PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPA DI INDONESIA Kurikulum IPA ...

341 downloads 464 Views 17KB Size Report
Kurikulum IPA di SMP dirancang sebagai pembelajaran ynag berdimensi ... Tahun 2007 pemerintah mengeluarkan kurikulum yaitu KTSP (Kurikulum.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPA DI INDONESIA

Kurikulum IPA di SMP dirancang sebagai pembelajaran ynag berdimensi pada kompetensi , sebab IPA memiliki peran penting sebagai dasar pengetahuan untuk mengungkap kejadian alam. Peningkatan mutu pendidikan berperan dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Manusia yang dapat berpikir kritis, kreatif logis dan berinisiatif dalam menaggapi isu di lingkungan kita. Selama ini pembelajaran sains kurang berhasil meningkatkan kompetensi siswa. Model pembelajaran, materi sains, dan praktiknya sudah banyak yang dipelajari secara mendalam. Pembelajaran seperti ini sudah dijalankan tapi banyak siswa yang menganggap bahwa sains itu sulit. Sampai saat ini belum tampak hasil diklat yang dilakuakn oleh guru. Kemampuan belajar sains disekolah tidak meningkat. Hal ini bukan karena guru tidak menguasai konsep

atau kurang menguasai model pembelajaran, namun

lemahnya pengetahuan mengenai sains yang dimiliki siswa. Kompetensi ilmiah yang ditingkatkan pada siswa di Indonesia hanya kemanpuan berpikir dengan konsep sains. Pengetahuan sains tidak diintegrasikan dalam kompetensi spesifik. Tahun 2007 pemerintah mengeluarkan kurikulum yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang kompeten memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Pokok pembelajaran IPA dalam KTSP memiliki materi yang memuat objek, tingkat organisasi objek,tema atau persoalan. Aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan fenomena pada makhluk hidup. Pada aspek fisis, IPA memfokuskan pada benda tak hidup, sedang untuk aspek kimia IPA mengkaji berbgai fenomena baik makhluk hidup maupun benda tak hidup. Seluruh tema dan persoalan IPA pada berbagai jenis objek dan tingkat organisasi sebaiknya dikaji secara utuh atau terpadu. Hal ini dilakukan supaya siswa tahu dan mengenal tentang kebulatan IPA. Menurut Piaget siswa SMP berada pada tahap transisi dari fase konkrit ke fase operasi formal. Maka diharapkan sudah mulai dilatih untuk berpikir abstrak dan mengenal IPA secara terpadu. Pembelajaran IPA terpedu merupakan pembelajaran bermakna yang memungkinkan siswa menerapkan konsep – konsep. Selain itu mendorong siswa

untuk berpikir tinggi dan tanggap terhadap linkungan . Landasan filosofis pembelajaran IPA terpadu ialah filsafat Pendidikan Progresivime. Progresivisme adalah pendidikan yang berpusat pada siswa dan memberi penekanan kreatifitas, aktifitas belajar, hasil belajar dan pengalaman. Ciri pembelajaran IPA adalh dimulai dengan pertanyaan

atau masalah

kemudian dilanjutkan dengan arahan guru untuk mendapat informasi dan mengkonfirmasikan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Siswa supaya tahu apa yang semestimya diketahui sehingga siswa dapat menemukan jawaban dari masalah itu sendiri. Di Indonesia masih banyak guru yang memberikan materi persis seperti yang ada pada buku dan siswa tidak aktif. Hal ini menyebabakan ketrampilan yang dimiliki siswa hanyalah ingatan saja tanpa melaui proses dalam menemukan fakta. Mutu pendidikan sains di Indonesia perlu dikembangkan. Sebab IPA berperan penting dalam menghasilkan peserta didik yang berpikir kritis, kreatif dan berinisiatif. Apabila Indonesia mampu menghasilkan peserta didik yang demikian maka Indonesia akan lebih maju. Menurut tes DISA tahun 2003 menunjukna siswa Indonesia menduduki peringkat ke 38 dari 41 negara dalam pengetahuan sainsnya. Kurikulum KTSP merupakan salah satu langkah dari pemerintah untuk memajukan pengetahuan sians yang juga untuk menjawab persoalan – persoalan global. Sampai saat ini pendidikan nasional belum melahirkan guru khusus IPA melainkan guru biologi, kimia dan fisiska sehingga pembelajaran IPA di SMP masih terpisah (belum terpadu).