PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH ... - auroralubna

33 downloads 4062 Views 2MB Size Report
kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa. ... sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
   

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC ( COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Oleh Lina Murti Safitri 0701045134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011



   

 

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Lina Murti Safitri 0701045134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011



i

ii

“Sesungguhnya Alloh SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga iii

Motto Belajarlah dari kesalahan yang pernah dilakukan untuk menjadi diri yang lebih baik.

iv

ABSTRAK Lina Murti Safitri. NIM : 0701045134. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN PESANGGRAHAN 03 PAGI JAKARTA SELATAN. Skripsi. Jakarta : Program Studi Ilmu Pendidikan. Jurusan SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, kelas V semester II tahun ajaran 2010/2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sampel penelitian ini meliputi 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes obyektif sebanyak 17 soal dengan 4 pilihan. Validitas tes dihitung dengan menggunakan rumus korelasi biseral. Koefisien reliabilitas tes = 0,774 ini dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson). Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan uji-t, pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 58. Uji normalitas hasil tes menggunakan chi-kuadrat. Pada kelompok eksperimen hitung = 2,56, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488. Pada kelompok kontrol hitung = 3,7, tabel pada α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488. Pada kedua kelompok berdistribusi normal. Uji homogenitas hasil tes menggunakan uji Fisher. Diperoleh Fhitung = 1,28; Ftabel = 1,85 pada α= 0,05 dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Ternyata Fhitung = 1,28< 1,85 = Ftabel maka disimpulkan data hasil tes kedua kelompok bervariasi sama. Uji analisis data dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 2,082 > ttabel = 2,002, maka H1 yang menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa diterima. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa.

v

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahiim Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Penulisan skripsi ini tidak selalu berjalan lancar, banyak kesulitan dan hambatan

yang

dihadapi.

Kesulitan

dan

hambatan

tersebut

terkadang

menimbulkan perasaan jenuh, namun dengan dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Dr. H. Sukardi, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA. 2. Drs. H. Kusmadjid Abdullah, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Dra. Rahmiati, M.Psi, Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus menjadi Dosen Pembimbing II yang selalu mengoreksi,

vi

mengarahkan, memotivasi, membimbing serta memberikan nasihat selama penulisan skripsi ini. 4. Drs. Yamin, M.Pd, dosen pembimbing I yang selalu mengoreksi, mengarahkan, memotivasi, membimbing serta memberikan nasihat selama penulisan skripsi ini. 5. Dr. Hj. Nini Ibrahim, M.Pd penguji I yang mengoreksi, mengarahkan, membimbing serta memberikan nasihat dalam menyelesaikan revisi skripsi ini. 6. Drs. Walija penguji II yang mengoreksi, mengarahkan, membimbing serta memberikan nasihat dalam menyelesaikan revisi skripsi ini. 7. N. Maimunawati, M.Pd Kepala Sekolah SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, yang telah memberikan izin penelitian. 8. Lis Kurniasih, S.Pd guru kelas VA SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya. 9. Sugeng, S.Pd guru kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, yang telah memberikan izin penelitian di kelasnya. 10. Sahabat seperjuangan Indah Bathi, Karniawati, Kiki, Icha, Tika, Ifti, Indah Purwaningsih, yang selalu menyemangati, mengingatkan dan memberikan saran kepadaku. 11. Teman-teman mahasiswa PGSD S1, khususnya teman-teman mahasiswa kelas VIII C yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam memberikan kritik serta saran sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

vii

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan di dalam penulisan skripsi ini yang perlu diperbaiki, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam upaya penyempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan Skripsi ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta,

Juli 2011

Lina Murti Safitri

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii MOTTO ................................................................................................................ iv LEMBAR PERSEMBAHAN ...............................................................................v ABSTRAK ............................................................................................................vi KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii DAFTAR

ISI

............................................................................................................................... x DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xv BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7 D. Perumusan Masalah ....................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. ............................................................................................ Ka jian Teori......................................................................................9 1. ....................................................................................... M odel Pembelajaran Kooperatif ...............................................9 ix

a. .................................................................................. Pe ngertian Pembelajaran .....................................................9 b. .................................................................................. M odel Pembelajaran............................................................10 c. .................................................................................. Pe mbelajaran Kooperatif .....................................................12 2. ....................................................................................... Pe mbelajaran Kooperatif tipe CIRC..........................................16 a. .................................................................................. Pe ngertian CIRC..................................................................16 b. .................................................................................. K omponen-komponen dalam pembelajaran CIRC ............17 c. .................................................................................. La ngkah-langkah CIRC dalam pembelajaran......................18 d. .................................................................................. Ke lebihan Pembelajaran CIRC ............................................19 e. .................................................................................. Ke lemahan Pembelajaran CIRC...........................................19 3. ....................................................................................... Pe mbelajaran Konvensional ......................................................19 a. .................................................................................. Pe ngertian pembelajaran Konvensional ..............................19 b. .................................................................................. Ke lebihan Pembelajaran Konvensional ...............................20 c. .................................................................................. Ke lemahan Pembelajaran Konvensional..............................20 4. ....................................................................................... M embaca ...................................................................................20 a. .................................................................................. Pe ngertian Membaca ...........................................................20 b. .................................................................................. Tu juan Membaca..................................................................21 c. .................................................................................. Fa ktor-faktor yang mempengaruhi Membaca .....................22 5. ....................................................................................... Ka rangan Narasi.........................................................................24 a. .................................................................................. Pe ngertian Karangan Narasi ................................................24 b. .................................................................................. Ke mampuan Membaca Karangan Narasi.............................25

x

BAB III

B. ............................................................................................ Ke rangka Berpikir ............................................................................27 C. ............................................................................................ Hi potesis Penelitian .........................................................................29 METODE PENELITIAN A. ............................................................................................ Te mpat Dan Waktu Penelitan ..........................................................30 B. ............................................................................................ M etode Penelitian............................................................................30 C. ............................................................................................ Po lulasi Dan Sampel Penelitian.......................................................31 D. ............................................................................................ De finisi Operasional.........................................................................32 E. ............................................................................................ Te knik Pengumpulan Data...............................................................33 F. ............................................................................................ Uj i coba Instrumen Penelitian .........................................................34 G. ............................................................................................ Te knik Analisis Data .......................................................................37

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. ............................................................................................ De skripsi Data ..................................................................................38 B.............................................................................................. Pe ngujian Prasyarat Analisis Data ...................................................42 1. ....................................................................................... Uj i Normalitas ...........................................................................43 2. ....................................................................................... Uj i Linieritas..............................................................................44 C.............................................................................................. Pe ngujian Hipotesis..........................................................................42 D. ............................................................................................ Pe mbahasan Hasil Penelitian ...........................................................44

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. ............................................................................................ Si mpulan .........................................................................................46 B. ............................................................................................ Im plikasi...........................................................................................48

xi

C. ............................................................................................ Sa ran ................................................................................................49 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................50 LAMPIRAN.........................................................................................................52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran ...............................................15 Tabel 2 Distribusi Kelompok Eksperimen........................................................38 Tabel 3 Distribusi Kelompok Kontrol ..............................................................40 Tabel 4 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan Pertama)....66 Tabel 5 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan Kedua) ......80 Tabel 6 Kisi-kisi Soal........................................................................................104 Tabel 7 Data Validitas Uji Coba Instrumen......................................................120 Tabel 8 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................................125 Tabel 9 Data Reabilitas Uji Coba Instrumen ....................................................126 Tabel 10 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelompok Eksperimen.........................................................................129 Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ......................................130 Tabel 12 Skor Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelompok Kontrol ...............................................................................137 Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol .............................................138

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Histogram dan Poligon Frekuensi hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VA (Kelompok Eksperimen) .............39 Gambar 2 Histogram dan Poligon Frekuensi hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VB (Kelompok Kontrol) ....................41

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama....................................52 Lampiran 2 Teks Bacaan Materi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama...........61 Lampiran 3 LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ...................................64 Lampiran 4 Lembar Pengamatan Kelompok Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama..........................................................................65 Lampiran 5 Soal Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama .....................67 Lampiran 6 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua.......................................68 Lampiran 7 Teks Bacaan Materi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ............77 Lampiran 8 LKS kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ......................................79 Lampiran 9 Lembar Pengamatan Kelompok Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ............................................................................80 Lampiran 10 Soal Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua .......................82 Lampiran 11 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ..........................................83 Lampiran 12 Teks Bacaan Materi Kelas Kontrol Pertemuan Pertama Pertemuan Pertama .........................................................................90 Lampiran 13 Soal Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ...........................93 Lampiran 14 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................................94 Lampiran 15 Teks Bacaan Materi Kelas Kontrol pertemuan Kedua .................101 Lampiran 16 Soal Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................103

xv

Lampiran 17 Kisi-Kisi Insrumen Soal ................................................................104 Lampiran 18 Teks Bacaan Uji Coba Instrumen..................................................105 Lampiran 19 Soal Uji Coba Instrumen ...............................................................107 Lampiran 20 Kunci Jawaban Soal Uji Coba .......................................................113 Lampiran 21 Teks Bacaan Instrumen Penelitian ................................................114 Lampiran 22 Soal Instrumen Penelitian..............................................................116 Lampiran 23 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian ....................................119 Lampiran 24 Data Validitas Uji Coba Instrumen ...............................................120 Lampiran 25 Langkah-Langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen .....121 Lampiran 26 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ......................................125 Lampiran 27 Data Reliabilitas Uji Coba Instrumen............................................126 Lampiran 28 Langkah-Langkah Perhitungan Reliabilitas Instrumen .................127 Lampiran 29 Skor Hasil Tes Kelas Eksperimen .................................................129 Lampiran 30 Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................................130 Lampiran 31 Skor Hasil Tes Kelas Kontrol........................................................137 Lampiran 32 Uji Normalitas Kelas Kontrol........................................................138 Lampiran 33 Uji Homogenitas kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.................................................................................145 Lampiran 34 Analisis Uji Statistik......................................................................148 Lampiran 35 Gambar Proses pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........................................................................151

xvi

Lampiran 36 Nilai kritis dari r product moment .................................................153 Lampiran 37 Luas Bawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 Ke Z ...................................................................................154 Lampiran 38 Nilai-nilai Chi Kuadrat ..................................................................155 Lampiran 39 Nilai-nilai untuk distribusi F ......................................................... 156 Lampiran 40 Nilai-nilai dalam distribusi t .......................................................... 159

 

xvii



BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting di dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan, karena Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kita. Seseorang dikatakan mampu berbahasa Indonesia apabila mampu menggunakan bahasa tersebut dengan baik. Pengukuran kemampuan berbahasa dapat dilihat dari kemampuan seseorang menggunakan bahasa yang baik secara lisan maupun tulisan. Pendidikan Bahasa Indonesia sebaiknya difokuskan pada empat keterampilan berbahasa. Dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi yaitu keterampilan menyimak (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills) dan menulis (writing skills). Dawson, seperti yang dikutip Tarigan keempat keterampilan tersebut dasarnya, merupakan satu kesatuan dan merupakan catur tunggal. 1 Setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses–proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pemikirannya. Membaca merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh setiap orang, tidak hanya untuk meraih keberhasilan bersekolah melainkan sepanjang hayatnya. Membaca perlu mendapat perhatian khusus dari semua                                                               1

Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa hlm 1

1



pihak baik sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, masyarakat, orang tua dan pemerintah. Membaca mempunyai manfaat yang penting dalam kehidupan manusia, karena dengan membaca dapat memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca perlu diterapkan saat anak masih sedini mungkin, ketika anak memasuki lembaga pendidikan formal. Kemampuan membaca anak sejak dini akan menolong perkembangan membaca siswa. Dengan membaca siswa diharapkan akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya pernah didapatkan. Siswa harus membiasakan membaca karena diri sendiri bukan atas dasar paksaan dari pihak lain. Semakin banyak membaca semakin banyak informasi yang akan diperoleh. Kemampuan membaca merupakan keterampilan dasar bagi siswa, yang harus dikuasai agar mereka dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran. Kemampuan membaca sangat penting bagi siswa karena banyak kegiatan belajar adalah membaca. Berbagai mata pelajaran dapat dikuasai apabila siswa terbiasa membaca. Para guru Sekolah Dasar (SD) bertanggung jawab untuk memberikan kemampuan membaca yang memadai kepada para siswa. Sebagian meneruskan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk itu, mereka harus dibekali kemampuan membaca yang memungkinkan mereka memperoleh dan memahami informasi. Tujuan utama pembelajaran membaca adalah memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Hal ini mendorong terciptanya kerjasama antara guru dan siswa dalam pembelajaran membaca. Kemampuan



membaca di SD masih rendah, karena masih banyak siswa yang malas untuk membaca. Siswa harus lebih banyak dihadapkan dengan berbagai ragam bacaan yang bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan kebiasaan membaca. Guru harus memberi materi bacaan yang menarik dan menantang, sehingga siswa termotivasi dan membangun semangat siswa untuk membaca dengan sungguh-sungguh. Bacaan yang dipilih hendaknya dari berbagai sumber misalnya buku teks, buku cerita, majalah, surat kabar dan karya sastra anak. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD saat ini masih bersifat satu arah atau berpusat kepada guru dan siswa masih terlihat pasif, sehingga merasa cepat bosan dalam proses belajar. Hal itu disebabkan karena guru masih belum dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik dan kurang bervariasi dalam proses mengajar. Guru selama ini hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton, karena tidak mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk menggunakan model pembelajaran lainnya. Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila terjadi interaksi dua arah antara guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan motivasi siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru dalam menyampaikan materi biasanya hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yang biasa disebut ceramah. Hal ini dikarenakan model pembelajaran konvensional dianggap lebih efektif dari segi waktu dan masih kurangnya pemahaman guru tentang pemilihan model yang tepat



dalam pembelajaran. Model pembelajaran konvensional berupa penyampaian materi secara lisan. Hal tersebut cenderung membuat siswa kurang berminat terhadap pembelajaran terutama Bahasa Indonesia dan menyebabkan kemampuan membaca siswa rendah, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik. Guru hendaknya memilih model pembelajaran yang tepat dan bervariasi sesuai dengan pokok bahasan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar adalah model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning). Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. 2 Model pembelajaran kooperatif dapat digunakan secara efektif pada semua tingkat kelas dan semua mata pelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif, interaksi yang terjadi di dalam kelompok dapat melatih siswa untuk menerima dan menghargai pendapat dari teman. Ada banyak pembelajaran cooperative learning, salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam mengajarkan pembelajaran membaca adalah tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Pembelajaran CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif-kelompok. 3 Dalam CIRC siswa                                                               2

Sugianto. 2010. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

hlm37 3

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.

Hlm 68



dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan kemampuan membaca dan menulis lainnya secara bersama-sama. Siswa dibagi kelompok oleh guru, kemudian

menyelesaikan masalah yang terdapat dari bacaan

tersebut secara bersama-sama. Dalam pembelajaran membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menggunakan model pembelajaran CIRC, dimana guru memberikan sebuah cerita yang berbentuk karangan narasi atau novel. Tujuan utama menggunakan pendekatan tipe CIRC dalam pembelajaran membaca adalah membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Pembelajaran CIRC diharapkan dapat meningkatkan cara siswa berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi sesama teman. Membaca karangan narasi bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan atau informasi kepada orang lain atau para pembaca. Narasi dapat menambah ilmu pengetahuan melalui jalan cerita, bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung.

Narasi

adalah

suatu

bentuk

wacana

yang

berusaha

menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 4 Guru dapat memberi contoh bentuk karangan narasi dari novel atau cerita yang membuat menarik siswa membaca, sehingga siswa menjadi

mengerti

tentang

karangan

narasi.

Dengan

menggunakan

pembelajaran CIRC siswa dapat latihan membaca atau saling membaca,

                                                              4

136

Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. hlm



memahami ide pokok, menuliskan kembali isi cerita dan memberikan tanggapan terhadap isi bacaan yang telah dibaca secara berkelompok. Pada kenyataannya kemampuan membaca siswa di SD masih rendah atau kurang diminati siswa karena siswa merasa cepat bosan dengan apa yang dibacanya. Menurut Ita Dwaita Lantari, rendahnya minat baca anak, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas buku saja, melainkan terkait juga pada banyak hal yang saling berhubungan. Misalnya, mental anak dan lingkungan keluarga yang tidak mendukung. 5 Banyak kalangan seperti guru yang menganggap bahwa membaca itu telah berakhir ketika siswa telah mampu membaca. Padahal guru mempunyai peran penting dalam meningkatkan minat dan kebiasaan siswa dalam membaca. Dengan menggunakan

model

pembelajaran

tipe

CIRC

diharapkan

dapat

meningkatkan minat membaca siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan”.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi sebagai berikut.                                                               5

http://pencilbooks.wordpress.com/2008/08/26/rendahnya-minat-baca/, diakses tanggal 18 Februari 2001



1. Mengapa saat pembelajaran Bahasa Indonesia siswa masih terlihat pasif ? 2. Mengapa kemampuan membaca karangan narasi masih rendah? 3. Apakah penggunaan model pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa ? 4. Apakah model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan minat baca siswa ? 5. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan ?

