PERANAN TELEKOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ...

42 downloads 3895 Views 180KB Size Report
Pembinaan Pers & Grafika Departemen Penerangan RI, 1992), hal. 3. 2 Agustrisno dkk. ... Apa dampak dan manfaat adanya telekomunikasi dalam kehidupan.
PERANAN TELEKOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PEDESAAN (ROLE of TELECOMMUNICATIONS in LIFE of RURAL SOCIETY)

Oleh: Dewi Chalimatus Sholichah (I34070129)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Kemajuan pembangunan dalam banyak kenyataan perlu ditopang oleh

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tentunya harus dapat disesuaikan dengan nilai-nilai budaya Indonesia sendiri.1 Kemajuan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi besar manfaatnya terhadap kehidupan umat manusia di dunia ini. Lebih-lebih di bidang komunikasi dengan media elektronik dan cetak yang saat ini telah merambah disegala pelosok permukaan bumi ini hingga pada daerah yang paling “udik” sekalipun.2 Munculnya berbagai macam teknologi modern dalam kehidupan menurut Supriadi (1992) merupakan inovasi yang membantu dan mempermudah untuk segala kegiatan. Teknologi komunikasi yang berupa telekomunikasi adalah salah satu macam teknologi modern yang mempermudah dalam berinteraksi tanpa harus bertemu langsung atau tatap muka. Telekomunikasi itu bisa melalui tulisan seperti email yang menggantikan peran surat, bisa juga dengan lisan melalui telepon genggam (Handphone) ataupun dengan telepon rumah. Dalam teknologi komunikasi bisa dilakukan dengan tatap muka, tetapi tidak bertemu ditempat yang

1

Harmoko, Globalisasi Komunikasi Dan Kemajuan Teknologi Informasi: Kumpulan Kuliah Umum –Pidato Ilmiah Ceramah Menteri Penerangan RI (Jakarta: Direktorat Publikasi Ditjen Pembinaan Pers & Grafika Departemen Penerangan RI, 1992), hal. 3. 2 Agustrisno dkk., Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Di Daerah Sumatera Utara (Jakarta: DEPDIKBUD, 1995), hal. 3.

1

sama yaitu dengan melalui handphone yang memiliki fitur 3G atau melalui chatting dengan menggunakan webcame. Hubungan antar manusia memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hubungan itu dapat terjadi dengan adanya interaksi yang beraneka ragam pada kehidupan manusia dalam berbagai lingkup seperti lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan lingkungan organisasi disekitarnya.3 Bentuk dari interaksi tersebut adalah kegiatan komunikasi. Pada masyarakat pedesaan komunikasi dengan cara tatap muka merupakan komunikasi yang efektif, selain sebagai ajang silaturrahmi komunikasi itu dapat meningkatkan rasa persaudaraan diantara sumber dan penerima. Namun masyarakat pedesaan yang mempunyai sanak saudara agak jauh dari tempat tinggalnya, mereka cenderung tidak mengunjungi sanak saudaranya setiap hari. Mereka akan mengunjunginya jika ditempat sanak saudaranya mempunyai hajatan yang besar seperti pernikahan. Hal itu disebabkan biaya transportasi untuk ke tempat sanak saudara terlalu banyak, padahal masyarakat pedesaan rata-rata penghasilannya tidak besar. Masyarakat sebagai suatu sistem oleh Sajogyo (1971) terdiri dari bagianbagian yang saling berhubungan serta berintergrasi fungsional. Sistem yang dimaksudkan terdiri dari pola-pola kebudayaan dan struktur sosial yang selalu berada dalam keseimbangan dinamis, dalam artian bahwa integrasi antar bagianbagian tersebut tidak pernah tercapai secara penuh sehingga masyarakat selalu dalam keadaan dinamis. Kehidupan masyarakat tidak lepas dengan adanya interaksi antar individu dipedesaannya. Karena dengan berinteraksi akan menimbulkan

hubungan-hubungan

yang

dinamis

dalam

bermasyarakat.

Telekomunikasi merupakan sarana yang menunjang keberhasilan interaksi masyarakat pedesaan dalam berkomunikasi.

3

Pudji Muljono, Pemanfaatan Internet Sebagai Media Komunikasi Di Indonesia (Bogor: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat FEMA, 2005), hal. 5.

2

1.2.

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka ditemukan berbagai masalah yang

mengenai masyarakat pedesaan meliputi: a. Apa dampak dan manfaat adanya telekomunikasi dalam kehidupan masyarakat pedesaan? b. Bagaimana peranan telekomunikasi dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat pedesaan? c. Bagaimana masyarakat pedesaan menyikapi adanya telekomunikasi yang masuk kedalam daerahnya? 1.3.

