PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ...

16 downloads 256 Views 115KB Size Report
Sumber data penelitian ini adalah anak PAUD Aulia Cimahi ... Bagaimana penerapan metode bercakap - cakap di PAUD Aulia untuk meningkatkan dan motivasi anak .... merangsang kreativitas anak dalam mengemukakan ... (PTK). Digunakannya metode penelitian kelas karena dalam penelitian didasarkan pada ...
PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP PUTRI AYU HANDAYANI NIM:08030053 Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bandung Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung dengan judul “ Pentingnya Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Anak Usia Dini melalui Metode Bercakap-cakap”. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui dan mendeskripsikan : Bagaimana penerapan metode bercakap - cakap di PAUD Aulia untuk meningkatkan dan motivasi anak dalam pembelajaran berbicara anak dilihat dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran ? (2) Bagaimana motivasi anak dalam pembelajaran berbicara di PAUD Aulia setelah metode bercakap cakap ? Fungsi Keterampilan Berbicara pada anak usia dini Menurut teori belajar (Tarigan 1981:282), anak-anak memperoleh pengetahuan bahasa melalui tiga proses: asosiasi, imitasi dan peneguhan. Asosiasi berarti melazimkan suatu bunyi dengan obyek tertentu. Imitasi berarti menirukan pengucapan dan struktur kalimat yang didengarnya. Peneguhan dimaksudkan sebagai ungkapan kegembiraan yang dinyatakan ketika anak mengucapkan kata-kata dengan benar. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi. Sumber data penelitian ini adalah anak PAUD Aulia Cimahi sebanyak 50 orang dengan tutor sebayak 3 orang. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data kualitatif deskriptif dengan teknik presentase. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) hasil analisis penelitian tentang penerapan pembelajaran berbicara melalui penerapan metode bercakap - cakap dalam pembelajaran berbicara. Sangat memotivasi anak untuk berperan aktif dalam pembelajaran berbicara yang telah sesuai dengan program semester yang ada dalam standar Pendidikan Anak Usia Dini. M emberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan yang bervariasi serta anak dapat berinteraksi dengan anak lainnya sehingga motivasi anak dalam pembelajaran berbicara mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. (2) Melalui metode bercakap - cakap anak lebih termotivasi dalam pembelajaran berbicara, sangat berbeda sekali ketika anak melaksanakan pembelajaran berbicara tanpa metode bercakap – cakap anak lebih banyak diam dan lebih menyukai mendengarkan. setelah diterapkan metode bercakap - cakap menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi ini terlihat dari semua anak sangat an tusias dalam mengikuti pembelajaran berbicara, oleh karena itu metode bercakap – cakap terbukti dapat meningkatkan motivasi anak dalam pembelajaran berbicara anak. Kata kunci : Berbicara, metode bercakap-cakap

PENDAHULUAN Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan dan pengalaman. Badudu (Dhieni,2005:18) mengemukakan bahwa : “Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya”.

Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan anak, sebab melalui bahasa anak dapat berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya dan mengungkapkan gagasan atau pikirannya kepada orang lain. Bahasa juga memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan anak. Dengan bahasa anak akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat. Akhadiah (Suhartono, 2005:8) menyatakan bahwa :” dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi dalam kelompok. Pribadi itu berpikir, merasa bersikap, berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya”.

Perkembangan bahasa anak sebagai alat atau media komunikasi telah dimulai sejak bentuk bahasa yang paling sederhana digunakan pada masa bayi dengan ”menangis” dalam mengungkapkan perasaan dirinya kepada oarang lain, kemudian berkembang dalam bentuk ”celoteh atau ocehan” cara mengeluarkan bunyi yang belum jelas. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan isyarat melalui gerakan anggota badan yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara. Pada masa ini lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak, sehingga anak mampu menggunakan bahasa dengan benar. Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek atau ruang lingkup yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Setiap aspek keterampilan itu berkaitan erat dengan tiga aspek keterampilan lainnya. Keterampilan berbahasa tersebut diperoleh melalui suatu hubungan yang teratur, yaitu: pada masa kecil anak belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Berbicara sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, gagasan, atau isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain (Depdikbud dalam Suhartono, 2005: 20). Mengacu pada pendapat di atas, maka keterampilan berbicara penting dikuasai anak, sebab berbicara bukan hanya sekedar pengucapan kata atau bunyi saja tetapi dengan berbicara anak dapat mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya, mendapat perhatian dari orang lain, menjalin hubungan sosial sekaligus penilaian sosial dari orang lain, dapat menilai diri sendiri berdasarkan masukan atau penilaian orang lain terhadap dirinya, serta mempengaruhi perasaan, pikiran dan perilaku orang lain. Penguasaan bahasa khususnya penguasaan keterampilan berbicara anak Pendidikan Anak Usia Dini dapat diperoleh melalui pembelajaran. Pembelajaran bahasa mengacu pada pengumpulan pengetahuan bahasa melalui sesuatu yang disadari, merupakan kemampuan yang dipelajari. Kemampuan bahasa yang diperoleh melalui pembelajaran ini disebut pemerolehan bahasa kedua. Iskandarwassid ( 2008 : 119) mengemukakan bahwa anak akan mengalami proses pemerolehan bahasa kedua melalui pembelajaran. Pengembangan kemampuan berbahasa pada anak usia dini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi

secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia (Depdiknas, 2004:3). Senada dengan pendapat tersebut, secara khusus Suhartono (2005:123) mengungkapkan bahwa kegiatan pengembangan bicara anak yaitu agar anak mampu mengungkapkan isi hatinya (pendapat, sikap) secara lisan dengan lafal yang tepat untuk kepentingan berkomunikasi. Akan tetapi, hal tersebut belum dapat dicapai secara optimal. Sebagai contoh, mengamati fenomena yang terjadi di lapangan khususnya di PAUD Aulia Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, pengembangan kemampuan bahasa anak belum tercapai secara maksimal. Keadaan seperti ini dapat dilihat dari keterampilan berbahasa, khususnya penguasaan keterampilan berbicara anak kurang berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan ketidakmampuan anak dalam menjawab pertanyaan (apa, mengapa, di mana, berapa, bagaimana), mengajukan pertanyaan (apa, mengapa, di mana, berapa, bagaimana), mengungkapkan pendapat secara sederhana, dan melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan Tutor. Kondisi di atas disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena Tutor jarang sekali menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Padahal, media memegang peran penting dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Media pembelajaran dapat dijadikan sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar dari Tutor kepada anak. Sadiman (2003:11) mengemukakan bahwa: “Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan”. Berkaitan dengan masalah di atas, untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan memilih strategi, pendekatan, metode dan media pembelajaran yang tepat. Metode dan media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa banyak sekali ragamnya, salah satunya adalah metode bercakap-cakap. Bercakap-cakap merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah percakapan yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan (Dhieni, 2008 : 64). Kegiatan berbicara bagi usia anak usia dini berfungsi untuk membantu perkembangan bahasa antara lain dalam meningkatkan keterampilan berbicara, menambah perbendaharaan kosakata, kemampuan mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangannya.

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula halnya dengan metode bercakap - cakap. Beberapa kekurangan metode bercakap - cakap antara lain: 1) anak menjadi pasif, karena lebih banyak mendengarkan penjelasan dari Tutor, 2) kurang merangsang kreativitas anak dalam mengemukakan pendapatnya, 3) daya tangkap setiap anak berbeda dan masih lemah sehingga sukar memahami tujuan pokok isi percakapan, 4) cepat menumbuhkan rasa bosan apabila penyajiannya tidak menarik. Untuk mengurangi kekurangan tersebut, Tutor dapat menggunakan media yang menarik bagi anak dalam kegiatan berbicara, salah satunya dengan menggunakan bercakap - cakap, Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka fokus penelitian ini adalah sejauh mana metode bercakap - cakap dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini. Atas dasar itu, maka judul penelitian ini adalah Peningkatan Keterampilan Berbicara pada Anak Usia Dini melalui Metode Bercakap - cakap. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik tentang: a. Kondisi awal keterampilan berbicara anak PAUD Aulia Cimahi sebelum diterapkan metode bercakap - cakap. b. Aktivitas Tutor dalam menerapkan metode bercakap-cakap untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak di PAUD Aulia Cimahi. c. Aktivitas anak dalam pembelajaran bahasa melalui berbicara dengan menggunakan metode bercakap-cakap. d. Keterampilan berbicara anak PAUD Aulia Cimahi diterapkan metode bercakap-cakap. 1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Digunakannya metode penelitian kelas karena dalam penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh tutor serta mengatasi kurangnya keterampilan berbicara pada anak di PAUD . Merujuk para ahli yaitu Ebbut (1985) dalam Hopkins (1993) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok tutor dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Sedangkan Elliot (1991) melihat penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan

tindakan untuk memperbaiki kualitas siituasi sosialtersebut (Wiriatmadja, 2009:12). Arikunto (2006:57) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh tutor di dalam kelas bekerja sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. Oleh karena itu untuk mencapai apa yang dimaksud diatas maka pada penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Manfaat penelitian tindakan kelas yaitu untuk membantu tutor dalam memecahkan masalah

