Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 – Japanese Martial Art ...

17 downloads 212 Views 108KB Size Report
Sehingga beladiri sering pula disebut sebagai seni beladiri. Berbagai macam jenis dan teknik diciptakan dan dikembangkan di berbagai belahan dunia.
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

1.1.1

Latar Belakang Umum Salahsatu kebutuhan dasar manusia adalah tetap aman dan sejahtera. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan berbagai macam cara dan peralatan. Penemuan manusia dalam mejamin keamanan mereka, yaitu dalam bentuk olah fisik dan juga peralatan untuk digunakan menghadapi berbagai ancaman, tantangan, rintangan, dan gangguan yang menghadapinya. Kata lain dari bentuk tersebut yaitu jurus dan senjata. Beladiri mengalami perkembangan terus menerus. Dalam perkembangannya beladiri tidak lagi hanya menjadi alat pertahanan diri, akan tetapi telah menjadi media bersosialisasi, berolahraga, dan berseni. Dalam mempelajari beladiri tersebut, kita tidak hanya mendapatkan teknik-teknik beladiri, namun juga diajarkan bagaimana mengendalikan diri dan bagaimana bersikap. Sehingga beladiri sering pula disebut sebagai seni beladiri. Berbagai macam jenis dan teknik diciptakan dan dikembangkan di berbagai belahan dunia. Dipengaruhi oleh gaya hidup, kepercayaan, dan tradisi yang ada dalam suatu masyarakat. Seni beladiri dapat pula diartikan sebagai hasil dari kebudayaan suatu bangsa. Baik yang murni dari daerah tersebut maupun hasil asimilasi dari daerah lain. Brazil memiliki Capoeira dan Brazilian Jiu-Jitsu, China memiliki kung-fu atau wushu, dan Jepang memiliki Aikido, Judo, dan Karate. Indonesia memiliki pencak silat yang dianggap merupakan seni beladiri asli dari Indonesia. Didasari pemahaman bahwa aspek budaya memiliki kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan hubungan keakraban dan penghargaan suatu bangsa terhadap bangsa lainnya, sehingga hubungan antar bangsa dapat dikembangkan ke tingkat yang lebih luas. Seni Beladiri sebagai produk dari budaya suatu bangsa, dapat menjadi suatu materi dalam memperkenalkan budaya dari mana seni beladiri tersebut berasal.

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 – Japanese Martial Art Center

1

1.1.2

Latar Belakang Khusus Fenomena terbesar bangsa Jepang adalah walaupun dikenal sebagai negara

yang sangat maju dalam teknologi dan era modernitas yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakatnya, mereka mampu tampil sebagai salah satu negara yang sangat taat dan patuh terhadap konsep budaya tradisional yang telah ada sejak berabad lalu dan tetap berproses secara berdampingan dengan harmoni. Jepang sebagai salah satu negara maju yang memiliki kebudayaan tinggi dan tetap memegang teguh kebudayaannya tersebut dikenal sebagai pionir dalam mengembangkan teknik beladiri. Karate dan Judo, kedua seni beladiri asal Jepang ini telah dikenal dengan luas di berbagai belahan dunia dan diterima dengan baik. Keduanya telah menjadi olahraga yang dipertandingkan dalam pentas-pentas olahraga berskala besar seperti Olimpiade dan Asian Games. Di Indonesia sendiri seni beladiri dari Jepang tersebut telah menjadi kegiatan pendidikan di sekolahsekolah umum baik sebagai kegiatan tambahan (ekstrakulikuler) atupun dimasukan dalam kurikulum pendidikan olahraga. Kini minat masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan Jepang khususnya seni beladiri makin berkembang. Tidak sebatas pada Karate dan Judo, akan tetapi Aikido, Kendo dan Jiujitsu pun kini mulai diminati. Terbukti dengan mulai bermunculannya tempat-tempat yang memberikan pelatihan seni beladiri Jepang tersebut, khususnya di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Fenomena tersebut menarik untuk diangkat dengan pertimbangan bahwa konsep berdampingan antara pola pikir modern dan pemahaman akan budaya dapat menjadi teladan. Selain itu ketertarikan masyarakat Indonesia untuk berinteraksi terhadap kebudayaan Jepang khususnya dalam seni beladiri, dapat menjadi suatu jembatan dalam membangun komunikasi informal yang mempengaruhi hubungan dua negara di tingkat yang lebih tinggi. Yaitu dengan mendirikan suatu fasilitas Japanese Martial Art Centre (Pusat Seni Beladiri Jepang).