Tujuan Penulisan Penulisan ini mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Mengetahui

dampak/manfaat

telekomunikasi

pada

masyarakat

pedesan b. Mengetahui peranan telekomunikasi dalam kehidupam

sosial

ekonomi c. Mengetahui sikap atau tanggapan dari masyarakat pedesaan dengan adanya telekomunikasi yang masuk kedalam wilayahnya 1.4.

Kegunaan Penulisan Penulisan makalah ini, diharapkan mahasiswa dan para akademisi dapat

mengetahui peranan telekomunikasi dalam kehidupan masyarakat dan dapat membantu masyarakat dalam penggunaan telekomunikasi itu. Bagi masyarakat umum, terutama masyarakat yang berada di pedesaaan diharapkan untuk mengerti peranan telekomunikasi dalam kehidupan mereka dan mampu mengubah keadaan dalam kehidupannya. Semoga penulisan makalah ini, bermanfaat bagi semua kalangan.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Desa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemarintahan Negara kesatuan Republik Indonesia.4 Berdasarkan pendapat tokoh sosiologi yaitu Ferdinand Tonnies pengertian desa adalah tempat tinggal suatu masyarakat yang bersifat “gemeinschaft” yaitu saling terikat oleh perasaan dan persatuan masih erat (Selo Soemardjan dan Soelaeman Sumardi, 1965). 5 2.1.2. Karakteristik Pedesaan Desa menurut Koentjaraningrat (1964) mempunyai ciri atau karakteristik yang berbeda satu sama lain, tergantung pada konteks ekologinya. Secara harfiah ekologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Dengan asal kata yang sama, sesungguhnya ekologi dan ekonomi mempunyai kedekatan pengertian, hanya saja “mata uang” yang ditransaksikan bukanlah uang melainkan materi, energi, dan informasi. Konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem yang didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. 2.1.3. Pengertian Masyarakat Pedesaan Masyarakat didefinisikan oleh Soemardjan (1964) sebagai orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan suatu kebudayaan. Linton dalam Soemardjan dan Soemardi (1964) mengartikan masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga

4

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa Bambang S. Utomo dan Murdianto, Sosiologi Pedesaan: Modul Mata Kuliah Umum Sosiologi Pedesaan (Bogor: Departemen KPM FEMA IPB dengan CERD Depdagri, 2003), hal. 11. 5

4

mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas.6 Utomo dalam Soekanto (1993) mengemukakan bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang mengutamakan hubungan pribadi antara warganya, dalam arti bahwa masyarakat desa cenderung saling mengenal bahkan seringkali merupakan ikatan kekerabatan yang berasal dari suatu keluarga “pembuka desa” tertentu yang merintis terbentuknya suatu masyarakat gemeinschaft. Pada masyarakat desa terdapat ikatan solidaritas yang bersifat mekanistik, dalam arti bahwa dalam hubungan antar warga seakan telah ada aturan semacan tata krama atau tata tertib yang tidak boleh dilanggar jika tidak ingin mendapat sanksi. Adanya tata tertib tersebut sesungguhnya ingin menjaga suatu conformity di kalangan masyarakat desa itu sendiri. Mac Iver dan Page dalam Soekanto (1995) juga menyatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerjasama antar berbagai kelompok dan golongan serta kekhasan manusia.7 2.1.4. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah titik awal berlangsungnya suatu peristiwa sosial. Menurut Gillin dan Gillin (1954), interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interkasi sosial dapat pula dilihat sebagai proses dimana orang mengorientasikan dirinya pada orang lain dan bertindak sebagai respon terhadap apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orang lain (Calhoun et.all, 1994).8 Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat (Soekanto, 1990), yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. Sebagai gejala sosial, kontak tidak perlu berarti hubungan badaniah, karena orang

6

Ibid., hal. 15. Ibid. 8 Tim Editor Sosiologi Umum IPB, Sosiologi Umum (Bogor: Pustaka Wirausaha Muda Bogor, 7

2003), hal. 9.

5

dapat berhubungan dengan pihak lain dengan cara berbicara secara langsung maupun melalui telepon, surat, dan internet. 2.2.

