PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI ...

39 downloads 1821 Views 103KB Size Report
Pada aspek keterampilan menulis di Sekolah Menengah Pertama .... menyajikan informasi materi tentang puisi pada pokok bahasan menulis puisi. Media.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII Oleh: Idrus Nasinha1 Wahyudi Siswanto2 Muakibatul Hasanah3 Email: [email protected] Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Abstract: This study aims to develop learning media in writing poem for junior high school grade 8 th. Models used in research and development is adapted from Sadiman research model. Product research and development result in a learning media in writing poem containing the definition of poem, substance of poem, step writing poem, and practice. Instrument that used in questionare. According on the tests conducted to tes several subject, learning media is feasible and can be implemented. Key words: development media, writing poem, junior high school (SMP/MTs) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran menulis puisi untuk siswa kelas VIII SMP/MTs. Model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi dari model penelitian Sadiman. Produk penelitian dan pengembangan ini menghasilkan media pembelajaran menulis puisi berisi pengertian puisi, unsur puisi, langkah menulis puisi, dan latihan. Instrumen yang digunakan yakni berupa angket. Berdasarkan uji yang dilakukan kepada beberapa subjek uji, media ini layak dan dapat diimplementasikan. Kata kunci: pengembangan media, menulis puisi, siswa SMP/MTs

Pembelajaran merupakan proses komunikasi (Sanjaya, 2008:162). Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Terkadang dalam pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak diterima oleh siswa secara optimal atau tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.

1

Idrus Nasinha adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang, 2012. 2 Wahyudi Siswanto adalah Dosen Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang 3 Muakibatul Hasanah adalah Dosen Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang

2

Pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada aspek pembelajaran sastra dijabarkan dalam mendengarkan sastra, berbicara sastra, membaca sastra, dan menulis sastra. Pada aspek keterampilan menulis di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah keterampilan menulis puisi. Dalam pembelajaran menulis puisi, diharapkan siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat puisi, namun juga diperlukan kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara menulis puisi yang menarik untuk dibaca. Melalui menulis puisi, kita dapat mengungkapkan ide, mengekspresikan pikiran, pengetahuan, perasaan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidup kita ke dalam bahasa tulis. Menulis puisi bisa dikatakan menulis apa yang ingin kita ungkapkan pada sebuah tulisan. Karena puisi sendiri merupakan ekspresi yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama (Pradopo, 1987:7). Menurut Roekhan (1991:8) secara khusus tujuan pengajaran menulis kreatif sastra mencakup pencapaian: (1) mengarahkan agar siswa menguasai bentuk tulisan dan gaya bahasa sastra, (2) membantu siswa agar menguasai keterampilan menulis dan aturannya, (3) membantu siswa agar mampu mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan segala sesuatu yang menarik perhatiannya dengan cara efektif dan bermakna, (4) membantu dan memperluas wawasan siswa tentang diri orang lain dan lingkungannya, (5) membantu siswa menciptakan sesuatu yang menyenangkan, membanggakan, dan memuaskan. Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa keterampilan menulis sangat penting. Oleh karena itu, menulis harus dilatih secara sungguh-sungguh agar tujuan pembelajaran menulis dapat tercapai secara optimal. Hal ini penting untuk dilaksanakan mengingat menulis merupakan sarana yang penting untuk mengembangkan intelektual anak sejak pendidikan dasar. Keterampilan menulis merupakan proses belajar yang memerlukan ketekunan berlatih, semakin rajin berlatih keterampilan menulis semakin meningkat. Oleh karena itu, keterampilan menulis siswa perlu ditumbuhkembangkan dan diharapkan mampu menulis berbagai hal termasuk menulis sastra yakni menulis puisi. Pengembangan media ini didasarkan pada identifikasi. Dari identifikasi kebutuhan tersebut ditemukan bahwa guru lebih suka menggunakan metode pembelajaran tradisional yang terkadang membuat siswa merasa bosan dan tidak memperhatikan materi yang diajarkan. Pada pelajaran Bahasa Indonesia terutama pembelajaran menulis puisi, guru tidak menjelaskan langkah-langkah menulis puisi. Guru jarang memanfaatkan media pembelajaran. Media pembelajaran pada dasarnya merupakan produk teknologi pendidikan (Sayuti, 1985:232). Namun demikian, media bukan hanya satu-satunya sebagai sarana belajar. Selain itu, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Menurut Gerlach (dalam Sanjaya, 2008:163) secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

