Pengembangan Model Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup ...

212 downloads 317 Views 12MB Size Report
2 Jan 2011 ... --:rkungan Hidup pada peserta didik di empat sekolah dasar di. Kecamatan .... Pendidikan Lingkungan Hidup berbasis lokal pada murid SD di.
Volume Xl, Nomor 2, Januari 2011

tssN 1412 - 1557

PELA}'6I PET.IDIDIKAN Majalah llmiah Kependidikan Model Attractive Learning Dapat Meningkatkan Minat Belajar Siswa Taman Kanak-Kanak Pengembangan Model Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Lokal Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Kemampuan Intra Dan Inter Personal Guru Bimbingan Preventif Terhadap Kenakalan Remaja Di SMU Peranan Layanan Bimbingan Karir Dan Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Kemandirian Siswa Sekolah Dasar

Bimbingan Konseling Di Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Peranan Sekolah Menengah Kejuruan (SMIQ Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDIVD Berbasis Informatika Technology (IT) Civic Education Sebagai Dasar Pembinaan Generasi Muda

Ilmu Dan Budaya

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CATUR SAKTI BANTUL Pelangi Pendidikan

Vol. XI

No.02

Hlm.

Yogyakarta

1-80

Januari 2011

ISSN

l4t2

-

t5s7

lssN 1412-1557

Nomor 2, Januari 2011

Volume

PELANGI PENDIDIKAN Majalah llmiah Kependidikan

Model Attractive LearningDapat Meningkatkan Minat Belajar Siswa Taman Kanak-Kanak Pengembangan Model Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Lokal Mata Pelajaran llmu Pengetahuan Sosial

Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Kemampuan Intra Dan Inter Personal Guru Bimbingan Preventif Terhadap Kenakalan Remaja Di SMU Peranan Layanan Bimbingan

Karir

Dan Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan

Kemandirian Sislva Sekolah Dasar Bimbingan Konseling Di Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Peranan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Berbasis Informatika Technology (IT) Civic Educatioa Sebagai Dasar Pembinaan Generasi Muda

Ilmu Dan Budaya

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CATUR SAKTI BANTUL

Pelangi Pendidikan

Vol. XI

No.2

Hlm.

Yogyakarta

1-80

Januari 201

1

ISSN 1412

-

ls57

Volume XI, Nomor

ISSN 1412-1557

2,Januai2}l7

PELANGI PENDIDIKAN

PENGA]{TAN.I

Duada pt melihar kerymr Berbagai sikrF menduduki jabd malu melakukm

lndonesia

Penerbit:

henti. SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN CATUR SAKTI

Alamat: Yogyakarta 55714 Telp' (0274)367612 Bantul, sudirohusodo wdhidin Jt. Dr. Pelindung: Ketua Yayasan Catur Sakti

Kqit

Dd

kstr

kita akan p€iliq gagasan sutrl $fu Pendidikan hE

terbentukny'a ril da5s1 hinqga rn

tingg. Harrym ini benar-b€CItr progam ini htrt

1

Ketua/Penan gg u ngjawab Ag. Wahana

:

Sumadi

penguasam teh tidak herarti kil masa lampatr y

Sekretaris PenYunting:

-vang berbuda-rm"

Ketua Penyunting/Redaksi

:

Sukardi, B. SurYosubroto

Anggota: Djuwalman,ArdiRis,Mulyoto,Bayudi,EdiS',Farida,MardiAk' LaY Out:

Kris BR

Administrasi

Penrgmh bangsa Indmi diperhatikan fu

I'ang rr':4emk kekalam b€rgu cita d"m pcrjum

:

Maryanto, Edi K., Tukul PS. ISSN: 1412-1557 No. 1 8.389A/1.3.03/ISSN/2001

Redaksi menerima sumbangan tulisan atau ringkasan hasil penelitian dari para pembaca. Redaksi berhak menyingkat dan memperbaikitulisan yang akan dimuat, tanpa mengubah maksud dan isi' lsi tulisan merupakan tanggung jawab penulis'

-

ffi

Volume XI, Nomor 2,Jarrruat'r2011

ISSN 1412-1557

}IODEL.IXJ ]If\--{,7

PELAI\GI PENDIDIKAN

Abstrak \lo*nel -{;

idikan

digunaliar. sec,m panbetra-;ar::- a gghin g_qa sis'mi ;

DAFTAR ISI

pembetra-iaran.

