Penelitian terapan mendukung pengembangan pertanian ... - ACIAR

51 downloads 84 Views 756KB Size Report
pertanian petani kecil di empat buah provinsi yang terletak di. Kawasan Timur ... penelitian, agribisnis dan pembangunan pedesaan sebagai upaya untuk ...
LEMBAR FAKTA PROGRAM ACIAR ACIAR-SADI Kabar Terkini A August 2009

Penelitian terapan mendukung pengembangan pertanian yang berfokus pada pasar serta berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia Latar belakang Program Kemitraan Australia-Indonesia mendukung upaya rekonstruksi dan pembangunan Indonesia, baik di dalam maupun di luar daerah yang terkena dampak bencana tsunami. Bantuan yang diberikan berupa kerjasama jangka panjang yang berfokus pada pembangunan ekonomi dan sosial, serta program reformasi dan demokratisasi di Indonesia.

Apa itu SADI? Program SADI yang memperoleh dukungan pendanaan dari AusAID senilai 38 juta dollar Australia merupakan sebuah pendekatan inovatif yang bertujuan untuk mengembangkan pertanian petani kecil di empat buah provinsi yang terletak di Kawasan Timur Indonesia—Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan— dari sistem pertanian tradisional menjadi sistem pertanian yang lebih berorientasi pada pasar dan berkelanjutan. Program yang berjangka waktu sepuluh tahun ini memadukan pengalaman dari berbagai lembaga maupun perorangan dalam hal kegiatan penelitian, agribisnis dan pembangunan pedesaan sebagai upaya untuk memaksimalkan dampak keseluruhan yang akan diwujudkan.

jumlah besar. IFC membantu untuk menemukan solusi untuk mengembangkan kerjasama usaha serta meningkatkan akses ke pelayanan keuangan dan pasar melalui pengembangan kemitraan antara petani dengan perusahaan-perusahaan utama. Subprogram 3: Dukungan terhadap Kegiatan R&D yang Berbasis Pasar—dikelola oleh ACIAR. “Keberhasilan pendekatan SADI akan bergantung pada kekuatan sinergi yang berasal dari kerjasama ketiga subprogram ini. Selama fase tiga tahun pertama yang merupakan fase ujicoba, kami mempelajari tentang apa yang dapat diperankan oleh setiap subprogram secara independen, dan juga tentang bagaimana cara untuk memperkuat kerjasama nyata antara kegiatan pemberdayaan masyarakat, pengembangan agribisnis dan kegiatan penelitian terapan.”—Dr Peter Horne, manajer subprogram Dukungan terhadap Kegiatan R&D yang Berbasis Pasar.

Ketiga subprogram SADI terdiri dari tiga buah subprogram, yaitu: Subprogram 1: Pengembangan Masyarakat Melalui Peningkatan Produksi dan Pemasaran Petani Kecil—dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan dukungan manajemen oleh Bank Dunia. Melalui PNPM, petani kecil dapat mengajukan proposal untuk memperoleh dukungan dana Bantuan Langsung Masyarakat yang akan membantu mereka secara berkelompok untuk mengembangkan kegiatan pertanian mereka.

SADI memadukan pengalaman dari berbagai lembaga maupun perorangan.

Subprogram 2: Penguatan Agribisnis Sektor Swasta dan Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil dan Menengah— dilaksanakan oleh International Finance Corporation (IFC). Peran IFC (subprogram 2) ditujukan untuk penguatan agribisnis, terutama agribisnis yang dikaitkan dengan pengembangan rantai-rantai pasokan yang melibatkan para petani kecil dalam

ACIAR dan Prakarsa Pengembangan Agribisnis Petani Kecil (SADI) Pusat Pengkajian Pertanian Internasional Australia (ACIAR) beroperasi sebagai bagian dari program bantuan pembangunan Australia, dengan misi untuk mewujudkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan demi keuntungan negara-negara berkembang dan Australia. Peran ACIAR di SADI adalah untuk memperkuat kapasitas R&D di tingkat provinsi agar menjadi lebih berbasis kebutuhan klien dan pasar, serta mampu secara efektif melaksanakan alih pengetahuan ke pihak pengguna akhir. Peran ACIAR dipadukan dengan peran subprogram-subprogram SADI lainnya dengan berfokus pada upaya peningkatan produksi dan pemasaran petani kecil serta memperkuat pengembangan agribisnis sektor swasta.

