PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP ...

11 downloads 181 Views 276KB Size Report
Bahasa di kalangan remaja ada beberapa macam diantaranya adalah bahasa slang, ... penelitian ini adalah adakah pengaruh jejaring sosial facebook terhadap .... (145 orang) dan yang tidak mempunyai akun FB sebesar 0,0% (0 orang).
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA ALAY DI KALANGAN REMAJA (Studi SMPN 4 Sampang)

NURIATUL FARISA Dinara M. Julijanti Dewi Quraisyin

ABSTRACT This study entitled Effect of Social Networking Facebook Against Use Among Teens In Alay language (Study SMPN 4 Sampang). The purpose of this study was to determine whether there is influence of Social Networks Facebook Against Use of Language Among Teens In Alay. This study is a quantitative correlational approach used to examine the relationship between the two variables, is variables influence the use of social networking facebook alay language. The population in this study were 228 students SMPN 4 Sampang and sample technique used is purposive sampling so that the sample or the respondent is 145 students. The results of hypothesis testing known from manual calculations, it is known t count 10.52, while the table t 1.65550. It can be said t count> t table that Influence Social Networking Facebook Against Use Among Teens In Alay language (Study SMPN 4 Sampang) true (H1 accepted). While the results of person product moment correlation coefficients indicate that the influence of Social Networks Facebook Against the Use of Language Among Teens In Alay (Study SMPN 4 Sampang) of 0.582 and rxy are at intervals of 0.40 to 0.70, which means there is sufficient correlation between the variable x and y. Keywords: social network, facebook, alay language usage, teenagers. Email : [email protected] I. PENDAHULUAN Dalam proses komunikasi, bahasa sebagai lambang verbal paling banyak dan paling sering digunakan. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas (Mulyana, 2007: 260), atau bisa diartikan sebagai penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa di kalangan remaja ada beberapa macam diantaranya adalah bahasa slang, bahasa gaul dan bahasa alay. Bahasa slang adalah ragam bahasa tidak resmi, dan tidak baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern,

1

dengan maksud agar yang bukan anggota kelompok tidak mengerti. Bahasa gaul merupakan ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul. Sedangkan bahasa alay adalah variasi bahasa yang muncul karena adanya komunitas anak-anak remaja. Saat ini kita sudah sangat sering dan sangat familiar sekali dengan yang namanya komunitas anak layangan atau yang lebih dikenal dengan nama “alay”. Alay itu sendiri adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak Layu, atau Anak kelayapan yang menghubungkannya dengan anak jarpul (Jarang Pulang). Tapi yang paling santer adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yang sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Gejala anak layang ini ini biasanya di tunjukan dengan cara mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan. Anak layangan atau alay ini sama seperti komunitas lainnya yang memiliki bahasa tersendiri yang sebagian besar hanya komunitas mereka lah yang mengerti dan memahami tulisan maupun bahasa mereka. Mengapa dikatakan sebagian besar hanya anak alay yang mengerti bahasa ataupun tulisan mereka, ini dikarenakan bahasa alay sangat sulit di mengerti atau dibaca oleh orang awam yang tidak biasa berbahasa alay. Bahasa alay mulai berkembang melalui jejaring social “facebook” yang terlihat pada wall atau dinding di facebook, komentar dan status para pengguna facebook yang mungkin sering kali kita lihat atau tidak sengaja membaca kalimat yang berbeda dari tulisan biasanya. Contohnya saja ketika seseorang remaja mengucapkan kata “akuwh yang artinya aku” atau U” yang berarti kamu”. Ketertarikan pada bahasa alay ini bisa dilihat dari bentuk tulisan yang kreatif atau pengucapannya yang unik merupakan beberapa faktor yang menjadi sebuah alasan berkembangnya bahasa alay pada saat sekarang ini. Objek penelitian ini peneliti mengambil lokasi di daerah kota Sampang dimana banyak bermunculan di media jejaring sosial facebook profil-profil remaja dengan kata-kata atau kalimat yang beraneka ragam dan bahasa alay yang mereka gunakan dalam berkomunikasi, bertepatan di SMPN 4 Sampang dengan alasan bahwa SMPN 4 Sampang berada di daerah pinggiran perbatasan antara kota Sampang dan desa Tanggumong, serta memiliki lingkungan sosial siswa yang merupakan campuran antara remaja kota dan remaja desa sehingga memungkinkan adanya masukan budaya atau pengaruh dari remaja kota ke remaja desa yang juga mempengaruhi perilaku siswa-siswanya.

