioner at the Company (2010-present), Director at PT Astra International Tbk (2010-present), Vice President Commissioner at PT Astra Sedaya Finance (2010-present), Commissioner at PT United Tractors Tbk (2010-present), Commissioner at PT Astra Otoparts Tbk (2020-present) and Commissioner at PT Astra Agro Lestari Tbk (2010-present).

242

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Johannes Loman Komisaris Commissioner

Komisaris, 52 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ekonomi, Jurusan Bisnis dan Administrasi, tahun 1984. Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1984 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur di PT Astra International Tbk (2011-sekarang), Executive Vice Presiden Direktur di PT Astra Honda Motor (2009-sekarang), Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries (2009-sekarang), Komisaris di PT Showa Indonesia Manufacturing (2009-sekarang) dan Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia (2009-sekarang). Disamping itu juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan (2007-sekarang), Direktur Marketing di PT Astra Honda Motor (2007-2009), Direktur Marketing di PT Astra Daihatsu Motor (2006-2007) dan Chief Executive Daihatsu Sales Operation di PT Astra International Tbk (2001-2007). Commissioner, 52 years old. Indonesian citizen. Appointed as Commissioner of the Company in 2007. Obtained a degree in Business Administration from the Faculty of Economics, Parahyangan Catholic University, in 1984. Joined Astra Group in 1984 and has held or currently holding the following positions as Director at PT Astra International Tbk (2011-present), Executive Vice President Director at PT Astra Honda Motor (2009-present), President Commissioner at PT Suryaraya Rubberindo Industries (2009-present), Commissioner at PT Showa Indonesia Manufacturing (2009-present) and Commissioner at PT Musashi Auto Parts Indonesia (2009-present). Beside, he is also assigned as Commissioner at the Company (2007-present), Director of Marketing at PT Astra Honda Motor (2007-2009), Director of Marketing at PT Astra Daihatsu Motor (2006-2007), Chief Executive Daihatsu Sales Operation at PT Astra International Tbk (2001-2007).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

243

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile

Setyo Adioetomo Komisaris Independen Independent Commissioner

Komisaris Independen, 71 tahun. Warga Negara Indonesia Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2008. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung pada tahun 1967 dan INSEAD Executive Program, European Institute of Business Administration di Fountainebleau, Perancis pada tahun 1979. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1971 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan (2008-sekarang), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Astra Graphia Tbk (2001-2008), International Consultant bekerjasama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dalam program Restrukturisasi Sektor Kelistrikan pada Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Republik Indonesia (20002002), Chief Auditor, International Consultant di Fuji Xerox Asia Pacific, Singapore (1996-1998). Independent Commissioner, 71 years old. Indonesian citizen. Appointed as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of the Company in 2008. Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1967 and graduated from INSEAD Executive Program, European Institute of Business Administration in Fountainebleau, France in 1979. Joined Astra Group in 1971 and has held or currently holding the following positions as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee at the Company (2008-present), Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee at PT Astra Graphia Tbk (2001-2008), International Consultant in partnership with Demography Institute of the Faculty of Economics, University of Indonesia, in the Electricity sector Restructuring program at the Directorate General of Electricity and Energy Utilization of the Republic of Indonesia (2000-2002), Chief Auditor, International Consultant at Fuji Xerox Asia Pacific, Singapore (1996-1998).

244

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Profil Direksi Board of Director’s Profile Suhartono Presiden Direktur President Director

Presiden Direktur, 54 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, pada tahun 1982. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1983 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Presiden Direktur Perseroan (2007-sekarang), Vice President Director Perseroan (20012007), Direktur Perseroan (1998-2001) General Manager Marketing Perseroan (1997-1998), Region Head Perseroan wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur (1993-1997). President Director, 54 years old. Indonesian citizen. Appointed as President Director of the Company in 2007. Graduated from the Faculty of Law, Diponegoro University, in 1982. Joined Astra Group in 1983 and has held or currently holding the following positions as President Director at the Company (20017-present), Deputy President Director at the Company (2001-2007) Director at the Company (19982001) General Manager of Marketing at the Company (1997-1998 ), Central Java, Yogyakarta, and East Java Region Head at the Company (1993-1997).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

