peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran ...

11 downloads 7631 Views 178KB Size Report
Tipe Jigsaw. Jurnal Nalar Pendidikan ... Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui model ... matematika meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di ... siswa, berupa: keaktifan menyimak penjelasn guru secara runtun, bekerjasasama ..... Pendidikan Nasional Beserta.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Suardi Hakim SMP Negeri 33 Kota Makassar

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas model siklus. Fokus penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil belajar matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.F sebanyak 33 orang. Pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi, dan data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah hasil belajar matematika meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar, standar kompetensi menentukan unsur-unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Siklus pertama, rata-rata hasil belajar matematika pada kategori cukup (67,27), tetapi belum mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan. Siklus kedua, rata-rata hasil belajar matematika meningkat menjadi kategori baik (80,45) dan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar. Peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa, berupa: keaktifan menyimak penjelasn guru secara runtun, bekerjasasama dalam kelompok asal dan kelompok ahli, mempersentasikan hasil kerja kelompok, dan menyimpulkan materi tentang lingkaran. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil belajar matematika. PENDAHULUAN Kurikulum Tingkat Pendidikan

(KTSP)

berpikir ilmiah dan berpikir logis, Satuan

menghendaki

agar guru dapat merancang dan menerapkan

model

pembelajaran

yang memungkinkan siswa merasa senang atau tidak bosan mengikuti pelajaran. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang

berorientasi

pada

upaya

pengembangan potensi siswa adalah pelajaran matematika. Mempelajari matematika

merupakan

sarana

Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

serta mempunyai peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya

manusia.

pembelajaran ditemui

Namun

dalam

matematika,

sering

kecenderungan

memi-

nimalkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dominasi guru menyebabkan kecenderungan siswa lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang mereka butuhkan ISSN: 2339-0794 Halaman [237]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

dalam

pengembangan

kemam-

Hal ini disebabkan oleh berbagai

puannya dalam penguasaan materi

faktor, antara lain: siswa cenderung

pelajaran matematika.

pasif

Pembelajaran

pelajaran

mate-

yang

matika, dan lebih senang kalau guru

model

hanya menerangkan dan memberi

pembelajaran yang dapat membuat

contoh-contoh soal dan cara penye-

siswa terasa mudah dan senang

lesaian

belajar, serta lebih aktif mempelajari

menyelesaikan soal. Selain itu, siswa

pelajaran

sehingga

kadang-kadang menunjukkan sikap

penguasaannya dapat lebih optimal.

bosan atau jenuh belajar sehingga

Salah satu model pembelajaran yang

mempengaruhi rendahnya pengua-

dapat diterapkan dalam pelajaran

saan materi pelajaran matematika, dan

matematika

pembelajaran

malas mengerjakan tugas baik tugas

kooperatif. Pembelajaran kooperatif

individu maupun tugas kelompok.

merupakan model pembelajaran yang

Demikian pula saat mengajar: guru

menekankan pada kegiatan kerja-

lebih cenderung membelajarkan siswa

sama

diinginkan

matematika

mengikuti

adalah

matematika

adalah

dalam

sehingga

tidak

aktif

kelompok.

Dalam

secara klasikal, lebih banyak memberi

kooperatif,

siswa

contoh-contoh soal di papan tulis

proses

kemudian siswa menyalin materi

pembelajaran sehingga memberikan

sehingga kurang melibatkan siswa,

dampak positif terhadap interaksi dan

dan jarang memotivasi dan memberi

komunikasi yang berkualitas, dapat

penguatan

memotivasi

pembelajaran terlibat

aktif

meningkatkan

pada

selama

proses

siswa

untuk

pembelajaran matematika sehingga

prestasi

belajarnya

mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

[11].

Pembelajaran kooperatif pada mata

Berdasarkan observasi awal di

pelajaran

matematika

di-pandang

kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota

sangat baik diterapkan agar siswa

Makassar, salah satu mata pelajaran

belajar

yang dianggap sulit bagi siswa adalah

bertukar pikiran, sekaligus saling

pelajaran

Bahkan

memotivasi dalam menger-jakan soal-

sebagian siswa memiliki hasil belajar

soal matematika. Salah satu tipe

lebih rendah dari standar KKM 75.

pembelajaran kooperatif adalah tipe

matmatika.

Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

secara

kelompok,

saling

ISSN: 2339-0794 Halaman [238]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

Jigsaw. Tipe jigsaw menekankan

hasil

kepada

bentuk

model pembelajaran kooperatif tipe

kelompok yang diawali pembentukan

jigsaw pada siswa kelas VIII.F SMP

kelompok

setiap

Negeri 33 Kota Makassar. Penelitian

anggota kelompok awal bergabung

ini dilaksanakan di SMP Negeri 33

dengan

untuk

Kota Makassar pada bulan Maret

setiap

2012, semester genap tahun ajaran

anggota kelompok kembali kepada

2011/2012. Subjek penelitian adalah

kelompoknya

siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33

belajar

dalam

asal,

kemudian

kelompok

berdiskusi.

ahli

Selanjutnya,

masing-masing

(kelompok awal) untuk membahas lebih

lanjut

masalah

yang

belajar

matematika

melalui

Kota Makassar sebanyak 33 orang. Fokus penelitian yaitu

pembe-

didiskusikan. Melalui pembelajaran

lajaran kooperatif tipe jigsaw, dan

kooperatif tipe Jigsaw, maka proses

hasil belajar. Kedua fokus penelitian

matematika diharapkan dapat lebih

dioperasionalkan sebagai berikut: (1)

efektif

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

meningkatkan

kualitas

pembelajaran, aktivitas belajar, dan

merupakan

hasil belajar matematika siswa.

matematika materi lingkaran dengan

Berkaitan dengan uraian di atas,

kegiatan

pembelajaran

cara menge-lompokkan siswa

atas

peneliti

mengkajinya

melalui

beberapa kelompok yang merupakan

penelitian

tindakan

kelas

dengan

kelompok awal, kemudian bergabung

Peningkatan

Hasil

Belajar

dengan

Model

mengerjakan soal yang diberikan oleh

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

guru sesuai dengan nomor urut, dan

pada Siswa Kelas VIII.F SMP Negeri

selanjutnya siswa bergabung kembali

33 Kota Makassar.

dengan

METODE PENELITIAN

membahas secara mendalam materi

judul:

Matematika

Penelitian

Melalui

ini

merupakan

kelompok

kelompok

ahli.

asal

Siswa

untuk

pelajaran

matematika

tentang

penelitian tindakan kelas (classroom

lingkaran;

(2)

belajar

action research) berbentuk siklus,

merupakan nilai hasil tes pelajaran

meliputi: perencanaan, pelaksanaan

matematika pada setiap siklus yang

tindakan, observasi, dan refleksi.

dilakukan pada setiap pertemuan

Hasil

Penelitian ini mengkaji peningkatan Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

ISSN: 2339-0794 Halaman [239]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

ketiga

dengan

menggunakan

tes

tertulis.

atas

5

kategori

sebagai berikut:

Penelitian tindakan kelas ini berisi rencana

diklasifikasikan

tindakan,

pelaksanaan

Tabel 1.1. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa

model siklus sebanyak dua siklus.

No. 1. 2. 3. 4. 5.

setiap siklus terdiri dari 3 kali

Indikator

tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi, dengan menggunakan

Nilai 86 – 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55  40

Kategori Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang

keberhasilan

pembe-

pertemuan dengan rincian S kali

lajaran matematika di kelas VIII.F

pertemuan untuk mengajar materi,

SMP Negeri 33 Kota Makassar

dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil

melalui pembelajaran kooperatif tipe

belajar. Pengumpulan data penelitian

jigsaw,

menggunakan observasi, tes, dan

matematika

dokumentasi. Hasil observasi tentang

peningkatan

proses pembelajaran matematika dan

dibandingkan nilai hasil belajar pada

aktivitas

dalam

siklus pertama, mencapai nilai rata-

mengikuti pelajaran matematika di

rata minimal sesuai KKM 75, dan

kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota

ketuntasan belajar secara klasikal

Makassar dianalisis secara kualitatif.

minimal 85 persen dari 33 siswa.

