Tafsir Ibnu Katsir Juz 12.pdf - Ebooks Islam Fuwafuwa

27 downloads 408 Views 25MB Size Report
DAFTAR ISI. Kata Pengantar Penerbit — v. Pedoman Transliterasi Ejaan Arab ke Ejaan Indonesia SKB 2 Menteri. (Agama - Dikbud) — vi. JUZ 12. • Hud, ayat 6 ...
AUMAM ABUL RDA [SmiL

fBNU KASfR AD-DWASyQf

kom pangsa n noh. org

DAFTAR ISI Kata Pengantar Penerbit — v Pedoman Transliterasi Ejaan Arab ke Ejaan Indonesia SKB 2 Menteri (Agama - Dikbud) — vi JUZ 12 • Hud, ayat 6 — 1 • Hud, a y a t 7 - 8 — 3 • Hud,ayat9-ll —13 • Hud, ayat 1 2 - 1 4 — 17 • Hud, ayat 1 5 - 16 — 1 9 • Hud, ayat 17 — 2 1 • Hud, ayat 1 8 - 2 2 — 2 8 • Hud, ayat 2 3 - 2 4 — 3 5 • Hud, ayat 2 5 - 2 7 — 3 8 • Hud, ayat 28 — 4 2 • Hud, ayat 2 9 - 3 0 — 4 3 • Hud, ayat 31 — 4 5 • Hud, ayat 3 2 - 3 4 — 4 6 • Hud, ayat 35 — 4 8 • Hud, ayat 36 - 39 — 4 9 • Hud, ayat 40 — 5 4 • Hud, ayat 4 1 - 43 — 5 7 • Hud, ayat 44 — 6 3 • Hud, ayat 45 - 47 — 6 8 • Hud, ayat 48 — 7 4 • Hud, ayat 49 — 7 5 • Hud, ayat 50 - 52 — 7 7 • Hud, ayat 53 - 56 — 7 9 • Hud, ayat 5 7 - 6 0 — 8 2 • Hud, ayat 61 — 8 5 • Hud, ayat 62 - 63 — 8 7 • Hud, ayat 64 - 68 — 8 9

kampungsunnah. org

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Hud, ayat 69 - 73 — 9 0 Hud, ayat 74 - 76 — 9 8 Hud, ayat 77 - 79 — 100 Hud, ayat 8 0 - 8 1 — 1 0 6 Hud, ayat 8 2 - 8 3 — 1 1 2 Hud, ayat 84 — 1 1 7 Hud, ayat 85 - 86 — 1 1 8 Hud, ayat 87 — 1 2 0 Hud, ayat 88 — 1 2 2 Hud, ayat 89 - 90 — 1 2 7 Hud, ayat 91 - 9 2 — 129 Hud, ayat 93 - 95 — 132 Hud, ayat 96 - 99 — 135 Hud, ayat 100-101 — 1 3 9 Hud, ayat 102 — 141 Hud, ayat 103 - 105 — 142 Hud, ayat 1 0 6 - 1 0 7 — 146 Hud, ayat 108 — 150 Hud, ayat 109-111 — 1 5 3 Hud, ayat 112-113 — 1 5 6 Hud, ayat 114 - 115 — 157 Hud, ayat 116-117 — 1 7 4 Hud, ayat 118- 119 — 177 Hud, ayat 120 — 1 8 3 Hud, ayat 121 - 122 — 184 Hud, ayat 123 — 1 8 5

Surat Yusuf — 187 • Yusuf, ayat 1-3 — 188 • Yusuf, ayat 4 — 196 • Yusuf, ayat 5 — 200 • Yusuf, ayat 6 — 202 • Yusuf, ayat 7 - 1 0 — 204 • Yusuf, ayat 1 1 - 1 2 — 2 0 8 • Yusuf, ayat 13 - 14 — 2 1 0 • Yusuf, ayat 15 — 2 1 1

kampungsunnah. org

• • • • • • • • • • • • • • •

Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf, Yusuf,

ayat 1 6 - 1 8 — 2 1 4 ayat 1 9 - 2 0 — 2 1 8 ayat 2 1 - 2 2 — 223 ayat 23 — 2 7 7 ayat 24 — 2 3 1 ayat 2 5 - 2 9 — 2 3 5 ayat 30 - 34 — 240 ayat 35 — 2 4 9 ayat 36 — 250 ayat 3 7 - 3 8 — 2 5 2 ayat 3 9 - 4 0 — 2 5 6 ayat 41 — 2 5 8 ayat 42 — 2 6 0 ayat 4 3 - 4 9 — 2 6 2 ayat 50 - 52 — 267

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

JUZ 12

Hud, ayat 6

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allahs lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). Allah Swt. menceritakan bahwa Dialah yang menjamin rezeki makhlukNya, termasuk semua hewan yang melata di bumi, baik yang kecil, yang besarnya, yang ada di daratan, maupun yang ada di lautan. Dia pun mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Dengan kata lain, Allah mengetahui sampai di mana perjalanannya di bumi dan ke manakah tempat kembalinya, yakni sarangnya; inilah yang dimaksud dengan tempat penyimpanannya. Ali ibnu AbuTalhah dan lain-lainnya telah menceritakan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:

dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu. (Hud: 6) Yakni tempat berdiamnya binatang itu (sarangnya)

dan tempat penyimpanannya. bila telah mati.

(Hud: 6) .

kampungsunnah. org

Juz 12 — Hud

2

Diriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:

dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu. (Hud: 6) Maksudnya, di dalam rahim. c. ~\'- 2 ^b> ~>

dan tempat penyimpanannya.

VLgfrijX*&

\e/M/

Abu Ayyub As-Sukhtiyani telah meriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair yang mengatakan bahwa tidak sekali-kali ia mendengar suatu hadis dari Nabi Saw. menurut apa adanya melainkan ia menjumpai yang sesuai dengannya atau yang membenarkannya di dalam Al-Qur'an. Telah sampai pula kepadanya bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

Tiada seorang pun dari kalangan umat ini yang mendengar aku, baikdia orang Yahudi ataupun orang Nasrani, lalu ia tidak beriman kepadaku melainkan masuk neraka. Kemudian ia berkata kepada dirinya sendiri, manakah hal yang membenarkannya dari Kitabullahl Karena jarang sekali ia mendengar sesuatu hadis dari Rasulullah, melainkan ia menjumpai hal yang membenarkannya di dalam Al-Qur'an. Akhirnya ia menjumpainya pada ayat berikut:

kampangsannah.org

27

Tafsir Ibnu Kasir

Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur 'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. (Hud: 17) Yakni dari kalangan pemeluk semua agama. Firman Allah Swt.: C

»v:

Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur 'an itu. Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu. (Hud: 17), hingga akhir ayat. Artinya, Al-Qur'an itu benar-benar dari Allah, tiada keraguan dan tiada kebimbangan di dalamnya. Seperti yang disebutkan pula di dalam firmanNya:

Alif Lam Mim. Turunnya Al-Qur'an yang tidak ada keraguan padanya (adalah) dari Tuhan semesta alam. (As-Sajdah: 1-2)

Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya. (Al-Baqarah: 1-2) Adapun firman Allah Swt.:

tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (Hud: 17) Ayat tersebut sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

kampungsunnah. org

28

Juz 12 — Hud

Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf: 103)

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (Al-An'am: 116)

Da« sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka, lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman. (Saba: 20)

Hud, ayat 18-22

Da« siapakah yang lebih zalim daripada orang \ ang membuatbuat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkala O-jr.g-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka Ingatlah, kutukan

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

29

Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim, (yaitu) orangorang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya adanya hari akhirat. Orangorang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat (nya). Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan. Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi. Allah Swt. menerangkan keadaan orang-orang yang mendustakan-Nya, juga tentang dipermalukan-Nya mereka di hari akhirat kelak di hadapan mata kepala semua makhluk dari kalangan para malaikat, para rasul, para nabi, serta seluruh umat manusia dan jin. Sehubungan dengan hal ini Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bahz dan Affan; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hammam, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Safwan ibnu Muharriz yang mengatakan bahwa ia dalam keadaan memegang tangan Ibnu Umar di saat/ada seorang lelaki bertanya kepadanya, "Apakah yang telah engkau dengar dari Rasulullah Saw. tentang najwa (berbisik) di hari kiamat kelak?" Ibnu Umar menjawab, bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw. bersabda:

kampungsunnoh. org

30

Juz 12 — Hud

Sesungguhnya Allah Swt. mendekati orang mukmin, lalu meletakkan perlindungan dan naungan-Nya di atas orang mukmin itu sehingga orang mukmin itu dalam keadaan tertutup dari pandangan manusia. Lalu Allah menyebutkan semua dosanya. Allah berfirman kepadanya, "Tahukah kamu dosa ini? Tahukah kamu dosa itu? Tahukah kamu dosa anu? " Setelah Allah menyebutkan semua dosanya dan orang mukmin yang bersangkutan merasakan bahwa dirinya pasti binasa, maka Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosamu itu sewaktu di dunia, dan sesungguhnya Aku sekarang mengampuninya bagimu hari ini. " Kemudian diberikan kepadanya kitab catatan amal-amal kebaikannya. Adapun terhadap orang-orang kafir dan orangorang munafik, maka para saksi akan berkata, "Orang-/)rang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka. " Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim. Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya di dalam kitab Sahihain melalui hadis Qatadah dengan sanad yang sama. Firman Allah Swt.:

(yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. (Hud: 19) Maksudnya, mereka mencegah manusia mengikuti perkara hak, mencegah manusia menempuh jalan hidayah yang menghantarkan kepada Allah, dan menjauhkan mereka dari surga.

dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. (Hud: 19) Yakni mereka menghendaki agar jalan manusia itu bengkok, tidak lurus.

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

3 1

Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya adanya hari akhirat. (Hud: 19) Yaitu ingkar kepada hari akhirat dan mendustakan kejadian dan keberadaan hari akhirat.

Orang-orang itu tidak mampu menghalangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. (Hud: 20) Bahkan mereka berada di bawah keperkasaan dan kekuatan Allah Swt. serta berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya. Dia Mahakuasa untuk melakukan pembalasan terhadap mereka di dunia ini sebelum di akhirat.

Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (Ibrahim: 42) Di dalam kitabSahihain

disebutkan hadis berikut:

Sesungguhnya Allah benar-benar mencatat (perbuatan) orang yang aniaya, hingga manakala Allah mengazabnya, maka ia tidak dapat menyelamatkan (dirinya). Karena itulah Allah Swt. berfirman:

Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka. (Hud: 20), hingga akhir ayat. Yakni dilipatgandakan azab-Nya terhadap mereka. Demikian itu karena Allah telah menjadikan bagi mereka pendengaran, penglihatan, dan hati;

kampungsunnah. org

32

Hud

Juz 12

tetapi tiadalah bermanfaat bagi mereka pendengaran, penglihatan, dan hati mereka; bahkan mereka tuli, tidak mau mendengar perkara yang hak, buta, tidak mau mengikutinya, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Swt. Allah menceritakan perihal mereka saat memasuki neraka:

Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengar atau memahami (peringatan itu), niscaya tidaklah penghuni-penghuni

kami bersama-sama

dengan

neraka yang menyala-nyala. " (Al-Mulk: 10)

Demikian pula yang dinyatakan dalam firman Allah Swt. berikut:

Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan (An-Nahl: 88), hingga akhir ayat. Karena itulah mereka selalu disiksa karena meninggalkan tiap-tiap perintah Allah dan karena mengerjakan tiap-tiap larangan-Nya. Menurut pendapat yang paling sahih, mereka terkena taklif terhadap semua cabang syariat—baik yang berupa perintah maupun larangan— bila dikaitkan dengan masalah akhirat. Firman Allah Swt.:

Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan. (Hud: 21) Artinya, mereka merugikan dirinya sendiri, karena pada akhirnya mereka dimasukkan ke dalam neraka yang panas, dan mereka disiksa di dalamnya tidak pernah berhenti barang sekejap pun, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

kampangsannah.org

Tafsir Ibnu Kasir

Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah bagi mereka nyalanya. (Al-Isra: 97) Adapun firman Allah Swt.:

dan lenyaplah dari mereka. (Hud: 21) Maksudnya, hapuslah dari mereka.

apa yang selalu mereka ada-adakan. (Hud: 21) Yakni sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan itu. Dan mereka tidak memperoleh suatu manfaat pun dari sembahan-sembahan itu, bahkan sembahan-sembahan itu menimpakan mudarat yang sangat besar terhadap mereka, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firmanNya:

Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (Al-Ahqaf: 6)

Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan itu) akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya)

kampangsannah.org

34

Juz 12 —

Hud

terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 81-82) Nabi Ibrahim a.s. telah berkata, sebagaimana yang disitir oleh firmanNya:

Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kalian dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kalian melaknati sebagian (yang lain); dan tempat kembali kalian ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagi kalian para penolong pun. (Al-'Ankabut: 25) Allah Swt. pun berfirman:

(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. (Al-Baqarah: 166) Demikian pula dalam ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa mereka rugi dan binasa di hari kiamat nanti. Karena itulah dalam surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:

Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang merugi. (Hud: 22)

yang

kampungsunnah. org

paling

Tafsir Ibnu Kasir

35

Allah Swt. menceritakan tentang tempat kembali mereka, bahwa mereka adalah orang-orang yang paling merugi di hari akhirat nanti karena mereka telah mengganti ketinggian dengan kerendahan, mengganti nikmat surga dengan panasnya api neraka, khamr surga dengan air yang sangat panas, bidadari dengan makanan dari darah dan nanah, gedung-gedung surga dengan jurang-jurang neraka, serta berada dekat dengan Tuhan Yang Maha Pemurah lagi dapat melihat-Nya dengan murka Tuhan Yang Maha Membalas serta siksaan-Nya. Maka tidaklah aneh bila mereka adalah orang-orang yang paling merugi kelak di akhirat.

Hud, ayat 23-24

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin) seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kalian mengambil pelajaran (dari perbandingan itu)? Setelah menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka, lalu Allah mengiringinya dengan menyebutkan keadaan orang-orang yang berbahagia. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang saleh. Dengan demikian, berarti hati mereka beriman dan anggota tubuh mereka mengerjakan amal-amal saleh, baik secara lisan maupun perbuatan, misalnya mengerjakan amal ketaatan dan menjauhi perkara-perkara yang mungkar. Karena itulah mereka mewarisi sur&a-surga yang di dalamnya terdapat gedung yang tinggi-

kampungsunnan. org

36

Juz 12

Hud

tinggi, pelaminan yang empuk-empuk, buah-buahan yang dekat dipetiknya, hamparan yang tebal-tebal, bidadari yang cantik-cantik, buah-buahan yang beraneka ragam, makanan yang lezat-lezat, minuman-minuman yang lezat, dan dapat melihat Pencipta langit dan bumi. Mereka kekal dalam kenikmatan itu, tidak mati, tidak tua, dan tidak sakit. Mereka pun tidak tidur, tidak pernah buang hajat, tidak pernah meludah, dan tidak pernah berdahak, melainkan hanyalah berkeringat saja yang baunya seperti minyak kesturi. Kemudian Allah Swt. membuat perumpamaan tentang orang-orang kafir dan orang-orang mukmin. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

Perbandingan kedua golongan itu. (Hud: 24) Maksudnya, perbandingan antara orang-orang yang disebutkan oleh Allah sebagai orang-orang yang celaka dan orang-orang mukmin yang berbahagia ialah: Orang-orang yang celaka itu sama halnya dengan orang yang buta dan yang tuli, sedangkan orang-orang yang berbahagia sama halnya dengan orang yang melihat dan yang mendengar. Orang kafir buta tidak dapat melihat kebenaran di dunia dan akhirat, tidak mendapat petunjuk kepada kebaikan dan tidak mengenalnya. Dan ia tuli, tidak dapat mendengar hujah-hujah sehingga tidak dapat beroleh manfaat darinya, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain, yaitu:

Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. (Al-Anfal: 23), hingga akhir ayat. Adapun orang mukmin, maka ia cerdas, cerdik lagi berakal; ia dapat melihat perkara yang hak dan dapat membedakannya dengan yang batil, lalu mengikuti yang baik dan meninggalkan yang buruk. Dia pun mendengar hujah-hujah dan dapat membedakannya dengan hal yang syubhat, maka dia tidak teperdaya oleh perkara yang batil. Maka apakah sama antara orang ini dan orang itu? (yakni antara orang mukmin dan orang kafir). Jawabannya, tentu tidak.

kampungsun nah, org

37

Tafsir Ibnu Kasir

Maka tidakkah kalian mengambil pelajaran (dari perbandingan itu)? (HUd: 24) Tidakkah kalian mengambil pelajaran, kemudian kalian membedakan antara orang-orang mukmin dan orang-orang kafir itu? Ayat ini semisal dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:

Tidak sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr: 20)

, £ta« tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya, dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas, dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Fatir: 19-24)

kampungsunnah. org

38

Juz 12 — Hud

Hud, ayat 25-27

^gcgi^

tggia%^

Da« sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata), "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kalian, agar kalian tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan. " Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orangorang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kalian adalah orangorang yang dusta. " Allah Swt. menceritakan tentang Nabi Nuh a.s. Dia adalah rasul Allah yang pertama yang diutus oleh Allah untuk penduduk bumi dari kalangan kaum musyrik para penyembah berhala. Nabi Nuh a.s. berkata kepada kaumnya:

Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kalian. (Hud: 25) Yakni peringatan yang nyata kepada kalian akan adanya azab Allah jika kalian terus menyembah berhala selain Allah. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

kampungsunnah. org

39

Tafsir Ibnu Kasir

agar kalian tidak menyembah selain Allah. (Hud: 26) Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya aku takut kalian akan yang sangat menyedihkan. (Hud: 26)

ditimpa azab (pada) hari

Jika kalian terus-menerus mengerjakan apa yang kalian kerjakan itu —yakni menyembah berhala— niscaya Allah akan menyiksa kalian dengan siksaan yang sangat pedih, sangat menyakitkan lagi sangat berat di hari akhirat kelak.

