PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI ... - Digilib ITS

95 downloads 3867 Views 70KB Size Report
TUGAS AKHIR – RI 1592. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI . DENGAN PENDEKATAN MODULAR LAYOUT. (STUDI KASUS DI PT. MECO ...
TUGAS AKHIR – RI 1592

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN MODULAR LAYOUT (STUDI KASUS DI PT. MECO INOXPRIMA) FITRIA DEWI NRP 2502 100 030

Dosen Pembimbing Dyah Santhi Dewi, ST, M.EngSc Arief Rahman ST JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2006

FINAL PROJECT- RI 1592

THE DESIGN OF PRODUCTION FACILITY LAYOUT USING MODULAR LAYOUT APPROACH (CASE STUDY AT PT. MECO INOXPRIMA) FITRIA DEWI NRP 2502 100 030

Lecturer Dyah Santhi Dewi, ST, M.EngSc Arief Rahman ST INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTEMENT Faculty Of Industrial Technology Institut Of Technology Sepuluh Nopember Surabaya 2006

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN MODULAR LAYOUT (STUDI KASUS DI PT. MECO INOXPRIMA) Nama Mahasiswa NRP Jurusan Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

: FITRIA DEWI : 2502 100 030 : Teknik Industri FTI-ITS : Dyah Santhi Dewi, S.T, M.EngSc : Arief Rahman, S.T

Abstrak Perancangan layout fasilitas memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran proses produksi yang berdampak terhadap ketepatan waktu penyelesaian order. PT. Meco Inoxprima merupakan perusahaan job order yang memproduksi tangki dan peralatan berat dengan komponen produk bervariasi. Saat ini PT. Meco I menggunakan tipe proses layout. Besarnya variasi routing produk menyebabkan permasalahan tipe layout saat ini yaitu total jarak perpindahan material sangat besar. Penelitian ini menerapkan pendekatan modular layout yang menggunakan string matching dan clustering untuk mengelompokan mesin dan menganalisa kesamaan routing operasi yang bervariasi menjadi sebuah konfigurasi layout yang dapat meminimasi jarak perpindahan total dan mengurangi biaya material handling. Metode penyusunan mesin dalam module menggunakan konsep modular layout. Sedangkan penyusunan layout module dan fasilitas penunjang lainnya menerapkan algoritma corelap dan algoritma 2-OPT sebagai layout alternatif. Dari kedua alternatif layout ditetapkan layout alternatif 1 (algoritma corelap) sebagai layout terpilih. Dengan adanya perbaikan layout maka terjadi penurunan total jarak perpindahan sebesar 56,07 % dari fasilitas yang lama dan efisiensi biaya material handling selama 1 bulan sebesar Rp. 1.727.579. Kata kunci : Job Order, Modular layout, Analisa routing operasi, Cluster analysis, Corelap, 2-OPT

THE DESIGN OF PRODUCTION FACILITY LAYOUT USING MODULAR LAYOUT APPROACH (CASE STUDY AT PT. MECO INOXPRIMA) Name NRP Program Conseling Lecturer 1 Conseling Lecturer 2

: FITRIA DEWI : 2502 100 030 : Industrial Engineering FTI-ITS : Dyah Santhi Dewi, S.T, M.EngSc : Arief Rahman S.T

Abstract The design of facility layout has an important role in supporting the flow process of production that gives impact to the ontime order execution. PT. Meco Inoxprima is a job-order company that produces vessel and heavy equipments, made from stainless stell and mild steel with a vary components. At the present time, PT. Meco I using the process layout type in the production floor. The big variance of product routing causes problems in the process layout: huge material handling activities. This research using modular layout with string matching and clustering tools to grouping the machines and analyses the similarity of vary operation routing to be a layout configuration that could minimize the distance of total moving and minimize the material hadling cost. The arrangement machine in the module is using the modular layout method. While the arrangement of layout module and other supporting facilities are implementing corelap algorithm and 2-OPT algorithm to be alternatives layout. From both layout alternatives, the first layout (corelap algorithm) is considered as a chosen layout. The layout improvement leads to decease the total distance of moving materials with a precentage value 56,07 % and the efficiency of material handling cost for a month with a nominal value Rp. 1,727,579. Key words : Job order, Modular layout, Operation sequence analysis, cluster analysis, Corelap, 2-OPT

i

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN MODULAR LAYOUT (STUDI KASUS DI PT. MECO INOXPRIMA)

TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Program Studi S-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Oleh : FITRIA DEWI Nrp. 2502 100 030 Disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir : 1. Dyah Santhi Dewi, S.T, M.EngSc, (Pembimbing I)

………………...

2. Arief Rahman, S.T (Pembimbing II)

………………...

3. Ir. Lantip Trisunarno, MT. (Penguji 1)

………………...

4. Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE, (Penguji II)

...........................

5. Ir. Eko Nurmianto, M.Eng>SC.DERT (Penguji III)

...........................

SURABAYA

ii

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN MODULAR LAYOUT (STUDI KASUS di PT. MECO INOXPRIMA) Nama Mahasiswa NRP Jurusan Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

: FITRIA DEWI : 2502 100 030 : Teknik Industri FTI-ITS : Dyah Santhi Dewi, ST, M.EngSc : Arief Rahman, ST

Abstrak Perancangan layout fasilitas memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran proses produksi yang berdampak terhadap ketepatan waktu penyelesaian order. PT. Meco Inoxprima merupakan perusahaan job order yang memproduksi tangki dan peralatan berat dengan komponen produk bervariasi. Saat ini PT. Meco I menggunakan tipe proses layout. Besarnya variasi routing produk menyebabkan permasalahan tipe layout saat ini yaitu total jarak perpindahan material sangat besar. Penelitian ini menerapkan pendekatan modular layout yang menggunakan string matching dan clustering untuk mengelompokan mesin dan menganalisa kesamaan routing operasi yang bervariasi menjadi sebuah konfigurasi layout yang dapat meminimasi jarak perpindahan total dan mengurangi biaya material handling. Metode penyusunan mesin dalam module menggunakan konsep modular layout. Sedangkan penyusunan layout module dan fasilitas penunjang lainnya menerapkan algoritma corelap dan algoritma 2-OPT sebagai layout alternatif. Dari kedua alternatif layout ditetapkan layout alternatif 1 (algoritma corelap) sebagai layout terpilih. Dengan adanya perbaikan layout maka terjadi penurunan total jarak perpindahan sebesar 56,07 % dari fasilitas yang lama dan efisiensi biaya material handling selama 1 bulan sebesar Rp. 1.727.579. Kata kunci : Job Order, Modular layout, Analisa routing operasi, Cluster analysis, Corelap, 2-OPT

iii

THE DESIGN OF PRODUCTION FACILITY LAYOUT USING MODULAR LAYOUT APPROACH (CASE STUDY OF PT. MECO INOXPRIMA) Name NRP Program Conseling Lecturer 1 Conseling Lecturer 2

: FITRIA DEWI : 2502 100 030 : Industrial Engineering FTI-ITS : Dyah Santhi Dewi, ST, M.EngSc : Arief Rahman ST

Abstract The design of facility layout has an important role in supporting the flow process of production that gives impact to the ontime order execution. PT. Meco Inoxprima is a job-order company that produces vessel and heavy equipments, made from stainless stell and mild steel with a vary components. At the present time, PT. Meco I using the process layout type in the production floor. The big variance of product routing causes problems in the process layout: huge material handling activities. This research using modular layout with string matching and clustering tools to grouping the machines and analyses the similarity of vary operation routing to be a layout configuration that could minimize the distance of total moving and minimize the material hadling cost. The arrangement machine in the module is using the modular layout method. While the arrangement of layout module and other supporting facilities are implementing corelap algorithm and 2-OPT algorithm to be alternatives layout. From both layout alternatives, the first layout (corelap algorithm) is considered as a chosen layout. The layout improvement leads to decease the total distance of moving materials with a precentage value 56,07 % and the efficiency of material handling cost for a month with a nominal value Rp. 1,727,579. Key words : Job order, Modular layout, Operation sequence analysis, cluster analysis, Corelap, 2-OPT