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan mengkaji lebih dalam permasalahan yang akan diteliti adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan?



E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini khususnya adalah untuk mendapat gambaran tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.

F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Siswa Menumbuhkan minat dan semangat siswa dalam membaca. 2. Bagi Guru Sebagai bahan acuan guru dalam memilih model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. 3. Bagi Kepala Sekolah Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas pembelajaran di sekolah. 4. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan pengaruh model pembelajaran CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa.



BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. 6 Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung. Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran

                                                              6

Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran.. Bandung : Alfabeta. hlm 61.

9

10 

adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. 7 Suherman dalam Jihad mengatakan, bahwa dengan kata lain pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. 8 Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, interaksi belajar-mengajar yang pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

b. Model Pembelajaran

Mills dalam Suprijono mengatakan bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai suatu proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. 9 Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat                                                               7Isjoni.

2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta. hlm. 11.  8 Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo. hlm 11.   9Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. hlm 45

11 

pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, kurikulum dan lain-lain . 10 Adapun Soekamto dalam Trianto mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. 11 Dari pengertian model pembelajaran tersebut, maka penulis menyimpulkan model pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu desain, pola atau rancangan yang digunakan untuk pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Hal itu dilakukan untuk menciptakan suasana yang menunjang agar siswa merasa bebas untuk merespon secara alami dan teratur. Sehingga tujuan belajar tercapai dengan baik. Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya model pembelajaran harus dilakukan dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip dan tekanan utama yang berbeda.

c. Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian                                                               10

Trianto 2007. Model Pembelajran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka hlm 5 11

Ibid. Hlm 5

12 

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Pembelajaran

kooperatif

(cooperative

learning)

adalah

pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. 12 Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan kelas. Guru harus mampu menciptakan kelas sebagai suatu laboratorium demokrasi dimana siswa belajar untuk terlatih dan terbiasa untuk menerima serta berbeda pendapat dengan temannya.

2) Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang terdapat berbagai elemen – elemen yang terkait menurut Lie dalam Sugianto, yaitu : a) Saling Ketergantungan Positif Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif.                                                               12

Sugianto. Loc.Cit.

13 

b) Interaksi Tatap Muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Interaksi semacam ini sangat penting, karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. c) Akuntabilitas Individual Penilaian kelompok yang didasarkan penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. d) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi. 13 3) Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pada dasarnya model kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim yaitu: a) Hasil belajar akademik dapat memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting, b) Penerimaan terhadap perbedaan individu memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling menghargai satu sama lain, c) Pengembangan keterampilan sosial untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. 14 4) Keuntungan Pembelajaran Kooperatif Ada banyak nilai pembelajaran kooperatif antara lain: a) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial b) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandanganpandangan c) Memudahkan siswa melakukan penyesuain sosial d) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen e) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois f) Membangun persahabatan yang berlanjut hingga masa dewasa                                                               13 14

Ibid. hlm 37 Isjoni. 2010 .Cooperatif Learning (cet 4). Bandung: Alfabeta. hlm 27-28

14 

g) Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan h) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia i) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif j) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik 15 5) Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif juga mempunyai kelemahan, yaitu : a) Siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menggangu iklim kerja sama dalam kelompok. b) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran cooperative learning didasarkan kepada hasil kerja kelompok. c) Memerlukan periode waktu yang cukup panjang dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini. d) Banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.16

6) Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif FASE

KEGIATAN GURU

                                                              15

Sugianto. Op.Cit. Hlm 43-44

16 Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. hlm. 250-251

15 

2. P e m b el aj ar

Fase 1 Guru menyampaikan semua tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada dan memotivasi siswa. pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Guru menyajikan informasi kepada siswa Menyajikan/menyampai baik dengan jalan demonstrasi atau teks. kan informasi Fase 3 Belajar dan membantu setiap kelompok Mengorganisasikan agar melakukan perubahan yang efisien. siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Fase 4 Guru membimbing kelompok-kelompok Membantu kerja belajar pada saat mereka mengerjakan kelompok dalam belajar tugas. Fase 5 Guru mengetes materi pelajaran atau Mengetes materi. kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka. Fase 6 Guru memberikan cara-cara untuk Memberikan menghargai baik upaya maupun hasil penghargaan. belajar individu dan kelompok. 17

an Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) a. Pengertian Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dikembangkan oleh Steven, Slavin dan kolega pada akhir tahun 1980. CIRC adalah teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran bahasa, yakni kemampuan menulis dan membaca tingkat tinggi. 18 Di dalam CIRC, siswa dituntut untuk menguasai pikiran utama dari suatu wacana dan kemampuan membaca dan menulis lainnya secara bersama-sama.                                                               17 18

Trianto. Op.Cit. hlm 48 Suyatno. Loc.Cit

16 

Dalam model pembelajaran ini, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas empat atau lima siswa. Dalam kelompok ini terdapat siswa yang pandai, sedang atau lemah dan masing-masing siswa sebaiknya merasa cocok satu sama lain. Dalam kelompok ini tidak dibedakan jenis kelamin, suku / bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan cara bekerja sama dalam kelompok. Siswa diajarkan menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja sama, dan menghargai pendapat teman lain.

b. Komponen-komponen dalam pembelajaran CIRC Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno (2005: 3-4) memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut antara lain: (1). Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa; (2). Placement test, misalnya diperoleh dari ratarata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu; (3). Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya; (4). Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan

guru

memberikan

bantuan

kepada

kelompok

yang

17 

membutuhkannya; (5). Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas; (6). Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok; (7). Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; (8). Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. 19

c. Langkah – langkah CIRC dalam pembelajaran Dalam model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terdapat langkahlangkah dalam pembelajaran yaitu : 1) Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang yang secara heterogen 2) Guru memberikan wacana / kliping sesuai dengan topik pembelajaran 3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana / kliping dan ditulis pada lembar kertas. 4) Mempresentasikan / membacakan hasil kelompok                                                               19 http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model‐pembelajaran/, 

diakses tanggal 27 Januari 2011 

18 

5) Guru membuat kesimpulan bersama 6) Penutup 20 d. Kelebihan Pembelajaran CIRC Secara khusus, Slavin dalam Suyitno (2005:6) menyebutkan kelebihan model pembelajaran CIRC sebagai berikut : 1) CIRC sangat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah 2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang 3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok 4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya 5) Membantu siswa yang lemah 6) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. 21 e. Kekurangan Pembelajaran CIRC Pada saat dilakukan presentasi, terjadi kecenderungan hanya siswa pintar yang secara aktif tampil menyampaikan pendapat dan gagasan. 22

3. Pembelajaran Konvensional a. Pengertian Pembelajaran Konvensional Salah satu model yang masih digunakan dan masih berlaku oleh guru

adalah

model

pembelajaran

konvensional.

Pembelajaran

                                                              20

Agus Suprijono. Op.Cit. Hlm. 130-131

21 http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model‐pembelajaran/, diakses tanggal 27 Januari 2011 22http://www.blogger.com/emailpost.g?blogID=1059879259322287372&postID=3 193235784249743742, diakses tanggal 27 Januari 2011 

19 

Konvensional yang dimaksud secara umum adalah pembelajaran dengan menggunakan model yang biasa digunakan oleh guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. 23 b. Kelebihan pembelajaran konvensional Siswa lebih memperhatikan guru dan pandangan peserta didik hanya tertuju pada guru. c. Kelemahan pembelajaran Konvensional 1) Pembelajaran berjalan membosankan, siswa hanya membuat catatan saja 2) Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih terlupakan 3) Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi benar menghafal yang tidak menimbulkan pengertian. 24 4. Membaca a. Pengertian Membaca Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan bunyi dan maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Menurut Anderson yang dikutip oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, pendapat sisi linguistik menjelaskan bahwa : Membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording dan decoding process). Pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang                                                               23 24

http://muhfida.com/pembelajaran‐konvensional/, diakses tanggal 25 Mei 2011

Ibid

20 

mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna. 25 Selain penjelasan di atas, beliau juga mengemukakan bahwa : Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dari yang tersurat, melihat pemikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Tingkat hubungan antara makna yang hendak dikemukakan oleh penulis dengan interpretasi pembaca turut menentukan ketepatan membaca. Makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis tetapi berada pada pikiran pembaca. 26 Pendapat lain mengatakan bahwa membaca disebut sebagai aktivitas yang rumit atau kompleks karena bergantung pada keterampilan berbahasa pelajar dan tingkat penalarannya. Bahkan membaca adalah perbuatan yang dilaksanakan berdasarkan kerja sama atas beberapa keterampilan yaitu mengamati, memahami, dan memikirkan. 27 Dari

pengertian

membaca

diatas

maka

penulis

dapat

menyimpulkan bahwa membaca merupakan suatu proses keterampilan untuk mengamati, memahami, menghubungkan dan memikirkan isi suatu bacaan. Membaca juga untuk mendapatkan informasi serta makna yang terkandung di dalam bacaan. b. Tujuan Membaca Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Tarigan mengemukakan tujuh tujuan membaca yaitu;                                                               25

Tarigan.Op.Cit. hlm 7

26

Ibid. hlm 8

27

Drs.Listiyanto Ahmad. 2010. Speed Reading Teknik dan Metode Membaca Cepat. Jogjakarta:A+Plus Books.hlm15

21 

1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta (reading for details or facts) 2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas) 3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan cerita (reading for sequence or organization) 4) Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference) 5) Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify) 6) Membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate) 7) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast) 28 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca, baik membaca permulaan maupun membaca pemahaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca permulaan menurut Lamb dan Arnold dalam Rahim ialah ; 1) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis menyangkut kesehatan fisik, perkembangan neurologis dan jenis kelamin. 2) Faktor Intelektual Intelektual yang terkait dengan intelegensi merupakan kemampuan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang mendasar tentang situasi yang diberikan dan merespon secara tepat. 3) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan meliputi latar dan pengalaman siswa di rumah dan sosial ekonomi keluarga siswa. 4) Faktor Psikologis Faktor Psikologis mencakup a) Motivasi Eanes menyarankan kepada guru untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa membangkitkan motivasi siswa dalam membaca yaitu: (1) menekankan pada kebersamaan dan kebaruan, (2) menjadikan isi pelajaran relevan dan bermakna melalui kontroversi, (3) mengajar dengan fokus antarmata pelajaran, (4) membantu siswa memprediksi dan                                                               28

Tarigan. Op cit. hlm 9-10

22 

melatih mereka membuat pertanyaan bahan bacaan yang dibacanya, (5) memberikan wewenang kepada siswa dengan memberikan pilihan, (6) memberikan pengalaman belajar yang sukses dan menyenangkan, (7) memberikan kesempatan belajar mandiri, (8) meningkatkan derajat perhatian. b) Minat Anak yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediannya untuk mencari bahan bacaan dan membacanya atas kesadaran sendiri. c) Kematangan sosial, emosional, dan penyesuaian diri Harris & Sipay mengajukan empat langkah untuk membangun kepercayaan diri siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca, yaitu : (1) pembaca yang lemah harus dibantu agar dia merasakan bahwa dia disukai, dihargai dan dipahami, (2)pengalamannya tentantang keberhasilan mengerjakan tugas harus dirasakannya sebagai suatu prestasi, (3) anak-anak yang berusaha dengan semangat harus tetap diberi dorongan dengan memberinya bacaan yang menarik, (4) siswa dilibatkan dalam menganalisis masalah yang ditemui dalam teks. 29 5. Karangan Narasi a. Pengertian Karangan Narasi Salah satu kemampuan membaca yang biasa diterapkan di SD adalah kemampuan membaca sebuah karangan cerita. Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan juga sebagai rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. 30 Hasil mengarang dapat berupa                                                               29

Dr. Farida Rahim, M.Ed. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara hlm 16-24   30 Umri Nur’aini, Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, DEPDIKNAS. Hlm 35

23 

tulisan, cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, musik dan nyayian). Karangan yang baik adalah karangan yang dapat dibaca dan dipahami oleh para pembaca. Karangan dapat dibedakan menjadi karangan deskripsi, eksposisi, narasi, persuasi. Narasi

adalah ragam wacana yang menceritakan

proses kejadian suatu peristiwa. 31 Sasarannya adalah memberikan gambaran sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan atau rangkaian terjadinya sesuatu hal. Gorys Keraf berpendapat bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 32 Jadi, karangan narasi (berasal dari narration = bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. 33 Karangan narasi berusaha menjawab keingintahuan pembaca yang selalu bertanya, “Apa yang terjadi?”. Seperti halnya karangan deskripsi, karangan narasi memiliki dua macam sifat yaitu, 1) narasi ekspositoris, menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya                                                               31

Suparno, Mohamad Yunus. 2004.Keterampilan Dasar Menulis (modul 1-6). Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm 1.10 32 33

Gorys Keraf. Loc cit

Lamuddin Finoza. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia (cet 8). Jakarta: Diksi Intan Mulia hlm 191

24 

yaitu perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut, 2) narasi sugestif, peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal (imajinasi) para pembaca. Narasi ekspositoris digunakan untuk karangan faktual seperti biografi, aotobiografi, sejarah atau proses dan cara melakukan suatu hal. Sedangkan narasi sugestif digunakan untuk karangan imajinatif seperti novel, cerpen, roman dan drama. 34

b. Kemampuan Membaca Karangan Narasi Di dalam kamus Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti sanggup; kemampuan adalah

dapat;

berada, sedangkan

suatu kesanggupan, kekuatan. 35 Seseorang

dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut kerja sama antara sejumlah kemampuan. Kemampuan membaca siswa banyak ditentukan oleh pengalamannya membaca dan kemampuannya menguasai pengetahuan yang berkaitan dengan aspekaspek kebahasaan, misalnya kosakata dan struktur. Faktor metode mengajar, prosedur, dan kompetensi guru juga dapat mempengaruhi kemampuan membaca permulaan anak. Oleh karena itu, seorang guru                                                               34

Ibid.hlm 191 J.S.Badudu, Sutan Mohammad Zain. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hlm 854 35

25 

harus dapat menggunakan metode mengajar yang bervariasi untuk membuat semangat siswa dalam menerima pelajaran. Kemampuan membaca karangan narasi perlu mendapat perhatian dari guru, karena siswa masih merasa malas dihadapkan dengan teks bacaan yang tidak menarik, sehingga siswa masih belum memahami tentang isi bacaan. Guru sebaiknya

memilih bahan bacaan yang

menarik dan membuat siswa ingin membaca serta mengerti isi dari bacaan tersebut.

Bahan bacaan yang dapat diberikan guru untuk

karangan narasi dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya, sejarah cerita pahlawan yang sudah dimengerti siswa, cerita imajinasi dari kehidupan hewan-hewan. Kemampuan membaca karangan narasi diharapkan siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita, menjawab pertanyaan isi teks bacaan, memahami isi karangan, latar cerita, ide pokok, dan membuat kesimpulan atas bacaan yang telah di baca. Langkah-langkah penyusunan karangan narasi adalah: a) Menentukan tema atau amanat apa yang akan disampaikan b) Menetapkan sasaran pembaca c) Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan disampaikan skema alur d) Membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan dan akhir cerita e) Memerinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita f) Susun tokoh dan perwatakan, latar dan sudut pandang 36

                                                              36

Suparno, Mohamad Yunus. Op.Cit. hlm 4.45-4.46

26 

B. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan cara melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran merupakan hal yang terpenting bagi keefektifan proses mengajar di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah model pembelajaran cooperative learning tipe CIRC.

Pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya sementara guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. Tujuan utama menggunakan model pembelajaran ini untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa terhadap suatu wacana yang disediakan guru. CIRC adalah suatu model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa. Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar pendapat untuk menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru.

27 

Selain itu siswa dapat memunculkan ide-idenya dan saling berdiskusi untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu permasalahan. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan siswa. Kemampuan membaca karangan narasi siswa diharapkan dapat menentukan dan memahami isi dari bacaan yang disediakan guru. Siswa dapat menjawab pertanyaan isi teks, menyebutkan tokoh-tokoh, memahami isi karangan, latar cerita, ide pokok, dan menyimpukan isi bacaan. Bahan bacaan yang dapat dipakai guru dapat berupa novel, cerpen, atau cerita pahlawan. Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa.