serta mencari solusi seputar pembelajaran, sesuai dengan karakteristik pengertian tindakan kelas yaitu bahwa masalah yang diangkat adalah masalah yang dihadapi oleh tutor di dalam kelas, dilakukan dengan cara kolaboratif, serta adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Melalui penelitian tindakan kelas harus menunjukkan adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif, dimana kriteria keberhasilan atas tindakan dapat berbentuk kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran berdasarkan pertanyaan penelitian : a. Bagaimana penerapan metode bercakap - cakap di PAUD Aulia untuk meningkatkan dan motivasi anak dalam pembelajaran berbicara anak dilihat dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran ? Hasil analisis penelitian tentang penerapan pembelajaran berbicara melalui penerapan metode bercakap - cakap dalam pembelajaran berbicara. 1. Perencanaan a) Pembelajaran berbicara dilakukan sesuai dengan program semester yang ada dalam standar pendidikan anak usia dini. b) Disesuaikan dengan tema pada saat itu. 2. Pelaksanaan Menurut Tutor Pembelajaran berbicara dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis. Dilaksanakan di dalam sekolah PAUD Aulia Cimahi. b. Bagaimana motivasi anak dalam pembelajaran berbicara di PAUD Aulia setelah metode bercakap - cakap ? Melalui metode bercakap - cakap anak lebih termotivasi dalam pembelajaran berbicara, sangat berbeda sekali ketika anak melaksanakan pembelajaran berbicara tanpa metode bercakap – cakap anak lebih banyak diam dan lebih menyukai mendengarkan.

3. Hasil Penelitian Berdasarkan Pertanyaan kondisi awal dihitung dengan rumus yang telah ditentukan yaitu rumus prosentase. KESIMPULAN Kegiatan menggunakan metode bercakap-cakap di PAUD Aulia Cimahi berpengaruh terhadap keterampilan berbicara pada anak. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kegiatan bercakap-cakap terhadap keterampilan berbicara anak, dalam penelitian ini diambil responden yaitu siswa kelompok PAUD A dan B sebanyak 50 orang yang mengikuti metode bercakap-cakap di kelas. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa : c. Bagaimana penerapan metode bercakap - cakap di PAUD Aulia untuk meningkatkan dan motivasi anak dalam pembelajaran berbicara anak dilihat dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran ? Hasil analisis penelitian tentang penerapan pembelajaran berbicara melalui penerapan metode bercakap - cakap dalam pembelajaran berbicara. Sangat memotivasi anak untuk berperan aktif dalam pembelajaran berbicara yang telah sesuai dengan program semester yang ada dalam standar Pendidikan Anak Usia Dini. M emberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan yang bervariasi serta anak dapat berinteraksi dengan anak lainnya sehingga motivasi anak dalam pembelajaran berbicara mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. d. Bagaimana motivasi anak dalam pembelajaran berbicara di PAUD Aulia setelah mendapatkan metode bercakap - cakap ? Melalui metode bercakap - cakap anak lebih termotivasi dalam pembelajaran berbicara, sangat berbeda sekali ketika anak melaksanakan pembelajaran berbicara tanpa metode bercakap – cakap anak lebih banyak diam dan lebih menyukai mendengarkan. setelah diterapkan metode bercakap - cakap menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi ini terlihat dari

semua anak sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran berbicara, oleh karena itu metode bercakap – cakap terbukti dapat meningkatkan motivasi anak dalam pembelajaran berbicara anak. DAFTAR PUSTAKA: Arsjad, Maidar G. Dan Mukti U.S. (1988). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arsyad,

A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Dhieni, N. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Pusat penerbitan Universitas Terbuka. Gunawan, T.. (2010). Mendongeng Dengan Boneka. Jakarta: Penerbit Sarana Bobo. . Hartini, E. (2009). Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Pemanfaatan Media Gambar Fotografi. Skripsi. Bandung: FIP UPI Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Jubaedah, S. (2010).Upaya Meningkatkan Keterampilan berbicara anak TK melalui penggunaan Media Boneka Tangan, Skripsi. Bandung: FIP UPI Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Muslihuddin. (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rizqi Press Nasution. (1992). Naturalistik Tarsito.

Metode Kualitatif.

Penelitian Bandung:

Sadiman, A. (2003). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sudjana, D., (2002), Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah, Bandung, Nusantara Press. Sudjana, D., (2005), Metode dan teknik Pembelajaran Partisipatif Dalam Pendidikan Luar Sekolah, Bandung,

Nusantara Press. Sudj ana, D., (2005), Pe ndidi ka n Luar Sekola h : Wa was an, Sej ar ah Perkembangan, falsafah dan teori pendukung Azaz, Bandung, Nusantara, Press. Sudjana, D., ( 2002) Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah, Bandung, Nusantara Press. Sudjana, N., dan R. Ibrahim, (2002), Penelitian dan penilaian Pendidikan, Bandung, Sinar Baru. Santrock,

W. John (2002). Life Span Development(Pengembangan Masa Hidup). Jakarta: Erlangga.

Tarigan, H. G. (1981). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tampubolon, (1991). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa. Wibowo, dkk. (1990). Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli.http://marskrip.blogspot.com/2 009/12/pengertian-bahasa-menurutpara-ahli.html (akses tanggal 20 april 2012) Yusuf, S. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.