sambutan menteri agama ri pada acara penutupan mtq dan hadist ...

13 downloads 577 Views 23KB Size Report
23 Jun 2006 ... karunia-Nya Musabaqah Tilawah Al Qur'an dan Hadist Nabi SAW ... Salawat dan salam semoga senantiasa terlimpah bagi junjungan kita Nabi.
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ACARA PENUTUPAN MTQ DAN HADIST SAUDI ARABIA TANGGAL 23 JUNI 2006 DI ISTANA WAKIL PRESIDEN Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Bapak Wakil Presiden RI; YM. Dr. Solah Al-Badier, Imam Masjid Nabawie Al-Syarief YM. Para Duta Besar dan Atase Negara Sahabat; Pejabat pemerintah dan undangan; Hadirin sekalian yang berbahagia, Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya Musabaqah Tilawah Al Qur'an dan Hadist Nabi SAW ini dapat terselenggara dengan baik. Salawat dan salam semoga senantiasa terlimpah bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang istigamah di dalam Millah Muhammad. Saya menyambut gembira Musabaqah Tilawah Al Qur'an dan Hadist Nabi SAW. yang diadakan ke-6 kalinya oleh Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan diharapkan memberi dampak positif untuk menggairahkan syiar Islam di Indonesia serta dalam rangka mempererat hubungan persahabatan dan ukhuwah Islamiyah sesama negara muslim. Para hadirin yang terhormat, Keberadaan Al Qur'an dan Hadist Nabi SAW sebagai sumber ajaran agama Islam yang tetap terpelihara keutuhan dan kemurniannya sejak 15 abad yang lalu sampai sekarang merupakan suatu kebanggaan yang hanya terdapat di dunia Islam. Karena itu kewajiban umat Islam berkaitan dengan Al Qur'an dan Hadist Nabi SAW tidak boleh berhenti sebatas mempercayai kebenarannya dan tekun membacanya, tapi haruslah diikuti dengan kesungguhan untuk mempelajari, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan seharihari. Sumber kekuatan dan jati diri umat Islam terdapat dalam kitab suci Al Qur'an dan Hadist atau Sunnah Nabi SAW. Al Qur'an dan Hadist adalah sumber ajaran Islam yang tidak akan pernah kering digali sepanjang masa. Nilai kebenarannya tidak akan pernah "lapuk karena hujan, lekang karena panas". Al Qur'an sebagai wahyu Allah SWT tidak pantas dibandingkan dengan hasil pemikiran dan karya manusia. Dalam hal ini Hadist atau Sunnah Nabi SAW yang dijadikan dasar penjelasan dan penafsiran otentik atas maksud ayat-ayat Al Qur'an. Bagi umat Islam, kemajuan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai modernitas bukanlah ancaman terhadap keyakinan beragama, dan karena itu tidak perlu ditakuti atau disikapi secara apriori. Benturan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai modernitas terhadap keyakinan beragama terjadi ketika manusia tidak memposisikan dan memfungsikan secara tepat dan benar antara wahyu dan akal, antara dzikir dan pikir, dalam menghadapi dan mengatasi realitas kehidupan sehari-hari. Keadaan yang lebih parah terjadi di masyarakat bila keadaan tersebut menarik manusia kepada dua kutub ekstrimitas, yaitu terpaku dalam keberagamaan yang jumud (beku, statis) atau hanyut dalam arus kemoderenan yang liberal dan lepas dari bingkai keberagamaan.

Para hadirin yang terhormat, Problema dan tantangan kehidupan beragama akan selalu tumbuh dan berkembang sejalan dengan semangat zaman. Kenyataan ini harus kita sikapi dengan meningkatkan pemahaman dan penalaran terhadap ajaran agama. Kondisi keprihatinan yang dialami bangsa Indonesia saat ini dengan terjadinya musibah bencana alam seharusnya makin menyadarkan kita pada fungsi manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di muka bumi yang harus berbuat dan berprilaku sesuai dengan garis tuntunan agama. Untuk itu marilah kita kembangkan terus kesadaran di kalangan umat Islam untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam yang bersumber dari Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya dan membimbing kita semua di dalam petunjuk ajaran Islam yang diridhai-Nya. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Juni 2006 Menteri Agama RI, ttd Muhammad M. Basyuni