Dengan

membaca

karangan

narasi

siswa

dapat

menggunakan daya khayal (imajinasi) seperti mereka ikut berperan dalam bacaan

yang

dibacanya.

Diharapkan

dengan

menggunakan

model

pembelajaran CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca karangan narasi siswa secara berkelompok atau saat individu.

C. Hipotesis Tindakan Hipotesis

merupakan

rumusan

dugaan

sementara

terhadap

permasalahan yang diteliti. 37 Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka hipotesis yang diajukan adalah: - H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi.                                                               37 Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA. hlm. 37. 

28 

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pesanggrahan 03 Pagi beralamat di jalan Raya Kodam Bintaro Pesanggrahan-Jakarta 12320. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan berdasarkan jam pembelajaran pada semester genap tahun 2011.

B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi ekperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. Pada penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen, yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran CIRC dan kelompok kelas kontrol yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional.

28

29 

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 38 Di dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan yang terdiri dari:

Kelas V-A

= 56 siswa

Kelas V-B

= 56 siswa

Jumlah

= 112 siswa

Kelas V-A (kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran CIRC) yang berjumlah 56 orang siswa dan kelas V-B (kelas kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional) yang berjumlah 56 orang siswa.

2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.39 Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik sampling dalam pengambilan sampel, cara pengambilan sampel pada teknik tersebut yaitu dengan mengambil secara                                                               38

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2002. Jakarta: Rineka Cipta.hlm.130 39

Ibid.hlm 131

30 

acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi berjumlah 112 orang siswa, karena jumlah populasi terlalu banyak sehingga tidak memungkinkan dijadikan semuanya sebagai sampel, maka peneliti hanya mengambil sebagian yakni 30 orang tiap kelas. Jumlah sampel yang diambil dari 53,6% dari populasi tersebut. Jika dihitung

sehingga dibulatkan menjadi

60 siswa. Dengan demikian, sampel yang akan digunakan adalah kelas VA dengan jumlah 30 siswa, terpilih menjadi kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan kelas VB yang berjumlah 30 siswa, terpilih menjadi kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

D. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. CIRC adalah suatu model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan bagi guru unuk mengajar siswa. Di dalam model pembelajaran CIRC terdapat komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena siswa bersama kelompoknya bertukar pendapat untuk menyelesaikan materi atau tugas yang diberikan oleh guru. 2. Kemampuan membaca karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha

menciptakan,

mengisahkan,

merangkaikan

tindak-tanduk

31 

perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Kemampuan membaca karangan narasi diharapkan siswa dapat menentukan tokoh/pelaku cerita, setting, watak masing-masing tokoh, alur dan siswa dapat menuliskan kesimpulan dari isi bacaan tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data data yang diperlukan dalam penelitian yang menggunakan metode quasi eksperimen. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berasal dari sampel yang diambil secara acak atau menggunakan teknik Simple Random Sampling pada kelas VA sebanyak 30 siswa dan

kelas VB

sebanyak 30 siswa dari 112 siswa. Data berupa skor yang diperoleh dari hasil tes kemampuan membaca karangan narasi. 2. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (X)

: Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC

b. Variabel Terikat (Y)

: Kemampuan membaca karangan narasi

3. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan diproses lebih lanjut maka digunakan instrumen penelitian yaitu tes

32 

kemampuan membaca karangan narasi. Bentuk tes kemampuan membaca adalah siswa diberi teks bacaan untuk dipahami atau dibaca dengan teliti yang berjudul “Cut Nyak Dien”, kemudian siswa mengerjakan soal pemahaman terhadap isi bacaaan yang telah dibaca siswa. Soal yang diberikan berupa tes objektif (pilihan ganda) yang berjumlah 25 soal dengan empat pilihan jawaban. Pemberian skor untuk jawaban yang benar adalah satu, sedangkan untuk jawaban yang salah diberi skor nol.

F. Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. 1. Validitas Instrumen Agar penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan. Validitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi biserial.

Keterangan:

33 

koefisien korelasi biserial = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya. = rerata skor total = standar deviasi dari skor total = proporsi siswa yang menjawab benar p =

banyaknya siswa yang menjawab benar jumlah seluruh siswa

= proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1- p) Kriteria pengujian validitas ; rpbi hitung > rpbi tabel = valid. rpbi hitung < rpbi tabel = tidak valid

2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson). r11 = Keterangan : r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan. p

: Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.

q

: Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p).

Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

34 

n

: Banyaknya item.

s

: Standar deviasi dari tes.

3. Uji Normalitas Setelah mendapatkan nilai tes kemampuan membaca karangan narasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC data tersebut diuji kenormalannya apakah data kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah rumus chi kuadrat, yaitu:

Keterangan : = Chi Kuadrat = hasil pengamatan = frekuensi yang diharapkan

4. Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok dilakukan dengan uji fisher, yaitu : F

=

35 

G. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah tahap analisis data untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kemampuan membaca karangan narasi siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif CIRC dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode ceramah. Rumus yang digunakan adalah t-test : ttest =

Keterangan : X1

: Skor kemampuan membaca karangan narasi (kelas eksperimen)

X2

: Skor kemampuan membaca karangan narasi (kelas kontrol)

SD1 : Simpangan baku siswa (kelas eksperimen) SD2 : Simpangan baku siswa (kelas kontrol) n1

: Jumlah sampel siswa (kelas eksperimen)

n2

: Jumlah sampel siswa (kelas kontrol)

36   

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, diperoleh skor terendah 9 dan skor tertinggi 17 dengan rata-rata 14,7 dan standar deviasi 2,20 (Lampiran 30, halaman 130), sedangkan untuk hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, diperoleh skor terendah 8 dan skor tertinggi 17 dengan rata-rata 13,43 dan standar deviasi 2,50 (Lampiran 32, halaman 138). Untuk lebih jelasnya data kelas VA disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut : Tabel 2 Distribusi Berkelompok Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VA Kelas Interval

Frekuensi (f)

Nilai Tengah (x)

9-10

1

9,5

11-12

4

11,5

13-14

8

13,5

15-16

10

15,5

17-18

7

17,5

Jumlah

30

29

37 

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dideskripsikan

kelas

interval dimulai dari 9-10 dengan panjang kelas 2 dan banyaknya kelas 5. Untuk skor 9-10 engan 1 orang siswa memiliki batas tengah 9,5. Kelas interval 11-12 memiliki frekuensi 4 siswa dan batas tengah 11,5. Untuk kelas interval 13-14 memiliki frekuensi 8 siswa dan batas tengah 13,5. Kelas interval selanjutnya 15-16 memiliki frekuensi 10 siswa dengan batas tengah 15,5. Kelas interval yang terakhir 17-18 memiliki frekuensi 7 siswa dengan batas tengah 17,5. Selain bentuk tabel data hasil kemampuan membaca karangan narasi, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut :

38 

Frekuensi  

 

Grafik Histogram

10 

 

   8     6 

Poligon Frekuensi

   4     2   

  Nilai Tengah 

 0  9,5

11,5

13,5

15,5

17,5

Gambar 1 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VA Pada grafik di atas terlihat bahwa batas tengah 9,5 memiliki jumlah frekuensi 1 dari kelas interval 9-10. Batas tengah 11,5 memiliki jumlah frekuensi 4 dari kelas interval 11-12. Grafik selanjutnya batas tengah 13,5 memiliki frekuensi 8 dari kelas interval 13-14. Batas tengah 15,5 memiliki frekuensi 10 dari kelas interval 15-16. Grafik yang terakhir batas tengah 17,5 memiliki frekuensi 7 dari kelas interval 17-18.

39 

Untuk hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut : Tabel 3 Distribusi Berkelompok Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Siswa Kelas VB Kelas Interval

Frekuensi (f)

Nilai Tengah (x)

8-9

3

8,5

10-11

3

10,5

12-13

8

12,5

14-15

9

14,5

16-17

7

16,5

Jumlah

30

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dideskripsikan

kelas

interval dimulai dari 8-9 dengan panjang kelas 2 dan banyaknya kelas 5. Untuk skor 8-9 dengan 3 orang siswa memiliki batas tengah 8,5. Kelas interval 10-11 memiliki frekuensi 3 siswa dan batas tengah 10,5. Untuk kelas interval 12-13 memiliki frekuensi 8 siswa dan batas tengah 12,5. Kelas interval selanjutnya 14-15 memiliki frekuensi 9 siswa dengan batas tengah 14,5. Kelas interval yang terakhir 16-17 memiliki frekuensi 7 siswa dengan batas tengah 16,5.

40 

Selain bentuk tabel penyebaran data hasil kemampuan membaca karangan narasi juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut : Frekuensi 99999 Grafik Histogram 9

7 Poligon Frekuensi 5

3

1 0

Nilai Tengah 8,5

10,5

12,5

14,5

16,5

18,5  

Gambar 2 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Kelas VB Pada grafik di atas terlihat bahwa batas tengah 8,5 memiliki jumlah frekuensi 3 dari kelas interval 8-9. Batas tengah 10,5 memiliki jumlah frekuensi 3 dari kelas interval 10-11. Grafik selanjutnya batas tengah 12,5 memiliki frekuensi

41 

8 dari kelas interval 12-13. Batas tengah 14,5 memiliki frekuensi 9 dari kelas interval 14-15. Grafik yang terakhir batas tengah 16,5 memiliki frekuensi 7 dari kelas interval 16-17.

B. Pengujian Persyaratan Analisis 1.

Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji chi kuadrat. Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN Pesanggrahan 03 Pagi adalah berdistribusi normal dengan uraian sebagai berikut: diperoleh X2hitung = 2,56; X2tabel = 9,488 pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, karena X2hitung < X2tabel = 2,56 < 9,488 ( Lampiran 30, halaman 136). Sedangkan hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa pada kelas VB SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah berdistribusi normal dengan uraian sebagai berikut: diperoleh X2hitung = 3,7 ; X2tabel = 9,488 pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) k – 1 = 51 = 4 karena X2hitung > X2tabel = 3,7 > 9,488 ( Lampiran 32, halaman 144).

2.

Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok dilakukan dengan uji fisher. Hasil pengujian diperoleh bahwa varians kedua kelompok tersebut homogen dengan

Fhitung = 1,28

42 

(Lampran 33, halaman 145) Ftabel = 1,85 dan taraf signifikan α = 0,05 dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Karena Fhitung tidak melebihi Ftabel.

C. Pengujian Hipotesis Hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah rata-rata 14,7 dengan standar deviasi 2,20 (Lampiran 30, halaman 130), sedangkan hasil kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan adalah rata-rata 13,43 dengan standar deviasi 2,50 (Lampiran 32, halaman 138). Untuk mengetahui apakah ada pengaruh harga rata-rata hasil kemampuan membaca karangan narasi kedua kelompok tersebut bermakna, maka perlu analisis lebih lanjut. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji kesamaan dua rata-rata. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka pengujian ini merupakan uji kesamaan dua rata-rata dua pihak. Untuk menguji H1 yang menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas VA dan kelas VB di SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, maka digunakan uji-t. Hasil perhitungan thitung = 2,082 (Lampiran 34, halaman 150), sedangkan ttabel = 2,002 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan adalah 58. Berarti thitung > ttabel menyatakan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa

43 

terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab II terdahulu telah diuraikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas dapat membuat siswa meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam kelompok, dapat membantu siswa yang lemah dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. Hal tersebut terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe CIRC, ditemukan beberapa fakta yang diantaranya siswa lebih antusias dan bersemangat dalam belajar. Hal itu juga membuat siswa lebih mudah mengingat dan menyerap materi pelajaran, karena proses belajar terjadi secara berkelompok sehingga mereka saling bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat lebih optimal jika disesuaikan dengan materi pelajaran, dan hal tersebut dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan

44 

perolehan hasil belajar siswa yang dilakukan. Setelah seluruh proses pembelajaran

berlangsung,

rata-rata

siswa

memperoleh

hasil

yang

memuaskan. Berbeda

halnya

dengan

kelas

yang

penerapannya

dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa terlihat kurang tertarik dan kurang bersemangat dalam belajar. Selain itu, siswa terlihat kurang aktif karena tidak ditemukan siswa yang antusias bertanya tentang materi pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran konvensional guru lebih monoton, hal ini mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Dalam proses pembelajaran pun ditemukan beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangku dan ada pula siswa yang mengganggu temannya sehingga proses belajar tidak efektif. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang dapat menangkap dan menerima materi yang diajarkan, sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang kurang maksimal.

45 

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN-SARAN

A. Simpulan Berdasarkan hipotesis yang diajukan sebelumnya dan setelah dilakukan penelitian pada siswa kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan, penelitian dilakukan pada dua kelas yang berbeda, di mana kelas V A diberikan perlakuan yang berbeda dengan kelas V B. Untuk kelas V A pembelajaran dilaksanakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, sedangkan untuk kelas V B pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional. Mengacu pada data dan informasi yang diperoleh selama mengadakan penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut 1. Hasil kemampuan membaca karangan narasi untuk siswa yang diberi pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mencapai rata-rata 14,7, sedangkan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dengan rata-rata 13,43. 2. Uji normalitas hasil tes menggunakan chi-kuadrat. Pada kelompok eksperimen

hitung =

2,56,

Pada kelompok kontrol

tabel pada

hitung

α = 0,05 dan dk = 4 adalah 9,488.

= 3,7,

tabel

pada α = 0,05 dan dk = 4

adalah 9,488. Pada kedua kelompok bedistribusi normal. Uji homogenitas hasil tes menggunakan uji Fisher adalah homogen dengan uraian sebagai berikut: diperoleh F

hitung

45

= 1,28; Ftabel = 1,85pada α = 0,05

46 

dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Ternyata Fhitung = 1,28 < 1,85 F tabel. 3. Hasil penghitungan uji hipotesis didapatkan t hitung = 2,082, sedangkan nilai t tabel

= 2,002 pada taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan

sebesar 58. Berdasarkan nilai tersebut maka diperoleh nilai thitung > ttabel, ini berarti bahwa H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi. 4. Suasana belajar yang dilaksanakan dengan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan mengerjakan tugas secara berkelompok, dan pembelajaran jadi lebih aktif . 5. Kegiatan belajar yang diterapkan melalui model pembelajaran kooperatif CIRC, mampu membantu siswa yang mengalami kesulitan karena bekerja secara berkelompok. 6. Penggunaan model pembelajaran konvensional kurang menarik dan siswa kurang aktif dalam bertanya sehingga tidak terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa.

47 

B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, pembelajaran dengan menggunakan

model

pembelajaran kooperatif

tipe

CIRC

merupakan

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil kemampuan membaca karangan narasi. Penerapannya di kelas dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena siswa terlibat secara berkelompok sehingga siswa saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan. Menerapkan model pembelajaran ini, dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam kelompok, membantu siswa yang lemah, dan meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat digunakan, dan dapat terus disempurnakan lebih lanjut.

48 

C. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut 1.

Sebaiknya guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam bertanya pada saat pembelajaran tentang materi yang kurang dimengerti.

2.

Diharapkan kepada guru kelas menerapkan model pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam belajar bahasa indonesia.

3.

Diharapkan kepada guru bahasa indonesia meningkatkan kemampuan dan keterampilan penguasaan model pembelajaran untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.

4.

Mengingat keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut, dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel-variabel lain yang turut mempengaruhi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

49 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Listiyanto. 2010. Speed Reading (Teknik dan Metode Membaca Cepat). Jogjakarta : A+ Plus Books Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta. Badudu & Sutan Mohammad Zain. 1996 . Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswi Nonjurusan Bahasa. Jakarta : Diksi Intan Mulia http://matematikacerdas.wordpress.com/category/model-pembelajaran/

diakses tanggal 27 Januari 2011 http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=1059879259322287372

&postID=3193235784249743742, diakses 27 Januari 2011. http://pencilbooks.wordpress.com/2008/08/26/rendahnya-minat-baca/, diakses

tanggal 18 Februari 2011 http://muhfida.com/pembelajaran‐konvensional/, diakses tanggal 25 Mei 2011 

Isjoni.  2009.  Cooperative  Learning  Efektivitas  Pembelajaran  Kelompok.  Bandung: Alfabeta.     Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta:   Multi Presindo.    Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi (cet 18). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Nur’aini, Umri & Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.   50

50 

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Jakarta : Alfabeta. Sagala, Saiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran.. Bandung : Alfabeta.   Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.  

Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka Suparno & Mohamad Yunus. 2004. Keterampilan Dasar Menulis (modul 1-6). Jakarta : Universitas terbuka. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka Tarigan, H. G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA. Trianto.  2007.  Model­model  Pembelajaran  Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.                    

