Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS ...

115 downloads 540 Views 2MB Size Report
Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan ... siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri ... kelas.kategori N-gain yang diperoleh dikelas eksperimen yaitu kategori tinggi.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 Kota Tanggrang Selatan Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: Anasrullah NIM : 106015000693

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

PERSETUJUAN PEMBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 13 KOTA TANGGERANG SELATAN (PTK Di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan pada Kelas VII-6)

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd) Oleh:

Anasrullah NIM: 106015000693 Pembimbing

Drs. H. Syaripulloh. M. Si NIP. 196709092007011033

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan”, yang disusun oleh: Anasrullah, NIM. 106015000693 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah, 28 April 2011 dihadapan dewan penguaji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS. Jakarta, 28 April 2011 Panitia Ujian Munaqasah Tanggal

Tanda Tangan

...................

.....................

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Drs. H. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan IPS) Dr. Iwan Purwanto, M.Pd ….………… …………….

NIP. 19730424 200801 1 012 Penguji I Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

……………

NIP. 19730424 200801 1 012

…………….

Penguji II Drs. H. Nurochim, MM …................. .....................

NIP. 19590715 198403 1 003 Mengetahui: Dekan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. NIP. 19571005 198703 1 003

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

: Anasrullah

NIM

: 106015000693

Jurusan

: Pendidikan IPS

Angkatan tahun

: 2006

Alamat

: Jl. H. Selong no.46 Rt/Rw 004/001 Kel.Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat 11750.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan” adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan: Nama

: Drs. H. Syaripulloh, M.Si

NIP

: 196709092007011033

Dosen Jurusan

: Pendidikan IPS

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, 28 April 2011 Yang menyatakan

Anasrullah NIM: 106015000693

ABSTRAK Anasrullah. Nim 106015000693. Jurusan Pendidika IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa saat dan sesudah pembelajaran Dengan Menggunakan Media Audio Visual. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 13 kota Tanggrang Selatan.dari bulan mai 2010. Yang dijadikan informasi dalam penelitian ini adalah beberapa siswa kelas VIII SMPN 13 kota Tanggrang Selatan dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen. Instrument dianalisis dengan menggunakan model anates. Data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Dengan melakukan wawancara dengan informan siswa diketahui bahwa pembelajaran berbantuan media dapat mengembangkan afeksi siswa dalam belajar. Dengan ditandai sikap siswa yang menerima, mendengarkan dan memperhatikan guru yang menjelaskan pelajaran di depan kelas.kategori N-gain yang diperoleh dikelas eksperimen yaitu kategori tinggi 10%, sedang 65% dan rendah 25%. Sedangkan N-gain di kelas control yaitu kategori tinggi 2.5%, sedang 47,5%, dan rendah 50%. Penelitian ini mengguinakan uji “t” yang diperoleh thitung > ttabel (2.75>1.98).hasil ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual. Kata kunci : peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan media audio visual.

ABSTRACT Anasrullah. Pendidika IPS's majors Tarbiyah's Knowledge Faculty and teachership. Effort Increases To Give A Damn Student Studying On IPS'S Subject Economy On Indonesian economics Material By Use Of Audiovisual Media at SMPN 13 Tanggrang's cities south. This research intent to know student studying yen while and after learning By use of Audiovisual Media. This research is executed at SMPN 13 Tanggrang Selatan's cities mey moons 2010. One that made by information in observational it is umpteen VIII class student SMPN 13 Tanggrang's cities south by useing quasi experiment. Instrument were analized by useed of anates. Acquired date of yielding interview and observation. By undertaking interview with student informasi is known that learning gets media can develop afeksi student in learned. With marked by student attitude that accepts, listen and notices teacher that word study in front class. category of n-gain that acquired being brazed experiment which is tall category 10%, be 65% and low 25%. Meanwhile gain at brazes control which is tall category 2.5%, be 47,5%, and low 50%. This research was “ t ” one be gotten by thitung> ttabel (2. 75 > 1. 98). this result of the research showed that exists yen step-up study student by use of audiovisual media. Key word : step-up gives a damn to study student by use of audio visuals media.

KATA PENGANTAR

Assalamuala’alaikum wr.wb Puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Sahabat, Keluarga dan seluruh umatnya. Untuk menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masi belum maksimal. Namun demikian , dengan dorongan, keritik, serta saran dari berbagai pihak akhirnya tugas akhir ini dapat di selesaikan dengan baik.Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan serta rasa hormat kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2. Bapak H. Nurrochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS dan Penasehat Akademik 3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Seketaris Jurusan Pendidikan IPS 4. Bapaksyaripulloh, M.Si, Dosen pembimbing yang tidak henti-hentinya memotivasi dan meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan beliau. Amin. 5. Bapak kepala sekolah SMPN 13, Bapak Rohman, S.Pd Yang telah memberikan tempat bagi penulis melakukan penelitian. 6. kusriyatun, S.Pd, Guru bidang studi IPS di SMPN 13 yang telah memberikan masukan dan informasi kepada penulis. 7. hartono, S.Pd, Selaku TU SMPN 13 yang telah memberikan pelayanan dalam masalah persuratan dan perizinan penelitian. 8. Pimpinan Perpustakaan Tarbiyah dan Keguruan serta Perpustakaan Utama Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan peminjaman buku referensi bagi penulis menyelesaikan skripsi.

9. Kepada dosen-dosen Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS yang telah memberikan dan mengajarkan banyak ilmu kepada penulis. 10. Kedua Orang tua yang tercinta, Ayahanda dan Ibunda , yang telah memotivasi memberikan

segenap

hidupnya

untuk

membesarkan,

mendidik,

dan

mendukung penulis dalam setiap keadaan dengan segala cinta dan kasih sayangnya. 11. Kepada kakak dan adik tercinta terima kasih telah memotivasi penulis dan menemani penulis dalam duka dan senang. 12. Kepada teman-teman seperjuangan terima kasih telah menemani penulis dalam duka maupun senang. 13. BJ rental yang telah membantu penulis mengedit skripsi dan memotivasi, terima kasih banyak. 14. Rekan – rekan P.IPS angakatan 2006, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas motivasi, dukungannya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang melimpah.

Penulis menghanturkan banyak terimakasih, semoga allah yang maha esa melimpahkan pahala sebesar-besarnya kepada kalian semua. amin. Wassalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh

Jakarta,april 2011

Penulis

DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ v DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7 C. Pembatasan Masalah .................................................................. 8 D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 8 E. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................... 8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR A. Pengertian Minat ........................................................................ 9 1. Minat Belajar ........................................................................ 9 2. Faktor – faktor Yang Menimbulkan Minat .......................... 12 3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ............ 13 B. Media Pembelajaran .................................................................. 14 1. Pengertian Media ................................................................ 14 2. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media............. 16 3. Manfaat Media Pembelajaran .............................................. 18 4. Klasifikasi Media ................................................................. 20 C. Hasil Belajar ekonomi ................................................................ 24 1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 24 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 28 a. Pengertian IPS ............................................................... 29 b. Tujuan Pembelajaran IPS ............................................... 30

c. Pengertian Ekonomi ....................................................... 32 d. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi .................................... 34 D. Sistem Perekonomian ................................................................ 35 1. Sistem Perekonomian Indonesia .......................................... 35 2. Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia ................... 36 E. Kerangka Berfikir....................................................................... 37 F. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 39 B. Tujuan Penelitian ....................................................................... 39 C. Metode dan Desain Penelitian.................................................... 39 D. Populasi dan Sampel .................................................................. 40 E. Instrumen Penelitian................................................................... 41 1. Test tertulis .......................................................................... 41 2. Observasi .............................................................................. 42 3. Wawancara ........................................................................... 43 F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 44 1. Kalibrasi Instrumen .............................................................. 46 2. Validitas ............................................................................... 48 3. Reliabilitas ........................................................................... 49 G. Teknik Analisis Data ................................................................. 49 1. Analiasis Data Kuantitatif .................................................... 49 a. Uji Syarat Analisis Data ................................................. 49 1) Uji Normalitas .......................................................... 49 2) Uji homogenitas ....................................................... 50 b. Pengujian Hipotesis ........................................................ 50 2. Analisis Data Kuantitatip ..................................................... 51 3. Hipotesis Statistik ................................................................ 51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................... 52 l. Data Hasil Tes ...................................................................... 52 2. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Eksperimen ........... 55 3. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Kontrol .................. 56 B. Data Kualitatif ........................................................................... 58 1. Hasil Observasi .................................................................... 58 2. Hasil Wavancara .................................................................. 62 a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi .................... 62 b. Data Hasil Wawancara Siswa ......................................... 63 C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ......................................... 64 D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ....................................... 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................ 69 B. Saran ........................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 40 Tabel 4.1. Data Nilal Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................. 53 Tabel 4.2 Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol ......................... 54 Tabel 4.3 Rekap Skor Pemahaman Sistem Perekonomian Kelompok Ekperimen ........................................................................................... 56 Table 4.4. Rekap Skor Pemahaman Materi Perekonomian Kelompok Kontrol ................................................................................................ 57 Tabel 4.5. Rekap Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Eksperimen .................. 59 Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ............................................... 65 Tabel 4.7. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ............................................... 65 Tabel 4.8. Hasil Uji “t”......................................................................................... 67

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1.

Perentase Mean N-gain Kelompok Eksperimen ........................... 56

Gambar 4.2.

Perentase Mean N-gain Kelompok kontrol ................................... 57

Gambar 4.3

Rekap data kelompok ekperimen dan kelompok kontrol .............. 57

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Profil Sekolah SMPN 13

Lampiran 2

Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3

Tes Penguasaan Materi

Lampiran 4

Kunci Jawaban Tes Penguasaan Materi

Lampiran 5

Kisi-kisi Penguasaan Materi Perekonomian

Lampiran 6

Hasil Observasi Kelompok Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 7

Hasil Pedoman Wawancara Siswa

Lampiran 8

Hasil Pedoman Wawancara Guru

Lampiran 9

Perhitungan Daya Pembeda

Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Lampiran 11 Perhitungan Validitas Lampiran 12 Perhitungan Reabilitas Lampiran 13 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol Lampiran 15 Perhitungan Homogenitas Lampiran 16 Perhitungan Hipotesis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

F. Latar Belakang Masalah Seorang siswa akan mendapatkan prestasi yang baik apabila minat dalam belajarnya tinggi. “minat adalah suatu landasan yang paling menyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar”1. Jika siswa ingin memiliki proses ingin belajar ia akan cepat dapat mengerti dan mengingat apa yang ingin ia pelajari karena “minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar”.2 Salah satu faktor untuk mencapai sukses dalam segala bidang baik berupa study, kerja, hobi, atau afektifitas apapun adalah minat. Minat yang besar akan mendorong individu untuk melakukan hal yang lebih baik, dalam proses belajar, minat merupakan tenaga pendorong bagi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar. Sebaliknya, kondisi belajar mengajar yang efektif akan menimbulkan adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu dengan tekun untuk jangka waktu yang lama, dan belajar dengan tekun memungkinkan siswa menguasai pelajaran. Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau mata pelajaran dan kepada guru yang mengajar, apabila siswa tidak berminat kepada bahan atau mata pelajaran juga kepada gurunya. Maka 1 2

h.78

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya,1996),h.73 Bergman Sitorus, Membina Hasrat Di Sekolah, (Bandung: CV. Remadja Karya,1987),

siswa tidak mau belajar oleh karena itu apabila siswa tidak berminat sebaliknya dibangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran dan kepada gurunya agar siswa belajar memperhatikan pelajaranya.3 Untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan. Dalam kegiatan belajar mengajar ada banyak faktor yang menghambat keberhasilan belajar salah satu dari faktor tersebut diantaranya adalah faktor minat. Peranan minat dalam belajar lebih besar atau kuat, minat sebagai Motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat sikapnya senang kepada pelajaran akan tampak terdorong untuk terus tekun belajar, berbeda dengan siswa yang hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya tergerak untuk hanya mau belajar tetapi sulit untuk bisa untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri.

Karena

bahan pelajaran dan cara penyampaian sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan. Dalam proses belajar mengajar hendaklah memperhatikan keduanya, sebab akan menjadi timbulnya perhatian siswa. Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan membuat mereka bersungguh-sungguh dalam belajar. Minat juga erat kaitannya dengan perhatian, karena orang yang berminat kepada suatu pelajaran tertentu ia akan selalu memperhatikan pelajaran yang disampaikan atau diberikan oleh gurunya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan dasar itulah, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pelajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan

3

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya,1996),h.84.

dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.4 Guru dalam Undang-undang pada UU RI no 14 tahun 2005 pasal 1 tentang guru dan dosen dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.5 Dengan guru yang profesional maka dapat dihasilkan pula siswa yang memiliki kompetensi yang baik dan dapat bersaing dengan dunia luar. Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang yang diperhitungkan kedudukan dan kemampuannya di masyarakat adalah yang memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan, maka lahirlah manusia yang menjadi sumber daya dari suatu Negara dengan potensipotensi yang dimilikinya. Hal tersebut tercantum dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang pendidikan nasional dinyatakan sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara6 “Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan (appliedscainses) yaitu terapan dari ilmu atau disiplin terutama filsafat, psikologi, sosiologi, dan humanitas. Sebagai ilmu terapan perkembangan teori pendidikan berasal dari pemikiranpemikiran filosofis-teoritis, penelitian empiris dalam praktek penelitian”.7

4

Conny Semiawan, A.F. Tangyong, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), h. 63. 5 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Jakarta : PT Sinar Grafika, 2005), cet ke-1 h. 2 6 Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 (Bandung : CV Citra Umbara, 2003), h. 3 7 Nana Saodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.22

Begitu pentingnya pendidikan dalam suatu Negara ini dikarenakan suatu Negara akan berhasil jika memiliki masyarakat yang mampu bersaing dengan dunia luar yang tentunya dengan pendidikan yang sangat baik. Dalam hal ini belajar adalah menjadi proses penting dalam pendidikan. Menurut Faturrohman dan Sutikno belajar pada hakikatnya adalah “perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu.”8 Menurut Slameto belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”9 Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi karena adanya interaksi pada diri disetiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dimana saja, salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya proses belajar yang mampu merubah pola pemikirannya. Oleh karena itu proses pembelajaran di kelas yang optimal dapat menghasilkan hasil belajar yang optimal pula, proses pembelajaran di kelas seharusnya siswa di tempatkan sebagai subjek dan bukan lagi objek. Maka dari itu proses pembelajaran yang sesungguhnya ialah kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru merupakan faktor yang paling dominan dan paling penting, sebab guru masih di anggap sebagai unsur penentu dalam meningkatkan keberhasilan siswa meraih prestasi belajar yang maksimal di kelas. Begitu pentingnya pranan guru dalam proses belajar mengajar, sehingga kedudukan dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan alat-alat.

8

Pupuh Faturrohman dan M Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama), cet ke-1 h. 6 9 Indra Maulana, “ Pengertian Belajar” dari http://www.siaksoft.net, 18 Juni 2010

Kehadiran media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru dalam penyampaian materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi, maka penjelasan guru akan lebih visualistik, lebih menarik dan siswa dapat pengalaman baru. Media pembelajaran adalah alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami.10 Mengingat perkembangan pendidikan dewasa ini, media pembelajaran memiliki jenis media yang digunakan oleh sekolah umumnya, diantaranya media visual (penglihatan), media audio (pendengaran), dan audio visual memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan benar agar dapat digunakan secara tepat guna. Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah “suatu media penggabung dari audio dan visual yang diterima dengan menggunakan panca indra”.11 Media audio visual dapat di bagi menjadi dua jenis fungsi pertama di lengkapi peralatan suara dan gambar dalam satu unit dapat di katakan media audio visual murni, seperti gerak, suara televisi dan video. Jenis kedua adalah jenis media audio visual tak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP, dan peralatan visual lainnya bila diberi suara dari rekam kaset yang di manfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran sebagai mana akan dibahas pada bab berikutnya. Pembelajaran IPS Terpadu adalah sebagai salah satu pelajaran yang penyampaiannya lebih mudah dengan menggunakan media, dengan demikian penelitian ini penulis menggunakan media audio visual yang disajikan berisi tentang materi perekonomian Indonesia dengan menggunakan film serta power poin yang bertujuan antuk membangkitkan minat siswa. 10 11

Asnawir dan Basyiruddin Usman,,,,,, h.20-21. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta:gaung persada press,2008),h.113.

Media yang biasa digunakan tentu yang ada hubungannya dengan pelajaran atau permasalahan yang sedang dihadapi. Guru dapat mengarahkan minat peserta didik yang sedang melihat gambar untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang timbul dalam pikirannya. Studi Sosial (Social Studies) merupakan suatu studi yang mengkaji dan menelaah berbagai gejala serta masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia. Studi Sosial (Social Studies) bukanlah satu disiplin ilmu yang bersifat akademik-teoritik, tetapi merupakan program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial (Social Sciences), ”bahkan dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak pendidikan dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi kelanjutan kepada disiplin ilmu”12 Menurut Nu’man Sumantri mengatakan pula bahwa “pembelajaran IPS yang diberikan di sekolah-sekolah sangat menjemukan, membosankan. Hal ini disebabkan penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris, sehingga siswa kurang antusias yang dapat mengakibatkan pelajaran kurang menarik”.13 Kelemahan-kelemahan tersebut diperberat lagi oleh beberapa kondisi yang ada, di antaranya masih berlakunya sistem guru kelas harus mengajarkan beberapa mata pelajaran. Masing-masing mata pelajaran itu mempunyai karakteristik atau ciri tersendiri. Bukan tidak mungkin belum terkuasai sepenuhnya oleh guru, baik substansi maupun metodologi. Fenomena yang digambarkan di atas, baik menyangkut rendahnya kualitas prestasi akademik/hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS karena hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya Ekonomi masih sangat rendah. Serta Fasilitias media sudah ada tetapi belum dimanfaatkan oleh guru untuk peroses belajaar mengajar. dan para guru belum menggunakan media khususnya media audio visual dalam proses pembelajarannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh guru. 12

Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS, (Bumi Aksara: Jakarta, 2008), ed. 1 Cet ke-2 h.13 13 Nu’man Sumantri, Menggagas Pembaruan Pendidikan IPS, (Bandung: Rosda Karya, 2001), cet ke-1,. H. 165

Seorang guru harus menguasai model-model pembelajaran sebagai pilihan yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu sehingga menjadi anggota masyarakat, yang nantinya mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan baik sesuai dengan minat bakat dan kemampuannya. Seiring dengan pentingnya sebuah media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan alat-alat atau pun media dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru memegang peranan penting di dalam proses pendidikan. Salah satu kode etik yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional

mampu menggunakan alat atau media pengajaran. Fungsi utama

media pengajaran adalah “sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru”.14 Sehingga media sangat penting untuk membangkitkan hasil belajar siswa, Media dirancang untuk membantu untuk menyukseskan keberhasilan dunia pendidikan menjadi satu hal yang penting saat ini. Oleh karna itu penulis ingin menuangkan dalam karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPS

Ekonomi

Materi

Perekonomian

Indonesia

Dengan

Menggunakan Media Audio Visual Di SMPN 13 Kota Tangerang Selatan”

G. Identifikasi Masalah Bedasarkan latar belakang masalah, model pembahasan yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa pada materi ketenaga kerjaan maka dari itu penulis mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya Ekonomi masih sangat rendah? 14

Azhar Arsyad, Media Pengajaran ,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995), h.15

2. Para guru belum menggunakan media khususnya media audio visual dalam proses pembelajaran? 3. Bagai mana respon siswa dan guru terhadap media audio visual? 4. Bagai mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran ips ekonomi dengan menggunakan media audio visual? 5. Masih kurangnya guru ekonomi dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif?

H. Pembatasan Masalah Oleh karena itu, untuk memfokuskan pembahasan dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan 2. Penggunaan media Audio Visual dan media visual dalam pembelajaran IPS Ekonomi pada materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan

I. Perumusan Masalah Penelitian Dalam kaitannya dari berbagai hal di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS

pada materi

perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan? 2. Bagaimana penggunaan media Audio Visual dan media visual dalam pembelajaran IPS ekonomi materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan? 3. Apakah ada perbedaan antara media audio visual dan media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan ?

J. Tujuan penelitian Selain dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media audio visual. 2. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap model pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. 3. Untuk mengetahui perbedaan antara penggunaan media audio visual dengan media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan.

K. Kegunaan Hasil Penelitian Adapun kegunaan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Memberikan informasi khususnya kepada guru IPS ekonomi apakah pembelajaran dengan media audio visual dapat meningkatkan belajar siswa. 2. Siswa dapat berfikir kritis, kreatif, cermat, percaya diri, inivatif dan dapat mencari solusi yang paling tepat dalam menguasai masalah yang di hadapi. 3. Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). 4. Memberikan variasi pada KBM.

