PERANAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP ...

119 downloads 1822 Views 104KB Size Report
PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan salah satu ... Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian ... menunjukkan penurunan tekanan darah diastolik  ...
PERANAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP HIPERTENSI Darmadi 1, Riska Habriel Ruslie 1 Dokter RSUD Z.A. Pagar Alam, Kabupaten Way Kanan, Lampung

1

Abstract Garlic has been used as a traditional medicine in both chronic and acute diseases for more than 1000 years. Animal studies have suggested that garlic reduces blood pressure, but studies in humans have reported mixed resuts. Garlic preparations are superior to placebo in reducing blood presssure in individual with hypertension. Garlic may be clinical use in patients with mild high blood pressure. Garlic can be used only as an integral part of the diet as a factor in total strategy of hypertension treatment. In this review examines the effect of garlic on blood pressure. Keywords : hypertension, garlic, Allium sativum

PENDAHULUAN Hipertensi merupakan salah satu masalah banyak

kesehatan diderita

di

masyarakat

yang

seluruh

dunia.

kemampuannya dalam merelaksasikan otot polos pembuluh darah. Beberapa studi eksperimental

menunjukkan

adanya

Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab

beberapa efek dari bawang putih, termasuk

kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh

efek aktivasi sintesis nitric oxide endotel

dunia (sekitar 13% dari total kematian). Di

dan hiperpolarisasi membran sel otot,

negara berkembang seperti Indonesia,

sehingga

terdapat beban ganda dari prevalensi

pembuluh darah (Rivlin et al, 2006).

penyakit

hipertensi

dan

penyakit

dapat

menurunkan

Efek antihipertensi dari

tonus

bawang

kardiovaskular lain bersama-sama dengan

putih sudah diteliti namun masih bersifat

penyakit infeksi dan malnutrisi (Sani,

kontroversial. Namun, pada penelitian-

2008).

penelitian

sekarang

ini,

dilakukan

Bawang putih sudah lama digunakan

percobaan-percobaan dengan hasil yang

sebagai penyedap rasa dan mempunyai

menunjukkan penurunan tekanan darah

keuntungan

dan

diastolik dan ada juga percobaan yang

mengobati berbagai penyakit. Bawang

menunjukkan penurunan tekanan darah

putih merupakan suatu obat herbal karena

sistolik yang bermakna pada pasien yang

dalam

mencegah

diterapi dengan bawang putih (Tattelman,

Pasteur menemukan efek antibakteri dari

2005).

yang

bawang putih dan digunakan sebagai

membahas mengenai peranan bawang

antiseptik untuk mencegah gangren selama

putih terhadap hipertensi.

Perang Dunia I dan II (Tattelman, 2005).

Disusunlah

artikel

ini

Pada zaman Mesir kuno, bawang PEMBAHASAN

putih digunakan dalam diet sehari-hari

Jenis-Jenis Bawang

oleh masyarakat Mesir. Bawang putih

Perlu

dibedakan

putih

diberikan setiap hari pada kelas pekerja

dengan tanaman lainnya terutama dari

seperti pekerja kasar dalam membangun

genus Allium lainnya. Berikut ditampilkan

piramida. Tentunya pemberian bawang

gambar

putih terhadap kelas pekerja diharapkan

mengenai

bawang

jenis-jenis

bawang

(Gambar 1).

Gambar 1. Jenis-Jenis Allium (Itakura et al, 2001) Sejarah

Bawang

Putih

dalam

untuk menjaga dan meningkatkan stamina mereka sehingga dapat bekerja lebih keras

Pengobatan Bawang putih sudah lama digunakan

dan produktif. Selain itu, didapatkan

sebagai penyedap rasa dan mempunyai

beberapa siung bawang putih ditemukan di

keuntungan

makam Raja Tutankhamen (Rivlin, 2001).