2

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh jejaring sosial facebook terhadap penggunaan bahasa alay di kalangan remaja. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jejaring sosial facebook terhadap penggunaan bahasa alay di kalangan remaja. Penelitian ini mengacu pada teori uses and gratifications menggunakan pendekatan yang berfokus terhadap audiens member. Teori ini mencoba menjelaskan tentang bagaimana audiens memilih media yang mereka inginkan. Dimana mereka merupakan audiens atau khalayak yang secara aktif memilih dan memiliki kebutuhan dan keinginan di dalam mengkonsumsi media. Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk suprarasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat,1984) uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain. Teori lain yang digunakan juga adalah Teori Media Baru. Pengertian media baru memiliki cakupan yang lebih luas menurut Croteau (1997:12) bahwa media baru yang muncul akibat inovasi teknologi dalam bidang media meliputi televise kabel, satelit, teknologi optic fiber dan computer. Dengan teknologi seperti ini, pengguna bisa secara interaktif membuat pilihan serta menyediakan respon produk media secara beragam. Media baru tersebut adalah internet. Internet dalam komunikasi merupakan suatu perubahan karena dianggap telah menjadi bentuk atau pola baru dalam berkomunikasi. Kemampuan media baru mengumpulkan berbagai ciri khas dari objek media yang menjadikannya sebuah wilayah permanen yang terus berubah. Salah satu contoh media baru adalah jejaring sosial Facebook yang saat ini banyak digunakan masyarakat untuk berinteraksi. Model penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini dengan membatasi pada pengaruh variabel secara langsung, yang akan diuji pada penelitian ini yaitu variabel

3

pengaruh jejaring social facebook, dan penggunaan bahasa alay di kalangan remaja, maka hipotesis peneliti adalah sebagai berikut: H1:

Jejaring social facebook berpengaruh terhadap penggunaan bahasa alay dikalangan remaja.

H0:

Jejaring social facebook tidak berpengaruh terhadap penggunaan bahasa alay dikalangan remaja.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Kuantitatif mempunyai prinsip objectivist. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat keteraturan atau hukum-hukum yang dapat digeneralisasikan dalam fenomena social. Variabel penelitian ini adalah variabel penelitian dependen adalah Penggunaan Bahasa Alay (Y) dan variabel independen adalah Jejaring Sosial Facebook (X). Pengukuran variabel penelitian ini menggunakan skala Likert. Pada penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VII - IX di SMP Negeri 4 Sampang yang berjumlah 228 siswa dari berbagai kelas yakni VII-A sampai dengan IX-C dan teknik sampel yang digunakan adalah purposive (purposive sampling) yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu sehingga jumlah sampel diperoleh sebanyak 145 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik analisa data yang digunakan adalah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. II. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap pertanyaan-pertanyaan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang akan disebarkan. Uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas r tabel Item X1

r hitung

α=0,05 ; n=145

Keterangan

0.882

>0,1631

valid

4

X2

0.878

>0,1631

valid

X3

0.881

>0,1631

valid

X4

0.88

>0,1631

valid

X5

0.881

>0,1631

valid

X6

0.878

>0,1631

valid

X7

0.879

>0,1631

valid

X8

0.875

>0,1631

valid

X9

0.882

>0,1631

valid

X10

0.88

>0,1631

valid

X11

0.883

>0,1631

valid

X12

0.877

>0,1631

valid

X13

0.881

>0,1631

valid

X14

0.881

>0,1631

valid

X15

0.885

>0,1631

valid

X16

0.881

>0,1631

valid

Y17

0.879

>0,1631

valid

Y18

0.883

>0,1631

valid

Y19

0.884

>0,1631

valid

Y20

0.887

>0,1631

valid

Y21

0.889

>0,1631

valid

Y22

0.884

>0,1631

valid

Y23

0.886

>0,1631

valid

5

Y24

0.886

>0,1631

valid

Y25

0.881

>0,1631

valid

Y26

0.881

>0,1631

valid

Sumber: Data primer diolah Pengujian Reliabilitas dilihat dari nilai korelasi Gutman Split-Half Coefficient = 0,720. Korelasi berada pada katagori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r maka r

hitung

lebih besar dari r

tabel.