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR G. Media Pembelajaran 5. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk kata dari “medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti tengah, perantara, atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk jamak maupun mufrad”.15 Beberapa pengertian yang mengemukakan tentang media adalah sebagai berikut: a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982). b. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. c. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar mengajar. d. Asociation of Education Comunication Technology (AECT) memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. e. Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 15

Rudi Stisilano & Cepi Riyana. Media Pembelajaran: Hakikat, Pe-Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6.

f. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989).16 Pengertian media pembelajaran yang lebih komperhensif adalah yang dikemukakan oleh: Raphael Raharjo, yaitu segala sesuatu, baik yang sengaja dirancang (media by utilization) maupun yang telah tersedia (media by design) , baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (metode pelajaran) dari sumber (misalnya guru) kepada penerima (peserta didik) sehingga membuat atau membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar (Rahardjo 1984).17 Hamalik mengatakan media pendidikan adalah “suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru profesional”.18 Dilihat dari beberapa pokok yang telah dikemukakan di atas, jelas bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan usaha pengajaran di sekolah khususnya kelas. Selain itu juga, media pendidikan digunakan sebagai suatu media komunikasi terhadap guru dengan siswa. Media Menurut Heinich merupakan “alat saluran komunikasi”.19 Sedangkan AECT (Association for Education and Communication Technology) mendefenisikan media merupakan “segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi”.20 Media erat kaitannya dalam dunia pendidikan, dimana komunikasi itu berlangsung secara efektif terutama antara guru dan siswa, karena guru sebagai sumber pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Dalam media pembelajaran, 16

Ibid.h. 6 Sudirman Siahaan, "Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalarn Kegiatan Pembclajaran'Vwrm?/ Pendidikan dan Kehndayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h, 7677. 18 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), Get Ke-7, h.1. 19 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. (Bandung: CV Wacana Prima, 2008) cet ke-2, h.6 20 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,……………h. 3 17

Gagne menyatakan bahwa media adalah “berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang merangsang untuk belajar”. Sementara Brigs berpendapat bahwa media adalah “segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”.21 Sedangkan menurut Arsyad media adalah “komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar ”.22 Media dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai alatalat visual, audio, audio visual dan elektronis atau sebagai mediator untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut Munadi, media pembelajaran merupakan “sumber-sumber belajar selain guru yang disebut penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan atau diciptakan oleh para guru atau pendidik”.23 Jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi menjadi dua, pertama, media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaanya tidak sulit. Kedua, media kompleks yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat dan harga relatif mahal.24 Penggunaan media dalam proses pembelajaran pada penelitian ini berperan sebagai alat bantu untuk membuat penyampaian pesan dari guru kepada siswa secara lebih nyata. Media yang diberikan dengan cara kegiatan eksperimen atau demonstrasi, dengan adanya media model kartu remi atau dengan gambar sekolah dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi perekonomian indonesia yang dipelajari agar

21

Arif S. Sadiman dkk. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009) h. 6 22 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran…………….h.4 23 Yudhi Munadi. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru,( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008) h.5 24 Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, Strategi Belajar Melalui Penanaman Konsep Urnum dan Konsep Alam (Bandung; PT Rafika Aditama, 2007),h. 68.

siswa berhadapan dengan konsep yang nyata bukan hanya sekedar teori.25 6. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media

Penyebab seseorang memilih suatu media di antaranya adalah bermaksud mendemonstrasikan sesuatu yang sedang disampaikan, merasa sudah akarab dengan media tersebut, ingin memberi penjelasan yang lebih kongkrit serta merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang dilakukannya, misalnya imtuk menarik minat belajar siswa. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.26 Sudjana dan Rivai (1991) mengemukakan rumusan pemilihan media dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Ketepatanya dengan tujuan pengajaran, artinya media dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa. c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh.27 Menurut Hamalik memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan kriteria tertentu, yakni: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

25

Tujuan mengajar Bahan pelajaran Metode mengajar Tersedianya alt yang dibutuhkan Jalan pelajaran Penilaian hasil belajar pribadi guru Minat dan kemampuan siswa Pribadi guru Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.28

Wasis Sucipto, "Eksperimen Pembelajaran Konsep Kalor Menggunakan Peralatan Sederhana", Jitrnal Pendidikan Fisika Internaslonal, Volume 3, Nomor 2, Juli 2005, h. 103. 26 Arif S. Sadiman, et.al., Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003),h. 32. 27 Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, loc.cit 28 Oemar Hamalik, loc.cii

Sejumlah

kriteria

khusus

lainnya

dalam

memilih

media

pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata “ACTION, yaitu akronim; access, cost, technology, interactivity, organizalion.dan novelty”.29 Setiap guru dapat mengembangkan media sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karena pada akhirnya pemilihan media adalah keputusan untuk menggunakan media dengan baik dan mudah disampaikan kepada peserta didik. Untuk memperoleh hasil belajar yang baik. 7. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar di setiap jam pelajaran. d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, menclemonstrasikan dan lainlain.30 Menurut Susilana dan Riyana manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif. b. Merupakan Bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. c. Dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. d. Bukan sebagai alat hiburan. 29 30

24-25.

Rudi Susilana & Cepi Riyanu, loc.cit Azliar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Get. V, h.

e. Untuk mempercepat proses belajar. f. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. g. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir.31

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp, and Dayton, 1985: a. Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b. Pembelajaran dapat lebih menarik c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek e. Kualitas pembelajaran dapal ditingkatkan f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan h. Peran guru berubahan kearah yang positif 32. Menurut Yudhi Munadi fungsi media pembelajaran

terbagi

menjadi 5 yaitu : a. Sebagai sumber belajar, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. b. Fungsi Semantik, yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik. (tidak verbalistik). c. Fungsi manipulatif, media memiliki dua kemampuan, yang mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. d. Fungsi psikologis, fungsi ini terdiri dari fungsi atensi (perhatian), afektif, kognitif, imajinatif, dan motivasi. e. Fungsi Sosio-Kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.33

Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki kemampuan untuk: a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga dan daya indera. c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 31

Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. …………………..h. 9 32 Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit., h. 9-10. 33 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru………………h. 37-48

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.34

Fungsi utama media pembelajaran adalah “sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru”.35 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap para siswa yang kegiatan belajarnya memanfaatkan media pembelajaran yang dibimbing oleh guru memperlihatkan semangat atau motivasl belajar siswa yang rnemperlihatkan rasa bosan atau jenuh beiajar. Karean itu, guru yang kreatif memanfaatkan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar baik yang dikembangkan sendiri maupun yang dikembangkan oleh pihak lain akan menciptakan kegiatan kelas dengan para siswa yang antusia beiajar. “Antusiasme dan motivasi yang tinggi dalam belajar mempunyai kecendrungan untuk menghasilkan prestasi belajar yang tinggi”.36 Media pembelajaran dapat merangsang minat anak, meningkatkan motivasi belajar anak dan dapat juga menanamkan konsep secara konkrit. Proses belajar yang demikian juga dapat meningkatkan dan mempertinggi mutu belajar. Media dapat menjadi penting dalam pembelajaran Ekonomi karena media dapat menjelaskan sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh siswa dengan mudah. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran pada dasarnya mengarah kepada kemajuan atau peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan peningkatan hasil belajar. 8. Klasifikasi Media 34

Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian………………..h. 9 35 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran ……………. h.15 36 Sudirman Siahaan, loc.cit

Media harus dirancang dengan baik dalam batas-batas tertentu yang dapat merangsang timbulnya dialog internal dalam diri siswa dengan media atau antara siswa dengan guru. Adapun kelompok media menurut Susilana adalah: a. b. c. d. e. f. g.

Media grafis, bahan cetak, gambar diam (foto). Media proyeksi diam seperi OHP, OHT, opaque projektor, slide. Media audio seperti radio, alat perekam pita magnetik. Media audio visual diam. Film (motion pictures) Televisi Multimedia37

Rudi Bertz dan Basyiruddin Usman mengelompokkan media dalam 8 klasifikasi diantaranya: a. Media audio visual gerak seperti film suara, video kaset, TV, dan lainlain. b. Media audio visual diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara dan lain-lain. c. Media visual gerak seperti film, film strip, dan lain-lain. d. Media visual diam seperti gambar, transparansi, OHP, dan lain-lain. e. Media audio seperti tape recorder, kaset rekaman, dan radio dan lainlain. 38 Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kognitif siswa adalah penggunaan media dalam setiap pembelajaran karena media merupakan salah satu sumber belajar yang bermanfaat untuk mengatasi perbedaan gaya belajar, minat interaksi, dan keterbatasan daya indera. Media memiliki peranan penting dalam mencapai keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran. Seperti yang penelitian dilakukan oleh Paivio seorang pakar pendidikan. menyatakan bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, dan channel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan

37 38

27

Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cii, h. 14 Basyirudidin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), cet ke-1, h.

animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan.39

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat di simpulkan bahwa antara kedua sistem yakni sistem teori verbal (lisan) dan sistem teori non verbal (non lisan) dapat saling menguatkan satu sama lain jika keduanya dipadukan, sistem verbal yang dijelaskan oleh pendidik dapat mudah dimengerti oleh siswa dengan penjelasan melalui media pembelajaran. Hal tersebut dapat terbukti sukses jika antara materi dan media ini sesuai dalam penyajiannya. Menurut Gardner telah menekankan bahwa pemikiran visual adalah dasar dan bagian yang unik dari proses pemahaman. Visualisasi juga merupakan bagian dari sistem verbal dan simbol (non verbal) untuk mengungkapkan ide dan pemikiran. “Format pengajaran visual bergambar memiliki kentungan terhadap keterampilan yaitu: a. Kemampuan untuk menunjukan suatu hubungan b. Hubungan yang sebanding dengan suatu objek c. Mempermudah pemahaman terhadap kesimpulan”.40

Menurut Dick dan Carey dalam Arief S Sadiman dalam pemilihan media setidaknya ada empat faktor yang harus diperhatikan antara lain: a. Ketesediaan sumber setempat, maksudnya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri. b. Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga fasilitasnya, c. Faktor yang menyangkut keluwasan, kepraktisan dan ketahanan media. d. Efektifitas biayanya dalam jangka waktu panjang. 41.

39

November 2010

Joko Sutrisno, “Dual Coding Theory” dari http://joko.tblog.com, 11 Catherine McLoughin, “Visual Thinking and Telepededagy”. Dalam http://www.Nature.com/eye/journal/V17/N6/Full/6700500a.html, h. 2, 14 Juni 2010 41 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 2002), Cet ke-5 h.86 40

Media adalah “komponen dari analisis sumber belajar yang mengandung materi instruksional di bangku siswa yang dapat merangsang siswa belajar”.42 Dari berbagai pendapat menjelaskan bahwa media dapat memberikan rangsangan yang baik bagi siswa untuk belajar. Dari batasan yang disampaikan para ahli mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan menyampaikan informasi dari sumber kepada peserta didik yang bertujuan untuk merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan, untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan motivasi. Sebagaimana yang dinyatakan Gagne (1988), gambar-gambar bisa memberikan motivasi belajar walaupun bukan satu-satunya. Sejalan pernyataan tersebut. Wright (1992) mengatakan bahwa gambar memiliki beberapa peran didalam keterampilan seperti dapat memotivasi peserta didik, berkontribusi terhadap konteks bahasa yang digunakan, dapat digunakan untuk menjelaskan secara objektif atau menginterpretasikan, dan dapat memberikan informasi. 43 Adapun kelebihan-kelebihan media audio visual sebagai berikut : a. Gambar bersifat konkrit b. Gambar dapat mengatasi batasn ruang dan waktu c. Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita d. Gambar dapat memperjelaskan suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman Selain kelebihan-kelebihan tersebut, audio visual mempunyai beberapa kelemahan yaitu :

42

Sri Iswaningsih, Pengaruh Penggunaan Media Cetak (Diklat)Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI Sekolah Dasar Tahun 2001/2002, (Jurnal Pancaran Pendidikan, Tahun XVI, No. 56, Desember 2003), h.100-107 43 I Ketut Adnyana Putra, Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Keterampilan menulis Narasi, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3 tahun XXXVI Juli 2003

a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata b. Gambar benda yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran

c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. d. Gambar animasi adalah salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol untuk menanyakan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.44

Agar proses pembelajaran IPS berjalan dengan baik, menarik dan mudah dipahami oleh siswa, guru baiknya menggunakan media pendidikan karena media pendidikan mempunyai fungsi edukatif, sosial, ekonomi, politis dan seni budaya. Dengan media pembelajaran dapat merangsang minat anak, dapat meningkatkan motivasi belajar anak dan dapat juga menanamkan konsep secara konkrit. Proses belajar yang demikian juga dapat meningkatkan dan mempertinggi mutu belajar. Media dapat menjadi penting dalam pembelajaran IPS karena media dapat menjelaskan sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh siswa dengan mudah. H. Hasil Belajar ekonomi 3. Pengertian Hasil Belajar

Belajar ( Learning), seringkali didefinisikan sebagai “perubahan yang secara relative berlangsung lama yang diperoleh dari pengalamanpengalaman”.45 Belajar diartikan sebagai “proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungan”.46 Witting (1981) dalam bukunya psychology of learning mendefinisikan belajar sebagaiany relatively permanent change in an organism's behavioral that occurs as a result of experience (belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam 44

Arief S. Sadiman, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 2002), Cet ke-5

h.89 45

Abdul Rahman Shaleh & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 207. 46 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosda Karya edisi ke dua. 2005. h. 5

segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman).47 Pengertian yang berbeda ini didasarkan pada kepercayaan bahwa tingkah laku lahiriah organisme itu sendiri bukan indikator adanya peristiwa belajar. Selain itu belajar adalah “modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.48 Menurut pengertian diatas, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya -mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Learning is experiencing. The process of learning is doing, reacting, uner'going, experiencing. Experiencing means living through actual situations and reactingvigorously to various aspect of those situations for purposes apparent to the learner. Belajar adalah mengalami sesuatu. Proses belajar adalah berbuat, beraksi, mengalami, menghayati. Pengalaman berarti menghayati-situasisituasi yang sebenarnya dan bereaksi dengan sungguh-sungguh terhadap berbagai aspek situasi itu demi tujuan-tujuan yang nyata bagi pelajar.49 Menurut Winkel (2005), belajar menurut manusia boleh dirumuskan sebagai berikut: suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Menurut Morgan belajar adalah tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman yang lampau. Kingsley mengungkapkan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau di ubah melalui latihan atau praktek.50 Jadi belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu ketingkat stabilitas yang lain. Mengenai abilitas itu, menurut Bloom dalam Sudijono meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif 47

Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), cet.3, h. 61 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001) h. 27. 49 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara Get 1, 1995), h. 99. 50 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 104 48

oleh Bloom Dkk. Dikategorikan lebih terinci secara hierarki kedalam enam jenjang kemampuan, yakni: a. Hafalan (C1) Jenjang hafalan (ingatan) meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yarig telah dipelajarinya. b. Pemahaman (C2) Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecendrungan tertentu (eksplorasi dan interpolasi), serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. c. Penerapan (C3) Yang termasuk jenjang penerapan ialah kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi kongkrit. d. Analisis (C4) Jenjang analisis meliputi kemampuan-kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. e. Sintesis (C5) Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk kedalamnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan (laporan praktikum, artikel, rangkuman), menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan objek-objek, peristiwa dan informasi lainnya. f. Evaluasi (C6) Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu perntataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan criteria tertentu yang ditetapkan.51 Hasil belajar efektif berkaitan sikap dan nilai, yang berorientasi pada penguasaan dan pemilihan kecakapan proses atau metode. Ciri-ciri hasil belajar ini akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti: perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat kepada guru,dan sebagainya.

51

Ahmad Sofyan, et.ol., Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, (Jakarta: UlN Jakarta Press,2006), h.15-18

Sedangkan hasil belajar aplikasi (psikomotor), hasil belajar pada ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Sipson (1956) menyatakan bahwa “belajar psikomotor ini tampak. dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu”.33 Proses belajar menganjar pada hakikatnya adalah “proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media dan penerima. pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi”.52 “Salah satu cara yang baik untuk menyerapnya (sebagai gambaran mental) dapat dilakukan dengan cara menunjukan wujud konkrit tentang konsep yang dipelajari tersebut”.53 Sedangkan

Sidjana,

mendefmisikan

“hasil

belajar

sebagai

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.54 “Hasil belajar menunjuka pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa”.55 Selain itu juga hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Dari berbagai pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa, setelah mengalami proses belajar mengajar dan ditandai dengan adanya perubahan kepandaian, kecakaan, dan tingkah laku pada diri siswa itu sendiri. Hasil belajar juga akan menumbuhkan pengetahuan seseoran sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa keterampilan dan membentuk kebiasaan sikap dan cita-cita hidupnya. Proses pembelajaran erat kaitannya dengan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang monoton, tidak menarik, 52

Ahmad Sofyan, et.ol., Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, (Jakarta: UlN Jakarta Press,2006), h. 23. 53 Arif S. Sadiman, et.al., loc.cit., h.l 1. 54 Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto KejadianFisika (AFKF) sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,}akarta: Badan Pengembangan dan PeneMtian Departemen Pendidikan Nasional, 2005. h. 327-328. 55 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2001), h.22.

cenderung menurunkan hasil belajar. Sebaliknya, proses pembelajaran yang meningkatkan minat dan aktivitas siswa terhadap suatu pelajaran cenderung akan meningkatkan hasil belajar mereka. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Faktor internal yang meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis dan aspek psikologis, yang terdiri dari lima faktor, yaitu: 1) Intelegensi siswa 2) Sikap siswa 3) Bakat siswa 4) Minat siswa 5) Motivasi siswa b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yakni: 1) Lingkungan sosial 2) Lingkungan non sosial (sarana dan prasarana), termasuk di dalamnya media pembelajaran c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.56 Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar siswa menghadapi masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut, maka ia tidak belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dimaksud adalah faktor lingkungan nonsosial yang meliputi sarana dan prasarana serta faktor pendekatan belajar. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan strategi penggunaan media audio visual dengan metode diskusi kelompok. Sebelum pembahasan tentang hasil belajar ekonomi terlebih dahulu dijelaskan pengertian dan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai induk dari pembelajaran Ekonomi. e. Pengertian IPS 56

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999), h. 159.

Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdapat beberapa istilah yang terkadang sering diartikan secara tumpang tindih antara satu dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial (Social Studies), Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Meskipun pada masing-masing istilah tersebut sama-sama terdapat kata Social, akan tetapi dalam pengertian dan maknanya terdapat perbedaan. Studi Sosial (Social Studies) merupakan suatu studi yang mengkaji dan menelaah berbagai gejala serta masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia. Studi Sosial (Social Studies) bukanlah satu disiplin ilmu yang bersifat akademik-teoritik, tetapi merupakan program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial (Social Sciences),...” bahkan dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak pendidikan dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi kelanjutan kepada disiplin ilmu” (Wachidi, 2000:1998) dalam mengkaji fenomena serta masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan kehidupan manusia, studi sosial menggunakan bidang keilmuan yang termasuk kedalam lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial. Sebagaimana dinyatakan Savage dan Amstrong (1996:9) bahwa “Social studies is the integrated study of social sciences of humanities to promote civic competence” Berdasarkan beberapa definisi dan batasan-batasan tentang studi sosial yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa studi sosial merupakan program pendidikan yang dikembangkan dari ilmuilmu sosial, yang dalam mengkaji gejala-gejala dan masalah sosial yang bersangkut manusia dengan kehidupan manusia, studi sosial biasanya menggunakan bidang keilmuan yang termasuk ke dalam lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial (Sosial Sciences). Adapun pengertian IPS menurut beberapa ahli yakni:

1) Menurut Muhammad Numan Somantri, IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideology, dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.57 2) Menurut Sapriya mata pelajaran IPS “merupakan sebuah nama mata pelajaran dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.”58 3) Menurut Martorella, bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.59 Dari beberapa pendapat tentang pengertian IPS di atas dapat dikemukakan bahwa IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial didukung dan berdasarkan pada bahan kajian geografis, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata Negara dan sejarah, namun

IPS

bukan

merupakan

penjumlahan,

himpunan

atau

penumpukan, bahan-bahan ilmu sosial.

f. Tujuan Pembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Kemudian dalam berbagai buku social studies, sering dijumpai bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS dengan mengaitkannya pada usaha mempersiapkan murid atau siswa menjadi warga negara yang baik. 57

Nu’man Sumantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (PT Remaja Rosda Karya: Bandung, 2001) cet ke-1 h.74 58 Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep Dan Pembelajaran, (PT Remaja Rosda Karya: Bandung, 2009), Cet ke-1 h. 7 59 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS, (Bumi Aksara: Jakarta, 2008), ed. 1 Cet ke-2 h. 14

Tujuan pembelajaran IPS adalah “untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.”60 Menurut Bloom, maka secara garis besar terdapat tiga sasaran pokok dari pembelajaran IPS, yaitu: a) Pengembangan aspek pengetahuan (cognitive) b) Pengembangan aspek nilai ian kepribadian (affective), dan c) Pengembangan aspek keterampilan (psycomotoric). Dengan tercapainya tiga pokok tersebut diharapkan akan tercipta manusia yang berkualitas, bertanggung jawab atas pernbangunan bangsa dan negara serta ikut bertanggung jawab terhadap perdamaian dunia, seperti diinginkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.61 Pengembangan aspek

kognitif dapat

diupayakan melalui

penguasaan materi (Substansi) mata pelajaran IPS yang berasal dari ilmu-ilmu sosial, seperti; sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan tata negara. Oleh karena itu, pemilihan materi IPS yang bersumber pada ilmu-ilmu sosial bukan didasarkan atas pemikiran bahwa materi itu penting dilihat dari disiplin ilmunya, tapi karena penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan untuk pengembangan aspek nilai dan kepribadian dalam pembelajaran IPS perlu diperhatikan bagaimana keterkaitan antara murid atau siswa dengan masyarakat. Tentang bagaimana keterkaitan antara murid atau siswa (pendidikan) dan masyarakat, Oleh karena itu, baik aspek nilai dan kepribadian, pengetahuan, maupun keterampilan yang dibina dan dikembangkan di sekolah tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta

60

Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS,…………h. 15 61 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,… Hal. 58-59

didik sebagai individu sehingga menjadi anggota masyarakat, yang nantinya mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan baik sesuai dengan minat bakat dan kemampuannya.

g. Pengertian Ekonomi Definisi Ekonomi, menurut Iskandar putong, ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari “bahasa Yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, pengertian ekonomi adalah semua

yang

menyangkut

hal-hal

yang

berhubungan

dengan

perikehidupan dalam rumah tangga”.62 Menurut Lukman dan Nasrudin, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas atau langka (scarcity)63 Menurut Lukman dan Nasrudin, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas atau langka (scarcity).64 Menurut Sapriya, ilmu ekonomi adalah “suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas”.65 Pembahasan ini dimulai dengan “menerapkan analisis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif). Sedangkan ilmu sosial ekonomi bagian yang berhubungan 62

Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2002), Ed.2, cet,1,h.14 63 Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta 64 Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta 65 Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, (PT. Remaja Rosda Karya, Bandung: 2009) h. 24

dengan analisis ekonomi dibagi kedalam dua bagian utama yaitu: ekonomi mikro dan ekonomi makro”.66 a) Teori ekonomi mikro, sesuai dengan namanya (mikro) dapat diartikan belajar sebagai ilmu ekonomi kecil. Teori ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Ahli ekonomi mikro mengkaji perilaku individu-individu, persoalan rumah tangga, perusahaan dan pasar. Para ahli ini tertarik dengan bagaiman harga barang dan pelayanan/jasa itu ditetapkan, bagaimana harga dapat menentukan pola produksi, dan bagaimana pola ditentukan oleh pasar dan tindakan pemerintah. b) Teori ekonomi makro Ekonomi makro sesuai dengan namaya makro yang berbarti besar. Teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegiatan perkonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.67 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu ilmu atau seni tentang manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak bervariasi, tidak terbatas dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pemilihan-pemilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dan mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, kemakmuran suatu keadaaan di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barangbarang maupun jasa. Maka pengertian dari kegiatan ekonomi adalah kegiatan seorang masyarakat atau suatu perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa, mengkonsumsi (menggunakan) barang atau jasa, serta mendistribusikan barang dan jasa tersebut. h. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

66

Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, …..h. 24 Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi : Mikro ekonomi Dan Makro Ekonomi,.. h. 11-12 67

1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan seharihari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara 2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi 3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan Negara 4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional68. Tujuan ilmu ini adalah untuk meramalkan berbagai peristiwa ekonomi dan untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah atau mengoreksi berbagai masalah seperti pengangguran, inflansi, atau pemborosan dalam perekonomian. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya tujuan ekonomi yaitu untuk meramalkan peristiwa ekonomi dan masalah-masalah ekonomi serta cara penanggulangannya. Maka disini siswa harus memiliki sikap sosial yang rasional dalam kehidupan untuk dapat memahami dan selanjutnya mampu memecahkan masala-masalah sosial perlu ada pandangan terbuka dan rasional. Dalam pandangan dan presepsi siswa maka akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin baik maka semakin berprestasi. Tujuan ini juga tentu tidak secara langsung tercipta tanpa campur tangan seorang guru dalam membentuk karakter tersebut. Guru sangat berpengaruh dalam hal ini mengembangkan kemampuan berpikir siswa, sikap dan nilai diri siswa. Maka guru dituntut untuk dapat mengetahui perkembangan siswanya, sejauh mana hasil belajar tersebut dapat terlihat dalam kehidupan seharihari siswa.

68

Juni 2010.

Tedjo, Tujuan Pelajaran Ekonomi dalam http://tedjo21.files.wordpress.com. Pada 24

Penulis menyimpulkan bahwasanya ilmu ekonomi adalah ilmu mengenai pilihan, yaitu bagaimana orang memilih dalam menggunakan berbagai sumber daya yang relatif terbatas atau langka(secarcity), seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, uang untuk memproduksi atau menghasilkan berbagai komoditas (makanan, pakaian, perumahan dan penyalurannya distribusi)

I. Sistem Perekonomian Setiap negara memerlukan sebuah sistem ekonomi agar tujuan mensejahterakan rakyatnya tercapai. Pilihan tehadap sistem ekonomi yang akan dianutnya didasarkan pada UndangUndang Dasar dan Idiologi negara tersebut. sistem ekonomi adalah strategi yang digunakan untuk men gatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapal kemakmuran Macam-macam sistem perekonornian 1. Sistem Ekonomi Liberal (Free Fight Liberalism) Adalah sistem ekonomi yang mengutamakan kebebasan bertindak di bidang ekonomi bagi setiap warga negaranya 2. Sistem Ekonomi Sosialis (Etatisme) Adalah sistem ekonomi yang menghendaki semua badan usaha dikuasai oleh negara 3. Sistem Ekonomi Campuran Merupakan perpaduan antara system ekonomi liberal dan sosialis 1. Sistem Perekonomian Indonesia Sistem Perekonomian Indonesia yang pernah berlaku di Indonesia: a. Sistem Demokrasi Ekonomi Di Indonesia Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang dituangkan di pasal 33 ayatl, 2 dan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang dianut bangsa. Indonesia adalah sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi kerakyatan. Dalam Sistem Demokrasi Ekonomi atau Sistem Ekonomi Kerakyatan sistem produksi dikerjakan rakyat untuk rakyat dan di bawah

kepemilikan anggota masyarakat. Sistem ekonomi ini menghendaki kemakmuran rakyatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang perorang atau sekelompok orang. b. Sistem Perekonomian Pancasila Sistem perekonomian Pancasila dibuat pada dasawarsa 1970 dan dibuat karena pada saat tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat tinggi tetapi tidak dibarengi oleh adanya pemerataan kekayaan, sehingga pada dasawarsa itu terjadi demontrasi para mahasiswa yang menuntut adanya pemerataan kekayaan. c. Ekonomi Kerakyatan, Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan Rakyat Ekonomi Kerakyatan adalah sektor ekonomi yang berisi kegiatankegiatan ekonomi rakyat. Perekonomian Rakyat adalah system ekonomi dimana rakyat dan usaha-usaha ekonomi kerakyatan berperan integral dalam perekonomian nasional, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah kepemimpinan atau kepemilikan anggota masyarakat, berdasarkan aturan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Pemberdayaan Rakyat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri dari kemiskinan dan keterbelakangan. Pelaku ekonomi kerakyatan adalah pelaku formal (seperti koperasi, usaha kecil dan menengah yang memiliki ijin usaha) dan pelaku informal (seperti PKL dan sejenisnya)

2. Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia Indonesia menganut sistem ekonomi kerakyatan, dimana dalam sistem mi terdapat plar-pdar ekonomi sebagai penyangganya. Pilar-pilar ekonomi sebagai penyangga sistem demokrasi ekonomi dikelompokkan Ke dalam Sektor Usaha Formal dan Sektor Usaha Informal.

J.

Kerangka Berfikir Belajar merupakan suatu proses. Hasil nyata yang diperoleh dari berlangsungnya

proses belajar, yakni berupa perubahan-perubahan baik dalam pengetahuan, sikap, kebiasaan, maupun tingkah laku. Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kejadian satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut sama. Peranan konsep juga memiliki keterkaitan dalam model pembelajaran yang biasanya digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai seperti media audio visual merupakan salah satu media yang penyajiannya yang menggunakan lambang-lambang visual serta memvisualisasikan satu hubungan, kejadian, atau kronologis sesuatu atau media gambar adalah salah satu faktor penting guna menunjang keberhasilan siswa dalam penguasaan konsep ekonomi terhadap suatu materi yang diberikan selama proses belajar mengajar berlangsung. Biasanya dengan tampilan media gambar yang menarik, terperinci, dan jelas akan membuat perasaan seseorang senang sehingga dia tertarik untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan media gambar tersebut. Selain itu dengan penggunaan media yang memiliki beragam warna dan bervariasi bentuknya dapat memotivasi siswa sehingga siswa akan mencapai hasil belajar yang maksimal. Guru bukan satu-satunya sumber belajar, namun guru memiliki peran sangat penting dalam proses pembelajaran berlangsung. Apalagi dengan kemajuan teknologi dan dunia pendidikan, guru hendaknya mampu menyesuaikan kebutuhan peserta didik dengan keadaan yang berbeda-beda. Dengan media, suatu pembelajaran menjadi hal yang penting dilakukan atau disampaikan oleh guru. Karena media memiliki fungsi sebagai penyalur pesan atau informasi kepada anak didik.

K. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan sebelumnya, maka

hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar IPS ekonomi siswa pada materi perekonomian Indonesia.

Ho

:

Tidak terdapat

perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan

media audio visual dengan media visual pada mata pelajaran IPS Ekonomi materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggrang Selatan. Ha

:

Terdapat perbedaan

hasil belajar siswa dengan menggunakan media

audio visual dengan media visual pada mata pelajaran IPS Ekonomi materi Perekonomian Indonesia di SMPN 13 Kota Tanggrang Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 13 kota tanggrang selatan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010. Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan instrument, uji coba instrument penelitian dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan selama tiga bulan, mulai pada bulan Februari sampai bulan Mei 2010.

I. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kualtias pembelajaran Ekonomi, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual terhadap hasil belajar IPS pada materi perekonomian Indonesia. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan media audio visual.

J. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian yang di gunakan adalah “prites dan post test group, dengan test sebanyak dua kali yaitu sebelum experiment (pritest) dan sesudah experiment (post test) kemudian dibandingkan dengan kelompok yang lain

(kelompok kontrol) yang tidak dapat perlakuan”.69 karena kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis. Dalam metode ini terdapat kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan media audio visual dan kelompok kontrol menggunakan perlakuan biasa yaitu tanpa menggunakan media, keduanya dibandingkan hasilnya dengan eksperimen. Dalam hal ini dilihat perbedaan pencapaian antara kelompok experiment dan kelompok kontrol. Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan:

Kelompok

Test awal (pretest)

Variable bebas

Test akhir (post test)

E

T1

XE

T2

K

T1

XK

T2

E

: Kelompok experiment

K

: Kelompok kontrol

XE : Pelakuan yang diberikan pada kelompok experiment. Yaitu yang menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran IPS XK : Perlakuan kelas tanpa media audio visual T1

: Test awal (pretest) yang diberikan kepada kedua kelompok (experiment dan kontrol)

T2

: Test akhir (post test) yang diberikan kepada kedua kelompok (experiment dan kontrol).

K. Populasi dan Sampel Populasi merupakan seluruh subyek penelitian atau jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang memiliki ciri-ciri yang akan diduga. Populasi target 69

Suharsimi Ari Kuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dengan Peraktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h.85.

pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 13 kota Tanggerang Selatan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010. Populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 13 kota tanggerang selatan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010. “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.70 Sampel diambil secara representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua kelas, kelas pertama adalah kelas eksperimen (XE) dan kelas kedua sebagai kelas kontrol (XK). Sampel yang diambil dari setiap kelas adalah 40 siswa setiap kelas.

L. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain test tertulis, lembar observasi, dan lembar panduan wawancara. 1. Test tertulis Test berperan untuk menjaring konsep awal dan konsep akhir siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan71. Kisi-kisi dibuat bedasarkan kajian tingkat satuan pendidikan(KTSP) disesuaikan dengan materi yang diajarkan, yaitu perekonomian indonisia semester genap kelas VIII. Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal perhatikan ranah pengetahuan (C1), pemahaman(C2), dan aplikasi konsep(C3).hasil akhir kisikisi instrumen tes bedasarkan aspek kognitif adalah C1 pada nomor 10, 11, 25, 26, dan 35, C2 pada nomor 8, 9, 12, 16, 18, 20, 21, 22, 28, dan 33, sedangkan C3 pada nomor 6, 7, 19, 31, 37, 39, 40. Jumlah butir soal yang palid adalah 22 soal, soal yang digunakan dalam tes sistem perekonomian indonesia berjumlah 20 soal.72

70

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). Cet ke-15, h. 131 71 lampiran 3 dan 4 72 Lampiran 5

Materi

Tingkat pengetahuan dan nomor butir

Sistem Perekonomian, Sistem Perekonomian Indonesia, Ekonomi Kerakyatan, Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan Rakyat, Sektor Koperasi

Pengetahuan (C1)

Pemahaman Aplikasi (C2) konsep (C3)

1. Pembelajaran sistem perekonomian,

10,11

8,9

2. Sistem perekonomian Indonesia

25

12, 16, 18, 19, 37, 40 20, 21, 22

3. Ekonomi Kerakyatan, Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan Rakyat

26

28

31

4. Sektor Koperasi

35

33

39

Jumlah butir soal

5

10

7

6,7

2. Observasi Observasi atau pengamatan sebagai alat penelitian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil atau proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada saat belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, partisipasi siswa dalam simulasi dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Melalui pengamatan dapat di ketahui bagaimana sikap dan prilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, motivasi yang dilakukannya, bahkan kegiatan yang diperoleh dari kegiatannya observasi dilakukan pada saat kegiatan itu berlangsung.73 Ada tiga jenis observasi, yakni observasi langsung, observasi dengan alat (tidak langsung), dan observasi partisifasi. Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya yang langsung diamati oleh pengamat. Observasi tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat. Observasi partisipasi berarti pengamat harus melibatkan diri atau ikut serta terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati.74

73 74

Nana Sujana, Op.cit, h. 84-85. Nana Sujana, Op.cit, h. 85-86

Penelitian ini menggunakan jenis observasi secara langsung yaitu peneliti

sebagai

observer

(pengamat).

Observasi

dilakukan

untuk

mengumpulkan informasi tentang situasi atau peristiwa tentang pembelajaran IPS dikelas.dalam penelitian kuantitatif instrument observasi sering digunakan sebagai alat pelengkap instrument lain. Observasi ini berkaitan dengan aktifitas / kegiatan siswa selama pembelajaran perekonomian Indonesia menggunakan media audio visual. Observasi dilakukan setiap pertemuan sebanyak 3 kali pertemuan dan observasi dilkukan berdasarkan tahapan dalam media pembelajaran yaitu tahapan orientasi para siswa dimotifasi oleh guru dengan memperlihatkan gambar-gambar tentang system perekonomian Indonesia, tahapan elastisitas, siswa memberikan tanggapan gambar melalui diskusi kelompok, tahapan rekontruksi siswa mengungkapkan keunggulan pendapat masing-masing pendapat kelompok lain dan siswa mendengarkan penjelasan guru tentang system perekonomian yang benar tahapan aplikasi siswa memberikan tanggapan pendapat terhadap permasalahan baru, dan tahapan review, siswa menjawab pertanyaan guru secara lisan.

3. Wawancara Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lail-lain sebagai hasil belajar siswa. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa secara lisan. Kelebihan wawancara adalah bias kontak langsung dengansiswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara bebas dan mendalam. Lebih dari satu, sehingga hubungan dapat dibina dengan baik sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya. Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara tersetruktur dan wawancara bebas. Dalam wawancara tersetruktur kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal mengkategorikannya kepada alternatif jawaban yang telah dibuat. Keuntungan wawancara tersebut mudah dikelola dan dianalisis untuk membuat kesimpulan. Sedangkan wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya keuntungannya adalah

informasi lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus lebih bekerja keras dalam menganalisa sebab jawabannya lebih beraneka ragam.75 Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melalui Tanya jawab yangdilakukan oleh pewawancara untuk mengetahui informasi dari orang yang diwawancarai. Untuk memperjelas dan melengkapi data yang ada agar lebih lengkap lagi maka diadakan wawancara yang dilakukan kepada siswa dan guru. “Wawancara yaitu suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.76 Berkaitan dengan hal ini maka wawancara dilakukan dengan guru SMPN 13 kota Tanggrang Selatan. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melalui Tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. Untuk memperjelas dan melengkapi data yang ada agar lebih lengkap lagi maka diadakan wawancara yang dilakukan dengan siswa dan guru77. M. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data. Dalam pengumpulan data terdapat beberapa tahapan, diantaranya: 1. Tahap persiapan Sebelum melaksanakan penelitian langkah awal pada tahap ini adalah pengurusan surat izin dari UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Langkah selanjutnya observasi tempat, selanjutnya membuat instrument penelitian, bedasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat, serta membuat RPP. Langkah selanjutnya melakukan koordinasi pada pihak sekolahdalam hal ini guru bidang study yang bersangkutan untuk melakukan uji coba instrument, setelah itu analisis data uji coba instrument untuk menentukan soal-soal yang akan digunakan dalam penelitian (pretest dan post test) analisis

75

Nana sujana, Op. cit. h. 67-68. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik…… h.155 77 Lampiran 7 dan 8 76

data hasil uji coba instrument merupakan langkah terakhir pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian Langkah awal pada tahap ini adalah menentukan dua kelompok sample yaitu kelompok experiment dan kelompok kontrol, selanjutnya diadakan test awal (pretest) kepada kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal hasil analisis uji coba instrument penelitian . Kemudian kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan yaitu dengan menggunakan media audio visual pada kelas experiment dengan materi perekonomian Indonesia sedangkan kelas kontrol yaitu dengan tidak menggunakan media audio visual, setelah proses pembelajaran selesai diadakan test akhir (post test) dengan menggunakan soal yang sama ketika test awal (pretest). 3. Tahap akhir penelitian Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan analisis data hasil test awal (pretest) dan test akhir (post test). Kedua kelompok penelitian analisis dilakukan dengan menggunakan uji statistik setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan yang merupakan langkah akhir pada penelitian ini.

Bagan tahap prosedur penelitian Tahap persiapan sebelum penelitian

Tahap pelaksanaan

Survai tempat uji coba instrument dan penelitian

Penyusun instrument penelitian dan RPP

Analisis data hasil uji coba instrumen

Uji coba intrumen

pretest

Kelompok experiment menggunakan media audio visual

KBM

Kelompok kontrol menggunakan media visual

Post test

Tahap akhir penelitian

Analisis hasil data penelitian

Penarikan kesimpulan

4. Kalibrasi Instrumen a. Daya Pembeda Analisis daya pembeda kaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan dengan membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Artinya bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukan prestasi yang tinggi, dan bila diberikan pada siswa yang prestasinya lemah hasilnya rendah. Test dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila test tersebut jika diujikan dengan anak yang prestasinya tinggi, hasilnya rendah, tetapi bila diberikan kepada yang prestasinya rendah, hasilnya tinggi.atau bila diberikan kepada kedua kategori tersebut hasilnya sama saja. “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi), dengan siswa yang bodoh(kemampuan rendah)”78. “Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan anates”.79 Dari perhitungan diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar -27.27 dan tertinggi sebesar 81.82. b. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak sukar, soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.80 Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, juga harus memiliki keseimbangan tingkat kesulitan soal. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya yang soalsoal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya,

78

Suharsimi Arikunto, …….h. 215 Lampiran 9 80 Suharsimi Arikunto, …….h. 207 79

bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Salah satu dasar pertimbangan dalam menentukan kesukaran jumlah soal katagori mudah, sedang dan sukar yaitu adanya jumlah soal untuk ketiga kategori soal tersebut.81

Rumus yang digunakan untuk menetukan taraf kesukaran

adalah

Keterangan : P

: proporsi (indeks kesukaran)

B

: banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Js

: Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria indeks kesukaran 0,00 - 0,30

= soal sukar

0,30 – 0,70

= soal sedang

0,70 – 0, 100 = soal mudah

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar indek kesukaran adalah bilangan yang tak menunjukan sukar dan mudah suatu soal. Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan menggunakan model anates82.bedasarkan perhitungan diperoleh soal katagori sukar berjumlah 9 soal yaitu pada nomor 15,17,18,23,24,29,34,36 dan 38.soal berkatagori sedang berjumlah 9 soal yaitu pada nomor 3, 8, 11, 12, 14, 25, 27, 31, dan 39 soal kategori mudan 22 soal yaitu pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7,9, 10, 13, 16, 19, 20, 21, 22, 26, 28, 30, 32, 33, 35, 37, dan 40.