245

Profil Direksi Board of Director’s Profile

Thaufik Noograha Direktur Director

Direktur – Business Support, 49 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001 yang bertanggung jawab dalam bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1987 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur Perseroan (2001-sekarang), General Manager, IT Division, HRD/MI/GA Division Perseroan (1999 – 2001), Senior Manager, IT Division Head Perseroan (1996 – 1998). Director of Business Support, 49 years old. Indonesian citizen. Appointed as Director of the Company in 2001 with a responsibility in Human Resources and Information Technology. Graduated from the Department of Agricultural Industrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Institute of Agriculture, in 1986. Joined Astra Group in 1987 and has held or currently holding the following positions as Director At the Company (2001 – present), General Manager, IT Division, HRD/MI/GA Division At the Company (1999 – 2001), Senior Manager, IT Division Head At the Company (1996 – 1998), Senior Manager, IT Department, HRD and GA Department At the Company (1993 – 1995).

246

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

David Gemilang Iskandar Direktur Director

Direktur – Keuangan, 47 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi (Accounting), Universitas Trisakti pada tahun 1989. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1994 dengan pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur Perseroan (2010 – sekarang), Direktur di PT Toyota Astra Financial Services (2006 – 2010), Toyota Astra Financial Services- Joint Venture Project Manager di PT Astra International Tbk (2005 – 2006), Direktur di PT Sedaya Pratama (2005 – 2006), Direktur di PT Sedaya Pratama Finance (dahulu PT Estika Sedaya Finance) (2004 – 2007), Finance & Administration Department Head di PT Astra Sedaya Finance (2003 – 2005), Accounting & Tax Division Head di PT Astra International Tbk (1999 – 2003), Corporate Accounting Department Head di PT Astra International Tbk (1994 – 1997). Director of Finance, 47 years old. Indonesian citizen. Appointed as Director of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Economics (Accounting), Trisakti University, in 1989. Joined Astra Group in 1994 and has held or currently holding the following positions as Director at the Company (2010– present), Director at PT Toyota Astra Financial Services (2006– 2010) Toyota Astra Financial Services–Joint Venture Project Manager at PT Astra International Tbk (2005 – 2006), Director at PT Sedaya Pratama (2005 – 2006), Director at PT Sedaya Pratama Finance (was PT Estika Sedaya Finance) (2004 – 2007), Finance & Administration Department Head at PT Astra Sedaya Finance (2003 – 2005), Accounting & Tax Division Head at PT Astra International Tbk (1999 – 2003), Corporate Accounting Department Head at PT Astra International Tbk (1994 – 1997).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

247

Profil Direksi Board of Director’s Profile

Rusdimin Adikarta Direktur Director

Direktur-Operasional, 50 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Jayabaya, tahun 1987. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1991 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur Perseroan (2006sekarang), Kepala Divisi Operation Area Perseroan (2003-2006), Kepala Divisi Operation (Tax, Accounting & Planning) Perseroan (2001-2003), Manajer Branch Operation Support Perseroan (1997-2000). Director of Operations, 50 years old. Indonesian citizen. Appointed as Director of the Company in 2006. Graduated from the Faculty of Economics, Jayabaya University, in 1987. Joined Astra Group in 1991 and has held or currently holding the following positions as Director at the Company (2006-present), Head of Area Operations Division at the Company (2003-2006), Head of Operations (Tax, Accounting & Planning) Division at the Company (2001-2003), Branch Manager of Operation Support at the Company (1997-2000).