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 – Japanese Martial Art Center

2

1.2

Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan dapat diperoleh rumusan

masalah yang kemudian menjadi dasar pada proses selanjutnya, yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana menghasilkan konsep perancangan yang dapat menjawab fungsi dari fasilitas sebagai tempat pengenalan budaya Jepang di lingkungan Indonesia. 2. Bagaimana mewujudkan fasilitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan fasilitas dari kegiatan-kegiatan seni beladiri tersebut secara terpadu dalam satu atap. 3. Pembatasan materi, dalam hal ini seni beladiri Jepang yang akan diangkat dibatasi pada seni beladiri modern dari Jepang yang dianggap populer yaitu Aikido, Judo, Karate, dan Kendo. Mengingat Seni beladiri Jepang sendiri sangat beragam dan masing-masing memiliki karakter dan kebutuhan fasilitas yang berbeda-beda.

1.3

Maksud dan Tujuan •

Tujuan utama dari penelitian yaitu: 1. Mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan perancangan interior dari faktor budaya, dalam hal ini budaya Jepang sebagai latarbelakang dari berdirinya Japanese Martial Art Centre. 2. Mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan interior dari faktor seni beladiri sebagai kegiatan beladiri itu sendiri, sebagai kegiatan olahraga, dan essensi moral yang terkandung didalamnya. 3. Mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan interior dari faktor pengguna fasilitas. Dalam hal ini pengguna(anggota), pengelola dan masyarakat umum.

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 – Japanese Martial Art Center

3



Tujuan Perancangan Interior : 1. Menciptakan suasana ruang dalam fasilitas Japanese Martial Art Centre di Indonesia yang mampu menampilkan image budaya Jepang dalam usaha pencapaian program dan dapat menarik pengunjung sebanyak-banyaknya sehingga tujuan program dapat dicapai (pemilik). 2. Memfasilitasi ruang kerja yang sesuai dengan program kegiatan yang menunjang masing-masing aktivitas (pengelola). 3. Menciptakan suasana ruang yang dapat menstimulasi panca indera yang memudahkan penerimaan informasi dan membangkitkan imajinasi serta ketertarikan pengunjung terhadap kebudayaan Jepang khususnya dalam seni beladiri (pengunjung).

1.4

Manfaat •

Manfaat dari Penelitian ini adalah: 1. Dapat mengetahui permasalahan yang ada mengenai manusia dan budaya dalam hal ini manusia dan Japanese Martial Art Centre sebagai sumber informasi budaya. 2. Dapat mengetahui aktivitas yang terjadi dan fasilitas yang dibutuhkan oleh sebuah fasilitas pusat seni beladiri. 3. Dari studi literatur dan studi lapangan, dapat dihasilkan kesimpulan sebagai acuan perancangan Japanese Martial Art Centre, yaitu : a.

Programming ( sirkulasi, pola kedekatan antar ruang, organisasi lembaga, data aktivitas, program fasilitas, dll)

b.

Konsep perancangan ( image, layout, gaya, lighting, akustik, pengendalian udara, warna, bentuk, furniture, material

keamanan,

komunikasi, dll) 4. Memudahkan pencarian denah agar sesuai dengan besaran kebutuhan 5. Memudahkan proses pembuatan blocking dan zoning yang sesuai dan efektif.

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 – Japanese Martial Art Center

4



Manfaat dari Perancangan Interior Terwujudnya sebuah fasilitas yang tanggap terhadap konsep perencanaan yang ada dalam arti fasilitas gedung yang diprogramkan harus mampu mempresentasikan budaya Jepang ditengah massa bangunan yang berkarakter Indonesia.

1.5

Metode Pembahasan Penulisan dimulai dengan bab I sebagai pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, sistematika pembahasan serta skema berpikir. Bab II membahas mengenai landasan teori dan pendalamannya tentang Japanese Martial Art Centre (Pusat Seni Beladiri Jepang), dijabarkan melalui definisi, sejarah, program kegiatan yang dilakukan. Teori mengenai fasilitas budaya dan olahraga, beserta persyaratan teknisnya. Bab III barisi penjelasan mengenai profil kasus perancangan beserta analisa mengenai kebutuhan ruang, fasilitas dan kebutuhan arsitektural. Bab IV berisi penjelasan mengenai konsep yang diterapkan dalam perancangan dengan latar belakang permasalahan dan karakter kasus yang dipilih dan telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Bab V berisi penjelasan mengenai proses perancangan dan implementasi konsep terhadap desain

Laporan Tugas Akhir Desain Interior DI40Z0 – Japanese Martial Art Center

5