5. Validitas

81 82

Nana sujana, Op. cit. h. 135. Lampiran 10

Karakteristik instrument yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah memenuhi persyaratan test, yakni memiliki validitas dan reabilitas yang baik. Sebuah tes dikatakan “valid apabila tes tersebut mengukur apa yang diukur, dalam bahasa Indonesia valid disebut dengan istilah shahih”.83 Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah “validitas item hasil belajar, yaitu apabila sebutir item dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau dapat dikatakan valid, jika skor-skor item yang bersangkutan memiliki kesesuaian dan kesejajaran arah dengan skor totalnya”.84 Bedasarkan perhitungan model anatest diperoleh dari 40 butir soal nomor butir soal yang valid sebanyak 22 butir soal yaitu 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40 sedangkan yang tidak valid sebanyak 18 soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 13, 14, 15, 17, 23, 24, 27, 29, 30, 32, 34, 36, dan 38.85

6. Reliabilitas Reabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama. Test hasil belajar dikatakan tetap apabila hasil pengukuran saat ini menunjukan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktu terhadap siswa yang sama, bedasarkan perhitungan reabilitas instrument test melalui model anatest. Diperoleh reabilitas test 0,73.86

N. Teknik Analisis Data Menganalisis data merupakan suatu cara yang di gunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. 4. Analiasis Data Kuantitatif 83

Suharsimi Arikuto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet ke-5, h. 65 84 Anas Sudjono, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005), h. 184 85 Lampiran 11 86 Lampiran 12

c. Uji Syarat Analisis Data 3) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diteliti berdistribusi normal/ tidak. “Pengujian yang dilakukan ini dilakukan dengan menggunkan rumus liliefors”87

Keterangan : L0/Lobserpasi

: harga mutlak tersebar

F(Zi)

: peluang angka baku

S (Zi)

: proporsi angka baku

Kriteria pengujian : Lhitung < Ltabel, data berdistribusi normal Lhitung > Ltabel, data berdistribusi tidak normal

4) Uji homogenitas Untuk mengetahui apakah data sampel tersebut bersifat homogen atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas. Dengan menggunakan uji fisher maka taraf siginifikan 0,05 dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan : F

: homogenitas

Vb

: Varians terbesar

Vk

: Varians terkecil

Dengan kriteria: Fhitung < Ftabel, maka data homogen Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen (heterogen)

87

Sudjana, metode statistika….. h.467.

d. Pengujian Hipotesis Untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelompok experiment dan kelompok control, diadakan uji “t” dengan rumus sebagai berikut:88

Dimana, dsg Keterangan : X1

: rata-rat kelompok experiment

X2

: rata-rata kelompok control

Dsg

: nilai standar devisiasi gabungan

t

: nilai “t” hitung

n1

: jumlah siswa kelompok eksperimen

n2

: jumlah siswa kelompok kontrol

5. Analisis Data Kuantitatip Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi akan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif. Analisis data deskriftip yaitu data yang terkait dengan topik yang terhimpun, kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskrifsi.

6. Hipotesis Statistik Hipotesis stastistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis ststistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 = µa = µb Ha = µa> µb Keterangan : 88

Sudjana, metode statistika….. h.238.

µa : rata-rata hasil nilai belajar siswa pada kelompok eksperimen µb : rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data l. Data Hasil Tes Hasil tes pemahaman konsep dapat diukur dengan menggunakan instrumen pilihan ganda berupa pretes (sebelum pembelajaran) dan postes (sesudah pembelajaran)89. Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-gain”. g

Skor postes  Skor pretes Skor ideal  Skor pretes

Dengan kategori :90 g tinggi : nilai (g) > 0.70 g sedang : 0.70 > (g) > 0.3 g rendah : nilai (g) < 0.3

89

David E. Meltzer, "The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pretest Scores", Department of Physics and Astronomy State University Ames, Am, J, Phys, 70 (12). December 2002, p. 1260. 90

Richard R. Hake. "Analyzing Change/Gain Scores", http://Lists.Asu.Edu/Egi-Bin/Wa? American Educational Research Association's Division. Measurement And Research Methodology. 1999. p. 1

Berdasarkan lasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 13, diperoleh nilai N-gain kelompok siswa dengan media audio visual (kelompok eksperimen) dan nilai N-gain kelompok siswa dengan pembelajaran metode ceramah (kelompok konrol). Sebelumnya, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretes dan postes. Instrumen tes yang digunakan :sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta butir-butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukaran dan daya pembedanya sehingga instrumen ini telah layak digunakan. Instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif multiple choice (pilihan ganda) sebanyak 20 butir soal. Data hasil pretes dan postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.1. Data Nilal Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Resp P1 LI P2 L2 P3 L3 P4 P5 P6 L4 P7 P8 L5 L6 L7 P9 P10 L8 L9 P11 P12 LI0 L11

Kelompok ekperimen Pretes Postes N-gain 30 75 0.64 35 50 0.23 35 55 0.31 35 40 0.08 35 70 0.54 40 45 0.08 40 60 0.33 40 80 0.67 45 70 0.45 45 70 0.45 45 95 0.91 50 60 0.2 50 60 0.2 50 65 0.3 50 65 0.3 50 75 0.5 50 65 0.3 55 70 0.33 55 85 0.67 55 85 0.67 55 70 0.33 55 80 0.56 60 75 0.38

Resp LI L2 P1 P2 P3 L3 P4 P5 L4 P6 L5 P7 L6 L7 P8 L8 P9 L9 L10 P10 L11 L12 L13

Kelompok kontrol Pretes Postes N-gain 20 60 0.5 25 60 0.47 35 55 0.31 35 50 0.23 35 60 0.39 40 45 0.08 40 55 0.25 40 40 0 40 50 0.17 40 70 0.5 40 45 0.08 45 70 0.45 45 55 0.18 45 65 0.36 45 65 0.36 50 60 02 50 80 0.6 50 70 0.4 50 60 0.2 50 70 0.4 55 70 0.33 55 60 0.11 55 70 0.33

L12 P13 P14 P15 L13 P16 P17 L14 P18 L15 L16 L17 P19 L18 L19 P20 L20 ∑ Mean SD Var

60 60 60 60 60 60 60 65 65 65 65 65 65 65 65 70 80 2150 53.75 11.48 131.73

80 75 75 80 75 75 85 70 Cs 70 95 75 95 80 70 85 85 2930 73.25 12.84 164.81

0.5 0.38 0.38 0.5 0.38 0.38 0.63 0.14 0.86 0.14 0.86 0.29 0.86 0.43 0.14 0.5 0.25 17.05 0.43 0.22 0.05

L14 P11 L15 P12 P13 P14 P15 P16 L16 P17 P18 P19 L17 L18 P20 L19 L20 ∑ Mean SD Var

55 55 55 55 55 60 60 65 65 65 65 65 70 70 70 70 80 2065 51.63 13.22 174.86

90 65 70 70 60 75 70 70 70 75 60 80 75 85 80 75 85 2640 66 11.45 131.03

0.78 0.22 0.33 0.33 0.11 0.38 0.25 0.14 0.14 0.29 0.14 0.43 0.17 0.5 0.33 0.17 0.25 11.58 0.29 0.17 0.03

Tabel 4.2 Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol Kelompok siswa Tinggi

Means Sedang

Kelompok eksperimen Pretes 60 60 60 60 65 65 65 65 65 65 65 65 70 80 65 50 50 50 50 55 55

Postes 80 75 75 85 70 95 70 95 75 95 80 70 85 85 81.07 65 65 75 65 70 85

N-gain 0.5 0.38 0.38 0.63 0.14 0.86 0.14 0.86 0.29 0.86 0.43 0.14 0.5 0.25 0.45 0.3 0.3 0,5 0.3 0.33 0.67

Kelompok kontrol Pretes 55 55 60 60 65 65 65 65 65 70 70 70 70 80 65.36 45 45 50 50 50 50

Postes 70 60 75 70 70 70 75 60 80 75 85 80 75 85 73.57 65 65 60 80 70 60

N-gain 0.33 0.11 0.38 0.25 0.14 0.14 0.29 0.14 0.43 0.17 0.5 0.33 0.17 0.25 0.24 0.36 0.36 0.2 0.6 0.4 0.2

55 55 55 60 60 60 60 55 30 35 35 35 35 40 40 40 45 45 45 50 50 40.38

Means Rendah

85 70 80 75 80 75 75 74.23 75 50 55 40 70 45 60 80 70 70 95 60 60 63.85

0.67 0.33 0.56 0.38 0.5 0,38 0.38 0.43 0.64 0.23 0.31 0.08 0.54 0.08 0.33 0.67 0.45 0.45 0.91 0.2 0,2 0.39

50 55 55 55 55 55 55 51.54 20 25 35 35 35 40 40 40 40 40 40 45 45 36.92

70 70 60 70 90 65 70 68.85 60 60 55 50 60 45 55 40 50 70 45 70 55 55

0.4 0.33 0.11 0,33 0.78 0.22 0.33 0.36 0.5 0.47 0.31 0.23 0.39 0.08 0.25 0 0.17 0.5 0.08 0.45 0.18 0.28

2. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Eksperimen Dari tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0.43, standar deviasi 0.22, dan varians 0.05. Berdasarkan rata-rata skor pretes dan postes, tingkat minat perekonomian indonesia awal siswa adalah 53.75, sedangkan tingkat hasail perekonomian indonesia akhir siswa adalah 73.25. Hal ini menunjukkan besarnya peningkatan hasil perekonomian indonesia siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0.43 yang termasuk kategori sedang. Rekap skor hasil siswa terhadap perekonomian indonesia bedasarkan media audio visual kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata (mean) N-gain pada setiap kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi 0.45 (45%), kelompok sedang 0.43 (43%), dan kelompok rendah 0.39 (39%). Persentase N-gain pada kelompok eksperimen ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 4.1. Perentase Mean N-gain Kelompok Eksperimen

46% 45% 44% 43% 42% 41% 40% 39% 38% 37% 36%

Tinggi Sedang

Rendah

Tabel 4.3 Rekap Skor Pemahaman sistem perekonomian kelompok ekperimen Data

Pretes

Postes

N-gain

N

40

40

40

Rata-rata

53,75

73.25

0.43

SD

11.48

12.48

0.22

varians

131.73

164.81

0.05

3. Deskripsi Data Nilai N-gain Kelompok Kontrol Dari tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0.29, standar deviasi 0.17, dan varians 0.03. Berdasarkan rata-rata skor pretes dan postes, tingkat pemaharnan sistem perekonomian awal siswa adalah 51.63, sedangkan tingkat pemahaman akhir siswa adalah 66. Hal ini menunjukkan besarnya peningkatan pemahaman siswa secara langsung

tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0.29 yang termasuk kategori rendah. Rekap skor pemahaman sistem perekonomian indonesia kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4. Pada tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata (mean) N-gain pada setiap kelompok berdasaikan pretes adalah kelompok tinggi 0.24 (24%), kelompok sedang 0.36 (36%), dan kelompok rendah 0.28 (28%). Persentase N-gain pada kelompok kontrol ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 4.2. Perentase Mean N-gain Kelompok kontrol 46% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%

tinggi

Sedang

Rendah

Table 4.4. Rekap skor pemahaman materi perekonomian kelompok kontrol Data

Pretes

Postes

N-gain

N

40

40

40

Rata-rata

51.63

66

0.29

SD

13.22

11.45

0.17

varians

174.84

131.03

0.03

Gambar 4.3 Rekap data kelompok ekperimen dan kelompok kontrol 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%

postes

postes

pretes

pretest

N-gain

N-gain

Kelompok

Kelompok

ekperimen

kontrol

Pretes

53.75

51.63

Postes

73.25

66

N-gain

0.43

0.29

Dari gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan perolehan nilai pada kelompok eksperimen pretes 53.75; postes 73.25; dan N-gain 0.43. Sedangkan pada kelompok kontrol pretes 5 1.63; postes 66; dan N-gain 0.29. Jadi hasil nilai akhir yang diperoleh setelah diberikan proses pembelajaran, kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual memiliki rata-rata jauh lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan media audio visual pada kelompok konlrol. Hal ini terjadi karena siswa lebih mudah memahami konsep/materi yang konkret dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Begitupun sebaliknya siswa akan mudah lupa bila materi yang disampaikan guru masih bersifat abstrak.

B. Data Kualitatif

1. Hasil Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti berperan

sebagai

observer/pengamat

selama

proses

pembelajaran

berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya tahapan-tahapan pembelajaran media audio visual yang harus dilakukan guru dan siswa, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga selama proses belajar berlangsung, peneliti, para siswa dan guru melaksanakan pembelajaran dengan baik. Agar peneliti/pengamat lebih mudah mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara berkelompok atau tidak perindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 8 kelompok dan peneliti/pengamat mengamati 8 kelompok tersebut selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Peneliti berperan

sebagai

observer/pengamat

selama

proses

pembelajaran

berlangsung. Sebelum menggunakan media audio visual, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran diantaranya tahapan-tahapan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan siswa, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga selama proses belajar berlangsung, peneliti, para siswa dan guru melaksanakan pembelajaran dengan baik. Agar peneliti pengamat lebih mudah mengamati para siswa, peneliti mengamati siswa secara berkelompok atau tidak perindividu. Kelas eksperimen dibagi menjadi 8 kelompok dan peneliti/pengamat mengamati 8 kelompok tersebut selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 4.5. Rekap Hasil Observasi Seluruh Siswa Kelas Eksperimen No.

Aspek Penganiatan

Pertemuan 1 (%)

Pertemuan 2 (%)

pertemuan 3 (%)

1.

2.

3.

Onentasi Memperiatikan gambar yang diperlihatkan guru bercanda saat guru memperlihatkan gambar Elisitasi Memberikan tanggapan/ pendapat gambar melalui diskusi kelompok Tidak memberikan tanggapan/pendapat gambar Restrukturisasi Mengungkapkan keunggulan pendapat masing-masing kelompok terhadap kelompok lain Membenarkan pendapat kelompok lain Mendengarkan penjelasan guru tentang konsep ilmiah yang benar Mengobrol saat guru memberikan penjelasan tentang system perekonomian indonesia

4.

5.

75.0

87.5

87.5

25.0

12.5

12.5

50.0

75.0

87.5

50.0

25.0

12.5

62.5

75.0

75.0

25.0

12.5

0

87.5

87.5

100

12.5

12.5

0

50.0

62.5

75.0

50.0

37.5

25.0

62.5

75.0

87.5

37.5

37.5

12.5

Aphkasi memberikan tanggapan!pendapat terhadap permasalahan baru tidak mengerti untuk memberikan pendapat terhadap permasalahan haru Review menjawab pertanyaan guru secara lisan tidak inenjawab pertanyaan guru.

Berdasarkan rekap hasil observasi tabel 4.5, tiga kali pertemuan selama pembelajaran menunjukkan bahwa setiap pertemuan mengalami kenaikan persentase. Pada pertemuan pertama, pada tahapan orientasi 75% kelompok siswa memperhatikan gambar-gambar yang diperlihatkan guru. Sedangkan kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda

25%, sehingga dapat dikatakan bahwa pada awal pembelajaran semua siswa termotivasi oleh guru. Pada tahapan elisitasi. menunjukkan 50% siswa kelompok siswa yang memberikan tanggapan/'pendapat tentang gambar-gambar melalui diskusi kelompok, sedangkan 50% terdapat kelompok siswa yang masa bodoh sehingga tidak memberikan tanggapan/pendapat. Pada tahapan restrukturisasi menunjukkan 62.5% kelompok siswa yang mengungkapkan keunggulan pendapat masingmasing kelompok terhadap kelompok lain, sedangkan 25% kelompok siswa yang membenarkan pendapat kelompok lain. Kemudian 87.5% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan guru tentang sistem perekonomian yang benar, sedangkan 12.5% siswa tidak mendengarkan/ bercanda saat guru menjelaskan sistem perekonomian. Pada tahapan aplikasi

menunjukkan

50%

kelompok

siswa

yang

memberikan

tanggapan/pendapat terhadap permasalahan baru yang diberikan guru, sedangkan 50% kelompok siswa tidak mengerti untuk memberikan pendapat permasalahan baru. Pada tahapan review menunjukkan 62.5% kelompok siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara lisan, sedangkan 37.5% tidak menjawab pertanyaan guru. Pada pertemuan kedua, pada tahapan orientasi 87.5 % kelompok siswa. perhatikan gambar-gambar yang diperlihatkan guru. Sedangkan kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda 12.5%, sehingga dapat dikatakan bahwa pada awal pembelajaran semua siswa termotivasi oleh guru. Pada tahapan elisitasi, menunjukkan 75% siswa kelompok siswa yang memberikan tanggapan/pendapat tentang gambargambar melalui diskusi kelompok, sedangkan 25% terdapat kelompok siswa yang masa bodoh sehingga tidak memberikan tanggapan/pendapat. Pada tahapan restrukturisasi menunjukkan 75% kelompok siswa yang rnengungkapkan keunggulan pendapat masing-masing kelompok terhadap kelompok lain, sedangkan 12.5% kelompok siswa yang membenarkan pendapat kelompok lain. Kemudian 87.5% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan guru tentang sistem perekonomian yang benar,

sedangkan 12.5% siswa tidak mendengarkan/bercanda saat guru menjelaskan konsep ilmiah. pada tahapan aplikasi menunjukkan 62.5% kelompok

siswa

yang

memberikan

tanggapan/pendapat

terhadap

permasalahan baru yang diberikan guru, sedangkan 37.5% kelompok siswa tidak mengerti untuk memberikan pendapat permasalahan baru. Pada tahapan review menunjukkan 75% kelompok siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara lisan. sedangkan 25% tidak menjawab pertanyaan guru. Pada pertemuan ketiga, pada tahapan orientasi 87.5 % kelompok siswa

memperhatikan

gambar-gambar:

yang

diperlihatkan

guru.

Sedangkan kelompok siswa yang tidak memperhatikan atau bercanda 12.5%. sehingga dapat dikatakan bahwa pada awal pembelajaran semua siswa termotivasi oleh guru. Pada tahapan elisitasi, menunjukkan 87.5% siswa kelompok siswa yang memberikan tanggapan/pendapat tentang gambar-gambar melalui diskusi kelompok, sedangkan 12.5% terdapat kelompok siswa yang masa bodoh sehinggi tidak memberikan tanggapan/pendapat. Pada tahapan restrukturisasi menunjukkan 75.0% kelompok siswa yang mengungkapkan keunggulan pendapat masingmasing kelompok terhadap kelompok lain., sedangkan 0% kelompok siswa yang membenarkan pendapat kelompok lain. Kemudian 100% kelompok siswa yang mendengarkan penjelasan guru tentang sistem perekonomian yang benar, sedangkan 0% siswa tidak mendengarkan/ bercanda saat guru menjelaskan sistem perekonomian. Pada tahapan aplikasi menunjukkan 75.0% kelompok siswa yang memberikan tanggapan/pendapat terhadap permasalahan baru yang diberikan guru, sedangkan 25.0% kelompok siswa tidak mengerti untuk memberikan pendapat permasalahan baru. Pada tahapan review menunjukkan 87.5% kelompok siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara lisan, sedangkan 12.5% tidak menjawab pertanyaan guru.

2. Hasil Wavancara

Data kualitatif berupa wawancara digunakan sebagai data penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara dilakukan pada guru bidang studi dan siswa sebagai respon mengenai media pembelajaran yang telah dilaksanakan pada materi perekonomian indonesia. Untuk mempermudah wawancara, peneliti menyusun pedoman wawancara secara sistematis mengenai media audio visual.

a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi Guru bidang studi mulai mengajar di SMPN 13 Kota Tangerang Selatan sejak tahun 2005 dan merupakan lulusan dari Universitas Negeri Jakarta tahun 2004. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain peiatihan/penataran guru IPS di UNJ pada tahun 2005. Biasanya

guru

menggunakan

metode

ceramah

dalam

pembelajaran, karena melalui metode tersebut semua materi dapat dijelaskan dan siswa menerima pengetahuan dari guru. Guru belum pernah mengenai media pembelajaran yang diusulkan peneliti yaitu media audio visual. Ketika melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada materi perekonomian indonesia, guru menilai dengan pembelajaran tersebut siswa terlihat lebih aktif memberikan ide/gagasannya kepada siswa lain. Menurutnya, ciri khas dari pembelajaran ini menekankan kepada keinginan siswa yang besar untuk mengetahui sesuatu, khususnya mengenaiperekonomian. Saat ditanya kendala yang dirasakan selama penerapan media audio visual yaitu waktu yang tersedia dianggap kurang mencukupi dan beberapa siswa

mendominasi

diskusi.

Yang

perlu

ditingkatkan

dari

pembelajaran ini adalah guru hendaknya lebih banyak menyediakan waktu guna bertukar informasi mengenai topik yang sedang dibahas dan guru hendaknya memotivasi siswa yang belum aktif supaya dapat memberikan gagasan/idenya kepada siswa lain. Menurutnya jumlah siswa yang banyak maka dengan media pembelajaran ini diperlukan

pembimbing yang cukup Setelah dilaksanakan pembelajaranmedia audio visual, guru akan menggunakan pembelajaran tersebut sesuai dengan materi yang dekat dengan perekonomian.

b. Data Hasil Wawancara Siswa Sampel yang diambil peneliti untuk wawancara adalah perwakilan

masing-masing

kelompok

berdasarkan

kategori

kemampuan awal siswa (pretes), yaitu kelompok tinggi 2 siswa, kelompok sedang 2 siswa. dan kelompok rendah 2 siswa. Hasil wawancara dengan ketiga kelompok tersebut mengenai pembelajaran yang dilaksanakan menunjukkan para siswa merasa senang karena lebih memahami materi khususnya tentang sistem perekonomian. Siswa belum pernah belajar dengan sistem pembelajaran tersebut. Siswa merasa bosan karena biasanya guru hanya menjelaskan materi dan memberikan tugas. Menurut mereka, melalui pembelajaran seperti ini, mereka dapat bertukar informasi dan mengeluarkan pendapat mereka kepada siswa lain. Meskipun saat siswa mengungguli pendapat masing-masing suasana kelas sedikit gaduh, tapi guru dapat segera mengendalikannya. Menurut mereka, pembelajaran ini sedikit takut karena siswa diberi beberapa pertanyaan dan harus dijawab sesuai pengetahuan mereka dan tidak boleh mencari jawaban dari buku paket. Jawaban mereka adalah pendapat-pendapat mereka sendiri kemudian dilakukan diskusi kelas, masing-masing siswa membenarkan pendapat mereka dan menentang pendapat siswa lain. Menurut mereka, guru berperan sebagai pernbimbing dan sangat membantu siswa saat memberi penjelasan perekonomian tentang masalah yang didiskusikan siswa. Mereka merasa puas bila pendapat. mereka sesuai dengan penjelasan guru dan bagi siswa yang salah pendapatnya, mereka lebih memahami kesalahannya sehingga dari kesalahannya itu mereka lebih memahami tentang perekonomian. Sebagian besar siswa berharap agar

pembelajaran berikutnya dapat dilakukan seperti ini karena cocok bagi pelajaran IPS.

