laporan utama - Mirror UNPAD

16 downloads 153 Views 517KB Size Report
4 Mar 2011 ... penerbitan Alquran ini. Baik dalam bentuk mushaf saja, mushaf dan terjemahnya , Alquran terjemah per kata, Alquran tafsir per kata, Alquran ...
laporan utama

REPUBLIKA

JUMAT, 4 MARET 2011

6

Penerbit Alquran

KIAN MARAK Oleh Damanhuri Zuhri Edy Setiyoko

Kebutuhan akan Alquran mendorong munculnya penerbit Alquran.

M

ereka yang mengunjungi IBF 2009 dan 2010 tentu menyaksikan beragam produk Alquran bertebaran. Tahun ini, kata Ketua Panitia IBF 2011, Iwan Setiawan, pengunjung akan menemui lebih banyak lagi produk Alquran. Sejumlah penerbit lama bergelut dengan penerbitan Alquran ini. Baik dalam bentuk mushaf saja, mushaf dan terjemahnya, Alquran terjemah per kata, Alquran tafsir per kata, Alquran tajwid, Alquran untuk perempuan, maupun produk Alquran yang sangat lengkap, seperti Alquran Bayan dan Syaamil Qur’an: Miracle: The Reference. Iwan mengatakan, kini makin banyak penerbit yang menerbitkan Alquran. Sementara itu, terang dia, penerbit yang sudah dulu menerbitkan Alquran juga terus menyempurnakan tampilan produknya. “Dari dulu sampai sekarang, penerbit Alquran

DOKUMENTASI ALQURAN BAYAN

Bayan Jadi Referensi Kajian Quran Tematik

A

lquran Bayan yang diterbitkan oleh CV Bayan Quran dijadikan referensi kajian Quran tematik oleh Yayasan Prof Dr Kadirun Yahya. “Yayasan memutuskan untuk menjadikan Alquran Bayan sebagai referensi kajian Quran tematik di seluruh Indonesia dan Malaysia,” ungkap Pengurus Yayasan Prof Dr Kadirun Yahya (YPDKY) H Akhmad Syukran Bestari SE MMSi. Ia menjelaskan, kajian Quran tematik itu digelar secara rutin sejak setahun lalu, dan dilaksanakan di 657 surau yang berada di bawah naungan YPDKY, tersebar dari Sumatera sampai Papua. Bahkan, Majelis Quran Tematik itu juga digelar di 14 surau YPDKY yang berada di Malaysia. “Kajian secara tematik adalah membahas tematema tertentu dalam Alquran, namun prioritasnya adalah tema akhlak,” ujarnya. Lelaki yang akrab dipanggil Bang Ary itu menjelaskan, Alquran Bayan dijadikan referensi kajian tematik karena dua alasan. Pertama, Alquran Bayan mudah dipelajari, karena di halaman paling depan sudah dikumpulkan tema-tema ayat maupun surah dalam Alquran. Kedua bahasanya sederhana dan mudah dipahami, sehingga bisa dijangkau oleh berbagai kalangan. Ia menambahkan, ada arahan dari Ketua Yayasan YPDKY, untuk memberikan Aquran Bayan secara gratis kepada setiap surau, masing-masing satu eksemplar. Diharapkan para jamaah juga membeli Alquran Bayan untuk dirinya masing-masing. “Dengan memiliki Alquran Bayan dan adanya kajian Quran tematik secara rutin, mudah-mudahan