248

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Hendry Christian Wong Direktur Director

Direktur – Marketing, 41 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin, Universitas Indonesia, pada tahun 1995. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1995 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Direktur Perseroan (2010 – sekarang), General Manager Corporate Risk Management and Business Development Division Perseroan (2006 – 2010), Manajer Credit & Collection Department Perseroan (2003 – 2006), Manajer Collection Department Perseroan (2001 – 2003). Director of Marketing, 41 years old. Indonesian citizen. Appointed as Director of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, University of Indonesia, in 1995. Joined Astra Group in 1995 and has held or currently holding the following positions as Director at the Company (2010 – present), General Manager of Corporate Risk Management and Business Development Division at the Company (2006 – 2010), Manager of Credit & Collection Department at the Company (2003 – 2006), Manager of Collection Department at the Company (2001 – 2003).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

249

Profil Komite Audit Audit Committee Profile

Setyo Adioetomo Ketua Chairman

Komisaris Independen, 71 tahun. Warga Negara Indonesia Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2008. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung pada tahun 1967 dan INSEAD Executive Program, European Institute of Business Administration di Fountainebleau, Perancis pada tahun 1979. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 1971 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan (2008sekarang), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Astra Graphia Tbk (2001-2008), International Consultant bekerjasama dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dalam program Restrukturisasi Sektor Kelistrikan pada Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Republik Indonesia (2000-2002), Chief Auditor, International Consultant di Fuji Xerox Asia Pacific, Singapore (1996-1998).

Independent Commissioner, 71 years old. Indonesian citizen. Appointed as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of the Company in 2008. Obtained his Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1967 and graduated from INSEAD Executive Program, European Institute of Business Administration in Fountainebleau, France in 1979. Joined Astra Group in 1971 and has held or currently holding the following positions as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee at the Company (2008-present), Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee at PT Astra Graphia Tbk (2001-2008), International Consultant in partnership with Demography Institute of the Faculty of Economics, University of Indonesia, in the Electricity sector Restructuring program at the Directorate General of Electricity and Energy Utilization of the Republic of Indonesia (20002002), Chief Auditor, International Consultant at Fuji Xerox Asia Pacific, Singapore (1996-1998).

Wahjudi Prakarsa Anggota Member

Anggota Komite Audit, 73 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2008. Menyelesaikan studi di FE-UI (Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi) tahun 1968, Economics Institute, University of Colorado tahun 1972; Master of Business Administration, University of Wisconsin, Madison tahun 1974; Doctor of Philosophy in Accounting, University of Missouri tahun 1980; EEC-ASEAN Teacher/Trainers Programs yang diselenggarakan oleh INSEAD tentang International Business and Corporate Strategy di Fountainblue, Perancis tahun 1986. Memiliki pengalaman antara lain sebagai Komisaris Independen di PT Kalbe Farma Tbk (2010-sekarang), Anggota Komite Audit di PT Smartfren Telecom Tbk (2002sekarang) dan Komisaris Independen di PT Indofood Sukses Makmur Tbk (2002-sekarang), Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1996-sekarang), dan Komisaris di PT Ever Shine Tex Tbk (1992-sekarang).

250

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Member of the Audit Committee, 73 years old. Indonesian citizen. Appointed as Member of the Audit Committee of the Company in 2008. Graduated from the Faculty of Economics (Accounting), University of Indonesia, in 1968, then from the Economics Institute, , University of Colorado, in 1972; then obtained the Master of Business Administration degree from University of Wisconsin, Madison, in 1974; Doctor of Philosophy in Accounting, University of Missouri in 1980; and attended the EEC-ASEAN Teacher/Trainers Programs held by INSEAD on International Business and Corporate Strategy in Fountainebleau, France in 1986. Work Experience as Independent Commissioner at PT Kalbe Farma Tbk (2010present), Member of the Audit Committee at PT Smartfren Telecom Tbk (2002-present) and Independent Commissioner at PT Indofood Sukses Makmur Tbk (2002-present), Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia (1996present) and Commissioner at PT Ever Shine Tex Tbk (1992present).

Thomas H Secokusumo Anggota Member

Anggota Komite Audit, 46 tahun. Warga Negara Indonesia. Menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi) tahun 1987, Master of Business Administration in Finance, University of Wisconsin, Madison, USA tahun 1990 dan Master of Science in Marketing, University of Wisconsin, Madison, USA tahun 1990. Memiliki pengalaman antara lain sebagai Komite Audit di PT Astra Otoparts Tbk (2011-sekarang) dan Komite Audit di PT Surya Artha Nusantara Finance (2011-sekarang), Komite Audit di PT Tigaraksa Satria Tbk (2006-sekarang) dan Dosen terbang Program Magister Akuntasi Universitas Riau, Pekanbaru (2006-sekarang), Dosen terbang untuk mata kuliah Sistem Manajemen Biaya, Program Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU), Medan (1998-sekarang), Staff Pengajar Program Magister Akuntansi Universitas Indonesia (1997sekarang), Staff Pengajar Magister Manajemen Universitas Indonesia (1990-sekarang), dan Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntasi (1987-sekarang).