Telekomunikasi, Manfaat, dan Dampak

2.2.1. Pengertian Telekomunikasi Telekomunikasi mempunyai banyak pengertian, salah satunya dari PERUMTEL (1986) “Telekomunikasi adalah perhubungan jarak jauh, dimana dapat diartikan sebagai pertukaran informasi dari satu tempat ke tempat yang lain”. Informasi itu dapat berwujud suara, tulisan, gambar, dan sebagainya yang harus dikirim dan diterima di kedua tempat orang yang melakukan komunikasi. Teknologi telekomunikasi menurut Hall (1997) merupakan teknologi9 berkomunikasi secara jarak jauh, gerak elektronik dan informasi, pemancaran, pengiriman dari penerima informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, serta suara. 2.2.2. Perkembangan Telekomuniksai Teknologi telekomunikasi yang sudah berkembang dengan pesatnya terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Jepang mulai banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam dalam kehidupan umat manusia. Interaksi yang tercapai antara manusia dengan teknologi seperti telepon, komputer, camera, dan sistem digital telah berakibat terjadinya perubahan dalam pola hidup dari manusia modern bahkan sampai pada masyarakat pedesaan. Perkembangan teknologi telekomunikasi menurut Harmoko (1992) dimungkinkan oleh adanya terobosan-terobosan di bidang elektronika dan komputer. Perkembangan masyarakat yang semakin menghendaki kemudahankemudahan hubungan dengan beraneka ragam jasa telekomunikasi ikut pula menjadi daya tarik berkembangnya teknologi telekomunikasi bahkan teknologi informasi juga ikut berkembang. Persaingan di bidang ekonomi, semakin memerlukan pengelolaan usaha yang efisien dan efektif untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi dengan biaya serendah mungkin. Dengan adanya perkembangan teknologi telekomunikasi maka akan terjadi kecenderungan-kecendurangan pada transformasi masyarakat yang 9

Deskripsi mengenai teknologi yang terdapat dalam karangan Harmoko (1992, hal. 38.) merupakan faktor utama kekuatan Nasional dalam perubahan kehidupan masyarakat dan pemberantasan kemiskinan.

6

semakin cepat dan semakin meluas. Integrasi telekomunikasi dengan komputer akan semakin merupakan kenyataan. Dengan demikian batas antara public network dan private network akan semakin kabur dan sulit dikontrol. Hidup gaya canggih akan semakin meluas dan akan membawa perubahan-perubahan struktural. Struktur komunikasi akan semakin multidimensi, lebih berkembang ke arah horizontal dan diagonal.10 2.2.3. Manfaat Telekomunikasi Telekomunikasi

memberikan

manfaat

kepada

para

pemakai

telekomunikasi baik dari aspek sosial ekonomi, sosial psikologi, dan sosial budaya.

Menurut

Supriadi

(1992),

untuk

mengukur

derajat

manfaat

telekomunikasi digunakan dua kriteria. Pertama, manfaat kumulatif dengan menggunakan indeks antara 0.00 s/d 1.00 semakin mendekati angka 1.00 maka manfaatnya semakin tinggi. Indeks itu diperoleh dengan membandingkan rata-rata aktual dan rata-rata ideal pada setiap aspek. Kedua, manfaat pada setiap indikator dengan menggunakan kriteria “manfaat tinggi (T)” jika indeksnya 0.76-1.00, “manfaat cukup (C)” dengan indeks 0.50-0.75, “manfaat sedang (S)” pada indeks 0.26-0.50, dan kriteria terakhir “manfaat rendah (R)” dengan indeks kurang dari 0.25. Manfaat kumulatif berarti bahwa telekomunikasi dapat memberikan arti secara menyeluruh terhadap semua aspek indikator sosial ekonomi, sosial psikologi, dan sosial budaya. Pembangunan telekomunikasi pedesaan mempunyai manfaat yang tinggi dan signifikan secara sosial ekonomi dan manfaat yang cukup tetapi signifikan dalam aspek sosial psikologis dan sosial budaya dengan indeks sebagai berikut: Tabel 1. Indeks Manfaat Kumulatif Telekomunikasi No.

ASPEK

Pemakai Jasa

Pejabat/Tokoh

Telekomunikasi

Masyarakat

1

Sosial ekonomi

0.56 (C)

0.63 (C)

2

Sosial psikologis

0.33 (S)

0.55 (C)

3

Sosial budaya

0.26 (S)

0.28 (S)

SUMBER: Studi Tentang Profil Pelanggan Dan Manfaat Sosial Ekonomi Telekomunikasi Pedesaan, Dedi Supriadi (1992)

10

Harmoko, op. cit., hal. 26.