dalam

mencegah

dan

mengobati berbagai penyakit. Sanskrit

Pada zaman Yunani kuno, bawang

melaporkan bahwa penggunaan bawang

putih

diyakini

putih untuk kepentingan medis sejak 5.000

keberanian

tahun yang lalu, dan digunakan dalam

peperangan. Saat olimpiade pertama kali

pengobatan Cina sejak 3.000 tahun yang

diselenggarakan, bawang putih dikonsumsi

lalu. Peradaban Mesir, Babilonia, Yunani,

oleh atlit sebelum bertanding. Diyakini

dan Romawi menggunakan bawang putih

bahwa bawang putih dapat melindungi

untuk pengobatan. Pada tahun 1958,

kulit dari racun atau toksin. Hippokrates

dan

dapat

memberikan

digunakan

dalam

pun yang seorang bapak ilmu kedokteran

bentuk salut enterik agar efektif karena

menggunakan

asam

bawang

putih

dalam

lambung

dapat

menghambat

prakteknya sehari-hari. Romawi kuno juga

alliinase. Karena alliinase dideaktivasi

menggunakan

untuk

oleh panas, bawang putih yang telah

pengobatan saluran cerna, gigitan hewan,

dimasak kurang bermanfaat lagi secara

artritis, dan kejang (Rivlin, 2001).

medis. Efek antimikroba, hipolipidemik,

bawang

putih

Di Cina dan Jepang, bawang putih

dan antitrombotik yang terdapat pada

digunakan sebagai pengawet makanan dan

bawang putih berhubungan dengan alliicin

digunakan sebagai diet harian dengan

dan

daging mentah. Selain itu dikatakan bahwa

antineoplastik

bawang putih berguna untuk mengobati

dengan adanya komponen sulfur atau

saluran

komponen lainnya yang belum diketahui

depresi,

cerna,

pernafasan,

meningkatkan

mengatasi

energi,

dan

mengatasi impotensi. Di India kuno,

produk

pemecahannya. mungkin

Efek

berhubungan

(Tattelman, 2005). Berikut

ini

merupakan

gambar

bawang putih digunakan untuk mengatasi

mengenai perubahan kimiawi pada bawang

penyakit jantung dan artritis. Pada teks

putih (Gambar 2).

medis (manuskrip Bower), bawang putih digunakan untuk mengatasi kelelahan, parasit, dan leprosy (Rivlin, 2001, Rivlin, 2006). Farmakologi Akar dari tanaman bawang putih

Gambar 2. Perubahan Kimia pada Bawang Putih (Amagase et al, 2001)

sudah lama digunakan untuk kepentingan

Dahulu orang hanya mengkonsumsi

medis. Bawang putih dapat digunakan

bawang putih mentah dan sekarang banyak

dalam bentuk segar, dikeringkan atau

bawang

disaring dan diambil minyaknya. Bawang

Keduanya

putih mempunyai konsentrasi tinggi sulfur.

berbeda. Ada suatu penelitian oleh Kasuga

Tiosulfinat, yang mengandung allicin,

et al (2001) yang menginvestigasi aktivitas

merupakan substansi aktif dari bawang

dari empat sediaan bawang putih, raw

putih. Allicin dibentuk ketika alliin, suatu

garlic juice (RGJ), heated garlic juice

asam amino yang mengandung sulfur,

(HGJ), dehydrated garlic powder (DGP),

kontak dengan enzim allinase ketika

dan aged garlic extract (AGE). Dilakukan

bawang

studi menggunakan tiga model tikus yaitu

putih

dihancurkan,

atau

mentah dikunyah.

dipotong, Preparat

putih

yang

memiliki

hipogonadisme

sudah

diproses.

kandungan

yang

testis

bawang putih kering yang mengandung

(hipospermatogenesis dan impotensi) yang

alliin dan alliinase harus dikemas dalam

diinduksi oleh air hangat, intoksikasi

asetildehida, dan pertumbuhan dari sel

merupakan sediaan bawang putih yang

tumor yang diinokulasi. Ditemukan bahwa

paling berguna. Pada sediaan bawang putih

RGJ hanya efektif terhadap pemulihan

AGE

fungsi testis. Efektivitas dari HGJ diteliti

hepatoprotektif,

pada tiga model tersebut, akan tetapi tidak

antioksidan sedangkan sediaan yang lain

membantu mengatasi impotensi. DGP

malah memicu oksidasi. Efek tambahan

berguna dalam pemulihan spermatogenesis

yang dimiliki oleh AGE dibandingkan

dan

sediaan yang lain disebabkan adanya S-

menstimulasi

detoksifikasi

memiliki

keunggulan

berupa

neuroprotektif,

asetildehida. Efek menguntungkan yang

allylcysteine,

paling bermakna dari AGE ditemukan

saponins, N-fructosyl arginin, dan zat yang

pada ketiga model tersebut. Hanya AGE

lain yang terbentuk saat proses ekstraksi

dan HGJ yang menghambat pertumbuhan

jangka

dari sel tumor yang sudah diinokulasi,

komponen

non-sulfur

walaupun keempat sediaan bawang putih

ternyata

memberikan

meningkatkan NK cell secara bermakna.

terhadap aktivitas biologis esensial pada

Penelitian ini menyatakan bahwa berbagai

bawang putih (Amagase, 2006).

macam sediaan bawang putih memiliki

S-allyl

panjang.