Model Attractive Learning Dapat Meningkatkan Minat

t-12

Belajar Siswa Taman Kanak-Kanak, Nelva Rolina

pembe,ra

bernl aa-r: Pembelajam: m.

Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Lokal Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Wibawa Haryono Tasmin

\{odel

dan

Pengembangan Model Bahan

Sosial, Sudaryanti, dan Sigit Dwi Kusrahmadi

Peneh:rr:

V

t3 -24 25

-3r

PErLei;^m.

menjadi suhldi

Patalan- Je::s" E tindalian- *lir,, ri

Kenn;;:a

-zuru.

Kemampuan Intra Dan Inter Personal Guru, Siti Partini Suardiman

32-36

bensi _1 a11.i,rl-E Hasil ca:i peiei sist a Th-

Bimbingan Preventif Terhadap Kenakalan Remaja Di SMU, Tuwarji

37 -4s

Kata k;nql : : bela.1ar sisn; TI

Peranan Layanan Bimbingan Karir Dan Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Kemandirian Siswa Sekolah Dasar, Aspandi Bimbingan Konseling Di Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa, Nanang Masruri dan Rajimin

Pendahu-Nuan

46-56 57 -62

Srnart can Srr

r:

or theaio; ;n;: oelElormsn; l Pendape:

trer:-e

rcenr.urjuliLen b meng:,unghap,kt

Peranan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Berbasis Informatika Technology (IT), Awan Susilo

\[e:';ru: ]

53-68

1-ang reenatua: llql

iri

frffn-*

d* p* keimriff: r

menari.k

Civic Education Sebagai Dasar Pembinaan Generasi Muda, Gunartarti

69-72

Ilmu Dan Budaya, Heriyanto

73-80

saru

R=-rUS!L9

"&

Proses p.o:u-, n;arahEr ::ere'r; , -* {- : -- _1.. t1urc. 4--" ' = -

7

Be,;:,r- -i;s,"";

I;"r

t{anok-kanak.

t-eaning and Itnentational

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS LOKAL MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Oleh: Sudaryanti, dan Sigit Dwi Kusrahmadi (FIp tINy) -\bstrak

don

Sikap.

nur. Malang:

\1'. uadung: P.T.

mgaruhinya.

fopntent and n).

oft.

Jakarta:

I: FIP IKIP rrikel (tidak

Penelitian bertujuan mengembangkan model bahan ajar pendidikan --:-ekungan hidup berbasis lokal daiam mata pelajaran Ilmu pengetahuan S..,sia1. Ada empat variabel model yang akan dikembangkan; a) materi

:-rhan ajar yang terdiri dari manusia, tempat dan lingkungan b) :ensembangan bahan ajar PLH yang terdiri dari waktu, keberlanjutan, dan :rubahan c) efektifitas bahan ajar pLH dalam IpS yang terdiri,dari sistem

s--sial dan budaya d) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Subyek :enelitian siswa kelas IV berjumlah 70 anak di empat Sekolah Dasar, -"kasi wilayah Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa \-.rg1-akarta. Jenis penelttian Research and Development, diawali survey, tindakan

:=

evaluasi, dilaksanakan bulan Maret oktober 2009. Teknik :e:eumpulan data menggunakan angket; demonstrasi; dan dokumentasi. -i::lisis data yang akan digunakan adalah teknik terpadu atau serantak ;:-tr.ra pendekatan deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif diolah dengan :ilrJsk21an model jalur ANAVA, Target yang telah dihasilkan dalam penelitian ini adalah; (1) :;:-*ujudnya model pengembangan bahan ajar pendidikan lingkungan ::lup berbasis lokal dalam mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosiat,lz; ::lasilkan acuan dalam pengembangan materi pembelajaran pendidikan --:rkungan Hidup pada peserta didik di empat sekolah dasar di Kecamatan Kasihan Bantul, (3) dihasilkan deskripsi atau gambaran warga :::srarakat melalui pendapat siswa dalarn menjaga kelestarian lingkungan :-Jup. budaya tradissional, dan adat istiadat berbasis lokaf dalam ::-::apelajaran IPS.

rbit uGM.

liata kunci : Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Lokal

'ar. Jakarta:

Latar Belakang Masalah Dampak dan hasil "pendidikan lingkungan hidup,, yang telah ;;iaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan belum banyak terlihat, baik ; ada masy arukat maupun lingkungan. Sebaliknya, berbagai permasalahan -rn-ekungan hidup yang berakar dari perilaku manusia n urih sering kita ::mukan dalam kehidupan sehari-hari. I(enyataan belum maksimalnya ;::aian hasil pendidikan ini diakui oleh Menteri Negara Lingkungan ,:?;n:bangan Model Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan ;:,t Berbasis Lokal Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial

l3 _ 24

13

PELANGI PENDIDIKAN Vol. Xl, No. 2 Januari 2011

Hidup Indonesia (2004:3) yang menyatakan bahwa "materi dan metode pelaksa.raan p"rrdidik*t lingkungan hidup tidak aplikatif, kurang 'mendukung

panyelesaian permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi di indikasi daerah *riing-*using."Ha1 ini secara tidak langsung merupakan sekolah di hidup bahwa secara ,rrn r*-konsepsi pendidikan lingkungan lebih banyak pada tatanan ide dan instrumental, lingkungan hidup di sekolah.

Pengkajianterhadappelaksanaanpembelajaranpendidikan -ini perlu dilakukan, dalam arti bahwa perlu

lingkunga; iriarrp selama

strategi pembelaj aran- dan penyediaan pengalaman belaj ar pada p"r#u aiait daram rangka mencari alternatif bentuk model pembelajaran yang dianggap lebih efektif dari sebelumnya' Keharusan untuk meninjau kembali tentang pelaksananan pendidikan -183) yang lingkungan hidup juga ditekankan oleh Soemarwoto (2001:180 m.iryutu'tatt bahwa-pendidikan lingkungan hidup mulai sekolah dasar dapat sampai perguruan tinggi perlu ditinjau kembali agarbahanpelajaran diiniernalkan dan -.luftitt* masyarakat yang bersikap dan berkelakuan pelajaran ramah terhadap lingkungan hidup. Kelemahan selama ini adalah hal-hal lingkungan hidup tJrlalu berat pada ekologi dan tidak memasukkan praktis dari kehidupan sehari-hari. Pemberlakuan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan telah memberikan rambu-rambu ke arah perlunya pengkajian terhadap strategi pembelaj aran untuk mempersiapkan suatu model pernbelaj aran, khususnya iluhun ajar berbasis lokal yang ditandai dengan terbukanya pintu bagi p.n.rupun desentralisasi pendidikan dalarn bidang kurikulum. Namun, hidup pengembangan suatu model bahan ajar pendidikan lingkungan ir"rriut rryu iesuai dengan kebutuhan di daerah yang bersangkutan dengan bahwa materi yang dikembangkan harus disesuaikan t"iup

*.irgt+

-#perhatikan dengan perkembangan peserta didik, kemampuan, minat

dan ajar bahan kebituhannya. Sejalan dengan itu, maka pengembangan materi

danstrategipendidikanlingkunganhidupharusmengacupada

karakteristik daerah yang bersangkutan, baik yang berkenaan dengan ekonomi' kondisi bentang alam,-sumber daya alam, maupun kondisi sosial dengan serta budaya masyarak atnya. Masalah-masalah yang, berkenaan

ekologis yang sumber daya hendaknya selalu digambarkan melalui praktek serasi.

Kondisi lain yang mendukung pentingnya bahan aiar yang relevan dari dengan kebutuhan siswa adalah kenyataan bahwa siswa berasal kelompok masyarakat yang memiliki keanekaragaman sosial budaya, peserta aspirasi politik, dan kondisi ekonomi mewarnai struktur mental aliit< . pada gilirannya berpengaruh dalam proses pembelajaran dan hasil

t4

T ut tli:ulu

Sudaryanti, dan Sigit Dwi Kusrahmadi

materi dan metode

aplikatif,

kurang uX' )'ang dihadapi di mempakan indikasi r hidup di sekolah rukungan hidup di

iiaran pendidikan r arti bahwa perlu lernan belajar pada nodel pembelajaran

':e1ajar. Pengkajian terhadap bahan ajar itu sendiri merupakan hal yang nenting, seperti dinyatakan oleh Cunningswort (1995) bahwa bahan ajar : erp en garuh terhadap suasana pro s es pemb el aj aran.

Rumusan Masalah Mencermati uraian latar belakang masalah tersebut di atas, rumusan o'Bagaimanakah model yang diajukan dalam penelitian ini adalah: =asalah :engembangan bahan ajar Pendidikan Lingkungan Hidup berbasis lokal :alam mata pelajaran IPS untuk satuan pendidikan SD kelas V yang sesuai Jengan tuntutan kurikulum yang berlaku?". Secara khusus masalah yang ::enjadi obyek studi adalah sebagai berikut:

;enanan pendidikan

fli:1S0 -183) yang unai sekolah dasar han pelajaran dapat

-.

rp dan berkelakuan ni edalah pelajaran remrasukkan hal-hal

cukup efektif digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?