7

Data diatas dapat diketahui bahwa manfaat terbesar telekomunikasi pedesaan adalah terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Hal itu menunjukkan adanya perubahan dalam aspek sosial ekonomi. Manfaat sosial ekonomi menurut laporan studi Dedi Supriadi (1992), terdapat beberapa indikator yang menunjukkan adanya manfaat telekomunikasi dalam masyarakat pedesaan. Tabel 2. Manfaat Sosial-Ekonomi Telekomunikasi No.

Indikator-indikator aspek sosial-

Pemakai Jasa

Tokoh

ekonomi

Telekomunikasi

Masyarakat

1.

Penghasilan keluarga/masyarakat

0.44 (S)

0.57 (S)

2.

Kemudahan memperoleh barang-barang 0.61 (C)

0.85 (T)

yang diperlukan diwarung/toko/pasar terdekat 3.

Kelancaran bisnis/usaha

0.85 (T)

0.91 (T)

4.

Kemudahan menghubungi mitra usaha

0.88 (T)

0.91 (T)

5.

Pendapatan usaha

0.54 (C)

0.68 (C)

6.

Jumlah/volume usaha

0.49 (S)

0.66 (C)

7.

Hubungan

mitra 0.83 (T)

0.89 (T)

usaha

dengan

dikota/daerah sekitar 8.

Produksi daerah (pertanian, perikanan, *

0.72 (C)

pajak, dll) 9.

Harga tanah

*

0.78 (T)

10.

Harga rumah

*

0.72 (C)

11.

Hubungan

dengan *

0.83 (C)

ekonomi

kecamatan/daerah lain 12.

Jumlah pengunjung ke daerah tersebut

*

0.44 (S)

13.

Perhatian orang luar terhadap daerah *

0.43 (S)

tersebut Keterangan: * Responden tidak diminta menilai T = Tinggi (0.75-1.00) C = Cukup (0.50-0.75) S = Sedang (0.26-0.50) SUMBER: Studi Tentang Profil Pelanggan Dan Manfaat Sosial Ekonomi Telekomunikasi Pedesaan, Dedi Supriadi (1992)

8

Sedangkan pada aspek sosial-psikologis, Dedi Supriadi mempunyai indikator-indikator untuk menilai manfaat telekomunikasi dalam kehidupan masyarakat pedesaan yang terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 3. Manfaat Sosial-Psikologis Telekomunikasi No.

Indikator-indikator aspek sosial-

Pemakai Jasa

Tokoh

psikologis

Telekomunikasi

Masyarakat

1.

Kebanggaan sebagai warga dearahnya

0.58 (C)

0.94 (T)

2.

Kegairahan dalam bekerja

0.64 (C)

0.81 (T)

3.

Keeratan hubungan antar-keluarga

0.82 (C)

*

4.

Keeratan hubungan antar-tetangga

0.61 (C)

0.89 (T)

5.

Keterlibatan dalam kegiatan sosial

0.54 (C)

0.78 (T)

6.

Kegairahan pendidikan

0.52 (C)

0.91 (T)

7.

Rasa aman dari gangguan Kantibmas

0.67 (C)

0.93 (T)

8.

Kesadaran terhadap hukum

0.59 (C)

0.70 (T)

9.

Kegairahan kehidupan keagamaan

0.57 (C)

0.85 (T)

10.

Keterbukaan

terhadap 0.59 (C)

0.67 (C)

sikap

dunia/dearah luar Keterangan: * Responden tidak diminta menilai T = Tinggi (0.75-1.00) C = Cukup (0.50-0.75) S = Sedang (0.26-0.50) SUMBER: Studi Tentang Profil Pelanggan Dan Manfaat Sosial Ekonomi Telekomunikasi Pedesaan, Dedi Supriadi (1992)

Pada indikator-indikator yang ditunjukkan pada tabel 2 dan tabel 3, dapat diketahui bahwa telekomunikasi mempunyai manfaat yang cukup penting dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Dalam aspek sosial-ekonomi, telekomunikasi mempunyai manfaat dalam mensejahterakan kehidupan mereka. Mereka mendapatkan kemudahan dalam melakukan interaksi sosial baik kedalam daerah atau keluar daerah. Bagi tokoh masyarakat, telekomunikasi sangat bermanfaat dalam menangani masalah/urusan yang terjadi di lembaga-lembaga masyarakat. Sedangkan dalam aspek sosial-psikologis, telekomunikasi dapat meningkat prestise (kebanggaan) untuk daerahnya. Hubungan antar keluarga dan tetangga yang semakin erat juga merupakan manfaat dari telekomunikasi tersebut.