Antar

mercaptocysteine,

Yang menarik

sediaan

seperti

lagi,

saponin

kontribusinya

bawang

putih

keunggulan farmakologis yang berbeda,

memiliki kandungan zat yang berbeda;

dan

seperti ditampilkan pada tabel di bawah ini

dibandingkan

bawang

putih

yang

keempat dipelajari,

sediaan AGE

(Tabel 1).

Tabel 1. Tipe Produk Bawang Putih, Komponen Utama, dan Karakteristiknya (Amagase et al, 2001) Tipe Produk

Komponen Utama dan Karakteristik

Garlic essential oil

Hanya mengandung 1% komponen sulfur larut lemak (seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide) dalam 99% minyak sayur Tidak mengandung fraksi larut air Tidak mengandung allicin Belum terstandarisasi dan belum ada data keamanan Komponen sulfur larut lemak dan alliin Tidak mengandung allicin Belum terstandarisasi dan belum ada data keamanan Alliin dan sedikit komponen sulfur larut lemak Tidak mengandung allicin Belum terstandarisasi dan belum ada data keamanan Hasil pada kolesterol masih inkonsisten Terutama mengandung komponen larut air (seperti S-allyl cysteine, S-allyl mercaptocysteine, atau saponin) Terstandarisasi (dengan S-allyl cysteine) Sedikit komponen sulfur larut lemak Efek menguntungkan bervariasi Keamanan sudah teruji Banyak penelitian (200 penelitian)

Garlic oil macerate

Garlic powder

Aged garlic extract

Kegunaan dan Efikasi

menurunkan lipid (bezafibrate, derivat

Penurun Level Kolesterol

asam fibric) dan hasilnya menunjukkan

Metaanalisis oleh Silagy C et al

keefektifan yang sama dalam menurunkan

(1994) terhadap 16 penelitian dari 952

kadar lipid secara signifikan (Tattelman,

subyek.

2005).

Terjadi

kolesterol

perbedaan

total

antara

reduksi

pasien

yang

Antihipertensi : dibahas pada bagian

mendapat bawang putih dan plasebo (atau

berikutnya

menghindari konsumsi bawang putih)

Proteksi kardiovaskular

yaitu sebesar -0,77 mmol/L. Perubahan ini

Hasil penelitian menunjukkan efek rendah

menunjukkan

dari bawang putih dalam risiko trombosis

penurunan

12%

dibandingkan yang mendapat plasebo.

tetapi

Reduksi terbukti setelah terapi selama 1

signifikan dari agregrasi platelet pada

bulan dan menetap setidaknya selama 6

terapi dengan bawang putih dibandingkan

bulan. Sediaan bawang putih kering secara

plasebo.

signifikan menurunkan trigliseride sebesar

aterosklerosis

0,31

plasebo.

signifikan pada pasien yang diterapi

Metaanalisis oleh Stevinson C, et al (2000)

dengan bawang putih daripada plasebo

terhadap 13 penelitian untuk mengetahui

(Tattelman, 2005).

efek

Antineoplasma

mmol/L

bawang

dibandingkan

putih

terhadap

level

mempunyai

penurunan

Reduksi pada

volume manusia

yang

plak terbukti

kolesterol total didapatkan penurunan

Berdasarkan data epidemiologik, terdapat

kolesterol total rata-rata sebanyak 0,41

pengurangan risiko dari kanker colon dan

mmol/L (95% CI -0,66 sampai -0,15

kanker lambung pada orang-orang yang

mmol/L) atau 15,7 mg/dL (CI -25,6

mengkonsumsi bawang putih yang banyak

sampai

dan sayuran kaya allium lainnya, seperti :

-5,7)

dibandingkan

plasebo.