Inovatif 

Berorientasi 

51 

Lampiran 1 ( Kelas Eksperimen) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester Alokasi Waktu

: V (Lima)/ II (Dua) : 2X 35 menit

I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Menuliskan latar cerita 3. Memahami isi cerita 4. Menentukan tema cerita IV.

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Siswa dapat menuliskan latar cerita 3. Siswa dapat memahami isi cerita 4. Siswa dapat menentukan tema cerita

52 

™ Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian, kerja sama dan tanggung Jawab V. Materi Pembelajaran 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Watak adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa karakter watak dalam cerita adalah: a. Protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama pada cerita. b. Antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang tokoh utama pada cerita dengan kata lain seseorang yang bermusuhan dengan tokoh protagonis. c. Figuran adalah tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama. 2. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan latar adalah dengan menemukan unsur-unsur latar dan mencatatnya. 3. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. Memahami isi cerita adalah dengan cara membaca dan menulis hal-hal yang penting yang terdapat dalam cerita. 4. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema sering diartikan sebagai ide atau tujuan utama cerita. Langkah-langkah menemukan tema antara lain : a. Membaca cerita dengan sunguh-sunguh. b. Memperhatikan dan menginggat tokoh-tokoh dalam cerita

53 

c. Catatlah hal-hal yang sering dibicarakan d. Setelah mengingat tokoh-tokoh dan mencatat hal-hal yang sering dibicarakan, maka dapat menemukan tema. VI. Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.

Kegiatan Awal a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran yaitu yel-yel . d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2.

Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan membagikan teks cerita “Batu Badaon” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada.

54 

2) Elaborasi a. Siswa diminta untuk membagi kelompok menjadi empat sampai lima orang tiap kelompok b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah secara berkelompok d. Salah satu anggota kelompok dari masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi mereka ke depan kelas. 3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju mengungkapkan pendapatnya tentang hasil diskusinya di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan jawaban yang tepat. 3.

Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

55 

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat : teks cerita “ Batu Badaon” (Lampiran 2) 2. Sumber

: 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian

: a. Tes Awal b. Tes Proses c. Tes Akhir

2. Bentuk Tes

: Tertulis

3. Jenis Tes

: a.Tes Awal (Esai) b. Tes Proses (Esai) c. Tes Akhir (Isian)

4. Soal : a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan nama tokoh? 2. Tuliskan karakter yang terdapat dalam watak tokoh? 3. Apa yang dimaksud dengan latar? 4. Apakah yang dimaksud dengan isi cerita? 5. Apakah yang dimaksud dengan tema?

56 

b. Tes Proses (Lampiran 3) c. Tes Akhir (Lampiran 4) 5.

Kunci Jawaban a. Tes Awal 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. 2. Protagonis, antagonis dan figuran 3. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita. 4. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. 5. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.

b. Tes Proses 1. Bais : sombong dan durhaka kepada orang tuanya Bunameni : memaafkan kesalahan bais Matia : durhaka kepada ibunya karena tidak mendengarkan nasihat ibunya 2. Latar: Pulau Rote, bukit, di rumah Bumameni, lereng bukit 3. Bais pergi mencari moyangnya dan mendapatkan kekebalan untuk mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja Rote karena berhasil mengalahkan pasukan Helong. Ketika orang tuanya datang ke istana ditolak dan mengatakan bahwa orang

57 

tuanya telah meninggal. Orang tua Bais pergi ke bukit dan menangis sehingga istana Bais terlanda banjir dan Bais berubah menjadi buaya. 4. Tema nya adalah Kesombongan Bais

c. Tes Akhir 1. Baidalelole 2. Rote 3. Sombong dan durhaka kepada orang tuanya 4. Di sebuah bukit 5. Pulau Rote 6. Gunung Lamola 7. Di Lereng Bukit 8. Bais mengatakan bahwa Ibu dan Bapaknya telah meninggal 9. Orang tua Bais yang menangis dan membuat istana Bais pun terlanda banjir 10. Kesombongan Bais

6. Kriteria Penilaian a.

Tes Awal Nilai = Benar X 10

58 

b.

Tes Proses Unjuk kerja / performance Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas kelompok sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap aktivitas unjuk kerja, tingkah laku, ataupun interaksi selama diberi perlakuan. Pengamatan Kelompok Nilai No

Aspek Penilaian

1.

Kerja sama

2.

Perhatian

3.

Partisipasi

dalam

memberikan pendapat 4.

Minat

5.

Motivasi

Keterangan : SB (Sangat Baik)

:4

B (Baik)

:3

C (Cukup)

:2

K (Kurang)

:1

c. Tes Akhir Nilai = Benar x 10

SB

B

C

K

59 

Jakarta, 02 Mei 2011 Guru Kelas

Penulis

LIS KURNIASIH, S.Pd

LINA MURTI SAFITRI

NIP 196109291985032005

NIM 0701045134

Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi

N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009

Lampiran 2 Batu Badaon

60 

Bajak laut sering datang ke Pulau Rote. Ia merampas harta rakyat. Rakyat hidupnya tak tentram. Mereka menyingkir ke gunung –gunung. Tampillah seorang muda bernama Bais. Ia meninggalkan istrinya. Lalu, dengan mengendarai kuda ia pergi mencari moyangnya. Baidalelole, moyang Bais tinggal di Gunung Lamola. Ia kebal pada senjata. Dari moyangnya itu, Bais mendapatkan kekebalan. Ketika hendak pulang, Bais dibekali seruas bambu berisi obat kebal. Dengan bantuan beberapa orang teman, Bais berhasil menumpas bajak laut. Enam tahun kemudian, Pulau Rote diserang pasukan Helong. Pasukan Rote kalah karena kurang latihan. Raja Rote ditawan. Pasukan Bais berhasil mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja Rote. Ia dikawinkan dengan Beis. Pada suatu hari, Bunameni istri Bais datang ke istana tetapi ditolak. Suatu ketika bapak dan ibu Bais pun datang ke istana, tetapi juga ditolak. Bais mengatakan bahwa bapak dn ibunya telah meninggal. Orang tua Bais pergi ke sebuah bukit. Di sana mereka menangis. Air mata mereka berubah menjadi banjir besar. Istana Bais pun terlanda banjir. Bais dan Beis pun menjadi buaya. Bunameni meminta kepada Dewata agar suaminya bisa kembali menjadi manusia. Permintaan itu tidak dikabulkan. Dewata menyuruh Bunameni pulang karena anak-anaknya telah rindu. Di rumah Bunameni telah tersedia beras sebakul. Jika ditanak sebutir saja, butir beras akan menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga. Bunameni hidup

61 

dengan dua orang anaknya, yaitu Matia dan Lilo. Keajaiban beras itu tak pernah diceritakan kepada anaknya. Pada suatu hari, Bunameni diajak tetangganya mencari ikan ke laut. Ia berpesan kepada Matia agar menanak sebutir beras saja. Pesan itu tidak diindahkan Matia. Ia mengambil siliter beras lalu ditanaknya. Ketika air beras mendidih, tumpahlah airnya. Akhirnya, periuk berubah menjadi sebuah mata air, menjadi anak sungai hingga ke tepi laut. Bunameni sangat marah, ia berkata kepada anaknya, “Matia, Ibu mau pergi untuk selama-lamanya. Lebih baik Ibu tinggal di dalam perut Batu Badaon daripada tinggal bersama anak yang tak mau mendengarkan nasehat orang tua.” Bunameni pergi mendapatkan sebuah batu besar di lereng bukit. Konon batu itu datang sendiri dari Hindia Belakang karena penduduk di sana tidak mau lagi memujanya. Disebut “Batu Badaon” karena tertutup banyak daun. Pada batu itu ada pintu yang bisa membuka dan menutup sendiri. Untuk membuka pintu itu, orang harus menyanyi. Bunameni menyanyi, pintu batu terbuka. Bunameni lalu masuk, tiba-tiba Matia menyusul dengan menggendong adiknya, “Ibu, jangan masuk!” seru Matia.” Matia sudah bertobat, Bu!” Mendengar suara Matia itu, batu pun cepat-cepat menutup mulutnya. Hingga rambut Bunameni tertinggal di luar. Matia meletakkan adiknya di tanah, ia lalu menyanyi, namun ibunya tidak mau keluar. Matia pun meninggalkan batu seraya berkata, “Adikku, Ibu telah membenci kita karena telah mengabaikan pesannya.” Sumber: Aku Cinta Bahasa Indonesia kelas 5

62 

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa

Nama Kelompok

:

1. Tuliskan nama-nama dan watak tokoh yang terdapat dalam cerita “Batu Badaon”! 2. Tuliskan latar (tempat dan waktu) cerita tersebut ! 3. Ceritakan kembali isi cerita itu secara singkat dengan kalimat yang mudah dipahami ! 4. Tuliskan tema dari cerita “Batu Badaon”!

63   

Lampiran 4 Tabel 4 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan 1) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Nama Siswa Almas Desria R Devania P Devara B Fajar A Gusti Ilham A Kania D Lestari M.Nirwansyah Rizqi A Tatra P Yoane Yusuf N Yusuf D Annisariskhie Bella A Diandini Farhan Indah Nur Jasmina Lado R M. Arya Ovi Triana Rahardan

1                                                  

Kerjasama 2 3   V    V    V    V    V    V            V            V    V    V    V    V    V    V  V      V    V    V            V 

4             V  V    V  V                        V  V   

1                                                  

Perhatian 2 3       V        V    V    V    V        V        V    V          V      V    V    V    V    V    V  V    V      V    V 

4 V    V          V    V      V  V                       

1                                                  

1

Partisipasi 2 3               V    V    V            V            V    V  V      V    V            V    V    V    V  V          V 

4 V  V  V        V  V    V  V            V  V            V   

1                                                  

Minat 2 3   V    V        V    V    V            V            V  V    V    V      V    V    V    V    V    V  V      V        V 

4     V        V  V    V  V                          V   

1                                                  

2                                                  

Motivasi 3 V  V  V  V  V  V      V  V    V    V  V  V  V        V      V  V 

4             V  V      V    V          V  V  V    V  V     

64  26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.

Rizka Dwi Rizki S Raihanah R.Putra Shinta A Vepy V Raihan A Rizki A Farhan N Farizh Habibah Ari K Rizqi Yoga Bintang H Nadilla Farhad A Hafizh I Roro Ayu Mutiara Muh.Naufal Anindya M.Satrio Arfan Farhan Firman Kadek Intan M.Aditya Reza A Ridwan F Rona C Wahyu Efri

Ket : 4 = Sangat Baik

                                                             

            V  V          V                                     

V  V    V    V      V  V    V    V  V  V  V      V      V  V      V  V  V  V  V 

3 = Baik

    V    V            V              V  V    V  V      V  V           

                                                             

    V        V            V                      V  V             

V  V    V  V  V    V  V  V  V  V    V      V  V    V    V  V      V  V  V  V  V  V 

                            V  V      V    V                     

2 = Cukup

                                                             

                        V                                     

1 = Kurang

V  V        V  V    V  V  V  V    V  V  V  V      V  V  V  V  V      V    V     

    V  V  V      V                    V  V            V  V    V    V  V 

                                                             

                        V              V    V            V       

V  V  V  V  V  V  V      V    V    V  V  V  V  V  V    V    V  V    V  V    V  V  V 

              V  V    V                            V             

                                                             

                                                             

    V  V      V  V  V  V  V      V  V  V  V  V        V  V  V  V  V  V  V  V     

V  V      V  V            V  V            V    V                  V  V 

65   

Lampiran 5 Soal Evaluasi Nama

:

Kelas

:

No Absen :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Nama moyang Bais adalah ... 2. Beis adalah seorang anak dari Raja ... 3. Watak dari tokoh Bais adalah ... 4. Orang tua Bais menangis di... 5. Pulau yang sering di datangi bajak laut adalah ... 6. Bais mencari moyangnya di ... 7. Bunameni pergi saat marah kepada anaknya ke .... 8. Yang menyebabkan orang tua Bais menangis adalah ... 9. Yang menyebabkan Bais dan Beis menjadi buaya adalah ... 10. Tema dari cerita “Batu Badaon” adalah ...

1

66 

Lampiran 6 (Kelas Eksperimen) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: V (Lima)/ II (Dua)

Alokasi Waktu

: 2X 35 menit

I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan gagasan utama cerita 2. Menjelaskan kesimpulan isi cerita 3. Menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menuliskan gagasan utama cerita 2. Siswa dapat menjelaskan kesimpulan isi cerita 3. Siswa dapat menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita. ™ Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian, kerja sama dan tanggung Jawab

67 

V. Materi Pembelajaran 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf. Gagasan utama dapat ditemukan : a. di awal paragraf yang disebut juga paragraf deduktif b. akhir paragraf yang disebut juga paragraf induktif c. di awal dan di akhir paragraf yang disebut paragraf deduktif-induktif 2. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral. VI. Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.

Kegiatan Awal a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan yel-yel . d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2.

Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari materi informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari

68 

b. Guru memberikan materi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan membagikan teks cerita “Si Lancang” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk tanya jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada. 2) Elaborasi a. Siswa diminta untuk membagi kelompok menjadi empat sampai lima orang tiap kelompok b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa c. Salah satu siswa tiap kelompok membacakan cerita dan yang lain mendengarkan d. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah secara berkelompok e. Salah satu anggota kelompok dari masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi mereka ke depan kelas. 3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju mengungkapkan pendapatnya tentang hasil diskusinya di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa untuk menetapkan jawaban yang tepat. 3.

Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

69 

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat

: teks cerita “Si Lancang ” (Lampiran 7)

2. Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya IX.

Penilaian 1.

Prosedur Penilaian

: a. Tes Awal b. Tes Proses c. Tes Akhir

2.

Bentuk Tes

3.

Jenis Tes

: Tertulis : a.Tes Awal (Esai) b.Tes Proses (Esai) c. Tes Akhir (Esai)

4.

Soal a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan gagasan utama? 2. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif? 3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif-induktif? 4. Apakah yang dimaksud dengan kesimpulan? 5. Apakah yang dimaksud dengan amanat?

70 

b. Tes Proses (Lampiran 8) c. Tes Akhir (Lampiran 9)

5.

Kunci Jawaban a. Tes Awal 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. 2. Paragraf yang terdapat di awal paragraf 3. Paragraf yang terdapat di awal dan di akhir paragraf. 4. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 5. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra

b. Tes Proses 1. Paragraf 1 : Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. Paragraf 2 : Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung halamannya. Paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya

71 

Paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya. Paragraf 6 : Si Lancang menepis dan berteriak “Mana mungkin aku mempunyai Ibu perempuan miskin seperti kamu. Klasi! Usir perempuan ini.!” Paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Paragraf

8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut

menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang. 2.

Seorang anak yang durhaka dan tidak mengakui ibunya sebagai orang tuanya.

3.

Kita tidak boleh durhaka kepada orang tua.

c. Tes Akhir 1) a. Gagasan utama paragraf 1: Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. b. Gagasan utama paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya c. Gagasan utama paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas 2) a. Gagasan utama paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya

72 

b. Gagasan utama paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. c. Gagasan utama paragraf 8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang. 3) Kesimpulan dari cerita tersebut adalah Lancang meminta izin kepada ibunya untuk merantau. Setelah menjadi saudagar yang kaya raya Lancang menadi sombong dan tidak menganggap ibunya sebagai orang tuanya. Ibu Lancang yang menemui anaknya pulang dengan perasaan hancur dan berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya. 4) Amanat yang terdapat dari cerita tersebut adalah kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita.

6. Bentuk Penilaian : a. Tes Awal Nilai= Benar X 10 b. Tes Proses Unjuk kerja / performance Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas kelompok sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap aktivitas unjuk kerja, tingkah laku, ataupun interaksi selama diberi perlakuan.

73 

Pengamatan Kelompok Nilai No

Aspek Penilaian

1.

Kerja sama

2.

Perhatian

3.

Partisipasi

BS

B

C

K

dalam

memberikan pendapat 4.

Minat

5.