3

Penggunakan media pembelajaran akan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman tidak langsung, sebab televisi adalah perantara. Melalui televisi siswa dapat menyaksikan berbagai peristiwa dari jarak jauh sesuai dengan program yang dirancang. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi untuk siswa SMP/MTs kelas VIII. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah (1) mengembangkan isi media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi untuk siswa SMP/MTs kelas VIII, (2) mendeskripsikan tingkat kemanfaatan media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi untuk siswa SMP/MTs kelas VIII, dan (3) mendeskripsikan tingkat kemenarikan media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi pada siswa SMP/MTs kelas VIII. METODE Metode Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan (Puslitjaknov, 2008:8). Dalam penelitian ini dikemukakan model pengembangan sebagai dasar pengembangan produk. Model yang dikembangkan mengacu pada model pengembangan Sadiman (2008:101) sebagai berikut, (1) identifikasi kebutuhan, (2) perumusan tujuan, (3) mengembangkan materi media, (4) mengembangkan alat evaluasi media, (5) menyusun naskah media, (6), produksi media, (7) menyusun petunjuk pemanfaatan media, (8) uji coba produk, dan (9) produk akhir. Uji coba dilakukan di MTs Negeri Blitar pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan yakni berupa angket yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing. Angket digunakan untuk menilai layak tidaknya media yang dikembangkan digunakan dalam pembelajaran menulis puisi untuk siswa kelas VIII. Dalam tahap penelitian dan pengumpulan data, ada beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapan pertama yang dilakukan, yaitu melakukan identifikasi kebutuhan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Tahap selanjutnya merumuskan tujuan yang akan dicapai, mengembangkan materi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, menyusun alat evaluasi media yang berupa angket, menyusun naskah media, produksi media sebelum uji coba, menyusun petunjuk pemanfaatan media agar media yang dikembangkan mudah untuk digunakan oleh orang lain. Tahap selanjutnya adalah uji coba produk untuk menilai layak tidaknya media yang dikembangkan digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Uji coba produk dilakukan dengan melibatkan ahli materi menulis puisi, ahli media, praktisi, dan siswa. Tahap akhir yakni revisi berdasarkann saran dari subjek coba untuk menghasilkan produk akhir. Data pengembangan media pembelajaran menulis puisi untuk SMP/MTs kelas VIII adalah data verbal deskriptif dan data numerik. Data verbal deskriptif merupakan data yang dikumpulkan dengan instrumen yang dilaporkan secara sistematis melalui informasi lisan dari guru dan siswa saat identifikasi kebutuhan serta beberapa komentar, saran, kritik yang dihimpun selama waktu uji coba. Adapun

4

data numerik berupa skor nilai yang dikumpulkan dengan instrumen format penilaian media yang disusun dan dianalisis secara kuantitatif yang berupa persentase. Rumus persentase yang digunkan untuk mengolah data per butir, yaitu nilai jawaban responden dalam satu butir dibagi dengan nilai ideal dalam satu butir dan dikalikan konstanta. Adapun rumus persentase yang digunakan untuk mengolah data secara keseluruhan, yaitu jumlah keseluruhan jawaban responden dalam seluruh butir dibagi dengan jumlah keseluruhan skor ideal dalam per butir dan dikalikan konstanta.

HASIL Isi Media Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Tayangan Acara Televisi Media pembelajaran yang dihasilkan adalah media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi. Media ini dirancang agar dapat dijadikan pelengkap ketika pembelajaran menulis puisi. Selain itu, media ini dibuat agar dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Hamalik (dalam Arsyad, 2002:15) mengemukakan bahwa pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan media pembelajaran yang lain. Karakteristik yang paling menonjol dari media ini yaitu penggunaan tayangan acara televisi untuk menulis puisi. Media pembelajaran ini tergolong multimedia karena menggabungkan berbagai tipe objek media seperti teks, gambar, audio, dan animasi. Komponen-komponen itulah yang membuat media ini lebih menarik. Media pembelajaran ini dirancang untuk pencapaian kompetensi dasar menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Media ini menyajikan informasi materi tentang puisi pada pokok bahasan menulis puisi. Media yang dikembangkan terbagi menjadi beberapa bagian atau menu pilihan yang terdiri atas (1) halaman depan, (2) profil media, (3) kompetensi yang harus dicapai, (4) materi pembelajaran, (5) latihan menulis puisi, dan (6) profil pengembang.