tabel

0,1631

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner

tersebut reliabel. Hasil analisis informasi umum responden untuk umur responden menunjukkan bahwa umur responden 13,8% dari 145 orang (20 orang) berumur 13 tahun dan yang berumur 14 tahun sebesar 62,1% (90 orang), sedangkan untuk yang berumur 15 tahun sebesar 24,1% (35 orang). Hasil analisis kepemilikan handphone dan akun facebook menunjukkan bahwa responden yang mempunyai handphone dan akun facebook sebesar 100% dari 145 orang (145 orang) dan yang tidak mempunyai akun FB sebesar 0,0% (0 orang). Analisis Hasil Riset Variabel Jejaring Sosial Facebook (X) adalah facebook merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : sangat tidak setuju sebanyak 58 orang (40%), setuju sebanyak 39 orang (26,9%), tidak setuju sebanyak 35 orang (24,1%), netral sebanyak 12 orang (8,3%), dan sangat setuju sebanyak 1 orang (0,7%). Facebook memiliki jangkauan di seluruh dunia meunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : sangat tidak setuju sebanyak 44 orang (30,3%), setuju sebanyak 39 orang (226,9%), tidak setuju sebanyak 42 orang (29%), netral sebanyak 19 orang (13,1%), dan sangat setuju sebanyak 1 orang (0,7%). Saya mempunyai banyak teman dari berbagai daerah dan kalangan sejak menggunakan facebook sebagai sarana komunikasi menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang

6

terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 57 orang (39,3%), sangat tidak setuju sebanyak 41 orang (28,3%), setuju sebanyak 26 orang (17,9%), netral sebanyak 12 orang (8,3%), dan sangat setuju sebanyak 9 orang (6,2%). Saya dapat melihat status teman facebook dan memberi komentar di fitur beranda pada facebook menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 61 orang (42,1%), netral sebanyak 34 orang (23,4%), tidak setuju sebanyak 27 orang (18,6%), sangat tidak setuju sebanyak 20 orang (13,8%), dan sangat setuju sebanyak 2 orang (2,1%). Saya dapat mengubah foto profil dan mengubah informasi data di fitur Profil pada facebook menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 44 orang (30,3%), setuju sebanyak 34 orang (23,4%), netral sebanyak 32 orang (22,1%), sangat tidak setuju sebanyak 29 orang (20,0%), dan sangat setuju sebanyak 6 orang (4,1%). Saya dapat menambah teman dan mencari teman facebook di fitur Teman pada facebook menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 48 orang (33,1%), tidak setuju sebanyak 45 orang (31,0%), netral sebanyak 32 orang (22,1%), sangat tidak setuju sebanyak 20 orang (13,8%), dan sangat setuju sebanyak 0 orang (0,0%). Saya dapat menulis dan membaca pesan dari teman di fitur Pesan Masuk menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 52 orang (35,9%), netral sebanyak 33 orang (22,8%), sangat tidak setuju sebanyak 29 orang (20,0%), tidak setuju sebanyak 27 orang (18,6%), dan sangat setuju sebanyak 4 orang (2,8%). Saya dapat melakukan percakapan secara tertulis dengan teman yang secara bersamaan sedang aktif dalam jejaring facebook menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang

7

terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 61 orang (42,1%), sangat tidak setuju sebanyak 30 orang (20,7%), sangat setuju sebanyak 26 orang (17,9%), tidak setuju sebanyak 18 orang (12,4%), dan netral sebanyak 10 orang (6,9%). Saya menggunakan facebook 1-3 jam/hari menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 45 orang (31%), tidak setuju sebanyak 39 orang (26,9%), sangat tidak setuju sebanyak 28 orang (19,3%), sangat setuju sebanyak 25 orang (17,2%), dan netral sebanyak 8 orang (5,5%). Saya menggunakan facebook 3-6 jam/hari bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 60 orang (41,4%), sangat tidak tidak setuju sebanyak 32 orang (22,1%), netral sebanyak 25 orang (17,2%), setuju sebanyak 15 orang (10,3%), dan sangat setuju sebanyak 13 orang (9,0%). Saya menggunakan facebook 6-9 jam/hari bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 66 orang (45,5%), sangat tidak setuju sebanyak 39 orang (26,9%), setuju sebanyak 22 orang (15,2%), netral sebanyak 12 orang (8,3%), dan sangat setuju sebanyak 6 orang (4,1%). Saya menggunakan facebook 9-12 jam/hari menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 43 orang (29,7%), setuju sebanyak 41 orang (28,3%), sangat tidak setuju sebanyak 39 orang (26,9%), netral sebanyak 20 orang (13,8%), dan sangat setuju sebanyak 2 orang (1,4%). Saya menggunakan facebook setiap saat atau sehari penuh menunjukkan responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : sangat tidak setuju sebanyak 52 orang (35,9%), tidak setuju baik sebanyak 42 orang (29,0%), setuju sebanyak 29 orang (20,0%), netral sebanyak 13 orang (9,0%), dan sangat setuju sebanyak 9 orang (6,2%).

8

Adapun data hasil responden terhadap variabel Penggunaan Bahasa Alay (Y) adalah Bahasa alay sebagai sarana komunikasi non formal sesama remaja alay maupun antar remaja lainnya menunjukkan responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 51 orang (35,2%), netral sebanyak 35 orang (24,1%), sangat tidak setuju sebanyak 31 orang (21,4%), tidak setuju sebanyak 22 orang (15,2%), dan sangat setuju sebanyak 6 orang (4,1%). Saya suka bahasa alay di facebook karena membuat tulisan terlihat lebih unik, beda, dan dapat dimodifikasi semau kita menunjukkan responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 68 orang (46,9%), setuju sebanyak 29 orang (20,0%), sangat tidak setuju sebanyak 23 orang (15,9%),netral sebanyak 21 orang (14,5%), dan sangat setuju sebanyak 4 orang (2,8%). Saya suka menggunakan bahasa alay di facebook karena dapat meningkatkan kepercayaan diri saya menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 63 orang (43,4%), tidak setuju sebanyak 38 orang (26,2%), netral sebanyak 20 orang (13,8%), sangat tidak setuju sebanyak 22 orang (15,2%), dan sangat setuju sebanyak 2 orang (1,4%). Saya suka menggunakan bahasa alay di facebook karena bahasa alay dapat dijadikan bahasa kode yang ampuh untuk membicarakan hal-hal yang rahasia menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 62 orang (42,8%), netral sebanyak 32 orang (22,1%), sangat tidak setuju sebanyak 24 orang (16,6%), tidak setuju sebanyak 17 orang (11,7%), dan sangat setuju sebanyak 10 orang (6,9%). Motivasi saya menggunakan bahasa alay di facebook agar sama seperti teman-teman menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 68 orang (46,9%), netral sebanyak 29 orang (20,0%), sangat setuju sebanyak

9

27 orang (18,6%), sangat tidak setuju sebanyak 12 orang (8,3%), dan tidak setuju sebanyak 9 orang (6,2%). Motivasi saya menggunakan bahasa alay di facebook agar bisa di bilang eksis dan up to date menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 70 orang (48,3%), sangat tidak setuju sebanyak 38 orang (26,2%), netral sebanyak 20 orang (13,8%), setuju sebanyak 15 orang (10,3%), dan sangat setuju sebanyak 2 orang (1,4%). Motivasi saya menggunakan bahasa alay di facebook untuk pencarian identitas diri, eksistensi diri sesuai perkembangan budaya menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 52 orang (35,9%), setuju sebanyak 46 orang (31,7%), netral sebanyak 22 orang (15,2%), sangat tidak setuju sebanyak 16 orang (11,0%), dan sangat setuju sebanyak 9 orang (6,2%). Saya menggunakan bahasa alay di facebook hanya pada teman atau orang lain yang mengerti bahasa alay menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 65 orang (44,8%), sangat tidak setuju sebanyak 32 orang (22,1%), setuju sebanyak 22 orang (15,2%), sangat setuju sebanyak 15 orang (10,3%) dan netral sebanyak 11 orang (7,6%). Bahasa alay menjadi tidak efektif ketika lawan bicara tidak mengerti bahasa alay yang saya tulis di facebook menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : tidak setuju sebanyak 56 orang (38,6%), setuju sebanyak 37 orang (25,5%), netral sebanyak 25 orang (17,2%), sangat tidak setuju sebanyak 22 orang (15,2%), dan sangat setuju sebanyak 5 orang (3,4%). Saya sering tidak sengaja menggunakan bahasa alay pada saat menulis pelajaran menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 43 orang (29,7%), tidak setuju sebanyak 36 orang (24,8%), sangat tidak

