Konsep Basis dan Dimensi. 3. Ruang Vektor Khusus. Ruang Baris dan Ruang
Kolom. Ruang Hasilkali Dalam. Basis Ortonormal. Koordinat - Perubahan Basis.
Outline
RUANG VEKTOR (Kajian pada Ruang-n Euclidis dan Ruang Vektor Umum) Drs. Antonius Cahya Prihandoko, M.App.Sc PS. Pendidikan Matematika PS. Sistem Informasi University of Jember Indonesia Jember, 2009
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Outline
Outline 1
Ruang Vektor Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
2
Basis dan Dimensi Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
3
Ruang Vektor Khusus Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Outline
Outline 1
Ruang Vektor Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
2
Basis dan Dimensi Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
3
Ruang Vektor Khusus Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Outline
Outline 1
Ruang Vektor Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
2
Basis dan Dimensi Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
3
Ruang Vektor Khusus Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Definisi-definisi tupel-n-terorde adalah sebuah urutan n bilangan riil (a1 , a2 , ..., an ). Himpunan semua tupel-n-terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan R n Dua vektor u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) pada R n u = v jika u1 = v1 , u2 = v2 , ..., un = vn u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 , ..., un + vn ) jika k skalar, maka ku = (ku1 , ku2 , ..., kun )
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Definisi-definisi tupel-n-terorde adalah sebuah urutan n bilangan riil (a1 , a2 , ..., an ). Himpunan semua tupel-n-terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan R n Dua vektor u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) pada R n u = v jika u1 = v1 , u2 = v2 , ..., un = vn u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 , ..., un + vn ) jika k skalar, maka ku = (ku1 , ku2 , ..., kun )
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Definisi-definisi tupel-n-terorde adalah sebuah urutan n bilangan riil (a1 , a2 , ..., an ). Himpunan semua tupel-n-terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan R n Dua vektor u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) pada R n u = v jika u1 = v1 , u2 = v2 , ..., un = vn u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 , ..., un + vn ) jika k skalar, maka ku = (ku1 , ku2 , ..., kun )
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Definisi-definisi tupel-n-terorde adalah sebuah urutan n bilangan riil (a1 , a2 , ..., an ). Himpunan semua tupel-n-terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan R n Dua vektor u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) pada R n u = v jika u1 = v1 , u2 = v2 , ..., un = vn u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 , ..., un + vn ) jika k skalar, maka ku = (ku1 , ku2 , ..., kun )
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Definisi-definisi tupel-n-terorde adalah sebuah urutan n bilangan riil (a1 , a2 , ..., an ). Himpunan semua tupel-n-terorde dinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan R n Dua vektor u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) pada R n u = v jika u1 = v1 , u2 = v2 , ..., un = vn u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 , ..., un + vn ) jika k skalar, maka ku = (ku1 , ku2 , ..., kun )
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Ilmu Hitung dalam R n Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k serta l adalah skalar, maka 1
u+v =v +u
2
u + (v + w) = (u + v ) + w
3
u+0=0+u =u
4
u + (−u) = 0, yakni u − u = 0
5
k(lu) = (kl)u
6
k(u + v ) = ku + kv
7
(k + l)u = ku + lu
8
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Hasil Kali Dalam Euclidis Definisi Jika u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) adalah sebarang vektor pada R n , maka hasilkali dalam Eucidis u · v didefinisikan dengan u · v = u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Sifat ilmu hitung dalam h.k.d. Euclidis Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k adalah skalar, maka: u·v =v ·u (u + v ) · w = u · w + v · w (ku) · v = k(u · v ) v · v ≥ 0. Selanjutnya v · v = 0 ⇐⇒ v = 0 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Hasil Kali Dalam Euclidis Definisi Jika u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) adalah sebarang vektor pada R n , maka hasilkali dalam Eucidis u · v didefinisikan dengan u · v = u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Sifat ilmu hitung dalam h.k.d. Euclidis Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k adalah skalar, maka: u·v =v ·u (u + v ) · w = u · w + v · w (ku) · v = k(u · v ) v · v ≥ 0. Selanjutnya v · v = 0 ⇐⇒ v = 0 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Hasil Kali Dalam Euclidis Definisi Jika u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) adalah sebarang vektor pada R n , maka hasilkali dalam Eucidis u · v didefinisikan dengan u · v = u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Sifat ilmu hitung dalam h.k.d. Euclidis Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k adalah skalar, maka: u·v =v ·u (u + v ) · w = u · w + v · w (ku) · v = k(u · v ) v · v ≥ 0. Selanjutnya v · v = 0 ⇐⇒ v = 0 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Hasil Kali Dalam Euclidis Definisi Jika u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) adalah sebarang vektor pada R n , maka hasilkali dalam Eucidis u · v didefinisikan dengan u · v = u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Sifat ilmu hitung dalam h.k.d. Euclidis Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k adalah skalar, maka: u·v =v ·u (u + v ) · w = u · w + v · w (ku) · v = k(u · v ) v · v ≥ 0. Selanjutnya v · v = 0 ⇐⇒ v = 0 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Hasil Kali Dalam Euclidis Definisi Jika u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) adalah sebarang vektor pada R n , maka hasilkali dalam Eucidis u · v didefinisikan dengan u · v = u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Sifat ilmu hitung dalam h.k.d. Euclidis Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k adalah skalar, maka: u·v =v ·u (u + v ) · w = u · w + v · w (ku) · v = k(u · v ) v · v ≥ 0. Selanjutnya v · v = 0 ⇐⇒ v = 0 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Hasil Kali Dalam Euclidis Definisi Jika u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) adalah sebarang vektor pada R n , maka hasilkali dalam Eucidis u · v didefinisikan dengan u · v = u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Sifat ilmu hitung dalam h.k.d. Euclidis Jika u, v , w adalah vektor-vektor pada R n dan k adalah skalar, maka: u·v =v ·u (u + v ) · w = u · w + v · w (ku) · v = k(u · v ) v · v ≥ 0. Selanjutnya v · v = 0 ⇐⇒ v = 0 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Norm dan Jarak Euclidis Analog dengan norm pada R 2 dan R 3 Norm (atau panjang) Euclidis vektor u = (u1 , u2 , ..., un ) pada R n adalah q 1 ||u|| = (u · u) 2 = u12 + u22 + ... + un2 Analog dengan jarak pada R 2 dan R 3 Jarak Euclidis antara titik u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) pada R n dinotasikan d(u, v ) dan sama dengan q ||u − v || = (u1 − v1 )2 + (u2 − v2 )2 + ... + (un − vn )2 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Norm dan Jarak Euclidis Analog dengan norm pada R 2 dan R 3 Norm (atau panjang) Euclidis vektor u = (u1 , u2 , ..., un ) pada R n adalah q 1 ||u|| = (u · u) 2 = u12 + u22 + ... + un2 Analog dengan jarak pada R 2 dan R 3 Jarak Euclidis antara titik u = (u1 , u2 , ..., un ) dan v = (v1 , v2 , ..., vn ) pada R n dinotasikan d(u, v ) dan sama dengan q ||u − v || = (u1 − v1 )2 + (u2 − v2 )2 + ... + (un − vn )2 Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Ruang Vektor V disebut ruang vektor jika 1
∀u, v ∈ V =⇒ u + v ∈ V
2
u+v =v +u
3
u + (v + w) = (u + v ) + w
4
∃0 ∈ V , ∀u ∈ V , 0 + u = u + 0 = u
5
∀u ∈ V , ∃ − u ∈ V , u + (−u) = −u + u = 0
6
∀u ∈ V dan k skalar, ku ∈ V
7
k(lu) = (kl)u
8
k(u + v ) = ku + kv
9
(k + l)u = ku + lu
10
1u = u Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Dasar Ruang Vektor
Jika V ruang vektor maka ∀u ∈ V , u disebut vektor Jika V ruang vektor, u ∈ V , dan k skalar 0u = 0 k0 = 0 (−1)u = −u ku = 0 =⇒ k = 0 ∨ u = 0
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Dasar Ruang Vektor
Jika V ruang vektor maka ∀u ∈ V , u disebut vektor Jika V ruang vektor, u ∈ V , dan k skalar 0u = 0 k0 = 0 (−1)u = −u ku = 0 =⇒ k = 0 ∨ u = 0
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Dasar Ruang Vektor
Jika V ruang vektor maka ∀u ∈ V , u disebut vektor Jika V ruang vektor, u ∈ V , dan k skalar 0u = 0 k0 = 0 (−1)u = −u ku = 0 =⇒ k = 0 ∨ u = 0
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Dasar Ruang Vektor
Jika V ruang vektor maka ∀u ∈ V , u disebut vektor Jika V ruang vektor, u ∈ V , dan k skalar 0u = 0 k0 = 0 (−1)u = −u ku = 0 =⇒ k = 0 ∨ u = 0
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Dasar Ruang Vektor
Jika V ruang vektor maka ∀u ∈ V , u disebut vektor Jika V ruang vektor, u ∈ V , dan k skalar 0u = 0 k0 = 0 (−1)u = −u ku = 0 =⇒ k = 0 ∨ u = 0
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Sifat Dasar Ruang Vektor
Jika V ruang vektor maka ∀u ∈ V , u disebut vektor Jika V ruang vektor, u ∈ V , dan k skalar 0u = 0 k0 = 0 (−1)u = −u ku = 0 =⇒ k = 0 ∨ u = 0
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Subruang
Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V disebut subruang jika W merupakan ruang ruang vektor di bawah penjumlahan vektor dan perkalian skalar yang didefinisikan dalam V Teorema Subruang Misal V ruang vektor. W ⊂ V . W 6= φ. W merupakan subruang dari V ⇐⇒ 1
Jika u, v ∈ W =⇒ u + v ∈ W
2
Jika k skalar dan u ∈ W =⇒ ku ∈ W
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Subruang
Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V disebut subruang jika W merupakan ruang ruang vektor di bawah penjumlahan vektor dan perkalian skalar yang didefinisikan dalam V Teorema Subruang Misal V ruang vektor. W ⊂ V . W 6= φ. W merupakan subruang dari V ⇐⇒ 1
Jika u, v ∈ W =⇒ u + v ∈ W
2
Jika k skalar dan u ∈ W =⇒ ku ∈ W
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Subruang
Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V disebut subruang jika W merupakan ruang ruang vektor di bawah penjumlahan vektor dan perkalian skalar yang didefinisikan dalam V Teorema Subruang Misal V ruang vektor. W ⊂ V . W 6= φ. W merupakan subruang dari V ⇐⇒ 1
Jika u, v ∈ W =⇒ u + v ∈ W
2
Jika k skalar dan u ∈ W =⇒ ku ∈ W
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Subruang
Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V disebut subruang jika W merupakan ruang ruang vektor di bawah penjumlahan vektor dan perkalian skalar yang didefinisikan dalam V Teorema Subruang Misal V ruang vektor. W ⊂ V . W 6= φ. W merupakan subruang dari V ⇐⇒ 1
Jika u, v ∈ W =⇒ u + v ∈ W
2
Jika k skalar dan u ∈ W =⇒ ku ∈ W
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Kombinasi Linier dan Merentang Kombinasi Linier Sebuah vektor w disebut kombinasi linier dari vektor-vektor v1 , v2 , ..., vn jika vektor tersebut dapat dinyatakan sebagai w = k1 v1 + k2 v2 + ... + kn vn dengan k1 , k2 , ..., kn adalah skalar-skalar. Merentang Jika v1 , v2 , ..., vr ∈ V dan ∀u ∈ V , u merupakan kombinasi linier dari v1 , v2 , ..., vr maka vektor-vektor v1 , v2 , ..., vr dikatakan merentang V . Dinotasikan: V = lin{v1 , v2 , ..., vr } Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Kombinasi Linier dan Merentang Kombinasi Linier Sebuah vektor w disebut kombinasi linier dari vektor-vektor v1 , v2 , ..., vn jika vektor tersebut dapat dinyatakan sebagai w = k1 v1 + k2 v2 + ... + kn vn dengan k1 , k2 , ..., kn adalah skalar-skalar. Merentang Jika v1 , v2 , ..., vr ∈ V dan ∀u ∈ V , u merupakan kombinasi linier dari v1 , v2 , ..., vr maka vektor-vektor v1 , v2 , ..., vr dikatakan merentang V . Dinotasikan: V = lin{v1 , v2 , ..., vr } Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Himpunan Kombinasi Linier
