PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL ...

70 downloads 3960 Views 69KB Size Report
terhadap hasil belajar PLC, 2) Terdapat pengaruh positif cara belajar terhadap hasil belajar PLC .... Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang ...
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR Muh. Yusuf Mappeasse Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat ex-post facto. Populasinya yang sekaligus sampel penelitian adalah semua siswa kelas III Jurusan Listrik yang aktif pada semester ganjil 2009/2010 yang berjumlah 44 orang. Data diperoleh dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi parsial untuk menguji hipotesis pertama dan kedua serta analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis ketiga, dengan menggunakan program SPSS 16 for Windows. Hasil analisis ditemukan : 1) Terdapat pengaruh positif jika cara dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PLC, 2) Terdapat pengaruh positif cara belajar terhadap hasil belajar PLC, tetapi tidak berarti, 3) Terdapat pengaruh positif motivasi belajar terhadap hasil belajar PLC.Pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar berdasarkan angket menunjukkan bahwa untuk variable hasil belajar (Y) termasuk kategori sedang sebesar 73%. Hal ini dibuktikan terdapat 10 orang atau 23% berada pada kategori sangat tinggi, 0% pada kategori tinggi atau dengan kata lain tidak terdapat hasil belajar pada kategori tinggi, terdapat 32% atau 73% berada pada kategori sedang, dan terdapat 2 orang atau 5% pada kategori rendah. Variabel cara belajar (X1) termasuk kategori tinggi sebesar 43%. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukkan terdapat 7 orang atau 16% yang berada pada kategori sangat tinggi, terdapat 19 orang atau 43% yang berada pada kategori tinggi, terdapat 9 orang atau 20% pada kategori sedang dan terdapat 9 orang atau 20% pada kategori rendah. Demikian pula variabel motivasi belajar (X2) termasuk kategori sedang sebesar 50%. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukkan terdapat 9 orang atau 20% yang berada pada kategori sangat tinggi, terdapat 9 orang atau 20% yang berada pada kategori tinggi, terdapat 22 orang atau 50% pada kategori sedang dan terdapat 4 orang atau 9% pada kategori rendah. Kata kunci : Cara belajar, Motivasi belajar dan hasil belajar

Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan

berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar (The Liang Gie : 1984). Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri individu yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2001). Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran

Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC

dengan baik, harus mempunyai motivasi yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, jadi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran teori maupun praktek bisa dikurangi, dengan demikian siswa tersebut mampu mengerjakan tugas dengan baik. Dengan motivasi yang tinggi hasil belajar teori maupun praktek dapat memuaskan, sebaliknya dengan motivasi yang rendah hasil belajar teori maupun praktek tidak memuaskan. Berdasarkan informasi dari guru SMK Negeri 5 Makassar, khususnya guru PLC, pertama kali PLC diajarkan pada tahun 2002 dengan pengajar dua orang yaitu, guru mata pelajaran itu sendiri dan pengajar yang didatangkan dari PT. Tonasa. Dari seluruh siswa Listrik Industri serta Teknik Pendingin hanya sekitar 30% dari siswa yang memiliki cara belajar yang baik dan motivasi belajar yang tinggi sedangkan 70% siswa lainnya memiliki cara belajar yang baik tapi motivasi belajar yang rendah, sebaliknya ada siswa memiliki motivasi yang tinggi tapi cara belajar yang kurang baik dan hal ini akan mempengaruhi hasil belajar PLC siswa. Buruknya cara serta motivasi belajar yang didapatkan merupakan satu dari beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar sehingga menyebabkan menurunnya mutu pendidikan. Seperti yang nampak pada siswa kelas III listrik Industri dan Teknik Pendingin sebenarnya banayk siswa yang pandai dan mengetahui bagaimana cara belajar yang baik namun motivasi yang didapat baik itu dari dalam maupun dari lingkuangan luar siswa tersebut, yang menyebabkan rendahnya hasil belajar. Sebaliknya bagi siswa yang memiliki motivasi yang tinggi tetapi tidak mengetahui bagaimana cara belajar, hal tersebut juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003) bahwa faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih banyaknya siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi

mampu meraih prestasi yang tinggi karena mempunyai cara belajar yang baik. Cara dan motivasi belajar hanya sebagian dari variabel yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi antara lain minat belajar, lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain sebagainya. Jadi dalam penelitian ini hanya meneliti tentang cara dan motivasi belajar siswa, sehubungan dengan usaha peningkatan hasil belajar siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Berdasarkan uraian di atas, maka yang akan diketahui dalam penelitian ini adalah pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Programmable Logic Controller (PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar”.