HALAMAN 2 Penelitian terapan mendukung pengembangan pertanian yang berfokus pada pasar serta berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia

Subprogram 3: ACIAR-SADI Mendukung pengembangan kapasitas penelitian lembaga penelitian tingkat provinsi Peran ACIAR di dalam SADI difokuskan pada komoditas-komoditas unggulan di provinsi sasaran dan produk-produk yang memiliki peluang pasar. ACIAR-SADI memberikan dukungan terhadap pelaksanaan ‘penelitian terapan’, yang mengadaptasikan berbagai teknologi yang potensial dengan kondisi lokal. Hal ini mencakup pengujian adaptasi terhadap sejumlah kondisi lokal, misalnya iklim dan jenis tanah, serta adaptasi terhadap berbagai hambatan dan peluang yang terdapat di dalam sistem pertanian lokal maupun lingkungan sosial, serta adaptasi terhadap peluang pasar lokal.

Menghubungkan pengembangan agribisnis dan pemberdayaan masyarakat

Tema-tema untuk penelitian dan pengembangan terapan Komponen kegiatan penelitian dan pengembangan yang berbasis kebutuhan dan industri (komponen 1) telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang berfokus pada tiga buah tema utama: Tema 1: pengadaptasian praktik budidaya petani kecil untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan profitabilitas Tema 2: menciptakan keuntungan dari produk-produk bernilai tinggi Tema 3: meningkatkan kebutuhan terhadap protein hewani.

Tema 1: pengadaptasian praktik budidaya petani kecil untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan profitabilitas

Garuda Food, sebuah perusahaan pembeli dan pengolah utama kacang tanah di Indonesia, pada saat ini memasok kebutuhan kacang tanahnya dari 3.500 petani di NTB. Melalui kemitraan dengan SADI, perusahaan ini berencana untuk memperluas cakupan pemasoknya menjadi 18.000 petani.

Manfaat potensial dari kenaikan harga pangan global adalah meningkatnya keuntungan petani. Akan tetapi, agar bisa memanfaatkan peluang ini, para petani kecil memerlukan kapasitas untuk bisa terhubung dengan pasar yang sementara berubah ini.

IFC–SADI (subprogram 2) telah bermitra dengan Garuda Foods untuk mengidentifikasi cara untuk meningkatkan akses petani kacang tanah terhadap pasar, pelayanan keuangan dan bantuan teknis. Pada saat yang bersamaan, ACIAR-SADI telah mendanai sebuah kegiatan penelitian terapan untuk mengatasi sejumlah permasalahan teknis di dalam rantai pasokan, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya air, budidaya tanaman, varietas dan peningkatan pasokan bibit. Kegiatan penelitian ACIARSADI dilaksanakan langsung bersama dengan para petani yang terhubung dengan rantai pasokan Garuda Food.

Selama lima tahun terakhir, biaya input pertanian telah meningkat sebesar 40%—kenaikan harga pupuk dan bahan bakar minyak, serta kelangkaan tenaga kerja di pedesaan merupakan permasalahan utama yang dihadapi. Keuntungan di tingkat petani hanya mengalami peningkatan sebesar 5%. Penerapan teknologi peningkatan budidaya tanaman yang sederhana pada sejumlah tanaman pangan pokok di Kawasan Timur Indonesia tidaklah dapat diandalkan, dan hal ini telah membatasi peluang petani kecil untuk menikmati keuntungan dari kenaikan harga pangan.

Menyaksikan kolaborasi di antara Garuda Foods, IFC dan ACIAR, banyak petani kacang tanah yang melihat sebuah peluang untuk mengaitkan keterlibatan mereka di dalam PNPM untuk mengambil manfaat dari peluang pasar yang terdapat di dalam kerjasama antara Garuda Foods dan SADI.

Komponen R&D terapan, subprogram 3 ACIARSADI

Salah satu pendekatan adalah peningkatan efisiensi input dan budidaya tanaman untuk meningkatkan produktifitas dan profitabilitas petani kecil yang terlibat di dalam komoditas yang berbasis pasar. Mekanisme untuk mengurangi kerentanan para petani kecil antara lain mencakup bantuan untuk menghubungkan petani dengan pasar, meningkatkan rangkaian pilihan kegiatan ekonomi pertanian yang tersedia, Dan mengembangkan berbagai pilihan pertanian yang lebih sesuai dengan kondisi iklim yang beragam dan berubah.

Terdapat tiga komponen kegiatan ACIAR-SADI di dalam memberikan dukungan terhadap kegiatan R&D terapan berbasis pasar.

Kegiatan-kegiatan penelitian yang sementara berlangsung pada saat ini (untuk informasi yang lebih lengkap tentang kegiatankegiatan ini silahkan untuk melihat lembar fakta yang terkait)

Komponen 1: Kegiatan penelitian dan pengembangan terapan membantu lembaga penelitian di tingkat provinsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan R&D yang berbasis kebutuhan dan industri melalui dukungan teknis dari tingkat nasional maupun internasional.