Teorema Jika v1 , v2 , ..., vr ∈ V dan W = {k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr }, maka W subruang V . W subruang terkecil yang memuat v1 , v2 , ..., vr
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Himpunan Kombinasi Linier
Teorema Jika v1 , v2 , ..., vr ∈ V dan W = {k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr }, maka W subruang V . W subruang terkecil yang memuat v1 , v2 , ..., vr
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang-n Euclidis Ruang Vektor Umum
Himpunan Kombinasi Linier
Teorema Jika v1 , v2 , ..., vr ∈ V dan W = {k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr }, maka W subruang V . W subruang terkecil yang memuat v1 , v2 , ..., vr
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Kebebasan Linier Definisi Jika S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan vektor-vektor dan satu-satunya solusi untuk sistem homogen k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr = 0 adalah penyelesaian trivial, maka S disebut himpunan bebas linier, dan v1 , v2 , ..., vr disebut vektor-vektor bebas linier Akibatnya: Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah tak bebas linier ⇐⇒ ada vektor dalam S yang merupakan kombinasi linier vektor-vektor selebihnya. bebas linier ⇐⇒ yang terjadi negasinya Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Kebebasan Linier Definisi Jika S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan vektor-vektor dan satu-satunya solusi untuk sistem homogen k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr = 0 adalah penyelesaian trivial, maka S disebut himpunan bebas linier, dan v1 , v2 , ..., vr disebut vektor-vektor bebas linier Akibatnya: Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah tak bebas linier ⇐⇒ ada vektor dalam S yang merupakan kombinasi linier vektor-vektor selebihnya. bebas linier ⇐⇒ yang terjadi negasinya Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Kebebasan Linier Definisi Jika S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan vektor-vektor dan satu-satunya solusi untuk sistem homogen k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr = 0 adalah penyelesaian trivial, maka S disebut himpunan bebas linier, dan v1 , v2 , ..., vr disebut vektor-vektor bebas linier Akibatnya: Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah tak bebas linier ⇐⇒ ada vektor dalam S yang merupakan kombinasi linier vektor-vektor selebihnya. bebas linier ⇐⇒ yang terjadi negasinya Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Kebebasan Linier Definisi Jika S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan vektor-vektor dan satu-satunya solusi untuk sistem homogen k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr = 0 adalah penyelesaian trivial, maka S disebut himpunan bebas linier, dan v1 , v2 , ..., vr disebut vektor-vektor bebas linier Akibatnya: Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah tak bebas linier ⇐⇒ ada vektor dalam S yang merupakan kombinasi linier vektor-vektor selebihnya. bebas linier ⇐⇒ yang terjadi negasinya Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Teorema Kebebasan Linier Jika sebuah himpunan memuat vektor nol maka himpunan tersebut tak bebas linier Sebuah himpunan mempunyai tepat dua vektor tak bebas linier jika dan hanya jika salah satu vektor merupakan kelipatan vektor yang lain Misalkan S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan vektor-vektor dalam R n . Jika r > n maka S tak bebas linier
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Teorema Kebebasan Linier Jika sebuah himpunan memuat vektor nol maka himpunan tersebut tak bebas linier Sebuah himpunan mempunyai tepat dua vektor tak bebas linier jika dan hanya jika salah satu vektor merupakan kelipatan vektor yang lain Misalkan S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan vektor-vektor dalam R n . Jika r > n maka S tak bebas linier
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Teorema Kebebasan Linier Jika sebuah himpunan memuat vektor nol maka himpunan tersebut tak bebas linier Sebuah himpunan mempunyai tepat dua vektor tak bebas linier jika dan hanya jika salah satu vektor merupakan kelipatan vektor yang lain Misalkan S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan vektor-vektor dalam R n . Jika r > n maka S tak bebas linier
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Basis dan Dimensi Definisi Misalkan V ruang vektor dan S = {v1 , v2 , ..., vr } ⊂ V . S disebut basis untuk V jika S bebas linier S merentang V 1
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } basis untuk ruang vektor V maka tiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas linier
2
Sebarang dua basis mempunyai banyak vektor yang sama
3
Bilangan kardinal dari himpunan basis S disebut dimensi V. Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Basis dan Dimensi Definisi Misalkan V ruang vektor dan S = {v1 , v2 , ..., vr } ⊂ V . S disebut basis untuk V jika S bebas linier S merentang V 1
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } basis untuk ruang vektor V maka tiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas linier
2
Sebarang dua basis mempunyai banyak vektor yang sama
3
Bilangan kardinal dari himpunan basis S disebut dimensi V. Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Basis dan Dimensi Definisi Misalkan V ruang vektor dan S = {v1 , v2 , ..., vr } ⊂ V . S disebut basis untuk V jika S bebas linier S merentang V 1