Member of the Audit Committee, 46 years old. Indonesian citizen. Appointed as Member of the Audit Committee of the Company in 2010. Graduated from the Faculty of Economics (Accounting), University of Indonesia, in 1987, Master of Business Administration in Finance, University of Wisconsin, Madison, USA in 1990, and Master of Science in Marketing, University of Wisconsin, Madison, USA in 1990. Work Experience as Member of the Audit Committee at PT Astra Otoparts Tbk (2011-present) and Member of the Audit Committee at PT Surya Artha Nusantara Finance (2011present), Audit Committee at PT Tigaraksa Satria Tbk (2006present) and Lecturer at the Master of Accounting Program at University of Riau, Pekanbaru (2006-present), Lecturer of Cost Management System subject at the Master of Management Program at the University of North Sumatera, Medan (1998present), Lecturer at the Master of Accounting Program at the University of Indonesia (1997-present), Lecturer at the Master of Management Program at the University of Indonesia (1990present), and Lecturer at the Accounting Department, Faculty of Economics, University of Indonesia (1987-present).

PT Federal International Finance Annual Report 2011

251

Corporate Structure Struktur Perusahaan

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris | President Commissioner : Gunawan Geniusahardja Wakil Presiden Komisaris | Vice President Commissioner : Prijono Sugiarto Komisaris | Commissioners : Simon Collier Dixon Johannes Loman Komisaris Independen I Independent Commissioner : Setyo Adioetomo

Komite Audit Audit Committee Ketua | Chairman : Setyo Adioetomo Anggota | Member : Wahjudi Prakarsa Thomas H. Secokusumo

Direksi Board of Directors Presiden Direktur | President Director : Suhartono Direktur | Directors : Thaufik Noograha David Gemilang Iskandar Rusdimin Adikarta Hendry Christian Wong

President Director Suhartono

Business Support Director Thaufik Noograha

Corporate Secretary & Legal

Corporate Communication

Audit Internal

Corporate Planning

Finance Director David Gemilang Iskandar

Operation Director Rusmidin Adikarta

Marketing Director Hendry Christian Wong Risk Management & Business Development Chief *

Information Technology Division

Corporate Budget & Accounting Division

Branch Management Division

Human Capital & General Services Division

Finance & Treasury Division

Account Management Division

Pre-Owned Motorcycle Financing Division

252

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

New Motorcycle Marketing Division

Risk Management & Business Development Division

* Penanggung Jawab Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN), bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur * The Person In Charge (PIC) of the Guidelines on the Implementation of Know-Your-Customer Principle (P4MN) is directly responsible to the President Director

o

Kantor Cabang Branch Office

No.

Kantor Cabang

Alamat

1.

AMBON

Jl. A.M. Sangaji No. 3, Ambon

2.

BALIKPAPAN

Komplek Ruko Karang Jati Indah, Jl. A. Yani No. 555, Balikpapan

3.

BANDA ACEH

Jl. H.M. Daud Beureueh No. 183B-C, Banda Aceh

4.

BANDAR JAYA

Jl. Proklamator No. 12, Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung

5.

BANDUNG

Jl. Rajawali Timur No. 132, Bandung

6.

BANDUNG II

Jl. Rumah Sakit No. 25 A, Ujung Berung, Bandung

7.

BANGKALAN

Jl. Sukarno Hatta, Kelurahan Mlajah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan

8.

BANGKO

Jl. Jend. Sudirman RT 017/ RW 091, Kel. Pematang Kandis, Bangko

9.

BANJARMASIN

Jl. Gatot Subroto No. 29-30, Banjarmasin

10.

