pemanfaatan teknologi biometric iris scanning ... - Pasca Unhas

112 downloads 473 Views 599KB Size Report
Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan hal yang sangat penting .... Gambar 3. Penginputan Iris. Kamera. Komputer. Terdaftar / Tidak. Verifikasi.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI BIOMETRIC IRIS SCANNING SEBAGAI PASSWORD SISTEM KEAMANAN

IRISH SCANNING BIOMETRIC TECHNOLOGY AS A SECURITY SYSTEM PASSWORD

Widya Wisanty1, H. Suarga2, Loeky Haryanto3 1

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sawerigading Jurusan Fisika, Prodi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin 3 Jurusan Matematika, Prodi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin 2

Alamat Korespondensi: Widya Wisanty, S.Kom Teknik Elektro Universitas Sawerigading Makassar, Sulawesi Selatan. HP: 0811424146 Email: [email protected]

ABSTRAK Pengenalan identitas personal secara biometrik, yaitu dengan mencocokkan karakteristik fisiologis seseorang, memiliki tingkat keakuratan dan stabilitas yang tinggi dalam mengenali seseorang. Dalam tugas akhir ini, bagian tubuh manusia yang akan dibahas adalah iris mata dengan tujuan membangun sistem keamanan dengan menggunakan teknologi biometric iris mata dan mengetahui proses pengenalan dan pencocokkan image iris dengan iris yang terdapat dalam database menggunakan metode KMP. Output penelitian ini berdasarkan hasil verifikasi dari obyek yang tidak bergerak yang menunjukkan identitas manusia pemilik mata yang di-input dan dicocokkan dengan database. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah dengan menggunakan software Visual Basic Net 2008 serta proses pengenalan dan pencocokkan menggunakan metode Knuth Morris Pratt. Dari pengujian diperoleh hasil bahwa untuk iris yang normal berhasil dikenali (cocok dengan data di dalam database). Tetapi, untuk gambar iris yang rusak dan yang tidak tersimpan dalam database system tidak bisa dikenali dengan baik oleh perangkat lunak ini. Kesalahan yang mungkin terjadi disebabkan oleh kemiripan iris mata satu dengan yang lain, serta iris yang kurang sempurna.

Kata kunci : Biometrik , Iris, Knuth Morris Pratt (KMP).

ABSTRACT Personal identity authentication, which mean by matching someone’s physical characteristic, has a great accuracy and stability in recognizing personal identity. In this final assignment, human body part in which will be concerened is the irish of the eye with the goal of building a security system using iris biometric technology and knowing the matching image recognition and iris with iris contained in the database using the KMP algorithm. The output of this study based on the results of verification of objects that do not move that shows the man's identity in the eyes of owner-input and matched with the database. The programming language used is by using the software Visual Basic Net 2008 and the process of recognition and matching method Knuth Morris Pratt. From the test result that for a normal irish successfully identified (matched with the data in the database). However, for irish images are broken and are not stored in the database system can not be properly recognized by this software. Errors that may occur due to the similarity of irish with one another, as well as the irish is less than perfect.

Keywords : Biometric , Irish, Knuth Morris Pratt (KMP)

PENDAHULUAN Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan hal yang sangat penting baik dalam suatu organisasi yang berupa komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun dalam hal individual (pribadi). Informasi keamanan sangat penting guna meningkatkan celah – celah keamanan yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh pihak – pihak tertentu. Adapun beberapa fungsi dari informasi adalah menambah pengetahuan, mengurangi ketidakpastian, mengurangi resiko kegagalan, mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, memberi standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan (Sutanta, Edhi, 2003). Kita sebisa mungkin menjaga agar data tersebut jangan sampai di baca apalagi di bajak oleh pihak yang tidak berwenang. Apabila hal tersebut sampai terjadi maka kemungkinkan data yang kita punyai akan rusak (diganti) atau juga bahkan bisa hilang. Keamanan dengan menggunakan password untuk saat ini sudah banyak kelemahannya, pertama hanya memiliki fungsi verifikasi, kedua banyak orang yang hanya menggunakan satu password untuk segala hal, mulai dari e-mail sampai penggunaan kartu ATM. Untuk mengatasi kelemahan penggunaan password, maka dikembangkanlah teknologi biometric. Tujuan penelitian teknologi biometrik untuk dapat memenuhi dua fungsi yaitu identifikasi dan verifikasi, konsep biometric yang digunakan didalam aplikasi autentifikasi memiliki kriteria yang unik, sulit dikopi atau dicuri dan diterima oleh public (Alisher, 2005), disamping itu biometrik memiliki karakteristik seperti, tidak dapat hilang, tidak dapat lupa dan tidak mudah dipalsukan karena keberadaanya melekat pada manusia, dimana satu dengan yang lain tidak akan sama, maka keunikannya akan lebih terjamin. Salah satunya yaitu dengan menggunakan iris (Silberschatz Abraham, dkk, 2011). Iris merupakan bagian tubuh manusia yang memiliki pola yang khas (Muron, A. dkk, 2000). Tiap personal memiliki tekstur iris yang berbeda. Bahkan bagian mata kanan dan kiri seseorang memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu, dibandingkan dengan bagian tubuh manusia yang lain seperti sidik jari, iris memiliki pola yang lebih konsisten atau tidak berubah dalam waktu yang panjang (Hanif Al Fatta, 2009). Karena iris dilindungi oleh suatu lapisan transparan atau membran yang disebut dengan kornea, yang membuat pola-nya tidak mudah berubah oleh suatu kondisi ataupun benda asing. Sifat keunikannya inilah menjadikan iris dapat digunakan sebagai password sistem keamanan data (Ramakrishnan,dkk, 2003). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun system keamanan dengan menggunakan teknologi biometric iris mata dan mengetahui proses pengenalan dan pencocokkan image iris dengan iris yang terdapat dalam database menggunakan metode