Motivasi

Keterangan : BS (Baik Sekali) B (Baik) C (Cukup) K (Kurang)

:4 :3 :2 :1

c. Tes Akhir Soal

1

2

3

4

Jumlah

Skor Nilai

3

3

2

2

10

74 

Jakarta, 04 Mei 2011 Guru Kelas

Penulis

LIS KURNIASIH, S.Pd

LINA MURTI SAFITRI

NIP 196109291985032005

NIM 0701045134

Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi

N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009

75 

Lampiran 7 Si Lancang

Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. Mereka hidup sangat miskin. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, si Lancang berniat merantau. Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung halamannya. Ibunya berpesan agar si Lancang jangan menjadi anak durhaka. Si Lancang pun berjanji kepada ibunya akan selalu inggat ibu dan kampung halamannya. Ibunya menjadi terharu saat si Lancang mencium lututnya untuk minta doa. Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya. Ia memiliki berpuluh-puluh buah kapal dagang. Dikabarkan pula, ia pun mempunyai tujuh orang istri. Mereka semua berasal dari keluarga saudagar yang kaya. Sementara itu, ibu si Lancang masih tinggal di Kampar dalam keadaan yang sangat miskin. Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Berita kedatangan si Lancang didengar oleh ibunya. Dengan perasaan terharu, ia bergegas menyambut kedatangan anak satu-satunya tersebut. Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya. Dengan kasarnya, ia mengusir ibu tua tersebut. Ia bersikeras minta untuk dipertemukan dengan anaknya si Lancang. Keadaan itu

76 

menimbulkan keributan. Mendengar kegaduhan di atas geladak, si Lancang dengan diiringi ketujuh istrinya mendatangi tempat itu. “Engkau Lancang .....anakku! Oh.... betapa rindunya hati emak padamu!” Mendengar sapaan itu, dengan congkaknya si Lancang menepis. Anak durhaka ini pun teriak, “Mana mungkin aku mempunyai ibu perempuan miskin seperti kamu. Kelasi!Usir perempuan ini!” Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Sesampainya di rumah ia berdoa, “Ya, Tuhanku ... hukumlah si anak durhaka itu.” Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapalkapal dagang milik si Lancang. Harta benda miliknya juga terbang kemana-mana. Kain sutranya melayang-layang dan jatuh menjadi negeri Lipat Kain yang terletak di Kampar Kiri. Gongnya terlempar ke Kampar Kanan dan menjadi sungai Oguong. Tembikarnya melayang menjadi Pasubilah, sedangkan tiang bendera kapal si Lancang terlempar hingga sampai di sebuah danau yang di beri nama Danau si Lancang.

Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5

77 

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Nama Kelompok

:

1. Tuliskan gagasan utama tiap paragraf ! 2. Tuliskan kesimpulan dari cerita “Si Lancang”! 3. Tuliskan amanat yang terdapat dalam cerita “Si Lancang”!

78   

Lampiran 9 Tabel 5 Lembar Pengamatan Kelompok Eksperimen (Pertemuan 2) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Nama Siswa Almas Desria R Devania P Devara B Fajar A Gusti Ilham A Kania D Lestari M.Nirwansyah Rizqi A Tatra P Yoane Yusuf N Yusuf D Annisariskhie Bella A Diandini Farhan Indah Nur Jasmina Lado R M. Arya Ovi Triana Rahardan

1                                                  

Kerjasama 2 3   V    V    V    V    V    V            V    V        V        V    V    V    V                V            V    V 

4             V  V      V    V          V  V  V    V  V     

1                                                  

Perhatian 2 3   V    V        V    V    V            V            V  V    V    V      V    V    V    V    V    V  V      V        V 

4     V        V  V    V  V                          V   

1                                                  

1

Partisipasi 2 3       V        V    V    V    V        V        V    V          V      V    V    V    V    V    V  V    V      V    V 

4 V    V          V    V      V  V                       

1                                                  

Minat 2 3               V    V    V            V            V    V  V      V    V            V    V    V    V  V          V 

4 V  V  V        V  V    V  V            V  V            V   

1                                                  

Motivasi 2 3   V    V    V    V    V    V            V            V    V    V    V    V    V    V  V      V    V    V            V 

4             V  V    V  V                        V  V   

79  . 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.

Rizka Dwi Rizki S Raihanah R.Putra Shinta A Vepy V Raihan A Rizki A Farhan N Farizh Habibah Ari K Rizqi Yoga Bintang H Nadilla Farhad A Hafizh I Roro Ayu Mutiara Muh.Naufal Anindya M.Satrio Arfan Farhan Firman Kadek Intan M.Aditya Reza A Ridwan F Rona C Wahyu Efri

                                                             

                                                             

    V  V      V  V  V  V  V      V  V  V  V  V        V  V  V  V  V  V  V  V     

V  V      V  V            V  V            V    V                  V  V 

                                                             

                        V              V    V            V       

V  V  V  V  V  V  V      V    V    V  V  V  V  V  V    V    V  V    V  V    V  V  V 

              V  V    V                            V             

                                                             

    V        V            V                      V  V             

V  V    V  V  V    V  V  V  V  V    V      V  V    V    V  V      V  V  V  V  V  V 

                            V  V      V    V                     

                                                             

                        V                                     

V  V        V  V    V  V  V  V    V  V  V  V      V  V  V  V  V      V    V     

    V  V  V      V                    V  V            V  V    V    V  V 

                                                             

            V  V          V                                     

V  V    V    V      V  V    V    V  V  V  V      V      V  V      V  V  V  V  V 

    V    V            V              V  V    V  V      V  V           

80   

Lampiran 11(Kelas Kontrol) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: V (Lima)/ II (Dua)

Alokasi Waktu

: 2X 35 menit

I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Menuliskan latar cerita 3. Memahami isi cerita 4. Menentukan tema cerita IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menuliskan nama dan watak tokoh cerita 2. Siswa dapat menuliskan latar cerita 3. Siswa dapat memahami isi cerita 4. Siswa dapat menentukam tema cerita

1

81 

™ Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian dan tanggung Jawab V. Materi Pembelajaran 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Watak adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa karakter watak dalam cerita adalah: a.

Protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama pada cerita.

b.

Antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang tokoh utama pada cerita dengan kata lain seseorang yang bermusuhan dengan tokoh protagonis.

c. 2.

Figuran adalah tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah

cerita. Langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan latar adalah dengan menemukan unsur-unsur latar dan mencatatnya. 3. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. Memahami isi cerita adalah dengan cara membaca dan menulis hal-hal yang penting yang terdapat dalam cerita. 4. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema sering diartikan sebagai ide atau tujuan utama cerita. Langkah-langkah menemukan tema antara lain : a. Membaca cerita dengan sunguh-sunguh. b. Memperhatikan dan menginggat tokoh-tokoh dalam cerita

82 

c. Catatlah hal-hal yang sering dibicarakan d. Setelah mengingat tokoh-tokoh dan mencatat hal-hal yang sering dibicarakan, maka dapat menemukan tema. VI. Model Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.

Kegiatan Awal a. Guru Mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memberikan yel-yel . d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2.

Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari b. Guru

memberikan

materi

dengan

menggunakan

model

pembelajaran konvensional dan membagikan teks cerita “Batu Badaon” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada. 2) Elaborasi a. Guru memberikan teks cerita “Batu Badaon” b. Beberapa siswa membacakan cerita di depan kelas dan siswa yang lain menyimaknya. c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan soal yang diberikan guru secara individu

83 

3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju membacakan cerita di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa

untuk menetapkan jawaban yang

tepat. 3.

Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat

: teks cerita “ Batu Badaon” (Lampiran 12)

2. Sumber

: 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian

: a. Tes Awal b. Tes Akhir

2. Bentuk Tes

: Tertulis

84 

3. Jenis Tes

: a. Tes Awal : Essay b. Tes Akhir : Isian

4. Soal : a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan nama tokoh? 2. Tuliskan karakter yang terdapat dalam watak tokoh? 3. Apa yang dimaksud dengan latar? 4. Apakah yang dimaksud dengan isi cerita? 5. Apakah yang dimaksud dengan tema?

b. 5.

Tes Akhir (Lampiran 13) Kunci Jawaban

a.

Tes Awal 1. Nama tokoh adalah sebuah nama atau identitas suatu tokoh yang berfungsi untuk membedakkan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. 2. Protagonis, antagonis dan figuran 3. Latar dalam cerita adalah tempat terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah cerita. 4. Isi cerita adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. 5. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.

85 

b.

Tes Akhir 1. Baidalelole 2. Rote 3. Sombong dan durhaka kepada orang tuanya 4. Di sebuah bukit 5. Pulau Rote 6. Gunung Lamola 7. Di Lereng Bukit 8. Bais mengatakan bahwa Ibu dan Bapaknya telah meninggal 9. Orang tua Bais yang menangis dan membuat istana Bais pun terlanda banjir 10. Kesombongan Bais

6.

Kriteria Penilaian a.

Tes Awal Nilai = Benar X 10

b.

Tes Akhir Nilai = Benar X 10

86 

Jakarta, 02 Mei 2011 Guru Kelas

Penulis

SUGENG, S.Pd

LINA MURTI SAFITRI

NIP 195903011979081001

NIM 0701045134

Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi

N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009

87 

Lampiran 12 Batu Badaon

Bajak laut sering datang ke Pulau Rote. Ia merampas harta rakyat. Rakyat hidupnya tak tentram. Mereka menyingkir ke gunung –gunung. Tampillah seorang muda bernama Bais. Ia meninggalkan istrinya. Lalu, dengan mengendarai kuda ia pergi mencari moyangnya. Baidalelole, moyang Bais tinggal di Gunung Lamola. Ia kebal pada senjata. Dari moyangnya itu, Bais mendapatkan kekebalan. Ketika hendak pulang, Bais dibekali seruas bambu berisi obat kebal. Dengan bantuan beberapa orang teman, Bais berhasil menumpas bajak laut. Enam tahun kemudian, Pulau Rote diserang pasukan Helong. Pasukan Rote kalah karena kurang latihan. Raja Rote ditawan. Pasukan Bais berhasil mengalahkan pasukan Helong. Bais diambil menantu oleh Raja Rote. Ia dikawinkan dengan Beis. Pada suatu hari, Bunameni istri Bais datang ke istana tetapi ditolak. Suatu ketika bapak dan ibu Bais pun datang ke istana, tetapi juga ditolak. Bais mengatakan bahwa bapak dn ibunya telah meninggal. Orang tua Bais pergi ke sebuah bukit. Di sana mereka menangis. Air mata mereka berubah menjadi banjir besar. Istana Bais pun terlanda banjir. Bais dan Beis pun menjadi buaya. Bunameni meminta kepada Dewata agar suaminya bisa kembali menjadi manusia. Permintaan itu tidak dikabulkan. Dewata menyuruh Bunameni pulang karena anak-anaknya telah rindu.

88 

Di rumah Bunameni telah tersedia beras sebakul. Jika ditanak sebutir saja, butir beras akan menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga. Bunameni hidup dengan dua orang anaknya, yaitu Matia dan Lilo. Keajaiban beras itu tak pernah diceritakan kepada anaknya. Pada suatu hari, Bunameni diajak tetangganya mencari ikan ke laut. Ia berpesan kepada Matia agar menanak sebutir beras saja. Pesan itu tidak diindahkan Matia. Ia mengambil siliter beras lalu ditanaknya. Ketika air beras mendidih, tumpahlah airnya. Akhirnya, periuk berubah menjadi sebuah mata air, menjadi anak sungai hingga ke tepi laut. Bunameni sangat marah, ia berkata kepada anaknya, “Matia, Ibu mau pergi untuk selama-lamanya. Lebih baik Ibu tinggal di dalam perut Batu Badaon daripada tinggal bersama anak yang tak mau mendengarkan nasehat orang tua.” Bunameni pergi mendapatkan sebuah batu besar di lereng bukit. Konon batu itu datang sendiri dari Hindia Belakang karena penduduk di sana tidak mau lagi memujanya. Disebut “Batu Badaon” karena tertutup banyak daun. Pada batu itu ada pintu yang bisa membuka dan menutup sendiri. Untuk membuka pintu itu, orang harus menyanyi. Bunameni menyanyi, pintu batu terbuka. Bunameni lalu masuk, tiba-tiba Matia menyusul dengan menggendong adiknya, “Ibu, jangan masuk!” seru Matia.” Matia sudah bertobat, Bu!” Mendengar suara Matia itu, batu pun cepat-cepat menutup mulutnya. Hingga rambut Bunameni tertinggal di luar. Matia meletakkan adiknya di tanah, ia lalu menyanyi, namun ibunya tidak mau keluar. Matia pun meninggalkan batu

89 

seraya berkata, “Adikku, Ibu telah membenci kita karena telah mengabaikan pesannya.” Sumber: Aku Cinta Bahasa Indonesia kelas 5

90 

Lampiran 13 Soal Evaluasi

Nama : Kelas

:

Absen :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Nama moyang Bais adalah ... 2. Beis adalah seorang anak dari Raja ... 3. Watak dari tokoh Bais adalah ... 4. Orang tua Bais menangis di ... 5. Pulau yang sering di datangi bajak laut adalah ... 6. Bais mencari moyangnya di ... 7. Bunameni pergi saat marah kepada anaknya ke .... 8. Yang menyebabkan orang tua Bais menangis adalah ... 9. 10.

Yang menyebabkan Bais dan Beis menjadi buaya adalah ... Tema dari cerita “Batu Badaon” adalah ...

91 

Lampiran 14 (Kelas Kontrol) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester

: V (Lima) / II (Dua)

Alokasi Waktu

: 2X 35 menit

I. Standar kompetensi Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang dapat disampaikan secara lisan. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) III. Indikator 1. Menuliskan gagasan utama cerita 2. Menjelaskan kesimpulan isi cerita 3. Menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita IV. Tujuan Pembelajaran 1.

Siswa dapat menuliskan gagasan utama cerita

2.

Siswa dapat menjelaskan kesimpulan isi cerita

3.

Siswa dapat menuliskan amanat yang terkandung dalam cerita

92 

™ Karakteristik siswa yang diharapkan : Disiplin, perhatian dan tanggung Jawab V. Materi Pembelajaran 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf. Gagasan utama dapat ditemukan : a. di awal paragraf yang disebut juga paragraf deduktif b. akhir paragraf yang disebut juga paragraf induktif c. di awal dan di akhir paragraf yang disebut paragraf deduktif-induktif 2.Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral. VI. Model Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional VII. Langkah-langkah Pembelajaran 1.

Kegiatan Awal a. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memperhatikan kondisi kelas, kebersihan dan kerapihan kelas. b. Siswa dikondisikan oleh guru. Berdo’a bersama, guru mengecek kehadiran siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa. c. Siswa disiapkan secara praktis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memberikan yel-yel .

93 

d. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2.

Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Siswa dilibatkan mencari informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari b. Guru

memberikan

materi

dengan

menggunakan

model

pembelajaran konvensional dan membagikan teks cerita “Si Lancang” c. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi antar siswa untuk Tanya Jawab dan juga interaksi dengan sumber belajar yang ada. 2) Elaborasi a. Guru memberikan teks cerita “Si Lancang” b. Beberapa siswa membacakan cerita di depan kelas dan siswa yang lain menyimaknya. c. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan soal yang diberikan guru secara individu. 3) Konfirmasi a. Setelah siswa maju membacakan cerita di depan kelas, siswa diberikan umpan balik positif dan penguatan berupa hadiah (reward) dalam bentuk lisan maupun benda. b. Siswa bersama guru menarik kesimpulan atas hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan siswa jawaban yang tepat.

untuk menetapkan

94 

3.

Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. b. Guru memberikan lembar evaluasi. c. Pembahasan soal bersama-sama dan penilain dilakukan guru d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

VIII. Alat dan Sumber Pembelajaran 1.

Alat

: teks cerita “ Si Lancang” (Lampiran 15)

2.

Sumber : 1) Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5. Solo: Tiga Serangkai 2) Nuraini, Umri. 2008. Bahsa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Depdiknas 3) Atisah. 2004. Tangkas Berbahasa Indonesia SD Kelas 5. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian

: a. Tes Awal b. Tes Akhir

2. Bentuk Tes

: Tertulis

3. Jenis Tes

: a. Tes Awal : Essay b. Tes Akhir : Essay

4.

Soal

95 

a. Tes Awal 1. Apakah yang dimaksud dengan gagasan utama? 2. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif? 3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf deduktif-induktif? 4. Apakah yang dimaksud dengan kesimpulan? 5. Apakah yang dimaksud dengan amanat?

b. Tes Akhir (Lampiran 16) 5. Kunci Jawaban a. Tes Awal 1. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks bacaan. 2. Paragraf yang terdapat di awal paragraf 3. Paragraf yang terdapat di awal dan di akhir paragraf. 4. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang diuraikan dalam karangan atau cerita. 5. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya sastra. b. Tes Akhir 1) a. Gagasan utama paragraf 1: Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. b.Gagasan utama paragraf 3 : Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya

96 

c. Gagasan utama paragraf 4 : Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas 2) a. Gagasan utama paragraf 5 : Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya b. Gagasan utama paragraf 7: Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. c. Gagasan utama paragraf 8 : Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapal-kapal dagang milik si Lancang. 3) Kesimpulan dari cerita tersebut adalah Lancang meminta izin kepada ibunya untuk merantau. Setelah menjadi saudagar yang kaya raya Lancang menadi sombong dan tidak menganggap ibunya sebagai orang tuanya. Ibu Lancang yang menemui anaknya pulang dengan perasaan hancur dan berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya. 4) Amanat yang terdapat dari cerita tersebut adalah kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita. 6.

