Ragam Dan Jenis penelitian - Afid Burhanuddin

236 downloads 1008 Views 51KB Size Report
penelitian itu sendiri. Proposal yang baik memiliki kejelasan jenis penelitian dan .... Berlawanan dengan konsep eksperimen serta koleksi data secara induktif.
RAGAM DAN JENIS PENELITIAN Penelitian adalah suatu bentuk pengajuan atau penawaran sebuah gagasan atau pemikiran untuk menemukan jawaban suatu masalah secara sistematis, metodologis dan komprehensif, dengan maksud, izin, dan sebagainya kepada pihak-pihak terkait. Jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut diklasifikasikan. Ketiadaan kesepakatan dalam pengklasifikasian tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari para ahli dalam pengklasifikasiannnya dengan aspek penelitian itu sendiri. Proposal yang baik memiliki kejelasan jenis penelitian dan menggunakan konsep logika yang tepat. Para ahli menentukan jenis-jenis penelitian dari berbagai sudut pandang. Dan dari beberapa sudut pandang yang digunakan untuk menggolongkan penelitian menjadi bermacam-macam jenis. Dari pengertian diatas dapat ditarik pengertian bahwa Penelitian merupakan pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur, dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berpikir tentang materinya. Penelitian sebagai usaha menemukan kebenaran yang obyektif. Kebenaran itu dapat berbentuk hasil pemecahan masalah atau pengujian hipotesis, dan mungkin pula berupa pembuktian tentang adanya sesuatu yang semua belum ada, tetapi mungkin ada. Dalam penelitian terdapat berbagai macam metode dan tekhnik penelitian. Penelitian berfungsi juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dari sini, kita mengetahui ada berbagai macam bentuk penelitian. Dan dalam makalah ini kami mencoba menguraikan ragam/jenis penelitian itu. Agar kita lebih memahami jenis-jenis dari penelitian dalam rangka mempelajari metodologi penelitian penulisan skripsi yang benar. Jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut diklasifikasikan. Ketiadaan kesepakatan dalam pengklasifikasian tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari para ahli dalam pengklasifikasiannnya dengan aspek penelitian itu sendiri. Proposal yang baik memiliki kejelasan jenis penelitian dan menggunakan konsep logika yang tepat. Para ahli menentukan jenis-jenis penelitian dari berbagai sudut pandang. Dan dari beberapa sudut pandang yang digunakan untuk menggolongkan penelitian menjadi bermacam-macam jenis. Dibawah ini rincian jenisjenis penelitian ditinjau dari berbagai sudut pandang yaitu: DITINJAU DARI TUJUAN Jenis penelitian ditinjau dari tujuan adalah penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian. jenis penelitian berdasarkan sudut pandang tujuan juga dapat dilihat dari tujuan umum dan tujuan pemakainya.yang dapat diuraikan yaitu: Berdasarkan Sudut pandang tujuan umum. Berdasarkan tinjauan dari sudut pandang umum dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: 1. Eksploratif research (eksplorasi). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan seluasluasnya pada objek yang belum begitu banyak diketahui. Penelitian ini berguna memberikan informasi secara garis besar, atau juga sebagai langkah awal untuk penelitian yang lebih mendalam. Sebagai contoh penelitian eksploratif yang berkaitan dengan disiplin ilmu humaniora, ekonomi dan biologi. Sebagai contoh yaitu: a. Kehidupan masyarakat desa pacitan di daerah X. b. Distribusi barang Y di pacitan. c. Vegetasi penyusun lereng selatan gunung merapi. 2. Developmental research (pengembangan).