Maka berkatalah pemimpin-pemimpin (Hud: 27)

yang kafir dari kaumnya.

Kata al-mala' artinya para pemimpin dan para pembesar dari kalangan orang-orang kafir.

Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang (biasa) seperti kami. (Hud: 27)

manusia

Artinya, kamu bukanlah seorang malaikat, melainkan hanyalah manusia biasa. Maka mana mungkin diturunkan wahyu kepadamu, bukannya kepada kami? Kemudian kami melihat bahwa tiada yang mengikutimu kecuali hanyalah orang-orang yang rendahan dari kalangan kami, seperti para pedagang, para penjahit, dan lain sebagainya dari golongan kelas bawah. Tiada yang mengikutimu dari kalangan orang-orang yang terhormat, tiada pula dari kalangan para pemimpin kami. Kemudian mereka yang mengikutimu itu tidaklah mempunyai pikiran yang panjang, tidak pula mempunyai pandangan, melainkan begitu kamu menyeru

kampungsunnah. org

40

Juz 12 —

Hud

mereka, lalu mereka kontan mengikutimu dan menerima seruanmu. Karena itu, dalam firman selanjutnya dinyatakan:

dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja. (Hud: 27) Badiyar ra-yi artinya mudah percaya.

dan kami tidak melihat kalian memiliki kelebihan ppa pun atas kami. (Hud: 27) Mereka mengatakan bahwa mereka memandang Nuh tidak mempunyai kelebihan apa pun —baik dalam hal penampilan, sikap, kekayaan, ataupun keadaan—, lalu apakah gunanya mereka memasuki agama Nabi Nuh?

bahkan kami yakin bahwa kalian adalah orang-orang berdusta. (Hud: 27)

yang

dalam seruan kalian kepada kami yang mengajak kepada kebajikan, kebaikan, ibadah dan kebahagiaan di alam akhirat bila kalian semua telah sampai kepadanya. Kalimat ini merupakan sanggahan orang-orang kafir terhadap Nabi Nuh a.s. dan para pengikutnya. Hal ini pun menunjukkan kebodohan, keminiman ilmu, dan kedangkalan otak mereka. Karena sesungguhnya bukanlah merupakan suatu keaiban bagi perkara yang hak, bila yang mengikutinya adalah orang-orang rendahan; sebab perkara yang hak itu sendiri merupakan suatu kebenaran, baik yang mengikutinya dari kalangan orang yang terhormat ataupun orang rendahan. Bahkan sebaliknya, orang-orang yang mengikuti perkara yang hak itulah orangorang yang terhormat, sekalipun keadaan mereka miskin; dan orangorang yang menolak perkara yang hak adalah orang-orang yang hina, sekalipun mereka hartawan (kaya).

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

41

Kemudian bila ditinjau dari segi kenyataan, memang orang yang mengikuti perkara yang hak itu kebanyakannya dari kalangan orangorang yang lemah, dan kebanyakan orang-orang terhormat dan orangorang besar selalu menentangnya, seperti yang disebutkan oleh firmanNya:

Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orangorang yang hidup mewah di negeri itu berkata, "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka. " (Az-Zukhruf: 23) Heraklius —Kaisar Romawi— bertanya kepada Abu Sufyan (yakni Sakhr ibnu Harb) tentang sifat-sifat Nabi Saw., antara lain, "Apakah para pengikutnya dari kalangan orang-orang yang terhormat (kuat) ataukah dari kalangan orang-orang yang lemah?" Abu Sufyan menjawab, "Tidak, bahkan dari kalangan orang-orang yang lemah." Maka Heraklius berkata, "Mereka (orang-orang yang lemah) itu adalah pengikut-pengikut para rasul." Perkataan mereka (orang-orang yang kafir dari kalangan kaum Nabi Nuh) adalah badiyar ra-yi (mudah percaya), bukanlah suatu cela atau aib. Karena sesungguhnya perkara hak itu apabila telah jelas, maka tidak ada lagi kesempatan bagi pendapat—tidak pula bagi pemikiran— untuk berperan. Bahkan perkara yang hak itu harus diikuti dalam waktu yang sama oleh orang yang cerdik dan pandai, tiada yang menggunakan pemikirannya dalam hal ini kecuali hanyalah orang yang bodoh dan pandir. Sesungguhnya risalah yang dibawa oleh para rasul semuanya adalah jelas dan gamblang. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

kampungsunnah. org

42

Juz 12 — Hud

Tidak sekali-kali aku menyeru seseorang untuk masuk Islam melainkan ada ganjalan pada dirinya kecuali Abu Bakar, karena sesungguhnya dia tidak kaku. Yakni tidak ragu dan tidak menangguh-nangguhkan; karena dia melihat bahwa urusannya telah jelas dan gamblang, maka dia bersegera menyambutnya dengan cepat dan spontan. Firman Allah Swt.:

dan kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan pun atas kami. (Hud: 27)

apa

Mereka mempunyai pandangan demikian karena mereka buta, tidak dapat melihat perkara hak, dan tidak dapat mendengarnya serta tidak dapat meresapinya, melainkan mereka selalu berada dalam keraguraguannya dan tenggelam di dalam kegelapan kebodohannya. Mereka adalah orang-orang yang suka membuat-buat kebohongan, pendusta, kecil, dan hina; di akhirat kelak mereka adalah orang-orang yang merugi.

Hud, ayat 28

Berkata Nuh, "Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian, jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberi-Nya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagi kalian. Apa akan kami paksakan kalian menerimanya, padahal kalian • tidak menyukainya?" Allah Swt. menceritakan tentang jawaban Nabi Nuh a.s. terhadap kaumnya dalam hal tersebut:

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

bagaimanakah pikiran kalian, jika aku mempunyai nyata dari Tuhanku. (Hud: 28)

43

bukti yang

Yaitu bukti yang meyakinkan, perkara yang jelas, dan kenabian yang benar; sebagai rahmat yang besar dari Allah buat Nabi Nuh sendiri, juga buat mereka.

tetapi rahmat itu disamarkan bagi kalian. (Hud: 28) Maksudnya, disembunyikan dari kalian sehingga kalian tidak mendapat petunjuk untuk mengetahuinya, tidak pula dapat mengetahui kadarnya, bahkan sebaliknya kalian bersegera mendustakannya dan membantahnya.

Apa akan kami paksakan kalian menerimanya. (Hud: 28) Yakni apakah kami menekan kalian untuk menerimanya, padahal kalian sendiri tidak menyukainya?

Hud, ayat 29-30

Dan (dia berkata), "Hai kaumku, aku tidak meminta harta benda kepada kalian (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan

kampungsunnah. org

44

Juz 12

Hud

Tuhannya, tetapi aku memandang kalian suatu kaum yang tidak mengetahui. " Dan (dia berkata), "Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kalian mengambil pelajaran? " Nuh a.s. berkata kepada kaumnya, "Aku tidak meminta suatu upah pun dari kalian sebagai imbalan dari nasihatku kepada kalian ini, sebagai upah yang aku ambil dari kalian. Sesungguhnya aku hanyalah menginginkan pahala dari Allah Swt."

dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. (Hud: 29) Seakan-akan mereka meminta kepada Nabi Nuh a.s. agar mengusir orang-orang yang telah beriman dari sisinya, karena mereka malu dan sebagai tahan harga dari mereka bila mereka duduk bersamaan dengan orang-orang yang lemah pengikut Nabi Nuh itu. Perihalnya sama dengan apa yang dialami oleh penutup para rasul, yaitu Nabi Muhammad Saw. Beliau pernah diminta oleh orang-orang kafir agar mengusir golongan orang-orang yang lemah dari sisinya. Orang-orang kafir itu pun meminta kepada Nabi Saw. agar membuat suatu majelis terpisah buat mereka duduk bersamanya secara khusus. Maka Allah Swt. menurunkan firmanNya:

cz or: f U i VI => • • •

*30%j4fJu£oi

Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan di petanghari. (Al-An'am: 52), hingga akhir ayat.

Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin), supaya

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

45

(orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? " (Allah berfirman), "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (Al-An'am: 53)

Hud, ayat 31

Dan aku tidak mengatakan kepada kalian (bahwa), "Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang gaib; dan tidak (pula) aku mengatakan bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat. Dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatan kalian, 'Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka.' Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim. " Nabi Nuh a.s. memberitahukan kepada mereka (umatnya) bahwa dirinya adalah utusan dari Allah yang menyeru mereka untuk menyembah Allah semata —tidak ada sekutu bagi-Nya— dengan seizin dari Allah yang diberikan kepadanya untuk menyampaikan hal tersebut. Beliau tidak meminta upah dari mereka atas hal tersebut, bahkan menyeru setiap orang yang dijumpainya, baik dari kalangan orang yang terhormat maupun dari kalangan orang jelata. Maka barang siapa yang menerima seruannya, berarti dia telah selamat. Nabi Nuh a.s. memberitahukan pula kepada mereka bahwa tidak ada kekuasaan baginya untuk mengatur perbendaharaan kekayaan dari Allah, tidak pula dia mengetahui hal yang gaib, kecuali sebatas apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya. Beliau bukanlah malaikat, melainkan

kampangsannah.org

46

Juz 12

Hud

adalah manusia yang diangkat menjadi rasul yang dikukuhkan dengan berbagai mukjizat dari sisi-Nya. Nabi Nuh a.s. berkata, "Aku tidak mengatakan tentang mereka yang dipandang hina oleh kalian sehingga kalian remehkan mereka, bahwa mereka tidak mempunyai pahala di sisi Allah sebagai balasan dari amal mereka. Allah lebih mengetahui tentang apa yang terkandung di dalam diri mereka. Jika mereka benar-benar beriman batinnya seperti lahiriahnya, maka bagi mereka pahala yang baik. Dan sekiranya ada seseorang yang memastikan keburukan bagi mereka sesudah mereka beriman, niscaya dia adalah orang yang zalim, yang mengatakan apa yang tidak diketahuinya."

Hud, ayat 32-34

Mereka berkata, "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. " Nuh menjawab, "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepada kalian jika Dia menghendaki, dan kalian sekalikali tidak dapat melepaskan diri. " Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kalian, sekiranya Allah hendak menyesatkan kalian, Dia adalah Tuhan kalian, dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan. Allah Swt. menceritakan tentang kaum Nabi Nuh yang meminta agar siksa, azab, serta kemurkaan Allah segera ditimpakan kepada mereka, padahal malapetaka itu sumbernya dari ucapan (lisan).

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

47

Mereka berkata, "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami. (Hud: 32) Maksudnya, engkau telah banyak membantah kami, dan kami tetap tidak akan mengikutimu.

maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkah kepada kami. (Hud: 32) Yaitu pembalasan Allah dan azab-Nya. Mereka berkata, "Serukanlah kepada Allah terhadap kami dengan doa yang kamu sukai, datangkanlah dengan segera apa yang engkau doakan itu agar menimpa kami."

jika kamu termasuk orang-orang yang benar. " Nuh menjawab, "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepada kalian jika Dia menghendaki, dan kalian sekali-kali tidak dapat melepaskan diri." (Hud: 32-33) Yakni sesungguhnya ^ a n g akan mengazab kalian dan yang menyegerakannya atas kalian hanyalah Allah, tiada sesuatu pun yang dapat mengalahkan-Nya.

Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku jika aku memberi nasihat kepada kalian, sekiranya Allah hendak menyesatkan kalian. (Hud: 34) Artinya, tiada manfaatnya bagi kalian penyampaianku, peringatanku, dan nasihatku kepada kalian.

kampungsunnah. org

48

Juz 12 — Hud

sekiranya Allah hendak menyesatkan kalian. (Hud: 34) Yakni jika Dia hendak menyesatkan dan membinasakan kalian.

Dia adalah Tuhan kalian, dan hanya kepada-Nyalah dikembalikan. (Hud: 34)

kalian

Dia adalah yang memiliki kendali semua urusan, Dialah Yang mengatur dan Hakim Yang Mahaadil yang tidak akan lalim. Milik-Nyalah semua makhluk dan urusan. Dialah yang memulai penciptaan dan yang mengembalikannya. Dia adalah Raja dunia dan akhirat.

Hud, ayat 35

Malahan kaum Nuh itu berkata, "Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja. " Katakanlah, "Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul dosaku dan aku berlepas diri dari dosa yang kalian perbuat. " Ini adalah kalimat sisipan yang berada di tengah-tengah kisah ini, berkedudukan menguatkan dan menetapkannya. Allah Swt. berfirman kepada Nabi Muhammad Saw., "Malahan orang-orang kafir yang ingkar itu mengatakan bahwa dia cuma membuat-buatnya dan merekayasanya dari dirinya sendiri."

Katakanlah, "Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka akulah yang memikul dosaku. (Hud: 35) Yakni dosanya aku tanggung sendiri.

kampungsunnah. org

hanya

49

Tafsir Ibnu Kasir

c^ra:

=>jJt>z> y

Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. (Az-Zumar: 53) Yakni tanpa mempedulikannya.

Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penyayang. (Az-Zumar: 53)

Pengampun

lagi

Maha

Imam Ahmad mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Harun An-Nahwi, dari Sabit AlBannani, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Ummu Salamah, bahwa Rasulullah Saw. membacanya dengan bacaan berikut:

kampungsunnah. org

73

Tafsir Ibnu Kasir

Sesungguhnya perbuatannya perbuatan yang tidak baik. (Hud: 46) Imam Ahmad mengulangi pula riwayat ini dalam kitab Musnad-nya. Ummu Salamah adalah Ummul Mu-minin, tetapi menurut makna lahiriahnya —hanya Allah yang lebih mengetahui— dia adalah Asma binti Yazid, karena Asma binti Yazid pun dijuluki dengan nama panggilan itu (yakni Ummu Salamah). Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami AsSauri, dari Ibnu Uyaynah, dari Musa ibnu Abu Aisyah, dari Sulaiman ibnu Qubbah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Ibnu Abbas ketika berada di sisi Ka'bah ditanya mengenai firman Allah Swt.: CL W

p->JT^\^

^4"0\^

lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya. (At-Tahrim: 10) Maka Ibnu Abbas menjawab, "Ingatlah, sesungguhnya bukan karena zina, melainkan si istri tersebut menceritakan kepada orang-orang bahwa suaminya gila." Dan hal ini tentu saja menunjukkan kepada pengertian perbuatan khianat. Kemudian Ibnu Abbas membacakan firman-Nya:

sesungguhnya perbuatannya perbuatan yang tidak baik. (Hud: 46) Ibnu Uyaynah mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ammar Az-Zahabi, bahwa ia pernah bertanya kepada Sa'id ibnu Jubair mengenai hal tersebut. Maka Sa'id ibnu Jubair menjawab bahwa dia memang anak Nabi Nuh, Allah tidak pernah berdusta. Allah Swt. telah berfirman:

Dan Nuh berseru memanggil anaknya. (Hud: 42) Sebagian ulama mengatakan bahwa tiada seorang istri nabi yang berbuat fasik. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, Maimun ibnu Mahran, dan Sabit ibnul Hajjaj. Pendapat inilah yang dipilih oleh Abu Ja'far ibnu Jarir, dan pendapat inilah yang benar, tidak diragukai

kampungsunnah. org

74

J u z 12

Hud

Hud, ayat 48

Difirmankan, "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami. " Allah Swt. menceritakan firman-Nya kepada Nuh a.s. ketika bahteranya telah berlabuh di atas Bukit Al-Judi, yaitu ucapan kesejahteraan yang ditujukan kepadanya, kepada orang-orang mukmin yang bersamanya, dan kepada seluruh orang mukmin dari kalangan keturunannya sampai hari kiamat. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad ibnu Ka'b, bahwa termasuk ke dalam ucapan sejahtera (salam) ini setiap orang mukmin —baik laki-laki maupun perempuan— sampai hari kiamat nanti. Demikian pula mengenai azab dan kesenangan sementara, ditujukan kepada setiap orang kafir laki-laki dan perempuan sampai hari kiamat nanti. Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa ketika Allah bermaksud menghentikan banjir besar, Dia mengirimkan angin ke atas permukaan bumi. Maka air pun berhenti, dan semua sumber air di bumi yang berlimpah lagi besar tertutup, begitu pula semua pintu langit (yakni hujannya). Allah Swt. berfirman:

Dan difirmankan, akhir ayat.

