LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN Lingkungan ...

461 downloads 13788 Views 278KB Size Report
Lingkungan menurut Sartain (ahli psikologi Amerika) meliputi kondisi dan ... Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam.
LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Lingkungan Lingkungan menurut Sartain (ahli psikologi Amerika) meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia (life processes). Pada dasarnya lingkungan mencakup : a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam b. Kebudayaan (lingkungan budaya): bahasa, seni, ekonomi, pandangan hidup, agama, ilmu pnegetahuan c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial masyarakat): keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan Peran lingkungan pendidikan: 1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa) 2. Menanamkan dasar pendidikan moral 3. Memberikan dasar pendidikan sosial 4. Meletakkan dasar pendidikan agama 5. Menanamkan budi pekerti 6. Memberikan latihan keterampilan 7. Memberikan pendidikan etika

Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan adalah wadah/ tempat berlangsungnya pendidikan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan. A. Lembaga Pendidikan Keluarga 1. Fungsi Pendidikan Keluarga a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak Seorang anak adalah seperti kertas putih, dengan demikian terserah kepada orang tua (keluarga) untuk member corak warna yang dikehendaki terhadap anaknya. Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan kepada anaknya dan membina hubungan yang baik dengan anaknya, karena hal ini sangat penting untuk perkembangan jiwa dari si anak. b. Membentuk kehidupan emosional anak Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor terpenting dalam membentuk pribadi seseorang. Kelainan dalam perkembangan pribadi individu anak disebabkan kurang berkembangnya kehidupan emosional anak secara wajar. Penyebabnya adalah : -

Sejak kecil dibesarkan di rumah panti asuhan, atau rumah sakit. Hal ini menyebabkan anak kekurangan perhatian dan kasih sayang orang tua, yang merupakan bagian dari emosional anak.

-

Kesibukan orang tua, suasana keluarga yang broken home serta kehidupan keagamaan keluarga yang tidak religius dapat menyebabkan anak tumbuh tanpa/ kurang adanya perhatian dan kasih sayang orang tua, akibatnya anak lari ke hal-hal negatif seperti melakukan tindak kejahatan atau kriminal (pencurian, perkelahian gank dan sebagainya).

c. Menanamkan dasar pendidikan moral Keluarga merupakan wadah untuk anak-anak belajar mengenai moral. Penanaman dasar-dasar moral dari anak biasanya tercermin dari perilaku anak yang akan cenderung mencontoh orang tua. Segi positif dari mencontoh ini adalah anak akan menyamakan diri dengan orang tua yang ditiru, namun akan menjadi berakibat buruk jika perilaku orang tua yang dicontoh adalah negatif, misalnya perokok dan mabuk-mabukan. Jadi sebagai orang tua sebaiknya memberikan dan selalu berperilaku yang prositif untuk anak-anaknya disamping juga memberikan pendidikan moral dan nilai kepada anak. d. Memberikan dasarpendidikan sosial Pada dasarnya keluarga adalah lembaga sosial yang minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dasar pendidikan sosial dapat dipupuk sejak dini, yaitu dengan menanamkan budaya keluarga yang saling tolong menolong antar sesama anggota keluarga, gotong royong membersihkan rumah, menolong dan menjenguk saudara atau kerabat yang sedang sakit. e. Peletakan dasar keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk menanamkan dasar-dasar kehidupan keagamaan. Anak-anak sebaiknya dibiasakan untuk beribadah di Masjid, Gereja, Wihara dan Pura untuk masing-masing agama yang dianut. Kenyataan membuktikan bahwa anak-anak yang tidak terbiasa hidup dan taat menjalankan ibadah maka pada dewasanya tidak akan memiliki perhatian dan hidup sesuai ajaran agama. 2. Tanggung Jawab Keluarga Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak meliputi hal-hal berikut :

-

Adanya motovasi dan dorongan yang didasari cinta kasih antara anak dan orang tua. Orang tua memiliki rasa rela dan mau berkorban untuk kehidupan anaknya.

-

Pemberian motivasi moral kepada anak, meliputi tanggung jawab moral dan nilai-nilai agama dan norma / nilai yang ada di masyarakat.

-

Tanggung jawab sosial. Merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab keluarga kepada anak.

-

Kewajiban memelihara dan membesarkan anak.

-

Kewajiban memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan kepada anak.

B. Lembaga Pendidikan Sekolah Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga. Pendidikan di sekolah ini maksudnya adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi). Beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidikan sekolah : 1. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis. 2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen. 3. Waktu pendidikan relatif sama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan. 4. Materi lebih bersifat akademis dan umum. 5. Adanya penekanan kualitas pendidikan.

A. Tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah -

Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan (sesuai dengan undang-undang pendidikan).

-

Tanggung jawab keilmuan (berdasarkan isi, tujuan, dan tingkat pendidikan).

-

Tanggung jawab fungsional (tanggungjawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan).

B. Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah -

Merupakan lembaga pendidikan formal : ada perencanaan, teratur, dan ditetapkan resmi, misalnya jam pelajaran, peraturan dan rencana pembelajaran.

-

Merupakan lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati (didirikan tidak atas dasar hubungan darah antara guru dan murid namun bersifat kedinasan).

C. Fungsi lembaga pendidikan sekolah Fungsi sekolah berdasarkan kurikulum adalah : -

Sebagai wadah anak didik bergaul antara sesama anak didik, antara guru dengan anak didik dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).

-

Sebagai wadah anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.

-

Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara.

Fungsi sekolah secara umum adalah : -

Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.

-

Spesialisasi : bidang pendidikan

-

Sosialisasi : individu anak didik menjadi makhluk sosial

-

Konservasi dan transmisi kultural : memelihara warisan budaya (transmisi budaya).

-

Transisi dari rumah ke masyarakat : anak belajar bertanggung jawab sebagai persiapan sebelum ke masyarakat.

D. Macam-macam sekolah a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan : sekolah negeri dan sekolah swasta b. Ditinjau dari segi tingkatan : SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA, SMK / MAK, Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi/ Universitas. c. Ditinjau dari sifatnya : sekolah umum : SMP, SMA; sekolah kejuruan : SMEA, SMK C. Lembaga Pendidikan Masyarakat Ciri-cirinya adalah : -

Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah.

-

Peserta pada umumnya adalah mereka yang sudah tidak bersekolah / drop out.

-

Peserta tidak perlu homogen.

-

Isi pendidikan bersifat praktis.

-

Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban akan kebutuhan.

Sasaran : Masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung penddidikan sepanjang hayat.

Fungsi : Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan kepribadian. Jenis : Pendidikan kecakapan hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan dalam bentuk lembaga kursus, sanggar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.