para jamaah gemar membaca Alquran,” ujar Bang Ary. Salah satu acara kajian Quran tematik itu diadakan di Suro Saiful Amin Yogyakarta, akhir pekan silam. Pada kesempatan itu, Pimpinan Yayasan YPDKY, H Ahmad Mutaqin menyerahkan Alquran Bayan kepada Pimpinan Suro Joglo Raya (Jogyakarta Solo), Hotma Prawoto Sulistyadi. Pada hari yang sama, Bang Ary menyerahkan Alquran Bayan kepada pimpinan surau di Bandarlampung, Provinsi Lampung. General Manager CV Bayan Quran, Muhammad Asrori mengatakan sebagai kitab suci pegangan kaum Muslimin, Alquran harus praktis dan mudah dipelajari oleh umat Islam. “Alquran Bayan merangkum 72 kitab tafsir, sehingga menjadi referensi yang lengkap dan mudah dipelajari umat Islam,” ujarnya. Ia menambahkan, untuk menguasai Alquran secara baik dan benar, perlu memahami ‘ulumul Quran (ilmu-ilmu Alquran). “Alquran Bayan merupakan interpretasi dari ‘ulumul Quran tersebut. Sehingga, dengan membaca Alquran Bayan masyarakat akan lebih mudah memahami makna dan pesan yang terkandung dalam Alquran,” tuturnya. Hal itu, kata Asrori, karena Alquran Bayan memuat terjemah ayat, hubungan (munasabah) antarkelompok ayat maupun kelompok surah, asbabunnuzul, mutiara ayat, indeks Alquran, hadis yang berkaitan, dan untaian hikmah. Selain itu, doa-doa dalam Alquran, kumpulan dalil keutamaan membaca Alquran, dan pesan Alquran untuk wanita dan keluarga. ■ irwan kelana

DOKUMENTASI BAYAN QURAN

tak pernah ada habisnya, malah selalu muncul penerbit baru. Alquran produk Indonesia lebih variatif dan bagus,” katanya. Ini dilihat dari sisi desain, sampul, kualitas, dan cetakannya. Pokoknya, jelas Iwan, tak kalah dengan produk dari Timur Tengah. Jenis produk juga sangat beragam dari cetakan yang menggunakan kertas paling kumuh hingga paling luks. Demikian pula harganya, ada yang sangat murah dan mahal. “Boleh dibilang, Indonesia adalah penerbit Alquran yang paling kreatif,” kata Iwan. Di mata Direktur Sygma Publishing, Indra Laksana, maraknya penerbitan Alquran merupakan hal yang sangat positif. Pertama, ini pertanda sudah ada keinginan besar dari masyarakat untuk membaca Alquran. Saat masyarakat semakin banyak menginginkan Alquran yang baik dan berkualitas, ini mendorong semakin bermunculannya penerbit Alquran. Kedua, fenomena tersebut juga menjadi sinyalemen bagi penerbit agar terus berusaha mencari atau membuat Alquran yang sesuai kebutuhan masyarakat. Indra menambahkan, prospek penjualan produk Alquran masih sangat terbuka lebar. Berdasarkan data Kementerian Agama maupun lembaga-lembaga lainnya, kata dia, kebutuhan masyarakat terhadap Alquran masih sangat tinggi. Di sisi

lain, mereka mempunyai daya beli berbeda-beda. Dengan melihat kenyataan ini, ada segmentasi dari menengah ke atas dan menengah ke bawah. Dari sekian banyak produk Alquran, salah satu yang meraih respons bagus masyarakat adalah Alquran Bayan yang diterbitkan oleh CV Bayan Quran. Produk tersebut terbit pertama kali pada Februari 2010. “Alhamdulillah, mendapatkan perhatian dan sambutan yang sangat baik dari berbagai tokoh masyarakat, pejabat, dan masyarakat umum. Terbukti dalam waktu setahun, Alquran Bayan sudah terjual lebih 100 ribu eksemplar,” ujar General Manager CV Bayan Quran, Muhammad Asrori. Hal tersebut, kata Asrori, tidak terlepas dari keunggulan Alquran Bayan yang sangat lengkap, serta mudah dan praktis dipelajari. “Alquran Bayan merupakan pengantar untuk membaca dan mempelajari kitab-kitab tafsir. Sebab, Alquran Bayan merupakan kompilasi dari 72 kitab tafsir,” papar Asrori. Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya menyiapkan Alquran Bayan edisi ekonomi, yang harganya lebih rendah daripada edisi luksnya. Targetnya, edisi ekonomi ini diluncurkan pada Agustus 2011, tepatnya pada Ramadhan 1432 H. Penjualan edisi ekonomi akan diikuti program wakaf, yaitu Buy 1 Get 1 Free. ■ irwan kelana, ed: ferry kisihandi