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesisi maka terlebih dahulu dilaksanakan pengujian persyaratan analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Liliefors. Kriteria uji normalitas adalah Ho ditolak jika L0 lebih besar dari Ltabel, dari Ho diterima jika L0 lebih kecil dari Ltabel. Dengan diterimanya Ho berarti data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan jika Ho ditolak berarti data penelitian herasal dari popuiasi yang berdistribusi tidak normal.

1) Uji Normalitas Kelomok Eksperimen Pada kelompok eksperimen. uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen n

Lo

Ltabel

Kesimpulan

40

0.1224

0.14018

Ho diterima

Dari tabel 4.6 diperoleh L0 = 0.1224, sedangkan Ltabel M = 0.14018 dengan n = 40. Karena Lo < Ltabel maka Ho diterima, yaitu populasi berdistribusi normal.

2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol Pada

kelompok

kontrol. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen n

Lo

Ltabel

Kesimpulan

40

0.1268

0.14018

Ho diterima

Dari tabel 4.7 diperoleh L0 - 0.1268, sedangkan Ltabel dengan n = 40. Karena

L0 < Ltabel

=

0.14018

maka Ho diterima, yaitu populasi

berdistribusi normal. Penghitungan normalitas kelompok kontrol dengan menggunakan Liliefors dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Fisher). Kriteria uji homogenitas adalah Ho ditolak jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dan Ho diterima jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Dengan diterimanya Ho berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen. Uji kesamaan dua varian sampel atau kelompok perlakuan dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi 0.05, dengan rumus sebagai berikut: F

Varian terbesar Varian terkecil

Dari hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung

=

1.257. Ftabel = 1.715 (α =

0.05) dengan derajat kebebasan pembilang 39 dan penyebutnya 39. Dari hasil tersebut dikelahui bahwa nilai Fhitung < Ftabel Dengan demikian. Ho diterima pada taraf sienifikansi α = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa varian dua kelompok tersebut sama.

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Analisis Data a. Analisis Data Kuantitatif Setelah dilakukan uji persyaratan analisis data berupa uji normalitas dan uji homogenitas, diperoleh kesimpulan bahwa dua kelompok tersebut berdistribusi normal dan homogen. Sehingga pengujian dapat diteruskan pada analisis data berikutnya. yaitu uji "t". Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa rata-rata nilai postes untuk kelompok eksperimen X1 = 73.25 dan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata X2 = 66, standar deviasi kelompok eksperimen SD1 = 12.48 dan standar deviasi kelompok kontrol SD2 = 11.45, varians kelompok eksperimen Var1 = 164.81 dan varians kelompok kontrol Var2 = 131.03. Uji “t” dengan menggunakan rumus:

t

X1  X 2 1 1  n1 n 2

dimana, dsg 

(n1  1) V1  (n 2  1) V2 n1  n 2  2

Keterangan: X1 = Rata-rata postes kelsompok ekperimen X 2 = Rata-rata postes kelompok kontrol Dsg = Nilai standar deviasi gabungan n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen n2 = jumlah siswa kelompok kontrol Tabel 4.8. Hasil Uji “t” Variabel

n

thitung

ttabel

Kesimpulan

Peningkatan pemahaman siswa

40

2.75

1.98

Ho diterima

Hasil analisis data dengan menggunakan statistik uji “t” diperoleh nilai thitung = 2.75, sementara ttabel 1.98 pada derajat kebebasan (dk) 78. Karena thitung > ttabel (2.75> 1.98 ) maka Ho ditolak yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio visual pada materi perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran melalui media audio visual dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi perekonomian Indonesia

b. Analisis Data Kualitatif 1) Data Hasil Observasi Berdasarkan tabel 4.5 dapat dianalisis bahwa implementasi penerapan media pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan tahapan media pembelajaran dengan media audio visual, yaitu tahapan orientasi, elisitasi, restrukturisasi, aplikasi, dan review. Pada

setiap

tahapan

dalam

pembelajaran

media

memperlihatkan minat siswa semakin aktif.

2) Data Hasil Wawancara Hasil wawancara pada siswa menunjukkan siswa kelompok tinggi, sedang, dan rendah senang karena bagi mereka ini merupakan pembaharuan dalam belajar, siswa tidak hanya duduk mendengarkan penjelasan guru saja tapi melalui penggunakan pembelajaran tersebut. Siswa berperan aktif dan memecahkan suatu permasalahan mengenai perekonomian. Sebagian siswa mengatakan cara belajar seperti ini memudahkan mereka untuk menyampaikan pendapat/ide/gagasan ke siswa lain dan mereka lebih memahami materi yang dipelajari. Bagi kelompok tinggi, sedang dan rendah menganggap cara belajar yang disampaikan guru memudahkan siswa untuk menyampaikan pendapat masing-masing dan juga rnemudahkan

dalam memahami materi perekonomian indonesia. Kelompok sedang berpendapat cara belajar yang disampaikan guru dapat diterapkan untuk semua materi, sedangkan pada kelompok tinggi dan rendah berperdapat tidak semua konsep dapat digunakan melalui cara belajar yang disampaikan guru. Akan tetapi ketiga kelompok tersebut menganggap cara belajar yang disampaikan guru cocok untuk pelajaran IPS.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan Bedasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode audio visual sangat rendah tetapi setelah menggunakan metode audio visual meningkat, berdasarkan wawancara dan observasi mengenai respon minat siswa dengan menggunakan media audio visual sangat baik karena siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya dan rasa keingintahuan siswa terhadap perekonomian. Sedangkan guru bidang studi dapat menjadikan media audio visual sebagai salah satu media yang akan digunakan dalam pembelajaran IPS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS pada materi perekonomian Indonesia. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada materi perekonomian indonesia. Hal tersebut diperoleh dari perhitungan menggunakan uji “t” diperoleh harga t tabel

hitung

= 2.75, sementara t

1,98 pada derajat kebebasan = 39, taraf signifikan 0,05 ini berarti thitung

lebih besar daripada ttabel ( thitung > ttabel = 2.75 > 1.98). Kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual memperoleh nilai pretes sebesar 53.75 dan nilai postes sebesar 73.25. Kelompok kontrol yang menggunakan metode

ceramah memperoleh nilai pretes sebesar 51.63 dan nilai postes sebesar 66. Nilai N-gain kelompok eksperimen 0.43, sedangkan rata-rata nilai N-gain kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada nilai N-gain kelompok kontrol yang tidak menggunakan media audio visual.

D. Saran 1. Untuk dapat meningktkan keterampilan guru dalam menggunakan media audio visual, penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menambah waktu pertemuan, dengan meningkatkan hasil belajar diharapkan berpengaruh baik pada penguasaan materi perekonomian. 2. Sample siswa dalam wawancara harus mempersentasikan jumlah siswa secara keseluruhan. 3. Hasil penelitian berikut diharapkan memiliki nilai N-gain dengan katagori tinggi melalui media audio visual.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A, 1992, Psikologi Umum, Jakarta: CV. Spectum Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003). Arif S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo, 2003. Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996. Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995. ___________, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004, Cet. V. Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam”, Jakarta: Bumi Aksara, 1999. Djamarah, Bahri, Syaiful, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Fathurohman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Badung: PT.Refika Aditama, 2007. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksa, 2003, Cet. VI. ______________, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1999. ______________, Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994, Get Ke-7 Harsanto, Radno, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius, 2007. Hurlock, B. Elizabeth Perkembangan Anak (Terj : Meitasari Tjandrasa) Jilid.2 Jakarta: Erlangga, 1990. Isjoni, Pembelajaran Visioner, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007. Iskandar, Psikologi Pendidikan, Cipayung-Ciputat: Gaung Persada, 2009.

Ismail, SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: Rasail Media Group, 2008. Iswaningsih, Sri, Pengaruh Penggunaan Media Cetak (Diklat) Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI Sekolah Dasar Tahun 2001/2002, (Jurnal Pancaran Pendidikan, Tahun XVI, No. 56, Desember 2003). Jamridafrizal, Konsep Dasar Pengelolaan Kelas, dalam http://www.scribd. com/ doc, 17 September 2010. Lukman & Indoyama Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Lukman & Nasrudin, Indoyama, Pengantar Teori Mikro Ekonomi Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Maisah, dan Yamin Martinis, Manajemen Pembelajaran Kelas”, Jakarta: Gaung Persada, 2009. Margono. S, Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Meltzer, E. David, "The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pretest Scores", Department of Physics and Astronomy State University Ames, Am, J, Phys, 70 (12). December 2002. Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. III. Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008. Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama, Jakarta: Departemen Agama, 2009. Nasution, S. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara Get 1, 1995, Nata,

Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2009.

Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat: Quantum Teaching, 2005, cet, ke-1 Probadi A. Benny, Langkah Penting Merancang Kegiatan Pembelajaran, Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2009.

Putong, Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Putra, Adnyana, I Ketut, Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Keterampilan menulis Narasi, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3 tahun XXXVI Juli 2003 Raharjo, dan Etin Solihatin Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, ed. 1 Cet ke-2. Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, Bandung: Alfabeta, 2007. Rohani, Ahmad , Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima, 2008 cet ke-2. Sabri, Ahmad, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat: PT. Ciputat Press, 2010. Sabri, Alisuf, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996). Sadiman, S. Arif dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009. Saodih, Nana, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Bandung: Remaja Rosdakarya,2004. Sapriya, Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009. Semiawan, Conny, Tangyong dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: PT. Gramedia, 1985. Shaleh, Abdul Rahman & Muhibin Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media, 2004. Siahaan, Sudirman "Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam Kegiatan Pembelajaran Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. Sitorus, Bergman, Membina Hasrat Di Sekolah, Bandung: CV. Remadja Karya,1987.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Soemanto,Wasty, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Sofyan, Ahmad, Evaluasi Pembelajaran I PA Berbasis Kompetemi, Jakarta: UlN Jakarta Press,2006. Solihatin, Etin dan Raharjo, Cooperative Learning : Analisis Model Pembelajaran IPS, Bumi Aksara: Jakarta, 2008. Stisilano, Rudi & Riyana, Cepi. Media Pembelajaran: Hakikat, Pemanfaatan, dan Penilaian, Bandung: CV Wacana Prima, 2009. Sucipto, Wasis, "Eksperimen Pembelajaran Konsep Kalor Menggunakan Peralatan Sederhana", Jurnal Pendidikan Fisika Internaslonal, Volume 3, Nomor 2, Juli 2005. Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Persada, 2006, Cet. 16.

Raja Grafindo

Sudjana, Nana, Penilaian Ha^il Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001. Sumantri, Nu’man, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001, cet ke-1. Sutarto, Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto KejadianFisika (AFKF) sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Badan Pengembangan dan PeneMtian Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Bandung: CV Citra Umbara, 2003. Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: PT Sinar Grafika, 2005, cet ke-1. Usman, Uzer, Moh. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosda Karya edisi kedua. 2005. Usman,Basyirudidin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002, cet ke-1. Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia 1989.

Lampiran 1 Profil Sekolah SMPN 13 Kota Tanggerang Selatan PROFIL SEKOLAH 1. 2. 3. 4.

Nama Sekolah No. Statistik Sekolah Tipe Sekolah Alamat Sekolah

5. Telepon/Hp/Fax 6. Status Sekolah 7. Nilai Akreditasi

1. 2. 3. 4.

5.

1.

2.

: : : : : : : : : :

SMP Negeri 13 Kota Tangerang Selatan 20 1 208310 024 B Jl. Beruang II Peladen Pd. Ranji 15412 Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten (021) 7354472 Negeri B

SMP NEGERI 13 TANGERANG SELATAN VISI Unggul Dalam Prestasi Santun Dalam Pergaulan MISI Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Menumbuhkan dan membantu setiap siswa untuk mengenali dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianutnuya dan juga budaya bangsa sehingga dalam pergaulan di masyarakat sekolah maupun masyarakat luas menjadi sumber kearifan dalam bertindak. Menerapkan manajemen positif dengan melibatkan seluruh warga dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. TUJUAN Jangka Pendek  Pada akhir tahun pelajaran prestasi siswa meningkat  Prosentase yang melajutkan ke sekolah negeri meningkat  Ada perubahan tingkah laku dan budi pekerti siswa ke arah yang lebih baik  Tidak ada yang terlibat dalam kriminalitas dalam bentuk apapun Jangka Panjang ( 3 tahun )  Pada tahun 2013, rata-rata NEM mencapai 60 %  Pada tahun 2013, proporsi lulusan yang melanjutkan ke SMP Negeri mencapai 60%  Pada tahun 2013, memiliki 3 cabang olahraga : futsal, Bola voli, sepak bola  Pada tahun 2013, memiliki tim kesenian yang secara teratur mengadakan latihan

di sekolah maupun di tempat lain SASARAN 1. 2. 3. 4.

Melengkapi sarana / prasarana yang dibutuhkan Rata-rata NEM terus meningkat Jumlah lulusan yang melanjutkan ke Sekolah Negeri terus meningkat di atas 60 % Melibatkan semua warga sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi TUGAS POKOK Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan untuk mencerdaskan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan FUNGSI Menjalankan Visi dan Misi sekolah

8. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir)

Th. Pelajaran 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011

Jml Pendaftar (Cln Siswa Baru 113 97 475 300

Kelas VII Jml Siswa 165 186 311 377

Jumlah Rombel 5 5 8 10

Kelas VIII Jml Siswa 128 168 182 292

Kelas IX

Jml Rombel 3 4 5 8

Jml Siswa 147 119 163 170

Jenis Kelamin

Usia

Jml Rombel 4 3 4 5

Jumlah (Kls VII+VIII+IX) Siswa

Rombel

440 473 656 839

12 12 17 23

9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Kepala Sekolah No 1. 2.

Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah

Nama Rohman, S.Pd Ade Solihin, S.Pd

L L L

P 52 52

b. Guru 1. Kulalifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah No. 1. 2. 3. 4. 5.

Tingkat Pendidikan S3/S2 S1 D-4 D3/Sarmud SMA/sederajat Jumlah

Jumlah dan Status Guru GTT/ GT/PNS Guru Bantu L P L P 7 19 4 6 1 1 7 19 5 7

Jumlah 36 1 1 38

Pend. Akhir S1 S1

Masa Kerja 30 th 30 th

2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang Pendidikan (keahlian) Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar No.

Guru D1/ D2

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK sesuai dengan tugas mengajar

IPA Matematika Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Pendidikan Agama IPS Penjasorkes Seni Budaya PKN TIK/Keterampilan BK Lainnya : Tatabusana

D3/ Sarmud

S1/ D4

S2/ S3

D1/ D2

-

-

-

-

-

-

-

-

6 3 6 5 2 4 2 1 2 2 2 -

-

-

35

D3/ Sarmud

Jumlah

S1/ D4

S2/ S3

1

1 1 1 -

-

6 3 6 5 2 4 2 1 3 3 2 1

1

3

-

38

12. Jumlah

3. Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru No.

Jenis Pengembangan Kompetensi

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Penataran KB/KTSP Penataran Metode Pembelajaran (termasuk CTL) Penataran PTK Penataran Karya Tulis Ilmiah Sertifikasi Profesi/Kompetensi Penataran PTBK

7.

Penataran lainnya :

Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan pengembangan Kompetensi/profesionalisme Jumlah Laki-laki Perempuan 13 13 7 7 13 1

29 29 14 14 29 -

42 42 21 21 42 1

4. Prestasi Guru No.

Perolehan kejuaaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun terakhir Jumlah Guru Tingkat

Jenis Lomba

1.

Lomba PTK

2.

Lomba Karya tulis Inovasi Pembelajaran

3.

Lomba Guru Berprestasi

4.

Lomba lainnya :

Nasional Provinsi Kota Nasional Provinsi Kab/Kota Nasional Provinsi Kab/Kota Nasional Provinsi Kab/Kota

-

c.Tenaga Kependidikan : Tenaga Pendukung Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya No.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Tenaga Pendukung SMP

SMA

D1

D2

D3

S1

1 1

3 1 2 1 7

-

-

-

2 2

Tata Usaha Perpustakaan Laboratorium lab.IPA Laboran lab. Komputer Laboran lab. Bahasa PTD (Pend Tek. Dasar) Kantin Penjaga Sekolah Tukang Kebun/kbrshn Keamanan Lainnya : Jumlah

Jumlah tenaga pendukung berdasarkan Status dan jenis Kelamin PNS Honorer L P L P - 1 2 2 - - 1 - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 - - 1 - - - 1 7 2

Jumlah

5 1 1 2 1 10

10. a) Data Ruang Belajar ( Kelas) Jumlah dan ukuran Kondisi Baik Rsk ringan

Ukuran 7x9 m2 (a) 15 -

Ukuran >63m2

Ukuran 65%

b). Data Ruang Belajar lainnya Jumlah (buah)

Ukuran (pxl)

Kondisi *)

1.Perpustakaan

1

7x11

Baik

2.Lab. IPA 3.Keterampilan 4.Multimedia 5.Kesenian

1 -

7.5x16 -

Baik -

Jenis Ruangan

Jumlah (buah)

Ukuran (pxl)

6.Lab.Bahasa

-

-

7.Lab.Komputer 8.PTD 9.Serbaguna/aula 10.

1 -

9x9 -

Jumlah (buah) 1 1 1 6

Ukuran (pxl) 3x6 3x6 3x9 2x2

2

2x2

Baik

1

9x4

Baik

2 -

4x8 -

Baik -

Jenis Ruangan

Kondisi baik -

c). Data Ruang Kantor Jenis Ruangan 1.Kepala Sekolah 2.Wakil Kepala Sekolah 3.Guru 4.Tata Usaha 5.Tamu Lainnya :

Jumlah (buah) 1 1 1 -

Ukuran (pxl) 3x6 6x8 3x6 -

Kondisi *) Baik Baik Baik -

d) Data Ruang Penunjang Jumlah (buah) 1 1 3 8

Ukuran (px) 3x8 3x6 2x3 2x3

6.BK

1

3x3

Baik

7.UKS

1

2.5x3

Baik

8.PMR/Pramuka 9.OSIS

1 -

3x6 -

Baik -

Jenis Ruangan 1.Gudang 2.Dapur 3.Reproduksi 4.KM/WC Guru 5.KM/WC Siswa

Koneksi*)

Jenis Ruangan

Baik Baik Baik Baik

10.Ibadah 11.Ganti 12.Koperasi 13.Hall/lobi 14.kantin 15.Rumah pompa /menara air 16.Bangsal Kendaraan 17. Rumah penjaga 18.Pos Jaga

Kondisi Baik Baik Baik Baik

11. Lapangan Olahraga dan Upacara Jumlah (buah)

Ukuran (pxl)

1.Lapangan Olahraga a. Basket b.Volly c.Sepak Bola/Futsal d.Bulu Tangkis e.Tenis Meja

1 1 1 1 -

19x18 19x18 19x18 19x18 -

Baik Baik Baik Baik

2.Lapangan Upacara

1

24x20

Baik

Lapangan

Kondisi

Keterangan

12. Kepemilikan Tanah : Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/Hibah Luas Lahan/Tanah : 5654 m2 Luas Tanah Terbangun : 3.308 m2 Luas Tanah Siap Bangun : - m2 Luas Lantai Atas Siap Bangun : -

13. Perabot (Furniture) utama a. Perabot ruang kelas (belajar) Perabot Jumlah dan kondisi meja siswa Rsk. Ringan

Rsk. Berat

Jml

Baik

Rsk Ringan

Rsk. Berat

Jml

Baik

Rsk. Ringan

Rsk. Berat

Jml

Baik

Rsk. Ringan

Rsk. Berat

15

Papan tulis

Baik

Jumlah ruang kelas

Almari + rak Buku/alat

Jml

No.

Jumlah dan kondisi kursi siswa

300

200

50

50

600

400

100

100

-

-

-

-

15

15

-

-

b. Perabot ruang belajar lainnya Perabot

Rsk Ringan

Rsk. Berat

9 -

Baik

40 32 -

Jml

40 41 -

Rsk. Berat

-

Rsk.Ringan

Baik

6 -

Baik

Jml

16 15 -

Papan tulis

Jml

Rsk. Berat

16 21 -

Almari + rak Buku/alat

Rsk. Berat

Rsk.Ringan

Perpustakaan Lab. IPA Ketrampilan Multimedia Lab. Bahasa Lab. Computer Serbaguna Kesenian PTD Lainnya :

Baik

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Jumlah ruang kelas

Jml

No

Jumlah dan kondisi kursi siswa Rsk Ringan

Jumlah dan kondisi meja siswa

-

15 2 -

15 2 -

-

-

1 1 -

1 1 -

-

-

c. Perabot Ruang Kantor Perabot

Baik

Rsk Ringan

Rsk. Berat

Jml

Baik

Rsk. Berat

Jml

Baik

1

1

-

-

4

4

-

-

1

1

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

16 6 1

16 6 1

-

-

32 6 1

32 6 1

-

-

2 3 -

2 3 -

-

-

-

-

-

Rsk. Berat

Jml

Rsk Ringan

Rsk. Berat

3. 4. 5. 6.

Rsk.Ringan

2.