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } basis untuk ruang vektor V maka tiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas linier
2
Sebarang dua basis mempunyai banyak vektor yang sama
3
Bilangan kardinal dari himpunan basis S disebut dimensi V. Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Basis dan Dimensi Definisi Misalkan V ruang vektor dan S = {v1 , v2 , ..., vr } ⊂ V . S disebut basis untuk V jika S bebas linier S merentang V 1
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } basis untuk ruang vektor V maka tiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas linier
2
Sebarang dua basis mempunyai banyak vektor yang sama
3
Bilangan kardinal dari himpunan basis S disebut dimensi V. Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Basis dan Dimensi Definisi Misalkan V ruang vektor dan S = {v1 , v2 , ..., vr } ⊂ V . S disebut basis untuk V jika S bebas linier S merentang V 1
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } basis untuk ruang vektor V maka tiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas linier
2
Sebarang dua basis mempunyai banyak vektor yang sama
3
Bilangan kardinal dari himpunan basis S disebut dimensi V. Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Basis dan Dimensi Definisi Misalkan V ruang vektor dan S = {v1 , v2 , ..., vr } ⊂ V . S disebut basis untuk V jika S bebas linier S merentang V 1
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } basis untuk ruang vektor V maka tiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas linier
2
Sebarang dua basis mempunyai banyak vektor yang sama
3
Bilangan kardinal dari himpunan basis S disebut dimensi V. Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Basis dan Dimensi Definisi Misalkan V ruang vektor dan S = {v1 , v2 , ..., vr } ⊂ V . S disebut basis untuk V jika S bebas linier S merentang V 1
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } basis untuk ruang vektor V maka tiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah tak bebas linier
2
Sebarang dua basis mempunyai banyak vektor yang sama
3
Bilangan kardinal dari himpunan basis S disebut dimensi V. Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Teorema Basis Teorema a Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah himpunan n vektor bebas linier pada ruang V berdimensi n, maka S adalah basis Teorema b Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah himpunan n vektor yang merentang ruang V berdimensi n, maka S adalah basis Teorema c Jika S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan r vektor bebas linier pada ruang V berdimensi n dan r < n, maka S dapat diperbesar untuk menjadi basis V Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Teorema Basis Teorema a Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah himpunan n vektor bebas linier pada ruang V berdimensi n, maka S adalah basis Teorema b Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah himpunan n vektor yang merentang ruang V berdimensi n, maka S adalah basis Teorema c Jika S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan r vektor bebas linier pada ruang V berdimensi n dan r < n, maka S dapat diperbesar untuk menjadi basis V Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Kebebasan Linier Konsep Basis dan Dimensi
Teorema Basis Teorema a Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah himpunan n vektor bebas linier pada ruang V berdimensi n, maka S adalah basis Teorema b Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah himpunan n vektor yang merentang ruang V berdimensi n, maka S adalah basis Teorema c Jika S = {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan r vektor bebas linier pada ruang V berdimensi n dan r < n, maka S dapat diperbesar untuk menjadi basis V Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Baris dan Ruang Kolom Tinjaulah matriks m × n A=
a11 a21 .. .
a12 a22 .. .
am1 am2
... ...
a1n a2n .. .
... ... amn
Subruang R n yang direntang oleh vektor-vektor baris A disebut ruang baris A Subruang R m yang direntang oleh vektor-vektor kolom A disebut ruang kolom A Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Baris dan Ruang Kolom Tinjaulah matriks m × n A=
a11 a21 .. .
a12 a22 .. .
am1 am2
... ...
a1n a2n .. .
... ... amn
Subruang R n yang direntang oleh vektor-vektor baris A disebut ruang baris A Subruang R m yang direntang oleh vektor-vektor kolom A disebut ruang kolom A Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Teorema Ruang Baris (Kolom) Operasi Baris Elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks Vektor-vektor baris taknol pada bentuk eselon baris dari matriks A membentuk basis untuk ruang baris A Ruang baris dan ruang kolom suatu matriks memiliki dimensi yang sama Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan dinyatakan dengan rank (A) Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Teorema Ruang Baris (Kolom) Operasi Baris Elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks Vektor-vektor baris taknol pada bentuk eselon baris dari matriks A membentuk basis untuk ruang baris A Ruang baris dan ruang kolom suatu matriks memiliki dimensi yang sama Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan dinyatakan dengan rank (A) Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Teorema Ruang Baris (Kolom) Operasi Baris Elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks Vektor-vektor baris taknol pada bentuk eselon baris dari matriks A membentuk basis untuk ruang baris A Ruang baris dan ruang kolom suatu matriks memiliki dimensi yang sama Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan dinyatakan dengan rank (A) Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Teorema Ruang Baris (Kolom) Operasi Baris Elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks Vektor-vektor baris taknol pada bentuk eselon baris dari matriks A membentuk basis untuk ruang baris A Ruang baris dan ruang kolom suatu matriks memiliki dimensi yang sama Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan dinyatakan dengan rank (A) Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Pernyataan-pernyataan Ekivalen Jika A matriks n × n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen: 1