BANYUWANGI

Jl. Achmad Yani No. 61, Banyuwangi

11.

BATAM

Komplek Rafflesia Business Centre Blok A No. 11-12, Batam

12.

BATULICIN

Jl. Raya Batulicin, Desa Kampung Baru, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

13.

BATURAJA

Jl. Urip Sumoharjo No. 3 A - B, Baturaja

14.

BEKASI

Komplek Mitra Bekasi, Blok E 17-18, Jl. Ir. H. Juanda No. 151, Bekasi

15.

BENGKULU

Jl. Mayjen Sutoyo No. 9-10 Bengkulu

16.

BIMA

Jl. Soekarno Hatta No. 8, Bima

17.

BINJAI

Jl. Veteran No. 15-16B, Binjai

18.

BLORA

Jl. Gatot Subroto No. 39, Blora

19.

BOGOR

Ruko Pajajaran Baru No. 28 F, Jl. Raya Pajajaran, Bogor.

20.

BOJONEGORO

Ruko Diponegoro Kav. 4, Jl. Diponegoro No. 1, Bojonegoro

21.

BUKIT TINGGI

Jl. Raya Bukit Tinggi, Komp. Ruko Panama No. 1, Jambu Air, Bukit Tinggi.

22.

BUNGUR

Jl. Bungur Besar No. 36-A, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat

23.

CIANJUR

Jl. Ir.H. Juanda No. 72 D, Panembong, Cianjur, Jawa Barat.

24.

CIBINONG

Jl. Mayor Oking Jaya Atmaja No. 78, Desa Karang Asem Barat, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

25.

CIKARANG

Jl. Raya Industri Jababeka No. 2 E-F, Cikarang, Bekasi

26.

CIKAMPEK

Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 22, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat.

27.

CIKUPA

Perumahan Citra Raya, Kawasan Taman Puspa, Blok A 03, Kaveling No. 07, Kelurahan Cikupa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten

28.

CILACAP

Jl. Gatot Subroto No. 8., Kelurahan Gunungsimping, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah.

29.

CILEDUG

Jl. HOS Cokroaminoto No. 71, RT. 01, RW. 06, Kelurahan Kreo Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten

30.

CILEGON

Pondok Cilegon Indah Blok KK I No. 5, Cilegon

31.

CILEUNGSI

Ruko Cileungsi Hijau Blok C No. 1-2, Jl. Raya Narogong, Cileungsi

32.

CIREBON

Jl. Evakuasi No. 7 Sunyaragi, Cirebon

33.

DENPASAR

Jl. Gatot Subroto No. 18D, Denpasar

34.

DEPOK

Jl. Raya Citayam No.11 Pancoran Mas Depok

35.

DUMAI

Jl. Jend. Sudirman No. 155/157, Dumai

36.

GARUT

Ruko Intan Bisnis Centre (IBC) Blok A No. 1-2, Jl. Guntur, Garut, Jawa Barat.

37.

GIANYAR

Jl. Raya Pertigaan Semebaung No. 19, Gianyar

38.

GORONTALO

Jl. HB Jassin No. 71 B, Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Propinsi Gorontalo.

39.

GOWA

Jl. Raya Palangga No. 18A-B, Desa/Kelurahan Jenetallasa, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

40.

GRESIK

Kartini Building Blok B3 No. 236, Jl. RA. Kartini, Gresik

41.

JAKARTA I

Jl. Raya Pemuda No. 94, Rawamangun, Jakarta Timur

42.

JAKARTA II

Ruko Tomang Tol Blok A1 No. 16, Jl. Agave Raya, Jakarta Barat

43.

JAMBI

Jl. Hayam Wuruk No.164, Jambi

44.

JATIBARANG

Jl. Simpangtiga Widasari No. 25, Jatibarang

45.

JAYAPURA

Jl. Raya Kelapa Dua No. 11, Entrop, Jayapura

46.

JEMBER

Jl. Diponegoro No. 37, Jember

47.

JEPARA

Jl.MT Haryono No. 57 Jepara

48.

KADIPATEN

Jl. Brawijaya No.47, Kadipaten

49.