"Hai bumi, telanlah airmu. " (Hud: 44), hingga

Maka air pun mulai berkurang dan menyurut serta mengering. Menurut dugaan Ahli Kitab Taurat, berlabuhnya bahtera Nabi Nuh di atas Bukit Al-Judi adalah pada bulan tujuh/tanggal tujuh belasnya. Dan pada

kampungsun nah, org

Tafsir Ibnu Kasir

7 5

permulaan bulan kesepuluh Nuh a.s. melihat puncak-puncak bukit. Setelah berlalu empat puluh hari, Nuh membuka pintu bahteranya, lalu ia mengirimkan burung gagak untuk melihat keadaan air, tetapi burung gagak tidak kembali lagi. Lalu Nuh mengirimkan burung merpati, dan burung merpati itu kembali lagi kepadanya karena tidak menemukan daratan untuk tempat hinggapnya. Maka Nabi Nuh mengulurkan tangannya kepada merpati itu dan menangkapnya, lalu memasukkannya kembali kedalam bahtera. Kemudian berlalulah tujuh hari, dan Nuh kembali mengirimkan burung merpati untuk melihat keadaan daratan. Merpati itu kembali kepadanya pada sore harinya, sedangkan di paruhnya terdapat daun pohon zaitun. Maka Nuh mengetahui bahwa air telah menyurut dari permukaan bumi. Nuh tinggal selama tujuh hari lagi, kemudian ia kembali mengirimkan burung merpati itu, dan ternyata burung merpati itu tidak kembali, maka Nuh mengetahui bahwa daratan telah muncul. Setelah genap satu tahun sejak Allah mengirimkan banjir besar hingga Nuh mengirimkan burung merpati dan pada tanggal satu bulan pertama dari tahun berikutnya daratan telah tampak, maka Nuh membuka penutup bahteranya. Dan pada bulan yang kedua dari tahun berikutnya, yaitu pada tanggal dua puluh enamnya:

Difirmankan, "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera. " (Hud: 48), hingga akhir ayat.

Hud, ayat 49

Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini.

kampungsunnah. org

76

Juz 12 —

Maka bersabarlah; sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa.

Hud

kesudahan yang baik adalah

Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya, bahwa kisah ini dan yang serupa dengannya:

di antara berita-berita penting tentang yang gaib. (Hud: 49) Yakni termasuk di antara berita-berita yang gaib di masa lalu, Kami wahyukan kepadamu dengan apa adanya seakan-akan kamu menyaksikannya sendiri:

Kami wahyukan kepadamu. (Hud: 49) Maksudnya, Kami ajarkan kepadamu tentangnya sebagai wahyu yang Kami turunkan kepadamu:

tidak pernah kamu mengetahuinya belum ini. (Hud: 49)

dan tidak (pula) kaummu se-

Yakni tidaklah kamu —-tidak pula seseorang pun dari kaummu— mengetahui kisah ini sebelumnya, sehingga berkatalah orang-orang yang mendustakanmu, bahwa sesungguhnya kamu telah mempelajarinya dari seseorang. Tidak, bahkan Allah-lah yang memberitahukannya kepadamu sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, seperti juga yang dikisahkan oleh kitab-kitab para nabi sebelum kamu. Maka bersabarlah terhadap pendustaan orang-orang yang mendustakanmu dari kalangan kaummu, juga bersabarlah dalam menghadapi gangguan mereka yang menyakitkan terhadap dirimu. Karena sesungguhnya Kami pasti akan memenangkan kamu dan meliputi kamu dengan perhatian Kami, dan Kami jadikan akibat yang terpuji bagimu dan bagi para pengikutmu di dunia dan di akhirat. Perihalnya sama dengan

kampungsun nah, org

Tafsir Ibnu Kasir

77-

apa yang telah Kami lakukan terhadap para utusan lainnya, Kami menolong mereka dari musuh-musuhnya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman. (Al-Mu-min: 51), hingga akhir ayat.

Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulahyang pasti mendapat pertolongan. (As-Saffat: 171-172) Adapun firman Allah Swt.:

Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Hud: 49)

Hud, ayat 50-52

Da« kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan selain Dia. Kalian hanya mengada-adakan saja. Hai kaumku,

kampangsannah.org

78

Juz 12

Hud

aku tidak meminta upah kepada kalian bagi semanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kalian memikirkannya)'?" Dan (dia berkata), "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa. " Allah Swt. telah berfirman, "Dan telah Kami utus,

kepada kaum 'Ad saudara mereka Hud. (Hud: 50) untuk memerintahkan mereka agar menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan melarang mereka menyembah berhala-berhala yang mereka ada-adakan dan mereka jadikan nama-namanya sebagai tuhan-tuhan sembahan mereka. Nabi Hud mengatakan pula kepada kaumnya bahwa dia tidak mengharapkan suatu upah pun dari mereka atas nasihat dan penyampaian risalah dari Allah ini, sesungguhnya yang ia harapkan hanyalah pahala Allah belaka yang telah menciptakannya.

Maka tidakkah kalian memikirkan{x\yayl (Hud: 51) Yakni memikirkan orang yang menyeru kepada kalian untuk kebaikan dunia dan akhirat kalian tanpa upah sedikit pun. Kemudian Nabi Hud menganjurkan kaumnya untuk beristigfar, karena dengan istigfar itu dosadosa yang telah lalu dapat dihapuskan, dan hendaknyalah mereka bertobat dari dosa-dosa tersebut di masa mendatangnya. Barang siapa yang menyandang sifat ini, niscaya Allah akan memudahkan jalan rezekinya dan semua urusannya, dan Allah akan selalu memeliharanya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

kqmpungsunnah.org

Tafsir Ibnu Kasir

79

niscaya Dia menurunkan (HUd: 52)

hujan yang sangat deras atas kalian.

Di dalam sebuah hadis disebutkan seperti berikut:

Barang siapa yang tetap melakukan istigfar, Allah menjadikan baginya kemudahan dari setiap kesulitan dan dari setiap kesempitan jalan keluarnya, serta Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya.

Hud, ayat 53-56

»a

& os "&>M 3%

aftu- OiSi

Kaum 'Ad berkata, "Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. " Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian, bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan dari selain-Nya. Sebab itu, jalankanlah

kampungsunnah. org

80

Juz 12

Hud

tipu daya kalian semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atasjalan yang lurus. " Allah Swt. menceritakan bahwa mereka mengatakan kalimat berikut kepada nabi mereka:

kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata. (Hud: 53) Maksudnya, hujah dan bukti yang membenarkan apa yang kamu akui itu.

dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan- sembahan kami karena perkataanmu. (Hud: 53) Yakni hanya karena perkataanmu, "Tinggalkanlah sembahan-sembahan itu," lalu kami meninggalkan mereka:

dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. (Hud: 53) Artinya, kami tidak akan membenarkan dan tidak akan mempercayaimu.

Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. (Hud: 54) Mereka mengatakan, "Tiadalah dugaan kami terhadapmu melainkan bahwa sebagian dari sembahan kami telah menimpakan penyakit saraf

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

ke dalam otakmu karena kamu telah melarang kami menyembah mereka dan kamu mencela mereka."

Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah oleh kalian, bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan dari selain-Nya. " (Hud: 54-55) Hud mengatakan, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari semua tandingan dan berhala yang kalian ada-adakan itu."

CO : 3^_ft> s> Sebab itu, jalankanlah 55)

tipu daya kamu sekalian terhadapku. (Hud:

Yakni oleh kalian dan sembahan-sembahan kalian, jika memang kalian benar.

dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku. (Hud: 55) barang sekejap mata pun. Firman Allah Swt. yang mengatakan:

Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. (Hud: 56) Maksudnya, semuanya berada di bawah kekuasaan dan keperkasaan-Nya. Dialah Tuhan, Hakim yang seadil-adilnya dan tidak pernah lalim dalam keputusan-Nya; sesungguhnya Dia berada pada jalan yang lurus. Al-Walid ibnu Muslim telah meriwayatkan dari Safwan ibnu Amr, dari Aifa' ibnu.Abdul Kala'i sehubungan dengan firman-Nya:

kampungsunnan. org

82

J u z 12 — Hud

Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus. (Hud: 56) Aifa' mengatakan bahwa Allah memegang ubun-ubun semua hambaNya, lalu Dia mengajari orang mukmin, sehingga terasa bagi orang mukmin bahwa Dia lebih sayang ketimbang seorang ayah kepada anaknya. Lalu Aifa' membacakan firman-Nya:

apakah yang memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. (Al-Infitar: 6) Dalam jawaban Nabi Hud ini terkandung hujah yang mematahkan dan dalil yang pasti yang menunjukka n kebenaran dari apa yang disampaikannya kepada mereka; juga menunjukkan kebatilan dari apa yang mereka kerjakan, yaitu penyembahan mereka kepada berhalaberhala. Padahal berhala-berhala itu tidak dapat memberikan manfaat, tidak pula dapat mendatangkan mudarat, bahkan berhala-berhala itu adalah benda-benda mati yang tidak dapat mendengar, tidak dapat melihat, tidak dapat melindungi, dan tidak dapat memusuhi. Sesungguhnya yang berhak disembah secara murni dan ikhlas hanyalah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Di tangan kekuasaan-Nyalah kerajaan, dan Dialah yang mengaturnya. Tidak ada sesuatu pun melainkan berada di bawah kepemilikan, pengaruh, dan kekuasaan-Nya; maka tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabb selain Dia.

Hud ayat, 57-60

kampungsunnan. org

Tafsir Ibnu Kasir

83

Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kalian apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)«ya kepada kalian. Dan Tuhanku akan mengganti (kalian) dengan kaum yang lain (dari) kalian; dan kalian tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. Dan itulah (kisah) kaum 'Adyang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, mendurhakai rasul-rasul Allah, dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (yaitu) kaum Hud itu. Nabi Hud berkata kepada kaumnya, "Jika kalian berpaling dari apa yang aku sampikan kepada kalian ini yang menganjurkan beribadah kepada Allah, Tuhan kalian semata—tiada sekutu bagi-Nya—dan hujah untuk itu telah ditegakkan atas kalian melalui penyampaianku kepada kalian akan risalah Allah yang telah mengutusku dengan membawanya.

'Dan Tuhanku akan mengganti kalian dengan kaum yang lain dari kalian: (Hud: 57) Kaum yang menyembah-Nya semata, tidak mempersekutukan-Nya, dan tidak peduli terhadap kalian, karena sesungguhnya kalian tidak dapat

kampungsunnah. org

84

Juz 12 — Hud

menimpakan mudarat terhadap-Nya karena kekafiran kalian terhadapNya, bahkan kekafiran kalian itu akibatnya akan menimpa diri kalian sendiri."

Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. (Hud: 57) Yakni Maha Menyaksikan dan Maha Memelihara semua ucapan dan perbuatan hamba-hamba-Nya, lalu kelak Dia akan membalaskannya kepada mereka. Jika baik, maka balasannya baik; dan jika buruk, maka balasannya buruk pula.

Dan tatkala datang azab Kami. (Hud: 58) berupa angin yang sangat dingin dan kencang, maka Allah membinasakan mereka sampai keakar-akarnya dan menyelamatkan Hud dan para pengikutnya dari azab yang keras berkat rahmat dan belas kasihan-Nya.

Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari kekuasaan Tuhan mereka. (Hud: 59)

tanda-tanda

Mereka kafir kepada ayat-ayat Tuhannya dan durhaka kepada rasul-rasul Allah. Dikatakan demikian karena orang yang kafir terhadap seorang nabi, berarti sama saja dengan kafir kepada semua nabi, sebab pada hakikatnya tidak ada perbedaan di antara mereka, karena semuanya wajib diimani. Kaum "Ad kafir terhadap Nabi Hud, maka kekufuran mereka disamakan dengan kafir terhadap semua rasul.

dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang wenang lagi menentang (kebenaran). (Hud: 59)

sewenang-

kampungsunnah. org

85

Tafsir Ibnu Kasir

Mereka menolak mengikuti rasul mereka yang benar, dan mereka lebih memilih mengikuti perintah penguasa yang sewenang-wenang lagi pengingkar kebenaran. Karena itulah mereka selalu diikuti oleh laknat Allah dan hamba-hamba-Nya yang beriman di dunia ini setiap kali mereka disebut-sebut. Di hari kiamat kelak mereka akan dipanggil di hadapan para saksi:

Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. (Hud: 60), hingga akhir ayat. As-Saddi mengatakan bahwa tidak sekali-kali ada seorang nabi yang diutus sesudah kaum 'Ad, melainkan mereka dilaknati melalui lisan nabi itu.

Hud, ayat 61

Dan kepada Samud (Kami utus) saudara mereka. Saleh. Saleh berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalianpemakmurnya. Karena itu, mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." Allah Swt. berfirman:

Dan kepada Samud (Kami utus). (Hud: 61) Mereka adalah orang-orang yang bertempat tinggal di kota-kota Hajar

kampungsunnah. org

86

Juz 12

Hud

yang terletak di antara Tabuk dan Madinah. Mereka hidup sesudah kaum 'Ad, lalu Allah mengutus seorang rasul kepada mereka yang juga dari kalangan mereka.

saudara mereka Saleh. (Hud: 61) Lalu Nabi Saleh memerintahkah mereka agar menyembah Allah semata. Karena itu, Saleh a.s. berkata kepada mereka:

Dia telah menciptakan kalian dari tanah. (Hud: 61) Maksudnya, Dia memulai penciptaan kalian dari tanah; dari tanah Dia menciptakan nenek moyang kalian, yaitu Adam.

dan menjadikan kalianpemakmurnya.

(Hud: 61)

Yakni Dia menjadikan kalian sebagai para pembangun yang memakmurkan bumi dan yang menggarap pemanfaatannya. '»'•«'•-'l* Karena itu, mohonlah ampunan-Nya. (Hud: 61) atas dosa-dosa kalian yang telah lalu.

kemudian bertobatlah kepada-Nya. (Hud: 61) dalam menjalani masa depan kalian, yakni janganlah kalian ulangi lagi dosa-dosa itu di masa mendatang.

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi kenankan (doa hamba-Nya). (Hud: 61)

87

memper-

Makna ayat tersebut sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain, yaitu:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku. (Al-Baqarah: 186), hingga akhir ayat.

Hud, ayat 62-63

Kaum Samud berkata, "Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapakbapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami. " Saleh berkata, "Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu, kalian tidak menambah apa pun kepadaku selain dari kerugian. " Allah Swt. menceritakan pembicaraan antara Nabi Saleh a.s. dan kaumnya, serta keadaan kaumnya yang bodoh lagi pengingkar karena mereka mengatakan:

88

Juz 12 — Hud

sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan. (Hud: 62) Kami mengharapkan pendapatmu sebelum kamu mengatakan apa yang telah kamu katakan itu. C\Y

• JfJ&=>

^\j)5^0^^1^0^i

apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? (Hud: 62) dan tradisi yang biasa dilakukan oleh para pendahulu kami.

dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami. (Hud: 62) Yakni sangat meragukan seruanmu itu.

Saleh berkata, "Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku. (Hud: 63) Maksudnya, bukti yang meyakinkan dan tanda yang pasti yang membenarkan apa yang aku sampaikan kepada kalian ini.

dan diberi-Nya aku rahmat dari-Nya, maka siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. (Hud: 63) dan aku tinggalkan seruanku kepada kalian yang mengajak kepada kebenaran dan menyembah Allah semata. Sekiranya aku meninggalkan hal tersebut, pastilah kalian tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepadaku dan tidak dapat memberikan tambahan kepadaku.

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

89

selain dari kerugian. (Hud: 63) Yakni kerugian yang nyata.

Hud, ayat 64-68:

Sk

&g&iJug[S ^

igjjS g gigi

ifoi kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untuk kalian. Sebab itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kalian mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kalian ditimpa azab yang dekat. " Mereka membunuh unta itu, maka berkata Saleh, "Bersuka rialah kamu sekalian di rumah kalian selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan. " Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Saleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Mahakuat lagi Mahaperkasa. Dan suatu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Samud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaan bagi

"nian1pangsannah.org

90

Juz 12 —

Hud

Kisah ini telah disebutkan di dalam tafsir surat Al-A'raf dengan penjelasan yang terinci sehingga tidak perlu lagi untuk diulangi di sini, dan hanya kepada Allah-lah kami memohon taufik.

Hud, ayat 69-73

Da/j sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) te/a/z datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, "Selamat. " Ibrahim menjawab, "Selamatlah." Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Lut. " Dan istrinya berdiri (di sampingnya), lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishak dan sesudah Ishak (lahir pula) Ya'gub. Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. " Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya,

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

91

dicurahkan atas kalian, hai ahli bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. " Allah Swt. berfirman:

Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami. (Hud: 69) Mereka terdiri atas kalangan para malaikat.

kepada Ibrahim dengan membawa berita gembira. (Hud: 69) Menurut suatu pendapat, para malaikat itu datang menyampaikan berita

gembira kepada Ibrahim akan kelahiran Ishaq. Menurut pendapat lain, berita gembira tersebut ialah kebinasaan kaum Lut. Pendapat yang pertama diperkuat oleh firman-Nya yang mengatakan:

Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikatmalaikat) Kami tentang kaum Lut. (Hud: 74) Firman Allah Swt.:

mereka mengucapkan, "Selamatlah. " (Hud: 69)

"Selamat.