iv

SEPTEMBER, 2006

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur terpanjat kehadirat Allah SWT, sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk dan hidayahNya sehingga laporan Tugas Akhir sebagai prasyarat untuk menyelesaikan studi Strata-1 ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini kami susun sebagai tindak lanjut dari penelitian Tugas Akhir yang kami laksanakan di PT. Meco Inoxprima unit I. Selama melakukan Penelitian Tugas Akhir ini, kami banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih tulus kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.EngSc, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri ITS. 2. Ibu Dyah Santhi Dewi, S.T, M.EngSc, selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir yang telah memberikan banyak masukan dan arahan selama penyusunan Tugas Akhir. 3. Bapak Arief Rahman, S.T, selaku dosen wali dan dosen pembimbing II Tugas Akhir yang telah memberikan banyak masukan selama penyusunan Tugas Akhir. 4. Bapak Florensius Hayon, S.T, selaku pembimbing lapangan di PT. Meco I Inoxprima. 5. Staff Departmen Produksi dan PPIC yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data. 6. Ayah, Ibu, Luqman, Dimas, dan seluruh anggota keluarga yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang dan doa. 7. Mas nanang, yang selalu memberi semangat, doa, saran dan perhatian yang tulus. 8. Om, tante dan Anita, terima kasih atas pinjaman komputernya. 9. Fifin, Niniet, Ika, Lila, atas persahabatan yang indah.

v

10. Arip yang turut memberi bantuan dan saran dalam menggambar. 11. Teman – Teman Angkatan 2002 atas kebersamaan selama menuntut ilmu. 12. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran serta kritik. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, dan dapat menjadi masukan bagi PT. Meco Inoxprima.

Surabaya, September 2006

Peneliti

vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

i ii iii iv v vii xi xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan

1 1 3 3 4 4 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Perencanaan Layout 2.2 Tipe Dasar Layout Tradisional 2.3 Modular Layout 2.3.1 Kelebihan Modular Layout 2.3.2 Klasifikasi Layout Module 2.4 Prosedur Heuristic untuk Desain Modular Layout 2.4.1 Penentuan Common_Substring 2.4.2 Mengukur Kesamaan Antar Tiap Common_Substring 2.4.3 Analisa kluster Tiap Common_Substring 2.4.4 Menyusun Basic Layout Module berdasar Kluster 2.4.5 Penyesuaian Layout Module

7 7 8 10 11 11

vii

14 15 16 18 18 18

2.4.6 Menduplikasi Mesin 2.5 Metode Analisa Kluster 2.6 Metode Construction Algorithm 2.6.1 Algoritma Corelap 2.6.2 Algoritma 2-OPT 2.7 Pengukuran Jarak Material Handling 2.8 Evaluasi Kriteria Layout 2.9 Hasil Penelitian Terdahulu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Identifikasi Awal 3.1.1 Identifikasi Masalah 3.1.2 Penentuan Tujuan 3.1.3 Studi Literatur 3.1.4 Studi Awal Lapangan 3.2 Tahap Pengumpulan Data 3.3 Tahap Perancangan dan Pengolahan Data 3.3.1 Penerapan Modular Layout 3.3.2 Perhitungan Kebutuhan Luasan Fasilitas 3.3.3 Evaluasi Layout 3.4 Tahap Analisa dan Penarikan Kesimpulan 3.4.1 Tahap Analisa dan Intepretasi Data 3.4.2 Penarikan Kesimpulan