KALIANDA-LAMPUNG SELATAN

Jl. Veteran 23 Kalianda, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Lampung

PT Federal International Finance Annual Report 2011

253

Kantor Cabang Branch Office

No. 50.

Alamat Jl. Achmad Yani No. 84, Karawang

51.

KENDAL

Jl. Pemuda No. 7, Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah.

52.

KEDIRI

Komplek Ruko Brawijaya Blok B 21 No. 40, Jl. Brawijaya, Kediri

53.

KENDARI

Jl. MT Haryono No. 122, Kendari

54.

KEPANJEN

Jl. Kawi No. 37, Blok A II/10, RT.03-RW. 01, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

55.

KETAPANG

Jl. R. Suprapto No. 189, Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

56.

KISARAN

Jl. HOS Cokroaminoto No. 316 A-B, Kisaran

57.

KLUNGKUNG

Jl. Brigjen Ngurah Rai No.17, Klungkung

58.

KOTABUMI

Jl. Alamsyah Ratu Perwira Negara No. 402, Kota Kotabumi, Lampung Utara

59.

KUDUS

Ruko Panjunan Blok A No. 5,6,7 dan 12J, l. Achmad Yani, Kudus

60.

KUPANG

Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Kuanino, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur

61.

KUTA BADUNG

Jl. Raya Kuta No. 29 A, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Propinsi Bali.

62.

LAMONGAN

Jl. Basuki Rachmad No. 72, Lamongan

63.

LAMPUNG

Jl. Teuku Umar No. 67, Lampung

64.

LHOKSEUMAWE

Jl. Samudera Baru No. 107 A-B, Banda Sakti, Lhokseumawe

65.

LUBUK LINGGAU

Jl. Yos Sudarso No. 17-18, Lubuk Linggau

66.

LUBUKPAKAM-DELI SERDANG

Jl. P. Diponegoro No. 103 Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.

67.

LUMAJANG

Jl. Jend. Panjaitan No. 79, Lumajang

68.

LUWUK

Jl. Jend. Sudirman No. 3, Luwuk, Sulawesi Tengah

69.

MADIUN

Jl. Raya Nglames No.130 A-C, Nglames Madiun

70.

MAGELANG

Ruko Metro Square Blok C 7-9, Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Mertoyudan, Magelang

71.

MAKASSAR

Jl. Cendrawasih No. 123-123A, Makassar

72.

MALANG

Jl. Letjend. S. Parman No. 58 A, Malang

73.

MANADO

Jl. Martadinata No. 37, Manado

74.

MARTAPURA

Jl. A. Yani KM 37, Martapura

75.

MATARAM

Jl. Sriwijaya No. 138 C-F, Mataram

76.

MAUMERE

Jl. KS Tubun RT. 009, RW. 002, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka

77.

MEDAN

Jl. Kapten Muslim No. 60 DEF, Medan

78.

METRO

Jl. A.H. Nasution No. 95, Metro Lampung

79.

MEULABOH

Jl. Singgah Mata 1 No.17 Meulaboh

80.

MOJOKERTO

Jl. Gajah Mada 140 D-E, Mojokerto

81.

MUARA BULIAN

Jl. Gajah Mada RT. 07, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi

MUARA ENIM

Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan.

82.

254

Kantor Cabang KARAWANG

83.

MUARABUNGO

Jl. Jend. Sudirman No. 37, RT. 17, RW. 06, Kelurahan Batang Bungo, Kecamatan Muara Bungo, Kabupaten Bungo

84.

PADANG

Jl. Juanda No. 22, Padang

85.

PADANG SIDEMPUAN

Jl. Sisingamangaraja No 79, Padang Sidempuan

86.

PADALARANG

Jl. Raya Padalarang KM.17, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat.

87.

PALANGKARAYA

Jl. RTA Milono Km 2,5, Palangka Raya

88.

PALEMBANG

Jl. Basuki Rahmat No. 56 C-D-E Palembang

89.

PALOPO

Jl. K.H.A. Dahlan No. 62B, Palopo, Sulawesi Selatan

90.

PALU

Jl. Danau Poso No. 12A, Palu

91.