FEndidikan telah

n

terhadap strategi llaiaran. khususnya ukanr-a pintu bagi urikulum. Namun, Xingkungan hidup rsangkutan dengan l h,arus disesuaikan lun. minat dan : n:ateri bahan ajar : mengacu pada herkenaan dengan Lisi sosial ekonomi, berkenaan dengan I-tek ekologis yang

aiar yang relevan ;isu'a berasal dari an sosial budaya, rur mental peserta helajaran dan hasil

Pendidikan Lingkungan Hidup dalam mata pelajaran IPS bagi murid SD di Lingkungan Masyarakat Adat Jawa ? Bagaimanakah model pengembangan bahan ajar Pendidikan Lingkungan Hidup dalam mata pelajaran IPS yang berbasis lokal bagi murid SD di lingkungan masyarakat adat Jawa yang dapat mewujudkan rujuan pendidikan lingkungan?

Tujuan Penelitian Memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah, penelitian :e1-rujuan untuk memperoleh gambaran empirik tentang: :. Pokok-pokok materi Pendidikan Lingkungan yang dibutuhkan sebagai bahan ajar Pendidikan Lingkungan Hidup berbasis lokal pada murid ajar SD di lingkungan masyarakat adat Jawa. l. Mendapatkan model pengembangan bahan ajar Pendidikan Lingkungan Hidup berbasis lokal yang telah teruji. dalam mata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

\Ianfaat Penelitian -. lIodel ini disamping meringankan beban pemerintah, juga sekaligus mendorong inisiatif dan kreatifitas siswa dan guru.

l.

Melalui model ini memungkinkan meningkatkan peran lembaga-

lembaga terkait' dalam pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup berbasis lokal pada murid SD di lingkungan masyarakat adat Jawa. -1. Pihak perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah yang dituntut untuk menemukan model-model pengembangan usaha pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup berbasis lokal pada murid SD di 'ei:gembangan Model Bahan Aiar Pendidikan Lingkungan aiaup Berbasis Lokal Mata Pelajaran llmu Pengetahuan Sosial 13 - 24

15

PELANGI PENDIDIKAN Vol. Xl, No.2 Januari2011

lingkungan masyarakat adat Jawa dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah untuk dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah Tinjauan Pustaka Pendidikan lingkungan hidup menurut konvensi LINESCO di Tbilisi (1997.5) merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masalah masalah yang terkait di dalamnya serta memiliki pengetahuan, motivasi, komitmen, dan keterampilan untuk bekerja, baik secara perorangan maupun kolektif dalam mencari alternatif atau memberi solusi terhadap permasalahan mencari alternatif atau memberi solusi terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada sekarang dan untuk menghindari timbulnya masalah-masalah lingkungan hidup baru

:.__-!L: , lll-

: i :.. -:jl,L^ L,',r,

illls-.6

llxtli: &rr

-r-d,

:

it3ul$Iil

Ll$*11:

.fiL. ,Llu:]t :rfl f,L*r&

. ii:-

lLl,fli

rllh,

J,q, /e

ul t.,

[-,1+

.}rr

Frrlll{i

\r1l,.T'nflfll]U

lL,i::uis fl ]ilsiiij !rJ]:"jil!l^, l-r

"ffi, ,I&L

l!Jr,t],J

till"lll

,

l

',

]f,Ht

(Gyallay,2003:408).

I'1 I

Adapun tujuan umum pendidikan lingkungan hidup menurut konferensi Tbilisi (1997:23) adalah: (1) untuk membantu menjelaskan