CARA BELAJAR Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang diterapkan siswa, hal ini sesuai dengan pendapat The Liang Gie (1984:48) yang mengemukakan bahwa cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam usaha belajarnya. Hamalik (2001) secara lebih jelas mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan/ujian dan sebagainya. Cara belajar siswa adalah kegiatankegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pencerminan usaha belajar yang dilakukannya. Cara belajar merupakan sebuah masalah yang dihadapi oleh setiap siswa dan wajib diatasi dengan baik agar tidak merintangi suksesnya studi. Masalah-masalah yang diantaranya, kesukaran mengatur waktu, kemalasan membaca buku, ketidaktahuan dalam meringkas pelajaran, kesulitan mengikuti dan menghafal pelajaran maupun di saat menempuh ujian. Dari sekian banyak cara, di bawah ini ada beberapa metode penting, yaitu: 1) keteraturan dalam belajar, 2) Cara

Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009

membaca buku, 3) Cara membuat ringkasan, 4) Cara mengikuti pelajaran, 5) Cara menghafal pelajaran, 6) Cara menempuh ujian.

MOTIVASI BELAJAR Motivasi adalah dorongan, keinginan untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan memberikan yang terbaik pada dirinya demi tercapainya tujuan yang diinginkan (Sri Suyati, 2001). Menurut Sardiman (2000), motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang tersebut mau dan ingin melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (1994) menyatakan, motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan motivasi siswa adalah yang dikembangkan oleh Maslow (1943). Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh Maslow ke dalam 7 kategori yaitu: 1) Fisiologis, 2) Rasa aman, 3) Rasa cinta, 4) Penghargaan, 5) Aktualisasi diri, 6) Mengetahui dan mengerti, dan 7) kebutuhan estetik Pada dasarnya motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapai prestasi. Sardiman (2000), mengemukakan bahwa fungsi motivasi: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian, motivasi dapat member arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pebelajar yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Sumber motivasi adalah segala sesuatu yang mendasari lahirnya motivasi, misal bakat, minat, kemampuan (Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, 2005). Motivasi dapat bersumber dari dalam diri seseorang yang dikenal sebagai motivasi intrinsik dan motivasi dapat bersumber dari luar diri seseorang yang dikenal dengan motivasi ekstrinsik.

HASIL BELAJAR Kegiatan belajar dan mengajar sasarannya adalah hasil belajar, jika cara dan motivasi belajar baik, maka diharapkan hasil belajarnya juga baik. Adapun pengertian hasil belajar yang dikemukakan oleh Sudjana (1992: 34) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Istilah hasil belajar tersusun atas dua kata, yakni: “hasil” dan “belajar”. Menurut Hasan Alwi (2003) “hasil” berarti sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) oleh suatu usaha, sedangkan “belajar” mempunyai banyak pengertian diantaranya adalah belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melalui proses. Menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi

Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC

sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Sedangkan menurut Slameto (2003:2) “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Mulyasa (2006), hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Keller (Mulyono, 2003), mengatakan bahwa hasil belajar adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Besarnya usaha yang dicurahkan oleh anak untuk mencapai hasil belajar, artinya bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi. 2) Intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari, artinya guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak dan pencapaian tujuan belajar perlu menggunakan bahan apersepsi, yaitu apa yang telah dikuasai anak sebagai batu loncatan untuk menguasai materi pelajaran baru. 3) Adanya kesempatan yang diberikan kepada anak didik, artinya guru perlu membuat rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak bebas untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya. Mengenai hasil belajar yang dicapai oleh siswa melalui proses belajar optimal harus mempunyai ciri sebagai berikut: 1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menimbulkan motivasi belajar intensif pada diri siswa. 2) Menambah keyakinan untuk kemampuan dirinya 3) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara keseluruhan mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. 4) Kemampuan siswa untuk mengontrol, untuk menilai dan mengendalikan

dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Jadi, yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki baik bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun keterampilan (psikomotorik) yang semuanya ini diperoleh melalui proses belajar mengajar.

METODOLOGI Penelitian ini merupakan penelitian expost facto yang bersifat korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar tahun ajaran 2009/2010. Siswa yang telah mengikuti mata pelajaran pada semester sebelumnya berjumlah 44 kelas III yang terdiri dari dua kelas berjumlah 44 orang yang terdiri atas 24 siswa Listrik Industri dan 20 orang Teknik Pendingin. Teknik pengumpulan data terdiri dari kuesioner dan dokumentasi Secara sederhana pola hubungan antara variabel yang diamati dapat digambarkan sebagai berikut

X1 Y X2 Keterangan: X1: Cara Belajar X2: Motivasi Belajar Y: Hasil Belajar Gambar 1. Desain Penelitian Teknik analisis data yang yang digunakan meliputi: Pertama, analisis deskriptif untuk mendeskripsikan tingkat cara belajar dan motivasi belajar siswa Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.

Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009

Kedua, analisis Inferensial dengan menggunakan analisis korelasi parsial dan regresi ganda. Analisis korelasi parsial digunakan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Analisis regresi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara variabel (X1) dan variabel (X2) secara bersama-sama terhadap variabel (Y) pada mata pelajaran Programmable Logic Controller. Untuk keperluan tersebut, maka sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah model penelitian memenuhi asumsi klsik atau tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN 1.

Hasil Analisis Deskriptif Berdasarkan output SPSS, diperoleh koefisien korelasi ganda variabel cara dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas III SMK Negeri 5 Makassar sebesar (R) = 0.460. Berarti kedua variabel, yaitu cara belajar dan motivasi belajar secara bersamasama mempunyai pengaruh yang positif. Koefisien determinansi (R square) sebesar 0.212 atau 21.2 %, artinya variabel cara belajar dan motivasi dapat menjelaskan perubahan hasil belajar PLC siswa kelas III SMK Negeri 5 Makassar sebesar 21.2 %. Sementara dari uji F, diperoleh F hitung sebesar 5.512 dan signifikasinya sebesar 0.008 atau 8 %, jauh lebuh besar dari α yaitu 0.050 atau 5%. Maka, pengaruh yang positif tersebut signifikan. Artinya variabel cara dan motivasi belajar secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar Programmable Logic Controller (PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar, diperoleh 19 orang siswa atau 43% mengatakan bahwa cara belajar ikut berpengaruh terhadap hasil belajar PLC mereka dalam hal ini berada pada kategori tinggi. Namun ada 9 orang siswa atau 20% mengatakan bahwa cara belajar tidak begitu berpengaruh terhadap hasil belajar PLC

mereka dalam hal ini berada pada kategori rendah. Ini berarti bahwa cara belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada umumnya di sekolah namun tidak berpengaruh terhadap hasil belajar PLC. Hal ini terlihat pada uji parsial yang memperlihatkan bahwa nilai probabilitasnya 0.335 > 0.05 artinya ada pengaruh positif cara belajar tetapi tidak berarti terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Berdasarkan kuesioner diperoleh 22 orang siswa atau 50% mengatakan bahwa motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik ikut berpengaruh terhadap hasil belajar PLC mereka dalam hal ini berada pada kategori sedang. Kemampuan, minat, sikap, keterampilan sarana dan prasarana dan lingkungan sekolah memberi pengaruh terhadapa hasil belajar PLC. Hal ini terlihat pada uji parsial yang memperlihatkan bahwa nilai probabilitasnya 0.046>0.05 artinya ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. 2.

Hasil Analisis Inferensial Cara belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan berarti terhadap hasil belajar Programmable Logic Controller (PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koofesien determinasi R2 sebesar 0,212 dengan sumbangan efektif sebesar 21,1%. Hasil analisis korelasi parsial antara variabel cara belajar (X1) dengan variabel hasil belajar PLC (Y) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar, dikatakan bahwa cara belajar siswa mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak berarti terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dengan sumbangan efektif sebesar 12,82% dan sumbangan relatif sebesar 25,96%. Hasil analisis korelasi parsial antara variabel motivasi belajar (X2) dengan variabel hasil belajar PLC (Y) menunjukkan bahwa

Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC

nilai Rhitung sebesar 0,440, yang ternyata lebih besar dari Rtabel yaitu 0.297 dengan nilai signifikan sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Rhitung > Rtabel ; sig < α sebesar 0,05 ( 0,440 > 0,297 ; 0,00 < 0,05). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar PLC siswa.

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Cara belajar siswa berpengaruh positif tetapi tidak berarti terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar 2. Motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan berarti terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar 3. Cara dan motivasi belajar jika bekerja bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK 5 Makassar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan: 1. Bagi guru khususnya guru jurusan listrik agar selalu memberi motivasi dan memperhatikan cara belajar siswa di kelas. 2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan variabel yang dianggap sangat berpengaruh dengan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA Abdul Hadits. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

dalam

Abdul Haling. 2007. Belajar dan pembelajaran. Makassar : Badan Penerbit UNM. Suharsimi. Arikunto 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Depdibud Danang Sunyoto. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yoyakarta : Medpres

Dimyati dan Mudjiono. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Makmun. 2003. Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Masdiana. 2005. Pengaruh Cara Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar PKDLE Siswa SMK Negeri 3 Makassar. Skripsi. Makassar : Universitas Negeri Makassar Mulyono. A. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sardiman A.M, 2008. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2003. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta : Media Pressindo Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Thabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada The Liang Gie. 1987. Cara Belajar Yang Efisisen. Yogyakarya: Liberty. Winkel. W.S. 1991. Psikologi Jakarta : Gramedia.

Pengajaran.