18 19 20 20 22 23 23 24 27 27 27 27 27 28 28 28 29 30 30 31 31 31

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 33 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 33 4.1.2 Variasi Produk 35 4.1.3 Proses Produksi 36 4.1.4 Urutan Operasi Proses Produksi 38 4.1.5 Data Mesin 39 4.1.6 Peralatan Material Handling 40 4.1.7 Fasilitas 41 4.2 Perancangan Modular Layout 43 4.2.1 Penentuan Common_Substring 43

viii

4.3 4.4

4.5 4.6

4.2.2 Mengukur Kesamaan Antar Tiap Common_Substring 4.2.3 Analisa Kluster Untuk Tiap Common_Substring 4.2.4 Penyusunan Basic Module Berdasarkan Kluster 4.2.5 Penyesuaian Layout Module 4.2.6 Perhitungan Duplikasi Mesin Perhitungan Kebutuhan Ruang Penataan Layout 4.4.1 Penyusunan Mesin Dalam Module 4.4.2 Penataan Fasilitas Keseluruhan 4.4.2.1 Algoritma Corelap 4.4.2.2 Algoritma 2-opt Evaluasi Layout Perhitungan Biaya Material Handling

50 52 53 55 62 71 72 72 77 77 83 85 88

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI DATA 5.1 Analisa Layout Awal 5.2 Analisa Perancangan Modular Layout 5.3 Penentuan Kebutuhan Mesin 5.4 Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Modular Layout 5.5 Analisa Penataan Layout 5.5.1 Penataaan Mesin Dalam Module 5.5.2 Penataan Fasilitas Keseluruhan 5.6 Evaluasi Layout dan Pemilihan Layout Alternatif 5.6.1 Evaluasi Layout 5.6.2 Pemilihan Layout Alternatif 5.7 Analisa Layout Hasil Perbaikan 5.8 Analisa Biaya Material Handling

101 101 102 103 105

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

107 107

ix

93 93 95 96 98 100 100 100

6.2 Saran

108

DAFTAR PUSTAKA

109

x

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23

Kelebihan dan Kekurangan Tipe Layout Tradisional Urutan Operasi Permesinan Data Mesin PT. Meco Inoxprima Routing Operasi Matriks Common_Substring Common_Substring Common_Substring Tiap Routing Operasi Contoh Perhitungan Merger Coefficient Matriks Merger Coefficient Pengelompokkan Basic Module Layout Module Hasil Penggabungan Urutan Operasi yang Dinyatakan dalam Urutan Module dan Mesin Tunggal Urutan Operasi yang Dinyatakan Dalam Urutan Module Kapasitas Tiap Tipe Mesin Kapasitas yang Dibutuhkan Tiap Tipe Mesin Di Masing-Masing Module Kebutuhan Mesin Pada Tiap Module Perhitungan Kebutuhan Ruang Konversi Frekwensi Perpindahan Antar Module From to Chart Module ke Departemen Assembly Konversi Frekuensi Perpindahan Module ke Departemen Assembly Relationship Chart Fasilitas Lantai Produksi Perhitungan Total Closeness Ratio Fasilitas Lantai Produksi Perhitungan Pembagian Area Layout Nilai OFV Storage Tank

xi

9 38 40 43 45 48 48 50 51 53 56 58 61 63 64 69 71 77 78 78 79 80 80 85

Tabel 4.24 Nilai OFV Bag Filter Tabel 4.25 Nilai OFV Mixer Tabel 4.26 Nilai OFV Layout Awal dan Layout Rancangan Tabel 4.27 OFV Forklift Pemakaian Tabel 4.28 OFV Pemakaian Trolley Tabel 4.29 Perbandingan biaya material handling selama 1 bulan Tabel 5.1 Perbandingan Amtara Kebutuhan Mesin danJumlah Mesin yang Tersedia Tabel 5.2 Perbandingan OFV layout awal dan layout hasil perancangan