A invertibel
2
Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
3
A ekivalen baris terhadap In
4
Ax = b selalu konsisten
5
det(A) 6= 0
6
rank (A) = n
7
Vektor-vektor baris A bebas linier
8
Vektor-vektor kolom A bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Beberapa Teorema Lanjutan Sebuah sistem linier Ax = b adalah konsisten jika dan hanya jika b berada dalam ruang kolom matriks A Sebuah sistem linier Ax = b akan konsisten jika dan hanya jika rank(A) = rank (A|b) Jika Ax = b sistem konsisten yang memuat m persamaan dan n variabel, dan jika rank (A) = r , maka pemecahan sistem tersebut memuat n − r parameter
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Beberapa Teorema Lanjutan Sebuah sistem linier Ax = b adalah konsisten jika dan hanya jika b berada dalam ruang kolom matriks A Sebuah sistem linier Ax = b akan konsisten jika dan hanya jika rank(A) = rank (A|b) Jika Ax = b sistem konsisten yang memuat m persamaan dan n variabel, dan jika rank (A) = r , maka pemecahan sistem tersebut memuat n − r parameter
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Beberapa Teorema Lanjutan Sebuah sistem linier Ax = b adalah konsisten jika dan hanya jika b berada dalam ruang kolom matriks A Sebuah sistem linier Ax = b akan konsisten jika dan hanya jika rank(A) = rank (A|b) Jika Ax = b sistem konsisten yang memuat m persamaan dan n variabel, dan jika rank (A) = r , maka pemecahan sistem tersebut memuat n − r parameter
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Hasilkali Dalam Sebuah hasilkali dalam pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil < u, v > dengan pasangan vektor (u, v )dan memenuhi aksioma: 1
< u, v >=< v , u >
2
< u + v , w >=< u, w > + < v , w >
3
< ku, v >= k < u, v >
4
< v , v >≥ 0; dan < v , v >= 0 ⇐⇒ v = 0
untuk u, v , w ∈ V dan k skalar Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasilkali dalam disebut ruang hasilkali dalam Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Hasilkali Dalam Sebuah hasilkali dalam pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil < u, v > dengan pasangan vektor (u, v )dan memenuhi aksioma: 1
< u, v >=< v , u >
2
< u + v , w >=< u, w > + < v , w >
3
< ku, v >= k < u, v >
4
< v , v >≥ 0; dan < v , v >= 0 ⇐⇒ v = 0
untuk u, v , w ∈ V dan k skalar Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasilkali dalam disebut ruang hasilkali dalam Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Hasilkali Dalam Sebuah hasilkali dalam pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil < u, v > dengan pasangan vektor (u, v )dan memenuhi aksioma: 1
< u, v >=< v , u >
2
< u + v , w >=< u, w > + < v , w >
3
< ku, v >= k < u, v >
4
< v , v >≥ 0; dan < v , v >= 0 ⇐⇒ v = 0
untuk u, v , w ∈ V dan k skalar Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasilkali dalam disebut ruang hasilkali dalam Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Hasilkali Dalam Sebuah hasilkali dalam pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil < u, v > dengan pasangan vektor (u, v )dan memenuhi aksioma: 1
< u, v >=< v , u >
2
< u + v , w >=< u, w > + < v , w >
3
< ku, v >= k < u, v >
4
< v , v >≥ 0; dan < v , v >= 0 ⇐⇒ v = 0
untuk u, v , w ∈ V dan k skalar Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasilkali dalam disebut ruang hasilkali dalam Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Hasilkali Dalam Sebuah hasilkali dalam pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil < u, v > dengan pasangan vektor (u, v )dan memenuhi aksioma: 1
< u, v >=< v , u >
2
< u + v , w >=< u, w > + < v , w >
3
< ku, v >= k < u, v >
4
< v , v >≥ 0; dan < v , v >= 0 ⇐⇒ v = 0
untuk u, v , w ∈ V dan k skalar Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasilkali dalam disebut ruang hasilkali dalam Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Hasilkali Dalam Sebuah hasilkali dalam pada ruang vektor riil V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan riil < u, v > dengan pasangan vektor (u, v )dan memenuhi aksioma: 1
< u, v >=< v , u >
2
< u + v , w >=< u, w > + < v , w >
3
< ku, v >= k < u, v >
4
< v , v >≥ 0; dan < v , v >= 0 ⇐⇒ v = 0
untuk u, v , w ∈ V dan k skalar Sebuah ruang vektor riil dengan sebuah hasilkali dalam disebut ruang hasilkali dalam Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Sifat-sifat Hasilkali Dalam
Jika u, v , w vektor-vektor dalam ruang hasilkali dalam dan k skalar < 0, v >=< v , 0 >= 0 < u, v + w >=< u, v > + < u, w > < u, kv >= k < u, v >
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Sifat-sifat Hasilkali Dalam
Jika u, v , w vektor-vektor dalam ruang hasilkali dalam dan k skalar < 0, v >=< v , 0 >= 0 < u, v + w >=< u, v > + < u, w > < u, kv >= k < u, v >
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Sifat-sifat Hasilkali Dalam
Jika u, v , w vektor-vektor dalam ruang hasilkali dalam dan k skalar < 0, v >=< v , 0 >= 0 < u, v + w >=< u, v > + < u, w > < u, kv >= k < u, v >
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Sifat-sifat Hasilkali Dalam
Jika u, v , w vektor-vektor dalam ruang hasilkali dalam dan k skalar < 0, v >=< v , 0 >= 0 < u, v + w >=< u, v > + < u, w > < u, kv >= k < u, v >
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Panjang dan Sudut di Ruang Hasilkali Dalam Analog dengan ruang Euclidis Jika V sebuah ruang hasilkali dalam, maka 1