9

Pada aspek sosial-budaya mempunyai indikator-indikator untuk menilai menfaat telekomunikasi dalam aspek tersebut yang dijelaskan pada tabel dibawah: Tabel 4. Manfaat Sosial-Budaya/Kemasyarakatan Telekomunikasi No.

Indikator-indikator aspek sosial-budaya

Pemakai Jasa

Tokoh

Telekomunikasi

Masyarakat

1.

Suasana kehidupan kota kecamatan

0.73 (C)

0.93 (T)

2.

Keramaian lalu lintas

0.60 (C)

0.83 (T)

3.

Kegiatan kepemudaan

0.45 (S)

0.83 (T)

4.

Kegiatan ibu-ibu (PKK)

0.47 (S)

0.85 (T)

5.

Peran serta dalam program KB

0.50 (S)

0.81 (T)

6.

Hubungan

dalam 0.63 (C)

0.85 (T)

kecamatan 0.58 (C)

0.83 (T)

kekeluargaan

masyarakat 7.

Hubungan

masyarakat

dengan kecamatan yang lain 8.

Mobilitas penduduk daerah

0.48 (S)

0.79 (T)

9.

Kegiatan kesenian masyarakat

0.36 (S)

0.74 (C)

10.

Kegiatan olahraga masyarakat

0.45 (S)

0.83 (C)

11.

Kecepatan penyelesaian masalah/urusan

0.69 (C)

0.83 (C)

Keterangan: T = Tinggi (0.75-1.00) C = Cukup (0.50-0.75) S = Sedang (0.26-0.50) SUMBER: Studi Tentang Profil Pelanggan Dan Manfaat Sosial Ekonomi Telekomunikasi Pedesaan, Dedi Supriadi (1992)

Pada aspek sosial-budaya, kegiatan-kegiatan yang ditunjang dengan telekomunikasi dapat berjalan dengan baik. Keadaan dan suasana desa yang identik dengan kesunyian, dengan adanya telekomunikasi mobilitas penduduk untuk akses keluar daerah semakin mudah sehingga terjadi keramaian lalu lintas dalam pedesaan. 2.2.4. Dampak Telekomunikasi Perkembangan berpengaruh

langsung

kemajuan terhadap

teknologi tingkat

telekomunikasi peradaban

manusia.

cenderung Seluruh

perkembangan tersebut telah menimbulkan suatu revolusi komunikasi yang menyebabkan kehidupan masyarakat di beberapa negara maju sudah tidak dapat

10

terlepas dan bahkan telah ditentukan oleh teknologi telekomunikasi dan informasi. Terbentuknya strata pada masyarakat pedesaan terutama petani merupakan pengaruh dari teknologi tersebut.11 Dampak

kemajuan

teknologi

menurut

Harmoko

(1992)

bisa

mempengaruhi berbagai bidang kegiatan dan salah satu diantaranya adalah munculnya topik yang dominan yakni pengaruh kuat terhadap perkembangan sarana penerangan dan media massa, baik media elektronik, media cetak, dan media tradisional. Penemuan-penemuan teknologi telekomunikasi sampai teknologi informasi telah membuka horizon baru perkembangan dan kemajuan teknologi telekomunikasi yang melibatkan kecepatan dan ketepatan pada informasi dari setiap titik lokasi di belahan bumi. Teknologi tersebut juga mempunyai dampak pada masyarakat terutama masyarakat pedesaan sebagai berikut:12 1. Gaya hidup canggih yang akan mulai berkembangan, antara lain kerja jarak jauh, berbelanja jarak jauh bahkan belajar jarak jauh semakin meluas 2. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari sejumlah suku bangsa dengan latar belakang kebudayaan, agama/kepercayaan dan sejarah yang berbeda-beda, akan mengalami pergeseran sistem nilai secara cepat. Pergeseran nilai itu juga dirasakan pada masyarkat pedesaan. 3. Pertambahan penduduk yang menuntut pertambahan sarana hidup. 2.3.