" Ibrahim

menjawab,

Maksudnya, semoga keselamatan terlimpahkan pula atas kalian. Ulama Bayan mengatakan bahwa ungkapan ini merupakan ungkapan salam penghormatan yang baik, karena bacaan rafd menunjukkan pengertian tetap dan selamanya.

kampungsunnah. org

92

Juz 12 — Hud

maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. (Hud: 69) Nabi Ibrahim pergi dengan cepat, lalu segera kembali seraya membawa suguhan dan jamuan buat tamu-tamunya itu, yaitu berupa sapi muda yang dipanggang. Haniz artinya dipanggang di atas batu yang dipanaskan. Demikianlah menurut makna yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, seperti juga yang disebutkan dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang d i b a k a r ) , lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, "Silakan kalian makan. " (Az-Zariyat: 26-27) Ayat ini mengandung etika penghormatan kepada tamu dipandang dari berbagai seginya. Firman Allah Swt.:

Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka. (Hud: 70) Yakni Nabi Ibrahim merasa keheranan dengan sikap mereka.

dan merasa takut kepada mereka. (Hud: 70) Demikian itu karena malaikat tidak membutuhkan makanan, tidak menginginkannya, tidak pula pernah memakannya. Melihat sikap mereka yang berpaling dari apa yang disuguhkannya kepada mereka, tanpa ada rasa keinginan sama sekali, maka pada saat itu:

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

Ibrahim memandang aneh perbuatan kepada mereka. (Hud: 70)

93

mereka dan merasa takut

As-Saddi mengatakan bahwa ketika Allah mengutus sejumlah malaikat untuk m e m b i n a s a k a n kaum Nabi Lut, maka para malaikat itu menyerupakan dirinya sebagai pemuda yang tampan-tampan; mereka berjalan dan mampir di rumah Nabi Ibrahim, bertamu kepadanya. Ketika Nabi Ibrahim melihat kedatangan mereka:

Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar). (Az-Zariyat: 26) Nabi Ibrahim menyembelih anak sapi, lalu dipanggangnya di atas bara api; setelah masak, dia menghidangkannya kepada mereka. Nabi Ibrahim duduk bersama mereka, sedangkan Sarah —istrinya— melayani tamutamu itu. Demikian itu terjadi di saat istrinya berdiri, sedangkan Ibrahim duduk (bersama mereka). Menurut qiraat Ibnu Mas'ud disebutkan:

Maka tatkala Ibrahim menghidangkan suguhannya kepada mereka, Ibrahim berkata, "Silakan kalian makan. " Mereka menjawab, "Hai Ibrahim, sesungguhnya kami tidak mau memakan sesuatu m a k a n a n kecuali dengan m e m b a y a r harga (imbalan)nya." Ibrahim berkata, "Sesungguhnya makanan ini pun ada harganya." Mereka bertanya, "Apakah harganya?" Ibrahim berkata, "Kalian sebutkan asma Allah pada permulaannya, kemudian kalian memuji kepada-Nya di akhirnya." Maka Jibril melihat kepada Mikail seraya berkata, "Orang ini berhak bila dijadikan oleh Tuhannya sebagai kekasih-Nya."

kampungsun nah, org

94

Juz 12 — Hud

Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka. (Hud: 70) Tatkala Ibrahim a.s. melihat bahwa mereka (tamu-tamunya) itu tidak mau menyantap hidangannya, ia terkejut dan timbullah rasa takut di hatinya terhadap mereka. Lain halnya dengan Sarah (istri Nabi Ibrahim). Ketika ia melihat bahwa Ibrahim a.s. telah menghormati mereka, ia bangkit melayani mereka dengan tersenyum ramah seraya berkata, "Sungguh aneh tamu-tamu kita ini, mereka kita layani secara langsung sebagai penghormatan kita kepada mereka, tetapi mereka tidak mau menyantap sajian kita ini." Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Nuh ibnu Qais, dari Usman ibnu Muhaisin sehubungan dengan kisah tamu-tamu Nabi Ibrahim, bahwa mereka terdiri atas empat malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan Rafa'il. Nuh ibnu Qais mengatakan bahwa Nuh ibnu Abu Syaddad menduga bahwa ketika mereka masuk ke dalam rumah Nabi Ibrahim, dan Nabi Ibrahim menyuguhkan kepada mereka anak sapi yang dipanggang, maka Jibril mengusapnya dengan sayapnya. Lalu anak sapi itu hidup kembali dan bangkit menyusul induknya yang saat itu induk sapi berada tidak jauh dari rumah Nabi Ibrahim. Firman Allah Swt. yang menceritakan keadaan para malaikat itu:

Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut!" (Hud: 70) Yakni mereka berkata bahwa janganlah kamu takut kepada kami, sesungguhnya kami adalah para malaikat yang diutus kepada kaum Nabi Lut untuk membinasakan mereka. Maka Sarah tersenyum mendengar berita gembira akan dibinasakannya mereka, sebab mereka banyak .menimbulkan kerusakan, dan kekufuran serta keingkaran mereka sudah terlalu berat. Karena itulah Sarah diberi pembalasan berita gembira, yaitu

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

95

dengan kelahiran seorang putra, padahal sudah lama Sarah putus asa dari mempunyai anak. Cjatadah mengatakan bahwa Sarah tersenyum dan merasa heran bila suatu kaum kedatangan azab, sedangkan mereka dalam keadaan lalai. Firman Allah Swt.:

dan sesudah Ishag (lahir pula) Ya 'qub. (Hud: 71) Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud denganfadahikat ialahfahadat yang artinya 'maka berhaidlah Sarah seketika itu juga'. Menurut Muhammad ibnu Cjais, sesungguhnya Sarah tertawa karena dia menduga bahwa tamu-tamunya itu akan melakukan hal yang sama dengan apa yang biasa dilakukan oleh kaum Lut. Al-Kalbi mengatakan, sesungguhnya Sarah tertawa hanyalah karena ketika ia melihat Nabi Ibrahim dicekam oleh rasa takut karena usianya yang sudah lanjut dan keadaannya yang lemah. Sekalipun Ibnu Jarir telah meriwayatkan kedua pendapat di atas berikut sanadnya yang sampai pada keduanya, tetapi pendapat tersebut tidak usah diperhatikan. Dan mengenai pendapat Wahb ibnu Munabbih yang mengatakan bahwa sesungguhnya Sarah tertawa setelah mendapat berita gembira akan kelahiran Ishaq, hal ini jelas bertentangan dengan konteks ayat. Karena sesungguhnya berita gembira itu jelas terjadi setelah Sarah tertawa.

maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) lshaq dan sesudah Ishag (lahir pula) Ya'qub. (Hud: 71) Yakni akan kelahiran putra, kelak putranya itu akan melahirkan anak pula yang merupakan cucu dan generasi pelanjutnya. Karena sesungguhnya Ya'qub adalah anak Ishaq, seperti yang disebutkan di dalam ayat surat Al-Baqarah:

kampungsunnah. org

96

Juz 12 — Hud

Adakah kalian hadir ketika Ya 'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishag, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya. " (Al-Baqarah: 133) Berdasarkan ayat inilah orang yang berpendapat bahwa anak yang disembelih itu sesungguhnya adalah Nabi Ismail. Mustahil bila yang dimaksudkan adalah Ishaq, mengingat kelahirannya adalah berdasarkan berita gembira yang antara lain menyebutkan bahwa kelak Ishaq akan mempunyai anak pula, yaitu Ya'qub. Maka mana mungkin Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya, sedangkan iamasih bayi dan berita yang menjanjikan akan kelahiran anaknya—yaitu Ya'qub— masih belum terpenuhi. Janji Allah adalah benar dan tidak akan diingkari. Dengan demikian, mustahillah bila Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih lshaq dalam keadaan seperti itu (yakni masih kecil dan belum mempunyai anak). Maka dapat dipastikan bahwa yang dimaksud dengan putra yang disembelih adalah Ismail. Alasan tersebut merupakan dalil yang paling baik, paling sahih serta palingjelas.

Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? " (Hud: 72), hingga akhir ayat. Ayat ini menceritakan tentang ucapan istri Nabi Ibrahim, perihalnya sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

97

Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua? " (Hud: 72) Dan Firman-Nya di dalam surat Az-Zariyat ayat 29:

Kemudian istrinya datang seraya memekik (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri dan berkata, "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul. " Perihalnya sama dengan wanita lainnya bila merasa terkejut, baik dalam ucapan maupun sikapnya. :vr

-I^JO-

Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? " (Hud: 73) Para malaikat itu berkata kepada istri Nabi Ibrahim, "Janganlah kamu merasa heran tentang kekuasaan Allah, karena sesungguhnya apabila Dia menghendaki sesuatu tinggal mengatakan kepadanya, 'Jadilah.' Maka jadilah ia. Karena itu, janganlah kamu merasa heran dengan hal ini, sekalipun kamu sudah lanjut usia serta mandul dan suamimu pun sudah lanjut usia. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

(Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahli bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. (Hud: 73) Dia Maha Terpuji dalam semua perbuatan dan ucapan-Nya, lagi Maha Terpuji dalam semua sifat dan zat-Nya. Di dalam sebuah hadis yang tertera dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa mereka (para sahabat)

kampangsannah.org

98

Juz 12 — Hud

bertanya, "Sesungguhnya kami telah mengetahui cara mengucapkan salam penghormatan kepadamu, maka bagaimanakah cara mengucapkan salawat untukmu, hai Rasulullah?" Rasulullah Saw. menjawab:

Katakanlah, "Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan salawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung.

Hud, ayat 74-76

Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikatmalaikat) Kami tentang kaum Lut. Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.

kampungsunnah. org

99

Tafsir Ibnu Kasir

Allah Swt. menceritakan perihal Ibrahim a.s., bahwa setelah rasa takutnya hilang terhadap para malaikat —karena mereka tidak mau menjamah makanan— dan setelah para malaikat itu menyampaikan berita gembira kepadanya akan kelahiran seorang anak, serta mereka menceritakan kepadanya akan kebinasaan kaum Lut, maka Nabi Ibrahim berkata seperti apa yang diceritakan oleh Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa ketika Jibril bersama teman-temannya datang kepada Nabi Ibrahim, mereka berkata kepadanya:

Sesungguhnya kami akan menghancurkan (Sodom) ini. (Al-'Ankabut: 31)

penduduk

negeri

Maka Nabi Ibrahim berkata kepada mereka, "Apakah kalian akan menghancurkan suatu kota yang di dalamnya terdapat tiga ratus orang mukmin?" Mereka menjawab, "Tidak." Ibrahim berkata, "Apakah kalian akan membinasakan suatu kota yang didalamnya terdapat dua ratus orang mukmin?" Mereka menjawab, "Tidak." Ibrahim berkata, "Apakah kalian akan menghancurkan suatu kota yang di dalamnya terdapat empat puluh orang .mukmin?" Mereka menjawab, "Tidak." Ibrahim berkata, "Tiga puluh orang mukmin?" Mereka menjawab, "Tidak," hingga sampai menyebut lima orang mukmin, dan mereka menjawab, "Tidak." Ibrahim bertanya, "Bagaimanakah pendapat kalian jika di dalamnya terdapat seorang lelaki muslim, apakah kalian akan menghancurkan merekajuga?" Mereka menjawab, "Tidak." Maka pada saat itu juga Ibrahim berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

"Sesungguhnya di kota itu ada Lut. " Para malaikat berkata, "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. " (Al-'Ankabut: 32), hingga akhir ayat.

kampungsunnah. org

100

Juz 12 — Hud

Maka Ibrahim diam —tidak membantah mereka— dan hatinya tenang. Qatadah dan lain-lainnya telah mengatakan hal yang semisal dengan pendapat di atas. Ibnu Ishaq menambahkan, "Bagaimanakah pendapat kalian jika di dalam kota itu terdapat seorang yang mukmin?" Mereka menjawab, "Tidak". Ibrahim berkata, "Jika di dalam kota itu terdapat Lut, berarti dia dapat menolak azab dari mereka." Para malaikat itu berkata:

Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. (Al-'Ankabut: 32), hingga akhir ayat. Adapun firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagipenghiba dan suka kembali kepada Allah. (Hud: 75) Ayat ini memuji Nabi Ibrahim karena sifat-sifat baik yang dimilikinya. Tafsir mengenainya telah disebutkan jauh sebelum ini. Firman Allah Swt.:

Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya datang ketetapan Tuhanmu. (Hud: 76), hingga akhir ayat.

telah

Yakni sesungguhnya ketetapan Allah telah dilangsungkan terhadap mereka, ketentuan perintah Tuhan telah berhak mereka terima untuk kebinasaan mereka, dan azab-Nya yang tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa.

Hud ayat 77-79

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

101

Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) i/u kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata, "Ini adalah hari yang amat sulit. " Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegasgegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatanperbuatan yang keji. Lut berkata, "Hai kaumku, inilahputri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian. Maka bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kalian mencemarkan (namaku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antara kalian seorang yang berakal? " Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki. " Allah Swt. menceritakan kisah datangnya utusan-utusan Allah yang terdiri atas kalangan para malaikat sesudah mereka memberitahu Nabi Ibrahim bahwa mereka akan membinasakan kaum Lut pada malam itu juga atas perintah dari Allah Swt. Mereka berangkat dari rumah Nabi Ibrahim dan datang kepada Nabi Lut a.s. yang saat itu menurut suatu pendapat sedang berada di suatu tempat miliknya, sedangkan menurut pendapat lainnya sedang berada di rumahnya. Mereka datang kepada Lut dalam rupa yang sangat tampan sebagai ujian dari Allah buat mereka, hanya Allah-lah yang mengetahui hikmah dan alasan hal tersebut. Keadaan mereka yang tampan-tampan itu membuat Lut kerepotan dan merasa sempit dadanya, serta dia merasa khawatir bila dia tidak menerima mereka sebagai tamu, pasti akan ada seseorang dari kaumnya yang mau menerima mereka sebagai tamunya, lalu ia akan berbuat buruk terhadap mereka.

102

Juz 12 — Hud

dan Lut berkata, "Ini adalah hari yang amat sulit. " (Hud: 77) Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan, yang dimaksud dengan aslb ialah ujian yang sangat berat. Demikian itu karena Lut mengetahui bahwa dia pasti harus membela mereka dari ulah kaumnya, dan tentu saja hal itu terasa amat berat baginya. Qatadah mengatakan bahwa mereka (para malaikat) itu datang kepada Lut yang saat itu sedang berada di suatu tempat miliknya, lalu mereka bertamu kepadanya, tetapi Lut merasa malu kepada mereka. Lalu ia berjalan di hadapan mereka dan berkata kepada mereka di tengah jalan seperti orang yang berpaling dari mereka agar mereka pergi darinya, "Demi Allah, hai kalian, aku belum pernah mengetahui di muka bumi ini suatu penduduk kota yang lebih kotor dan lebih jahat daripada mereka." Lalu Lut meneruskan jalannya dan kembali mengulangi perkataannya kepada mereka, hingga ia mengulanginya sebanyak empat kali. Qatadah mengatakan bahwa mereka (para malaikat) itu diperintahkan agar jangan membinasakan kaum Lut sebelum dipersaksikan oleh Nabi mereka akan kejahatan kaumnya. As-Saddi mengatakan bahwa para malaikat keluar dari rumah Ibrahim menuju ke kota kaum Lut. Mereka baru sampai di Sungai Sodom pada tengah harinya, dan mereka bersua dengan putri Nabi Lut yang saat itu sedang memberi minum ternak gembalaannya. Maka mereka bertanya, "Hai gadis, apakah ayahmu ada rumah?" Putri Nabi Lut menjawab, "Tetaplah kalian di tempat, nanti aku akan datang lagi kepada kalian." Putri Nabi Lut sengaja memisahkan (menjauhkan) mereka dari kaumnya, lalu ia datang kepada ayahnya dan berkata, "Hai ayah, susullah beberapa pemuda yang ada di pintu gerbang kota, aku belum pernah melihat wajah kaum yang setampan mereka, agar mereka tidak diculik oleh kaummu." Sebelum itu kaum Nabi Lut melarang Nabi Lut menerima lelaki sebagai tamunya, tetapi akhirnya Lut berkata, "Biarlah, aku akan tetap menerima mereka sebagai tamuku." Lut datang menemui mereka dan tidak memberi tahu seorang pun tentang kedatangan mereka kecuali hanya keluarganya. Tetapi istri Nabi Lut keluar dan memberitahukan kepada kaumnya akan kedatangan para tamu itu. Maka mereka bergegas datang menuju rumah Nabi Lut. l

kampungsunnah. org

103

Tafsir Ibnu Kasir

Firman Allah Swt.:

dengan bergegas-gegas kepadanya. (Hud: 78) Artinya, mereka datang dengan berlari-lari kecil karena gembira mendengar berita tersebut. Firman Allah Swt.:

Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan yang keji. (Hud: 78)

perbuatan-perbuatan

Yakni hal tersebut telah menjadi tradisi dan kebiasaan mereka, sehingga pada akhirnya mereka diazab dalam keadaan seperti itu. Firman Allah Swt.:

Lut berkata, "Hai kaumku, inilah putri-putriku, bagi kalian. " (Hud: 78)

mereka lebih suci

Nabi Lut memberikan petunjuk mereka kepada kaum wanitanya, karena sesungguhnya kedudukan seorang nabi kepada umatnya sama dengan orang tua kepada anaknya. Nabi Lut memberikan petunjuk mereka kepada hal yang lebih bermanfaat bagi mereka dalam kehidupan di dunia dan akhirat, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Mengapa kalian mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kalian tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhan kalian untuk kalian, bahkan kalian adalah orang-orang yang melampaui batas. (Asy-Syu'ara: 165-166)

kampungsunnah. org

104

Juz 12

Hud

Mereka berkata, "Dan bukankah kami telah melarang kalian dari (melindungi) manusia? " (Al-Hijr: 70) Dengan kata lain, kaum Lut berkata kepada Lut, "Bukankah kami telah melarangmu menerima laki-laki sebagai tamumu?"