Kepala Sekolah Wk. Kepala Sekolah Guru Tata Usaha Tamu Lainnya :

Baik

1.

Jumlah ruang

Lainnya

Jml

No.

Almari + rak Buku/alat

kondisi kursi

Rsk.Ringan

kondisi meja

d. Perabot Ruang Penunjang No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Ruang BK UKS PMR/Pramuka OSIS Gudang Ibadah Koperasi Hall/lobi Kantin Pos Jaga Reproduksi Lainnya :

Meja 3 2 5 -

-

-

-

6 3 5 -

Perabot Almari + Kursi rak buku/alat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - -

Lainnya

14. Koleksi Buku Perpustakaan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jenis

Jumlah

Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb ) Buku referensi ( misalnya kamus, ensiklopedia, dsb) Jurnal Majalah Surat kabar Lainnya : Total

Kondisi Rusak Baik

4000

300

3700

160

20

140

50

5

45

100 120 4410

70 100 495

30 20 3935

15. Fasilitas Penunjang Perpustakaan No. 1. 2. 3.

Jenis Komputer Ruang baca TV

Jumlah/Ukuran/Spesifikasi 1 / Pentium 4 3 x 4 meter 1 / 29 inci

4. LCD 5. VCD/DVD Player 1 / Multi System 6. Tape Deck 16. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)

4. 5. 6. 7.

40%

Baik

Rusak ringan

Sangat baik Rusak berat

Kondisi

baik

cukup

kurang

Lab. IPA Lab. Bahasa Lab. Komputer Keterampila n PTD Kesenian Multimedia

Kualitas 75%100% dr keb.

1. 2. 3.

50%-75% dr keb.

Alat/Bahan

25%-50% dr keb.

No

Kurang dari 25% dr keb.

Jumlah

kurang

80%

50%

baik

kurang 80%

baik

17. Prestasi Sekolah/siswa dua (6) empat terakhir a. Prestasi Akademik : UAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Tahun Pelajaran 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010

Bhs Indonesia 6,38 6,87 6,85 6,59 6,60 6,84

Rata-rata NUAN Bahasa Inggris Matematika 6,52 6,06 6,06 5,85 6,73 5,61 6,87 6,86 6,27 6,35 6,69 7,53

IPA 7,37 6,78 7,57

Rata-rata 6,32 6,32 6,50 6,93 6,50 7,15

b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah ( US ) No. 1. 2. 3. 4. 5.

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam PKn IPS Seni Budaya TIK Rata – Rata

Rata-rata Nilai US Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 5,60 6,52 6,21 6,30 6,12 3,88 6,30 6,50 5,98 6,65 6,30 6,66 6,25 7,45 7,80 6,69 7,03 6,03 5,30 6,85 5,03 6,04 6,26 6,53

c. Presentase Kelulusan Prosentase No.

Tahun Pelajaran

1. 2. 3. 4. 5 6

2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010

Jumlah Peserta Ujian 65 128 147 119 164 170

Jumlah Lulus 62 122 142 119 163 161

Kelulusan

Melanjutkan

Tidak Melanjutkan

95,38% 95,53% 96,59% 100% 99,09%

90% 90% 90% 90% 90&

10% 10% 10% 10% 10&

d. Perolehan kejuaraan/Prestasi Akademik Lomba-lomba No. 1.

2.

3.

Nama Lomba English Competition se-Kab.Tangerang Olimpiade Sains Gugus 03 Matematika Tingkat SMP Olimpiade Sains Gugus 03 Fisika Tingkat SMP

Tanggal Kegiatan

Jenis Kegiatan

Tempat Pelaksanaan Diknas Pendidikan

2005

Jumlah Peserta

Hasil Yang diperoleh/Prestasi Juara I

2010

Olimpiade Sains Gugus 03

Gugus 03 Tangsel

Juara II

2010

Olimpiade Sains Gugus 03

Gugus 03 Tangsel

Juara II

e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademis No

Nama Lomba

Tanggal Kegiatan

Jenis Kegiatan

Tempat Pelaksanaan

Jumlah Peserta

Hasil Yang diperoleh / Prestasi

1.

Solo Vocal Garantika

2005

-

SMK Sasmita Jaya

Juara II

2.

Fun Soccer Tingkat SMP

28-31 Mei 2007

-

Lengkong

Juara Umum

3.

Taekwondo Light Putra Tingkat SMP

2008

Airin Cup

4.

Taekwondo Light putri Tingkat SMP

2008

Airin Cup

5.

Taekwondo Light Welter Putri Tingkat SMP

2008

Airin Cup

6.

Baca Puisi Tingkat SMP Pentas Seni

28 Feb 2009

Pentas Seni

7.

Gerak Jalan Kategori Putri Umum

17 Agustus 2010

HUT RI ke-64

Kota Tangsel

Juara III

8.

Bacaan Shalat Berjamaah Tingkat SMP

Maulid Nabi SAW HUT Yadika ke-34

SMK Yadika 5 Pd. Aren

Juara I

Kab. Tangerqng Kab. Tangerang Kab. Tangerang SMA Negeri 4 Ciputat

Juara III Juara III Juara III Juara III

No

Tanggal Kegiatan

Nama Lomba

Tempat Pelaksanaan

Jenis Kegiatan

9.

Baris berbaris Galaksi 462 Tingkat SMP Se-Jabodeta

Depok, 07 Februari 2010

10.

Gerak Langkah & Formasi Tingkat SMP

2010

11.

Gerak Langkah & Formasi Tingkat SMP 2010 18. Sumber Dana 2 (dua) tahun terakhir Tahun No. Sumber Dana 2008/2009 1. Rutin 748.160.772,2. APBD Kab/Kota 72.000.000,3. APBD Propinsi 93.000.000,4. BOS 432.345.000,Komite Sekolah/Orang tua siswa (jumlah keseluruhan 5. iuran bulanan dan 960.720.000,sumbangan pendidikan bagi siswa baru) 6. School Grant Grant Pendidikan 7. Kecakapan hidup 8. Subsidi Imbal Swadaya SSN 9. 100.000.000,10 Lain-lain : Jumlah 2.406.225.772, -

Jumlah Peserta

SMK Kharismawita

Paskibra

Juara III Juara Umum Juara I

Kota Tangsel

19. Alokasi Dana 2 (dua) tahun terakhir Tahun Jenis No. 2008/2009 pembiayaan (Rupiah) 1. Investasi 586.265.000,2. Operasional 677.800.000,3. Personal 1.142.160.772 Jumlah 2.406.225.772,-

Kota Tangsel Tahun 2009/2010

Hasil Yang diperoleh / Prestasi

Tahun 2010/2011

772.272.204,86.400.000,154.980.000,495.000.000,-

861.225.200,32.464.000,168.000.000,495.075.000,-

1.008.435.000,-

1.217.599.250,-

-

-

-

-

100.000.000,-

70.000.000,-

2.617.087.204,-

2.844.363.450,-

Tahun 2009/2010 (Rupiah) 573.895.000,687.000.000,1.356.192.204,2.617.087.204,-

Tahun 2010/2011 (Rupiah) 654.063.250,785.000.000,1.445.145.200,2.844.363.450,-

20. INVENTARIS LABORATORIUM IPA Kondisi No

Jenis

Jml Baik

1 2 3 4 5

Prasarana Ruang Praktek Ruang Persiapan Ruang Penyimpanan alat dan bahan Ruang Gudang Meja Laboratorium

1 1 2 8

Buruk

Kualitas/Fungsi Tidak Layak Layak

V V V

V V V

V

V

Keterangan

6 7 8 9 10 11 12

1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kursi Laboratorium Wastafel Saluran dan instalasi air bersih Saluran dan instalasi air kotor Saluran dan instalasi listrik Sirkulasi Udara Sistem pencahayaan Alat Praktikum Fisika Kit Optik Kit Listrik Kit Mekanika Kit Panas dan Hidrostatika Alat Penunjang Fisika GARPU TALA PADA KOTAK SLINKI METER DASAR 90 CATU DAYA, Tegangan Rendah NERACA Alat Praktikum Biologi TABUNG KAPILER RESPIROMETER KOTAK GENETIKA 5 warna MODEL, Otak Manusia MODEL, Mata Manusia MODEL, Telinga Manusia MODEL, Torso Wanita MODEL, Jantung Manusia MODEL, Kulit Manusia. MODEL, Ginjal Manusia

11 12 13 14 15 16 17 18

MODEL, Tengkorak Manusia

19 20 21 22 23 24 25 26

MIKROSLID, Mammalian MIKROTOM SEDERHANA KUADRAT, fleksible Tipe Lipat EOSIN, BG 25 gr Iodine crystals (I2), BG, 500 g Calcium Oxide (Ca O), T, 500 g Sodium Hydroide, T, 500 g, NA OH Penghubung Selang Bentuk Y

MIKROSLID, Junior Biologi MIKROSLID, Junior Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Mammalian

40 15 -

V V V

4 4 4 4

V V V V

V

V

*) V

V V V V

1 1

V

V

1 2

V V

v V

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66

Benedict, 500 ml Akuarium CAWAN PETRI GELAS KIMIA GELAS KIMIA KAKI TIGA KASA BAJA, Tahan Karat JAM HENTI, dual dial PLAT TETES LUMPANG DAN ALU PIPA KACA PIPET TETES GELAS UKUR KACA 100 CC SUMBAT KARET 1 Lubang SUMBAT KARET 2 Lubang BATANG PENGADUK KACA STATIF Segi 4 KLEM UNIVERSAL BOSS HEAD TABUNG REAKSI, Medium Wall, with rim TABUNG REAKSI, Medium Wall, with rim, PENJEPIT TABUNG REAKSI RAK TABUNG REAKSI Thermometer , -10-110 derajatC CHARTA, Hukum Mendel CARTA, Sistem Transportasi CARTA, Sistem Pencernaan CARTA, Sistem Koordinasi CARTA, Sistem Saraf Manusia CARTA, Sistem Sirkulasi Darah Manusia CARTA, Sistem Pencernaan Manusia CARTA, Sistem Ekskresi Manusia CARTA, Sistem Koordinasi CARTA, Hewan purba dan situasi zaman purba CARTA, Perkembanganbiakan tumbuhan vegetatif CARTA, Perkembanganbiakan tumbuhan generatif CARTA, Perkembanganbiakan hewan tinggi generatif CARTA, Perkembanganbiakan hewan rendah generatif CARTA, Bagian Tubuh Tumbuhan CARTA, Daur hidup parasit (malaria)

67 1 2 2 3 4 5

AUXANOMETER Alat Penunjang Biologi MIKROSKOP, Lanjutan MIKROKOP, untuk siswa PEMELIHARAAN MIKROSKOP KACA PENUTUP KACA BENDA KACA PEMBESAR

21. INVENTARIS PERALATAN LABORATORIUM BAHASA Kualitas/Fung Kondisi si No. Peralatan Jml Tidak Baik Buruk Layak Layak 1. Master console 2. Booth siswa 3. Headset siswa 4. Room speaker 5. TV 6. Komputer 7. Kursi Guru 8. Kursi Siswa 9. Almari/rak 10. Papan tulis 11. AC/kipas angin/exhaust fan Lainnya : -

Keterangan

22. INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER Kondisi No.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Jenis Prasarana Ruang Praktek Ruang Persiapan Ruang Penyimpanan Ruang Gudang Meja Laboratorium Komputer Kursi Laboratorium Komputer Saluran dan instalasi Listrik Sirkulasi Udara

Jml 2

Kualitas/ Fungsi Keterangan Tidak Baik Buruk Layak Layak     

20





40













Kipas

Kondisi

No.

Jenis

9.

Sistem Pencahayaan Komputer saling terhubungkan dengan jaringan Jaringan Internet Ketersediaan Daya Listrik

10. 11. 12.

Kualitas/ Fungsi Keterangan Tidak Baik Buruk Layak Layak Angin/AC  

Jml



-



 1.000 Watt



Kondisi

No.

a. b. c. d. e.

Alat Praktikum Komputer Komputer Intel Pentium I Intel Pentium II Intel Pentium III Intel Pentium IV Lainnya

a. b. c. d. e. f. g. h.

Printer Dot Matriks A4 Dot Matriks A3 Ink Jet A4 Ink Jet A3 Color Ink Jet Laser Jet A4 Laser Jet A3 Color Laser Jet

1.

2.

3. 4. 5.

6. a.

Jenis

Scanner Stabillizer Perangkat Lunak Sebutkan Perangkat Lunak yang dimiliki Sekolah

Jml

Kualitas/ Fungsi Tidak Baik Buruk Layak Layak

Alamat

 40









1. OS Windows 2. Office Lainnya :

Sumber Daya Manusia Guru yang menguasai komputer

 

6

Keteran gan

Kondisi

No. b. c. d.

Jenis

Jml

Staf yang menguasai komputer Guru/staf yang pernah belajar komputer (kursus/kuliah/dll) Tenaga Teknis/Laboratorium komputer

Kualitas/ Fungsi Tidak Baik Buruk Layak Layak 3 Ciputat Timur , Mei 2010 KEPALA,

ROHMAN, S.Pd NIP. 19580811 198003 1 012 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: : : : :

SMPN 13 Kota Tangerang Selatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) VIII /2 Memahami Kegiatan Perekonomian Indonesia Mendiskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia.

Indikator:    

Mengidentifikasi Sistem Perekonomian. Mendeskripsikan Sistem Perekonomian Indonesia. Mengidentifikasi Pelaku Utama Dalam Perekonomian Indonesia Mendeskripsikan Sektor Koperasi.

Alokasi Waktu

: 2 jam pelajaran (2 x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Mengidentifikasi Sistem Perekonomian dan Sistem Perekonomian Indonesia 2. Mendiskripsikan Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia dan Sektor Koperasi B. Materi Pembelajaran 1. Sistem Perekonomian Indonesia. 2. Pelaku Utama Dalam Perekonornian Indonesia

Keteran gan

C. Metode 1. Media audio visual 2. Metode : diskusi kelompok, ekspositori dan, tanya jawab. D. Langkah-langkah kegiatan 1. Sistem perekonomian indonesia 2. Sistem liberalisme 3. Sisten ekonomi sosialis

Pertemuan Pertama a. Kegiatan pendahuluan  Orientasi: 1. Memeriksa kehadiran siswa keterampilan dan kebersihan kelas 2. Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang perekonomian indonesia. Gambar-gambar tersebut diberikan untuk setiap kelompok diskusi. 3. Motivasi dapat dilakukan dengan dengan mengajukan pertanyaan ”apakah sistem perekonomian di indonesia 4. Sistem perekonomian liberal bisa disebut sistem kapitalis b. Kegiatan Inti  Elisitasi (Pemunculan gagasan) 1. Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi dan semua kelompok untuk mengatur tempat duduk. 2. Masing-masing anggota kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut. 3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks. 4. Mempersentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.  Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan) 1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun menyalahkan jawaban siswa. 2. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok 3. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi. 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.  Aplikasi (Penerapan gagasan) 1. Guru memberikan permasalahan baru tentang perekonomian. secara tertulis

Apa yang dimaksud dengan perekonomian 2. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan c. Kegiatan Penutup  Review (Kaji ulang gagasan) 1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab. Apa yang terjadi dengan perekonomiam serta ciri-cirinya pada gambar-gambar tersebut?Dapatkah kalian memperkirakan keadaan perekonomian setelah 5 tahun mendatang? Apa yang terjadi ? 2. Memberikan tugas individu. sebutkan sistem ekonomi liberal 2. Pertemuan kedua a. Kegiatan pendahuluan  Orientasi: 1. Memeriksa kehadiran siswa keterampilan dan kebersihan kelas 2. Guru memperlihatkan gambar-kondisi perekonomian dan ciri-cirinya serta kelebihan serta kekurangan dengan adanya campur tangan pemerintah?. 3. Apresiasi (pengetahuan prasyarat) Dampak positip terhadap pengusaha kecil pada sistem perekonomian di indonesia b. Kegiatan Inti  Elisitasi (Pemunculan gagasan) 1. Dari garnbar-gambar tersebut, guru memberikan pertanyaan: Dapatkah kalian menyebutkan apa saja yang mengakibatkanadanya campur tangan pemerintah 2. Masing-masing anggota kelompok menulis pertanyaan yang diberikan guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut. 3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.  Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan) 1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun menyalahkan jawaban siswa. 2. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok 3. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan konsep ilmiah tentang pengaruh pencemaran udara dan usaha-usaha penanggulangarmya. 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.  Aplikasi (Penerapan gagasan) 1. Guru memandu siswa untuk melakukan diskusi dan semua kelompok di persiapkan berbagi tugas ? 2. Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan tersebut 3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan c. Kegiatan Penutup  Review (Kaji ulang gagasan)

1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab. 2. Siswa memberikan kesimpulan mengenai materi yang diajarkan tiap-tiap kelompok 3. Pertemuan ketiga a. Kegiatan pendahuluan  Orientasi: 1. Guru memperlihatkan gambar-kondisi kondisi koprasi di indonesia serta lembaga-lembaga lainnya. 2. Gambar-gambar tersebut diberikan untuk setiap kelompok diskusi. 3. Guru memberikan apersepsi mengenai koprasi di indonesia serta lembagalembaga lainnya.

b. Kegiatan Inti  Elisitasi (Pemunculan gagasan) 1. Dari gambar-gambar tersebut, guru memberikan pertanyaan: dapatkah kalian menyebutkan apa saja yang menjadi syarat terbentuknya koprasi 2. Masing-masing anggota kelompok menulis pertanyaan yang diberikan guru. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut. 3. Siswa tidak diperbolehkan mencari jawaban di buku teks.  Restrukturisasi (Penyusunan ulang gagasan) 1. Selama diskusi kelompok, guru membimbing siswa dan saat penjelasan hasil diskusi oleh perwakilan kelompok, guru tidak membenarkan ataupun menyalahkan jawaban siswa. 2. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi serta penanggulangannya. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengoreksi apakah jawaban hasil diskusi tersebut benar atau kurang tepat.  Aplikasi (Penerapan gagasan) 1. Guru memberikan memberikan penjelasan sesuai dengan materi serta penanggulangannya. 2. Siswa menjawab pertanyaan tersebut di buku latihan c. Kegiatan Penutup  Review (Kaji ulang gagasan) 1. Guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui tanya jawab! 2. Siswa memberikan kesimpulan tiap-tiap kelompoknya E. Sumber Belajar a. Buku IPS Kelas VII (Erlangga) b. LKS

Ciputat, Mei 2010

Guru Mata pelajaran

Praktikan

Kusriyatun S.Pd

Anasrullah

EVALUASI PEMBELAJARAN Materi Pembelajaran sistem perekonomian

Soal

Konsep

1). Sistem perekonomian indonesia didasarkan pada UUD 1945 pasal …… a. 30 b. 32 c. 33 d. 34 2) Berikut ini campur tangan pemerintah di bidang ekonomi kecuali………. a. Memberikan bimbingan perekonomian b. Melakukan pembinaan perekonomian c. Melakukan pengawasan perekonomiaan d. Melakukan pemalsuan kebijakan 3) Tujuan mendirikan perusahaan negara adalah…….. a. Memperkokoh perekonomian rakyat b. Memberikan pelayanan dan peningkatan pendapatan c. Mengurangi pihak swasta d. Memberantas kemiskinan

Sistem perekonomian indonesia didasarkan pada UUD 1945 pasal 33

4) Menurut UUD 45 pelaku dan mengatur ekonomi adalah …… a. Negara b. Swasta c. Koprasi d. Perusahaan

Perusahaan bukan termasuk pelaku dan mengatur ekonomi Menurut UUD 45

perekonomian Pemerintah tidak melakukan pemaksaan kebijakan perekonomian

Aspek kognitif C2

C2

C3 Memberikan pelayanan dan peningkatan pendapatan merupakan Tujuan mendirikan perusahaan negara

C3

5). Yang bukan merupakan ciri-ciri usaha informal adalah……… a. Jamkerja tidak tetap b. Harga bagang relatip murah c. Modal besar d. Tidak memili izin usaha 6). Yang termasuk sektor usaha pormal di indonesia adalah……… a. BUMN, BUMS, perusahaan b. BUMN, BUMS, koprasi c. BUMS, koprasi, perusahaan d. BUMN, koprasi pedagang

Modal besar bukan merupakan ciriciri informal

C3

Perusahaan negara perusahaan swasta, koprasi merupakan sektor usaha pormal di indonesia

C3

7). Alasan pemerintah mendirikan perusahaan negara adalah………. a. Untuk mengambil keuntungan b. Mencegah monopoli keluarga c. Mengelola han mengawasdi cabang produksi yang pital d. Mengawasi perusahaan swasta

Mengelola han mengawasdi cabang produksi yang pital adalah Alasan pemerintah mendirikan perusahaan negara

C3

8). Salah satu usaha pemerintah mendirikan perusahaan negara adalah……. a. Mengelola dan mengawasi cabang produksi yang pital b. Mendapatkan keuntungan c. Melakukan monopoli d. Mencegah monopoli swasta

Mengelola dan mengawasi cabang produksi yang pital adalah Salah satu usaha pemerintah mendirikan perusahaan negara