Metaanalisis oleh Ackermann RT, et al

onion,

(2001) terhadap 45 RCT dari 1.798

penelitian ini belum terkontrol dengan

responden didapatkan penurunan level

baik. Pada studi yang lain, ada yang

kolesterol dalam 1 bulan sebesar 0,03-0,45

menggambarkan

mmol/L (1,2-17,3 mg/dL), dalam tiga

bawang putih tidak mempunyai efek

bulan terjadi penurunan sebesar 0,32-0,66

protektif (Tattelman, 2005).

mmol/L (12,4-25,4 mg/dL), dan tidak

Antimikroba

terjadi

Beberapa

studi

menunjukkan

bahwa

bawang

putih

mempunyai

efek

penurunan

Penelitian bawang

di putih

pada

Eropa

bulan

ke-6.

membandingkan

dengan

obat

untuk

leeks,

shallots,

bahwa

chives,

tetapi

suplementasi

antimikroba dalam melawan bakteri gram

positif dan gram negatif, virus, fungi, dan

tersebut

parasit. Penggunaan bawang putih secara

menyebabkan

tradisional sudah lama digunakan untuk

perdarahan

infeksi

hematoma epidural/spinal (Gallicano et al,

digestif,

respiratori,

dan

karena

dan

bawang

putih

dapat

perpanjangan

masa

berhubungan

dengan

dermatologi (Tattelman, 2005).

2003, Piscitelli et al, 2002, Tattelman,

Kontraindikasi, Efek Samping, dan

2005).

Interaksi

Dosis bawang putih

Asupan dari satu atau dua bawang

Dosis efektif penggunaan bawang

putih mentah per hari mempunyai efek

putih tidak ditentukan. Secara umum, dosis

positif pada orang dewasa. Efek yang tidak

yang digunakan pada orang dewasa adalah

diinginkan setelah memakan bawang putih

4 gram (satu sampai dua siung) bawang

adalah

badan.

putih mentah per hari, 300 mg bubuk

Konsumsi bawang putih mentah dalam

bawang putih kering, 2 sampai 3 kali per

jumlah yang berlebihan, terutama saat

hari atau penggunaan ekstrak bawang

perut

menyebabkan

putih 7,2 gram per hari (Tattelman, 2005).

gangguan gastrointestinal, flatulensi, dan

Banyak penelitian yang menggunakan

perubahan pada flora usus. Selain itu,

bubuk bawang putih dengan dosis 600-900

dilaporkan juga adanya dermatitis alergik,

mg per hari, yang mengandung 3,6-5,4 mg

terbakar dan melepuh setelah penggunaan

allicin yang merupakan komponen aktif

topikal

bawang putih (Ried et al, 2008).

bau

napas

kosong,

dari

dan

dapat

bawang

bau

putih

mentah

(Tattelman, 2005). Bawang putih juga dilaporkan tidak

Peranan

Bawang

Putih

terhadap

mempunyai efek dalam metabolisme obat,

Hipertensi

meskipun beberapa studi menunjukkan

Efek antihipertensi dari bawang putih

hasil

sudah

yang

berlawanan

yaitu

bahwa

diteliti

namun

masih

bersifat

bawang putih mempunyai efek dalam

kontroversial. Pada sebuah metaanalisis

farmakokinetik protease inhibitor. Pasien

untuk menilai efek bawang putih terhadap

yang menggunakan antikoagulan harus

hipertensi,

berhati-hati ketika menggunakan bawang

penurunan signifikan dari tekanan darah

putih

efek

(menurun 7,7 mmHg), dan 4 percobaan

antitrombotik. Maka, pada pasien-pasien

menunjukkan penurunan tekanan darah

yang akan menjalani operasi, dianjurkan

diastolik (menurun 5 mmHg) dengan

untuk tidak memakan bawang putih dosis

terapi bawang putih dibandingkan plasebo.

karena

mempunyai

tinggi 7 sampai 10 hari sebelum operasi

3

percobaan

menunjukkan

Tabel 2. Manfaat, Efek Samping, Interaksi, dan Dosis Bawang Putih (Tattelman, 2005) Manfaat