1.1 Mitra di dalam melindungi dan meningkatkan produksi kakao 1.2 Kegiatan pengembangan budidaya tanaman kentang 1.3 Hijauan pakan ternak untuk ketahanan pangan dan peningkatan penghasilan 1.4 Peningkatan keuntungan dari tanaman kacang-kacangan 1.5 Peningkatan hasil panen padi untuk kebutuhan pangan nasional

Komponen 2: Peningkatan kerjasama dan pertukaran pengetahuan untuk menjembatani kesenjangan di antara lembaga R&D dengan lembaga penyuluhan untuk membantu proses penyebarluasan berbagai hasil kegiatan R&D. Komponen 3: Pengembangan kelembagaan untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur perencanaan beserta pengalokasian anggaran untuk kegiatan R&D, Dan peningkatan mutu prasarana dan perlengkapan.

Tema 2: menciptakan keuntungan dari produkproduk bernilai tinggi Produksi berbagai produk bernilai tinggi oleh petani kecil di negara-negara berkembang membantu para petani untuk meningkatkan arus kas dan mengurangi kerentanan sumber mata pencaharian mereka. Hal ini seringkali melibatkan perpindahan

HALAMAN 3 Penelitian terapan mendukung pengembangan pertanian yang berfokus pada pasar serta berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia dari budidaya tanaman pangan pokok untuk kebutuhan ketahanan pangan menjadi budidaya tanaman bernilai tinggi untuk kebutuhan pasar tertentu. Melalui keterikatan dengan pasar dan perubahan ‘peraturan’ serta diharuskannya petani kecil untuk memenuhi spesifikasi pasar yang seringkali melibatkan serangkaian faktor-faktor yang tidak diketahui di antara proses produksi dan pasar. Walaupun terdapat peluang keuntungan yang besar, para petani kecil harus melakukan penyesuaian yang signifikan agar dapat memperoleh manfaat dari pilihan pasar-pasar baru yang tersedia. Kegiatan-kegiatan penelitian yang sementara berlangsung pada saat ini (untuk informasi yang lebih lengkap tentang kegiatankegiatan ini silahkan untuk melihat lembar fakta yang terkait) 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7

Kegiatan pertanian di kawasan hutan Peningkatan mutu kopi Peningkatan mutu panen buah-buahan tropis Penelitian untuk peningkatan produksi dan mutu jeruk Pemberian nilai tambah terhadap produksi markisa Pemanfaatan peluang pasar udang lobster Pemanfaatan peluang pasar produk hasil laut

Tema 3: meningkatkan kebutuhan terhadap protein hewani Diperkirakan bahwa terdapat kenaikan sebesar 6% per tahun di dalam permintaan daging hewani di Indonesia hingga 2020, sementara tingkat kenaikan produksi dalam negeri hanya sebesar 2,5%. Selain itu, sementara penyebab kenaikan harga pangan dunia yang baru saja terjadi seringkali hanya dipersalahkan pada kenaikan alih guna lahan pertanian untuk produksi bahan bakar nabati dan perubahan iklim, ternyata pada saat ini semakin banyak produk tanaman pangan pokok di dunia yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak daripada untuk kebutuhan pangan manusia. Memahami dinamika permintaan dan penawaran pasar protein hewani serta peningkatan produktifitas merupakan hal yang penting di dalam menanggapi perubahan permintaan pasar dan meningkatan peningkatan profitabilitas para peternak skala kecil. Kegiatan ACIAR-SADI bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para petani kecil agar bisa terhubung secara baik dengan pasar protein hewani yang sementara berkembang ini dalam rangka peningkatan penghasilan dan produktifitas mereka. Kegiatan-kegiatan penelitian yang sementara berlangsung pada saat ini (untuk informasi yang lebih lengkap tentang kegiatankegiatan ini silahkan untuk melihat lembar fakta yang terkait) 3.1 Peningkatan penghasilan dari kegiatan beternak 3.2 Kajian perbandingan terhadap peternakan sapi untuk mendorong perkembangan industri peternakan dalam negeri 3.3 Peningkatan keuntungan budidaya ternak babi

Pelaksanaan melalui kemitraan: Deklarasi Paris tentang Pengefektifan Bantuan Pelaksanaan subprogram ACIAR-SADI didasarkan pada prinsipprinsip Deklarasi Pasris 2005 tentang Pengefektifan Bantuan. Deklarasi ini menjabarkan lima buah prinsip di dalam pelaksanaan dan pengelolaan bantuan.