KMP dan SDK (Software Development Kit) serta mengenalkan sistem keamanan dengan teknologi biometrik sebagai password.

METODE PENELITIAN Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif , yaitu penelitian yang dilakukan dengan observasi (pengamatan langsung), bersifat ilmiah dan juga sistematis. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi (pengamatan langsung) dilapangan dan studi pustaka dengan melihat beberapa referensi-referensi bacaan dan mengumpulkan informasi dari internet yang dapat menunjang pembuatan laporan beserta programnya. Metode penelitian ini digunakan untuk mencocokkan string yang telah ada di dalam database, menurut (Kristanto, 2003), basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data sebagai informasi untuk suatu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu, dengan data input baru dari user untuk keamanan data menggunakan iris. Kualitas data pada database sangat menentukan keakuratan keamanan data jika didukung dengan algoritma pencocokan (string matching) menggunakan metode KMP (Knuth Morris Pratt). (Robert Sedgewick.dkk., 2011). Desain Penelitian Secara umum sistem identifikasi pola iris mata yang dirancang dalam penelitian ini adalah seperti terlihat pada gambar 1 dan 2. Tahap pertama dilakukan pengambilan sampel iris mata meliputi kode, nama dan alamat kemudian langsung disimpan pada database. Setelah proses registrasi data telah selesai tahapan selanjutnya adalah pengenalan iris atau identifikasi. Adapun langkah-langkah identifikasi dalam penelitian ini adalah mengambil gambar iris, melakukan pencocokan dengan algoritma Knuth Morris Pratt, menyimpan hasil Knuth Morris Pratt dan mengidentifikasi iris. Selanjutnya verifikasi dimana melakukan pengujian sampel iris apakah sampel yang tersimpan pada database sama dengan sampel yang akan diuji. Teknik Pengujian Dalam penelitian ini setiap iris dilatihkan sebanyak 4 kali sebagai data training. Dimana data yang tersimpan dalam database sebanyak 2 iris dan data inputan juga 2 iris.

Untuk mengetahui tingkat keakuratan pengenalan iris dengan perangkat lunak aplikasi ini, maka dilakukan pengujian dengan beberapa contoh iris. Basis data sudah berisi data sejumlah iris. Contoh sebuah gambar iris di dalam basis data beserta representasi sebagian stringnya diperlihatkan pada gambar 3 dan 4.

HASIL PENGUJIAN Dari pengujian diperoleh bahwa untuk iris yang normal berhasil dikenali (cocok dengan data di dalam basis data). Tetapi, untuk gambar iris yang rusak dan yang tidak tersimpan dalam database system tidak bisa dikenali dengan baik oleh perangkat lunak ini. Hal ini disebabkan pengambilan data tidak tepat sama dengan data iris yang terdapat di basis data. Dan untuk menambah ketepatan pengenalan iris dapat dilakukan beberapa kali pencocokan pada iris yang berbeda seperti pada gambar 5.

PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dua tahap pengujian sistem yaitu pengujian fungsional sistem dan pengujian kualitas aplikasi yang dibangun. Pada penelitian sebelumnya (Novamizanti, 2010) mengidentifikasi pola iris mata menggunakan dekomposisi transformasi wavelet

dengan tingkat akurasi 98,77%.