Tingkat Kemanfaatan dan Kemenarikan Media Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Tayangan Acara Televisi Berdasarkan hasil validasi terhadap ahli materi, praktisi, ahli media, dan siswa maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti sudah valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran menulis puisi di SMP/MTs. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis angket validasi ahli materi dan praktisi dengan hasil keseluruhan 68,3% dan 98,8%. Oleh karena itu, hasil pengembangan media pembelajaran menulis puisi dapat dikatakan valid dan tidak perlu direvisi. Meskipun media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti sudah dikatakan layak, media ini tetap memerlukan komentar, saran, dan kritik guna menyempurnakan media yang dikembangkan.

5

Berdasarkan uji coba pada ahli media diperoleh skor sebesar 88,3%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan sangat baik dan tidak perlu melakukan revisi. Respon yang baik juga diberikan ketika uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil dilaksanakan dengan melibatkan siswa kelas VIII E MTs Negeri Blitar. Berdasarkan tabel penilaian pada saat uji coba kelompok kecil, siswa memberikan nilai keseluruhan sebesar 91,2%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan sangat baik dan tidak perlu melakukan revisi. Uji coba lapangan dengan melibatkan siswa kelas VIII F MTs Negeri Blitar. Berdasarkan analisis data dari uji coba lapangan produk media ini mendapatkan penilaian dengan persentase 85,8% untuk keseluruhan tampilan media. Oleh karena itu, media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi ini sangat baik, bermanfaat, dan menarik untuk dijadikan pelengkap dalam pembelajaran menulis puisi di SMP/MTs dan tidak perlu melakukan revisi. PEMBAHASAN Kajian Produk yang Telah Direvisi Media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi yang telah dikembangkan secara garis besar terdiri dari dua bagian yaitu halaman depan dan halaman inti. Halaman depan media menampilkan beberapa menu pilihan yaitu, (1) menu mulai untuk memulai pembelajaran menulis puisi, (2) menu petunjuk untuk mengetahui bagaimana petunjuk penggunaan media, (3) menu isi CD untuk mengetahui komponen apa saja yang ada dalam CD, dan (4) menu keluar untuk keluar aplikasi. Selain itu juga ada menu instruksi untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi. Pada halaman depan juga dicantumkan instansi tempat pengembang melakukan pengembangan media. Halaman inti berisi tentang isi media secara keseluruhan. Pada bagian ini terdapat enam menu pilihan yaitu, (1) menu profil media yang berisi tentang profil singkat media yang dikembangkan, (2) kurikulum yang berisi tentang kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai, (3) materi yang berisi tentang pengertian puisi bebas, unsur-unsur puisi yang meliputi diksi (kata konotatif, kata konkret, dan kata khusus), materi menulis puisi, latihan menulis puisi, dan daftar pustaka, (4) latihan yang berisi video tayangan acara televisi untuk latihan menulis puisi, (5) pengembang yang berisi profil singkat pengembang, (6) keluar media untuk menutup media setelah selesai digunakan. Media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi merupakan salah satu media yang dapat melibatkan seluruh indera. Hal ini dikarenakan media yang dikembangkan, siswa secara langsung berhadapan dan terlibat dalam pembelajaran yang dilakukan. Edgar Dale (dalam Sadiman, 2008:8) mengadakan klasifikasi pengalaman dari tingkat yang paling konkret ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman. Kerucut pengalaman E. Dale menjelaskan bahwa semakin banyak siswa melakukan interaksi langsung dengan apa yang sedang dipelajarinya, sehingga semakin konkret pula