10

setuju sebanyak 30 orang (20,7%), netral sebanyak 18 orang (12,4%), dan sangat setuju sebanyak 28 orang (12,4%). Bahasa alay membuat saya semakin “kreatif” dan gaul menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 60 orang (41,4%), tidak setuju sebanyak 51 orang (35,2%), netral sebanyak 13 orang (9,0%), sangat setuju sebanyak 12 orang (8,3%), dan sangat tidak setuju sebanyak 9 orang (6,2%). Bahasa alay membuat keanekaragaman bahasa semakin bertambah menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 54 orang (37,2%), tidak setuju sebanyak 31 orang (21,4%), netral sebanyak 27 orang (18,6%), sangat tidak setuju sebanyak 26 orang (17,9%), dan sangat setuju sebanyak 7 orang (4,8%). Bahasa alay membuat saya merasa “beda” dengan remaja lainnya dan merasa “lebih “ dari remaja umumnya yang tidak menggunakan bahasa alay menunjukkan bahwa responden yang berpendapat tentang hal diatas, apabila disusun secara peringkatnya berdasarkan jumlah yang terbesar terhadap kategori yang diperoleh adalah : setuju sebanyak 51 orang (35,2%), tidak setuju sebanyak 32 orang (22,1%), sangat tidak setuju sebanyak 31 orang (21,4%), netral sebanyak 24 orang (16,6%), dan sangat setuju sebanyak 7 orang (4,8%). Berdasarkan dari analisis crosstabulation di SPSS 16 tiap Tempat Tinggal Responden maka dapat diketahui dari tiap pertanyaan pada variabel Penggunaan Bahasa Alay Di Kalangan Remaja (Y) adalah sebagai berikut : Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 5 responden memberikan jawaban sangat setuju, 32 responden memberikan jawaban setuju, 24 responden memberikan jawaban netral, 13 responden memberikan jawaban tidak setuju, 14 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju.

11

Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 1 responden memberikan jawaban sangat setuju, 19 responden memberikan jawaban setuju, 11 responden memberikan jawaban netral, 9 responden memberikan jawaban tidak setuju, 17 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 2 responden memberikan jawaban sangat setuju, 13 responden memberikan jawaban setuju, 13 responden memberikan jawaban netral, 49 responden memberikan jawaban tidak setuju, 11 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 2 responden memberikan jawaban sangat setuju, 16 responden memberikan jawaban setuju, 8 responden memberikan jawaban netral, 19 responden memberikan jawaban tidak setuju, 12 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 1 responden memberikan jawaban sangat setuju, 38 responden memberikan jawaban setuju, 11 responden memberikan jawaban netral, 27 responden memberikan jawaban tidak setuju, 11 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 1 responden memberikan jawaban sangat setuju, 25 responden memberikan jawaban setuju, 9 responden memberikan jawaban netral, 11 responden memberikan jawaban tidak setuju, 11 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 4 responden memberikan jawaban sangat setuju, 40 responden memberikan jawaban setuju, 23 responden memberikan jawaban netral, 9 responden memberikan jawaban tidak setuju, 12 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 6 responden memberikan jawaban sangat setuju, 22 responden memberikan jawaban setuju, 9 responden memberikan 12