Sedangkan

Demikian

belajar

data

siswa

hasil

tes

untuk

yaitu nilai

hasil

siswa pada

pula

belajar

mengalami siklus

kedua

didukung

oleh

mengukur hasil belajar matematika

peningkatan aktivitas belajar siswa

melalui pembelajaran kooperatif tipe

dalam

jigsaw pada siswa kelas VIII.F SMP

matematika

Negeri 33 Kota Makassar berdasarkan

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

hasil tes setiap siklus yang dianalisis

di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota

secara kuantitatif menggunakan tabel

Makassar.

distribusi frekuensi dan persentase.

HASIL PENELITIAN

Selanjutnya, menghitung nilai ratarata hasil belajar siswa berdasarkan

Siklus Pertama Kegiatan pada

siklus

hasil tes siklus pertama dan kedua.

dalam

tindakan

Kategorisasi

meliputi: perencanaan, pelaksanaan,

hasil

belajar

siswa

mengikuti

Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

melalui

penelitian

observasi,

pelajaran

dan

refleksi.

model

pertama kelas,

Masing-

ISSN: 2339-0794 Halaman [240]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

masing kegiatan diuraikan sebagai

berhubungan dengan sudut pusat,

berikut:

panjang busur, dan luas juring pada

a. Perencanaan

pertemuan kedua. Guru kemudian

Aspek-aspek perencanaan,

yang

menjadi

yaitu:

penyusunan

mengelompokkan

siswa

atas

9

kelompok awal (3 atau 4 orang setiap

rencana pelaksanaan pembelajaran

kelompok),

(RPP), penyusunan lembar kerja,

kepada setiap kelompok sebanyak

pedoman observasi aktivitas mengajar

jumlah

guru dan aktivitas belajar siswa, dan

Pembentukan

menyusun tes hasil belajar. Selain itu,

kelompok) untuk mengerjakan soal

ditetapkan

jadwal

kegiatan

sesuai nomor yang diberikan dan

pembelajaran

sebanyak

3

kali

kelompok

pertemuan yaitu 2 kali pertemuan

kelompok

untuk mengajarkan materi dan 1 kali

kelompok ahli bergabung kembali

pertemuan untuk tes hasil belajar, dan

dengan

menetapkan indikator keberhasilan

melaporkan hasil kerja kelompoknya

yaitu nilai rata-rata minimal sesuai

tentang lingkaran, kemudian ditindak

standar KKM 75.

lanjuti penilaian hasil kerja kelompok

b. Pelaksanaan tindakan

siswa, dan tanya jawab antara guru

Kegiatan

pembelajaran

mate-

matika di kelas VIII.F SMP Negeri 33

dengan

menerapkan

siswa

memberi

dalam

kelompok.

kelompok

ahli

tugas

ahli

melakukan

(9

kerja

Setelah itu, anggota

kelompok

asal

dan

dan siswa tentang materi pelajaran. c. Observasi dan hasil belajar siswa Hasil observasi aktivitas mengajar

Kota Makassar sebanyak 2 kali pertemuan

dan

guru dan aktivitas belajar siswa, yaitu

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

:

kemudian 1 kali pertemuan untuk tes.

mengajar guru dalam pembelajaran

Kegiatan pembelajaran matematika

matematika di kelas VIII.F SMP

melalui pembelajaran kooperatif tipe

Negeri 33 Kota Makassar melalui

jigsaw, yaitu: menjelaskan materi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

lingkaran, sub materi luas tembereng

yaitu baik dari pertemuan pertama

pada

dan

pertemuan

menyelesaikan

pertama, masalah

dan yang

(1)

Hasil

kedua;

aktivitas mengikuti

Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

observasi

(2)

belajar

Hasil

observasi

siswa

pelajaran

aktivitas

dalam

matematika ISSN: 2339-0794 Halaman [241]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

melalui

model

pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar pada umumnya cukup baik pada pertemuan pertama dan kedua. Semua siswa aktif bekerjasama

dalam

memperoleh

informasi berkaitan dengan tugas yang diberikan. Akan tetapi, hanya sebagian

kecil

kelompok

mempresentasikan

hasil

kerja

kelompoknya sesuai materi yang diberikan karena keterbatasan waktu pembelajaran.