PALUR

Jl. Raya Palur KM. 0,5 No. 46 A, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah.

92.

PAMEKASAN

Jl. Segara No. 26, Desa Gladakanyar, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten

93.

PAMULANG

Jl. Dokter Setiabudi No. 13, Desa Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat

94.

PANDEGLANG

Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten

95.

PANGKAL PINANG

Jl. Jend. Sudirman No. 8, Selindung Baru, Pangkal Pinang

96.

PANGKALAN BUN

Jl. Ahmad Yani No. 6A, Komplek Misbar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah

97.

PARE-PARE

Jl. Andi Makkasau No. 66, Parepare

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

No.

Kantor Cabang

Alamat

98.

PASAR MINGGU

Ruko Griya Pasar Minggu, Jl. Raya Pasar Minggu No. 6, Blok C-E, Pasar Minggu

99.

PASURUAN

Jl. Veteran No. 18 B, Kota Pasuruan, Propinsi Jawa Timur.

100.

PEKALONGAN

Jl. RA Kartini No. 48, Pekalongan

101.

PEKANBARU

Jl. Nangka No. 131, Pekanbaru

102.

PEMALANG

Jl. Jenderal Sudirman Ruko Swalayan Permai Blok A, Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Pemalang,

103.

PEMATANG SIANTAR

Jl. Jend. Sudirman No. 13-14, Pematangsiantar

104.

PONDOK GEDE

Jl. Raya Hankam No. 22, Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat

105.

PONTIANAK

Jl. M. Sohor No. 17 A, Pontianak

106.

POSO

Jl. Pulau Bali No. 4, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah.

107.

PRABUMULIH

Jl. Jend. Sudirman No. 82-83, Prabumulih, Sumatera Selatan

108.

PRAYA

Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Labupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

109.

PRINGSEWU

Jl. Ahmad Yani No. 60, Kelurahan/Desa Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Propinsi Lampung.

110.

PROBOLINGGO

Jl. Panglima Sudirman No. 229, Probolinggo

111.

PURWAKARTA

Jl. Veteran No. 110, Kelurahan Nagrikaler, Kecamatan Purwakarta, Purwakarta.

112.

PURWODADI

Jl. MT. Haryono No. 43, Purwodadi

113.

PURWOKERTO

Jl. Suparjo Rustam No. 8, Purwokerto

114.

RANGKAS BITUNG

Jl. Sunan Kalijaga No. 260, Rangkas Bitung, Banten

115.

RANTAU PRAPAT

Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 87-89, Rantau Prapat

116.

RENGAT

Jl. Narasinga No. 28 B, Rengat

117.

RUNGKUT

Jl. Jemur Andayani No. 39, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kotamadya Surabaya, Jawa Timur

118.

RIMBO BUJANG

Jl. Pahlawan Kel.Wiroto Agung Kec, Rimbo Bujang

119.

SALATIGA

Jl. Fatmawati No. 188 Blok F-6, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah

120.

SAMARINDA

Jl. MT. Haryono RT. X, Air Putih, Samarinda

121.

SAMPIT

Jl. M.T. Haryono No. 60C, Sampit, Kotawaringin Timur

122.

SANGGAU

Jl. Jend. Sudirman RT 17, RW VI, Kel. Beringin, Kec. Kapuas, Sanggau, Kalimantan Barat

123.

SAROLANGUN

Jl. Lintas Sumatera KM 01, Simpang raya, Sarolangun, Jambi

124.

SEKAYU

Jl. Kolonel. Wahid Udin LK VII, Sekayu, Sumatera Selatan

125.

SELONG

Jl. Prof. Mohammad Yamin No. 28, Selong, Lombok Timur

126.

SEMARANG

Jl. Pamularsih Raya No. 71 Semarang

127.

SERANG

Jl. KH. Sokhari No. 57 A-B, Kidang

128.

SIDOARJO

Jl. Pahlawan No.9 dan 9 A, Desa Jati dan Lemahputro, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo

129.

SIMPANG EMPAT

Jl. Raya Manggopoh Simpang Empat, Jorong Simpang Empat, Nagari Lingkuang Aua, Kec. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Prop Sumatera Barat

130.