jawaban netral, 8 responden memberikan jawaban tidak setuju, 12 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 20 responden memberikan jawaban sangat setuju, 40 responden memberikan jawaban setuju, 18 responden memberikan jawaban netral, 6 responden memberikan jawaban tidak setuju, 4 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 7 responden memberikan jawaban sangat setuju, 28 responden memberikan jawaban setuju, 11 responden memberikan jawaban netral, 3 responden memberikan jawaban tidak setuju, 8 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 1 responden memberikan jawaban sangat setuju, 12 responden memberikan jawaban setuju, 16 responden memberikan jawaban netral, 43 responden memberikan jawaban tidak setuju, 16 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 1 responden memberikan jawaban sangat setuju, 3 responden memberikan jawaban setuju, 4 responden memberikan jawaban netral, 27 responden memberikan jawaban tidak setuju, 22 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 4 responden memberikan jawaban sangat setuju, 25 responden memberikan jawaban setuju, 16 responden memberikan jawaban netral, 36 responden memberikan jawaban tidak setuju, 7 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju.

13

Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 5 responden memberikan jawaban sangat setuju, 21 responden memberikan jawaban setuju, 6 responden memberikan jawaban netral, 16 responden memberikan jawaban tidak setuju, 9 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 10 responden memberikan jawaban sangat setuju, 12 responden memberikan jawaban setuju, 5 responden memberikan jawaban netral, 44 responden memberikan jawaban tidak setuju, 17 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 5 responden memberikan jawaban sangat setuju, 10 responden memberikan jawaban setuju, 6 responden memberikan jawaban netral, 21 responden memberikan jawaban tidak setuju, 15 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 2 responden memberikan jawaban sangat setuju, 26 responden memberikan jawaban setuju, 12 responden memberikan jawaban netral, 39 responden memberikan jawaban tidak setuju, 9 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 3 responden memberikan jawaban sangat setuju, 11 responden memberikan jawaban setuju, 13 responden memberikan jawaban netral, 17 responden memberikan jawaban tidak setuju, 13 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 8 responden memberikan jawaban sangat setuju, 27 responden memberikan jawaban setuju, 13 responden memberikan jawaban netral, 22 responden memberikan jawaban tidak setuju, 18 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 10 responden memberikan jawaban sangat setuju, 16 responden memberikan jawaban setuju, 5 responden memberikan 14

jawaban netral, 14 responden memberikan jawaban tidak setuju, 12 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 7 responden memberikan jawaban sangat setuju, 37 responden memberikan jawaban setuju, 7 responden memberikan jawaban netral, 32 responden memberikan jawaban tidak setuju, 5 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden,5 responden memberikan jawaban sangat setuju, 23 responden memberikan jawaban setuju, 6 responden memberikan jawaban netral, 19 responden memberikan jawaban tidak setuju, 4 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 5 responden memberikan jawaban sangat setuju, 33 responden memberikan jawaban setuju, 17 responden memberikan jawaban netral, 19 responden memberikan jawaban tidak setuju, 14 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 2 responden memberikan jawaban sangat setuju, 21 responden memberikan jawaban setuju, 10 responden memberikan jawaban netral, 12 responden memberikan jawaban tidak setuju, 12 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan dari analisis Crosstabulation maka dapat diketahui jumlah yang sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dari masing-masing tempat tinggal jawaban responden, diketahui yang bertempat tinggal didesa berjumlah 88 responden, 5 responden memberikan jawaban sangat setuju, 33 responden memberikan jawaban setuju, 15 responden memberikan jawaban netral, 20 responden memberikan jawaban tidak setuju, 15 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju.

15

Yang bertempat tinggal di kota berjumlah 57 responden, 2 responden memberikan jawaban sangat setuju, 18 responden memberikan jawaban setuju, 9 responden memberikan jawaban netral, 12 responden memberikan jawaban tidak setuju, 16 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju. Analisis regresi linier digunakan untuk melakukan pengujian hubungan antara sebuah variabel dependent dengan satu atau beberapa variabel independen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. (Syahri: 171). Hasil dari analisis regresi linier adalah : Besarnya angka R (r2) adalah 0,582. Nilai R dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh jejaring sosial facebook terhadap penggunaan bahasa alay di kalangan remaja dengan menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan rumus : KD = r2 X 100% KD = 0,5822 X 100% KD = 0,3387 X 100% KD = 33,87% Maka besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X

terhadap Y dapat diketahui

sebesar 33,87%. Uji signifikasi ditunjukkan oleh tabel correlations. Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan secara statistik berikut. H1 : ryx ≠ 0 Ho : ryx ≠ 0 H1

: Terdapat pengaruh Jejaring Sosial Facebook terhadap Penggunaan Bahasa Alay.