Pada

akhir

pembelajaran

matematika,

guru

menyimpulkan

materi

walaupun

hanya melibatkan sebagian siswa. Hasil belajar matematika siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar

melalui

model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

Interval 86 - 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55 ≤ 40

Hasil Belajar Matematika pada Siklus Pertama Hasil Belajar Siswa Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang Jumlah

Ketuntasan

Frekuen si 2 8 18 5 0

Persen tase 6,06 24,24 54,55 15,15 0

33

belajar

100,00

matematika

pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33

Kota

Makassar

d. Refleksi Masukan

dalam

pembelajaran

untuk siklus kedua, yaitu: (1) Guru perlu

memberi

bimbingan,

memotivasi, memberi penguatan, dan lebih mengoptimalkan kegiatan tanya jawab agar siswa dapat berperan lebih aktif dalam pembelajaran matematika melalui kerjasama dalam kelompok; (2) Mengingatkan siswa akan manfaat kerjasama dalam belajar khususnya membahas materi lingkaran, baik dari segi

ilmu

pengetahuan

maupun

sosialisasi siswa dalam kelas, dan mengintensifkan

kegiatan

tanya

jawab agar semua siswa dapat lebih

disajikan sebagai berikut: Tabel 1.2.

Tabel 1.3. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus Pertama Standar Ketuntasan FrePersenKKM Belajar kuen tase si 30,30 10  75 Tuntas < 75 Tidak tuntas 23 69,70 Jumlah 33 100,00

pada

siklus

memahami materi pelajaran. Siklus Kedua Kegiatan

pada

siklus

kedua

meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan

refleksi.

Masing-

masing kegiatan diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Aspek-aspek perencanaan,

yang yaitu:

menjadi penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran

pertama, disajikan sebagai berikut: Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

ISSN: 2339-0794 Halaman [242]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

dan lembar kerja, menyusun tes hasil

di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota

belajar,

waktu

Makassar yaitu baik dari pertemuan

kegiatan pembelajaran sebanyak 3

pertama dan kedua. Semua siswa aktif

kali pertemuan dengan rincian yaitu:

menyimak penjelasan guru dari awal

2

hingga

kali

dan

menetapkan

pertemuan

untuk

proses

akhir

pembelajaran,

dan

pembelajaran dan 1 kali pertemuan

bekerjasama dalam kelompok awal.

untuk tes hasil belajar.

Semua kelompok mempersentasikan

b. Pelaksanaan Tindakan

hasil kerja kelompoknya sesuai materi

Kegiatan pertemuan sebanyak 2

yang diberikan dan menyimpulkan

kali pertemuan untuk mengajarkan

materi

pelajaran

materi pelajaran matematika melalui

pembelajaran.

di

akhir

model pembelajaran kooperatif tipe

Hasil belajar matematika siswa

jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33

kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota

Kota Makassar.

Makassar

melalui

model

pem-

belajaran kooperatif tipe jigsaw pada c. Observasi dan hasil belajar siswa Hasil observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa

siklus

kedua,

mengajar

guru

dalam

Tabel 1.4. Interval

pembelajaran matematika di kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar melalui

model

pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw, adalah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik pada pertemuan pertama dan

kedua

sehingga

mendukung

peningkatan hasil belajar siswa.; (2) Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam matematika

mengikuti melalui

pelajaran

sebagai

berikut:

sebagai berikut: (1) Hasil observasi aktivitas

disajikan

86 - 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55 ≤ 40

Hasil Belajar Matematika pada Siklus Kedua Hasil Belajar Siswa Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang Jumlah

Ketuntasan

Frekuensi

belajar

Persen tase

7

21,21

23 3 0 0

69,70 9,09 0 0

33

100,00

matematika

pada siswa kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota Makassar pada siklus kedua, disajikan sebagai berikut:

model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

ISSN: 2339-0794 Halaman [243]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

Tabel 1.5. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus Kedua Standar KKM