C2

Sistem perekonomian Indonesia

9). Salah satu ciri-ciri usaha informal adalah……… a. modal usahanya kecil b. pola kegiatannya teratur c. memiliki usaha d. aktivitasnya terorganisir

modal usahanya kecil merupakan salah satu ciri-ciri usaha informal

C2

10). Peran serta swasta dalam perekonomian nasional adalah dengan mendirikan…… a. Yayasan c. sekolah b. Perusahaan d. badan sosial 11). Perhatikan data berikut ini 1. Penguasaan ekonomi negara 2. Penguasan teknologi 3. Penciptaan lapangan kerja 4. Pengalihan teknologi 5. Penguasaan tenaga kerja Sektor negara yang berperan dalam perekonomian negara adalah …… a. 1,2,3 c. 3,4,5 b. 2,3,4 d. 1,3,5 12) Indonesia menganut sistem ekonomi…… a. Kapitalis b. Liberal c. Demokrasi ekonomi d. Etatis

Yayasan memiliki Peran serta swasta dalam perekonomian nasional adalah dengan mendirikan

C1

Penciptaan lapangan kerja, Pengalihan C1 teknologi, Penguasaan tenaga kerja merupakan Sektor negara yang berperan dalam perekonomian negara

Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi

13). Peranan BUMN bagi perekonomian indonesia Menunjang keberhasilan pemerintah

C2

C1

adalah……. a. Memperkokoh perekonomian rakyat b. Memperkokoh keuangan rakyat c. Membantu perkaya negara d. Menunjang keberhasilan pemerintah dibidang ekonomi 14). Meliputi peningkatan taraf kesejahteraan, pendemokrasian ekonomi dan sebagai urat nadi perekonomian bangsa adalah koperasi berfungsi……. a. kekeluargaan c. ekonomi b. pendidikan d. sosial 15). Perusahaan negara biasanya bergerak di bidang………. a. Usaha yang menghasilkan banyak keuntungan b. Usaha yang menyerap banyak tenaga kerja c. Usaha yang menyerap banyak modal d. Usaha pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat 16). Berikut mi yang merupakan pelaku formal dalam perekonomian Indonesia adalah…. a. BUMN, BUMD b. PKL c. Pedagang Asongan d. Industri rumah tangga 17). Ekonomi Kerakyatan sistem produksi

dibidang ekonomi merupakan Peranan BUMN bagi perekonomian indonesia

koperasi kekeluargaan Meliputi peningkatan taraf kesejahteraan, pendemokrasian ekonomi dan sebagai urat nadi perekonomian bangsa

C1

Perusahaan negara biasanya bergerak di bidang Usaha yang menyerap banyak tenaga kerja

C2

BUMN, BUMD merupakan pelaku formal dalam perekonomian Indonesia

C2

Ekonomi Kerakyatan merupakan

C2

dikerjakan oleh ….. a. rakyat untuk rakyat b. rakyat untuk Negara c. negara untuk rakyat d. negara untuk negara lain

sistem produksi dikerjakan oleh rakyat untuk rakyat

18). Yang bukan merupakan Tiga Sistem Ekonomi Utama adalah sistem ekonomi.... a. Liberal b. Sosial c.campuran d. Idiolog

Liberal. Sosial.campuran merupakan Tiga Sistem Ekonomi Utama sistem ekonomi

C2

19). Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi Liberal adalah ...... a. semua kegiatan perekonomian sepenuhnya dilaksanakan pihak swasta b. kegiatan ekonomi dilaksanakan sepenuhnya oleh negara c. kekayaan alam dan cabang-cabang produksi seluruhnya dikuasai oleh negara d. rakyat hanya buruh atau pekerja yang tak mempunyai hak kepemilikan 20). Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar diterapkan di negara-negara….. a. berkernbang c. maju b. sosialis d. liberalis

Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi Liberal adalah .semua kegiatan perekonomian sepenuhnya dilaksanakan pihak swasta

C3

Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar diterapkan di negara-negara berkernbang

C2

21). Ciri-ciri negatif yang harus dihindarkan

Ciri-ciri negatif yang harus

C2

1. Ekonomi

karena kontradiktif dengan kepribadian bangsa Indonesia, kecuali…… a. sistem ekonomi liberal b. persaingan yang tidak sehat dan monopoli c. sistem ekonomi yang terpusat pada negara d. sistem produksi dikerjakan oleh rakyat untuk rakyat 22). Strategi yang digunakan untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai makmurandisebut….. a. sistem ekonomi c. ekonomi sosial b. ekonomi liberal d. idiologi 23). Strategi yang digunakan untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai makmurandisebut….. a. sistem ekonomi c. ekonomi sosial b. ekonomi liberal d. idiologi 24). Pada tahun berapakah Sistern perekonornian Pancasila dibuat …… a. dasawarsa 1970 c.dasawarsa 1974 b. dasawarsa 1960 d. dasawarsa 1990 25). Berikut ini Ciri-ciri negatif yang harus dihindarkan karena bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia kecuali…….. a. Sistem ekonomi liberal b. Sistem ekonomi yang terpusat pada negara c. Persaingan yang tidak sehat dan monopoli d.Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan 26) Berikut ini campur tangan pemerintah dibidang

dihindarkan karena kontradiktif dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah: persaingan yang tidak sehat dan monopoli, sistem ekonomi yang terpusat pada Negara, sistem produksi dikerjakan oleh rakyat untuk rakyat Strategi yang mengatur kehidupan ekonomi dalam rangka mencapai makmuran disebut sistem ekonomi

C2

Strategi yang digunakan untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai makmurandisebut sistem ekonomi

C2

pada tahun berapakah Sistern perekonornian Pancasila dibuat pada dasawarsa 1970

C1

ini Ciri-ciri negatif yang harus dihindarkan karena bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah Sistem ekonomi liberal . Sistem ekonomi yang terpusat pada negara. Persaingan yang tidak sehat dan monopoli

C1

Membentuk gaji karyawan swasta

C2

Kerakyatan, Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan Rakyat

ekonomi kecuali bukan merupakan campur tangan a. Memberikan bimbingan perekonomian pemerintah b. Melakukan pembinaan perekonomian c. Melaksanakan pengawasan perekonomian d. Membentuk gaji karyawan swasta 27) Yang termasuk tujuan mendirikan perusahaan Mendirikan pelayanan jasa dan negara…….. meningkatkan pendapatan merupakan a. Mendirikan pelayanan jasa dan tujuan mendirikan perusahaan meningkatkan pendapatan b. Bersaing dengan swasta c. Memberantas kemiskinan d. Memperkuat perekonomian rakyat 28) Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang Menurut UU nomor 25 tahun 1992 perkoperasian anggota koperasi adalah…… tentang perkoperasian anggota a. orang-seorang atau badan hukum koperasi adalah orang-seorang atau b. konglomerat badan hukum c. pemilik modal d. pengusaha kecil 29)Pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri- yang merupakan ciri-ciri sistem ciri sistem perekonomian Indonesia berdasarkan perekonomian Indonesia berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 adalah…… Pasal 33 UUD 1945 adalah a. sumber-sumber kekayaan dan keuangan a. sumber-sumber kekayaan dan negara digunakan atas kesepakatan keuangan negara digunakan atas lembaga-lembaga perwakilan rakyat (MPR, kesepakatan lembaga-lembaga DPR, DPRD) perwakilan rakyat (MPR, DPR, b. perekonomian daerah dikembangkan secara DPRD) serasi dan seimbang antar daerah dalam b. perekonomian daerah dikembangkan kesatuän perkonomian nasional dengan secara serasi dan seimbang antar

C2

C2

C2

mendayagunakan potensi dan peran serta daerah dalam kesatuän perkonomian daerah secara optimal dalam mewujudkan nasional dengan mendayagunakan wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan potensi dan peran serta daerah secara otonomi daerah optimal dalam mewujudkan c. warga negara memiliki kebebasan dalam wawasan nusantara, ketahanan memilih pekerjaan dan penghidupan yang nasional, dan otonomi daerah layak c. hak milik perseorangan tidak diakui d. hak milik perseorangan tidak diakui dan dan pemanfaatannya boleh pemanfaatannya boleh bertentangan dengan bertentangan dengan kepentingan kepentingan masyarakat masyarakat 30) Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu s sistem ekonomi yang dianut bangsa C3 Pancasila yang dituangkan di pasal 33 ayat 1, 2 indonesia adalah sistem demokrasi clan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang dianut ekonomi bangsa indonesia adalah……. a. sistem demokrasi ekonomi c. sistem ekonomi etatisme b. sistem ekonomi liberal d. sistern ekonomi sosial 31) Yang bukan merupakan sistem perekonomian Sistm Ekonomi Liberal , Sistem C3 indonesia adalah…….. Ekonomi Sosialis dan Sistem a. Sistem Ekonomi Liberal Ekortomi Campuran merupakan b. Sistem Ekortomi Campuran sistem perekonomian indonesia c. Sistem Ekonomi Sosialis d. sistem perekonomian bebas 32) Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan Sistem perekonomian dimana C2 harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar kebijaksanaan harga barang diterapkan di negara-negara….. ditentukan oleh mekanisme pasar a. berkembang c. maju diterapkan di negara-negara

Sektor Koperasi

b. sosialis d. liberalis 33) Koprasi merupakan perkumpulan……. a. Orang-orang b. orang dan modal c. Modal d. sosial 34) Koprasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha disebut……. a. Koprasi konsumsi b. Koprasi keredit c. Koprasi produksi d. Koprasi serba usaha 35). Koprasi pertanian merupakan jenis koprasi berdasarkan pengelolaan…. a. Sifat keanggotaan b. Lingkungan c. Hasil usaha d. Lapangan usaha

berkembang Koprasi merupakan perkumpulan Orang-orang

Koprasi pertanian merupakan jenis koprasi berdasarkan pengelolaan lingkungan

C1

36). Tingkatan organisasi yang paling tinggi adalah……. a. Koprasi primer b. Induk koprasi c. Pusat koprasi d. Gabungan koprasi

Induk koprasi merupakan organisasi yang paling tinggi

C2

37). Ciri koperasi yang rnembedakannya dengan

manajemen koperasi bersifat

C2

C2

Koprasi serba usaha merupakan C1 Koprasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

Badan Usaha lain, kecuali……. a. keanggotanya bersifat ter.buka b. manajemen koperasi bersifat demokratis dan pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mutakat c. koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial d. mengejar keuntungan yang sebesarbesarnya 38). Pelaku formal pelaku ekonomi kerakyatan adalah……… a. Koperasi c. pedagang asongan b.pedagang kaki lima d. pengamen 39) Salah satu alasan sistem perekonomian Pancasila dibuat adalah….. a. banyak pengangguran b. tidak adanya pemerataan kekayaan c. banyak daerah miskin d. tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi

demokratis dan pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mutakat bukan merupakan Ciri koperasi yang rnembedakannya dengan Badan Usaha lain

40). Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian anggota koperasi adalah…… a. orang-seorang atau badan hukum b. konglomerat c. pemilik modal d. pengusaha kecil

Koperasi merupakan Pelaku formal ekonomi kerakyatan

C2

tidak adanya pemerataan kekayaan menjadi Salah satu alasan sistem perekonomian Pancasila

C2

Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian anggota koperasi adalah pemilik modal

C3

Lampiran 3 Berilah tanda silang (X) pad huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Yang bukan merupakan Tiga Sistem Ekonomi Utama adalah sistem ekonomi.... a. Liberal b. Sosial c.campuran d. Idiolog 2. Strategi yang digunakan untuk mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai makmurandisebut….. c. sistem ekonomi c. ekonomi sosial d. ekonomi liberal d. idiologi 3. Salah satu ciri dan. Sistem Ekonomi Liberal adalah ...... e. semua kegiatan perekonomian sepenuhnya dilaksanakan pihak swasta f. kegiatan ekonomi dilaksanakan sepenuhnya oleh negara g. kekayaan alam dan cabang-cabang produksi seluruhnya dikuasai oleh negara h. rakyat hanya buruh atau pekerja yang tak mempunyai hak kepemilikan 4. Sistem perekonomian dimana kebijaksanaan harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar diterapkan di negara-negara….. a. berkembang c. maju b. sosialis d. liberalis 5. Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia yaltu Pancasila yang dituangkan di pasal 33 ayat 1, 2 clan 3 UUD 1945, sistem ekonomi yang dianut bangsa indonesia adalah……. c. sistem demokrasi ekonomi c. sistem ekonomi etatisme d. sistem ekonomi liberal d. sistern ekonomi sosial 6. Ciri-ciri negatif yang harus dihindarkan karena kontradiktif dengan kepribadian bangsa Indonesia, kecuali…….. e. sistem ekonomi liberal f. persaingan yang tidak sehat dan monopoli g. sistem ekonomi yang terpusat pada negara h. sistem produksi dikerjakan oleh rakyat untuk rakyat 7. Pernyataan berikut yang bukan merupakan ciri-ciri sistem perekonomian Indonesia berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 adalah…… e. sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan atas kesepakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (MPR, DPR, DPRD) f. perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar daerah dalam kesatuän perkonomian nasional dengan mendayagunakan

potensi dan peran serta daerah secara optimal dalam mewujudkan wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan otonomi daerah g. warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak h. hak milik perseorangan tidak diakui dan pemanfaatannya boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat 8. Pelaku formal pelaku ekonomi kerakyatan adalah……… c. Koperasi c. pedagang asongan d. pedagang kaki lima d. pengamen 9. Salah satu alasan sistem perekonomian Pancasila dibuat adalah….. e. banyak pengangguran c. tidak adanya pemerataan kekayaan f. banyak daerah miskin d.tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi 10. Ekonomi Kerakyatan sistem produksi dikerjakan oleh ….. e. rakyat untuk rakyat c. rakyat untuk Negara f. negara untuk rakyat d. negara untuk negara lain 11. Berikut mi yang merupakan pelaku formal dalam perekonomian Indonesia adalah…. d. BUMN, BUMD c. PKL e. Pedagang Asongan d. Industri rumah tangga 12. Perusahaan negara biasanya bergerak di bidang………. a. Usaha yang menghasilkan banyak keuntungan b. Usaha yang menyerap banyak tenaga kerja c. Usaha yang menyerap banyak modal d. Usaha pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat 13. Bidang usahanya sektor-sektor yang vital/strategis adalah ciri-ciri dari…… a. perusahaan negara c. koperasi b. perusahaan swasta d. perusahaan swasta nasional 14. Perhatikan data berikut ini 1. Penguasaan ekonomi negara 2. Penguasan teknologi 3. Penciptaan lapangan kerja 4. Pengalihan teknologi 5. Penguasaan tenaga kerja 15. Sektor negara yang berperan dalam perekonomian negara adalah …… a. 1,2,3 c. 3,4,5 b. 2,3,4 d. 1,3,4

16. Peran serta swasta dalam perekonomian nasional adalah dengan mendirikan…… c. Yayasan c. sekolah d. Perusahaan d. badan sosial 17. Menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian anggota koperasi adalah…… e. orang-seorang atau badan hukum c. konglomerat f. pemilik modal d. pengusaha kecil 18. Ciri koperasi yang rnembedakannya dengan Badan Usaha lain, kecuali……. e. keanggotanya bersifat ter.buka f. manajemen koperasi bersifat demokratis dan pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mutakat g. koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial h. mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya 19. Badan usaha yang tepat menurut pasal 33 UUD 1945 adalah ……. a. Perusahaan Perseorangan c. Koperasi b. Firma d. Perseroan Terbatas (PT) 20. Meliputi peningkatan taraf kesejahteraan, pendemokrasian ekonomi dan sebagai urat nadi perekonomian bangsa adalah koperasi berfungsi……. a. kekeluargaan c. ekonomi b. pendidikan d. sosial 21. Salah satu ciri-ciri usaha informal adalah ……… a. modal usahanya kecil c. pola kegiatannya teratur b. memiliki usaha d. aktivitasnya terorganisir

Lampiran 4. Kunci jawaban tes sistem perekonomian Indonesia

Kunci jawaban kisi-kisi instrumen Pada materi sistem perekonomian Indonesia

1. 2. 3. 4. 5.

D A C A A

6.A 7.C 8.A 9.D 10.A

11.A 12.B 13.C 14.C 15.A

16.A 17.B 18.C 19.A 20.A

Lampiran 5. Kisi-kisi penguasaan materi sistem perekonomian indonesia Tingkat pengetahuan dan Materi Jumlah % nomor butir Sistem Perekonomian, C1 C2 C3 jumlah % Sistem Perekonomian Indonesia, Ekonomi Kerakyatan, Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan Rakyat, Sektor Koperasi 2. Pembelajaran 10,11 *1, *2, *3, *4, 11 27,5% sistem 8,9 *5, 6,7 perekonomian. 3. Sistem *13, *13, 12,*15, 19, 37, 17 42,5% perekonomian *24, 25 16, 18, *38, 40 Indonesia 20, 21, 22, *23 4. Ekonomi 26, *27 28, *29, *30, 31 7 17,5% Kerakyatan, *32 Perekonomian Rakyat dan Pemberdayaan Rakyat 5. Sektor Koperasi *34, 35 33, *36 39 5 12,5% Total dan persentase 10 18 12 40 100 Keterangan : *)= butir soal yang tidak dipakai sebagai instrumen karena tidak valid.

N o 1

2

3

Lampiran 6. Hasil observasi bedasarkan kelompok siswa Tahapan Pertemuan ke-1 1 2 3 4 5 6 7 Orientasi memperhatikan V V V V gambar yang V diperlihatkan guru bercandasaatguru V V memperlihatkan - - - gambar Elisitas memberikan . tanggapan/pendapa V V V - t gambar melalui diskusi kelompok Tidak memberikan tanggapanlpendapa V V V V t gambar melalui diskusi kelompok Restrukturisasi mengungkapkan keunggulan pendapat masingV V V V V masing kelompok terhadap kelompok lain

8 V

-

V

%

75

1

2

Keterangan Perterauan ke-2 3 4 5 6 7 8

V V V V V V

V

25

50

-

V V V

-

-

-

V

-

50

-

-

62. 5

V V V V

V

-

-

-

V

V V

1

2

V 87. 5

V V

12. 5

V V

-

V V

-

%

75

-

25

-

75

V V

Pertemuan ke-3 3 4 5 6 7 8

V

V

V

V

V V V V

-

V V

V V

V

V

-

50 87. 5

-

-

-

V V 87. 5

V

-

V V

-

%

-

12. 5

-

75

membenarkan pendapat kelompok lain

4.

5

-mendengarkan penjelasan guru tentang konsep ilmiah yang benar -mengobrol saat guru memberikan penjelasan tentang konsep ilmiah Aplikasi -memberikan tanggapanlpendapa t terhadap permasalahan baru -tidak mengerti untuk memberikan pendapat terhadap permasalahan baru Review -menjawab pertanyaan guru secara lisan -tidakmenjawab pertanyaan guru.

-

v

-

-

-

V V V V V V

.

V V

-

-

-

-

V

V

-

-

V

V

--

-

v

-

V 87. 5

V

-

25

-

12. 5

-

50

V V

50

-

-

V V

-

-

-

-

-

v

-

V V V V V 87. 5

V

V V

-

-

-

12. 5

-

-

-

V V V .

-

-

-

-

V V V V V

12. 5

-

V

V

-

-

V

V

-

-

V

V 62. 5

-

37. 5

-

-

V V

-

-

V

-

V

-

-

V

V

-

-

V

V

-

o

100

0

75

25

• V V

-

-

V

V

-

V

V

-

V

V 62. 5 -

37. 5

V V V V

-

-

-

-

V

V

-

-

V

V V

75 25

V V

V

V V V

V

V 87. 5 -

12. 5

Lampiran 7. Hasil Wawancara Siswa PEDOMAN WAWANCARA SISWA Nama : AZI NUR AKBAR Kelompok : Tinggi No. Pertanyaan 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran yang kita lakukan kemarin? 2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media seperti yang kita lakukan kemarin? 3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara yang seperti kita lakukan kemarin? 4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas?

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Menurut kalian, cara belajar seperti yang kemarin rumit untuk dilakukan? Apakah cara belajar seperti yang telah dilakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain? Menurut kalian apakah cara belajar seperti yang kemarin memudahkan kalian dalam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah guru membantu kalian dliam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin dapat digunakan untuk semua mata pelajaran? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin cocok untuk pelajaran IPS?

Jawaban Saya merasa senang, soalnya kita bisa berdiskusi sama teman-teman yang lain. Belum pernah, biasanya cuma dengerin penjelasan guru terus dikasih PR. Setuju banget.......

Kondisi kelas agak ribut saat penjelasan masing-masing kelompok di depan kelas, tap! guru dapat mengendalikannya. G... juga sih, mungkin rumitnya saat menjawab pertanyaan tapi ga boleh ngeliat buku paket. Tentu saja, karena setiap siswa harus memberikan pendapatnya tentang pertanyaan. lya, saya jadi paham tentang perekonomian yang ada di indonesia. lya, guru sangat membantu karena guru memberikan penjelasan yang benar pada waktu saya r°gu-ragu tentang jawaban diskusi temanteman. Tidak semua pelajaran jugaa sih....cara belajarnya disesuaikan dengan media y Cocok sekali, IPS....I Like

PEDOMAN WAWANCARA SISWA Nama : Adetia Wijayanti Kelompok : Tinggi No. Pertanyaan 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran yang kita lakukan kemarin?

2.

3.

4.

Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media seperti yang kita lakukan kemarin? Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara yang seperti kita lakukan kemarin? Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas?

5.

Menurut kalian, cara belajar seperti yang kemarin rumit untuk dilakukan?

6.

Apakah cara belajar seperti yang telah dilakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain? Menurut kalian apakah cara belajar seperti yang kemarin memudahkan kalian dalam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah guru membantu kalian dliam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin dapat digunakan untuk semua mata pelajaran? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin cocok untuk pelajaran IPS?