xii

86 87 87 88 90 92 97 102

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8

Flowline Module Branched Flowline Module Cell module Machining Center Module Funcional Layout Module Patterned Flow Module Jaringan dari Layout Modules Algoritma Untuk Menemukan Common_Substring Gambar 2.9 Jarak (kemiripan) intercluster untuk Complete Linkage Cluster Gambar 2.10 Jarak (kemiripan) intercluster untuk Average Linkage Cluster Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Gambar 4.1 Struktur Organisasi Divisi Teknologi Gambar 4.2 Variasi Produk Gambar 4.3 Permintaan Produk PT. Meco Inoxprima Unit 1 Tahun 2005 Gambar 4.4 Layout Awal PT.Meco Inoxprima Unit 1 Gambar 4.5 Dendogram Gambar 4.6 Digraph Basic Module Gambar 4.7 Digraph Layout Module Hasil Penggabungan Gambar 4.8 Digraph Layout Module Hasil Penyesuaian Gambar 4.9 Travel Chart Digraph Gambar 4.10 Penyusunan Layout Module 1 Gambar 4.11 Penyusunan Layout Module 2 Gambar 4.12 Penyusunan Layout Module 3 Gambar 4.13 Penyusunan Layout Module 4 Gambar 4.14 Penyusunan Layout Module 5 Gambar 4.15 Penyusunan Layout Module 6 Gambar 4.16 Penyusunan Layout Module 7 Gambar 4.17 Pembagian Area Layout

xiii

12 12 13 13 13 14 14 15 20 21 32 34 35 36 42 52 54 57 60 62 73 74 74 75 75 76 77 81

Gambar 4.18 Layout Hasil Optimasi Corelap Gambar 4.19 Output Hasil Software FLAP Gambar 4.20 Layout Hasil Optimasi 2-opt Gambar 5.1 Aliran produksi storage tank layout awal Gambar 5.2 Aliran produksi bag filterlayout awal Gambar 5.3 Aliran produksi mixer layout awal Gambar 5.4 Travel Chart Digraph Gambar 5.5 Aliran produksi storage tank layout perbaikan Gambar 5.6 Aliran produksi bag filter layout perbaikan Gambar 5.7 Aliran produksi mixer layout perbaikan

xiv

82 83 84 94 94 95 101 104 104 105

xv

xvi

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13

Kelebihan dan Kekurangan Tipe Layout Tradisional Urutan Operasi Permesinan Data Mesin PT. Meco Inoxprima Routing Operasi Matriks Common_Substring Common_Substring Common_Substring Tiap Routing Operasi Contoh Perhitungan Merger Coefficient Matriks Merger Coefficient Pengelompokkan Basic Module Layout Module Hasil Penggabungan Urutan Operasi yang Dinyatakan dalam Urutan Module dan Mesin Tunggal Urutan Operasi yang Dinyatakan Dalam Urutan Module Kapasitas Tiap Tipe Mesin

xvii

9 38 40 43 45 48 48 50 51 53 56 58 61 63

Tabel 4.14 Kapasitas yang Dibutuhkan Tiap Tipe Mesin Di Masing-Masing Module Tabel 4.15 Kebutuhan Mesin Pada Tiap Module Tabel 4.16 Perhitungan Kebutuhan Ruang Tabel 4.17 Konversi Frekwensi Perpindahan Antar Module Tabel 4.18 From to Chart Module ke Departemen Assembly Tabel 4.19 Konversi Frekuensi Perpindahan Module ke Departemen Assembly Tabel 4.20 Relationship Chart Fasilitas Lantai Produksi Tabel 4.21 Perhitungan Total Closeness Ratio Fasilitas Lantai Produksi Tabel 4.22 Perhitungan Pembagian Area Layout Tabel 4.23 Nilai OFV Storage Tank

xviii

64 69 71 77 78 78 79 80 80 85

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8

Flowline Module Branched Flowline Module Cell module Machining Center Module Funcional Layout Module Patterned Flow Module Jaringan dari Layout Modules Algoritma Untuk Menemukan Common_Substring Gambar 2.9 Jarak (kemiripan) intercluster untuk Complete Linkage Cluster Gambar 2.10 Jarak (kemiripan) intercluster untuk Average Linkage Cluster Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Gambar 4.1 Struktur Organisasi Divisi Teknologi Gambar 4.2 Variasi Produk Gambar 4.3 Permintaan Produk PT. Meco Inoxprima