Penelitiaan ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan lanjutan yang lebih detail dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Penelitian ini dapat berupa penelitian kelanjutan dari penelitian eksplorasi. 3. Verificative research (verifikasi). Penelitian yang bertujuan untuk menguji manifestasi yang ada. Manifestasi atu pendapat umum ini bersifat ilmiah atau yang belum bersifat ilmiah. Manifestasi yang sudah bersifat ilmiah dapat dilakukan penelitian verifikatif karena adanya perkembangan multidisipliner sehingga konsep lama yang bersifat ilmiah pun perlu diverifikasi. Berdasarkan sudut pandang tujuan pemakainya. Jenis penelitian berdasarkan sudut pandang tujuan pemakainya dapat digolongkan menjadi dua yaitu : penelitian dasar dan penelitian terapan. 1. Penelitian Dasar Yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami masalah secara mendalam guna mendapatkan konsep baru ataupun mengevaluasi dan mengembangkan konsep yang sudah ada sebelumnya. Penelitian ini tidak memiliki kepraktisan dan menghasilkan teoritik sebagai landasan bagi penelitian terapan. Dengan kata lain penelitian dasar ialah penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami sesuatu secara mendalam tanpa bermaksud untuk menerapkannya / didasarkan semata-mata hanya untuk mngetahuinya saja. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan hukum – hukum. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah – masalah praktis dan penelitian murni tidak dibayang – bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat, perhatian utamanya adalah kesinambungan dari integritas dari ilmu dan filosofis. Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang belumnya belum pernah diketahui. (Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001, h.3). 2. Penelitian Terapan Yaitu diarahkan untuk mendapatkan informasi guna mendapat pemecahan masalah penelitian yang bersifat fungsional dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan praktis yang timbul ataupun menghasilkan suatu produk yang memiliki fungsi praktis lainnya. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Dari penelitian ini diperoleh hasil berupa pemaparan, latar belakang suatu masalah dan saran-saran tindakan (action) sebagai implementasi dari kesimpulankesimpulan yang dirumuskan si peneliti. Deskripsi terapan dalam penelitian pada dasarnya bersifat menerangkan. Penelitian terapan merupakan kegiatan alamiah untuk mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai kelemahan dengan menggunakan metode yang sistematis, teratur, tertib dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam praktiknya,penelitian terapan tidak dapat dilepaskan dari teori – teori terutama untuk memberikan landasan berpijak / dari sudut mana pemecahan suatu masalah dibahas atau diungkapkan. Ciri – ciri penelitian terapan: a. Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk menemukan kebenaran yang objektif dan didukung dengan data empiris b. Penelitian terapan memerlukan penggunaan metode yang tepat / relevan

c. Penelitian terapan perlu mempergunakan teori-teori dan pengalaman yang bersifat terpakai d. Data yang terkumpul harus lengkap dan objektif e. Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data, tetapi harus disertai juga dengan pengolahan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif f. Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan g. Penelitian terapan memiliki berbagai kekurangan (hadari nawawi,1996:9-18) Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum (Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001, h.2). DITINJAU DARI PENDEKATAN Menurut pendekatannya, penelitian dapat digolongkan meliputi metode survey,case study, neutralistik, policy research, action research, evaluasi dan sejarah yang dapat diuraikan sebagai berikut : • Survey Resarch yaitu penelitian yang menggunakan metode survei berfungsi untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Generalisasi yang didapatkan merupakan hasil dari pengelompokan data. Penelitian ini tidak memerlukan kelompok kontrol karen koleksi data dilakukan pada ruang lingkup penelitian dan data ini dapat keseluruhan atau sebagian. • Case study yaitu penelitian untuk merumuskan suatu kasus atau kejadian dengan menggunakan prinsip logika kausalitas (sebab akibat).prinsip logika diposisikan sebagai “akibat” dari kejadian lain sebelumnya. • Experimental yaitu penelitian dengan melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel tertentu terhadap variabel yang lain secara terkontrol. • Naturalistic reseach yaitu penelitian pada kondisi objek ilmiah. Berlawanan dengan konsep eksperimen serta koleksi data secara induktif. • Policy research yaitu penelitian yang dilakukan terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar. Dan memerlukan analisa yang mendalam sehingga hasil penelitian dapat melakukan prediksi. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada pembuat keputusan yang berguna dalam hal perencanaan. Majchrzak (1984) mendefinisikan penelitian policy adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah (Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001, h.4) • Action research yaitun pengujian prosedur yang mengikat tindakan suatu individu atau kelompok yang akan menghasilkan perubahan perilaku, situasi dan organisasi.guna untuk mengetahui tindakan yang dihasilkan suatu prosedur. • Evaluation research yaitu untuk membandingkan suatu kegiatan, kejadian dan produk dengan standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini bersifat memberikan penilaian. • Historical research (sejarah) yaitu berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian dimasa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi sejarah masa lalu. Penelitian ditinjau dari pendekatan longitudinal,pendekatan cross sectional.

juga

merupakan

pendekatan

• •

Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan waktu) Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional) yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama

DITINJAU DARI BIDANG ILMU Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Diterangkan secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21). Penelitian deduktif diarahkan oleh hipotesis yang kemudian teruji atau tidak teruji selama proses penelitian. Penelitian induktif diarahkan oleh keingintahuan ilmiah dan upaya peneliti dikonsentrasikan pada prosedur pencarian dan analisis data (Buckley dkk., 1976: 23). Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu: positivisme, rasionalisme, dan fenomenologi. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dalam beberapa sudut pandang yaitu: sumber kebenaran/teori, dan teori yang dihasilkan dari penelitian. Ragam/teknik-teknik penelitian ditinjau dari bidang ilmu terdapat berbagai ilmu yaitu: 1. Pendidikan Penelitian ditinjau dari bidang ilmu pendidikan merupakan Ragam penelitian ditinjau dari bidang ilmu terhadap pendidikan. Secara umum, ilmu-ilmu pendidikan dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan. Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research) dan penelitian dasar merupakan “penelitian murni” (penelitian yang berkaitan dengan “ilmu murni”, contohnya: Fisika teori). sedangkan penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di bidang fisika bangunan). 2. Agama Penelitian ditinjau dari ilmu agama dapat dilakukan pada bentuk pengalaman dari ajaran agama tersebut, misalnya kita dapat meneliti tingkat keimanan dan ketaqwaan yang dianut masyarakat. Selain itu penelitian agama juga dapat dilakukan dalam upaya menggali ajaran-ajaran agama yang terdapat dalam kitab suci serta kemungkinan aplikasinya sesuai dengan perkembangan zaman. 3. Manajemen Penelitian ilmu ditinjau dari ilmu manajemen merupakan suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi. 4. Komunikasi Ilmu komunikasi merupakan penelitian ilmu yang dipahami melalui objek materi dan objek formal. Secara ontologis, Ilmu komunikasi sebagai objek materi dipahami sebagai sesuatu yang monoteistik pada tingkat yang paling abstrak atau yang paling tinggi sebagai sebuah kesatuan dan kesamaan sebagai makhluk atau benda. Sementara objek forma melihat Ilmu Komunikasi sebagai suatu sudut pandang (point of view), yang selanjutnya menentukan ruang lingkup studi itu sendiri. Contoh relevan aspek ontologis Ilmu Komunikasi adalah sejarah ilmu Komunikasi, Founding Father, Teori Komunikasi, Tradisi Ilmu Komunikasi, Komunikasi Manusia, dll. 5. Administrasi

Suatu proses penelitian yang dilakukan pada analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. 6. Keteknikan Penelitian ditinjau dari ilmu keteknikan penelitian yang dilaksanakan dalam bidang Mikro,makro dan pembangunan. 7. Bahasa Penelitian ditinjau dari ilmu bahasa merupakan penelitian tentang pengetahuan sesuatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu. 8. Hukum Penelitian ditinjau dari ilmu hukum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum, seperti hukum perdata, hukum pidana, hukum tatanegara dan hukum internasional. 9. Sejarah Yaitu penelitian ditinjau dari ilmu sejarah dan penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian dimasa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi sejarah masa lalu. Data penelitian dapat diperoleh dari data primer (orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu), atau data sekunder atau dukumentasi-dukumentasi waktu itu. 10. Antropologi Penelitian ditinjau dari ilmu antropologi merupakan penelitian menggunakan pendekatan-pendekatan yang telah dikaji secara empiris. Isinya adalah pendekatan kebudayaan dalam agama yang dikaji secara eksplisit dan implisit. a. Pendekatan kebudayaan Pendekatan kebudayaan dapat diartikan sebagai sudut pandangan atau cara melihat dan memperlakukan sesuautu gejala yang menjadi perhatian dengan menggunakan kebudayaan dari gejala yang dikaji sebagai nukuran dalam melihat, memperlakukan, dan menelitigejala yang dikaji. b. Pendekatan Kualitatif Pendekatan ini, agama dilihat sebagai pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki oleh masyarakat yang pengetahuan dan keyakinan tersebut menjadi patokan sacral yang berlaku. Inti dari pendekatan kualitatif adalah upaya memahami dari sasaran kajian atau penelitiannya. 11. Sosiologi Penelitian ditinjau dari ilmu sosiologi merupakan penelitian dan penyelidikan sosiologi yang diperoleh untuk perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial. 12. Filsafat Filsafat merupakan sebuah proses dan bukan merupakan sebuah produk, sebab filsafat berarti upaya manusia untuk memahami sesuatu secara sistematis, radikal dan kritis. Jadi secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Jadi penilitian ditinjau dari ilmu filsafat yaitu : filsafat Ilmu merupakan cabang dari filsafat yang secara spesifik mengkaji hakekat Ilmu untuk mencapai suatu kebenaran. Metodologi penelitian adalah berarti Ilmu tentang metode. Sedang penelitian adalah penelitian adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisa dan mengkaji data yang dilakukan secara sistematis dan obyektif.