Kriteria Penilaian a.

Tes Awal Nilai = Benar X 10

b.

Tes Akhir Soal

1

2

3

4

jumlah

Skor Nilai1

3

3

2

2

10 Jakarta, 04 Mei 2011

Guru Kelas

Penulis

97 

SUGENG, S.Pd

LINA MURTI SAFITRI

NIP 195903011979081001

NIM 0701045134

Mengetahui, Kepala SDN Pesanggrahan 03 Pagi

N. MAIMUNAWATI, M.Pd NIP 196305161986032009

98 

Lampiran 15 Si Lancang

Pada zaman dahulu di daerah Kampar hiduplah si Lancang bersama ibunya. Mereka hidup sangat miskin. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, si Lancang berniat merantau. Pada suatu hari, ia meminta izin kepada ibunya. Ibunya berpesan agar di rantau orang kelak, si Lancang selalu inggat kepada ibu dan kampung halamannya. Ibunya berpesan agar si Lancang jangan menjadi anak durhaka. Si Lancang pun berjanji kepada ibunya akan selalu inggat ibu dan kampung halamannya. Ibunya menjadi terharu saat si Lancang mencium lututnya untuk minta doa. Di rantau si Lancang sangat beruntung. Ia menjadi saudagar yang kaya raya. Ia memiliki berpuluh-puluh buah kapal dagang. Dikabarkan pula, ia pun mempunyai tujuh orang istri. Mereka semua berasal dari keluarga saudagar yang kaya. Sementara itu, ibu si Lancang masih tinggal di Kampar dalam keadaan yang sangat miskin. Pada suatu hari, si Lancang berlayar ke Andalas. Berita kedatangan si Lancang didengar oleh ibunya. Dengan perasaan terharu, ia bergegas menyambut kedatangan anak satu-satunya tersebut. Begitu menyatakan bahwa dirinya adalah ibu si Lancang, tidak ada seorang kelasi pun yang mempercayainya. Dengan kasarnya, ia mengusir ibu tua tersebut. Ia bersikeras minta untuk dipertemukan dengan anaknya si Lancang. Keadaan itu

99 

menimbulkan keributan. Mendengar kegaduhan di atas geladak, si Lancang dengan diiringi ketujuh istrinya mendatangi tempat itu. “Engkau Lancang .....anakku! Oh.... betapa rindunya hati emak padamu!” Mendengar sapaan itu, dengan congkaknya si Lancang menepis. Anak durhaka ini pun teriak, “Mana mungkin aku mempunyai ibu perempuan miskin seperti kamu. Kelasi!Usir perempuan ini!” Ibu yang malang ini akhirnya pulang dengan perasaan hancur. Sesampainya di rumah ia berdoa, “Ya, Tuhanku ... hukumlah si anak durhaka itu.” Dalam sekejap, turunlah badai topan. Badai tersebut menghancurkan kapalkapal dagang milik si Lancang. Harta benda miliknya juga terbang kemana-mana. Kain sutranya melayang-layang dan jatuh menjadi negeri Lipat Kain yang terletak di Kampar Kiri. Gongnya terlempar ke Kampar Kanan dan menjadi sungai Oguong. Tembikarnya melayang menjadi Pasubilah, sedangkan tiang bendera kapal si Lancang terlempar hingga sampai di sebuah danau yang di beri nama Danau si Lancang.

Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas 5

100 

Lampiran 16 Soal Evaluasi

Nama

:

Kelas

:

Absen

:

Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1) Tuliskan gagasan utama paragraf 1, 3, dan 4! 2) Tuliskan gagasan utama paragraf 5, 7 dan 8 ! 3) Tuliskan kembali kesimpulan dari cerita “Si Lancang” ! 4) Tuliskan kembali amanat yang terdapat dalam cerita “Si Lancang”!

101 

TABEL 6 KISI-KISI SOAL Jenis Sekolah

: Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

 

No Kompetensi Dasar 1

Mengidentifikasi Unsur cerita ( tokoh, tema, latar, Amanat)

Indikator Menentukan tema Menuliskan nama dan watak tokoh dalam cerita Memahami isi cerita Menyebutkan latar cerita Gagasan utama Amanat Kesimpulan JUMLAH    

 

No Soal

Jumlah Soal

2

1

11, 17, 22

3

3, 4, 5, 7, 8, 13, 15, 16, 18, 21, 23

11  

9, 12, 20

3

1, 6, 10, 14

4

19

1

24, 25

2 25

102 

Lampiran 18 UJI COBA INSTRUMEN KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Cut Nyak Dien Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar, sekitar tahun 1850. Ia adalah anak seorang Ulebalang daerah Enam Mukim, bernama Nanta Setia. Konon ayahnya itu adalah seorang pejuang. Sementara itu, suami pertamanya (Ibrahim Lamnga) juga terkenal sebagai pejuang yang gagah berani. Sebagai anak pejuang, tidaklah mengherankan jika di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang. Ia tak segan-segan ikut membantu suami dan pejuangpejuang lainnya (salah satunya Teuku Umar) maju ke medan laga, melawan Belanda. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi, Cut Nyak Dien beserta pejuang-pejuang lainnya terpaksa mengungsi ke gunung. Di sana mereka menyusun kekuatan kembali. Dipegunungan itu pula Cut Nyak Dien, yang sudah ditinggal mati suami pertamanya, menikah dengan Teuku Umar. Pasangan suamiistri itu terus mengobarkan semangat juang rakyat Aceh untuk mengusir Belanda. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur. Cut Nyak Dien kemudian menggantikan kedudukan suaminya, memimpin pasukan. Bersama pasukan yang masih tersisa, Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan dengan cara bergerilya. Mereka tanpa kenal lelah terus bergerilya meskipun harus keluar masuk hutan.

103 

Sepak terjang Cut Nyak Dien seperti itu membuat Pang Lot terkagumkagum sekaligus merasa iba. Pang Lot adalah bekas tangan kanan Teuku Umar. Ia sebenarnya merasa bangga melihat istri bekas junjungannya itu memiliki semangat baja. Namun ia juga merasa iba karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah. Oleh karena itu, tanpa berniat untuk berkhianat, Pang Lot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda. Tak lama kemudian Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien terkejut, ia sama sekali tidak menduga musuh akan datang ke tempat persembunyiannya. Akhirnya, ia ditangkap dan dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. Karena kondisi tubuhnya terus melemah, akhirnya Cut Nyak Dien meninggal dunia di pengasingan itu pada tanggal 6 November 1908.

Sumber : Buku Tangkas Berbahasa Indonesia 5

104 

Lampiran 19

SOAL INSTRUMEN UJI VALIDITAS

I.

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas

:V

Setelah membaca cerita “Cut Nyak Dien” di atas, Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di jawaban yang benar! 1. Gagasan utama paragraf pertama adalah ... a. Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar sekitar tahun 1850 b. Sebagai anak pejuang di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur d. Kelahiran Cut Nyak Dien 2. Tema yang tepat untuk cerita diatas adalah ... a. Biografi Cut Nyak Dien

c. Perjuangan Cut Nyak Dien

b. Biografi pejuang wanita

d. Perjuangan Teuku Umar

3. Di mana Cut Nyak Dien berasal ? a. Lampadang, Aceh Barat

c. Padang, Aceh Besar

b. Lampadang, Aceh Besar

d. Sumedang, Jawa Barat

4. Siapakah Cut Nyak Dien ? a. Anak dari Ibrahim Lamnga b. Cut Nyak Dien adalah anak seorang Ulebalang yang bernama Nanta Setia c. Istri Dari Pang lot

105 

d. Seorang yang sedang menyamar 5. Kapan Cut Nyak Dien dilahirkan ? a. Tahun 1850

c. Tahun 1950

b. Tahun 1805

d. Tahun 1908

6. Gagasan utama paragraf kedua adalah ... a. Membantu suamianya ke medan laga, melawan Belanda b. Sebagai anak pejuang, tidak heran Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang c. Cut Nyak Dien beserta pejuang terpaksa mengungsi ke gunung d. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur 7. Siapakah nama suami pertama Cut Nyak Dien ? a. Teuku Umar

c. Ibrahim Lamnga

b. Ibrahim Langga

d. Pang Lot

8. Mengapa Cut Nyak Dien beserta pejuang lainnya mengungsi ke gunung ? a. Karena Belanda menghancurkan rumah Cut Nyak Dien b. Karena Lampadang sudah mulai tidak tenang c. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi d. Karena Aceh sudah diserang pasukan Belanda 9. Berdasarkan paragraf di atas paragraf manakah yang menyebutkan latar cerita ? a. Paragraf 3

c. Paragraf 5

b. Paragraf 4

d. Paragraf 6

106 

10. Gagasan utama paragraf empat adalah ... a. Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur d. Cut Nyak Dien menggantikan kedudukan suaminya 11. Siapakah nama Ayah Cut Nyak Dien ? a. Nanta Setia

c. Teuku Umar

b. Ibrahim Lamnga

d. Nanta Umar

12. Di manakah Cut Nyak Dien dan Teuku Umar menikah ? a. Daerah Enam Mukim

c. Sumedang

b. Ulebalang

d. Pegunungan

13. Kapan Cut Nyak Dien wafat ? a. 6 Oktober 1908

c. 6 November 1980

b. 6 November 1908

d. 6 September 1908

14. Gagasan utama paragraf enam adalah ... a. Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut Nyak Dien b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung c. Cut Nyak Dien dibuang dan ditangkap ke Sumedang, Jawa Barat d. Kondisi tubuh Cut Nyak Dien terus melemah 15. Mengapa di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang ? a. Karena adalah anak dari Ibrahim Lamnga b. Karena Cut Nyak Dien adalah anak seorang pejuang c. Karena istri dari seorang pejuang

107 

d. Karena dianggap sebagai pahlawan 16. Mengapa Pang Lot iba terhadap Cut Nyak Dien ? a. Karena kasihan dengan Cut Nyak Dien b. Karena mendapat amanah dari Teuku Umar untuk menjaga Cut Nyak Dien c. Karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah d. Karena jatuh hati terhadap Cut Nyak Dien 17. Siapakah Pang Lot ? a. Bekas tangan kanan Teuku Umar b. Bekas Bawahan Belanda c. Bekas tangan kanan Belanda d. Bekas bawahan Cut Nyak Dien 18. Bagaimana Belanda mengetahui tempat persembunyian Cut Nyak Dien? a. Memasang pengumuman

c. Diberi tahu Pang Lot

b. Menyuruh orang mencari tahu

d. Mengikuti Cut Nyak Dien

19. Amanat yang terdapat dalam cerita “Cut Nyak Dien” adalah... a. Demi cinta tanah air harus merusak lingkungan sekitar b. Semangat melawan penjajah c. Berjuang melawan penjajah sampai lelah d. Demi cinta tanah air kepada negara, kita sebagai penerus harus senantiasa berjuang demi kebenaran. 20. Di mana Cut Nyak Dien di tangkap dan di buang ? a. Sumedang, Jawa Tengah

c. Sumedang, Jawa Barat

108 

b. Medang, Jawa Barat

d. Sumedang, Jawa Timur

21. Apa penyebab Cut Nyak Dien meninggal? a. Karena Cut Nyak Dien sudah tua b. Karena dibunuh oleh Belanda c. Karena tidak diberi makan di tempat pengasingan d. Karena kondisi tubuhnya terus melemah 22. Siapa saja tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita “Cut Nyak Dien” diatas? a. Teuku Imam Bonjol, Belanda, Teuku Amir, Cut Nyak Dien b. Teuku Amir, Belanda, Cut Nyak Dien, Pang Lot c. Belanda, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Pang Lot d. Teuku Umar, Teuku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pang Lot 23. Mengapa Panglot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda ? a. Karena Pang Lot jatuh hati kepada Cut Nyak Dien b. Karena sakit hati dengan Cut Nyak Dien c. Karena diberi imbalan oleh Belanda d. Karena merasa iba dengan kondisi fisik Cut Nyak Dien 24. Kalimat berikut yang sesuai dengan cerita “Cut Nyak Dien” adalah ... a. Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan secara bergerilya b. Cut Nyak Dien meninggal akibat di bunuh Belanda c. Teuku Umar adalah suami pertama Cut Nyak Dien d. Cut Nyak Dien lahir tahun 25. Kesimpulan isi wacana di atas adalah ....

109 

a. Cut Nyak Dien di buang ke Sumedang, Jawa Barat b. Cut Nyak Dien tidak segan-segan berjuang maju ke medan laga melawan Belanda c. Cut Nyak Dien meninggal di bunuh Belanda d. Belanda dapat mengalahkan Teuku Umar

110 

Lampiran 20

KUNCI JAWABAN UJI SOAL INSTRUMEN VALIDITAS

1. A

11. A

21. D

2. C

12. D

22. C

3. B

13. B

23. D

4. B

14. C

24. A

5. A

15. B

25. B

6. B

16. C

7. C

17. A

8. C

18. C

9. D

19. D

10.C

20. C

111 

Lampiran 21 INSTRUMEN PENELITIAN KEMAMPUAN MEMBACA KARANGAN NARASI Cut Nyak Dien Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Aceh Besar, sekitar tahun 1850. Ia adalah anak seorang Ulebalang daerah Enam Mukim, bernama Nanta Setia. Konon ayahnya itu adalah seorang pejuang. Sementara itu, suami pertamanya (Ibrahim Lamnga) juga terkenal sebagai pejuang yang gagah berani. Sebagai anak pejuang, tidaklah mengherankan jika di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang. Ia tak segan-segan ikut membantu suami dan pejuangpejuang lainnya (salah satunya Teuku Umar) maju ke medan laga, melawan Belanda. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi, Cut Nyak Dien beserta pejuang-pejuang lainnya terpaksa mengungsi ke gunung. Di sana mereka menyusun kekuatan kembali. Dipegunungan itu pula Cut Nyak Dien, yang sudah ditinggal mati suami pertamanya, menikah dengan Teuku Umar. Pasangan suamiistri itu terus mengobarkan semangat juang rakyat Aceh untuk mengusir Belanda. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur. Cut Nyak Dien kemudian menggantikan kedudukan suaminya, memimpin pasukan. Bersama pasukan yang masih tersisa, Cut Nyak Dien terus mengadakan perlawanan dengan cara bergerilya. Mereka tanpa kenal lelah terus bergerilya meskipun harus keluar masuk hutan.

112 

Sepak terjang Cut Nyak Dien seperti itu membuat Pang Lot terkagumkagum sekaligus merasa iba. Pang Lot adalah bekas tangan kanan Teuku Umar. Ia sebenarnya merasa bangga melihat istri bekas junjungannya itu memiliki semangat baja. Namun ia juga merasa iba karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah. Oleh karena itu, tanpa berniat untuk berkhianat, Pang Lot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda. Tak lama kemudian Belanda pun menyerbu tempat persembunyian Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien terkejut, ia sama sekali tidak menduga musuh akan datang ke tempat persembunyiannya. Akhirnya, ia ditangkap dan dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. Karena kondisi tubuhnya terus melemah, akhirnya Cut Nyak Dien meninggal dunia di pengasingan itu pada tanggal 6 November 1908.