norm vektor u = ||u|| =< u, u > 2 jarak antara titik u dan v adalah
d(u, v ) = ||u − v ||
Ketaksamaan Cauchy-Schwartz Jika u dan v adalah vektor pada ruang hasilkali dalam, maka < u, v >2 ≤< u, u >< v , v > Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Panjang dan Sudut di Ruang Hasilkali Dalam Analog dengan ruang Euclidis Jika V sebuah ruang hasilkali dalam, maka 1
norm vektor u = ||u|| =< u, u > 2 jarak antara titik u dan v adalah
d(u, v ) = ||u − v ||
Ketaksamaan Cauchy-Schwartz Jika u dan v adalah vektor pada ruang hasilkali dalam, maka < u, v >2 ≤< u, u >< v , v > Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Panjang dan Sudut di Ruang Hasilkali Dalam Analog dengan ruang Euclidis Jika V sebuah ruang hasilkali dalam, maka 1
norm vektor u = ||u|| =< u, u > 2 jarak antara titik u dan v adalah
d(u, v ) = ||u − v ||
Ketaksamaan Cauchy-Schwartz Jika u dan v adalah vektor pada ruang hasilkali dalam, maka < u, v >2 ≤< u, u >< v , v > Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Panjang dan Sudut di Ruang Hasilkali Dalam Analog dengan ruang Euclidis Jika V sebuah ruang hasilkali dalam, maka 1
norm vektor u = ||u|| =< u, u > 2 jarak antara titik u dan v adalah
d(u, v ) = ||u − v ||
Ketaksamaan Cauchy-Schwartz Jika u dan v adalah vektor pada ruang hasilkali dalam, maka < u, v >2 ≤< u, u >< v , v > Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Sifat Dasar Norm dan Jarak
Norm kuk ≥ 0 kuk = 0 ⇐⇒ u = 0 kkuk = |k|kuk ku + v k ≤ kuk + kv k
Jarak d(u, v ) ≥ 0 d(u, v ) = 0 ⇐⇒ u = v d(u, v ) = d(v , u) d(u, v ) ≤ d(u, w) + d(w, v )
Jika V ruang hasilkali dalam maka norm dan jarak yang didefinisikan memenuhi semua sifat yang didaftar dalam tabel di atas
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ortogonalitas Dalam ruang hasilkali dalam vektor u dan v dikatakan ortogonal jika < u, v >= 0. Selanjutnya jika u ortogonal terhadap setiap vektor pada himpunan W , maka dikatakan u ortogonal terhadap W Teorema Pythagoras yang digeneralisasi Jika u dan v adalah vektor-vektor ortogonal pada ruang hasilkali dalam, maka ku + v k2 = kuk2 + kv k2
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ortogonalitas Dalam ruang hasilkali dalam vektor u dan v dikatakan ortogonal jika < u, v >= 0. Selanjutnya jika u ortogonal terhadap setiap vektor pada himpunan W , maka dikatakan u ortogonal terhadap W Teorema Pythagoras yang digeneralisasi Jika u dan v adalah vektor-vektor ortogonal pada ruang hasilkali dalam, maka ku + v k2 = kuk2 + kv k2
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Basis Ortonormal Sebuah himpunan vektor dalam ruang hasilkali dalam disebut ortonormal jika tiap pasang vektor yang berbeda adalah ortogonal semua vektor memiliki norm 1 Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis ortonormal pada ruang hasilkali dalam V dan u sebarang vektor dalam V , maka u =< u, v1 > v1 + < u, v2 > v2 + ...+ < u, vn > vn Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } himpunan ortogonal dari vektor-vektor taknol dalam ruang hasilkali dalam, maka S bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Basis Ortonormal Sebuah himpunan vektor dalam ruang hasilkali dalam disebut ortonormal jika tiap pasang vektor yang berbeda adalah ortogonal semua vektor memiliki norm 1 Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis ortonormal pada ruang hasilkali dalam V dan u sebarang vektor dalam V , maka u =< u, v1 > v1 + < u, v2 > v2 + ...+ < u, vn > vn Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } himpunan ortogonal dari vektor-vektor taknol dalam ruang hasilkali dalam, maka S bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Basis Ortonormal Sebuah himpunan vektor dalam ruang hasilkali dalam disebut ortonormal jika tiap pasang vektor yang berbeda adalah ortogonal semua vektor memiliki norm 1 Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis ortonormal pada ruang hasilkali dalam V dan u sebarang vektor dalam V , maka u =< u, v1 > v1 + < u, v2 > v2 + ...+ < u, vn > vn Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } himpunan ortogonal dari vektor-vektor taknol dalam ruang hasilkali dalam, maka S bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Basis Ortonormal Sebuah himpunan vektor dalam ruang hasilkali dalam disebut ortonormal jika tiap pasang vektor yang berbeda adalah ortogonal semua vektor memiliki norm 1 Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis ortonormal pada ruang hasilkali dalam V dan u sebarang vektor dalam V , maka u =< u, v1 > v1 + < u, v2 > v2 + ...+ < u, vn > vn Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } himpunan ortogonal dari vektor-vektor taknol dalam ruang hasilkali dalam, maka S bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Basis Ortonormal Sebuah himpunan vektor dalam ruang hasilkali dalam disebut ortonormal jika tiap pasang vektor yang berbeda adalah ortogonal semua vektor memiliki norm 1 Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis ortonormal pada ruang hasilkali dalam V dan u sebarang vektor dalam V , maka u =< u, v1 > v1 + < u, v2 > v2 + ...+ < u, vn > vn Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } himpunan ortogonal dari vektor-vektor taknol dalam ruang hasilkali dalam, maka S bebas linier Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proyeksi Ortogonal Misalkan V adalah ruang hasilkali dalam dan {v1 , v2 , ..., vr } adalah himpunan ortonormal dari vektor-vektor V . Jika W menyatakan ruang yang direntang oleh v1 , v2 , ..., vr maka tiap vektor u dalam V dapat dinyatakan dalam bentuk u = w1 + w2 dengan w1 terletak pada W w1 =< u, v1 > v1 + < u, v2 > v2 + ...+ < u, vr > vr = proyW u dan w2 ortogonal terhadap W w2 = u− < u, v1 > v1 + < u, v2 > v2 + ...+ < u, vn > vn Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proses Gram-Schmidt Teorema Setiap ruang hasilkali dalam berdimensi hingga taknol mempunyai sebuah basis ortonormal Bukti Teorema tersebut dapat dibuktikan dengan mengkonstruksi sebuah basis ortonormal {v1 , v2 , ..., vn } dari sebarang basis S = {u1 , u2 , ..., un } dengan menggunakan proses Gram-Schmidt Step 1 v1 =