(Yogiwardana , 2011) identifikasi mata manusia berbasis pengolahan citra dengan metode gabor pada peralatan AOI dengan tingkat keberhasilan 95 %. (Ichsan, 2004) sistem identifikasi seseorang berdasarkan iris mata dengan metode filter multi-channel gabor dan tingkat keberhasilan 80,35%. Sehingga untuk mengembangkan penelitian tentang iris mata yaitu maka penulis mengembangkan penggunaan biometric iris sebagai salah satu sistem keamanan dengan mencoba menggunakan kamera laptop 1.3 pixel dengan menggunakan metode SDK dan KMP dan mampu menghasilkan kemiripan antara data input dengan data yang terdapat didalam database.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian terhadap perangkat lunak iris mata untuk sistem keamanan, maka dapat disimpulkan bahwa algoritma Knuth Morris Pratt mampu menghasilkan kemiripan yang tepat antara data yang diinput dengan data dalam database, berdasarkan string, Citra iris pada satu subyek, dapat memiliki nilai string yang berbeda. Nilai ini bisa berubah akibat adanya perbedaan posisi seperti miring, bergeser, dan lain – lain, Semakin banyaknya sampel yang disimpan dalam database maka keakuratan data akan semakin baik untuk bisa diaplikasikan ukuran database harus besar, mencakup semua individu yang terdaftar secara legal. Kecepatan proses kerja aplikasi bergantung dengan jumlah data yang tersimpan di database. Dengan melihat hasil yang telah dicapai, maka penulis ingin menyampaikan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan perangkat lunak yaitu diusahakan agar input iris mata tidak memiliki banyak gangguan, seperti kurangnya cahaya saat pengambilan iris mata, perlu memiliki peralatan sendiri dengan spesifikasi yang diinginkan sehingga database bisa diperoleh dengan baik, dengan adanya database yang dihasilkan sendiri, akan meningkatkan kemampuan identifikasi dari software dan hasil yang diperoleh akan semakin membaik, dikembangkan dengan metode-metode baru, sehingga pengenalan iris mata dapat dibantu dari faktor-faktor lain seperti warna mata dan pupil mata.

DAFTAR PUSTAKA Abraham Silberschatz, Henry F Korth, and S.Sudarshan, (2011), Database System Concepts (Sixth Edition) The McGraw-Hill Companies, Inc. Alisher, (2005), Biometric Cryptosystem Using Online Signatures. (http://www.google.co.id/#hl=id&q=biometric+alisher+2005, diakses 17 januari 2012). Hanif Al Fatta, (2009), Rekayasa Sistem Pengenalan Wajah. Yogyakarta Ichsan, (2004), Identifikasi Personal Biometrik Berdasarkan Pola Iris Mata dengan Menggunakan Filter Gabor”. ITS Kristanto, A, (2003), Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media, Yogyakarta. Ledya Novamizanti, (2010), Identifikasi Pola Iris Mata menggunakan Dekomposisi Transformasi Wavelet. Makalah disajikan dalam konferensi nasional sistem dan informatika 2010; Bali, november 13, 2010. (https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:c0fCGvRoOkcJ:yudiagusta.files.word press.com/2010/09/075-080-knsi2010-013-identifikasi-pola-iris-mata-menggunakandekomposisi-transformasi-wavelet.pdf, diakses 21 Maret 2012). Muron, A. and Pospisil, J., (2000), The Human Iris Structure And Its Usage, Acta Univ. Palacki. Olomuc., Fac. Rer. Nat., Phisica 39,87-95, Czech Republic. Ramakrishnan,R.,Gehrke, J., (2003), Sistem Manajemen Database. Edisi ketiga, Yogyakarta.

Andi,

Robert Sedgewick. And Kevin Wayne., (2011), Algorithms (Fourth Edition), Princeton University. Sutanta, Edhi, (2003), Sistem Basis Data Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta. Yogi Wardana, (2011), Pengembangan Algoritma Sistem Identifikasi Mata Manusia Berbasis Pengolahan Citra dengan Metode Gabor pada Peralatan AOI (Automated Optical Inspection). (http://digitib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-31001145222-/17308, diakses 30 Desember 2012).

Komputer

Kamera

Verifikasi

Training

Terdaftar / Tidak KMP Database

Gambar 1. Alur Kerja Sistem

VB Net 2008

MySQL

SDK

Verifikasi

KMP

Gambar 2. Alur Kerja Software

Gambar 3. Penginputan Iris

Terdaftar / Tidak

Gambar 4. Hasil Verifikasi Iris

Gambar 5. Hasil Penginputan Iris Mata