7.

8.

9.

10.

Jawaban Seneng sih...bisa ngeliat gambar sambil ngobrolin tentang perekonomian yang ada d sekitar, Pokoknya ga' boring deh…. Tidak, tetapi dengan metode ceramah dan tidak pernah diskusi. Tentu saja setuju, karena kalau dengan metode ceramah saja, kurang mengerti Ya, dapat mengendalikan kondisi kelas, tetapi kalau diskusi kelas agak berisik dan sulit dikendalikan Ah gag juga sih...asal ada kemauan, yang rumit jadi gampang-gampang aja. Apalagi kalau ada keinginan buat belajar lya, karena setiap siswa harus memberikan pendapatnya.

Tentu saja, karena dengan bertukar pendapat saya jadi nambah pengetahuan. lya, karena guru memberikan pengarahan saat diskusi.

Menurut saya, tidak semuanya..

Cocok sekali, karena lebih jelas dipahami.

PEDOMAN WAWANCARA SISWA Nama : Adiyansah Kelompok : Sedang No. Pertanyaan 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran yang kita lakukan kemarin? 2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media seperti yang kita lakukan kemarin? 3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara yang seperti kita lakukan kemarin? 4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas? 5. Menurut kalian, cara belajar seperti yang kemarin rumit untuk dilakukan?

6.

7.

8.

9.

10.

Apakah cara belajar seperti yang telah dilakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain? Menurut kalian apakah cara belajar seperti yang kemarin memudahkan kalian dalam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah guru membantu kalian dliam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin dapat digunakan untuk semua mata pelajaran? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin cocok untuk pelajaran IPS?

Jawaban Senang, saya bisa ngeliat gambar perekonomian yang sudah ada Belum pernah

Setuju aja tuh...

Iya... guru menegur temen yang berisik Tidak rumit sih, karena guru memberikan waktu buat setiap kegiatan. Misalnya waktu untuk u skusi kelompok yaitu 15 menit setelah itu dipresentasikan 5 menit. Sebagian sih bisa diajak diskusi, ada juga yang ga'

Ya, karena saya dan teman-teman bisa saling tukar informasi palagi denger pemelasan dari guru. Membantu sekali waktu guru memberikan jawaban yang benar perlanyaan yangdiberikan. Kalo.. bisa semuanya aja.

Cocok sekali.

PEDOMAN WAWANCARA SISWA Nama : Cynthia Aulia Kelompok : Sedang No. Pertanyaan 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran yang kita lakukan kemarin? 2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media seperti yang kita lakukan kemarin? 3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara yang seperti kita lakukan kemarin? 4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas? 5.

6.

7.

8.

9.

10.

Menurut kalian, cara belajar seperti yang kemarin rumit untuk dilakukan? Apakah cara belajar seperti yang telah dilakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain? Menurut kalian apakah cara belajar seperti yang kemarin memudahkan kalian dalam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah guru membantu kalian dliam memahami materi sistem perekonomian indonesia? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin dapat digunakan untuk semua mata pelajaran? Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin cocok untuk pelajaran IPS?

Jawaban Senang, g ngebosenin.

Belum pernah

Setuju, karena kalau dengan metode ceramah saja kurang mengerti.

Ya, dapat mengendalikan kelas tetapi kalau ngejelasin hasil diskusi agak berisik. Tidak rumit sih…

lya, kita dapat memberikan pendapat kepada siswa lain.

Tadinya sulit jawab soal karena g boleh liat buku, tapi setelah guru ngejelasin kita lebih mengerti. Ya, dengan guru ikut menerangkan murid akan lebih cepat memahaminya Ya dan bagus untuk semua materi

Tentu saja, karena di dalam pelajaran ips membahas perekonomian

PEDOMAN WAWANCARA SISWA Nama : Febriana Putri Kelompok : Rendah No. Pertanyaan 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran yang kita lakukan kemarin? 2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media seperti yang kita lakukan kemarin? 3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara yang seperti kita lakukan kemarin? 4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas? 5. Menurut kalian, cara belajar seperti yang kemarin rumit untuk dilakukan? 6. Apakah cara belajar seperti yang telah dilakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain? 7. Menurut kalian apakah cara belajar seperti yang kemarin memudahkan kalian dalam memahami materi sistem perekonomian indonesia? 8. Menurut kalian, apakah guru membantu kalian dliam memahami materi sistem perekonomian indonesia? 9. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin dapat digunakan untuk semua mata pelajaran? 10. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin cocok untuk pelajaran IPS?

Jawaban Senang, karena selalu diskusi di kelas. inggak pernah

Setuju, karena membuat rasa ingin tahu kita bertambah.

Tidak semuanya. Tidak juga.

Sangat, karena dapat ilmu tambahan

Lumayan mudah.

Sangat membantu, kalau tidak kita tidak akan pintar.

Betul sekali.

Cocok, karena menyangkut ilmu pengetahuan.

PEDOMAN WAWANCARA SISWA Nama : Jeffrianto Kelompok : Rendah No. Pertanyaan 1. Apakah kalian merasa senang dengan pembelajaran yang kita lakukan kemarin? 2. Apakah kalian pernah belajar dengan menggunakan media seperti yang kita lakukan kemarin? 3. Apakah kalian setuju jika pembelajaran berikutnya menggunakan cara yang seperti kita lakukan kemarin? 4. Menurut kalian, apakah guru dapat mengendalikan kondisi kelas? 5. Menurut kalian, cara belajar seperti yang kemarin rumit untuk dilakukan? 6. Apakah cara belajar seperti yang telah dilakukan memudahkan kalian dalam menyampaikan pendapat kepada siswa lain? 7. Menurut kalian apakah cara belajar seperti yang kemarin memudahkan kalian dalam memahami materi sistem perekonomian indonesia? 8. Menurut kalian, apakah guru membantu kalian dliam memahami materi sistem perekonomian indonesia? 9. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin dapat digunakan untuk semua mata pelajaran? 10. Menurut kalian, apakah cara belajar seperti yang kemarin cocok untuk pelajaran IPS?

Jawaban Ya.

Belum tuh, coz gurunya jarang masuk. Setuju buanget, coz Qt lebih bisa mengetahui apa yang terjadi di negara Qt Tidak coz anak-anaknya susah diatur. Tidak, kayaknya enggak rumit dech??? Bisajuga???

Ya, coz Qt bisa tahu tentang perekonomian.

Ya.

Tidak, coz membingungkan.

Cocok.

Lampiran 8. Hasil Wawancara Guru PEDOMAN WAWANCARA GURU Nama : Kusriyatun, S.Pd Guru bidang studi IPS di SMPN 13 kota tanggerang selatan No. Pertanyaan 1. Bagaimana metode pembelajaran yang biasa ibu lakukan pada materi perekonomian indonesia? 2. Apakah ibu pernah mengenal model pembelajaran media audio visual sebelum pelaksanaan pembelajaran ini? 3. Apa kelebihan dari media yang saya gunakan

4.

Menurut ibu, apa ciri khas media yang saya terapkan

5.

Kendala apa yang ibu lihat selama penerapan media audio visual

6.

Apa yang perlu ditingkatkan (saran) dari media audio visual?

7.

Menurut ibu, apakah cara pembelajaran saya cocok untuk diterapkan pada materi lain? Apakah ibu akan menggunakan media audio visual pada topik lain?

8.

Jawaban Pembelajaran yang biasanya saya lakukan dengan menggunakan metode ceramah. Belum

Kelebihannya adalah siswa diberi kesempatan lebih besar untuk berperan aktif di dalam proses kegiatan belajar rnengajar. Menurut saya, pembelajaran tersebut lebih menekankan kepada keinginan yang besar yang dimilki oleh siswa untuk mengetahui sesuatu Jam belajar yang diperlukan karena pembelajaran tersebut dapat dengan mudah dilaksanakan untuk jumlah siswa kurang dari 30 siswa, sedangkan kenyataannya jumlah siswa berkisar 40 siswa. Dengan jumlah siswa yang banyak maka dengan model pembelajaran ini diperlukan pembimbing yang cukup. Cocok dengan syarat tersebut

Dilihat dari kondisi waktu, siswa dan materi serta bahan-bahan pembelajaran.

Lampiran 9. Perhitungan Daya Pembeda Menggunakan Model Anates Jumlah Subyek = 40 Kelompok atas/bawah(n) = 11 Butir Soal = 40 No No Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) Butir Baru Butir Asli 1 1 11 9 2 18.18 2 2 9 8 1 9.09 3 3 6 5 1 9.09 4 4 9 8 1 9.09 5 5 11 10 1 9.09 6 6 11 7 4 36.36 7 7 11 7 4 36.36 8 8 10 3 7 63.64 9 9 11 7 4 36.36 10 10 11 7 4 36.36 11 11 9 4 5 45.45 12 12 8 5 3 27.27 13 13 10 9 1 9.09 14 14 5 5 0 0.00 15 15 0 0 0 0.00 16 16 11 7 4 36.36 17 17 4 0 4 36.36 18 18 4 1 3 27.27 19 19 10 5 5 45.45 20 20 11 7 4 36.36 21 21 10 5 5 45.45 22 22 11 7 4 36.36 23 23 1 1 0 0.00 24 24 0 2 -2 -18.18 25 25 10 3 7 63.64 26 26 11 7 4 36.36 27 27 11 6 5 45.45 28 28 10 6 4 36.36 29 29 2 2 0 0.00 30 30 7 6 1 9.09 31 31 10 6 4 36.36 32 32 10 7 3 27.27 33 33 11 4 7 63.64 34 34 1 4 -3 -27.27 35 35 10 6 4 36.36 36 36 0 1 -1 -9.09 37 37 11 7 4 36.36 38 38 1 1 0 0.00 39 39 9 0 9 81.82

40

40

11

5

6

54.55

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Menggunakan Model Anates Jumlah Subyek = 40 Butir Soal = 40 No Butir No Butir Baru Asli 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30 31 31 32 32 33 33 34 34

Jml Betul 33 30 20 31 38 35 32 20 36 36 24 26 34 18 0 35 7 9 31 35 31 35 6 2 20 31 26 29 8 30 28 33 30 5

Tk. Kesukaran (%)

Tafsiran

82.50 75.00 50.00 77.50 95.00 87.50 80.00 50.00 90.00 90.00 60.00 65.00 85.00 45.00 0.00 87.50 17.50 22.50 77.50 87.50 77.50 87.50 15.00 5.00 50.00 77.50 65.00 72.50 20.00 75.00 70.00 82.50 75.00 12.50

Mudah Mudah Sedang Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sangat Sukar Sangat Mudah Sukar Sukar Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Sangat Sukar Sangat Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Sangat Sukar

35 36 37 38 39 40

35 36 37 38 39 40

32 4 35 5 16 33

80.00 10.00 87.50 12.50 40.00 82.50

Mudah Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Sukar Sedang Mudah

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Menggunakan Model Anates Rata2 Korelasi XY Butir Soal Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

= 24.23 = 0.57 = 40 Btr D.Pembeda Asli (%) 1 18.18 2 9.09 3 9.09 4 9.09 5 9.09 6 36.36 7 36.36 8 63.64 9 36.36 10 36.36 11 45.45 12 27.27 13 9.09 14 0.00 15 0.00 16 36.36 17 36.36 18 27.27 19 45.45 20 36.36 21 45.45 22 36.36 23 0.00 24 -18.13 25 63.64 26 36.36 27 45.45 28 36.36 29 0.00 30 9.09

impang Baku Reliabilitas Tes Jumlah Subyek

= 4.62 = 0.73 = 40

T. Kesukaran

Korelasi

Sign. Korelasi

Mudah Mudah Sedang Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sangat Sukar Sangat Mudah Sukar Sukar Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Sangat Sukar Sangat Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Mudah

0.268 0.016 0.060 0.119 0.087 0.616 0.367 0.532 0.656 0.474 0.354 0.358 0.113 -0.034 NAN 0.583 0.237 0.315 0.434 0.500 0.591 0.417 -0.098 -0.338 0.488 0.355 0.255 0.350 0.044 0.244

Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan NAN Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan -

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

36.36 .27.27 63.64 -27.27 36.36 -9.09 36.36 0.00 81.82 54.55

Sedang Mudah Mudah Sangat Sukar Mudah Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Sukar Sedang Mudah

,.0.367 0.297 0.611 -0.234 0.340 0.002 0.450 -0.035 0.575 0.456

Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes Menggunakan Model Anates Rata-rata = 24.23 korelasi XY = .57 impang Baku = 4.62 stiabilitas Tes = 0.73 No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

No. Subyek 29 25 30 21 24 26 31 18 22 23 28 15 17 19 20 32 13 14 16 35 40 8 9 10 11 5 12

Kode/Nama Subyek Azi Nur Akbar Adetia Wijayanti Adiyansah Agus Hadi Pangestu Aldi Hadiansyah Anisah Fitri Azshari Asma Putra Cynthia Aulia Dede Safitri Diany Laras Eko Prastyo Elisa Ersa Juliana Fahri Awaludin Febriana Putri Jeffrianto Joice Cemewea Joko Sagsono M, Alia Erza M. Fahrurozi Adi M. Nurdin Mia Pertiwi Munasiroh Nadhila Putri Nazzla Fitriyah Rahmat Ramadhan Ria Oktaviani

Skor Skor Ganjil Genap 16 15 16 14 15 15 14 15 16 13 14 15 16 13 16 12 14 14 15 13 16 12 14 13 14 13 13 14 14 13 14 13 14 12 12 14 12 14 11 14 12 13 12 12 13 11 11 13 15 9 11 12 11 12

Skor Total 31 30 30 29 29 29 29 28 28 28 28 27 27 27 27 27 26 26 26 25 25 24 24 24 24 23 23

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

34 3 4 6 7 2 38 37 27 39 1 33 36

Rifqi Abdillah Rima Rizky Yudanti Rizky Dwi Pangestu Riyan Prayoga Sarah Amelia Slamet Riyadi Tm. Riffal Amar Vega Seviano Hidayat Wahyu Fajar Ramadhan Yogi Fitrianto Hidayat Zakari A Yoga Palgunadi Zsa Zsa Nurwansari

10 10 10 11 10 9 8 9 7 11 7 9 5

13 12 12 11 12 12 11 9 10 6 8 5 8

23 22 22 22 22 21 19 18 17 17 15 14 13

Lampiran 13. Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

XA 40 45 50 55 60 60 60 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 85

Zi = XA-X -2.62224 -2.22792 -1.8336 -1.43927 -1.04495 -1.04495 -1.04495 -0.65063 -0.65063 -0.65063 -0.25631 -0.25631 -0.25631 -0.25631 -0.25631 -0.25631 -0.25631 -0.25631 0.13801 0.13801 0.13801 0.13801 0.13801 0.13801 0.13801 0.13801 0.53233 0.53233 0.53233 0.53233 0.53233 0.92666

Kelas Eksperimen F(Zi) 0.5 - 0.4956=0.0044 0.5-0.4871=0.0129 0.5 - 0.4364=0.0336 0.5-0.4251=0.0749 0.5-0.3531=0.1469 0.5-0.3531=0.1469 0.5-0.3531=0.1469 0.5-0.2422=0.2578 0.5 -0.2422=0.2578 0.5 - 0.2422=0.2578 0.5-0.1026=0.3974 0.5-0.1026-0.3974 0.5-0.1026=0.3974 0.5-0.1026=0.3974 0.5-0.1026=0.3974 0.5-0.1026--0.3974 0.5-0.1026=0.3974 0.5-0.1026=0.3974 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 f 0.0557=0.5557 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 + 0.0557=0.5557 0.5 + 0.2019=0.7019 0.5 + 0.2019=0.7019 0.5 * 0.2019=0.7019 0.5+ 0.2019=0.7019 0.5+ 0.2019=0.7019 0.5 + 0.3238=0.8238

S(Zi) 0.025 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2 0.225 0.25 0.275 0.3 0.325 0.35 0.375 0.4 0.425 0.45 0.475 0.5 0.525 0.55 0.575 0.6 0.625 0.65 0.675 0.7 0.725 0.75 0.775 0.8

F(Zi)-S(Zi) 0.0206 0.0371 0.0414 0.0251 0.0219 0.0031 0.0281 0.0578 0.0328 0.0078 0.1224 0.0974 0.0724 0.0474 0.0224 0.0026 0.0276 0.0526 0.0807 0,0557 0.0307 0.0057 0.0193 0.0443 0.0693 0,0943 0.0269 0.0019 0.0231 0.0481 0.0731 0.0238

33 34 35 36 37 38 39 40 ∑ rata2 S Var

85 85 85 85 95 95 95 95 2930 73.25 12.68 164.8077

0.92666 0.92666 0.92666 0.92666 1.7153 1.7153 1.7153 1.7153

0.5 * 0.3238=0,8238 0.5 + 0.3238=0.8238 0.5 + 0.3238=0.8238 0.5 + 0.3238=0.8238 0.5 + 0.4573=0.9573 0.5 + 0.4573=0.9573 0.5 + 0.4573=0.9573 0.5 + 0.4573=0.9573

0.825 0.85 0.875 0.9 0.925 0.95 0.975 0.1

0.0012 0.0262 0.0512 0.0762 0.0323 0.0073 0.0177 0.0427

Lo = 0.l224 Ltabel = 0.! 4018 Lo < Ltabel terima Ho, data berdistribusi normal

Lampiran 14. Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol Kelas Kontrol No XA Z\ = XA-X F(2i) 1 40 -2.29885 0.5-0.4893=0.0107 2 45 -1.85676 0.5 - 0.4686=0.0314 3 45 -1.85676 0.5-0.4386=0.0314 4 50 -1.41468 0.5 - 0,4207=0.0793 5 50 -1.41468 0.5 - 0.4207=0.0793 6 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 7 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 8 55 -0.97259 0.5-0.3340=0.166 9 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 10 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 11 60 -0.5305 0,5-0.2019=0.2981 12 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 13 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 14 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 15 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 16 60 -0.5305 0.5-0.2019=0.2981 17 65 -0.08842 0.5-0.3359=0.4641 18 65 -0.08842 0.5-0.0359=0.4641 19 65 -0.08842 0.5-0.0359=0.4341 20 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 21 70 0.353669 '0.5 + 0.1368=0.6368 22 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 23 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 24 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 25 70 0.353669 0.5 v 0.1 368=0.6368 26 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 27 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368 28 70 0.353669 0.5 + 0.1368=0.6368

S(Zi) 0.025 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2 0.225 0.25 0.275 0.3 0.325 0.35 0.375 0.4 0.425 0.45 0.475 0.5 0.525 0.55 0.575 0.6 0.625 0.65 0.675 0.7

| F(Zi)-S(Zi) | 0.0143 0.0186 0.0436 0.0207 0.0457 0.016 0.009 0.034 0.0731 0.0481 0.0231 0.0019 0.0269 0.0519 0.0769 0.1019 0.0391 0.0141 0.0109 0.1268 0.1118 0.0868 0.0618 0.0368 0.0118 0.0132 0.0382 0'.0632

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jumlah

70 70 75 75 75 75 80 80 80 85 85 90 2640

Rata2 S Var

66 11.31 131.0256

0.353669 0.353669 0.795756 0.795756 0.795756 0.795756 1.237843 1.237843 1.237843 1.679929 1.679929 2.122016

0.5+ 0.1368=0.6368 0.5+ 0.1368=0.6368 0.5+ 0.2381=0.7881 0.5+ 0.2881=0.7881 0.5 + 0.2881=0.7881 0.5 + 0.2881=0.7881 0.5 + 0-. 3925=0.8925 0.5 + 0.3925=0.8925 0.5 + 0.3925=0.8925 0.5 + 0.4535=0.9535' 0.5 + 0.4535=0.9535 0.5 + 0.4830=0.983

0.725 0.75 0.775 0.8 0.825 0.85 0.875 0.9 0.925 0.95 0.975 1

= 0.1268 Ltabel = 0.14018 Lo < Ltabel terima Ho, data berdistribusi normal

0.0882 0.1132 0.0131 0.0119 0.0369 0.0619 0.0175 0.0075 0.0325 0.0035 0.0215 0,017

Lampiran 15. Perhitungan Homogenitas

Fhitung 



Vb Vk

164.81 131.03

= 1.26 Ftabel : Pada derajat kebebasan 0.05 =1.715 Pada derajat kebebasan 0.01 =2.148

Dengan kriteria: a. Fhitung < Ftabel, maka data homogen 1.26 < 1.715 maka data homogen 1.26 < 2.148 maka data homogen b. Ftabel > Ftabel, maka data tidak homogen

Lampiran 16 Perhitungan dan Pengujkn Hipotesis Penelitian 1. Mencari deviasi standar gabungan (dsg)

dsg 

(n1  1) V1  (n2  1) V2 n1  n2  2



(40  1)12.682  (40  1)11.312 40  40  2



6270 .51  4988 .72 78

 144 .39

2. Mencari nilai t

t

x1  x 2 dsy



1 1  n1 n2

73 .25  66 12

1 1  40 40

 2.75

3. Menentukan t dari daftar Pengujian yang digunakan adalah pengujan satu dengan a = 0.05 dan derajat kebebasan (n1 + n2 -2 = 40 + 40 - 2 = 78), maka harga t tabel = 1 .98 4. Pengujian Hipotesis Adapun kriteria pengujian hipotesisnya adalah terima

HO

jika t

hitung

> t ( 2.75

> 1 .98)sehingga dapat disimpulkan bahwa model media audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.