Jurnal Hutan Rakyat (Volume II nomor 2 tahun 2005). Pusat kajian Hutan Rakyat
Manajemen Hutan Fakultas KEhutanan UGM,. Yogyakarta. Andrio, M. 2004.
DAFTAR PUSTAKA
Arianasta, I.B.K. 2005. Keanekaragaman dan Penggunaan Jenis-jenis Bambu di Desa Tigawasa, Bali. Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta. Bali. http://www.unsjournals.com/D/D0601pdf/D060104.Pdf. Awang, S.A., Heri Santoso, Wahyu Tri Widayanti, Yuli Nugoho, Kustomo dan Sapadiono. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. CV Debut Press. Yogyakarta Awang, S.A. 2005. Jurnal Hutan Rakyat (Volume II nomor 2 tahun 2005). Pusat kajian Hutan Rakyat Manajemen Hutan Fakultas KEhutanan UGM, Yogyakarta. Andrio, M. 2004. Kajian Pemasaran Getah Kemenyan (Styrax Sumaterana dan Styrax benzoin) di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara (Skripsi). Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan Badan Pusat Statistik Kota Binjai, 2006. Binjai dalam Angka 2006. Badan Pusat Statistik Kota Binjai. Binjai Batubara, R. 2002. Pemanfaatan Bambu di Indonesia. USU. http://library.usu.ac.id/download//fp/hutan-ridwanti4/pdf.24_07_2010 Berlian, N. dan Estu Rahayu, 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar swadaya. Jakarta. Darusman, D dan Didik Suharjito. 1998. Kehutanan Masyarakat: Beragam Pola Partisispasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Departemen Kehutanan Balai Rehabilitasi Lahan Dan Konservasi Tanah Wampu Sei Ular (2004). Sumatera Utara. Diniaty,D. Dan Sofia Rahmayanti.2000. Potensi Ekonomi Pengusahaan Bambu rakyat di Desa Telagah, Sumatera Utara. http://www.fordamof.org/informasi.asp?kategoriid=25&rootid=13&page9. 24_07_2010 Edilius, 1993. Pengantar Ekonomi {erusahaan. Rineka Cipta. Jakarta Gerbono, A dan Abbas Siregar Darikah, Bambu.http://books.google.co.id, 21_08_2010
2009.
Aneka
Anyaman
Universitas Sumatera Utara
Jaffar, E.R. 1993. Pola Pengembangan Hutan Rakyat Sebagai Upaya Peningkatan Luasan Hutan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Propinsi DI Yogyakarta. Makalah pada pertemuan persaki propinsi DI Yogyakarta tanggal 17 Juli 1993. Yogyakarta. Kamaluddin. 2008. Biaya dan Margin Pemasaran. Ilmu Pertanian Agrobisnis Fakultas Pertanian UNRI. http://kamaluddin86.blogspot.com/2010/06/biaya -dan-margin-pemasaran.html. Kotler, P., 1997, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. P.T,Prenhallindo, Jakarta. Manalu, E.A., 2008. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Bambu oleh masyarakat kota Binjai dan Kabupaten Langkat (Skripsi). Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Rahayu, M.,Kunto Kumoro, Suyudi, dan Yunus. 2004. Efisiensi Pemasaran Buah Manggis di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Balai PengkajianTeknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat. NTB. Rasyaf. M, 1995. Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta Robesman, 2009. Pengolahan dan Pemanfaatan Serta Kontribusi Bambu Pada Pendapatan Rumah Tangga di desa Sirpang Sigodang Kab.Simamlungun (Skripsi). Sumatera utara, Departemen Kehutanan USU Medan. Sastrapradja, S.,A. Widjaya, S. Prawiroatmado dan S.Soenarko.1977. Beberapa jenis bambu. LBN-LIPI. Jakarta. Soemarno M.S.2005. Rancangan Model Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Non Kayu (BAMBU), http://images.soemarno.multiply.com Suharjito, D. 2000. Hutan Rakyat di Jawa. Program Penelitian dan Pengembangan Kehutanan MAsyarakat (P3KM). Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Swara, P.1997. Pengawetan Kayu dan Bmbu. KDT. Jakarta. Swastha, B. 1979. Saluran Pemasaran. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Swastha, B . dan Yogyakarta.
Irawan, 1997. Manajemen Pemasaran Abadi. Liberty,
Tan, L., 2004. Mengenal Bambu Dan Manfaatnya Terhadap Konservasi Alam, Kontruksi dan Kerajinan. http://www.geocities.com/ewang unpatti/seminar.html.
Universitas Sumatera Utara
Tim ELSSPAT. 1997. Pengawetan Kayu dan Bambu Puspa Swara. Jakarta Usman, H. Dan Purnomo Setiady Akbar. 2001. MEtodologi Penelitian Sosial. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta Widjaja, E.A. 2001. Identifikasi Jenis-jenis Bambu Di Kepulauan Sunda Kecil. Penerbit Puslitang Biologi – LIPI, Bogor.
Universitas Sumatera Utara