J l J=>

Lut berkata, "Inilah putri-putriku (kawinlah dengan mereka) jika kalian hendak berbuat (secara yang halal)." (Allah berfirman), "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombangambing di dalam kemabukan (kesesatan)." (Al-Hijr: 71-72) Dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:

Inilah putri-putriku,

mereka lebih suci bagi kalian. (Hud: 78)

Mujahid mengatakan bahwa mereka bukan putri-putrinya, melainkan kaum wanita dari kalangan umatnya, karena sesungguhnya setiap nabi adalah bapak umatnya. Hal yang sam^ telah diriwayatkan dari Qatadah dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa Lut menganjurkan mereka agar mengawini kaum wanitanya bukan sebagai tawaran secara sifah (yakni untuk berbuat zina dengan mereka). Said ibnu Jubair mengatakan, yang dimaksud dengan anak-anak perempuan dalam ayat ini ialah kaum wanita dari kalangan umatnya, dan Nabi Lut selaku nabi mereka adalah sebagai ayahnya. Dalam suatu qiraat disebutkan dengan bacaan berikut mengenai firman-Nya:

kampungsun nah, org

105

Tafsir Ibnu. Kasir

Nabi haruslah lebih diutamakan oleh orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka, (sedangkan Nabi sendiri adalah bapak mereka). (Al-Ahzab: 6) Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, Cjatadah, As-Saddi, Muhammad ibnu Ishaq, dan lain-lainnya. Firman Allah Swt.:

maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah mencemarkan (nama)fcw terhadap tamuku ini. (Hud: 78)

kalian

Maksudnya, terimalah apa yang aku perintahkan kepada kalian, yaitu hanya mengawini kaum wanita saja.

Tidak adakah di antara kalian seorang yang berakal? (Hud: 78) Yakni seorang lelaki yang baik, yang mau menerima apa yang aku perintahkan dan meninggalkan apa yang aku larang.

Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadapputri-putrimu. " (Hud: 79) Artinya, sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa kami tidak mempunyai selera dan keinginan terhadap kaum wanita kami.

dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang kami kehendaki. (Hud: 79)

sebenarnya

Dengan kata lain, kami tidak mempunyai keinginan kecuali terhadap kaum lelaki, dan kamu mengetahui hal tersebut, maka tiada gunanya engkau mengulangi ucapan itu kepada kami.

kampungsunnah. org

106

Juz 12 — Hud

As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang kami kehendaki. (Hud: 79)

sebenarnya

Sesungguhnya yang kami kehendaki hanyalah kaum laki-laki (bukan wanita).

Hud, ayat 80-81

Z,w/ berkata, "Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolak kalian) crtow kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." Para utusan (malaikat) berkata, "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu. Sebab itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam, dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka, karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?" Allah Swt. berfirman menceritakan perihal Nabi Lut a.s., bahwa sesungguhnya Lut mengancam mereka melalui ucapannya yang disitir oleh firman Allah Swt.:

kampungsunnah. org

107

Tafsir Ibnu Kasir

Seandainya aku mempunyai (Hud: 80), hingga akhir ayat.

kekuatan

untuk menolak

kalian.

Yakni niscaya aku akan menghajar kalian dan melakukan berbagai macam upaya untuk mencegah kalian dengan diriku sendiri dan keluargaku. Karena itulah di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan melalui jalur Muhammad ibnu Amr ibnu Alqamah, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

'i

Rahmat Allah terlimpahkan kepada Lut, sesungguhnya dia telah berlindung di bawah naungan pilar yang kuat, yakni Allah Swt. Maka tidak sekali-kali Allah mengutus seorang nabi sesudahnya, melainkan berasal dari kalangan terhormat kaumnya. Maka pada saat itu juga para malaikat utusan Allah menceritakan kepada Lut tentang hakikat jati diri mereka, bahwa mereka adalah utusan Allah yang ditujukan kepadanya dan mereka tidak akan mempunyai kekuatan untuk menimpakan mudarat kepadanya.

Para utusan (malaikat) berkata, "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu. " (Hud: 81) Para malaikat itu pun memerintahkan Lut agar pergi meninggalkan kota itu bersama keluarganya di akhir malam, dan hendaknya Lut berjalan di belakang keluarganya, yakni menggiring mereka.

dan janganlah ada seorang pun di antara kalian yang menoleh ke belakang. iHud: 8 n -

kampungsunnah. org

108

Juz 12 — Hud

Yakni apabila kamu mendengar suara azab yang menimpa kaummu, janganlah kamu terkejut dan takut dengan suara yang menggetarkan itu; tetapi tetaplah berjalan terus, jangan hiraukan mereka.

kecuali istrimu. (Hud: 81) Kebanyakan ulama tafsir menilai istisna ini dari kalimat yang musbat, yakni kalimat yang dikecualikannya adalah kalimat positif, yaitu firmanNya:

Sebab itu, pergilah dengan membawa keluargamu. (Hud: 81) Dengan kata lain, pergilah dengan membawa keluargamu dan pengikutpengikutmu kecuali istrimu. Hal yang sama disebutkan menurut qiraat Ibnu Mas'ud. Mereka me-nasab-kan lafaz imra-ah, karena —menurut mereka— istisna dari kalimat yang musbat itu hukumnya wajib d\-nasabkan. Ulama qiraat lainnya dan ulama nahwu mengatakan bahwa istisna ini berasal dari firman-Nya:

dan janganlah ada seorang pun di antara kalian yang kecuali istrimu. (Hud: 81)

menoleh

Karena itulah mereka memperbolehkan bacaan rqfa' dan nasab. Mereka menyebutkan pula bahwa istri Nabi Lut berangkat bersama rombongan Nabi Lut. Tetapi ketika mendengar suara gemuruh, istri Nabi Lut menoleh ke belakang. Maka ia menjerit seraya berkata, "Aduhai kaumku!" Lalu datanglah sebuah batu besar dari langit menimpanya, sehingga matilah ia. Kemudian para utusan itu mempercepat kebinasaan kaumnya, sebagai berita gembira untuknya, karena ia berkata kepada mereka,

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

1 09

"Binasakanlah mereka saat sekarang juga." Maka mereka (para utusan) itu berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat? (Hud: 81) Saat itu juga kaum Lut berdiri di depan pintu rumahnya, menunggu. Mereka datang ke rumah Nabi Lut dengan bergegas-gegas dari semua penjuru, sedangkan Nabi Lut berdiri di depan pintu, menolak mereka dan melarang serta mengusir mereka agar tidak melakukan kebiasaannya terhadap tamutamunya itu. Tetapi sebaliknya kaum Lut tidak mau menerima perlakuan itu, bahkan mereka mengancam dan menekannya. Maka pada saat itu Jibril keluar menghadapi mereka dan memukul wajah mereka dengan sayapnya, sehingga wajah mereka penuh dengan debu, lalu mereka pergi tanpa mengetahui jalan yang ditempuhnya. Hal ini diterangkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. (Al-Qamar: 37) Ma'mar telah meriwayatkan dari Cjatadah, dari Huzaifah ibnul Yaman yang mengatakan bahwa Ibrahim a.s. sering datang kepada kaum Lut dan mengatakan kepada mereka, "Allah telah melarang kalian melakukan perbuatan yang menyebabkan kalian akan tertimpa siksa dan azab-Nya." Tetapi mereka tidak menaatinya. Ketika ketetapan Allah telah tiba, maka para malaikat datang kepada Nabi Lut yang saat itu sedang bekerja di lahan miliknya, lalu Lut mengundang mereka untuk bertamu kepadanya. Maka mereka menjawab, "Kami akan menjadi tamu-tamumu malam ini." Allah telah memerintahkan kepada Malaikat Jibril, bahwajanganlah ia mengazab mereka sebelum Lut mempersaksikan mereka sebanyak

kampungsunnah. org

110

Juz 12 — Hud

empat kali persaksian. Ketika Lut berangkat bersama mereka ke rumahnya untuk menerima mereka sebagai tamunya, maka Lut menceritakan kejahatan yang dilakukan oleh kaumnya. Lut berjalan sesaat dengan mereka, lalu ia menoleh kepada mereka dan berkata, "Tidakkah kalian mengetahui apa yang dilakukan oleh penduduk kota ini? Aku belum pernah mengetahui di muka bumi ini manusia yang lebih jahat daripada mereka. Ke manakah aku akan membawa kalian pergi? Kepada kaumku? Mereka adalah sejahat-jahatnya makhluk Allah." Jibril menoleh kepada malaikat lainnya seraya berkata, "Catatlah oleh kalian, ini adalah persaksian pertama. Kemudian Nabi Lut berjalan sesaat lagi bersama mereka; dan ketika sampai ditengah kota, Nabi Lut merasa khawatir akan keselamatan mereka dan merasa malu kepada mereka. Lalu ia berkata, "Tidakkah kalian ketahui apa yang biasa dilakukan oleh penduduk kota ini? Aku belum pernah mengetahui ada manusia yang lebih jahat daripada mereka di muka bumi ini. Sesungguhnya kaumku adalah manusia yang paling jahat." Jibril menoleh kepada malaikat lainnya dan berkata, "Catatlah oleh kalian kedua persaksian ini." Ketika Lut sampai di depan pintu rumahnya, ia menangis karena malu kepada mereka dan sekaligus merasa khawatir akan keselamatan mereka. Lalu ia berkata, "Sesungguhnya kaumku adalah makhluk yang paling jahat. Tidakkah kalian tahu apa yang biasa dilakukan oleh penduduk kota ini. Aku belum pernah mengetahui suatu penduduk kota pun di muka bumi ini yang lebih jahat daripada mereka." Maka Jibril berkata, "Catatlah oleh kalian ketiga persaksian ini, kini azab pasti diturunkan." Setelah mereka masuk ke dalam rumah, ternyata istri Nabi Lut yang sudah berusia lanjut lagi berhati buruk itu pergi dan naik ke atas rumah, ia mengibarkan pakaiannya sebagai isyarat yang ditujukan kepada kaumnya. Maka orang-orang fasik berlomba-lomba datang dengan cepat menuju ke arahnya, lalu bertanya, "Apakah yang telah terjadi denganmu?" Istri Lut berkata, "Lut telah menerima suatu kaum sebagai tamunya, aku belum pernah melihat wajah yang setampan mereka dan belum pernah mencium bau yang sewangi bau mereka." Maka mereka bersegera menuju pintu rumah Nabi Lut, lalu Nabi Lut menutup pintu rumahnya dan menahan mereka dari dalam, sedangkan

kampungsunnah. org

1 1 I

Tafsir Ibnu Kasir

mereka mendorong pintu dari luar. Dalam keadaan demikian Nabi Lut mengingatkan mereka kepada Allah seraya berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

Inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian. (Hud: 78) Maka Malaikat Jibril bangkit dan menyumbat pintu itu, lalu ia meminta izin kepada Tuhannya untuk menyiksa mereka, maka Allah mengizinkannya. Lalu Jibril bangkit dan berubah ujud seperti aslinya di langit, kemudian membeberkan kedua sayapnya. Jibril mempunyai dua buah sayap, dan pada sayapnya terdapat kain selendang yang terbuat dari mutiara yang dianyam. Malaikat Jibril mempunyai gigi seri yang berkilauan, keningnya lebar lagi bercahaya sedangkan (rambut) kepalanya ikal bergelombang berwarna mutiara yang sangat putih seperti salju, dan kedua kakinya berwarna kehijau-hijauan. Lalu ia berkata, "Hai Lut,

sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu. " (Hud: 81) Pergilah kamu, hai Lut, menjauhlah dari pintu itu dan biarkanlah aku menghadapi mereka. Maka Lut menjauh dari pintu, lalu Malaikat Jibril keluar menghadapi mereka dan merentangkan sayapnya; ia pukul wajah mereka dengan sayapnya dengan pukulan yang membuat mata mereka tidak dapat melihat, sehingga mereka menjadi buta, tidak dapat melihat jalan. Kemudian Lut diperintahkan untuk pergi bersama keluarganya pada malam itujuga:

c Al : o^_a>.3 Sebab itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut kamu di akhir malam. (Hud: 81)

kampangsannah. org

pengikut-

112

Juz 12 —

Hud

Telah diriwayatkan dari Muhammad ibnu Ka'b, Cjatadah, dan As-Saddi hal yang semisal dengan keterangan di atas.

Hud, ayat 82-83

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah-tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan negeri itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. Firman Allah Swt.:

Maka tatkala datang azab Kami. (Hud: 82) Hal itu terjadi di saat matahari terbit.

Kamijadikan negeri kaum Lut yang bagian atasnya ke bawah (Kami balikkan). (Hud: 82) Yang dimaksud adalah kota Sodom, sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang nya. (An-Najm: 54)

menimpa-

Artinya, Kami hujani kota itu dengan batu dari tanah liat. Lafaz sijjTl menurut bahasa Persia berarti 'batu dari tanah liat', menurut Ibnu Abbas

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

113

dan lain-lainnya. Menurut sebagian ulama adalah dari batu dan tanah liat. Di dalam ayat yang lain disebutkan oleh firman-Nya:

batu-batu dari tanah yang (keras). (Az-Zariyat: 33) Yakni yang telah mengeras jadi batu sehingga kuat. Sebagian ulama mengatakan tanah liat yang dibakar. Imam Bukhari mengatakan bahwa sijjll artinya yang kuat lagi besar. SijjU dan sijjin mempunyai makna yang sama. Tamim ibnu Muqbil mengatakan dalam salah satu bait syairnya:

Dan mereka

memukulkan

pelana

untanya

ke pedang

yang

dibawanya dengan pukulan yang membuat pedang itu menjadi keras dan kuat serta pantas dipakai oleh para

pendekar.