6

pengetahuan yang diperoleh. Dengan demikian, untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut perlu memilih media yang mampu melibatkan seluruh indera. Santoso (dalam Subana, 2009:287) mengemukakan pengertian media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang sebagai penyebar ide atau gagasan sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka produk media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi ini dapat dikatakan layak untuk menjadi media pembelajaran menulis puisi di SMP/MTs. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil uji coba pada ahli materi, tujuan pembelajaran memperoleh nilai 100%, penyajian materi pada media memperoleh nilai 64,2%, kemanfaatan media untuk pembelajaran memperoleh nilai 75%. Nilai keseluruhan yang diperoleh ketika uji coba pada ahli materi, media yang dikembangkan memperoleh nilai 68,3% yang merupakan kriteria cukup baik dan layak digunakan. Hasil uji coba pada praktisi, media yang dikembangkan dari segi tujuan pembelajaran memperoleh nilai 100%, penyajian materi 98%, kemanfaatan 100%, dengan nilai keseluruhan yakni 98,8%. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari praktisi, media yang dikembangkan termasuk sangat baik dan layak digunakan untuk pembelajaran menulis puisi. Uji coba selanjutnya yakni uji coba terhadap ahli media. Hasil uji coba pada ahli media, kemenarikan media memperoleh nilai 91,7%, penyajian materi 85,7%, kemanfaatan media memperoleh nilai 87,5%, dengan nilai keseluruhan 88,3%. Berdasarkan hasil tersebut, media yang dikembangkan termasuk sangat baik dan layak untuk digunakan. Respon yang baik juga diberikan ketika uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil dilaksanakan dengan melibatkan siswa kelas VIII E MTs Negeri Blitar. Pada uji coba kelompok kecil, tujuan pembelajaran memperoleh nilai 97,5%, kemenarikan media 84,7%, penyajian materi 92,3%, kemanfaatan media 91,7%, dengan nilai keseluruhan 91,2%. Berdasarkan penilaian pada saat uji coba kelompok kecil, media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan sangat baik dan layak digunakan. Uji coba yang terakhir yakni uji coba lapangan melibatkan siswa kelas VIII F MTs Negeri Blitar. Hasil uji coba lapangan pada aspek tujuan pembelajaran memperoleh nilai 84,6%, kemenarikan media 86,2%, penyajian materi 85,7%, kemanfaatan 85,8%, dengan nilai keseluruhan 85,8%. Berdasarkan hasil yang diperoleh ketika uji coba lapangan, media yang dikembangkan termasuk kriteria sangat baik dan layak digunakan untuk pembelajaran. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan terhadap ahli materi, praktisi, ahli media, dan siswa media yang dikembangkan memperoleh nilai 86,5%. Berdasarkan hasil nilai tersebut, media yang dikembangkan termasuk sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Media yang dikembangkan selain mendapatkan penilaian, juga memperoleh saran dari ahli materi, ahli media, dan siswa ketika uji coba dilakukan. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, media yang dikembangkan mendapatkan saran dan masukan dari subjek coba. Saran yang diberikan oleh subjek coba digunakan untuk memperbaiki media yang telah dikembangkan. Saran yang diberikan yaitu

7

penambahan contoh puisi, ukuran huruf yang masih kecil pada bagian tertentu, penambahan tombol bantuan, suara musik yang terlalu keras, dan gambar latar belakang. Sesuai dengan saran yang telah diberikan, media yang dikembangkan diperbaiki sesuai dengan saran yang telah diberikan misalnya menambahkan contoh puisi, memperbesar ukuran huruf, menambahkan tombol bantuan, memberikan tombol kontrol musik untuk mengurangi atau menambah volume suara atau pun mematikan suara musik, dan mengubah latar belakang media. Media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi menggunakan aplikasi Macromedia Flash. Meskipun demikian, untuk menjalankan media ini, pengguna tidak harus memiliki program tersebut, karena media ini telah dirancang untuk dapat dijalankan di semua komputer yang memiliki fasilitas CD ROM. Media pembelajaran ini tetap memiliki kemampuan yang baik meskipun dijalankan di komputer pentium 4. Media pembelajaran yang menarik harus memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan yang terintegrasi (Munadi, 2008:150). Media yang dikembangkan dikemas dalam Compact Disc (CD) ini sudah berisi animasi, gambar, musik, dan komponen-komponen lain yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Bahan penarik perhatian yang ada dalam media pembelajaran ini dapat dikatakan efektif setelah dilakukan uji coba terhadap para ahli dan uji coba lapangan. Fungsi media menurut Rowntree (dalam Setyosari dan Sihkabuden, 2005:19) adalah membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon murid, memberikan umpan balik dengan segera, menggalakkan latihan yang serasi. Komponen inti dari media ini yaitu materi tentang pengertian puisi bebas, unsur puisi, pembelajaran menulis puisi. Dalam multimedia ini dipaparkan pengertian puisi bebas, unsur-unsur puisi beserta contoh, pembelajaran menulis puisi beserta contoh. Untuk mengkonkretkan pengetahuan yang dibangun siswa, disajikan pula tayangan acara televisi sebagai inspirasi menulis puisi. Penggunaan produk ini terbukti dapat menarik perhatian dan motivasi siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan angket pada uji coba lapangan terhadap siswa sebagai responden yaitu 85,8%. Media ini dikemas dalam Compact Disk (CD). Kemasannya yang praktis dapat dibawa ke mana-mana dan dapat dipelajari kapan pun sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan multimedia ini sesuai dengan kondisi zaman sekarang, yakni meluasnya penggunaan komputer dan laptop di kalangan pelajar. Pengembangan multimedia dengan macromedia flash mudah dibuat dan dioperasikan, hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada guru agar lebih memanfaatkan media-media yang ada, lebih kreatif dengan menciptakan media yang menarik. Selain berbagai keunggulan tersebut, media ini memiliki beberapa kelemahan yaitu, kurangnya aplikasi sehingga memerlukan dukungan adobe audition untuk mengolah audio dan musik. Media pembelajaran ini hanya bisa digunakan dalam proses pembelajaran apabila di sekolah dilengkapi fasilitas komputer dan LCD bila media digunakan oleh guru.