xix

12 12 13 13 13 14 14 15 20 21 32 34 35

Unit 1 Tahun 2005 Gambar 4.4 Layout Awal PT.Meco Inoxprima Unit 1 Gambar 4.5 Dendogram Gambar 4.6 Digraph Basic Module Gambar 4.7 Digraph Layout Module Hasil Penggabungan Gambar 4.8 Digraph Layout Module Hasil Penyesuaian Gambar 4.9 Travel Chart Digraph Gambar 4.10 Penyusunan Layout Module 1 Gambar 4.11 Penyusunan Layout Module 2 Gambar 4.12 Penyusunan Layout Module 3 Gambar 4.13 Penyusunan Layout Module 4 Gambar 4.14 Penyusunan Layout Module 5 Gambar 4.15 Penyusunan Layout Module 6 Gambar 4.16 Penyusunan Layout Module 7 Gambar 4.17 Pembagian Area Layout

36 42 52 54 57 60 62 73 74 74 75 75 76 77 81

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN MODULAR LAYOUT (STUDI KASUS PT. MECO INOXPRIMA) Nama Mahasiswa : FITRIA DEWI NRP : 2502 100 030 Jurusan : Teknik Industri FTI-ITS Dosen Pembimbing 1 : Dyah Santhi Dewi, ST, M.Eng.Sc Dosen Pembimbing 2 : Arief Rahman S.T Abstrak Perancangan layout fasilitas memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran proses produksi yang berdampak terhadap ketepatan waktu penyelesaian order terutama bagi perusahaan job order. Dalam perancangan layout fasilitas

xx

produksi, banyak metode dan pendekatan yang bisa digunakan antara lain : product layout, process layout, dan cellular layout. Ketiga tipe layout tersebut termasuk layout fasilitas tradisional yang telah banyak didiskusikan di literatur dan diimplementasikan pada perusahaan job order. Tetapi dikarenakan besarnya variasi komponen yang biasanya diproduksi pada perusahaan job order, mengakibatkan tidak ada satupun dari layout tradisional tersebut yang mampu memberikan solusi optimal. P.T. Meco Inoxprima unit I yang merupakan perusahaan dengan sistem job order yang memproduksi tangki dan peralatan berat yang terbuat dari stainless stell dan mild steel yang komponen produknya bervariasi. P.T. Meco I saat ini menggunakan tipe proses layout. Besarnya variasi routing produk menyebabkan adanya permasalahan yang dihadapi tipe layout saat ini yaitu aktivitas material handling atau total jarak perpindahan material sangat besar. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini memakai pendekatan modular layout yang menggunakan string matching dan clustering untuk mengelompokan mesin dan menganalisa kesamaan routing operasi yang bervariasi menjadi sebuah konfigurasi layout yang dapat meminimasi jarak perpindahan total dan mengurangi biaya material handling. Metode penyusunan mesin dalam module menggunakan konsep modular layout. Sedangkan untuk penataan layout module dan fasilitas penunjang lainnya menerapkan algoritma corelap dan algoritma 2-OPT dengan filosofi SLP. Perbandingan performansi layout awal dan layout rancangan perbaikan dilihat dari total jarak perpindahan dan biaya material handling. Berdasarkan hasil perhitungan , dihasilkan total jarak perpindahan layout awal selama 1 bulan sebesar 353.633 meter, total jarak perpindahan layout alternatif 1 (algoritma corelap) sebesar 155.361 meter, dan total jarak perpindahan ayout alternatif 2 (algoritma 2-OPT) sebesar 185.975 meter. Dari kedua alternatif layout ditetapkan layout alternatif 1 sebagai layout terpilih karena total jarak

xxi

perpindahan lebih kecil. Dengan adanya perbaikan layout maka terjadi efisiensi biaya material handling selama 1 bulan sebesar Rp. 1,727,579.

xxii