Bagaimana ACIAR-SADI didasarkan pada prinsipprinsip Deklarasi Paris Kepemilikan: Negara mitra memperlihatkan kepemimpinan yang efektif atas kebijakan dan strategi pembangunan mereka di dalam pengkoordinasian berbagai kegiatan pembangunan. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) bekerjasama dengan 32 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merekomendasikan teknologi-teknologi pertanian yang paling sesuai untuk diterapkan di provinsiprovinsi terkait. BBP2TP dilibatkan di dalam seluruh kegiatan pengambilan keputusan penting ACIAR-SADI, termasuk di dalam pengembangan dan pengadaptasian strategi dan pemilihan staf yang akan dilibatkan. Seluruh proyek penelitian terapan ACIAR-SADI memiliki ketua tim dari Australia dan Indonesia untuk memastikan terlaksananya pengelolaan bersama atas perencanaan, pengawasan dan pelaporan atas proyek-proyek tersebut.

ACIAR melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan kapasitas melalui pola kemitraan.

ACIAR-SADI telah mendanai sejumlah kegiatan analisis teknis dan pasar di berbagai sektor, yang dilaksanakan secara bersamasama oleh tenaga ahli Indonesia maupun internasional, serta dipublikasikan di dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

HALAMAN 4 Penelitian terapan mendukung pengembangan pertanian yang berfokus pada pasar serta berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia Sebuah pengkajian paruh periode pada bulan Juli 2008 yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh BBP2TP menyimpulkan bahwa ACIAR-SADI telah memberikan sumbangsih yang jelas terhadap pengembangan kapasitas BBP2TP dan BPTP, serta terdapat sejumlah prakarsa ACIAR-SADI yang telah diadopsi oleh BBP2TP untuk penerapan yang lebih luas di lingkungan organisasi tersebut. Keselarasan: Lembaga-lembaga donor mendasarkan seluruh dukungan mereka pada strategi pembangunan nasional, kelembagaan dan prosedur yang berlaku. Serangkaian lokakarya yang dilaksanakan pada tahun 2006 dengan melibatkan para stakeholder dari BPTP-BPTP,dan lembagalembaga pemerintahan tingkat provinsi, Komisi Teknologi Provinsi berhasil merumuskan berbagai prioritas kegiatan penelitian ACIAR-SADI. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas, ACIAR-SADI berkolaborasi untuk merevitalisasi Komisi Teknologi Provinsi agar mampu menyelaraskan berbagai kegiatan BPTP dengan program serta prioritas penelitian di tingkat provinsi. Pada skala nasional, selutuh kegiatan ACIAR di Indonesia (termasuk yang dilaksanakan oleh ACIAR-SADI) diselaraskan dengan rencana pembangunan nasional yang ada pada saat ini. ACIAR melaksanakan kemitraan dengan lembaga dan sistem yang berlaku di Indonesia. Walaupun program-program ACIAR melibatkan berbagai lembaga sektor swasta Dan LSM, akan tetapi mitra utama dari seluruh proyek tersebut adalah berbagai Kementerian Pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga penelitian serta penyuluhan pemerintah.

LEMBAR FAKTA PROGRAM ACIAR ACIAR-SADI Kabar Terkini A August 2009

Harmonisasi: Kegiatan-kegiatan lembaga donor diharmonisasikan, transparan dan efektif secara kolektif.

lebih

ACIAR–SADI berkontribusi di dalam dua buah kegiatan utama yang didanai oleh Bank Dunia yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas R&D pertanian Indonesia: Pemberdayaan Petani melalui Informasi dan Teknologi Pertanian (FEATI), dan Pengelolaan Berkelanjutan atas Penyebarluasan Penelitian dan Teknologi Pertanian (SMARTD). Setiap kali terdapat peluang, maka kegiatan-kegiatan penelitian ACIAR-SADI akan dikoordinasikan dengan berbagai kegiatan lembaga donor lainnya di tingkat lapangan, misalnya melalui wadah lembaga Cocoa Sustainability Partnership. Pengelolaan hasil: Pengelolaan sumberdaya dan peningkatan pengambilan keputusan atas hasil. ACIAR–SADI berfokus pada pengembangan kapasitas dalam hal metode penelitian, analisis dan publikasi hasil serta aspek-aspek agribisnis dari penelitian pertanian. Program pengkajian dampak ACIAR berlanjut untuk memantau dan mengevaluasi berbagai investasi penelitian yang telah dilaksanakan untuk mengukur keefektifan serta merumuskan kegiatan penelitian di masa yang akan datang. Akuntabilitas bersama: Lembaga donor dan bertanggungjawab atas hasil-hasil pembangunan.

mitranya

ACIAR-SADI bekerja dengan lembaga-lembaga mitra utama untuk meningkatkan keterpaduan berbagai kegiatan penelitian yang didanai dengan proses perencanaan dan penganggaran Indonesia.

ACIAR-SADI Graha Pettarani Building Lantai 4 JL.AP Pettarani No. 47 Makassar 90222 Indonesia

PFS01 | AUG 2009

ACIAR-SADI telah melaksanakan berbagai kegiatan kursus pelatihan.