Sikap

2.3.1. Pengertian Sikap Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the body, dan Way of feeling, thinking or behaving”. Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku.13

11

Dedi Supriadi, Studi Tentang Profil Pelanggan dan Manfaat Sosial-Ekonomi Telekomunikasi Pedesaan (Jakarta: PT. Telekomunikasi Indonesia, 1992), hal. 48. 12 Harmoko, loc. cit. 13 Diambil dari website www.thefreedictionary.com

11

Karakteristik definisi dari “sikap” adalah bahwa sikap menggambarkan atau mengekspresikan suatu bentuk evaluasi atas suatu objek tertentu. Evaluasievalusi tersebut diungkapkan melalui bentuk suka-tidak suka, pro-kontra, mendukung-tidak mendukung, dan positif-negatif. Sikap merupakan ungkapan perasaan yang timbul akibat rangsangan suatu obyek sikap.14 Thurstone dan Chave (dalam Mitchell, 1990) mengemukakan definisi sikap sebagai berikut: “The sum total of a man’s inclination and feelings, prejudice or bias, preconceived notions, ideas, fears, threats, and convictions about any specific topic” Thurstone dan Chave (dalam Mitchell, 1990) menjelaskan sikap sebagai keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, curiga atau bias, asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dan keyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu. Sikap menurut Thomas (1918) adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinandan perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu. Melalui sikap, kita memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan yang tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya.15

14

Pujdi Mulyono. Pengaruh Pemberitaan Media Cetak Mengenai Kebijakan Pemerintahan Di Bidang Pertanian Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Petani. (Bogor: KPM FEMA IPB, 2005), hal. 25. 15 Diambil dari website……….

12

BAB III PEMBAHASAN 3.1.

Manfaat dan Dampak Telekomunikasi Sekarang manfaat dan telekomunikasi dapat dirasakan baik secara

langsung maupun tidak langsung oleh para pemakai telekomunikasi yang meliputi semua aspek dari aspek sosial ekonomi, sosial psikologi, dan sosial budaya. Manfaat itu dapat dirasakan pada kehidupan masyarakat yang jauh dari teknologi seperti masyarakat pedesaan. Selain memberikan manfaat, telekomunikasi juga berdampak dalam kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) masyarakat pedesaan yang tradisional menjadi modern. Pergeseran nilai-nilai budaya juga merupakan akibat/dampak adanya telekomunikasi. Misalnya telepon genggam dan internet. Telepon genggam sebagai media komunikasi jarak jauh dengan fasilitas-fasilitas yang ada pada telepon genggam itu masyarakat bisa berbicara langsung dengan orang ditempat yang berbeda. Jadi, mereka tidak perlu bertatap muka dan bertemu dengan orang lain atau dengan fasilitas Sort Message Servise (SMS) masyarakat bisa menuliskan pesan singkat kepada orang lain jika mereka tidak mau berbicara. Mereka juga bisa bertatap muka dengan menggunakan 3G dari fasilitas dari telepon genggam itu. Internet sendiri bisa berfungsi sebagai pengganti surat dengan menggunakan e-mail (electronic mail) sebuah istilah yang digunakan untuk surat elektronik. Manfaat email dalam hal komunikasi adalah mempercepat penyampaian pesan pada penerimanya, sedangkan surat dalam hal penyampaiannya tidak terlalu cepat seperti e-mail. Dampak penggunaan Manfaat telekomunikasi pada aspek sosial-ekonomi dalam masyarakat pedesaan,

masyarakat

desa

merasa

lebih

mudah

memperoleh

barang

kebutuhannya, memperlancar bisnis, memudahkan interaksi atau menghubungi mitra usahanya, dan meningkatkan volume bisnisnya. Selain manfaat pada sosial ekonomi, telekomunikasi juga bermanfaat dalam aspek sosial psikologis. Ketersediaan sarana telekomunikasi memungkinkan masyarakat pedesaan merasa bangga akan daerahnya, lebih bergairah dalam bekerja, lebih erat dalam menjalin hubungan atau pergaulan dalam masyarakat, lebih merasa aman hidupnya, dan 13

lebih terbuka sikapnya terhadap masyarakat luar. Sedangkan dampak pada sosial budaya, suasana kehidupan didesa lebih terasa, kegiatan pemuda dan masyarakat menjadi lebih aktif, mobilisasi sosial dalam masyarakat antar desa, kecamatan, bahkan kabupaten dapat meningkat, dan kegiatan budaya lebih sering dilakukan. Adanya korelasi yang signifikan mengenai manfaat telekomunikasi di antara ketiga aspek diatas, menunjukkan bahwa pada satu aspek disertai manfaat pada aspek-aspek yang lain telekomunikasi mempunyai manfaat berantai dan berganda dalam berbagai kegiatan kehidupan sosial masyarakat baik ekonomi, psikologis, dan budaya. 3.2.