Sumber Buku Tangkas Berbahasa Indonesia 5

113 

Lampiran 22 SOAL INSTRUMEN PENELITIAN Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas

:V

I. Setelah membaca cerita “Cut Nyak Dien” di atas, Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di jawaban yang benar! 1. Di mana Cut Nyak Dien berasal ? a. Lampadang, Aceh Barat

c. Padang, Aceh Besar

b. Lampadang, Aceh Besar

d. Sumedang, Jawa Barat

2. Siapakah Cut Nyak Dien ? a. Anak dari Ibrahim Lamnga b. Cut Nyak Dien adalah anak seorang Ulebalang yang bernama Nanta Setia c. Istri Dari Pang lot d. Seorang yang sedang menyamar 3. Kapan Cut Nyak Dien dilahirkan ? a. Tahun 1850

c. Tahun 1950

b. Tahun 1805

d. Tahun 1908

4. Gagasan utama paragraf kedua adalah ... a. Membantu suamianya ke medan laga, melawan Belanda b. Sebagai anak pejuang, tidak heran Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang c. Cut Nyak Dien beserta pejuang terpaksa mengungsi ke gunung d. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur 5. Siapakah nama suami pertama Cut Nyak Dien ? a. Teuku Umar

c. Ibrahim Lamnga

b. Ibrahim Langga

d. Pang Lot

114 

6. Mengapa Cut Nyak Dien beserta pejuang lainnya mengungsi ke gunung ? a. Karena Belanda menghancurkan rumah Cut Nyak Dien b. Karena Lampadang sudah mulai tidak tenang c. Karena daerah Enam Mukim tidak dapat dipertahankan lagi d. Karena Aceh sudah diserang pasukan Belanda 7. Gagasan utama paragraf empat adalah ... a. Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang b. Cut Nyak Dien mengungsi ke gunung c. Pada sebuah pertempuran besar, Teuku Umar gugur d. Cut Nyak Dien menggantikan kedudukan suaminya 8. Siapakah nama Ayah Cut Nyak Dien ? a. Nanta Setia

c. Teuku Umar

b. Ibrahim Lamnga

d. Nanta Umar

9. Di manakah Cut Nyak Dien dan Teuku Umar menikah ? a. Daerah Enam Mukim

c. Sumedang

b. Ulebalang

d. Pegunungan

10. Kapan Cut Nyak Dien wafat ? a. 6 Oktober 1908

c. 6 November 1980

b. 6 November 1908

d. 6 September 1908

11. Mengapa di tubuh Cut Nyak Dien mengalir darah pejuang ? a. Karena adalah anak dari Ibrahim Lamnga b. Karena Cut Nyak Dien adalah anak seorang pejuang c. Karena istri dari seorang pejuang d. Karena dianggap sebagai pahlawan 12. Mengapa Pang Lot iba terhadap Cut Nyak Dien ? a. Karena kasihan dengan Cut Nyak Dien b. Karena mendapat amanah dari Teuku Umar untuk menjaga Cut Nyak Dien c. Karena kondisi fisik Cut Nyak Dien sudah melemah d. Karena jatuh hati terhadap Cut Nyak Dien

115 

13. Di mana Cut Nyak Dien di tangkap dan di buang ? a. Sumedang, Jawa Tengah

c. Sumedang, Jawa Barat

b. Medang, Jawa Barat

d. Sumedang, Jawa Timur

14. Apa penyebab Cut Nyak Dien meninggal? a. Karena Cut Nyak Dien sudah tua b. Karena dibunuh oleh Belanda c. Karena tidak diberi makan di tempat pengasingan d. Karena kondisi tubuhnya terus melemah 15. Siapa saja tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita “Cut Nyak Dien” diatas ? a. Teuku Imam Bonjol, Belanda, Teuku Amir, Cut Nyak Dien b. Teuku Amir, Belanda, Cut Nyak Dien, Pang Lot c. Belanda, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Pang Lot d. Teuku Umar, Teuku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Pang Lot 16. Mengapa Panglot memberitahukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien kepada Belanda ? a. Karena Pang Lot jatuh hati kepada Cut Nyak Dien b. Karena sakit hati dengan Cut Nyak Dien c. Karena diberi imbalan oleh Belanda d. Karena merasa iba dengan kondisi fisik Cut Nyak Dien 17. Kesimpulan isi wacana di atas adalah .... a. Cut Nyak Dien di buang ke Sumedang, Jawa Barat b. Cut Nyak Dien tidak segan-segan berjuang maju ke medan laga melawan Belanda c. Cut Nyak Dien meninggal di bunuh Belanda d. Belanda dapat mengalahkan Teuku Umar

 

116 

Lampiran 23

KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN

1.

B

11. B

2.

B

12. C

3.

A

13. C

4.

B

14. D

5.

C

15. C

6.

C

16. D

7.

C

17. B

8.

A

9.

D

10. B

     

 

117    Tabel 7 Data Validitas Uji Coba Instrumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Y

Y2

1

22

484

1

23

529

0

0

15

225

0

0

0

12

144

0

0

0

0

18

324

1

1

1

1

0

20

400

1

1

1

0

0

1

19

361

0

0

1

1

1

1

1

21

441

0

1

1

1

0

1

1

0

20

400

1

1

0

1

1

1

1

0

1

21

441

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

21

441

1

1

1

1

0

0

1

1

1

0

1

18

324

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

23

529

1

1

1

1

1

0

1

0

1

1

1

1

1

21

441

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

24

576

0

1

0

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

0

0

15

225

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

23

529

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

0

0

0

1

19

361

1

1

1

0

1

1

0

0

0

0

1

1

0

0

0

1

0

0

11

121

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

24

576

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

23

529

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

0

1

0

1

1

1

1

1

19

361

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

0

1

23

529

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

23

529

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

21

441

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

0

1

0

1

1

1

1

1

0

0

0

0

1

1

0

16

256

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

22

484

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

1

0

1

1

1

0

1

20

400

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

1

1

1

1

0

1

0

1

0

1

19

361

1

1

0

1

0

1

0

1

1

1

0

1

1

0

0

0

1

0

0

1

0

0

1

1

1

14

196

1

1

0

1

1

0

0

0

1

0

0

0

0

1

1

1

0

1

1

0

0

1

0

1

1

13

169

0

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

0

1

1

0

1

0

0

1

0

0

1

0

1

1

11

121

0

1

0

1

1

0

0

0

1

1

1

0

0

1

0

1

1

1

1

0

1

0

1

0

1

14

196

1

1

0

0

1

0

1

0

1

1

1

0

0

1

1

1

0

1

0

1

1

0

1

0

0

14

196

15

28

20

31

30

30

30

29

34

32

20

30

28

26

22

30

29

20

21

20

27

22

26

18

24

642

12640

0.44

0.82

0.58

0.91

0.88

0.88

0.88

0.85

1

0.94

0.58

0.88

0.82

0.76

0.64

0.88

0.85

0.58

0.61

0.58

0.79

0.64

0.76

0.52

0.7

0.56

0.18

0.42

0.09

0.12

0.12

0.12

0.15

0

0.06

0.42

0.12

0.18

0.24

0.36

0.12

0.15

0.42

0.39

0.42

0.21

0.36

0.24

0.48

0.3

0.2464

0.1476

0.2436

0.0819

0.1056

0.1056

0.1056

0.1275

0

0.0564

0.2436

0.1056

0.1476

0.1824

0.2304

0.1056

0.1275

0.2436

0.2379

0.2436

0.1659

0.2304

0.1824

0.2496

0.21

Butir Soal

Nama Siswa Abi Ramadhan Mustafa Kemal Ajeng Yundha Alifah Wanda Annisa Auliyah Amin Karim Arya Dwi P Bagas Putra R Bima Prasetyo Defi M Dhamas P Diar Riski Dimas Abdilah Dimas Adiansyah Fendy Sandya Hasby Dwi L Hendi Aghsal Iqbal Pramudyak Leni Nurtawiyah Lukman N Putra Difa S Riswan Prasetya Rosuliani Nurul Salsabila A Sabrina Anisa Septya Ari P Shintya Hestyani Syahira Aninda Tiara Amanda Vera Vidiati Wisnu Murti P Zalfa Putri R Annisa Sri W Muchafith ∑X p q ∑pq

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

0

0

0

1

1

0

1

0

1

0

0

1

0

0

0

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

0

0

0

0

1

0

0

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

0

1

0

1

0

0

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

0

0

0

1

1

1

1

0

1

0

1

4.15

118   

Lampiran 25

Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Hasil Kemampuan Membaca Karangan Narasi Contoh perhitungan butir soal no.1  1. Mp =

= 18,53

2. Mt =

Mt =

= 18,88

3.

1

119 

4. p =

p= 5. q = 1- p = 1 – 0,44 = 0,56 6.

=

=

== -0,08 (0,88) = -0,070 Dari perhitungan tersebut didapat Karena valid (drop).


ttabel, maka H1 diterima, ini berarti terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC terhadap kemampuan membaca karangan narasi.

   

Lampiran 35 Gambar Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen ( Model Pembelajaran CIRC)  

151 

 

 

 

     

Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)   

 

 

152 

         

 

 

   

 

       

 

Lampiran 36

 

153 

Nilai – Nilai r Product Moment

3 4 5

Taraf Signifikansi 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959

6 7 8 9 10

0,611 0,754 0,707 0,666 0,632

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

N

27 28 29

Taraf Signifikansi 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470

55 60 65

Taraf Signifikansi 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317

0,917 0,874 0,834 0,798 0,765

30 31 32 33 34

0,361 0,355 0,349 0,344 0,339

0,463 0,456 0,449 0,442 0,436

70 75 80 85 90

0,235 0,227 0,220 0,213 0,207

0,306 0,296 0,286 0,278 0,270

0,602 0,576 0,553 0,532 0,514

0,735 0,708 0,684 0,661 0,641

35 36 37 38 39

0,334 0,329 0,325 0,320 0,316

0,430 0,424 0,418 0,413 0,408

95 100 125 150 175

0,202 0,195 0,176 0,159 0,148

0,263 0,256 0,230 0,210 0,194

0,497 0,482 0,468 0,456 0,444

0,623 0,606 0,590 0,575 0,561

40 41 42 43 44

0,312 0,308 0,304 0,301 0,297

0,403 0,398 0,393 0,389 0,384

200 300 400 500 600

0,138 0,113 0,098 0,088 0,080

0,181 0,148 0,128 0,115 0,105

N

N

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364 26 0,388 0,496 50 0,279 0,361 Sumber: Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

 

Lampiran 37

154 

LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal) Z

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4

0000 0398 0793 1179 1554

0040 0438 0832 1217 1591

0080 0478 0871 1255 1628

0120 0517 0910 1293 1664

0160 0557 0948 1331 1700

0199 0596 0987 1368 1736

0239 0636 1026 1406 1772

0279 0675 1064 1443 1808

0319 0714 1103 1480 1844

0359 0754 1141 1517 1879

0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

1915 2258 2580 2881 3159

1950 2291 2619 2910 3186

1985 2324 2642 2939 3212

2019 2357 2673 2967 3238

2054 2389 2704 2996 3264

2088 2422 2734 3023 3289

2123 2454 2764 3051 3315

2157 2486 2794 3078 3340

2190 2518 2823 3106 3365

2224 2549 2852 3133 3389

1,0 1,1 1,2 1,3 1,4

3413 3643 3849 4032 4192

3438 3665 3869 4049 4207

3461 3686 3888 4066 4222

3485 3708 3907 4082 4236

3508 3729 3925 4099 4251

3531 3749 3944 4115 4265

3554 3770 3962 4131 4279

3577 3790 3980 4147 4292

3599 3810 3997 4162 4306

3621 3830 4015 4177 4319

1,5 1,6 1,7 1,8 1,9

4332 4452 4554 4641 4713

4345 4463 4564 4649 4719

4357 4474 4573 4656 4726

4370 4484 4582 4664 4732

4382 4495 5491 4671 4738

4394 4505 4599 4678 4744

4406 4515 4608 4686 4750

4418 4525 4616 4693 4756

4429 4535 4625 4699 4761

4441 4545 4633 4706 4767

2,0 2,1 2,2 2,3 2,4

4772 4821 4861 4893 4918

4778 4826 4864 4896 4920

4783 4830 4868 4898 4922

4788 4834 4871 4901 4925

4793 4838 4875 4904 4927

4798 4842 4878 4906 4929

4803 4846 4881 4909 4931

4808 4850 4884 4911 4932

4812 4854 4887 4913 4934

4817 4857 4899 4916 4936

2,5 2,6 2,7 2,8 2,9

4938 4953 4965 4974 4981

4940 4955 4966 4975 4982

4941 4956 4967 4976 4982

4943 4957 4968 4977 4983

4945 4959 4969 4977 4984

4946 4960 4970 4978 4984

4948 4961 4971 4979 4985

4949 4962 4972 4979 4985

4951 4963 4973 4980 4986

4952 4964 4974 4981 4986

3,0 3,1 3,2 3,3 3,4

4987 4990 4993 4995 4997

4987 4991 4993 4995 4997

4987 4991 4994 4995 4997

4988 4991 4994 4996 4997

4988 4992 4994 4996 4997

4989 4992 4994 4996 4997

4989 4992 4994 4996 4997

4989 4992 4995 4996 4997

4990 4993 4995 4996 4997

4990 4993 4995 4997 4998

3,5 3,6 3,7 3,8 3,9

4998 4998 4999 4999 5000

4998 4998 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

4998 4999 4999 4999 5000

Sumber: Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

155 

Lampiran 38

NILAI-NILAI CHI KUADRAT dk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

50% 0.455 1.386 2,366 3,357 4.351 5,348 6.345 7.344 8,343 9,342 10.341 11,340 12.340 13,339 14,339 15.338 16,338 17,338 18.338 19,337 20.337 21.337 22,337 23.337 24,337 25.336 26,336 27.336 28.336 29,336

30% 1.074 2,408 3,665 4.878 5.054 7.231 8,383 9,524 10,656 11.781 12.899 14,011 15,119 16,222 17.322 18,418 19.511 20.601 21.689 22,775 23.858 24.939 26,018 27.096 28.172 29.246 30,319 31,391 32.461 33,530

Taraf signifikansi 20% 10% 1.642 2.706 3.219 4,605 4.642 6,251 5,989 7,779 7,289 9,236 8.558 10.645 9.803 12.017 11.030 13.362 12.242 14.684 13.442 15.987 14,631 17,275 15,812 18,549 16,985 19.812 18,151 21.064 19,311 22.307 20,465 23.542 21.615 24.769 22.760 25.989 23.900 27.204 25,038 28.412 26.171 29.615 27.301 30.813 28.429 32.007 29.553 33.196 30.675 34.382 31,795 35.563 32,912 36.741 34.027 37.916 35.139 39.087 36,250 40,256

5% 3.841 5.991 7.815 9.483 11.070 12,592 14,067 15.507 16,919 18.307 19.675 21,026 22,362 23.685 24,996 26.296 27.587 28,869 30.144 31.410 32.671 33.924 35.172 35.415 37.652 38.885 40,113 41.337 42.557 43.773

1% 6.635 9.210 11.341 13,277 15,086 16.812 18.475 20.090 21.666 23.209 24.725 26.217 27.688 29.141 30,578 32,000 33.409 34.805 36.191 37.566 38.932 40.289 41.638 42.980 44.314 45.642 46.963 48.278 49.588 50.892

156 

157   

Lampiran 39 Nilai Persentil untuk Distribusi F     Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Fp;     Baris Atas untuk Menyatakan p = 0,05

4052

4999

5403

5625

5

6

7

8

9

10

11

12

14

16

20

24

30

40

50

75

100

200

230

234

237

239

241

242

243

244

245

246

248

249

250

251

252

253

253

254

500 254

254

5764

5859

5828

5981

6022

6056

6082

6106

6142

6169

6208

6234

6258

6286

6323

6323

6334

6352

6361

6366

§

V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 1 161 200 216 225

2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50 98,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50