u1 ku1 k Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proses Gram-Schmidt Teorema Setiap ruang hasilkali dalam berdimensi hingga taknol mempunyai sebuah basis ortonormal Bukti Teorema tersebut dapat dibuktikan dengan mengkonstruksi sebuah basis ortonormal {v1 , v2 , ..., vn } dari sebarang basis S = {u1 , u2 , ..., un } dengan menggunakan proses Gram-Schmidt Step 1 v1 =
u1 ku1 k Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proses Gram-Schmidt Teorema Setiap ruang hasilkali dalam berdimensi hingga taknol mempunyai sebuah basis ortonormal Bukti Teorema tersebut dapat dibuktikan dengan mengkonstruksi sebuah basis ortonormal {v1 , v2 , ..., vn } dari sebarang basis S = {u1 , u2 , ..., un } dengan menggunakan proses Gram-Schmidt Step 1 v1 =
u1 ku1 k Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proses Gram-Schmidt Step 2 v2 =
u2 −proyW1 u2 ku2 −proyW1 u2 k
=
u2 −v1 ku2 −v1 k
=
u3 −v1 −v2 ku3 −v1 −v2 k
=
u4 −v1 −v2 −v3 ku4 −v1 −v2 −v3 k
Step 3 v3 =
u3 −proyW2 u3 ku3 −proyW2 u3 k
Step 4 v4 =
u4 −proyW3 u4 ku4 −proyW3 u4 k
Sampai step ke 4 didapatkan bahwa {v1 , v2 , v3 , v4 } merupakan himpunan ortonormal. Secara analog proses ini terus berlanjut hingga mendapat basis ortonormal {v1 , v2 , ..., vn } Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proses Gram-Schmidt Step 2 v2 =
u2 −proyW1 u2 ku2 −proyW1 u2 k
=
u2 −v1 ku2 −v1 k
=
u3 −v1 −v2 ku3 −v1 −v2 k
=
u4 −v1 −v2 −v3 ku4 −v1 −v2 −v3 k
Step 3 v3 =
u3 −proyW2 u3 ku3 −proyW2 u3 k
Step 4 v4 =
u4 −proyW3 u4 ku4 −proyW3 u4 k
Sampai step ke 4 didapatkan bahwa {v1 , v2 , v3 , v4 } merupakan himpunan ortonormal. Secara analog proses ini terus berlanjut hingga mendapat basis ortonormal {v1 , v2 , ..., vn } Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proses Gram-Schmidt Step 2 v2 =
u2 −proyW1 u2 ku2 −proyW1 u2 k
=
u2 −v1 ku2 −v1 k
=
u3 −v1 −v2 ku3 −v1 −v2 k
=
u4 −v1 −v2 −v3 ku4 −v1 −v2 −v3 k
Step 3 v3 =
u3 −proyW2 u3 ku3 −proyW2 u3 k
Step 4 v4 =
u4 −proyW3 u4 ku4 −proyW3 u4 k
Sampai step ke 4 didapatkan bahwa {v1 , v2 , v3 , v4 } merupakan himpunan ortonormal. Secara analog proses ini terus berlanjut hingga mendapat basis ortonormal {v1 , v2 , ..., vn } Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Proses Gram-Schmidt Step 2 v2 =
u2 −proyW1 u2 ku2 −proyW1 u2 k
=
u2 −v1 ku2 −v1 k
=
u3 −v1 −v2 ku3 −v1 −v2 k
=
u4 −v1 −v2 −v3 ku4 −v1 −v2 −v3 k
Step 3 v3 =
u3 −proyW2 u3 ku3 −proyW2 u3 k
Step 4 v4 =
u4 −proyW3 u4 ku4 −proyW3 u4 k
Sampai step ke 4 didapatkan bahwa {v1 , v2 , v3 , v4 } merupakan himpunan ortonormal. Secara analog proses ini terus berlanjut hingga mendapat basis ortonormal {v1 , v2 , ..., vn } Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Koordinat
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis untuk ruang vektor V , maka setiap vektor v ∈ V dapat dinyatakan dalam bentuk v = c1 v1 + c2 v2 + ... + cn vn dengan tepat satu cara Skalar c1 , c2 , ..., cn disebut koordinat v relatif terhadap basis S
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Koordinat
Jika S = {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis untuk ruang vektor V , maka setiap vektor v ∈ V dapat dinyatakan dalam bentuk v = c1 v1 + c2 v2 + ... + cn vn dengan tepat satu cara Skalar c1 , c2 , ..., cn disebut koordinat v relatif terhadap basis S
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Vektor dan Matriks Koordinat Vektor Koordinat dari v relatif terhadap basis S dinyatakan oleh (v )S = {c1 , c2 , ..., cn } Matriks Koordinat dari v relatif terhadap basis S dinyatakan oleh c1 c2 [v ]S = . . . cn Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Vektor dan Matriks Koordinat Vektor Koordinat dari v relatif terhadap basis S dinyatakan oleh (v )S = {c1 , c2 , ..., cn } Matriks Koordinat dari v relatif terhadap basis S dinyatakan oleh c1 c2 [v ]S = . . . cn Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Kontribusi Basis Ortonormal Jika S adalah basis ortonormal untuk ruang hasilkali dalam berdimensi n dan jika (u)S = (u1 , u2 , ..., un ) dan (v )S = (v1 , v2 , ..., vn ) maka q u12 + u22 + ... + un2 p d(u, v ) = (u1 − v1 )2 + (u2 − v2 )2 + ... + (un − vn )2
kuk =
< u, v >= u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Kontribusi Basis Ortonormal Jika S adalah basis ortonormal untuk ruang hasilkali dalam berdimensi n dan jika (u)S = (u1 , u2 , ..., un ) dan (v )S = (v1 , v2 , ..., vn ) maka q u12 + u22 + ... + un2 p d(u, v ) = (u1 − v1 )2 + (u2 − v2 )2 + ... + (un − vn )2 kuk =
< u, v >= u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Kontribusi Basis Ortonormal Jika S adalah basis ortonormal untuk ruang hasilkali dalam berdimensi n dan jika (u)S = (u1 , u2 , ..., un ) dan (v )S = (v1 , v2 , ..., vn ) maka q u12 + u22 + ... + un2 p d(u, v ) = (u1 − v1 )2 + (u2 − v2 )2 + ... + (un − vn )2 kuk =
< u, v >= u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Kontribusi Basis Ortonormal Jika S adalah basis ortonormal untuk ruang hasilkali dalam berdimensi n dan jika (u)S = (u1 , u2 , ..., un ) dan (v )S = (v1 , v2 , ..., vn ) maka q u12 + u22 + ... + un2 p d(u, v ) = (u1 − v1 )2 + (u2 − v2 )2 + ... + (un − vn )2 kuk =
< u, v >= u1 v1 + u2 v2 + ... + un vn Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Masalah Perubahan Basis
Masalah Jika basis untuk suatu ruang vektor diubah dari basis lama, B, ke basis baru B 0 , bagaimanakah matriks (vektor) koordinat v terhadap basis lama, [v ]B , bila dihubungkan dengan matriks (vektor) koordinatnya terhadap basis baru, [v ]B 0 ?