Firman Allah Swt.:

dengan bertubi-tubi. (Hud: 82) Sebagian ulama mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah yang dibakar di langit, yakni yang disediakan khusus untuk itu. Ulama lainnya mengatakan, makna mandud ialah yang diturunkan secara bertubi-tubi kepada mereka. Firman Allah Swt.:

yang diberi tanda. (Hud: 83) Maksudnya, pada tiap-tiap batu itu diberi tanda cap nama-nama pemiliknya. Dengan kata lain, setiap batu tertuliskan nama orang yang akan ditimpa olehnya. Cjatadah dan Ikrimah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:

kampungsunnah. org

114

Juz 12 — Hud

yang diberi tanda. (Hud: 83) yang dilumuri dengan cairan racun berwarna merah. Menurut suatu riwayat, batu-batu itu diturunkan kepada penduduk kota tersebut, juga kepada penduduk kota itu yang tersebar di berbagai kampung yang ada di sekitarnya. Ketika salah seorang penduduk kota itu sedang berbicara dengan orang-orang banyak, tiba-tiba datanglah batu dari langit menimpanya, maka ia pun roboh dan binasa di hadapan orang banyak. Batu-batu tersebut mengejar mereka di seluruh negeri, lalu membinasakannya hingga ke akar-akarnya tanpa ada seorang pun yang tersisa. Mujahid mengatakan bahwa Jibril mengambil kaum Lut dari tempattempat penggembalaan ternak dan rumah-rumah mereka, lalu mengangkat mereka bersama ternak dan harta benda mereka. Jibril mengangkat mereka ke atas langit, sehingga penduduk langit dapat mendengar lolongan anjing mereka, kemudian mereka dijungkirkan ke tanah. Jibril mengangkat mereka dengan sayap kanannya, dan tatkala Jibril menjungkirkannya ke bumi, maka bagian yang mula-mula terjatuh adalah bagian halaman (pinggiran) kota itu. Cjatadah mengatakan, telah sampai kepada kami bahwa Jibril mengambil pilar tengah kota tersebut, lalu menerbangkannya ke langit sehingga penduduk langit dapat mendengar lolongan anjing mereka, setelah itu Jibril menghancurkan sebagian darinya dengan sebagian yang lain. Kemudian sisa-sisa penduduk kota itu dikejar dengan batu-batu besar yang dijatuhkan dari langit. Diceritakan pula kepada kami bahwa mereka mendiami empat kota, pada tiap-tiap kota terdapat seratus ribu penduduk. Menurut riwayat lain adalah tiga kota besar, antara lain kota Sodom. Oatadah mengatakan, telah sampai suatu riwayat kepada kami bahwa Ibrahim a.s. menyaksikan penghancuran kota Sodom itu dan ia mengatakan, "Hai penduduk Sodom, ini adalah hari kehancuran kalian!" Menurut riwayat yang lain —dari Cjatadah dan lain-lainnya—telah sampai kepada kami suatu kisah yang mengatakan bahwa ketika Jibril a.s. berada di pagi hari itu, ia membeberkan sayapnya. Maka beterbanganlah karenanya tanah mereka berikut isinya yang terdiri atas gedung-gedung-

kampungsunnah. org

115

Tafsir Ibnu Kasir

nya, semua hewan ternaknya, batu-batuan, dan pepohonannya. Lalu Jibril a.s. menggenggamnya dengan sayapnya dan mengepitnya di dalam sayapnya. Lalu ia terbang ke langit pertama sehingga penduduk langit mendengar suara manusia dan lolongan anjingnya; jumlah penduduk kota itu adalah empat juta jiwa. Kemudian Jibril a.s. membalikkannya dan menjatuhkannya ke tanah dalam keadaan terjungkir, lalu ia menghancurkan sebagiannya dengan sebagian yang lain. Bagian atas kota itu dibalikkan ke bawah, lalu diiringi dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa kota-kota kaum Lut ada lima buah, yaitu: Sodom yang merupakan kota terbesar, lalu Sa'bah, Su'ud, Gomorah, dan Dauha. Jibril mengangkatnya dengan sayapnya dan membawanya ke langit, sehingga penduduk langit benarbenar dapat mendengar lolongan anj ing serta kokokan ayam mereka, lalu membalikkannya ke bumi dalam keadaan terjungkir, setelah itu Allah mengiringinya dengan hujan batu. Allah Swt. telah berfirman:

Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar. (Hud: 82) Allah membinasakan kota itu, dan semua kota yang ada di sekitarnya dimusnahkan. As-Saddi mengatakan baliwa Malaikat Jibril turun kepada kaum Lut pada pagi harinya, lalu Jibril mencabut bumi kota itu dari bumi lapis yang ketujuh.Kemudian ia mengangkatnya ke langit, sehingga penduduk langit pertama dapat mendengar lolongan anjing dan suara kokok ayam milik mereka, lalu Jibril membalikkannya dan membinasakan mereka. Yang demikian itu disebutkan di dalam firman-Nya:

dan negeri-negeri Najm: 53)

kaum Lut yang telah dihancurkan

kampungsunnah. org

Allah.(An-

116

Juz 12 — Hud

Dan siapa di antara mereka yang masih belum mati sesudah negeri mereka dijatuhkan ke bumi, maka Allah menghujaninya dengan batu-batuan sehingga matilah ia. Barang siapa di antara mereka melarikan diri ke negeri lain, maka batu-batuan itu mengejarnya ke tempat ia berada. Tersebutlah seseorang yang sedang asyik berbicara, maka dengan tiba-tiba batu itu menimpanya dan membunuhnya.Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya:

dan Kami hujani mereka. (Hud: 82) Yakni di kota-kota itu dengan batu dari tanah yang terbakar. Demikianlah menurut riwayat As-Saddi. Firman Allah Swt.

dan negeri (Hud: 83)

itu tiadalah jauh

dari orang-orang

yang

zalim.

Artinya, azab dan pembalasan Allah itu tidaklah jauh dari orang-orang yang serupa dengan mereka dalam kezalimannya. Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan di dalam kitab-kitab Sunan —dari Ibnu Abbas secara marfu'— disebutkan:

Barang siapa yang kalian jumpai sedang mengerjakan perbuatan kaum Lut, maka bunuhlah pelaku dan orang yang dikerjainya. Imam Syafi'i —menurut suatu pendapat yang bersumber darinya— dan sejumlah ulama mengatakan bahwa orang yang melakukan perbuatan kaum Lut harus dibunuh, baik dia telah muhsan ataupun belum muhsan, karena berdasarkan hadis di atas. Lain halnya dengan Imam Abu Hanifah, ia berpendapat bahwa si pelaku dijatuhkan dari tempat yang tinggi (dari ketinggian), kemudian

kampungsunnah. org

117

Tafsir Ibnu Kasir

diiringi dengan lemparan batu, seperti yang dilakukan oleh Allah Swt. terhadap kaum Lut.

Hud, ayat 84

Z)an kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka Syu 'aib. Ia berkata. "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagi kalian selain Dia. Dan janganlah kalian kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kalian dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kalian akan azab hari yang membinasakan (kiamat)." Allah Swt. menyebutkan, "Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada penduduk kota Madyan yang penghuninya terdiri atas suatu kabilah dari kalangan bangsa Arab. Mereka tinggal di kawasan antara Hijaz dan Syam, dekat dengan Ma'an, suatu kota yang dikenal dengan nama mereka; kota tersebut dijuluki dengan sebutan kota Madyan." Allah mengutus Nabi Syu'aib kepada mereka. Nabi Syu'aib berasal dari keturunan orang yang terhormat di kalangan mereka. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

saudara mereka Syu 'aib. (Hud: 84) Nabi Syu'aib memerintahkan mereka untuk menyembah kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Nabi Syu'aib pun melarang mereka mengurangi takaran dan timbangan mereka.

sesungguhnya aku melihat (mampu). (Hud: 84)

kalian dalam keadaan yang

kampungsunnah. org

baik

Juz 12

Hud

Yakni penghidupan dan rezeki kalian dalam keadaan baik-baik saja, dan sesungguhnya aku takut bila kenikmatan yang ada pada kalian itu dicabut dari kalian karena kalian mengerjakan hal-hal yang diharamkan oleh Allah Swt.

dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kalian akan azab hari yang membinasakan (kiamat). (Hud: 84) Maksudnya, di hari akhirat nanti.

Hud, ayat 85-86

Dan (Syu'aib) berkata. "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kalian merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kalian membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagi kalian jika kalian orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas diri kalian. " Pada mulanya Nabi Syu'aib melarang mereka melakukan perbuatan mengurangi takaran dan timbangan bila mereka memberikan hak orang lain. Kemudian Nabi Syu'aib memerintahkan mereka agar mencukupkan takaran dan timbangan secara adil, baik di saat mereka mengambil ataupun memberi. Nabi Syu'aib juga melarang mereka bersikap angkara murka di muka bumi dengan menimbulkan kerusakan. Mereka gemar merampok orang-orang yang melewati tempat tinggal mereka dan membegalnya.

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

119

Firman Allah Swt.:

Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagi (Hud: 86)

kalian.

Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud ialah 'rezeki Allah adalah lebih baik bagi kalian'. Menurut Al-Hasan, rezeki Allah lebih baik bagi kalian daripada kalian mengurangi takaran dan timbangan terhadap orang lain. Menurut Ar-Rabi' ibnu Anas, perintah Allah lebih baik bagi kalian. Menurut Mujahid, taat kepada Allah adalah lebih baik bagi kalian. Menurut Qatadah, bagian kalian dari Allah adalah lebih baik bagi kalian. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah 'kebinasaan karena mendapat azab, dan kelestarian karena mendapat rahmat'. Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagi kalian. (Hud: 86) Maksudnya, keuntungan yang kalian peroleh setelah kalian memenuhi takaran dan timbangan secara semestinya adalah lebih baik bagi kalian daripada mengambil harta orang lain. Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan bahwa hal ini telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Menurut kami, ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:

Katakanlah, "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu. " (Al-Maidah: 100), hingga akhir ayat.

kampungsunnah. org

120

Juz 12

Hud

Adapun firman Allah Swt.:

Dan aku bukanlah seorang penjaga atas diri kalian. (Hud: 86) Yakni bukanlah sebagai pengawas, bukan pula sebagai penjaga. Dengan kata lain, kerjakanlah hal tersebut karena Allah Swt. Janganlah kalian melakukannya agar dilihat oleh orang lain, tetapi ikhlaslah karena Allah Swt.

Hud, ayat 87

Mereka berkata, "Hai Syu 'aib, apakah sembahyangmu menyuruhmu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal." Mereka menjawab Syu'aib dengan nada memperolok-olok, semoga Allah melaknat mereka.

Apakah sembahyangmu.

(Hud: 87)

Menurut Al-A'masy, makna yang dimaksud ialah apakah kitab bacaanmu.

menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami. (Hud: 87) Yakni berhala-berhala dan patung-patung.

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

121

atau melarang kami memperkuat apa yang kami kehendaki tang harta kami. (Hud: 87)

ten-

Lalu kami tidak lagi melakukan kecurangan dalam takaran hanya karena ucapanmu. Yang dimaksud adalah harta kami, kami berbuat menurut apa yang kami kehendaki. Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan firman-Nya :

Apakah sembahyangmu menyuruhmu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? (Hud: 87) Yakni demi Allah, sesungguhnya salat Syu'aib benar-benar memerintahkan kepada mereka agar meninggalkan apa yang disembah oleh nenek moyang mereka. As-Sauri mengatakan sehubungan firman-Nya:

atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki harta kami. (Hud: 87)

tentang

Yang-mereka maksudkan ialah zakat.

Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun berakal. (Hud: 87)

lagi

Ibnu Abbas, Maimun ibnu Mahran, Ibnu Juraij, Aslam, dan Ibnu Jarir mengatakan bahwa mereka mengucapkan kalimat tersebut kepada Nabi Syu'aib dengan nada memperolok-olok. Mereka adalah musuh Allah, semoga Allah melaknat mereka, dan memang laknat Allah menimpa mereka.

kampungsunnah. org

122

Juz 12 — Hud

Hud, ayat 88

•Syu 'a/fe berkata, "Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahiNya aku dari-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintahNya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kalian (dengan mengerjakan) apa yang aku larang kalian darinya. 'Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. Nabi Syu'aib berkata kepada kaumnya: Hai kaumku, bagaimanakah pendapat kalian jika aku.

mempunyai bukti dari Tuhanku. (Hud: 88) Yakni jika aku berada dalam pengetahuan yang meyakinkan tentang hal yang aku serukan (kepada kalian):

ytssvt*



'S'

dan dianugerahi-Nya aku dari-Nya rezeki yang baik. (Hud: 88) Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan rezeki dalam ayat ini ialah kenabian. Menurut pendapat lainnya adalah rezeki yang halal; ke dua-duanya dapat dipakai. As-Sauri mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:

kampungsunnah. org

123

Tafsir Ibnu Kasir

Dan aku tidak berkehendak menyalahi kalian (dengan mengerjakan) apa yang aku larang kalian darinya. (Hud: 88) Artinya, aku tidak melarang kalian melakukan sesuatu, lalu aku sendiri melakukannya bila tidak kelihatan oleh kalian. Hal yang sama telah di katakan oleh Qatadah sehubungan dengan takwil firman-Nya berikut ini:

Dan aku tidak berkehendak menyalahi kalian (dengan mengerjakan) apa yang aku larang kalian darinya. (Hud: 88) Maksudnya, tidaklah aku larang kalian dari suatu perkara, lalu aku sendiri mengerjakannya:

Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan aku masih berkesanggupan. (Hud: 88)

selama

Yakni dalam amar ma'ruf dan nahi munkar-ku kepada kalian. Sesungguhnya aku hanya bermaksud memperbaiki keadaan kalian semampuku dengan mengerahkan segala kekuatan yang ada padaku.

Dan tidak ada taufik bagiku. (Hud: 88) Yaitu dalam memperoleh kebenaran yang aku maksudkan.

melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada-Nya bertawakal. (Hud: 88) dalam semua urusanku. cz AA

dan hanya kepada-Nyalah



aku kembali. (Hud: 88)

kampungsunnah. org

aku

124

Juz 12 — Hud

Yakni aku akan dikembalikan. Demikianlah menurut tafsir yang dikemukakan oleh Mujahid. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Abu Quza'ah (yakni Suwaid ibnu Hujair Al-Bahili), dari Hakim ibnu Mu'awiyah, dari ayahnya, bahwa saudaranya yang bernama Malik berkata, "Hai Mu'awiyah, sesungguhnya Muhammad telah menahan tetanggatetanggaku. Maka berangkatlah engkau kepadanya karena sesungguhnya dia pernah berbicara denganmu dan dia mengenalmu." Maka aku (Malik) berangkat bersamanya (Mu'awiyah), lalu Mu'awiyah berkata, "Lepaskanlah tetangga-tetanggaku demi aku, karena sesungguhnya mereka telah masuk Islam." Nabi Saw. berpaling dari Mu'awiyah, dan Mu'awiyah berdiri seraya marah, lalu berkata "Ingatlah, demi Allah, sesungguhnya jika engkau melakukan hal itu (tetap menahan mereka), sesungguhnya orang-orang akan menduga bahwa engkau benarbenar telah memerintahkan sesuatu kepada kami, tetapi engkau sendiri berbeda dengan melakukan hal lainnya." Lalu aku (Malik) menariknya (Mu'awiyah) yang masih berbicara. Maka Rasulullah Saw. bertanya, "Apa yang tadi kamu katakan?" Mu'awiyah berkata, "Sesungguhnya engkau, demi Allah, seandainya engkau melakukan hal tersebut, orang-orang pasti akan menduga bahwa engkau telah memerintahkan kepada suatu hal, lalu engkau sendiri berbeda dengan mengerjakan yang lainnya." Rasul Saw. bersabda, "Apakah mereka telah mengatakannya? Sesungguhnya jika aku melakukan hal itu, maka tiada lain akibatnya akan menimpa diriku dan mereka tidak akan terkena sesuatu akibat pun dari hal tersebut. Sekarang lepaskanlah tetangga-tetangganya demi dia." Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Bahz ibnu Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya yang menceritakan bahwa Nabi Saw. menangkap sejumlah orang dari kalangan kaumku karena suatu tuduhan yang dilancarkan terhadap mereka, lalu beliau Saw. menahan mereka. Maka datanglah seorang lelaki dari kalangan kaumku menghadap kepada Rasulullah Saw. yang saat itu sedang berkhotbah. Kemudian laki-laki itu berkata, "Hai Muhammad, mengapa engkau menahan tetanggatetanggaku?" Rasulullah Saw. diam, dan lelaki itu berkata lagi, "Sesungguhnya

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

12 5

sejumlah orang benar-benar ada yang mengatakan bahwa engkau telah melarang sesuatu dikerjakan, tetapi engkau sendiri mengerjakannya." Nabi Saw. bersabda, "Apa yang kamu katakan?" Maka aku (lelaki itu) berpaling dari pembicaraan itu dengan mengatakan pembicaraan lain, karena takut didengar oleh beliau, yang akhirnya beliau akan mendoakan atas kaumku suatu doa yang mengakibatkan mereka tidak akan mendapat keberuntungan selamalamanya. Rasulullah Saw. terus bertanya sehingga beliau memahaminya, lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya mereka telah mengatakannya (atau sebagian dari mereka telah mengatakannya). Demi Allah, seandainya aku melakukannya, niscaya akibat buruknya akan ditanggung olehku, bukan oleh mereka. Lepaskanlah tetangga-tetangganya itu!" Termasuk ke dalam bab ini ialah hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Amir, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Bilal, dari Rabi'ah ibnu Abu Abdur Rahman, dari Abdul Malik ibnu Sa'id ibnu Suwaid Al-Ansari yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Humaid dan Abu Usaid menceritakan hadis berikut dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:

Apabila kalian mendengar suatu hadis dariku yang kalian kenali melalui hati kalian, dan membuat perasaan serta hati kalian menjadi lembut karenanya, dan kalian meyakini bahwa hal itu lebih dekat (manfaatnya) kepada kalian, maka aku adalah orang yang lebih berhak untuk mengerjakannya. Apabila kalian mendengar suatu hadis dariku yang kalian ingkari melalui hati kalian, dan perasaan serta hati kalian menolaknya, serta kalian merasa yakin bahwa hal

kampungsunnah. org

126

Juz 12 — Hud

itu lebih jauh (manfaatnya) dari kalian, maka aku adalah orang yang lebih berhak meninggalkannya. Sanad hadis berpredikat sahih. Imam Muslim telah mengetengahkan suatu hadis dengan sanad yang sama, yang isinya menyebutkan:

Apabila seseorang di antara kalian memasuki masjid, hendaklah ia mengucapkan, "Ya Allah, bukakanlah bagiku semua pintu rahmat-Mu. " Dan apabila ia keluar dari masjid, hendaklah mengucapkan doa berikut: "YaAllah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu sebagian dari kemurahan-Mu. " Makna hadis sebelumnya ialah 'manakala sampai kepada kalian suatu kebaikan dariku, maka aku adalah orang yang paling utama dalam mengerjakannya. Dan manakala sampai kepada kalian sesuatu yang kalian ingkari, maka aku adalah orang yang paling berhak dalam meninggalkannya'.

