Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam ... - OPI LIPI

30 downloads 1219 Views 213KB Size Report
yang ditunjang oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau IPTEK, .... Kemurnian benih perlu ditingkatkan, serta menjaga daya kecambahnya.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Perspektif dan Sumbangannya terhadap Produksi dan Ketahanan Pangan1/ Abdul Karim Makarim Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Jl. Merdeka 147 Bogor 16111 [email protected] Abstrak Inovasi teknologi komoditas pangan (padi, serealia, kacang-kacangan dan ubi-ubian) telah banyak dihasilkan dan diprogramkan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. Hasil penelitian dan fokus program utama tanaman pangan adalah sebagai berikut: (1) Pengkayaan plasma nutfah tanaman pangan sebagai sumber gen untuk pembentukan varietas unggul baru; (2) Perakitan varietas unggul baru untuk tujuan pemecahan masalah produktivitas (lingkungan biotik dan abiotik); (3) Perakitan varietas untuk peningkatan nilai tambah dan mutu spesial (beras fungsional, rendah glikemik untuk penderita diabetes, beras aromatik, dll.); (4) Perakitan varietas untuk ketahanan pangan, seperti jagung pulut, gandum, sorgum, ubi kayu, ubi jalar dan ubi-ubian lainnya untuk diversifikasi pangan langsung atau sebagai bahan baku tepung dsb. (5) Pasca panen untuk berbagai tujuan per komoditas, seperti pakan ternak, industri rumah tangga, bahan baku industri, biodesel, dsb.(6) Teknologi inovasi dalam pemanfaatan limbah/sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk hayati, pupuk majemuk, pupuk lepas lambat (slow release), pupuk terlapis material (sulfur coated urea, carbon coated urea dsb.). Selain

perbaikan

varietas,

komponen

teknologi

budidaya

terus

diperbaiki,

dikembangkan dan diinventarisir sebagai teknologi alternatif. Sistem Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) memanfaatkan komponen teknologi terbaik spesifik lokasi secara partisipatif dengan petani. Adanya keragaman lingkungan pertanian, menyebabkan diperlukannya cara penetapan paket teknologi spesifik lokasi menggunakan sistem pakar tanaman pangan. Sistem ini memperhitungkan adanya keterkaitan antara karakteristik lokasi, teknologi, dan partisipatif; juga prinsip hukum -----------------------------------------------------Disajikan pada KIPNAS X, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hotel Bidakara, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.71-73. Jakarta, 10 Nopember 2011

minimum Leibig, analisis sistem dan sistem dinamik yang kesemuanya merupakan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. ---------------------------------------------Kata kunci: inovasi, teknologi, tanaman pangan, produksi. Pendahuluan Kementerian Pertanian telah mencanangkan untuk meraih empat sukses sbb: (1) pencapaian dan mempertahankan swasembada pangan; (2) diversifikasi pangan hingga tercapainya ketahanan pangan lestari; (3) meningkatkan nilai tambah produksi pertanian; dan (4) pencapaian kesejahteraan petani. Semua kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi difokuskan ke empat sukses di atas. Indonesia memiliki kondisi lingkungan biofisik pertanian, sosial-ekonomi petani dan masyarakat pedesaan yang beragam. Kondisi demikian dapat mendatangkan keuntungan yaitu berbagai komoditas pertanian (asli maupun introduksi) dapat diusahakan pada wilayah-wilayah tertentu dan pada waktu-waktu tertentu. Tanaman gandum (tanaman asli subtropis) sebagai contoh, masih dapat diusahakan, meskipun sekarang masih terbatas pada lokasi-lokasi tertentu, seperti di Merauke atau di NTT, hanya di dataran tinggi saja dan atau pada bulan-bulan dingin. Beragamnya kondisi lingkungan juga menyebabkan penerapan satu paket teknologi budidaya untuk suatu komoditas tidak cukup (tidak selalu efektif) dalam meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman, bahkan kadangkala tidak efisien atau terjadi pemborosan input pada lokasi-lokasi tertentu. Kendala dan masalah utama dalam penerapan teknik budi daya tanaman pangan spesifik lokasi adalah sebagai berikut: (1) perlu menyusun paket teknologi spesifik untuk lokasi spesifik; (2) terbatasnya kemampuan petani/penyuluh dan peneliti dalam menerjemahkan kondisi lingkungan pertanaman menjadi kebutuhan terhadap komponen teknologi budi daya; (3) belum terbiasa memberikan rekomendasi teknologi untuk skala kecil atau spesifik lokasi; (4) terbatasnya kemampuan penyuluhan; (5) komponen teknologi budi daya yang beragam belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani. Kendala dan masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penggunaan sistem pakar atau Expert system tanaman pangan (padi, kedelai, jagung) yang ditunjang oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau IPTEK, termasuk