rl'":lIU,,E[, i.4ii*lln

masalah kepedulian serta perhatian tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial, politik, dan ekologi di kota maupun di wilayah pedesaan; (2) untuk memberikan kesemtan kepada setiap orang untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan, dan (3) untuk menciptakan pola perilaku yang baru pada individu, kelompok, dan masyarakat sebagai suatu keseluruhan terhadap lingkungan (Gyallay, 2001: 409). Tujuan yang ingin dicapai tersebut meliputi aspek: (1) pengetahuan, (2) sikap, (3) kepedulian. (4) keterampilan, dan (5) partisipasi (Gyallay, 201: 409). Internasional Working Meeting on Environment Education Inschool Cuniculum, dalam rekomendasinya mengenai pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup, menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan hendaknya merupakan suatu proses mengorganisasi nilai dan memperjelas konsep-konsep untuk membina keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menghargai antar hubungan manusia, kebudayaan, dan lingkungan fisiknya. Pendidikan lingkungan hidup harus juga diikuti dengan praktik pengambilan keputusan dan merumuskan sendiri ciri-ciri perilaku yang didasarkan pada isu-isu tentang kualitas lingkungan (Schmieder, 197 7 :25). Dengan demikian, proses pembelajaran pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan selain memperluas wawasan kognitif hendaknya juga menyentuh ranah keyakinan ilmiah, sikap, nilai, dan perilaku. Tillaar (2000:28) juga menekankan hal yang senada, yakni hakikat pendidikan adalah proses menumbuh kembangkan eksistensi peserta didik yang

lr J,I{","[]L, 'iij-[m]L lrLrfiUlIl '.flI5llllTrlfl. .E]]A,n 11-,Ui

j'\u-J

l

-JU*

,-.,!lrJ"J,

.lLlldlllLll-

ii

-

*l.J,i];

+ 4

-tr

:rr,gmLL,LLli*

"1..[]-l,li1 T.Ixu,llm]lli

iJdlJ[

m]mllifii

-l-.- -,-,* "._ ;ifllL i]iil:lt lu4UL

,il,

.i",]tru",u.l.lrl;U,X

lW

nrglt.*;tTtffttili *i.ll* ir;:"-

Lll,

istnlL

:;xlTtifintr ){P:,mUl-rl;g]ll.;fl1i. :,flL,!.L1 iL

.,

L;i(h

",r-

:lJit-.i;L$,,tu

ir.inLr]Jm.

IriJllrl]

rr x'n

-ir .,*Tl

:l:]-{Jl":

rrnq"rllrllr

:rtrr-!:I,ruriL;E[: f

-(:

".*:,,Ir -r r'fiI-

xtr-

I - *!Lr- ."4:

r:::"]:{Ul:[

t6

i

,-,,p1-."7'a1r r.eill-

-:

.iu

Sudatyanti, dan Sigit Dwi Kusruhmadi

;zung-jawabkan lerintah

LI-'ESCO di

rn:juan

untuk

Julian terhadap serta memiliki k bekerja, baik f atau memberi nemberi solusi ang dan untuk hidup baru

Lidup menurut

u menjelaskan rkaitan

antara

avah pedesaan;

orang

untuk kemampuan ungan, dan (3) kelompok, dan G1'allay, 2001: ) pengetahuan, ipasi (Gyallay, ent Education i pelaksanaan pembelajaran rrganisasi nilai rilan dan sikap ltar hubungan an lingkungan keputusan dan isu-isu tentang

rr

gkungan hidup xrdaknya juga

rilaku. Tillaar rat pendidikan '.a didik yang

1oka1, memasyarakat mernbudaya, dalam tata kehidupan yang global. nasional, dan Belajar pada tingkat pendidikan dasar menurut Tillar (1999:42-43), bukan sekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai fakta, tetapi lebih dari iru, yakni peserta didik mengolah dengan penalaran sebagai bekal dasar bagi setiap warganegara yar.g bertanggung jawab. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa proses pembelajaran pada pendidikan dasar, menuntut rntegrasi dengan lingkungan Selanjutnya, kata "lokal" dalam konteks pengertian masalah yang Jibahas di sini dimaksudkan sebagai lingkungan tempat peseta didik :erdomisili, hidup, dan dibesarkan pada suatu kelompok masayarakat adat

:ertentu yang memilki sistem nilai budaya tertentu pula. Sistem nilai :udaya itu sendiri menurut I(oentjaraningrat (187: 11), terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai Jalam hidup. Hal ini bermakna bahwa sistem nilai yang ada di masayarakat :ersebut akan termanifestasikan dalam perilaku kehidupan masyarakat sehari-hari, baik itu terwujud dalam bentuk kearifan-kearifa lokal maupun radisi atau lainnya. Hal-hal yang diungkap di atas menunjukkan bahwa suatu kelompok memiliki tata nilai yang unik, baik yang berkaitan dengan pengelolaan "dat .lam maupun yang berkaitan dengan perikehidupan lainnya. Tata nilai itu a