Dan aku tidak berkehendak menyalahi kalian (dengan mengerjakan) apa yang aku larang kalian darinya. (Hud: 88) Qatadah telah meriwayatkan dari Urwah, dari Al-Hasan Al-Urni, dari Yahya ibnul Bazzar, dari Masruq yang menceritakan bahwa seorang wanita datang kepada Ibnu Mas'ud, lalu bertanya, "Apakah engkau melarang wasilah (menyambung rambut/memakai wig)?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Ya." Wanita itu berkata, "Ternyata seseorang dari istri-istrimu melakukannya." Ibnu Mas'ud menjawab, "Kalau demikian, berarti aku tidak mengamalkan wasiat seorang hamba yang saleh (Nabi Syu'aib)," yaitu:

kampungsunnah. org

127

Tafsir ibnu Kasir

Dan aku tidak berkehendak menyalahi kalian (dengan mengerjakan) apa yang aku larang kalian darinya. (Hud: 88) Usman ibnu Abu Syaibah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Abu Sulaiman Ad-Dabbi yang mengatakan bahwa surat-surat dari Umar ibnu Abdul Aziz sering kami terima yang di dalamnya terkandung perintah dan larangan. Dan pada setiap akhir suratnya ia selalu menyebutkan bahwa tiada yang dapat saya lakukan dari hal tersebut melainkan seperti apa yang dikatakan oleh seorang hamba yang saleh (Nabi Syu'aib), yaitu:

Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal, dan hanya kepadaNyalah aku kembali. (Hud: 88)

Hud, ayat 89-90

Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kalian) menyebabkan kalian menjadi jahat hingga kalian ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Saleh, sedangkan kaum Lut tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kalian. Dan mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Nabi Syu'aib berkata kepada kaumnya:

kampungsunnah. org

128

Juz 12 — Hud

Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kalian) menyebabkan kalian menjadi jahat. (Hud: 89) Maksudnya, janganlah sikap antipati dan kebencianku kepada kalian sampai menyebabkan kalian makin berlanjut dalam mengerjakan kekufuran dan kerusakan yang biasa kalian lakukan itu, akibatnya kalian akan tertimpa azab seperti yang telah menimpa kaum Nuh, kaum Hud, kaum Saleh, dan kaum Lut. Cjatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kalian) menyebabkan kalian menjadi jahat. j(Hud: 89) Yakni hendaknya janganlah sikap berbedaku (dengan kalian) mendorong kalian. Menurut As-Saddi, makna yang dimaksudkan yaitu 'pertentangan antara aku dengan kalian mendorong kalian untuk berkelanjutan dalam kesesatan dan kekufuran, akibatnya kalian akan tertimpa azab seperti azab yang telah menimpa mereka'. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Auf Al-Himsi, telah menceritakan kepada kami Abui Mugirah Abdul Cjuddus ibnul Hajjaj, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Uyaynah, telah menceritakan kepadaku Abdul Malik ibnu Abu Sulaiman, dari Ibnu Abu Laila Al-Kindi yang mengatakan, "Ketika aku sedang bersama tuanku seraya memegang tali kendali unta kendaraannya, saat itu orang-orang sedang mengepung rumah Usman ibnu Affan. Maka Usman ibnu Affan muncul dari rumahnya menghadapi kami, lalu membacakan firman-Nya:

'Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kalian) menyebabkan kalian menjadi jahat hingga kalian ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Saleh.' (Hud: 89)."

kampungsunnah. org

Tafsir ibnu Kasir

129

Hai kaumku, janganlah kalian membunuhku. Sesungguhnya jika kalian membunuhku, maka kalian akan seperti ini. Demikianlah ucapannya seraya menyatukan jari jemari tangannya. Firman Allah Swt. «=A1

sedangkan kaum Lut tidak (pula)jauh (tempatnya) dari kalian. (Hud: 89) Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah zamannya. Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud ialah 'sesungguhnya kaum Lut telah binasa kemarin'. Menurut pendapat lainnya lagi, yang dimaksud dengan tidak jauh adalah tempatnya. Kedua pengertian di atas masing-masing dapat dijadikan sebagai takwilnya.

Dan mohonlah ampun kepada Tuhan kalian. (Hud: 90) dari dosa-dosa kalian yang terdahulu.

kemudian bertobatlah kepada-Nya. (Hud: 90) dari semua perbuatan buruk di masa mendatang. Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya (Hud: 90)

Tuhanku Maha Penyayang

lagi Maha

kepada orang yang bertobat kepada-Nya.

Hud, ayat 91-92

kampungsunnah. org

Pengasih.

130

Juz 12

Hud

Mereka berkata, "Hai Syu 'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu, tentulah kami telah merajam kamu, sedangkan kamu pun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami. " Syu 'aib menjawab, "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandangan kalian daripada Allah, sedangkan Allah kalian jadikan sesuatu yang terbuang di belakang kalian? Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kalian kerjakan. " Mereka mengatakan:

Hai Syu 'aib, kami tidak banyak mengerti. (Hud: 91) Maksudnya, kami tidak banyak memahami perkataanmu itu.

dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah. (Hud: 91) Sa' id ibnu Jubair dan As-Sauri mengatakan, Nabi Syu'aib adalah seorang yang tuna netra. As-Sauri mengatakan bahwa Nabi Syu'aib dijuluki sebagai juru bicara para nabi. As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:

Dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang lemah di antara kami. (Hud: 91)

yang

Bahwa yang dimaksud 'lemah' ialah karena dia sendirian. Abu Rauq

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

131

mengatakan bahwa mereka bermaksud bahwa dia adalah orang yang hina, karena kaum kerabatnya tidak memeluk agamanya.

kalau tidaklah karena keluargamu, tentulah kami telah merajam kamu. (Hud: 91) Yang dimaksud dengan rahtun ialah kaum, yakni 'seandainya tidaklah karena kaummu yang kami hormati, niscaya kami akan merajam kamu'. Menurut suatu pendapat dengan batu, sedangkan menurut pendapat yang lainnya mengatakan dengan caci maki.

sedangkan kamu pun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami. (Hud: 91) Artinya, kamu bukanlah orang yang berwibawa di kalangan kami.

Syu 'aib menjawab, "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandangan kalian daripada Allah? " (Hud: 92) Yakni apakah kalian membiarkan aku karena kaumku, bukan karena menghormati Tuhan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi bila kalian menimpakan keburukan kepadaNabi-Nya. Sesungguhnya kalian telah menjadikan Allah terlupakan oleh kalian.

di belakang punggung kalian. (Hud: 92) Maksudnya, kalian mengesanipingkan-Nya di belakang kalian; karena itulah kalian tidak taat dan tidak menghormati-Nya.

kampungsunnah. org

132

Juz 12

Hud

Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kalian kerjakan. (Hud: 92) Yakni Dia mengetahui semua amal perbuatan kalian, dan kelak Dia akan membalaskannya kepada kalian.

Hud, ayat 93-95

Dan (dia berkata), "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuan kalian, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan kedatangan azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian. " Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaan bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud telah binasa. Ketika Nabi Syu'aib merasa putus asa akan sambutan kaumnya kepada seruannya, maka ia berkata kepada mereka: Hai kaumku,

berbuatlah menurut kemampuan kalian. (Hud: 93) Yakni menurut cara kalian. Di dalam kalimat ini terkandung ancaman yang keras.

kampungsunnah. org

Tafsir ibnu Kasir

13 3

sesungguhnya aku pun berbuat (pula). (Hud: 93) Yaitu menurut caraku sendiri.

Kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan kedatangan yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. (Hud: 93)

azab

Yakni aku atau kaliankah?

Dan tunggulah azab (Tuhan). (Hud: 93) Yakni tunggulah oleh kalian.

Sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian. (Hud: 93) Allah Swt. berfirman:

Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (Hud: 94) Firman Allah Swt.:

bergelimpangan.

(Hud: 94)

kampangsannah.org

134

Juz 12 —

Hud

Yaitu bergeletakan mati tanpa bergerak lagi. Di dalam surat ini disebutkan bahwa azab yang menimpa mereka adalah pekikan yang mengguntur. Di dalam surat Al-A'raf disebutkan gempa yang dahsyat, sedangkan di dalam surat Asy-Syu'ara disebutkan azab pada hari mereka dinaungi oleh awan. Mereka adalah suatu umat yang berkumpul di hari mereka diazab, sehingga semuanya menerima pembalasan dari Allah. Dan sesungguhnya pada tiap-tiap konteks disebutkan hal yang sesuai dengannya. Maka dalam surat Al-A'raf, yaitu ketika mereka mengatakan: V'/
=>

JW>J>Xl >£—J

Hud

I B 0 t

Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. (Hud: 102) Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Abu Musa r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Sesungguhnya Allah benar-benar mencatat (dosa orang) yang zalim; hingga manakala Dia mengazab-Nya, maka tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari azab Allah. Kemudian Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya:

Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. (Hud: 102), hingga akhir ayat.

Hud, ayat 103-105

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)wya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu. Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-

kampungsunnah. org

Tafsir

Ibnu

Kasir

Nya, maka di antara mereka ada yang celaka dan ada berbahagia.

yang

Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya dalam pembinasaan Kami terhadap orang-orang kafir dan penyelamatan Kami terhadap orang-orang mukmin."

benar-benar terdapat tanda. (Hud: 103) Yakni pelajaran dan nasihat yang menunjukkan kebenaran ancaman Kami kelak di hari kemudian. Allah Swt. berfirman:

Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orangorang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat). (AI-Mu-min: 51)

Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu. " (Ibrahim: 13), hingga akhir ayat. Adapun firman Allah Swt.:

Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia kan untuk (menghadapinya. (Hud: 103)

dikumpul-

Maksudnya, dari yang pertama hingga yang paling akhir dari mereka semuanya dihimpunkan pada hari itu. Ayat ini semakna dengan ayat lainnya, yaitu:

144

Juz 12 —

Hud

dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. (Al-Kahfi: 47) Firman Allah Swt.:

dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan makhluk). (Hud: 103)

(oleh segala

Yakni hari yang sangat besar, dihadiri oleh para malaikat; pada hari itu berkumpul pula para rasul, dan semua makhluk yang terdiri atas jin, manusia, burung-burung, binatang-binatang liar serta semua binatang ternak dihimpunkan. Lalu pada hari itu Tuhan Yang Mahaadil menjalankan hukum-Nya tanpa berbuat aniaya barang seberat zarrah pun; jika amal perbuatan berupa suatu kebaikan, maka Dia melipatgandakan pahalanya. Firman Allah Swt.:

Dan Kami tiadalah mengundurkannya, yang tertentu. (Hud: 104)

melainkan sampai waktu

Artinya, tidak sekali-kali Kami mengundurkan terjadinya hari kiamat melainkan karena telah ditetapkan oleh Allah dalam takdir-Nya yang terdahulu tentang keberadaan sejumlah manusia dari keturunan anak Adam, dan telah ditetapkan-Nya masa tertentu bagi mereka. Apabila masa itu telah mereka lalui dan keberadaan mereka di dunia telah terpenuhi menurut takdir-Nya, maka barulah hari kiamat terjadi. Karena itulah dalam firman-Nya disebutkan:

Dan Kami tiadalah mengundurkannya, yang tertentu. (Hud: 104)

melainkan sampai waktu

Yaitu sampai waktu yang tertentu, tidak ditambahi dan tidak dikurangi.

kampungsunnah. org

Tafsir ibnu Kasir

145

Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang melainkan dengan izin-Nya. (Hud: 105)

berbicara,

Pada waktu hari kiamat terjadi, tiada seorang pun yang berbicara melainkan dengan seizin Allah. Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya: c

r*.

=>

mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. (An-Naba: 38)

dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha (Taha: 108), hingga akhir ayat.

Pemurah.

Di dalam hadis Sahihain mengenai syafaat disebutkan:

Pada hari itu tidak ada seorang pun yang berbicara selain para rasul, dan doa para rasul pada hari itu ialah, "Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. " Firman Allah Swt.:

maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang (Hud: 105)

berbahagia.

Artinya, di antara mereka yang dihimpunkan pada hari perhimpunan itu ada yang celaka, ada pula yang berbahagia; perihalnya sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

146

Juz 12 —

Segolongan masuk surga dan segolongan Syura: 7)

Hud

masuk neraka. (Asy-

Al-Hafiz Abu Ya' la di dalam kitab Musnad-nya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Hissan, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik ibnu Amr, telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu Sufyan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, dari Umar yang mengatakan bahwa ketika ayat berikut diturunkan:

maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. (Hud: 105) Ia bertanya kepada Nabi Saw., "Wahai Rasulullah, apakah yang harus kita kerjakan? Apakah yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah dirampungkan, ataukah sesuatu yang belum dirampungkan?" Rasulullah Saw. menjawab:

Hai Umar, hal yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah dirampungkan dan telah dicatat oleh qalam (pena) takdir, tetapi tiap-tiap orang diciptakan sesuai dengan bakatnya masing-masing. Kemudian Allah Swt. menjelaskan keadaan orang-orang yang celaka dan orang-orang yang berbahagia. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

Hud, ayat 106-107

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

]4 7

Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik napas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Mengenai firman Allah Swt.:

mereka mengeluarkan dan menarik napas (dengan merintih). (Hud: 106) Ibnu Abbas mengatakan bahwa suara zafir keluar dari tenggorokan, sedangkan syahiq dari dada, yakni tarikan napas dan pengeluarannya dibarengi dengan rintihan. Demikian itu karena pedihnya azab yang dialami oleh mereka, semoga Allah melindungi kita dari siksa neraka.

mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi. (Hud: 107) Imam Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, termasuk kebiasaan orangorang Arab bila hendak menggambarkan sesuatu hal yang kekal dan abadi adalah menyebutkan bahwa ini kekal selama ada langit dan bumi. Mereka pun mengatakan bahwa dia kekal selama siang dan malam silih berganti. Hal yang sama dikatakan, "Selama anak-anak Samir masih begadang," dan "Selama unta masih menggerak-gerakkan ekornya," semuanya itu menunjukkan pengertian kekal. Maka Allah Swt. ber-khitab kepada mereka dengan ungkapan yang telah mereka kenal di antara sesamanya. Untuk itu, Dia berfirman:

mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi. (Hud: 107) Menurut kami, dapat pula ditakwilkan bahwa makna yang dimaksud dengan ungkapan selama ada langit dan bumi adalah jenisnya; karena di

kampungsunnah. org

148

Juz 12

Hud

alam akhirat pasti ada langit dan bumi, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit. (Ibrahim: 48) Karena itulah Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

selama ada langit dan bumi. (Hud: 107) Menurutnya adalah langit yang selain dari langit sekarang ini, dan bumi yang selain dari bumi sekarang ini, yakni selama masih ada langit dan bumi tersebut. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Sufyan ibnu Husain, dari Al-Hakam, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:

selama ada langit dan bumi. (Hud: 107) Bahwa setiap surga mempunyai langit dan buminya sendiri. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, "Selama bumi berfungsi sebagai bumi, dan langit berfungsi sebagai langit." Firman Allah Swt.:

kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (Hud: 107) Ayat ini semakna dengan firman-Nya:

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

149

Neraka itulah tempat diam kalian, sedangkan kalian kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. (Al-An'am: 128) Ulama tafsir berbeda pendapat tentang makna yang dimaksud dari istisna ini. Banyak pendapat yang mereka kemukakan diriwayatkan oleh Syekh Abui Faraj ibnul Juzi di dalam kitabnya Zadul Masir, juga oleh ulama tafsir lainnya. Kemudian dinukil oleh banyak ulama, antara lain oleh Imam Abu Ja'far ibnu Jarir rahimahulTah di dalam kitabnya. Ibnu Jarir memilih pendapat yang dinukil dari Khalid ibnu Ma'dan, Ad-Dahhak, Cjatadah, dan Ibnu Sinan. Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui Ibnu Abbas, juga Al-Hasan, bahwa istisna dalam ayat ini kembali kepada orang-orang yang durhaka dari kalangan ahli tauhid, lalu mereka dikeluarkan oleh Allah dari neraka berkat permohonan syafaat dari para pemberi syafaat —dari kalangan para malaikat, para nabi, dan orangorang mukmin— hingga mereka memberikan syafaatnya kepada orangorang yang berdosa besar (dari kalangan ahli tauhid). Kemudian datanglah rahmat Tuhan Yang Maha Penyayang di antara para penyayang, lalu dikeluarkanlah dari neraka orang-orang (ahli tauhid) yang tidak pernah mengamalkan suatu kebaikan pun, tetapi di suatu hari ia pernah mengucapkan,' "Tidak ada Tuhan selain Allah." Seperti yang telah disebutkan oleh hadis-hadis sahih dari Rasulullah Saw. yang mengandung keterangan tersebut, diriwayatkan melalui hadis Anas, Jabir, Abu Sa'id, Abu Hurairah, serta para sahabat lainnya. Setelah itu tidak ada lagi seorang pun di dalam neraka kecuali orang-orang yang wajib menjadi penghuni tetap untuk selama-lamanya dan tidak ada jalan lain baginya untuk selamat dari neraka. Demikianlah menurut pendapat kebanyakan ulama terdahulu dan ulama sekarang sehubungan dengan tafsir ayat ini. Sehubungan dengan tafsirnya telah diriwayatkan banyak asar dari Amirul Mu-minin Umar ibnul Khattab, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Abdullah ibnu Amr, Jabir, Abu Sa' id dari kalangan para sahabat; sedangkan dari kalangan paratabi'in ialah Abu Mijlaz, Asy-Sya'bi, dan yang lainnya. Telah diriwayatkan pula pendapat-pendapat yang garib dari Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, Ishaq ibnu Rahawaih, serta