Ketuntasan Belajar



Frekuen si 30 3 33

Tuntas Tidak tuntas Jumlah

75 < 75

Persen tase 90,91 9,09 100,00

d. Refleksi

tipe jigsaw juga dapat meningkatkan keaktifan siswa mengikuti pelajaran matematika

melalui

kegiatan

kerjasama dalam kelompok. Hal ini relevan

dengan

mengemukakan

teori

yang

bahwa

dalam

Hasil belajar siswa kelas VIII.F

pembelajaran kooperatif, siswa diberi

SMP Negeri 33 Kota Makassar

kesempatan untuk berkomunikasi dan

mencapai rata-rata 80,45 dan berada

berinteraksi sosial dengan temannya

di atas standar KKM 75. Bahkan

untuk mencapai tujuan pembelajaran

terdapat 90,91 persen telah mencapai

sehingga siswa aktif dalam proses

ketuntasan belajar secara klasikal

pembelajaran [11]. Melalui pem-

sesuai standar KKM 75. Selain itu,

belajaran

aktivitas belajar siswa mengalami

siswa lebih termotivasi dalam belajar,

peningkatan

dapat bekerjasama dalam melakukan

pada

siklus

kedua

kooperatif

tipe

jigsaw,

dibandingkan pada siklus pertama

latihan-latihan

melalui pembelajaran kooperatif tipe

lingkaran

jigsaw di kelas VIII.F SMP Negeri 33

terhadap materi pelajaran matematika

Kota Makassar, berupa: keaktifan

lebih

menyimak penjelasan guru secara

peningkatan hasil belajar siswa.

runtun,

KESIMPULAN

bekerjasasama

dalam

kelompok asal dan kelompok ahli, mempersentasikan

hasil

kerja

pengerjaan

sehingga

penguasaan

maksimal

Hasil

soal

mendukung

penelitian

mengenai

peningkatan hasil belajar matematika

kelompok, dan menyimpulkan materi

melalui

lingkaran.

kooperatif tipe jigsaw pada siswa

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

di

model

atas

kelas VIII.F SMP Negeri 33 Kota

penerapan

Makassar, disimpulkan hasil belajar

model pembelajaran kooperatif tipe

matematika

jigsaw

penerapan

dapat

pembelajaran

meningkatkan

hasil

meningkat model

melalui

pembelajaran

belajar siswa kelas VIII.F SMP

kooperatif tipe jigsaw di kelas VIII.F

Negeri 33 Kota Makassar. Selain itu,

SMP Negeri 33 Kota Makassar,

penerapan pembelajaran kooperatif

standar

Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

kompetensi

menentukan ISSN: 2339-0794 Halaman [244]

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Suardi Hakim

unsur-unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Siklus pertama, rata-rata hasil belajar matematika pada kategori cukup (67,27), tetapi belum mencapai ketuntasan belajar yang ditetapkan. Siklus kedua, rata-rata hasil belajar matematika kategori

meningkat

baik

(80,45)

menjadi dan

telah

mencapai kriteria ketuntasan belajar. Peningkatan hasil belajar matematika melalui

model

pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa, berupa:

keaktifan

penjelasn

guru

menyimak

secara

runtun,

bekerjasasama dalam kelompok asal dan

kelompok

mempersentasikan

hasil

ahli, kerja

kelompok, dan menyimpulkan materi tentang lingkaran. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdurrahman. 1994. Pengelolaan Pengajaran. Ujungpandang: Bintang Selatan. [2] Abdurrahman, Mulyonono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. [3] Abimanyu, Soli, Daruma, A. R., dan La Sulo, S. L. 2005. Psikologi Pendidikan. Makassar: FIP UNM.

Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

[4] Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. [5] ______, Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. [6] Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta dan Depdikbud. [7] Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora. [8] Haling, Abdul. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM. [9] Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. [10] Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: JICA. [11] Isjoni. 2010. Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. [12] Karli, H. dan Yuliariatiningsih, M. S. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Metode-Metode Pembelajaran. Jakarta: Bina Media Informasi. [13] Lie, A. 1999. Metode Pembelajaan Gotong Royong. Surabaya: Citra Media.

ISSN: 2339-0794 Halaman [245]

Suardi Hakim

[14] Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [15] Sahabuddin. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: UNM. [16] Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. [17] Sari, B.C. 2008. Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. [18] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Jurnal Nalar Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

[19] Suherman, E. 2003. Strategi Pembelaaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. [20] Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [21] Thabrany, Hasbullah. 1993. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [22] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya. Bandung: Nuansa Aulia.

ISSN: 2339-0794 Halaman [246]