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Masalah Perubahan Basis Ilustrasi Misal B = {u1 , u2 } dan B 0 = {u10 , u20 } (u 0 )1 = (a, b) dan (u 0 )2 = (c, d) (v )B 0 = (k1 , k2 ) Tentukan (v )B ! Solusi [v ]B =
Antonius Cahya Prihandoko
a c b d
[v ]B 0
RUANG VEKTOR
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Masalah Perubahan Basis Ilustrasi Misal B = {u1 , u2 } dan B 0 = {u10 , u20 } (u 0 )1 = (a, b) dan (u 0 )2 = (c, d) (v )B 0 = (k1 , k2 ) Tentukan (v )B ! Solusi [v ]B =
Antonius Cahya Prihandoko
a c b d
[v ]B 0
RUANG VEKTOR
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Masalah Perubahan Basis Ilustrasi Misal B = {u1 , u2 } dan B 0 = {u10 , u20 } (u 0 )1 = (a, b) dan (u 0 )2 = (c, d) (v )B 0 = (k1 , k2 ) Tentukan (v )B ! Solusi [v ]B =
Antonius Cahya Prihandoko
a c b d
[v ]B 0
RUANG VEKTOR
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Masalah Perubahan Basis Ilustrasi Misal B = {u1 , u2 } dan B 0 = {u10 , u20 } (u 0 )1 = (a, b) dan (u 0 )2 = (c, d) (v )B 0 = (k1 , k2 ) Tentukan (v )B ! Solusi [v ]B =
Antonius Cahya Prihandoko
a c b d
[v ]B 0
RUANG VEKTOR
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Masalah Perubahan Basis Ilustrasi Misal B = {u1 , u2 } dan B 0 = {u10 , u20 } (u 0 )1 = (a, b) dan (u 0 )2 = (c, d) (v )B 0 = (k1 , k2 ) Tentukan (v )B ! Solusi [v ]B =
Antonius Cahya Prihandoko
a c b d
[v ]B 0
RUANG VEKTOR
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Masalah Perubahan Basis Ilustrasi Misal B = {u1 , u2 } dan B 0 = {u10 , u20 } (u 0 )1 = (a, b) dan (u 0 )2 = (c, d) (v )B 0 = (k1 , k2 ) Tentukan (v )B ! Solusi [v ]B =
Antonius Cahya Prihandoko
a c b d
[v ]B 0
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Masalah Perubahan Basis Masalah Secara Umum Jika basis untuk suatu ruang vektor diubah dari basis lama, B = {u1 , u2 , ..., un }, ke basis baru B 0 = {u10 , u20 , ..., un0 }, bagaimanakah matriks (vektor) koordinat v terhadap basis lama, [v ]B , bila dihubungkan dengan matriks (vektor) koordinatnya terhadap basis baru, [v ]B 0 ? Solusi [v ]B = P [v ]B 0 dengan P=
0 0 u1 B , u2 B , ..., un0 B
Matriks P disebut matriks transisi dari basis B’ ke B Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Masalah Perubahan Basis Masalah Secara Umum Jika basis untuk suatu ruang vektor diubah dari basis lama, B = {u1 , u2 , ..., un }, ke basis baru B 0 = {u10 , u20 , ..., un0 }, bagaimanakah matriks (vektor) koordinat v terhadap basis lama, [v ]B , bila dihubungkan dengan matriks (vektor) koordinatnya terhadap basis baru, [v ]B 0 ? Solusi [v ]B = P [v ]B 0 dengan P=
0 0 u1 B , u2 B , ..., un0 B
Matriks P disebut matriks transisi dari basis B’ ke B Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Transisi
Jika P matriks transisi dari basis B 0 ke basis B, maka P invertibel P −1 adalah matriks transisi dari B ke B 0 Jika P adalah matriks transisi dari suatu basis ortonormal ke basis ortonormal yang lain untuk suatu ruang hasilkali dalam, maka P −1 = P t
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Transisi
Jika P matriks transisi dari basis B 0 ke basis B, maka P invertibel P −1 adalah matriks transisi dari B ke B 0 Jika P adalah matriks transisi dari suatu basis ortonormal ke basis ortonormal yang lain untuk suatu ruang hasilkali dalam, maka P −1 = P t
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Transisi
Jika P matriks transisi dari basis B 0 ke basis B, maka P invertibel P −1 adalah matriks transisi dari B ke B 0 Jika P adalah matriks transisi dari suatu basis ortonormal ke basis ortonormal yang lain untuk suatu ruang hasilkali dalam, maka P −1 = P t
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Transisi
Jika P matriks transisi dari basis B 0 ke basis B, maka P invertibel P −1 adalah matriks transisi dari B ke B 0 Jika P adalah matriks transisi dari suatu basis ortonormal ke basis ortonormal yang lain untuk suatu ruang hasilkali dalam, maka P −1 = P t
Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Ortogonal Matriks Ortogonal adalah matriks persegi yang inversnya sama dengan transposnya. A−1 = At Pernyataan berikut ekivalen 1
A matriks ortogonal
2
Vektor-vektor baris dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis
3
Vektor-vektor kolom dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Ortogonal Matriks Ortogonal adalah matriks persegi yang inversnya sama dengan transposnya. A−1 = At Pernyataan berikut ekivalen 1
A matriks ortogonal
2
Vektor-vektor baris dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis
3
Vektor-vektor kolom dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Ortogonal Matriks Ortogonal adalah matriks persegi yang inversnya sama dengan transposnya. A−1 = At Pernyataan berikut ekivalen 1
A matriks ortogonal
2
Vektor-vektor baris dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis
3
Vektor-vektor kolom dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Ortogonal Matriks Ortogonal adalah matriks persegi yang inversnya sama dengan transposnya. A−1 = At Pernyataan berikut ekivalen 1
A matriks ortogonal
2
Vektor-vektor baris dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis
3
Vektor-vektor kolom dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR
Ruang Vektor Basis dan Dimensi Ruang Vektor Khusus
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang Hasilkali Dalam Basis Ortonormal Koordinat - Perubahan Basis
Matriks Ortogonal Matriks Ortogonal adalah matriks persegi yang inversnya sama dengan transposnya. A−1 = At Pernyataan berikut ekivalen 1
A matriks ortogonal
2
Vektor-vektor baris dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis
3
Vektor-vektor kolom dari A membentuk himpunan ortonormal dengan hasilkali dalam Euclidis Antonius Cahya Prihandoko
RUANG VEKTOR