Ho

: Tidak terdapat pengaruh Jejaring Sosial Facebook terhadap Penggunaan Bahasa

Alay.

16

Jika nilai probalitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probalitas Sig atau (0,05> Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Tabel correlations diperoleh variabel Jejaring Sosial Facebook terhadap Penggunaan Bahasa Alay nilai Sig sebesar 0,000, kemudian dibandingkan dengan probalitas 0,05, ternyata nilai probalitas 0,05 lebih besar dari nilai probalitas Sig atau (0,05>0,000), maka H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain signifikan. Terbukti bahwa terdapat pengaruh Jejaring Sosial Facebook terhadap Penggunaan Bahasa Alay. Menguji signifikasi dengan rumus t hitung :

Jika t hitung > t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan t hitung < t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan berdasarkan perhitungan di atas, α =0,05 dan n =145, uji dua pihak df = n-1 = 145-1 = 144 sehingga diperoleh t tabel = 1,65550. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel

atau 10,52 > 1,65550, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh dan signifikasi jejaring

sosial facebook terhadap penggunaan bahasa alay. III. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan dari hasil uji hipotesa yang diketahui dari perhitungan manual, dapat diketahui t hitung 10,52 , sedangkan t tabel 1,65550. Dapat dikatakan t hitung > t tabel sehingga Pengaruh Jejaring Sosial Facebook Terhadap Penggunaan Bahasa Alay Di Kalangan Remaja (Studi SMPN 4 Sampang) benar adanya (H1 diterima). Sedangkan hasil koefisien korelasi person product moment menunjukkan bahwa besar Pengaruh Jejaring Sosial Facebook Terhadap Penggunaan Bahasa Alay Di Kalangan Remaja (Studi SMPN 4 Sampang) rxy sebesar 0,582 dan berada pada interval 0,40-0,70 yang berarti terdapat korelasi yang cukup antara variable x dan y.

17

Besarnya konstribusi Jejaring Sosial Facebook terhadap Penggunaan Bahasa Alay Di Kalangan Remaja (Studi SMPN 4 Sampang) adalah KD = r2 x 100% = 0,5822 x 100% = 33,87. Maka pengaruh jejaring sosial facebook terhadap penggunaan bahasa alay sebesar 33,87% dan sisanya 66,13% ditentukan oleh variabel lain. Keterbatasan dalam penelitian ini membuat peneliti belum dapat menjawab semua hal, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah penggunaan bahasa alay diharapkan tidak merusak kaidah bahasa Indonesia, tetapi malah memperkaya khazanah bahasa yang ada di Indonesia. Remaja menggunakan bahasa alay pada situasi dan kondisi yang tepat (tidak formal). Penelitian bahasa alay merupakan penelitian yang menarik karena menambah wawasan tentang bahasa-bahasa yang baru, kreatif, dan menarik untuk dipergunakan dalam komunikasi remaja. DAFTAR PUSTAKA Buku : Bungin, Burhan, 2008, Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Croteau, David, and William Hoynes.1997.Media/Society:Industries,images, and Audiences. London:Pine Forge Press Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Mulyana, Dedi. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. 1984. Teori-teori Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Singarimbuan, Masri dan Sofyan Effendi.1995, Metode Penelitian Survey, Edisi revisi. LP3ES, Jakarta. Soeharto, M. 1992, Kamus Indonesia, Jakarta: PT.Gramedia Internet : Chaerunnisa.2010.“definisi alay menurut para ahli http://lupherbluniez.blogspot.com, di akses 11 Oktober 2012.

kamus”.[Online].

Tanpa pengarang.2013.”Slang”.[Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/Slang, di akses 30 Januari 2013. Tanpa pengarang. 2013. ”Bahasa Gaul”. [Online]. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_gaul, di akses 30 Januari 2013.

18