3 10,13

9,55

9,28

9,12

9,01

8,94

8,88

8,48

8,81

8,78

8,76

8,74

8,71

8,69

8,66

9,64

8,62

8,60

8,58

8,57

8,57

8,54

8,54

8,53

34,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12

4 7,71

6,94

5,41

6,39

6,26

6,16

6,09

6,04

6,00

5,96

5,93

5,91

5,87

5,84

5,80

5,77

5,74

5,71

5,70

5,68

5,66

5,65

6,64

5,63

21,20 18,00 12,06 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46

5 6,61

5,79

5,41

5,19

5,05

4,95

4,88

4,82

4,78

4,74

16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05

6 5,99

5,14

13,74 10,92

7 5,59 12,25

8 5,32 11,26

9 5,12 10,56

10 4,96

4,70

4,68

4,64

4,60

4,56

4,53

4,50

4,46

4,44

4,42

4,40

4,38

4,37

4,36

9,96

9,89

9,77

9,68

9,55

9,47

9,38

9,29

9,24

9,17

9,13

9,07

9,04

9,02

4,76

4,53

4,39

4,28

4,21

4,15

4,10

4,06

4,03

4,00

3,96

3,92

3,87

3,84

3,81

2,77

3,75

3,72

3,71

3,69

3,68

3,67

9,78

9,15

8,75

8,47

8,26

8,10

7,98

7,87

7,79

7,72

7,60

7,52

7,39

7,31

7,23

7,14

7,09

7,02

6,99

6,94

6,90

6,88

4,74

4,35

4,12

3,97

3,87

3,79

3,73

3,68

3,63

3,60

3,57

3.52

3,49

3,44

3,41

3,38

3,34

3,32

3,29

3,28

3,25

3,24

3,23

9,55

8,45

7,85

7,46

6,37

7,00

6,84

6,71

6,62

6,54

6,47

6,35

6,27

6,15

6,07

5,98

5,90

5,85

5,78

5,75

5,70

5,67

5,65

4,46

4,07

3,84

3,69

3,37

3,50

3,44

3,39

3,34

3,31

3,28

3.23

3,20

3,15

3,12

3,08

3,05

3,03

3,00

2,98

2,96

2,94

2,93

8,65

7,59

7,01

6,63

5,80

6,19

6,03

5,91

5,82

5,74

5,67

5,56

5,48

5,36

5,28

5,20

5,11

5,06

5,00

4,94

4,91

4,88

4,86

4,25

3,86

3,63

3,48

3,22

3,29

3,23

3,18

3,13

3,10

3,07

3,02

2,98

2,93

2,90

2,86

2,82

2,80

2,77

2,76

2,73

2,72

2,71

8,02

6,99

6,42

6,06

5,39

5,62

5,47

5,35

5,26

5,18

5,11

5,00

5,92

4,80

4,73

4,64

4,56

4,51

4,45

4,41

4,36

4,33

4,31

4,10

3,71

3,48

3,33

3,09

3,14

3,07

3,02

2,97

2,94

2,91

2,86

2,82

2,77

2,74

2,70

2,67

2,64

2,61

2,59

2,56

2,55

2,54

7,56

6,55

5,99

5,64

5,07

5,21

5,06

4,95

4,85

4,78

4,71

4,60

5,52

4,41

4,33

4,25

41,7

4,12

4,05

4,01

3,96

3,93

3,91

11 8,84

3,98

3,59

3,36

3,20

3,09

3,01

2,95

2,90

2,86

2,82

2,79

2,74

2,70

2,65

2,61

2,57

2,53

2,50

2,47

2,45

2,42

2,41

2,40

9,65

7,20

6,22

5,67

5,32

5,07

4,88

4,74

4,63

4,54

4,46

4,40

4,29

4,21

4,10

4,02

3,94

3,86

3,80

3,74

3,70

3,66

3,62

3,60

10,04

1

158 

5

6

7

8

9

10

11

12

14

16

20

24

30

40

50

75

100

200

500

§

V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 12 4,75 3,88 3,49 3,26

3,00 4,82

2,92 4,65

2,85 4,50

2,80 4,39

2,76 4,30

2,72 4,22

2,69 4,16

2,64 4,05

2,60 3,98

2,54 3,86

2,50 3,78

2,46 3,70

2,42 3,61

2,40 3,56

2,36 3,49

2,35 3,46

2,32 3,41

2,31 3,38

2,30 3,36

9,33

6,93

5,95

5,41

3,11 5,06

13 4,67

3,80 6,70

3,41 5,74

3,18 5,20

3,02 4,86

2,92 4,62

2,84 4,14

2,77 4,30

2,72 4,49

2,60 3,94

2,63 4,02

2,60 3,96

2,55 3,85

2,51 3,78

2,46 3,67

2,42 3,59

2,38 3,51

2,34 3,42

2,32 3,37

2,28 3,30

2,26 3,27

2,24 3,21

2,22 3,18

2,21 3,16

3,74 6,51

3,34 5,56

3,11 5,03

2,96 4,69

2,85 4,46

2,77 4,28

2,70 4,14

2,65 4,03

2,55 3,80

2,56 3,86

2,53 3,80

2,48 3,70

2,44 3,62

2,39 3,51

2,35 3,43

2,31 3,34

2,77 3,26

2,24 3,21

2,21 3,14

2,19 3,11

2,16 3,06

2,14 3,02

2,13 3,00

3,68 6,36

3,29 5,42

3,06 4,89

2,90 4,56

2,79 4,32

2,70 4,14

2,64 4,00

2,59 3,89

2,49 3,69

2,51 3,73

2,48 3,67

2,43 3,56

2,39 3,48

2,33 3,36

2,29 3,29

2,25 3,20

2,21 3,12

2,18 3,07

2,15 3,00

2,12 2,97

2,10 2,92

2,08 2,89

2,07 2,87

3,63 6,23

3,24 5,29

3,01 4,77

2,85 4,44

2,74 4,20

2,66 4,03

2,59 3,89

2,54 3,78

2,45 3,59

2,45 3,61

2,42 3,55

2,37 3,45

2,33 3,37

2,28 3,25

2,24 3,18

2,20 3,10

2,16 3,01

2,13 2,96

2,09 2,89

2,07 2,86

2,04 2,80

2,02 2,77

2,01 2,75

3,59 6,11

3,20 5,18

2,96 4,67

2,81 4,34

2,70 4,10

2,62 3,93

2,55 3,79

2,50 3,68

2,45 3,59

2,41 3.52

2,38 3,45

2,33 3,35

2,29 3,27

2,23 3,16

2,19 3,08

2,15 3,00

2,11 2,92

2,08 2,86

2,04 2,79

2,02 2,76

1,99 2,70

1,97 2,67

1,96 2,65

3,55 6,01

3,16 5,09

2,93 4,58

2,77 4,25

2,66 4,01

2,58 3,85

2,51 3,71

2,46 3,60

2,41 3,51

2,37 3,44

2,34 3,37

2,29 3,19

2,25 3,19

2,19 3,07

2,15 3,00

2,11 2,91

2,07 2,83

2,04 2,78

2,00 2,79

1,98 2,68

1,95 2,62

1,93 2,59

1,92 2,57

3.52 5,93

3,13 5,01

2,90 4,50

2,74 4,17

2,63 3,94

2,55 3,77

2,48 6,63

2,43 3,52

2,38 3,43

2,34 3,30

2,31 3,30

2,26 3,19

2,21 3,12

2,15 3,00

2,11 2,92

2,07 2,84

2,02 2,76

2,00 2,70

1,96 2,63

1,94 2,60

1,91 2,54

1,90 2,51

1,88 2,49

3,49 5,85

3,10 4,94

2,87 4,43

2,71 4,10

2,60 3,87

2,52 3,71

2,45 3,56

2,40 3,45

2,35 3,37

2,31 3,30

2,28 3,23

2,23 3,13

2,18 3,05

2,12 2,94

2,08 2,86

2,04 2,77

1,99 2,69

1.06 2,63

1,92 2,56

1,90 2,53

1,87 2,47

1,85 2,44

1,84 2,42

3,47 5,78

3,07 4,87

2,84 4,37

2,68 4,04

2,57 3,81

2,49 3,65

2,42 3.51

2,37 3,40

2,32 3,31

2,28 3,18

2,25 3,17

2,20 3,07

2,15 2,99

2,09 2,88

2,05 2,80

2,00 2,72

1,96 2,63

1,93 2,58

1,89 2,51

1,87 2,47

1,84 2,42

1,82 2,38

1,81 2,36

3,44 5,72

3,05 4,82

2,82 4,31

2,66 3,99

2,55 3,76

2,47 3,59

2,40 3,45

2,35 3,35

2,30 3,26

2,24 3.14

2,23 3,12

2,18 3,02

2,13 2,94

2,07 2,83

2,03 2,75

1,98 2,67

1,93 2,58

1,91 2,53

1,87 2,46

1,84 2,42

1,81 2,37

1,80 2,33

1,78 2,31

3,42 5,66

3,03 4,76

2,80 4,26

2,64 3,94

2,53 3,71

2,45 3,54

2.38 3,41

2,32 3,30

2,28 3,21

2,22 3,09

2,20 3,07

2,14 2,97

2,10 2,89

2,04 2,78

2,00 2,70

1,96 2,62

1,91 2,53

1,88 2,48

1,84 2,41

1,82 2,37

1,79 1,32

1,77 2,28

1,76 2,26

3.4 5,61

3,01 4,72

2,78 4,22

2,62 3,90

2,51 3,67

2,43 3,50

2,36 3,56

2,30 3,25

2,26 3,17

2,22 3,09

2,18 3,03

2,13 2,93

2,09 2,85

2,02 2,74

1,98 2,66

1,94 2,58

1,89 ]2,49

1,86 2,44

1,82 2,36

1,80 2,33

1,76 2,27

1,74 2,23

1,73 2,21

3,38 5,57

2,99 4,68

2,76 4,18

2,60 3,86

2,49 3,63

2,41 3,46

2,34 3,32

2,28 3,21

2,24 3,13

2,20 3,05

2,16 2,99

2,11 2,89

2,05 2,81

2,00 2,70

2,96 2,62

1,92 2,54

1,87 2,45

1,84 2,40

1,80 2,32

1,77 2,29

1,74 2,23

1,72 2,19

1,71 2,17

9,07

14 4,60 8,86

15 4,54 8,68

16 4,49 8,53

17 4,45 8,40

18 4,41 8,28

19 4,38 8,18

20 4,35 8,10

21 4.32 8,02

22 4,30 7,49

23 4,28 7,88

24 4,26 7,77

25 4,24 7,77

159 

5

6

7

8

9

10

11

12

14

16

20

24

30

40

50

75

100

200

500

§

V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 26 4,22 3,37 2,89 2,74

2,47 3,59

2,39 3,42

2,32 3,29

2,27 3,17

2,22 3,09

2,18 3,02

2,15 3,96

2,10 2,86

2,05 2,77

1,99 2,66

1,95 2,58

1,90 2,50

1,85 2,41

1,82 2,36

1,78 2,28

1,76 2,25

1,72 2,19

1,70 2,15

1,69 2,13

7,73

5,53

4,64

4,14

2,59 3,82

27 4,21

3,35 5,49

2,96 4,60

2,73 4,11

2,57 3,79

2,46 3,56

2,37 3,39

2,30 3,26

2,25 3,14

2,20 3,06

2,16 2,98

2,13 2,93

2,08 2,83

2,03 2,74

1,97 2,63

1,93 2,55

1,88 2,47

1,84 2,38

1,80 2,33

1,76 2,25

1,74 2,21

1,71 2,16

1,68 2,12

1,67 2,10

3,34 5,45

2,95 4,57

2,71 4,07

2,56 3,76

2,44 3,33

2,36 3,36

2,29 3,23

2,24 3,11

2,19 2,03

2,15 2,95

2,12 2,90

2,06 2,80

2,02 2,71

1,96 2,60

1,91 2,52

1,87 2,44

1,81 2,35

1,78 2,30

1,75 2,22

1,72 2,18

1,69 2,13

1,67 2,09

1,65 2,06

5,33 5,52

2,93 4,54

2,70 4,04

2,54 3,73

2,43 3,50

2,35 3,33

2,28 3,20

2,22 3,06

2,18 3,00

2,14 2,92

2,10 2,87

2,05 2,77

2,00 2,68

1,94 2,57

1,90 2,49

1,85 2,41

1,80 2,32

1,77 2,77

1,73 2,19

1,71 2,15

1,68 2,10

1,65 2,06

1,64 2,03

3,32 5,39

2,92 4,51

2,69 4,02

2,53 3,70

2,42 3,47

2,34 3,30

2,27 3,17

2,21 3,06

2,16 2,98

2,12 2,90

2,09 2,84

2,04 2,74

1,99 2,66

1,93 2,55

1,89 2,47

1,84 2,38

1,79 2,29

1,76 2,24

1,72 2,16

1,69 2,13

1,66 2,07

1,64 2,03

1,62 2,01

3,30 5,34

2,90 4,46

2,67 3,97

2,51 3,66

2,40 3,42

2,32 3,25

2,25 3,12

2,19 3,01

2,14 2,94

2,10 2,86

2,07 2,80

2,02 2,70

1,97 2,62

1,91 2,51

1,86 2,42

1,82 2,34

1,76 2,25

1,74 2,20

1,69 2,12

1,67 2,08

1,64 2.02

1,61 1,98

1,59 1,96

3,28 5,29

2,88 4,42

2,65 3,93

2,49 3,61

2,38 3,38

2,30 3,21

2,23 3,08

2,17 2,97

2,12 2,89

2,08 2,82

2,05 2,76

2,00 2,66

1,95 2,58

1,89 2,47

1,84 2,38

1,80 2,30

1,74 2,21

1,71 2,15

1,67 2,08

1,64 2,04

1,61 1,98

1,59 1,94

1,57 1,91

3,26 5,25

2,86 4,38

2,63 3,89

2,48 3,58

2,36 3,35

2,28 3,18

2,21 3,04

2,15 2,94

2,10 2,86

2,06 2,78

2,03 2,72

1,98 2,62

1,93 2,54

1,87 2,43

2,82 2,35

1,78 2,26

1,72 2,17

1,69 2,12

1,65 2,04

1,62 2,00

1,59 1,90

1,56 1,86

1,55 1,87

3,25 5,21

2,85 3,34

2,62 3,86

2,46 3,54

2,35 3,32

3,26 3,15

2,19 3,02

2,14 2,91

2,09 2,82

2,05 2,73

2,02 2,69

1,96 2,59

1,92 2,51

1,85 2,40

1,80 2,32

1,76 2,22

1,71 2,14

1,67 2,08

1,63 2,00

1,60 1,97

1,55 1,88

1,53 1,84

1,53 1,84

3,23 5,18

2,84 4,31

2,61 3,83

2,45 3,51

2,34 3,29

2,25 3,12

2,18 2,99

2,12 2,88

2,07 2,80

2,02 2,70

2,00 2,66

1,95 2,56

1,90 2,49

1,84 2,37

1,79 2,29

1,74 2,20

169 2,11

1,66 2,05

1,61 1,97

1,59 1,94

1,54 1,85

1,51 1,80

1,51 1,81

3,22 5,15

2,83 4,29

2,59 3,80

2,44 3,49

2,32 3,26

2,24 3,10

2,17 2,95

2,11 2,86

2,06 2,77

2,01 2,68

1,99 2,64

1,94 2,54

1,89 2,46

1,82 2,35

1,78 2,26

1,73 2,17

1,68 2,08

1,64 2,02

1,60 1,94

1,57 1,91

1,52 1,82

1,50 1,78

1,49 1,78

3,21 5,12

2,82 4,29

2,58 3,78

2,43 3,46

2,31 3,24

2,23 3,07

2,16 2,94

2,10 2,84

2,05 2,75

2,00 2,66

1,98 2,62

1,92 2,52

1,88 2,44

1,81 2,32

2,76 2,24

1,72 2,15

1,88 2,06

1,63 2,00

1,58 1,92

1,56 1,88

1,51 1,80

1,50 1,70

1,48 1,75

3,20 5,10

2,81 4,24

2,57 3,76

2,42 3,44

2,30 3,22

2,22 3,65

2,14 2,92

2,09 2,82

2,04 2,73

1,99 2,64

1,97 2,60

1,91 2,50

1,87 2,42

1,80 2,30

1,75 2,22

1,71 2,13

1,65 2,04

1,62 1,98

1,57 1,90

1,54 1,86

1,50 1,78

1,48 1,76

1,46 1,72

3,19 5,08

2,80 4,22

2,56 3,74

2,41 3,42

2,30 3,20

2,21 3,04

2,14 2,90

2,08 2,80

2,03 2,71

1,96 2,58

1,90 2,48

1,86 2,40

1,79 2,28

1,74 2,20

1,70 2,11

1,64 2,02

1,61 1,96

1,56 1,88

1,53 1,84

1,50 1,78

1,47 1,73

1,45 1,70

7,68

28 4,20 7,64

29 4,18 7,60

30 4,17 7,56

32 4,15 7,50

34 4,13 7,44

36 4,11 7,39

38 4,10 7,35

40 4,08 7,31

42 4,07 7,27

44 4,06 7,24

46 4,05 7,21

48 4,04 7,19

Sumber: Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito 

160   

Lampiran 40 Nilai – Nilai Dalam Distribusi – t α untuk uji dua fihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 α untuk uji satu fihak (one tail test) dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 4 0,741 1,553 2,132 2,776 3,747 4,604 5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 9 0,703 1,382 1,833 2,262 2,821 3,250 10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 ∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576 Sumber: Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. 

1

161 

 

162 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP         Lina  Murti  Safitri    merupakan  anak  pertama  dari  pasangan  Jasmuri  dan  Sukartini.  Ia  merupakan  anak  pertama  dari  dua  bersaudara.  Ia  dilahirkan  pada  tanggal  26  Desember  1989  di  Jakarta.  Ia menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri di SDN Pesanggrahan 04  Pagi Jakarta Selatan lulus tahun 2001, kemudian melanjutkan pada tingkat SLTP di  SLTP Negeri 177 Jakarta, lulus pada tahun 2004. Selanjutnya melanjutkan di tingkat  SMA  bertempat  di  SMA  Negeri  2  Blora,  Jawa  Tengah  dan  lulus  pada  tahun  2007.  Setelah itu melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah  Prof.DR.Hamka di Jakarta, sejak tahun 2007 hingga 2011.  Dalam  menyelesaikan  program  Sarjana  pada  tahun  2011  di  Universitas  Muhammadiyah  Prof.  DR.  Hamka  penulis  membuat  skripsi  yang  berjudul  “Pengaruh  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Circ  (Cooperative  Integrated  Reading  And  Composition)  terhadap  Kemampuan  Membaca  Karangan  Narasi  Siswa Kelas V SDN Pesanggrahan 03 Pagi Jakarta Selatan”.