SINGARAJA

Jl. Ahmad Yani No. 99D-E, Singaraja

131.

SINGKAWANG

Jl. Yohana Gudang No. 5 B, Singkawang

132.

SOLOK

Jl. M. Yamin No. 381, Pandan Ujung, Solok, Sumatera Barat

133.

SOREANG-BANDUNG

Jl. Raya Bandung Km 17, RT. 03/RW. 04, Soreang, Bandung, Jawa Barat.

134.

SORONG

Jl. Basuki Rahmat, Malaingkedi, Sorong Timur Sorong, Papua Barat

135.

SUBANG

Jl. D.I. Panjaitan No. 79, Subang

136.

SUKABUMI

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 34, Kel. Gunung Parang, Kec. Cikole, Sukabumi

137.

SUKOHARDJO

Jl. Raya Solo Baru Blok AA No. 15, Sukohardjo.

138.

SUMBAWA

Jl. Dr. Wahidin No. 8B dan 8C, Sumbawa

139.

SURABAYA

Komplek Ruko Rajawali, Jl. Rajawali No. 68 A-B, Surabaya

140.

TABANAN

Jl. A. Yani No.48, Tabanan

141.

TAMAN PALEM

Komplek Perumahan Taman Palem Lestari Blok B. 18 No. 8 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat

142.

TANGERANG

Mahkota Mas Blok E 38-39, Jl. Raya MH Thamrin, Cikokol, Tangerang

143.

TANJUNG

Jl. Ir. PHM Noor No. 119B, Tanjung, Kalimantan Barat

144.

TARAKAN

Jl. Mulawarman No. 48, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Propinsi Kalimantan Timur.

145.

TASIKMALAYA

Jl. HZ. Mustofa No. 347, Tasikmalaya

PT Federal International Finance Annual Report 2011

255

Kantor Cabang Branch Office

No.

256

Kantor Cabang

Alamat

146.

TEMBUNG

Jl. Medan-Batang Kuis Pasar IX No. 27 A dan 27 B, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Ten, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.

147.

TEGAL

Komp. Ruko Nirmala Estate, Jl. Yos Sudarso No. 19, Tegal

148.

TENGGARONG

Jl. Patin No. 48B Tenggarong

149.

TUBAN

Jl. Basuki Rahmat No. 33, Tuban

150.

TULANG BAWANG

Pertokoan Banjar Agung, Jl. Raya Lintas Timur, Kampung Banjar Agung, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung

151.

UJUNG BATU

Jl. Jenderal Sudirman No. 225 A-B, Ujung Batu.

152.

YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto No. 163, Yogyakarta

PT Federal International Finance Laporan Tahunan 2011

Daftar isi Contents

01

31

Penjelasan Tema Theme

Tinjauan Bisnis Business Review

02

36

Identitas Perusahaan Corporate Identity

Prospek Usaha Business Prospects

03

39

Profil Perusahaan Corporate Profile

Tinjauan Fungsional Functional Review

06

40

Jaringan Usaha Business Network

Sumber Daya Manusia Human Resources

08

48

Misi, Visi dan Nilai Mission, Vision and Values

Teknologi Informasi Information Technology

10

50

Jejak Langkah Milestone

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Occupational Health and Safety (OHSE)

12

57

Peristiwa Penting 2011 2011 Significant Events

Tinjauan Keuangan Financial Review

14

77

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Sertifications

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

16

117

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Tanggung jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

18

130

Informasi Obligasi Bonds Information

Tanggung jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting

20

133

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Laporan Keuangan Financial Report

24

239

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Data Perusahaan Corporate Data

2011

Laporan Tahunan

Annual Report

Annual Report

Laporan Tahunan

2011 Expanding Horizons

Strengthening Foundations,

Strengthening Foundations, Expanding Horizons

PT Federal International Finance MENARA FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Jakarta 12440, Indonesia. Tel: (021) 769 8899 Fax: (021) 7590 5599 www. fifkredit.com

Laporan Tahunan

Annual Report

2011