Tujuan penelitian filsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat, sistematika filsafat itu biasanya terbagi atas tiga cabang besar filsafat yaitu: teori pengetahuan, teori hakekat dan teori nilai. Isi filsafat ditentukan oleh obyek apa yang dipikirkan, obyek yang difikirkan oleh filosof ialah segala yang ada dan yang mungkin ada. Jadi filsafat sebagai suatu proses berfikir bebas, sistematis, radkal dan mencapai dataran makna yang mempunyai cabang ontology, epistemologi dan aksiologi. Menurut Jujun S. Suria Sumantri filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat Ilmu dan pengetahuan ilmiah. Sedangkan menurut tim Dosen filsafat Ilmu UGM, filsafat ilmu secara sistematis merupakan cabang dari rumpun kajian epistemologi. Epistemologi sendiri mempunyai dua cabang yaitu filsafat pengetahuan (theory of knowledge) dan filsafat Ilmu (theori of science) objek material filsafat pengetahuan yaitu gejala pengetahuan, sedang objek material filsafat yaitu mempelajari gejala-gejala Ilmu menurut sebab secara pokok. DITINJAU DARI TEMPATNYA. Penelitian juga harus ditinjau dari tempatnya, tempat penelitian dibagi menjadi 3 yaitu : Kepustakaan, Laboratorium Dan Lapangan.yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku / majalah dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik di perpustakaan maupun ditempat lainnya. Literatur yang dipergunakan tidak terbatas hanya pada buku ,tetapi juga berupa bahan-bahan dokumentasi, majalah, koran dan lain-lain. Berdasarkan sumber data tersebut, penelitian ini juga dapat disebut penelitian dokumentasi atau survey buku. 2. Penelitian Laboratorium Adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat tertentu di dalam laboratorium yang biasanya bersifat eksperimen dimana dimungkinkan dilakukan pengontrolan terhadap pengaruh dari suatu faktor tertentu. 3. Penelitian Lapangan atau Penelitian Kancah (field research). Adalah kegiatan penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu, baik di lembaga-lebaga dan organisasi kemasyarakatan maupun lembaga pemerintah, dengan jalan mendatangi rumah tangga, perusahaan dan tempat-tempat lainnya. Disamping itu juga, penelitian kancah dapat pula dilakukan terhadap objek-objek alam. Usaha pengumpulan datanya dilakukan langsung dengan cara wawancara dan observasi. DITINJAU DARI HADIRNYA VARIABEL Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian dalam suatu kegiatan penelitian yang menunjukan variasi, baik secara kuantitatif maupun kulitatif. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan veriabel masa lalu dan sekarang adalah penelitian deskriptif. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau

satu objek dengan objek yang lain atau atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu (Hatch dan Farhady, 1981) misal : ukuran tinggi, berat, sikap, motivasi dll. Penelitian dari hadirnya variabel (ubahan) adalah hal yang menjadi objek penelitian yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif pada waktu masa lalu, sekarang, akan datang dengan Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi). Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel bisa dilihat dari : 1. Penelitian Historis Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian dimasa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan rekonstruksi sejarah masa lalu. 2. Penelitian Ex Post Facto Suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang melalui data tersebut untuk menemukan faktorfaktor yang mendahului atau menemukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Contoh penggunaan logika dasar Jika……, maka…. 3. Penelitian Eksperimen Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara pasti dan umumnya dilakukan pada laboratorium. Macam-macam variabel 1. Variabel independen: sering disebut variabel stimulus, prediktor, atau anteceden, variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) 2. Variabel dependen: sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen, variebel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat kerena adanya variabel bebas. 3. Variabel moderator: variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Atau disebut variabel independen ke-dua. 4. Variabel intervening: variabel yang secera teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen, menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel penyela sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. 5. Variabel Kontrol: variabel yang dikendalikan atau disebut konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Digunakan bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. KESIMPULAN Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa. Jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut diklasifikasikan. Ketiadaan kesepakatan dalam pengklasifikasian tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dalam pengklasifikasiannnya dengan aspek penelitian itu sendiri. Proposal yang baik memiliki kejelasan jenis penelitian dan menggunakan konsep logika yang tepat. Menentukan jenis-jenis penelitian dari berbagai sudut pandang, Dan dari beberapa sudut pandang yang digunakan untuk menggolongkan penelitian menjadi bermacam-macam jenis. Dari pengertian diatas dapat ditarik pengertian bahwa Penelitian merupakan pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur, dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berpikir tentang materinya. Penelitian sebagai usaha

menemukan kebenaran yang obyektif. Kebenaran itu dapat berbentuk hasil pemecahan masalah atau pengujian hipotesis, dan mungkin pula berupa pembuktian tentang adanya sesuatu yang semua belum ada, tetapi mungkin ada. Dalam penelitian terdapat berbagai macam metode dan tekhnik penelitian. Penelitian berfungsi juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dari sini, kita mengetahui ada berbagai macam bentuk penelitian. Dan dalam makalah ini kami mencoba menguraikan ragam/jenis penelitian itu. Agar kita lebih memahami jenis-jenis dari penelitian dalam rangka mempelajari metodologi penelitian penulisan skripsi yang benar. *)

Oleh CICIK RATNA SARI. Ditulis untuk melengkapi tugas Metodologi Penelitian dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.