8

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengembangan, media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi untuk siswa kelas VIII dapat dideskripsikan beberapa materi yakni pengertian puisi bebas, unsur puisi, langkah-langkah menulis puisi, tayangan acara televisi untuk berlatih menulis puisi. Tayangan acara televisi yang dipilih mempunyai tema yang beragam mulai dari keindahan alam, kemiskinan, kerusakan alam, bencana alam, perjuangan hidup, dan pendidikan. Media ini di kemas dalam Compact Disk (CD). Kemasannya yang praktis dapat dibawa ke mana-mana dan dapat dipelajari kapan pun sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan multimedia ini sesuai dengan kondisi zaman sekarang, yakni meluasnya penggunaan komputer dan laptop di kalangan pelajar. Pengembangan multimedia dengan macromedia flash mudah dibuat dan dioperasikan, hal ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada guru agar lebih memanfaatkan media-media yang ada, lebih kreatif dengan menciptakan media yang menarik. Berdasarkan uji yang dilakukan, media pembelajaran ini layak dan dapat diimplementasikan dengan beberapa perbaikan berdasarkan saran dan komentar dari beberapa subjek uji. Saran Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran menulis puisi. Hasil pengembangan media pembelajaran tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dalam melakukan pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP/MTs. Tahapan-tahapan pembelajaran dalam media pembelajaran ini mudah diikuti oleh siswa. Selain itu, siswa juga disarankan untuk membaca petunjuk penggunaan media pembelajaran dengan cermat. Guru disarankan harus tetap mendampingi dan membimbing siswa dalam kegiatan menulis puisi. Guru juga bisa melakukan pengembangan produk lebih lanjut dan atau menyesuaikan produk ini dengan kebutuhan di sekolah. Produk media ini masih banyak kekurangan, yaitu pada tayangan acara televisi masih belum begitu baik kualitas gambarnya, pada media ini masih belum ada suara pengiring media (dubbing), animasi masih belum maksimal, pemilihan musik masih belum beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi guru Bahasa Indonesia dan ahli media untuk mengembangkan produk ini dengan menambahkan video tayangan acara televisi yang berkualitas baik, penambahan suara pengiring (dubbing) sehingga memudahkan pengguna, keanekaragaman animasi dan musik agar media lebih menarik untuk digunakan dalam pembelajaran. Kepada peneliti lain, diharapkan melakukan penelitian untuk menguji efektivitas produk, karena dalam penelitian ini peneliti hanya sebatas mengembangkan produk media pembelajaran menulis puisi berbasis tayangan acara televisi dan hanya menguji dari segi kemanfaatan dan kemenarikannya.

9

DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Munadi, Yudhi. 2008. Media Pemelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Pradopo, Rachmad. D. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Roekhan. 1991. Menulis Kreatif: Dasar-dasar dan Petunjuk Penerapannya. Malang: YA3. Sadiman, Arief. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatanya. Jakarta: Grafindo Pers. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sayuti, Suminto. A. 1985. Puisi dan Pengajarannya. Semarang: IKIP Semarang Press. Setyosari, Punaji & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang. Elang Mas. Subana. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung. CV Pustaka Setia.

10

Artikel oleh Idrus Nasinha ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan.

Malang, Penulis

Agustus 2012

Idrus Nasinha NIM 107211410510

Malang, Agustus 2012 Pembimbing I

Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd NIP 19650220 198802 1 001

Malang, Agustus 2012 Pembimbing II

Dr. Muakibatul Hasanah, M.Pd NIP 19620603 198802 2 001