Peranan Telekomunikasi Terhadap Kehidupan Masyarakat Teknologi telekomunikasi yang ditulangpunggungi teknologi elektronika

merupakan sarana yang berguna untuk mengatasi problematika masyarakat pedesaan terutama petani. Masyarakat pedesaan menginginkan adanya kehidupan yang lebih baik. Konsep “Kehidupan Yang Baik” menurut Redfield (1982) disini melukiskan nilai-nilai masyarakat pedesaan, validitas perbandingan yang didasarkan pada berbagai ragam jenis sumber informasi termasuk teknologi telekomunikasi yang begitu jauhnya terpisah, dan nilai generalisasi yang diberikan kepada masyarakat pedesaan. Salah satu peranan telekomunikasi adalah sebagai penunjang keberhasilan Pembangunan Nasional yang merambah ke masyarakat pedesaan dalam bentuk pertukaran informasi untuk kelancaran berkomunikasi. Peranan telekomunikasi pada masyarakat pedesaan tidak hanya memfasilitasi dan melayani dalam perkembangan ekonomi di masyarakat tersebut, tetapi juga dapat memperbaiki infrastuktur masyarakat pedesaan. Sarana telekomunikasi dalam pedesaan dapat merangsang dan mendorong

pertumbuhan ekonomi dan perkembangan

di

pedesaan. Dimana sarana itu dapat membuka jalur atau akses bisnis antar desa atau keluar dari pedesaan. Peranan telekomunikasi pada masyarakat pedesaan dapat diketahui dari adanya manfaat dan dampak yang dijelaskan Dedi Supriadi (1992) pada laporannya. Peranan itu meliputi semua aspek yaitu aspek sosial-ekonomi, sosialpsikologis, dan sosial-budaya. Telekomunikasi berperan penting dalam aspek

14

sosial-ekonomi dari pada aspek yang lain, dimana telekomunikasi berperan sebagai penunjang usaha peningkatan produksi daerah, membuka akses yang lebih luas dalam hubungan ekonomi dengan daerah lain, menambah ramai suasana pasar, meningkatkan perhatian orang luar terhadap daerah tersebut termasuk investor, serta meningkatkan nilai rumah dan tanah. Semua itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan karena ditunjang oleh kemudahan

dalam

melakukan

aktivitas

ekonomi

dengan

menggunakan

telekomunikasi. Pembangunan telekomunikasi di pedesaan memberikan peranan yang penting untuk mengirimkan lambang informasi berupa sinyal dari tempat yang satu ke tempat lain yang berjauhan. Seluruh perkembangan telekomunikasi telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berkomunikasi dan menyimpan serta mendapatkan informasi. Masyarakat pedesaan dulunya jarang berinteraksi atau berkomunikasi dengan sanak saudara yang jauh dari tempat tinggalnya, sekarang dengan mudah dapat berinteraksi melalui telekomunikasi. 3.3.

Sikap Masyarakat Pedesaan pada Telekomunikasi Menurut Asch dalam Rakhmat (2001), semua sikap bersumber pada

organisasi kognitif, pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Sikap selalu diarahkan pada obyek kelompok, atau orang. Hubungan kita dengan mereka pasti berdasarkan pada informasi yang kita peroleh tentang sifat-sifat mereka, sikap pada seseorang atau sesuatu bergantung pada cittra kita tentang obyek atau orang tersebut. Tubs dan Moss (1996) memperkenalkan suatu fenomena yang disebut terpaan selektif (selective exposure), suatu kecenderungan untuk memilih komunikasi yang akan menegaskan pendapat, sikap, dan nilai-nilai anda sendiri. Contohnya petani ketika memilih untuk membeli telepon, mereka memikirkan manfaat dan dampak yang mereka peroleh dalam penggunaan telepon. McLuhan dalam Abrar (1997) mengungkapkan kalau masyarakat pedesaan ingin memperoleh kemajuan atau perubahan tentang suatu peristiwa, mau tidak mau mereka harus memilih untuk menggunakan teknologi telekomunikasi. Menurut Abrar (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melihat sikap masyarakat menanggapi adanya telekomunikasi, yaitu:

15

1. Menolak secara pasif, yaitu tidak menjadikan semua teknologi sebagai kerangka acuan kehidupan sehari-hari 2. Menolak secara aktif, yaitu tidak menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari jadi bergantung pada cara-cara tradisional 3. Menerima teknologi secara pasif, dimana teknologi digunakan pada kegiatan sehari-hari tetapi tidak menyeleksi teknologi itu terlebih dahulu 4. Menerima secara selektif, yaitu menjadikan teknologi sebagai kerangka acuan dalam kehidupan dengan memikirkan baik buruknya teknologi itu Interaksi

sosial

masyarakat

yang semakin

meluas

menyebabkan

masyarakat mau tidak mau harus menerima teknologi. Sikap setiap orang berbeda-beda dalam menanggapi teknologi yang datang dalam kehidupan masyarakat tersebut. Sikap itu dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung dari masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat pedesaan cenderung menerima telekomunikasi secara selektif dimana teknologi itu tidak segera diterima oleh masyarakat. Dalam penerimaan teknologi tersebut, masyarakat perlu mengetahui manfaat dan dampak bagi desanya agar mereka dapat mempertimbangkan baik buruknya telekomunikasi dan dampak negatif dari teknologi termasuk telekomunikasi dapat dihindari.

16

BAB VI PENUTUP 4.1.

Kesimpulan Dari penjelasan-penjelasan yang telah dikemukan sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa: 1) Perkembangan telekomunikasi telah membawa perubahan yang besar dalam proses interaksi sosial masyarakat pedesaan, terbentuknya strata dalam masyarakat agraris, dan perubahan gaya hidup. 2) Seluruh perkembangan telekomunikasi telah memberikan peranan dalam kemudahan bagi masyarakat pedesaan dalam berkomunikasi dan menyimpan serta mendapatkan informasi. 3) Peranan

telekomunikasi

adalah

sebagai

penunjang

keberhasilan

Pembangunan Nasional yang merambah ke masyarakat pedesaan dalam bentuk pertukaran informasi untuk kelancaran berkomunikasi. 4) Sikap masyarakat pedesaan yang menerima telekomunikasi secara selektif.

4.2.

Saran Beberapa saran yang dapat kami sampaikan berkenaan dengan tema

penulisan makalah ini: 1) Dalam

penerapan

teknologi

komunikasi

(telekomunikasi)

bagi

kepentingan pembangunan perlu diadakan penelaahan yang cermat dan mendalam agar menghasilkan karya teknologi yang tepat guna. 2) Persiapan diri (sikap mental) dalam proses pemanfaatan teknologi termasuk telekomunikasi harus dilakukan sejak awal agar dampak negatif dari telekomunikasi bisa dihindari. 3) Adanya efek samping yang negatif dari penerapan telekomunikasi, maka perlu diadakan kebijakan dalam penggunaan, pengaturan, dan pengawasan dalam rangka melindungi, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan dan kepribadian masyarakat tersebut.

17

DAFTAR PUSTAKA Agustrisno, dkk. 1995. Dampak Globalisasi Informasi Dan Komunikasi terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Di Daerah Sumatera Utara. Jakarta: Depdikbud. Harmoko. 1992. Komunikasi dan Kemajuan Teknologi Informasi (Kumpulan: Kuliah Umum Pidato Ilmiah dan Ceramah Menteri Penerangan RI). Jakarta: Direktorat Publikasi Ditjen Pembinaan Pers an Grafika Departemen Penerangan RI. Muljono, Pudji. 2005. Pemanfaatan internet sebagai media komunikasi di Indonesia [Laporan Penelitian]. Bogor: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. .

Pengaruh

Pemberitaan

Media

Cetak

Mengenai

Kebijakan Pemerintahan Di Bidang Pertanian Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Petani [Laporan Penelitian]. Bogor: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. [PERUMTEL]. 1986. KenalilahTelekomunikasi Anda. Jakarta: Perumtel. Redfield, Robert. 1982. Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Daniel Dhakidae, penerjemah. Jakarta: Rajawali. Terjemahan dari: The Little Community, Peasant Society and Culture. Soekanto, S. 1993. Beberapa Teori Sosiologi tentang Struktur Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Supriadi, Dedi. 1992. Studi Tentang Profil Pelanggan dan Manfaat SosialEkonomi Telekomunikasi Pedesaan. Jakarta: PT. Telekomunikasi Indonesia. Tim Editor Sosiologi Umum IPB. 2003. Sosiologi Umum. Bogor: Pustaka Wirausaha Muda Bogor. Zorkoczy, Peter. 1998. Teknologi Informasi. Alex Tri Kantjono W., penerjemah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

18

Utomo, Bambang S. dan Murdianto. 2003. Sosiologi Pedesaan: Modul Mata Kuliah Umum Sosiologi Pedesaan. Bogor: Departemen KPM FEMA IPB dengan CERD Depdagri. www.caritahu.ya www.ayocepetan.tho

19