^^Wmhminnah.org

150

Juz 12 — Hud

Di dalam kitab Mu'jamui Kabir ImamTabrani telah disebutkan sebuah hadis garib melalui Abu Umamah Sada ibnu Ajian Al-Bahili, tetapi predikatnya daif\ hadis dimaksud berkaitan dengan tafsir ayat ini. Cjatadah mengatakan bahwa Allah lebih mengetahui apa yang dikecualikan-Nya. As-Saddi mengatakan bahwa ayat ini di-mansukh oleh firman Allah Swt. yang mengatakan:

mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

(An-Nisa: 169)

Hud, ayat 108

Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. Firman Allah Swt.:

Adapun orang-orang yang berbahagia. (Hud: 108) Mereka adalah pengikut-pengikut para rasul.

maka tempatnya di dalam surga. (Hud: 108) Yakni tempat tinggal mereka adalah surga.

kampungsunnah. org

151

Tafsir Ibnu Kasir

mereka kekal di dalamnya. (Hud: 108) Maksudnya, mereka tinggal di dalam surga untuk selama-lamanya.

selagi masih ada langit dan bumi kecuali menghendaki (yang lain). (Hud: 108)

jika

Tuhanmu

Pengertian istisna (pengecualian) dalam ayat ini menunjukkan bahwa keabadian mereka dalam kenikmatan yang mereka alami itu secara prinsip bukanlah merupakan suatu hal yang wajib (harus), melainkan terserah kepada kehendak Allah Swt. Dialah yang memberikan karunia kepada mereka selamanya, karena itulah disebutkan bahwa mereka diilhami oleh Allah untuk selalu bertasbih dan bertahmid, sebagaimana mereka diilhami untuk bernapas. Ad-Dahhak dan Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa ayat ini berkaitan dengan nasib orang-orang yang durhaka dari kalangan ahli tauhid, yaitu mereka yang berada di dalam neraka (karena dosa-dosanya), kemudian dikeluarkan dari neraka. Sesudah itu disebutkan dalam ayat berikutnya:

sebagai karunia yang tiada terputus-putus. (Hud: 108) Yakni tidak pernah terputus. Demikianlah menurut pendapat Mujahid, Ibnu Abbas, Abui Aliyah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Dimaksudkan agar sesudah penyebutan kehendak Allah tidak timbul dugaan yang mengatakan bahwa di sana ada putusnya atau ada terhentinya atau ada sesuatu. Melainkan telah diputuskan kekekalan dan tidak adanya keterputusan, seperti yang telah dijelaskan bahwa azab ahli neraka di dalam neraka kekal adalah karena kehendak Allah. Juga karena keadilan dan kebijaksanaan-Nya, Dia mengazab mereka. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

kampungsunnah. org

152

Juz 12 —

Hud

Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (Hud: 107) Dalam ayat yang lainnya lagi disebutkan:

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai. (Al-Anbiya: 23) Dalam surat ini disebutkan pula hal yang menyenangkan hati dan meluruskan makna yang dimaksud, yaitu melalui firman selanjutnya:

sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.

(Hud: 108)

Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis yang mengatakan:

Kelak maut akan didatangkan dalam bentuk seekor domba putih, lalu disembelih di antara surga dan neraka. Kemudian dikatakan, "Hai ahli surga, sesungguhnya kalian sekarang hidup dan tidak akan mati selama-lamanya. Hai ahli neraka, kekallah kalian dan tidak ada kematian lagi. Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

kampungsunnah. org

Tafsir

Ibnu

Kasir

153

Maka dikatakan, "Hai ahli surga, hiduplah kalian dan kalian tidak akan mati selama-lamanya. Dan sesungguhnya tetap mudalah kalian, dan kalian tidak akan tua selama-lamanya. Dan sesungguhnya tetap sehatlah kalian dan kalian tidak akan sakit selama-lamanya. Dan sesungguhnya tetap bersenang-senanglah kalian dan kalian tidak akan sengsara selama-lamanya

Hud, ayat 109-111

Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukupcukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikit pun. Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al-Qur'an. Dan sesunggguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu)pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

kampungsunnan. org

154

Juz 12 —

Hud

Firman Allah Swt.:

Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan yang disembah oleh mereka. (Hud: 109)

tentang apa

Yakni orang-orang musyrik itu; sesungguhnya perbuatan itu adalah batil, bodoh, dan sesat. Mereka hanyalah menyembah apa yang dahulu disembah oleh bapak-bapak mereka. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai sandaran dalam mengerjakan apa yang mereka lakukan itu, melainkan hanyalah mengikuti kebodohan bapak-bapak mereka dahulu. Kelak Allah akan melakukan pembalasan kepada mereka atas hal tersebut dengan balasan yang sempurna. Karena itu, kelak Dia akan mengazab mereka dengan azab yang tidak pernah Dia timpakan kepada seorang pun. Dan jika mereka mempunyai kebaikan-kebaikan, maka Allah telah menunaikan balasannya di dunia sebelum mereka memasuki alam akhirat. Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Jabir Al-Ju'fi, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:

Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi. (Hud: 109) Yaitu apa yang telah dijanjikan kepada mereka berupa balasan kebaikan dan balasan keburukan. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, "Sesungguhnya Kami pasti akan menimpakan pembalasan yang setimpal kepada mereka tanpa dikurangi." Kemudian Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa, lalu umatnya memperselisihkannya. Di antara mereka ada yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada pula yang kafir kepadanya. Maka engkau, hai Muhammad, mempunyai teladan dari kalangan para nabi sebelummu. Karena itu, janganlah sekali-kali kamu marah bila mereka mendustakanmu, janganlah pula hal tersebut menggoyahkanmu.

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

155

Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. (Hud: 110) Ibnu Jarir mengatakan, "Seandainya tidak ada takdir-Nya yang terdahulu yang memutuskan bahwa Dia menangguhkan azab-Nya sampai kepada waktu yang telah ditentukan, niscaya Allah menetapkan hukuman di antara mereka." Dapat pula diartikan bahwa Allah tidak akan mengazab seseorang melainkan sesudah tegaknya hujah atas orang itu dan rasul telah diutuskan kepadanya, seperti yang disebutkan di dalam firman Allah Swt.:

dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus rasul. (Al-Isra: 15)

seorang

Dan sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman dalam ayat yang lainnya, yaitu:

Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan, pasti (azab itu) menimpa mereka. Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan. (Taha: 129-130) Kemudian Allah Swt. menceritakan bahwa kelak Dia akan menghimpunkan orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian dari kalangan semua umat, lalu Dia memberikan balasan kepada mereka sesuai dengan amal perbuatan masing-masing. Jika amal perbuatannya baik, maka balasannya baik; dan jika amal perbuatannya buruk, maka balasannya buruk pula. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

kampungsunnan. org

156

Juz 12

Hud

Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu)pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Hud: 111) Yakni Allah Maha Mengetahui semua amal perbuatan mereka yang mulia dan yang rendah serta yang besar dan yang kecil. Sehubungan dengan ayat ini banyak riwayat yang menceritakan qiraatnya, tetapi maknanya kembali kepada apa yang telah kami sebutkan dalam tafsir firman-Nya:

Dan setiap mereka semuanya dikumpulkan (YlsTn: 32)

lagi kepada

Kami.

Hud, ayat 112-113

Maka tetaplah kamu dalam jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) kepada orang yang telah tobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kalian kerjakan. Dan janganlah kalian cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kalian disentuh api neraka, dan sekali-kali kalian tiada mempunyai seorang penolong pun selain dari Allah, kemudian kalian tidak akan diberi pertolongan. Allah Swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya dan hamba-hamba-Nya yang beriman agar bersikap teguh dan tetap berjalan pada jalan yang lurus. Karena hal tersebut merupakan sarana yang membantu untuk memperoleh kemenangan atas musuh dan menangkal semua perlawanan mereka. Lalu Allah melarang bersikap melampaui batas, karena sesungguhnya sikap ini mendatangkan kehancuran diri, sekalipun dalam bersikap terhadap orang musyrik.

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

15 7

Allah Swt. memberitahukan pula bahwa Dia Maha Melihat semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya, Dia tidak akan lalai terhadap sesuatu pun dan tidak ada sesuatu pun yang samar bagi-Nya. Firman Allah Swt.:

Dan janganlah kalian cenderung zalim. (Hud: 113)

kepada orang-orang

yang

Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna latarkanu, bahwa makna yang dimaksud ialah janganlah kalian bersikap diplomasi. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah cenderung kepada kemusyrikan. Abui Aliyah mengatakan, makna yang dimaksud ialah janganlah kamu rela terhadap perbuatan mereka. Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah janganlah kalian cenderung kepada orang-orang yang aniaya. Pendapat ini cukup baik, yang maksudnya ialah janganlah kalian meminta pertolongan kepada orang-orang yang aniaya, karena jadinya seakan-akan kalian rela kepada amal perbuatan mereka.

yang akibatnya kalian akan disentuh api neraka, dan sekali-kali kalian tidak mempunyai seorang penolong pun selain dari Allah, kemudian kalian tidak akan diberi pertolongan. (Hud: 113) Maksudnya, kalian tidak akan mempunyai seorang penolong pun yang dapat menyelamatkan diri kalian; dan tidak akan mempunyai seorang pelindung pun yang dapat membebaskan kalian dari azab Allah selain Allah sendiri.

Hud, ayat 114-115

^

foij

g^gt

6* I® i ^ f f i W g f c

kampungsunnah. org

158

Juz

12



Hud

Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatanperbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatanperbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyianyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:

Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang. (Hud: 114) Yakni salat Subuh dan salat Magrib. Hal yang sama telah dikatakan oleh Al-Hasan dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam. Al-Hasan telah mengatakan dalam suatu riwayat dari Cjatadah dan Ad-Dahhak serta lain-lainnya, bahwa yang dimaksud ialah salat Subuh dan salat Asar. Mujahid mengatakan, yang dimaksud dengan salat pada permulaan siang adalah salat Subuh, tetapi di lain kesempatan ia mengatakan salat Lohor dan salat Asar.

6& dan pada bagian permulaan

malam. (Hud: 114)

Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud adalah salat Isya. Al-Hasan dalam riwayat Ibnul Mubarak dari Mubarak ibnu Fudalah, dari Al-Hasan, bahwa yang dimaksud dengan firman-Nya:

dan pada bagian permulaan

malam. (Hud: 114)

kampungsunnah. org

159

Tafsir Ibnu Kasir

Maksudnya adalah salat Magrib dan salat Isya. Rasulullah Saw. telah bersabda:

Keduanya berada pada bagian permulaan Magrib dan salat Isya.

malam hari, yaitu salat

Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Muhammad ibnu Ka'b, Qatadah, dan Ad-Dahhak, bahwa yang dimaksud adalah salat Magrib dan salat Isya. Tetapi dapat pula diartikan bahwa ayat ini diturunkan sebelum salat lima waktu difardukan pada malam isra. Karena sesungguhnya salat yang diwajibkan saat itu hanyalah salat sebelum matahari terbit dan salat sebelum tenggelamnya, sedangkan salat qiyam di malam hari dianjurkan atas Nabi, juga atas umatnya. Kemudian kewajiban atas umatnya melakukan qiyamul lail di-mansukh, tetapi wajib atas Nabi Saw. Tetapi menurut suatu pendapat lain, kewaj iban melakukan qiyamul lail atas Nabi pada akhirnya di-mansukh pula. Firman Allah Swt.:

sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. (Hud: 114) Sesungguhnya mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik itu dapat menghapuskan dosa-dosa yang terdahulu, seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan para pemilik kitab Sunnah melalui Amirul Mu-minin Ali ibnu Abu Talib yang mengatakan, "Aku apabila mendengar dari Rasulullah Saw. suatu hadis secara langsung, maka Allah memberikan manfaat kepadaku dengan melaluinya menurut apa yang dikehendaki-Nya. Yakni aku mengamalkannya secara langsung. Tetapi apabila aku mendengar suatu hadis dari orang lain, maka terlebih dahulu aku sumpahi orang itu untuk kebenarannya. Apabila orang itu mau bersumpah kepadaku, maka aku baru mempercayainya (dan mengamalkannya). Telah menceritakan kepadaku Abu

kampungsunnah. org

160

Juz 12 —

Hud

Bakar, dan benarlah Abu Bakar dengan apa yang diceritakannya, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:

'Tidak sekali-kali seorang mukmin melakukan suatu dosa (kecil), lalu ia melakukan wudu dan salat dua rakaat, melainkan diberikan ampunan baginya (atas dosanya itu)'." Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis melalui Amirul Mu-minin Usman ibnu Affan, bahwa dia berwudu di hadapan mereka seperti wudu yang dilakukan oleh Rasulullah Saw., kemudian ia mengatakan, "Demikianlah wudu yang pernah aku lihat Rasulullah Saw. melakukannya, lalu Rasulullah Saw. bersabda (sesudahnya):

'Barang siapa yang melakukan wudu seperti wuduku ini, kemudian mengerjakan salat dua rakaat tanpa berbicara kepada dirinya sendiri dalam dua rakaatnya (yakni ia lakukan keduanya dengan khusyuk), maka diberilah ampunan baginya atas dosa-dosanya yang terdahulu'." Imam Ahmad dan Abu Ja'far ibnu Jarir telah meriwayatkan melalui hadis Abu Uqail Zahrah ibnu Ma'bad, bahwa ia pernah mendengar Al-Haris maula Usman mengatakan, "Pada suatu hari Usman duduk, dan kami duduk bersama-sama dengannya, lalu juru azan salat datang kepadanya, maka Usman meminta air dalam sebuah wadah. Menurut pendapatku (perawi), air itu sebanyak satu mud. Kemudian Usman melakukan wudu dan berkata, bahwa ia pernah melihat Rasulullah Saw. melakukan wudu seperti wudu yang diperagakannya itu, setelah itu Rasulullah Saw. bersabda:

kampungsunnah. org

Tafsir Ibnu Kasir

16 1

'Barang siapa yang melakukan wudu seperti wuduku ini, kemudian ia bangkit dan mengerjakan salat Lohor, maka diampunilah baginya semua dosa yang dilakukannya antara salat Lohor dan salat Subuhnya. Kemudian (bila) ia melakukan salat Asar, maka diampunilah baginya dosa yang ia lakukan antara salat Asar dan salat Lohomya. Kemudian (bila) ia salat Magrib, maka diampunilah baginya semua dosa yang ia lakukan antara salat Magrib dan salat Asarnya. Kemudian (bila) ia salat Isya, maka diampunilah baginya dosa yang ia lakukan antara salat Isya dan salat Magribnya. Kemudian barangkali ia tidur lelap di malam harinya; dan jika ia bangun, lalu wudu dan melakukan salat Subuh, maka diampunilah baginya semua dosa yang ia kerjakan antara salat Subuh dan salat Isyanya. Semuanya itu adalah perbuatanperbuatan baik yang dapat menghapuskan dosa perbuatanperbuatan buruk'. " Di dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan melalui Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw., disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

kampungsunnah. org

162

Juz

12



Hud

"Bagaimanakah pendapat kalian seandainya di depan rumah seseorang di antara kalian terdapat sebuah sungai yang airnya berlimpah, lalu ia mandi lima kali sehari di dalamnya setiap harinya, apakah masih ada yang tersisa dari kotoran yang ada pada tubuhnya? " Mereka menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah. " Rasulullah Saw. bersabda, "Demikianpula halnya salat lima waktu, Allah menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan dengannya." Imam Muslim di dalam kitabSahih-nya mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbutTahir, yaitu Ibnu Sa'id; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dari Abu Sakhr, bahwa Umar ibnu Ishaq maula Zaidah pernah menceritakan hadis berikut dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Salat lima berikutnya, berikutnya antaranya,

waktu dan salat Jumu 'ah hingga salat Jumu ah dan bulan Ramadan sampai dengan bulan Ramadan dapat menghapuskan semua dosa yang dilakukan di selagi dosa-dosa besar dihindari.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hakam ibnu Nafi', telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abbas, dari Damdam ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, bahwa Abu Rahm AsSam'i pernah menceritakan hadis berikut kepadanya: Abu Ayyub AlAnsari pernah menceritakan hadis berikut kepadanya, dari Rasulullah Saw., bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

•£a^ if'W

'

'

""/i

'\\

' '9*'

* s \

'

->