Antihipertensi : efek inkonsisten Antimikroba : data tidak cukup Antineoplasma : efek positif dari penelitian epidemiologis Antitrombotik : efek antiplatelet Hipoglikemik : Tidak ada efek Penurun Lipid : efek jangka pendek positif Tersering : Bau tubuh dan bau nafas. Jarang : Kembung, gangguan gastrointestinal Sangat jarang : dermatitis, terbakar/ melepuh (penggunaan topikal) Efek farmakokinetik terhadap protease inhibitor kurang jelas, hatihati penggunaan bersamaan dengan antikoagulan. Pertimbangkan untuk menghentikan penggunaan dosis tinggi 7-10 hari sebelum operasi. Bawang putih mentah : 4 gram per hari (1-2 siung) Bubuk kering (1,3% alliin) : 300 mg (2-3 kali per hari) Ekstrak : 7,2 gram per hari

Efek Samping

Interaksi

Dosis Dewasa

Namun, pada penelitian-penelitian sekarang

ini,

dilakukan

tinggi, peningkatan konsentrasi serum

percobaan-

PGE2 dan TxB2, peningkatan isoform

percobaan dengan menggunakan plasebo

NHE-1 dan NHE-3 pada kedua ginjal 2K-

dan hasil menunjukkan hanya 3 percobaan

1C. Didapatkan aktivasi pompa natrium

yang

yang

oleh ekstrak bawang putih pada ginjal

signifikan dari tekanan darah diastolik (2-7

sehingga terjadi penurunan konsentrasi

%), dan satu percobaan menunjukkan

Na+ intraseluler dan menormalkan tekanan

penurunan tekanan darah sistolik yang

darah. Sehingga penggunaan bawang putih

bermakna (sekitar 3%) pada pasien yang

bermanfaat dalam terapi hipertensi (Al-

diterapi

Qattan et al, 2003). Sementara menurut

menunjukkan

penurunan

dengan

bawang

putih

dibandingkan placebo (Tattelman, 2005). Bawang

putih

Benavides GA, et al (2007) bawang putih

menyebabkan

berperan dalam menurunkan tekanan darah

penurunan tekanan darah. Peranan Na/H

terkait dengan produksi hidrogen sulfida,

exchanger

di mana hidrogen sulfida dapat memediasi

(NHE)

yang

memediasi

hipertensi dan terkait kerusakan jaringan

vasoaktif.

masih belum dipahami. Sebuah studi

Dilaporkan bahwa bawang putih

meneliti efek ekstrak bawang putih mentah

dapat mengaktivasi nitric oxide (NO)

terhadap ekspresi NHE-1, NHE-3, dan

synthase in vitro dan inhibisi sintesis NO

aktivitas pompa natrium pada model 2K-

oleh N

1C pada tikus yang hipertensi. Binatang

ester

2K-1C menunjukkan tekanan darah yang

hipertensi arterial pada tikus. Studi ini

omega-nitro-L-arginine-methyl-

(L-NAME)

yang

menginduksi

membandingkan efek pemberian L-NAME

Sebuah

metaanalisis

menyatakan

per oral selama 4 minggu pada tikus

bahwa bawang putih menjanjikan untuk

kontrol dan tikus yang mendapat bawang

terapi pasien hipertensi ringan tetapi tidak

putih.

cukup bukti untuk merekomendasikan

Didapatkan

bahwa

L-NAME

menginduksi hipertensi arterial pada tikus

bawang

kontrol tetapi tidak pada tikus yang

Metaanalisis

mendapat bawang putih, di mana tekanan

suplementasi bawang putih yang memiliki

darah tetap pada nilai basal. Jadi bawang

efek hipotensi pada pasien hipertensi.

putih dapat menghambat L-NAME yang

Didapatkan

menginduksi hipertensi dengan bekerja

tekanan darah sistolik sekitar 4,6 + 2,8

sebagai antagonis dari L-NAME (Morihara

mmHg pada kelompok yang mendapat

et al, 2002).

terapi bawang putih dibandingkan plasebo

Pada penelitian terhadap 40 tikus

putih

(p=0,001).

sebagai lain

bahwa

terapi

klinis.

menyarankan

terjadi

Penurunan

penurunan

tekanan

darah

dengan hipertensi renovaskular, ekstrak

sistolik pada pasien hipertensi rata-rata 8,4

bawang putih (50-800 mg/kg peroral)

+

secara

tekanan

signifikan

secara

(p