penggunaan teknologi informasi (IT). Selain itu, pendekatan analisis sistem untuk memecahkan permasalahan pertanian sangat sesuai dan dapat dioperasionalkan dengan sistem pakar. Pengembangan prinsip dan cara di atas merupakan terobosan dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan dalam skala nasional di masa mendatang, sehingga swasembada dan ketahanan pangan nasional dapat dicapai dan dipertahankan. Tujuan dari penyusunan makalah ini.adalah untuk kembali mengingatkan akan pentingnya prinsip-prinsip dasar penelitian, meningkatkan kualitas dan kuantitas inovasi teknologi tanaman pangan, pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pertanian, untuk menunjang pencapaian swasembada dan ketahanan pangan lestari.

Inovasi teknologi unggulan komoditas padi a. Plasma nutfah dan galur harapan padi. Plasma nutfah sebagai sumber gen dan tetua untuk persilangan dalam pemuliaan merupakan dasar pembentukan varietas baru. Beberapa plasma nutfah yang tersedia dengan keunggulan spesifiknya antara lain (a) tanaman padi berumur ultra genjah (80-90 hari) ada 9 aksesi; (b) padi lokal 119 varietas; (c) padi pasang surut lokal 40 varietas; (d) berbagai ketahanan terhadap cekaman abiotik (salinitas, keracunan besi, Al, kekeringan) dan biotik, beras fungsional, dan beras berkualitas tinggi lainnya. b. Varietas padi dengan berbagai keunggulan. Banyak varietas padi yang telah dilepas dengan keunggulan spesifik seperti disajikan pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1. Varietas padi sawah dengan berbagai keunggulan khusus Varietas Inpari 6 Jete Inpari 10, Inpari 12, Inpari 13 Inpari 1 Inpara 4 Inpara 5 Kapuas, Inpara 1 Inpara 2, Inpara 3 Inpari 7, Inpari13 Inpari 8, Inpari 9 Elo Inpari 11

Umur (hari) 118 112 99 108 115 135 131 128 99 125 105

Produktivitas (ton/ha) 7-12 4-7 6-8 7-10 5-7 5-8

Keunggulan Potensi hasil tinggi Toleran kekeringan Umur genjah sampai sangat genjah Toleran rendaman Toleran keracunan besi dan Al

5-6 6-8 6-10 6-9

Toleran wereng cokelat Toleran penyakit Tungro Toleran Hawar Daun Bakteri

Tabel 2. Varietas-varietas padi untuk beras berkualitas khusus Varietas Cempo Merah, Segreng

Umur (hari) 109

Aek Sibundong

108-125

Ciasem, Setail, Ketonggo Lusi Sintanur, Gilirang Celebes, Batang Gadis Cisantana

112-119 120 130-140 115-125 105-110 108-112 118

Cisokan, Batang Lembang Logawa Batang Gadis

110-120 97-120 115 108-112

Dodokan, Gajah Mungkur

100-105 90-95

Produktivitas Keunggulan (ton/ha) 4-5 Beras merah lokal, kaya vitamin dan mineral, Fe tinggi, rasa nasi pulen dan enak 6 Beras merah unggul, mengandung vitamin B3 tinggi 5-7 Beras ketan 5 5-6 6-7 Beras aromatik 5-7 6-8 5-7 Beras kristal, tahan pada sawah irigasi kurang subur 5-6 Beras rendah Glikemik (